BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 15 Wonosari Kabupaten Boalemo, kemudian selanjutnya yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan pegawai dengan alasan bahwa jumlah yang telah ditetapkan sebagai informan tersebut telah dapat dikategorikan representatif sebagai data yang akan dianalisis. SDN 15 Wonosari berdiri pada tahun 2000. Saat ini jumlah peserta didik 227 orang yang diasuh oleh 9 orang guru termasuk kepala sekolah. Selaku pimpinan, kepala sekolah memiliki kemampuan untuk membina, mendorong dan memotivasi guru – guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran terutama menjadikan peserta didik menjadi cerdas dan membentuk karakter dan berbudi pekerti baik. Sekolah ini memiliki Visi dan Misi yaitu Visi sekolah ” mewujudkan insani yang imtaq, cerdas, trampil, dan berkualitas menuju hidup yang mandiri ”. Misi Sekolah ini Yaitu (1) Meningkatkan kualitas Iman dan Taqwa (2) Menyediakan sarana dan prasaran yang memadai, (3) Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang cerdas, trampil, dan berkualitas melalui sistim pendidikan nasional, (4) Mengoptimalkan proses belajar mengajar yang relevan, guru profesional dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan pendidikan demi masa depan bangsa, agama, dan negara. 28 29 Adapun alasan peneliti sehingga menetapkan tempat pelaksanaan penelitian di SD Negeri 15 Wonosari Kabupaten Boalemo karena berdasarkan hasil pengamatan bahwa SDN 15 Wonosari merupakan sekolah pedalaman yang berada di desa saritani, kecamatan wonosari, tetapi dilihat dari fenomena sekolah nampak perlu penelusuran secara mendalam. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian a. Pendekatan penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif agar dapat melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek yang naturalistik (natural seting). Dimana peneliti ingin lebih menekankan pada pengungkapan makna dibalik data yang tampak. Menurut Sugiyono (2011:8). Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Penggunaan metode kualitatif di dasarkan pada pertimbangan bahwa data yang diperoleh akan lebih lengkap, mendalam dan terpercaya serta ditemukannya gejala kejadian dalam konteks sosial yang kompleks. Data yang bersifat keyakinan kebiasaan, sikap mental dan budaya yang dianut oleh seseorang dapat dikemukakan dengan jelas, agar peneliti dapat mendeskripsikan data temuan penelitian dalam bentuk kalimat-kalimat, berupa keterangan atau pernyataan dari responden sesuai kenyataan yang ada. Penelitian ini dilakukan pada obyek yang 30 alamiah. Obyek alamiah adalah obyek yang apa adanya, tidak dimanupulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumentnya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Menurut Moleong (1994:4). (1). Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan, (2). Dengan kenyataan ganda, (3). Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen, (4). Pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Penelitian ini berbentuk tindakan atau kagiatan seseorang ataupun beberapa orang berkenaan dengan etos kerja kepala sekolah SDN 15 Wonosari. Obyek penelitian adalah bersifat alami (natural), data yang diungkapkan berupa kata – kata, kalimat – kalimat, paragraph – paragraph, dokumen – dokumen dan bukan berupa angka – angka. Obyek perlakuan tidak diberi perlakuan khusus atau dimanipulasi oleh peneliti sehingga data yang diperoleh tetap berada pada kondisi alami sebagai salah satu criteria penelitian kualitatif. Data yang diperoleh melalui teknik, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi kemudian dianalisis secara induktif. Berdasarkan teknik tersebut penelitian ini lebih tepat menggunakan penelitian kualitatif hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati. Hasil eksplorasi dari penelitian ini akan membangun suatu teori yang bersifat induktif dari sejumlah abstraksi data yang telah dikumpulkan berkenaan dengan etos kerja kepala sekolah SDN 15 Wonosari. Dalam mendeskripsikan fenomena secara 31 alami akan digunakan prosedur yang bersifat deskriptif dan induktif dengan menghadirkan peneliti sebagai intrumen utama pengumpulan data sebagai salah satu cirri penelitian kualitatif. b. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Bodgen dalam (Moleong) (1994:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variable dan hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan- pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. c. Kehadiran Peneliti Secara realitis penelitian kualitatif berasumsi bahwa jenis penelitian ini bersifat holistik, maksudnya tidak dapat dipisah-pisahkan kedalam variablevariabel penelitian, maka variabelnya akan banyak sekali. Pada penelitian kualitatif, peneliti menggunakan pengamatan peristiwa dan kejadian apa adanya, sehingga tidak ada alasan lain dari peneliti yang dijadikan sebagai instrumen. 32 Untuk memainkan peran sebagai instrumen utama, peneliti sejak awal sampai akhir mengumpulkan data berfungsi sebagai instrumen penelitian. Kehadiran peneliti dilokasi diawali dengan penjajakan lokasi penelitian untuk mendapatkan data awal, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan obsrvasi dan kegiatan wawancara untuk mendapatkan data penelitian. Sebelum peneliti memasuki area penelitian SDN 15 Wonosari untuk proses pengumpulan data dan informasi, maka terlebih dulu peneliti menemui key informan yaitu kepala sekolah, yang dilakukan peneliti adalah menyerahkan surat izin penelitian pada hari rabu, jam 10.00 wita tanggal 25 Juli 2012, mengkonfirmasi informan – informan yang dapat diwawancarai, menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan, baik kelengkapan yang bersifat administratif maupun semua masalah berhubungan dengan setting dan subyek penelitian untuk mencari informan. Ketika memasuki lokasi penelitian, peneliti harus menempuh pendekatan informal dan formal, serta mampu menjalin hubungan yang akrab dengan informan. Untuk itu agar diperoleh data yang valid, peneliti mengunjungi lokasi, pada tahap ini yang diutamakan adalah bagaimana peneliti dapat diterima dengan baik pada waktu memasuki setting area yaitu SDN 15 Wonosari. Ketika berada dilokasi penelitian peneliti memasuki situasi di SDN 15 Wonosari untuk mencari data yang terkait dengan fokus penelitian. Peneliti menyiapkan pedoman wawancara, berusaha untuk akrab dengan subyek penelitian seperti kepala sekolah, guru – guru, dan orang tua siswa. Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif sangat penting dan mutlak diperlukan. Peneliti sebagai informan kunci utama yang berarti peneliti harus 33 dapat mengungkap makna, berinteraksi terhadap nilai – nilai lokal. Peneliti yang melakukan penelitian datang ke lapangan dan mencari informasi yang diperlukan serta tidak menganggap informan/resonden sebagai subyek atau obyek tetapi mereka di pandang sebagai informan yang berkedudukan sebagai teman sejawat. Saat melakukan pengumpulan data, peneliti berusaha untuk memperoleh data penelitian dan mengungkap secara obyektif data yang diperoleh karena peneliti juga adalah informan kunci yang ingin mengungkap secara reall dan obyektif. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara mendalam dengan informan dari beberapa guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa yang dianggap dapat memahami secara baik masalah yang dikaji yaitu strategi kepala sekolah dalam pengembangan karakter peserta didik. d. Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Arifin, (2009) data penelitian kualitatif adalah data yang banyak menggunakan kata – kata subyek, baik lisan, maupun tulisan. Penelitian ini mengambil data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu : 1) keyakinan kepala sekolah terhadap visi dan misi di SDN 15 Wonosari, 2) nilai – nilai budaya sekolah di SDN 15 Wonosari, 3) semangat kerja kepala sekolah dalam mengembangkan organisasi sekolah di SDN 15 Wonosari. Menurut Nawawi (1993: 94-95) mengemukakan bahwa dalam setiap penelitian disamping menggunakan metode yang tepat diperlukan pula kemampuan memilih bahkan juga menyusun teknik dan alat pengumpulan data ini sangat berpengaruh pada objektivitas hasil penelitian. 34 Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan bersumber dari wawanvara dengan informan dan hasil pengamatan langsung dilokasi penelitian serta dokumen dan lain-lain. Wawancara dan hasil pengamatan langsung dilokasi penelitian dapat memberikan kemudahan bagi peneliti dalam mengumpulkan data-data yang ada kaitannya dengan etos kerja kepala sekolah SD Negeri 15 wonosari di Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Agar tujuan penelitian bisa tercapai, maka tidak semua informasi yang didapatkan masuk dalam sumber data ini. Penulis berusaha memilih dan memilah data-data atau informasi yang sangat berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini memperoleh data yang bersumber dari dua hal yakni : a. Manusia Sumber data manusia berfungsi sebagai subjek atau informan kunci. Sumber data diambil secara purfosif, dan tidak dilakukan secara acak. Teknik sampling purfosif digunakan untuk mengarahkan pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan melalui penyeleksian dan pemilihan informan yang benar – benar menguasai informasi dan masalah secara mendalam serta dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Penggunaan sampling surfosif ini memberikan kebebasan peneliti keterikatan proses formal dalam mengambil sampel, yang berarti peneliti menentukan sampling sesuai dengan tujuan penelitian. Sampling yang dimaksudkan bukanlah sampling yang mewakili populasi, melainkan didasarkan pada relevansi dan kedalam informasi. Namun demikian, pemilihan sampling tidak sekedar berdasarkan kehandak subyektif peneliti, melainkan berdasarkan tema yang muncul di lapangan. 35 Penentuan tema informan dalam penelitian ini didasarkan oleh kriteria berikut : (1) subyek cukup lama dan intensif menyatu dengan medan aktivitas yang menjadi sasaran penelitian, (2) subyek masih aktif terlibat di lingkungan aktivitas menjadi sasaran penelitian, (3) subyek yang masih banyak waktu untuk dimintai keterangan atau informasi, (4) subyek yang tidak mengemas informasi tetapi relative memberikan informasi yang sebenarnya akurat, dan (5) subyek yang tergolong asing bagi peneliti. Teknik purfosif ditetapkan sampel yang menjadi sumber data adalah : (1) Kepala sekolah; dan (2) 7 orang guru Dalam hal ini, kepala sekolah merupakan informan kunci (key informan), dari informan kunci tersebut selanjutnya dikembangkan untuk mencari informasi lainnya. Tabel 3.1 : Data Informan SDN 15 Wonosari INFORMAN NAMA KODE ALASAN Memiliki Kepala sekolah Yiswoto, S.Pd W/Y/KS/05/11/2012 pengetahuan khusus mengenai program sekolah. Memiliki Guru kelas Yakop Destono, S.Pd pengetahuan 36 tentang penyusunan visi dan W/YD/GK/05/11/2012 misi sekolah Cukup banyak informasi Guru kelas Idris Pukoi, A.ma W/IP/GK/05/11/2012 mengenai program yang dilaksanakan di Sekolah Dianggap banyak informasi Guru kelas Meylinda Abdulah W/MA/GK/05/11/2012 mengenai fokus penelitian Banyak informasi terkait Guru kelas Farida Toonawu W/FT/GK/05/11/2012 fokus penelitian Banyak informasi mengenai Guru kelas Fatmawati Bima W/FB/GK/05/11/2012 fokus penelitian Mengerti etos kerja kepala Guru agama kls I-III Sugiyati, S.Pd W/S/GMP/05/11/2012 sekolah Mengerti dengan program Guru agama kls IV-VI Merica Laiya W/ML/GMP/05/11/2012 sekolah yang dilaksanakan b. situs Sumber data non manusia dalam penelitian ini adalah situs yang menjadi obyek penelitian yaitu segala sesuatu sumber data non manusia berupa proses kegiatan dan dari dokumen – dokumen yang berhubungan dengan kegiatan peneliti di lapangan tentang etos kerja kepala sekolah di SDN 15 Wonosari. e. Prosedur Pengumpulan Data Pada hakekatnya prosedur perolehan data kualitatif yang umumnya digunakan orang adalah wawancara tak berstruktur, teknik observasi, dan wawancara berstruktur atau koesioner jika memungkinkan. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:225) bahwa “pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Data dapat dikumpulkan pada seting alamiah (natural seting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. Dalam proses pengumpulan data dapat digunakan sumber primer, dan sumber sekunder” Dengan demikian suatu proses pengumpulan data harus berdasarkan suatu obyek yang di teliti dengan menggunakan metode eksperimen atau pengamatan terhadap suatu obyek yang akan di teliti. Sehubungan dengan hal itu, maka teknik mengumpulkan data yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Observasi. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data di lapangan dengan jalan mengamati secara langsung kegiatan komunikasi dalam pengambilan keputusan di SDN 15 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Teknik ini digunakan untuk mengamati permasalahan yang diteliti. b. Wawancara. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Untuk menggali informasi mengenai etos kerja kepala sekolah SDN 15 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo peneliti melakukan wawancara kepada informan. Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru-guru. Alasan peneliti memilih informan tersebut agar dapat memperoleh informasi yang spesifik mengenai etos kerja kepala sekolah SD Negeri 15 Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Dalam prosedur ini peneliti menggunakan instrumen pedoman wawncara berstruktur dengan maksud mencari informasi yang dibutuhkan. Instrumen utama dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan kepala sekolah dan guru di SDN 15 Wonosari Kab. Boalemo. Sebagai sumber data dalam penelitian. Wawancara dapat di lakukan secara face to face. c. Dokumentasi Tahap ini di gunakan sebagai alat atau pelengkap untuk membantu dalam penyusunan pengumpulan data – data yang berhubungan dengan kepentingan penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dukumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dokumen yang berbentuk gambar yakni berupa foto, agar data yang diperoleh dari lapangan benar-benar akurat. Menurut Sugiyono (2011:240). Hasil penelitian dari observasi dan wawancara, akan lebih kredibel/dapat dipercaya kalau di dukung oleh sejarah pribadi kehidupan dimasa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi. f. Analisis Data Menurut Milles dan Hubbermand dalam (Sugiono, 2008: 91) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah jenuh. Dalam Analisis Data ini peneliti menggunakan metode kualitatif, dengan analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 39 1) Reduksi data Mereduksi data maksudnya adalah merangkum, memilih hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data. (Sugiyono, 2009:92) Selanjutnya begitu data diperlukan dan peneliti telah meninggalkan lapangan penelitian, semua catatan lapangan yang dibuat selama pengumpulan data dianalisis lebih lanjut secara intensif. Penganalisasian yang demikian dapat disebut dengan analisis setelah pengumpulan data. Pertama pengembangan sistem kategori pengkodean, dalam rangka itu semua data yang berwujud catatan lapangan termasuk semua ringkasan wawancara sementara yang pernah dibuat selama pengumpulan data lalu dilakukan pengidentifikasian topik tersebut. Kode tersebut yang akan nantinya menjadi alat untuk mengorganisasikan satuan data agar kode berfungsi demikian untuk setiap kode dibuatkan batasab operasional. Langkah kedua adalah penyortiran data, istilah kode-kode tersebut dibuat lengkap dengan batasan operasionalnya masing-masing semua catatan lapangan dibaca kembali dan setiap satuan data yang tertera didalamnya diberi kode yang sesuai. Yang dimaksud dengan satuan data adalah potongan-potongan catatan lapangan berupa kalimat alinea, atau uraian alinea. Kode-kode tersebut dituliskan pada bagian tepi lembaran catatan lapangan, kemudian semua catatan lapangan di foto copi. Hasil kopiannya di potong-potong berdasarkan datanya, sementara catatan lapangan asli di simpan sebagai arsip. Ptongan-potongan catatan lapangan tersebut dipilah-pilah atau dikelompok-kelompokkan berdasarkan kodenya masing-masing sebagaimana tercantum pada bagian tepi kirinya. Untuk mempermudah pelacakannya pada catatan lapangan yang asli maka pada bagian bawah setiap satuan data tersebut diberi notasi. Salah satu contoh satuan data penelitian ini adalah seperti sebagai berikut: “Dalam penyusunan visi dan misi sekolah selalu mempertimbangkan beberapa aspek, baik aspek dari luar sekolah (eksternal) maupun aspek dari dalam sekolah (internal) khususnya para guru agar visi dan misi sekolah dapat dipahami dan diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan (stake holder ). Visi dan misi sekolah merupakan tolak ukur untuk melaksanakan tugas kita, atau bisa dikatakan bahwa visi dan misi sekolah adalah merupakan pedoman bagi para guru maupun kepala sekolah di dalam menjalankan tugasnya agar supaya sasaran dan tujuan sekolah dapat berjalan dengan baik”. ( 1.1/W/Y/KS/05.11.2012). Dibawah ini data tersebut diatas, terdapat sebuah notasi sebanyak 19 digit. Digit pertama menunjukkan fokus penelitian yakni angka 1.1 pemahaman kepala sekolah terhadap visi dan misi sekolah. Digit kelima menunjukkan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data. Satuan data yang diperoleh melalui wawancara mendalam ditandai dengan huruf W, satuan data yang dikumpulkan dengan teknik observasi ditandai dengan huruf O. Sedangkan satuan data yang diperoleh melalui teknik studi dokumentasi ditandai dengan huruf D. Selanjutnya digit ketujuh yaitu KS menunjukkan salah satu informan yang diwawancarai dalam pengumpulan data. Sementara digit kesembilan sampai 17 menunjukkan waktu pengambilan data. Sedangkan garis miring (/) dan titik (.) menunjukkan tanda pemisah belaka. Dengan membaca notasi yang tertera dibawahnya, maka asal dari setiap data penelitian ini dapat diketahui dan dilacak dengan mudah. 2) Penyajian data. Penyajian data dilakukan untuk menemukan pola-pola yang bermkna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan dalam penyajian data ini dilakukan dengan cara menggunakan jenis matriks, grafik, jaringan atau bagan kumpulan kalimat. Kesemuanya dirancang untuk mempermudah peneliti dalam menggambarkan informasi serta menarik segala kesimpulan. Informasi yang dimaksudkan adalah uraian tentang fokus penelitian. Misalnya penyajian data tentang upaya kepala sekolah. Disini peneliti membuat teks naratif yang mempunyai suatu kesatuan berdasarkan data yang diperlukan serta terseleksi di lapangan. Penyajian dalam penelitian ini juga di maksudkan untuk menemukan suatu makna dari data yang telah diperoleh kemudian di susun secara sistematis, dari bentuk informasi yang kompleks menjadi sederhana namun selektif. Penyajian data akan disajikan dalam bentuk naratif, sesuai dengan fokus 42 penelitian. 3) Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan dimaksudkan untuk memadukan semua data yang diperoleh lalu dikumpulkan guna menarik kesimpulan dari dari berbagai hasil analisis yang baik melalui catatan, hasil observasi dan dokumen-dokumen. Pada penarikan atau verifikasi, peneliti berusaha agar dapat mengganbarkan kerepresentatifan suatu peristiwa kejadian atau obyek karena itu peneliti melakukan analisis secara berkesinambungan selama dan sesudah pengumpulan data, sehingga dapat menentukan pola tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi, pengambilan kesimpulan ini di lakukan peneliti sejak awal yaitu setiap pengumpulan data walaupun masih bersifat terbuka atau umum. g. Pengecekan keabsahan Data Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Ketentuan Pengamatan Ketentuan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan permasalahan yang sedang di teliti. Dalam hal ini pengamatan di lakukan dengan teliti dan rinci serta berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. b. Triangulasi. Keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pada teknik ini sasarannya adalah pemeriksaan sumber data metode. h. Tahap–tahap penelitian Adapun tahap-tahap penelitian yang dilalui adalah sebagai berikut : 1. Tahap observasi untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan jelas tentang masalah yang dikaji. 2. Merumuskan masalah yang dikaji dalam penelitian guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang substansi masalah yang diteliti. 43 3. Menyiapkan panduan wawancara yang akan digunakan sebagai alat pengumpul utama data penelitian. 4. Mengadakan wawancara dengan informan penelitian secara berulang. 5. Mengadakan verifikasi terhadap data yang terkumpul sebagai hasil dari wawancara. 6. Mengadakan trianggulasi untuk melakukan pengecekan keabsahan data sehingga memperoleh data riil di lapangan. Suatu bentuk pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding data (Moleong, 2005:330). 7. Mengadakan generalisasi terhadap hal – hal yang teramati di lapangan. 8. Membuat laporan hasil penelitian.