asuhan kebidanan

advertisement
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN
PERSALINAN & BAYI BARU LAHIR
ASUHAN BAYI BARU LAHIR
DISUSUN OLEH
TIM
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
TAHUN 2013
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
DAFTAR ISI
Daftar Isi ............................................................................................................... 2
Pendahuluan ........................................................................................................ 3
Asuhan Bayi Baru Lahir ..................................................................................... 4
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR2
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
PENDAHULUAN
Keadaan bayi sangat bergantung pada pertumbuhan janin dalam
uterus, kwalitas pengawasan antenatal, penyakit ibu dan penanganan
persalinan. Periode neonatal merupakan periode paling kritis dalam
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pada minggu-minggu pertama
keadaan neonatus
melahirkan.
sangat dipengaruhi kondisi ibu saat hamil dan
Pelayanan
kesehatan
neonatal
dimulai
sebelum
ibu
melahirkan ibu, dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan yang memadai
serta penanggulangan factor-faktor yang menyebabkan kematian perinatal.
KOMPETENSI DASAR
Setelah melaksanakan pembelajaran praktikum diharapkan mahasiswa
dapat memberikan asuhan pada bayi segera setelah lahir
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Melaksanakan Asuhan Persalinan Bayi Segera Setelah Lahir
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR3
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1: Melaksanakan pengukuran antropometribayi
baru lahir
1.
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Bayi baru lahir atau neonatus adalah suatu organisme yang
sedang
tumbuh,
menyesuaikan
mengalami
proses
diri dari kehidupan
kelahiran
intrauterin
dan
harus
ke kehidupan
ekstrauterin.
B. Penilaian Dan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
1.
Penilaian Bayi Baru Lahir
Penilaian keadaan umum bayi baru lahir menggunakan
Apgar score. Kepanjangan dari Apgar adalah Appearance, Pulse
rate, Grimace, Activity, dan Respiration. Apgar score merupakan
suatu penilaian yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk
mengetahui fungsi dari organ-organ vital pada bayi. Organ vital
pada bayi baru lahir tersebut antara lain: jantung, paru-paru,
ginjal, saraf, dan otak.
Penilaian Apgar berdasarkan pada 5 aspek, yang
meliputi: usaha bernafas, frekuensi denyut jantung, reaksi
terhadap rangsang, tonus otot, dan warna kulit. Apgar score
dilakukan dua kali pada menit pertama dan menit kelima setelah
bayi lahir. Penilaian tersebut memberikan nilai 0-2 pada setiap
aspek penilaian. Nilai yang menjadi patokan akhir adalah
pemeriksaan kedua. Pemeriksaan pada menit pertama bertujuan
untuk mengetahui kenormalan organ-organ vital pada bayi baru
lahir seperti jantung, paru-paru, ginjal, saraf, dan otak. Tujuan
dari pemeriksaan kedua ini adalah untuk mengoreksi terhadap
Apgar score pada satu menit pertama .
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR4
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
Aspek yang dinilai dalam Apgar score
0
Appearance
(warna kulit)
Pulse rate
(frekuensi
nadi)
Grimace
(reaksi
rangsangan)
Activity
(tonus otot)
Respiration
(pernapasan)
pucat
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
1
Badan merah,
ekstremitas
biru
2
Seluruh tubuh
kemerahmerahan
Kurang dari
100
Lebih dari 100
Sedikit
gerakan mimik
(grimace)
Ekstremitas
sedikit fleksi
Lemah/tidak
teratur
Batuk atau
bersin
Gerakan aktif
Baik/menangis
Berdasarkan tabel diatas hasil penilaian Apgar score dibagi menjadi
tiga klasifikasi yaitu: normal, asfiksia ringan atau sedang, dan
asfiksia berat. Bayi dikatakan normal apabila total nilai Apgar 7-10,
bayi dikatakan asfiksia ringan atau sedang apabila total nilai Apgar
4-6, dan bayi dikatakan mengalami asfiksia berat apabila total nilai
Apgar 0-3.
2.
Ukuran Antropometri
Pemeriksaan untuk mengetahui ukuran antropometrik pada
bayi baru lahir meliputi pemeriksaan : berat badan, panjang badan,
lingkar kepala, lingkar dada, dan lingkar lengan atas. Berat badan
lahir bayi cukup bulan adalah 3000-3500 gram, dan panjang badan
bayi baru lahir memiliki rata-rata sekitar 50 cm. Lingkar kepala bayi
baru lahir memiliki ukuran normal antara 34 cm sampai 35 cm.
Lingkar dada bayi baru lahir memiliki ukuran 2-3 cm lebih kecil
daripada lingkar kepala.
Sedangkan ukuran Lila bayi baru lahir
adalah 11 cm.
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR5
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
2. PETUNJUK PRAKTIKUM
a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan prosedur
b. Lakukan prosedur pelaksanaan pengukuran antropometri bayi
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
Penilaian:
0 Jika tidak dilakukan
1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna
2 Jika dilakukan dengan benar
1. Pemeriksaan Antropometri Bayi
a.
Alat dan Bahan
1) Handuk
2) Perlak
3) Timbangan
4) Metlin/metrean
5) Mistar pengukur panjang badan bayi
6) Lila
b. Prosedur pemeriksaan Antropometri Bayi
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI BAYI
NO
BUTIR YANG DINILAI
A.
SIKAP DAN PERILAKU
1
Memberi salam dan perkenalan
2
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3
1
2
3
4
Teruji memposisikan pasien dengan tepat sebelum,
selama dan sesudah tindakan
4
Teruji tanggap terhadap reaksi pasien
5
Teruji sopan, sabar dan teliti
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR6
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
B.
6
7
8
CONTENT / ISI
Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan minta
persetujuan orang tua
Cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
lalu keringkan dengan handuk bersih
Bayi diletakkan diatas tempat tidur dengan
memperhatikan keamanan bayi
Bayi diletakkan diatas timbangan dengan dilapisi
9
perlak dan kain pengalas, yang sebelumnya skala
timbangan telah diatur skala nol
Panjang badan bayi diukur menggunakan alat
10
pengukur panjang badan dari kepala sampai tumit
dengan kaki / badan bayi diluruskan
Lingkar kepala diukur menggunakan
metlin/meteran pada diameter terbesar (lingkaran
11
oksipito frontalis) atau dari titik pangkal hidung ke
titik terjauh belakang kepala, kembali ke titik
pangkal hidung
Lingkar dada diukur menggunakan metlin/meteran
12
dari daerah dada kepunggung kembali ke dada
melalui kedua puting susu
Bayi dirapikan kembali, baju bayi dipakaikan dan
13
bayi dibungkus / dibedong menggunakan kain agar
tetap menjaga suhu tubuh
14
Bereskan alat yang telah digunakan
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
15
kemudian keringkan dengan handuk bersih dan
kering
16
Diskusikan hasil pemeriksaan dengan orang tua
bayi
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR7
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
C.
TEKNIK
17
Teruji melaksanakan secara sistematis dan berurutan
18
Teruji menjaga privacy pasien
19
Teruji memberikan perhatian terhadap respon pasien
20
21
Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan
tidak ragu–ragu
Teruji mendukung pasien untuk kooperatif
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR8
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 2 : Melaksanakan perawatan tali pusat bayi
1.
URAIAN MATERI
Perawatan
adalah
proses
pembuatan,
cara
merawat,
pemeliharaan, penyelenggaraan.
Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana yang
penting,pastikan tali pusat dan area sekelilingnya selalu bersih dan
kering. Selalu cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum
membersihkan tali pusat. Selama ini, standar perawatan tali pusat yang
dianjurkan oleh tenaga medis pada orang tua baru adalah membersih
atau membasuh pangkal tali pusat dengan alkohol 70%. Sedangkan
dalam kehidupan masyarakat desa masih ada yang menggunakan
metode perawatan tali pusat dengan bobok daun sirih.
Untuk perawatan tali pusat bagian yang harus selalu dibersihkan
adalah pangkal tali pusat,bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal
ini, anda harus sedikit mengangkat(bukan menarik) tali pusat. Bayi
anda tidak akan merasakan sakit. Sisa air atau alkohol yang
menempel,pada tali pusat dapat dikeringkan dengan kain kasa steril
atau kapas. Setelah kering anginkan tali pusat. Anda dapat mengipas
dengan tangan atau meniup-niup untuk mempercepat pengeringan.
Tali pusat harus dibersihkan sedikitnya 2x dalam sehari.
Tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena
akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya
tali pusat,uga menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa ditutup
(mungkin anda ngeri melihat penampakannya), tutup atau ikat dengan
longgar pada bagian atas tali pusat dengan kain kasa steril. Pastikan
bagian pangkal tali pusat terkena udara dengan leluasa. Bila bayi anda
menggunakan popok sekali pakai, pililah yang memang untuk bayi baru
lahir(yang ada lekukan pada bagian depan), dan jagan kena celana
atau juinsuit pada bayi anda. Sampai tali pust puput,kenakan saja
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR9
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
popok dan baju atasan. Apabila bayi anda menggunakan popok
kain,jangan masukan baju atasnya kedalam popok. Intinya adalah
membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat mongering dan
terlepas.
Perawatan tali pusat kering adalah tali pusat dibersihkan dan
dirawat serta dibalut dengan kasa kering,tali pusat dijaga agar bersih
dan kering tidak terjadi infeksi sampai tali pusat kering dan lepas.
Cara perawatan tali pusat kering:
a. Siapkan alat-alat
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat
c. Keringkan tangan menggunakan handuk bersih dan kering
d. Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa.
e. Setelah bersih,oleskan air steril atau alkohol menggunakan kapas
bertangkai mulai dari pangkal sampe ujung.
f. Tali pusat dibungkus dengan kasa steril kering
g. Setelah tali pusat terlepas atau puput,pusat tetap diberikan kain
steril (asuhan persalinan normal)
2.
PETUNJUK PRAKTIKUM
a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan prosedur
b. Lakukan prosedur pelaksanaan perawatan tali pusat
3.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Penilaian:
0 Jika tidak dilakukan
1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna
2 Jika dilakukan dengan benar
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR10
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
Perawatan Tali Pusat Bayi
a. Alat dan Bahan
1) Kassa steril
2) Korentang
3) Alkohol
4) Sarung tangan/handscoen
b. Prosedur pemeriksaan Antropometri Bayi
PERAWATAN TALI PUSAT BAYI
NO
BUTIR YANG DINILAI
A.
SIKAP DAN PERILAKU
1
Memberi salam dan perkenalan
2
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3
Teruji memposisikan pasien dengan tepat sebelum,
1
2
3
4
selama dan sesudah tindakan
4
Teruji tanggap terhadap reaksi pasien
5
Teruji sopan, sabar dan teliti
B.
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
6
Menyediakan :
-
Kassa steril dalam tempatnya
-
Korentang
-
Alkohol
-
Sarung tangan
C.
CONTENT / ISI
7
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu
keringkan dengan handuk bersih
8
Membebaskan daerah perut bayi dari pakaian
9
Menggunakan sarung tangan
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR11
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
10
Melepaskan kassa yang membungkus tali pusat
secara perlahan – lahan
11
Mengecek keadaan tali pusat dan daerah sekitar
tali pusat dan perut. Lihat apakah ada tanda – tanda
infeksi
12
Membersihkan tali pusat bayi dan daerah sekitar tali
pusat dan perut dengan kassa steril apabila ada
kotoran atau kerak
13
Membungkus kembali tali pusat dengan kassa yang
dibasahi alkohol dan pastikan tali pusat tertutup
dengan baik
14
Rapikan bayi
15
Rapikan alat
16
Beritahu ibu bahwa tindakan perawatan tali pusat
bayi telah selesai dilakukan
17
Lepaskan sarung tangan
18
Cuci tangan dan keringkan
D.
TEKNIK
19
Teruji
melaksanakan
secara
sistematis
dan
berurutan
20
Teruji menjaga privacy pasien
21
Teruji
memberikan perhatian terhadap respon
pasien
22
Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri
dan tidak ragu – ragu
23
Teruji mendukung pasien untuk kooperatif
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR12
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
Kegiatan Belajar 3 : Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini
1.
URAIAN MATERI
Inisiasi Menyusu Dini
Protokol evidence-based yang telah diperbahrui oleh WHO dan
UNICEF tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu jam pertama
menyatakan bahwa bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan ibunya
segera setelah lahir selama paling sedikit satu jam. Bayi harus dibiarkan
untuk inisiasi menyusu dan ibu dapat mengenali bahwa bayinya siap
untuk menyusu serta member bantuan jika diperlukan. Menunda semua
prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru lahir hingga
inisiasi
menyusu
selesai
dilakukan,
prosedur
tersebut
seperti
memandikan, menimbang pemberian vitamin K, obat tetes mata,dll
2. PETUNJUK PRAKTIKUM
a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan prosedur
b. Lakukan prosedur pelaksanaan asuhan bersalin pada kala II
3. PROSEDUR PELAKSANAAN
Penilaian:
0 Jika tidak dilakukan
1 Jika dilakukan tetapi kurang sempurna
2 Jika dilakukan dengan benar
Inisiasi Menyusu Dini
a. Alat dan bahan
1) Selimut
2) Handuk
3) Topi
4) Gunting tali pusat
5) Klem tali pusat
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR13
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
6) Umbilical chord/ pengikat tali pusat
7) Salep mata
8) Vit K
9) Spuit
10) Metlin
11) Mistar
b. Prosedur pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini
NO
BUTIR YANG DINILAI
A.
SIKAP DAN PERILAKU
1
Memberi salam dan perkenalan
2
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3
Teruji memposisikan pasien dengan tepat sebelum,
1
2
3
4
selama dan sesudah tindakan
4
Teruji tanggap terhadap reaksi pasien
5
Teruji sopan, sabar dan teliti
B.
CONTENT / ISI
6
Mencuci tangan
7
Meletakkan bayi diatas perut ibu dan mengeringkan
bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali kedua tangannya
8
Memotong tali pusat dan mengikatnya
9
Menengkurapkan bayi di atas perut ibu dengan
kepala bayi menghadap ke kepala ibunya
10
Menyelimuti ibu dan bayi, kepala bayi dipakaikan
topi
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR14
Prodi D-III KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
Jl. Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo
11
Setelah 12 – 44 menit, bayi akan mulai bergerak
dengan menendang, menggerakkan kaki, bahu dan
lengannya. ( bayi akan mencari aerola mammae
dan akan membenturkan kepalanya ke dada ibu )
12
Memastikan bahwa bayi akan mengangkat kepala,
mulai mengulum puting dan mulai menyusu. Hal ini
biasanya akan dicapai bayi dalam 27 – 71 menit
13
Memastikan bayi menyusu untuk pertama kalinya
sekitar 15 menit
14
Setelah selesai menyusu, lakukan pemeriksaan
fisik,
pemeriksaan
antropomerti,
pemeriksaan
refleks, menyuntikkan vik K dan mengoleskan salep
mata
15
Menunda memandikan bayi sebelum 6 jam
16
Memastikan bahwa bayi tetap dalam jangkauan ibu
agar bayi dapat menyusu sesuai keinginannya
17
Merapikan bayi
18
Membereskan alat
19
Mencuci tangan
C.
TEKNIK
20
Teruji
melaksanakan
secara
sistematis
dan
berurutan
21
Teruji menjaga privacy pasien
22
Teruji
memberikan perhatian terhadap respon
pasien
23
Teruji melaksanakan tindakan dengan percaya diri
dan tidak ragu – ragu
24
Teruji memperhatikan prinsip aseptic dan antiseptic
MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR15
Download