BAB V KESIMPULAN Melalui observasi dan wawancara, peneliti menemukan adanya hubungan antara membaca komik Jepang HotD dengan perbedaan pandangan informan mengenai citra perempuan. Hubungan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: asal daerah, sifat fakultas, sifat jurusan, minat atau hobi, tingkat pendidikan, dan perilaku membaca komik. Faktor lainnya yang ditanyakan saat wawancara, tetapi disimpulkan tidak berpengaruh signifikan adalah agama. Karena, baik persamaan maupun perbedaan agama informan, tidak menunjukkan lahirnya ciri kriteria ideal perempuan yang konkrit dan khas pada mereka setelah membaca HotD. Pengategorian informan berdasarkan asal daerah memberi perbedaan pola objektivikasi perempuan ideal awal pada informan. Objektivikasi ini adalah institusionalisasi produk eksternalisasi masyarakat dimana informan mengalami sosialisasi primer. Lingkungan informan ketika menempuh pendidikan tingkat SMA, memberikan kriteria ideal perempuan yang berbeda. Walaupun peneliti menyimpulkan kemudian, daerah asal tetap tidak dapat dijadikan faktor tunggal mengklasifikasikan citra perempuan ideal spesifik bagi informan. Sifat fakultas, sifat jurusan, minat atau hobi, tingkat pendidikan, dan perilaku membaca komik ditemukan memberikan kontribusi pada perbedaan pandangan informan mengenai citra perempuan sebelum membaca HotD. Faktorfaktor ini memberi perubahan mengenai kriteria ideal perempuan, antara di awal 1 masa remaja informan dengan perkembangan pola pikir mereka setelah beranjak dewasa. Kriteria ideal hasil internalisasi obyektivasi citra perempuan objektif sebelumnya, berubah seiring sosialisasi sekunder yang dialami informan pada kehidupan mereka selanjutnya. Kemudian, kriteria ideal di atas berubah lagi, setelah mereka membaca komik HotD. Hal ini menjadi jelas ketika aktivitas membaca komik Jepang yang ditemukan memberi warna sangat kuat pada pandangan informan mengenai citra perempuan – dalam pandangan mereka mengenai kecantikan, tubuh, serta kriteria ideal perempuan bagi mereka setelah membaca HotD. Pengategorian berdasarkan sifat fakultas dan tingkat pendidikan informan, menentukan dampak komik Jepang bersignifikansi besar atau hanya memantapkan kriteria ideal informan. HotD ditemukan memberi pengaruh eksplisit pada kriteria ideal keempat informan dari fakultas sosial, terutama pada wajah dan rambut perempuan ideal bagi mereka. Sementara komik tersebut memberi pematangan kriteria perempuan ideal pada informan yang berasal dari fakultas eksakta dan sedang menempuh studi doktoral, tanpa ada perubahan besar yang kasat mata pada kriteria idealnya. Sifat jurusan serta minat dan hobi, menentukan pola pikir informan mengenai eksploitasi perempuan dalam komik Jepang, maupun peran perempuan sebagai objek seksual dalam komik Jepang. Informan dari jurusan Komunikasi menerjemahkan pornografi dengan mempertimbangkan tujuannya, dan hal ini tidak disinggung informan dari jurusan lainnya. Selain itu, salah satu informan 2 dari jurusan tersebut, juga ditemui memiliki toleransi lebih tinggi terhadap peran pasangannya sebagai objek seksual dalam media. Pengategorian informan berdasarkan intensitas membaca komik, memberi perbedaan pada sosok ideal mereka dalam karakter perempuan HotD. Informan yang menjadikan membaca komik sebagai aktivitas penting dalam keseharian mereka, memfavoritkan karakter perempuan HotD yang berbeda dengan informan lainnya yang memiliki minat membaca komik Jepang yang rendah. Perbedaan intensitas kmembaca komik ini juga menentukan pola informan memilih karakter favorit mereka. Informan yang gemar membaca komik Jepang, mempertimbangkan perilaku sosial dan perilaku seksual dalam memilih karakter perempuan ideal mereka; sedangkan informan lainnya hanya mempertimbangkan berdasarkan perilaku sosial karakternya saja. Komponen keinginan dan kesempatan, ditemukan menjadi komponen yang paling berpengaruh dalam keputusan informan untuk mencari dan mengambil aksi membaca komik Jepang, khususnya komik Jepang HotD. Jenis genre dan desain karakter, serta keberadaan teman dan fasilitasi teknologi menjadi faktor dominan pendorong informan membaca HotD. Sedangkan aktivitas membaca HotD, justru paling berpengaruh pada komponen keyakinan informan. Peneliti menemukan, membaca komik Jepang tersebut semakin memantapkan kriteria informan mengenai citra perempuan yang ideal bagi mereka. 3