ANALISIS PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN ROTI PADA CV JORDAN BAKERY DI LANDASAN ULIN BANJARBARU Puji Hastuti Fakultas Ekonomi Universitas Achmad Yani Banjarmasin Jl.A.Yani Km 5,5 Komp. Stadion Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan e-mail: [email protected] Abstract: This research aims to know the marketing strategy undertaken by Jordan CV Bakery in efforts to increase sales of bread, know what factors an obstacle in the sale of bread at the Jordan CV Bakery and the solution adopted in overcoming obstacles in an effort to increase sales of CV Jordan Bakery bread. Data analysis technique used is, data reduction, data presentation and creating conclusions. Based on the results of the existing sales data on a CV. Jordan Bakery during the last 5 months by comparing the target Achievement of Sales and Sales can be analyzed that the Achievement of Sales Turnover during the last 5 months were unstable. The turnover of the changes resulting from the implementation of marketing strategies that exist on the CV. Jordan Bakery did not go well. The problems that led to the decreasing of sale of bread in CV. Jordan Bakery were caused by inadequate means of transportation, packaging of perishable products, and salespeople who do not understand their own job description. . Keywords: marketing strategy, sales, CV. Jordan Bakery Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi marketing yang dilakukan oleh CV Jordan Bakery dalam upaya meningkatkan penjualan roti, mengetahui faktor apa yang menjadi kendala dalam penjualan roti pada CV Jordan Bakery dan solusi yang ditempuh dalam mengatasi kendala dalam upaya meningkatkan penjualan roti di CV Jordan Bakery. Teknik Analisa Data yang digunakan yaitu, Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kesimpulan. Berdasarkan hasil dari Data Penjualan yang ada pada CV. Jordan Bakery selama 5 bulan terakhir dengan membandingkan target Penjualan dan Pencapaian Penjualannya dapat dianalisa bahwa Pencapaian Omset Penjualan selama 5 bulan terakhir mengalami ketidakstabilan. Perubahan Omset tersebut diakibatkan karena penerapan strategi pemasaran yang ada pada CV. Jordan Bakery tidak berjalan dengan baik. Permasalahan yang menyebabkan penjualan roti CV. Jordan Bakery tidak berkembang ternyata disebabkan oleh sarana transportasi yang kurang memadai, kemasan produk yang tidak tahan lama, serta para tenaga penjual yang kurang memahami deskripsi pekerjaannya masing-masing. Kata kunci: Strategi Pemasaran, penjualan, CV. Jordan Bakery mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual produk”. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu sesuai dengan pelanggan. Pemasar dengan faktor-faktor lain Latar Belakang Pemasaran menurut Kotler (2000) merupakan suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas 43 44 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 2, No 1, Maret 2016, hal 43 - 55 yang berpengaruh dalam masyarakat mempengaruhi keinginan untuk membeli salah satu produknya melalui strategi pemasaran. Pemasar menyatakan dan menunjukan bahwa produk tertentu itu akan memuaskan kebutuhan mereka. Akhirnya pemasar mencoba mempengaruhi permintaan dengan melakukan suatu strategi pemasaran yang tepat, sehingga penjualan terhadap produk yang ditawarkan oleh pemasar dapat mencapai target yang telah ditentukan. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan perasaan kekurangan akan kepuasan dasar tertentu. Orang membutuhkan makanan, pakaian, perumahan, masyarakat, kehormatan dan beberapa hal untuk tetap hidup. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat mereka atau pemasar, kebutuhan ini terdapat dalam jaringan biologis manusia dan kondisi manusia. Permintaan adalah keinginan akan produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu keinginan dan kemampuan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Banyak orang ingin membeli makanan yang instan, murah dan mudah dijumpai dimana saja. Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka oleh para pemasar digunakan alat instrumen yang dikenal dengan bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu: Alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran. Pada umumnya perusahaan dalam proses pemasarannya mempergunakan strategi yang biasa dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran tersebut menyangkut produk (product), harga (price), promosi (promotion), tempat (place). Dari keempat faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang harus diperhatikan oleh manajer pemasaran dalam mengambil kebijakan mengenai strategi pemasaran. Begitu juga dengan CV. Jordan Bakery yang merupakan salah satu industri makanan yang memproduksi Roti di landasan ulin banjarbaru, yang berdiri sejak tahun 2009 hingga sekarang. CV. Jordan Bakery menerapkan peraturan bagi para calon Agen/Konsumen apabila ingin menjadi Agen tetap CV. Jordan, maka harus membeli roti minimal pengambilan 5.000 keatas, dan Retur hanya boleh 1% dari pengambilan. Retur yang ada di Agen akan dipotongkan pada pengambilan berikutnya. Sedangkan bagi Agen sendiri harus bisa bekerja sama dengan perusahaan dimana harus saling menguntungkan, apabila ada Agen yang memiliki Retur tinggi secara terus menerus, maka pihak Jordan akan memutuskan tidak mengirim lagi ke Agen tersebut. CV. Jordan Bakery telah menerapkanstrategi pemasaran dengan sistem 4P tersebut, bagi CV Jordan Bakery strategi pemasaran menjadi faktor penting dalam mempertahankan volume penjualan, perusahaan akan mendapatkan gambaran dari hasil pemasaran yang dilakukan sehingga dapat diawasi dan dievaluasi keberhasilannya sesuai dengan rencana atau tidak. Persaingan dibidang industri makananyang kini semakin ketat, CV. Jordan Bakery dituntut untuk menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan dapat dijadikan senjata dalam perang persaingan antar pabrik roti. Strategi yang diterapkan oleh CV. Jordan Bakery meliputi: 1. Produk, CV. Jordan Bakery memproduksi roti, jenis produk yang dipasarkan adalah Roti Cream Durian (CRDR) dan Coklat isi 2 (CKL2). 2. Harga, untuk pasar di dalam kota dijual dengan harga Rp.750,-/pcs, untuk pasar luar kota dijual dengan harga Rp.800,/pcs. 3. Promosi, untuk menarik para konsumen, CV. Jordan Bakery memberikan potongan harga pada pengambilan minimal 5.000 pcs, maka harga menjadi Rp.780,-/pcs untuk luar kota dan memberikan sampel gratis 2-3 ball kepada setiap toko yang melakukan pemesanan dalam jumlah besar.. 4. Saluran Distribusi, CV jordan Bakery membagi dua saluran distribusi, untuk didalam kota meliputi : Gambut, Antasari, Kalindo, Martapura, Pelaihari. Untuk luar kota meliputi : Amuntai, Palangka, Barabai, Pagatan, Batulicin, Rantau, Kalua, Kapuas. Strategi pemasaran yang ada pada CV Jordan Bakery belum sempurna, dikarenakan ada beberapa hal yang mengakibatkan Hastuti, Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya …. 45 ketimpangan dalam penerapan strategi pemasaran di CV Jordan Bakery. Diantaranya adalah Lapangan, Alat transportasi yang kurang memadai, Mutu barang,Perubahan cuaca dan dari permasalahan-permasalahan yang muncul dari salesman sendiri. Ditinjau dari lapangan ada jalur yang harusnya mendapatkan omset tinggi, namunsulit di tempuh dikarenakan jalanan rusak, contohnya jalur Batulicin, sehingga jadwal jalur yang biasanya 3x seminggu dirubah menjadi 2x seminggu. Ditinjau dari Alat transportasinya yang kurang memadai, mobil box yang ada masih kurang, box yang tersedia hanya 7 buah,total jumlah jalur tidak sebanding dengan ketersediaan mobil box, belum lagi apabila ada mobil box yang rusak sehingga ada pembatalan jalur dan dapat menurunkan omset. Ditinjau dari mutu barang, jenis roti yang ada pada CV Jordan bakery belum bisa mengikuti pesaing, ratarata para pesaing mengeluarkan roti dengan berbagai macam rasa, sedangkan CV Jordan hanya mengeluarkan dua varia rasa yaitu durian dan coklat, kemudian dari kemasan plastik yang terkadang sering kempes dan penyet akibat dari tertindih didalam box dikarenakan klepan plastiknya kurang kuat, yang berakibat retur sehingga dapat menurunkan omset. Ditinjau dari segi Perubahan cuaca, cuaca yang berubah-ubah juga dapat mempengaruhi penjualan roti, sebagai contoh pada saat musim panas, roti yang dibawa jalur sering kempes, bocor halus dan penyet karena hawa sangat panas yang ada di dalam mobil dan pada saat musim hujan, suhu kelembapan udara juga berpengaruh pada roti yang dapat membuat roti cepat rusak dan berjamur saat sampai kepada pelanggan, sehingga menjadi retur yang akhirnya dapat menurunkan omset, karena barang tidak dapat dijual lagi. Ditinjau dari para salesman sendiri,salesman belum bisa menerapkan Jobdesc mereka masing-masing dengan benar, mereka hanya mengantar barang sesuai jalur yang tersedia, salesman juga belum bisa membuat improvmentimprovment yang dapat meningkatkan penjualan roti, sebagai contoh para pelanggan atau konsumen sering tidak kebagian barang/roti hanya karena para salesman tidak adil dalam pembagian barang, mereka sering mengutamakan pelanggan yang pengambilan lebih banyak dari pada pasar yang pengambilan lebih sedikit, sehingga dapat menurunkan omset. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka hal ini akan mengakibatkan data penjualan yang ada pada CV Jordan Bakery mengalami penurunan omset. Hal ini dapat dilihat dari data penjualan selama tiga bulan terakhir yaitu dari bulan juli sampai dengan bulan september 2015 (Selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 1). Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa penjualan roti pada CV Jordan Bakery tidak stabil dan bahkan dibulan juli mengalami penurunan omset yang diakibatkan kurangnya penerapan strategi pemasaran pada CV Jordan Bakery,hal ini memicu manajer CV Jordan Bakery untuk lebih menggiatkan lagiagar para salesman dan seluruh staff Jordan ikut andil dalam melakukan improvment-improvment yang dapat meningkatkan penjualan roti pada CV Jordan Bakery dengan mengupayakan strategi pemasaran yang tepat, sehingga dapat mencapai target penjualan yang telah distandarkan yaitu sebesar 2 milyar rupiah / tahun. Identifikasi masalah yang ada dalam penelitian ini adalah kurangnya penerapan strategi pemasaran yang ada di CV Jordan Bakery, diantaranya yaitu: Strategi pemasaran untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang ada di lapangan, alat transportasi yang masih dirasakan kurang memadai, mutu barang yang dijual, Perubahan cuaca, dan permasalahanpermasalahan yang berasal dari salesman itu sendiri yang mengakibatkan penurunan omset penjualan yang ada pada CV Jordan Bakery. 46 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 2, No 1, Maret 2016, hal 43 - 55 Tabel 1. Data Penjualan Roti Pada CV Jordan Bakery PENJUALAN JULI 15 589.665.750 OMSET Terjual Retur % Retur 431.990 358.100 790.090 1.323 2.546 3.869 0,31% CKL2 0,71% CRDR 0,49% PENJUALAN AGUSTUS 15 755.762.250 OMSET Terjual Retur % Retur 55.400 1.271 2,29% CKL2 958.100 4.546 0,47% CRDR 1.013.500 5.817 0,57% PENJUALAN SEPTEMBER 15 1.334.659.500 OMSET Terjual Retur % Retur 770.590 3.175 0,41% CKL2 1.016.890 4759 0,47% CRDR 1.787.480 7.934 0,44% Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka menarik untuk dibuat suatu penelitian yang berjudul “Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Roti Pada CV Jordan Bakery Di Landasan Ulin Banjarbaru”. Memperhatikan permasalahanpermasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana strategi marketing yang di lakukan oleh CV Jordan Bakery dalam upaya meningkatkan penjualan roti? 2. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam penjualan roti pada CV Jordan bakery? 3. Bagaimanakah solusi yang diterapkan dalam mengatasi kendala dalam upaya meningkatkan penjualan roti di CV Jordan Bakery? Kajian Literatur Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Dalam dunia persaingan yang semakin ketat, perusahaan dituntut agar tetap bertahan hidup dan berkembang. Oleh karena itu seorang pemasar dituntut untuk memahami permasalahan pokok dibidangnya HARGA/PCS 750 750 HARGA/PCS 750 750 HARGA/PCS 750 750 dan menyusun strategi agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Beberapa ahli telah mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya agak berbeda meskipun sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan mereka meninjau pemasaran dari sudut yang berbeda-beda, ada yang lebih menitik beratkan pada segi fungsi, segi barangnya, segi kelembagaannya, segi manajemennya, dan ada pula yang menitik beratkan pada semua segi tersebut sebagai suatu sistem. Kotler (2008) mengatakan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Pasar menurut Kotler (2000) adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi sebuah produk atau kelompok produk tertentu (pasar perumahan atau makanan). Pemasaran menurut Sumawihardja (1991) adalah serangkaian kegiatan manusia yang ditujukan untuk memperlancar serta menyempurnakan pertukaran. Pemasaran menurut Basu Swastha (2005) adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk Hastuti, Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya …. 47 merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi, sedangkan menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut William.J. (2007) pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barangbarang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Pemasaran menurut kotler (2000) merupakan suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran sering digambarkan sebagai “seni menjual produk”. Jadi Pemasaran dapat disimpulkan sebagai segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Manajemen Pemasaran Menurut Kotler (2000:9) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Menurut Armstrong (2002) Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi. Menurut Lupiyoadi (2006:6) Manajemen Pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun bersama. Menurut William.J. (2005) Manajemen Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan. Manajemen Pemasaran dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang difokuskan kepada penerapan dan koordinasi product, price, promotion dan place untuk mencapai hasil yang efektif dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga dalam jangka waktu dan jumlah produk tertentu dapat diperoleh keuntungan seperti yang diharapkan. Melalui produk yang dihasilkannya, perusahaan menciptakan, membina dan mempertahankan kepercayaan langganan akan produk tersebut. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh ketepatan produsen dalam memberikan kepuasan kepada sasaran konsumen yang ditentukannya, dimana usaha-usaha pemasaran diarahkan kepada konsumen yang ditujukan sebagai sasaran pasarnya. Dalam hal tersebut pemasaran menunjang perusahaan didasarkan pada konsep pemasaran untuk dapat menentukan strategi pemasaran yang mengarahkan kepada sasaran pasar yang sebenarnya. Strategi Pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Strategi manajemen meliputi tiga aktivitas penting yaitu menyusun perencanaan, melaksanakan dan pengendalian. Menurut Kotler (2000) Perencanaan strategi yang berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk membentuk serta menyempurnakan usaha bsinis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Menurut Tjiptono (2002) Strategi Pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan 48 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 2, No 1, Maret 2016, hal 43 - 55 untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Menurut Kotler (2004) Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran untuk kegiatan pemasaran. Laksana (2008) Perumusan strategi pemasaran, ada empat hal yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Produk (product) Produk adalah segala sesuatu baik bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Strategi pemasaran produk merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh manajer pemasaran. Produk itu dapat dimodifikasi dengan berbagai cara untuk menarik konsumen, mulai dari kualitas, penampilan, inovasi, pengepakan, ukuran, garansi dan lain-lain. Disini perusahaan berupaya untuk melayani kebutuhan pelanggan atau konsumen, jika kebutuhan pelanggan atau konsumen tersebut terpenuhi dengan baik maka ini adalah sebuah prestasi yang perlu dijaga dan bernilai sangat besar bagi perusahaan. 2. Harga (price) Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Berdasarkan definisi tersebut maka harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacammacam barang dan atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa. 3. Promosi (Promotion) Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.Pertukaran informasi sangat penting bagi peningkatan hubungan pemasaran, hal ini karena informasi akan memberikan kesadaran dan pengertian diantara pembeli dan penjual, yang pada akhirnya akan memberikan kepuasan dan hubungan saling menguntungkan. 4. Saluran Pemasaran (Place) Saluran Pemasaran atau saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke konsumen.Pemasaran memegang peranan penting dalam proses perencanaan strategis. Manajemen pemasaran memberikan sumbangan fungsional paling besar dalam proses perencanaan strategis dengan peran kepemimpinan dalam mendefinisikan misi bisnis, menganalisa situasi lingkungan, persaingan, dan situasi bisnis. Kesimpulannya bahwa suatu perusahaan yang maju didalam memperoleh keuntungan dari kegiatan bisnis dan beberapa unit-unit bisnis, tergantung kepada sejauh mana strategi pemasaran diterapkan dengan baik oleh bisnis atau pengambil keputusan dalam mensosialisasikan item-item penting dari kegiatan pemasarannya. Pertukaran merupakan inti dari pemasaran. Pertukaran adalah salah satu dari tiga cara untuk memuaskan kebutuhankebutuhan seseorang, yaitu memproduksi sendiri, dengan paksaan, jual beli atau pertukaran. Kotler (2000) menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan kepada pasar sasaran yang terpilih. Pada umumnya konsep pemasaran ini lebih mengena untuk perusahaan yang menghasilkan barang konsumsi dari pada perusahaan yang menghasilkan barang industri serta untuk perusahaan besar dan kecil. Dalam lingkungan perusahaan, keberhasilan Hastuti, Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya …. 49 perusahaan pada umumnya dinilai dari untuk menarik dan mempertahankan kemampuannya dalam memperoleh laba. langganan. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan 4. Konsep Penjualan menfokuskan pada mengandalkan kegiatannya dalam bentuk kebutuhan penjual. Karena itu penjualan penjualan.Semakin besar volume penjualan sibuk dengan kebutuhan penjual untuk semakin besar pula laba yang akan diperoleh mengubah produk/jasa menjadi cash atau perusahaan. Kegiatan penjualan melibatkan uang kontan. Sebuah perusahaan membuat pembeli, juga barang atau jasa yang akan produk dan kemudian menggunakan dijual dan dibayar oleh pembeli dengan cara aneka metode penjualan untuk membujuk tunai ataupun kredit dalam memindahkan konsumen membeli produknya, ini berarti atau mentransfer barang dan jasa juga perusahaan mengarahkan permintaan diperlukan orang-orang yang bekerja konsumen agar sesuai dengan supply yang dibidang penjualan seperti pelaksanaan diajukan. Jadi dapat disimpulkan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil penjualan merupakan suatu usaha yang pemasaran. Berikut beberapa definisi para terpadu untuk mengembangkan rencanaahli tentang konsep pemasaran dan konsep rencana strategis yang diarahkan pada penjualan: usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan Sumawihardja (1991) mengatakan pembeli, guna mendapatkan penjualan konsep pemasaran ialah suatu orientasi pada yang menghasilkan laba. konsumen langganan yang didukung oleh integrated marketing dan ditujukan untuk Metode Penelitian mencapai kepuasan konsumen yang semakin Obyek yang diteliti adalah CV Jordan meningkat sebagai kunci tercapainya tujuan Bakery, yakni sebuah perusahaan yang perusahaan. Menurut Angipora (2002:41) bergerak dibidang industri makanan. KonsepPemasaran adalah suatu Sedangkan lokasi perusahaan beralamat di falsafah/gagasan yang lebih baru dalam Jl.Peramuan no 88 RT/RW 46/01 Belakang sejarah hubungan pertukaran sebagai usaha Makam Syuhada Haji Landasan Ulin Timur untuk menantang konsep-konsep Banjarbaru, Kecamatan Lianganggang, sebelumnya. Konsep Penjualan berkeyakinan Kalimantan Selatan. Variabel independen bahwa konsumen tidak akan tertarik untuk pada penelitian ini adalah Strategi Pemasaran membeli produk dalam jumlah banyak, jika (X) dan variabel dependen yaitu Penjualan mereka tidak diyakinkan dan bahkan bila Roti (Y) pada CV Jordan Bakery perlu dibujuk, Tjiptono (2012). Banjarmasin, dan Definisi Operasional Sunyoto (2014) Konsep Penjualan Variabel Penelitian ini adalah: adalah orientasi manajemen yang 1. Strategi Pemasaran : Rencana yang menganggap konsumen akan melakukan atau menyeluruh dimana perusahaan berharap tidak melakukan pembelian produk-produk mencapai sasaran yang telah ditentukan, perusahaan didasarkan atas pertimbangan yang pada akhirnya untuk merealisasikan usaha-usaha nyata yang dilakukan untuk tujuan dari perusahaan yang bersangkutan. mendorong minat akan produk tersebut. 2. Penjualan : Merupakan suatu usaha yang Secara implisit pandangan konsep penjualan terpadu untuk mengembangkan rencanaadalah: rencana strategis yang diarahkan pada 1. Konsumen mempunyai kecenderungan usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan normal untuk tidak membeli produk yang pembeli, guna mendapatkan penjualan tidak penting yang menghasilkan laba. 2. Konsumen dapat didorong untuk membeli lebih banyak melalui berbagai peralatan Penelitian ini menggunakan atau usaha-usaha yang mendorong serangkaian data primer dan data sekunder pembelian. yang akan dianalisis lebih lanjut. Data 3. Tugas organisasi adalah untuk penelitian yang digunakan adalah: mengorganisasi bagian yang sangat 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh berorientasi pada penjualan sebagai kunci untuk tujuan tertentu atau dalam rangka 50 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 2, No 1, Maret 2016, hal 43 - 55 kegiatan penelitian tertentu. Data primer yang diperoleh bersumber dari hasil wawancara pada supervisor pada CV Jordan Bakery. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber internal CV Jordan Bakery, melalui dokumen dan data-data perusahaan yang relevan seperti data penjualan yang dilampirkan pada latar belakang masalah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penelitian ini meliputi: 1. Observasi merupakan salah satu data sekunder yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada CV Jordan Bakery di Landasan Ulin Banjarbaru dalam proses kegiatan pengolahan data selama kurun waktu dua bulan. 2. Wawancara merupakan salah satu sumber data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan wawancara langsung dengan supervisor CV Jordan Bakery. Wawancara juga dilakukan dengan pihak-pihak lain yang dianggap mampu memberikan tambahan informasi yang relevan untuk meningkatkan kualitas dari hasil penelitian ini. 3. Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen atau arsip-arsip perusahaan yang memiliki kaitan dengan masalah atau topik yang akan dibahas. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan data yang bersifat kualitatif. Data Kualitatif diproses dan dianalisis dengan menggunakan tiga komponen analisis, yaitu: 1. Reduksi Data. Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi, mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah tereduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan(Sugiyono 2014). 2. Penyajian Data. Penyajian data dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian tersebut akan dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, menganalisis ataukah tindakan berdasarkan pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian tersebut. 3. Penarikan Kesimpulan. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam penganalisaan selama proses penelitian sedang berlangsung. Hasil Penelitian dan Pembahasan Data penjualan roti pada CV. Jordan Bakery perbulan selama 5 bulan terakhir ini terus mengalami ketidakstabilan (seperti ditunjukkan pada Tabel 2). Berdasarkan Tabel 2 mengenai Data Penjualan Roti pada CV. Jordan Bakery dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2015, dapat dilihat bahwa omset penjualan mengalami ketidakstabilan dan tidak mampu untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp.2 Milyar,sedangkan pencapaian dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2015 dibawah Rp. 2 Milyar. Berdasarkan hasil dari Data Penjualan yang ada pada CV. Jordan Bakery selama 5 bulan terakhir dengan membandingkan target Penjualan dan Pencapaian Penjualannya dapat dianalisa bahwa Pencapaian Omset Penjualan selama 5 bulan terakhir yaitu dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2015 mengalami ketidakstabilan, seperti pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2015 Omset Penjualan CV. Jordan Bakery mengalami peningkatan Omset Penjualan, Hastuti, Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya …. 51 sedangkan pada bulan Oktober 2015 mengalami penurunan Omset Penjualan dan pada bulan November 2015 kembali mengalami peningkatan Omset Penjualan. Perubahan Omset tersebut diakibatkan karena penerapan strategi pemasaran yang ada pada CV. Jordan Bakery Banjarmasin pada saat ini masih tidak mampu untuk berjalan dengan baik. Tabel 2. Data Penjualan Roti Pada CV Jordan Bakery PENJUALAN JULI 15 TARGET Rp 2.000.000.000 HARGA/PCS JENIS ROTI Terjual 750 CKL2 431.990 750 CRDR 358.100 TOTAL 790.090 PENJUALAN AGUSTUS 15 TARGET Rp 2.000.000.000 HARGA/PCS JENIS ROTI Terjual 750 CKL2 55.400 750 CRDR 958.100 TOTAL 1.013.500 PENJUALAN SEPTEMBER 15 TARGET Rp 2.000.000.000 HARGA/PCS JENIS ROTI Terjual 750 CKL2 770.590 750 CRDR 1.016.890 TOTAL 1.787.480 PENJUALAN OKTOBER 15 TARGET Rp 2.000.000.000 HARGA/PCS JENIS ROTI Terjual 750 CKL2 721.870 750 CRDR 646.800 TOTAL 1.368.670 PENJUALAN NOVEMBER 15 TARGET Rp 2.000.000.000 HARGA/PCS JENIS ROTI Terjual 750 CKL2 800.960 750 CRDR 1.000.550 TOTAL 1.801.510 PENCAPAIAN Rp 589.665.750 Retur % Retur 1.323 0,31% 2.546 0,71% 3.869 0,49% PENCAPAIAN Rp 755.762.250 Retur % Retur 1.271 2,29% 4.546 0,47% 5.817 0,57% PENCAPAIAN Rp 1.334.659.500 Retur % Retur 3.175 0,41% 4.759 0,47% 7.934 0,44% PENCAPAIAN Rp 1.020.986.250 Retur % Retur 3.709 0,51% 3.646 0,56% 7.355 0,54% PENCAPAIAN Rp 1.346.538.750 Retur % Retur 4.238 0,53% 1.887 0,19% 6.125 0,34% 52 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 2, No 1, Maret 2016, hal 43 - 55 Strategi Pemasaran yang ada pada CV. Jordan Bakery selama ini dengan menerapkan sistem 4P, yaitu: 1. Produk: CV. Jordan Bakery memproduksi Roti dengan 2 jenis rasa yaitu Cream Durian dan Coklat. 2. Harga: CV. Jordan Bakery membedakan harga roti dengan membagi sesuai wilayah, untuk area didalam kota harga Roti distandarkanRp.750/pcs karena area jangkauan lebih dekat dan biaya perjalanan juga lebih murah, sedangkan untuk area luar kota harga di standarkan Rp.800/pcs karena area jangkauan lebih jauh dan memerlukan biaya perjalanan lebih banyak. 3. Promosi: CV. Jordan Bakery memberikan potongan harga, jadi untuk menarik para pelanggan/konsumen CV. Jordan Bakery memberikan potongan harga untuk area luar kota sebanyak Rp.20/pcs setiap pengambilan diatas 5.000pcs, dan untuk menambah jalur distribusi CV. Jordan Bakery memberi sampel gratis 2-3 ball pertoko atau warung. 4. Saluran Distribusi: CV. Jordan Bakery membagi 2 saluran distribusi, yaitu untuk wilayah didalam kota meliputi : Gambut, Antasari, Kalindo, Martapura, Pelaihari, sedangkan untuk wilayah diluar kota meliputi : Amuntai, Palangka Raya, Barabai, Pagatan , Batulicin, Rantau, Kalua, Kapuas. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penjualan pada CV. Jordan Bakery selama ini adalah kurangnya penerapan startegi pemasaran yang disebabkan oleh sebagai berikut: 1. Dari box yang ada pada CV. Jordan Bakery hanya ada 7 box dan sudah rentan rusak sehingga terkadang mogok, maka pihak Departemen Marketing mengajukan penambahan mobil box ke Jordan Pusat dan mobil box yang saat ini tersedia harus selalu dicek secara berkala agar pada saat jalur tidak terjadi kerusakan secara mendadak, dan mengadakan service rutin setiap minggu. Apabila terjadi kerusakan mendadak sehingga berakibat batalnya jalur distribusi, maka akan diganti dihari lain. 2. Solusi untuk para salesman yang kurang melaksanakan Tanggung Jawab masingmasing dimana ada tanggung jawab sebagai seorang salesman, salah satunya membagi barang dengan rata tanpa ada pilih kasih dan mengisi semua toko/pasar sesuai data lever, mereka sering mengabaikan toko kecil, sehingga Supervisor CV. Jordan Bakery mengambil tindakan apabila pengisian toko/pasar tidak diisi sesuai data lever maka akan dikenakan sanksi yaitu denda uang Rp.100ribu/toko. 3. Solusi yang berhubungan dengan perubahan cuaca, untuk mengantisipasi permasalahan roti mudah berjamur dan kempes, maka Departemen Engineering harus ikut andil dalam mengatasi hal tersebut dengan melakukan solusi , sebagai contoh lapisan didalam mobil box bisa dilapisi dengan fiber/triplek agar suhu didalam box lebih stabil dan menambah ketahanan roti. Sedangkan untuk lapangan ada jalur yang harusnya mendapatkan omset tinggi, namun sulit di tempuh dikarenakan jalanan rusak, contohnya jalur Batulicin, sehingga jadwal jalur yang biasanya 3x seminggu dirubah menjadi 2x seminggu. 4. Alat transportasinya yang kurang memadai, seperti mobil box yang tersedia hanya 7 buah,sedangkan total jumlah jalur tidak sebanding dengan ketersediaan mobil box tersebut, ditambah lagi apabila ada mobil box yang rusak sehingga ada pembatalan jalur dan dapat menurunkan omset. 5. Mutu barang, jenis roti yang ada pada CV. Jordan bakery belum bisa mengikuti pesaing, rata-rata para pesaing mengeluarkan roti dengan berbagai macam rasa, sedangkan CV. Jordan hanya mengeluarkan dua varia rasa yaitu durian dan coklat, kemudian dari kemasan plastik yang terkadang sering kempes akibat dari tertindih didalam box dikarenakan klepan plastiknya kurang kuat, yang berakibat retur/pengembalian barang sehingga dapat menurunkan omset. 6. Dari segi perubahan cuaca, cuaca yang berubah-ubah juga dapat mempengaruhi penjualan roti, sebagai contoh pada saat Hastuti, Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya …. 53 musim panas, pada saat perjalanan, roti didalam box sering kempes, karena hawa panas yang ada didalam mobil dan pada saat musim hujan, suhu kelembapan udara juga berpengaruh pada roti yang dapat membuat roti mudah berjamur dipelanggan, sehingga menjadi retur/pengembalian barang yang akhirnya dapat menurunkan omset. 7. Salesman belum bisa menerapkan Tanggung Jawab mereka masing-masing dengan benar, mereka hanya mengantar barang sesuai jalur yang tersedia, salesman juga belum bisa membuat solusi yang dapat meningkatkan penjualan roti, sebagai contoh para pelanggan atau konsumen sering tidak kebagian barang/roti hanya karena para salesman tidak adil dalam pembagian barang, mereka sering mengutamakan pelanggan yang pengambilan lebih banyak dari pada pasar yang pengambilan lebih sedikit, sehingga dapat menurunkan omset. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka solusi yang harus diterapkan oleh CV. Jordan Bakery Banjarmasin yang berkaitan dengan strategi pemasaran guna meningkatkan penjualan antara lain: 1. Berdasarkan Tabel 2 mengenai Data Penjualan Roti pada CV. Jordan Bakery Banjarmasin dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2015, dapat dilihat bahwa omset penjualan mengalami ketidakstabilan dan tidak mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp. 2 Milyar,sedangkan pencapaian dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2015 dibawah Rp. 2 Milyar. 2. Berdasarkan hasil dari Data Penjualan yang ada pada CV. Jordan Bakery Banjarmasin selama 5 bulan terakhir dengan membandingkan target Penjualan dan Pencapaian Penjualannya dapat dianalisa bahwa Pencapaian Omset Penjualan selama 5 bulan terakhir yaitu dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2015 mengalami ketidakstabilan, seperti pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2015 Omset Penjualan CV. Jordan Bakery mengalami peningkatan Omset Penjualan, sedangkan pada bulan Oktober 2015 mengalami penurunan Omset Penjualan dan pada bulan November 2015 kembali mengalami peningkatan Omset Penjualan. Perubahan Omset tersebut diakibatkan karena penerapan strategi pemasaran yang ada pada CV. Jordan Bakery tidak berjalan dengan baik.Solusi untuk masalah di Lapangan, karena ada jalur dimana medannya tidak mendukung yaitu jalanan yang rusak sehingga membuat jadwal distribusi diperkecil dari 3x dalam seminggu menjadi 2x seminggu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut Departemen Marketing membuat improvment dimana total target omset yang seharusnya dicapai dengan 3x jalur distribusi ditutupi dengan menambahkan dijalur lain, seperti Rantau yang memiliki target jalur 3x seminggu ditambah 1x untuk menutupi jalur yang tidak mencapai target. 3. Solusi untuk Produk, karena di CV. Jordan Bakery hanya memproduksi 2 macam varia rasa yaitu Cream Durian dan Coklat, begitu juga dengan kemasan yang ketahanannya kurang, sedangkan pesaing memproduksi banyak varia rasa, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut agar para pelanggan/konsumen tetap memilih produk Jordan, perusahaan harus terus menjaga mutu produk agar tetap laku dipasaran dengan cara terus melakukan solusi agar mutu lebih baik, seperti dari Bahan Baku/Bahan Packing harus yang berkualitas, dan untuk bagian Departemen Produksi Packing harus bisa menyeting Klepan Plastik agar pada saat tertindih tidak mudah kempes, kemudian dari varia rasa CV. Jordan Bakery akan memproduksi lebih banyak varia rasa. 4. Solusi untuk masalah transportasi yang kurang memadai, sehubungan dengan mobil 5. Departemen Marketing sendiri khususnya para sopir perlu adanya brefing secara berkala, apabila pada saat Distribusi lebih hati-hati dalam mengemudikan mobil box agar roti didalam box tidak mudah jatuh dan tertindih. 54 Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol 2, No 1, Maret 2016, hal 43 - 55 Kesimpulan Berdasarkan analisis dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Strategi marketing yang ada pada CV. Jordan Bakery selama ini telah menggunakan sistem 4P (Produk, Harga, Promosi, dan Saluran Distribusi). CV. Jordan Bakery memproduksi roti dengan dua varia rasa yaitu Cream Durian (CRDR) dan Coklat (CKL2), dimana strategi Harga yang diterapkan oleh CV. Jordan Bakery adalah dengan membedakan harga sesuai wilayah , untuk didalam kota harga Rp.750,-/pcs dan diluar kota harga Rp.800,-/pcs, kemudian untuk strategi Promosi yang diterapkan oleh CV. Jordan Bakery adalah dengan memberikan potongan harga pada wilayah luar kota dalam setiap pengambilan minimal 5.000pcs yaitu dengan potongan Rp.20,-/pcs dari harga Rp.800,-/pcs menjadi Rp.780,-/pcs dan memberikan sampel gratis pada setiap toko/warung yang akan dijadikan tujuan pengiriman. Sedangkan Saluran Distribusi yang dilakukan oleh CV. Jordan Bakery adalah dengan membagi dua saluran distribusi, untuk didalam kota meliputi : Gambut, Antasari, Kalindo, Martapura, dan Pelaihari dan untuk diluar kota meliputi : Amuntai, Palangka, Barabai, Pagatan, Batulicin, Rantau, Kalua, dan Kapuas. 2. Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penjualan roti pada CV. Jordan Bakery adalah Strategi Pemasaran yang kurang berjalan dengan baik yang disebabkan oleh permasalah dari Medan di lapangan yang kurang mendukung, Alat transportasi yang kurang memadai karena keterbatasan jumlah mobil box yang ada pada CV. Jordan Bakery yang hanya memiliki 7 buah mobil box, Mutu barang yang belum bisa mengikuti pesaing, dapat dilihat dari varia rasa yang ada pada CV. Jordan Bakery hanya memproduksi dua varia rasa yaitu Cream Durian dan Coklat begitu pula dengan kemasan yang ketahannya kurang sehingga apabila tertindih didalam mobil box mudah kempes, Perubahan cuaca yang berakibat roti mudah berjamur, dan dari Salesman sendiri belum bisa menerapkan Jobdesc mereka masing-masing dengan benar dan mereka belum bisa membuat improvmentimprovment yang dapat meningkatkan penjualan roti. 3. Penjualan yang ada pada CV. Jordan Bakery mengalami ketidakstabilan, omset penjualan berubah-ubah dan tidak mencapai target yang telah ditentukan yaitu Rp.2 Milyar. Terlihat dari Data Penjualan Roti pada CV. Jordan Bakery selama Lima bulan terakhir yang ada pada Tabel 4.1, ada beberapa bulan yang mengalami peningkatan penjualan seperti pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2015, tetapi pada bulan Oktober 2015 mengalami penurunan Omset Penjualan dan pada bulan November 2015 kembali mengalami peningkatan Omset Penjualan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapakan dapat bermanfaat bagi CV. Jordan Bakery : 1. Untuk meningkatkan Volume Penjualan dalam hal ini penulis memberikan masukan kepada pihak perusahaan dalam segi Produk perlu penambahan varia rasa dari produk yang selama ini sudah ada. 2. Dilihat dari strategi pemasaran yang sudah dijalankan oleh CV. Jordan Bakery dengan menerapkan sistem 4P, namun yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi khususnya dari salesman sendiri adalah untuk lebih bisa menjalankan Tanggung Jawab mereka masing-masing dan melakukan solusi yang dapat meningkatkan volume penjualan roti pada CV. Jordan Bakery. 3. Berdasarkan hasil Data Penjualan selama 5 bulan terakhir, dimana Omset Penjualan belum mencapai target seperti yang diharapkan perusahaan, dengan ini maka penulis menyarankan selain menambah varia rasa pada produk Jordan, diperlukan juga peningkatan kinerja para salesman melalui Tanggung Jawab, dan juga dari segi promosinya bukan hanya dengan potongan harga dan pemberian sampel gratis juga diperlukan adanya pengenalan tentang produk Jordan dengan cara Hastuti, Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya …. 55 membuka stand-stand ditempat-tempat tertentu, agar produk Jordan lebih dikenal oleh masyarakat luas. DAFTAR PUSTAKA Angipora, Marius P. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Ed. Rev. Cet-2. Jakarta: PT Raja Grafindo. J.Staton, William. 2007. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Center Of Akademic Publising service. Kotler, Philip. 2000. Marketing Management, Analisis Planing, Implementation and Control, Prentice Hall. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Cet-1. Yogyakarta: Center Of Akademic Publising service. Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sunyoto, Danang Drs. 2014. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran.Cet-1. Yogyakarta: Center Of Akademic Publising service. Swasta DH, Basu. 2005. Saluran Pemasaran: Konsep & Strategi Pemasaran. Cet-1. Yogyakarta: Center Of Akademic Publising service. Sumawihardja, Surachman Drs.H. 1991. Intisari Manajemen Pemasaran. Cet-4. Remaja Rosdakarya Offset: Bandung. Sugiyono Prof.DR, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Pusat Bahasa Depdiknas : Bandung. Sugiyono Prof.DR, 2014.Metode Penelitian Manajemen. CV Alfabeta : Bandung. Tjiptono, Fandy dan Candra Gregorius. 2012. Pemasaran Strategik. Edisi kedua. Yogyakarta: CV andi Offset. Adi, Lupiyo. 2006.Pengertian Manajemen Pemasaran. (http://mbegedut.blogspot.co.id/2012/06/pen gertian-manajemen-pemasaranmenurut.html, diakses 16 Oktober 2015 jam 10:53am). Sutopo, Hadi Ariesto. 2010. Terampil Mengolah Data Kualitatif Dengan NVIVO. Penerbit Prenada Media Group : Jakarta. (http://www.pengertianpakar.com/2015/05/te knik-pengumpulan-dan-analisisdata.html#_) di akses tgl 19-11 jm 10:26 am). Kotler, Armstrong. 2002. Pengertian Manajemen Pemasaran. (http://mbegedut.blogspot.co.id/2012/06/pen gertian-manajemen-pemasaranmenurut.html, diakses 16 Oktober 2015 jam 10:53am). Kotler, Philip. 2004. Pengertian Strategi Pemasaran. (http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengerti an-strategi-pemasaran-definisi.html, diakses 16 Oktober 2015 jam 12:30pm). Shultz, William J. 2005. Pengertian Manajemen Pemasaran. (http://mbegedut.blogspot.co.id/2012/06/pen gertian-manajemen-pemasaranmenurut.html, diakses 16 Oktober 2015 jam 10:53am). PenjabaranStrategi Pemasaran. (http://repository.unhas.ac.id/handle/1234567 89/3217?show=full,diakses 24 Oktober 2015 jam 13:47pm). Tjiptono. 2002. Pengertian Strategi Pemasaran. (http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengerti an-strategi-pemasaran-definisi.html, diakses 16 Oktober 2015 jam 12:30pm).