III. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 3.1. Kabupaten Tanjung Jabung Timur 3.1.1. Letak dan Luas Luas Wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah 5.445,0 km2. Ibukota kabupaten berkedudukan di Muara Sabak. Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak antara 0053‟ – 1041‟ LS dan 103023‟ –104031‟ BT. Batas-batas Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Cina Selatan Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Muaro Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Muaro Jambi Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Cina Selatan Ketinggian Kabupaten Tanjung Jabung Timur ± 1 – 5 m dari permukaan laut. Topografi daerah pada umunya dataran rendah, berupa rawa/gambut dengan permukaan tanah yang banyak dialiri pasang surut air laut (BPS Tanjung Jabung Timur, 2009). 3.1.2. Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbentuk dari pemekaran Kabupaten Tanjung Jabung menjadi wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 54 Tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari 11 kecamatan, 81 desa dan 8 kelurahan. 52 3.1.3. Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur menurut BPS (2009) adalah 211.796 jiwa dengan rincian pria 107.662 jiwa dan wanita 105.134 jiwa. Kepadatan penduduk di kabupaten ini adalah 39,08 jiwa/km2, dengan demikian kondisi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dikategorikan masih belum padat. Penyebaran penduduk di kabupaten ini cenderung berkumpul pada suatu tempat dan belum merata. Penyebaran Sekolah Dasar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah seimbang sesuai dengan jumlah murid yang ada, sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Lanjutan Atas jumlahnya belum memadai jika dibandingkan dengan murid yang ada. Salah satu kebijakan strategis yang dilakukan Pemerintah Daerah adalah pembebasan biaya SPP/BP-3 sejak tahun 2003. Kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sudah cukup baik bila dilihat dari jumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada. Puskesman yang ada sebanyak 17 buah, sedangkan Pustu 61 buah dan Rumah Sakit Umum Tipe C 1 buah. Kebijakan strategis yang dilakukan Pemerintah Daerah adalah berobat gratis pada Puskesmas, Pustu dan Rumah Sakit Umum sejak tahun 2006. 3.1.4. Luas Hutan Luas hutan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah 211.384, 80 ha atau 38 % dari total luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur (5.445 km 2 ), sedangkan luas hutan lindungnya dalah 23.748 Ha atau 4 % terhadap total luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Peta kawasan hutan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada lampiran 1. 53 Luas hutan lindung 4% Luas hutan lainnya 34% Luas non hutan 62% Gambar 7 Persentase luas hutan lindung terhadap total luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Dari 211.384,80 Ha hutan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, terdiri dari Cagar Alam 4.041,60 Ha (1,9 %), Taman Nasional 124.425 Ha (58,86 %), Taman Hutan Raya 3.955 Ha (1,87 %), Hutan Lindung 23.748 Ha (11,23 %) dan Hutan Produksi 55.175,20 Ha (26,10 %). Tabel 13 Luas kawasan hutan Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdasarkan fungsinya No 1. 2. Kecamatan Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (Ha) Cagar Taman Tahura Taman alam Nasional Wisata Alam 26.755,00 1.485,00 33.750,00 - Hutan Lindung (Ha) Hutan Produksi (Ha) Hutan Produksi Terbatas (Ha) Sado Nipah Panjang 3. Muara 843,60 Sabak 4. Mendara 1.713,00 - 17.721,00 49.457,00 5. Dendang 6.027,00 4.693,20 6. Rantau 63.920,00 3.995,00 1.025,00 Rasau Jumlah 4.041,60 124.425,00 3.995,00 - 23.748,00 55.175,20 Sumber : 1. SK Menhut N).421/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Jambi 2. Peta Tematik BIPHUT Jambi (Penggunaan Kawasan Hutan, Hasil Tata Batas Kabupaten Tanjung JabungTimur Jumlah (Ha) - 26.755,00 35.235,00 - 843,60 - 68.891,00 10,720,20 68.940,00 - 211.384,80 Hutan lindung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan hutan lindung gambut. Di Kabupaten ini juga terdapat Taman Nasional Berbak yang merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara, dengan luas 150.000 Ha, yang terdiri dari hutan rawa air tawar dan hutan rawa gambut. 54 Cagar Alam 2% Hutan Produksi 26% hutan Lindung 11% Taman Hutan Raya 2% Gambar 8 Taman Nasional 59% Grafik luas kawasan hutan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdasarkan fungsinya. 3.2. Kabupaten Sarolangun 3.2.1. Letak dan Luas Kabupaten Sarolangun terletak antara 102003‟39” BT sampai 103013‟17” BT dan 01053‟39 LS sampai dengan 02046‟24” LS. Luas wilayah Kabupaten Sarolangun ± 617.443 Ha atau 6.174,43 km2, dengan ketinggian tempat antara 20 - 1.950 m dari permukaan air laut. Ibu kota Kabupaten Sarolangun adalah Bangko, dengan batas sebagai berikut. Sebelah utara : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Batanghari dan Merangin Sebelah selatan : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Sumatera Selatan Sebelah barat : Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Merangin : berbatasan dengan wilayah Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan 3.2.2. Pemerintahan Kabupaten Sarolangun yang dikenal dengan daerah Sepucuk Adat Serumpun Pseko merupakan kabupaten pemekaran yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No 54 Tahun 1999 tanggal 12 Oktober 1999, besamaan dengan Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kabupaten Sarolangun terdiri dari 10 kecamatan, dengan 124 desa, 6 kelurahan dan 2 desa unit pemukiman transmigrasi. 55 3.2.3. Kependudukan Jumlah penduduk di Kabupaten Sarolangun tahun 2008 sebanyak 214.036 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 106.085 jiwa dan perempuan 107.951 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sarolangun 1,99 % per tahun, dengan kepdatan penduduk 492 jiwa/km2. Sebagian besar masyarakat Sarolangun bekerja di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Di kabupaten ini terdapat Sekolah Dasar sebanyak 216 buah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 62 buah, Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Kejuruan sebanyak 36 buah, dengan jumlah siswa Sekolah Dasar sebanyak 34.231 siswa, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama sebanyak 9.127 siswa dan Sekolah Lanjutan Atas sebanyak 6.191 siswa. Di Kabupaten ini terdapat 12 Puskesmas, 51 Pustu dan 12 Puskesman keliling, secara bertahap mulai tahun 2007 mulai beroperasi Rumah sakit Umum tipe C. 3.2.4. Luas Hutan Luas hutan di Kabupaten Sorolangun adalah 252.377,81 Ha atau 40.88 % dari total luas Kabupaten Sorolangun (6.174,43 km2), sedangkan luas hutan lindungnya 54.285,20 Ha atau 9 % dari total luas Kabupaten Sarolangun. Peta kawasan hutan Kabupaten Sarolangun dapat dilihat pada Lampiran 2. Luas Hutan Lindung 9% Luas hutan lainnya 32% Non hutan 59% Gambar 9 Persentase luas hutan lindung terhadap total luas wilayah Kabupaten Sarolangun Dari 252.377,81 Ha hutan yang ada di Kabupaten Sarolangun, terdiri dari Hutan Lindung 54.285,20 Ha (21,51 %), Cagar Alam 73,74 Ha (0,03 %), Taman Nasional 9.605 Ha ( 3,80 %). Hutan Produksi 99.056 Ha (39,25 %) dan Hutan Produksi Terbatas 89,357,87 Ha (35,40 %). 56 Tabel 14 Luas kawasan hutan Kabupaten Sarolangun berdasarkan fungsinya No Kecamatan 1. 2. Sarolangun Pelawan Singkut Limun Batang Asai Pauh Mandi Angin Jumlah 3. 4. 5. 6. Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam (Ha) Cagar Taman Tahura Taman alam Nasional Wisata alam - Hutan Lindung (Ha) Hutan Produksi (Ha) Hutan Produksi Terbatas (Ha) Jumlah (Ha) - 950,00 6.735,00 2.365,00 - 3.315,00 6.735,00 73,74 9.605,00 - - - 21.065,00 33.220,20 - 37.345,00 6.122,00 17.985,00 29.921,00 23.393,24 15.743,00 47.856,63 58.410,00 62.735,44 43.331,00 77.851,00 4.041,60 9.605,00 - - 54.285,20 99.056,00 89.357,87 252.377,81 Sumber : 1. SK Menhut N).421/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Jambi 2. Peta Tematik BIPHUT Jambi (Penggunaan Kawasan Hutan, Hasil Tata Batas Kabupaten Sarolangun) 3. SK Menhutbun No 258/Kpts-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000 tentang Penunjukan Kawasan TN Bukit Duabelas di Provinsi Jambi Cagar Alam 0% Taman Nasional 4% Hutan Lindung 22% Hutan Produksi Terbatas 35% Hutan Produksi 39% Gambar 10. Luas kawasan hutan lindung di Kabupaten Sarolangun berdasarkan fungsinya 3.3. Kabupaten Solok Selatan 3.3.1. Letak dan luas Secara geografis letak Kabupaten Solok Selatan berada antara 01027‟13” dan 01021‟39” L.S dan 100025‟00” dan 100053‟24” BT, dengan luas wilayah 3.346,20 km2. Topografi daerah sangat bervariasi antara daratan, lembah dan berbukit-bukit, dengan ketinggian tempat antara 500 – 1.700 m dari permukaan laut. Ibu kota Kabupaten Solok Selatan di Padang Aro, adapun batas wilayah kabupaten ini adalah sebagai berikut. 57 Sebelah Barat : Kabupaten Pesisir Selatan Sebelah Utara : Kabupaten Solok Sebelah Timur : Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung Sebelah Selatan : Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi 3.3.2. Pemerintahan Kabupaten Solok Selatan merupakan pemekaran dari Kabupaten Solok yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat. Kabupaten Solok Selatan terdiri dari 5 kecamatan dan 29 nagari dan 131 jorong. Secara umum wilayah nagari yang ada di Kabupaten Solok Selatan mempunyai wilayah yang cukup luas untuk suatu unit pemerintahan terendah. 3.3.3. Kependudukan Berdasarkan data tahun 2008, jumlah penduduk Kabupaten Solok Selatan sebanyak 133.861 jiwa, terdiri dari laki-laki 65.826 jiwa dan perempuan 68.035 jiwa, dengan kepadatan penduduk 40 jiwa/km2. Di Kabupaten Solok Selatan terdapat 134 SD, 47 SLTP dan 12 SLTA, dengan jumlah murid SD sebanyak 20.962 orang, SLTP sebanyak 10.698 orang dan SLTA sebanyak 4.006 orang. Mata pencaharian masyarakat Solok Selatan sebagian besar adalah pertanian. Jumlah Puskesman di kabupaten ini senyak 6 unit, 31 Pustu dengan jumlah tenaga dokter sebanyak 13 orang. 3.3.4. Luas Hutan Luas hutan di Kabupaten Solok Selatan adalah 231.860 Ha atau 69,29 % dari total luas wilayah Kabupaten Solok Selatan (3.346,20 km2), sedangkan luas hutan lindungnya 92.417 Ha atau 27,61 % dari total luas Kabupaten Solok Selatan. Peta kawasan hutan di Kabupaten Solok Selatan terdapat pada Lampiran 3. 58 Luas hutan lindung 28% Luas non hutan 31% Luas hutan lainnya 41% Gambar 11 Persentase luas hutan lindung terhadap total luas wilayah Kabupaten Solok Selatan Dari 231.860 Ha hutan yang ada di Kabupaten Solok Selatan, terdiri dari Hutan Konservasi 65.784 Ha (28,37 %), Hutan Lindung 92.417 Ha (39,85 %) dan Hutan Produksi Tetap 23.524 Ha (10,14 %), Hutan Produksi Terbatas 41.521 Ha (17,91 %) dan Hutan Produksi Konservasi 8.614 Ha (3,72 %) . Tabel 15 Luas kawasan hutan Kabupaten Solok Selatan berdasarkan fungsinya No Fungsi Hutan Luas Persentase Keterangan (Ha) (%) 1. Hutan Lindung 92.417 27,62 Luas wilayah 2. Hutan Konservasi 65.784 19.66 kabupaten 3. Hutan Produksi Tetap 23.524 7,03 334.620 Ha 4. Hutan Produksi Terbatas 41.521 12,41 5. Hutan Produksi yang 8.614 2,57 dapat dikonversi Jumlah 231.860 69,29 Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Solok Selatan, 2010 59 Hutan Produksi Terbatas 18% Hutan Produksi Konversi 4% Hutan Konservasi 28% Hutan Produksi Tetap 10% Hutan Lindung 40% Gambar 12 Luas kawasan hutan di Kabupaten Solok Selatan berdasarkan Fungsinya