badan koordinasi penanaman modal

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Sembilan Kawasan Industri Diproyeksikan
Untuk Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi
Jakarta, 9 Februari 2016 – Pemerintah segera meluncurkan kemudahan berinvestasi di
Indonesia. Kini, investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia akan
dimanjakan dengan kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK). Program ini diproyeksikan
akan diimplementasikan di sembilan kawasan industri dengan total luasan lahan sebesar
10.947 hektar tersebar di empat provinsi di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan
Provinsi Banten. Nantinya program ini akan diluncurkan secara resmi pada tanggal 22 Februari
2016.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan bahwa
program kemudahan investasi langsung konstruksi tersebut diluncurkan bersamaan dengan
paket kebijakan ekonomi jilid dua pada tanggal 29 September 2015. “Bersamaan dengan
layanan izin investasi 3 jam yang telah dilakukan soft launching pada tanggal 26 Oktober 2015
yang hingga kini telah memfasilitasi masuknya lebih dari Rp 52 triliun investasi,” ujarnya dalam
Konferensi Pers di Ruang Makassar, BKPM, Jakarta, Selasa (9/2).
Menurut Franky, pihaknya berharap dengan kemudahan layanan investasi langsung konstruksi
tersebut, akan meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia serta
berdampak positif dan menambah daya saing Indonesia di bidang kemudahan pelayanan
perizinan investasi.
“Perusahaan setelah mendapatkan Izin Investasi/Izin Prinsip, baik dari PTSP Pusat maupun
PTSP di daerah setempat, dapat langsung melakukan konstruksi sambil secara paralel
mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Lingkungan (UKL/UPL, AMDAL) dan perizinan
pelaksanaan daerah lainnya sepanjang telah memenuhi ketentuan Tata Tertib Investasi
Kawasan Industri (Estate Regulation),” jelasnya.
Franky menambahkan bahwa kawasan industrinya dipilih tertentu dan ditetapkan oleh Kepala
BKPM. Dia menjelaskan beberapa pokok penting yang harus dipahami terkait kemudahan ini di
antaranya adalah perizinan pelaksanaan yang diperlukan wajib dipenuhi sebelum perusahaan
siap produksi komersial.
“Implementasi di kawasan industri tertentu dipilih setelah melihat dukungan Gubernur dan
Bupati/Walikota dimana lokasi Kawasan Industri. Selain itu, kemudahan ini juga memerlukan
dukungan Menteri untuk mengubah ketentuan teknis terkait (NSPK) sebagai acuan perubahan
ketentuan di daerah,” imbuhnya.
AnD
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa untuk dapat mengoptimalkan kemudahan layanan
investasi langsung konstruksi maka diperlukan berbagai penegasan komitmen lintas sektor
untuk secara bersama-sama menciptakan dan menjaga iklim usaha/investasi yang kondusif.
“Persiapan untuk peluncuran program KLIK ini sudah cukup matang. Pemerintah akan
meluncurkan dalam waktu kurang dari dua minggu mendatang,” paparnya.
Beberapa nota kesepahaman yang dibuat oleh Kepala BKPM dengan pejabat terkait lainnya
terkait dengan pengawasan kewajiban perizinan perusahaan diantaranya dengan Jaksa Agung
dan Kapolri. Selain itu, Kepala BKPM juga membuat nota kesepahaman dengan daerah
termasuk di antaranya Gubernur Jawa Tengah – Kapolda Jawa Tengah, Gubernur Banten –
Kapolda Banten, Gubernur Sulawesi Selatan – Kapolda Sulawesi Selatan, Gubernur Jawa Timur
– Kapolda Jawa Timur. Di jajaran Kabupaten dan Kota dengan Bupati Kendal, Walikota
Semarang, Bupati Serang, Walikota Cilegon, Bupati Gresik dan Bupati Bantaeng.
--Selesai--
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
AnD
Download