Lembaran Informasi 541--Metadon

advertisement
Yayasan Spiritia
Lembaran Informasi 541
METADON
Apa Metadon Itu?
Metadon adalah opiat (narkotik) sintetis
yang kuat seperti heroin (putaw) atau morfin,
tetapi tidak menimbulkan efek sedatif yang
kuat. Metadon biasanya disediakan pada
Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM),
yaitu program yang mengalihkan pengguna
heroin pada obat lain yang lebih aman.
Metadon bukan penyembuh untuk ketergantungan opiat: selama memakai metadon,
penggunanya tetap tergantung pada opiat
secara fisik. Tetapi metadon menawarkan
kesempatan pada penggunanya untuk mengubah hidupnya menjadi lebih stabil dan
mengurangi risiko terkait dengan penggunaan
narkoba suntikan, dan juga mengurangi kejahatan yang sering terkait dengan kecanduan.
Dan karena diminum, penggunaan metadon
mengurangi penggunaan jarum suntik
bergantian, perilaku yang sangat berisiko
penularan HIV dan virus lain.
PTRM sering mempunyai dua tujuan pilihan.
Tujuan pertama adalah untuk membantu
pengguna berhenti penggunaan heroin, diganti
dengan takaran metadon yang dikurangi tahapdemi-tahap selama jangka waktu tertentu. Tujuan
kedua adalah untuk mengurangi beberapa
dampak buruk akibat penggunaan heroin secara
suntikan. Pilihan ini menyediakan terapi rumatan, yang memberikan metadon pada pengguna
secara terus-menerus dengan takaran yang disesuaikan agar pengguna tidak mengalami gejala
putus zat (sakaw) atau sedasi.
Bagaimana Metadon Dipakai?
Metadon biasanya diberikan pada klien
program dalam bentuk cairan (larutan sirop)
yang diminum di bawah pengawasan di
PTRM setiap hari. Setiap klien membutuhkan takaran yang berbeda, akibat perbedaan
metabolisme, berat badan dan toleransi
terhadap opiat. Beberapa waktu dibutuhkan
untuk menentukan takaran metadon yang
tepat untuk setiap klien. Pada awalnya, klien
harus diamati setiap hari dan reaksi terhadap
dosisnya dinilai. Jika klien menunjukkan
tanda atau gejala putus zat, takaran harus
ditingkatkan. Umumnya program mulai
dengan takaran 20mg metadon dan kemudian
ditingkatkan 5-10mg per hari. Biasanya klien
bertahan dalam terapi dan mampu menghentikan penggunaan heroin dengan takaran
metadon sedang hingga tinggi (60-100mg).
Apa Efek Samping Metadon?
Walaupun metadon biasanya ditoleransi
dengan baik, kadang kala klien mengalami
efek samping:
y mual
y muntah: 10-15% mengalami efek samping ini,
yang biasanya hilang setelah beberapa hari
y sembelit: seperti opiat lain, gizi dan
olahraga dapat membantu
y keringat: dapat muncul sebagai efek samping,
atau karena takaran metadon tidak sesuai
y amenore: masa haid terlambat, atau kadang
kala lebih teratur
y libido: penurunan pada gairah seksual
y kelelahan: dapat dikurangi dengan mengurangi takaran
y gigi busuk: disebabkan oleh sirop dan mulut
kering
Penggunaan metadon tidak berisiko pada hati.
Informasi mengenai efek samping yang
mungkin akan muncul harus diberikan pada klien.
Apakah Metadon Berinteraksi
dengan Obat Lain?
Metadon dapat berinteraksi dengan obat
lain atau suplemen yang dipakai bersamaan
(lihat Lembaran Informasi (LI) 407). Untuk
informasi khusus mengenai interaksi antara
metadon dan obat yang umumnya dipakai
oleh Odha, lihat tabel di bawah.
Dapat disimpulkan bahwa metadon tidak
berpengaruh pada tingkat obat antiretroviral
(ARV) atau obat TB dalam darah, kecuali ddI
(lihat LI 413) versi dapar (buffered) dan AZT
(LI 411). Bila ada klien metadon yang
memakai ddI, mungkin takaran ddI harus
dinaikkan atau sebaiknya ddI versi dapar
diganti dengan ddI EC (bila tersedia). Bila
dipakai AZT (atau pil kombinasi yang
mengandung AZT, mis. Duviral), mungkin
efek samping AZT timbul kembali. Karena
efek samping ini dapat serupa dengan sakaw,
harus hati-hati membedakannya. Hal serupa
terjadi setelah mulai terapi untuk hepatitis C.
Sebaliknya, beberapa obat dapat berpengaruh pada efek metadon. Jadi petugas PTRM
seharusnya selalu memantau penggunaan
obat lain oleh kliennya, terutama bila mulai
atau berhenti terapi TB. Bila setelah mulai
atau berhenti penggunaan obat lain klien
mengalami sakaw atau sedasi, takaran
metadon harus disesuaikan.
Interaksi yang terjadi kadang kala berbeda
dengan yang tercantum dalam tabel. Pastikan dokter/petugas PTRM tahu bila kita
mulai atau berhenti penggunaan obat,
suplemen atau jamu apa pun.
Garis Dasar
Metadon adalah opiat sintetis yang dapat
dipakai oleh pengguna narkoba suntikan
untuk mengganti heroin bila dia tidak dapat
berhenti memakainya akibat kecanduan.
Karena ada interaksi antara metadon dengan
beberapa obat yang dipakai oleh Odha,
petugas PTRM harus mengetahui bila klien
mulai memakai obat baru, atau berhenti
memakainya, agar takaran metadon dapat
disesuaikan bila dibutuhkan.
Diperbarui 8 Mei 2014 dari beberapa acuan
Obat
Dampak pada
tingkat metadon
Dampak pada
tingkat obat
Catatan/Anjuran
3TC/lamivudin
Abacavir
Atazanavir/r
AZT
Buprenorfin
d4T/stavudin
Darunavir
ddI (dapar)
ddI (EC)
Dolutegravir
Efavirenz
Elvitegravir
Eritromisin
Etravirin
Fenitoin
Fenobarbital
Flukonazol
Fosamprenavir
FTC/emtrisitabin
Ketokonazol
Klaritromisin
Lopinavir/r
Maraviroc
Naltrekson
Nelfinavir
Nevirapin
Peginterferon
Raltegravir
Ribavirin
Rifabutin
Rifampisin
Rilpivirin
Ritonavir
Saquinavir/r
Tenofovir
Tipranavir
Tidak ada
Turun
Turun sedikit
Tidak ada
Menggantinya
Turun sedikit
Turun
Tidak dilaporkan
Tidak ada
Tidak ada
Turun banyak
Tidak ada
Naik
Turun
Turun
Turun
Naik
Turun sedikit
Tidak ada
Naik
Naik
Turun
Tidak ada
Menggantinya
Turun
Turun banyak
±
Tidak ada
±
Tidak ada
Turun banyak
Tidak ada
Turun sedikit
Tidak ada
Tidak ada
Turun banyak
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Naik
±
±
Tidak ada
Turun
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
±
Tidak ada
±
±
±
Tidak ada
Tidak ada
±
±
Tidak ada
Tidak ada
±
Turun sedikit
Tidak ada
±
Tidak ada
±
±
±
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak perlu penyesuaian takaran
Penyesuaian takaran metadon jarang dibutuhkan
Tidak perlu penyesuaian takaran
Dampak tidak jelas, pantau toksisitas AZT
Kontraindikasi ± jangan pakai bersamaan
Kemungkinan tidak perlu menyesuaikan takaran
Pantau, naikkan takaran metadon?
Takaran ddI dinaikkan? Ganti dengan ddI (EC)
Pengganti versi dapar
Tidak perlu penyesuaian takaran
Naikkan besar takaran metadon sering dibutuhkan
Tidak perlu penyesuaian takaran
Pantau, turunkan takaran metadon?
Penyesuaian takaran metadon jarang dibutuhkan
Naikkan takaran metadon?
Naikkan takaran metadon?
Pantau, turunkan takaran metadon?
Pantau, naikkan takaran metadon?
Tidak perlu penyesuaian takaran
Pantau, turunkan takaran metadon?
Pantau, turunkan takaran metadon?
Pantau, naikkan takaran metadon?
Tidak perlu penyesuaian takaran
Kontraindikasi ± jangan pakai bersamaan
Pantau, naikkan takaran metadon?
Naikkan takaran metadon sering dibutuhkan
Naikkan takaran metadon akibat efek samping?
Tidak perlu penyesuaian takaran
Naikkan takaran metadon akibat efek samping?
Tidak perlu penyesuaian takaran
Naikkan takaran metadon
Tidak perlu penyesuaian takaran
Pantau, naikkan takaran metadon?
Tidak perlu penyesuaian takaran
Tidak perlu penyesuaian takaran
Naikkan besar takaran metadon sering dibutuhkan
Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/
Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org
Download