Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan HUBUNGAN PEKERJAAN DAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN Husnul Khatimah 1, Dede Mahdiyah 1, Anita Herawati 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin *Korespondensi Penulis. Telepon: 085246667775, E-mail: [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Keputihan pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko tinggi pada ketuban pecah dini, sehingga bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan berat lahir rendah. Penyebab yang paling sering dari keputihan tidak normal adalah infeksi. Angka Kejadian Keputihan pada ibu hamil dari profil kesehatan di Kalimantan selatan tahun 2013 sebanyak 1.025, 2014 sebanyak 1.003 dan 2015 1.030 orang (RISKESDAS, 2013). Keputihan sering terjadi pada kehamilan trimester I tetapi akan lebih meningkat di trimester II sampai ke trimester III. Tujuan: Menganalisis hubungan Pekerjaan dan Vulva Hygiene dengan kejadian keputihan pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. Metode: Metode penelitian bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan accidental sampling yaitu sebanyak 30 orang ibu hamil. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan uji chi square. Hasil: Sebagian besar responden tidak bekerja berjumlah 19 orang (63%), vulva hygiene kategori baik berjumlah 23 orang (77%), mengalami keputihan fisiologis berjumlah 20 orang (67,7%). Simpulan: Tidak ada hubungan pekerjaan dengan kejadian keputihan dan ada hubungan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. Kata Kunci: pekerjaan, vulva hygiene, keputihan dan ibu hamil 1 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan genital maupun infeksi sistemik dan persalinan PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari derajat preterm dapat menyebabkan 36% kematian neonatus. kesehatan masyarakat. Menurut WHO (World Hasil Survei Demografi Kesehatan Health Organisation) pada tahun 2010 AKI di Indonesia (SDKI) 2007, AKB di Indonesia Indonesia mencapai 228/100.000 kelahiran adalah 34/1000 kelahiran hidup (KH). Apabila hidup. Indonesia sebagai salah satu negara dibandingkan dengan target dalam Millenium dengan AKI tertinggi Asia dan tertinggi ke-3 Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 di kawasan ASEAN, salah satunya penyebab yaitu 17/1000 KH, ternyata AKB di Indonesia kematian ibu adalah infeksi pada kehamilan masih sangat tinggi bila dibandingkan 2 yang hampir 50%. Penyakit infeksi yang dengan negara-negara di Asia Tenggara terjadi (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada meningkatkan ibu resiko hamil juga terjadinya dapat kelahiran 2011). preterm, berat badan lahir rendah (BBLR) dan Menurut World Health Organization terjadinya ketuban pecah dini. (KeMenKes, (WHO) merekomendasikan masalah kesehatan 2012). reproduksi Menurut WHO (World diantaranya, wanita hamil Health mengalami keputihan (Flour albus) sebesar Organisation) pada tahun 2010 tercatat ada 30,6% yang disebabkan oleh jamur Candida satu dari enam kelahiran dilahirkan prematur albicans. Salah satu keluhan yang sering atau tidak cukup bulan, di Indonesia sendiri dijumpai dalam klinik dan kesehatan ibu dan kejadian persalinan preterm berkisar antara 10 anak (KIA) adalah keputihan/ flour albus, 16% - 20% dan lebih dari 50% kasus persalinan penderita keputihan adalah akseptor Keluarga preterm dan ketuban pecah dini disebabkan Berencana (KB) dan ibu hamil (Aghe,2010). oleh infeksi lokal seperti infeksi pada alat Berdasarkan hasil penelitian tahun 2010 di 8 2 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan kota besar Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, melalui penyebaran pada saluran reproduksi Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, atas (ascending infection) ataupun kontak Banjarmasin dan Makasar dengan mengambil secara langsung melalui jalan lahir. sampel sebanyak 1000 orang ibu hamil ditemukan 823 orang (82,3%) yang mengalami keputihan (Indarti, 2013) Menurut keputihan sebanyak 16%, yang kejadian dan yang tergolong oleh Bakteri 40,1%. vaginosis bakterial pada ibu hamil berkisar 14- Candida merupakan kelompok yang paling 21% di negara Eropa, di Jepang 13,6%, di umum ditemukan pada penderita keputihan. Thailand 15,9%, dan di Indonesia 32% Pada ibu hamil dengan keluhan rasa gatal (Anggraini, Pratiwi, et al., 2012). Menurut (Yuni, 2010). Di RSCM dari 71 kasus flour Parveen (2008), kebanyakan ibu hamil dengan albus, dengan keluhan rasa gatal sebesar infeksi vagina pada usia 18 – 30 tahun 57,4%, 86.1%, dengan keluhan terbakar 87,5%, dan usia Multigravida keputihan 81,1%. Wanita hamil rentan terkena (82,72%) mengalami infeksi vagina lebih infeksi, sebab daya tahan wanita hamil tinggi dibandingkan primigravida (17,27%). biasanya akan menurun dan meningkatkan Kehamilan trimester I menunjukkan 50%, kebutuhan metabolisme. Keputihan pada ibu trimester III 45,23%. Berdasarkan tingkat hamil dapat mengakibatkan resiko tinggi pada pendidikan, SD 35,9%, SMP 35,1%, SMA ketuban pecah dini, sehingga bayi lahir 34,6%, Perguruan Tinggi 18,2%. Beberapa prematur atau bayi lahir dengan berat lahir komplikasi kelainan vagina baik infeksi atau rendah. Penyebab yang paling sering dari non-infeksi pada kehamilan dapat terjadi keputihan tidak normal adalah infeksi. Dimana karena infeksi secara langsung dari ibu ke bayi cairan mengandung banyak sel darah putih dan (WHO), tahun World adalah tergolong Candida 53%, Trichomonas 3,1% 31-40 dari satu keluhan yang dijumpai pada ibu hamil Health Organization data Menurut yeni 2010 di indonesia Salah angka 45,45%. 3 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan warnanya sampai kekuning-kuningan sampai Penelitian ini bertujuan untuk hijau. Bahkan sering kali kental mengeluarkan menganalisis hubungan pekerjaan dan vulva aroma tak sedap. Biasanya yang terkena hygiene dengan kejadian keputihan pada ibu infeksi adalah vulva, vagina, leher rahim dan hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu rongga rahim. Penyebabnya bisa disebabkan Banjarmasin oleh kuman, jamur, parasit, dan virus. Wanita BAHAN DAN METODE hamil berisiko atau mudah terkena infeksi. Metode yang digunakan adalah adalah Tiga faktor yang mempengaruhi yaitu metode Cross Sectional yaitu rancangan studi tubuhnya sendiri, lingkungan dan virus atau epidemiologi yang mempelajari hubungan kuman yang ada (Hakim, 2008) penyakit dan paparan (faktor penelitian) Angka Kejadian Keputihan pada ibu dengan mengamati status paparan dan hamil dari profil kesehatan di Kalimantan penyakit serentak pada individu dari populasi Selatan tahun 2013 sebanyak 1.025, 2014 tunggal, pada satu saat atau periode. Dalam sebanyak 1.003 dan 2015 1.030 orang penelitian ini sampel yang diambil adalah 30 (RISKESDAS, 2013). Keputihan sering terjadi orang ibu hamil yang berkunjung di wilayah pada kehamilan trimester I tetapi akan lebih kerja Puskesmas Sungai bilu Banjarmasin meningkat di trimester II sampai ke trimester pada bulan April hingga Mei 2016. III (Kusmiran, 2011). Hasil Studi pendahuluan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu didapatkan data mengenai jumlah ibu hamil yang mengalami keputihan dari 01 Januari tahun 2015 - 25 Maret 2016 yaitu sebanyak 13 orang. 4 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan HASIL (77%) dan responden vulva hygiene 1. Analisis Univariat kategori kurang berjumlah 7 orang Jumlah responden data yang menjadi sampel penelitian adalah 30 Ibu hamil Wilayah kerja Puskesmas Sungai (23%). c. Berdasarkan Kejadian Keputihan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin Berdasarkan Kejadian Keputihan Tahun 2016 Bilu Banjarmasin. a. Berdasarkan Pekerjaan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2016 No Ketegori f % 1 Bekerja 11 37 2 Tidak Bekerja 19 63 30 100 Jumlah responden berjumlah 19 responden bekerja tidak % 1 Fisiologis 20 66,7 2 Patologis 10 33,3 30 100 bahwa keputihan fisiologis berjumlah 20 orang (67,7%) dan keputihan dan berjumlah f Hasil penelitian menunjukkan patologis bekerja orang (63%) Ketegori Jumlah Hasil penelitian menunjukkan bahwa No 11 orang (37%). berjumlah 10 orang (33,3%). 2. Analisis Bivariat a. Hubungan Pekerjaan Dengan Kejadiaan Keputihan Pada Ibu Hamil b. Berdasarkan Vulva Hygiene Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tabel 2 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin Berdasarkan Vulva Hygiene Tahun 2016 Bilu Banjarmasin Tabel 4 Hubungan Pekerjaan Dengan Kejadiaan Keputihan No Ketegori f % 1 Bekerja 23 77 Keputihan 2 Tidak Bekerja Jumlah 7 30 23 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden vulva Pekerjaan Fisiologis Jumlah Patologis f % f % f % Bekerja Tidak Bekerja 7 13 63,6 68,4 4 6 36,4 31,6 11 19 100 100 Jumlah 20 66,7 10 33,3 30 100 p=0,789 (≥α=0,05) hygiene kategori baik berjumlah 23 orang 5 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Hasil penelitian dari 30 orang b. Hubungan Vulva Hygiene Dengan responden diketahui bahwa ibu yang Kejadiaan Keputihan Pada Ibu Hamil tidak Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai bekerja dengan keputihan fisiologis sebanyak 13 orang (68,4%) dan bahwa ibu yang tidak bekerja dengan keputihan patologis sebanyak 6 Bilu Banjarmasin Tabel 5 Hubungan Vulva Hygiene Dengan Kejadiaan Keputihan Keputihan Jumlah Vulva Fisiologis Patologis Hygiene f % f % f % orang (31,6%), sedangkan ibu yang Baik Kurang 20 0 87 0 3 7 13 100 23 7 100 100 bekerja dengan keputihan fisiologis Jumlah 20 66,7 10 33,3 30 100 p=0,000 (<α=0,05) sebanyak 7 orang (63,6%) dan ibu yang Hasil penelitian dari 30 orang bekerja dengan keputihan patologis 4 responden diketahui bahwa vulva orang (36,3%). hygiene yang baik dengan keputihan Hasil analisis dengan uji Chi fisiologis sebanyak 20 orang (87,0%) Square diperoleh hasil bahwa nilai dan vulva hygiene yang baik dengan p=0,789 > α=0,05 atau dapat dikatakan keputihan patologis sebanyak 3 orang bahwa tidak ada hubungan pekerjaan (13,0%) sedangkan tidak ada dengan kejadian keputihan pada ibu responden yang vulva hygiene yang hamil di wilayah kerja Puskesmas kurang dengan keputihan fisioligis dan Sungai Bilu Banjarmasin. vulva hygiene yang kurang dengan keputihan patologis sebanyak 7 orang (13,0%). Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh hasil bahwa nilai p=0,000 > α=0,05 atau dapat dikatakan bahwa ada hubungan vulva hygiene 6 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan dengan kejadian keputihan pada ibu diantaranya adalah selalu cebok dengan hamil air yang bersih serta mengeringkan organ di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. intimnya sebelum memakai celana dalam. Dengan perilaku ini maka WUS PEMBAHASAN cenderung lebih menjaga kebersihan 1. Pekerjaan karena dengan menjaga kebersihan organ Hasil penelitian menunjukkan intimnya maka ibu hamil berharap dapat bahwa sebagian besar responden tidak terhindar dari keputihan. bekerja berjumlah 19 orang (63%) dan 3. Kejadian Keputihan sebagian kecil responden bekerja Hasil penelitian menunjukkan berjumlah 11 orang (37%), dimana dalam bahwa bekerja ibu hamil cenderung sebagian besar mengalami tidak keputihan fisiologis berjumlah 20 orang menjaga kesehatan organ intimnya yang (67,7%). Keputihan fisiologis memiliki cenderung lembab karena untuk duduk ciri-ciri keluarnya cairan bening yang seharian atau berdiri sehingga dapat tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berisiko menderita keputihan. gatal. Sebagian besar responden 2. Vulva Hygiene mengalami kejadian keputihan patologis Hasil penelitian menunjukkan akibat perubahan hormon. Hal ini masih bahwa sebagian besar responden vulva dianggap wajar selama keputihan tersebut hygiene kategori baik berjumlah 23 orang tidak mengganggu. Responden mengalami (77%) dan sebagian kecil responden vulva keputihan patologis berjumlah 10 orang hygiene kategori kurang berjumlah 7 (33,3%). Keputihan patologis memiliki orang (23%), sebagian besar responden ciri-ciri berwarna, berbau tajam dan terasa telah mempunyai perilaku yang baik gata. Keputihan ini disebabkan personal dalam melaksanakan vulva hygiene 7 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan hygiene yang kurang tepat dan salah. tanda dan gejala adanya kelainan pada Kebiasaan wanita memakai pantylinear organ reproduksi ibu hamil, kelainan yang lama, air cebok yang kurang bersih, tersebut dapat berupa infeksi, polip leher cara cebok yang salah serta celana dalam rahim, keganasan atau tumor dan kanker, yang mengakibatkan serta adanya benda asing. Namun tidak keputihan patologis, selain itu faktor semua infeksi reproduksi memberi gejala makanan yang kurang sehat, stress dan keputihan. basah dapat juga gaya hidup yang kurang sehat Hasil penelitian ataupun pola seksual yang tidak sehat bahwa dapat keputihan mengalami keputihan fisiologis, dimana keputihan keputihan ini umum diderita oleh ibu patologis yang tidak tertangani antara lain hamil karena keputihan ini berkaitan terjadinya infeksi menular seksual, kanker dengan kebersihan dan kesehatan organ serviks, radang panggul hingga kematian. intim seorang ibu hamil. Jarang sekali mengajkibatkan patologis. Dampak dari Menurut Kasdu (2008) keputihan ada yang dijumpai ibu hamil yang tidak mengalami fisiologis dengan kegiatan organ reproduksi dan berwarna jernih, tidak berbau, tidak gatal siklus mentruasi yang biasa dijalani oleh dan tidak pedih. Sedangkan keputihan ibu hamil. yang patologis yang jumlahnya ada responden keputihan ini karena hal ini berkaitan Keputihan dan besar yang fisiologis. patologis sebagian menunjukkan banyak, warnanya kuning atau kehijauan, warna 4. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Keputihan putih seperti susu basi, disertai rasa gatal, Hasil penelitian dari 30 orang pedih terkadang disertai bau amis atau responden diketahui bahwa ibu yang tidak busuk. Keputihan menjadi salah satu bekerja dengan keputihan fisiologis 8 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan sebanyak 13 orang (68,4%) dan bahwa ibu dari keletihan ditandai muncul hanya pada yang tidak bekerja dengan keputihan waktu kondisi tubuh sangat capek dan patologis sebanyak 6 orang (31,6%). biasa lagi ketika tubuh sudah normal Hasil analisis dengan uji Chi Square diperoleh hasil bahwa nilai p=0,789 > α=0,05 atau dapat dikatakan kembali. 5. Hubungan Vulva Hygiene dengan Kejadian Keputihan bahwa tidak ada hubungan pekerjaan Hasil penelitian dari 30 orang dengan kejadian keputihan pada ibu hamil responden diketahui bahwa vulva hygiene di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu yang baik dengan keputihan fisiologis Banjarmasin. sebanyak 20 orang (87,0%) dan bahwa Pekerjaan sebagai pekerja kantor responden dengan vulva hygiene yang dan buruh pabrik menguras energi baik kurang fisik maupun psikis, antara lain waktu sebanyak 7 orang (13,0%). yang digunakan untuk bekerja minimal 8 dengan keputihan patologis Hasil analisis dengan uji Chi jam sehari belum termasuk lembur, Square ditambah harus mengerjakan pekerjaan p=0,000 > α=0,05 atau dapat dikatakan rumah tangga sehingga meningkatkan bahwa ada hubungan vulva hygiene risiko terjadinya keputihan. dengan kejadian keputihan pada ibu hamil Hal ini sesuai dengan pernyataan Susanto (2012), kondisi fisik ibu hamil diperoleh hasil bahwa nilai di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. yang terkuras energi maupun psikisnya Banyak ibu hamil mengeluhkan sebab mengerjakan pekerjaan berat atau keputihan sangat tidak nyaman, gatal, aktivitas satu berbau bahkan terkadang perih. Salah satu penyebab keputihan. Penyebab keputihan penyebabnya yaitu masalah kebersihan ekstra lainnya, salah 9 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan pada organ intim. Bila ingin terhindar dari higienis termasuk mencuci organ intim keputihan, ibu hamil harus selalu menjaga dengan air bersih, menjaga kelembaban kebersihan daerah genetalia. Mencuci organ intim dan tidak menggunakan vagina dengan air kotor, pemeriksaan pembalut yang wangi yang merupakan dalam yang tidak benar, penggunaan tindakan pembilas berlebihan, mempengaruhi terjadinya keputihan pada pemeriksaan yang tidak higienis, dan ibu hamil, sehingga diharapkan agar adanya benda asing dalam vagina dapat menjaga personal hygiene, mengganti menyebabkan keputihan yang abnormal. celana dalam saat basah dengan yang Keputihan kering vagina juga yang bisa timbul karena vulva dan hygiene bersih, sangat menghindari pengobatan abnormal, celana yang tidak penggunaan pantylinear terlalu lama batas menyerap keringat, dan penyakit menular penggunaan pantyliniear maksimal 2 jam seksual (Eni, 2011). atau lembab, menggunakan air cebok Vulva hygiene merupakan suatu yang mengalir dan bersih dan cebok dr tindakan untuk memelihara kebersihan depan organ kewanitaan bagian luar (vulva) stress dengan cara perbanyak rekreasi dan yang dilakukan untuk mempertahankan beribadah dan melakukan pola aktifitas kesehatan dan mencegah infeksi (Ayu, seksual yang sehat dengan setia pada 2010). pasangan. Hasil penelitian vulva hygiene untuk terjadinya sangat menunjukkan mempengaruhi keputihan. Hal ini kebelakang serta menghindari Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nurhardini yang dilakukan (2012) tanteng oleh Siti hubungan menunjukkan bahwa perawatan organ personal hygiene dengan keputihan pada reproduksi dengan melakukan tindakan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas 10 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan lingkar Timur dengan hasil penelitian UCAPAN TERIMAKASIH menunjukkan dari 29 ibu hamil terdapat Dalam kesempatan ini, peneliti banyak 22 orang (75,9%) ibu hamil personal mendapat bantuan, bimbingan, dan motivasi hygiene tidak baik mengalami keputihan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dari hati sedangkan dari 56 ibu hamil terdapat 30 yang terdalam peneliti mengucapkan terima orang (53,4%) ibu hamil dengan personal kasih kepada Pembimbing I dan Pembimbing hygiene yang baik tidak mengalami II yang telah banyak memberikan bimbingan, keputihan. saran serta mengarahkan dalam penyusunan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 30 Wilayah kerja orang Ibu hamil kesehatan dan staff Puskesmas yang telah Banjarmasin memengenai hubungan pekerjaan memberikan izin tempat untuk melakukan dan kejadian penelitian. Kedua orang tua dan saudara- bahwa saudaraku yang telah memberikan dukungan bekerja moril dan materil sehingga penyusunan Karya berjumlah 19 orang (63%), vulva hygiene Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dan Teman- kategori baik berjumlah 23 orang (77%), teman seangkatan dan seperjuangan yang telah mengalami keputihan fisiologis berjumlah 20 memberikan semangat dan bantuan. keputihan, sebagian Hygiene maka besar Sungai Bilu Banjarmasin beserta seluruh petugas Bilu Vulva Puskesmas Karya Tulis Ilmiah ini. Kepala Puskesmas Sei dengan diperoleh responden hasil tidak orang (67,7%), tidak ada hubungan pekerjaan DAFTAR PUSTAKA dengan kejadian keputihan dan ada hubungan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada Boyke, 2012. Tanda Dan Gejala Kanker Mulut Rahim. http://www.pdpersi.co.id. (diakses tgl 05 januari 2012). ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu Banjarmasin. Daily, Sjaiful Fahmi, dkk. 2010. Infeksi Menular Seksual. Jakarta: Balai Penerbit 11 Hubungan Pekerjaan Dan Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Indri. 2010. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Kejadian Flour Albus Di MTs. N. Mulawarman Banjarmasin. Magfiroh. 2010. KTI Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Kejadian Flour Albus Di SMA II jepara. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. GawatDarurat Obstetri-Ginekologi & ObstetriGinekologi Sosial untuk Profisi Bidan. Jakarta: EGC. Prawihardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Putri, Aprisia Ori. 2013. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Puteri tentang Keputihan di SMA Negeri 2 Pontianak. Universitas Tanjung Pura. Pontianak. Rozaknasa, 2009. Penyebab Yogyakarta: Nuha Medika. Keputihan. Widyastuti, 2012. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya. 12