sig untuk analisa penentuan lokasi baru waralaba di kab. ponorogo

advertisement
SIG UNTUK ANALISA PENENTUAN LOKASI BARU
WARALABA DI KAB. PONOROGO
Afif Martha Budianto1, Isbat Udzin N, S.Kom, MT2, Ahmad Syauqi Ahsan,S.Kom3
Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi1 , Dosen Pembimbing 1 2, Dosen Pembimbing 2
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111
Telp (+62)31-5947280, 5946114, Fax. (+62)31-5946114
Email :afifmartha @student.eepis-its.edu
Makalah Proyek Akhir
ABSTRAK
Seiring dengan tingkat perubahan perilaku masyarakat yang sangat cepat, frekuensi aktivitas
manusia pun bertambah secara signifikan, sehingga pemenuhan kebutuhan pun meluas. Pelaku usaha
retail sangat memperhatikan dua faktor penting yang mempengaruhi bisnis mereka yaitu bagaimana cara
menarik
konsumen dan bagaimana mendapatkan
kesempatan
untuk
mengembangkan
usaha. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kesempatan untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya
ditentukan oleh pemilihan lokasi. Masalah pemilihan lokasi merupakan aspek penting yang harus
dipertimbangkan dengan matang dalam mendirikan mini market. Sedangkan pengambilan keputusan
selalu dihadapkan dengan lingkungan yang penuh ketidakpastian, kompleks dan dinamis. Analytical
Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendekatan yang memberikan kesempatan bagi setiap
individu atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan atau ide-ide dan mendefinisikan persoalanpersoalan yang ada dengan cara membuat asumsi-asumsi dan selanjutnya mendapatkan pemecahan yang
diinginkan. Mengaplikasikan SIG dalam sebuah kegiatan bisnis dapat memberikan keuntungan lebih
daripada menggunakan aplikasi pendukung keputusan bisnis yang hanya mampu memberikan dukungan
berupa angka ataupun teks saja. Aplikasi ini dapat memberikan keluaran berupa visualisasi SIG dan
ranking lokasi alternatif pembangunan waralaba baru yang diproyeksikan dengan beberapa syarat
ekonomis pendukung bisnis menggunakan metode AHP.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Analytical Hierarchy Process, lokasi alternatif.
gagasan-gagasan
atau
ide-ide
dan
mendefinisikan persoalan-persoalan yang
ada dengan cara membuat asumsiasumsi dan selanjutnya mendapatkan
pemecahan yang diinginkannya. Pada saat
ini AHP telah digunakan secara luas dalam
perencanaan
perusahaan,
pemilihan
investasi, analisa biaya, bahkan untuk
kebutuhan militer.
Pelaku
usaha
retail
sangat
memperhatikan dua faktor penting dalam
pengembangan usaha yaitu bagaimana cara
menarik konsumen dan
bagaimana
mendapatkan
kesempatan
untuk
mengembangkan usaha. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa kesempatan untuk
mendapatkan
profit
sebesar-besarnya
ditentukan oleh pemilihan lokasi.
Hal ini akan diproyeksikan dengan
beberapa syarat ekonomis yang tentunya
akan mendukung bisnis tersebut.
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah pemilihan lokasi merupakan
aspek terpenting yang akan mempengaruhi
kesuksesan sebuah usaha, sebab lokasi
strategis yang dapat diakses dengan mudah
akan menarik konsumen untuk berbelanja.
Dapat dikatakan bahwa
keputusan ini
merupakan prioritas utama diantara
keputusan yang lain dan sangatlah sulit
untuk menerima kompensasi dari pengaruh
buruk yang diakibatkan kesalahan dalam
pemilihan lokasi usaha.
Pengambilan keputusan dalam suatu
usaha khusunya pada waralaba selalu
dihadapkan dengan lingkungan yang penuh
ketidakpastian, kompleks dan dinamis.
Analytic Hierarchy Process (AHP)
merupakan suatu model pendekatan yang
memberikan kesempatan bagi setiap
individu atau kelompok untuk membangun
1
Sakit, Pusat perbelanjaan, Terminal Bus, Sekolah,
Waralaba, Perkantoran, Perumahan, Lokasi Baru 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan uraian diatas,
maka permasalahan yang timbul dalam
proyek akhir ini adalah :
¾ Bagaimana
mendapatkan
data-data
terkait yang akurat dan lengkap sebagai
bahan untuk pengerjaan proyek akhir ini.
¾ Bagaimana mengolah data pendukung
menjadi data spasial GIS.
¾ Bagaimana membangun aplikasi GIS
yang berdasarkan data-data yang didapat
sehingga dapat memberikan informasi
mengenai daerah yang strategis untuk
mendirikan sebuah waralaba.
Metode analisa yang digunakan untuk
menentukan daerah promosi ini adalah dengan
metode overlay/tumpang susun terhadap object
spasial serta analisa tabular yaitu berdasarkan data
yang telah didapatkan dari hasil survey dan
wawancara dan analisa tabular dengan
menggunakan pendekatan statistik.
2.1.2 Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem yang mendukung dalam
membangun
proyek
akhir
ini
adalah
menggunakan hardware dan software sebagai
berikut:
1. Hardware : Pentium Core 2 Duo Inside
2.16 M, Memori 2 Gb, Hardisk 160GB.
2. Software
: Windows XP SP2, Microsoft
office, Navicat, Dreamweaver, Xammp..
1.3 Tujuan
Berdasarkan fakta dan analisis yang telah
dilakukan maka tujuan proyek akhir ini
adalah
untuk
memberikan
informasi
penentuan lokasi baru Waralaba di kab.
Ponorogo berupa data spasial beserta
atributnya, mengetahui lokasi yang tepat
dengan menganalisa parameter yang ada
sehingga menghasilkan rekomendasi bagi
pihak manajemen dalam perencanaan
selanjutnya.
2.1.3 Konfigurasi Sistem
Setelah kebutuhan system terpenuhi
kemudian istem yang akan dibangun ini
adalah sebuah aplikasi yang dijalankan
oleh pengguna dengan web browser sebagai
media interface-nya. Pengguna dapat
menggunakan berbagai macam web browser
seperti Mozilla Firefox, Google Chrome,
Safari, Opera, Internet Explorer dan lainlain. Gambaran arsitektur dari sistem ini
adalah sebagai berikut.
1.4 Batasan Masalah
Pada
proyek
akhir
ini,
batasan
permasalahannya adalah sebagai berikut :
¾ Daerah yang menjadi obyek dalam
pembuatan proyek akhir ini adalah
Kabupaten Ponorogo.
¾ Implementasi GIS menggunakan Google
Maps.
¾ Parameter yang digunakan dalam analisa
adalah jumlah penduduk, jumlah
kompetitor
yang
ada,
jumlah
perkantoran, Transportasi, pendapatan,
perumahan dan jumlah sekolah atau
perguruan tinggi.
¾ Obyek waralaba yang dijadikan tempat
survei proyek akhir ini adalah PT.
Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau
Alfamart yang ada di Kab. Ponorogo.
¾ Data yang dipakai adalah data sekunder.
Gambar 3.2 Arsitektur Sistem penentuan
lokasi Baru Waralaba
User berkomunikasi dengan sistem
melalui web browser, apabila situs web
ini dibuka, maka browser akan
menampilkan konten web dari situs yang
terdapat pada web server. Aplikasi web
inilah yang akan berinteraksi secara
interaktif dengan pengguna, apabila
pengguna melakukan suatu perintah,
maka eksekusinya akan diproses di
browser atau web server, dan apabila
terdapat permintaan dari aplikasi untuk
mengakses database, maka database
tersebut akan dipanggil ke
dalam
program yang diambil dari web server,
lalu dilakukan request data yang diminta
ke server Google Maps. Hasilnya adalah
berupa gambar peta, serta objek-objek
yang dimiliki oleh peta Google Maps
II PERANCANGAN SISTEM
2.1 Perancangan Sistem
2.1.1 Sumber Data
Jenis data dalam proyek akhir ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari instansi terkait. Data sekunder didapatkan dari pihak‐pihak terkait. Diantaranya adalah Rumah
2
yang selanjutnya akan dikembalikan ke
web browser berupa tampilan peta yang
memiliki point-point lokasi yang diminta
didalamnya.
Aplikasi web GIS ini memiliki empat
fitur utama yaitu menampilkan lokasi
berdasarkan
kategori,pencarian
lokasi, menampilkan rute, tambah lokasi,
tambah alternatif lokasi baru dan yang
terakhir yaitu analisa menggunakan AHP.
Untuk memodelkan aplikasi sistem
penentual lokasi baru waralaba di Kab.
Ponorogo digunakan Activity Diagram.
Activity
Diagram
menggambarkan
berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
sedang dirancang, bagaimana masingmasing alir berawal, decision yang
mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir. Berikut ini adalah Activity
Diagram untuk menampilkan lokasi
berdasarkan kategori.
2.1.4
Penentuan Lokasi Waralaba
Aplikasi Ponorogo Maps menggunakan
struktur navigasi campuran yang disebut
juga struktur navigasi bebas, maksudnya
adalah jika suatu tampilan membutuhkan
percabangan maka dibuat percabangan.
Gambar 5 Rancangan Antar Muka
Tampilan muka untuk halaman
awal terbagi menjadi lima bagian
utama yaitu :
Keterangan gambar:
1. Logo situs.
2. Judul Aplikasi
3.
Menu navigasi home yang
merupakan navigasi untuk kembali
ke layar utama.
4. Menu AHP
5. Peta Google Maps, pada bagian ini
akan diletakkan gambar peta
dimana
objek
lokasi
akan
ditampilkan.
6.
Rute perjalanan dari hasil
pencarian yaitu arah kiri, kanan
dan belok untuk mencapai lokasi
tujuan.
Disini
juga
akan
ditampilkan kategori.
7. Menu navigasi untuk melakukan
pencarian
8. Menu informasi pembuat aplikasi.
9. Menu Login
Gambar 3 Rancangan Penentuan Lokasi Baru Waralaba 3.2 Penggunaan Aplikasi
Berikut ini adalah tampilan dari aplikasi
proyek akhir ini :
III Uji Coba dan Analisa
3.1 Antar Muka
Rancangan layout aplikasi web yang
dibuat seperti gambar dibawah ini :
3
keterangan jalur‐jalur yang dilewati. Tampilan petabisa menggunakan tampilan dalam bentuk Map, Satellite ataupun dalam bentuk Hybrid. Gambar 6 Tampilan Antar Muka Aplikasi
Web
Dalam halaman utama ini tampilan peta adalah peta Ponorogo. Peta dapat ditampilkan dalam bentuk peta Map, Satellite atau Hybrid. User dapat menggunakan fasilitas‐fsilitas yang ada, user dapat melakukan pencarian lokasi yaitu menu yang fasilitas untuk pencarian suatu lokasi, mengetahui informasi yang ada yaitu menu yang menampilkan fasilitas apa saja yang dapat dipilih untuk ditampilkan di peta. Menu fasilitas ini didapat dari database dan user dapat melakukan pencarian rute antara lokasi A ke lokasi B yaitu melalui menu Get Direction merupakan menu yang menyediakan fasilitas untuk menentukan jalur antara lokasi A ke lokasi B. 3.5
3.3 Hasil Uji Coba
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan proyek akhir yang telah
direncanakan. Selain itu dengan adanya pengujian
ini dapat diketahui adanya kelemahan atau
kekurangan yang ada pada proyek akhir ini. Pada
halaman utama ini dapat ditampilkan dengan
aplikasi berupa tampilan peta yang mempunyai
beberapa fasilitas pilihan menu, form tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Pengujian Menu Search Lokasi
Gambar 9 Hasil Search Lokasi
Dari hasil output search lokasi dapat dijelaskan
bahwa untuk pencarian suatu lokasi user dapat
mengetahui informasi detail. Seperti gambar di
atas sebagai contoh bahwa lokasi atau tempat
fasilitas yang dicari adalah Alfamart Trunojoyo
3.6 Pengujian AHP
Gambar 10. Halaman Input AHP
Uji coba pertama, dengan masukan berupa
ranking dari prioritas:
Tabel 5.3.1 Ranking Prioritas Ujicoba 1
1 Penduduk, prioritas ke
: 1
2 Kompetitor, prioritas ke
: 2
3.4 Pengujian Menu Get Directions
Berikut tampilan output dari percobaan
Get Directions.
Gambar 7 Menu Get Direction Dari percobaan di atas didapatkan hasil untuk mengetahui rute dari lokasi A ke lokasi B yang diinginkan. Dalam Get Direction posisi lokasi A atau B dapat diDragg atau digeser ke lokasi yang diinginkan, selain itu juga tersedia 3
Perkantoran prioritas ke
:
4
5
6
7
Jumlah transportasi prioritas ke
Jumlah Perumahan prioritas ke
Pendapatan rata-rata prioritas ke
Pendapatan rata-rata prioritas ke
:
:
:
:
3
4
5
6
7
Untuk masukan dan hasil keluaran dari AHP
4
dan untuk tampilan visualisasi integrasi antara
peta dengan AHP dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 13 Tabel Hasil Analisa
Lahan Kosong Jl. Pamuka
Penduduk
: 59089
Jumlah Kompetitor
:1
Perkantoran
:4
Transportasi
:5
Perumahan
:1
Rata-rata pendapatan
: 1.500.000
Sekolah / PT
:4
Peta alternatif lokasi Baru Waralaba:
Gambar 11 Tabel Hasil Analisa
Persawahan Cekok
Penduduk
: 59089
Jumlah Kompetitor
:1
Perkantoran
:2
Transportasi
: 10
Perumahan
:4
Rata-rata pendapatan
: 1.200.000
Sekolah / PT
:2
Peta alternatif lokasi Baru Waralaba:
4
Dari hasil proses uji coba diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya adalah : 1. Penempatan posisi marker ditentukan
berdasarkan titik koordinat latitude dan
longitude.
2. Dalam get directions ditampilkan rute
atau jarak yang terdekat. Selain itu user
juga dapat menentukan posisi yaitu
dengan cara klik titik koordinat yang
diinginkan.
3. Agar sistem ini dapat memetakan
lokasi yang paling strategis untuk
pembangunan lokasi baru waralaba
dibutuhkan data yang akurat. Data
tersebut didapatkan dari dinas terkait,
survey langsung di lapangan
.
Keakuratan data ini berpengaruh
pemetaan lokasi yang paling tepat untuk
pembangunan lapangan futsal pada
aplikasi
Gambar 12 alternatif lokasi baru
Uji coba kedua, dengan masukan berupa
ranking dari prioritas:
Tabel 4.2 Ranking Prioritas Ujicoba 2
1 Penduduk, prioritas ke
: 4
2 Kompetitor, prioritas ke
: 7
3
Perkantoran prioritas ke
4
5
6
7
Jumlah transportasi prioritas ke
Jumlah Perumahan prioritas ke
Pendapatan rata-rata prioritas ke
Pendapatan rata-rata prioritas ke
Gambar 14 alternatif lokasi baru
Kesimpulan
: 3
: 1
: 2
: 6
: 5
Untuk masukan dan hasil keluaran dari AHP
dan untuk tampilan visualisasi integrasi antara
peta dengan AHP dapat dilihat pada gambar
berikut:
Daftar Pustaka
[1] Syaiful, Mohammad, 2011. Membangun
Sistem Navigasi Surabaya Menggunakan
Google Maps API. Buku Tugas Akhir
Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS,
Surabaya.
[2] Larasati, Eka, 2010. Pencarian Lokasi
Pembangunan Lapangan Futsal dengan
AHP-GIS di Kota Malang. Buku Tugas
5
[3]
[4]
[5]
[6]
Akhir Jurusan Teknik Informatika
PENS-ITS, Surabaya.
Perangin-angin, Kasiman. Aplikasi Web
dengan PHP dan MYSQL. Penerbit Andi
Yogyakarta, 2006
Purvis, Michael., Beginning Maps
Applications with PHP and AJAX from
Novice to Professional. Apress. 2006.
Bahtiar, Agus., PHP/Script Most
Wanted. Penerbit Andi Yogyakarta. 2008
Williams, Mike. Google Maps API
Tutorial. http://econym.org.uk. Diakses
pada bulan Mei 2011.
6
Download