Pedoman_Pengendalian_Penyakit_Jantung dan Pembuluh Darah

advertisement
616.12
lnd
p
KATA PENGANTAR
Lebih dari 60 tahun arah pembangunandibidangkesehatanselama ini
menekankanpengendalianterhadap penyakit menular,kondisi yang ada
tetapipada satu sisi lain penyakittidak
ternyatabelumdapattertanggulangi,
menular (PTM ) datanya menunjukkanpeningkatansehinggaakan terjadi
di lndonesia.
masyarakat
masalahbarubagikesehatan
PenyakitTidak Menular( Dit
DirektoratPengendalian
Dengandibentuknya
PenyakitdanPenyehatan
Direktorat
JenderalPengendalian
PPTM)dilingkungan
penyakitjantungdan
pengendalian
( DitjenPP dan PL ), diharapkan
Lingkungan
pembuluh darah dapat terlaksana secara komprehensifdan terpadu.
BerdasarkanKeputusanMenteri KesehatanNomor 1575/Menkes/Xl/2005
tentangorganisasidan tata kerjaDepkes,tugaspokokdan fungsinya adalah
membuat standar, pedoman,dan norma. Untuk melaksanakankebijakan
Penyakit
DepartemenKesehatandalam pencegahandan penanggulangan
terhadapkejadian
Jantungdan Pembuluhdarah,dan melakukanpengamatan
jantungdan pembuluhdarahyangterusmeningkat
penyakit
daritahunke tahun,
jantung
pembuluh
pedoman
pengendalian
penyakit
darah.
dan
suatu
diperlukan
pedomanbagipetugaspropinsi,
kabupaten/
merupakan
Bukuinidiharapkan
penyakitjantungdan pembuluhdarah,
pengendalian
kota dalampelaksanaan
sehingganantinyapenyakitjantung dan pembuluhdarah dapat terkendali
dengancepatdantepat.
Jakarta, April2007
PenyakitTidakMenular
DirekturPengendalian
//
ta/t
-.//'\a
A--
MARS
Dr.AchmadHardiman,SpKJ,
NIP : 140058258
Pedoman Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
SAMBUTAN
DIREKTURJENDERALPENGENDALIANPENYAKIT
DAN PENYEHATANLINGKUNGAN
( DIRJENPP DAN PL )
segalapujidan syukurdihaturkankehadiratruhan yang MahaEsa karena
penyakitJantungdan pembuluh
ataskaruniaNya
bukuPedomanPengendalian
darahdapatterselesaikan
denganbaik.
sesuaidenganperaturanMenteriKesehatanNo. 1575tahun2005megenai
strukturorganisasidan Tata kerja DepartemenKesehatan,maka pedoman
Pengendalian
Penyakit
JantungdanPembuluh
Darahdiharapkan
sebagaiacuan
penyakit
dalam melaksanakan
kegiatanprogramPengendalian
Jantungdan
Pembuluh
Darahdidaerah.
BukuPedomanini memuattentangruanglingkup,kebijakan,
strategi,pokok
pengorganisasian
kegiatan,
dan indikatorkegiatandalampengendalian
penyakit
jantungdan pembuluhdarah.Besar
harapansaya, buku pedomanini dapat
bergunadan dapat dilaksanakan
secaraoptimaldengansumberdaya yang
tersediadi setiaptingkatan
administrasi.
Taklupasayasampaikan
ucapanterimakasihatasberbagaipihakyangtelah
pengendalian
penyakit
berkontribusi
dalampenyusunan
bukuPedoman
Jantung
danPembuluh
Darah.
Jakarta, April2007
DirekturPengendalian
PP dan PL
Dr.l.Nyoman
Kandun,MPH.
N I P : 1 4 00 6 6 7 6 2
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
TIM PENYUSUN
Sp.KJ.MARS
dr.AchmadHardiman,
Penanggung
Jawab :
Anggota
1 . D R . R u s t i k a , S KMM. ,S i .
:
MPH
2. Prof. DR.dr.Bambang
Sutrisna,
(K)
Kusmanah,Sp.JP
3. Prof.DR.dr.Dede
SKM,M.Epid.
4. M.lchsanSoedjarno,
RachimSJ, M.Si.
5. drg.Rifaunama
SKM,M.Kes
6. SyamsulArifin,
Andinisari
7. dr.Sylviana
B. dr.Aries Hamzah
9. Mulyadi,SKM
i ariyanto
1 0 . R o e dH
S,K M ,M . S i
Sekretariat
:
Hariyanti,SE
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
DAFTAR
ISI
K a t aP e n 9 a n t a r . . . . . . . . . . . . . . . . .
K a t aS a m b u t .a. n. . . . . . . . . . . . . .
Daftar
lsi
Halaman
i
ii
iii
Dafta
Sir n 9 ka ta
n
..............
IV
B a bl PE N D A H U L U
A N ...
...........
1
A. Latar
belakang
1
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Landasan
hukum
4
BabII ANALISA
SITUASI
DANKECENDERUNGAN
5
A.Transisi
epidemiologi
jantung
penyakit
B.Jenis
danpembuluh
darah............
penyakit
jantung
C.Faktor
risiko
pembuluh
dan
darah....
I
Bablll KEBIJAKAN
DANSTRATEGt......
......
A.Kebijakan
pengendalian
penyakit
Jantung
danpembuluh
darah ...... ... 15
1. Kebijakan
Surveilans....
.. ..... 15
penyakit
2. Kebijakan
Promosidan
Pencegahan
16
3. Kebijakan
Manajemen
Pelayanan
Kesehatan
..................
17
B. strategi
Pengendalian
Penyakit
Jantung
danpembuluh
darah.............
.. 1g
1 . S u rve i l a n s
.. .....19
2. Promosidan
pencegahan
penyakit
. .........
.. 19
3. Manajemen
Pelayanan
Kesehatan....
............
20
B a bl V PE N GOR GA N IS..A S IA N.
...........
.......
21
A. P u sa t......
. ......21
B U P T . ,. . . . . .
. . . . . .2. 2
1.KKp........
........................22
2 . B /B T Kp Lp M......
......
......
22
C. P ro p i n si ........
..........
22
D, K a b u p a te n /K 0 ta ................
....23
E. P u ske sma s..
........
Zs
Ba bV P OK OK -P OK
K EOK
G1 A T A.N......
......
...................
25
A . S u rve i 1 a n s...................
..........25
B . P ro mo si dPaenn ce g a..............
han
...............
25
C. Manajemen
Pelayanan
Kesehatan....
... .. 26
B a bV l I N DIK A T OR ..
......
. ..........
28
A . S u rve i 1 a n s...................
..............
2g
B. Promosidan
pencegahan
penyakit
........
......2g
C. Manajemen
Pelayanan
Kesehatan....
..........2g
B a bVl lP E N U T U P ...
..........
........
30
Dafta
r s ta ka ...................
Pu
...........
31
DaftarYayasan
danOrganisasi
Profesi
. .....32
T i mP e n y u s u n . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . .3. 3
...
IJ
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan pembuluh Darah
DAFTARSINGKATAN
PTM
Penyakit
TidakMenular
PJ dan PD
Penyakit
Jantungdan Pembuluh
Darah
WHO
WorldHealthOrganization
SKRT
SurvaiKesehatan
RumahTangga
PPOK
PenyakitParuObstruktif
Kronik
LSM
LembagaSwadayaMasyarakat
UU
Undang-Undang
PP
PeraturanPemerintah
Kepmenkes
Keputusan
MenteriKesehatan
USA
UnitedStateof America
RS
RumahSakit
SP2RS
SistemPencatatan
dan Pelaporan
RumahSakit
Ditjen
Direktorat
Jenderal
Yanmedik
Pelayanan
Medik
Depkes
Deoartemen
Kesehatan
PJK
Penyakit
JantungKoroner
TIA
Transient I schemic Attack
PDP
Pembuluh
DarahPerifer
DKI
DaerahKhususlbukota
LDL
LowDencity
Lipoprotein
EDCF
EndotheIiaI Dirived Contracting Factors
HDL
HighDencityLipoprotein
Sp.JP
Spesialis
Penyakit
Jantung
S p .P D
Spesialis
PenyakitDalam
SKM
SarjanaKesehatanMasyarakat
FKM
FakultasKesehatanMasyarakat
ToT
Training
of Trainer(Pelatihan
bagiPelatih)
SDM
Sumberdaya
Manusia
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
vtl
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang
kecepatan
yangterjadibelakangan
inimempunyai
Dinamikaperubahan
luar biasa cepat, bahkandalam hitungannano second.Kecepatantersebut
dengandukunganteknologiinformasi,sehinggadunia
semakindiakselerasi
yang satu betul-betultenvujud,tanpa batas ruang dan waktu. Transformasi
budayadengansegala atributnya tidak terelakkanterjadi,suka atau tidak
Tidakadayangmampumembendungnya.
disukai.
di segalabidangbaiksecaraglobaldan
Di sisilaindinamikapembangunan
masyarakat,termasukkesehatan
nasionaltelah meninggikankesejahteraan
yang ditandaidenganpeningkatan
umur harapanhidup,penurunanangka
kematianbayi dan balita, serta berkurangnyakejadianberbagaipenyakit
menular.
dengankondisidisparitas
Namuninteraksidi atasuntukkondisidi Indonesia
telahmengalami
dangeografis)
dalam segalaaspek(sosial,budaya,ekonomi,
suatu
apayangdisebutdengantripleburdendiseases(segitigabebanpenyakit),
masalah
penyakit
dikendallikan,
belum
tuntas
menular
keadaandimanamasalah
baru
penyakittidakmenular(PTM)sudahmulainaik,bahkanpenyakit-penyakit
juga
denganbanyaknya
ini dipengaruhi
Kecenderungan
mulaibermunculan.
danglobalisasi.
perubahan
sikaphidup,modernisasi,
sepertiperubahan
jantungdan pembuluhdarah(PJ dan
Penyakit
PTM khususnya
Sekarang,
fisik yang
PD) merupakanpenyebabkematianutama dan ketidakmampuan
bahkan dunia.
Indonesia
oleh masyarakat
diderita
industritelahberubahsecara
di negara-negara
masyarakat
Profilkesehatan
penyakitdegeneratifkronik,
terakhir,
dimana
dramatisdalamsetengahabad
jantungkoroner
penyakit
jantungdanpembuluhdarah(terutama
sepertipenyakit
umum
dalammasyarakat
dan stroke),adalahyangpalingtinggiprevalensinya
(36,5
bagi
kematian,
%)
pekerja,
besar
berperan
amat
dan
maupunmasyarakat
kesakitandan tak mampukerja.Jika digabungdengankanker,penyakitparu
o/oatau 213 dari
obstruktifkronik (PPOK)dan diabetesmelitus,maka 66.8
penyebabkematianmasyarakatindustridisebabkanoleh penyakitdegeneratif
produktifitas
kerjadunia industri
kronikdan ini tentunyaakan mempengaruhi
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
Penyakittidak menular di regionalAsia Tenggarapada tahun 2001
merupakan49,7% penyebabkematian,yang menimbulkanDALys sebesar
42,2o/o.
DatawHo diduniapadatahun2000terjadi55.694.000
kematian
59%di
antaranyaakibatpenyakittidakmenular,9,1 o/oakibatcederadan sisanyaoleh
penyakitmenular.
globaldalamsidangwHA ke 53 padatahun2004
Komitmen
telah menetapkan
salah satu solusiuntuk meningkatkan
derajatkesehatan
yaitupentingnya
masyarakat
pencegahan
penanggulangan
dan
Penyakit
Tidak
Menular.
Dari hasilSurvaiKesehatanRumahTanggakontribusi
penyakit jantung
terhadapkematian19.8 pada th 1993 menjadi24.4% pada tahun i996
sementara hasil sKRT 1986 dan 2001 terlihat adanya kecenderungar'
peningkatan
proporsiangkakesakitanpada penyakitkardiovaskuler,
penyaK:
jantungiskemik,
danstroke.
Di antara10 penyakitterbanyakpadasistemsirkulasidarah,stroketida"
berdarahatauinfarkmenduduki
urutanpenyebab
kematian
utama,yaitusebesa'
27 % (2002),30%(2003), dan23,2%(2004), sedangkan
gangguan
hantarar-10
danaritmiajantungmenempati
urutanke
yartr,
sebagaipenyebab
kematian,
2 , 6 % ( 2 0 0 2 ) , 2 , 7% ( 2 0 0 3) ,d a n2 , 6% ( 2 0 0 4) .S e l a i ni t u j,u g ad i k e t a h ub ia h , , , , a
dari kesepuluhpenyakitsistemsirkulasidarahterbanyakpenyebabkematrar'
padapasienrawatinaptersebutbahwapersentase
(CFR)mengatam
kematian
peningkatan,
yaitu11,0To(2002),10,08%
( 2003), 11,3 % (2004), dan 10.45c:
2005), ( sumberSP2RS,DitjenYammed).
Dari penelitian-penelitian
terakhirjuga diketahuiadanya pergesera.
kelompokusia kasus dari tua ke muda. Era "baby boom generation'aka^
padabertambahnya
berkonstribusi
kelompokumuryangberisikopada10 atau2l
tahunkedeoan.
PJ danPD mempunyaifaktor
risikoutamayangsama(commond
undet, rg
yaitu:konsumsitembakau,
riskfactor),
polamakanyangtidakseimbang.
aKtiras
fisikyangkurangdan adanyakondisilingkungan
yangtidakkondusifterta:ac
kesehatan.
PemerintahIndonesiamulai memberikan
apresiasidan perhatran
se--s
terhadap
Penyakit
TidakMenular
yaitudenganditetapkannya
tersebut
Pe.a:--a^
MenteriKesehatanRepublikIndonesiaNo.1575tahun2005tentangSt--<:-Organisasi
Departemen
Kesehatan
yangtelahmeneta3(a^
RepublikIndonesia
terbentuknya
DirektoraP
t e n g e n d a l i aP
n e n y a k i tT i d a k M e n u l a r , P P T l . l
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Dire
Pembu
SubditF
Cedera
Dar
berkon
langka
penang
sebaga
B. Tuju
1. L
Ada
pem
dan
mas
pre
pen
dia
2.N
a.
l
d
o. l
n
Y
c. l
n
Y
C. Sas
Pen
KES€
mas
Pedoman Pt
DirektoratPPTM dibagi 5 Subdit yaitu: Subdit PenyakitJantungdan
SubditKanker,
Darah,SubditDiabetes
Melitus& PenyakitMetabolik,
Pembuluh
SubditGangguanAkibatKecelakaan&
SubditPenyakitKronik& Degeneratif,
2006.
CederayangmulaiefektifpadatanggalB Pebruari
Dari uraian diatas semakinjelas bahwa PJ dan PD secara substansi
padamasalahkesehatannasional
langkahdan perludilakukan
berkonstribusi
untukitu perludisusunpedoman
langkahstrategisdalammenanggulanginya,
penanggulangan
PJ dan PD yang komprehensif,
sistematis,dan terintegrasi
pihak
panduan
yang
(sfakeh
older).
/
bagi
semua
berkepentingan
sebagaiarahan
B. Tujuan
1. Umum:
swasta,dan masyarakatdi setiaptingkat
Adanyaacuanbagi pemerintah,
pemerintahan
(Pusat,Propinsi,
PJ
Kabupaten/kota)
dalammenanggulangi
dan PD secara terpadu,efisien,efektif dan merata sehinggatercipta
faktor
masyarakatyang mandiridan sadar dalam rangka pengendalian
premordialdan faktor risiko yang pada akhirnya berdampakkepada
penurunanangkakesakitan,kecacatan,
dan kematiandini / prematuryang
PJdanPD.
diakibatkan
2. Khusus:
surveilans
rutindankhususdalamrangkapencegahan
a . Terselenggaranya
jantungdanpembuluh
darah.
faktorrisikopenyakit
danpenanggulangan
promosikesehatandalam rangkapencegahandan
b . Terselenggaranya
jantungdanpembuluh
penanggulangan
darah.
faktorrisikopenyakit
manajemenpelayanankesehatandalam rangka
Terselenggaranya
jantungdanpembuluh
penyakit
pencegahan
darah.
danpenanggulangan
C. Sasaran
organisasi profesi bidang
Pemerintah(pusat,propinsi,kabupaten/kota),
pelayanankesehatan,lembaga swadaya
kesehatan,institusi/lembaga
(LSM),danmasyarakat.
masyarakat
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
D. LandasanHukum
(Lembaran
Nomor23 tahun1992tentangKesehatan
1. Undang-undang
NegaraNomor
NegaraTahun1992Nomor100,Tambahan
Lembaran
3495)
Pad
2. KeputusanMenteri KesehatanRl No: 1116/Menkes/Sl(Vlll/2003,
tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem SurveilansEpidemiologi
MenteriKesehatanRl Nomor1479lMenkes/St(X2003
3. SuratKeputusan
Pedoman
Penyelenggaraan
tentang
Sistem SurveilansEpidemiologi
Menular
TidakMenular
Terpadu.
Penyakit
danPenyakit
4. Undang-undang
Nomor25 tahun 2004 tentangSistemPerencanaan
Pembangunan
Nasional.
Nomor32tahun2004tentangPemerintah
Daerah.
5. Undang-undang
Keuangan
6. Undang-undang
Nomor33 tahun2004tentangPerimbangan
antaraPemerintah
PusatdanDaerah.
7. SistemKesehatan
Nasional,
tahun2004
MenteriKesehatan
Rl Nomor1575/Menkes/Sl(Xl/2005
B. SuratKeputusan
Kesehatan
Rl
tentangStrukturOrganisasi
danTataKerjaDepartemen
Kesehatan
tahun2005-2009.p
L RencanaStrategisDepartemen
t a h u n2 C
jiwa pa
diband
1 9 9 0m
Rakyat(
Seja
terjadijr
narapa
9 , 2 %( t
daerah
pendud
1 9 8 0 d)
Kenaik
proses I
Karena
a
A. Tran
D iN
antarati
Swedia
konsum
keseha
adanya
gaya hi
ditingg
Di n
keseha
infeksi
PD me
penyak
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Pedoman Pe
BAB II
ANALISISSITUASIDAN KECENDERUNGAN
Padatahun1990pendudukIndonesia
berjumlah
179,5jutajiwa,dan pada
tahun2000meningkat
menjadi206,3jutajiwadandiproyeksikan
menjadi235juta
jiwa pada tahun 2010. Denganjumlah penduduksebanyak itu, makajika
denganpenduduk
dibandingkan
daribeberapa
negaradi dunia,baikpadatahun
1990 maupun2000, IndonesiamendudukiurutankeempatsetelahRepublik
RakyatCina,IndiadanAmerikaSerikat.
pembangunan
Sejalandengankeberhasilan
di segalabidangmakatelah
juga
pergeseran
terjadi
strukturumur pendudukdenganmeningkatnya
umur
harapanhidup.Proporsipendudukberusialanjut(> 60 tahun)meningkat
dari
penduduk
9,2o/o(tahun 1990) menjadi9,9% (tahun2000). Kecenderungan
perkotaan
peningkatan.
prosentase
daerah
terus mengalami
Ditahun2000
pendudukdaerahperkotaan
(tahun
sudahmencapai42o/o,
meningkat
dari22,3o/o
1980)dan 30,9%(tahun1990).Kenaikaninijugatercermin
di semuapropinsi.
proporsi
penduduk
yang
perkotaan
Kenaikan
tinggaldi
mencerminkan
adanya
prosesurbanisasi.
Selainadanyaurbanisasi,
kenaikanini juga disebabkan
karenaadanyaperubahan
statuspedesaanmenjadiperkotaan.
A. TransisiEpidemiologi
penurunan
Di Negaramajuterjadikecenderungan
kasusPJ dan PD (contoh:
antaratahun19BB-1998
di USAterjadipenurunan
sebesar30%,sementara
di
perbaikan
gaya
42%)yang
Swedia
disebabkan
oleh
hidup,sepertimengurangi
konsumsitembakau (rokok) dan tingkat kesadaranyang tinggi terhadap
yaitu
kesehatan.
Sementaradi negaraberkembang
terjadihal yangsebaliknya,
peningkatan
yang
kecenderungan
adanya
kasusPJ dan PD
disebabkanoleh
gaya hidup "kebarat-baratan"
(yang sebenarnyadi dunia barat sudah mulai
jumlahusialanjut.
ditinggalkan),
urbanisasi
danpeningkatan
Di negaraberkembang
keadaantersebuttelahmenambahbebanmasalah
yang
harusdihadapi.Sementaramasalahkuranggizi dan penyakit
kesehatan
infeksimasihbelumteratasi,penyakittidakmenulartermusukdidalamnya
PJdan
PD mengalamipeningkatanprevalensi,ditambahlagi dengan timbulnya
penyakit-penyakit
baru seperti AIDS dan flu burung). Gambarantransisi
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
epidemiologd
i i a t a s m e n j a d i t a n t a n g a ny a n g h a r u s d i h a d a p i d a l a m
penanggulangan
memprioritaskan
masalah
kesehatan
di Indonesia.
DariHasilSurveiKesehatan
RumahTangga(SKRT1986)yang
dilakukan
di 7
jantungiskemikdan lainnya
propinsi
prevalensi
penyakit
denganmenghasilkan
padagolongan
umur15--24tahunadalah18,3per 100.000penduduk.
Angkaini
pada
golongan
yakni
meningkat
dengantajam
umur45--54tahun,
174,6per
penduduk
penduduk
padaumur55tahunkeatas.
100.000
dan461,9per100.000
Sedangkankematiankardiovaskular
dengansebab utama penyakitjantung
iskemikdan lainnyaadalah17,5 per 100.000pendudukdan kematianyang
berkaitandenganpenyakit
tersebut
adalah27,4per100.000penduduk.
10Peringkat
UtamaPenyakit
Sistem
Sirkulasi
DarahRSdi Indonesia
Rawat
JalanTahun2005
No.
1
U
t
o
7
B
I
10
Golongan
Sebab
Sakit
(primer)
Hipertensi
esensial
Penvakit
iantunqlainnva
Penvakit
lainnva
iantunqiskemik
Penyakit
hipertensi
lainnya
perdarahan
Stroktakmenyebut
atauinfark
Gagaljantung
HemoroidMasir
Penvakit
sistem
lainnva
sirkulasi
Penvakit
serebrovaskular
lainnva
Penvakit
lainnva
arteri
arteriol
dankaoiler
Jumlah
Kunjungan
LK I PR lJumlah
tJlo
570'1
139 128
267
2t18
125
148
141
127
81
81
145
105
85
206
293
1032
57
13
28
74
12
29
IJ
246
212
154
845
686
568
131
248
207
25
191
57
181
Yanmedik
Sumber
: SP2RS,
Ditjen
Depkes
tahun
2005
10Peringkat
UtamaPenyakit
SistemSirkulasi
DarahRSdi Indonesia
RawatInapTahun2005
No.
1
L
4
Pasien
Keluar
Pasien
LK
PR
Jumlah Mati
perdarahan
Stroktakmenvebut
atauinfark 9295 7707 17002 2752
intrakranial
Perdarahan
3238 2552 5790 1976
Penvakit
iantuno
lainnva
5782 5339 11121 1713
(primer)
Hipertensi
esensial
8376 10674 19050 1176
Gaoaliantrrno
4000 3030 7030 909
Golongan
SebabSakit
n
P c n v a k i t q p r c h r n v a s k rr l a r l a r n n v a
7
I
I
Penvakit
iantuno
iskemik
lainnva
Infarkmiokardakut
lnfarkserebral
jantung
hantaran
danaritmia
Gangguan
10
2712
9108
2183
5345
4895
14453
3935 1338
2846 2329
1522 1716
5273
Jeni
1. P
p
2. P
3. P
4. P
5. P
6. P
Jumlah
Pasien
Baru
609 717'
B. Jeni
888
827
IZI
5175
581
3238
339
7. P
B. P
9. P
G. Fakt
Dap
E
E
r
r
Sumber
: SP2RS.
Ditien
Yanmedik
Deokes
tahun2005
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Pedoman Per
Jenis PenyakitJantungdan PembuluhDarah
yangdapatdigolongkan
Jenispenyakit
kedalamPJ dan PD,adalah:
jantungkoroner(PJK,penyakit
jantungiskemik,serangan
1. Penyakit
jantung,infarkmiokard,
anginapektoris).
2. Penyakitpembuluh
darahotak(stroke,
TIA(transient
ischemic
attack).
jantunghipertensi.
3. Penyakit
4. Penyakitpembuluhdarahperifer.
5. Penyakit
Gagaljantung.
jantungrematik.
6. Penyakit
jantungbawaan.
7. Penyakit
B. PenyakitKardiomiopathy
jantungkatub.
9. Penyakit
c.
FaktorRisikoPenyakitJantungdan PembuluhDarah
Dapatdilihatpadaskemadibawahini
FaktorRisikoPj DanPdYangSangatPotensial
Menimbulkan
Penyakit
Jantung
DanPembuluh
Darah
Faktor Risiko yang
tidak dapat di moditikasi :
Usla,Rlwayatgen.tlk,
Joniskelamin.RasdanEhig
. daDat dimodifikasi
i
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
1 . FaktorRisikoYangTidakDapatDimodifikasi:
Faktorrisikoyangtidakdapatdimodifikasi,
antaralain:
a. Usia.
Kelainanawaldi pembuluhdarahdan plakaterosklerotik
yangada pada
usia lebih dari20 tahunsebenarnyasudahbermulasejakkanak-kanak
dan remajayang disebabkanoleh pola hidup seperti:merokok,pola
makan,perilaku
olahraga..
s
Peningkatanmorbiditasdan mortalitasPJ dan PD mulai terjadipada
kelompokusia 30-44tahunsemakinbertambahumur maka semakin
berisiko.Kematianpada usia dini yaitu < 64 tahun atau 25-64tahun.
WalaupunkematiankarenaPJ dan PD lebihbanyakterjadipadausia>65
tahun,namunpenyebabkematianpada kelompokusia tua atau > 65
tahun lebih sulit diinterpretasikan
karena adanya berbagai faktor
penyebabpenyakit.
gara
m
b
at
2. Fakt
Suat
dala
a.M
D
D
dir
M
b. Jeniskelamin
Mortalitas
karenaPJK (kasusfatal)lebihseringterjadipadapria.,namun
PJK mengenaiwanita
samabanyaknya
denganpriaterutamapadausia
lanjut.
Wanitamerupakan
kasusspesialuntuk
PJK(WHO,2004),inidisebabkan
karena:
o Risikopadawanitalebihtinggidibanding
pria(merokok,
tingginya
kadartrigliserida)
o Prevalensi
faktorrisikotertentulebihtinggipadawanitadibanding
pria(Diabetes
Mellitus,
depresi)
c. Genetik
Riwayatkeluargadekatyangmenderitahipertensi
(faktorketurunan)juga
mempertinggi
risikoterkenahipertensi,
terutamapadahipertensiprimer
(esensial).Tentunyafaktor genetik ini juga dipengaruhifaktor-faktor
l i n g k u n g al ani ny, a n gk e m u d i a m
n enyebabkan seorang menderita
hipertensi.
Faktorgenetikjugaberkaitan
pengaturan
denganmetabolisme
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Hasi
men
pend
Di
tiaph
penr
yaitu
renda
pada
perde
mero
seda
JO-J /
penin
ekon
Pedoman Pent
garamdan reninmembransel.MenurutDavidsonbilakeduaorangtuanya
menderita
hipertensi
makasekitar45ohakanturunke anak-anaknya
dan
bilasalahsatuorangtuanyayangmenderita
hipertensi
makasekitar30%
akanturunkeanak-anaknva.
2. FaktorRisikoPerilaku(Premordial)
:
Suatu faktor yang belum menjadifaktor risiko, namun diperkirakan
dalamperkembangannya
akanmenjadifaktorrisiko.
a. Merokok:
Didunia,tembakau
penyebab
merupakan
kelimapenyakit
kardiavaskular.
Di USA lebihdari62.000orangmeninggal
jantungyang
karenapenyakit
disebabkan
karenamerekaadalahperokok
pasif.
Merokok
dapatmeningkatkan
:
. Risiko2x lipatterkenarisikostroke,PJK,danimpoten.
. Risiko3x lipatmeninggal
karenaPJKyangtidakterdiagnosis.
. Lebihdari3x lipatmeningkatkan
risikoterkenapenyakit
pembuluh
darahperifer(PDP).
. 4x lipatmeningkatkan
risikoterkenaaoriicaneurysm.
Hasilpenelitian
Framingham
menyimpulkan
risikokematiankardiovaskular
menurunsekitar24o/ohanyadenganmenghentikan
kebiasaanmerokok
penduduk
didaerahitu.
Di Indonesia,
sebesar
35 % penduduk
berumur15tahunkeatasmerokok
(
tiapharidankadang-kadang
Susenas
2001
dan
2003,
terjadi
)dibandingkan
peningkatan
sebesar3 %. Persentase
merokokpadalaki-laki
konstantinggi
yaitu63 oh padatahun2001,2003 dan 2004:padaperempuan
jauh lebih
o/o
rendahnamunada peningkatan
dari1,4 padatahun2001menjadi1,To/o
pada tahun 2003 dan 4,5 % pada tahun2004. Persentase
merokokdi
p e r d e s a a(n3 7 o / o) l e b i ht i n g g i d i b a n d i d
p
e
r
k
o
t
a
a
n
n ig
( 3 2 o / o) . P e r s e n t a s e
merokokterendahpada kelompokstrataekonomiterendah( 30 % ),
sedangkanpadakelompokstrataekonomiyanglebihtinggiberkisarantara
36-37 %. Dibandingkandengan Susenas 2001 dan 2003 tampak
peningkatan
persentase
merokokpalingbesar terjadipadakelompokstrata
yaitusebesar 6 o/o.
ekonomi
tertinggi
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Persentaseperokoktiap hari sebesar28 %; 84 o/odiantaranyamerokok
padaumur
besar(64% ) mulaimerokok
1-12batang,
dansebagian
sejumlah
o/o
perokok
sebagian
besar
mantan
sebesar4 dan
15-19tahun.Persentase
mantan perokok sebesar 4 To dan sebagian besar mantan perokok
merupakanpenduduk55 tahun ke atas. Prevalensiperokokmeningkat
puncakpadausia40-45 tahun,
umurdan mencapai
denganmeningkatnya
padausialanjut.
menurun
kemudian
KE
ka
ta
87
tin
fis
st
SE
b. AkitifitasFisik:
fisik
penelitian
yangtelahdilakukan
denganaktivitas
dikaitkan
Sejumlah
denganhasilsebagaiberikut:
a. Hi
dengansalahsatufaktorrisikopenyakit
1. Aktivitasfisikberhubungan
yaituhipertensi.
kardiovaskular
Pe
beratbadanpada
denganpenurunan
fisikberhubungan
2. Aktivitas
selama12 tahundi
studiepidemiologi
orangdewasa,merupakan
n=2.812.
dengan
Connecticut,
ttc
3. Aktivitasfisik berkaitandenganobesitasdan insidensdiabetes
padapriadan wanitadiAmerika,
2, studilongitudinal
melitustipe
C h i n ad a nF i n l a n d i a .
4. Totalaktivitasfisik ternyatadapatmenurunkanrisikoCa prostat,
(population
basedstudy)diKanada.
studikasus-kontrol
risikokankerparu (lung
5. Aktivitasfisikjuga dapat menurunkan
denganjumlahkasus2.128
cancer)di Canada,studikasus-kontrol
dan3.206kontrol.
salahsatufaktoryangdiidentifikasi
fisikjugamerupakan
6. Inaktivitas
merupakanfaktor risikoyang palingkonsistenuntuk terjadinya
hubunganantaraaktivitasfisikdan kankerkolon
kankerColorectal,
(matched)
di
padastudikasus-kontrolyang
dipadankan
didapatkan
UtahdanNothernCalifornia.
fisiksebesar85 o/o.
Pendudukumur15 tahunke ataskurang beraktifitas
Persentasependuduk yang kurang beraktifitasfisik menunjukkan
nampak
padakelompokumuryang lebihtinggi,penurunan
penurunan
oh
umur55tahunke atasyaitusebesar11 dibanding
tajampadakelompok
kit Janlu ng dan.l%t!!A&p
Pedanag-Peagep.daliaD_P-enyg
^ , ai i . t K
3 . Fakto
F rrb f-iJS-l"A
KAA
l)RF: I(RS.AHATAN
fr
arah
l:
-.
kelompokumur 15-19tahun.Penurunansebagianbesardisebabkan
pendudukyangsedentarypadakelompokumur55
karenameningkatnya
(
tahunke atas.Pendudukyangkurangberaktifitas
fisikpadaperempuan
o
/
o
)
l e b i ht i n g gdi a r i p a d laa k i - l a k( 8i 3 % ) , d i p e r k o t a a(n8 6 % ) l e b i h
87
yangkurangberaktifitas
(84% ). Penduduk
tinggidaripada
di perdesaan
peningkatan
pada strataekonomilebihtinggi.Pada
fisik menunjukan
strataekonomiquintile1 sebesar81 o/odanpadastrataekonomiquintile5
sebesar36
%.
3. FaktorRisikoUtama(Primer)
a. Hipertensi:
Pemeriksaan
tekanandarahmerupakancara mudahuntukmendeteksi
padaseseorang
ataumasyarakat,
olehkarenaitu
adatidaknyahipertensi
kondisidi
hasil peneltianprevalensihipertensicukup menggambarkan
masyarakatIndonesia.
Angka hipertensiyang pernahdipublikasikan
darahsistolik> 160mmHg
masihmemakaikriteriaWHO lama(tekanan
> 95 mmHg)atausetaradengankriteria
danatautekanandarahdiastolik
JNC-VI untuk hipertensitingkat-2atau kriteriaWHO/ISHyang baru.
Prevalensihipertensidi Indonesiabervariasiantara 1,8% sampai
namunangkayang ada sekalilagi harusdinilaitinggi
dengan17,60/o,
yangdigunakan
kriteria
WHOlama.
berasaldari
sebabkriteria
hipertensi
DariSurveiKesehatanRumahTanggatahun2004,prevalensi
o/o
umur.
di lndonesiasekitar14 dan meningkatdenganbertambahnya
Padakelompokumur25-34tahunsebesar7 o/onaikmenjadi16 % pada
tersebut
kelompokumur 65 tahunatau lebihmenjadi29 o/o.Prevalensi
pada perempuan( 16 % ) lebihtinggidibandingkan
laki-laki(12 %).
Hipertensi
labilmaupunmenetaptingkatringanmaupunberat,hipertensi
sistolikatau diastolik,timbulpada usai berapapun,secaralangsung
m e m b e r i k a nk o n s t r i b u s iy a n g i n d e p e n d e n tt e r h a d a p k e j a d i a n
(PJK,stroke,gagaljantung,penyakitpembuluhdarah
kardiovaskular
periferdan kejadiankardiovaskular
laporanstudi
lainnya)sebagaimana
Framingham.
memicuprosesaterosklerosis
olehkarenatekananyangtinggi
Hipertensi
lebihmudahmasukkedalamintima.
mendorong
LDLkolesterol
sehingga
Hipertensimenyebabkanreaktivitasvaskularmeningkatdan memicu
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan PembuluhDarah
11
perubahanstrukturalsampai terjadi hipertrofi.
Fa
po
64
ba
H i p e r t e n s im e n i m b u l k a ng a n g g u a ne n d o t e l m e l a l u i p e n i n g k a t a n
EDCF(Endothelial
Dirived ContractingFactors)seperti tromboxan42,
prostaglandin
H2,anionvasokontriktor.
Disfungsi
endotelbarubermakna
secaraklinisapabilasudahdisertaifaktor
risikokardivaskular
lainnva.
Dii
(dv
b. Kadarlipid-kolesterol
yangabnormal
Akibatdari kolesterol yang meningkatdalam darah (hiperlipidemia)
perubahan
mengakibatkan
strukturdanfungsipembuluh
darahdan plak
arterosklerotik:
1) Menurunkan
fungsidarifraksi-fraksi
(LDLsebagaifaktor
kolesterol
risiko,sementara
pencegah)
HDLsebagai
2 ) E s t r o g e n :c e n d e r u n gm e n i n g k a t k a nk o l e s t e r o lH D L d a n
menurunkankolesterolLDL, perlindungan
bagi wanitadi usia
reproduksi.
DariSurveiKesehatan
RumahTanggatahun2004menunjukan
semakin
lanjutusia, nilai rata-ratacenderungsemakinmeningkat,
yaitu pada
kelompok
umur55-64tahunsebesar2,7ohdan> 65tahunsebesar2,1%.
Sementara
ituprevalensi
hiperkolesterolemia
di Indonesia
sebesar1.5%.
padalaki-laki0,6
perempuan.
% dan2,2o/opada
c. Diabetes
Tahun2003WorldHealthOrganization
(WHO)memperkirakan
194juta
o/o
jiwaatau5,1 dari3,8miliarpenduduk
duniausia20-79tahunmenderita
pada2025
DMdan
akanmeningkatkan
prediksi
333jutajiwa.Selanjutnya
di lndonesia
terjadikenaikan
dariB,4juta(2000)menjadisekitar
21,3juta
(2030)dan menduduki
peringkat
keempatdunia.
Berdasarkan
SurveiKesehatan
RumahTanggatahun2004didapatkan
prevalensi
hiperglikemia
sebesar11,2% dan lebihtinggipadalaki-laki
sebesar13 % daripadaperempuan hanyasebesar10 oA,di daerah
perkotaan(12 %) daripadaperdesaan
(10 %) dan kawasanIndonesia
(
1
T i m u r l e b ti h
i n g g i 5 % ) d a rpi a d aS u m a t e rdaa nJ a w a - B a(t1i 0 % ) .
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
12
I
I
mi
pa
dip
pa
dib
ter
mi
res
ce
prc
d. Ke
Ke
ris
ris
kor
ma
say
gu
Le
oe
kee
Ind
terj
kot
urb
pre
tah
me
Pedoman Peng
Faktor tingginyagula darah dipengaruhioleh makin meningkatnya
populasi
penduduk
yangberumurlanjutterutama
padakelompok
umur5564 tahunsebesar13,5% ( SKRT, 2004), disampingkelebihanberat
badandanobesitas,
sertatingginya
konsumsi
karbohidrat.
D i a b e t e s m e l l i t u s ( D M ) m e n y e b a b k a ng a n g g u a n l i p o p r o t e i n
(dyslipoproteinemia).
Ini diduga penyebabgangguanvaskularberupa
mikroangiopati.
Yangtidakkhaspadausialanjutadalahmikroangiopati
padapembuluh
darahbesarsepertijantung
yang
danotak.Aterosklerosis
dipercepat(acceleratedattherosclerosis)
merupakankomplikasiutama
padadiabetesusiaremaja.Padaperempuan
pengaruhDM lebihtinggi
dibandingkan
denganlaki-laki.
Hubungansangatindependen
terutama
terlihatpada gagaljantung,dugaankuat prosesdiabetiknya
merusak
miokardiumyang menyebabkankardiomiopati.
Hipertensi,obesitas,
resistensiinsulin, hipertrigliserida,
dan rendahnyakolesterolHDL
cenderung
salingmendukung
dan secarabersama-sama
mempercepat
prosesaterosklerosis.
d. Kegemukan(Obesitas)
Kegemukan
(kelebihan
beratbadan)atauobesitasmungkinbukanfaktor
risikoyangberdirisendiri,
karenapadaumumnya
selaludiikutioleh
faktor
risikolainnya.Bahayaaterosklerosis
menjadilebih besar kalau ada
kombinasi
2 alau3 faktorrisikolainnya.Obesitasdisebabkan
olehpola
makanyangtidaksehat,yaitudenganmengkonsumsi
sedikitbuahdan
sayuran,kandungan
serat,dan tingginyaintaketinggilemakjenuhdan
gula.
Lebihdari60% orangdewasadiAmerikaSerikatmengalami
kelebihan
berat badan atau kegemukan,di Cina 70 juta orang mengalami
kegemukan.
Walaupunbelumada penelitan
yangbakudi
epidemiologi
Indonesiamengenai
obesitas,
datayangadasaatinisudahmenunjukkan
jumlahpenduduk
pertambahan
terjadinya
denganobesitas,
khususnya
di
kota-kotabesar.Penelitian
yang dilakukandi daerahsub
epidemiologi
urbandi daerahKoja,JakartaUtara,padatahun 1982,mendapatkan
prevalensi
sebesar4,2 % di daerahKayuPutih,JakartaPusat,sepuluh
tahun kemudian,yaitu pada tahun '1992,prevalensiobesitassudah
mencapai
17,1 Yo,di manaditemukan
prevalensi
padalaki-laki.
obesitas
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan PembuluhDarah
13
di daerah
epidemiologi
10,9% dan perempuan24,1o/o.Padapenelitian
o/o,
pada
2002
tahun
48,6
Depok,padatahun2001didapatkan
Abadijaya,
o/o
didapatkan45 o/odan44 (2003)
Ke
didasa
kelom
risikotr
yaituJ
menan
oan pe
dan pr
pence
pemou
berpot
A. Ke
Did
duc
(m
pe
Ke
me
Ke
da
pe
pe
pe
1.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
14
BAB III
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
penyakitjantung dan pembuluhdarah
Kerangkakerja Pengendalian
jantungdan pembuluhdarahadalah
penyakit
padakonsepbahwa
didasarkan
kelompokpenyakityang disebabkanoleh banyakfaktorrisiko.Di antarafaktor
risikotersebut terdapatfaktoryang sama untukpenyakittidakmenularutama
yaitu Jantungiskemia,stroke,diabetesmellitusdan penyakitparu obstruktif
jantung
penyakit
dan penanggulangan
menahun.Olehkarenaitu pencegahan
padaprevensiprimerfaktorrisikobersama
dan pembuluhdarahdiprioritaskan
jantung
penyakit
dan pembuluhdarah. Kebijakan
dan prevensisekunder
primordialuntukmenurunkan
faktorrisikopenyakitjantungdan
pencegahan
pembuluhdarah pada kelompokpopulasiyang mempunyairisiko tinggi
berpotensi.
dan PembuluhDarah
PenyakitJantung
A. KebijakanPengendalian
pada konsepbahwapenyakitjantungdan pembuluhdarah
Didasarkan
adalah kelompokpenyakityang disebabkanoleh banyak faktor risiko
dan prevensisekunder
(multipleriskfaktor),oleh karenaitu pencegahan
jantungdanpembuluh
carayangutama.
penyakit
darahmerupakan
K e b i j a k a nt e r s e b u t s e c a r a g l o b a l d i t u j u k a n k e p a d a f a k t o r y a n g
derajatkesehatansecara komprehensifdan terintegrasi.
mempengaruhi
jantungdanpembuluh
penyakit
pencegahan
danpenanggulangan
Kebijakan
surveilansfaktor risiko
darah mencakupkebijakandalam peningkatan
promosi
dan pencegahan
kebijakan
dalam
penyakit,registrikematian,
penyakitserta kebijakandalam manajemenpelayanankesehatanbagi
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
1. KebijakanSurveilans.
jantungdan pembuluh
faktor
darahterdirisurveilans
Penyakit
Surveilans
risiko penyakitdan registrasi kematian.Dengan surveilansakan
diperolehinformasiyang esensialyang digunakanuntukpengambilan
penyakit
keputusandalam upaya pencegahandan penanggulangan
jantungdan pembuluhdarah dengan biaya yang efektif.Untuk itu
jantungdanpembuluh
penyakit
darahadalah
surveilans
kebijakan
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
b. P
sebagai
sebagaiberikut:
di
m
a. Surveilans
faktorrisikomerupakan
prioritas
karenalebih layakdan
pekauntukmengukur
hasilintervensijangka
menengah,
sertasudah
tersediametodeyangbaku(WHOStepsApproach)
sehinggadapat
dibandingkan
antaraorang,tempatdanwaktu.
b. Surveilans
faktorrisiko sebaiknya
dilakukan
denganmemanfaatkan
sistemyangsudahada misalnyaSusenas,SKRT,SDKIdan Sukerti
(SurveiKesehatan
RumahTanggaIndonesia)
padatingkatnasional
denganmengembangkan
dalamSurveiKesehatan
Daerahdi daerah
yangmembutuhkan
danmelaksanakan.
c. Surveimaupunregistrasipenyakitdan kematianakibat penyakit
jantungdanpembuluh
darahpadapopulasisebaiknya
dikembangkan
yangmempunyaifasilitas
di kota-kota
pelayanan
yanglengkap,
sistem
informasi
yangbaikdanmemadai.
kependudukan
al
c. Pr
m
ke
pe
d . Pr
di
SE
Pr
dik
do
efe
3. Kebija
2. KebijakanPromosidan PencegahanPenyakit
Promosidan pencegahanpenyakitjantungdan pembuluhdarah
padaseluruhfasekehidupan
dilakukan
melaluipemberdayaan
berbagai
komponen
di masyarakat
profesi,LSM,mediamassa,
sepertiorganisasi
d u n i au s a h ad a n l a i n - l a i d
n e n g a nt u i u a nu n t u km e m a c uk e m a n d i r i a n
masyarakat
dalampencegahan
penyakitjantung
dan penanggulangan
d a np e m b u l udha r a h .
Upayapromosidan pencegahan
penyakitjantungdan pembuluh
yangmasihsehatdanmasyarakat
darahpadamasyarakat
yangberisiko
dengantidakme!upakan
yangberpenyakit
masyarakat
dan masyarakat
yang menderitakecacatandan memerlukanrehabilitasi.
untuk itu
promosidan
jantung
pencegahan
kebijakan
penyakit
danpembuluh
darah
sebagaiberikut:
a. Promosidan pencegahanpenyakitjantungdan pembuluhdarah
dikembangkan
melaluiupaya-upaya
yang mendorong
memfasilitasi
diterbitkannya
kebijakanyang mendukungupayapencegahan
dan
jantungdanpembuluh
penanggulangan
penyakit
darah.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
16
Mana
melip
kurati
penya
dicap
Kebija
a. Me
jan
day
jen
b. Me
pen
dar
lan
c. Me
pen
Pedoman Pengendali
penyakitjantungdan pembuluhdarah
b . Promosidan pencegahan
dilakukanmelalui pengemhangan
kemitraanantara pemerintah.
masyarakat.
profesitermasuk
organisasikemasyarakatan,
organisasi
duniausahadanswasta.
c. Promosidan pencegahanpenyakitjantung dan pembuluhdarah
merupakanbagianyang tak terpisahkandalam semua pelayanan
yangterkaitdenganpenanggulangan
jantungdan
kesehatan
penyakit
pembuluh
darah.
d . Promosidan pencegahanpenyakitjantung dan pembuluhdarah
didukungolehtenagaprofesionalmelaluipeningkatan
kemampuan
secara terusmenerus(capacitybuilding).
Promosidan pencegahanpenyakitjantungdan pembuluhdarah
dikembangkan
denganmenggunakan
teknologitepat guna sesuai
denganmasalah,potensi,dan sosialbudayauntukmeningkatkan
yangdilakukandi bidangpenangg
efektifitas
intervensi
ulangan.
3. KebijakanManajemenPelayananKesehatan
Manajemenpelayanankesehatanpenyakitjantungdan pembuluhdarah
meliputikeseluruhan
spektrumpelayanan
promotif,
baiksecarapreventif,
yangprofessional,
kuratifdanrehabilitatif
sehinggapelayanan
kesehatan
penyakitjantungdan pembuluhdarahtersedia,dapatditerima,mudah
dicapai,berkualitas
danterjangkau
olehmasyarakat.
pelayanan
Kebijakan
manajemen
kesehatan
sebagaiberikut:
a. Meningkatkan
kemampuanupaya menanggulangi
kasus penyakit
jantungdan pembuluh
darahmelaluipemenuhan
kebutuhan
sumber
daya dan peningkatan
kapasitassumberdaya manusiadi semua
jenjangpelayanan.
b. Meningkatkankemampuandeteksi dini dan pengobatanuntuk
pencegahan
penyakitjantungdan pembuluh
dan penanggulangan
pelayanan
darahtertentu
ditingkat
dasaruntukmencegah
komplikasi
yangmahal.
lanjutdanbiayapengobatan
n e n y a k i tj a n t u n g d a n
c . M e n i n g k a t k a nu p a y a p e n a n g g u l a n g a p
pembuluh
padastandardanpedoman
darahdenganmengacu
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
17
yang disusunbersamaikatan
pelayananyang etis dan profesional.
profesi,dan sektorterkaitdidasarkanpada bukti ilmiah(evidence
base).p
pe
[-"'"-;
I
jantungdan pembuluh
penyakit
darah
standarpelayanan
d . Menyusun
pelayanan bersifat jangka panjang
dengan mempertimbangkan
yangterjangkau
masyarakat.
(longterm
care)dancosteffective
.Menjalinkerja sama dalam pencegahandan penanggulangan
jantungdan pembuluh
pelayanan,
baik
penyakit
darahantarinstitusi
pelayanan
pusat-pusat
pemerintah
unggulan
swasta,pembentukan
jantungdanpembuluh
sistem
darah,sertadibentuknya
medikpenyakit
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
masing-masing
informasi
oasost-
| ry'cd"s
treffi
I
l-*fr*
i*T*
tl
tl
kegiatanpromosi dan pencegahanpenyakit
e . Mengintergrasikan
jantungdan pembuluhdarahdalampelayanan
di setiap
kesehatan
institusipelayanan.
1. Surveila
PenyakitJantung
dan Pembuluhdarah
B. StrategiPengendalian
jangkapendekbertujuan
risikotimbulnya
mengurangi
Strategipencegahan
jantungdanpembuluh
penyakit
darahbaruyangterjadipadamasadekat(di
telahmemiliki
bagipopulasiyang
bawah10 tahun). Keadaaniniditujukan
jantung
darahtinggidanuntukitu
danpembuluh
risikopenyakit
kemungkinan
polahiduptetapmenjadi
yang
Perubahan
lebih
intensif.
intervensi
dipedukan
Tetapilebihbanyak
risikojangkapanjang.
daripenurunan
elementerpenting
tambahanterapiobatdalamrangkamengurangi
orangakan memerlukan
jangkapanjang.Sementara
itu strategi
dalampencegahan
risikodibanding
jantungdan pembuluh
jangkapanjangbertujuan
risikopenyakit
mengurangi
jalan
danberkembangnya
mencegah
terbentuk
darahselamahidupdengan
jantungdan pembuluh
plakpembuluh
darahdan sebabdasardaripenyakit
polahidup
perubahan
seumurhidupmemprioritaskan
darah.Pencegahan
kurang
penyebab
kegemukan,
faktor
risiko,
seperti
yang menjadi
utama
danpolamakan.
aktifitas
a. Pe
sur
b. Pe
jan
c. Per
sun
d. Adv
pad
oan
2. Promosi <
a . Adv
mau
lant
b. Bin
Pen
mas
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
1B
Pedoman Pengendalta
Kerangka
AksiStrategis
Kes.Masy.Komprehensif
untukProgram
Penanggulangan
Penyakit
Jantung
DanPembuluh
Darahdi Indonesia
Visi MasaDepan
{sdi8i Liogt{|{rD
orn S6lal
llongmtungkan
Ysoialrt
Pd. PorlLkuyang
mn4romeiia-+
keseiraun
rcfiotsopulad
+
rs6n
Kel.dkn K.$s
*dik]ukmtRn
Fmng
-..f
R6iko lanbuh
rerdah/ kaqiitrs
fuEtiml
mkdmd
-
r+
nEnPffililus
rx.$mDal
mnmgg6r
lrdyekat lMffi ieseh.t 2010
Peningkat.n
HidupSehaldan
B€*ualitaqQaly)
Eliminasi
Dispailtas
:--.,
F
Tolalpopulasi
214374.096
-'
-uvlr-uulr
Tol.lpopulasi
+
2f4371.096
:GOL4
Targetpopulasi
hdor
TDdfS
TC
Dt
6&
22%
+
llt
25rok10h
-
Sroh
tl
G&tmMoKorusil
CVD
sroko
+!l
bagdl.nrrng
xoncetur
Tdd
1. Surveilans:
a . P e n g e m b a n g a nj e j a r i n g k e r j a a n t a r i n s t i t u s i p e n y e l e n g g a r a
surveilans.
b. Pelembagaan
dan pengembangan
kapasitas
penyakit
surveilans
jantungdan pembuluh
darahpadaberbagai
tingkatan.
penyelenggaraan
c. Pembuatan
standardisasi
surveilans
faktorrisiko,
surveilanspenyakit,registrikematian.
d. Advokasikepadapengambil
keputusandi pemerintahan
maupun
padamasyarakal
yangperdulidalampengendalian
jantung
penyakit
d a np e m b u l udha r a h .
2. Promosidan Pencegahan
Penyakit
a. Advokasikepadapengambilkeputusanbaik dalam pemerintahan
maupunmasyarakat
yang peduliterhadappengendalian
penyakit
jantungdanpembuluh
darah.
b . B i n as u a s a n a .
c. Pemberdayaanmasyarakatmelalui peningkatanperan serta
masyarakat
dalamberbagai
bentukkegiatan.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan PembuluhDarah
19
3. ManajemenPelayananKesehatan
a . P e n i n g k a t a nk o m p e t e n s ip e l a y a n a nd a l a m d e t e k s i d i n , . a ^
penatalaksanaan.
penggunaanteknologicanggih
efisiensi
b. Melakukan
programdanstandarpelayanan
dalampengendalian
c. Pengembangan
jantungdanpembuluh
penyakit
darah
penyakit
pencatatan
dalampengendalian
dan pelaporan
d. Standarisasi
jantungdanpembuluh
darah.
Dalam
jantungdan
karenaitu :
P e r a nd a n :
A. Pusat :
1. Me-
penyakitjantungdan pembuluhdarahdi rnasyarakat
Skema alur pelayanan
dapatdilihatdibawahini
2. Me^
beri,
J. Hen,
DANPEMBULUH
PENYAKIT
JANTUNG
ALURLAYANAN
DARAHDIMASYARAKAT
4. Ad,:
5. MeY v
o.
e
at^ ^
tvttri 5l
7 . M e "l
B. Me-'
NA-F
A^ ^ud6
9. Me-_
1 0 . M ea .
1 ' 1M
. ea.
1 2 . M ea .
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Pedoman Pe-::-
::
BAB IV
PENGORGANISASIAN
penyakit
Dalam pelaksanaankegiatanpencegahandan penangulangan
jantungdan pembuluhdarahperludilaksanakan
secara efisiendanefektif.Oleh
jenjangadministrasi.
jawabdisetiap
karenaitu perluadanyaperandantanggung
jawab
tersebutadalahsebagaiberikut:
Perandantanggung
A. Pusat :
perumusan
kebijakan
umummaupunteknis.
1. Membuat
dalam deteksi dini
2. Menyusunperaturandan perundang-undangan
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
berbagai
standar,pedomandanstandarprosedur.
3. Penyusunan
sektoraldi pusat.
lintasprogram/lintas
4. Advokasidansosialisasi
5. Membentukdan fasilitasijejaring kerja dalam pencegahandan
jantungdanpembuluh
penyakit
darahditingkatPropinsi
penanggulangan
ofTrainers
TOT(Training
6. Melakukan
).
dan
deteksidini/diagnostik
bahan/alat
danmendistribusikan
7. Mengadakan
jantung
pembuluh
penyakit
darah.
dan
tatalaksana
kegiatan
propinsidankabupaten/kota
dalammelaksanakan
8. Memfasilitasi
pemberdayaan
masyarakatatau peningkatanperan serta masyarakat
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
dalampengendalian
9. MenyusunMateri PenyuluhanKIE melalui berbagaimetode dan
medianya.
pembinaan
teknis/supervisi.
10.Melakukan
kebijakan.
danevaluasiterhadappelaksanaan
monitoring
11. Melakukan
pencatatan
danpelaporan.
12.Melakukan
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
21
3. Me
B. UPT (UnitPelaksanaTeknis)
1. KKP
a. Melaksanakan
surveilans
FaktorRisikopenyakit
PenyakitJantung dan
pembuluh
darah
jejaring kerja serta melakukan
b. Membangundan memantapkan
koordinasi
secaraberkesinambungan.
litasipertemuan
c . Memfasi
lintasprogram/lintassektor.
4. Me
5. Adr
6. Men
pgr.,
pro
7. Mez
d . Menggandakan
danmendistribusikan
mediapenyul
uhan.
B. Me;
e . Melaksanakan
KIEmelalui
berbagaimetodedanmediapenyulunan.
9. Me:
t. Melaksanakan
kegiatanpemberdayaan
masyarakatatau penIng Katan
partisipasimasyarakatdalam pencegahandan penanggulangan
jantungdanpembuluh
penyakit
darahdiwilayah
kerja.
D. Kabup
1. Mea
g . Melakukanpemantauan,
penilaian,bimbinganteknispelaksanaan
pencapaian
program
dan
diwilayah
kerja.
2. Mez
pencatatan
h . Melakukan
danpelaporan.
3. lv4e
a
Ka:,
4. N4e
2. B/BTKLPPM
a. Melaksanakan
faktorrisiko.
surveilens
5 . M ea
jejaring kerja serta melakukan
b. Membangundan memantapkan
koordinasi
secaraberkesinambungan.
6 . M ea
pertemuan
c. Memfasilitasi
lintasprogram/lintas
sektor
penilaianpelaksanaan
d. Melakukanpemantauan,
dan pencapaian
programdi wilayahkerja.
pencatatan
e. Melakukan
danpelaporan.
C. Propinsi:
7 . M ea
B. Me^.
diT-
9 . M ea .
1 0 .M ea .
E. Puskes
peraturan
1. Melaksanakan
kebijakan,
danperundang-undangan.
pedoman,
2. Mensosialisasikan
standar,
standarprosedur.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
22
1 . M ea .
3. Menyusunperaturandaerahyang berkaitandenganpencegahandan
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
penanggulangan
danevaluasi.
monitoring
4. Melakukan
sektoraldi propinsi.
lintasprogram/lintas
5. Advokasidansosialisasi
jejaring kerja dalam pencegahandan
6. Membentukdan memfasilitasi
penyakitjantung dan pembuluhdarah di tingkat
penanggulangan
Propinsi.
pembinaan
teknis.
7. Melakukan
TOT(Trainingof Trainers).
B. Melakukan
dan pelaporan.
Pencatatan
9. Melakukan
D. Kabupaten/Kota:
peraturan
danperundangan-undangan.
kebijakan,
1. Melaksanakan
juklak/juknis.
pedoman,
standar,
2. Melaksanakan/sosialisasikan
sektoraldi
3. MelakukanAdvokasidan sosialisasilintas program/lintas
Kabupaten/Kota.
serta membinajejaringkerja dalam
4. Membentukdan memfasilitasi
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
pencegahan
danpenanggulangan
ofTrainers
TOT(Training
5. Melakukan
).
teknis.
bimbingan
6. Melaksanakan
monitoringdanevaluasi.
7. Melaksanakan
pembentukan
PeduliJantungSehat
KelompokMasyarakat
B. Memfasilitasi
yangdilaksanakan
olehPuskesmas.
diTingkatDesa/Kelurahan
kajianterhadapfaktorrisikopadamasyarakat.
9. Melaksanakan
pencatatan
danpelaporan.
10.Melakukan
E. Puskesmas
faktorrisikodanpenyakitsertakematian.
Surveilans
1. Melaksanakan
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
23
2. Melaksanakanpenyuluhankepada masyarakat termasukkelompok
masyarakat
potensial
sepertiToMA(tokoh
),tokohagama,tokohpemuda
dansektorswasta.
deteksidini terhadapkasus dan faktor risiko penyakit
3. Melaksanakan
jantungdanpembuluh
darah.
4. MelaksanakanpembentukanKelompokMasyarakatPeduli Jantung
Sehatdi Desa/Kelurahan.
Program pe
darah bert
akibat peny
o a r a mp r o g r
A, Surveil
1, Fasi
surya
&PD
2. Fasi
P Dd ]
udt
| 5,
3. Advo
yangk
rJ&F
4. Peng
meng
komp
SKRT
5. Peng
terint
regist
keseh
6. Bimbi
bagiin
B. Promosi r
'1.
Melak
Pedul
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
24
Pedaman Pengenca
BAB V
POKOK.POKOKKEGIATAN
penyakitjantungdan pembuluh
dan penanggulangan
Programpencegahan
angkakesakitan,kematiandan kecacatan
darah bertujuanuntukmenurunkan
akibatpenyakitjantungdan pembuluhdarah.Kegiatanpokokyang dilakukan
jantungdanpembuluh
penyakit
pengendalian
darahadalah:
dalamprogram
A. Surveilans
jaringankerjasama
antarinstusipenyelenggara
1. Fasilitasi
berfungsinya
pihak
yang
PJ
terlibat
danberbagai
di bidangpenanggulangan
survailans
&PD.
kapasitas
PJ &
dan pengembangan
survailans
2. Fasilitasipelembagaan
profesi,
lembaga
swadaya
PDditingkatnasionaldan
daerah,pemerintah,
danswasta.
pembiayaan
dukungan
kepadapenyandang
danaagarmemberi
3. Advokasi
jangkapanjang
faktorrisikodanpenanggulangan
survailans
bagikegiatan
PJ& PD.
faktorrisikodengan
survailans
4. Pengembangan
dan penyelenggaraan
WHO stepsyangterstandarisasi
dan
metodapendekatan
mengadaptasi
yangdi integrasikan
ke dalamsusenasdanstudimorbiditas,
komparable
SKRT,dansurkesda.
PJ dan PD yang
morbiditas
dan mortalitas
survailans
5. Pengembangan
jantung,
penyakit
sistem
menggunakan
dengansurvailans
terintegrasi
di berbagai unit layanan
registrasiterpadu yang terstandarisasi
kesehatan.
faktorrisikoPJdanPD
survailans
teknispelatihan
6. Bimbingan
danbantuan
tingkat.
bagiinstitusi
di berbagai
Penyakit
B. Promosidan Pencegahan
yang
pembinaan
masyarakat
terhadap
kelompok
danfasilitasi
1. Melakukan
jantungdanpembuluh
yang
penyakit
peduliterhadap
darah.Bagidaerah
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
25
belumadaperludifasilitasi
untukpembentukannya.
pada pencegahantimbulnyafaktor risiko utama yaitu
2 . Diprioritaskan
peningkatan
aktivitasfisik,menu makananseimbang,tidak konsumsi
alkohol
dantidakmerokok.
J.
M e n d o r o n g / m e m f a s i l i tdaist ie r b i t k a n n y a
k e b i j a k a np u b l i k y a n g
jantung
pencegahan
penanggulangan
penyakit
mendukung
kegiatan
dan
dan pembuluhdarah denganpendekatan
advokasikepadalembaga
legislatifmaupun eksekutif (seperti upaya-upayatentang larangan
merokok,
ataupenyediaan
tempat-tempat
khususbagiperokoksehingga
tidakmencemari
lingkungan).
5. Peng
berba
o. Peng
7 . Integ
jantu
4 . M e n j a l i n k e m i t r a a na n t a r a p e m e r i n t a h ,m a s y a r a k a t ,o r g a n i s a s i
profesitermasukduniausahadanswasta.
kemasyarakatan,
organisasi
5 . Menetapkan
daerahpercontohan
dengantujuanmendorong
kemandirian
jantungdan
penyakit
masyarakat
dalammencegah
dan menanggulangi
pembuluhdarah,melaluipembentukan
KelompokMasyarakat
Peduli
(KMPJS).
Jantung
Sehat
b.
padasemuaunitpelayanan
yangterkait
Dilakukan
kesehatan,
khususnya
jantungdanpembuluh
penyakit
denganpelayanan
masalah
darah.
pemeriksaan
7 . Mendorong
danmemfasilitasi
masyarakat
untukmelakukan
faktorrisikosecaraberkala
B. Manajemen
Pelayanan
Kesehatan
1. Pengembangan
standardan pedomanpelayanan
dalampengendalian
jantungdanpembuluh
penyakit
darahpadasemuatingkatpelayanan.
2 . P e n i n g k a t a np e n a p i s a nt e k n o l o g id i a g n o s t i kd a n t e r a p i d a l a m
jantungdanpembuluh
pengendalian
penyakit
darah
penyakitjantung dan
3. Penyediaanobat-obatandalam pengendalian
pembuluh
darah.
4. Pengembangan
kerjasama denganinstitusipendidikan
dan kolegium
penyakitjantungdan
kedokteranyang terkaitdenganpengendalian
pembuluh
darah.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
26
..:.man pengendiiEiF
pelayananpenyakitjantung dan pembuluhdarah
5. Pengembangan
berbasis
komunitas/
kunjungan
rumahbagikasuskronisdanterminal.
pusatunggulan
6. Pengembangan
Tingkat
nasional
danregional.
7. Integrasi
Kegiatanpromosidan pencegahan
penyakit
dalampelayanan
jantungdanpembuluh
darahdisaranapelayanan.
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
27
BAB VI
tEr 5
:^^
udl
INDIKATOR
penyakit
yangdipakaidalampemantauan
Indikator
program
Pengendalian
Tidak
Menular
sebagaiberikut:
4.
tg
5.
tt^It
=
A. Surveilans:
jaringankerjayangberfungsi
1. Terbentuknya
dalamsurveilans
faktorrisiko,
penyakitdan registrikematianakibatpenyakitjantungdan pembuluh
darah.
2. Tersedianya
metodedan instrumen
standaruntuksurveilans
faktorrisiko
penyakitdan registrikematianakibatpenyakitjantungdan pembuluh
darah.
6.
6_-
7.
:>:
= :
jawabterhadapsurveilans
3. Terbentuknya
unityangbertanggung
penyakit
jantund
g a np e m b u l udha r a hd i d a e r a p
h r o p i n s i d akna b u p a t e n / k o t a .
4. Tersedianya
informasi
faktorrisiko,angkakesakitan.
angkakecacatan
d a na n g k ak e m a t i aank i b a t p e n y a k i t j a n tduanngp e m b u l udha r a h .
B. PromosidanPencegahan
Penyakit
1. Adanya kebijakanpublik yang mendukungkegiatanpenge.:a air
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
2. Menurunnyafaktor risiko penyebabkejadianpenyakit1a
pembuluh
darah.
3. Meningkatnyakualitas dan kuantitaskemampuantenaca iz 2r,
promosipencegahan
jantungdan pen,b-,^ =a-a^
melakukan
penyakit
4. Terbentuknya
kemitraan
dalampemberdayaan
masyaraka:
C. ManajemenPelayananKesehatan
1. Tersusunnya
pedoman
penemuan
standardan
dantatala<sa^a. es-s
2. Meningkatnyapelatihanberbasiskompetensidalarr
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
28
pedOmar ;. r,--€_
:;
I
3. Tersedianya
obat-obatan
danterapidalampengendalian
jantung
penyakit
pembuluh
dan
darah.
4. Terintegrasinya
pelaksanaan
promosidan pencegahan
penyakitjantung
danpembuluh
darah.
jumlah dan kapasitaspusat unggulanpengendalian
5. Meningkatnya
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
jaringankerjasamadenganberbagaiinstitusipendidikan,
6. Terbentuknya
organisasiprofesidan masyarakatdi bidang pengendalianpenyakit
jantungdanpembuluh
darah.
7. Tersedianya
pelayananpenyakitjantungdan pembuluhdarahberbasis
masyarakat.
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan pembutuh Darah
BAB VII
PENUTUP
DepkesR
n^^^-^
Penyakitjantung dan pembuluhdarah merupakanmasalahbersama,
sehinggaupayapenanggulangannya
perlumelibatkan
semuapihakdi setiap
pelayanan
tingkatan
danadministrasi,
olehkarenaitudiperlukan
gerak
kesatuan
pengendalian
dan kesamaanarahdalamtindakanpengendaliannya.
penyakit
jantungdan pembuluhdarahdapatdilakukandenganmenghindari
faktor-faktor
risikoyangakanmenyebabkan
jantungdanpembuluh
penyakit
darah.
MasalahPenyakitJantungdan PembuluhDarahmakinmeningkat
dengan
adanya keterbatasanpemerintahdan masyarakatakibat perkembangan
ekonomiyang kurangmenguntungkan
dan cara hidupyangtidaksehat,oleh
karenaitu perludilaksanakan
kegiatanpencegahan
dan penanggulangan
di
yang
paling
tingkat
dasaryaitu dalamcommunitybase denganketerlibatan
berbagaipihak.
Buku pedomanini diharapkandapat menjadipedomandan arahan
k e b u t u h a np e n g e l o l a a np r o g r a m d a n s e b a g a i a c u a n d a s a r d a l a m
pengembangan
kegiatan
yanglebihoperasional
dalampengendalian
penyakit
jantungdanpembuluh
darah.
BadanL :: a
pe-DepkesR
Srsf"r'=
f\e:_i
FeSusker:.
J = ' '
==:
r.3s:
S u s k e ra=
-::'
Notoa:-:,: :
!-
- 1
Nurhasa-::"
P u s a tF ' : - -=- ,
Anwai
==
Rilantc-:-::-
The S:a:: WHO
'1 -:.
WHO S=:=
D =
Pedoman PengendalianPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah
30
Peda-"--=--T
DAFTAR PUSTAKA
DepkesR.r.Kebryakan
dan strategiNasionarpencegahandan penangurangan
prM.
Departemen
Kesehatan
R.1.,
Jakarta
,2003.
BadanLitbangkesDepkesRl, PenyakitJantung
Koronerpadapra Lansia,puslitbang
penyakit,2001
Pemberantasan
DepkesR.r..panduanpraktissurveiransEpidemiorogi
penyakit(pEp). DitjenppM
&
PL,Departemen
Kesehatan
R.1.,Edisil, 2003.
suskernas, survei KesehatanRumahrangga
( SKRT ) zoo4vorume2, status
KesehatanMasyarakatIndonesia,Jakarta,
Badan peneritiandan
PengembanganKesehatan, 2004.
suskernas, survei Kesehatan Rumah
rangga ( SKRT ) zoo4vorume3, sudut
PandangMasyarakatMengenaistatus,cakupan,
Ketanggapan,
dan sistem
PelayananKesehatan,Jakarta, Badan peneritian
pengembangan
dan
Kesehatan,2004.
suskernas,LaporanStudi Mortaritas2001: pora penyakitpenyebab
Kematian di
Indonesia,
Jakarta,Badanpeneritian
pengembangan
dan
Kesehatan,2004.
Notoatmodjos' Pendidikandan perilakukesehatan.
llmu KesehatanMasyarakat
Prinsip-prinsip
Dasar,cetakanpertama.Rinekacipta,Jakart
a,1gg7:gs_144.
Nurhasan (Editor). standar perayanan
pengurus
Medik.
Besar rkatan Dokter
fndonesia,Edisike{iga,Cetakanke_dua,2002
Pusat Promosi Kesehatan.Jejaring Nasionarpencegahan
dan penaggurangan
PenyakitridakMenurar.DepartemenKesehatan
R.r.,2005.
Anwar,T. Bahri, Disripidemia
sebagai FaktorResikopenyakitJantungKoroner,
FK
USUMedan,2004.
Rilantono,Lily lsmudiati,dkk. BukuAjar Kardiologi.
FakultasKedokteranUniversitas
Indonesia.lggg
The state Goovermentof Victoria,pranning
for Hearthycommunities,Victorian
Governmentof HumanServices,2004
wHo' RingkasansurveiransFaktor Risiko penyakit
ridak Menurar,pendekatan
wHo srEpwise, Noncommunicabre
Diseasesand MentarHearth,Geneva.
2001.
wHo SEAR. Non communicabreDiseases,prevention
and Management,New
D e t h i2, 0 0 1 .
Pedoman penge ndalian pM
31
F'
? ' lc ,
.:-.'
r
1lS'rAKAAr-
prr,e
6TAN
F<*-6arran
yAvASAN/ LSM& oRGANrsAsrpRoFEsl
I )Bl':
K |i'c
PENGENDALIANPENYAKITJANTUNG DAN PEMBULUHDARAH
il0
1
2.
t'lAlSA
YayasanJantung
lndonesia
(YJr)
Berdiri ; 9 November
1981
J l . T e u k uU m a rN o . 8
JakartaPusat 10350
Telp.021-3909567,
3 9 0 9 17 6 , 3 9 0 8 17 8
Fax.021-3144670
Email : pbidi
[email protected]
YayasanStroke
lndonesia
( Yastroki)
Berdiri; '17Januari1989
GedungGranadiLantai
l l l J l .H R . R a s u nSaa i d ,
Kav.Vlll-lX,
Jakarta
12950
Selatan
Telp,0215271959,5274567
Fax.021-5261946
Email:[email protected]
[email protected]
.id
Web site :
www.yastroki.or.
id
?
LembagaMenanggulangi
Masalah Merokok
q.
Perhimpunan
DokterSpesialis
Kardiovaskuler
( PERKI)
Indonesia
5.
ALAffAT
$IXRtrARIATKETUAUITUI|CABAI'IG
Perhimpunan
Dokter
SpesialisSarafIndonesia
(PERDOSST)
KomplekKejaksaan
Agung Jl.Tebet
Barat
DalamNo.9C D-15
Jakarta
-83702908
Telp.021
RS JantungHarapan
KitaGd. Perawatan2
1t.8R.2807
Jl.LetjenS.Parman
Kav.87
JakartaPusat.Telp.0215684085
BagianSarafFK-UlRSCM
JL.Diponegoro
71
JakartaPusat
Telp.021-335044
Fax230-5856
Sudahada
cabangdi
seluruh
lndonesia.
H.Masino,MSO
Laksmana
TNI
( Purn)
Sudomo(
KetuaUmum)
Prof.dr.Haryono
Suyono( Ketua
Harian)
Lani Bob
Nasution
Dr.Munawar
M,
Sp.JP(K).PhD.
Dalam
Proses
Prof.dr.H.Yusuf Hampirdi
Misbach,
Sp.S(K) seluruh
proprnsr
Indonesia
Hampirdi
seturun
propinsl
lndonesia
b.
lkatanDokterIndonesia
Ratulangi29
Jl.Dr.Sam
JakartaPusat10350
Telp.021-3150679
Prof.Dr.dr
FA
Moeloek,
Sp.OG
7.
Persatuan
Ahli Penyakit
DalamIndonesia
Departemen Penyakit
Dalam RSCM
Jl. P. Diponegoro No. 7'1
J a k a r t aP u s a t 1 0 4 3 0
Dr.AruW. Sudoyo. Hampirdi
seluruh
Sp.PD.K-Hem
propinsl
lndonesia
YayasanGinjalNasional
Indonesia(Yagina)
lshadiSK
Jl. KaptenTendean
Kav.12-144
GedungTransTV
JakartaSelatan
RS-JHKLt.2
Dr.AririArieska,
Jl.LetjenS. ParmanKav.87 SPJP(K)
JakartaPusat
Te1p.5684220
[email protected]
INA-SH
(Perhimpunan
HipertensiIndonesia)
Pedoman PengendalianPenyakitJantung dan Pembuluh Darah
32
Download