PENGARUH INVESTASI MODAL MANUSIA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP EKSPOR BARANG DAN JASA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Atyasa Janardana 2012110063 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013 BANDUNG 2017 THE EFFECT OF HUMAN CAPITAL INVESTMENT AND LABOR PRODUCTIVITY ON INDONESIA’S EXPORT OF GOODS AND SERVICES UNDERGRADUATE THESIS Submitted to complete part of the requirements for Bachelor’s Degree in Economics By Atyasa Janardana 2012110063 PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS Accredited by BAN – PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013 BANDUNG 2017 ABSTRAK Modal manusia merupakan faktor penting dalam menentukan ekspor barang dan jasa suatu negara, di samping tingkat pembentukan kapital serta nilai tukar.Berdasarkan penelitian terdahulu, investasi modal manusia dapat secara langsung meningkatkan ekspor dan secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang kemudian dapat meningkatkan ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi modal manusia dan gross capital formation terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia periode 1986-2014. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi modal manusia, produktivitas tenaga kerja, dan nilai tukar terhadap ekspor barang dan jasa. Ukuran investasi modal manusia yang digunakan adalah presentase pengeluaran pemerintah untuk kesehatan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dianalisis menggunakan model Two Stage Least Square (2SLS). Hasil estimasi menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah untuk kesehatan berpengaruh negatif terhadap produktivitas tenaga kerja sementara IPM dan gross capital formation memiliki pengaruh positif. Selain itu, investasi modal manusia, produktivitas tenaga kerja serta nilai tukar juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor barang dan jasa di Indonesia. Kata kunci: ekspor barang dan jasa, investasi modal manusia, produktivitas tenaga kerja, two stage least square, Indonesia. i ABSTRACT Human capital is an important factor in determining the size of a country’s export, other than gross capital formation and exchange rate. Based on previous findings, human capital investment could directly increase export and indirectly increase labor productivity which could lead to an increase in export. This study aims to determine the influence of human capital investment and gross capital formation on labor productivity in Indonesia from 1986 to 2014. This study also aims to investigate the effect of human capital investment, labor productivity and exchange rate on export. Human capital investment is measured by the percentage of government spending on health and Human Development Index (HDI) which are analysed using the Two Stage Least Square (2SLS) model. The result shows that government spending on health have a negative on labor productivity while HDI and gross capital formation have a positive on labor productivity. Futhermore, human capital investment, labor productivity and exchange rate are also proven to have a positive and significant effect on export in Indonesia. Keyword: export goods and services, human capital investment, labor productivity, two stage least square, Indonesia. ii PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Investasi Modal Manusia dan Produktivitas Tenaga Kerja terhadap Ekspor Barang dan Jasa di Indonesia”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Penulis juga menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis, maka dengan segala kerendahan hati, penulis menerima segala usul dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan berbagai bantuan, bimbingan, dorongan, kritik, dan saran, serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Katolik Parahyangan Bandung, hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Fadjar Swatyas dan Ibu Yeni Dahlia Mulyani selaku orang tua kebanggaan penulis yang selalu memberikan doa yang tulus, kasih sayang, bimbingan, dukungan, dan nasehat serta pengorbanan yang terus-menerus selama ini. 2. Muhammad Sanyasa Tyaga dan Afinia Santya selaku saudara kandung penulis yang telah membantu, menghibur, dan memberikan doanya selama penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Dr. Miryam B. L. Wijaya selaku Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan yang selalu memberi arahan, bimbingan, tantangan dan motivasi untuk mendidik mahasiswa IESP menjadi manusia yang selalu berpikir. 4. Ibu Januarita Hendrani, Dra, MA, Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi, terima kasih atas waktu, ilmu, tenaga, dan segala bentuk dukungan yang tulus dan berharga sehingga skripsi ini dapat diseleseikan dengan baik. iii 5. Bapak Ahmad Aswin Masudi, S.E., MSE. selaku dosen ko-pembimbing skripsi, terima kasih atas waktu, ilmu, tenaga, dan segala bentuk motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan cepat. 6. Bapak Ishak Soemantri, Drs., MSP. selaku dosen wali penulis, terima kasih atas waktu, arahan, ilmu dan dukungan yang telah diberikan setiap semesternya. 7. Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan: Bu Noknik, Bu Iva, Bu Masni, Pak Suroso, Bu Siwi, Bu Anna, Bu Tien. Terima kasih atas segala ilmu yang diberikan kepada penulis. 8. Teman-teman seperjuangan Pasukan IPK 3.50 IESP 2012 Ije, Rendra, Faishaldwi, Meddy, Gaya Bayu, Ijul, Ferdy, Bowo, Ghassan, Vicky, Ivan, Rawafi, Gema yang telah menemani, menghibur, menyemangati, mengisi kehidupan suka duka kehidupan di kampus. Everlasting never ending family. 9. Tori Saphira Prillyana atas doa, motivasi dan perhatian selama proses penulisan skripsi ini sampai selesai. 10. Untuk keluarga IESP 2009 Lukman, Singgih, Ebet, Aldo, Deba, Windura, Rifki, Rizna. Keluarga IESP 2010 Gerry, Adot, Dana, Amira, Dewo, Edwin, Danny, Arthur, Geraldi, Pandu, Dwi Ayu, Kahfi, Keyne, Pepen, Priansya. Keluarga IESP 2011 Jojo, Agung, Rizfa, Gakeng, Gereon, Purwadi, Fikry, Bagas, Aji, Radit, Eldi, Soraya, Kamila, Dwi. Keluarga IESP 2012 Adew, Andhara, Jessica, Karin, Mukti, Nurul, Thesa, Vania, Michael. Keluarga IESP 2013 Karliana, Aurelia Deviane, Faza, Nurkhandika, Mariska, Dikcit, Monica, Jodi, Faisal, Icul, Rania, Imun, Galih, Fiat, Ajeng, Ifara, Tari, Marbun. Keluarga IESP 2014 Fikran, Kemal, Barata, Miun, Andrew, Tri, Henk, Radhit, Rey, Mika, Naufal, Thania, Anas, Opi, Tara. Keluarga IESP 2015 Redinal, Sisi, Audi, Tama, Matthew, Raisa, Sarah, Iman, Abram. Keluarga IESP 2016 Risnandyah Yudea. Aseng, Yolla, Kenya, Josep, Rio, Fachmi, Iky, Rama yang selalu menghibur selama lima tahun dan beberapa bulan terakhir ini. Sukses selalu untuk kalian, bersatu berjanji IESP di hati. 11. Abah, Ikhsan, Teja, Ega, Khrisna, Polous, Radi selaku pengisi Student Center Ekonomi. iv 12. Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan (HMPSEP) 20142015, Divisi Acara ATTRACTION 2015 terimakasih atas pengalaman organisasinya. Salam Mahasiswa. 13. Seluruh staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi, terutama Pak Eko. 14. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan masyarakat di Indonesia. Bandung, 20 Juni 2017 Atyasa Janardana v DAFTAR ISI ABSTRAK ......................................................................................................................... i ABSTRACT ...................................................................................................................... ii PRAKATA ....................................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... viii DAFTAR TABEL.............................................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5 1.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 9 2.1 Konsep Modal Manusia ...................................................................................... 9 2.2 Produktivitas ..................................................................................................... 13 2.2.1 Konsep Produktivitas ................................................................................ 13 2.2.2 Faktor-Faktor Penentu Produktivitas......................................................... 15 2.3 Teori Perdagangan Internasional ...................................................................... 17 2.4 Hubungan antara Investasi Modal Manusia dan Ekspor Barang dan Jasa ....... 19 2.5 Hubungan Investasi Modal Manusia dengan Produktivitas Tenaga Kerja ....... 20 2.6 Hubungan Produktivitas Tenaga Kerja dengan Ekspor Barang dan Jasa ......... 20 BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ........................................................... 23 3.1 Metode Penelitian ............................................................................................. 23 3.2 Data dan Sumber Data ...................................................................................... 23 3.3 Teknik Analisis dan Metode Penelitian ............................................................ 24 3.4 Objek Penelitian................................................................................................ 27 3.4.1 Ekspor Barang dan Jasa ............................................................................. 27 3.4.2 Produktivitas Tenaga Kerja ....................................................................... 28 3.4.3 Indeks Pembangunan Manusia .................................................................. 29 3.4.4 Pengeluaran Pemerintah untuk Kesehatan ................................................ 30 3.4.5 Pembentukan Modal Bruto ........................................................................ 31 vi 3.4.6 Perubahan Nilai Tukar............................................................................... 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 33 4.1 Hasil Pengolahan Data ...................................................................................... 33 4.2 Analisis Statistik ............................................................................................... 35 4.2.1 Uji Multikolinearitas ................................................................................. 35 4.2.2 Uji Autokorelasi ........................................................................................ 36 4.2.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial .................................... 38 4.2.4 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Simultan ................................. 40 4.2.5 Koefisien Determinasi ............................................................................... 41 4.3 Pembahasan ...................................................................................................... 42 BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 50 LAMPIRAN .................................................................................................................... 52 vii DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Total Ekspor Barang dan Jasa di Indonesia ................................................... 2 Gambar 1.2 Tingkat produktivitas tenaga kerja negara-negara ASEAN .......................... 4 Gambar 3.1 Total Ekspor Barang dan Jasa Indonesia……………………..……………27 Gambar 3.2 Produktivitas Tenaga Kerja di Indonesia…………………...………….......28 Gambar 3.3 Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia……………..………………..29 Gambar 3.4 Presentase Pengeluaran untuk Kesehatan terhadap Total Pengeluaran Pemerintah di Indonesia .................................................................................................. 30 Gambar 3.5 Pembentukan Modal Bruto di Indonesia ..................................................... 31 Gambar 3.6 Perubahan Nilai Tukar di Indonesia ............................................................ 32 viii DAFTAR TABEL Tabel 1. Definisi Operasional Variabel ........................................................................... 23 Tabel 2. Order Condition …………………………………………………………… 24 Tabel 3. Hasil Regresi Persamaan Pertama dengan Produktivitas Tenaga Kerja sebagai Variabel Dependen .......................................................................................................... 33 Tabel 4. Hasil Regresi Persamaan Kedua dengan Ekspor Barang dan Jasa sebagai Variabel Dependen .......................................................................................................... 34 ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perekonomian yang terbuka akan memudahkan negara yang bersangkutan dalam memenuhi kebutuhannya. Ekspor dan impor menentukan bahwa negara tersebut menganut sistem perekonomian yang terbuka. Ekspor jugamerupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi, disamping konsumsi investasi, pengeluaran pemerintah dan impor. Perekonomian yang berbasis pada ekspor memiliki beberapa keunggulan, yaitu: (1) Kegiatan ekspor akan mendatangkan cash inflow berupa valuta asing sebagai pembayaran atas produk yang dijual ke luar negeri. Valuta asing yang diterima akan menambah cadangan devisa bagi negara pengekspor. (2) Kegiatan ekspor akan mampu menyerap tenaga kerja, terutama untuk sektor manufaktur. (3) Negara yang berbasis pada ekspor juga dapat lebih mudah mencapai tujuan kemandirian perekonmiannya. Negara-negara yang menggantungkan kebutuhan nasionalnya dengan mengimpor barang dari luar, akan mudah terimbas gejolak perekonomian (Wardana, 2011). Adrian (2013) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti Cina, Jepang dan Korea, sangat didukung oleh pertumbuhan ekspor sehingga negara-negara tersebut dapat menguasai pangsa ekspor dunia. Pada tahun 2006, Jepang memiliki pangsa ekspor dunia sebesar 5,38 persen dan Cina 8,59 persen (WTO, 2008). Selain itu, peran penting ekspor dalam pertumbuhan ekonomi juga dipertegas oleh hasil kajian Tambunan (2011) serta Abdurohman dan Zuladin (2002). Sejalan dengan pemikiran tersebut, Indonesia juga menempatkan ekspor sebagai salah satu faktor penggerak pertumbuhan ekonominya. Data statistik menunjukkan bahwa ekspor barang dan jasa merupakan penyumbang kedua terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah konsumsi, yaitu sebesar 8 sampai 15 persen pada periode 2004-2007. 1 Gambar 1.1 Total Ekspor Barang dan Jasa di Indonesia Ekspor Barang dan Jasa ($ miliar) 250 200 150 100 50 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 0 Sumber: World Bank Gambar 1.1 merupakan grafik total ekspor barang dan jasa di Indonesia pada periode 2005-2014. Dapat dilihat bahwa total ekspor dari tahun 2005 hingga 2014 secara garis besar cenderung mengalami peningkatan walaupun sedikit berfluktuasi. Hal ini mengindikasikan bahwa kapasitas produksi di Indonesia membaik dari tahun ke tahun. Faktor yang dapat menentukan ekspor salah satunya adalah kualitas dan keterampilan tenaga kerja. Berbagai mesin atau alat berteknologi canggih sekalipun membutuhkan tenaga kerja yang terampil untuk mengoperasikannya. Kualitas tenaga kerja dapat diukur dari seberapa besar nilai modal manusia yang dimiliki tenaga kerja. Schultz (1961) menyatakan bahwa pendidikan, pengetahuan, kesehatan, dan keterampilan adalah merupakan beberapa faktor yang membentuk modal manusia. Modal manusia sangat diperlukan untuk menunjang kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa serta meningkatkan produktivitas. Todaro dan Smith (2006) mengungkapkan bahwa di samping pendidikan, kesehatan juga memengaruhi modal manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan dan kesehatan memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan keterampilan serta produktivitas dari tenaga kerja. Sejalan dengan Todaro dan Smith (2006), Campbell dan Stanley (1963) mengungkapkan bahwa investasi pada modal manusia dapat dilakukan dalam bidang 2 pendidikan dan kesehatan. Tingkat pendidikan yang tinggi dan kualias kesehatan yang baik dapat membuat sumber daya manusia menjadi semakin produktif dalam menghasilkan output yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investasi modal manusia juga berpotensi menghasilkan return di masa depan dan peningkatkan pendidikan dan kesehatan pada manusia secara terus-menerus dapat mendorong tingkat produktivitas serta pertumbuhan suatu negara. Becker (1984) menyatakan bahwa, kemajuan ekonomi yang dramatis yang dicapai Jepang, Taiwan dan negara Asia lainnya dalam dekade terakhir menggambarkan pentingnya modal manusia dalam pertumbuhan. Walaupun relatif miskin modal/sumberdaya alam serta mendapat perlakuan yang diskriminatif dari negara-negara Barat, namun investasi di bidang modal manusia yang tinggi berhasil membuat negaranegara ini mencapai pertumbuhan yang sangat pesat sehingga dijuluki Asian Tigers. Penelitian Denison dan Chung (1976) merupakan suatu studi komprehensif yang mengkaji bagaimana ekonomi Jepang mampu tumbuh dengan sangat cepat setelah perang.Hasil penelitian Denison dan Chung menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang mencapai rata-rata 8.7 persen per tahun selama periode 1953-1971. Denison & Chung juga menemukan fakta empiris dibalik pertumbuhan ekonomi Jepang yang sangat cepat setelah masa perang, yaitu meningkatnya akumulasi ilmu pengetahuan yang telah berperan besar dalam peningkatan output per unit input. Peningkatan output per unit input menandakan tingginya tingkat produktivitas tenaga kerja dalam proses produksi. Oleh karena itu, mendongkrak produktivitas tenaga kerja merupakan alternatif kebijakan yang berpotensi membuat Indonesia mampu bersaing di pasar global dan menciptakan lapangan kerja yang diperlukan untuk menyerap dua juta penduduk muda yang memasuki pasar tenaga kerja setiap tahunnya (Asian Development Bank, 2012). Tenaga kerja yang semakin produktifakan menghasilkan output dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik. Tingginya produktivitas juga merupakan salah satu faktor penentu bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi dan tingkat pengembalian investasi melalui pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tingginya tingkat produktivitas tenaga kerja juga dapat membuat proses produksi menjadi lebih efisien. Proses produksi yang lebihefisien akhirnya dapat membuat harga jual dari barang yang dihasilkan menjadi lebih murah dibandingkan proses produksi yang tidak efisien. Harga barang 3 yang murah tentunya dapat menarik perhatian konsumen, terutama yang berasal dari luar negeri (importir), sehingga diharapkan akan meningkatkan kinerja ekspor. Menurut Asian Development Bank (2012), tingkat produktivitas Indonesia memiliki hubungan positif terhadap ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Melemahnya mata uang Rupiah terhadap USD akan meningkatkan daya beli Amerika untuk membeli (mengimpor) barang dan jasa dari Indonesia. Gambar 1.2 Tingkat produktivitas tenaga kerja negara-negara ASEAN Produktivitas Tenaga Kerja ($) 180000 160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 2010 2011 2012 2013 2014 Sumber: World Bank Gambar 1.2 menunjukkan tingkat produktivitas tenaga kerja di negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, periode 2010-2014. Jika dilihat dari gambar tersebut, tingkat produktivitas tenaga kerja di Indonesia menempati urutan kelima dengan ratarata USD 19.864 per kapita.Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Tingkat produktivitas Indonesia yang masih terbilang rendah dibandingkan ke empat negara tersebut sepertinya merupakan salah satu faktor penyebab sulitnya Indonesia dalam mengejar ketertinggalan dalam perekonomian nasionalnya. 4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, pengeluaran pemerintah untuk sektor publik seperti pendidikan dan kesehatan, dapat mempengaruhi kualitas dari sumberdaya manusia, yang tercermin dari nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurut United Nations Development Program (UNDP), Indeks Pembangunan Manusia Indonesia pada tahun 2011 terbilang cukup rendah dengan nilai indeks 0,617 dan berada di urutan ke-124 dari 187 negara yang disurvei. Peringkat ini mengalami penurunan dari peringkat ke-108 pada tahun 2010. Hal tersebut mengindikasikan bahwa usaha pemerintah dalam pembentukan modal manusia belum terealisasi. Fokus pemerintah yang kurang terhadap pengelolaan pengeluaran untuk membentuk modal manusia dapat berdampak pada buruknya produktivitas dari tenaga kerja. Ketertinggalan produktivitas tenaga kerja di Indonesia dibanding negara-negara anggota ASEAN lainnya, seperti Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Thailand,bisa jadi merupakan dampak dari kurang sadarnya pemerintah akan pentingnya pengelolaan modal manusia di Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti merumuskan beberapa pokok permasalahan yang ingin dikaji di dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh antara investasi modal manusia dan produktivitas tenaga kerja terhadap ekspor barang dan jasa Indonesia? 2. Bagaimana pengaruh faktor-faktor lain seperti pembentukan modal bruto terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia? 3. Bagaimana pengaruh faktor-faktor lain seperti perubahan nilai tukar terhadap ekspor barang dan jasa Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pemaparan latar belakang dan masalah penelitian yang berkaitan dengan investasi modal manusia, produktivitas tenaga kerja serta ekspor barang dan jasa di Indonesia, maka penelitian bertujuan untuk: a. Mengkaji pengaruh antara investasi modal manusia dan produktivitas tenaga kerja terhadap ekspor barang dan jasa Indonesia. b. Mengkaji pengaruh faktor-faktor lain seperti pembentukan modal bruto terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia. 5 c. Mengkaji pengaruh faktor-faktor lain seperti perubahan nilai tukar terhadap ekspor barang dan jasa Indonesia. 1.4 Kerangka Pemikiran Investasi Modal Manusia Pembentukan Modal Bruto Produktivitas Tenaga Kerja Nilai Tukar Ekspor Barang dan Jasa Bagan di atas menunjukkan terdapat pengaruh antara investasi modal manusia, produktivitas tenaga kerja serta ekspor barang dan jasa di Indonesia. Produktivitas tenaga kerja merupakan variabel dependen pertama yang dipengaruhi secara langsung oleh dua variabel independen, yaitu investasi modal manusiadan pembentukan modal bruto. Ekspor barang dan jasa merupakan variabel dependen kedua yang dipengaruhi secara langsung oleh empat variabel independen yaitu indeks pembangunan manusia, pengeluaran pemerintah untuk kesehatan, produktivitas tenaga kerja dan nilai tukar. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi suatu perekonomian karena manusia merupakan salah satu sumberdaya utama dalam proses produksi yang akhirnya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Menurut teori human capital, peningkatan investasi modal manusia memiliki efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Negara maju telah lama menegaskan bahwa investasi di bidang pendidikan dan pelatihan tenaga kerja dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi tenaga kerja. Investasi modal manusia merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan dan berpotensi memberikan return jangka panjang. Investasi modal manusia mencakup sektor pendidikan dan kesehatan. Menurut Todaro (2003), pendidikan dan pelatihan 6 tenaga kerja dapat dipandang sebagai suatu investasi di bidang sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Seseorang yang sehat akan lebih mungkin untuk hadir melakukan pekerjaannya dibandingkan dengan orang yang lebih rentan terkena penyakit. Kemudian, seseorang yang berpendidikan tinggi juga dapat memikirkan lebih banyak solusi dalam menghadapi masalah pekerjaandan dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam proses produksi sehingga output yang dihasilkan dapat lebih kompetitif dibandingkan output yang diproduksi oleh tenaga kerja yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Pembentukan modal bruto adalah pengeluaran untuk barang modal yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun dan tidak merupakan barang konsumsi. Pembentukan modal bruto mencakup bangunan tempat tinggal, dan bukan tempat tinggal, bangunan lain seperti jalan, bandara, mesin, dan peralatan. Pengeluaran barang modal untuk keperluan militer tidak tercakup dalam rincian ini tetapi digolongkan sebagai pengeluaran pemerintah.Salah satu pengeluaran pemerintah ini adalah untuk infrastruktur seperti jalan. Pada tahun 1998 Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) melakukan studi yang berkaitan dengan infrastruktur dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Studi ini menunjukkan bahwa perbedaan yang signifikan dari marjin perdagangan untuk daerah yang memiliki kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan yang lebih baik dibandingkan dengan daerah yang infrastrukturnya tergolong buruk. Menurut Riyanto (1986) secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Apabila input yang digunakan lebih sedikit daripada output yang dihasilkan maka dapat dikatakan bahwa kegiatan produksi tersebut memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang. Dengan dukungan pendidikan dan kesehatan, maka produktivitas tenaga kerja akan meningkat dan pada akhirnya akan mendorong peningkatan daya saing nasional. Berdasarkan logika sederhana, produktivitas adalah kunci utama dalam persaingan karena dengan produktivitas yang 7 tinggi diharapkan produksi menjadi lebih efisien dan dapat memberikan harga yang kompetitif sehingga negara tersebut mampu bersaing dalam pasar yang luas cakupannya. Perubahan nilai tukar dapat mengubah harga relatif suatu produk menjadi lebih mahal atau lebih murah. Hal ini menyebabkan nilai tukar seringkali digunakan sebagai alat untuk meningkatkan daya saing atau dengan kata lain mendorong kinerja ekspor. Kegiatan ekspor melibatkan adanya pembayaran dari pembeli (importir) sehingga akan ada uang masuk ke Indonesia dalam mata uang asing. Pada saat nilai tukar melemah, maka jumlah Rupiah yang akan diterima eksportir menjadi lebih banyak dibandingkan menggunakan nilai tukar sebelumnya. Secara makro, dapat dikatakan bahwa kegiatan ekspor akan menjadi lebih menarik dan menguntungkan bagi perekonomian karena akan menambah jumlah transaksi ekonomi dalam negeri. Jadi dapat disimpulkan bahwa melemahnya nilai tukar Rupiah dapat meningkatkan ekspor dan perekonomian dalam negeri. 8