Hubungan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian

advertisement
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
HUBUNGAN PEKERJAAN DAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN
PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
Husnul Khatimah 1, Dede Mahdiyah 1, Anita Herawati 1
1
AKBID Sari Mulia Banjarmasin
*Korespondensi Penulis. Telepon: 085246667775, E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang: Keputihan pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko tinggi pada ketuban pecah
dini, sehingga bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan berat lahir rendah. Penyebab yang paling
sering dari keputihan tidak normal adalah infeksi. Angka Kejadian Keputihan pada ibu hamil dari
profil kesehatan di Kalimantan selatan tahun 2013 sebanyak 1.025, 2014 sebanyak 1.003 dan 2015
1.030 orang (RISKESDAS, 2013). Keputihan sering terjadi pada kehamilan trimester I tetapi akan
lebih meningkat di trimester II sampai ke trimester III.
Tujuan: Menganalisis hubungan Pekerjaan dan Vulva Hygiene dengan kejadian keputihan pada ibu
hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin.
Metode: Metode penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Cara
pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan accidental sampling yaitu sebanyak 30
orang ibu hamil. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian
dianalisa dengan menggunakan uji chi square.
Hasil: Sebagian besar responden tidak bekerja berjumlah 19 orang (63%), vulva hygiene kategori
baik berjumlah 23 orang (77%), mengalami keputihan fisiologis berjumlah 20 orang (67,7%).
Simpulan: Tidak ada hubungan pekerjaan dengan kejadian keputihan dan ada hubungan vulva
hygiene dengan kejadian keputihan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu
Banjarmasin.
Kata Kunci: pekerjaan, vulva hygiene, keputihan dan ibu hamil
1
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
genital maupun infeksi sistemik dan persalinan
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi
salah satu indikator penting dari derajat
preterm dapat menyebabkan 36% kematian
neonatus.
kesehatan masyarakat. Menurut WHO (World
Hasil Survei Demografi Kesehatan
Health Organisation) pada tahun 2010 AKI di
Indonesia (SDKI) 2007, AKB di Indonesia
Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran
adalah 34/1000 kelahiran hidup (KH). Apabila
hidup. Indonesia sebagai salah satu negara
dibandingkan dengan target dalam Millenium
dengan AKI tertinggi Asia dan tertinggi ke-3
Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015
di kawasan ASEAN, salah satunya penyebab
yaitu 17/1000 KH, ternyata AKB di Indonesia
kematian ibu adalah infeksi pada kehamilan
masih sangat tinggi bila dibandingkan 2
yang hampir 50%. Penyakit infeksi yang
dengan negara-negara di Asia Tenggara
terjadi
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
pada
meningkatkan
ibu
resiko
hamil
juga
terjadinya
dapat
kelahiran
2011).
preterm, berat badan lahir rendah (BBLR) dan
Menurut World Health Organization
terjadinya ketuban pecah dini. (KeMenKes,
(WHO) merekomendasikan masalah kesehatan
2012).
reproduksi
Menurut
WHO
(World
diantaranya,
wanita
hamil
Health
mengalami keputihan (Flour albus) sebesar
Organisation) pada tahun 2010 tercatat ada
30,6% yang disebabkan oleh jamur Candida
satu dari enam kelahiran dilahirkan prematur
albicans. Salah satu keluhan yang sering
atau tidak cukup bulan, di Indonesia sendiri
dijumpai dalam klinik dan kesehatan ibu dan
kejadian persalinan preterm berkisar antara 10
anak (KIA) adalah keputihan/ flour albus, 16%
- 20% dan lebih dari 50% kasus persalinan
penderita keputihan adalah akseptor Keluarga
preterm dan ketuban pecah dini disebabkan
Berencana (KB) dan ibu hamil (Aghe,2010).
oleh infeksi lokal seperti infeksi pada alat
Berdasarkan hasil penelitian tahun 2010 di 8
2
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
kota besar Indonesia yaitu Jakarta, Bandung,
melalui penyebaran pada saluran reproduksi
Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan,
atas (ascending infection) ataupun kontak
Banjarmasin dan Makasar dengan mengambil
secara langsung melalui jalan lahir.
sampel sebanyak 1000 orang ibu hamil
ditemukan
823
orang
(82,3%)
yang
mengalami keputihan (Indarti, 2013)
Menurut
keputihan
sebanyak
16%,
yang
kejadian
dan yang tergolong oleh Bakteri 40,1%.
vaginosis bakterial pada ibu hamil berkisar 14-
Candida merupakan kelompok yang paling
21% di negara Eropa, di Jepang 13,6%, di
umum ditemukan pada penderita keputihan.
Thailand 15,9%, dan di Indonesia 32%
Pada ibu hamil dengan keluhan rasa gatal
(Anggraini, Pratiwi, et al., 2012). Menurut
(Yuni, 2010). Di RSCM dari 71 kasus flour
Parveen (2008), kebanyakan ibu hamil dengan
albus, dengan keluhan rasa gatal sebesar
infeksi vagina pada usia 18 – 30 tahun 57,4%,
86.1%, dengan keluhan terbakar 87,5%, dan
usia
Multigravida
keputihan 81,1%. Wanita hamil rentan terkena
(82,72%) mengalami infeksi vagina lebih
infeksi, sebab daya tahan wanita hamil
tinggi dibandingkan primigravida (17,27%).
biasanya akan menurun dan meningkatkan
Kehamilan trimester I menunjukkan 50%,
kebutuhan metabolisme. Keputihan pada ibu
trimester III 45,23%. Berdasarkan tingkat
hamil dapat mengakibatkan resiko tinggi pada
pendidikan, SD 35,9%, SMP 35,1%, SMA
ketuban pecah dini, sehingga bayi lahir
34,6%, Perguruan Tinggi 18,2%. Beberapa
prematur atau bayi lahir dengan berat lahir
komplikasi kelainan vagina baik infeksi atau
rendah. Penyebab yang paling sering dari
non-infeksi pada kehamilan dapat terjadi
keputihan tidak normal adalah infeksi. Dimana
karena infeksi secara langsung dari ibu ke bayi
cairan mengandung banyak sel darah putih dan
(WHO),
tahun
World
adalah
tergolong Candida 53%, Trichomonas 3,1%
31-40
dari
satu keluhan yang dijumpai pada ibu hamil
Health
Organization
data
Menurut yeni 2010 di indonesia Salah
angka
45,45%.
3
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
warnanya sampai kekuning-kuningan sampai
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
hijau. Bahkan sering kali kental mengeluarkan
menganalisis hubungan pekerjaan dan vulva
aroma tak sedap. Biasanya yang terkena
hygiene dengan kejadian keputihan pada ibu
infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim dan
hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu
rongga rahim. Penyebabnya bisa disebabkan
Banjarmasin
oleh kuman, jamur, parasit, dan virus. Wanita
BAHAN DAN METODE
hamil berisiko atau mudah terkena infeksi.
Metode yang digunakan adalah adalah
Tiga
faktor
yang
mempengaruhi
yaitu
metode Cross Sectional yaitu rancangan studi
tubuhnya sendiri, lingkungan dan virus atau
epidemiologi yang mempelajari hubungan
kuman yang ada (Hakim, 2008)
penyakit dan paparan (faktor penelitian)
Angka Kejadian Keputihan pada ibu
dengan
mengamati
status
paparan
dan
hamil dari profil kesehatan di Kalimantan
penyakit serentak pada individu dari populasi
Selatan tahun 2013 sebanyak 1.025, 2014
tunggal, pada satu saat atau periode. Dalam
sebanyak 1.003 dan 2015 1.030 orang
penelitian ini sampel yang diambil adalah 30
(RISKESDAS, 2013). Keputihan sering terjadi
orang ibu hamil yang berkunjung di wilayah
pada kehamilan trimester I tetapi akan lebih
kerja Puskesmas Sungai bilu Banjarmasin
meningkat di trimester II sampai ke trimester
pada bulan April hingga Mei 2016.
III (Kusmiran, 2011).
Hasil Studi pendahuluan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sungai Bilu didapatkan data
mengenai jumlah ibu hamil yang mengalami
keputihan dari 01 Januari tahun 2015 - 25
Maret 2016 yaitu sebanyak 13 orang.
4
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
HASIL
(77%) dan responden vulva hygiene
1. Analisis Univariat
kategori kurang berjumlah 7 orang
Jumlah
responden
data
yang
menjadi sampel penelitian adalah 30 Ibu
hamil Wilayah kerja Puskesmas Sungai
(23%).
c. Berdasarkan Kejadian Keputihan
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Wilayah kerja
Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin Berdasarkan
Kejadian Keputihan Tahun 2016
Bilu Banjarmasin.
a. Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Wilayah kerja
Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin Berdasarkan
Pekerjaan Tahun 2016
No
Ketegori
f
%
1
Bekerja
11
37
2
Tidak Bekerja
19
63
30
100
Jumlah
responden
berjumlah
19
responden
bekerja
tidak
%
1
Fisiologis
20
66,7
2
Patologis
10
33,3
30
100
bahwa keputihan fisiologis berjumlah
20 orang (67,7%) dan keputihan
dan
berjumlah
f
Hasil penelitian menunjukkan
patologis
bekerja
orang (63%)
Ketegori
Jumlah
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
No
11
orang (37%).
berjumlah
10
orang
(33,3%).
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan
Pekerjaan
Dengan
Kejadiaan Keputihan Pada Ibu Hamil
b. Berdasarkan Vulva Hygiene
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Wilayah kerja
Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin Berdasarkan
Vulva Hygiene Tahun 2016
Bilu Banjarmasin
Tabel 4 Hubungan Pekerjaan Dengan Kejadiaan Keputihan
No
Ketegori
f
%
1
Bekerja
23
77
Keputihan
2
Tidak Bekerja
Jumlah
7
30
23
100
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
responden
vulva
Pekerjaan
Fisiologis
Jumlah
Patologis
f
%
f
%
f
%
Bekerja
Tidak Bekerja
7
13
63,6
68,4
4
6
36,4
31,6
11
19
100
100
Jumlah
20
66,7
10
33,3
30
100
p=0,789 (≥α=0,05)
hygiene
kategori baik berjumlah 23 orang
5
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
Hasil penelitian dari 30 orang
b. Hubungan
Vulva Hygiene
Dengan
responden diketahui bahwa ibu yang
Kejadiaan Keputihan Pada Ibu Hamil
tidak
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
bekerja
dengan
keputihan
fisiologis sebanyak 13 orang (68,4%)
dan bahwa ibu yang tidak bekerja
dengan keputihan patologis sebanyak 6
Bilu Banjarmasin
Tabel 5 Hubungan Vulva Hygiene Dengan Kejadiaan
Keputihan
Keputihan
Jumlah
Vulva
Fisiologis
Patologis
Hygiene
f
%
f
%
f
%
orang (31,6%), sedangkan ibu yang
Baik
Kurang
20
0
87
0
3
7
13
100
23
7
100
100
bekerja dengan keputihan fisiologis
Jumlah
20
66,7
10
33,3
30
100
p=0,000 (<α=0,05)
sebanyak 7 orang (63,6%) dan ibu yang
Hasil penelitian dari 30 orang
bekerja dengan keputihan patologis 4
responden
diketahui
bahwa
vulva
orang (36,3%).
hygiene yang baik dengan keputihan
Hasil analisis dengan uji Chi
fisiologis sebanyak 20 orang (87,0%)
Square diperoleh hasil bahwa nilai
dan vulva hygiene yang baik dengan
p=0,789 > α=0,05 atau dapat dikatakan
keputihan patologis sebanyak 3 orang
bahwa tidak ada hubungan pekerjaan
(13,0%)
sedangkan
tidak
ada
dengan kejadian keputihan pada ibu
responden yang vulva hygiene yang
hamil
di wilayah kerja Puskesmas
kurang dengan keputihan fisioligis dan
Sungai Bilu Banjarmasin.
vulva hygiene yang kurang dengan
keputihan patologis sebanyak 7 orang
(13,0%).
Hasil analisis dengan uji Chi
Square diperoleh hasil bahwa nilai
p=0,000 > α=0,05 atau dapat dikatakan
bahwa ada hubungan vulva hygiene
6
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
dengan kejadian keputihan pada ibu
diantaranya adalah selalu cebok dengan
hamil
air yang bersih serta mengeringkan organ
di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Bilu Banjarmasin.
intimnya sebelum memakai celana dalam.
Dengan
perilaku
ini
maka
WUS
PEMBAHASAN
cenderung
lebih
menjaga
kebersihan
1. Pekerjaan
karena dengan menjaga kebersihan organ
Hasil
penelitian
menunjukkan
intimnya maka ibu hamil berharap dapat
bahwa sebagian besar responden tidak
terhindar dari keputihan.
bekerja berjumlah 19 orang (63%) dan
3. Kejadian Keputihan
sebagian
kecil
responden
bekerja
Hasil
penelitian
menunjukkan
berjumlah 11 orang (37%), dimana dalam
bahwa
bekerja
ibu
hamil
cenderung
sebagian
besar
mengalami
tidak
keputihan fisiologis berjumlah 20 orang
menjaga kesehatan organ intimnya yang
(67,7%). Keputihan fisiologis memiliki
cenderung lembab karena untuk duduk
ciri-ciri keluarnya cairan bening yang
seharian atau berdiri sehingga dapat
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berisiko menderita keputihan.
gatal.
Sebagian
besar
responden
2. Vulva Hygiene
mengalami kejadian keputihan patologis
Hasil
penelitian
menunjukkan
akibat perubahan hormon. Hal ini masih
bahwa sebagian besar responden vulva
dianggap wajar selama keputihan tersebut
hygiene kategori baik berjumlah 23 orang
tidak mengganggu. Responden mengalami
(77%) dan sebagian kecil responden vulva
keputihan patologis berjumlah 10 orang
hygiene kategori kurang berjumlah 7
(33,3%). Keputihan patologis memiliki
orang (23%), sebagian besar responden
ciri-ciri berwarna, berbau tajam dan terasa
telah mempunyai perilaku yang baik
gata. Keputihan ini disebabkan personal
dalam
melaksanakan
vulva
hygiene
7
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
hygiene yang kurang tepat dan salah.
tanda dan gejala adanya kelainan pada
Kebiasaan wanita memakai pantylinear
organ reproduksi ibu hamil, kelainan
yang lama, air cebok yang kurang bersih,
tersebut dapat berupa infeksi, polip leher
cara cebok yang salah serta celana dalam
rahim, keganasan atau tumor dan kanker,
yang
mengakibatkan
serta adanya benda asing. Namun tidak
keputihan patologis, selain itu faktor
semua infeksi reproduksi memberi gejala
makanan yang kurang sehat, stress dan
keputihan.
basah
dapat
juga gaya hidup yang kurang sehat
Hasil
penelitian
ataupun pola seksual yang tidak sehat
bahwa
dapat
keputihan
mengalami keputihan fisiologis, dimana
keputihan
keputihan ini umum diderita oleh ibu
patologis yang tidak tertangani antara lain
hamil karena keputihan ini berkaitan
terjadinya infeksi menular seksual, kanker
dengan kebersihan dan kesehatan organ
serviks, radang panggul hingga kematian.
intim seorang ibu hamil. Jarang sekali
mengajkibatkan
patologis.
Dampak
dari
Menurut Kasdu (2008) keputihan
ada
yang
dijumpai ibu hamil yang tidak mengalami
fisiologis
dengan kegiatan organ reproduksi dan
berwarna jernih, tidak berbau, tidak gatal
siklus mentruasi yang biasa dijalani oleh
dan tidak pedih. Sedangkan keputihan
ibu hamil.
yang
patologis
yang
jumlahnya
ada
responden
keputihan ini karena hal ini berkaitan
Keputihan
dan
besar
yang
fisiologis.
patologis
sebagian
menunjukkan
banyak,
warnanya kuning atau kehijauan, warna
4. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian
Keputihan
putih seperti susu basi, disertai rasa gatal,
Hasil penelitian dari 30 orang
pedih terkadang disertai bau amis atau
responden diketahui bahwa ibu yang tidak
busuk. Keputihan menjadi salah satu
bekerja
dengan
keputihan
fisiologis
8
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
sebanyak 13 orang (68,4%) dan bahwa ibu
dari keletihan ditandai muncul hanya pada
yang tidak bekerja dengan keputihan
waktu kondisi tubuh sangat capek dan
patologis sebanyak 6 orang (31,6%).
biasa lagi ketika tubuh sudah normal
Hasil analisis dengan uji Chi
Square
diperoleh
hasil
bahwa
nilai
p=0,789 > α=0,05 atau dapat dikatakan
kembali.
5. Hubungan
Vulva
Hygiene
dengan
Kejadian Keputihan
bahwa tidak ada hubungan pekerjaan
Hasil penelitian dari 30 orang
dengan kejadian keputihan pada ibu hamil
responden diketahui bahwa vulva hygiene
di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu
yang baik dengan keputihan fisiologis
Banjarmasin.
sebanyak 20 orang (87,0%) dan bahwa
Pekerjaan sebagai pekerja kantor
responden dengan vulva hygiene yang
dan buruh pabrik menguras energi baik
kurang
fisik maupun psikis, antara lain waktu
sebanyak 7 orang (13,0%).
yang digunakan untuk bekerja minimal 8
dengan
keputihan
patologis
Hasil analisis dengan uji Chi
jam sehari belum termasuk lembur,
Square
ditambah harus mengerjakan pekerjaan
p=0,000 > α=0,05 atau dapat dikatakan
rumah tangga sehingga meningkatkan
bahwa ada hubungan vulva hygiene
risiko terjadinya keputihan.
dengan kejadian keputihan pada ibu hamil
Hal ini sesuai dengan pernyataan
Susanto (2012), kondisi fisik ibu hamil
diperoleh
hasil
bahwa
nilai
di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu
Banjarmasin.
yang terkuras energi maupun psikisnya
Banyak ibu hamil mengeluhkan
sebab mengerjakan pekerjaan berat atau
keputihan sangat tidak nyaman, gatal,
aktivitas
satu
berbau bahkan terkadang perih. Salah satu
penyebab keputihan. Penyebab keputihan
penyebabnya yaitu masalah kebersihan
ekstra
lainnya,
salah
9
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
pada organ intim. Bila ingin terhindar dari
higienis termasuk mencuci organ intim
keputihan, ibu hamil harus selalu menjaga
dengan air bersih, menjaga kelembaban
kebersihan daerah genetalia. Mencuci
organ intim dan tidak menggunakan
vagina dengan air kotor, pemeriksaan
pembalut yang wangi yang merupakan
dalam yang tidak benar, penggunaan
tindakan
pembilas
berlebihan,
mempengaruhi terjadinya keputihan pada
pemeriksaan yang tidak higienis, dan
ibu hamil, sehingga diharapkan agar
adanya benda asing dalam vagina dapat
menjaga personal hygiene, mengganti
menyebabkan keputihan yang abnormal.
celana dalam saat basah dengan yang
Keputihan
kering
vagina
juga
yang
bisa
timbul
karena
vulva
dan
hygiene
bersih,
sangat
menghindari
pengobatan abnormal, celana yang tidak
penggunaan pantylinear terlalu lama batas
menyerap keringat, dan penyakit menular
penggunaan pantyliniear maksimal 2 jam
seksual (Eni, 2011).
atau lembab, menggunakan air cebok
Vulva hygiene merupakan suatu
yang mengalir dan bersih dan cebok dr
tindakan untuk memelihara kebersihan
depan
organ kewanitaan bagian luar (vulva)
stress dengan cara perbanyak rekreasi dan
yang dilakukan untuk mempertahankan
beribadah dan melakukan pola aktifitas
kesehatan dan mencegah infeksi (Ayu,
seksual yang sehat dengan setia pada
2010).
pasangan.
Hasil
penelitian
vulva
hygiene
untuk
terjadinya
sangat
menunjukkan
mempengaruhi
keputihan.
Hal
ini
kebelakang
serta
menghindari
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian
Nurhardini
yang
dilakukan
(2012)
tanteng
oleh
Siti
hubungan
menunjukkan bahwa perawatan organ
personal hygiene dengan keputihan pada
reproduksi dengan melakukan tindakan
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
10
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
lingkar Timur dengan hasil penelitian
UCAPAN TERIMAKASIH
menunjukkan dari 29 ibu hamil terdapat
Dalam kesempatan ini, peneliti banyak
22 orang (75,9%) ibu hamil personal
mendapat bantuan, bimbingan, dan motivasi
hygiene tidak baik mengalami keputihan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dari hati
sedangkan dari 56 ibu hamil terdapat 30
yang terdalam peneliti mengucapkan terima
orang (53,4%) ibu hamil dengan personal
kasih kepada Pembimbing I dan Pembimbing
hygiene yang baik tidak mengalami
II yang telah banyak memberikan bimbingan,
keputihan.
saran serta mengarahkan dalam penyusunan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan terhadap 30
Wilayah
kerja
orang Ibu hamil
kesehatan dan staff Puskesmas yang telah
Banjarmasin memengenai hubungan pekerjaan
memberikan izin tempat untuk melakukan
dan
kejadian
penelitian. Kedua orang tua dan saudara-
bahwa
saudaraku yang telah memberikan dukungan
bekerja
moril dan materil sehingga penyusunan Karya
berjumlah 19 orang (63%), vulva hygiene
Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dan Teman-
kategori baik berjumlah 23 orang (77%),
teman seangkatan dan seperjuangan yang telah
mengalami keputihan fisiologis berjumlah 20
memberikan semangat dan bantuan.
keputihan,
sebagian
Hygiene
maka
besar
Sungai
Bilu Banjarmasin beserta seluruh petugas
Bilu
Vulva
Puskesmas
Karya Tulis Ilmiah ini. Kepala Puskesmas Sei
dengan
diperoleh
responden
hasil
tidak
orang (67,7%), tidak ada hubungan pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA
dengan kejadian keputihan dan ada hubungan
vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada
Boyke, 2012. Tanda Dan Gejala Kanker
Mulut Rahim. http://www.pdpersi.co.id.
(diakses tgl 05 januari 2012).
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Bilu Banjarmasin.
Daily, Sjaiful Fahmi, dkk. 2010. Infeksi
Menular Seksual. Jakarta: Balai Penerbit
11
Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan
Indri. 2010. Hubungan Pengetahuan Remaja
Putri dengan Kejadian Flour Albus Di
MTs. N. Mulawarman Banjarmasin.
Magfiroh. 2010. KTI Hubungan Pengetahuan
Dan Sikap Remaja Putri Terhadap
Kejadian Flour Albus Di SMA II jepara.
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. GawatDarurat Obstetri-Ginekologi & ObstetriGinekologi Sosial untuk Profisi Bidan.
Jakarta: EGC.
Prawihardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Putri,
Aprisia Ori. 2013. Gambaran
Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri
tentang Keputihan di SMA Negeri 2
Pontianak. Universitas Tanjung Pura.
Pontianak.
Rozaknasa, 2009. Penyebab
Yogyakarta: Nuha Medika.
Keputihan.
Widyastuti, 2012. Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta: Fitramaya.
12
Download