laporan praktikum sistem operasi

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM OPERASI
Modul IX
Disusun Oleh
:
Nama
: Adrian Rananda Putra
Nim
: 2011101003
Prodi/Jenjang
: Teknik Informatika / D3
LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
2013
MODUL IX
PROSES BOOTING PADA LINUX
A. DASAR TEORI
Secara ringkas, urutan booting pada linux adalah sebagai berikut :
1. BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah yang
menghubungkan
antara
komputer
dan
periperalnya.
BIOS
melakukan
pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada? Master Boot Record
(MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk.
2. MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering dipakai adalah
LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader). Pada Red Hat
dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader.
3. LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan
dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk
mengkonfigurasi file grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf
4. Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu,
kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek status
SELinux, menegecek paritisi swap, mengecek memory, dan sebagainya.
5. Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init,
yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal dengan
nama The First Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di file
/etc/rc.d/rc.sysinit.
6. Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file
/etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian menjalankan berbagai
proses lain yang dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan
digunakan. Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur servis yang akan
dijalankan misalnya single user, reboot, shutdown, dan sebagainya. Program
yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab. Ini
adalah file di /etc/inittab:
Di file tersebut, dapat dilihat jenis-jenis runlevel. Ada 7 jenis runlevel yang
bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan yang selengkapnya dapat dilihat
sebagai berikut:
0: sistem halt
1: Modus single user, untuk maintenance (backup/restore) dan perbaikan
2: Multi user tanpa dukungan jaringan
3: Multiuser dengan dukungan jaringan baerbasis console (text)
4: Tidak digunakan
5: Multiuser dengan dukungan jaringan berbasis grafis
6: reboot
Selanjutnya ada system initialization. Skrip ini berhubungan dengan setiap
runlevel. Sebagai contoh, runlevel yang kita gunakan adalah runlevel 3, maka skrip
yang digunakan untuk menjalankan runlevel ini ada di directory /etc/rc.d/rc3.d.
Selanjutnya di dalam file tersebut ada skrip seperti berikut:
id:3:initdefault:
pernyataan di atas menunjukkan bahwa ketika system booting, maka sistem akan
menggunakan runlevel 3 yaitu system akan menggunakan konsol teks.
Selanjutnya ada skrip yang seperti dibawah ini:
# Trap CTRL-ALT-DELETE
ca::ctrlaltdel:/sbin/shutdown -t3 -r now
Ini menjelaskan bahwa setelah penekanan tpombol CTRL-ALT-DELETE, sistem
akan tereboot setelah 3 detik.
Skrip selanjutnya berhubungan dengan penggunaan UPS (Uninterruptible
Power Supply). Jika kita mempunyai UPS? yang terhubungkan dengan system kita
dan listrik mati, maka UPS mengambil alih system kelistrikan system computer.
Tetapi UPS hanya bisa menjalankan computer dalam batas waktu tertentu dan proses
shutdown akan dimulai selama 2 menit dan memberitahukan pengguna sebagai
berikut:
pf::powerfail:/sbin/shutdown -f -h +2 "Power Failure; System Shutting Down"
perintah ini tidak menjalankan fsck ketika reboot dan ketika mematikan system.
Jika listrik kembali menyala sebelum shutdown dieksekusi, maka perintah berikutnya
untuk membatalkan shutdown:
pr:12345:powerokwait:/sbin/shutdown -c "Power Restored; Shutdown Cancelled"
Skrip selanjutnya menjelaskan tentang virtual consoles. Virtual consoles adalah baris
perintah dimana kita bisa masuk ke system linux. Untuk membuat virtual console
yang baru cukup tekan ALT+F2 sampai ALT+F6. Untuk mengkonfigurasi virtual
console, maka kita cukup membuka file ini dan secara asal, di file ini hanya tersedia 6
virtual consoles. Kita bisa menambahkan sampai 12 virtual console di dalam system
kita.
Skrip terakhir menunjukkan jika kita ingin merubah dari command teks ke GUI. Hal
ini bisa dilakukan dengan cara menekan CTRL+ALT+x, dimana x mewakili salah
satu dari virtual consoles.
Jika semuanya berjalan normal, maka linux siap untuk proses booting
.
B. PRAKTEK
1. Sebutkan inisialisasi proses apa saja yang dilakukan oleh system operasi Linux
pada saat booting?
 BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah
yang menghubungkan antara komputer dan periperalnya. BIOS melakukan
pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada? Master Boot
Record (MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk.
 MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering dipakai
adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader). Pada
Red Hat dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader.
 LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan
dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk
mengkonfigurasi file grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf
 Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu,
kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek
status SELinux, menegecek paritisi swap, mengecek memory, dan
sebagainya.
 Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init,
yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal
dengan nama The First Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di
file /etc/rc.d/rc.sysinit.
 Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file
/etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian menjalankan
berbagai proses lain yang dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat
berfungsi dan digunakan. Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur
servis yang akan dijalankan misalnya single user, reboot, shutdown, dan
sebagainya. Program yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak
pada direktori /etc/inittab. Ini adalah file di /etc/inittab:
2. Apa yang dilakukan system operasi Linux pada saat booting?
Mounting perangkat-perangkat yang terpasang dan melakukan beberapa
inisialisasi proses-proses yang akan berjalan pada system.
3. Apakah isi dari file /etc/inittab. Sebutkan system proses yang dapat dimasukan
pada variable initdefault dan jelaskan maksudnya.
Berisi perintah-perintah untuk memulai system. Computer setelah selesai
melakukan inisialisasi selanjutnya akan di booting ke run level yang
didefinisikan oleh initdefault.
4. Apa yang dimaksud run level pada linux? Sebutkan perbedaan file pada
/etc/rc.d/rc#.d/ yang menggunakan awalan “S” dan awalan “k”.
Run level pada linux adalah proses kelanjutan dari booting linux yang salah
satu fungsinya adalah untuk booting untuk masuk dalam mode teks atau GUI.
Skrip yang dimulai dengan huruf “S” akan dijalankan selama system boot dan
kemudian akan berjalan pada background, dan skrip yang berawalan huruf “k”
akan dieksekusi pada saat shutdown, system ini menyediakan urutan system ke
state yang berbeda untuk mode aktivasi skrip init.
5. Apa yang dimaksud perintah service dan chkconfig?
Service menjalankan script system init dan berjalan sebagai proses yang dapat
diprediksi.
Chkconfig adalah perintah untuk membangkitkan soft link kedirektori yang
sebenarnya untuk beberapa run level.
C. LATIHAN
Tidak terdapat nama inittab, maupun nama- nama yang terdapat di latihan dalam
modul praktikum.
D. KESIMPULAN
Secara ringkas, urutan booting pada linux adalah sebagai berikut :
1. BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah yang
menghubungkan
antara
komputer
dan
periperalnya.
BIOS
melakukan
pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada? Master Boot Record
(MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk.
2. MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering dipakai adalah
LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader). Pada Red Hat
dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader.
3. LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan
dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk
mengkonfigurasi file grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf
4. Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu,
kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek status
SELinux, menegecek paritisi swap, mengecek memory, dan sebagainya.
5. Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init,
yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal dengan
nama The First Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di file
/etc/rc.d/rc.sysinit.
6. Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file
/etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian menjalankan berbagai
proses lain yang dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan
digunakan. Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur servis yang akan
dijalankan misalnya single user, reboot, shutdown, dan sebagainya. Program
yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab. Ini
adalah file di /etc/inittab:
Download