E-Commerce dan Internet Ekonomi

advertisement
Security
Infrastruktur
Implementasi
Electronic
Payment System
1
E-Commerce
Ma’mun Johari
[email protected]
johari.e-nixsoft.com
STMIK Muhammadiyah Jakarta
STMIK Muhammadiyah Jakarta
2009
Topik
2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Definisi electronic commerce (EC) dan
pengkategoriannya.
Konsep dan struktur EC.
Tipe-tipe transaksi melalui EC.
Model-model bisnis EC.
Manfaat EC bagi perusahaan, konsumen dan
masyarakat.
Hambatan dan tantangan EC.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
3
1. Definisi electronic commerce (EC) dan
pengkategoriannya.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Electronic Commerce: Definisi dan Konsep (lanjut)
4
 E-commerce dapat didefinisikan dari
beberapa perspektif:

Komunikasi: pengiriman barang, jasa, informasi,
atau pembayaran melalui jaringan komputer atau
sarana electronik lainnya

Perdagangan: penyediaan sarana untuk membeli
dan menjual produk, jasa, dan informasi melalui
Internet atau fasilitas online lainnya
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Electronic Commerce: Definisi dan Konsep (lanjut)
5

Proses Bisnis: menjalankan proses bisnis
secara elektronik melalui jaringan elektronik,
menggantikan proses bisnis fisik dengan
informasi

Layanan: cara bagi pemerintah, perusahaan,
konsumen, dan manajemen untuk memangkas
biaya pelayanan/operasi sekaligus meningkatkan
mutu dan kecepatan layanan bagi konsumen
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Electronic Commerce: Definisi dan Konsep (lanjut)
6

Pembelajaran: sarana pendidikan dan pelatihan
online untuk sekolah, universitas, dan organisasi lain
termasuk perusahaan

Kolaborasi: metoda kolaborasi antar dan intra
organisasi

Komunitas: tempat berkumpul (mangkal) bagi
anggota suatu masyarakat untuk belajar, mencari
informasi, melakukan transaksi, dan berkolaborasi
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Faktor Pendukung EC
7
1.
2.
3.
4.
5.
Cakupan yang luas
Proses transaksi yang cepat
E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari
pihak penjual secara cepat dan tepat dan
pendistribusian informasi yang disampaikan
berlangsung secara periodik.
E-Commerce dapat menciptakan efesiensi yang
tinggi, murah serta informatif.
E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan, dengan pelayanan yang cepat,
mudah, aman dan akurat
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Karakteristik EC
8



Terjadinya transaksi antar dua belah pihak
Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi
Internet merupakan medium utama dalam proses
atau mekanisme perdagangan tersebut.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Kategorisasi e-Commerce
9

Pure vs. Partial EC tergantung dari derajat
digitasi (transformasi dari fisik ke digital):
1.
2.
3.

produk (jasa) yang dijual;
proses bisnis; dan
agen penyalur (dengan digital intermediary)
Perusahaan Brick & Mortar yaitu perusahaan
model “ekonomi lama” yang melakukan sebagian
besar aktivitas bisnisnya secara manual (off-line),
menjual produk fisik melalui agen penyalur fisik
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Kategorisasi e-Commerce (lanjut)
10
 Perusahaan Virtual (pure-play) semua
aktivitas bisnis dilakukan online
 Perusahaan Click & Mortar melakukan
aktivitas EC, tetapi aktivitas bisnis utama
dilakukan di dunia fisik
 Pasar elektronik (e-marketplace) pasar
online dimana pembeli dan penjual bertemu untuk
bertukar produk, jasa, uang, atau informasi
STMIK Muhammadiyah Jakarta
11
2. Konsep dan struktur EC.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Electronic Commerce: Konsep
12
 Internet berkembang menjadi saluran distribusi
global utama untuk produk, jasa, lapangan
pekerjaan bidang manajerial dan profesional
 Dampaknya mengubah perekonomian, struktur
pasar dan industri, produk dan jasa serta aliran
distribusinya, segmentasi pasar, nilai bagi
konsumen, perilaku konsumen, lapangan pekerjaan
dan pasar tenaga kerja
 Dampaknya juga terjadi pada masyarakat dan
politik, dan perspektif kita terhadap dunia dan diri
kita didalamnya.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Struktur dan Klasifikasi e-Commerce
13
 Dua tipe umum e-commerce:
 business-to-consumer (B2C) : transaksi online terjadi
antara perusahaan dengan konsumen individual


e-tailing: ritel online, biasanya B2C
business-to-business (B2B): perusahaan melakukan
transaksi online dengan perusahaan lain.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Struktur dan Klasifikasi e-Commerce (lanjut)
14
 Infrastrukturnya
 Internet: jaringan global
 Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang
menggunakan teknologi Internet, seperti protokol Internet,
browser Web, dsb.
 Extranet: jaringan melalui Internet yang menghubungkan
beberapa intranet
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Infrastruktur Non-teknis e-Commerce
15
 Selain infrastruktur, aplikasi EC juga ditunjang oleh
lima pilar:





SDM (People)
Peraturan/perundangan publik (Public Policy)
Pemasaran dan periklanan (Marketing and Advertisement)
Layanan-layanan pendukung (Support and Services)
Kemitraan usaha (Business Partnerships)
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Proses Manual
16
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Proses e-Commerce
17
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Framework e-Commerce
18
STMIK Muhammadiyah Jakarta
19
3. Tipe-tipe transaksi melalui EC.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Klasifikasi EC menurut Pola
Interaksi/Transaksi
20
 B2B dan B2C
 business-to-business-to-consumer (B2B2C):
model EC dimana suatu perusahaan menjual
produk atau jasa kepada perusahaan lain yang
memiliki konsumennya sendiri
pemasok
pemasok
pemasok
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Portal EC
B2B2C
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
Business to Business (B2B)
21
 Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya
memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama.
Informasi hanya diperlukan dengan partners tersebut.
 Pertukaran data (data excharge) berlangsung berulang –
ulang dan secara berkala. Misalnya setiap hari dengan
format data yang sudah disepakati bersama.
 Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk
mengirimkan data, tidak harus menunggu partner
 Model yang umum digunakan adalah peer – to – peer,
dimana processing intelligence dapat didistribusikan di
kedua pelaku bisnis
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Business to Costumer (B2C)
22
 Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan
ke umum.
 Service yang diberikan bersifat umum () dengan
mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak.
Contoh: informasi disebarkan menggunakan layanan
website.
 Service diberikan berdasarkan permohonan
(demand).
 Pendekatan client/server sering digunakan dimana
diambil asumsi costumer menggunakan sistem yang
minimal dan processing diletakkan di sisi server.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Klasifikasi EC menurut Pola
Interaksi/Transaksi
23
 consumer-to-business (C2B):
model EC dimana individu menggunakan Internet
untuk menjual produk atau jasa kepada
perusahaan atau individu, atau untuk mencari
penjual atas produk atau jasa yang diperlukannya
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
Portal EC
Perusahaan
C2B
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Klasifikasi EC menurut Pola Interaksi/Transaksi
(lanjut)
24
 consumer-to-consumer (C2C):
model EC dimana konsumen menjual (bertransaksi)
langsung kepada konsumen lain
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
Portal EC
C2C
STMIK Muhammadiyah Jakarta
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
konsumen
Klasifikasi EC menurut Pola Interaksi/Transaksi
(lanjut)
25
 mobile commerce (m-commerce):
transaksi dan aktivitas EC dilakukan dengan
teknologi wireless (misal telepon selular)
 location-based commerce (l-commerce):
transaksi m-commerce yang ditargetkan pada
individu di lokasi dan waktu tertentu
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Klasifikasi EC menurut Pola Interaksi/Transaksi
(lanjut)
26
 intrabusiness EC: kategori EC untuk aktivitas
internal suatu organisasi yang melibatkan
pertukaran barang, jasa, atau informasi antara
berbagai bagian dan individu dalam perusahaan
 business-to-employees (B2E): model EC dimana
organisasi menyediakan jasa, informasi, atau produk
kepada individu karyawannya
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Klasifikasi EC menurut Pola Interaksi/Transaksi
(lanjut)
27
 collaborative commerce (c-commerce):
model EC dimana beberapa individu atau kelompok
berkomunikasi dan berkolaborasi secara online
 e-learning: penyampaian informasi secara online
untuk tujuan pelatihan dan pendidikan
 exchange (e-exchange): pasar elektronik untuk
umum yang beranggotakan banyak pembeli dan
penjual
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Klasifikasi EC menurut Pola Interaksi/Transaksi
(lanjut)
28
 exchange-to-exchange (E2E): model EC dimana
beberapa e-exchange berhubungan satu sama lain
untuk pertukaran informasi
 e-government: model EC dimana organisasi
pemerintah membeli atau menyediakan produk, jasa,
atau informasi bagi perusahaan atau individu
warganegara
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Jenis-jenis Konsumen Kegiatan Transaksi EC
29
1.
2.
3.
Konsumen individual, konsumen ini lebih
banyak diperhatikan oleh media.
Konsumen Organisasi
Konsumen yang paling banyak melakukan bisnis
di internet yang terdiri dari pemerintah,
perusahaan swasta, resellers, organisasi publik
yang bertindak tidak semata-mata konsumtif
sebagaimana layaknya konsumen akhir.
Konsumsi dilakukan untuk membuat produk
baru maupun melakukan modifikasi.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Konsumen e-commerce didasarkan pada Perilaku
Konsumsinya
30
1.
2.
3.
Implusive Buyers. Konsumen yang ingin cepat-cepat membeli,
cenderung gegabah dalam mengkonsumsi produk yang
ditawarkan.
Patient Buyers. Konsumen yang teliti melakukan komparasi
harga dan menganalisa produk yang ditawarkan.
Window Shoppers. Konsumen yang sekedar browsing atau
surfing (mejelajah internet) saja (http://www.lkht-fhui.com,
diakses 28 Maret 2007).
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Kapan Suatu Kesepakatan Kehendak Terjadi?
31
1.
2.
3.
Teori Penawaran dan Penerimaan (offer and
acceptance)
Teori Pernyataan (verklarings theorie)
Teori Konfirmasi
STMIK Muhammadiyah Jakarta
EC adalah Bidang Multidisiplin
32
 Disiplin ilmu utama
 Ilmu komputer
 Pemasaran
 Perilaku konsumen
 Keuangan
 Ekonomi
 Management Information System (MIS)
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Teknologi Pendahulu EC
33
 1970-an: inovasi seperti electronic funds transfer
(EFT)—dana dikirim secara elektronis dari satu
organisasi ke organisasi lain (terbatas di kalangan
perusahaan besar)
 electronic data interchange (EDI)— media transfer
dokumen rutin elektronis (terjadi perluasan
penggunaan termasuk perusahaan manufaktur, ritel,
dan pelayanan)
 interorganizational system (IOS)—travel reservation
systems dan stock trading
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Sejarah singkat EC
34
 1969: Internet dilahirkan dari riset pemerintah AS,
pada awalnya hanya untuk kalangan teknis di
lembaga pemerintah, ilmuwan, dan penelitian
akademis
 1990-an: terjadi komersialisasi Internet dan
pertumbuhan perusahaan dot-coms, atau Internet
start-ups menjamur
 Berbagai inovasi dibidang aplikasi dari penjualan
online sampai e-learning bermunculan
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Sejarah Singkat EC (lanjut)
35
 Umumnya perusahaan besar dan sedang di AS telah




memiliki situs Web
Umumnya perusahaan besar di AS telah memiliki
portal lengkap
1999: fokus EC bergerak dari B2C ke B2B
2001: terjadi pergerakan fokus dari B2B ke egovernment, e-learning, dan m-commerce
EC akan terus berevolusi
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Sejarah Singkat EC (lanjut)
36
 EC Sukses


Virtual EC
 eBay
 VeriSign
 AOL
 Checkpoint
Click & mortar
 Cisco
 General Electric
 IBM
 Intel
 Schwab
STMIK Muhammadiyah Jakarta
 EC Gagal

1999 perusahaan dot-com mulai
bertumbangan

EC belum mati!
Tingkat kegagalan dot-com
turun drastis
 Terjadi konsolidasi EC
 Banyak perusahaan pure EC
memperluas operasinya dan
berhasil meningkatkan
penjualan (Amazon.com)

Kisah Sukses Campusfood.Com
37
 Menyediakan menu interaktif bagi mahasiswa,
dengan menggunakan Internet untuk menggantikan
pemesanan melalui telepon
 Pengembangan customer base



Mentargetkan mahasiswa
Perluasan ke universitas lain
Membuat daftar restoran bagi mahasiswa untuk memesanantar makanan
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Campusfood.Com (lanjut)
38
 Kini beberapa aktivitas dialih-dayakan ke
perusahaan pemasaran, sehingga
memungkinkan perluasan ke puluhan
universitas lain
 Pendanaan oleh investor swasta, teman, dan
anggota keluarga; situs dibangun dengan
investasi kurang dari $1 juta
 Revenue campusfood.com’s dihasilkan dari
komisi (transaction fees) 5 % dari setiap
pemesanan dibayarkan oleh penjual/restoran
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Campusfood.Com (lanjut)
39
 Di campusfood.com pengunjung dapat:
Melihat daftar restoran lokal, jam bukanya,
alamatnya, nomor teleponnya, dsb.
 Melihat menu secara interaktif
 Tidak terhambat telepon sibuk untuk memesan secara
online
 Memanfaatkan penawaran khusus, promosi, dan
bonus dari restoran
 Melakukan pembayaran pemesanan secara elektronis

STMIK Muhammadiyah Jakarta
Masa Depan EC
40
 2004: total volume belanja online dan transaksi B2B di
AS sekitar $3 to $7 triliun, estimasi 2008:
 Jumlah pengguna Internet diseluruh dunia akan
mencapai 750 juta
 50 persen pengguna Internet akan berbelanja online
 Sumber pertumbuhan EC:
B2C
B2B
e-government
e-learning
STMIK Muhammadiyah Jakarta
41
4. Model-model bisnis EC.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Bisnis e-Commerce
42
 Business Model: metoda melakukan usaha yang
dapat menghasilkan revenue bagi perusahaan untuk
menjamin kelangsungan hidupnya
 Tiga komponen utama:



Target konsumen dan potensinya
Modal persaingan: formula produk dan layanan
Profit yang dapat diperoleh
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Rancangan dan Kelayakan Bisnis e-Commerce
43
 Business plan: dokumen yang merinci tujuan-
tujuan bisnis dan garis besar rencana pencapaiannya
 Business case: dokumen bagi manajer atau pemilik
usaha untuk memperoleh pendanaan untuk proyek
atau aplikasi spesifik; dengan penekanan utama pada
justifikasi investasi yang dimaksud
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Struktur Model Bisnis
44
 Revenue model: deskripsi bagaimana perusahaan
atau proyek EC dapat menghasilkan revenue, misal:






Penjualan
Komisi transaksi
Iuran anggota atau biaya pendaftaran
Iklan
Royalty
Sumber revenue lain
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Struktur Model Bisnis (lanjut)
45
 Value proposition: Keuntungan yang diperoleh dari
usaha EC, misal:





Efisiensi pencarian produk dan transaksi bagi pembeli
Ketergantungan Pelanggan (lock-in)
Citra perusahaan
Agregasi informasi
Kolaborasi dengan perusahaan lain
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Revenue Umum
46
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Revenue Umum
47
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Revenue Umum
48
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Revenue Umum
49
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Revenue Umum
50
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Revenue Umum
51
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Contoh penerapan e-Commerce
52
 Bhinneka.com adalah toko online yang menjual
berbagai hardware komputer, gadget, dan peralatan
komunikasi seperti handphone maupun Blackberry.
Bhinneka.com merupakan toko online pertama di
Indonesia.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Bisnis Umum EC
53
1.
Penjualan online (langsung tanpa melalui perantara)
2.
Sistem tender (reverse auction) elektronik: suatu
model dimana seorang pembeli meminta kandidat penjual
untuk mengajukan penawaran harga; pemenangnya yang
mengajukan harga terendah
3.
Lelang dengan harga beli “name your own price”: suatu
model dimana pembeli menentukan harga yang ia mampu
bayar dan mengundang para penjual yang dapat menjual
dengan harga tersebut.
4.
Affiliate marketing: suatu perjanjian dimana
rekanan pemasaran (perusahaan, organisasi, atau
bahkan perorangan) mengacu konsumen ke situs
Web penjual
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Bisnis Umum EC (lanjut)
54
5. Viral marketing: pemasaran dari “mulut ke
mulut” dimana konsumen menganjurkan suatu
produk atau jasa perusahaan kepada temantemannya atau orang lain
6. Group purchasing: pembelian dalam skala
besar yang memungkinkan sekelompok pembeli
mendapatkan potongan harga
7. Lelang online
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Bisnis Umum EC (lanjut)
55
8. Personalisasi (kustomisasi) produk atau jasa;
menciptakan produk atau jasa sesuai dengan
spesifikasi yang diminta pembeli
9. Pasar elektronik (e-market) dan exchange
10. Integrator rantai pertambahan nilai (value
chain integrator)
11. Penyedia layanan Value Chain Integrator
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Model Bisnis Umum EC (lanjut)
56
13. Broker informasi (brokerage)
14. Pertukaran barang (barter)
15. Keanggotaan (membership)
16. Fasilitator rantai pasokan (supply chain)
17. Model bisnis dapat berdiri sendiri atau kombinasi
dari beberapa model atau kombinasi dengan model
bisnis tradisional
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Contoh Fasilitator Rantai Pasokan
 Orbis Group mengubah rantai pasokan
linear menjadi hub (sentral) elektronik
Rantai proses tradisional dibidang periklanan B2B
STMIK Muhammadiyah Jakarta
57
Contoh Fasilitator Rantai Pasokan (lanjut)
 ProductBank™
menyederha- nakan
rantai proses yang
panjang:
menggantikan aliran
linear produk dan
informasi dengan
hub digitasi
STMIK Muhammadiyah Jakarta
58
59
5. Manfaat EC bagi perusahaan, konsumen dan
masyarakat.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Manfaat e-Commerce
60
Manfaat bagi perusahaan:







Jangkauan global
Pengurangan biaya operasi
Perbaikan rantai pasokan
Penambahan jam buka: 24/7/365
Kustomisasi
Model bisnis baru
Spesialisasi vendor






Kecepatan time-to-market
Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah
Efisiensi pengadaan
Meningkatkan hubungan dengan konsumen
Informasi yang up-to-date
Tidak harus membayar pajak/biaya usaha fisik
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Keuntungan Produsen?
61
1.
Kemampuan grafis internet mampu memperlihatkan produk apa
adnya (natural) serta dapat membuat brosur berwarna dan
menyebarkannya tanpa ongkos/biaya cetak
2.
Lebih aman membuka toko online dibanding membuka toko biasa
3.
Berjualan di dunia maya internet tidak mengenal hari libur, dan hari
besar, semua transaksi bisa dilakukan kapan saja dimana saja.
4.
Tanpa batas-batas wilayah dan waktu, sehingga memberikan
jangkauan pemasaran yang luas dan tak terbatas oleh waktu.
5.
Revenue stream (arus pendapatan) yang baru yang mungkin sulit
atau tidak dapat diperoleh melalui cara konvensional
STMIK Muhammadiyah Jakarta
62
6.
7.
8.
Meningkatkan market exposure (pangsa pasar), dimana dengan
penggunaan e-commerce memungkinkan untuk meningkatkan
pangsa pasar yang semula mempunyai pangsa pasar di dalam negeri
saja, dengan adanya e-commerce maka pangsa pasar menjangkau
luar negeri.
Menurunkan biaya operasi (operating cost), penggunaan teknologi
internet memungkinkan untuk melakukan kegiatan perdagangan
selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dimana hal tersebut tidak
berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan untuk biaya lembur
untuk karyawan atau pegawai, karena segala sesuatunya dikerjakan
oleh komputer yang tidak membutuhkan operator untuk
menjalankan proses perdagangan, cukup hanya dengan penggunaan
software tertentu maka segala aktivitas dalam transaksi perdagangan
dapat dilakukan.
Penghematan besar yang dimungkinkan melalui e-mail,
penghematan ini terjadi karena berkurang atau bahkan tidak ada
sama sekali adanya penggunaan kertas dalam segala proses transaksi,
dimana segala sesuatunya di dalam e-commerce menggunakan suatu
data digital sehingga tidak membutuhkan kertas sebagi media, yang
pada akhirnya memberikan penghematan besar terhadap
pengeluaran dalam proses transaksi.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Manfaat e-Commerce
63
Manfaat bagi konsumen:









“Dimana saja – kapan saja”
Lebih banyak pilihan produk dan jasa
Harga lebih murah
Pengiriman/pe- nyampaian segera
Ketersediaan informasi
Kesempatan berpartisipasi
Wahana komunitas elektronik
Personalisasi, sesuai selera
Tidak dikenai pajak penjualan
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Keuntungan Konsumen (customer)
64
1.
Memungkinkan transaksi jual beli secara langsung, mudah dan nikmat,
maksudnya adalah proses jual beli yang terjadi dalam e-commerce tidak
membutuhkan perantara, dimana proses transaksi yang terjadi langsung
antara merchant dengan customer.
2.
Disintermediation adalah proses meniadakan calo dan pedagang
perantara.
3.
Menggunakan digital cash atau elektronik cash (e-cash). Tanpa harus
membayar dengan uang tunai. Maksudnya adalah customer tidak perlu
membawa uang tunai untuk membayar transaksi jual beli yang
dilakukannya dengan pihak merchant, dimana pembayaran yang
dilakukan oleh customer cukup dengan mentransfer sejumlah uang
sesuai dengan harga barang yang dipesan plus ongkos kirim kepada
rekening yang telah disediakan oleh pihak merchant, atau juga hanya
dengan memasukan nomor kartu kredit yang dimiliki oleh customer
dalam form pembayaran yang telah disediakan oleh pihak merchant.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
65
4. Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia
manapun untuk dapat menggunakan sebuah produk atau service
yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda dan melakukan
transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun
tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
5. Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk
atau service terbaik dari berbagai pilihan yang ada karena konsumen
mendapat kesempatan untuk memilih berbagai jenis produk atau
service secara langsung.
6. Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat
tinggalnya dari produsen untuk berinteraksi, berdiskusi, dan
bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat menguntungkan
produsen untuk meningkatkan kualitas produk atau service sesuai
dengan yang diinginkan oleh konsumen.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Manfaat e-Commerce (lanjut)
Manfaat bagi masyarakat:
 Memungkinkan telecommuting
 Peningkatan kualitas hidup
 Dapat menolong masyarakat yang kurang mampu
 Kemudahan mendapatkan layanan umum
STMIK Muhammadiyah Jakarta
66
Keuntungan Masyarakat Umum dan Pemerintah
67
1.
2.
3.
4.
Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah
dengan menggunakan internet berarti mengurangi perjalanan untuk
bekerja, belanja, dan aktifitas lainnya, sehingga mengurangi
kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk
mendapatkan produk atau service yang terbaik karena perusahaan
yang mengeluarkan produk atau service dapat menjualnya lebih
murah karena biaya produksi yang rendah.
Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah
untuk berbisnis karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal
yang besar.
Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk
dapat dipasarkan dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu
pemerintah untuk menggairahkan perdagangan khususnya usaha
kecil menengah.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
68
6. Tantangan EC.
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Tantangan e-Commerce
69
 Keamanan
 Kepercayaan dan resiko
 SDM
 Model bisnis
 Budaya
 Otentikasi user dan belum tersedianya public key




infrastructure
Masalah organisasi
Penipuan
Akses Internet yang lambat
Permasalahan hukum/legalitas
STMIK Muhammadiyah Jakarta
Download