ISBN : 978-602-70313-2-6 212 PENGARUH MACAM KONSORSIA

advertisement
-
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
PENGARUH MACAM KONSORSIA BAKTERI INDIGEN TERHADAP KUALITAS
PUPUK CAIR URIN SAPI
Ma’rifatul Khoiriyah1, Agus Sutanto2, Widya Sartika Sulistiani3
1
Universitas Muhammadiyah Metro
Universitas Muhammadiyah Metro
3
Universitas Muhammadiyah Metro
2
Jl. Ki Hajar Dewantara No.116 Iringmulyo Kota Metro Telp/Fax.(0725)42445-42454
E-mail: 1)[email protected], 2)[email protected]
3)
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam konsorsia bakteri indigen
terhadap kualitas pupuk cair urin sapi dan mengetahui macam konsorsia bakteri
indigen manakah yang paling berpengaruh terhadap kualitas pupuk cair urin sapi serta
hasil penelitian digunakan untuk menyusun lembar kerja peserta didik pada materi
Pencemaran Lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan MIPA
Universitas Muhammadiyah Metro.Penelitian yang digunakan berupa penelitian
eksperimen pembuatan pupuk cair urin sapi dengan macam konsorsia bakteri
indigen.Penelitian ini menggunakan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan (KA,KB,KC) dan 1 kontrol (KO).Pada masingmasing perlakuan memiliki macam bakteri yang berbeda yaitu KA (5 bakteri indigen),
KB (10 bakteri indigen), KC (15 bakteri indigen ) dan KO (tanpa menggunakan bakteri).
Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu kualitas kandungan Nitrogen (N).Hasil
penelitian ini uji dengan uji ANAVA satu jalur untuk menunjukan hasil pada parameter
kandungan Nitrogen (N). Parameter kandungan Nitrogen (N) didapatkan hasil F hitung
5,06> Fdaftar 3,19 sehingga menunjukan Fhitung > Ftabel maka H0 di tolak, jadi dapat
disimpulkan bahwa pemberian macam konsorsia bakteri indigen memiliki pengaruh
terhadap kualitas pupuk cair urin sapi.
Kata Kunci: urin sapi, bakteri indigen, pupuk
Abstract
This study’s aims was determine the effect of indigenous bacteria consortia on the
quality of cow urine liquid fertilizer and to know what kind of bacterial consortia which is
the most influential to the quality of cow urine liquid fertilizer. The results of this study
was used to arrange the student. Worksheet in environmental pollution topick. This
research was conducted at the MIPA Educational Laboratory of Muhammadiyah
University of Metro. This research uses randomized complete design with experimental
method.This study has 3 treatments (KA, KB, KC) and 1 control (KO). In each
treatment had different kind of bacteria ie KA (5 indigenous bacterias), KB (10
indigenous bacterias), KC (15 indigenous bacterias) and KO (without using bacteria).
This research measured the quality of nitrogen content, which was tested with one way
ANAVA. Nitrogen content parameters shows F count 5.06>Flist 3.19 so giving a kind of
consortia indigenus bacteria have an attect to the quality of nitrogen content of cow
urine liquid fertilizer.
Keywords: cow urine, indigenous bacteria, fertilizer
212
Seminar Nasional Pendidikan 2017
-
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
1. PENDAHULUAN
Peternakan sapi perah sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia salah
satunya ada di Provinsi Lampung. Provinsi Lampung merupakan daerah yang
memiliki pembibitan dan budi daya sapi oleh pemerintah Provinsi Lampung
bersama petani dan perusahaan swasta sejak Januari 2012 hingga 2016 telah
mencapai 13.771 ekor.
Provinsi Lampung merupakan daerah potensial untuk pemeliharaan sapi perah
dan pabrik pengolahan susu karena didukung oleh tersedianya pakan ternak,
sumberdaya manusia, populasi, dan faktor produksi. Salah satu daerah yang
menjadi peternakan sapi perah di Lampung adalah Kota Metro.Peternakan sapi
perah yang ada di Metro yaitu berada di Desa Purwoasri Kecamatan Metro Utara
yang sudah ada sejak tahun 2005. Peternakan sapi juga menghasilkan limbah
yang berupa kotoran sapi (feses) dan air seni sapi (urine). Di sisi lain kotoran sapi
yang apabila tidak dimanfaatkan akan menimbulkan bau yang menyengat dan
sumber penyakit bagi masyarakat sekitar. Dari kotoran sapi baik kotoran padat
(faces) maupun kotoran cair (urine) sangat potensial untuk dikembangkan menjadi
pupuk organik yang ramah lingkungan sehingga dapat bermanfaat bagi
masyarakat petani dan peternak [1].
Kandungan pada kotoran padat (faces) sapi lebih banyak dibandingkan dengan
urinnya. Kandungan dari urin sapi terdiri dari air 92%, Nitrogen 1,00%, Fosfor,
0,20%, dan Kalium 1,35%. Pada urin sapi ini lebih banyak mengandung zat N dan
K, sedangkan kandungan zat P lebih banyak terdapat pada fasesnya.Dari kondisi
kandungan urin sapi tersebut dapat digunakan sebagai pupuk cair [2].
Pupuk urin sapi tergolongan pupuk cair, yang memiliki beberapa kandungan
seperti Nitrogen (N), Pospor (P) dan kalium (K) [2]. Pupuk Urin sapi sebelum
digunakan sebagai pupuk perlu diproses dengan melalui fermentasi yang akan
dilakukan oleh bakteri pengurai. Bakteri pengurai didapatkan dari limbah cair nanas
(LCN) yang berasal dari jurnal penelitian Susanto [3].
Konsorsia merupakan pengkombinasian atau pencampuran bakteri yang
berpotensi, Konsorsium bakteri ini dilakukan dengan menyelesaikan isolat yang
menghasilkan aktivitas degradasi limbah tertinggi pada skala laboratorium [4]. Pada
penelitian ini akan menggunakan 15 konsorsia bakteri yang akan digunakan
sebagai pencampuran dalam pembuatan pupuk urin sapi. Dari penelitian Susanto
[3] telah terbukti bahwa
dari 15 bakteri terdapat 4 bakteri yang bersifat
mendegrasikan bahan organik yaitu Bacillus cereus, Acinetobacter baumanni,
Bacillus subtilis dan Pseudomonas pseudomallei.
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.Penelitian eksperimen ini
menggunakan perlakuan yaitu variasi macam konsorsia bakteri indigen dalam
pembuatan pupuk cair urin sapi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL), dengan penggunaan 3 perlakuan dengan 6 kali ulangan. Sampel
yang digunakan dalam pembuatan pupuk cair urin sapi dengan penambahan
konsorsia bakteri indigen pada larutan cair urin sapi sebanyak 5 jumlah bakteri
indigen 10 jumlah bakteri indigen dan 15 jumlah bakteri indigen, hasil dari
penelitian ini akan di ukur dari tingkat kandungan Nitrogen (N), yang dihasilkan di
Universitas Muhammadiyah Malang. Pengujian pH dilakukan di Laboratorium
Pendidikan MIPA Universitas Muhammadiyah Metro.
213
Seminar Nasional Pendidikan 2017
-
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
Tabel 1. Desain Penelitian
KA
KB
PU
KO
KC
U1
KOU1
KAU1
KBU1
KCU1
U2
KOU2
KAU2
KBU2
KCU2
U3
KOU3
KAU3
KBU3
KCU3
U4
KOU4
KAU4
KBU4
KCU4
U5
KOU5
KAU5
KBU5
KCU5
U6
KOU6
KAU6
KBU6
KCU6
Keterangan:
U = Ulangan
P = Perlakuan
KO= Kontrol (tanpa penambahan bakteri)
KA= Penambahan 5 bakteri indigen
KB= Penambahan 10 bakteri indigen
KC= Penambahan 15 bakteri indigen
Pelaksanaan penelitian ini meliputi pengambilan sapel urin sapi, pembuatan
media natrium cair (NC), pembuatan pupuk cair fermentasi, pengujian PH dan
pengujian kualitas Nitrogen. Parameter yang diamati meliputi: kualitas kandungan
nitrogen pada pupuk cair urin sapi. Data di analisis dengan analisis varian
(ANAVA) satu jalu. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji beda
nyata jujur (BNJ)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 2. Rata-rata kandungan Nitrogen (N)
Ulangan
Perlakuan (%)
K0
KA
KB
KC
U1
1.076
1.597
1.871
1.334
U2
1.087
1.619
1.871
1.328
U3
1.076
1.608
1.883
1.350
U4
1.081
1.631
1.860
1.339
U5
1.076
1.631
1.877
1.350
U6
1.087
1.619
1.894
1.356
Total
6.483
9.705
11.256
8.057
Rata1.080,5
1.617,5
1.876
1.342,8
rata
214
Seminar Nasional Pendidikan 2017
-
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
Hasil perhitungan Rata-rata Kandungan Nitrogen (N) pada Pupuk Cair Urin
Sapi. Tersaji dalam gambar 1
Gambar 1. Rata-rata Kandungan Nitrogen (N) pada Pupuk Cair Urin Sapi
Berdasarkan penelitian Penelitian ini berupa eksperimen pembuatan pupuk cair
urin sapi melalui proses fermentasi dengan konsorsia (pencampuran) bakteri
indigen yang mampu mendegradasi senyawa organik dan penetralan pH.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nitrogen (N) yang ada pada
pupuk cair urin sapi dengan pengaruh macam konsorsia bakteri indigen. Tujuan
dalam pemberian perlakuan jumlah konsorsia bakteri indigen ini untuk melihat
manakah perlakuan yang paling berpengaruh terhadap hasil Nitrogen (N) yang
terkandung dalam pupuk cair urin sapi. Masing-masing perlakuan memiliki jumlah
bakteri yang berbeda-beda, seperti perlakuan pertama KA memiliki 5 macam
bakteri indigen, perlakuan kedua KB memiliki 10 jumlah bakteri indigen, perlakuan
ketiga KC memiliki 15 jumlah bakteri indigen dan KO tanpa pemberian bakteri atau
kontrol.
1. Pengaruh Macam Konsorsia Bakteri Indigen Terhadap Kualitas Pupuk Cair Urin
Sapi
Berdasakan hasil penelitian dengan menggunakan pengaruh macam konsorsia
bakteri indigen terhadap kualitas pupuk cair urin sapi yang telah dilakukan di
dapatkan hasil dari Uji analisis ragam (ANAVA) satu jalur yaitu F hit 5,06> Ftabel
3,19,berarti H 0 ditolak jadi konsorsia bakteri indigen berpengaruh nyata terhadap
kualitas pupuk cair urin sapi. Penggunaan konsorsia bakteri indigen meningkatkan
proses degradasi dibandingkan dengan menggunakan satu jenis bakteri.
Penelitian ini menggunakan hasil isolat bakteri LCN yang memiliki kemampuan
menghidrolisis amilum dan protein, adalah isolat 1,2,3,8,10,11,12,14 dan 15. Isolat
yang menghidrolisis amilum isolat 4,5 dan 7 sedangkan yang menghidrolisis protein
isolat 6 dan 13. Secara alamiah untuk memperoleh bakteri yang berpotensi sebagai
pengurai dapat dilakukan dengan mengisolasi limbah itu sendiri (bakteri indigen),
kemudian dikultur secara murni di laboratorium sehingga didapatkan bakteri yang
berpotensi.Isolat bakteri berpotensi itu dipilih berdasarkan dari kemampuan
degradasi organik yaitu isolat bakteri 3,8,10 dan 12. Spesies keempat bakteri
berpotensi tersebut yaitua. Bacilluscereus, b. Acinetobacter baumanni, c. Bacillus
subtilis, d. Pseudomonas pseudomallei [3].
215
Seminar Nasional Pendidikan 2017
-
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
Bakteri yang berpotensi dalam penelitian ini yaitu a. Bacillus cereus, b.
Acinetobacter baumanni, c. Bacillus subtilis, bakteri tersebut yang berpotensi
mendegradasi bahan organik dan asam organik. Asam organik yang terdapat
didalam limbah urin sapi dapat digunakan mikrooganisme untuk biosintesis dan
bahan-bahan organik yang terdapat didalam urin sapi seperti urea, asam urat dan
keratin akan digunakan untuk pertumbuhan bakteri maka pH cenderung meningkat.
Sehingga kenaikan bakteri dapat berpengaruh terhadap kenaikan pH dan
berkolerasi positif [5].
Tabel 3. Hasil Pengukuran pH Pupuk Urin Sapi
Perlakuan
pH awal
pH akhir
(sebelum
(sesudah
fermentasi)
fermentasi)
KO (kontrol)
6
7,1
KA
6
7,3
KB
6
7,5
KC
6
7,3
Berdasarkan hasil pengukuran pH pupuk urin sapi dapat diketahui bahwa
macam konsorsia bakteri indigen yang terdapat di urin sapi berpengaruh dalam
kenaikan pH urin sapi pada saat fermentasi, pH awal urin sapi sebelum diberikan
isolat bakteri indigen adalah 6 dan setelah urin sapi diberikan isolat bakteri indigen
dan difermentasi selama 14 hari pH mengalami kenaikan berkisar 7,5.
2. Macam Konsorsia Bakteri Indigen yang Paling Berpengaruh Terhadap Kualitas
Pupuk Cair Urin Sapi
Pada hasil penelitian ini penggunaan macam konsorsia bakteri indigen
sebagai pengaruh kualitas pupuk cair urin sapi yang paling baik dan kandungan
hara yang baik adalah pada perlakuan KB (10 bakteri indigen) yang mendapatkan
hasil analisis tertinggi yaitu dengan rata-rata nitrogen 1,876%. Hal ini dalam
perlakuan KB terdapat 3 jenis bakteri yang berpotensi dari 10 bakteri, yaitu
Bacillus cereus, Acinetobacter baumanni, Bacillus subtilis. Dimana ketiga bakteri
tersebut memliki potensi yaitu mampu mendegradasi bahan organik dan asam
organik seperti urea, asam urat dan keratin yang ada didalam limbah urin sapi,
sehingga dalam proses pendegradasinya lebih baik [5].
Sedangkan pada perlakuan KA memiliki kandungan hara Nitrogen (N)
1,6175%, dari 5 isolat konsorsia bakteri indigen hanya 2 bakteri indigen yaitu
bacillus cereus dan Bacillus subtilis sebenarnya bakteri tersebut dapat
mendegradasi bahan organik yang terkandung dalam limbah urin sapi, hanya saja
kurang optimal dikarenakan tidak terdapat bakteri Acinetobacter baumanni, karena
bakteri Acinetobacter baumanni ini yang dapat memanfaatkan sitrat maupun
glukosa sebagai sumber karbon. Sehingga jika adanya bakteri Acinetobacter
baumanni dapat membantu proses degradasi bahan organik yang ada di dalam
urin sapi dengan optimal [5].
Perlakuan KC memiliki kandungan hara nitrogen 1,3428%. Dalam perlakuan
KC ini terdapat 15 isolat bakteri yang terdapat 4 jenis bakteri paling berpotensi
namun dari hasil uji laboratorium kandungan hara nitrogen di dalam pupuk cair
urin sapi dalam perlakuan KC ini lebih kecil dibandingkan dengan KB dan KA. Hal
ini di sebabkan karena terjadinya kompetisi pada setiap bakteri untuk
mendapatkan nutrisi dalam limbah urin sapi jadi dalam menguraikan bahan
organik (urea, asam urat dan keratin) dalam limbah cair urin sapi tidak terjadi
216
Seminar Nasional Pendidikan 2017
-
ISBN : 978-602-70313-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN
Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan
secara maksimal. Nutrisi yang diberikan pada bakteri yaitu berupa air kaldu dari
daging sapi dan pepton yang digunakan bakteri untuk terus berkembang [5].
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh macam konsorsia bakteri indigen terhadap kualitas pupuk
cair urin sapi.
2. Macam konsorsia jenis KB (10 Bakteri indigen) yaitu Bacillus licheniformis,
Bacillus cereus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Bacilus cereus, Bacillus subtilis,
Achenobacter baumani, Achenobacter baumani, Klebsiela oxitoca, Bacillus
subtilis, yang paling baik terhadap kualitas pupuk cair urin sapi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aisyah, Siti (Dkk). 2011. Pengaruh Urin Sapi Terfermentasi Dengan Dosis Dan
Interval Pemberian Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi
(Brassica Juncea L.). Jurnal Agroteknologi. Vol.2,No.1
[2] Monalisa, Surbakti. 2008. Uji Aplikasi Kombinasi Urin Sapi dan Urin Manusia
Dengan Zeolit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Tomat.Jember:Universitas Jember
[3] Sutanto, Agus. 2010. Bioremediasi Limbah Cair Nanas. Malang: Universitas
Muhammadiyah Metro.
[4] Raharja, Edward., Prayitno, Slamet Budi., Sarjito. 2016. Pengaruh Konsentrasi
Konsorsium Bakteri K7, K8 dan K9 Terhadap Status Kesehatan Rumput Laut
(Eucheuma cottonii)
[5] Sutanto, Agus.2011. Degradasi Bahan Organik Limbah Cair Nanas Oleh Bakteri
Indigen.Metro :Universitas Muhammadiyah Metro . El-Hayah Vol.1, No.
217
Seminar Nasional Pendidikan 2017
Download