karbohidrat Fungsi : 1. Sbg bahan bakar/sumber energi 2. Sbg bahan penyusun struktur sel mis : - selulosa, berenergi tetapi tdk dpt diambil energinya oleh makhluk hidup ttt - Chitin - lignin disebut karbohidrat : Carbon yang berhidrat Cn(H2O)n Lebih tepat disebut POLIHIDROKSI, senyawa yang banyak terdapat gugus hidroksi D. Glukosa Ciri karbohidrat lain : 1. Terdapat gugus reduksi berupa gugus aldhehida, disebut ALDOSA, bersifat mereduksi 2. Terdapat gugus keton = KETOSA Sehingga sering disebut POLIHIDROKSI ALDHEHID atau POLIHIDROKSI KETON GULA REDUKSI : Gula/karbohidrat sederhana yang memiliki gugus aldhehid/keton bebas. Mampu mereduksi larutan Fehling Cu 2+ Cu + merah bata Deret sepancaran aldosa DERET SEPANCARAN KETOSA ISOMER : Senyawa dengan rumus kimia sama tetapi mempunyai rumus bangun yg berbeda EPIMER : apabila 2 gula berbeda dalam konfigurasi/bangun di sekitar satu karbon spesifik Mis : D-glukosa dan D-Mannosa (pd C 2) D-glukosa dan D-galaktosa (pd C 4) isomer ISOMER : Senyawa dengan rumus kimia sama tetapi mempunyai rumus bangun yg berbeda EPIMER : apabila 2 gula berbeda dalam konfigurasi/bangun di sekitar satu karbon spesifik Mis : D-glukosa dan D-Mannosa (pd C 2) D-glukosa dan D-galaktosa (pd C 4) Pada deret sepancaran aldosa, tampak bahwa penulisan nama depan senyawa adalah D (dexter) >< L (levo) Pemberian lambang D/L sehubungan dg gugus OH yg terikat pada atom C yg mengikat gugus CH2OH (gugus hidroksil pd C no. 2 dari bawah) Jika gugus OH di sebelah kiri L Jika gugus OH di sebelah kanan D Disebut peristiwa STEREOISOMERI = Isomer Optik Bersft identik dlm reaksi kimia, ttp berbeda sifat fisik yg khas CONTOH EPIMER Pada deret sepancaran aldosa, tampak bahwa penulisan nama depan senyawa adalah D (dexter) >< L (levo) Pemberian lambang D/L sehubungan dg gugus OH yg terikat pada atom C yg mengikat gugus CH2OH (gugus hidroksil pd C no. 2 dari bawah) Jika gugus OH di sebelah kiri L Jika gugus OH di sebelah kanan D Disebut peristiwa STEREOISOMERI = Isomer Optik Bersft identik dlm reaksi kimia, ttp berbeda sifat fisik yg khas • Kemampuan untuk memutar cahaya : disebut sifat optis aktif. • Senyawa optis aktif memiliki isomer yang disebut enantiomer • Senyawa-senyawa enantiomer memutar cahaya dengan sudut yang sama besar tetapi dengan arah yang berlawanan. • Sudut putar spesifik menggambarkan seberapa besar suatu senyawa akan memutar cahaya. • +87,6 menunjukkan rotasi searah jarum jam sebesar 87,6o • Enantiomernya akan memutar bidang cahaya terpolarisasi dengan besar yang sama tetapi berlawanan arah jarum jam. • Campuran rasemik yaitu campuran dua enantiomer dengan jumlah yang sama tidak akan memiliki putaran neto, karena besarnya sudut perputaran adalah sama tetapi berlawanan arah maka akan saling meniadakan. • Penamaan senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi searah jarum jam diberi notasi awal + atau d (dekstro) dan sebaliknya senyawa yang memutar bidang polarisasi berlawanaan arah jarum jam diberi notasi – atau l (levo). • Contoh zat-zat yang mempunyai kemampuan memutar bidang polarisasi /disebut zat optis aktif : • D-Glukosa +52,7 Sukrosa +66,5 • D-Fruktosa -92,4 /l92,4 • Asam tartarat +14,1 • Maltosa +130,4 Contoh stereo isomer Enantiomer gliseraldehid Aldoheksosa, misal gliseraldehid : mempunyai 1 atom C asimetri Mempunyai 2 isomer optik yg berbeda , yg bukan merup bayangan cermin dan tidak saling menutupi sesamanya ALDOHEKSOSA : 4 atom KHIRAL Ada 2n = 24 =16 stereoisomer yg berbeda Proyeksi haworth Rumus proyeksi Haworth bentuk piranosa D-glukosa dan bentuk furanosa D-fruktosa ANOMER = Bentuk isomer dr monosakarida yg berbeda satu dg lainnya hanya dalam konfigurasi di sekitar atom C hemiasetal, seperti a-D-glukosa dan b-D-glukosa Ketoheksosa juga tdpt dlm btk a dan b. Gugus hidroksil pd atom C 5 bereaksi dg gugus karbonil pd atom C2, membtk cincin furanosa beranggota 5 2.DISAKARIDA a. maltosa Maltosa : gula pereduksi Memiliki gugus karbonil bebas, yg dpt dioksidasi Residu glukosa dpt berada dlm btk a atau b Dpt terjadi karena aktivitas enzim air liur amilase terhadap pati Maltosa dihidrolisa mjd 2 molekul D-glu oleh enzim usus MALTASE, yg bersift spesifik pada ikatan a (1 4) SELOBIOSA : disakarida mengandung 2 residu D-glu, tetapi senyawa ini dihubungkan dengan ikatan b(1 4) b. laktosa Terdpt dalam susu Disakarida pereduksi Selama pencernaan, laktosa akan dihidrolisis oleh enzim laktase dr sel mukosa usus, biasanya enzim ini aktif saat bayi Laktosa intoleran : memiliki sedikit laktase pd ususnya (suku Afria, India, Mediterania) c. sukrosa • Disebut juga gula tebu • Terdiri dr glukosa dan fruktosa • Tdk terdpt C anomer bebas, krn c anomer kedua komponen unit monosakarida pd sukrosa saling berikatan • Bukan gula pereduksi c. sukrosa • Disebut juga gula tebu • Terdiri dr glukosa dan fruktosa • Tdk terdpt C anomer bebas, krn c anomer kedua komponen unit monosakarida pd sukrosa saling berikatan • Bukan gula pereduksi 3. Polisakarida a. pati a.Amilosa b.Amilopektin c.Struktur titik cabang Pati mengandung 2 jenis polimer. a-amilosa dan amilopektin. a-amilosa : t d. unit2 D-glu yg panjangdan tidak bercabang, digabungkan oleh ikatan a(1 BM : dr beberapa ribu sampai 500.000. 4) Amilopektin : Struktur bercabang Ikatan glikosidik yg menggabungkan residu glukosa yg berdekatan didalam rantai amilopektin adalah ikt a(1 Titik percabangan ikt a (1 6) 4) b.Glikogen : sumber polisakarida pd hewan Merupakan polisakarida bercabang dr D-glukosa dengan ikat a (1 4), pada percabangan a (1 6) Glikogen lebih banyak percabangan dan strukturnya lebih kompak Glikogen banyak terdpt di hati, mencapai 7% berat basah Glikogen juga tdpt pd otot kerangka c. Selulosa : berfungsi sbg unsur struktural ekstra seluler pd dinding sel mikroorganisme bersel tunggal dan tumbuhan tingkat tinggi dan pd permukaan sebelah luar sel hewan.