Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 STRATEGI KOMUNIKASI LEMBAGA KEMANUSIAAN DALAM MENGGALANG DANA MASYARAKAT (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam Penggalangan Dana) R. Sumantri Raharjo Akademi Komunikasi Indonesia [email protected] ABSTRAK Penelitian ini berusaha mendeskripsikan strategi komunikasi Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam penggalangan dana masyarakat. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui strategistrategi komunikasi Dompet Dhuafa Yogyakarta dan penerapannya dalam menggalang dana masyarakat. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam (depth interview), observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisa data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini antara lain : (1) Dompet Dhuafa Yogyakarta telah melakukan strategi menarik (pull strategy), strategi mendorong (push strategy), dan strategi melampaui (pass strategy) dalam melakukan komunikasi pemasaran penggalangan dana kemanusiaan. (2) Strategi-strategi komunikasi tersebut dilaksanakan dalam bentuk komunikasi persuasi pada perusahaan, komunikasi melalui media baru (internet), komunikasi melalui media massa (above the line), komunikasi melalui media non massa (below the line), dan komunikasi melalui laporan. (3) Strategi-strategi komunikasi Dompet Dhuafa dirancang untuk terus menumbuhkan jumlah donatur baru dan mempertahankan donatur lama. (4) Strategi komunikasi yang dilakukan Dompet Dhuafa Yogyakarta membuat kemandirian secara jangka panjang sehingga tidak bergantung pada dana Dompet Dhuafa pusat. Kata kunci : Komunikasi pemasaran, Strategi Komunikasi, Fund Raising, Lembaga Kemanusiaan (11/3/2014) adalah 8,02 tahun atau setara dengan kelas 2 sekolah menengah pertama (SMP). Hal ini sangat memprihatinkan, belum lagi ditambah banyaknya bencana alam yang menimpa serta segudang persoalan sosial lainnya yang masih mendera. Kenyataan tersebut tidak bisa dihindari dan harus dicarikan solusi oleh semua kalangan yang mempunyai kepedulian terhadap masa depan bangsa ini. Salah satu elemen masyarakat yang membantu pemerintah untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut adalah lembaga-lembaga kemanusiaan yang tumbuh di masyarakat. Saat ini di Indonesia terdapat puluhan lembaga kemanusiaan berskala nasional yang rata-rata mempunyai cabang di hampir semua kota besar. Lembaga kemanusiaan sebagai lembaga nonprofit bahu-membahu membantu pemerintah dalam menyelesaikan berbagai PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha mewujudkan tujuan negara seperti termuat di Undang Undang Dasar 1945 yang diantaranya adalah memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi juga didukung oleh semua elemen masyarakat. Kemerdekaan yang sudah diraih selama hampir 70 tahun, Indonesia masih saja belum mampu mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Jumlah rakyat miskin di Indonesia pada tahun 2015 menurut Badan Pusat Statistik (https://bps.go.id/) 28,59 jiwa (11,22%) atau naik 0,086 juta sebanyak dari tahun 2014 dimana penduduk miskin berada di angka 27,73 juta juta jiwa (10,96%) .Sedangkan rata-rata lama pendidikan rakyat Indonesia seperti yang termuat dalam berita Poskota Online 42 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 persoalan sosial sesuai bidang mereka masingmasing. Salah satu lembaga kemanusiaan di Indonesia yang sudah lama beroperasi dan banyak menjalankan berbagai program kemanusiaan adalah Dompet Dhuafa Republika atau lebih dikenal dengan Dompet Dhuafa. Dompet Dhuafa merupakan salah satu lembaga kemanusian berbasis agama terbesar di Indonesia yang memiliki 22 kantor cabang di seluruh Indonesia yang salah satunya adalah Dompet Dhuafa Yogyakarta. Dompet Dhuafa Yogyakarta merupakan cabang bersejarah dimana cikal bakal Dompet Dhuafa bermula dari pertemuan Parni Hadi sebagai pendiri dengan lembaga CDP yang akhirnya menggagas terbentuknya CDP. Layaknya cabang lain di seluruh Indonesia, Dompet Dhuafa mempunyai kewajiban melaksanakan berbagai program kemanusiaan, dan mengelola dana termasuk penggalangan dana masyarakat (fundraising). Penggalangan dana (fund raising) merupakan salah salah satu kendala hampir semua lembaga kemanusiaan dalam membiayai program-program yang telah mereka rencanakan,termasuk Dompet Dhuafa . Keberlanjutan program-program dari lembagalembaga kemanusiaan dengan yang masuk pada kategori organisasi nirlaba sangat tergantung dari dana yang mampu diserapnya. Padilla, Staplefoote dan Morganti (2012), menyebutkan pentingnya kapasitas finansial (financial capacity) dan keberlanjutan finansial (financial sustainability) bagi organisasi nirlaba untuk bisa menjalankan program-programnya dalam jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan visi dan misi yang diembannya. Kapasitas dan keberlanjutan finansial organisasi nirlaba perlu dikelola dengan baik dengan memperhatikan manajemen program termasuk manajemen penggalangan dananya. Setiap organisasi nirlaba harus mempunyai strategi penggalangan dana yang baik untuk mendukung program-program yang dirancangnya. Di antara strategi penggalangan dana yang penting untuk melakukan pendekatan pada pemberi dana adalah strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang tepat dapat mempengaruhi khalayak membuat keputusan dalam memberikan donasi pada organisasi untuk membiayai program-program yang dikembangkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diambil antara lain (1). Bagaimanakah strategi komunikasi Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam penggalangan dana masyarakat ? (2). Strategi komunikasi apa saja yang digunakan Dompet Dhuafa cabang Yogyakarta dalam menggalang masyarakat? TINJAUAN PUSTAKA Beberapa judul penelitian digunakan sebagai pustaka acuan bagi penelitian ini. Judul penelitian pertama adalah” Kajian Strategi Fundraising BAZIS Propinsi DKI Jakarta terhadap peningkatan Pengelolaan Dana ZIS” oleh Dewi Mayang Sari (2010). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Metode pengumpulan data utama dilakukan dengan wawancara dan data sekunder dengan menganalisis laporan yang dipublikasi.Hasil penelitian ini, BAZIS Propinsi DKI Jakarta melakukan strategi antara lain dengan memberikan pemahaman dan komunikasi kepada masyarakat, menjalin hubungan dengan perusahaan di DKI Jakarta, dan mencari sumber ZIS Baru. Kedua, laporan tugas akhir berjudul “Kajian Strategi Fund Raising Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Pekan Baru terhadap Peningkatan Pengelolaan Dana Zakat Infaq Shadaqoh” oleh Helmi (2014). Metode penelitian dan pengumpulan data sama dengan penelitian pertama.Hasil penelitian ini adalah Lazismu menerapkan strategi komunikatif, menemui muzakki secara langsung, penghitungan zakat dan penyaluran zakat produktif dalam meningkatkan pengelolaan dana zakat, infaq dan shodaqoh. Kedua penelitian di atas merupakan penelitian yang mengkaji pada strategi penggalian dana (fund raising) yang cenderung mengutamakan aspek ekonomi namun didalamnya ada aspek komunikasi, tapi belum menyentuh aspek komunikasi secara khusus dalam melakukan pendekatan pada para donatur. Berdasarkan dua penelitian di atas, penulis menyimpulkan bahwa belum ada penelitian tentang penggalangan dana di lembaga kemanusiaan yang lebih 47 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 memfokuskuskan pada strategi komunikasi, sehingga penelitian dengan judul “Strategi Komunikasi Dompet Dhuafa Cabang Yogyakarta dalam penggalangan dana masyarakat” akan mempertajam hasil penelitian sebelumnya dengan perspektif komunikasi yang lebih detail sehingga hasil yang didapat juga lebih spesifik untuk kepentingan komunikasi baik secara praktis maupun secara keilmuan. sehingga pesan yang disampaikan punya pengaruh kuat sampai ke pengambilan keputusan untuk memberikan donasi tertentu. Pesan yang disampaikan harus dikemas sesuai dengan aspek demografi dan psikografi audiens agar bisa diterima secara maksimal dan menghasilkan dampak seperti yang diharapkan. Sedangkan pilihan media pesan juga menyesuaikan dengan karakter audiens dengan tingkatan komunikasi yang sesuai seperti komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, atau komunikasi menggunakan media baik lini atas (above the line) maupun media lini bawah (below the line). Dalam hal ini keberadaan audiens dengan karakter demografi (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan status sosial) dan psikografi menjadi sangat penting dalam pengemasan pesan dan pemilihan media yang tepat. Efek komunikasi yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh komponen-komponen komunikasi yang lain (komunikator,pesan, media dan audiens). Efek yang diharapkan dalam komunikasi penggalangan dana adalah efek tindakan (behavioral) untuk memberikan dana. Namun demikian, audiens yang terpengaruh secara behavioral tentu juga sudah melewati masa penyadaran (awareness) dan pemahaman terhadap program-program yang disampaikan organisasi penggalang dana serta mempunyai sikap yang cenderung positif sehingga mendorong tindakan untuk memberikan donasi tertentu. Konsep Penggalangan dana (Fund Raising) Setiap lembaga kemanusiaan selalu berusaha untuk melakukan penggalangan dana masyarakat untuk membiayai program-program yang telah mereka persiapkan baik programprogram rutin maupun program-program non rutin. Penggalangan dana (Fund Raising) menurut April Purwanto (2009:12) adalah proses mempengaruhi masyarakat baik perseorangan sebagai individu, atau perwakilan masyarakat maupun lembaga agar menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi Menurut Muhsin Kalida (2004), organisasi penggalang dana (fund raiser) dapat menggunakan beberapa teknik untuk mendekati calon donatur (a) Bertemu langsung dengan calon donatur untuk menawarkan program (face-to face); (b)Pengiriman surat tertulis untuk meminta sumbangan (direct mail); (c)Penggalangan dana melalui event yang didatangi banyak orang (special event). (d) Kampanye melalui media (media campaign). Proses Komunikasi Penggalangan Dana Secara umum proses komunikasi dalam mempengaruhi individu, kelompok, ataupun lembaga, menurut Harold D. Laswell dalam Riswandi (2009: 20) dapat dibarkan dalam komponen. Strategi Komunikasi dalam Penggalangan Dana Menurut Patterson & Radtke (2009), organisasi nirlaba dalam komunikasi bisnis bukan saja membicarakan tentang apa yang terjadi di masa lalu, tapi juga tentang apa yang sedang terjadi saat ini, apa yang ingin diwujudkan organisasi dan mengapa hal itu diinginkan.Hal ini berkaitan dengan komitmen yang dibangun organisasi dengan para penyandang dananya. Strategi komunikasi pemasaran terutama dalam pendekatan hubungan masyarakat menurut Rosady Ruslan (2005:242) mengacu pada startegi marketing public relations dibagi menjadi tiga, yaitu strategi menarik (pull strategy), strategi mendororong (Push strategy) dan strategi melampaui (pass strategy). Gambar 2 Proses Komunikasi Penggalangan Dana Who Says What With What Effects In Which Channel To Whom Komunikator dalam komunikasi penggalangan dana bisa dilakukan oleh organisasi tersebut atau orang di luar organisasi yang punya kredibilitas di mata audiens 48 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 Strategi menarik dilakukan dengan menciptakan program-program tertentu untuk menarik perhatian calon konsumen yang dalam konteks organisasi nirlaba adalah donatur.Strategi mendorong adalah strategi bagian-bagian promosi menjadi lebih produktif, sedangkan strategi melampaui merupakan strategi untuk mempengaruhi dan mempertahankan pelanggan untuk kepentingan jangka panjang yaitu menciptakan loyalitas pelanggan dengan cara menciptakan citra baik pada publik. Mengacu pada penelitian Hussain, Rawjee, dan Penceliah (2014) tentang relationship marketing organisasi nonprofit di Negara berkembang, mereka menyatakan bahwa pemasaran dikembangkan untuk membangun hubungan berbasis kepercayaan yang bersifat jangka panjang. Pembangunan hubungan tersebut akan membangun financial sustainability yang baik. Ini selaras dengan konteks komunikasi hubungan masyarakat dalam marketing public relations dimana komunikasi dibangun untuk kepentingan jangka panjang secara berkelanjutan. Terkait dengan pengembangan komunikasi, Shargeant and Shang (2010: 87) menyatakan bahwa lembaga penggalang dana dapat mengembangkan perilaku positif melalui donasi dengan mengelola faktor-faktor : (a) Sumber komunikasi. Penggalang dana harus menggunakan tokoh-tokoh atau bekerja sama dengan lembaga yang kredibel untuk mempengaruhi perilaku donatur. (b) Pesan. Penggalang dana harus membangun argumentasi yang berkualitas dalam iklan kampanye dan materi-materi pemasarannya. (c) Gambaran manfaat. Donatur mendapatkan gambaran manfaat yang diperoleh dari donasi yang diberikan misalnya bagi perusahaan tertentu akan meningkatkan citra tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis kualitatif yang ditujukan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Deskriptif kualitatif berarti data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.Penelitian jenis ini lebih mengutamakan proses daripada hasil (Moleong: 2005,6-11). Penelitian ini berusaha memahami strategi komunikasi Dompet Dhuafa secara utuh dari mulai kebijakan komunikasi strategis sampai dengan teknis penyampaian pesan termasuk penulisan isi pesan dan gambar yang dipublikasikan di media yang digunakan Menurut Moleong (2005:8-13),penelitian kualitatif mempunyai beberapa karakter antara lain : a).Latar belakang bersifat alamiah atau pada konteks dari sesuatu yang utuh;(2).Manusia sebagai alat pengumpul data;(3).Menggunakan metode kualitatif berupa pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen.;(4).Analisis data dilakukan secara induktif;(5). Teori dari dasar bersifat substantive; (6). Data deskriptif berupa katakata, gambar, dan bukan angka.;(7).Lebih mementingkan proses daripada hasil; (8).Batas ditentukan oleh fokus yang timbul sebagai masalah penelitian.; (9).Ada criteria khusus dalam keabsahan data; (10).Desain penelitian bersifat sementara;(11).Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Pengumpulan data utama penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam (depth interview). Wawancara mendalam bersifat tidak terstruktur yang cenderung luwes dimana susunan katakata dalam setiap pertanyaan dapat berubah pada saat wawancara disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi (Mulyana; 2002,180181). Wawancara mendalam untuk mengeksplorasi strategi-strategi komunikasi yang digunakan manajemen Dompet Dhuafa secara detail dalam melakukan penggalangan dana, sedangkan dokumentasi untuk mengumpulkan bukti-bukti dari pelaksanaan strategi yang diterapkan sekaligus untuk menganalisis isi media. Metode obeservasi digunakan untuk mengamati kegiatan komunikasi penggalangan dana Dhompet Dhuafa baik dalam pelayanan 49 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 informasi, maupun komunikasi pro aktif di gerai-gerai pembantu, kegiatan—kegiatan khusus, maupun media-media luar ruang yang digunakan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode dokumentasi.Metode ini menurut Kriyantono (2005;116) bertujuan untuk menggali data-data masa lampau secara sistematis dan obyektif. Dokumendokumen yang diperlukan dalam penelitian ini berupa laporan-laporan terpublikasi, berita-berita di media tentang Dompet Dhuafa, serta proposalproposal serta surat-surat yang relevan yang mendukung analisis strategi komunikasi yang digunakan sekaligus sebagai bukti dan bahan pendukung hasil wawancara mendalam. Temuan Penelitian Dompet Dhuafa mengacu pada keterangan di website resmi pusat (www.dompetdhuafa.org) mempunyai nama lengkap Dompet Dhuafa Republika.Kata Republika mengacu pada sejarah dari berdirinya lembaga yang dimotori oleh Empat wartawan Harian Republika, antara lain Parni Hadi, Haidar Bagir, Sinansari Ecip dan Ari Sudewo.Keempat pelopor ini kemudian dinobatkan sebagai dewan pendiri lembaga independen Dompet Dhuafa Republika yang resmi didirkan pada 4 September 1994. Dompet Dhuafa menyatakan diri sebagai lembaga nirlaba milik rakyat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shodaqoh, serta dana lainnya yang halal dan legal dari perorangan, kelompok, perusahaan/lembaga). Program Dompet Dhuafa meliputi bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan pengembangan masyarakat.Program di bidang kesehatan antara lain dengan memberikan layanan kesehatan cuma-cuma dan membangun rumah sakit. Program pendidikan Dompet Dhuafa antara lain :membangun lembaga pendidikan di berbagai jenjang (SMPIT Islamic School, SMA Smart Ekselensia Indonesia, kampus umar kayam), memberikan besiswa bagi kaum dhuafa, Program ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui program : Pertanian Sehat Indonesia, Kampoeng Ternak Nusantara, Tebar Hewan Qurban, Karya Masyarakat Mandiri, Tabung Zakat Indonesia, IMZ, Dompet Dhuafa Travel, dan Institut Kemandirian. Sedangkan program pengembangan sosial dilakukan melalui program pelayanan masyarakat, Migrant Institute, Disaster Management Centre, Semesta Hijau dan Cordofa. Dompet Dhuafa Daerah Istimewa Yogyakarta atau lebih sering disebut Dompet Dhuafa Yogyakarta beralamat di Jl. Kyai Mojo No 97.Lembaga yang dipimpin oleh Ahmad Paryanto ini mendeskripsikan diri sebagai bagian dari Lembaga Kemanusiaan Global. Dompet Dhuafa Yogyakarta hadir sejak tahun 2006. DD tercatat di Departemen Sosial RI sebagai organisasi yang berbentuk Yayasan. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan Notaris H. Abu Yusuf, SH tanggal 14 TEKNIK ANALISIS DATA Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan analisis isi kualitatif. Analisa deskriptif kualitatif dilakukan dengan mengembangkan deskripsi secara komprehensif dan teliti hasil penelitian.Inti analisis terletak pada pendeskripsian fenomena, pengklasifikasian dan bagaimana melihat kaitan antara konsep-konsep yang muncul satu dengan yang lainnya. Penelitian ini berusaha melihat strategistrategi komunikasi yang diterapkan Dompet Dhuafa dalam upaya penggalangan dana masyarakat, taktik-taktik yang digunakan hingga kaitan antara satu strategi dengan strategi yang lain.Analisis deskriptif dilakukan terhadap data-data hasil wawancara mendalam dan hasil pengamatan terhadap isi media komunikasi yang digunakan seperti website, majalah, baliho dan sebagainya. Secara keseluruhan, penelitian ini berusaha untuk mengkategorikan dan mendeskripsikan strategi—strategi komunikasi dengan berbagai taktik Dhompet Dhuafa berdasarkan (1). Kemampuan komunikasi untuk menarik perhatian calon donatur untuk member donasi (pull strategy); (2).Kemampuan komunikasi dalam bekerjasama serta mendorong mitra dalam penggalangan dana (push strategy);(3).Kemampuan komunikasi untuk menjaga hubungan dengan para donatur dalam jangka panjang sebagai pelanggan donasi bagi organisasi (pass strategy) TEMUAN DAN PEMBAHASAN 50 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 September 1994, diumumkan dalam Berita Negara RI No. 163/A.YAY.HKM/ 1996/PNJAKSEL. Tahun 2014 lebih dari 16.000 jiwa diberdayakan di bidang Kesehatan, Pendidikan, Sosial dan Pembangunan Ekonomi. Lebih dari 7000 donatur berkontribusi, dengan donasi mencapai 3,4 miliar rupiah. Setiap tahun jumlah itu bertambah mencapai 20%.Memberdayakan kaum Dhuafa dengan Zakat, Infak/Sedekah dan Wakaf baik perseorangan maupun instansi serta komunitas . Dompet Dhuafa Yogyakarta mempunyai web sendiri yang beralamat di http://jogja.dompetdhuafa.org/..Dompet Dhuafa Yogyakarta merupakan cikal bakal Lembaga Dompet Dhuafa Nasional yang berdiri pada tahun 2006. Dompet Dhuafa Yogyakarta mempunyai program antara lain : Program pemberdayaan ekonomi, Program Kesehatan, Program pendidikan , dan program sosial, dakwah, kemanusiaan. Sumber dana Dompet Dhuafa berasal dari penggalangan dana dari individu, organisasi (perusahaan) dan komunitas. Dana individu terdiri dari dana zakat dan infak. Zakat dalam hal ini digunakan untuk membantu kaum miskin beragama islam, dimana aturan agama Islam mengatur demikian.Dana infak penyalurannya lebih fleksibel dalam kegiatan kemanusiaan. Dana organisasi biasanya adalah penyaluran dana kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) yang kemudian dikelola oleh Dompet Dhuafa sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.Perusahaan yang telah bergabung diantaranya adalah PT Gerbang Madani Group, BRI Syariah dan Bank BPD DIY. Dalam penyaluran dana tanggung jawab sosial perusahaan dari Bank, Dompet Dhuafa hanya menyalurkan dana dari Bank Syariah dan tidak menerima dari bank konvensional terkait aturan syariah dimana Dompet Dhuafa merupakan lembaga berbasis agama islam. yang dicari sendiri di sekitar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dana dari Dompet Dhuafa pusat didapat dengan pengajuan proposal kegiatan yang kemudian dilakukan proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan akhir perolehan dana. Dalam hal ini Dompet Dhuafa harus bisa meyakinkan pusat bahwa rencana kegiatan berbasis potensi sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta layak didanai dan diberi bantuan. Berdasarkan survai, kemiskinan di DIY mempunyai peringkat tertinggi di Jawa sekitar 14,5 %. Program penyaluran dikerucutkan dari hasil survai dilakukan sampai level pemerintah kecamatan dimana yang punya potensi tapi masih minus dengan survai.Penerima manfaat/penyaluran paling banyak di kabupaten Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo. Di luar bantuan dana pusat, Dompet Dhuafa Daerah Istimewa Yogyakarta harus melakukan upaya sendiri untuk memperoleh dana untuk membiayai kegiatan mereka. Upaya tersebut dilakukan dengan berbagai strategi komunikasi untuk menarik minat muzakki dan donatur agar mereka menyalurkan dana zakat, infak dan sosialnya melalui Dompet Dhuafa. Beberapa upaya komunikasi yang dilakukan Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam penggalangan dana antara lain : Upaya pendekatan korporasi untuk menyalurkan dana CSR Organisasi atau perusahaan merupakan salah satu donator potensial yang dapat diajak bekerjasama untuk membangun bangsa dan menyejahterakan masyarakat. Potensi tersebut ditangkap sebagai peluang penggalangan dana dengan mengaplikasikan dana tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) pada masyarakat. Dompet Dhuafa DIY secara aktif melakukan pendekatan pada beberapa perusahaan untuk menyalurkan dana CSR dalam kegiatan Dompet Dhuafa. Kerjasama korporat tidak selalu hasil dari pendekatan, ada juga perusahaan yang datang menyalurkan dananya dengan kesepakatan tertentu, Namun demikian, sebagai organisasi berbasis syariah Islam, Dompet Dhuafa hanya menerima dana CSR dari perusahaan yang sumbernya halal menurut aturan agama. Program Komunikasi Pemasaran Dompet Dhuafa Yogyakarta Sebagai lembaga yang banyak bergantung pada dana masyarakat, Dompet Dhuafa memperoleh dana dari dua sumber, yaitu dari dana Dompet Dhuafa pusat dan dana 51 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 Dompet Dhuafa tidak menerima dana dari Bank konvensional, kecuali bank syariah. Permata atau sejenisnya, Mobil (lebih dari keperluan pekerjaan anggota keluarga), dikurangi Hutang Pribadi yg jatuh tempo. Selain itu Dompet Dhuafa Yogyakarta juga menyediakan panduan zakat digital yang bisa diunduh. (b). Dompet Dhuafa menyediakan kemudahan berdonasi melalui transfer bank Sedekah antara lain Bank Bni Rekening No 1.8888.9999.5, Bank Mandiri No Rekening 137.000.789.0078,Bank Bca No Rekening 80.2015.8787, Bank Muammalat.Bank#Zakat antara lain Bank BNI Syariah No Rekening 1.5555.6666.8, Bank Mandiri No Rekening 137.001.008.3190, Bank BCA No Rekening 802.00.999.42 dan Bank BPD DIY Syariah. (b). Fasilitas gerai zakat, fasilitas kaleng tabungan dan tabungan kurban dalam website tidak diberikan penjelasan yang cukup. Tampilan website mununjukkan bahwa donasi zakat yang dikelola dompet Dhuafa 27% digunakan untuk pemberdayaan ekonomi, 13% untuk pemberdayaan pendidikan, 29% disalurkan dalam program kesehatan, dan 31% untuk program sosial, kemanusiaan dan dakwah.Melalui lamannya DD Yogyakarta juga mengajak para pembacanya untuk menyalurkan dana zakat,infak dan sedekahnya melalui rekening yang sudah tercantum ataupun secara langsung di kantornya. Selain itu Dompet Dhuafa Yogyakarta juga berusaha menjangkau para donaturnya melalui media sosial seperti facebook dan twitter. Media sosial ini digunakan sebagai sarana soft campaign maupun hard selling.Melalui media sosial ini, audiens dapat berkomunikasi secara langsung dan komprehensif dengan staf Dompet Dhuafa. Selain itu Dompet Dhuafa juga mempunyai profil audiovisual yang diupload di internet. Komunikasi melalui Internet Internet merupakan salah satu media yang sangat efektif menjangkau masyarakat pada saat ini.Hampir setiap orang mengakses internet baik melalui komputer maupun melalui smartphone. Dompet Dhuafa Yogyakarta menangkap peluang tersebut dengan membuat website yang beralamatkan di http://jogja.dompetdhuafa.org/. Website Dompet Dhuafa berisi program-program yang dijalankan selama satu yang dilengkapi dengan berbagai berita yang relevan termasuk kegiatankegiatan yang telah dilakukan. Program-program yang ditampilkan Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam websitenya antara lain : (1). Pemberdayaan ekonomi yang menampilkan foto-foto penerima manfaat dari program Dompet Dhuafa Yogyakarta seperti usaha cukur rambut, usaha warung makan, usaha ternak dan sebagainya.(2). Pemberdayaan kesehatan menampilkan informasi tentang layanan Kesehatan cuma-cuma dari lembaga nirlaba jejaring Dompet Dhuafa yang diresmikan sejak 2001, yang memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga tidak mampu secara paripurna (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif).(3). Program pendidikan menampilkan informasi tentang Dompet dhuafa Jogja mengelola program pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memperluas manfaat pendidikan agar dapat menjangkau masyarakat yang membutuhkan.(4). Program sosial, dakwah dan kemanusiaan menampilkan foto kegiatan kurban Idul adha yang diselenggarakan Dompet Dhuafa bersama mitra kerjasamanya. Selain itu Dompet Dhuafa melalui websitenya juga memberikan fitur-fitur yang dapat digunakan oleh para baudiens untuk melakukan donasi, diantaranya adalah : (a). Fitur kalkulator zakat yang dapat digunakan untuk menghitung zakat yang harus dikeluarkan seseorang setelah sampai nisabnya.Harta yang digunakan untuk menghitung nisab terdiri dari Uang Tunai, Tabungan, Deposito atau sejenisnya, Saham atau surat-surat berharga lainnya, Real Estate (tidak termasuk rumah tinggal yang dipakai sekarang), Emas, Perak, Komunikasi Melalui Media Massa Selain melalui internet, Dompet Dhuafa Yogyakarta juga menjangkau para calon donaturnya melalui media cetak dan elektronik. beberapa media cetak lokal di Yogyakarta yang digunakan antara lain Harian Jogja, Harian Tribun dan Majalah My Magz. Sedang media cetak nasional yang digunakan antara lain Harian Republika, Harian Sinar Harapan dan Majalah Man Obsesion. 52 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 Radio yang sudah bekerja sama antara lain Retjo Buntung, Rakosa, RRI, Swaragama, Sindo, Jogja Family dan JIZ. Sebagian bentuk kerjasama dengan radio adalah talkshow baik live maupun taping.Media televisi yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa adalah Adi TV dan Jogja TV. Selain itu, Dompet Dhuafa Yogyakarta juga menggunakan media Dompet Dhuafa yaitu majalah SwaraCinta untuk mensosialisasikan kegiatan-kegiatan baik yang sudah dilakukan maupun yang akan dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap citra korporat yang sekaligus memotivasi pembaca untuk member donasi. Majalah Swaracinta terbit setiap bulan dan dijual secara bebas. Swaracinta mempunyai slogan “Inspirasi, Motivasi,Pemberdayaan”, dimana ketiga slogan tersebut mempunyai nilai yang mendorong, menginspirasi dan memotivasi masyarakat untuk melakukakan kebaikan. Isi Swaracinta mayoritas adalah kegiatan-kegiatan Dompet Dhuafa yang sudah maupun sosialisasi rencana yang akan dilakukan. Sebagai majalah komersial, Swaracinta juga memuat iklan sebagai bagian dari pendapatannya. Membangun Jaringan Kemitraan Untuk memperlancar donasi masyarakat, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Carrefour Maguwoharjo, Ambarukmo Plaza, Indogrosir, Toko Purnama Wonosari Gunungkidul, Laris Swalayan, BMT Bina Insani Gunungkidul, BMT Alfadinar Solo, BMT Sakinah Klaten, Selain bekerjasama antar lembaga, Dompet Dhuafa Yogyakarta juga bersinergi dengan berbagai komunitas terutama komunitas pengajian untuk mengumpulkan donasi secara kolektif yang kemudian disalurkan dalam program Dompet Dhuafa. Untuk mendorong jumlah pemasukan, Dompet Dhuafa Yogykarta juga bekerja sama dengan orang-orang yang bisa mempengaruhi kesadaran masyarakat seperti artis tertentu Komunikasi bukan hanya dilakukan pada calon donatur baru saja, tapi bagi masyarakat yang pernah berdonasi, dompet Dhuafa juga menawarkan program-programnya melalui SMS. SMS selain untuk menawarkan program juga untuk mengingatkan donatur dalam berdonasi. Komunikasi melalui Laporan Dalam rangka mempertanggung jawabkan pengelolaan dana masyarakat, Dompet Dhuafa Yogyakarta melaporkan melalui beberapa media diantaranya surat (fisik dan elektronik), Laporan penggunaan anggaran bulanan kegiatan.Dalam laporan bulanan yang terangkum dalam bulletin InspiraZi, Dompet Dhuafa juga menyisipkan program-program yang telah dan akan dilaksanakan, serta mengajak donatur untuk berdonasi dalam program-program tersebut. Dompet Dhuafa juga mengirimkan laporan jumlah donasi setiap donatur menyetorkan dana melalui SMS. Di Akhir tahun, Dompet Dhuafa selalu menerbitkan laporan tahunan (Dompet Dhuafa Annual Report). Isi laporan tahunan Dompet Dhuafa antara lain : pertumbuhan donasi, pertumbuhan donatur, penerima manfaat, program pemberdayaan, serta laporan penerimaan dan penyaluran dana. Dalam kegiatan laporan akhir tahun, Dompet Dhuafa biasanya mengundang donatur, mitra dan juga media massa. Dalam hal ini Dompet Dhuafa Yogyakarta berharap laporan akhirnya juga bisa terpublikasi secara Kampanye melalui Media non Massa Kampanye melalui media non massa dilakukan melalui media luar ruang seperti billboard dan spanduk, menyelenggarakan kegiatan khusus (special event) dan membuka konter dengan kerjasama dengan berbagai organisasi. Penggunaan media luar ruang seperti billboard dan spanduk dilakukan untuk melakukan kampanye penyadaran (soft campaign) dan ajakan untuk berdonasi melalui Dompet Dhuafa (hard selling) yang keduanya dilakukan tergantung pada momentum. Event-event khusus juga diselenggarakan untuk menarik minat para calon donatur baru maupun donatur lama untuk terlibat atau berpartisipasi serta membarikan donasinya. Diantara event yang pernah diselenggarakan antara lain : Kampanye Hari Ibu, Kampanye penyadaran berpuasa dengan bahasa prokem kerjasama dengan Dagadu, dan Penyadaran Resiko Bencana kerjasama dengan RB Fm di Ambarukmo Plaza. 53 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 luas dan dapat diakses oleh masyarakat terutama para donatur tetapnya. pembacanya bahwa Dompet Dhuafa merupakan lembaga kemanusiaan yang mengelola kegiatannya secara profesional dan bertanggungjawab. Di sisi lain, keberadaan media sosial seperti facebook dan twitter menjadi satu nilai tambah dimana media tersebut memberi ruang bagi audiens untuk berkomunikasi dua arah dengan pengelola dan menanyakan informasi-informasi yang kurang jelas atau yang belum ada di laman website sehingga memperbesar peluang untuk meningkatkan efek informasi yang bersifat kognitif ke afektif dan bahkan ke konatif dalam bentuk aksi donasi ke Dompet Dhuafa.Upaya ini termasuk dalam strategi menarik (pull strategy). Sementara itu, upaya lain Dompet Dhuafa juga dilakukan dengan menggunakan media konvensional seperti media cetak, media radio, dan televisi.Upaya memaksimalkan publikasi kegiatan dengan memanfaatkan media eksternal maupun in house media merupakan bagian dari penumbuhan citra positif organisasi yang berujung pada terbentuk atau meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi Dompet Dhuafa sebagai lembaga pengelola dana masyarakat untuk program kemanusiaan.Menurut Sutojo (2004; 7), citra perusahaan yang baik akan meningkatkan efektifitas strategi pemasaran. Bagi calon donatur baru, pemberitaanpemberitaan positif akan membentuk citra positif dan menumbuhkan rasa percaya terhadap manajemen Dompet Dhuafa dalam mengelola dana masyarakat untuk kemanusiaan. Berita-berita itu bagi donatur lama merupakan satu bentuk laporan pertanggungjawaban kegiatan yang dikemas oleh media yang semakin menambah kepercayaan mereka terhadap manajemen Dompet Dhuafa.Secara keseluruhan strategi media merupakan bentuk strategi menarik (pull strategy) bagi donatur baru dan sekaligus strategi melampaui (pass strategy) bagi donatur lama). Selain melalui media massa, penggunaan media non massa (below the line) yang dilakukan Dompet Dhuafa Yogyakarta seperti kampanye melalui baliho dan Spanduk sebagai berdasarkan isinya dapat dikategorikan dalam strategi menarik (pull strategy).Beda lagi dengan penggunaan SMS yang cenderung PEMBAHASAN Berdasarkan temuan-temuan lapangan, Dompet Dhuafa Yogyakarta telah melakukan banyak upaya komunikasi pemasaran dalam rangka mendekati, memotivasi dan meyakinkan para calon donatur untuk menyalurkan dananya melalui Dompet Dhuafa. Pendekatan pada korporasi untuk menyalurkan dana tanggungjawab sosial perusahaan merupakan merupakan satu bentuk komunikasi persuasive guna meyakinkan mitra terkait dengan kewajiban sebuah perusahaan untuk menyalurkan sebagian dari keuntungan untuk kepentingan masyarakat. Komunikasi persuasi ini juga harus disertai dengan sebuah tanggungjawab untuk mengelola dana korporat secara benar. Bukti-bukti kegiatan yang pernah dilaksanakan serta profesionalitas lembaga dengan segala sumber daya yang dimiliki untuk menumbuhkan rasa percaya dari perusahaan untuk mengamanahkan dana CSR kepada Dompet Dhuafa. Proses membangun kepercayaan tersebut berlanjut sampai dengan tercapainya kesepakatan dua belah pihak untuk penggunaan dana dalam kegiatan tertentu. Pelaksanaan kesepakatan dalam penggunaan dana tanggung jawab sosial juga harus dilaporkan secara komprehensif pada perusahaan pemberi amanah sehingga diharapkan perusahaan yang telah menyalurkan dana tanggungjawab sosial akan menjadi mitra atau donatur abadi dari Dompet Dhuafa Yogyakarta.Metode ini termasuk dalam strategi menarik (pull strategy). Cara lain Dompet Dhuafa menjangkau calon donatur dilakukan melalui media, salah satunya adalah media internet. Melalui internet, Dompet Dhuafa berusaha menjangkau donatur melalui laman website dan media sosial. Semua program yang ditampilkan Dompet Dhuafa merupakan produk yang dapat dipilih oleh calon donatur untuk menyalurkan dananya.Penjelasan mengenai programprogram yang ditawarkan dan berita-berita tentang kegiatan yang telah dilakukan merupakan perpaduan simetris yang dapat memberi daya tarik sekaligus keyakinan pada 54 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 digunakan untuk melaporkan setoran dana dan penawaran program pada donatur lama lebih pada upaya untuk mempertahankan pelanggan (pass strategy). Usaha Dompet Dhuafa menjalin berbagai pihak dalam mengumpulkan dana di berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta bahkan hingga luar daerah seperti Klaten dan Solo merupakan bentuk upaya mendorong pertumbuhan jumlah donasi melalui pihak ketiga dan dapat dikategorikan sebagai strategi mendorong (push strategy). Hal ini juga mencakup pembangunan relasi dengan komunitas-komunitas pengajian yang melakukan pengumpulan dana secara terorganisir pada para anggotanya. Upaya yang lain Dompet Dhuafa untuk meyakinkan donatur adalah dengan pelaporan yang disampaikan tiap bulan dan di akhir tahun. Laporan kegiatan bulanan pada para donatur merupakan bentuk pertanggunjawaban terhadap amanah yang diemban Dompet Dhuafa dalam menyalurkan dana masyarakat, sedangkan laporan Tahunan merupakan bentuk dari pertanggungjawaban dari satu masa periode program. Pelaporan-pelaporan tersebut tentu saja merupakan satu upaya untuk menunjukkan kinerja Dompet Dhuafa dalam mengelola program yang mereka rancang. Keberhasilankeberhasilan yang mereka capai akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang telah menyalurkan dananya di Dompet Dhuafa,sehingga harapannya di tahun-tahun berikutnya para donatur akan tetap menyalurkan dananya dan bahkan ditambah dengan donatur-donatur yang terus tumbuh untuk mendukung programprogram selanjutnya. Komunikasi pelaporan dalam hal ini cenderung masuk pada kategori strategi melampaui (pass strategy). Secara keseluruhan, upaya-upaya komunikasi pemasaran Dompet Dhuafa dapat dikategorikan sebagai berikut : No Strategi b. c. d. 2 Push Strategy a. 3. Pass strategy a. b. c. Kegiatan melalui Dompet Dhuafa Yogyakarta . Publikasi kegiatan melalui media (cetak, eleltronik, internet) untuk membentuk citra produk/ program dan korporat guna menarik calon donatur Iklan-iklan di media non massa untuk menarik calon donatur Event- event tematik untuk menarik perhatian masyarakat Membangun kerja sama dengan mitra untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan pendapatan melalui pihak ketiga. Publikasi kegiatan melalui media untuk membentuk citra produk/program dan korporat guna memperkuat kepercayaan donatur lama sebagai pelanggan Informasi programprogram yang akan dilaksanakan secara temporer pada pelanggan lama. Komunikasi pelaporan penggunaan anggaran dan pelaksanaan program secara rutin Tabel di atas menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa telah menerapkan semua strategi komunikasi pemasaran (pull, push dan pass strategy) dalam penggalangan dana masyarakat untuk membiayai program-program yang disusunnya. Strategi-strategi tersebut diaplikasikan dalam berbagai variasi kegiatan guna memperoleh kepercayaan masyarakat dalam mengelola dana kemanusiaan mereka dalam berbagai bentuk. Strategi menarik dilakukan dengan pendekatan secara tertulis dan lisan, melalui publikasi media baik melalui internet, media cetak, dan elektronik, melalui iklan media luar ruang, serta melalui event-event temporer yang bersifat tematik. Media cetak yang paling Tabel 1 Strategi Komunikasi Pemasaran Dompet Dhuafa Yogyakarta No Strategi Kegiatan 1. Pull a. Komunikasi persuasi pada Strategy perusahaan untuk menyalurkan dana tanggungjawab sosial 55 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 lengkap menyajikan informasi yang paling lengkap tentang Dompet Dhuafa adalah Majalah Swaracinta yang notabene merupakan media terbitan Dompet Dhuafa pusat. Majalah tersebut mengulas tentang semua kegiatan yang ada di Dompet Dhuafa serta merupakan ajang sosialisasi serta motivasi dan inspirasi pada masyarakat yang tertarik pada kegiatan kemanusiaan. Selain itu, strategi menarik yang dilakukan Dompet Dhuafa, website juga menjadi salah satu informasi lengkap dimana semua program Dompet Dhuafa Yogyakarta bisa diakses, sedangkan yang lain cenderung bersifat temporer. Namun demikian, kurangnya informasi dari fitur-fitur di website Dompet Dhuafa seperti Gerai Zakat, Kaleng Tabungan dan Tabungan Kurban justru akan mengurangi tingkat kepercayaan audiens pada manajemen. Selain itu sajian penggunaan dana yang ditampilkan di beranda hanya informasi dari zakat saja sehingga akan menimbulkan pertanyaan terhadap penggunaan dana lain seperti infaq dan sedekah yang telah di donasikan ke Dompet Dhuafa Yogyakarta. Bagaimanapun, komunikasi dua arah yang dapat memberikan informasi secara terperinci dan lebih meyakinkan calon donatur terdapat pada komunikasi langsung (face to face) maupun melalui media sosial. Satu hal yang menarik, walaupun Dompet Dhuafa merupakan lembaga kemanusiaan berbasis agama islam, namun kegiatan kemanusiaa yang dilakukan tidak seluruhnya untuk orang muslim. Dompet Dhuafa juga membantu masyarakat umum yang sedang dilanda bencana tanpa memandang agama. Dana dari muslim yang sifatnya infaq dan sedekah penyalurannya bersifat fleksibel. Oleh karena itu juga, Dompet Dhuafa juga mencari donatur tidak hanya dari orang muslim saja tapi juga dari agama apapun yang dananya dapat disalurkan untuk kepentingankepentingan kemanusiaan yang bersifat umum. Komunikasi dengan strategi mendorong dilakukan Dompet Dhuafa Yogyakarta dengan membangun jaringan untuk menjangkau para calon donaturnya. Pemilihan mitra berbasis agama, dan tempat-tempat strategis memberikan keuntungan dalam pengumpulan donasi. Banyaknya mitra kredibel yang kerjasama dalam pencarian dana menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa berusaha mempengaruhi calon donatur dengan melibatkan pihak lain yang diharapkan mampu memberikan informasi positif yang dapat memberikan pengetahuan, pemahaman dan bahkan mempengaruhi tindakan masyarakat dalam melakukan donasi. Pengembangan jaringan mitra yang semakin banyak akan membuka kesempatan untuk pengumpulan dana semakin banyak.Sayangnya, di Daerah Istimewa Yogyakarta, Dompet Dhuafa belum punya mitra untuk pengumpulan dana di Kabupaten Bantul dan Kulonprogo, padahal dua kabupaten tersebut termasuk penerima manfaat tertinggi dari program-program Dompet Dhuafa selain Kabupaten Gunungkidul. Dompet Dhuafa justru mengembangkan jaringan mitranya di luar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Kabupaten Klaten dan Kota Surakarta. Komunikasi dengan strategi melampaui dilakukan Dompet Dhuafa Yogyakarta untuk mempertahankan pelanggannya. Kegiatan yang dilakukan antara lain dengan publikasi melalui media, informasi program-program temporer pada pelanggan, dan komunikasi pelaporan. Pemberitaan tentang kegiatan-kegiatan Dompet Dhuafa akan menunjukkan pada para donatur terkait penggunaan uang yang mereka donasikan dan penerima manfaat dari dana tersebut. Informasi-informasi program temporer akan memberikan pilihan program yang sesuai atau diminati oleh para donatur, ini merupakan bentuk perhatian dari Dompet Dhuafa bagi pelanggannya sekaligus upaya untuk mempertahankan donaturnya. Sedangkan pelaporan merupakan sebuah upaya pertanggungjawaban Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam mengelola dana dari para donaturnya, pengelolaan yang baik akan memberikan keyakinan para donaturnya untuk tetap menjadi pelanggan setia Dompet Dhuafa. Komunikasi pemasaran Dompet Dhuafa pada masyarakat bukan saja mencari dana insidental atau temporer, namun juga ditujukan untuk kepentingan jangka panjang (sustainable financial). Sasaran komunikasi dalam hal ini meliputi calon donatur baru dan donatur lama sehingga dalam hal ini pertumbuhan jumlah donatur juga selalu diperhatikan.Proses pencarian donatur baru dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membantu sesama, khususnya umat 56 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 islam lebih ditujukan untuk mentaati kewajiban membayar zakat serta sunah untuk berinfak dan sedekah. Proses komunikasi melalui kajiankajian rutin dan soft campaign memberikan efek jangka panjang dimana donatur bukan saja terpengaruh sesaat tapi melalui proses pengetahuan yang cukup (kognitif) yang berlanjut pada pemahaman terhadap pentingnya berdonasi baik secara syariah maupun umum dan berujung pada tindakan pemberian penyaluran dana tertentu melalui Dompet Dhuafa Yogyakarta. Dalam hal ini, Dompet Dhuafa juga telah melakukan proses komunikasi yang baik dengan menyiapkan komunikator dengan pesan yang terkonsep dengan baik, melalui pemilihan media dan momentum yang tepat dan audiens terpilih, maka efek yang diharapkan juga maksimal. Semua teknik komunikasi dalam penggalangan dana menurut Muhsin Kalida juga sudah dilakukan oleh Dompet Duafa Yogyakarta dalam melakukan pendekatan pada donatur, baik secara langsung (face-to face), melalui surat/proposal, melalui event, maupun kampanye media. Event-event tematik, kajian-kajian dan talkshow di media yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dan pemberitaan-pemberitaan yang ditampilkan melalui media merupakan upaya untuk membentuk kepercayaan dan sekaligus citra positif yang akan menarik perhatian (pull strategy) para calon donatur untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan dengan menyalurkan dananya melalui Dompet Dhuafa Yogyakarta.Selain itu, berita-berita kegiatan yang dipandang positif yang sampai pada donatur akan semakin meyakinkan mereka untuk selalu menyalurkan dan bahkan meningkatkan jumlah dananya baik berupa zakat, infak sedekah atau dalam bentuk lain seperti wakaf. Upaya ini berarti bukan saja akan menambah donatur-donatur baru, tapi juga akan mempertahankan (pass strategy) donatur lama untuk tetap loyal dalam mendonasikan hartanya melalui Dompet Dhuafa Yogyakarta. Kepercayaan terhadap Dompet Dhuafa dalam hal ini tidak secara otomatis langsung membuat masyarakat memberikan donasi, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membayar zakat, infak dan sedekah serta keinginan membantu sesama menjadi prasyarat utama untuk memotivasi munculnya donatur- donatur baru yang akan menambah mitra Dompet Dhuafa Yogyakarta untuk lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas program yang dijalankan. Kerjasama kemitraan Dompet Dhuafa dengan berbagai organisasi dan komunitas untuk pengumpulan dana merupakan satu bentuk upaya untuk memaksimalkan pendapatan dalam membiayai kegiatan. Motivasi dalam mendorong jumlah pendapatan melalui mitra dapat dikategorikan sebagai strategi mendorong (push strategy) sehingga meningkatnya pendapatan berarti juga akan meningkatkan kuantitas dan kualitas dari program yang dijalankan. Strategi mempertahankan donatur juga tampak dari upaya-upaya Dompet Dhuafa Yogyakarta dalam meyakinkan para donaturnya melalui laporan-laporan melalui SMS yang sifatnya insidental, laporan bulanan penggunaan dana kegiatan, serta laporan tahunan. Semakin banyak dan semakin detil laporan yang mampu memberi keyakinan donatur pada penggunaan dana, akan meningkatkan loyalitas donatur menyalurkan dananya melalui dompet Dhuafa. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil, antara lain : (1) Dompet Dhuafa Yogyakarta telah melakukan strategi menarik (pull strategy), strategi mendorong (push strategy), dan strategi melampaui (pass strategy) dalam melakukan komunikasi pemasaran penggalangan dana kemanusiaan. (2) Strategi-strategi komunikasi tersebut dilaksanakan dalam bentuk komunikasi persuasi pada perusahaan, komunikasi melalui media baru (internet), komunikasi melalui media massa (above the line), komunikasi melalui media non massa (below the line), dan komunikasi melalui laporan. (3) Strategistrategi komunikasi Dompet Dhuafa dirancang untuk terus menumbuhkan jumlah donatur baru dan mempertahankan donatur lama. (4) Strategi komunikasi yang dilakukan Dompet Dhuafa Yogyakarta membuat kemandirian secara jangka panjang sehingga tidak bergantung pada dana Dompet Dhuafa pusat. (5) Terdapat beberapa kelemahan informasi Dompet Dhuafa seperti yang terdapat di website atau informasi 57 Jurnal IKON Prodi D3 Komunikasi Massa – Politeknik Indonusa Surakarta Vol. 1 No. 5 Juni 2017 jumlah donasi yang disampaikan sebagai laporan bulanan pada donatur. Padilla, Lisa M.Sontag, Lynette Staplefoote dan Kristy Gonzalez Morganti.2012.Financial Sustainability for Nonprofit Organizations.Santa Monica: RAND Corporation Patterson,Sally J, Janel M Radtke.2009.Strategic Communications for Nonprofit Organizations. New Jersey: John Wiley & Sons. Purwanto, April.2009.Manajemen Fund Raising Bagi Organisasi Pengelola Zakat.Yogyakarta:Sukses Riswandi.2009.Ilmu Komunikasi.Yogyakarta:Graha Ilmu Ruslan, Rosady. 2005. Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Sargeant, Adrian, Jen Shang and Associates.2010.Fund Raising Principles and Practices.San Francisco: JosseyBass Sari, Dewi Mayang.2010.Kajian Strategi Fund Raising Bazis Provinsi DKI Jakarta terhadap Peningkatan Pengelolaan Dana ZIS.Skripsi S1 Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sustojo, Siswanto.2004.Membangun Citra Perusahaan:Building The Corporate Image Sebuah Sarana Penunjang Keberhasilan Pemasaran. DAFTAR PUSTAKA Buku dan Jurnal Hamidi.2007.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi:Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan laporan Penelitian.Malang:UMM Press Helmi.2014.Kajian Strategi Fund Raising Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Kota Pekan Baru terhadap Peningkatan Pengelolaan Dana Zakat InfaqShodaqoh.Laporan Akhir Jurusan D3 Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sultan Syarif Kasim Riau Hussain, Sameera B, Veena Parboo Rawjee , Soobramoney Penceliah .2014. The Appicability of Relationship Marketing at Non-profit Organizations: a Developing Country Prespective. Journal Problems and Perspectives in Management vol 12 Kalida, Muhsin.2004.Fund Raising dalam Studi Pengembangan Lembaga Kemasyarakatan. Jurnal Aplikasia Vol.V No 2.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Kriyantono, Rachmat.2005. Teknik Praktis Riset Komunikasi.Jakarta : Kencana Moleong, Lexy J.2005.Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya Mulyana, Deddy.2002.Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya.Bandung: Remaja Rosda Karya Website https://bps.go.id/brs/view/1158/ http://poskotanews.com/2014/03/11/rata-ratapendidikan-orang-indonesia-setara-kelas-2smp/ 58