PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Telkom Tbk.) Oleh, Wina Febriani 093403141 Pembimbing : Dr. Jajang Badruzaman, SE., M.Si, Ak Iwan Hermansyah, SE., M.Si.Ak ABSTRACT This study aims to determine the corporate social responsibility, the value of the company as well its effect on performance company. Data sourced from the company's financial year period from 2006 to 2021. Method of analysis with descriptive correlational approach. Technique using regression analysis and path analysis. The results showed the largest CSR funds issued in 2012, the company's highest value in 2007, the company's performance based on the ratio of Basic Earning Power (BEP) is the best of 2007. Corporate social responsibility is a significant negative effect on company value. Corporate social responsibility and company indigo simultaneous partial and insignificant effect on performance company. Porposional companies can be expected to expend funds in accordance with good CSR profit or government regulations, and the company can maintain the value of the company so as to optimize the dividend in order to continue to provide the attraction for investors . Keywords : Corporate Company Social Responsibility, Company Value, Performance Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui corporate social responsibility, nilai perusahaan serta pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Data bersumber dari keuangan perusahaan periode tahun 2006-2021. Metode penelitian deskriptif analisa dengan pendekatan korelasional. Teknik analisis menggunakan uji regresi dan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan dana CSR terbesar dikeluarkan pada tahun 2012, Nilai perusahaan tertinggi tahun 2007, Kinerja perusahaan berdasarkan rasio Basic Earning Power (BEP) yang paling baik adalah tahun 2007. Corporate social responsibility berpengaruh negatif secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Corporate social responsibility dan nila perusahaan secara parsial dan simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Diharapkan perusahaan dapat lebih porposional dalam mengeluarkan dana CSR baik sesuai dengan laba atau ketentuan pemerintah, dan perusahaan dapat mempertahankan nilai perusahaan sehingga dengan mengoptimalkan dividen agar tetap memberikan daya tarik bagi para investor. Kata Kunci : Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Kinerja Perusahaan 1 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud pertanggungjawaban dari kegiatan perusahaan, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan : (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsipprinsip etika bisnis dan manajemen pengelolaan sumber daya alam yang strategik dan sustainable akan dapat menumbuhkan citra positif serta mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat. Philip Kotler dan Nancy Lee (dalam Dita Amalia, 2008:17) mengatakan bahwa: Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka pemerintah dan masyarakat akan memberi keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah akan memberi keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra positif ini akan menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya. Corporate social responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) sering dianggap inti dari etika bisnis, yang berarti bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajibankewajiban di atas (ekonomi dan legal). Tanggung jawab sosial dari perusahaan (Corporate Social Responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Global Compact Initiative (2002) menyebut pemahaman ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga mensejahterakan orang, dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini (Nugroho, 2007 dalam Dahli dan Siregar, 2008). Pengembangan program-program sosial perusahaan dapat berupa bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat (community development), outreach, beasiswa dan sebagainya. Penerapan corporate social responsibility dipercaya dapat meningkatkan nilai perusahaan, dimana para investor cenderung menanamkan modal kepada perusahaan yang melakukan kegiatan CSR sehingga berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan yang memiliki kepedulian sosial dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial (kegiatan CSR) sebagai salah satu keunggulan kompetitif perusahaan (Zuhroh dan Sukmawati, 2003). Eipstein dan Freedman (1994) menemukan bahwa investor individual tertarik terhadap informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan, 2 sehingga manajemen perusahaan saat ini tidak hanya dituntut terbatas atas pengelolaan dana yang diberikan, namun juga meliputi dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan alam dan sosial. Nilai perusahaan dinilai baik apabila perusahaan memiliki kinerja yang baik, baik itu kinerja yang berkaitan langsung dengan aktivitas usaha perusahaan, ataupun kinerja yang berkaitan dengan aktivitas umum yang berupa kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial, dan hal itu dapat meningkatkan nilai perusahaan apabila dilakukan secara berkelanjutan (sustainable) 2. Identifikasi Masalah Corporate social responsibility merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis. Pelaksanaan corporate social responsibility perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya, disisi lain dapat meningkat citra perusahaan yang dapat membentuk loyalitas konsumen dan meningkatkan profitabilitas sehingga dapat meningkatkan nilai saham perusahaan. Secara teoritis, suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Apabila nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai perusahaannya juga baik. Atas dasar uraian tersebut permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana corporate social responsibility, nilai perusahaan, dan kinerja perusahaan pada PT Telkom tbk. b. Bagaimana pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahan pada PT Telkom tbk c. Bagaimana pengaruh corporate social responsibility dan nilai perusahaan secara parsial dan simultan terhadap kinerja perusahaan PT Telkom tbk. 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui corporate social responsibility, nilai perusahaan, dan kinerja perusahaan pada PT Telkom tbk. b. Untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan pada PT Telkom tbk c. Untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility dan nilai perusahaan secara parsial dan simultan terhadap kinerja perusahaan PT Telkom tbk. II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 1. Tinjauan Pustaka Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004 dalam Anggraini, 2006). Corporate Social Responsibility merupakan proses penting dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan dan keuntungan kegiatan bisnis dari manajemen untuk stakeholders baik secara internal (karyawan, shareholders) maupun eksternal (pemerintah, masyarakat, lokal, pelanggan dan supliers). 3 Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Keown, 2004:46). Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham dan Houston 2006:92). Nilai perusahaan dalam penelitian diukur berdasarkan rasio PBV yaitu suatu metode estimasi harga saham yang menggunakan variabel nilai buku persaham. (book value per share) dan suatu rasio atau multiplier (Samsul, 2006:171). Kinerja perusahaan merupakan suatu ukuran tertentu yang digunakan oleh entitas untuk mengukur keberhasilan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk menjelaskan kegiatan operasionalnya (Payatma, 2001 dalam Carolina, 2007). Menurut Febryani dan Zulfadin (2003) kinerja perusahaan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya 2. Kerangka Pemikiran Menurut Wibisono (2007:23) menyatakan bahwa salah satu keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan dalam penerapan CSR adalah mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, perbuatan destruktif suatu perusahaan akan menurunkan reputasi perusahaan, begitupun sebaliknya, kontribusi positif juga akan mendongkrak reputasi dan image positif perusahaan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui peningkatan harga saham. Apabila perusahaan memiliki kinerja lingkungan dan sosial yang buruk maka akan muncul keraguan dari investor sehingga direspon negatif melalui penurunan harga saham (Almilia dan Wijayanto, 2007:3). Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menilai perusahaan adalah Price to book value (PBV) yaitu suatu metode estimasi harga saham yang menggunakan variabel nilai buku per saham. (book value per share) dan suatu rasio atau multiplier (Samsul, 2006:171). Makin besar nilai PBV suatu saham maka menyatakan saham tersebut dinilai lebih tinggi dibanding nilai buku persahamnya, dan hal itu menunjukkan tingkat kepercayaan investor, dimana investor akan menanamkan modalnya kepada perusahaan yang memiliki kinerja baik. Sehingga semakin tinggi nilai PBV menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan, karena akan memberikan keuntungan bagi investor. Kinerja perusahaan merupakan suatu ukuran tertentu yang digunakan oleh entitas untuk mengukur keberhasilan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk menjelaskan kegiatan operasionalnya (Payatma, 2001 dalam Carolina, 2007) Untuk mengukur kinerja perusahaan dilakukan melalui Principal Component Analysis (PCA) yaitu terhadap komponen Gross Profit Margin (GPM) yaitu keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual, Net Profit Margin (NPM) yaitu laba bersih setelah pajak, Basic Earning Power (BEP) atau Rentabilitas Ekonom yaitu efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya, Return on Assets (ROA) yaitu kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan dan Return on Equity (ROE) yaitu kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi 4 pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. PCA bertujuan untuk mereduksi data GPM, NPM, Basic Earning Power, ROA dan ROE tanpa mengurangi karakteristik data tersebut secara signifikan, dimana komponen tersebut merupakan rasio untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan. Profitabilitas yang tinggi dapat memberikan nilai tambah kepada nilai perusahaannya yang tercermin pada harga sahamnya, selain itu dengan profitabilitas yang tinggi akan mempengaruhi nilai CSR yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR dapat meningkatkan image positif bagi perusahaan, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan yang terwujud dengan tingginya PBV dan hal itu dapat menjadi modal bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan atau profitabilitas, selain itu profitabilitas yang tinggi pun dapat memberikan nilai tambah kepada nilai perusahaannya yang tercermin pada harga sahamnya. 3. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : a. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. b. Corporate Social Responsibility (CSR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan c. Nilai perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan d. Corporate Social Responsibility (CSR) dan nilai perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan III. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah corporate social responsibility sebagai variabel independen, sedangkan nilai perusahaan dan kinerja perusahaan sebagai variabel dependen 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisa dengan pendekatan korelasional. 3. Operasionalisasi Variabel Tabel. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Corporate Social Responsibility Definisi Corporate Social Responsibility adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komuniti-komuniti setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Budimanta, dkk (2008:76) 5 Indikator Biaya yang dikeluarkan untuk CSR Skala Rasio Variabel Nilai perusahaan Definisi Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Keown (2004:46) Indikator PBV = perbandingan antara nilai saham menurut pasar dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Skala Rasio Kinerja perusahaan Kinerja perusahaan merupakan suatu ukuran tertentu yang digunakan oleh entitas untuk mengukur keberhasilan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk menjelaskan kegiatan operasionalnya (Payatma, 2001 dalam Carolina, 2007). Principal Component Analysis (PCA) 1. Gross Profit Margin 2. Net Profit Margin 3. Basic Earning Power 4. ROA 5. ROE Rasio 4. Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan dipublikasikan. Data diperoleh dari : a. Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id b. CSR PT. Telkom, www.telkom-csr.com 5. Teknik Analisis Data a. Uji Asumsi Klasikal 1) Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan adalah rasio skewness yaitu nilai skewness dibagi dengan standar eror skewness dan rasio kurtosis yaitu nilai kurtosis dibagi dengan standar eror kurtosis. Kriteria pengambilan keputusannya adalah jika rasio skewness dan kurtosis berada di antara -2 hingga +2 maka dada berdistribusi normal 2) Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas yang digunakan uji statistik Glejser. Terdapat gangguan atau mengandung heteroskedastisitas jika tingkat signifikasninya < 0,05 3) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi yang digunakan uji Durbin Watson. Pengambilan Keputusan dapat dilihat melalui Tabel atuokorelasi 4) Uji Multikolinearitas Untuk menguji multikolinearitas dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas b. Path Analysis Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Penggunaan teknik ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) terhadap variabel Y (Dependent variable) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X. Dengan teknik analisis jalur ini dapat diketahui pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, dapat menerangkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. 6 1) 2) 3) 4) Pengujian Koefisien Korelasi Pengujian Simultan Pengujian Faktor Residu/ Sisa Pengujian Hipotesis dengan menggunakan uji t dan F IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT Telkom Tbk Tabel Nilai Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT Telkom TbkPeriode Tahun 2006-2012 Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Penyaluran Dana CSR Bina Kemitraan Lingkungan 93,07 26,08 182,59 0,62 204,947 1,70 153,654 10,50 283,77 27,43 302,7 44,98 343,87 92,15 Perubahan Jumlah Dana CSR 119,15 183,21 206,65 164,15 311,20 347,68 436,02 RP % 64,06 23,44 -42,49 147,05 36,48 88,34 34,96 11,34 -25,89 47,25 10,49 20,26 b. Nilai Perusahaan Pada PT Telkom Tbk Tabel. Tingkat PBV Pada PT Telkom Tbk Periode Tahun 2006-2012 Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Book Value 1.392 1.674 1.702 1.934 2.203 3.025 3.322 Harga Saham 7.282 10.150 7.400 9.450 7.950 7.050 9.050 PBV 5,23 6,06 4,35 4,89 3,61 2,33 2,72 c. Kinerja Perusahaan Pada PT Telkom Tbk Tabel. Kinerja Perusahaan (ROA, ROE, GPM, BEP, dan NPM Pada PT Telkom Tbk Periode Tahun 2006-2012 Tahun 2006 ROA 14,65 ROE 39,21 2007 2008 2009 2010 2011 2012 15,67 11,64 11,62 11,56 15,01 16,49 38,10 30,95 29,06 25,97 25,37 27,41 Kinerja Perusahaan GPM BEP 42,10 28,40 44,54 36,76 34,99 32,77 30,80 33,31 7 30,56 21,52 22,43 21,05 19,71 21,22 NPM 21,46 21,63 17,50 17,54 16,81 21,71 23,80 d. Principal Component Analysis (PCA) Kinerja Perusahaan Pada PT Telkom Tbk Analisis faktor ini dilakukan untuk menyederhanakan indikator tersebut diatas dengan cara menyusutkan (mereduksi), sehingga diperoleh component atau variabel baru dalam hal ini variabel kinerja perusahaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja PT Telkom adalah berdasarkan Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Basic Earning Power atau Rentabilitas Ekonom (BEP) dan Net Profit Margin (NPM) Dari analisis communalities diketahui ROA memperoleh nilai sebesar 0,353, artinya sekitar 35,3% ROA dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, ROE dapat dijelaskan oleh variabel terbentuk sebesar 85,9%, GPM dapat dijelaskan oleh variabel terbentuk sebesar 84%, BEP dapat dijelaskan oleh variabel terbentuk sebesar 89,8% dan variabel NPM dapat dijelaskan oleh faktor terbentuk sebesar 29,6%. e. Uji Klasikal 1) Uji Normalitas Berdasarkan rasio skewness dan rasio kurtosis diketahui rasio skewness = 0,245/0.794 = -0,309 dan rasio kurtosis = -2.634/1,587=-1,660, hal itu menunjukkan rasio skewness dan kurtosis berada diantara -2 hingga +2, yang berarti data berdistribusi normal. 2) Uji Autokorelasi Berdasarkan uji Durbin-Watson diketahui nilai Durbin-Watson berada diantara dU dan 4-dU (1,896 < 1,932 < 2,104). Dengan demikian dapat disimpulkan mode regresi pengaruh CSR dan nilai perusahaan terhadap kinerja perusahaan tidak terdapat autokorelasi. 3) Uji Hetoroskedastisitas Berdasarkan uji Glejser diketahui nilai thitung CSR dan PBV memperoleh nilai sig. yang lebih besar dari 0,05 (0,770 dan 0,759 < 0,05), artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara CSR dan PBV terhadap nilai residu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi variabel CSR dan PBV terhadap kinerja perusahaan tidak mengalami masalah heteroskedastisitas. 4) Uji Multikolinieritas Berdasarkan uji VIF diketahui variabel CSR dan PBV memperoleh nilai VIF masing-masing sebesar 4,537yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi variabel CSR dan PBV terhadap kinerja perusahaan tidak memiliki gejala multikolinieritas. 2. Pembahasan a. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada PT Telkom Tbk Berdasarkan uji regresi linier sederhana CSR berpengaruh negatif secara signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) pada PT Telkom Tbk dengan koefisien korelasi (R) = 0,878 yang termasuk hubungan kuat, koefisien determinasi (R square) = 0,770 (77%), thitung = -4,095 dengan nilai sig. sebesar 0,009. Pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan menunjukkan arah negatif artinya semakin besar dana CSR yang dikeluarkan perusahaan maka akan menurunkan nilai perusahaan dan hal itu juga membuktikan pengungkapan dana CSR tidak direspons secara positif oleh investor, hal itu dimungkinkan karena investor memiliki persepsi bahwa dengan 8 dikeluarkannya dana untuk kegiatan CSR maka dapat mengurangi jumlah dividen, sehingga jumlah pendapatan investor tidak optimal. Besar kecilnya dana CSR yang harus dikeluarkan oleh perusahaan BUMN telah diatur oleh pemerintah, dimana berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. Per-05/MBU/2007 menyatakan bahwa besarnya dana CSR maksimum 2% dari laba bersih untuk program kemitraan dan maksimal 2% untuk program bina lingkungan. Sehingga besarnya dana yang dikeluarkan oleh PT Telkom tidak boleh lebih dari 2% dari laba bersih, dari hasil penelitian diketahui pada tahun 2010 dan 2012 dana CSR yang dikeluarkan perusahaan lebih dari 2% yaitu 2,50% dan 2,22%, sehingga hal itu dapat direspons secara negatif oleh investor yang berdampak terhadap nilai perusahaan (PBV) dari 4,89 pada tahun 2009 menjadi 3,61, selain itu dari dapat dilihat juga dari harga saham pada tahun 2010 mengalami penurunan dari Rp. 7.950, menjadi Rp. 7.050. Sedangkan dampak dari dana CSR yang dikeluarkan pada tahun 2012 tidak dapat penulis deskripsikan karena data pada penelitian ini sampai akhir Desember 2012, sehingga untuk mengetahui respons investor terkait realisasi dana CSR terhadap harga pasar harus dilihat dari harga saham pada tahun 2013. Hal itu penulis sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurlela dan Islahuddin (2008) dalam Kumadilaga (2010) yang menyatakan bahwa variabel CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang disebabkan banyak perusahaan manufaktur di tahun 2008 yang menganggarkan dana CSR cukup rendah sedangkan tingkat profitabilitas yang diperoleh perusahaan tergolong besar. Sehingga profitabilitas tidak dapat membuktikan pengaruhnya di dalam hubungan CSR dan nilai perusahaan. b. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan Secara Simultan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT Telkom Tbk Berdasarkan hasil path analysis diketahui total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y adalah 49,5%. Berdasarkan analisis regresi berganda diketahui artinya CSR dan PBV (Nilai Perusahaan) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja PT Telkom Tbk dengan nilai Fhitung sebesar 1,962 dan nilai Sig. sebesar 0,255 yang lebih besar dari α = 0,05. Tidak signifikannya pengaruh CSR dan Nilai perusahaan secara simultan terhadap kinerja perusahaan, lebih disebabkan dana CSR yang dikeluarkan oleh PT Telkom kurang konsisten, sehingga dapat direspons negatif oleh para investor dan berdampak terhadap menurunnya nilai perusahaan (PBV) yang setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya, sedangkan kinerja perusahaan ditinjau dari rasio BEP setiap tahunnya mengalami peningkatan dan penurunan. Pelaksanaan CSR yang tidak sewajarnya baik itu tidak sesuai peraturan pemerintah, ataupun tidak sesuai dengan kemampuan perusahaan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan karena sebagian laba yang diperoleh tidak dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan, selain itu pelaksanaan CSR yang kurang bijaksana dapat direspons secara negatif oleh para investor, sehingga dapat mempengaruhi terhadap nilai perusahaan yaitu terjadinya penurunan harga saham. Tidak signifikannya pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Marissa (2013) yang menyatakan bahwa CSR tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproyeksikan dengan ROE, selain itu Marissa mengungkapkan hasil penelitian Titisari et al (2010) menjelaskan bahwa tidak signifikannya pengaruh CSR terhadap CSR dimungkinkan disebabkan karena isu mengenai CSR merupakan hal yang relatif baru di Indonesia. Selain itu kebanyakan investor memiliki persepsi rendah 9 terhadap pengungkapan CSR karena umumnya perusahaan melakukan pengungkapan CSR hanya sebagai bagian dari iklan dan menghindari untuk memberikan informasi yang relevan. Oleh karena itu tak jarang perusahaan mengungkapkan hal-hal yang baik dan menutupi hal yang menurut perusahaan tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan pada laporan tahunan sehingga memicu kualitas pengungkapan CSR masih dipertimbangkan oleh investor sehinggaan mengurangi ketertarikan investor untuk menanamkan modal kepada perusahaan sehingga menyebabkan peningkatan kinerja perusahaan secara tidak signifikan c. Pengaruh Corporate Social Responsibility Secara Parsial Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT Telkom Tbk Berdasarkan path analysis pengaruh langsung CSR terhadap kinerja perusahaan adalah 0,013%, dari uji t menunjukkan CSR berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan nilai thitung sebesar 0,070 dan nilai sig. sebesar 0,947 yang lebih besar dari α = 0,05. Tidak signifikannya pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan lebih disebabkan dana CSR yang disalurkan perusahaan kurang konsisten sehingga laba yang diperoleh tidak dapat mendorong kinerja perusahaan secara optimal, seperti pada tahun 2008 laba bersih yang diperoleh adalah Rp. 12.857,577 miliar dan dana CSR yang dikeluarkan sebesar Rp. 206,65 miliar, sedangkan pada tahun 2010 dengan laba bersih sebesar 11.332,140 miliar dana CSR yang dikeluarkan lebih besar di banding tahun 2008 yaitu Rp. 311,20 miliar, selain itu dana CSR pada tahun tersebut melebihi 2% tidak sesuai dengan peraturan Menteri BUMN No. Per05/MBU/2007. Pengeluaran dana CSR secara wajar dan konsisten sesuai tingkat perolehan laba atau pengeluaran dana CSR secara porposional agar laba yang diperoleh dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan masa mendatang atau meningkatkan laba yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya dan hal itu juga akan meningkatkan dana CSR. Hal itu sejalan dengan pendapat Waddock et al (1997) dalam Uadiale et al (2011) yang dikutip Marissa (2013) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan perilaku yang bertanggung jawab mungkin memiliki kelemahan kompetitif, karena mereka memiliki biaya yang tidak perlu. Biaya ini berada langsung pada bootom line dan tentu akan mengurangi keuntungan dan kekayaan. Selain pada penelitian Sri Murni (2009) menyatakan bahwa informasi CSR mampu mempengaruhi laba dengan bentuk interaksi negatif, artinya semakin banyak informasi yang diungkapkan perusahaan mengenai CSR maka relevansi nilai laba semakin menurun. d. Pengaruh Nilai Perusahaan Secara Parsial Terhadap Kinerja Perusahaan Pada PT Telkom Tbk Berdasarkan path analysis diketahui bahwa nilai perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar 56,3%, dari uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,993 dengan nilai sig. sebesar 0,377 yang lebih besar dari α = 0,05, artinya nilai perusahaan secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Tidak signifikannya pengaruh nilai terhadap kinerja perusahaan lebih disebabkan nilai perusahaan yang diproyeksikan dengan nilai PBV cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya, sedangkan kinerja perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan. Selain itu semakin besar PBV suatu saham maka menyatakan saham tersebut semakin mahal terhadap nilai buku persahamnya. Jika di lihat dari sudut pandang investor saham yang mempunyai PBV yang semakin kecil akan semakin bagus yang berarti harga saham tersebut semakin murah, dan 10 sebaliknya jika semakin besar PBV suatu saham maka harga saham tersebut akan mahal. Dengan mahalanya harga saham akan mempengaruhi keputusan investasi yang dilakukan oleh investor dan hal itu akan menurunkan perolahan laba atas saham perusahaan, dan hal itu dapat menyebabkan tidak signifikanya nilai perusahaan terhadap kinerja perusahaan. Hal itu tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Retno (2012) serta Yuniasih dan Wirakusuma (2007) yang mengungkapkan kinerja perusahaan (ROE/ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Tetapi hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dwi Oktaviani Anwar (2011) dimana hasil penelitiannya mengungkapkan kinerja keuangan (ROA), corporate social responsibility, kepemilikan manajerial, moderasi CSR, dan moderasi KM secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. V. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan mengenai pengaruh CSR dan nilai perusahaan terhadap kinerja perusahaan di PT Telkom Tbk, dapat disimpulkan bahwa : a. Nilai CSR yang paling besar dikeluarkan oleh PT Telkom Tbk adalah pada tahun 2012, dan yang terkecil tahun 2006. Nilai perusahaan tertinggi ditinjau dari nilai PBV terjadi pada tahun 2007, sedangkan terendah tahun 2012. Kinerja perusahaan berdasarkan rasio Basic Earning Power (BEP) yang paling baik adalah tahun 2007, sedangkan terkecil tahun 2011. b. Corporate social responsibility (CSR) berpengaruh negatif secara signifikan terhadap nilai perusahaan PT Telkom Tbk, hal itu berdasarkan besarnya nilai CSR yang dikeluarkan perusahaan dan nilai PBV pada periode tahun 2006-2012. c. Corporate social responsibility (CSR) dan nila perusahaan secara parsial dan simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan PT. Telkom Tbk. 2. Saran Saran dalam penelitian ini diantaranya : a. CSR dan nilai perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan, yang dimungkinkan karena dana CSR yang dikeluarkan kurang porfosional, oleh karena itu diharapkan perusahaan dapat lebih profesional dalam menetapkan dana CSR agar lebih sesuaikan dengan kemampuan keuangan dan ketentuan yang berlaku, sehingga pelaksanaan CSR dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja perusahaan baik. b. Berdasarkan rasio PBV menujukan harga saham perusahaan sangat mahal dibanding dengan nilai bukunya, hal itu menunjukkan bahwa nilai perusahaan sangat tinggi dan dapat mempengaruhi peroleh laba dari kegiatan penjualan saham. Oleh karena itu perusahaan dapat mempertahankan nilai perusahaan seperti dengan meningkatkan kinerja perusahaan agar dividen yang dibagikan kepada investor dapat lebih optimal sehingga tetap memberikan daya tarik bagi para investor. 11 DAFTAR PUSTAKA Agung Hermawan (2008) Mengenal Lebih Dekat dengan Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Bandung: LBH Bandung dan Oxfam Community Aid Abroad (OCAA) Anggraeni, R. Fr. (2006) Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Kumpulan Makalah SNA IX. Brigham, Eugene F and Joel F. Houston (2006) Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh, PT. Salemba Empat, Jakarta. Budimanta, Arif, Adi Prasetjo, Bambang Rudito (2008) Responsibility. Jakarta : ICSD. Corporate Social Hendrik Budi Untung (2008) Corporate Social Responbility. Jakarta : Sinar Grafika Munawir (2004) Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Porman, Tumbuan Andi (2008) Menilai Harga Wajar Saham. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sawir, Agnes (2005) Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum. Siregar, S. V dan Dahlia, L (2008) Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan. Kumpulan Makalah SNA X1. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2007) Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, UPP AMP YKPN, Yogyakarta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. www.legalitas.org/incl-php/buka.php Untung Wahyudi et.al, (2006) Implikasi Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Malang Universitas Widyagama. Wahidahwati (2002) Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Utang Perusahaan : Sebuah Perspektif Teori Agensi. JRAI, Volume 5 Nomor 1. Januari : 1-16. Wahyudi, Isa dan Busyra Azheri (2008) Corporate Social Responsibility : Prinsip, Pengaturan dan Implementasi. Malang : In-Trans Publishing. Wibisono, Yusuf (2007) Membelah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik : Frascho Publising Zuhroh dan Sukmawati (2003) Analisis pengaruh luas pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan terhadap reaksi investor (studi kasus pada perusahaan-perusahaan high profile di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi VI (SNA VI), 1314-1341. 12