KHILAFAH FATT{IMTYAH DI MESIR (Pembentukan, Kemajuan politik, Ilmu, Kemunduran, Kehancuran) Zilcwan - Abstract Callphate Fatimiyah apouter that held bypeople who arc embrace of Shiite Ismailia uting. They are one of the descendants group of is Ali ibn Abi nlib and Fatima daughter of Proph* Muhammad. In the course of its h;story th;s Cal;phate hadprogressed in uarious f elds: politics, science, economics, arcltitectu.re, etc., so that people could feel the prosperity and peace. Tbis article will raise Fathirniyah history since the establisltnzent of the Caliphate, the political progress, science, and its destruction. Kata hunci: Prestasi Politile, Konfl;k Internal A Pendahuluan Salah satu Daulat terpenting ye ng telah tercatat dalam lembaran sejarah dan peradaban Islam adalah Daulat Fathimiah. Daulat ini memerintah lebih dari dua abad limanya dan merupakan Daulat yang beraliran Syi'i yang dalam tahun 909 Masehi telah menobatkan dirinya di Tirnisia sebagai suatu ranrangan yang dengan sengaja direncanakan terhadap Daulat Abbasiah di Bagdad. Daulat Fathimiah muncul di celah-celah kemunduran politik Abbasiah reparnya pada masa khalifahnya yang ke l8 yaituJa'far al-Muqradir Billah. Adapun mengenai asal-usul daulat ini, meskipr.rn agak sulit menetapkan secara pasti siapa oendirinya yang sebenarnya dan sejauh mana hubungan khilafah ini dengan kerurunan Fathimah puteri Rasulullah sAv4, namun yang jelas daulat ini adalah sebuah daulat syi'ah Ismailiah, dimana cara kelahirannya dihubungkan dengan gerakan-gerakan propaganda yang dilancarkan oleh Abu - Penulis adalah Dosen Sejarah Peradaban Islam pada Fakultas Ushuluddin STS Janrbi sedang menyelesaikan program 53 di UKM Malaysir 'L\ll)lD \.trl. lX, No. 2, |ULI-DESIJIUBEIT 2010 IAIN I Ztkwan Abdullah ibn Husein al-Syi'i di wilayah Maghribi dan beberapa orang propagandis lainnya seperti Abdullah ibn Maimun, AlHalawani dan Abu Sufyan.t Pada mulanyaAbu Abdullah menyiarkan dakwahnya di Yaman kemudian ke Afrika fJtara tempat bermukimnya Al-Halawani dan Abu Sulyan. Ketika itu daerah ini dikuasai oleh kerajaanAghlabiah. Setelah Al-Halawani dan Abu Sufyan meninggal, Abu Abdullah mengajak Abu Ubaidullah al-Mahdi untuk bekerja sama dalam menjalankan misi mereka, dan ternyata misi mereka berhasil. Di celah-celah keberhasilan dalcwah mereka itu Abu Ubaidullahpun meninggal, dan propaganda gerakan itu diteruskan oleh anaknya yaitu Ubaidullah al-Mahdi.2 Ubaidullah al-Mahdi dipandang sebgai al-Imam di kalangan Syi'ah Ismailiah. Pada tahun 909 M, pecahlah pemberontakan menantang kekuasaan Daulat Aghlabiah yang waktu itu dipimpin oleh Emirnya yang terakhir yaitu Abu Mudhar Ziadatullah, kemudian Ubaidullah yang dianggap sebagai gembong pemberontak meskipun sesekali dapat berhasil meloloskan diri, namun akhirnya dia dapat ditangkap juga dan terus dimasukkan ke dalam penjaraAkan tetapi Abu Abdullah al-Syi'i tidak berhasil dilumpuhkan kaum Aghlabiah, sehingga ia berhasil menyusun kekuatannya sererusnya mampu' pula dia mengungguli kaum Aghlabiah. Setelah memperoleh kemenangan diapun segera ke penjara dan membebaskan Ubaidullah al-Mahdi, kemudian membai'atnya, dan setibanya di Qairawan Ubaidullah al-lvlahdi dibai'at pula oleh penduduk secara umum dan diberi pula gelar kepadanya dengan Al-Mahdi Amir al-Mukminin.3 Dengan demikian resmilah berdirinya Khilafah Fathimiah di Qairawan Tirnisia dengan Ubaidullah al-Mahdi sebagai Khalifahnya yang pertama. Khilafah Fathimiah di Qairarvan ini untuk seterusnya sempat diperintah oleh empat orang khalifah yaitu Ubaidullah al-Mahdi sendiri (909-934 M), Al-Qaim (934I Hasan Ibrahim Hasan, Titrihh al-Islam, (Cairo: Maktabat al-Nahdat al-Misriah, 1965),Ju?-lll,h.t44 Ahmad Syalabi, Mausuat al- farikh al-Islami ua al-Nadlarat al-Islamiyar, (Cairo: Ir4aktabar al-Nahdat al-Misriah, 1977),Jv IV h. 289 I Hasan lbral.rim Hasan, Thrihh al-Islanr,h. 145 2 11UDID \bl. IX, No. 2,.jLlI.I-DESEI\'IBER 2010 KI{IL.\FAI{ t')\'l'l IIt\In,\I { DI N,IESIR... 946 M\, Al-Manshur (945-952 M) dan Al-Muiz (952-975 M). Akan tetapi sekitar tiga tahun sebelum berakhir kekhalifahan Alfuluiz, diapun pindah ke Mesir dan menjadikannya sebagai ibu kota Khilafah Fathimiah. Adapun proses pembentukan Khilafah Fathimiah di Mesir sekaligus kemajuan yang dicapai, di tambah dengan kemunduran dan kehancurannya, berikut ini akan dicoba menelusurinya menurut kemampuan yang ada. B. Pembentukan Khilafah Fathimiah di Mesir Sewakru Khilafah Fathimiah telah menobatkan dirinya di Tirnisia, Mesir telah kembali ditangani langsung oleh Daulat Abbasiah di Bagdad setelah Dinasti Thuluniah mengalami kehancuran pada tahun 906 M. Ketika pusat Khilafah Abbasiah di Bagdad dilanda kerusuhan, maka kaum Fathimiah sebagai saingan berat Abbasiah itu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk merebut wilayah kekuasaan Abbasiah yang terkenal dengan kesuburan lembah sungai Nil nya itu, apalagi Mesirpun tidak tidaklah sunyi dari berbagai kegoncangan. Pada masa kegoncangan yang demikian itu kata Ahmad Syalabi, kaum Fathimiah sempat melancarkan serangan terhadap wilayah Mesir sebanyak tiga kali.a Pertama yaitu pada tahun 301 H dibawah pimpinan Abu alQasim ibn Ubaidullah al-Mahdi, akan tetapi berhasil dipatahkan oleh pasukan Abbasiah, sehingga pasukan Fathimiah terpaksa kembali ke Maghribi. Keduayaitu tahun 3A7 H, dan mereka berhasil menguasai Iskandariah, akan tetapi pada tahun 309 H pasukan Abbasiah sukses pula menghajar tentara Fathimiah. Ketiga yaitu pada tahun 321H, serangan kali ini, pasukan Fathimiah mendapat bantuan dari sebagian orang-orang Mesir yang ingin melepaskan diri dari kegoncangan yang diderita Mesir kedka itu, lalu kaum Fathimiah berhasil menduduki Iskandariah. Karena kegoncangan yang tidak menguntungkan Daulat Abbasiah itu, maka Khalifah Abbasiah memilih Ikhsyid unmk berkuasa di Mesir sehingga dia mampu mengantisipasi ancaman Fathimiah, bahkan Mesir sempar dikuasai oleh beberapa orang keturunannya (Dinasti Ikhsyidiah). Dengan demikian ambisi Fathimiah untuk menaklukkan Mesir terpaksa harus tertunda. { Ahmad Syalabi, IL:[ausuat al-Tarihh al-Islami 292-293 -l-.\ll)lD \irl. lX. No- 2,.JUl.I-DllStlIIBER 2010 ua al-Nadlarat al-Islamiyat, h. Zikwan 'lfalaupun dalam beberapa tahun penguasa Ikhsyidiah dapat mengantisiPasi ancaman F"1hi*iah, namun setelah wafatnya Kafu"r yaitu penguasa Ikhsyidiah yang ke empat pada tahun 968 M, Dinasti if.frrliai"n telah ber"da diambang kehancuran, sebab Abu al-Fawaris yang belum berumur sebelas tahunpun diangkat sebagai penggantiny" ,.t,r't saja tidak dapat berbuat aPa-aPa' memiliki sementara w azir-w eir yan g mendampinginya tidak p ula o-rangkebencian sifat-sifat s€perti yang dimiliki Kafur, akhirnya orang Mesiipun t rf,"d"pttya tid,a! terelakkan' sehingga. Mesir kemf;ali dalam keadaan tiiak stabil, kemudian Khalifah Fathimiah di Tirnisia ketika itu adalah Al-Muiz Lidinillah memanfaatkan situasi itu sebagai kesempatan yang baik untuk menakhkkan M.;ir, ,.,,,.rrrrrl dia meliirat Khalifah Abbasiah di Bagdad tidak Mesir' karena mereka ;;;;""gkin dapat rnempertahankan L"aiJ t.a"rrg dirilukk"t oi.h rongrongan Bizantium'5 Untuk bala merealisasikai tujuannya, fhalifah Al-Muiz mengutus ,tentaranya dib"w"h pimpinan Jauhar.al-Shiqilli pada tahun 358 Ht 965 tt{. l"ai sebagai ".ou""g panglima yang berani dan setia' j",rt al-shiqilli t.i,r, *ul"ks"n"k"n tugas yang dibebankan ", i.p"d"rry" denlgan mengerahkan pazukan berkuda dan infantrinya' ;;;;dp"d. [.r*,rl";n bula" f1"'b1 lfr:",itu.berhasil tiba di tentara Ikhsyidiah dan akhirnya pasukan Mesii]"lalu -.rry.r"tg dia berhasil memasuki J",rtr"t muncul r.b"g"I p.*enang' sehinggaF,rr,hu,h (ibu kota it.rit waktu itu) pada hari Selasa, 17 Syaban aig H u b.rrg"r, demikian wilayah Mesir telah berada dibawah kekuasaan Fathimiah. Setahun setelah penaklukkan Mesir oleh Jauhar al-Shiqilli itu, dia terus rn.*barrg,rn sebuah kota baru pada pinggir barat sungai Nil, kot" ini diberi"nya nama dengan Al-Qahirah (kota kemegahan) nama dan diikuti pula dengan pembangunan sebuah masjid dengan Al-Jami' al-Azhat.7 Dicelah-celah kegiatannya membangun kota baru itu' Jauhar jrg" aktif meyakirrk"o m"ry"rakat bahwa Khalifah Fathimiah tidak tl.]"a* rRenghancurkan mereka, akan tetapi sebaliknya bahwa i Hasan Ibrahim Hasan, Tizrihh al-Islam, h' 148 (cairo: Mathbaat Lajnat Muhammad Abdullah 'lnan, Thrihh al-Jami'alAzhar, al-Taktif, 1958), h. 33 : Mr.rhammad Abdullah 'lnan, Thtikh al-Jami'al-Azhar'h' 33 6 1',\iDiD 1'oll Ix. No, 2,.tul.l'l)HSlil\{IlER 2010 KI I Il-Al'l{I I I'A'fl IIAIDAI:I DI A'IItSIR... pemerintah Fathimiah senantiasa berniat baik kepada semua rakyat. Dia terus mendoktrin masyarakat dengan mazhab Syi'ah serta mencegah dalcwah Abbasiah dari rnimbar-mimbar Mesir dan Syam. Setelah dia merampungkan bangunan baru yang akan diladikan sebagai sentral Khilafah Fathimiah itu, dia mengutus utusannya untuk memberi tahu semua itu kepada Khalifah, dan dengan rasa gembira Khalifah Al-Muiz memasdlsn untuk pindah ke Mesir dengan keluarga, harta dan para pengikutnya, sehingga pada 7 Ramadhan 362 H bertepatan dengan 11 Juni 973 M Khalifah Fathimiah itupun berhasil memasuki kota Al-Qahirah sekaligus memasuki istana kekhalifahan yang telah disiapkan Jauhar dengan penuh haru sambil bersujud kepada Allah S\trT.8 Dengan demikian sejak tahun 973 M itu resmilah Khalifah Fathimiah berikut dengan ibu kotanya di Mesir. Setelah Khalifah Al-Muiz wafat pada tahun 975 M, Mesir diperintah oleh l0 orang Khalifah Fathimiah, sehingga Khalifah Fathimiah seluruhnya berjumlah 14 orangsebagaimana tersebut berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Al-Qaim (los --e34M) (934 -e46 M) Al-Mansur (e46 Al-Muiz N-Aziz Al-Hakim N-Zakir (e52-e75 M) (e75 - 9e6 M) (996 - 1021 M) (rozt - 1035 M) Al-Mustansirr (1035 Al-Mahdi Al-Musta'li 10. Al-Amir 11. AI-Ha6z - lo94 M) (1094 - 1101 IvI) (t 101 - 1130 M) (1130 - 1149 M) 12. N-Zafrr (1r49-ll54M) 13. Al-Faiz (1t54 (l 160 - 14. Al-Adid 8 f -952M) n60 M) 1171 Hasan lbrahirn Hasan, Thrihh al-Ishm, h. t 50 ill)ID \bl. IX, No 2, lul.l-DttsljAtBliR 2010 M) di atas dapat disimpulkan bahwa masa pemerintahan Fathimiah secara keseluruhan adalah sekitar 262 tahun, dan oleh karena mulai tahun 973 M Khalifah Al-Muiz memindahkan ibu kota Khalifah ini ke Mesir, maka dapat pula Jadi dari tabel dikatakan bahwa selama lebih kurang 64 tahun Khilafah Fathimiah berpusat di Qairawan Tirnisia dan 198 tahun berpusat di AlQahirah Mesir. C. Kamaiuan Khilafah Fathimiah Selama Khilahh Fathimiah berpusat di Mesir tercatat ada beberapa kemaiuan yang telah dicapainya baik dalam bidang politik maupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan lainJain. l. Kemajuan Bidang Politik Khilafah Fathimiah di Mesir, Khalifah Al-Muiz senantiasa gigih meningktakan keamanan masyarakat dan menundukkan pengikut-pengikut Ikhsyid yang memban gkang serta membuat sistem pemerintahan yang baik dan teratur. Disamping itu hubungan pemerintah dengan pembayar pajak rerus ditingkatkan ditambah lagi dengan mengadakan toleransi yang rnantap dengan komunitas non muslim baik dengan Yahudi mauPun dengan Nasrani, sehingga mereka mengakui keberadaan Khilafah Fathimiah. Jadi Khilafah Fathimiah nampaknya bertambah hari bertambah mantap. Pada awal Kegiatan penyebaran doktrin syi'ah terus ditingkatkan, sya'ir ketika itu diladikan sebagai alat yang ampuh untuk tujuan tersebut disamping uPacara-uPacara maulid jtg" dipergunakan sebagai kesempatang yang baik untuk tujuan yang sama. Al-Maqrizi mengatakan ada enam maulid.yang senantiasa dirayakan yaitu maulid Nabi SAN7, maulid Ali, maulid Fathimah, maulid Hasan, maulid Husein dan maulid Khalifah yang sedang berkuasa.e Adapun mengenai kekuasaan politik Fathimiah sejak masa Al-Muiz terus ditingkatkan sehingga pada masaAl -Azizwilayah e Al-Maqrizi, Al-Khithath al-Maqrizi, (Mesir: Mathbaat al-Nil' 1324 H)' Juz II' h.384 -l'.\jDlD Yd. IX, No. 2,JUI-I-DESIIN{BIII{ 2010 di atas dapat disimpulkan bahwa masa pemerintahan Fathimiah secara keseluruhan adalah sekitar 262 rahun, dan oleh karena mulai tahun 973 M Khalifah Al-Muiz memindahkan ibu kota Khalifah ini ke Mesir, maka dapat pula Jadi dari tabel dikatakan bahwa selama lebih kurang 64 tahun Khilafah Fathimiah berpusat di Qairawan Tirnisia dan 198 tahun berpusat di AlQahirah Mesir. C. Kamaiuan Khilafah Fathimiah Selama Khilafah Fathimiah berpusat di Mesir tercatat ada beberapa kemaiuan yang telah dicapainya baik dalam bidang politik maupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan lainJain. l. Kemajuan Bidang Politik Khilafah Fathimiah di Mesir, Khalifah Al-Muiz senantiasa gigih meningktakan keamanan masyarakat dan menundukkan pengikut-pengikut Ikhsyid yang memban gkang serta membuat sistem pemerintahan yang baik dan teratur. Disamping itu hubungan pemerintah dengan pembayar pajak rerus ditingkatkan ditambah lagi dengan mengadakan toleransi yang rnantap dengan komunitas non muslim baik dengan Yahudi maupun dengan Nasrani, sehingga mereka mengakui keberadaan Khilafah Fathimiah. Jadi Khilafah Fathimiah nampaknya bertambah hari bertambah mantap. Pada awal Kegiatan penyebaran doktrin syi'ah terus ditingkatkan, sya'ir ketika itu dijadikan sebagai alat yang ampuh untuk tujuan tersebut disamping uPacara-uPacara maulid jtg" dipergunakan sebagai kesempatang yang baik untuk tujuan yang sama. Al-Maqrizi mengatakan ada enam maulid.yang senantiasa dirayakan yaitu maulid Nabi SAV, maulid Ali, maulid Fathimah, maulid Hasan, maulid Husein dan maulid Khalifah yang sedang berkuasa.e Adapun mengenai kekuasaan politik Fathimiah sejak masa Al-Muiz terus ditingkatkan sehingga pada masaAl -Azizwilayah e Al-Maqrizi, Al-Khithatb al-Maqrizi, (Mesir: Mathbaat al-Nil, 1324 H)' Juz II' h. 384 'l',\.lDlD Yd. IX, No. 2,.|UI-I-DIISEI\{BIIR 2010