Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal adalah tempat yang tepat untuk menghimpun dana jangka
panjang dari masyarakat yang kemudian dapat disalurkan ke dalam sektor produktif,
juga sebagai salah satu fasilitator dalam Negara yang dipergunakan oleh pemerintah
untuk mengendalikan perekonomian karena pasar modal mampu memenuhi
kebutuhan akan permintaan dan penawaran modal bagai kalangan industri. Efisein
atau tidaknya suatu pasar modal dapat dilihat dari apakah harga sekuritassekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relavan (Husnan, 2005 :
260).
Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbanganpertimbangan yang matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui
sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi
harga saham perusahaan yang akan dibeli. Tujuan utama suatu perusahaan adalah
untuk meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pemilik modal menyerahkan pengelolaan kepada manager.
Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang
datang dari lingkungan eksternal ataupun yang datangnyan dari lingkungan internal
1
2
perusahaan itu sendiri. Menurut penelitian (Gordon, 1976) Variabel yang datang dari
internal perusahaan itu sendiri seperti likuiditas saham dan volume perdagangan.
Sejak krisis global yang melanda Amerika, merembet ke Eropa, dan akhirnya
juga melanda Asia pada tahun 2008. Pada saat itu harga-harga saham mengalami
penurunan. Otoritas pasar modal dalam hal ini BEI memberlakukan fraksi harga
saham mulai dari Rp 5,00 sampai dengan Rp 50,00 yang tujuannya untuk
meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Adanya kenaikan dan penurunan yang
diakibatkan oleh kondisi perekonomian Indonesia maupun oleh kondisi politik dan
keamanan yang secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan adanya
perubahan likuiditas saham serta adanya fluktuatif yang disebabkan oleh harga tinggi
dan rendahnya penawaran serta permintaan akan saham.
Data pergerakan rata-rata harga saham perusahaan Indeks LQ45 yang diteliti adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Pergerakan Rata-rata Harga Saham Indeks LQ45 Periode Tahun 2007-2011
Perusahaan
Tahun
PT Astra Agro Lestari Tbk 2007
∆ (%)
Harga Saham (Rp)
28.000
-
2008
9.800
-0,018
2009
22.750
56,92
2010
26.200
13,17
2011
21.700
-20,73
3
PT Aneka Tambang
Persero Tbk
PT Astra Internasional
Tbk
PT Medco Energi
Internasional Tbk
PT Tambang Batubara
Bukit Asam
2007
4.475
-
2008
1.090
-310,5
2009
2.200
50,45
2010
2.450
10,20
2011
1.620
-33,8
2007
2.730
-
2008
1.055
-158,8
2009
3.470
69,6
2010
5.455
36,38
2011
7.400
35,65
2007
5.150
-
2008
1.870
-175,40
2009
2.450
23,67
2010
3.375
27,40
2011
2.425
-39,17
2007
12.100
-
2008
6.900
-75,36
2009
17.250
60
2010
22.950
24,84
2011
17.350
-32,27
Sumber www.yahoofinance.com
4
Berikut ini adalah perkembangan Harga Saham Indeks LQ45 yang diteliti
periode 2007-2008 yang ditunjukan dalam bentuk grafik berikut ini :
Gambar 1.1
Grafik Perkembangan Harga Saham
Likuiditas perdagangan saham penting dalam meningkatkan kepercayaan,
karena investor perlu kepastian dan kejelasan bahwa investasinya di pasar modal
dapat diubah ataupun ditarik keluar kapan saja. Permintaan pasar saham suatu
perusahaan akan meningkat, jika investor percaya dan tidak ragu menanam
modalnya, sehingga saham akan dihargai dengan baik.
Asset likuid adalah asset yang dapat diperdagangkan dengan mudah diterima oleh
kalangan pasar yang luas dan tidak diperlukan diskon/konsesi harga yang besar jika
5
hendak dijual dengan cepat. Tingkat likuiditas perdagangan saham yang dimaksud
dan dicari ialah kemudahan suatu saham dalam diperjualbelikan.
Pertumbuhan penjualan produk juga merupakan indikator permintaan dan daya
saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan
mempengaruhi
kemampuan
mempertahankan
keuntungan
dalam
menandai
kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang.
Pada Bursa Efek Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan yang melakukan
listing, unit analisis penelitian ini adalah perusahaan LQ45. Banyak pertimbangan
atau kriteria yang diperhatikan oleh seorang investor dalam memutuskan perusahaan
mana yang layak untuk dijadikan rekan dalam memperoleh keuntungan. Berbagai
informasi baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan seperti dalam
hal politik, sosial, dan ekonomi sangat memegang peranan yang cukup penting karena
dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham di pasar.
Fenomena diatas menjadi landasan tujuan penelitian ini untuk mendapatkan bukti
empiris mengenai Pengaruh Likuiditas Saham Dan Pertumbuhan Penjualan
Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 Yang Go Public Di BEI. Dengan
perusahaan yang akan diteliti perusahaan LQ45 PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI),
PT Aneka Tambang Persero Tbk (ANTM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT
Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
(PTBA) periode 2007-2011.
6
1.2 Identifikasi Masalah
Berbagai informasi baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan
seperti dalam hal politik, sosial, dan ekonomi sangat memegang peranan yang cukup
penting karena dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham di pasar modal. Maka
permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan Likuiditas Saham dan Pertumbuhan Penjualan
Produk pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011.
2. Bagaimana perkembangan Harga Saham pada perusahaan LQ45 di Bursa
Efek Indonesia periode 2007-2011.
3. Seberapa besar pengaruh Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan Produk
terhadap Harga Saham perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode
2007-2011.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud penulis melakukan penelitian tentang judul yang
disampaikan yaitu untuk mengumpulkan data serta informasi mengenai pengaruh
dari Likuiditas Saham dan Pertumbuhan Penjualan Produk terhadap Harga Saham
perusahaan.
Disamping itu, penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk menempuh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis dan
Manajemen Universitas Widyatama.
7
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan Likuiditas Saham dan Pertumbuhan
Penjualan Produk pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia
periode 2007-2011.
2. Untuk mengetahui perkembangan Harga Saham pada perusahaan LQ45
di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Likuiditas Saham dan
Pertumbuhan Penjualan Produk dalam perusahaan LQ45 di Bursa Efek
Indonesia periode 2007-2011.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini mengungkapkan pengaruh Likuiditas Saham dan Pertumbuhan
Penjualan terhadap Harga Saham pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini diharapkan untuk:
1.4.1 Kontribusi Teoritis
Kegunaan Teoritis :
a. Untuk menambah pemahaman, serta lebih mendukung teori-teori yang
telah ada berkaitan dengan masalah yang diteliti.
b. Sebagai bahan referensi bagi ilmu-ilmu manajemen, khususnya
manajemen keuangan.
8
c. Sebagai bahan perbandingan dan masukan bagi penelitian yang lain.
1.4.2 Kontribusi Praktis
Kegunaan Praktis :
a. Memberi masukan tentang pengaruh likuiditas saham dan pertumbuhan
penjualan terhadap harga saham pada manajemen perusahaan
khususnya perusahaan LQ45 yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
Sehingga dapat digunakan sebagai bahan petimbangan untuk
pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
b. Memberikan informasi dan bahan pertimbangan tentang kinerja
keuangan bagi investor yang berkepentingan untuk berinvestasi di
pasar modal.
1.5 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan laporan keuangan, investor dapat menilai kinerja keuangan dan
memprediksi laba di masa yang akan datang yaitu dengan menganalisis berbagai
ukuran-ukuran perusahaan misalnya dari segi likuiditas saham dan pertumbuhan
penjualan. Ukuran-ukuran tersebut dapat menginformasikan sejauh mana kinerja
perusahaan dalam periode tertentu.
9
Likuiditas penting dalam meningkatkan kepercayaan investor karena
menunjukan kepastian dan kejelasan bahwa investasinya di pasar modal dapat diubah
ataupun ditarik keluar kapan saja. Berdasarkan kepercayaan investor, permintaan
saham suatu perusahaan akan meningkat, investor tidak ragu menanamkan modalnya
dan saham akan dihargai dengan baik. Likuiditas merupakan kemudahan suatu saham
untuk diperjualbelikan kembali di pasar modal (Lippman and Mac.call, 2001).
Pertumbuhan penjualan adalah perubahan penjualan pada laporan keuangan
per tahun. Pertumbuhan penjualan yang di atas rata-rata bagi suatu perusahaan pada
umumnya didasarkan pada pertumbuhan cepat yang diharapkan dan industri dimana
perusahaan beroperasi (Fabozzi, 2000).
Analis dalam menghitung tingkat pertumbuhan penjualan umumnya menghitung
tingkat pertumbuhan tahunan majemuk pada saat mempelajari trend jangka panjang
dalam hal penjualan dan variabel-variabel lain. Tingkat pertumbuhan tahunan
majemuk merupakan tingkat yang jika diterapkan setiap tahun selama awal akan
menyebabkan neraca berkembang sehingga mencapai nilai akhir yang diketahui
(Fabozzi, 2000).
Perhatian investor akan terpusat pada pasar modal yaitu harga saham. Harga
saham adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau
pemilikan suatu perusahaan (Anoraga, 2001). Harga saham di pasar modal
ditentukan oleh permintaan dan penawaran investor terhadap saham. Harga saham
10
akan mengalami perubahan (naik atau turun) dari satu waktu ke waktu lain. Saham
yang mengalami kelebihan permintaan mengakibatkan harga akan cenderung naik
begitupun sebaliknya.
Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan return bagi para investor.
Harga saham yang cukup tinggi akan memberikan return bagi para investor berupa
capital gain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga terhadap citra perusahaan
(Wira, 2011).
Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan semakin tinggi laba
usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang
saham, juga semakin besar kemungkinan harga saham akan naik. Meskipun demikian
saham yang memiliki kinerja baik sekalipun, harganya bisa saja turun karena keadaan
pasar (Ardiani, 2007:4).
Harga sebuah saham sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan
penawaran, harga saham akan naik jika permintaan terhadap saham perusahaan
tersebut mengalami peningkatan dan sebaliknya. Harga dasar suatu saham merupakan
harga perdana dan perubahan harga saham terjadi pada pasar sekunder, dimana
semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka
semakin tinggi pula harganya begitu juga sebaliknya. Harga saham adalah faktor
yang membuat para investor menginvestasikan dananya di pasar modal dikarenakan
dapat mencerminkan tingkat pengembalian modal. Pada prinsipnya, investor membeli
11
saham adalah untuk mendapatkan dividen serta menjual saham tersebut pada harga
yang lebih tinggi (capital gain). Para emiten yang dapat menghasilkan laba yang
semakin tinggi akan meningkatkan tingkat kembalian yang diperoleh investor yang
tercemin dari harga saham perusahaan tersebut (Patriaawan, 2011).
Analisis yang bisa digunakan dalam menilai suatu saham yaitu: (Harmono,
2011)
1.Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan suatu analisis yang digunakan untuk menaksir
harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi faktor–faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dengan
menggunakan data masa lalu perusahaan.
2.Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang menggunakan data atau catatan
pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham,
volume perdagangan, indeks harga saham individu maupun gabungan serta
faktor – faktor lain yang bersifat teknis.
Harga saham di bursa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif yaitu : Penawaran dan Permintaan, Prilaku Investor,
Kodisi Pasar Modal, Keadaan Perekonomian dan Politik (Pratidina, 2010).
12
Gambar 1.2
Bagan Kerangka Pemikiran
Bursa Efek Indonesia
LQ45
Laporan Keuangan
Kinerja Keuangan
Balance Sheet
Income
Statment
Pertumbuhan Penjualan
Likuiditas Saham
TVA
Harga Saham
Keterangan :
Yang diteliti
Yang tidak diteliti
13
1.5.1 Harga Saham
Harga saham merupakan hasil dari interaksi performanse perusahaan dan situasi
pasar yang terjadi. Harga saham dapat dibedakan menjadi harga saham perdana
dan harga saham di pasar sekunder. Perbedaan dari kedua harga saham tersebut
adalah harga saham perdana
memiliki harga saham yang tetap dan telah
ditetapkan sebelumnya dan ditawarkan pertama kali kepada masyarakat. Harga
saham pada pasar sekunder tidak memilki harga statis melainkan dapat
berfluktuasi mengikuti situasi pasar yang berlaku.
Menurut Widoatmojo (1996 : 46) harga saham dapat dibedakan menjadi 3
(tiga):
a.
Harga nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oieh
emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya
harga nominal membenkan arti penting saham karena deviden minimal
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
b.
Harga perdana
Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin
emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa
14
harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk
menentukan harga perdana.
c.
Harga pasar
Jika harga perdana merapakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu
dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut
dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari
penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder
dan harga inilah yang benar-benar mewakili harga perusahaan
penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi
negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap
hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.
Jogianto H. M (2003 : 46) mendefinisikan harga saham sebagai nilai pasar
(market value) yang merupakan harga dari saham di pasar bursa pada saat tertentu
yang ditentukan oleh permintaan dan penawaran atas saham tersebut.
1.5.2 Likuiditas Saham
Likuiditas menurut BEI adalah kelancaran yang menunjukan tingkat kemudahan
dalam mencairkan modal dalam investasinya (BAPEPAM.2007). Likuiditas suatu
asset memiliki dimensi waktu (berapa lama waktu untuk menjual) dan dimensi
harga (berapa besar diskon drai harga yang wajar). Aset yang likuid adalah aset
15
yang mudah diperjualbelikan dan tidak mengalami penurunan harga jika dijual
atau dicairkan dengan cepat.
Menurut E,A. Koentin (1994), Likuiditas saham adalah mudahnya saham yang
dimiliki seseorang dapat diubah menjadi uang tunai melalui mekanisme pasar
modal.
Beberapa pengertian di atas tentang likuiditas saham maka dapat dikatakan bahwa
likuiditas perdagangan saham merupakan kemampuan saham yang ditransaksikan
setiap saat dengan harga yang sesuai, tidak terlalu murah karena besarnya tingkat
potongan harga yang diberikan.
Likuiditas penting untuk diperhatikan investor. Karena likuiditas perdagangan
saham menunjukan baik buruknya kinerja perusahaan, tidak likuidnya saham dapat
disebabkan oleh faktor informasi. Emiten yang aktif dalam memberikan informasi
dapat menjadi pemikat bagi investor untuk bertransaksi, meskipun jumlah
sahamnya sedikit, jika informasi mengenai prospek dan fundamentalnya jelas
maka akan banyak orang yang tertarik untuk menanamkan sahamnya tersebut.
1.5.3 Pertumbuhan Penjualan Produk
Pertumbuhan penjualan mencerminkan manisfestasi keberhasilan investasi periode
masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan
datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya
saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan
16
pertumbuhan penjualan tinggi maka akan mencerminkan pendapatan meningkat
sehingga pembayaran dividen cenderung meningkat. Untuk meningkatkan angka
pertumbuhan, dilakukan penetapan akan angka jumlah produk atau jasa yang
dijual kepada pelanggan. Secara keuangan tingkat pertumbuhan dapat ditentukan
dengan
mendasarkan
pada
kemampuan
keuangan
perusahaan.
Tingkat
pertumbuhan yang ditentukan dengan hanya melihat kemampuan keuangan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu tingkat pertumbuhan atas kekuatan sendiri (internal
growth rate) dan tingkat pertumbuhan berkesinambungan (sustainable growth
rate). Internal growth rate merupakan tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat
dicapai perusahaan tanpa membutuhkan dana eksternal atau tingkat pertumbuhan
yang hanya dipicu oleh tambahan atas laba ditahan. Sustainable growth rate
adalah tingkat pertumbuhan maksimum yang dapat dicapai perusahaan tanpa
melakukan pembiayaan modal tetapi dengan memelihara perbandingan antara
hutang dengan modal (debt to equity ratio).
Tabel 1.2
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti
Judul Penelitian
Konsep Variabel
Hasil Penelitian
1
Tita Deitiana
Pengaruh Rasio
Current Ratio,
Likuiditas≠
2011
Keuangan,
ROE, DPR
Terhadap Harga
Pertumbuhan
Penjualan Dan
Saham
17
Dividen
STIE Trisakti
Terhadap Harga
Saham
2
Deden Mulyana
2011
Analisis
Likuiditas
Saham Serta
Pengaruhnya
Terhadap Harga
Saham Pada
Perusahaan
Yang Berada
Pada
Indeks LQ45 Di
Trading Volume
Likuiditas
Activity (TVA),
=Terhadap
r = 1n p akhir –
Harga Saham
1n p awal
Bursa Efek
Indonesia
Bursa Efek
Indonesia
3
Elyzabet
Pengaruh
GROW, DOL,
Pertumbuhan
Indrawati
Pertumbuhan
ROA
Penjualan ≠
Marpaung
Penjualan,
Terhadap
2010
Leverage
Struktur
Operasi Dan
Keuangan
Profitabilitas
Terhadap
Universitas
Struktur
Kristen
Keuangan
Maranatha
18
4
William C.
House and
Michael E.
Benefield
1995
The Impact Of
Sales And
Income Growt
On Profitability
And
Market Value
Measures In
Actual And
Simulmulated
Industries
Market
value/equity,
R&D/sales
revenue
Asset growth
and R&D/sales
revenue had a
strong
positive impact
on sales growth
while
advertising/sales
has a
negative impact
on sales growth
in years one and
two
University of
Arkansas
5
Fayes Salim
Stock Liquidity
This study the
Haddad
and Capital
relantionship
2012
Strukture : An
between equity
Empirical Study
market liquidity
on Amman
and capital
Stock Exchane
structure
The University
of Jordan
19
1.6 Uji Hipotesis
Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran
yang telah diuraikan pada bagian-bagian sebelumnya, maka dapat diambil suatu
hipotesis yang menyatakan bahwa :
a.
: Pengaruh Likuiditas Saham terhadap harga saham pada Indeks LQ45.
b.
: Pengaruh Pertumbuhan Penjualan Produk terhadap harga saham pada
Indeks LQ45.
c.
: Pengaruh Likuiditas Saham dan Pertumbuhan Penjualan Produk secara
simultan terhadap harga saham pada Indeks LQ45.
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan LQ45 Pada tahun 2007, Pojok Bursa
Universitas Widyatama, situs-situs keuangan dan bisnis (www.alacrastore.com,
www.yahoofinance.com, dan www.mornigstar.com ), pencarian melalui google di
www.google.com ,perpustakaan Universitas Widyatama, Universitas Padjadjaran,
dan jurnal-jurnal penelitian lainnya. Penelitian ini dimulai dari Januari 2013.
20
Adapun schedule penyusunan skripsi sebagai berikut.
Tabel 1.3
Schedule Penyusunan Skripsi
Februari
2013
Kegiatan
1
2
3
Bulan
April
2013
Maret
2013
4
1
Pengumpulan data
Bimbingan BAB 1
Revisi BAB 1
Mencari Teori
Bimbingan BAB 2
Revisi BAB 2
Mencari Profil LQ45
Bimbingan BAB 3
Pengolahan data
Bimbingan BAB 4
Kesimpulan
Bimbingan BAB 5
Over all
Sidang skripsi
Keterangan :
: Ada kegiatan
2
3
4
1
2
3
Mei
2013
4
1
2
3
Juni
2013
4
1
2
3
4
Download