TINJAUAN MATA KULIAH Mata kuliah Konsep dasar Bumi Antariksa untu SD merupakan matakuliah kelompok sains, yang penyajiannya pada program PGSD ditujukan untuk membekali mahasiswa dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan terkait ilmu Bumi dan Antariksa untuk sekup Sekolah Dasar. Penyelenggaraan matakuliah ini didasarkan atas amanat kurikulum sains 2004, bahwa lingkup pembelajaran sains untuk SD/MI, harus meliputi dua aspek, yaitu 1). Kerja ilmiah yang mencakup: penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah, 2) Pemahaman Konsep dan Penerapannya, yang mencakup: a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan; b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas; c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana; d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit lainnya; e. Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat (salingtemas) merupakan penerapan konsep sains dan saling keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat. Sesuai peruntukkannya yaitu untuk program Dual Modes, maka bahan ajar ini dikemas dalam bentuk bahan belajar mandiri (BBM). Sesuai dengan tuntutan kurikulum di atas, maka BBM Konsep Dasar Bumi Antariksa untuk SD ini berisikan dua belas BBM yang membahas tentang ilmu kebumian dan ilmu antariksa, seperti : BBM 1 membahas tentang Litosfer, BBM 2 membahas tentang Atmosfer, BBM 3 membahas tentang Hidrosfer, BBM 4 membahas tentang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, BBM 5 membahas tentang Pelestarian Lingkungan Hidup, BBM 6 membahas tentang Tata Surya, BBM 7 membahas tentang Anggota Tata Surya dan Karakteristiknya, BBM 8 membahas tentang Radiasi Energi Matahari, BBM 9 membahas tentang Efek Radiasi Matahari terhadap Bumi, BBM 10 membahas tentang Planet Bumi, BBM 11 membahas tentang Planet Bumi lanjutan dan BBM 12 membahas tentang Bulan sebagai Satelit Bumi. Dalam pembahasannya, setiap BBM dibagi dalam 2 sampai 3 kegiatan belajar (KB). Pada setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan soal latihan, tes formatif serta kunci jawaban tes formatif. Tes ini berguna untuk mengukur tingkat capaian belajar pada kegiatan belajar yang besangkutan dan sebagai tolak ukur untuk dapat meneruskan pada KB berikutnya ataukah harus mengulang pada KB yang baru saja dipelajari. Sesuai dengan sifatnya, maka BBM ini akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, jika anda mempelajarinya sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Untuk itu bacalah dengan seksama setiap petunjuk yang diberikan pada setiap BBM, kemudian praktekan, maka anda akan merasakan manfaat dari mempelajari BBM ini. Bila masih terdapat hal-hal yang meragukan atau ada hal-hal yang kurang jelas mengenai isi BBM ini, cobalah baca literatur-literatur lain yang relevan, atau diskusikan dengan dosen pengampu matakuliah pada saat kegiatan tatap muka. BBM 1 LITOSFIR Dra. Susilawati, M.Pd Pendahuluan Bahan belajar mandiri 1 ini membahas tentang Litosfir. Secara deskriptif anda akan mempelajari tentang stuktur lapisan kulit bumi, bentuk-bentuk muka bumi, perubahan bentang alam dan dampaknya terhadap kehidupan. Materi litosfir ini sangat penting untuk Anda pahami dalam mempelajari pengetahuan tentang lapisan bumi dan berbagai fenomena yang terjadi di dalamnya. Sebagai calon guru profesional, sebaiknya Anda mempelajari pokok bahasan ini dengan sebaik-baiknya sehingga Anda mampu mengidentifikasi dan menganalisis berbagai gejala dan fenomena litosfir, sebagai materi pelajaran yang menarik untuk dibelajarkan kepada siswa. Dengan demikian, para siswa akan merasa terbantu proses pembelajarannya di kelas dan guru pun akan merasa bangga karena hasil belajar siswa meningkat. Karena itu, setelah mempelajari BBM ini Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengindentifikasi struktur lapisan kulit bumi (litosfir) dan pemanfaatannya. 2. Menganalisis macam-macam bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme, seisme, dan diastropisme. Agar semua harapan di atas dapat terwujud, maka di dalam BBM 1 ini disajikan pembahasan dan latihan dengan butir uraian sebagai berikut: 1. Struktur lapisan kulit bumi 2. Bentuk muka bumi Untuk mempelajari BBM ini, sebaiknya Anda perhatikan petunjuk berikut: 1. Pahami BBM ini dengan seksama, baik isi maupun tujuannya, sehingga Anda dapat mencapai tujuan yang diharapkan sebagai hasil belajar. 2. Setelah Anda merasa memahami, kemudian kerjakan latihan atau tugas yang terdapat dalam BBM ini sesuai dengan petunjuknya. 3. Tuntaskan mempelajari Kegiatan Belajar 1 sehingga Anda benar-benar memahaminya, untuk kemudian dapat dilanjutkan dengan mempelajari Kegiatan Belajar 2 hingga tuntas. 4. Masyarakat dan lingkungan sekitar Anda merupakan sumber belajar yang nyata dan tepat dalam mempelajari modul ini. Tentunya pengetahuan Anda juga harus diperkaya dengan sumber belajar lain yang dapat diambil dari buku-buku pedoman, surat kabar dan majalah, media elektronik seperti radio televisi, dan internet, termasuk pengalaman teman. 5. Diskusikan dengan teman atau tutor apabila Anda menemui kesulitan, karena melalui diskusi dan kerja kelompok dapat meringankan Anda untuk mengatasi dan menyelesaikan semua tugas dalam mempelajari modul ini. 6. Setiap akhir kegiatan, jangan lupa untuk mengisi soal yang terdapat dalam BBM ini. Agar dapat mengetahui sejauhmana keberhasilan Anda dalam mempelajari BBM ini, cocokkan jawaban hasil pengisian latihan dengan kunci jawaban yang tersedia. Selamat belajar dan semoga sukses! Kegiatan Belajar 1 1 STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI A. PENGANTAR Makhluk hidup di planet bumi tinggal pada lapisan bumi yang keras dan kaku yang disebut kulit bumi atau litosfir. Litosfir ini terletak paling atas atau paling luar dari bagian bumi, sehingga sering disebut dengan kerak bumi Meskipun kita tidak merasakan gerakan dari kerak bumi, tetapi kerak bumi memiliki sifat dinamis. Litosfir bukan merupakan suatu lapisan yang kompak, terutama kerak bumi, tetapi terpecah-pecah menjadi beberapa lempeng. B. URAIAN MATERI Istilah lithosfir berasal dari Bahasa Yunani yaitu lithos berarti batuan dan sphera berarti lapisan. Lithosfer mengandung perngertian sebagai lapisan kerak bumi paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 70 km. Dimaksud batuan di sini bukanlah benda yang keras saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya. Tebal kulit bumi tidaklah merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari bagian samudra. Litosfir merupakan lapisan yang tipis, jika Anda bandingkan kulit bumi yang keras seolah-olah cangkang telur, sedangkan di bawah litpsfir terdapat lapisan lapisan yang kental, panas dan tebal yang disebut astenosfir seolah-olah putih telurnya. Paling bawah merupakan lapisan inti sebagai kuning telurnya yang padat, karena tidak ada ruang gerak. Litosfir terbentuk dari beberapa mineral yang disebut silikat (SiO2) yang merupakan gabungan antara oksigen dan silikon. Selain itu terdapat senyawa lainnya, seperti pada tabel berikut : Tabel 1. Konsentrasi unsur-unsur utama pada kerak bumi (Litosfir) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Unsur Oksigen Silikon Alumunium Besi Kalsium Sodium Potassium Magnesium Titanium Rumus Kimia O Si Al Fe Ca Na K Mg Ti 2 Berat (%) 46,60 27,72 8,13 5 3,63 2,83 2,59 2,09 0,44 10. 11. 12. 13. 14. Hydrogen Posfor Mangan Sulfur Carbon H P Mn S C 0,14 0,12 0,10 0,05 0,03 Sumber: Mason, B dan C. B. Moore, 1982 dalam Hamblin, 1985 Kulit bumi yang keras dinamakan kerak bumi, terbagi atas lempeng benua (Continental Crust) dan lempeng samudra (Oceanic Crust). Kedua lempeng ini memiliki karakteristik berbeda. Bahan utama pembentuk kulit bumi adalah magma. Magma merupakan batuan cair pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Litosfir tersusun oleh sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu dengan lainnya membentuk persenyawaan yang disebut Mineral. Litosfir juga tersusun atas lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial memiliki berat jenis lebih ringan dari lapisan Sima karena lapisan ini tersusun dari silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Sedangkan lapisan Sima tersusun dari silisium magnesium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Mg O. Selain litosfir, Planet Bumi juga tersusun dari lapisan lainnya. Adapun struktur lapisan bumi sebagai berikut : 1) Litosfir (Lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust) Merupakan lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi. 2) Astenosfer (Lapisan selubung atau mantle) Astenosfer yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfir dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 0C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat dan gas bersuhu tinggi. 3) Barisfer (Lapisan inti bumi atau core) Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi). Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam. a) Inti luar (Outer Core) Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun dari materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900 0C. b) Inti dalam (Inner Core) 3 Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.8000 C, akan tetapi tetap dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3. Hal itu disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya. Untuk lebih jelasnya tentang karakteristik perlapisan bumi, dapat anda lihat pada ilustrasi gambar berikut. Gambar 1. Struktur Lapisan Bumi (Sumber: http://www.gcsechemistry.com/Earth-Structure.gif) Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami perubahan wujud melalui siklus (daur), karena magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma yang ditunjukan pada gambar 2. Keterangan: A : Magma B1 : Batuan beku dalam B2 : Batuan beku korok B3 : Batuan beku luar C1 : Batuan sedimen klastik C2 : Batuan sedimen organik C3 : Batuan sedimen termik D1 : Batuan malihan dinamik D2 : Batuan malihan termik D3 : Batuan malihan pneumatolitik 1 : pendinginan 2 : pengangkutan 3 : pelarutan 4 : organisma 5 : penambahan suhu dan tekanan yang lama 6 : penelanan oleh magma 3 C1 C2 4 C3 5 2 5 D1 B3 D2 B2 5 B1 D3 1 6 A Gambar 2. Daur Batuan Sumber: koleksi penulis, 2007. 1. Daur Batuan 4 Batuan sekitar magma itu dingin, sehingga mempengaruhi suhu magma. Secara berangsur-angsur magma mengalami pembekuan. Pembekuan terjadi mungkin di permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi yang tidak begitu dalam,,aupun dalam dapur magma bersama-sama dengan proses pembekuan magma. Karena itu, batuan yang berasal dari magma akan berbeda-beda. Karena pengaruh atmosfir, batuan beku di permukaan bumi akan mengalami rusak, hancur, dan terbawa oleh aliran air, angin, gletser, hujan lebat, sehingga batuan hancur dan diangkut serta diendapkan di tempat barum, sehingga menjadi batuan endapan tertimbun di dataran rendah, sungai, danau atau di laut. Batuan beku maupun batuan endapan mungkin akibat tenaga endogen, mencapai suatu tempat yang berdekatan dengan magma, sehingga persinggungan dengan magma, maka batuan sedimen maupun batuan beku berubah bentuk menjadi batuan metamorf. Akibat tenaga endogen, terutama tenaga tektoni, batuan metamorf mengalami pengangkatan, sehingga batuan muncul ke permukaan bumi. Selanjutnya, karena pengaruh tenaga eksogen, akan terjadi pelapukan, pengangkután, dan sebagainya, sehingga berubah lagi menjadi batuan sedimen. Dengan demikian, berdasarkan proses terjadinya, maka batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan (metamorf). 2. Klasifikasi Batuan Secara umum komposisi batuan di pada litosfir didasarkan jenis batuannya didominasi oleh batuan sedimen yang menutupi hampir 66% permukaan bumi, sedangkan 34% berupa : batuan ekstursi 8%, batuan intrusi 9%, dan batuan metamorf 17 %. Tabel 2. Persentase Batuan di Permukaan Bumi Benua Asia Afrika Amerika Utara Amerika Selatan Eropa Australia Batuan Kristal Ekstrusi Intrusi Metamorf 9 12 5 4 16 22 11 6 31 11 2 25 3 7 3 8 11 11 Sumber: Geologi dan Mineralogi Tanah, 1996. 5 Sedimen 74 58 52 62 87 70 Coba Anda pamahi tabel 2 di atas! Nampak bahwa batuan sedimen lebih banyak dijumpai di daratan Eropa. Hal ini, disebabkan hampir semua daratan Eropa terutama bagian daratan tidak dijumpai gunungapi. Batuan sedimen banyak dijumpai di daerah yang sudah berumur tua karena mengalami pelapukan lebih lanjut. Sedangkan batuan ekstrusi dan instrusi banyak dijumpai di daratan Asia, karena di kawasan ini, seperti di Indonesia, Jepang, Filipina, dan Italia, banyak terdapat gunungapi. Batuan ekstrusi dan intrusi akan dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik yang masih aktif. Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan (metamorf). a. Batuan Beku (Igneous Rock) Batuan beku berasal dari bahasa latin Inis yang artinya api (fire). Batuan beku terbentuk akibat pembekuan cairan magma baik di dalam maupun di atas permukaan bumi yang mengalami pembekuan. Magma panas yang bergerak dari dalam bumi ke permukaan melalui kepundan gunungapi, karena suhunya rendah sehingga akan membeku. Aktifitas magma yang mengalami pembekuan akan membentuk pada tempat berbeda dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1) Batuan beku dalam atau plutonik; 2) Batuan beku korok atau porfirik; dan 3) Batuan beku luar (lelehan atau epusif ). Material magma yang mengalami pembekuan di permukaan bumi disebut batuan beku luar atau batuan ekstrusi atau batuan vulkanis. Material magma yang membeku pada lubang kepundan atau retakan kulit bumi disebut batuan korok atau porfirik. Material magma yang membeku berada jauh di dalam bumi (15-50 km) disebut batuan beku dalam atau plutonik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi. 2) Jarang memperlihatkan struktur visikular (mengandung lubang-lubang benda gas). 3) Batuan dapat merubah batuan yang berbatasan pada semua sisinya. Berdasarkan ukurannya (diameter), batuan plutonik dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu plutonik tabular dan plutonik masif. Batuan beku plutonik tabular berukuran relatif kecil dan biasanya terletak agak dekat ke permukaan bumi. Kalau diperhatikan dari letak dan bentuknya di dalam batuan sekitarnya membeku dikenal ada dua macam yaitu Sill dan Dike. Sill merupakan batuan plutonik tabular yang jika dilihat dari posisinya bersifat concordant selaras dengan lapisan batuan sekitarnya. Letaknya ada yang mendatar, miring atau tegak sesuai arah lapisan. Sedangkan Dike merupakan tabular yang jika dilihat dari posisinya 6 bersifat discordant atau memotong lapisan batuan sekitar. Hal ini terjadi karena dorongan magma ketika memasuki lapisan batuan itu cukup kuat sehingga batuan sulit sekali untuk dihancurkan. Batuan korok atau gang, yaitu batuan yang mengalami proses pembentukannya melalui pembekuan pada retakan dan rekahan batuan. Batuan ini terdiri dari kristal besar, kristal kecil dan ada yang tidak mengkristal, seperti granit fosfir. Batuan beku luar, yaitu proses pembentukan batuan di luar permukaan bumi, karena magma yang keluar dari permukaan bumi dan mengalami pembekuan. Pembekuan yang cepat menyebabkan magma membentuk kristalkristal kecil, seperti; andesit dan riolit, bahkan sama sekali tidak mempunyai kristal (amorf), seperti; batu apung dan batu kaca. Batuan beku luar memiliki ciriciri sebagai berikut : 1) Umumnya memiliki butir kristal yang halus bahkan amorf. 2) Memperlihatkan struktur visikular (adanya lubang-lubang bekas materi gas yang terperangkap) 3) Kristal mineral batuannya menunjukan tekstur Aphanitis (kristal yang halus dan amorf) Adapun jenis-jenis batuan beku sangat penting yang tersebar di alam ini adalah : 1) Granit Granit merupakan batuan beku dalam, dengan mineral berbutir kasar sampai sedang. Warna terang disebabkan karena kandungan feldspar, umumna putih, kelabu, merah jambu atau merah. Granit dalam bumi dan tersingkap di permukaan, karena erosi dan tektonik. Granit dapat digunakan sebagai bahan pengeras jalan, galangan kapal, bahan pemoles lantai, pondasi serta pelapis dinding. 2) Granodiorit Granodiorit seperti granit yang termasuk batuan beku dalam, mineral berbutir kasar sampai sedang, warna terang. Granodiorit dapat digunakan untuk pengeras jalan, pondasi dan lain-lain. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk batolit, stock, sill dan retas. 3) Diorit Diorit termasuk batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar sampai sedang, warnanya agak gelap.. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam yang digunakan untuk pengeras jalan, pondasi dan sebagainya. 4) Andesit Andesit terbentuk dari dari leleran diorit, mineralnya berbutir halus, komposisi mineral sama dengan diorit, warnanya kelabu. Gunungapi di Indonesia 7 umumnya mengeluarkan batuan andesit dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan mengandung mineral hornblenda dan ada yang mengandung piroksin. Andesit digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konkresi beton, dan yang berstruktur lembar banyak digunakan sebagai batu tempel. Batuan granit Batuan andesit Gambar 3 Contoh jenis-jenis batuan beku 5) Gabro Gabro berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar sampai sedang. Batuan ini digunakan untuk pengeras jalan, pondasi dan baik untuk lantai atau pelapis dinding. 6) Basal Basal merupakan batuan leleran dari Gabro, mineralnya berbutir halus dan berwarna hitam. Gunungapi di Indonesia sebagian besar mengeluarkan basal dalam bentuk lava maupun piroklastik. Basal berstruktur lembar sebagai batu tempel pada bangunan. Basal umumnya berlubang bekas gas, terutama bagian muka.Batuan ini digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, bendungan, konkresi beton dan bangunan lainnya. 7) Batukaca (Obsidian) Batukaca merupakan batuan yang tidak memiliki susunan dan kristal (metamorf). Batuan ini terbentuk akibat lava membeku tiba-tiba. Batukaca berwarna coklat, kelabu, kehitaman atau putih seperti kaca. Batuan ini banyak digunakan untuk membuat mata lembing dan mata panah pada zaman purba. 8) Batuapung Batuapung terbentuk dari lava yang mengandung gas. Cairan lava membeku, maka gas keluar, sehingga berlubang-lubang. Lubang-lubang bekas gas menyebabkan batuapung ringan. Di Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan oleh Gunung Krakatau. Batuapung dapat digunakan untuk memperhalus kayu. b. Batuan Sedimen Batuan sedimen atau endapan terbentuk karena proses pengendapan material hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Material batuan endapan terdiri dari berbagai jenis partikel, ada yang halus, kasar, berat, dan ada juga yang ringan. 8 Berdasarkan Proses Pengendapannya, batuan endapan diklasifikasikan menjadi: batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimiawi, dan batuan sedimen organik. 1) Batuan sedimen klastik Batuan ini memiliki susunan kimia yang sama dengan susunan kimia batuan asalnya. Artinya, proses pembentukan batuan hanya mengalami penghancuran secara mekanik. Batu yang besar mengalami lapuk atau hancur menjadi lebih kecil. Pecahan batu ini terangkut hujan, longsor atau bergulingguling masuk ke dalam sungai. Arus sungai menghancurkan batu menjadi kerikil, pasir, lumpur serta mengendapkan di tempat lain, seperti konglomerat. Selain itu ada batuan sedimen non klastik yang dibedakan atas dasar komposisinya. Batuan sedimen non klastik akibat batuan mengalami pemanasan, sehingga air menguap, maka sisa material tersebut membeku, seperti; batu gamping dan dolomit, batu garam, denhidrit dan gipsum dan batubara. 2) Batuan sedimen kimiawi Batuan ini terbentuk karena proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya. Hasil pengendapan secara kimiawi, seperti; batu kapur. Hujan yang mengandung CO2 terjadi di gunung kapurm air hujan meresap ke dalam retakan halus (diaklas) batu gamping (CaCO3). Batu gamping larut dengan air menjadi larutan air kapur atau Ca(HCO3)2 sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur itu membentuk stalaktit di atap gua dan stalagmit di dasar gua. Kedua bentukan sedimen kapur tersebut disebut batuan sedimen kimiawi. 3) Batuan sedimen organik Batuan ini terbentuk karena sebagian material berasal dari organisme, seperti, daun, ranting atau bangkai binatang tertendapkan dan tertimbun di dasar laut. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : (a) Angin membentuk Batuan sedimen aerik(aeolis),seperti; tanah los, tuf, dan pasir di gurun. (b) Es membentuk Batuan sedimen glasial, seperti ; Moraine. Breksi Batu kapur Batu koral Gambar 4. Contoh jenis-jenis batuan sedimen 9 (c) Air yang mengalir membentuk Batuan sedimen aquatik, seperti; batu pasir, batu lempung dan sebagainya.. (d) Air laut membentuk Batuan sedimen marin, seperti batu pasir. c. Batuan Metamorf Batuan metamorf diakibatkan oleh proses metamorfosis. Batuan ini berasal dari batuan beku atau sedimen, karena adanya tekanan atau temperatur, sehingga susunan struktur maupun kimianya berubah. Batuan Metamorfik diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : 1) Metamorfik termik (kontak), terbentuk karena adanya kenaikan suhu, seperti; batu pualam atau marmer. 2) Metamorfik Dinamik (sintektonik), terbentuk karena adanya tekanan tinggi, biasanya tenaga tektonik.. Jenis batuan metamorfisa banyak ditemui di daerah patahan dan lipatan, seperti; batu sabak dan batubara. 3) Metamorfik termik pneumatolitik, terbentuk karena adanya kenaikan suhu disertai masuknya zat bagian magma ke dalam batuan, seperti; azurit mineral (pembawa tembaga), topas, dan turmalin (batu permata) Batu gamping Batu marmer Gambar 5. Contoh jenis-jenis batuan malihan Litosfir merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Litosfir bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas litosfir. Selanjutnya litosfir bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah. Melihat manfaat litosfir yang demikian besar tersebut sepantasnyalah kita selalu bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 10 C. LATIHAN Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan susunan lapisan bumi? 2. Apakah sial itu? 3. Sebutkan tiga jenis batuan litosfir? 4. Sebutkan 3 jenis batuan metamorf berdasarkan proses pembentukannya? 1. 2. 3. 4. Petunjuk jawaban latihan Susunan lapisan bumi: 1) Litosfir (0 – 70 km) 2) Astenosfer (70 – 700 km) 3) Mantel bawah (700 – 2900 km) 4) Inti besi cair (2900 – 4980 km) 5) Inti besi padat (4980 – 6370 km) Sial adalah lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium. Tiga jenis batuan litosfir, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan atau metamorf. Batuan metamorf berdasarkan proses terbentuknya: a. Metamorfik termik (kontak), terbentuk karena adanya kenaikan suhu, seperti; batu pualam atau marmer. b. Metamorfik Dinamik (sintektonik), terbentuk karena adanya tekanan tinggi, biasanya tenaga tektonik.. Jenis batuan metamorfisa banyak ditemui di daerah patahan dan lipatan, seperti; batu sabak dan batubara. c. Metamorfik termik pneumatolitik, terbentuk karena adanya kenaikan suhu disertai masuknya zat bagian magma ke dalam batuan, seperti; azurit mineral (pembawa tembaga),topas, dan turmalin (batu permata) RANGKUMAN Litosfir yaitu lapisan kerak bumi paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 70 km. Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra. Litosfir juga tersusun atas lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial memiliki berat jenis lebih ringan dari lapisan Sima karena lapisan ini tersusun dari silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Sedangkan lapisan Sima tersusun dari silisium magnesium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Mg O. Planet Bumi tersusun dari beberapa lapisan, yaitu litosfir, astenosfir, dan barisfir. Bagian litosfir yang merupakan kulit bumi, terbagi atas lempeng benua 11 (Continental Crust) dan lempeng samudra (Oceanic Crust). Kedua lempeng ini memiliki karakteristik berbeda. Litosfir dibentuk oleh berbagai jenis batuan utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Batuan beku berdasarkan tempat pembekuan magma, dapat dibedakan menjadi batuan beku, batuan beku kerak dan batuan beku luar. Batuan sedimen/endapan terbentuk melalui proses pengendapan. Batuan metamorf adalah batuan yang sudah mengalami perubahan wujud dan susunan kimia akibat peningkatan suhu dan tekanan. Litosfir merupakan lapisan bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan di bumi, seperti tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas litosfir, selain itu didalamnya terdapat batuan dan mineral yang sangat berharga untuk kesejahteraan manusia. TES FORMATIF 1 Jawablah salah satu yang paling tepat pada pertanyaan di bawah ini! 1. Lapisan kulit bumi yang keras dan kaku, yang biasa bergerak disebut... a. astenosfir b. litosfir c. hidrosfir d. mantel e. barisfir 2. Batuan granit, diorit, gabro, memiliki bentuk kristal yang sempurna, batuan tersebut termasuk batuan beku yang mengalami proses pembekuan... a. berlangsung lambat pada bagian dalam kulit bumi b. pada lapisan kulit bumi dekat permukaan dan relatif lebih cepat c. di permukaan bumi dan relatif cepat d. bervariasi antara lambat dan cepat di dalam lapisan kulit bumi e. mengandung banyak mineral batuan 3. Lapisan bumi di bawah litosfir yang berbentuk cair disebut... a. astenosfir b. litosfir c. barisfir d. hidrosfir e. mantel 3. Batuan yang telah mengalami pelapukan disebut batuan … a. malihan b. metamorf c. korok d. sedimen 12 4. 5. 6. 7. 8. 9. e. pasir Material magma yang mengalami pembekuan di permukaan bumi disebut... a. batuan beku dalam b. batuan ekstrusi c. batuan malihan d. batuan beku korok e. batuan beku forfirik Batuan beku plutonik memiliki ciri-ciri sebagai berikut, kecuali... a. membeku jauh di dalam bumi b. banyak mengandung lubang-lubang benda gas c. umumnya berbutir lebih kasar d. jarang memperlihatkan struktur visikular e. batuan dapat merubah batuan yang berbatasan pada semua sisinya Manakah yang bukan merupakan contoh jenis batuan sedimen... a. batu gamping b. dolomit c. batu apung d. konglomerat e. batu koral Batuan sedimen yang memiliki susunan kimia yang sama dengan susunan kimia batuan asalnya disebut... a. sedimen klastik b. sedimen aerik c. sedimen aquatik d. sedimen kimiawi e. sedimen organik Moraine merupakan contoh batuan sedimen... a. sedimen klastik b. sedimen aerik c. sedimen aquatik d. sedimen marin e. sedimen glasial Batuan metamorf yang terbentuk karena adanya kenaikan suhu disertai masuknya zat bagian magma ke dalam batuan... a. metamorf kontak b. metamorf dinamik c. metamorf termik d. metamorf sintektonik e. metamorf termik pneumatolitik 13 BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Keterangan: Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 14 Kegiatan Belajar 2 BENTUK MUKA BUMI A. PENGANTAR Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata? Anda sering melihat bahwa bumi ini terdiri dari berbagai bentuk permukaan, seperti gunung, bukit, lembah, dataran, dan laiinya. Apa yang menyebabkan semua itu? Anekaragam bentuk muka bumi yang pernah Anda lihat tersebut merupakan hasil pengerjaan tenaga geologi, baik tenaga yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun dari luar bumi (eksogen). Tenaga endogen bersifat membangun atau membentuk permukaan bumi dalam wujud pegunungan, perbukitan, lembah, dataran, dan laiinya. Sedangkan tenaga eksogen bersifat sebaliknya, yaitu merubah bentuk-bentuk permukaan bumi yang sudah dibangun oleh tenaga endogen, sehingga nampak terlihat seperti torehan atau sayatansayatan di permukaan. Di dalam kegiatan belajar 2 ini, anda akan membahas tentang bagaimana bentuk-bentuk permukaan bumi sebagai hasil dari proses tektonisme (diatropisme) vulkanisme, gempa (seisme), dan hasil pengerjaan erosi serta sedimentasi. B. URAIAN MATERI 1. Tenaga pembentuk permukaan bumi Bentuk permukaan bumi bersifat dinamis, karena bentuk permukaan bumi mengalami perubahan. Perubahan bentuk diakibatkan oleh tenaga yang sangat besar yaitu tenaga geologi. Tenaga geologi yang menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi, yaitu : tenaga endogen endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi, seperti: tektonisme (aktivitas kulit bumi), vulkanisme (aktivitas gunungapi), dan gempa. Sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan. Termasuk kedalam tenaga eksogen ini adalah pelapukan (weathering) dan erosi, baik yang diakibatkan oleh angin, air, gletser, iklim dan sebagainya. 2. Gejala tektonisme (diatropisme) Tektonisme atau diatropisme merupakan tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) dan bentuk (deformasi) pada kulit bumi. Sudah Anda pahami sebelumnya, bahwa permukaan bumi paling atas kulit bumi atau litosfir. Kulit bumi yang bersifat keras dan kaku akibat tekanan dari dalam bumi, pada akhirnya kulit bumi terpecah menjadi lempengan-lempengan besar yang tidak sama ukurannya kemudian disebut lempeng tektonik. Lempeng- 15 lempeng ini bergerak secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh cairan astenosfir yang panas di bawahnya. Berdasarkan luas dan waktu kejadian, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi, gerak Epirogenetik dan gerak Orogenetik. Gerak Epirogenetik merupakan pergeseran lempeng tektonik secara perlahan dan meliputi wilayah yang luas, seperti penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Gerak epirogentik dibedakan atas: a. Epirogentik Positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga tampak permukaan air laut yang naik. Contoh: turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda). b. Epirogentik Negatif, yaitu gerak naiknya daratan sehingga tampak permukaan air yang turun. Contoh: naiknya Pulau Buton dan Pulau Timor. Gambar 1. Gerak epirogenetik positif dan negatif Gerak Orogenetik merupakan proses pembentukan pegunungan yang meliputi luas areal yang sempit dan waktu relatif singkat, dibandingkan epirogenesis, seperti pembentukan rangkaian pegunungan yang ada sekarang. Gerak orogenetik disebabkan adanya tekanan secara vertikal pada lempeng dan pecah, lempeng yang pecah mengalami pergeseran secara horisontal. Pergeseran ini mengakibatkan terjadinya lapisan kulit bumi atau salah satu lempeng terlipat dan patah. Gambar 2. Proses Lipatan Sumber: Frank Press & Raymond, 1985. 16 Proses Lipatan (Folded Process), merupakan kulit bumi berbentuk lipatan (gelombang) yang disebabkan pergeseran salah satu lempeng secara horisontal menumbuk lempeng lainnya. Pada gambar kalian bisa melihat puncak lipatan disebut antiklin jikab banyak disebut antiklinorium dan lembah disebut sinklin jika banyak disebut sinklinorium. Berdasarkan bentuk dan puncak lipatan, maka lipatan ada beberapa, seperti; Lipatan Tegak, Lipatan Miring, Lipatan Menggantung, dan Lipatan. Contoh dari Pegunungan lipatan ini adalah Pegunungan seperti; Pegunungan Ural, Pegunungan Mediteranian dan Sirkum Pasifik. Keterangan: a. Lipatan tegak b. Lipatan miring c. Lipatan rebah d. Lipatan menggantung e. Lipatan isoklin f. Lipatan kelopak Gambar 3. Bentuk-bentuk lipatan Sumber: Moh. Ma’mur, 1988. Selain membentuk lipatan, tenaga tektonik menyebabkan terjadinya patahan (sesar) pada kulit bumi. Proses patahan ini cepat, sehigga kulit bumi tidak sempat terlipat. Berdasarkan arah dan kekuatan tenaga tekanan, patahan dapat dibedakan, seperti berikut: 1) tenaga tektonik dengan arah horisontal dan saling menjauh, maka pada bongkah batuan terjadi retakan-retakan dan patah membentuk bagian yang merosot (graben dan slenk) dan bagian yang menonjol (horst); 2) tenaga tektonik yang berarah vertikal; 3) dua tenaga tektonik secara horisontal dengan arah berlawanan, sehingga menimbulkan pergeseran batuan, yang disebut Sesar Mendatar. Horst Horst Slank Tenaga tarikan tangensial Tenaga tarikan tangensial Turun (Merosot) Gambar 4. Arah tekanan dan bagian yang patah pada proses patahan Sumber: Koleksi penulis, 2007. 17 A Keterangan gambar: A. Horst dan Graben akibat tekanan dua arah B. Graben akibat tarikan dari dua arah C. Graben yang memusat D. Graben yang menyebar E. Fleksur F. Dekstral dan Sinistral G. Block Mountain B C D E F G Gambar 5. Bentuk-bentuk patahan Sumber: Moh Ma’mur, 1988. Alur patahan adalah alur pecahnya batuan pada proses patahan. Alur patahan bisa dalam dan panjang atau dangkal. Patahan besar membelah batuan saat lempeng bergerak, mendorong naik wilayah daratan, atau membuatnya amblas. Setelah terjadi gempa saat energi dilepaskan, maka batuan di kedua sisi patahan terkunci menjadi satu di posisinya yang baru. Relief geologis akibat patahan yang terkenal di dunia adalah Patahan San Andreas di California, AS dengan panjang 1.200 km. Patahan ini menjadi batas antara Lempeng Pasifik dan Lempeng benua Amerika Utara. Kedua lempeng terus berlangsung dengan arah berlawanan dengan pergeseran sekitar 5 cm/tahun., juga terdapat alur patahan yang lebih kecil dan berhubungan dengan San Andreas. Wilayah ini merupakan salah satu wilayah gempa dengan kekuatan besar serta 20.000 gempa tercatat setiap tahun. Patahan San Andreas nampak dari udara, seperti goresan luka di permukaan bumi. 3. Gejala vulkanisme Vulkanisme merupakan peristiwa yang berhubungan dengan gunungapi. Terjadinya gunungapi karena adanya beberapa mineral yang bereaksi menimbulkaan panas. Panas dalam bumi akirnya membentuk dapur magma. Magma adalah cairan silikat pijar, artinya panas dalam magma. Akibat panas ini menimbulkan dorongan pada batuan yang mengalami retakan dan rekahan, sehingga material dalam dapur magma keluar. Kedalaman dan besar dapur magma berbeda, yang menyebabkan perbedaan kekuatan letusan. Silikat pijar pada Magma terdiri dari bahan padat (batuan), cairan, dan gas yang berbeda di dalam lapisan kulit bumi (litosfir). Gas yang terkandung dalam 18 magma antara lain: uap air, Oksida Belerang (SO2), Gas Hidrokarbon atau Asam Klorida (HCL), Gas Hidrosulfat atau Asam Sulfat (H2SO4). Ada dua bentuk gerakan magma yang berhubungan dengan vulkanisme, yaitu intrusi magma dan ekstrusi magma. a. Intrusi magma Intrusi magma merupakan terobosan magma yang mendorong lapisan litosfira, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: 1) Sill merupakan magma menyusup dan membeku antara dua lapisan batuan secara mendatar searah lapisan batuan. 2) Lakolit merupakan magma menyusup di antara lapisan bumi paling atas dengan bentuk cembung. 3) Gang (korok) merupakan magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan. 4) Diaterma merupakan lubang (pipa) di antara dapur magma seperti silinder memanjang. Gambar 6. Intrusi magma b. Ekstrusi magma Ekstrusi magma merupakan proses keluarnya magma sampai ke permukaan bumi dengan mengeluarkan material seperti ; 1) Lava, merupakan magma yang keluar dan mengalir di permukaan bumi. 2) Lahar nerupakan material campuran antara lava yang panas dengan material di permukaan bumi, seperti; batu besar, pasir, kerikil, debu dan lain-lain dengan air sehingga membentuk lumpur. 3) Eflata dan Piroklastika merupakan material padat, seperti; Bom, Lapili, Kerikil dan debu. 4) Ekhalasi (gas) merupakan berupa gas yang dikeluarkan gunungapi saat meletus. 19 Ekstrusi merupakan proses keluarnya material saat guunungapi meletus(erufsi) dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : 1) Erupsi efusif, merupakan letusan gunungapi yang mengeluarkan lelehan lava yang mengalir di permukaan gunungapi 2) Eruspi Eksplosif, merupakan letusan gunungapi dengan ledakan serta mengeluarkan bahan-bahan padat (Eflata/ Piroklastika), seperti: bom, lapili, kerikil, debu serta gas. Letusan gunungapi pun berbeda, karena dipengaruhi letak dan tempat magma keluar, yaitu : 1) Erupsi Linear, yaitu letusan yang menyebabkan keluarnya magma melalui celah atau retakan yang memanjang. sehingga membentuk deretan gunungapi. 2) Erupsi Areal, yaitu letusan yang terjadi, karena letak magma dangkal, sehingga membakar dan melelehkan lapisan batuan di atasnya, sehingga terbentuk kaldera. 3) Erupsi Sentral, letusan yang terjadi dimana material keluar melalui sebuah lubang yang membentuk gunung api yang terpisah-pisah. Erupsi sentral menghasilkan 3 jenis gunungapi, yaitu : a) Gunungapi strato merupakan gunungapi yang mengalami beberapa kali letusan, sehingga berbentuk kerucut dan bantuannya berlapis-lapis, seperti; Gunungapi kerinci, Tangkubanparahu, Merapi, Ceremai, Semeru, Batur. Gambar 8. Gunungapi Strato (kerucut) b) Gunung api maar merupakan gunungapi dengan letusan eksplosif yang tidak terlalu kuat dan terjadi hanya 1kali, seperti : Gunungapi Lamongan, Galunggung. Gambar 9. Gunungapi Maar c) Gunungapi perisai (Shield Volcanoes) merupakan letusan gunungapi secara efusif, sehingga cairan lava dan lahar lama membeku, karena itu 20 memiliki dasar yang luas dengan lereng tidak curam, seperti; Gunungapi Kalileau, Mamaleau di Kep. Hawaii. Gambar 10. Gunungapi Perisai 4) Erupsi freatik, letusan yang terjadi dari dalam litosfir akibat tekanan uap air meningkat. Dari beberapa gunungapi, baik dari kedalaman magma, volume dapur magma, dan kekentalan (Viscositas) magma, maka letusan gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe. Viscositas magma bergantung pada susunan dan tingginya suhu. Semakin tinggi suhunya semakin besar viscositasnya. Letusan gunungapi berbeda, maka tipe letusan gunungapi pun dibedakan menjadi: 1) Tipe Hawaii Letusan efusif dengan mengeluarkan lava cair dan mengalir di permukaan gunungapi (letusan air mancur), seperti; Gunungapi Mauna Loa, Kalileau di Kepulauan Hawaii. 2) Tipe Stromboli Letusan eksplosif dan sering terjadi letusan kecil dengan kekuatan kecil, material yang dikeluarkan eflata, seperti; Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Jawa, dan Gunung Batur di Bali. 3) Tipe Vulkano Letusan Tipe vulkano bersifat efusif dengan mengeluarkan cairan magma kental, dapur magma dari dangkal sampai dalam, sehingga tekanan yang terjadi sedang sampai tinggi, seperti; Contoh, Gunung Semeru di Jawa Timur. 4) Tipe Perret Tipe perret merupakan letusan eksplosif yang besar, sehingga mengeluarkan material padat dan gas yang sangat tinggi dan membentuk awan menyerupai bunga kol di ujungnya, seperti; letusan Gunung Krakatau (1883). Awan yang terbentuk letusan ini setinggi 50 km. Karena letusannya sangat hebat, menyebabkan puncak gunung tenggelam dan merosotnya dinding kawah. 5) Tipe Merapi Letusan eksplosif dengan mengaluarkan bahan padat dan cair dan mengalir keluar perlahan-lahan dan membentuk sumbat kawah. Karena tekanan gas dari dalam kuat, sehingga kawah terangkat dan pecah-pecah bagian luarnya disertai awan panas. 21 6) Tipe St. Vincent Letusan efusif dengan mengeluarkan lava yang kental, tekanan gas sedang dan dapur magma yang dangkal, seperti; Gunung Kelud dan St. Vincent. 7) Tipe Pelle Letusan efusif dengan mengeluarkan lava kental, tekanan gas tinggi, karena dapur magma dalam, seperti; Gunung Montagne Pelee di Amerika Tengah. Gambar 11. Tipe-tipe letusan gunungapi Sumber: Moh. Ma’mur, 1988. Untuk mengurangi risiko dari letusan gunungapi, maka anda perlu mengetahui suatu gunungapi yang akan meletus memperlihatkan tanda-tanda, sebagai berikut : 1) suhu di sekitar gunung meningkat; 2) mengeluarkan suara gemuruh; 3) kadang kadang disertai getaran (gempa); 4) tumbuhan di sekitar gunung layu, dan 5) binatang di sekitar gunung bermigrasi. Selain proses vulkanisme menyebabkan terjadinya ledakan dengan mengeluarkan berbagai material. Setelah terjadi letusan, maka gunungapi mengelami fase istirahat atau mati. Setelah terjadinya letusan juga dapat menimbulkan gejala-gejala pasca letusan yang disebut Pasca Vulkanik, seperti; Fumarol, Solfatar, Geyser, Mofet. 22 1) Fumarol merupakan gejala pasca letusan, dimana celah gunungapi mengeluarkan air panas dan zat lemas. 2) Solfatar merupakan gejala pasca letusan, dimana celah gunungapi mengeluarkan air panas yang mengandung gas belerang. 3) Mofet merupakan gejala pasca letusan, dimana celah gunungapi mengeluarkan gas beracun. 4) Geyser merupakan gejala pasca letusan, dimana celah gunungapi mengeluarkan air yang memancar dan panas. Selain Letusan gunungapi banyak menimbulkan bahaya dan dampak yang lainnya, juga terdapat dampak positif dari letusan gunungapi, seperti; 1) Sumber energi, sumber panas dari gunungapi yang mengeluarkan gas berupa uap air dapat dijadikan pembangkit listrik, seperti : PLTU di Gunungapi Kamojang Jawa Barat dan Gunungapi Dieng di Jawa Tengah. 2) Sumber mineral dan bahan galian, seperti intan, timah, tembaga, belerang, batu apung, pasir, batu. 3) Obyek wisata dan olahraga, seperti : hiking, climbing, layang gantung dan bersepeda gunung. 4) Tanah mengalami pembaharuan, karena banyak mineral yang berasal dari letusan gunungapi, sehingga tanah menjadi subur kembali. 5) Terbentuknya hujan orografis, karena ketinggiannya, maka angin yang membawa uap air dipaksa naik menyebabkan terbentuknya awan yang menimbulkan hujan serta berfungsi sebagai penangkap hujan, reservoir air dan tata air. 6) Sumber plasma nutfah, karena ketinggian yang berbeda, maka suhu, kelembaban dan curah hujan berbeda mengakibatkan plasma nutfah yang hidup menjadi sangat bervariasi. 7) Sanatorium untuk penderita penyakit tertentu, karena gunung ataupun pegunungan mempunyai udara yang sejuk dan segar. 4. Gempa Bumi Gempa bumi (Earthquake) merupakan getaran yang yang ditimbulkan dari dalam bumi yang merambat dan menyebabkan pergeseran kulit bumi. Alat pengukur gempa bumi disebut Seismograf. Kulit bumi yang terpecah menjadi beberapa lempeng. Pergeseran lempeng secara perlahan dengan saling bergesekan, menekan, dan mendesak bebatuan, sehingga pergeseran ini menyebabkan getaran yang disebut gempa bumi. Gempa terbesar terjadi karena proses subduksi dimana salah satu lempeng samudra menumbuk lempeng benua. Lempeng samudra menumbuk dan menyusup di bawah lempeng benua, sedangkan lempeng benua terangkat dan 23 terjadi retakan. Terangkatnya lempeng benua menyebabkan terbentuknya pegunungan. Jika tumbukan lempeng ini menimbulkan bercampurnya beberapa mineral yang menyebabkan reaksi panas dapat membentuk magma, sehingga magna akan keluar melalui retakan dan patahan. Gambar 12. Proses terjadinya Gempa a. Klasifikasi Gempa Getaran pada lempeng ini disebabkan oleh beberapa tenaga, karena itu gempa diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : 1) Gempa Tektonik (Tectonic Earthquake) diakibatkan oleh pergeseran lempeng. Gempa ini sangat berbahaya, karena meliputi wilayah luas. 2) Gempa Vulkanik (Volcanic Earthquake) diakibatkan letusan gunungapi. Gempa ini sangat berbahaya untuk daerah sekitar gunungapi. 3) Gempa Runtuhan (Fall Earthquake) diakibatkan runtuhnya batu-batu raksasa di sisi gunung, atau akibat runtuhnya gua-gua besar. Gempa ini dapat dirasakan hanya di sekitar daerah tersebut dan sempit. b. Gelombang Gempa Titik bawah secara vertikal batuan yang menyebabkan gempa bumi disebut pusat atau Hiposentrum, meskipun jaraknya ratusan km. Gerakan batuan menyebabkan getaran yang disebut Gelombang Seismik. Gelombang seismik sangat cepat ke segala arah, dan yang bisa dirasakan saat mencapai permukaan. Gelombang paling kuat terjadi di atas (vertikal) dari Hiposentrum, semakin jauh, gelombang seismik semakin lemah. Retakan batuan di sepanjang patahan menimbulkan gempa kecil yang terjadi sebelum gempa besar. Gempa kecil itu disebut gempa awal dan menjadi peringatan penduduk sekitar. 1) Gelombang Longitudinal atau Gelombang Primer (P), merupakan gelombang yang merambat dari hiposentrum ke segala arah yang tercatat oleh seismograf dengan kecepatan antara 7-14 km/detik dengan periode gelombang 5-7 detik. 24 2) Gelombang Transversal atau Gelombang Sekunder (S), merupakan gelombang yang merambat dari hiposentrum ke segala arah yang tercatat sebagai gelombang kedua oleh seismograf dengan kecepatan antara 4-7 km/detik daengan periode gelombang 11-13 detik. 3) Gelombang Panjang atau Gelombang Permukaan, merupakan gelombang yang merambat dari episentrum menyebar ke segala arah di permukaan bumi dengan kecepatan 3,5-3,9 km/detik dengan periode gelombang relatif lama. Untuk menentukan letak pusat terjadinya gempa di permukaan bumi atau letak episentrum dilakukan dengan menggunakan metoda homoseista, yaitu suatu metoda untuk menentukan letak episentrum dengan mencatat waktu rambatan pertama gelombang gempa minimal tiga tempat yang berbeda. Contoh: Stasiun pencatat gempa di Kota Bogor, Cianjur dan Sukabumi mencatat gelombang gempa pertama jam 9.30, itu menunjukan ke-3 tempat berada pada satu homoseista. Untuk menentukan episentrum, buat garis yang menghubungkan Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Selanjutnya buat garis tegak lurus pada titik tengah garis yang menghubungkan kota-kota tersebut. Titik perpotongan dua garis tegak lurus itulah episentrum gempa. Pencatatan dilakukan pada beberapa tempat minimal 3 tempat berbeda, sehingga pusat gempa dan episentrumnya bisa diketahui secara tepat. Jarak stasiun ke episentrum dapat dihitung dengan menggunakan Hukum Laska berikut: ∆ = {(S − P) − 1}×1megameter ∆ = Delta, menunjukkan jarak ke episentrum S = saat tibanya gelombang S pada seismograf P = saat tibanya gelombang P pada seismograf r = 1 menit; 1 megameter = 1.000 km. Contoh Soal: Gempa tercatat pada seismograf stasion di Sukabumi sebagai berikut: 1) Gelombang longitudinal tercatat pada jam 09 28’ 10” 2) Gelombang transversal tercatat pada jam 09 29’ 25” 3) Berapa jarak dari Sukabumi ke episentrum gempa? Jawab: Delta = (09 29’ 25” – 09 28’ 10”) – 1 x 1.000 km = ( 01’ 15” -1) x 1.000 km = 15/60 x 1.000 km = 250 km Jadi jarak dari Sukabumi ke episentrum gempa sekitar 250 km. 25 Model pengukuran gempa ditemukan oleh Guiseppe Mercalli tahun 1902 dengan menggunakan Skala Ritcher. Alat untuk mengukur getaran gempa adalah seismograf. Seismograf dibagi menjadi 2 jenis, yaitu : 1) Seismograf Horizontal, alat ukur pencatat gempa bumi secara mendatar. 2) Seismograf Vertikal, alat ukur pencatat gelombang secara berarah vertikal. c. Intensitas Kekuatan Gempa Intensitas kekuatan gempa dapat digunakan skala intensitas gempa dengan Richter Magnitude Scale. Richter mengklasifikasikan intensitas gempa menggunakan angka 1 sampai 9, semakin besar angka semakin besar magnitudo. Tabel 1. Skala gempa menurut Richter Magnitudo Keterangan 0 – 1,9 - Rata-rata per Tahun 700.000 2 – 2,9 - 300.000 3 – 3,9 Kecil 40.000 4 – 4,9 Ringan 6.200 5 – 5,9 Sedang 800 6 – 6,9 Kuat 120 7 – 7,9 8 – 8,9 Besar Dahsyat 18 1 dalam 10-20 tahun Klasifikasi Umum Goncangan Kecil (Small Shock earthquake) Goncangan Kecil (Small Shock Earthquake) Gempa Keras (Strongly Felt Earthquake) Gempa Merusak (Damaging Earthquake) Gempa Destruktif (Destructive Earthquake) Gempa Destruktif (Destructive Earthquake) Gempa Besar (Major Earthquake) Bencana Nasional (National Disaster) d. Proses Terjadinya Tsunami Anda pernah menyaksikan peristiwa Tsunami di Aceh dan Pangandaran Jawa Barat? Tsunami merupakan gelombang laut, dimana air laut naik ke daratan. Proses terjadinya tsunami, karena adanya tumbukan lempeng di dasar samudra. Dari tumbukan lempeng tersebut ada bagian yang naik atau turun, maka air di dasar samudra mengalami goncang yang berpengaruh terhadap arus laut. Gelombang laut bergerak secara cepat dan naik dengan gelombang cukup tinggi, sehingga arus permukaan air laut bergerak masuk ke daratan. Kecepatan gelombang ini tergantung pada kedalaman dasar laut dan gaya gravitasi bumi. Ketika tsunami bergerak cepat melintasi samudera, gelombangnya tetap rendah. Tetapi ketika mencapai pantai, gelombang tersebut naik sehingga membentuk 26 dinding air raksasa. Gelombang bergerak cepat menuju daratan, merusak segala sesuatu yang dilaluinya. Tinggi gelombang tsunami bisa mencapai 30 meter. Dampak dari gempa ini yang menyebabkan terjadinya gelombang yang meluluh-lantahkan wilayah Aceh akhir bulan Desember 2004 yang menelan korban jiwa lebih dari 200.000 orang. Pada pertengahan tahun 2006, tsunami terjadi di wilayah pantai selatan Pulau jawa, seperti; Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat Cilacap, Yogyakarta, meski tidak sebesar kejadian di Aceh. Gambar berikut merupakan proses kejadian tsunami di Aceh. Gambar 13. Proses terjadinya tsunami di Aceh tahun 2004 Jalur gempa sebagian besar di sepanjang pantai Samudera Pasifik disebut Sabuk Pasifik, karena seluruh gempa bumi yang terjadi di dunia 80% terjadi di sabuk Pasifik, seperti gempa di Chili (1960), Peru (1970), Guatemala (1976), San Fransisco (1906), Alaska (1964), Tokyo (1923), Taiwan (1963), Filipina (1976), Irian Jaya (1971), Nabire(2004) dan sebagainya. Gempa pada jalur selatan sabuk pasifik juga ada sabuk Hindia yang berasal dari Samudra Hindia, sehingga nampak gempa yang terjadi seperti di Irian, Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara. Kedua sabuk ini sampai sekarang terus berlangsung intensif. C. 1. 2. 3. 4. LATIHAN Jelaskan tentang tektonisme? Apakah perbedaan epirogenetik dengan orogenetik, sebutkan contohnya? Jelaskan tentang intrusi magma? Sebutkan tiga tipe gunungapi berdasarkan erupsi sentral? 27 Petunjuk jawaban latihan 1. Tektonisme atau diatropisme merupakan tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan letak (dislokasi) dan bentuk (deformasi) pada kulit bumi. 2. Gerak Epirogenetik merupakan pergeseran lempeng tektonik secara perlahanlahan dengan waktu lama dan daerah luas, seperti; penenggelaman benua Gondwana menjadi Sesar Hindia. Sedangkan gerak orogenetik merupakan proses pembentukan pegunungan yang meliputi luas areal yang sempit dan waktu relatif singkat, dibandingkan epirogenesis, seperti pembentukan rangkaian pegunungan yang ada sekarang. Gerak orogenetik disebabkan adanya tekanan secara vertikal pada lempeng dan pecah, lempeng yang pecah mengalami pergeseran secara horisontal. Pergeseran ini mengakibatkan terjadinya lapisan kulit bumi atau salah satu lempeng terlipat dan patah. 3. Intrusi magma merupakan terobosan magma yang mendorong lapisan litosfira, tetapi tidak sampai ke permukaan bumi. 4. Tiga tipe gunungapi berdasarkan erupsi sentral: 1) Gunungapi strato merupakan gunungapi yang mengalami beberapa kali letusan, sehingga berbentuk kerucut dan bantuannya berlapis-lapis, seperti; Gunungapi kerinci, Tangkubanparahu, Merapi, Ceremai, Semeru, Batur. 2) Gunung api maar merupakan gunungapi dengan letusan eksplosif yang tidak terlalu kuat dan terjadi hanya 1kali, seperti : Gunungapi Lamongan, Galunggung. 3) Gunungapi perisai (Shield Volcanoes) merupakan letusan gunungapi secara efusif, sehingga cairan lava dan lahar lama membeku, karena itu memiliki dasar yang luas dengan lereng tidak curam, seperti; Gunungapi Kalileau, Mamaleau di Kep. Hawaii. RANGKUMAN Tenaga geologi dibedakan atas tenaga endogen dan tenaga eksogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. Muka bumi adalah bagian terluar dari lapisan bumi, baik yang berupa daratan maupun perairan. Tektonisme adalah terjadinya dislokasi batuan di dalam bumi, atau perubahan posisi atau letak dari komplek batuan, baik yang mengakibatkan putusnya hubungan batuan atau tidak. Berdasarkan bentukan alam yang dihasilkan, diastropisme dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu patahan dan lipatan. Patahan (sesar) terdiri dari sesar naik, sesar normal, dan sesar mendatar. Vulkanisme adalah aktivitas magma di dalam kulit bumi, baik yang bergerak meresap diantara batuan di dalam kulit bumi maupun yang sampai keluar permukan bumi. Jenis-jenis letusan gunungapi ada yang erupsi eksplosif dan 28 erupsi epusif. Cara keluarnya magma, dapat dibedakan menjadi erupsi sentral, erupsi linear, dan erupsi areal. Berdasarkan penyebab terjadinya letusan, dibedakan menjadi erupsi magmatik dan erupsi preatik. Material gunung api dapat dibedakan menjadi material cair, material gas dan material padat. Gempa bumi adalah getaran asli yang berasal dari lapisan kulit bumi bagian dalam, yang dirambatkan di antara lapisan batuan dalam kulit bumi kemudian sampai ke permukan. Gempa bumi dapat terjadi karena tektonik, vulkanik dan runtuhan. TES FORMATIF 2 1. Tenaga pembentuk permukaan bumi yang berasal dari dalam bumi disebut... a. tenaga endogen b. tenaga hidrologi c. tenaga geologi d. tenaga gempa e. tenaga eksogen 2. Pergeseran lempeng menyebabkan terlipatnya lempeng, jika adanya mineral yang bereaksi membentuk dapur magma, sehingga terbentuklah gunungapi, Letusan gunungapi termasuk... a. pengikisan b. erosi c. pelapukan d. sedimentasi e. vulkanisme 3. Peristiwa letusan gunungapi, dimana letusan tersebut mengeluarkan material melalui retakan yang memanjang dinamakan erupsi... a. linier b. strato c. areal d. memusat e. sentral 4. Sumber terjadinya gempa yang letaknya jauh di dalam bumi dinamakan... a. seismogram b. hipotermia c. hiposentrum d. tsunami e. episentrum 5. Gejala pasca letusan, dimana celah gunungapi mengeluarkan air panas yang mengandung gas belerang disebut... 29 a. geyser b. fumarol c. solfatar d. gletsyer e. mofet 6. Jenis batuan intrusi yang bentuknya cembung dan berada diantara lapisanlapisan batuan dinamakan... a. gang b. lakolit c. dikes d. korok e. apofisa 7. Intrusiva yang mengisi cerobong gunungapi atau pipa letusan, mulai dari dapur magma sampai batas kawah dinamakan... a. diatrema b. korok c. lopolit d. gang e. lakolit 8. Bagian puncak sebuah lipatan disebut... a. sinklin b. slenk c. graben d. antiklin e. horst 9. Penjelasan dari fenomenaalam tsunami ialah... a. gempa yang disebabkan oleh massa batuan yang ambruk di dalam litosfir b. gempa yang sangat dahsyat karena hiposentrumnya dangkal c. gempa yang terjadi karena aktivitas magmatik d. gempa yang sangat dahsyat karena hiposentrumnya dalam e. gelombang pasang yang terjadi akibat gempa di dasar laut 10. Gempa yang terjadi akibat dari proses gunungapi disebut... a. gempa tektonik b. gempa runtuhan c. gempa terban d. gempa vulkanik e. gempa samudera 30 BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Keterangan: Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan BBM selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1. Kegiatan Belajar 1 No Jawaban Alasan Jawaban 1 a 2 b 3 a 4 d 5 b 6 b 7 c 8 a 9 e 10 e 31 2. Kegiatan Belajar 2 No Jawaban 1 a 2 e 3 a 4 c 5 a 6 b 7 a 8 d 9 e 10 d GLOSARIUM Astenosfir : Atmosfir : Batolit : Biosfir : Bom : Continental drift : Continental shelf : Diatrema : Ekstrusi : Alasan Jawaban lapisan bumi di bawah litosfir antara lain dicirikan oleh kecepatan rambat getaran gempa yang rendah dan merupakan lapisan yang lunak dengan bagian-bagian yang cair. Selubung udara di sebelah luar litosfir serta bagianbagiannya pada rongga, pori, dan celah di dalam litosfir. massa batuan beku dalam yang berukuran besar terjadi dari butiran hablur mineral yang kasar. semua makhluk hidup serta bagian bumi tempat hunian makhluk hidup itu, yaitu bagian bawah atmosfir, bagian paling atas litosfir dan seluruh bagian hidrosfir. batuan produk vulkanik berbutir besar, berasal dari magma yang terlompar ketika gunungapi meletus dan membeku di luar. Produk vulkanik lain berturut-turut makin kecil ialah lapili, pasir vulkanik, dan abu volkanik. Berbagai produk vulkanik itu dinamakan juga eflata atau piroklastik. pergeseran horizontal benua-benua yang menyebabkan perubahan letak satu benua terhadap benua yang lain. bagian benua yang tergenang laut, merupakan dasar laut yang dalamnya kurang dari 200 meter dan reliefnya hampir datar berbatasan dengan slope. pipa kepundan gunungapi. Ketika gunungapi masih aktif, diatrema merupakan tempat magma mengalir ke luar dan jika gunung telah tidak aktif lagi, diatrema merupakan batuan beku pengisi pipa tersebut. proses peresapan magma melalui lapiaan litosfer sampai ke permukaan bumi. 32 Episentrum : Geyser : Horst : Intrusi : Kaldera : Kerak bumi : Lahar : Lapili : Lava Magma : : Meander : MÄ—lange : Orogenesa Pasca Vulkanik : : titik di permukaan bumi tepat di ataa hiposentrum sebuah gempa tempat gelombang permukaan mulai dirambatkan. sumber air panas yang memancar berkala sebagai gejala pasca vulkanik. Gletser aliran es pada palung berbentuk U di daerah yang bersuhu kurang dari 0°C. Graben bagian yang turun di daerah tektonik patahan berdampingan dengan Horst. bagian yang terangkat di daerah tektonik patahan bersebelahan dengan slenk atau Graben. batuan beku yang terjadi karena peresapan magma ke dalam lapisan litosfer memotong atau menyisip di antara lapisan litosfer itu, di antaranya dikes, Bills (keping intrusi), apofisis, dan lakolit. kepundan gunungapi yang sangat luas, merupakan lembah yang relatif datar dikelilingi tepi kepundan yang curam. Terjadi karena ledakan vulkanik yang kuat diikuti robohan tepi kepundan ke dalam lubang kepundan. bagian paling luar litosfer terdiri atas batuan dengan berat jenis yang relatif kecil. Kerak benua umumnya terjadi dari batuan granit dan granodiorit (lebih asam), sedangkan kerak dasar samudra pada umumnya terjadi dari batuan basal (basa). aliran lumpur yang mengangkut material vulkanik dari lereng gunung api karena aliran air hujan (lahar hujan) atau aliran air danau kepundan bercampur magma. benda vulkanik berbentuk kerikil lebih besar dari pasir vulkanik dan abu vulkanik, tetapi lebih kecil dari bom. magma yang telah sampai ke permukaan bumi. batuan cair pijar yang terjadi dari berbagai mineral yang terdapat di dalam dapur magma dan akan menjadi batuan beku setelah mengalami pendinginan. kelokan setengah lingkaran pada alur sungai yang terjadi karena erosi di bagian luar dan sedimentasi pada bagian dalam kelokan sungai. Dalam perkembangan selanjutnya dapat terbentuk meander cut off dan sungai mati (oxbow lake). sedimen yang terjadi dari campuran berbagai batuan dan terdapat di suatu areal yang dapat dipetakan. Fragmenfragmen pembentuk melange itu bermacam-macam dalam susunan, ukuran besar maupun bentuknya serta tempat fragmen itu terbentuk. pembentukan pegunungan. peristiwa vulkanisme setelah aktivitas gunungapi berhenti, meliputi sumber termal, sumber air mineral, geiser, sumber gas (fumarol, mofet, dan solfatar). 33 Tektonik Lempeng : teori tentang kedudukan, pergerakan, interaksi dan perusakan lempeng-lempeng; menerangkan kegiatan gempa, kegunungapian, pembentukan pegunungan dan peristiwa gunung api pada masa lalu dalam hubungannya dengan pergerakan lempeng. DAFTAR PUSTAKA Asep Soedjoko, 1977. Geologi Umum 1, Surabaya: University Press IKIP Surabaya. Budisantoso, P. 1987. Panduan Mengenal Batuan Bekuan. Bandung: Direktorat Geologi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Ibrahim Gunawan, 1991, Tektonik Lempeng, Bandung :Makalah Penataran IPBA. ITB Bandung. Karta Saputra, Tehnologi Konservasi Tanah dan Air, Jakarta: PT Bina Aksara. Marbun MA., 1982, Kamus Geografi, Jakarta : Ghalia Indonesia. Munir, Moch. 1996 Geologi & Mineralogi Tanah. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya Strahler, Athur. 1976. Physical Geography. United States of America: Wiley International Edition. Strahler, Alan & Strahler, Arthur. 2003. Introducing Physical Geography Third Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Tisnasomantri, A. 1999. Geomorfologi Umum Jilid 1 (Konsep Dasar dan Morfologi Fluvial). Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS-IKIP Bandung. Tisnasomantri, A. 1999. Geologi Umum. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS-IKIP Bandung. Totok Gunawan dkk, 2004, Fakta dan Konsep Geografi, Jakarta: Ganexa Exact. 34 BBM 2 ATMOSFIR Dra. Susilawati, M.Pd Pendahuluan Selamat! Anda sudah menyelesaikan BBM 1. Tentunya Anda memperoleh hasil yang baik, bukan?. Sekarang, mari kita lanjutkan ke BBM 2 tentang Atmosfir. Pada BBM ini, Anda akan mempelajari tentang Cuaca dan Iklim yang merupakan inti dari pembahasan Atmosfir. Karena itu, sebelum mempelajarinya, coba Anda pahami terlebih dahulu tentang pengertian cuaca dan iklim dalam kehidupan sehari-hari! Bedakah cuaca dengan iklim? Ada apa saja yang mempengaruhi cuaca dan iklim tersebut? Sebagai calon guru profesional, sebaiknya Anda mempelajari pokok bahasan ini dengan sebaik-baiknya sehingga Anda memiliki kompetensi dalam memahami dan memprediksi unsur-unsur dan dinamika atmosfir, sebagai materi pelajaran yang menarik untuk dibelajarkan kepada siswa. Dengan demikian, para siswa akan merasa terbantu proses pembelajarannya di kelas dan guru pun akan merasa bangga karena hasil belajar siswa meningkat. Karena itu, setelah mempelajari BBM ini Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi ciri-ciri lapisan atmosfir 2. Menganalisis dinamika unsur-unsur cuaca dan iklim. 3. Menjelaskan klasifikasi iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan. Agar semua harapan di atas dapat terwujud, maka di dalam BBM 2 ini disajikan pembahasan dan latihan dengan butir uraian sebagai berikut: 1. Atmosfir 2. Cuaca dan iklim 3. Klasifikasi iklim Untuk mempelajari BBM ini, sebaiknya Anda perhatikan petunjuk berikut: 1. Pahami BBM ini dengan seksama, baik isi maupun tujuannya, sehingga Anda dapat mencapai tujuan yang diharapkan sebagai hasil belajar. 2. Setelah Anda merasa memahami, kemudian kerjakan latihan atau tugas yang terdapat dalam BBM ini sesuai dengan petunjuknya. 3. Tuntaskan mempelajari Kegiatan Belajar 1 sehingga Anda benar-benar memahaminya, untuk kemudian dapat dilanjutkan dengan mempelajari Kegiatan Belajar 2, hingga tuntas mempelajari Kegiatan Belajar 3. 4. Masyarakat dan lingkungan sekitar Anda merupakan sumber belajar yang nyata dan tepat dalam mempelajari modul ini. Tentunya pengetahuan Anda juga harus diperkaya dengan sumber belajar lain yang dapat diambil dari buku-buku pedoman, surat kabar dan majalah, media elektronik seperti radio televisi, dan internet, termasuk pengalaman teman. 5. Diskusikan dengan teman atau tutor apabila Anda menemui kesulitan, karena melalui diskusi dan kerja kelompok dapat meringankan Anda untuk mengatasi dan menyelesaikan semua tugas dalam mempelajari modul ini. 6. Setiap akhir kegiatan, jangan lupa untuk mengisi soal yang terdapat dalam BBM ini. Agar dapat mengetahui sejauhmana keberhasilan Anda dalam mempelajari BBM ini, cocokkan jawaban hasil pengisian latihan dengan kunci jawaban yang tersedia. Selamat belajar dan semoga sukses! 1 Kegiatan Belajar 1 ATMOSFIR A. PENGANTAR Sadarkah, jika setiap saat Anda membutuhkan udara segar. Sebaiknya Anda bernafas sedalam-dalamnya dan nikmati hidup sehat dengan menghirup udara bersih. Udara yang Anda hirup adalah udara dengan berbagai kandungan unsurnya. Paru-paru kita secara otomatis akan menyerap memilih unsur oksigen untuk menyertai peredaran darah dalam tubuh kita. Pertanyaannya, bagaimana jika di permukaan bumi tidak ada udara?. Makhluk hidup yang bernafas tentu saja akan mati. Begitu pentingnya unsur udara bagi kehidupan manusia juga mahluk hidup lainnya. Lapisan udara itulah yang dinamakan atmosfir. B. URAIAN MATERI 1. Unsur-unsur udara Atmosfir berasal dari Bahasa Yunani yaitu atmosfer. Kata atmos berarti uap dan sphaira berarti lapisan. Atmosfir merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi. Keberadaan udara dalam lapisan atmosfir sangatlah penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya untuk bernafas. Manusia dapat bertahan sampai satu hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia hanya bertahan beberapa menit saja. Pada skala yang lebih luas, atmosfir berfungsi sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfir juga merupakan penghambat benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya, sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfir akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai bumi. Atmosfir sebagai lapisan pelindung bumi memiliki beberapa sifat berikut: 1) Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, hanya bisa dirasakan oleh indra perasa kita dalam bentuk angin. 2) Memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan. 3) Memiliki sifat dinamis dan elastis yang dapat mengembang dan mengerut. Untuk menguji bahwa di dalam udara terdapat unsur-unsur fisik cobalah jawab pertanyaan berikut: 1) Jika Anda berada di suatu tempat dekat pompa pengisi bahan bakar bensin. Udara di sekitarnya tampak tidak berubah, tetapi hidung kita akan merasa terganggu oleh bau bensin. 2) Jika di sekitar Anda ada orang yang membakar kertas, tampak asap mengepul dan menyeliputi daerah sekitarnya. Cobalah Anda masuk pada gumpalan asap tersebut, tentu saja akan terasa sesak nafas karena udara didominasi oleh asap. 3) Di lain waktu anda berada di tempat berkabut. Kabut tersebut menyerupai asap, bergumpal dan tampak putih. Masuklah pada gumpalan kabut tersebut dan rasakan keadaan nafas Anda, apakah masih terasa sesak? Mengapa tidak terasa sesak seperti masuk pada gumpalan asap pembakaran? 2 Percobaan di atas menunjukkan kepada kita bahwa di udara terkandung banyak unsur diantaranya adalah unsur oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk bernafas. Gambar 1. Gas Utama dalam Udara Kering Ada unsur apa saja di dalam udara di sekitar kita? Atmosfir merupakan lapisan udara yang terdiri atas banyak unsur gas, seperti nitrogen (N2), oksigen (O2), argon (Ar), dan karbondioksida (CO2) sebagai unsur utama dan unsur lainnya seperti Neon (Ne), Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana (CH4), dan Xenon (Xe). Selain itu, terkandung pula uap air dan partikel lain seperti debu dan garam-garaman yang kita sebut aerosol. Udara di permukaan bumi yang mengandung uap air disebut udara lembab, sedangkan jika tidak mengandung uap air disebut udara kering. Gambar 1 di atas menunjukkan komposisi udara dalam keadaan kering. Pada gambar tersebut, coba sebutkan gas apakah yang paling banyak dalam udara? Ya, unsur kandungan nitrogen dan oksigen adalah yang paling banyak yaitu mencapai 99,03%. Selebihnya dalam jumlah kecil adalah argon, karbondioksida, ozon, dan lain-lain. Unsur-unsur gas dalam udara sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup. Nitrogen sangat bermanfaat bagi kehidupan karena dibutuhkan oleh tumbuhan yang berbintil-akar (seperti akar tanaman kedelai) dan beberapa jenis ganggang. Dalam bintil-bintil akar terdapat bakteri yang hidup bersimbiosis dengan tumbuhan inangnya. Bakteri itu akan menambat (menangkap) nitrogen bebas dari udara menjadi nitrat. Setelah menjadi nitrat, barulah diserap oleh tumbuhan untuk keperluan sintesis protein melalui proses metabolisme. Tumbuhan yang mengikat nitrit kaya akan protein dan tentu saja dibutuhkan untuk menenuhi protein nabati bagi manusia. Manfaat oksigen sangat jelas yaitu untuk bernafas makhluk hidup yang bernafas dengan paru-paru termasuk manusia. Manfaat karbon dioksida adalah membantu proses fotosintesa tanaman yang berhijau daun untuk menghasilkan zat karbohidrat yang ditampung pada buah tanaman atau pada bagian tanaman lainnya (pada batang dan akar/umbi). Unsur ozon juga sangat bermanfaat. Menipisnya unsur ozon di atmosfer disebut kebocoran lapisan ozon. Lapisan ozon merupakan unsur udara pada ketinggian 15 – 35 km di atas permukaan bumi. 3 Ozon adalah gas yang molekulnya terdiri atas tiga atom oksigen (O3). Pembentukan ozon adalah dari oksigen (O2) yang pecah akibat radiasi ultraviolet menjadi atom oksigen. Atom oksigen hasil belahan itu masing-masing akan bertumbukan dan membentuk lapisan ozon (O3). Kebocoran ozon adalah jika salah satu dari tiga unsur atom oksigen itu bukan lagi dari unsur oksigen, tetapi misalnya oleh suatu zat pencemar (polutan) seperti klorofluorokarbon (CFC). Uap air dalam udara tidak dikatakan sebagai gas udara, karena uap air bukan gas tetapi butiran air yang ukurannya sangat kecil. Uap air (H2O) merupakan salah satu unsur penting dalam atmosfer, yaitu dalam proses cuaca atau iklim yang dapat merubah fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat melalui kondensasi dan deposisi. Perubahan fase air, dilukiskan pada gambar 2. Gambar 2. Perubahan Fase Air. Uap air merupakan senyawa kimia udara yang tersedia dalam jumlah besar, tersusun dari dua bagian hidrogen (H2) dan satu bagian oksigen (O). Uap air masuk ke dalam udara melalui proses evaporasi dan transpirasi (atau digabungkan menjadi istilah evapotranspirasi). Evaporasi adalah penguapan air yang berada di lautan, danau, sungai, dan massa air lainnya, sedangkan transpirasi adalah penguapan (perpindahan) air yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan ke udara. Uap air akan hilang dari udara jika ia mengalami kondensasi menjadi titik-titik air dan turun sebagai hujan. Selain unsur gas dan uap air, lapisan udara juga memiliki unsur aerosol yang jumlahnya tidak tetap. Aerosol adalah partikel-partikel debu, garam laut, sulfat, atau nitrat yang berada dan melayang-layang di udara. Aerosol dapat berasal dari letusan gunungapi, pembakaran bahan bakar minyak dari kendaraan bermotor atau industri, deburan gelombang pecah di pantai, spora tumbuhan, bakteri, virus flu, dan lain-lain. Atmosfer selalu dikotori oleh debu. Debu adalah istilah yang dipakai untuk benda yang sangat kecil sehingga tidak tampak kecuali dengan mikroskop. Jumlah debu berubah-ubah tergantung pada tempat. Sumber debu beraneka ragam, yaitu asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar, kebakaran hutan, dan smog. Smog singkatan dari smoke and fog adalah kabut tebal yang sering dijumpai di daerah industri yang lembab. Debu dapat menyerap, memantulkan, dan menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosfirik dapat disapu turun ke permukaan bumi oleh curah hujan, tetapi kemudian atmosfir dapat terisi partikel debu kembali. Debu atmosfir adalah kotoran yang terdapat di atmosfir. 4 2. Struktur Vertikal Atmosfir Ketebalan lapisan atmosfir ini mencapai 1000 km yang diukur dari atas permukaan air laut. Selain ketebalannya yang besar, lapisan ini juga memiliki berat 6 milyar ton. Lapisan atmosfir tersebar berbeda baik secara vertikal maupun horisontal. Secara vertikal, atmosfir terdiri dari troposfir, stratosfir, mesosfir, dan thermosfir. Ada pula yang menambahkan dengan lapisan lain yaitu ionosfir, dan exosfir. Sebagai ilustrasi, dapat Anda lihat pada gambar 3! Gambar 3. Pembagian lapisan atmosfer berdasarkan suhu a. Troposfir Gejala cuaca seperti awan, petir, topan, badai dan hujan terjadi di lapisan ini. Pada troposfir terdapat penurunan suhu akibat sangat sedikitnya troposfir menyerap radiasi gelombang pendek yang berasal dari matahari. Sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfir yang terletak di atasnya melalui peristiwa konduksi, konveksi, kondensasi, dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfir. Pertukaran panas banyak terjadi pada bagian troposfir bawah, karena itu suhu turun dengan bertambahnya ketinggian pada situasi meteorologi (ilmu tentang cuaca). Nilainya berkisar antara 0,5 dan 1o C tiap 100 meter dengan nilai rata rata 0,65o C tiap 100 meter. Udara troposfir atas sangat dingin, sehingga lebih berat dibandingkan dengan udara di atas tropopause akibatnya udara troposfir tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Di ekuator, tropopause terletak pada ketinggian 18 km dengan suhu - 80o C, sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan suhu 40o C. Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfir dengan stratosfir. b. Stratosfir Lapisan atmosfir di atas tropopause merupakan lapisan inversi, artinya suhu udara bertambah tinggi (panas) seiring dengan naiknya ketinggian. Disebut 5 juga lapisan isothermis. Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozonosfir yang menyerap radiasi ultra violet dari matahari. Bagian atas stratosfir dibatasi oleh permukaan diskontinuitas suhu yang disebut stratopause. Stratopause terletak pada ketinggian 60 km dengan suhu 0o C. c. Mesosfir Pada mesosfir ditandai dengan adanya penurunan orde suhu sebesar 0,4o C setiap 100 meter, karena lapisan ini mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif. Bagian atas mesosfir dibatasi oleh mesopause yaitu lapisan di dalam atmosfir yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100o C. Ketinggiannya sekitar 85 km. d. Thermosfir Lapisan ini terletak pada ketinggian 85 dan 300 km yang ditandai dengan kenaikan suhu dari -100o C sampai ratusan bahkan ribuan derajat. Bagian atas lapisan atmosfir dibatasi oleh termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian 1000 km. Suhu termopause adalah konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu, yaitu dengan insolasi (incoming solar radiation). Suhu pada malam hari berkisar antara 300 dan 1200o C dan pada siang hari antara 700 dan 1700o C. Densitas termopause sangat kecil, kira-kira 10 kali densitas atmosfir permukaan tanah. Ionosfir merupakan bagian dari lapisan thermosfir. Fungsi lapisan ini untuk memantulkan gelombang radio sebagai alat komunikasi ke seluruh permukaan bumi. Di atas lapisan ionosfir terdapat lapisan exosfir terluar yang memiliki ketinggian lebih dari 700 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini semakin tinggi udara semakin tipis dan mendekati luar angkasa. Persebaran kondisi atmosfir secara horisontal hanya berada pada lapisan troposfir dan keadaannya berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaannya mengakibatkan perbedaan gejala cuaca dan iklim di permukaan bumi. Cuaca adalah suatu keadaan udara pada suatu saat di suatu tempat, yaitu keadaan berdasarkan gejala suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, dan curah hujan. Di samping itu terdapat unsur cuaca lainnya yang biasa kita saksikan yaitu penyinaran matahari, keadaan awan, gejala halilintar, pelangi, halo, dan lain-lain. Iklim adalah suatu keadaan umum kondisi cuaca yang meliputi daerah yang luas. Iklim merupakan kelanjutan dari hasil-hasil pengamatan dan pencatatan unsur cuaca selama 30 tahun, karena itu iklim pada dasarnya merupakan rata-rata dari keadaan cuaca harian secara umum. Perbedaan lainnya, iklim bersifat relatif tetap dan stabil sedangkan cuaca selalu berubah setiap waktu. C. LATIHAN Jawablah soal latihan berikut dengan singkat! 1. Identifikasi manfaat atmosfir bagi kehidupan! 2. Sebutkan gas utama dalam udara! 3. Identifikasi gejala-gejala cuaca yang terdapat di lapisan troposfir! 4. Apa yang menyebabkan lapisan isothermis mengalami kenaikan suhu? Petunjuk jawaban latihan: 1. Manfaat Atmosfir adalah: 6 a. sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa di malam hari b. penangkis meteor jang jatuh ke bumi c. pemantul gelombang radio dan sarana komunikasi d. untuk keperluan penerbangan 2. Gas utama dalam udara adalah Nitrogen, Oksigen, Argon, dan Karbon dioksida. 3. Gejala-gejala cuaca yang terdapat di lapisan troposfir adalah awan, hujan, badai guruh, badai tropis, petir dan sebagainya. 4. Yang menyebabkan lapisan isothermis mengalami kenaikan suhu adalah karena adanya lapisan ozon yang menyerap radiasi matahari pada spektum ultra violet. RANGKUMAN Atmosfir merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi. Keberadaan udara dalam lapisan atmosfir sangatlah penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya terutama untuk bernafas. Atmosfir juga berfungsi sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi yang memiliki sifat tidak berwarna, tidak berbau, dan berwujud, dan fleksibel. Di dalam atmosfir terdiri banyak unsur gas antara lain nitrogen (N2), oksigen (O2), argon (Ar), dan karbondioksida (CO2) sebagai unsur utama dan unsur lainnya seperti Neon (Ne), Helium (He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana (CH4), dan Xenon (Xe). Lapisan atmosfir tersebar berbeda baik secara vertikal maupun ke arah horisontal. Secara vertikal, lapisan atmosfir terdiri dari lapisan troposfir, stratosfir, mesosfir, dan thermosfir. Selain itu ada ionosfir, dan exosfir. Persebaran kondisi atmosfir secara horisontal hanya berada pada lapisan troposfir dan keadaannya berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaannya mengakibatkan perbedaan gejala cuaca dan iklim di permukaan bumi. Cuaca adalah suatu keadaan udara pada suatu saat di suatu tempat, yaitu keadaan berdasarkan gejala suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, dan curah hujan. Unsur cuaca lainnya seperti sinar matahari, keadaan awan, gejala halilintar, pelangi, halo. Sedangkan iklim adalah suatu keadaan umum kondisi cuaca yang meliputi daerah yang luas dan merupakan hasil-hasil pengamatan dan pencatatan unsur cuaca selama 30 tahun. TES FORMATIF 1 Jawablah salah satu yang paling tepat pada pertanyaan di bawah ini! 1. Partikel yang bertebaran di udara disebut... a. gas b. asap c. debu d. aerosol e. capung 2. Udara dikatakan lembab apabila kondisi dalam udara tersebut mengandung... a. gas 7 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. b. aerosol c. angin d. uap air e. minyak Lapisan ozon terganggu karena adanya unsur yang menggantikan unsur O pada salah satu O3. Unsur tersebut adalah... a. gas b. asap c. kabut d. aerosol e. debu Lapisan ozon merupakan unsur udara yang berada pada ketinggian... a. 10 – 15 km di atas permukaan bumi b. 15 – 35 km di atas permukaan bumi c. 35 – 65 km di atas permukaan bumi d. 65 – 85 km di atas permukaan bumi e. > 85 km di atas permukaan bumi Lapisan udara yang paling dekat dengan permukaan bumi dinamakan... a. troposfir b. mesosfir c. termosfir d. stratosfir e. ionosfir Lapisan udara yang berfungsi memantulkan gelombang radio disebut... a. Ionosfir b. Mesosfir c. Troposfir d. Exosfir e. stratosfir Sumber suhu udara yang terjadi di permukaan bumi adalah... a. tanah yang semakin tandus b. perkotaan yang semakin padat c. pemakaian kendaraan bermotor d. sinar matahari e. banyaknya pembakaran di pabrik kapur Gejala atmosfir berupa efek rumah kaca terjadi pada bagian lapisan... a. troposfir b. mesosfir c. ionosfir d. stratosfir e. exosfir Kondisi meteorologi dimana setiap naik 100 meter suhu udara akan turun 0,5 sampai dengan 0,6°C terjadi di lapisan... a. troposfir b. mesosfir c. ionosfir 8 d. stratosfir e. termosfir 10. Perubahan uap air menjadi titik-titik air karena mengalami kenaikan tempat dinamakan... a. intersepsi b. infiltrasi c. aurora d. kondensasi e. evapotranpirasi BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah jawaban anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir BBM ini. Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Keterangan: Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih di bawah 80%, anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai. 9 Kegiatan Belajar 2 CUACA DAN IKLIM A. PENGANTAR Tentunya Anda sudah dapat membedakan antara cuaca dengan iklim, bukan? Coba Anda pahami hal ini kalimat berikut! “Hari ini sangat cerah”, dan “Bulan bulan belakangan ini tidak tampak turun hujan, sehingga dimana-mana terjadi kekeringan”. Dapatkah Anda membedakan kalimat tersebut? Kalimat pertama menunjukkan saat itu juga dan waktunya sangat singkat, inilah pengertian dari cuaca. Pernyataan kedua, karena waktunya sangat lama atau panjang, hal itu menunjukkan pengertian iklim. Benarkah demikian? Di dalam keduanya terdapat unsur-unsur. Pada bagian ini Anda akan diajak untuk mengidentifikasi unsurunsurnya tersebut. B. URAIAN MATERI 1. Pengertian Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca yaitu keadaan berdasarkan gejala suhu, tekanan udara, kelembaban, angin, dan curah hujan dengan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di samping itu terdapat unsur cuaca lainnya yang biasa kita saksikan yaitu penyinaran matahari, keadaan awan, gejala halilintar, pelangi, halo, dan lain-lain. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara negara yang sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat (tepat). Sedangkan iklim adalah suatu keadaan umum kondisi cuaca yang meliputi daerah yang luas. Iklim merupakan kelanjutan dari hasil-hasil pengamatan dan pencatatan unsur cuaca selama 30 tahun, karena itu iklim pada dasarnya merupakan rata-rata dari keadaan cuaca harian secara umum. Perbedaan lainnya, iklim bersifat relatif tetap dan stabil sedangkan cuaca selalu berubah setiap waktu. Matahari merupakan kendali iklim yang sangat penting, selain sebagai sumber energi yang dapat menimbulkan gerak udara dan arus laut. Kendali iklim lainnya, seperti distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai. Perlu Anda ketahui bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi dan ilmu yang mempelajari keadaan cuaca disebut Meteorologi. 2. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Pengamatan keadaan cuaca dan atau iklim biasanya memperhatikan sejumlah persebaran komponen cuaca yaitu temperatur, tekanan udara, kelembaban, awan, curah hujan, dan angin. 10 a. Suhu Udara Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut termometer. Pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. Alat pengukur temperatur udara dinamakan termometer atau termograf. Alat ini dilengkapi pena dan silinder yang berputar otomatis. Tabel 1. Beberapa Skala pengukuran Skala Pengukuran Fahrenheit Celcius Kelvin Titik Didih Air 212 100 373 Titik Beku Air 32 0 273 Titik Absolut - 460 - 273 0 Saat Anda mendaki gunung maka suhu udara akan terasa dingin setelah mencapai ketinggian bertambah. Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. Penurunan suhu seperti ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1o C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah: 1) Lama penyinaran matahari. 2) Sudut datang sinar matahari. 3) Relief permukaan bumi. 4) Banyak sedikitnya awan. 5) Perbedaan letak lintang. Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus: Keterangan: Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari To = temperatur suatu tempat yang sudah diketahui h = tinggi tempat (x) Contoh: Temperatur di daerah Lembang 200C. Ketinggian tempat 700 m di atas permukaan laut. Berapakah temperatur rata-rata di Kota Bandung? Jawab: To = 200 C H = 700 m dpl 11 Udara akan menjadi panas karena adanya penyinaran matahari. Dari penyinaran matahari permukaan bumi menerima panas pertama. Udara akan menerima panas dari permukaan bumi yang dipancarkan kembali setelah diubah dalam bentuk gelombang panjang. Radiasi yang dipancarkan matahari tidak seluruhnya diterima oleh bumi. Bumi menyerap radiasi sebesar 51%, selebihnya mengalami proses pembauran 7%, pemantulan kembali oleh awan 20% dan oleh bumi 4%, dan diserap oleh awan sekitar 3%, serta molekul udara dan debu atmosfre sebesar 19%. Gambar 1. Intensitas sinar matahari Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung. 1) Pemanasan secara langsung, dapat terjadi melalui beberapa proses berikut: a) proses absorbsi, adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu. b) proses refleksi, adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfir. c) proses difusi, sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna biru. 2) Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut: a) konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan udara di atasnya. b) konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas. c) adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal (mendatar). d) turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali ke atmosfir. 12 Di Indonesia, keadaan suhu udara relatif bervariasi. Data rata-rata suhu udara di beberapa kota di Indonesia, dapat anda lihat pada tabel 2. Tabel 2. Rata-rata suhu udara di beberapa kota di Indonesia Rata-rata suhu tahunan, di Indonesia sekitar 26,8oC. Dalam peta, daerah daerah yang suhu udaranya sama dihubungkan dengan garis isotherm. b. Tekanan Udara Udara mempunyai berat dan tekanan. Lapisan udara mulai dari permukaan bumi hingga ke atas, memberi tekanan tertentu. Tekanan udara adalah berat massa udara di atas suatu wilayah. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Pada setiap bidang yang luasnya 1 cm2 dengan tinggi kira-kira 10.000 km di atas permukaan bumi memberi tekanan dengan berat 1033,3 gram atau satu atmosfer. Kalau orang mengambil suatu kolom udara dari 1 m2 penampang, maka beratnya sudah mencapai 10.333 kg. Semakin tinggi suatu tempat semakin berkurang tekanannya karena tiang udara semakin berkurang. Tekanan udara di atas permukaan laut akan lebih besar daripada di puncak gunung karena tinggi tiang udara di permukaan laut lebih panjang tiangnya daripada di puncak gunung. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer raksa. Satuan dalam ukuran tekanan udara adalah bar. 1 (satu) bar = 1000 milibar (mb). Jenis barometer ada dua yaitu (1) barometer air raksa dan (2) barometer kotak (aneroid). Barometer air raksa teriri atas sebuah bejana kaca yang ujung atasnya tertutup hingga hampa udara. Bejana terisi air raksa, ukuran penampangnya 1 cm2 dengan panjang 1 m. Ujung bawahnya terbuka dan berdiri dalam sebuah bak yang berisikan air raksa pula. Juluran tinggi air pada tabung di atas udara hampa adalah 760 mm, walaupun dimiringkan tinggi air raksa tetap 760 mm. Suatu kolom air raksa dari 760 mm menyebabkan tekanan yang besarnya 1,013 bar atau 1013 mb. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut isobar. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan perbedaan tekanan udara. 13 Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya akan mengembang dan naik. Karena itu, daerah tersebut bertekanan udara rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut dinamakan angin. Gambar 2. Barometer Aneroid c. Angin Secara sederhana, angin adalah udara yang bergerak. Angin merupakan fenomena keseharian yang selalu kamu rasakan. Angin merupakan gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan tekanan tersebut disebabkan karena kedua tempat memiliki suhu yang berbeda sebagai akibat radiasi matahari yang berbeda pula. Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Jika telah mencapai keseimbangan, maka udara tersebut cenderung diam atau tenang. Gambar 3. Bentuk angin sebagai hasil dari perbedaan temperatur lokal Dari mana dan menuju ke manakah angin itu bergerak? Tiupan angin terjadi apabila di suatu daerah ada perbedaan tekanan udara, yaitu tekanan udara maksimum dan tekanan udara minimum. Angin bergerak dari daerah bertekanan udara maksimum ke minimum. Misalnya, pada bulan Desember matahari sedang berada di Belahan Bumi Selatan (BBS), contohnya Benua Australia. Karena pengaruh sinar matahari, 14 udara di Benua Australia akan memuai sehingga tekanannya menjadi rendah (minimum). Adapun di Belahan Bumi Utara (BBU), contohnya Benua Asia, pada bulan Desember sedang mengalami musim dingin sehingga tekanan udaranya tinggi (maksimum). Karena perbedaan tekanan udara tersebut, bergeraklah massa udara (angin) dari Benua Asia ke Benua Australia. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu: kekuatan angin, arah angin, dan kecepatan angin. 1) Kekuatan Angin Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km). Gambar 4. Kekuatan angin A dan P terletak pada isobar 1000 mb. B dan Q pada isobar 990 mb. Jarak AB = 80 km, Jarak PQ = 150 km Jadi angin yang bertiup dari A ke B lebih kuat daripada angin yang bertiup dari P ke Q. 2) Arah Angin Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin disebut derajat (o). 1 derajat untuk arah angin dari utara. 90 derajat untuk arah angin dari timur. 180 derajat untuk arah angin dari selatan. 270 derajat untuk arah angin dari barat. Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum), di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri. 15 Gambar 5. Kompas yang menunjukkan 16 arah mata angin Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: gradient barometrik, rotasi bumi, dan kekuatan yang menahan (rintangan). Makin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya. Angin yang besar kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi, dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin. Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 90o sehingga sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di daerah beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat membelokan arah angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin akan berbelok ke arah kiri, ke kanan atau ke atas. 3) Kecepatan angin Atmosfer ikut berotasi dengan bumi. Molekul-molekul udara mempunyai kecepatan gerak ke arah timur, sesuai dengan arah rotasi bumi. Kecepatan gerak tersebut disebut kecepatan linier. Bentuk bumi yng bulat ini menyebabkan kecepatan linier makin kecil jika makin dekat ke arah kutub. Lihat tabel 3. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer. Tabel 3. Hubungan antara lintang tempat dan kecepatan linier Alat untuk mengukur arah angin, yaitu sisip angin. Anak panah pada sisip angin akan selalu mengarah ke arah dari mana angin bertiup. Misalnya, angin bertiup dari arah utara. Sedangkan kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer. Semakin cepat angin bertiup, semakin cepat mangkuk berputar. Sebuah pencatat mencatat kecepatan angin dalam satuan meter/menit. Dengan menggunakan anemometer, kamu dapat mengetahui kecepatan angin. Untuk memudahkan dalam pemberian informasi, kecepatan angin biasanya menggunakan Skala Beaufort. 16 Gambar 6. Alat pengukur kecepatan dan arah angin Tabel 4. Skala Kecepatan Angin Beaufort Kode Beaufort 0 1 Kecepatan (Mil/Jam) <1 2–3 Kecepatan (Km/Jam) <1 1-5 Jenis Angin Calm Light Air 2 4–7 6 - 11 Light Breeze 3 8 -12 12- 19 4 13 – 18 20 - 29 5 19 - 24 30 - 38 6 25 – 31 39 - 51 7 32 – 38 51 - 61 8 39 – 46 62 - 74 9 47 – 54 75 - 86 Gentle Breeze Moderate Breeze Fresh Breeze Strong Breeze Moderate Gale Fresh Gale Strong Gale 10 55 – 63 87 - 101 11 64 – 74 102 - 120 12 > 75 > 120 Sumber: www.Physicalgeography.net Whole gale Storm Hurricane Efek pada Lingkungan Asap naik vertikal Arah angin ditunjukkan oleh gerkan asap buka dengan wind vanes Angin terasa pada muka orang, daun-daun gemerisik, penunjukkan angin mulai bergerak Daun-daun dan ranting bergoyang dengan tetap angin menyebabkan bendera berkibar Debu kertas dan dahan atau cabang pohon bergoyang Pohon-pohon kecil yang berdaun mulai bergoyang Dahan-dahan besar bergoyang-goyang dan kawat telegraf berdesing Seluruh pohon bergoyang. Berjalan melawan angin sukar Rating-ranting patah dari pohonnya dan lalu lintas terganggu Bangunan-bangunan ringan mengalami kerusakan, cerobong asap pabrik bergoyang kemudian runtuh Pohon-ppohon tumbang kerusakan bangunan agak banyak Kerusakan meluas ke mana-mana Besar, hebat, ganas dan meluas 4) Sistem Angin Di dalam kehidupan sehari-hari, Anda mengenal beberapa jenis angin. Penamaan angin bergantung pada arah mana angin itu bertiup. Misalnya, jika datangnya dari arah gunung disebut angin gunung, dan jika datangnya dari arah timur disebut angin timur. Berikut adalah berbagai sistem angin yang ada di bumi. a) Angin Passat Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Angin Passat Timur Laut 17 bertiup di belahan bumi Utara. Sedangkan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang). b) Angin Anti Passat Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 200 – 300 LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. Di daerah Subtropik (300 – 400 LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 100 LU – 100 LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah Teduh Ekuator atau daerah Doldrum. Gambar 7. Sirkulasi Angin c) Angin Barat Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena 18 hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties. d) Angin Timur Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini disebut angin Timur, bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub. e) Angin Muson (Monsun) Angin muson ialah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober – April, matahari berada di belahan langit selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan Angin Musim Timur Laut di belahan bumi utara dan Angin Musim Barat di belahan bumi Selatan. Karena melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ke Timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit. Gambar 8. Arah angin musim barat dan angin musim timur di Indonesia Pada bulan April – Oktober, matahari berada di belahan langit Utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusatpusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia. Di Indonesia, terjadi angin musim timur di belahan bumi Selatan 19 dan angin musim barat daya di belahan bumi Utara. Karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatera, Sulawesi Tenggara, dan pantai Selatan Irian Jaya. Lihat gambar 8 di atas. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut Musim Pancaroba (Peralihan), yaitu: Musim Kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan Musim Labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba seperti udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat. Akan tetapi, saat ini musim penghujan maupun kemarau di Indonesia tidak beraturan seperti pada prediksi sebelumnya. Kadang kita menemukan banyak hujan di bulan-bulan selain bulan penghujan, atau sebaliknya. Hal ini merupakan dampak dari pemanasan global (global warming) yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim dunia salah satunya. f) Angin Lokal Di samping angin musim, di Indonesia juga terdapat angin lokal (setempat) yaitu sebagai berikut: (1) Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat, disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut, disebut angin darat. Lihat gambar 9. Gambar 9. Angin laut dan angin darat (2) Angin lembah dan angin gunung Pada siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari gunung ke lembah menjadi angin gunung. (3) Angin jatuh yang sifatnya kering dan panas Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia 20 dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi Selatan). d. Kelembaban Udara Di udara terdapat uap air yang berasal dari penguapan samudra (sumber yang utama). Sumber lainnya berasal dari danau-danau, sungai-sungai, tumbuhtumbuhan, dan sebagainya. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dapat dikandungnya. Hal ini berarti makin lembablah udara tersebut. Alat untuk mengukur kelembaban udara dinamakan hygrometer. Ada dua macam kelembaban udara: 1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara. 2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%). Contoh: Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air (basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 20o C = 20 gram. Jadi kelembaban relatif udara itu = e. Curah Hujan Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1) bentuk medan/topografi 2) arah lereng medan 3) arah angin yang sejajar dengan garis pantai 4) jarak perjalanan angin di atas medan datar Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet. Berdasarkan ukuran butirannya, hujan dibedakan menjadi: 1) hujan gerimis/drizzle, diameter butir-butirannya kurang dari 0,5 mm; 2) hujan salju/snow, terdiri dari kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku; 3) hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku; dan 4) hujan deras/rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm. Sedangkan berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan atas: 21 1) Hujan Frontal, adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan. Lihat gambar 11. Gambar 10. Hujan Frontal 2) Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis, jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun. Lihat gambar 12. Gambar 11. Hujan Zenithal atau Hujan 3) Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan, terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. Hujan yang jatuh pada lereng yang dilaluinya disebut hujan orografis, sedangkan di lereng sebelahnya bertiup angin jatuh yang kering dan disebut daerah bayangan hujan. Lihat gambar 13. 22 Gambar 12. Hujan Orografis f. Awan Awan ialah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam udara. Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut. Awan dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1) Menurut morfologinya (bentuknya). Berdasatkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: a) Awan Commulus yaitu awan yang bentuknya bergumpal-gumpal (bunarbundar) dan dasarnya horizontal. b) Awan Stratus yaitu awan yang tipis dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas. c) Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri sendiri yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat kristal es tapi tidak dapat menimbulkan hujan. 2) Berdasarkan ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: a) Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000 m), karena tingginya selalu terdiri dari kristal-kristal es: (1) Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu burung. (2) Cirro stratus (Ci-St) : awan putih merata seperti tabir. (3) Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik ikan. b) Awan sedang (2000 m – 6000 m): (1) Alto Comulus (A-Cu) : awan bergumpal gumpal tebal. (2) Alto Stratus (A- St) : awan berlapis-lapis tebal. c) Awan rendah (di bawah 200 m): (1) Strato Comulus (St-Cu) : awan yang tebal luas dan bergumpal-gumpal. (2) Stratus (St) : awan merata rendah dan berlapis-lapis. (3) Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan yang luas, sebagian telah merupakan hujan. d) Awan yang terjadi karena udara naik, terdapat pada ketinggian 500 m – 1500 m: (1) Cummulus (Cu) : awan bergumpal-gumpal, dasarnya rata. (2) Comulo Nimbus (Cu-Ni): awan yang bergumpal gumpal luas dan sebagian telah merupakan hujan, sering terjadi angin ribut. 23 C. 1. 2. 3. 4. LATIHAN Jelaskan perbedaan cuaca dengan iklim! Sebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam cuaca dan iklim? Apa yang dimaksud dengan gradien termometrik? Jelaskan tipe-tipe hujan berdasarkan proses terjadinya! Petunjuk jawaban latihan: 1. Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari. Sedangkan iklim adalah suatu keadaan umum kondisi cuaca yang meliputi daerah yang luas. Iklim merupakan kelanjutan dari hasilhasil pengamatan dan pencatatan unsur cuaca selama 30 tahun, karena itu iklim pada dasarnya merupakan rata-rata dari keadaan cuaca harian secara umum. Perbedaan lainnya, iklim bersifat relatif tetap dan stabil sedangkan cuaca selalu berubah setiap waktu. 2. Unsur-unsur cuaca dan iklim adalah suhu, angin, awan, curah hujan, kelembapan udara, dan tekanan udara. 3. Penurunan suhu atau kenaikan suhu yang disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate, di mana tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. 4. Hujan Frontal, adalah hujan yang terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara panas/lembab bertemu dengan massa udara dingin/padat sehingga berkondensasi dan terjadilah hujan. Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/ Naik Tropis, jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Dan Hujan Orografis/Hujan Naik Pegunungan, terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan. RANGKUMAN Cuaca adalah keadaan atmosfer pada periode waktu tertentu dan meliputi wilayah yang sempit, sedangkan iklim adalah keadaan atmosfer pada periode waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas. Unsur-unsur cuaca dan iklim meliputi suhu, tekanan udara, kelembapan udara, hujan, dan angin. Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Tekanan udara adalah berat massa udara di atas suatu wilayah. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Angin merupakan gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lainnya. Kelembapan udara adalah banyaknya uap air dalam udara yang berasal dari penguapan samudra, danau, sungai, rawa, dan lainnya. Hujan ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. 24 TES FORMATIF 2 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Di bawah ini terdapat faktor-faktor pembentuk cuaca dan iklim, kecuali... a. curah hujan b. kelembaban udara c. suhu udara d. tekanan udara e. lapisan udar 2. Ilmu pengetahuan yang mempelajari iklim disebut... a. geomorfologi b. meteorologi c. petrologi d. klimatologi e. astronomi 3. Jika garis di pinggir terdapat pada peta, garis itu disebut... a. homoseista b. isotherm c. ishibath d. isoseista e. ishobar 4. Cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas merupakan sifat dari... a. daratan b. gas c. lautan d. angin e. kayu 5. Angin laut akan terjadi pada waktu... a. pagi-pagi b. petang hari c. siang dan malam d. siang hari e. malam hari 6. Udara yang lembab absolutnya 17,2 gram dan lembab maksimumnya 24 gram akan mempunyai kelembaban relatif sebesar... a. 92,67% b. 76.67% c. 71,67% d. 87,22% e. 74,33% 7. Arah angin yang terdapat pada suatu tempat akan mengikuti... a. hukum Boys Ballot b. hukum Kepler c. hukum Laska d. hukum Gravitasi e. hukum Boyle 25 8. Hujan yang terjadi karena uap air naik secara vertikal disebut... a. hujan muson b. hujan siklon c. hujan konveksi d. hujan frontal e. hujan orografis 9. Angin yang selalu bertiup menuju daerah ekuator disebut... a. angin siklon b. angin barat c. angin anti passat d. angin muson e. angin passat 10. Suhu harian adalah... a. suhu rata-rata harian dalam satu minggu b. suhu tertinggi dalam satu hari c. suhu terendah dalam satu hari d. suhu rata rata selama 24 jam e. perubahan suhu selama 24 jam BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Keterangan: Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 26 Kegiatan Belajar 3 KLASIFIKASI IKLIM A. PENGANTAR Tentu Anda dapat menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan iklim? Ya, iklim di bumi ini tersebar dengan karakteristiknya masingmasing, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Apabila diklasifikasikan maka di bumi ini tersebar berbagai jenis iklim berdasarkan karakteristiknya masing-masing. Untuk mendapatkan gambaran iklim suatu tempat dengan tepat, tidak cukup hanya memperhatikan unsur-unsur cuaca rata-rata saja, tetapi harus diperhatikan juga perubahannya sepanjang waktu. Agar Anda memahami tentang klasifikasi iklim, sebaiknya Anda pelajari bagian ini dengan sebaik-baiknya! B. URAIAN MATERI Terjadinya iklim yang bermacam-macam di permukaan bumi disebabkan karena rotasi dan revolusi bumi dan adanya perbedaan garis lintang. Beberapa macam iklim antara lain sebagai berikut. 1. Iklim Matahari Klasifikasi iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklimnya adalah sebagai berikut: 1) daerah iklim tropis : 0o – 23,5o LU/LS 2) daerah iklim sub tropis : 23,5o – 40o LU/LS 3) daerah iklim sedang : 40o – 66,5o LU/LS 4) daerah iklim dingin : 66,5o – 90o LU/LS Gambar 1. Pembagian daerah iklim matahari 2. Iklim Kodrat Pembagian iklim ini disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuhtumbuhan dan sebagai batas daerah iklimnya dipergunakan garis isotherm pada bulan terpanas dan terdingin selama satu tahun. 27 3. Iklim Koppen Iklim ini paling banyak dipergunakan orang. Klasifikasinya berdasarkan curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim dalam 5 daerah iklim, dinyatakan dengan simbol huruf. a. Iklim A (Iklim Hujan Tropis). Temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18oC, curah hujan tahunan tinggi, rata rata lebih dari 70 cm/tahun. Tumbuhan beraneka ragam. b. Iklim B (Iklim Kering/Gurun). Terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa), curah hujan terendah 25,5 mm/tahun. Penguapan besar. c. Iklim C (Iklim Sedang). Temperatur bulan terdingin 18oC sampai –3oC. d. Iklim D (Iklim Salju atau Mikrothermal). Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10oC, sedangkan suhu rata rata bulan terdingin – 3oC. e. Iklim E atau iklim Kutub. Terdapat di diderah Arctic dan Antartika. Suhu tidak pernah lebih dari 10oC. Tidak mempunyai musim panas yang benarbenar panas. Berdasarkan klasifikasi Koppen, sebagian besar wilayah Indonesia beriklim A, di daerah pegunungan beriklim C, dan di Puncak Jaya Wijaya beriklim E. Tipe iklim A dibagi menjadi 3 sub tipe yang ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w dan m sehingga terbentuk tipe iklim Af, Aw dan Am. Lihat gambar 2. Gambar 2. Diagram Koppen 1) Iklim Af adalah iklim A dengan curah hujan bulanan 60 mm. Hujan sepanjang tahun. 2) Iklim Aw adalah tipe iklim A yang memiliki musim kering yang panjang (Savana). 3) Iklim Am adalah peralihan antara Af dan Aw. Persediaan air tanah cukup sehingga vegetasi tetap. 4. Iklim Schmidt - Ferguson Iklim Schmidt-Ferguson sering disebut Q model karena didasarkan atas nilai indeks nilai Q. (lihat tabel 4.) yang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: 28 Tabel 1. Tipe iklim menurut Schmidt-Ferguson adalah: Nilai Q (%) Tipe Iklim 0 < Q < 14,3 Tipe iklim A 14,3 < Q < 33,3 Tipe iklim B 33,3 < Q < 60 Tipe iklim C 60 < Q < 100 Tipe iklim D 100 < Q < 167 Tipe iklim E 167 < Q < 300 Tipe iklim F 300 < Q < 700 Tipe iklim G 700 < Q Tipe iklim H Contoh: Tabel 2. Data curah hujan pada tahun 1999 adalah sebagai berikut: Contoh perhitungan: Perhatikanlah data iklim berikut ini! Tahun 1 2 3 Curah Hujan per Bulan Jan Feb Mar Apr 160 150 130 70 170 180 120 60 170 170 120 80 Mei 60 75 70 Juni 40 30 30 Juli 40 20 25 Agst 50 40 45 Sept 60 50 50 Okt 100 60 70 Nov 120 130 110 Des 150 140 130 Dari data tersebut, tercatat bulan kering (< 60 mm) atau fd berjumlah 11 dan bulan basah (> 100 mm) atau fw berjumlah 15, sedangkan untuk jumlah tahun datanya adalah 3. Selanjutnya hitunglah oleh Anda dengan menggunakan rumus S-F di atas! Setelah diketahui hasilnya lihat pada tabel nilai Q, maka akan diketahui jenis iklimnya. 5. Iklim Oldeman Seperti halnya metode Schmidt-Ferguson, metode Oldeman (1975) hanya memakai unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Bulan basah dan bulan kering secara berturut turut yang dikaitkan dengan pertanian untuk daerah daerah tertentu. Maka penggolongan iklimnya dikenal dengan sebutan zona agroklimat (agro-climatic classification). Misalnya jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah, sedangkan untuk sebagian besar palawija maka jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim. Dalam metode ini, bulan basah didefinisikan sebagai bulan yang mempunyai jumlah curah hujan sekurang-kurangnya 200 mm. Meskipun lamanya 29 periode pertumbuhan padi terutama ditentukan oleh jenis yang digunakan, periode 5 bulan basah berurutan dalam satu tahun dipandang optimal untuk satu kali tanam. Jika lebih dari 9 bulan basah maka petani dapat menanam padi sebanyak 2 kali masa tanam. Jika kurang dari 3 bulan basah berurutan, maka tidak dapat membududayakan padi tanpa irigasi tambahan. Dari tinjauan di atas, Oldeman membagi 5 daerah agroklimat utama, yaitu: a. A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan. b. B : Jika terdapat 7 – 9 bulan basah berurutan. c. C : Jika terdapat 5 – 6 bulan basah berurutan. d. D : Jika terdapat 3 – 4 bulan basah berurutan. e. E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan. Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: 1) Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. 2) Bulan lembab apabila curah hujannya 100 - 200 mm. 3) Bulan kering apabila curah hujannya kurang dari 100 mm. 6. Iklim F. Junghuhn Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, seperti yang terlihat pada gambar 3. Gambar 3. Pembagian Daerah Iklim F. Junghuhn Pembagian daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah: 1) Daerah panas/tropis Tinggi tempat : 0 - 600 m dari permukaan laut. Suhu : 26,3o C - 22o C. Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, coklat. 2) Daerah sedang Tinggi tempat : 600 m - 1500 m dari permukaan laut. Suhu : 22o C - 17,1o C. Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-sayuran. 3) Daerah sejuk Tinggi tempat : 1500 - 2500 m dari permukaan laut. Suhu : 17,1o C - 11,1o C. Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran. 30 4) Daerah dingin Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu : 11,1o C - 6,2o C. Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya. Dari uraian di atas Anda sudah mengetahui bermacam macam iklim. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa makanan yang kita makan berasal dari hasil-hasil pertanian, seperti nasi yang berasal dari padi daerah tropis hujan, atau kurma yang berasal dari daerah gurun yang terik atau tepung terigu yang berasal dari daerah agak kering (semi-arid), dan sebagainya. Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi, karena itu iklim membatasi hasil panen. Hewan juga tanggap terhadap perbedaan iklim, baik secara fisiologis maupun berdasarkan atas pakan ternak. Jadi jelas iklim sangat bermanfaat bagi kehidupan di bumi, terutama bagi makhluk hidup. Iklim di dunia selalu berubah, baik menurut ruang maupun waktu. Perubahan iklim ini dapat dibedakan berdasarkan wilayahnya (ruang), yaitu perubahan iklim secara lokal dan global. Berdasarkan waktu, iklim dapat berubah dalam bentuk siklus, baik harian, musiman, tahunan, maupun puluhan tahun. Perubahan iklim adalah perubahan unsur unsur iklim yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata. Perubahan iklim global disebabkan oleh meningkatnya kosentrasi gas di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri yang membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak bumi dan gas yang membuang limbah gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O). Sang surya yang menyinari bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh atmosfer sehingga udara bumi bersuhu nyaman bagi kehidupan manusia. Apabila kemudian atnosfer bumi dijejali gas, terjadilah “efek selimut” seperti yang terjadi pada rumah kaca, yakni radiasi panas bumi yang lepas ke udara ditahan oleh “selimut gas” sehingga suhu bumi naik dan menjadi panas. Semakin banyak gas dilepas ke udara, semakin tebal “selimut Bumi”, semakin panas pula suhu bumi. Perubahan iklim yang diperkirakan akan menyertai pemanasan global adalah sebagai berikut: 1) Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik. 2) Air laut naik maka akan menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut yang menimbulkan banjir di dataran rendah kalau di Indonesia seperti pantai utara Pulau Jawa, dataran rendah Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian selatan, dan lain-lain. 3) Yang paling mencemaskan adalah berubahnya iklim sehingga berdampak buruk pada pola pertanian Indonesia yang mengandalkan makanan pokok beras pada pertanian sawah yang bergantung pada musim hujan. Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka. Ini memukul pola pertanian berbasis air. 4) Meningkatnya resiko kebakaran hutan. 5) El Nino dan La Nina 31 6) El Nino dan La Nina merupakan gejala yang menunjukkan perubahan iklim. El Nino adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat Peru – Ekuador (Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global. Biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin karena adanya up-welling (arus dari dasar laut menuju permukaan). Menurut bahasa setempat El Nino berarti bayi laki-laki karena munculnya di sekitar hari Natal (akhir Desember). Sejak tahun 1980 telah terjadi lima kali El Nino di Indonesia, yaitu pada tahun 1982, 1991, 1994, dan tahun 1997/98. El Nino tahun 1997/98 menyebabkan kemarau panjang, kekeringan luar biasa, terjadi kebakaran hutan yang hebat pada berbagai pulau, dan produksi bahan pangan turun dratis. El Nino juga menyebabkan kekeringan luar biasa di berbagai benua, terutama di Afrika sehingga terjadi kelaparan di Etiopia dan negara-negara Afrika Timur lainnya. Sebaliknya, bagi negara-negara di Amerika Selatan munculnya El Nino menyebabkan banjir besar dan turunnya produksi ikan karena melemahnya upwelling. La Nina merupakan kebalikan dari El Nino. La Nina menurut bahasa penduduk lokal berarti bayi perempuan. Peristiwa itu dimulai ketika El Nino mulai melemah, dan air laut yang panas di pantai Peru – ekuador kembali bergerak ke arah barat, air laut di tempat itu suhunya kembali seperti semula (dingin), dan upwelling muncul kembali, atau kondisi cuaca menjadi normal kembali. Dengan kata lain, La Nina adalah kondisi cuaca yang normal kembali setelah terjadinya gejala El Nino. Perjalanan air laut yang panas ke arah barat tersebut akhirnya akan sampai ke wilayah Indonesia. Akibatnya, wilayah Indonesia akan berubah menjadi daerah bertekanan rendah (minimum) dan semua angin di sekitar Pasifik Selatan dan Samudra Hindia akan bergerak menuju Indonesia. Angin tersebut banyak membawa uap air sehingga sering terjadi hujan lebat. Penduduk Indonesia diminta untuk waspada jika terjadi La Nina, karena mungkin bisa terjadi banjir. Sejak kemerdekaan di Indonesia, telah terjadi 8 kali La Nina, yaitu tahun 1950, 1955, 1970, 1973, 1975, 1988, 1995 dan 1999. C. 1. 2. 3. 4. LATIHAN Apa yang menyebabkan adanya perbedaan iklim di dunia? Jelaskan dan sebutkan sistem iklim matahari? Bagaimanakah karakterisitik wilayah padang rumput? Bagaimanakah pengaruh El Nino bagi sebagian besar wilayah di Indonesia? Petunjuk jawaban latihan: 1. Disebabkan karena rotasi dan revolusi bumi dan adanya perbedaan garis lintang. 2. Klasifikasi iklim matahari, didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagian daerah iklimnya adalah: 1) Daerah iklim tropis : 0o – 23,5o LU/LS 2) Daerah iklim sub tropis : 23,5o – 40o LU/LS 3) Daerah iklim sedang : 40o – 66,5o LU/LS 4) Daerah iklim dingin : 66,5o – 90o LU/LS 32 3. Padang rumput adalah suatu wilayah yang tumbuhannya didominasi oleh rerumputan dengan karakteristik wilayah sebagai berikut: 1) terletak di daerah tropis sampai subtropis, 2) curah hujan antara 25 cm - 50 cm per tahun, 3) terdapat di daerah basah, seperti Amerika Utara dan India. 4. El Nino telah berdampak pada sebagian besar wilayah di Indonesia seperti menyebabkan kemarau panjang, kekeringan luar biasa, terjadi kebakaran hutan yang hebat pada berbagai pulau, dan produksi bahan pangan turun dratis, yang kemudian disusul krisis ekonomi. RANGKUMAN Cuaca juga berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari Anda dan berpengaruh pula pada lingkungan Anda. Dari tipe rumah, jenis pakaian, jenis tanaman yang tumbuh hingga jenis pekerjaan banyak dipengaruhi cuaca dan iklim. Iklim di dunia dapat diklasifikasikan menjadi iklim matahari (berdasarkan letak lintang), iklim Kodrat (berdasarkan isotherm), dan iklim Koppen, Iklim Schmidt-Ferguson, Iklim Oldeman (berdasarkan curah hujan) serta Iklim Junghuhn (berdasarkan ketinggian tempat). Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi, karena itu iklim membatasi hasil panen. Hewan juga tanggap terhadap perbedaan iklim, baik secara fisiologis maupun berdasarkan atas pakan ternak. Pola curah hujan di Indonesia, bagian timur curah hujan lebih kecil/sedikit di bandingkan dengan di bagian barat. Gejala alam yang mepengaruhi iklim antara lain, efek rumah kaca, EL Nino dan La Nina. TES FORMATIF 3 Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sesuai dengan letak lintangnya, Indonesia mempunyai ciri-ciri iklim sebagai berikut, kecuali... a. terdapat pergantian arah angin tiap 6 bulan sekali b. tidak memiliki 4 musim dalam setahun c. bebas dari serbuan angin taufan d. suhu udara rata-rata tinggi e. dilalui oleh DKAT 2. Ciri iklim matahari, negara yang terletak di 100 LU – 300 LU memiliki iklim... a. tropis b. subtropis c. tropis dan subtropis d. kutub e. sedang 3. Junghuhn membagi wilayah iklim Indonesia berdasarkan ketinggian. Wilayah yang mempunyai ketinggian 1500 s.d 2500 meter termasuk dalam zone... a. iklim panas b. iklim salju tropik c. iklim sejuk d. iklim sedang 33 e. iklim dingin 4. Klasifikasi iklim menurut Schmid-Ferguson didasarkan pada... a. curah hujan/kelengasan udara b. letak lintang suatu tempat dan deklinasinya c. ketingian suatu tempat dari permukaan air laut d. curah hujan tahunan dan gerakan udara di sekitarnya e. perbandingan rata rata curah hujan bulan kering dengan rata-rata curah hujan bulan basah 5. Pembagian iklim menurut W. Koopen didasarkan pada... a. curah hujan dan tekanan udara b. temperatur dan curah hujan c. tekanan udara dan penguapan d. penguapan dan kelembaban e. temperatur dan penguapan 6. Data curah hujan di Kabupaten X tahun 2003 sebagai berikut dari Jan – Des: 270 – 265 – 260 – 205 – 250 – 105 – 65 – 55 – 30 – 25 – 110 – 120. Dari data tersebut Kabupaten X berdasarkan klasifikasi Schmidt –Ferguson memiliki tipe iklim... a. A b. B c. C d. D e. E 7. Berdasarkan data no. 6. maka menurut Oldeman pada tahun itu bisa terjadi berapa kali untuk budi daya tanaman padi... a. satu kali tanam b. tiga kali tanam c. tidak ada musim tanam d. dua kali tanam e. empat kali tanam 8. Perhatikan gambar diagram W Koppen! Pada gambar tersebut yang dimaksud iklim Savana dengan musim dingin yang kering terdapat pada nomor... a. I d. II b. III e. IV c. V 9. Daerah di Indonesia yang memounyai curah hujan paling rendah (paling kering) setiap tahunnya... a. Baturaden b. Bogor c. Palu d. Palembang e. Medan 10. Di daerah pedalaman di Indonesia semua pulau mendapat musim hujan jatuh pada musim... 34 a. b. c. d. e. pancaroba penghujan semi kemarau panas BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Keterangan: Arti tingkat penguasaan yang anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan BBM selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum Anda kuasai. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1. Tes Formatif 1 No Jawaban Alasan Jawaban 1 d 2 d 3 d 4 b 5 a 6 a 7 d 8 a 9 a 10 d 2. Tes Formatif 2 No Jawaban 1 e 2 d 3 b Alasan Jawaban 35 4 5 6 7 8 9 10 a d c a e c e 3. Tes Formatif 3 No Jawaban 1 b 2 a 3 c 4 e 5 b 6 c 7 a 8 b 9 c 10 a Alasan Jawaban GLOSARIUM Anemometer : Asteroid : Atmosfir : Aurora : Azimut : Bar : Bora : alat pengukur kecepatan angin berbentuk baling-baling yang berputar horizontal dilengkapi mangkok setengah bola pada ujung baling-baling tersebut. benda langit yang ukurannya lebih kecil dari planet dan sebagian besar beredar di antara lintasan Jupiter dengan Mars, dinamakan juga planetoid. 1. Selubung udara di sebelah luar litosfer serta bagianbagiannya pada rongga, pori, dan celah di dalam litosfer. 2. (atm) tekanan udara setara dcngan 76 cm raksa atau 1013 mb {milibar). pancaran cahaya sebagai hasil proses yang terjadi di lapisan alas atmosfir. busur pada horizon diukur dari Selatan atau Utara bearah sama dengan arah putaran jarum jam sampai proyeksi benda langit pada horizon. satuan tekanan udara yang sama dcngan 106 dyne/cm2 dan sama dengan 1.000 milibar (mb) dan hampir sama dengan 1 atmosfir. angin jatuh yang dingin yang bertiup di daerah laut Hitam berasal dari lereng plato Balkan. Angin semacam ini ialah bise, kosaava, mistral, dan Norte. 36 Buys Ballot : Deklinasi : Ekliptika : Elongasi : Etesia : Fase : Fohn : Isobar : Isohyet : Isoterm : Konduksi Konveksi Kondensasi : : : Kromosfer : Loes Orografik : : Udara bergerak dari daerah barometrik maksimum ke daerah barometrik minimum. 1. jarak antara lintasan semu harian benda langit dengan ekuator langit diukur dengan derajat ke utara (positif) dan ke selatan (negatif) masing-masing aampai 90°. 2. sudut antara garis meridian (arah utara geografi) dengan arah jarum kompas (arah utara magnetik). 1. bidang lintasan bumi keliling matahari dalam peredaran revolusinya. Sumbu bumi miring 66,5' terhadap bidang ekliptika. 2. lingkaran besar pada bola langit yang berpotongan dengan ekuator langit tempat matahari menjalani peredaran semu tahunannya. Ekliptika dengan ekuator langit membentuk sudut 23,5’ sudut yang diapit garis penghubung bumi-matahari dan bumi-planet. Elongasi barat, jika letak planet di sebelah barat matahari dilihat dari bumi. Elongasi 00 = konjungsi dan elongasi 1800 = oposisi. daerah sekitar 300 LU-40° LU dan 30°LS-400 LS tempat yang mengalami pergantian angin pasat dengan angin barat. bulan bentuk bulan sebagaimana yang tampak dari bumi, terdiri atas bulan baru, sabit, perbani, benjol (gibbous dan purnama). Planet juga mempunyai perubahan fase, misalnya Venus mempunyai fase sabit ketika menjadi bintang timur. nama umum untuk angin turun kering yang panas, berasal dari nama angin seperti itu di lereng utara pegunungan Alpen. Angin seperti itu ialah Bohorok, Brubu, Chinook, Gending, Kumbang, Sirocco, dan Wambraw. garis pada peta yang menghubungkan titik-titik dengan tekanan yang sama. garis pada peta yang menghubungkan titik-titik dengan tinggi curah hujan yang sama. garis pada peta yang menghubungkan titik-titik dengan suhu yang sama. proses pemanasan secara merambat proses pemanasan secara mengalir proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air. bagian matahari di sekeliling fotosfer di sebelah dalam korona. tanah halus yang terbang ditiup angin dari gurun. hujan yang terjadi karena angin basah terhalang pegunungan, sehingga angin itu naik dan hujan turun di 37 Revolusi : Sublimasi : lereng tempat angin itu naik. Jenis hujan yang lain ialah hujan zenital (hujan konveksi) dan hujan frontal. bumi gerakan bumi berputar pada sumbunya dengan arah negatif (barat-timur) dalam period satu hari siderik (23 jam 56 menit). proses perubahan wujud es menjadi uap air. DAFTAR PUSTAKA Bayong Tjasyono, 1999. Dr, Klimatologi Umum, Bandung: FMIPA - ITB. Daldjoeni, N. 1986. Pokok-pokok Klimatologi. Bandung: Alumni. Daniel Murdiyarso, 2003. Konvesi Perubahan Iklim, Jakarta: Kompas. Philip D. Thompson, Robert O’Brien, 1983. Weather, USA: Time Life Book Inc. Suryatna Rafi’i, 1990, Pengantar Meteorologi dan Klimatologi, Bandung: Angkasa. Strahler, Athur. 1976. Physical Geography. United States of America: Wiley International Edition. 38 BBM 3 HIDROSFIR Dra. Susilawati, M.Pd. Pendahuluan Selamat! Anda sudah menuntaskan belajar BBM 2, mudah-mudahan Anda memperoleh pemahaman yang baik sebagai hasil belajar pada BBM tersebut. Setelah Anda mempelajari batuan dan gejalanya; udara dalam cuaca dan iklim; coba sebutkan fenomena apa lagi yang belum dibahas? Ya, Anda sekarang akan mempelajari fenomena geosfir lainnya yaitu lapisan air di bumi ini atau dinamakan Hidrosfir. Sebagai calon guru profesional, sebaiknya Anda mempelajari pokok bahasan ini dengan sebaik-baiknya sehingga Anda memiliki kompetensi dalam memahami dan mengidentifikasi gejala hidrosfir, sebagai materi pelajaran yang menarik untuk dibelajarkan kepada siswa. Dengan demikian, para siswa akan merasa terbantu proses pembelajarannya di kelas dan guru pun akan merasa bangga karena hasil belajar siswa meningkat. Karena itu, setelah mempelajari BBM ini Anda diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Menjelaskan siklus hidrologi 2. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan 3. Mengidentifikasi jenis-jenis perairan laut Agar semua harapan di atas dapat terwujud, maka dalam BBM 3 ini disajikan pembahasan dan latihan dengan butir uraian sebagai berikut: 1. Siklus hidrologi 2. Perairan darat 3. Perairan laut Agar dapat berhasil dengan baik dalam mempelajari BBM ini, sebaiknya Anda perhatikan petunjuk berikut! 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan dari BBM ini, agar Anda mengetahui dan memahami tentang bagamana dan kemampuan apa yang diharapkan setelah Anda mempelajarinya. 2. Pahami BBM ini dengan seksama, dan selesaikan semua tugasnya dengan baik. Temukan kata-kata kunci dan kata-kata yang anda anggap baru serta penting, kemudian carilah dalam kamus yang Anda miliki. 3. Tuntaskan mempelajari Kegiatan Belajar 1 sehingga Anda benar-benar memahaminya, untuk kemudian dapat dilanjutkan dengan mempelajari Kegiatan Belajar 2, hingga tuntas pada Kegiatan Belajar 3. Karena dengan demikian, akan memudahkan Anda untuk mempelajari dan memahami BBM ini sehingga dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. 4. Masyarakat dan lingkungan sekitar Anda merupakan sumber belajar yang nyata dan tepat dalam mempelajari BBM ini. Tentunya pengetahuan Anda juga harus diperkaya dengan sumber belajar lain yang dapat diambil dari buku-buku pedoman, surat kabar dan majalah, media elektronik seperti radio televisi, dan internet, termasuk pengalaman teman. 5. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi kelompok kecil dengan teman atau tutor apabila Anda menemui kesulitan, karena melalui diskusi dan kerja kelompok dapat meringankan Anda untuk mengatasi dan menyelesaikan semua tugas dalam mempelajari BBM ini. Dengan demikian, Anda akan memperoleh manfaat dari hasil belajar yang bermakna serta terhindar dari keraguan dan kesia-siaan dalam belajar. Selamat belajar dan semoga sukses! 1 Kegiatan Belajar 1 SIKLUS AIR A. PENGANTAR Adakah mahluk hidup yang tidak memerlukan air? Manusia tanpa makan mungkin akan bertahan dalam waktu tiga minggu. Akan tetapi tanpa air, manusia hanya bisa bertahan sampai tiga hari. Sungguh, betapa pentingnya keberadaan air bagi mahluk hidup. Karena itu, mari kita kenali air dan berusahalah untuk selalu menjaga kualitas dan kuantitasnya agar ketersediaannya selalu terjaga di bumi ini. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari tentang siklus air sebagai materi pertama yang harus Anda pahami dalam mempelajari hidrologi. Dengan demikian, cobalah untuk mempelajarinya dengan baik agar Anda dapat menjelaskan siklus air dalam kehidupan dunia ini. B. URAIAN MATERI Bila kita amati, pada saat musim hujan air sangat berlimpah bahkan menimbulkan banjir di beberapa daerah. Sebaliknya, apabila musim kemarau datang banyak tempat di sekitar kita yang kekurangan air, kemanakah air tersebut? apakah jumlah air dari semanjak diciptakan oleh Tuhan YME hingga sekarang berkurang jumlahnya? Bumi tempat kita hidup dan beraktivitas ternyata merupakan satu-satunya planet dalam sistem keluarga matahari yang sebagian besar wilayahnya tertutup oleh wilayah perairan, baik dalam bentuk padat (lembaran-lembaran salju dan es), cair, maupun bentuk gas (uap air). Berdasarkan hasil pengamatan para ahli, hampir ¾ bumi tertutup oleh air, baik yang terletak di kawasan darat dalam bentuk air permukaan (sungai, danau, rawa, laut), dan air tanah, ataupun di atmosfer dalam bentuk uap air. Jumlah total air di bumi termasuk cairan, gas dan es sekitar 336 juta mil kubik (1,4 miliar km3), dan sebanyak 97,2% berada di samudera. Bentang perairan yang menyelubungi planet bumi dinamakan Hidrosfer. Hidrosfer berasal dari kata hydro berarti air dan sphaira berarti lapisan, jadi hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Cabang ilmu kebumian yang secara khusus mempelejari bentang perairan terutama di kawasan darat adalah Hidrologi, sedangkan yang mempelajari permasalahan yang berhubungan bentang perairan laut dinamakan Oseanografi. No 1 2 Tabel 1. Distribusi Air di Bumi Jenis Bentang Perairan Bentang Perairan Laut (air asin) Bentang Perairan Darat (air tawar) sekitar 2,80%, terdiri atas : a. lembaran es dan gletser b. air tanah artesis c. danau air tawar d. danau air asin (danau garam) 2 Persentase 97,20 2,15 0,62 0,009 0,008 e. air tanah freatik f. air di atmosfer (uap air) g. sungai 0,005 0,001 0,0001 Sumber : Strahler, A.N, 1970 Berdasarkan tabel 1 di atas tentang persebaran air di bumi, sekitar 97,2% sumber daya air yang ada merupakan bentang laut dan samudra yang airnya berkadar garam (asin), sisanya sekitar 2,8% berupa air tawar. Volume air yang ada di muka bumi ini senantiasa tetap. Hal ini disebabkan adanya proses alam yang dikenal dengan istilah daur hidrologi atau siklus air. 1. Siklus Air Tahukah Anda, air yang kita manfaatkan sekarang sebenarnya telah terbentuk jutaan tahun silam oleh suatu proses dinamakan siklus air. Air di permukaan bumi selalu mengalami perputaran. Siklus atau perputaran massa air diawali melalui proses pemanasan muka bumi oleh sinar matahari. Akibat proses pemanasan ini, sebagian massa air mengalami penguapan ke udara. Proses penguapan terjadi dalam beberapa cara yaitu evaporasi, transpirasi, dan atau evapotranspirasi. (lihat di KB 2) Pada saat massa air menguap ke atmosfir, uap air tersebut senantiasa mengalami penurunan suhu yaitu sekitar 0,5oC – 0,6oC setiap ketinggian tempat mengalami kenaikan sekitar 100 meter. Akibat penurunan suhu, sampai pada ketinggian tertentu dimana kelembaban relatifnya mencapai 100%, maka akan terjadi proses kondensasi atau pengembunan dimana uap air kembali berubah menjadi titik-titk air atmosfer yang dikenal dengan awan. Kumpulan awan di atmosfir ada kalanya berpindah lokasi ke wilayah lain akibat gerakan angin. Akan tetapi, ada kalanya langsung dijatuhkan kembali sebagai curahan hujan atau presipitasi. Di daerah pegunungan tinggi, curahan hujan ini dapat terjadi dalam bentuk kristal es dan salju karena suhu udara di sekitarnya sangat dingin di bawah titik beku. Beberapa proses alam yang dapat terjadi saat kejadian hujan antara lain sebagai berikut: a. langsung jatuh kembali ke laut, b. sebelum sampai ke permukaan bumi, langsung menguap kembali ke atmosfir, c. jatuh di atas daun-daun dan ranting tetumbuhan dan menguap kembali ke atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi. d. jatuh ke permukaan bumi dan meresap melalui lapisan-lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah. e. jatuh ke permukaan bumi dan menggenang, kemudian bergerak atau mengalir di permukaan bumi sebagai air larian permukaan. Proses ini dapat terjadi jika tanah sudah jenuh air karena hujan berlangsung lama dengan intensitas tinggi. Dengan demikian, unsur-unsur utama yang terjadi dalam proses siklus air, adalah sebagai berikut: a. Evaporasi, yaitu air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh sinar matahari kemudian berubah menjadi uap air yang tidak 3 terlihat di atmosfir. Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dan lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dan daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dan transpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanva itu disebut evapotranspirasi. b. Kondensasi, yaitu uap air naik ke lapisan atmosfir yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan embun, titiktitik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan. c. Presipitasi, dimana ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan es berasal dan kumpulan awan. Awanawan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan es, tergantung pada suhu udara sekitarnya. d. Infiltrasi/perkolasi, yaitu air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan meresap ke dalam tanah mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah. e. Surface run off, yaitu air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir maupun tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses transformasi massa air terus berlangsung seolah-olah membentuk lingkaran daur yang tidak terputus. Karena itu, proses siklus air di bumi ini dinamakan Daur Hidrologi atau siklus air. Siklus air dibedakan menjadi 3 jenis, sebagai berikut: a. siklus panjang, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai selanjutnya kembali ke laut lagi. b. siklus menengah, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan, hujan jatuh di daratan menjadi air darat, dan kemudian menuju laut. c. siklus pendek, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air membentuk awan dan kemudian terjadi hujan dan kembali ke laut lagi. 4 Gambar 1. Siklus Air Air di bumi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Air Permukaan dan Air Bawah Tanah. Air permukaan merupakan air yang menggenang, mengalir, dan dapat terlihat secara langsung di permukaan bumi. Air permukaan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu perairan darat, misalnya sungai, danau, rawa, dan perairan laut yang luas dan volumenya relatif lebih besar daripada perairan darat, contohnya laut, samudra, teluk, selat. Mengenai air permukaan akan dibahas lebih lanjut dalam kegiatan belajar 2 tentang jenis-jenis perairan. 2. Air Tanah Air tanah (ground water) adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah. Lebih dari 98 % dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah, 2% terlihat sebagai air di sungai, danau dan reservoir. Setengah dari 2% ini disimpan di reservoir buatan. Sumber air tanah adalah curah hujan. Pada saat curah hujan mencapai permukaan tanah, seluruh atau sebagian curah hujan tersebut akan diserap oleh tanah. Bagian yang tidak terserap tanah akan menjadi limpasan permukaan hingga terbentuk parit-parit dan mengalir ke sungai hingga ke danau dan berakhir di laut. Kapasitas infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda-beda tergantung pada tekstur dan struktur tanah. Sebelum air diloloskan ke dalam tanah, pada dasarnya “ditahan” terlebih dahulu oleh butiran tanah hingga tanha menjadi lembab. Air di dalam tanah ditahan oleh gaya absorbsi permukaan butir-butir tanah dan tegangan antara molekul air. Di sekeliling butir-butir tanah terdapat membran (lapisan tipis) air higroskopis yang diserap secara kuat. Makin jauh air itu dari permukaan, makin lemah gaya absorbsi butir tanah itu. Pada jarak tertentu, air hanya ditahan oleh tegangan antara butir-butir tanah yang dinamakan air kapiler. Jika air bertambah, kemudian akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi. Air itu selanjutnya dinamakan air gravitasi. Tanah yang mengikat air higroskopis akan terlihat lembab. Setiap tanah memiliki sifat yang berbeda dalam menahan kelembabannya. Gaya yang menahan pergerakan air supaya tidak terloloskan disebut kapasitas menahan air (waterholding capacity). Banyaknya air dalam tanah pada suatu keadaan tertentu 5 disebut tetapan kelembaban tanah dan digunakan untuk menentukan sifat menahan air dari tanah. Jika infiltrasi lebih besar dari kapasitas menahan air yang minimum, air itu akan terus ke permukaan air tanah (perkolasi). Akan tetapi, jika infiltrasinya lebih kecil, maka air akan tertahan dalam tanah sehingga perkolasi tidak terjadi. Kapasitas menahan air yang minimum disebut kapasitas menahan air normal. Air yang dapat bergerak dalam tanah adalah air kapiler dan air gravitasi. Melihat cara bergeraknya, air kapiler berasal dari air tanah yang naik ke ruangruang antara butir-butir kaarena kapilaritas. Tinggi kenaikan air kapiler tergantung pada besar butiran tanah. Semakin kecil butiran tanah, semakin tinggi kenaikan air kapiler. Sebaliknya semakin besar butiran tanah, semakin rendah kenaikan air kapiler. Air gravitasi bergerak dalam ruang tanah karena pengaruh gravitasi. Jika ruang-ruang itu telah jenuh air, maka air akan bergerak ke bawah. Air yang menginfiltrasi mula-mula diabsorbsi untuk meningkatkan kelembaban tanah. Selebihnya akan turun ke permukaan air tanah dan mengalir ke samping. Tinggi rendahnya infiltrasi akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan air tanah. Tinggi rendah infiltrasi tergantung berbagai faktor, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, kerapatan vegetasi, serta kelembapan tanah. Makin tinggi curah hujan, makin rapat vegetasi, lereng makin landai serta kelembapan yang rendah mengakibatkan peluang tingkat infilrasi makin tinggi. Walaupun soil water dapat diartikan air tanah, tetapi di Indonesia yang dimaksud dengan air tanah adalah groundwater. Jadi air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona jenuh (saturation). Apakah setiap lapisan tanah memiliki zona jenuh? Tidak, tergantung pada sifat batuan, yaitu ada yang kedap air (sulit ditenbus air) dan ada yang lolos air. Lapisan kedap air disebut impermeable, sedangkan yang lolos air disebut permeabel. Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan yaitu: a. Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan bersifat permeabel, seperti pasir, kerikil, dan batupasir yang retak-retak; b. Aquiclude, yaitu lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah yang berarti, seperti lempung, tuf halus, dan silt; c. Aquifuge, yaitu yang tidak menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak; d. Aquitard, yaitu lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang terbatas. Dengan demikian, volume air tanah yang ada di berbagai tempat tidak sama, bergantung kepada persyaratan yang menunjang proses peresapannya. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, yaitu sebagai berikut: a. Pori-pori tanah. Tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah yang pejal. b. Retakan-retakan lapisan tanah akibat kekeringan yang pada musim hujan sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur. 6 c. Rongga-rongga yang dibuat binatang (cacing dan rayap). d. Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar. e. Rongga-rongga akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin. Selain kelima faktor tersebut di atas, penutupan vegetasi di permukaan bumi sangat besar pengaruhnya terhadap peresapan air hujan ke dalam tanah. Hujan yang lebat akan tertahan oleh daun-daun dan ranting-ranting, sehingga jatuhnya di permukaan bumi sangat perlahan-lahan. Dengan demikian, proses peresapan air lebih lancar. Air tanah mengalami proses penguapan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut: a. Penguapan langsung melalui pori-pori di permukaan tanah sebagai akibat dari pemanasan lapisan tanah oleh sinar matahari, jenis penguapan ini dalam bahasa Inggris disebut evaporasi. b. Penguapan yang tidak langsung, yaitu yang melalui permukaan daun tumbuhtumbuhan, jenis penguapan ini dinamakan transpirasi. Kedua jenis penguapan ini dinamakan evapotranspirasi. Lapisan tanah yang dipengaruhi evapotranspirasi hanya sampai kedalaman 30 cm saja. Di daerah gurun menjadi lebih dalam lagi, karena curah hujan rendah dan pemanasan terusmenerus. Lapisan atas tanah gurun itu menjadi kering. Di dataran rendah pada umumnya permukaan air tanahnya dangkal. Makin tinggi permukaan tanah, makin dalam letak air tanahnya. Sehingga kedalaman air tanah di berbagai tempat tidak sama. Ketidaksamaan ini mungkin juga akibat jenis tanah dan struktur tanah yang berbeda, dan juga mungkin karena faktor musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk mencari dan mengambil air tanah, para ahli sangat memperhatikan keberadaan akuifer. Karena pada lapisan tanah ini, akan memiliki zona aerasi dan zona saturasi. Akuifer dapat dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut: a. Lembah isian, yaitu bekas lembah yang terisi material lepas (unconsolidated) berupa pasir halus sampai kasar. Lembah isian sering disebut juga sungai purba. Pasir tersebut bisa saja berasal dari lahar gunungapi menutupi lembah besar, sehingga lembah tersebut menampung sejumlah air tanah dalam jumlah yang berarti; b. Dataran banjir di sepanjang alur sungai dengan materialnya yang terdiri atas batuan aluvial; c. Lembah antara dua pegunungan atau lebih (seperti cekungan), materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan sekitarnya. d. Lereng kali di sekitar gunungapi, material penyusunnya yang lepas hasil letusan gunungapi tersebut. Berdasarkan letaknya di dalam lapisan bawah permukaan, akuifer dapat dibedakan atas akuifer bebas dan akuifer terkekang. Akuifer bebas adalah akuifer yang bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air (impermeabel) dan bagian atasnya dibatasi oleh permukaan air tanah. Permukaan air tanah dari akuifer bebas disebut permukaan preatik. Akuifer terkekang adalah akuifer yang bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air dan mempunyai tekanan hidrostatik 7 yang lebih besar daripada tekanan atmosfer. Sumur yang dibuat pada akuifer terkekang bersifat artesis (air sumur dapat keluar sendiri). Lapisan akuifer merupakan lapisan yang terendam air. Semakin tebal dan luas akuifer, semakin banyak jumlah air tanah di tempat tersebut. Lapisan ini biasanya mengikuti topografi akuifer yang berada di lereng pegunungan yang permukaan air tanah bebasnya akan lebih dekat dengan permukaan tanah. Karena itu, sumur gali pada lereng bukit atau gunung akan berbeda kedalamannya, yaitu ada yang dangkal, dalam, dan ada juga yang sangat dalam sehingga tidak kelihatan riak airnya. Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian yaitu sebagai berikut: 1) Meteoric Water (vadose water). Air tanah ini berasal dari air hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh. 2) Connate Water (air tanah tubir). Air tanah yang terperangkap dalam ronggaronggga batuan endapan, sejak pengendapan itu terjadi, termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-rongga batuan beku leleran (lelehan) sewaktu magma tersembur ke luar ke permukaan. Asalnya mungkin dari air laut atau air darat. 3) Fossil Water (air fosil). Air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan tetap tinggal di dalam batuan tersebut sejak penimbunan itu terjadi. Kadang-kadang istilah ini disamakan dengan Connate water. 4) Juvenil Water (air magma). Air yang berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer atau air permukaan. 5) Pelliculkar water (air pelikular/ari). Air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah. 6) Phreatis Water (air freatis). Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). Lapisan air tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air (pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak tembus air. 7) Artesian Water (air artesis). Air artesis ini dinamakan juga air tekanan (pressure water). Air tersebut berada di antara dua lapisan batuan yang kedap (tidak tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan. Sebagian besar penduduk, terutama yang tinggal di kota memanfaatkan air tanah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pernahkah Anda merasakan kekurangan air bersih setiap tahunnya? Memang sumber air tanah yang berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah sangat besar, akan tetapi jika musim kemarau tiba, ketersediaan air tanah juga akan berkurang. Belum lagi banyak faktor yang dapat mengurangi volume air tanah ini, seperti permukaan tanah tidak lagi ada pepohonan, diperkeras dengan aspal atau beton, sehingga air hujan tidak memiliki kesempatan untuk berinfiltrasi. Selain itu, di kota-kota dan di daerah-daerah industri sering terjadi polusi pada air tanah yang disebabkan oleh sampah dan buangan limbah industri. Sampah-sampah yang padat, apabila membusuk akan meresap ke dalam lapisan tanah oleh pengaruh air hujan, sehingga akan mengotori air tanah di tempattempat yang dekat dengan sumber polusi itu. Air tanah yang sudah tercemar bisa 8 dibedakan dari air tanah yang masih murni dari warna, bau, dan rasa. Akibat polusi, air tanah bisa membahayakan kehidupan manusia. Kegiatan industri yang besar bisa juga menguras air tanah, sehingga sumur penduduk yang berada di dekat pabrik akan kering kerontang karena kedalaman sumur penduduk tidak menjangkau permukaan air yang sedang disedot oleh sumur pompa pabrik. Karena itu, pembangunan pabrik jaraknya harus jauh dari permukiman penduduk dan pihak pabrik wajib dilarang mengambil air tanah dangkal (dari akiufer bebas) tetapi harus mengambil hanya dari air tanah dalam. Air tanah mempunyai berbagai kegunaan bagi manusia, yaitu: untuk keperluan rumah tangga seperti minum, memasak makanan, mandi dan mencuci; untuk keperluan industri; untuk keperluan pertanian, misalnya pengairan sawah dan palawija di daerah yang sukar dibuat irigasi, seperti di daerah-daerah gurun, daerah karst (di Gunung Kidul Yogyakarta). Air tanah yang digunakan untuk berbagai keperluan tersebut, pada zaman sekarang lebih banyak dikeluarkan melalui sumur bor. Pengeluaran air tanah yang tidak seimbang dengan penambahannya secara alamiah akan menyebabkan terjadinya tanah amblas (subsidence). Penyedotan air tanah secara besar-besaran juga akan menurunkan per-mukaan air tanah dalam, terutama pada musim kering. Di daerah pantai yang dijadikan kota atau pemukiman lain, penyedotan air tanah melalui sumur pompa menyebabkan intrusi air asin ke arah darat. Di daerah itu seringkali air tanah yang rasanya tawar atau sedikit asin. Gambar 2. Penampang Air Bawah Tanah Sumber: Hidrologi untuk Pengairan, 1987. C. LATIHAN 1. Jelaskan dengan singkat tentang hidrosfer! 2. Apa yang dimaksud dengan siklus panjang – siklus menengah – siklus pendek dalam hidrosfer? 3. Apa yang dimaksud dengan air tanah (ground water)? 4. Bagaimana terjadinya sumur artesis? 9 Petunjuk jawaban latihan 1. Bentang perairan yang menyelubungi planet bumi 2. Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut: a. Siklus panjang, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai selanjutnya kembali ke laut lagi. b. Siklus menengah, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan, hujan jatuh di daratan menjadi air darat, dan kemudian menuju laut. c. Siklus pendek, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air membentuk awan dan kemudian terjadi hujan dan kembali ke laut lagi. 3. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona jenuh (saturation). 4. Sumur artesis adalah air tanah yang terdapat pada lapisan akuifer terkekang. Lapisan akuifer ini pada bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air dan mempunyai tekanan hidrostatik yang lebih besar daripada tekanan atmosfer. Akibatnya air sumur dapat keluar sendiri karena pengaruh tekanan hidrostatik. RANGKUMAN Hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Air di permukaan bumi selalu mengalami perputaran atau siklus air, yaitu perputaran massa air di bumi diawali dengan proses pemanasan muka bumi oleh pancaran sinar matahari. Akibat proses pemanasan ini sebagian massa air mengalami penguapan ke udara, baik melalui evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi. Air yang menguap mengalami kondensasi menjadi titik-titik air dan turunlah sebagai hujan. Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu siklus panjang, siklus menengah, dan siklus pendek. Air tanah (ground water) adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah. Sumber air tanah adalah curah hujan. Pada saat hujan mencapai permukaan tanah, seluruh atau sebagian airnya akan diserap oleh tanah. Bagian yang tidak terserap tanah akan menjadi limpasan permukaan hingga terbentuk parit-parit dan mengalir ke sungai hingga ke danau dan berakhir di laut. Kapasitas infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda-beda tergantung pada tekstur dan struktur tanah. Air masuk ke dalam tanah mengalami gaya absorbsi, menjadi air kapiler, dan mengalami gaya yang menahan pergerakan air supaya tidak terloloskan. Lapisan tanah yang berhubungan dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas lapisan aquifer, aquiclude, Aquifuge, dan Aquitard. TES FORMATIF 1 Jawablah salah satu yang paling tepat pada pertanyaan di bawah ini! 1. Air di muka bumi jumlahnya tidak berkurang tetapi persebarannya dapat berubah-ubah, hal ini sesuai dengan prinsip... a. kekekalan energi b. presipitasi 10 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. c. keabadian d. siklus air e. infiltrasi Hujan dalam istilah hidrologi dikenal dengan istilah... a. presipitasi b. evaporasi c. perkolasi d. infiltrasi e. transpirasi Jika infiltrasi lebih besar dari kapasitas menahan air minimum, air itu akan terus ke permukaan disebut... a. infiltrasi b. presipitasi c. perkolasi d. evaporasi e. transpirasi Air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air membentuk awan dan kemudian terjadi hujan dan kembali ke laut lagi disebut... a. siklus menengah b. siklus pendek c. siklus hidrologi d. sirkulasi air e. siklus panjang Lapisan di dalam bumi yang mudah membawa air atau melewati air disebut lapisan... a. akuifer b. vados c. aquiclude d. pizomatik e. artesis Penguapan yang berasal dari badan-badan air dan dari benda/pohon/ batuan atau lainnya disebut... a. intersepsi b. transpirasi c. reboisasi d. perkolasi e. presipitasi Jumlah air yang berada di daratan 98 % dari seluruhnya merupakan... a. air tanah b. air laut c. reservoir buatan d. air sungai e. air danau Untuk menambah air tanah, usaha yang perlu dilakukan adalah... a. membuat sumur resapan b. pembuatan bendungan 11 c. penghematan air tanah d. penggalian sungai-sungai purba e. tidak menggunakan air tanah 9. Air tanah yang berasal dari air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh, disebut... a. Meteoric Water b. Connate Water c. Pinnate water d. Juvenil Water e. Fossil Water 10. Air tanah yang berada di antara dua lapisan batuan yang kedap air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan dan bila ada jalan keluar akan memancar. Air ini disebut... a. Meteoric Water b. Pinnate Water c. Juvenil Water d. Fossil Water e. Artesian Water BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Keterangan: Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 12 Kegiatan Belajar 2 PERAIRAN DARAT A. PENGANTAR Masih ingatkah Anda tentang penggolongan air di bumi ini? Ya betul, air di bumi digolongkan atas air permukaan dan air tanah. Mengenai air tanah sudah kita bahas dalam kegiatan belajar 1, mudah-mudahan Anda dapat memahami materi tersebut. Pada kegiatan belajar 2, akan dibahas tentang salah satu jenis air permukaan yaitu tentang perairan darat. Akan tetapi sebelumnya, mungkin Anda sudah mengetahui jenis-jenis perairan darat, coba Anda sebutkan? Untuk lebih meneganalnya, sebaiknya Anda pelajari materi ini! B. URAIAN MATERI 1. Perairan Darat Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat di daratan. Wujud air dapat berupa benda cair, padat (es dan salju), maupun uap. Sedangkan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia adalah yang berwujud cair yaitu berupa air, baik air permukaan, air tanah, sungai danau dan sebagian air rawa. Perbandingan antara banyaknya air yang meresap dan mengalir di permukaan, bergantung pada berbagai faktor yaitu: a. jumlah curah hujan yang jatuh b. kekuatan jatuhnya butiran air hujan di permukaan bumi c. lamanya curah hujan d. penutupan vegetasi di permukaan bumi e. derajat permeablitas dan struktur bumi, dan f. kemiringan topografi Coba Anda sebutkan apa saja yang termasuk ke dalam bentangan perairan darat? Ya, pasti anda sudah tahu, bahwa bentangan perairan darat terdiri dari air tanah, sungai, danau dan rawa. Berikut ini akan diuraikan masing-masing karakteristik dari bagian-bagian perairan darat tersebut. a. Sungai Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya, menjadi tempat air mengalir. Sifat yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang paling rendah bila dibandingkan dengan daerah sekitamya. Sungai dapat dibedakan dari massa airnya, karena: 1) kebanyakan mengalir di permukaan bumi ke tempat yang lebih rendah, kadang-kadang di bawah permukaan tanah, 2) pengalirannya tidak tetap, kadang-kadang deras, kadang-kadang lambat, dan di beberapa tempat membentuk riak, 3) mengangkut beban dari mulai lumpur yang halus, pasir, kerikil sampai batubatu guling, 13 4) mengalir mengikuti saluran tertentu yang di kanan-kirinya dibatasi oleh suatu tebing yang biasanya curam. Apabila Anda lihat lebih seksama, maka bentang alam yang dinamakan sungai dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat fisiknya. 1) Klasifikasi sungai Berdasarkan fisik profil sungai dapat dibagi 3 bagian yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. Pada bagian hulu, sungai memiliki karakteristik: a) arus air deras; b) arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal); c) lembahnya curam ; d) lembahnya berbentuk V; e) kadang-kadang terdapat air terjun; f) terdapat erosi mudik; g) tidak terjadi pengendapan (sadimentasi). Di bagian hulu sungai kadang-kadang dijumpai bentukan air terjun. Macam-macam air terjun sebagai berikut: a) Jeram Tunggal: massa air terjun sebagai satu kesatuan ke bawah. b) Jeram Jamak: Masa air yang terpisah oleh pulau-pulau di dalam palung sungai menjadi beberapa jeram tersendiri dengan tinggi terjun yang hampir sama. c) Jeram katarak: Jeram dengan tinggi terjun yang relatif kecil, tetapi dengan volume air yang besar. d) Cascade: Massa air merupakan beberapa jeram, yang satu di atas yang lain dan dicerai-ceraikan dengan jelas (jeram ber-tingkat-tingkat). e) Jeram Mengembun : Jeram dengan tinggi terjun yang relatif besar, tetapi volume air kecil, akibatnya sebagian besar dari air itu pecan menjadi embun. Berbeda dengan bagian hulunya, maka karakteristik fisik sungai di bagian tengah, adalah sebagai berikut: a) arus air sungai tidak begitu deras; b) erosi sungai mulai ke samping (erosi horizontal); c) aliran sungai mulai berkelok-kelok ; d) mulai terjadi proses sedimentasi (pengendapan) karena kecepatan air mulai berkurang. Sedangkan pada bagian hilir sungai memiliki karakteristik sebagai berikut: a) arus air sungai tenang; b) banyak terjadi sedimentasi ; c) erosi ke arah samping (horizontal); d) sungai berkelok-kelok (terjadi proses meandering) ; e) kadang-kadang ditemukan meander yang terpotong se-hingga membentuk kali mati/danau tapak kuda (oxbow lake); f) di bagian muara kadang-kadang terbentuk delta. Selain karakteristik di atas, jenis-jenis sungai juga dapat diklasifikasikan menurut arah alirannya, sebagai berikut. a) Sungai Konsekwen, yaitu sungai yang alirannya searah dengan lerengnya. b) Sungai Insekwen yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur. 14 c) Sungai Subsekwen yaitu anak sungai yang arah alirannya tegak lurus terhadap sungai konsekwen. d) Sungai Obsekwen yaitu anak sungai dari sungai subsekwen yang arahnya berlawanan dengan induk sungai konsekwen. e) Sungai Resekwen yaitu sungai subsekwen yang arahnya sejajar dengan induk sungai konsekwen. Berdasaikan sumber airnya, sungai dibagi atas tiga macam: a) Sungai hujan yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Kebanyakan sungai-sungai di Indonesia termasuk sungai hujan. b) Sungai gletser yaitu sungai es. Sungai ini terdapat di daerah beriklim dingin (bersalju). c) Sungai campuran yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan dan dari gletser (es mencair).Contohnya : di Indonesia adalah Sungai Memberamo dan Sungai Digul di Irian Jaya Menurut kondisi airnya sepanjang tahun, sungai dibedakan dua jenis yaitu: a) Sungai Episodik, artinya sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun, pada umumnya sungai jenis ini terdapat di daerah curah hujannya besar dan di daerah yang berhutan lebat. b) Sungai Periodik, yaitu sungai yang massa airnya tidak tetap disepanjang tahun. Biasanya pada waktu datangnya musim hujan airnya meluap, dan pada waktu musim kemarau airnya kering. Contohnya di Indonesia sungai Benain di Timor dan sungai Kandaha di Sumba. Di Indonesia terdapat sungai-sungai yang panjang, seperti terlihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 2. Sungai Terpanjang di Indonesia No Nama Sungai Letak 1 Kapuas Kalimantan 2. Barito Kalimantan 3. Memberamo Irian Jaya 4. Digul Irian Jaya 5. Musi Sumatera 6. Batanghari Sumatera 7 Indragiri Sumatra 8. Khahayan Kalimantan 9. Mahakam Kalimantan Sumber: I Made Sandi, 1985. Panjang (km) 998 704 684 546 507 485 415 343 334 2) Pengaruh air sungai terhadap kehidupan manusia Air merupakan sumber kehidupan. Ini berarti banyak mahluk hidup yang tidak dapat tumbuh dan berkembang karena kekurangan air. Adapun manfaat sungai sebagai salah satu bentangan perairan darat, mulai dari yang sederhana seperti keperluan minum, mandi, dan mencuci, hingga kebutuhan yang lebih kompleks, seperti: 15 a) Irigasi/pengairan khususnya di daerah kering orang membutuhkan air untuk mengairi sawah. Dalam sistem pertanian intensif sekarang ini, di daerah basahpun perlu pengairan agar diperoleh hasil yang lebih menguntungkan. b) Sumber tenaga di daerah industri yang kondisinya memungkinkan, air dimanfaatkan sebagai penggerak turbin yang dihubungkan dengan generator sehingga menghasilkan pembangkit tenaga listrik (PLTA). c) Keperluan domestik yaitu kebutuhan primer rumah tangga seperti : air minum, memasak, mencuci, mandi. Bahkan bagi masyarakat kota air juga dipergunakan untuk menyiram tanaman dan rumput hias di halaman. d) Sebagai sumber penghasil bahan makanan mentah. Seperti terdapatnya bermacam-macam ikan, udang dan sebagainya. e) Industri : Sebagian besar industri, terutama di daerah perkotaan air juga sangat penting sebagai : pencuci bahan dasar, pencair atau pelarut bahan. f) Transportasi: Sejak zaman dahulu manusia telah memanfaatkan air sebagai sarana perhubungan. Karena hingga sekarang transportasi di perairan relatif lebih murah. g) Rekreasi dan Olah Raga: di sungai-sungai atau danau orang mengadakan rekreasi sekaligus merupakan arena olah raga seperti berenang, dayung, selancar angin dan sebagainya. 3) Pola aliran sungai Aliran sungai akan menyusun pola tertentu yang disebut pola aliran sungai. Pola aliran sungai ini dipengaruhi oleh struktur geomorfologi dan geologi daerah yang dilaluinya. Pola aliran yang dijumpai antara lain: a) Pola dentritis Ciri-cirinya adalah bahwa anak-anak sungainya bermuara pada sungai induknya secara tidak teratur yaitu membentuk sudut yang berlain-lainan besarnya dan tidak tentu besarnya. Pola ini terdapat di daerah yang menunjukkan tidak adanya pengaruh struktur. Pola ini sering terdapat pada batuan yang horizontal (mendatar) b) Pola memusat (centripetal), yaitu pola aliran yang memusat ke suatu depresi, seperti cekungan, kawah dan sebagainya c) Pola menyebar radial (centrifugal), yaitu pola aliran yang tersebar dari suatu puncak, seperti pada kubah, gunung berapi, bukit terpencil. d) Pola trellis, yaitu sungai yang memperlihatkan letak yang paralel. Anak-anak sungainya bergabung secara tegak pada sungai yang paralel (sejajar) tadi. Pola ini terjadi di daerah dengan struktur lipatan. e) Pola aliran rektangular. Pada pola ini, sungai induk dengan anak-anak sungainya membelok dengan membentuk sudut 90°. Pola aliran ini terdapat di daerah patahan f) Pola annular. Pola ini terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lebih lanjut dan dikelilingi oleh lapisan yang berganti antara yang keras dan yang lunak. Pada keseluruhannya pola ini hampir membentuk cincin. g) pola aliran pinnate. Pola ini menunjukkan kecuraman lereng yang besar. 16 Dentritis Pinnate Trellis Rektangular Radial Annular Memusat Gambar 3. Pola-pola Aliran Sungai Sungai bermula dari sejumlah aliran-aliran air yang berasal dari mata air, pencairan gletsyer, atau sumber lain dari dalam gunung yang menjadi anak-anak sungai dan kemudian bergabung dengan aliran lain menjadi sebuah sistem sungai, yang kemudian kita sebut Daerah Aliran Sungai. Daerah aliran sungai (drainage area/riverbasin) yang disingkat menjadi DAS adalah bagian dari muka bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai tertentu. Atau pengertian lain yang dimaksud daerah aliran sungai yaitu wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Jadi sebuah sungai beserta anak-anak sungainya membentuk satu daerah aliran. Misalnya sungai Cimanuk dengan anak-anak sungainya disebut daerah aliran sungai Cimanuk. DAS, Citarum, DAS Bengawan Solo dan sebagainya. Daerah yang memisahkan antara daerah aliran sungai yang satu dengan daerah aliran sungai yang lainnya merupakan daerah punggungan dinamakan watershed atau stream devide. Dalam satu DAS hanya ada satu induk sungai dan memiliki percabangan anak-anak sungai. Perhatikan satu satuan DAS pada gambar 2 di bawah ini! 17 Gambar 4. Penampang Daerah Aliran Sungai Untuk melestarikan suatu bendungan agar supaya bendungan itu tidak cepat mengalami proses pendangkalan maka daerah aliran sungai tersebut harus dihijaukan. Besar kecilnya air sungai tergantung luas tidaknya daerah aliran dan sedikitnya curah hujan di daerah aliran sungai tersebut. Daerah aliran sungai itu merupakan daerah penangkap air hujan (catchment area) pembangunan di daerah pertanian, pemukiman, Industri, tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan sumber daya air. Sebagai akibat pemanfaatan air di atas, air akan menampung buangan limbah dari akibat pembangunan tersebut, sehingga terjadilah pencemaran (polusi) air. Pentingnya pengolahan DAS jelas barkaitan dengan penyediaan air bersih, mengamankan sumber air dari pencemaran, mencegah banjir dan kekeringan, mencegah erosi serta mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah. b. Danau Selanjutnya air permukaan yang ada di daratan adalah berupa danau. Danau merupakan suatu cekungan (basin) di permukaan bumi yang digenangi air dalam jumlah yang relatif banyak. Air pada danau bersumber dari banyak sumber seperti sungai, air tanah atau hujan. Pengaliran air danau dapat terjadi karena penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengaliran air melalui sungai. Berdasarkan proses terjadinya, danau dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Danau Tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena proses tektonik, seperti proses patahan dan lipatan. Tenaga tektonik menyebabkan retakan atau cekungan pada lapisan kulit bumi. Retakan ini terisi air dalam jumlah yang banyak sehingga terbentuklah danau. Contoh danau ini adalah: danau Tempe (Sulawesi Selatan), danau Poso (Sulawesi Tengah), danau Singkarak (Sumatera Barat) dan danau Maninjau (Sumatera Barat). 18 2) Danau Vulkanik, yaitu danau yang terbentuk di kawah bekas letusan gunung api yang terisi oleh air dalam jumlah banyak. Danau vulkanik dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: a) Danau Maar adalah danau yang terjadi akibat letusan gunung api menimbulkan lubang yang terisi oleh air hujan. Contohnya yaitu: danau Grati (Jawa Timur). b) Danau Kawah adalah danau yang terjadi karena kawah atau lubang kepundan terisi air hujan. Contohnya yaitu: danau Kelimutu (Flores). 3) Danau Tektovulkanik merupakan jenis danau yang terbentuk akibat dari gabungan tektonik dan vulkanik. Pada saat terjadi erupsi gunung api sebagian badan gunung api patah dan merosot menutupi lubang kepundan. Contoh yaitu: danau Toba (Sumatera Utara). 4) Danau Karst atau Dolina adalah danau yang terjadi di daerah kapur sebagai hasil proses pelarutan batu kapur sehingga membuat cekungan. Danau Karst ini lebih dikenal dengan sebutan Dolina. Contohnya banyak terdapat di daerah Gunung Kidul (Yogyakarta). 5) Danau Glasial adalah danau yang terjadi karena erosi glasial pada zaman es dilluvium. Contohnya: danau Michigan, danau Superior , dan danau Ontario, semuanya dekat perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada. 6) Danau Bendungan adalah danau yang terjadinya karena terbendungnya aliran sungai oleh lava, akibat letusan gung api. Contohnya: danau Air Tawar (Aceh), danau Tondano (Sulawesi Utara). 7) Danau Buatan adalah jenis danau yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya untuk kepentingan irigasi atau PLTA. Danau buatan ini sering pula dinamakan waduk atau bendungan. Contoh danau buatan ini adalah Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Saguling (Jawa Barat), Cirata (Jawa Barat), Riam Kanan (Kalimantan Selatan) Air danau dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu air yang masuk, air yang berada dalam danau dan air yang keluar dari danau. Ciri-ciri dari masingmasing air tersebut adalah sebagai berikut. 1) Air yang masuk a) Relatif keruh karena berisi materi hasil pengikisan/erosi dari sungai atau aliran yang masuk. b) Mengandung bermacam-macam unsur kimiawi (karena berasal dari daerah yang relatif berbeda-beda). 2) Air yang berada dalam danau a) Relatif jernih karena sedang mengalami pengendapan. b) Terjadi reaksi kimia dari unsur-unsur air dan membentuk zat kimia yang homogen. 3) Air yang keluar dari danau a) Relatif lebih jernih karena proses pengendapan sudah berlanjut. b) Susunan gas homogen, karena telah terjadi pencampuran. Biasanya air danau itu menerima dan melepaskan airnya di permukaan tanah yaitu pada ujung danau air itu masuk dan pada ujung lain air itu mengalir (keluar). 19 Tabel 3. Danau-danau yang luas di Indonesia No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Nama Danau Danau Toba Danau Towati Danau Sentani Danau Poso Danau Mantana Danau Ranau Danau Laut Tawar Danau Singkarak Danau Maninjau Danau Tempe Danau Jatiluhur Danau Gajah Mungkur Danau Riam Kanan Danau Karang Kates Danau Tondana Danau Kerinci Danau Rawapening Danau Batur Danau Sagara anak Danau Selorejo Danau Bratan Sumber: I Made Sandi, 1985 Luas (ha) 107.216 59.840 34.375 34.280 16.640 12.528 10.937 10.176 9.980 9.406 9.016 8.950 6.160 5.250 4.360 4.264 1.920 1.568 1.100 750 374 Danau sangat penting keberadaannya bagi kehidupan khususnya manusia antara lain sebagai cadangan air untuk kepentingan pengairan (irigasi), air minum, sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, sebagai sarana olahraga dan rekreasi, sebagai pengatur air untuk mencegah banjir, dan sebagai tempat untuk kegiatan perikanan (tambak udang dan ikan) dan manfaat lainnya. Manfaat danau bagi kehidupan antara lain adalah untuk hidro listrik (PLTA); untuk irigasi pengairan; pengendalian banjir; perikanan darat; objek wisata; lalu lintas air; tempat berolah raga air; meninggikan air tanah disekitar danau; danau di dataran tinggi merupakan sumber peresapan air tanah bagi daerah hilirnya. c. Rawa Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus menerus atau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri- ciri khusus secara fisik, kimiawi, dan biologis. Rawa selalu digenangi air karena kekurangan saluran atau letaknya yang rendah, baik yang bersifat sementara maupun sepanjang waktu, sehingga pelepasan air dan lahan tersebut lambat. Genangan ini disebabkan oleh kondisi pembuangan (drainase) yang buruk. Rawa bisa juga merupakan suatu cekungan yang menampung luapan air dan sekitarnya. Dengan kondisi genangan ini komposisi tanahnya akan berlapis yang dasarnya bahan organik bercampur dengan endapan. Karena saluran aimya jelek maka kondisi airnya menyesuaikan diri. Manfaat dan rawa yaitu sebagai tempat pemeliharaan ikan tambak, misalnya bandeng dan udang atau bisa juga untuk 20 sawah pasang surut. Di rawa-rawa yang airnya asam, tidak terdapat kehidupan binatang. Berdasarkan sifat airnya, rawa terbagi atas rawa air payau; rawa air tawar; dan rawa air asin. Tetapi kita mengenal jenis-jenis rawa lainnya, sebagai berikut: 1) Rawa dataran rendah, ini terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah dan air sungai, kaya akan mineral. Ditumbuhi oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof. 2) Rawa dataran tinggi. Bila terletak di daerah yang letaknya lebih tinggi dari daerah sekitarnya yang mempunyai bentuk permukaan cekung. Air tanah permukaan (water table) sangat kurang. Rawa ini mendapat air dari air hujan. Airnya tidak begitu asam. 3) Rawa peralihan yang ditumbuhi oleh tumbuhan mesothropic Sebahagian rawa-rawa telah diusahakan untuk dijadikan daerah pertanian dengan jalan membuat saluran drainase (membuang airnya) atau membuat saluran-saluran untuk memasukkan air sungai yang kemudian dikeluarkan pada waktu air sungai itu susut. Keadaan air yang ada di rawa ada yang tidak mengalami pergantian (tidak mengalir), dimana ciri airnya sangat asam, berwarna merah, tidak dapat dijadikan air minum, tidak ada organisme yang hidup, dan sukar dimanfaatkan. Akan tetapi banyak juga rawa yang keadaan airnya selalu mengalami pergantian misalnya karena pengaruh pasang surut air laut atau karena luapan sungai. Gambut yang terdapat di rawa untuk masa yang akan datang bisa dipergunakan untuk bahan bakar, karena gambut itu sifatnya mudah terbakar. Gambut juga berguna untuk bahan isolasi panas dan untuk bahan pupuk. Rawa di daerah yang mengalami pasang surut kadang-kadang masih dapat diusahakan dalam bentuk sawah pasang surut. d. Pantai dan Pesisir Pantai (shore atau beach, dalam bahasa Inggris) adalah kenampakan alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat surut hingga arah ke daratan sampai batas paling jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi dinamakan dengan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubahubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut. Bentuk pantai ada yang landai dan ada pula yang terjal (cliff). Sedangkan pantai yang berpasir disebut gisik (sand beach) dan pantai yang berlumpur disebut (mud beaach). Sementara pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat). Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi permukiman nelayan. 21 Wilayah pesisir dan Lautan Indonesia juga kaya akan bahan tambang dan mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit dan pasir kwarsa. Wilayah pesisir dan lautan termasuk prioritas utama untuk pusat pengembangan industri pariwisata. C. 1. 2. 3. 4. LATIHAN Apa yang dimaksud dengan perairan darat? Apa yang dimaksud dengan sungai? jelaskan perbedaan pantai dan pesisir? Upaya apakah yang dapat dilakukan untuk menanggulangi terjadinya banjir? Petunjuk jawaban latihan 1. Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat di daratan, baik dalam wujud cair atau padat (es dan salju) yang terdapat di sungai, danau, rawa. 2. Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya, menjadi tempat air mengalir. Sifat yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang paling rendah bila dibandingkan dengan daerah sekitamya. 3. Pantai (shore atau beach) adalah kenampakan alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat surut hingga arah ke daratan sampai batas paling jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Sedangkan pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat). 4. Upaya penanggulangan banjir sebagai berikut: a. Melakukan penghijauan pada lahan-lahan yang gundul, terutama di daerah-daerah yang memiliki ketinggian (gunung), hutan, dan bagian hulu DAS. b. Memperbesar saluran dan daya tampung air hujan atau sungai. c. Membuat bendungan atau waduk. d. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan dan mencintai lingkungan. e. Mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang pembuatan sumur resapan oleh penduduk agar air hujan dapat ditampung dan diresap lebih lama oleh tanah. f. Diperbanyak ruang terbuka di perkotaan sebagai tempat peresapan air. RANGKUMAN Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat di daratan, baik dalam wujud cair atau padat (es dan salju). Jenis perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, pesisir dan pantai. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km. Wilayah pantai dan pesisir Indonesia kaya akan bahan tambang dan mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit dan pasir kwarsa. Selain itu juga termasuk prioritas utama untuk pengembangan industri pariwisata. 22 Potensi air permukaan banyak bermanfaat untuk berbagai pemunuhan kebutuhan manusia, mulai dari yang sederhana (kebutuhan minum, mencuci, mandi) hingga kebutuhan yang lebih besar dan kompleks seperti untuk pembangkit listrik, transportasi, dan irigasi. TES FORMATIF 2 Pilihlah salah satu jawaban yang benar! 1. Prinsip utama dalam menentukan suatu DAS adalah sebagai berikut, kecuali... a. hanya ada satu saluran pelepasan ke laut b. luas DAS dapat beribu-ribu kilometer persegi c. luasnya tidak seragam antara DAS satu dengan lainnya d. memiliki anak-anak sungai e. bentuk sungai berkelok-kelok 2. Karakteristik sungai di dataran rendah dengan batuan yang mudah ditoreh oleh aliran air dicirikan dengan adanya... a. lurus dalam b. meander c. dendritik d. dangkalan e. radial 3. Contoh sungai campuran adalah sungai... a. Musi b. Membramo c. Citarum d. Bengawan Solo e. Ciliwung 4. Sungai yang airnya berlimpah pada musim penghujan, namun pada musim kemarau airnya sama sekali kering disebut... a. periodik b. episodik c. bantaran banjir d. meander e. campuran 5. Danau Tempe (Sulawesi Selatan), danau Poso (Sulawesi Tengah), danau Singkarak (Sumatera Barat) dan danau Maninjau (Sumatera Barat) adalah contoh dari jenis danau... a. danau vulkanik b. danau karst c. danau wisata d. danau buatan e. danau tektonik 6. Curah hujan yang jatuh ke permukaan bumi sebagian mengalir ke satu arah aliran dan sebagian terpisah ke arah lain. Pengaliran air ini dipisahkan oleh... a. pegunungan b. dataran tinggi c. dataran 23 d. punggungan e. perbukitan 7. Potensi air di daratan terletak di... a. rawa b. waduk c. bawah permukaan tanah d. danau e. sungai 8. Jika Anda amati terjadinya banjir pada saat hujan, sedangkan kekeringan pada kemarau. Itu menunjukan bahwa... a. DAS mengalami kerusakan b. batuan tidak mampu menyimpan air c. aliran dari DAS lain d. banyak aktiftas di daerah hulu e. perubahan siklus 9. Sistem pengaliran seperti cabang pohon termasuk bentuk pola aliran... a. radial b. sentripetal c. dentritik d. rectangular e. kompleks 10. Banyak upaya untuk menanggulangi banjir, salah satunya yang tidak perlu dilakukan adalah... a. melakukan Rebosisasi di daerah hulu sungai b. meningkatkan resapan air c. penyodetan sungai d. larangan buang sampah ke sungai e. pengerukan sungai BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Keterangan: Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang 24 Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 25 Kegiatan Belajar 3 PERAIRAN LAUT A. PENGANTAR Tahukah Anda, sebagian besar permukaan bumi ini adalah berupa perairan, khususnya perairan laut? Permukaan bumi yang ditutupi air samudera meliputi sekitar 70% dari luasnya. Walau demikian, penyebaran perairan laut tidak merata di bagian belahan bumi utara dengan selatannya. Di belahan utara 60% terdiri dari permukaan air dan 40% daratan, sedangkan di belahan selatan 83% terdiri dari permukaan air sedangkan 17% terdiri dari daratan. B. URAIAN MATERI Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan yang lainnya. Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3.45 %). Laut memiliki sumber daya alam yang melimpah sampai saat ini belum dapat dikelola semuanya. Bumi memiliki lima lautan luas (samudera) yaitu lautan Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan Artik. Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361 juta km2, lebih dari 70% luas permukaan bumi, dengan kedalaman rata-rata 3.730 m. Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek yang dipelajarinya adalah mengenai keadaan fisik airnya, arus, gelombang, kedalamannya, pasang naik-pasang surut dan sebagainya. Samudera adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas sedangkan laut adalah merupakan bagian dari samudera. 1. Klasifikasi Laut Laut sebagai salah satu bentangan hidrosfir memperlihatkan adanya perbedaan yang dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya. Berdasarkan proses terjadinya, laut dapat diklasifikasikan, sebagai berikut: 1) Laut Transgresi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat dari naiknya permukaan air laut. Kedalaman laut transgresi biasanya kurang dari 200 meter, oleh karena itu laut ini sering juga disebut laut dangkal; 2) laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan bagian permukaan bumi (degradasi). Kedalaman laut ingresi biasanya lebih dari 200 meter sehingga laut ingresi dikenal sebagai laut dalam; 3) laut Regresi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat dari proses pengendapan lumpur sungai (sedimen fluvial). Laut juga diklasifikasikan berdasarkan letak keberadaannya, yaitu: 1) Laut tepi, yaitu laut yang terletak ditepian benua seolah terpisah dari lautan oleh deretan pulau-pulau dan semenanjung. Contohnya Laut Cina Selatan. 2) Laut Pertengahan, adalah laut yang terletak diantara benua-benua. Biasanya merupakan wilayah laut dalam. Contoh: Laut Mediteran yang terletak diantara Benua Eropa-Asia dan Afrika. 26 3) Laut Pedalaman, adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Baltik, Laut Mati, dan Laut Hitam. Berikut ini, merupakan klasifikasi laut berdasarkan kedalamannya. Laut dikelompokan kedalam empat zone, yaitu: 1) Zone litoral adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ni menjadi kering. Zona ini sering disebut sebagai wilayah pasang surut. 2) Zona neritik adalah wilayah laut mulai zona psang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini merupakan tempat terkonsentrasinya biota laut, terutama berbagai jenis ikan. Zona neritik sering disebut wilayah laut dangkal. 3) Zona batial adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam di dasar samudra. Kedalaman zona ini berkisar diatas 200 meter – 2000 meter. 4) Zona abisial adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar samudra. Kedalamannya diatas 2000 meter, dan jenis biota yang ada pada zona ini terbatas. Di dasar laut terdapat beberapa bentuk relief dasar laut digolongkan dalam beberapa kelompok, yaitu: a) Paparan benua (Shelf), yaitu dasar laut dangkal yang melandai dengan kedalaman rata-rata 200 m, dan terletak di sepanjang pantai suatu benua. Contoh : Paparan Sunda. b) Palung Laut (Trench), yaitu dasar laut yang dalam dan sempit dengan dinding yang curam membentuk corong dan memanjang, dengan kedalaman lebih dari 5000 m. c) Lubuk laut (Bekken), yaitu dasar laut yang bentuknya cekung. d) Gunung Laut, yaitu gunung yang dasarnya terdapat di dasar laut, baik yang menjulang diatas permukaan laut atau tidak. e) Punggung laut, yaitu punggung pegunungan di dasar laut. f) Atol, yaitu karang di laut yang bentuknya seperti cincin besar. g) Laguna, yaitu bagian laut dangkal di tengah atol. Laut banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai sumber bahan makanan dan mineral misalnya garam untuk keperluan memasak, rumput laut dapat digunakan untuk pembuatan agar-agar, ikan laut merupakan sumber bahan makan dengan protein yang tinggi, karbonat diambil dari sebangsa lumut (potash), fosfat berasal dari tulang-tulang ikan dan kotoran burung yang makanannya ikan dapat dimanfaatkan untuk pupuk. Sumber daya nabati dari tumbuhan laut yaitu plankton, nekton, phytopankton, dan benthos. Plankton adalah gabungan dari jasad-jasad hewan dan tumbuhan bersel satu, tidak dapat bergerak sendiri tetapi mengapung di permukaan atau dekat permukaan air laut. Phytoplankton adalah plankton jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup pada kedalaman tidak lebih dari 100 m, karena membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesa. Nekton adalah gabungan dari binatang-binatang yang dapat berenang terutama binatang laut, misalnya ikan, cumi-cumi, gurita, dan lain-lain. Benthos adalah organisme laut yang hidupny terikat pada dasar laut. Ada yang hidup merangkak pada dasar laut, misalnya 27 cacing laut, tiram, remis, dan lain-lain. Ada yang menempel pada dasar laut, misalnya rumput lau, ganggang, dan bunga karang. Di tepian laut terdapat ekosistem pantai merupakan tatanan sebuah kesatuan lingkungan pantai secara utuh dengan segenap unsur lingkungan hidup yang mempengaruhinya. Ekosistem pantai ini memiliki arti penting sebagai tempat berkembang biaknya berbagai jenis biota laut, tanaman bakau (mangrove) dan juga sebagai sarana pelestarian pantai dari ancaman abrasi air laut. Ekosistem di pantai terdiri dari atas: 1) Lingkungan abiotik, yaitu lingkungan bersifat tidak hidup yang dapat digunakan makhluk hidup (contoh : matahari, air, tanah, udara); 2) Produsen makanan, yaitu tumbuhan atau makhluk hidup yang memproduksi bahan makanan bagi makhluk hidup lainnya; 3) Konsumen, yaitu makhluk hidup pemangsa makhluk hidup lainnya. (contoh : manusia, hewan) 4) Organisme Pembusuk, yaitu makhluk penghancur tumbuhan dan hewan yang telah mati melalui proses pembusukan. Untuk mengukur kedalaman laut ada dua cara yaitu melalui metode Batu duga dan Gema duga. Metode Batu duga, yaitu dengan cara yang sederhana dan telah lama dipergunakan. Prinsip dari alat ini adalah sebuah tali yang dibebani dengan timah yang berat yang diturunkan ke dasar laut. Pengukuran dengan cara ini ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungannya adalah dapat mengetahui jenis organisma di dasar laut dan dapat mengetahui jenis sendimen dasar laut. Sedangkan kerugiannya adalah memerlukan waktu lama; tidak dapat mengetahui dalamnya laut secara tepat, karena tali tersebut tidak bisa berdiri tegak lurus karena pengaruh air laut; dan tidak bisa mengetahui relief dasar laut. Pengukuran kedalaman laut melalu metode Gema Duga sudah digunakan sejak tahun 1920. Prinsip kerjanya adalah menggunakan kecepatan rambatan suara/bunyi dalam air yaitu dengan menghitung waktu berangkat dan waktu kembalinya gema suara/bunyi. Jika diketahui waktu berangkat dan kembalinya dan kecepatan rambatan pada air maka kedalaman laut dapat ditentukan. Kecepatan rambatan bunyi/suara dalam air 1500 m /detik. Cara gema duga ini mempunyai keuntungan diantaranya adalah waktunya singkat (praktis), kapal tidak usah berhenti, dapat mengetahui kedalaman laut secara tepat, dapat diketahui relief dasar laut. Sedang kerugiannya adalah tidak dapat mengetahui endapan atau sedimen dasar laut, tidak dapat mengetahui temperatur air laut pada kedalaman tertentu, tidak dapat mengetahui perubahan temperatur/suhu air laut, salinitas, dan tekanan air. Karena unsur-unsur tersebut di atas dapat memengaruhi kecepatan rambatan bunyi. 2. Keadaan Fisik Air Laut a) Susunan kimiawi dan salinitas air laut Tentunya Anda sudah mengetahui rasanya air laut, bukan? Ya, memang asin rasanya. Air laut rasanya asin dan agak kepahit-pahitan. Hal ini disebabkan air laut kaya akan kandungan garam-garaman. Berdasarkan pada susunan kimiawi dan salinitasnya, susunan garam-garaman air laut adalah sebagai berikut: NaCl : 77,75% 28 K2SO4 : 2,46% MgCl2 : 10,78% Mg Br2 : 0,21% Mg So4 : 4,73% Ca So4 : 3,69% CaCo3 dan garam-garaman lain : 0,34% Jika diketahui rata-rata kadar garam air laut 3,5% (35%o), artinya setiap 1 kg air laut mengandung garam 35 gram. Menurut perkiraan volume air laut adalah 1.500.000.000 km3, maka volume garam padatnya adalah 20.000.000 km3, dan beratnya lebih dari 40.000.000.000 .000.000 ton. Setiap tahun kadar garam air laut terus bertambah karena sungai-sungai di seluruh dunia setiap tahunnya mengangkut garam sebanyak 40.000.000 ton. Kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah, ini tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhinya, sebagai berikut: 1) Besar kecilnya penguapan. Makin besar penguapan air laut, kadar garamnya makin tinggi. Contoh : Laut Kaspia. 2) Banyak sedikitnya curah hujan. Makin banyak curah hujan, makin rendahnya kadar garamnya. Contohnya : Laut-laut di Indonesia. 3) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air tawar menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya : Laut Jawa. Banyak sungaisungai yang bermuara di laut ini seperti : Sungai Asahan, Sungai Rokan, Sungai Kampar, Sungai Indragiri, Sungai Batang hari, Sungai Musi, Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Citarum, Sungai Cimanuk, Sungai Ciliwung, Kali Solo. 4) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut. Ini terjadi di daerah yang mengalami musim dingin. Contohnya : Laut Baltik di Eropa Utara. 5) Arus Laut. Dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam sehingga kadar garamnya lebih merata. b) Suhu atau temperatur air laut Suhu air laut adalah suatu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisma di lautan, karena suhu memengaruhi perkembangan organismaorganisma tersebut. Umpamanya tumbuhnya binatang karang yang penyebarannya sangat dibatasi oleh perairan yang hangat yang terdapat di daerah tropik atau subtropik. Suhu air laut di permukaan bumi menunjukkan ada perbedaan-perbedaan walupun tidak besar, seperti: suhu air di Samudra Atlantik rata-rata 16,9° C; suhu air di Samudra Hindia rata-rata 17,0° C; dan suhu air di Samudra Pasifik rata-rata 19,1° C Rata suhu air laut di dunia 17,4°C. Sedangkan suhu permukaan air laut di Indonesia sekitar 26,3° C, ini menunjukkan suhunya lebih tinggi dari suhu-suhu rata-rata air laut di dunia. Ini disebabkan karena Indonesia terletak di daerah tropika sehingga kedudukan matahari selalu tinggi. Makin ke dalam suhu air laut makin dingin karena pengaruh sinar matahari suhu berkurang. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan 29 tumbuhan laut tumbuh dengan subur. Keberadaan tumbuhan ini jelas sangat penting sekali bagi kehidupan ikan-ikan. c) Warna air laut Secara umum kalau kita perhatikan warna air laut pasti warnanya biru. Apakah memang seperti demikian halnya? Keadaan warna air laut bergantung kepada beberapa faktor, sebagai berikut: 1) Tergantung pada zat larutan organisma atau zat lain yang terdapat di dalam air. Contoh: Laut Merah airnya kadang-kadang kelihatan merah darah karena banyak ganggang laut (algen) yang sifatnya memantulkan warna merah dari sinar matahari. Laut kuning (RRC) warnanya kuning karena air lautnya mengandung butiran-butiran tanah loss yang warnanya kuning, yang terbawa oleh air sungai Hoang Ho di daratan Cina yang melalui Gurun Gobi. 2) Bergantung pada warna dasar lautnya. Laut Hitam (sebelah utara Turki) air lautnya kelihatan hitam karena dasar laut itu warnanya hitam. Di laut dangkal (Zone literal) air laut warnanya hijau karena di daerah ini banyak tumbuhtumbuhan laut yang berwarna hijau. Warna biru air laut disebabkan oleh pemantulan warna biru dari sinar matahari. Warna ini dipantulkan karena warna ini bergelombang pendek serta pantulan warna langit. d) Arus laut Arus laut adalah gerakan air laut yang mempunyai peredaran tetap atau tidak. Pada umumnya arus laut disebabkan oleh pengaruh angin, perbedaan kadar garam air laut, perbedaan suhu, pasang naik dan pasang surut air laut dan mengisi daerah yang ditinggalkan arus (arus kompensasi atau arus pengisi). Arah arus dinyatakan dengan arah ke mana arus iru bergerak. Contohnya: Arus Timur adalah arus yang arahnya ke timur; Arus Utara adalah arus yang arahnya ke utara. Menurut temperaturnya dibedakan menjadi 2 macam arus yaitu : 1) Arus panas adalah arus yang temperaturnya lebih tinggi dari pada daerah yang didatanginya.Contohnya: Arus Teluk, Arus Kuro Siwo, Arus Brasilia 2) Arus dingin adalah arus yang temperaturnya lebih rendah dari pada daerah yang didatanginya. Contohnya : Arus Labrador, Arus Benguela. Dari perbedaan arus tersebut, maka menunjukkan adanya macam-macam arus laut dan gerakannya di tiga Samudera yang ada di dunia. Perlu Anda ketahui juga tentang arus laut apa saja yang terdapat di Indonesia, sebagai berikut. 1) Arus Laut Angin Muson. Arus laut ini terjadi karena adanya pengaruh angin musim, yang setiap setengah sekali berubah arah. Dalam bulan April-Oktober di Indonesia berhembus angin musim tenggara yang datang dari arah Benua Australia menuju Benua Asia, setelah sampai ke garis khatulistiwa angin berbelok ke arah timur. Sebaliknya pada pada bulan Oktober-April untuk Indonesia sebelah utara khatulistiwa angin berhembus dari arah timur laut dan setelah sampai di khatulistiwa angin berhembus ke arah tenggara. Arah arus laut pada dasarnya searah dengan arah hembusan angin tetapi bentuk pantai pun mempengaruhi arah arus laut. 2) Arus Pengisi Tegak atau Konveksi. Arus ini terjadi sebagai akibat adanya perbedaan suhu dasar dan permukaan air laut. Perbedaan ini menimbulkan 30 3) 1) 2) 3) 4) 5) peredaran air mengalir dari daerah yang temperaturnya lebih rendah ke daerah yang temperaturnya lebih tinggi (panas). Arus Pasang Surut. Arus ini terjadi karena adanya pasang naik dan pasang surut air laut di Samudera-samudera di sekitar Indonesia. Jika Samudra Hindia mengalami pasang naik, maka akan terjadi arus selat Sunda, Bali, Lombok menuju ke Laut Jawa dan demikian sebaliknya bila terjadi pasang surut di Samudra Hindia. Adapun manfaat arus laut bagi kehidupan adalah sebagai berikut: Arus musim dipergunakan untuk para nelayan bepergian dan pulang kembali, terutama untuk para nelayan yang masih mempergunakan perahu layar. Arus Konveksi menyebabkan peredaran air, ini mempengaruhi pengangkutan bahan makanan yang berpengaruh pula terhadap pengumpulan ikan. Untuk masa depan arus laut bisa dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air. Menyebarkan tumbuh-tumbuhan. Misalnya kelapa dapat terbawa arus ke tempat lain, dihempaskan ke pantai dan kemudian tumbuh di tempat itu. Arus laut memengaruhi iklim. Umpamanya di Eropa Barat banyak hujan karena pengaruh Arus Teluk (Gulf Stream) yang panas. e) Gelombang laut Gelombang adalah alunan permukaan air yang ditimbulkan oleh angin (gelombang yang terjadi di permukaan air laut atau danau). Contoh: Gelombang yang terjadi pada pergeseran antara air-pasir, angin-pasir dan angin-air. Hembusan angin sepoi-sepoipun dapat menimbulkan riak gelombang dan bila terjadi angin badai dapat menimbulkan gelombang besar, demikian juga bila terjadi gempa di dasar laut. Bila gempanya hebat akan menimbulkan gelombang yang besar dinamakan Tsunami, seperti terjadi di Aceh (2004) dan Pangandaran (2006). Ledakan gunung berapi di dasar lautpun bisa menyebabkan gelombang. Seperti terjadi tahun 1883 saat Gunung Krakatau meletus. Macam-macam Gelombang dapat dibedakan sebagai berikut: 1) Gelombang yang tidak bergerak ke arah horisontal (mendatar). Butir-butir air hanya bergerak membentuk sebuah lingkaran, bergerak maju pada puncak, naik di bagian muka pada lembah dan turun di bagian belakang gelombang, walaupun sebenarnya butir-butir itu juga bergerak tetapi sedikit, karena kecepatan gerak maju di puncak lebih besar dari kecepatan mundur di lembah gelombang, sehingga setelah menempuh satu putaran, titik itu tidak kembali tepat pada titik semula, melainkan agak ke depan sedikit. 2) Gelombang yang airnya bergerak maju. Butir-butir air yang terletak di permukaan berbentuk parabola, sedangkan yang lebih ke bawah dari permukaan, gerakannya lebih mendatar, bahkan yang terletak pada dasar gelombang bergerak lurus. Gelombang ini dipengaruhi langsung oleh angin. Bila gelombang bergerak ke daerah yang berangsur-sngsur mendangkal, maka kecepatan menurun, panjangnya berkurang dan bentuknya tidak simetris lagi karena lereng bagian depan lebih curam dari bagian belakangnya, sehingga puncak gelombang itu jatuh mendahului lerengnya yang disebut "breaker". 31 f) Pasang surut Pasang naik dan pasang surut air laut adalah naik dan turunnya air laut secara beraturan waktunya (periodik), yaitu pada periode 24 jam 50 menit di setiap tempat di bumi mengalami dua kali pasang-naik dan dua kali pasang-surut. Pasang naik dan pasang surut air laut disebabkan gravitasi (gaya tarik) bulan dan matahari terhadap bumi. Walaupun bulan ukurannya jauh lebih kecil dari matahari tetapi pengaruhnya lebih besar, karena letak bulan jauh lebih dekat ke bumi daripada ke matahari. Ada dua macam pasang dan surut air laut yaitu: 1) Pasang Purnama (Spring Tide) yaitu pasang naik dan surut yang besar yang terjadi pada awal bulan dan pertengahan bulan (bulan purnama); 2) Pasang Perbani (Neap Tide), yaitu pasang naik dan surut terendah. Ini terjadi pada waktu bulan seperempat dan tiga perempat, matahari dan bulan terletak pada posisi yang membentuk sudut siku-siku (90°) satu sama lain, hingga pada kedudukan ini gaya tarik gravitasi matahari melemahkan gaya tarik bulan. Walaupun tanah air kita sebagian besar terdiri atas lautan yang didalamnya tersebar kekayaan alam, tapi sampai saat ini belum bisa dieksploitasi secara maksimal demi pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Teknologi yang kita miliki belum cukup untuk bisa mengarungi lautan, apalagi menggali kekayaan alamnya. Selain itu, orientasi mata pencaharian penduduknya secara budaya masih di daratan. Padahal kesempatan berusaha di laut masih sangat besar dan luas. 3. Perairan Wilayah, Landas Kontinen dan Zone Ekonomi Eksklusif serta Kaitannya dengan Wawasan Nusantara Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jenewa (1958) Montevideo (1982), perairan laut suatu negara meliputi laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE) dan landas kontinen. a. Laut Teritorial Laut teritorial adalah wilayah laut yang berada di bawah kedaulatan suatu negara. Batas laut teritorial ditarik dan garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut bebas sejauh 12 mil laut. Jika lebar laut antara pantai dua negara kurang dari 24 mil, maka batas laut teritorial ditetapkan dengan cara membagi dua jarak antara pantai dua negara yang bersangkutan. Perairan laut di luar batas 12 mil disebut laut lepas atau laut bebas. b. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) ZEE merupakan wilayah perairan laut ekonomis suatu negara tetapi berada di luar laut teritorial, selebar 200 mil laut di tarik dari garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut bebas. Di dalam batas ZEE, negara yang bersangkutan memiliki prioritas untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumberdaya alam (hayati dan non hayati) yang terdapat di permukaan, di dalam dan di dasar laut. c. Landas Kontinen Landas kontinen adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut. Wilayah ini merupakan zone neritik dengan kedalaman antara 130-200 meter. Batas landas kontinen diukur dari garis dasar ke arah laut dengan jarak paling jauh 32 200 mil laut. Jika terdapat dua negara yang berdampingan pada batas landas kontinen, maka batas laut akan dibagi dua sama jauh dari garis dasar masingmasing negara. Pada landas kontinen, suatu negara memiliki hak dan wewenang untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya, seperti ikan dan barang tambang. Sebagai negara kepulauan (archipelago state) yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia (61.000 krn), Indonesia memiliki ketiga macam wilayah perairan tersebut di atas. Indonesia telah membuat perjanjian internasional (konvensi, traktat) dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Batas wilayah laut teritorial, ZEE dan Landas Kontinen Indonesia dengan negaranegara tersebut berimpit pada satu garis yang sama. Selain itu Indonesia telah membuat perjanjian batas ZEE dan landas kontinen dengan India di laut Andaman dan dengan Australia di Laut Arafura dan laut Timor. Perairan Iaut Indonesia dapat dibedakan menjadi perairan laut dangkal di bagian barat dan timur serta perairan laut dalam di bagian tengah. Perbedaan ini berhubungan dengan sejarah pembentukan Kepulauan Indonesia yang dimulai sejak sekitar 2 juta tahun yang lalu. Pada mulanya Kepulauan Indonesia bagian barat pernah berupa satu daratan dengan benua Asia dan kepulauan Indonesia bagian timur, khususnya Papua pernah berupa satu daratan dengan benua Australia. Akibat naiknya permukaan air laut dunia, hagian daratan yang rendah tergenang oleh laut sehingga memisahkan Kepualauan Indonesia bagian barat dan benua Asia dan pulau Papua dan benua Australia. Bagian dasar laut Indonesia bagian barat merupakan kelanjutan dan Benua Asia, yang disebut Paparan Sunda bagian sedangkan dasar laut Indonesia bagian timur disebut Paparan Sahul. Perairan laut yang terletak di atas paparan Sunda dan paparan Sahul merupakan laut transgresi, oleh karena itu lautnya dangkal. Indonesia bagian tengah sejak semula memang sudah menjadi laut, oleh karena itulah perairan lautnya dalam. C. 1. 2. 3. LATIHAN Jelaskan tentang klasifikasi laut berdasarkan proses terjadinya! Sebutkan klasifikasi laut berdasarkan kedalamannya? Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kadar garam air laut di masing-masing tempat di muka bumi? 4. Apa yang dimaksud dengan Zone Ekonomi Eklusif? Petunjuk jawaban latihan 1. Berdasarkan proses terjadinya, laut dapat diklasifikasikan, sebagai berikut: 1) Laut Transgesi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat dari naiknya permukaan air laut. Kedalaman laut transgesi biasanya kurang dari 200 meter, oleh karena itu laut ini sering juga disebut laut dangkal; 2) laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan bagian permukaan bumi (degradasi). Kedalaman laut ingresi biasanya lebih dari 200 meter sehingga laut ingresi dikenal sebagai laut dalam; 3) laut Regresi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat dari proses pengendapan lumpur sungai (sedimen fluvial). 33 2. Pengklasifikasisan laut berdasarkan kedalamannya, yaitu: 1) Zone litoral adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ni menjadi kering. Zona ini sering disebut sebagai wilayah pasang surut. 2) Zona neritik adalah wilayah laut mulai zona psang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini merupakan tempat terkonsentrasinya biota laut, terutama berbagai jenis ikan. Zona neritik sering disebut wilayah laut dangkal. 3) Zona batial adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam di dasar samudra. Kedalaman zona ini berkisar diatas 200 meter – 2000 meter. 4) Zona abisial adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar samudra. Kedalamannya diatas 2000 meter, dan jenis biota yang ada pada zona ini terbatas. 3. Faktor yang mempengaruhi kadar garam air laut, sebagai berikut: 1) Besar kecilnya penguapan. Makin besar penguapan air laut, kadar garamnya makin tinggi. 2) Banyak sedikitnya curah hujan. Makin banyak curah hujan, makin rendahnya kadar garamnya. 3) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air tawar menyebabkan rendahnya salinitas. 4) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut. 5) Adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam sehingga kadar garamnya lebih merata. 4. ZEE merupakan wilayah perairan laut ekonomis suatu negara tetapi berada di luar laut teritorial, selebar 200 mil laut di tarik dari garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut bebas. Di dalam batas ZEE, negara yang bersangkutan memiliki prioritas untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumberdaya alam (hayati dan non hayati) yang terdapat di permukaan, di dalam dan di dasar laut. RANGKUMAN Air permukaan sebagian besar berupa samudera yang menutupi bumi ini. Samudera adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas sedangkan laut adalah merupakan bagian dari samudera. Laut sebagai salah satu bentangan hidrosfer dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik fisiknya, yaitu berdasarkan arus, gelombang, kedalamannya, pasang naik-pasang surut dan sebagainya. Jenis perairan laut berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jenewa (1958) Montevido (1982), bahwa perairan laut suatu negara meliputi laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE) dan landas kontinen. Laut banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai sumber bahan makanan dan mineral misalnya garam untuk keperluan memasak, rumput laut dapat digunakan untuk pembuatan agar-agar, ikan laut merupakan sumber bahan makan dengan protein tinggi, karbonat diambil dari 34 sebangsa lumut (potash), fosfat berasal dari tulang-tulang ikan dan kotoran burung yang makanannya ikan dapat dimanfaatkan untuk pupuk. TES FORMATIF 3 Pilihlah salah satu jawaban yang benar! 1. Bagian laut yang mendapat pengaruh pasang surut dan pasang naik air laut… a. litoral b. koral c. bathyal d. abisal e. neritik 2. Perairan laut Indonesia berdasarkan letaknya tergolong ke dalam... a. laut tepi b. laut lepas c. laut transgresi d. laut tengah e. laut pedalaman 3. Di bawah ini keuntungan pengukuran ke dalam laut dengan memakai sistem batu duga, kecuali... a. dapat diketahui dengan cepat b. tidak dapat mengetahui kedalaman c. dapat mengetahui sedimen dasar laut d. pengerjaannya sederhana e. mengetahui organisma dalam laut 4. Pasang purnama terjadi pada... a. awal bulan b. perempatan terakhir c. awal bulan dan pertengahan bulan d. bulan purnama e. akhir bulan 5. Gelombang air laut terjadi karena adanya tenaga... a. angin dan tsunami b. angin dan gravitasi bulan c. pergerakan ikan-ikan besar d. arus dan tsunami e. pasang surut dan pasang naik 6. Air laut rasanya asin sebab banyak... a. NaCl b. CaCI2 c. KC1 d. MgCI2 e. Si Al 7. Kadar garam air laut sangat di pengaruhi oleh faktor berikut, kecuali... a. penguapan b. banyaknya air tawar yang masuk c. dalamnya laut 35 d. curah hujan e. arus laut 8. Warna air laut tergantung pada... a. tekanan air laut b. suhu laut c. kejernihan laut d. zat pelarut dan organisme e. gelombang laut 9. Suatu daerah di dasar laut yang secara geologis dan geomorfologis, merupakan kelanjutan dari benua disebut... a. batas laut teritorial b. batas zone ekonomi ekslusif c. batas landas kontinen d. batas wilayah perairan e. paparan 10. Wilayah laut dalam memliki kedalaman... a. antara 150 meter - 1800 meter b. antara 3000 meter - 5000 meter c. lebih dari 3500 meter d. antara 1800 meter - 3000 meter e. di bawah 500 meter BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3. Rumus: Jumlah jawaban Anda yang benar Tingkat penguasaan = x 100% 10 Keterangan: Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90% - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan BBM selanjutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 36 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1. Tes Formatif 1 No Jawaban Alasan Jawaban 1 d Berdasarkan prinsip siklus air maka air di muka bumi jumlahnya tidak berkurang tetapi persebarannya dapat berubah-ubah 2 a Presipitasi adalah proses jatuhnya titik air ke bumi (hujan) setelah terjadinya kondensasi 3 c Jika infiltrasi lebih besar dari kapasitas menahan air yang minimum, air itu akan terus ke permukaan menjadi air perkolasi 4 b Siklus pendek terjadi apabila air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air membentuk awan dan kemudian terjadi hujan dan kembali ke laut lagi 5 a Lapisan aquifer adalah lapisan di dalam bumi yang mudah membawa air atau melewati air disebut lapisan 6 b Transfirasi adalah penguapan yang berasal dari badan-badan air dan dari benda/pohon/ batuan atau lainnya 7 a Lebih dari 98 % dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah, 2% terlihat sebagai air di sungai, danau dan reservoir. 8 a Pembuatan sumur resapan merupakan salah satu upaya menambah cadangan air tanah dengan menampung air permukaan dan atau air hujan 9 a Air tanah yang berasal dari air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh dinamakan meteoric water 10 e Air tanah yang berada di antara dua lapisan batuan yang kedap air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan dan bila ada jalan keluar akan memancar dinamakan artesian water 2. Tes Formatif 2 No 1 2 3 Jawaban Alasan Jawaban a Sudah jelas. Prinsip utama dalam menentukan suatu DAS bukan merupakan hanya ada satu saluran pelepasan ke laut b Karakteristik sungai di dataran rendah dengan batuan yang mudah ditoreh oleh aliran air dicirikan dengan adanya meander b Contoh sungai campuran di Indonesia adalah sungai Membramo 37 4 b 5 e 6 d 7 c 8 a 9 c 10 c Sungai yang airnya berlimpah pada musim penghujan, namun pada musim kemarau airnya sama sekali kering dinamakan sungai episodik Danau tektonik terbentuk akibat proses tektonisme seperti Danau Tempe, Danau Singkarak, dll. Pengaliran air di bumi biasanya dipisahkan oleh adanya punggungan Potensi air di daratan terletak di bawah permukaan tanah berupa air tanah Terjadinya banjir pada saat hujan, sedangkan kekeringan pada kemarau merupakan gejala dari rusaknya suatu DAS Sistem pengaliran seperti cabang pohon termasuk bentuk pola aliran dendritik Penyodetan sungai belum tentu akan mengurangi masalah banjir, bahkan dapat mengundang permasalahan lain yang lebih komplek 3. Tes Formatif 3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jawaban Alasan Jawaban a Zona litoral merupakan bagian laut yang mendapat pengaruh pasang surut dan pasang naik air laut c Perairan laut Indonesia berdasarkan letaknya tergolong ke dalam laut transgresi c Sudah jelas d Pasang purnama terjadi pada bulan purnama b Gelombang air laut terjadi karena adanya tenaga yang berasal dari angin dan gravitasi bulan a Air laut rasanya asin sebab banyak mengandung NaCl c Sudah jelas d Warna air laut tergantung pada zat pelarut dan organisme laut c Suatu daerah di dasar laut yang secara geologis dan geomorfologis, merupakan kelanjutan dari benua disebut batas landas kontinen c Wilayah laut dalam memliki kedalaman lebih dari 3500 m GLOSARIUM Abrasi : Perusakan badan pantai oleh pengerjaan gelombang air laut Backwash : Arus balik air laut, seolah arus (swash) yang berasal dari pecahan gelombang di pantai mencapai batas alirannya 38 Breaker : Pecahan golombang laut di pantai, karena bagian bawah gerakan air itu bertabrakan dengan dasar laut Debit air : Jumlah air yang mengalir Depression storage : Simpanan air yang disebabkan oleh kubangan/ cekungan Geyser : sumber air panas yang memancar berkala sebagai gejala pasca vulkanik. Gletser aliran es pada palung berbentuk U di daerah yang bersuhu kurang dari 0°C. Graben bagian yang turun di daerah tektonik patahan berdampingan dengan Horst. Hidrosfir : lapisan air di bumi terdiri atas perairan darat (air tanah, sungai, danau), dan perairan laut Hujan asam : hujan yang memiliki derajat keasaman ( pH ) lebih kecil dari 5,6. Air hujan menjadi asam karena terkontaminasi oleh sulfur dioksida dan oksida nitrogen Infiltrasi : air hujan yang menembus permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah Meander : kelokan setengah lingkaran pada alur sungai yang terjadi karena erosi di bagian luar dan sedimentasi pada bagian dalam kelokan sungai. Dalam perkembangan selanjutnya dapat terbentuk meander cut off dan sungai mati (oxbow lake). MÄ—lange : sedimen yang terjadi dari campuran berbagai batuan dan terdapat di suatu areal yang dapat dipetakan. Fragmen-fragmen pembentuk melange itu bermacam-macam dalam susunan, ukuran besar maupun bentuknya serta tempat fragmen itu terbentuk. U (Palung) : palung berbentuk huruf U tempat gletser mengalir atau bekas aliran gletser seperti palung fyord. V (Palung) : palung berbentuk huruf V tempat sungai mengalir. DAFTAR PUSTAKA Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Direktorat Penyelidikan Masalah Air Sub Direktorat Hidrologi. 1993. Pedoman Klimatologi. Bandung: Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum. Hutabarat, Sahala dan Evans S.M. 2000. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UIPress. Kartasapoetra, A.G. 2000. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rineka Cipta. Nontji, Anugerah. 1986. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan. Supriharyono, M.S. 2002. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sosrodarsono, S dan Takeda, K. 1987. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: Pradnya Strahler, Alan & Strahler, Arthur. 2003. Introducing Physical Geography Third Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. 39 Tisnasomantri, A. 1999. Geologi Umum. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS-IKIP Bandung. 40 BBM 4 SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP Dra. Yuyu Hendawati, M.Pd. PENDAHULUAN Kehidupan manusia di bumi ditunjang oleh tersedianya sumber daya alam. Alam pada dasarnya telah menyediakan kebutuhan umat manusia baik yang bersifat biotik (hayati) maupun abiotik (non-hayati). Sumber kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia merupakan Sumber Daya Alam (SDA). Manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan. Kehidupan manusia tergantung pada kelestarian lingkungan, sebaliknya kelestarian lingkungan tergantung pada kegiatan manusia. Dalam kondisi alami lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya. Namun kondisi tersebut dapat berubah dengan berbagai aktivitas yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang terkadang dapat melampaui batas. Oleh sebab itu, dalam pemanfaatan SDA harus disertai dengan pemeliharaan dan pelestariannya. Untuk memperluas pengetahuan Anda tentang SDA dan Lingkungan Hidup, maka pada BBM ini Anda akan mempelajari SDA mengenai Klasifikasi SDA, Aneka SDA dan Pemanfaatan SDA. Serta Lingkungan Hidup mengenai Keseimbangan Lingkungan, Perubahan Lingkungan, Pencemaran Lingkungan, dan Parameter Pencemaran. Pentingnya mempelajari BBM ini, Anda diharapkan memiliki pengertian dan kesadaran dalam pemanfaatan SDA juga disertai dengan pemeliharaan dan pelestariannya. Setelah mempelajari BBM ini, secara khusus Anda diharapkan dapat : 1. Menyebutkan dengan kata-kata sendiri pengertian sumber daya alam. 2. Menyebutkan tiga dasar klasifikasi sumber daya alam. 4.1 3. Menyebutkan lima macam sumber daya alam. 4. Menyebutkan dua manfaat dari sumber daya alam. 5. Menjelaskan sumber daya alam yang tidak habis. 6. Menjelaskan arti dari pemanfaatan sumber daya alam secara berkesinambungan. 7. Menjelaskan tentang sumber daya alam dan manfaatnya bagi manusia. 8. Menjelaskan tentang pengaruh sumber daya alam terhadap lingkungan dihubungkan dengan eksploitasi sumber daya alam. 9. Menjelaskan tiga macam pencemaran lingkungan. 10. Menjelaskan parameter pencemaran. Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, bahan belajar mandiri ini diorganisasikan menjadi 2 (dua) kegiatan belajar (KB) sebagai berikut: KB : 1 Sumber Daya Alam KB : 2 Lingkungan Hidup Sebelum mempelajari BBM ini diharapkan Anda memahami terlebih dahulu tentang Atmosfir pada BBM sebelumnya, dengan tujuan untuk mempermudah Anda dalam mempelajari SDA dan Lingkungan Hidup. Untuk membantu Anda dalam mempelajari BBM 4 ini ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan belajar ini. 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari katakata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki. 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda. 4. untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet. 4.2 5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat. 6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar Kegiatan Belajar Selamat Belajar! 4.3 KEGIATAN BELAJAR-1 SUMBER DAYA ALAM Dra. Yuyu Hendawati, M.Pd. PENGANTAR Apa yang Anda temukan jika Anda pergi ke hutan, laut, atau pegunungan? Anda pasti akan menjawab, baik di hutan, laut atau pegunungan akan menemukan kekayaan hutan berupa jenis – jenis tumbuhan dan jenis – jenis hewan, serta kekayaan lautan berupa jenis – jenis ikan, rumput laut dan sebagainya. Disamping itu kita akan menemukan kekayaan barang tambang seperti berbagai macam mineral dan minyak bumi. Semua kekayaan tersebut merupakan sumber kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik. Anda tentu sudah mengetahui bahwa sumber daya alam merupakan kekayaan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia. Karena semua kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia yang disebut sumber daya alam (SDA). Kehidupan manusia di bumi ditunjang oleh tersedianya sumber daya alam. Dalam perkembangan ilmu dan teknologi yang paling canggih sekalipun, manusia tetap akan tergantung pada SDA. Pemanfaatan SDA harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestariannya, karena SDA bersifat terbatas. Maka untuk kelangsungan hidup manusia perlu diadakan tindakan yang bijaksana dan disertai dengan kesadaran yang tinggi dalam pengelolaan SDA agar keseimbangan ekosistem tetap terjaga. 4.4 A. Klasifikasi Sumber Daya Alam Dibawah ini Anda akan membahas tentang klasifikasi SDA, sebelum membahas tentang klasifikasi SDA sebaiknya Anda mengatahui definisi dari SDA terlebih dahulu. Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya Alam sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam adalah sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut. Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak langsung. Cara apa yang Anda lakukan untuk mengklasifikasikan SDA? Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan SDA tergantung kepada tujuan klasifikasinya. Mengapa banyak cara untuk mengklasifikasikannya? Sebab antarapakar sendiri sering terjadi perbedaan – perbedaan dalam mengklasifikasikan. SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000). 1. Berdasarkan Sifat Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut : a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya : Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena 4.5 dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali). b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable), misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya. c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi. 2. Berdasarkan Potensi Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut. a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela. b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber enegri (air terjun ) dapa Anda lihat pada Gambar 4.1. c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa. SDA ruang dapat Anda lihat pada Gambar 4.2. 4.6 Gambar 4.1. Air Terjun merupakan sumber daya energi yang potensial untuk pembangkit listrik Gambar 4.2. Hamparan tanah merupakan sumber daya ruang 3. Berdasarkan Jenis Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut : a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin. b. Sumber daya alam hayati (biotik); disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. B. Aneka Ragam Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya Setelah Anda mempelajari klasifikasi SDA, Anda akan mengenal adanya aneka ragam SDA yang dapat dimanfaatkan. Pada uraian dibawah ini akan dibicarakan sebagian dari pemanfaatan sumber daya alam. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan antara lain (Kaligis, 1986) : 1. Sumber Makanan dan Obat-obatan Banyak SDA yang sudah Anda ketahui yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, baik yang berasal dari SDA hayati maupun nabati. Misalnya SDA hayati dan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, contoh untuk sumber makanan antara lain hewan – hewan ternak, berbagai umbi – 4.7 umbian, berbagai jenis biji – bijian dan sebagainya. Sedangkan untuk sumber obat – obatan antara lain jahe, lempuyang, pasak bumi, laos, dan sebagainya. Coba Anda cari contoh lainnya untuk SDA yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan dan obat-obatan! 2. Sumber Energi Energi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk memasak, menjemur pakaian, penerangan dan sebagainya. Energi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari berasal dari sumber energi. Sumber energi merupakan SDA yang dapat dimanfaatkan energinya, antara lain: a. Yang berasal dari tanah contohnya minyak bumi, gas bumi, batu bara; b. Yang berasal dari udara contohnya matahari, angin; c. Air dapat dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik; d. Yang berasal dari biomas misalnya kayu, ranting, zat-zat pati, gula dan getah-getahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan; e. Dan lain-lain. Coba carilah oleh Anda contoh sumber energi yang lainnya! 3. Sumber Devisa Negara Seyogyanya Anda banyak mengetahui pemanfaatan SDA yang dapat dijadikan sebagai sumber devisa Negara. Coba anda amati hasil – hasil SDA! Apa yang dapat dihasilkan dari SDA untuk sumber devisa negara? Tidak sedikit devisa negara dapat diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alam. Misalnya yang berasal dari : a. Sumber daya alam biotik seperti hasil-hasil perkebunan (teh, karet dan lain-lain), kehutanan (kayu, rotan, damar dan lain-lain); b. Sumber daya alam tanah seperti minyak bumi, gas bumi, batu bara, besi dan mineral lainnya, dan c. Sumber daya alam laut (air) misanya udang, beraneka ragam ikan, rumput laut dan lain-lain. 4.8 4. Sebagai Sumber Plasma Nutfah Anda pasti mengetahui ada beberapa tumbuhan atau hewan yang dahulu tidak dimanfaatkan, tetapi sekarang dapat dimanfaatkan atau dibudidayakan, salah satunya buah pace (mengkudu). Dihutan atau dilingkungan kita masih terdapat tumbuhan dan hewan yang belum dibudidayakan. Nilai biologis yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah. Plasma nutfah adalah sifat - sifat unggul yang diwariskan secara turun temurun. Dahulu ada beberapa tanaman yang masih belum memiliki peranan yang sangat penting, tapi pada saat ini diketahui memiliki manfaat yang bisa digunakan oleh manusia, contohnya buah pace (mengkudu) yang semula tidak dimanfaatkan sekarang memiliki khasiat meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah dan mengobati penyakit tekanan darah tinggi, tanaman mamba (Azadirakhta indica) dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadirakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri. Adapula jenis gangga yang memiliki kandungan protein tinggi, yang digunakan sebagai sumber makanan masa depan misalnya Chlorella. (Syamsuri, 2002) Sumber daya alam merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik makhluk hidup dan faktor-faktor alam, antara makhluk hidup satu dengan yang lain dan antara faktor alam satu dengan yang lain. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam pada haikikatnya berarti melakukan perubahan-perubahan di dalam ekosistem alami yang telah atau belum diubah oleh tindakan manusia. Di dalam kesatuan ekosistem kedudukan manusia adalah sebagai bagian dari unsur-unsur lain yang tak mungkin terpisahkan. Oleh karena itu seperti halnya dengan organisme lainnya, kelangsungan hidup manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemnya. Untuk menjaga terjaminnya kelestarian ekositem, faktor manusia adalah sangat dominan. manusia harus dapat menjaga keserasian 4.9 hubungan timbal balik antara manusai dengan lingkungannya, sehingga keseimbangan ekosistem tidak terganggu. Pengaruh manusia terhadap pemanfaatan sumber daya alam dapat mengakibatkan tiga kemungkinan kualitas sumber daya alam, yaitu merusak, tetap lestari, dan memperbaiki (Kaligis, 1986). Demikianlah pengklasifikasian SDA berdasarkan pada berbagai kepentingan. Apabila anda membaca dimedia masa mungkin anda menemukan cara pengklasifikasian yang lain. Berikut ini akan dibahas tentang SDA yang tak dapat diperbaharui, SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak akan habis. 1. SDA yang Tak Dapat Diperbaharui SDA yang tak dapat diperbaharui di bumi ini jumlahnya terbatas; logam, mineral, minyak bumi dan batu bara merupakan contoh Sumber Daya Alam yang tak dapat diperbaharui atau tak terpulihkan. Jika diambil terus menerus sumber daya alam tersebut akan habis. Apa yang terjadi jika semua minyak bumi di sedot habis, sementara sumber energi lain belum mencukupi? Bagaimana dengan generasi yang akan datang, yang juga berhak atas tersedianya sumber energi tadi? Agar generasi yang akan datang tidak kehilangan haknya, kita perlu melakukan konservasi SDA. Konservasi artinya memelihara dan mengelola. Misalnya dengan melakukan penghematan bahan, pendaurulangan (recycle), penggunaulangan (reuse), dan perawatan (repair). a. Pendaurulangan (recycle) Pendaurulangan yaitu dimana sampah yang dapat diuraikan dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui daur ulang (recycle). Contoh: Sampah dan daun-daun dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman. Coba carilah oleh Anda contoh yang lainnya yang dapat didaur ulang! b. Penggunaulangan (reuse) 4.10 Penggunaulangan yaitu sampah yang tidak dapat diuraikan akan tetap sebagai sampah jika dibiarkan di lingkungan. Kita dapat menggunakan kembali sampah tersebut melalui penggunaulangan. Misalnya: kaleng bekas kue dapat digunakan lagi untuk wadah makanan atau botol bekas dapat digunakan lagi untuk menyimpan minum dan sebagainya. Pemanfaatan ulang mempunyai keuntungan sebagi berikut: 1. Mengurangi sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan 2. Menghemat SDA 3. Menghemat pengeluaran 4. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan. c. Perawatan (repair) Perawatan yang biasa kita lakukan agar barang dapat bertahan lama, contohnya adalah: 1) Membersihkan sumbu kompor secara berkala. 2) Merawat mesin jahit, komputer dan peralatan lain. d. Penghematan (reduce) Penghematan menggunakan barang-barang yang sudah ada/barang bekas misalnya botol bekas selai dapat digunakan lagi untuk menyimpan gula dan sebagainya. Jadi tidak perlu membeli wadah baru. Alasannya: a) Dapat menghemat SDA, terutama SDA tak terpulihkan. b) Mengurangi sampah, sehingga mencegah pencemaran. Coba pikirkan bagaimana Anda merawat sepeda motor yang Anda pergunakan agar tidak boros bensin, mesinnya tetap bagus, tidak mudah karat? Pembuatan kompos tergolong pendaurulangan (recycle). Pernahkan Anda menggunakan kertas bekas untuk ditulisi di sebaliknya yang masih kosong? Kegiatan ini tergolong penggunaulangan (reuse). Menggunakan benda-benda bekas untuk menghemat bahan dan mengurangi sampah merupakan perbuatan yang beretika lingkungan tinggi. (Syamsuri; 2002) 4.11 Anda pasti telah mengetahui SDA yang tak dapat diperbaharui misalnya: minyak bumi, gas dan batu bara. Dalam uraian di bawah ini Anda akan mempelajari terbentuknya minyak bumi, gas dan batu bara. Baik minyak bumi maupun batu bara di kenal sebagai bahan bakar fosil, karena berasal dari perombakan/ penguraian sisa-sisa makhluk hidup. Terjadinya dapat bersamasama dan dapat pula secara terpisah dalam batuan endapan. Bahan bakar fosil adalah batuan endapan, bahan bakar fosil adalah sumber energi yang penting karena menghasilkan cahaya dan panas. a. Terbentuknya Minyak Bumi dan Pengolahannya Apakah anda mengetahui istilah lain dari minyak bumi? Minyak bumi disebut juga bahan bakar fosil sebab terbentuk dari fosil hewan maupun tumbuhan laut. Dalam bahasa Inggris minya bumi di sebut Petroleum (Petro = batu dan oleum = minyak), jadi maksudnya adalah minyak batuan. Minyak bumi, terbentuk sebagai hasil akhir dari perombakan bahanbahan organik (sel-sel dan jaringan hewan/tumbuhan laut) yang tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam tanah, baik di daerah daratan ataupun di daerah lepas pantai. Pada seri gambar berikut ini Anda dapat mengamati dan mempelajari proses pembentukan minyak bumi. Proses pembentukan minyak bumi ini berlangsung dalam jangka waktu jutaan tahun. Baik hewan maupun tumbuhan laut yang pada waktu itu tumbuh dan berkembang di dasar laut, zat organiknya tertutup oleh lapisan-lapisan rombakan batuan lain/endapan tanah yang berasal dari erosi di daratan atau pegunungan dapat dilihat pada gambar 4.3a. Sel-sel jaringan hewan/tumbuhan laut yang mengendap di dasar laut dapat dilihat pada gambar 4.3b. 4.12 Gambar 4.3a: lapisan endapan fosil tertimbun lapisan endapan tanah yang berasal dari erosi Gambar 4.3b: Sel-sel jaringan hewan/tumbuhan laut yang mengendap di dasar laut Agus (1984: 199) Lapisan penutup ini menghalangi terjadinya oksidasi dan penguraian sempurna zat-zat tersebut, sedangkan naiknya suhu dan tekanan menyebabkan terjadinya penyulingan bertingkat dari zat organik yang sebagiannya telah terurai itu, maka terpisahlah minyak bumi dan gas alam. Teori ini di dukung oleh fakta bahwa minyak bumi umumnya terdapat pada batuan endapan yang berpori (gambar 4.4) 4.13 Gambar 4.4 : Lapisan minyak bumi yang terperangkap didalam lapisan yang berpori Agus (1984: 200) Minyak dan gas terbentuk dalam jumlah yang relatif sedikit dan terpancar di daerah batuan endapan, yang kemudian mengumpul dalam tempat-tempat penyimpanan berabad-abad yang lalu. Tempat-tempat penyimpanan itu biasanya mengandung batu kapur atau batu pasir yang kedap, sedemikian sehingga gas dan minyak terperangkap di dalamnya. Biasanya batu kapur dan batu pasir tersebut pada bagian dalamnya cukup berpori, sehingga dapat dilalui cairan minyak untu kemudian mengumpul membentuk sumur-sumur pada bagian yang kedap cairan. Pori-pori ini umumnya mengandung 3% batu kapur dan 35% batu pasir. Pada tempattempat penyimpanan minyak batuan tersebut, biasanya pada bagian atas terdapat gas, bagian tengah minyak bumi dan bagian bawah larutan garam, sesuai dengan perbedaan massa jenisnya. Sumber utama produksi minyak yang terperangkap ini biasanya jauh di bawah permukaan tanah, dan ada tiga bentuk utama jebakan minyak ini, yaitu : 1) Jebakan Antiklin, berupa lengkungan yang terbentuk oleh dorongan gerakan lapisan batuan ke atas. 2) Jebakan Patahan, disebabkan oleh pergeseran dua lapisan batuan yang bergerak kedua arah yang berlawanan, yang satu bergerak ke atas yang lain bergerak ke bawah. 4.14 3) Jebakan Ketidakselarasan (Straigrafik), terjadi karena batuan yang berpori terjepit oleh lapisan batuan yang tak berpori. Ada pula jebakan yang terbentuk di sekeliling endapan abtuan garam, di bawah permukaan laut. Tinggi endapan garam itu dapat mencapai 8 km dan bergaris tengah 0,8 km, maka di sekeliling bukit garam tersebut akan terkumpul minyak bumi. Macam-macam jebakan minyak dapat dilihat pada gambar 4.5. Lebih dari setengah bagian dari jumlah minyak bumi di dunia berasal dari Era Cenozoicum (kira-kira 70 juta tahun yang lalu), pada Periode Tertier. Selanjutnya minyak bumi ada pula yang berasal dari Era Paleozoicum dengan jumlah yang paling sedikit, sedangkan jumlah yang paling kecil terjadi di Era Mesozoicum. Minyak bumi yang terdapat di Indonesia paling banyak terbentuk pada masa Periode Tertier tersebut, yang terbanyak ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Pengolahan Minyak Bumi. Bahan utama yang terkandung di dalam minyak bumi adalah Hidrokarbon (Alifatik dan Siklik), yang sebagaian besar adalah alkana dan siklo alkana. Campuran ini dapat dipisahkan menjadi komponenkomponennya secara penyulingan/destilasi bertingkat yang dilakukan berdasarkan adanya perbedaan titik didih setiap komponen-komponen campuran tersebut. Sesuai dengan banyaknya atom karbon (C) dari alkana yang bersangkutan. Makin besar jumlah atom karbon pada alkana tersebut, makin tinggi titik didihnya. 4.15 Gambar 4.5: Jebakan Minyak Bumi Liliasari (Dahar; 1990) Destilasi Minyak Bumi. Proses penyulingan minyak bumi sampai jadi komponen minyak yang siap dipakai untuk bahan bakar dan lain sebagainya meliputi tahapan proses sebagai berikut: 1) Penguapan Minyak bumi dialirkan melalui pipa ke dalam dapur pemanas dan berubah menjadi uap. 2) Pemisahan Komponen Minyak Uap minyak bumi dialirkan ke dalam menara fraksinasi. Menara fraksinasi ini tersusun dari puluhan tingkat bak pengembun uap. Uap naik ke atas tiap tingkat menara melalui tutup gelembung. Uap dari komponen minyak bumi yang titik didihnya leibh tinggi akan mengembun pada bak pengembunan yang lebih rendah. Minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah. Sedangkan uap dari komponenkomponen minyak bumi yang titik didihnya lebih rendah mengembun pada bak pengembunan yang lebih tinggi dari menara. 4.16 Dari pemisahan di menara fraksinasi ini diperoleh beberapa komponen. Pada umumnya komponen-komponen yang dihasilkan minyak bumi dari satu tempat ke tempat lainnya tidak banyak berbeda. Yang berbeda biasanya hanya perbandingan komponen-komponen yang dihasilkan. Fraksi-fraksi minyak bumi dapat Anda lihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Fraksi-fraksi Minyak Bumi Fraksi Gas Minyak Bumi Ligroin (petroleum eter) Bensin Jumlah Rantai Atom C dalam Molekul C1 sd C5 -164 sd 300C C5 sd C7 30 sd 900C C5 sd C12 30 sd 2000C Kerosin C12 sd C16 (Minyak Tanah) Solar dan C15 sd C18 Diesel Pelumas C16 lebih Paraffin C20 lebih Residu C25 lebih Titik Didih 175 sd 2750C 250 sd 4000C 3500C lebih Titik lebur 52 sd 570C Cairan sangat kental Sumber: Mengerti Kimia Kelas I SMA (Agus, A; 1984: 201) Kolom penyulingan bertingkat minyak bumi yang dikenal dengan nama kolom fraksinasi, merupakan suatu silinder baja yang tingginya kira-kira 37 m dan di dalamnya mempunyai bilik-bilik dengan katup-katup baja pula sebagai tempat pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi tersebut. (Liliasari dalam Dahar, RW, 1990: 393) Bagan kolom fraksinasi dan zat-zat yang terpisah di dalamnya serta kegunaan tiap fraksi dapat Anda lihat pada Gambar 4.6. 4.17 Gambar 4.6. Hasil-hasil sulingan bertingkat dari Minyak Bumi Sumber: Mengerti Kimia Kelas I SMA (Agus, A. 1984: 203) b. Terbentuknya Batu Bara dan Pengolahannya Anda perlu mengetahui proses terbentunya batu bara dan pengolahannya. Apa itu batu bara? Batu bara adalah mineral hitam yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba. Pada periode karbon (300 juta tahun yang lalu) dan pada periode Creta (100 juta tahun yang lalu), iklim bumi dan komposisi atmosfer sangat cocok utnuk melimpahruahnya pertumbuhan tanaman. Di daratan yang sangat luas, di daratan yang berpaya-paya ataupun di air dangkal tumbuh-tumbuhan pada saat itu tumbuh dengan suburnya. Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam rawa. Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan tumbuhan tersebut tidak 4.18 membusuk, melainkan berubah menjadi bahan serata yang di sebut gambut. Ketika lapisan gambut yang saling bertumpuk mendapat tekanan yang sangat besar dari permukaan, maka lapisan itu brubah menjadi batu bara lunak (lignit), tekanan yang lebih besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda (bituminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara yang keras dan mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara tersebut di tambang untuk dimanfaatkan. Berlangsungnya proses perubahan ini disebabkan oleh kurangnya konsentrasi oksigen dalam rawa-rawa, sehingga dengan bantuan panas yang timbul oleh tekanan batuan di atas gambut keluarlah gas-gas nitrogen, hydrogen dan oksigen dari senyawa karbon kompleks yang merupakan sisasisa tumbuhan tadi, yang akhirnya akan menyebabkan kadar karbon pada zatzat sisa tersebut makin tinggi. Zat-zat lain yang dibebaskan pula selama proses pembentukan batu bara ini diantaranya CO2, H2O, dan CH4. Proses pembentukan batu bara di kenal sebagai proses karbonisasi, karena makin tua umur batu bara, makin tinggi kadar karbonnya. Apabila diurutkan, maka pembentukan batubara dimulai dengan tahap pembentukan gambut, kemudian batu bara muda atau lignit, selanjutnya baru terbentuk batu bara. Batu bara itu dapat mengalami perubahan lebih lanjut karena pertambahan tekanan serta naiknya suhu menjadi antrasit, yang kadar karbonnya tertinggi. Terjadinya batu bara ini dilakukan secara singkat pada gambar 4.7. Macam-macam zat yang terjadi selama pembentukan batu bara menunjukkan perbedaan kadar karbon yang dikandungnya. Makin tinggi kadar karbon tersebut, makin tinggi pula kualitas batu bara tersebut, yang ditunjukkan pula oleh nilai kalori yang dihasilkannya pada pembakaran. Hasil analisis dari bermacam-macam batu bara dapat dirangkum seperti terdapat pada Tabel 4.2 4.19 Gambar 4.6: Terbentuknya Batubara (nomor menyatakan urutan kejadian) Liliasari (Dahar; 1990: 390) Cara lain untuk menunjukkan jenis-jenis batubara adalah dengan cara melihat lapisan-lapisan batu bara yang tampak secara langsung, tanpa menggunakan mikroskop, seperti yang diusulkan oleh Marie Stopes dan di kenal sebagai sistem Stopes; yaitu Vitrain yang sifatnya hitam mengkilat seperti kaca; Fusain yang disebut juga mineral batu bara yang bersifat mudah pecah dan berdebu; Durain yang bersifat keras dan seringkali berbentuk; Clarain yang bersifat lapisan-lapisan yang berkilauan (Liliasari dalam Dahar, RW,1990). 4.20 Tabel 4.2 Hasil Analisis Berbagai Batubara Persentase / Kadar Jenis %C %O %H %N %S Lignit 72,4 20,5 5,3 1,1 0,7 Sub-bituminus B 77,7 15,0 5,2 1,6 0,5 Bituminus C 79,2 10,5 5,9 1,5 2,9 Bituminus B 82,4 8,8 5,7 1,5 1,6 Bituminus A 85,0 6,9 5,7 1,6 0,8 Bituminus (penguapan rendah) 89,5 3,5 4,9 1,7 0,4 Bituminus 91,4 2,1 4,6 1,2 0,7 Antrasit 94,9 1,8 1,8 0,7 0,8 Sumber : Liliasari (Dahar,R W,1990) Pengolahan Batu Bara Batu bara hasil penambangan. Sebelum dipergunakan perlu pengolahan terlebih dahulu, seperti harus dilakukan pemurnian batu bara dari zat pencemaran dan pemotongan menjadi bentuk-bentuk dan ukuran yang sesuai dengan permintaan konsumen. Banyak produk kimia diturunkan dari batu bara. Dari batu bara dapat diperoleh Kokas yang selanjutnya akan di dapat berbagai macam zat, seperti: Ter, yaitu hasil penguraian yang mudah menguap terdiri atas zat cair dan mengembun langsung, gas (CH4 dan H2) untuk bahan bakar dan minyakminyak ringan (Zat cair yang mudah menguap). Bila minyak-minyak ringan ini dimurnikan melalui destilasi bertingkat akan terpisah menjadi Benzena (C6H6), Toluena (C7H8), dan campuran dari tiga macam Silena (C8H10). Zat- 4.21 zat ini bermanfaat sebagai pelarut dan pereaksi untuk membuat zat-zat kimia yang lain. Ter didestilasi untuk menghilangkan bagian yang mendidih antara 3500 – 4000C, menghasilkan residu ter yang digunakan sebagai bahan bakar. Senyawa-senyawa penting yang dapat diisolasi dari hasil destilsi dengan metode ekstraksi diantaranya: Naftalen (C10H8), Antrasen (C14H10), Fenol atau disebut juga Karbol (C6H5OH), dan Piridin (C5H5N). Dalam kehidupan sekarang ini banyak bahan yang dibuat melalui industri kimia berasal dari batu bara diantaranya obat-obatan, cat, bahan peledak, pestisida dan plastik. Sebagai contoh dapat diubah menjadi asam salisilat, yang dipergunakan sebagai bahan dasar aspirin ataupun minyak gandapura sebagai obat. 2. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui Anda tentu mengetahui alasan mengapa tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan SDA yang dapat diperbarui. Karena tumbuhan, hewan dan mikroorganisme dapat berkembang biak. Kita dapat menanam tumbuhan atau memelihara hewan kemudian mengembangbiakkannya. SDA tersebut dapat dipanen, dimanfaatkan dan diperbaharui. Sebenarnya air termasuk SDA terpulihkan, meskipun yang memulihkannya adalah alam melalui daur hidrologi. Alam menyediakan energi untuk menguapkan air laut, menghembus awan hingga jatuh menjadi air hujan, meresap ke tanah, dan muncul lagi sebagai mata air. Agar proses pemulihannya berlangsung baik, maka semua lintasan daur air tersebut harus kita jaga kelestariannya. Misalnya hutan harus ada. Pencemaran sungai dikurangi dan penggunaan air harus dihemat. Meskipun tumbuhan, hewan dan mikroorganisme (SDA Hayati = SDAH) dapat diperbaharui, tetapi dalam pemanfaatannya harus diikuti dengan pemeliharaan dan pelestariaannya. Apabila tumbuhan di panen atau 4.22 dimanfaatkan terus menerus tetapi tidak dirawat maka SDAH tersebut juga akan terancam kelestariannya, bahkan kemungkinan akhirnya akan punah. (Syamsuri; 2002) Air yang merupakan SDA terpulihkan juga harus digunakan secara bijaksana. a. Air Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan di muka bumi. Hampir 71% permukaan bumi tertutupi oleh air. Terdapat 1,4 tiriliun kilometre kubik (330 juta mil3) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Air dapat berwujud padat (es), cair (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Air (H2O) dalam keadaan murni merupakan benda alami yang cair, tidak berwarna, tembus cahaya, tidak ada rasanya, bisa membeku pada suhu 00C dan mendidih/menguap pada suhu 1000C, bentuknya selalu berubah sesuai bentuk tempat ia berada, dapat melarutkan dan melapukkan bendabenda keras tertentu dan dapat melepaskan kembali zat yang larut di dalamnya. Air terus mengalir melalui sistem distribusi alam di dalam suatu siklus, yang disebut siklus air (daur hidrologi). 4.23 Siklus Air Siklus air ini digerakkan oleh energi cahaya matahari, yang menguapkan air dari permukaan laut dan tanah yang di sebut evaporasi. Uap air bergerak naik, di atmosfer, suhu udara lebih rendah, sehingga uap air berubah kembali menjadi titik-titik air. Hal itu di sebut kondensasi. Air yang terkondensasi membentuk awan. Air jatuh dari awan sebagai hujan ke bumi dan melengkapi siklus air. Jumlah air di permukaan bumi tetap sama sebab air mengalami siklus terus jadi dapat dikatakan bahwa air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Siklus air dapat Anda lihat pada Gambar 4.7. Gambar 4.7 : Siklus Air (Malam; 2005: 84) Air Sebagai Pelarut Air di alam tidak pernah terdapat dalam keadaan murni, karena ketika mengalir di dalam siklus air melarutkan kembali gas, mineral, kotoran, mikroba dan lain sebagainya. Air mempunyai kemampuan melarutkan berbagai zat sehingga disebut pelarut universal. Air hujan yang dapat kita anggap murni ternyata tidak sepenuhnya murni karena masih melarutkan gas-gas dari udara sewaktu bersinggungan dengan udara. 4.24 Air laut mengapung semua mineral yang dibawa air sungai, sehingga air laut mengandung kadar sampai 3,5 % (terutama terdiri dari garam NaCl). Air Sadah Tahukah Anda, apa yang dimaksud dengan air sadah? Air sadah ialah air yang banyak mengandung garam-garam terlarut didalamnya. air apa sajakah yang termasuk air sadah? Air sungai, Air sumber (mata air), dan Air laut yang banyak mengandung garam-garam, seperti: Ca(HCO3)2, Mg(HCO3)2, CaCl2, CaSO4, MgSO4, MgCl2, dan lain sebagainya. Berdasarkan sifat dari garam yang terlarut dari air sadah, anda dapat membedakan air sadah atas: a. Air sadah sementara/ kesadahan sementara. Air sadah sementara banyak mengandung garam-garam asam seperti: Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2. Bila air sadah sementara ini dipanaskan maka garam-garam asam ini berubah menjadi garam normalnya yang sukar larut. Hal ini dapat Anda lihat pada dasar panci tempat memasak air terbentuk kerak yang tebal. b. Air sadah tetap/ kesadahan tetap. Air sadah tetap ialah air sadah yang mengandung garam-garam CaCl2, CaSO4, MgSO4, MgCl2. Air yang mengandung banyak garamgaram kalsium dan magnesium ini di sebut air sadah tetap. Air sadah tetap jika dipanaskan tetap sadah. Karena garam-garam yang terlarut pada pemanasan tidak berubah. Air sadah kurang baik digunakan untuk mencuci dengan sabun, karena sabun sukar membuih di dalamnya, yang disebabkan oleh reaksi ion Ca2+ dan Mg2+ dengan sabun. (Surakiti; 1989). Anomali Air Apabila air panas didinginkan, volumenya berkurang dengan teratur sampai 40C. Jika terus didinginkan, volumenya tidak terus berkurang bahkan bertambah besar lagi sampai 00C, kemudian air membeku. Pada pembekuan 4.25 ini volumenya bertambah besar. Oleh karena itu, kepadatan (massa jenis) air pada temperatur di bawah 40C lebih kecil dibandingkan dengan kepadatan pada temperatur di atas 40C. karena kepadatannya berkurang maka es akan mengapung. Karena es mempunyai massa jenis 0,92 sedangkan massa jenis air adalah 1. Karena air pada 40C mempunyai volume yang kecil, maka massa jenis ditentukan pada 40C, yaitu = 1 sehingga massa 1 cm3 air pada 40C = 1 gram. Anomali air sangat penting bagi kehidupan ikan dan binatang lain yang hidup di dalam air. Pada musim dingin permukaan sungai tertutup dengan lapisan es, tetapi di dasar sungai, masih terdapat air dari 40C, sehingga ikan-ikan masih dapat tetap hidup di bawah lapisan es itu. b. Sumber Daya Tumbuhan, Hewan dan Mikroba 1) Sumber Daya Tumbuhan Sumber daya hayati Indonesia, baik yang berupa tumbuhan maupun hewan sangat beraneka ragam. Dalam membicarakan sumber daya alam tumbuhan maupun hewan kita tidak dapat menyebutkan jenis tumbuhan maupun jenis hewan, melainkan kegunaannya. Misalnya untuk tumbuhan berguna untuk pangan, sandang, papan, dan rekreasi, akan tetapi untuk bunga-bunga tertentu, seperti melati, anggrek bulan, dan Rafflesia arnoldi merupakan pengecualian karena ketiga tanaman bunga tersebut sejak tanggal 9 Januari 1993 telah ditetapkan dalam Kepres No. 4 tahun 1993 sebagai bunga nasional dengan gelar masing-masing sebagai berikut: a) Melati sebagai bunga bangsa b) Anggrek bulan sebagai bunga pesona c) Rafflesia arnoldi sebagai bunga langka Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan karbohidrat melaui proses fotosintesis. Oleh karean itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. 4.26 Eksploitasi memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan karbohidrat melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkna kerusakan dan kepunahan, dan hal ini akan berkaitan dengan rusaknya rantai makanan. 2) Sumber Daya Hewan Anda tentu sudah mengetahui bahwa Sumber Daya hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Seperti pada ketiga macam bunga nasional, pada tanggal 9 Januari 1993 ditetapkan pula tiga satwa nasional. Tiga satwa nasional adalah sebagai berikut: a) Komodo (Varanus Kodoensis) sebagai satwa nasional darat. b) Ikan Solera Merah sebagai satwa nasional air. c) Elang Jawa sebagai satwa nasional. Selain ketiga satwa nasional di atas, masih banyak satwa Indonesia yang langka dan hampir punah. Misalnya Cendrawasih, Maleo, dan badak bercula satu. Untuk mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan pelestarian secara in situ dan ex situ. Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari habitatnya ke tempat lain. 3) Sumber Daya Mikroba Di samping sumber daya alam hewan dan tumbuhan terdapat sumber daya alam hayati yang bersifat mikroskopis yaitu mikroba. Selain berperan sebagai dekomposer (pengurai) di dalam ekosistem, mikroba sangat penting artinya dalam beberapa hal seperti berikut ini: 4.27 a) Sebagai bahan pangan atau menguah bahan pangan menjadi bentuk lain seperti tape, sake, tempe, dan oncom. b) Penghasil obat-obatan (Antibiotik), misalnya penisilin. c) Membantu penyelesaian masalah pencemaran, misalnya pembuatan biogas dan daur ulang sampah. d) Membantu membasmi hama tanaman, misalnya Bacillus Thuringiensis. e) Untuk rekayasa genetika, misalnya pencangkokan gen virus dengan gen sel hewan untuk menghasilkan interferon yang dapat melawan penyakit karena virus. Rekayasa genetika dimulai tahun 1970 oleh Paul Berg (Pratiwi; 2000). Rekayasa Genetika adalah penganekaragaman genetic dengan memanfaatkan fungsi genetik dari suatu organisme. Cara-cara rekayasa genetika tersebut antara lain: kultur jaringan, mutasi buatan, persilangan, dan pencangkokan gen. rekayasa genetika dapat dimanfaatkan untuk tujuan sebagai berikut ini: 1) Mendapatkan produk pertanian baru, seperti “potato”, merupakan persilangan dari potato (kentang) dan tomato (tomat). 2) Mendapatkan ternak yang berkadar protein tinggi. 3) Mendapatkan ternak atau tanaman yang tahan hama. 4) Mendapatkan tanaman yang mampu menghasilkan insektisida sendiri. 3. Sumber Daya Alam yang Tidak Habis a. Tak dapat Diubah Yaitu sumber daya alam yang tidak akan habis, tetapi tidak dapat banyak di ubah oleh kegiatan manusia, misalnya: Tenaga Atom, tenaga angin, tenaga pasang surut. 4.28 b. Bisa salah guna Yaitu SDA yang tak akan habis, tetapi jika salah cara pemanfaatannya, maka kualits dari SDA akan menurun bahkan rusak. Misalnya; udara, air dan pemandangan alam. Udara sebagai Sumber Daya Alam Bumi dikelilingi oleh lapisan udara yang tebal. Lapisan udara ini di sebut atmosfer. Atmosfer sangat penting bagi kehidupan di bumi karena tanpa atmosfer, maka manusia, hewan dan tumbuhan tidak dapat hidup. Atmosfer juga bertindak sebagai pelindung kehidupan di bumi dan radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfer dapat menyebabkan hambatan bagi benda yang bergerak melaluinya, sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi. Atmosfer bersifat dapat dimanfaatkan sehingga lapisan atmosfer bawah lebih rapat dibandingkan lapisan di atasnya, akibatnya tekanan udara berkurang sesuai ketinggian. Atmosfer bumi sangat unik dan hanya terdapat di bumi, maka kehidupan di bumi dapat berlangsung. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak berwarna, yaitu gas nitrogen (N2), oksigen (O2), Argon (Ar) dan Karbondioksida (CO2) meliputi hampir seratus persen dari volume udara kering. Lihat Tabel 4.10. Gas lain yang stabil adalah neon (Ne) helium (He), krypton (Kr), hydrogen (H) dan xeon (Xe). Sedangkan ozon (O3) dan radon (Rd) terdapat di atmosfer dalam jumlah sangat kecil dan kurang stabil. Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat terutama pada ketinggian antara 20 – 30 km yaitu merupakan ketinggian dari lapisan atmosfer. 4.29 Pada lapisan stratosfer ini terjadi suatu reaksi fotokimia (reaksi yang berlangsung dengan bantuan sinar). pada reaksi fotokimia ini, oksigen di ubah menjadi ozon (O3) dengan bantuan sinar ultraviolet dari sinar matahari (panjang gelombang sekitar 1800 A0). . v . 1800 Α 3O2 u  → 2O3 0 Adanya lapisan ozon di Stratosfer menahan radiasi ultraviolet, sehingga makhluk hidup terlindung dari bahaya radiasi ultraviolet (uv) ini, karena sinar UV bisa merusak sel-sel tubuh dan dapat menimbulkan kanker. Selain udara kering, lapisan atmosfer mengandung air dalam ketiga fasanya dan aerosol atmosfer. Oleh karena itu, udara kering yang murni di alam tidak pernah dijumpai karena; 1) adanya uap air yang jumlahnya berubah-ubah dan 2) ada injeksi zat ke dalam udara, seperti asap dan partikel debu. Udara ini disebut udara alam. Uap air yang jumlahnya relatif sedikit, terdapat pada lapisan bawah atmosfer, berasal dari penguapan perairan di bumi dan transpirasi tanaman. Gas utama dalam udara kering dapat Anda lihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Gas Utama dalam Udara Kering MACAM GAS VOLUME % MASSA % Nitrogen (N2) 78,088 75,527 Oksigen (O2) 20,949 23,143 Argon (Ar) 0,930 1,282 Karbon dioksida (CO2) 0,030 0,045 99,997 99,997 Jumlah Sumber: Tjasyono; 2006 4.30 LATIHAN Untuk memperoleh pemahaman Anda mengenai materi diatas, silahkan kerjakan latihan berikut ini. 1. Jelaskan dengan contoh apa yang dimaksud dengan SDA yang tidak dapat diperbaharui itu. 2. Jelaskan dengan contoh: a. Pendaurulangan (recycle) b. Penggunaulangan (reuse) c. Perawatan (repair) d. Penghematan (reduce) Apa alasannya sehingga kita perlu melakukan itu semua? 3. Apa sebabnya SDAH semakin langka dan keanekaragaman semakin menurun? Jelaskan dengan contoh-contoh! 4. Langkah Kerja a. Kumpulkan sampah rumah tangga dari rumah masing-masing b. Sebutkan mana sampah dan buatlah daftarnya. Gunakan batang runcing bambu atau logam untuk memilah dan membalik sampah. c. Tentukan masa sampah organik dan anorganik. d. Tentukan masa SDA terpulihkan dan tak terpulihkan e. Tentukan mana sampah yang dapat diurai dan mana yang tidak dapat diurai. f. Buatlah tabel sebagai berikut: Sampah dari daerah No Nama Sampah Organic Anorganik Pulih Tidak pulih Terurai Tak terurai 1. 2. 3. 4 dst g. Sampah nomor berapa yang dapat didaur ulang? h. Sampah nomor berapa saja yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang? 4.31 Petunjuk Jawaban Latihan Untuk dapat menjawab latihan secara lengkap. Carilah buku-buku dan bahan bacaan lain yang memuat tentang sumber daya alam, dan Anda dapat mengacu pada rambu-rambu pengerjaan latihan berikut: 1. SDA yang tak terpulihkan atau tak dapat diperbaharui adalah SDA yang tidak dapat diproduksi seperti bijih logam, gas bumi, batu bara, dan minyak bumi. 2. Dalam pemanfaatan SDA beserta sisa-sisanya dapat menjadi sampah dan mencemari lingkungan, sampah ada yang dapat diuraikan dan ada yang tidak dapat diuraikan, maka: a) Pendaurulangan (recycle) Yaitu dimana sampah yang dapat diuraikan dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui daur ulang (recycle). Contoh: Daun-daun yang dibusukkan dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman. Coba carilah oleh Anda contoh yang lainnya yang dapat didaur ulang! b) Penggunaulangan (reuse) Yaitu sampah yang tidak dapat diuraikan akan tetap sebagai sampah jika dibiarkan di lingkungan. Kita dapat menggunakan kembali sampah tersebut melalui pengunaulangan. Misalnya: kaleng bekas kue dapat digunakan lagi untuk wadah makanan atau botol bekas dapat digunakan lagi untuk menyimpan minum dan sebagainya. c) Perawatan (repair) Contoh: a. Membersihkan sumbu kompor secara berkala. b. Merawat mesin jahit, komputer dan peralatan lain. d) Penghematan (reduce) Menggunakan barang-barang yang sudah ada/barang bekas misalnya botol bekas selai dapat digunakan lagi untuk menyimpan gula dan sebagainya. Jadi tidak perlu membeli wadah baru. 4.32 Alasannya: 1) Dapat menghemat SDA, terutama SDA tak terpulihkan. 2) Mengurangi sampah, sehingga mencegah pencemaran. 3. SDAH semakin langka dan keanekaragaman semakin menurun, karena: Akibat pembudidayaan, kerusakan dan pencemaran lingkungan. Dalam pembudidayaan baik hewan maupun tumbuhan, manusia menyeleksi sifat-sifat yang baik dan sesuai dengan kebutuhannya. Hewan dan tumbuhan yang tidak sesuai akan dibiarkan bahkan dimusnahkan, maka makhluk hidup yang diabaikan menjadi langkah. Menurunnya keanekaragaman SDAH juga disebabkan oleh perusakan lingkungan, perburuan, kebakaran hutan/penebangan hutan dan lain sebagainya. 4. g dan h Anda dapat menyelesaikannya dengan cara Anda sudah mengisi tabel yang sudah disediakan coba pelajari/baca kembali oleh Anda pada petunjuk jawaban latihan nomor 2. 4.33 RANGKUMAN SUMBER DAYA ALAM Semua kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam (SDA). Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup disebut daya dukung lingkungan. Karena keterbatasan sumber daya alam, maka pemanfaatannya harus berkesinambungan dan disertai tindakan lingkungan. Berdasarkan sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut: Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable), dan Sumber daya alam yang tidak habis. Menurut potensi penggunaannya sumber daya alam (SDA) dibagi menjadi SDA materi, SDA energi, dan SDA ruang. Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi menjadi SDA nonhayati, dan hayati. Termasuk ke dalam SDA hayati adalah hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. Sumber daya tumbuhan mempunyai potensi khusus, yaitu mampu berfotosintesis. Mikroba sebagai salah satu SDA berfungsi dalam menghasilkan pangan, obat-obatan, dan rekayasa genetika. Eksploitasi SDA yang melampaui batas akan menyebabkan kerusakan. Kerusakan yang terjadi dapat berupa kepunahan dari suatu jenis organisme, kerusakan alam, dan bencana alam. Pemanfaatan SDA cenderung meningkat terus karena pertambahan penduduk dan perkembangan teknologi. Siklus Air Matahari memanaskan air di permukaan laut dan mengubahnya menjadi gas kasat mata yang disebut uap air. Perubahan itu disebut evaporasi. Uap air bergerak naik. Di atmosfer, suhu udara lebih rendah, sehingga uap air berubah kembali menjadi titik-titik air. Hal itu di sebut Kondensasi. Air jatuh dari awan sebagai hujan ke bumi dan melengkapi siklus air. Jumlah air di permukaan bumi 4.34 tetap sama sebab air mengalami siklus terus-menerus. Udara merupakan suatu campuran gas. Gas terbanyak di dalam udara adalah nitrogen sebanyak 78% dan oksigen 21%. Gas lainnya seperti karbondioksida, argon, uap air dan lain sebaginya di berikan dalam daftar dibawah. Pada umumnya komposisi udara konstan dari satu tempat ke tempat lain. Yang bervariasi hanyalah kandungan uap air dan debu/gas pencemar lainnya. Kandungan uap air didaerah tropis dan daerah kepulauan/samudra jauh lebih tinggi dibanding daerah subtropis. Demikian pula di daerah yang banyak industri udara banyak mengandung debu/asap dan gas pencemar (CO, NO, dan SO2) yang berasal dari gas buang pabrik/mesin. Terbentuknya Minyak bumi dan Gas Minyak bumi dan gas terbentuk jutaan tahun yang lalu di dasar laut. Ketika organisme laut yang kecil dan mati. Organisme tersebut tenggelam ke dasar laut dan tertutupi endapan yang akhirnya mengeras menjadi batu. Di bawah tekanan yan sangat besar, bahan-bahan yang setengah membusuk tersebut berubah menjadi minyak dan gas. Minyak dan gas bergerak perlahan ke permukaan dan berkumpul dalam sebuah rongga di antara lapisan batuan. Rongga-rongga itulah yang dibor untuk mendapatkan minyak dan gas. Pembentukan Batubara Batu bara adalah mineral hitam yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba. Ketika tumbuhan mati, tumbuhan tersebut terbenam ke dalam rawa. Tidak adanya oksigen di dalam rawa menyebabkan tumbuhan tersebut tidak membusuk, melainkan berubah menjadi bahan serata yang di sebut gambut. Ketika lapisan gambut yang saling bertumpuk mendapat tekanan yang sangat besar dari permukaan, maka lapisan itu berubah menjadi batu bara lunak (lignit). Tekanan yang lebih besar mengubah batu bara lignit menjadi batu bara muda (bituminus) yang kadang-kadang berubah menjadi batu bara yang keras dan mengkilap (antrasit). Kedua jenis batu bara tersebut di tambang untuk dimanfaatkan. 4.35 FORMATIF I Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat. 1. Manakah yang bukan merupakan pengertian SDA adalah….. A. Semua kekayaan bumi baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia. B. Sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer sebagai energi kinetik. C. Segala sesuatu yang ada di sekelilling manusia yang bukan dibuat manusia yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia. D. Sumber daya terbentuk karena kekuatan alam. E. Sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai energi yang potensial yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia. 2. Manakah diantara SDA berikut yang merupakan SDA kekal dan tak akan habis dipakai? A. Cahaya matahari, energi laut, dan udara. B. Suhu, kelembaban, dan air. C. Tumbuhan, ganggang, dan jamur. D. Hewan, tumbuhan, dan protozoa E. Logam, batu bara, dan mineral 3. Manakah yang tergolong SDA terpulihkan? A. Besi, baja, logam mulia. B. Minyak bumi C. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme. D. Fosil hewan dan tumbuhan E. Bahan sintetik 4.36 4. Manakah yang tergolong pendaurulangan (Recycle)? A. Pemanfaatan sampah sebagai barang berguna B. Memanfaatkan sampah sebagai pupuk kompos. C. Pembakaran sampah D. Kaleng susu untuk wadah gula E. Membuat kerajinan dari plastik bekas. 5. Pemanfaatan ulang mempunyai tujuan mulia untuk pelestarian lingkungan, kecuali… A. Menghemat penggunaan SDA B. Mencegah pencemaran lingkungan C. Mengurangi sampah D. Mengurangi belanja E. Mengurangi kerusakan lingkungan. 6. Hasil pengolahan batu bara diantaranya… A. Ligroin D. Parafin B. Bensin E. Benzena C. Kerosin 7. Pernyataan yang tidak sesuai untuk minyak bumi adalah: A. Berasal dari tumbuhan yang tertimbun berjuta tahun. B. Berasal dari hewan laut yang tertimbun berjuta tahun. C. Terjadi karena penguraian tak sempurna hewan laut selama berjuta tahun. D. Terjadi pada batuan endapan berjuta tahun yang lampau. E. Dikenal sebagai bahan bakar fosil. 4.37 8. Energi melimpah yang penggunaannya tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan tidak mempengaruhi sumber energi itu adalah …. A. Energi matahari D. Energi minyak bumi B. Energi gas bumi E. Energi batu bara C. Energi nuklir 9. Temperatur di bawah ini, yang menunjukkan volume air berkurang jika air panas didinginkan adalah … A. 00 C D. 60 C B. 20 C E. 100 C C. 40 C 10. Oksigen (O2) ada di udara dengan persen volume sebesar 20,95%. Gas ini berada di udara sebagai hasil… A. Proses oksidasi D. Proses radiasi matahari B. Proses fotosintesis E. Proses penguraian C. Proses pembakaran 11. Gas di bawah ini merupakan gas yang sangat aktif, dapat menahan radiasi ultraviolet sehingga makhluk hidup terlindung dari bahaya radiasi ultraviolet, gas tersebut adalah …. A. Oksigen (O2) D. Hidrogen (H2) B. Karbon dioksida (CO2) E. Nitrogen (N2) C. Ozon (O3) 4.38 BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes formatif I yang ada pada bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 1. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100% 10 Arti Tingkat Penguasaan : 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup < 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2, Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai. 4.39 KEGIATAN BELAJAR-2 LINGKUNGAN HIDUP Dra. Yuyu Hendawati, M.Pd. PENGANTAR Kita telah menyadari bahwa manusia bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan. Coba amati lingkungan disekitar Anda! Disekitar lingkungan terdapat faktor abiotik (tanah , air, udara, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan termasuk manusia). Komponen biotik maupun abiotik dalam lingkungan dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia. Definisi lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Untuk dapat memahami pengertian “Lingkungan Hidup”, maka pikirkanlah segala sesuatu yang ada di sekitar kita dan mempunyai pengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu organisme. Ternyata lingkungan hidup terdiri dari lingkungan biotik (makhluk-makhluk hidup) dan lingkungan abiotik (benda-benda bersifat mati). Dalam kondisi alam, lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk menyeimbangkan keadaannya namun keseimbangan dapat terganggu atau berubah karena pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan seperti peningkatan eksploitasi sumber daya alam akan meningkatkan tekanan terhadap lingkungan, yaitu timbulnya zat-zat sampah yang mengakibatkan terjadinya pencemaran atau polusi terhadap lingkungan. A. Keseimbangan Lingkungan Apakah masih ada lingkungan yang asri dan alami di sekitar Anda? Jika masih ada tentunya lingkungan tersebut memiliki komponen lingkungan yang seimbang. Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung, karena dalam suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan seperti rantai makanan, jaring makanan, daur materi, aliran energi, piramida makanan 4.40 dan lain-lain. Semua dinamika tersebut memungkinkan proses kehidupan terus berlangsung dan berkesinambungan. Dinamika dapat menunjukkan bahwa antara komponen ekosistem selalu terjadi interaksi. Pada hakikatnya komponenkomponen yang ada terlibat dalam aksi reaksi dan berperan sesuai keseimbangan pemindahan energi (aliran energi) dan siklus biogeokimia dapat berlangsung dalam ekosistem yang terpadu. (Pratiwi; 2000). Akibat adanya interaksi yang saling membutuhkan maka tidak akan ada satupun komponen biotik yang populasinya bertambah terlalu cepat, sedangkan yang lainnya berkurang. Hal ini sangat memungkinkan karena pada hakikatnya setiap komponen akan menjadi pendukung, sekaligus pengontrol pertumbuhan populasi komponen biotik maupun abiotik lainnya. Lingkungan yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang tinggi. Keseimbangan lingkungan ditentukan oleh seimbangnya yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya antara bahan makanan yang terbentuk dengan yang digunakan, seimbangnya antara factor-faktor abiotik dan biotik. Daya lenting yaitu daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Sedangkan daya dukung yaitu kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Keseimbangan lingkungan merupakan keseimbangan yang dinamis, yaitu keseimbangan yang dapat mengalami perubahan. Keseimbangan lingkungan berubah karena perubahan-perubahan lingkungan. (Yekti; 2000) B. Perubahan Lingkungan Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan karena sebagain dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena faktor alami. Dampak dari 4.41 perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia juga yang harus menanggung serta mengatasinya. 1. Perubahan Lingkungan karena Campur Tangan Manusia Perubahan lingkungan karena campur tangan manusia contohnya penebangan hutan, pembangunan pemukiman, penerapan intensifikasi pertanian dan teknologi. Penebangan hutan yang liar mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air. Akibatnya, daya dukung hutan menjadi berkurang. Selain itu, penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya banjir dan erosi. Akibat lain adalah munculnya harimau, babi hutan, dan ular di tengah pemukiman manusia karena semakin sempitnya habitat hewan-hewan tersebut. Penebangan hutan secara liar dapat Anda lihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8. Penebangan hutan yang semena-mena (Pratiwi; 2000) 4.42 Pembangunan pemukiman pada daerah-daerah yang subur merupakan salah satu tuntutan kebutuhan akan papan. Semakin padat populasi manusia, lahan yang semula produktif menjadi tidak atau kurang produktif. Pembangunan jalan kampung dan desa dengan cara betonisasi mengakibatkan air sulit meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, bila hujan lebat memudahakan terjadinya banjir. Selain itu, tumbuhan disekitarnya menjadi kekurangan air sehingga tumbuhan tidak efektif melakukan fotosintesis. Akibat lebih lanjut, kita merasakan panas akaibat tumbuhan tidak secara optimal memanfaatkan CO2, peran tumbuhan sebagai produsen terhambat. Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan produksi, sedangkan di sisi lain bersifat merugikan. Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu kawasan lahan hanya ditanami satu macam tanaman, disebut pertaniai tipe monokultur, dapat mengurangi keanekaragaman sehingga keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh. Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak yang lain akibat penerapan tipe ini adalah terjadinya ledakan hama. Teknologi dan keseimbangan lingkungan, dengan berkembangnya ilmu dan teknologi (IPTEK), kemampuan manusia untuk mengeksploitasi lingkungannya semakin mudah. Dengan bantuan ilmu dan teknologi, manusia dapat menciptakan alat dan bahan yang dapat mempermudah kerjanya. Contohnya pembabatan hutan, pengolahan lahan pertanian, pemberantasan hama, penggunaan pupuk buatan dan lain-lain yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ekosistem dapat dicapai dengan mudah. Di sisi lain, ternyata kemudahan dan kesejahteraan itu dapat mengubah pola hidup manusia menjadi lebih konsumtif. Maka dengan demikian peningkatan populasi manusia, peningkatan kebutuhan hidup, kemudahan mengeksploitasi lingkungan, serta perubahan pola tingkah laku manusia akan 4.43 meningkatkan tekanan terhadap daya dukung lingkungan. Hal inilah yang akan menyebabkan krisis lingkungan. Maka, jelaslah bahwa peranan manusia dalam pengubahan lingkungan sangat dominan. 2. Perubahan Lingkungan karena Faktor Alam Tentu Anda masih ingat beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia. Bencana alam yang terjadi di Indonesia diantaranya adalah Tsunami yang terjadi di Aceh dan Pangandaran. Coba sebutkan oleh Anda contoh bencana alam lainnya yang mengakibatkan perubahan lingkungan di Indonesia? Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana alam. Bencana alam seperti kebakaran hutan di musim kemarau menyebabkan kerusakan dan matinya organisme di hutan tersebut. Selain itu, terjadinya letusan gunung menjadikan kawasan di sekitarnya rusak. C. Pencemaran Lingkungan Tahukah Anda apakah timbulnya pencemaran? Penyebab timbulnya pencemaran terhadap lingkungan adalah pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dan perkembangan teknologi. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan hidup serta perubahan tingkah laku manusia, maka peningkatan eksploitasi terhadap SDA meningkatkan tekanan terhadap lingkungan. Peningkatan tekanan terhadap lingkungan antara lain: 1. Makin meningkatnya kerusakan makin menjurus ke arah rusaknya keseimbangan ekosistem. 2. Timbulnya zat-zat sampah dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran atau polusi terhadap lingkungan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut pulutan. Syarat-syarat suatu zat tersebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 4.44 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak. Apa yang Anda ketahui tentang polutan? Polutan adalah bahan atau zat yang dapat menimbulkan pencemaran. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: a. Kadarnya melebihi batas normal b. Berada pada waktu yang tidak tepat c. Berada pada batas yang tidak semestinya d. Kadarnya melebihi batas normal. Bagaimana sifat-sifat dari polutan? Polutan mempunyai sifat yaitu: a. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi. b. Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak. Berdasarkan apakah Anda dapat membedakan pencemaran lingkungan? Pencemaran lingkungan dapat dibedakan berdasarkan tempat terjadinya, macam bahan pencemarnya dan tingkat pencemaran. Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran tanah. 1. Pencemaran Air Pencemaran air dapat berasal dari berbagai sumber pencemaran, antara lain berasal dari industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan sebagainya. a. Industri: Pabrik industri mengeluarkan limbah yang dapat mencemari ekosistem air, pembuangan limbah industri ke sungai-sungai dapat menyebabkan merubahnya susunan kimia, bakteriologi serta fisik air. Polutan yang dihasilkan oleh pabrik dapat berupa: 1) Logam berat : timbal, merkuri, tembaga, seng dan lain-lain. 2) Panas : air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap 4.45 Oksigen yang pada akhirnya akan mematikan biota air. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida dan pembuangan sampah domestik, misalnya sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. b. Limbah Rumah Tangga Dari rumah tangga dapat dihasilkan berbagai macam zat organik dan anorganik yang dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara di sungai-sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik dari limbah rumah tangga bisa terbawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan epidemi yang luas di masyarakat. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air. c. Limbah Pertanian Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian, air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang, sehingga mengalami pertumbuhan dengan cepat, ganggang yang menutupi permukaan air akan berpengaruh jelek terhadap ikan-ikan dan komponen biotik air ekosistem dari air tersebut. Dari daerah pertanian terlarut pula sisa-sisa pestisida yang terbawa ke sungai atau bendungan, pestisida yang bersifat toksit akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia. Fosfat hasil pembusukan bernama NO dan pupuk pertanian terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang. 4.46 Pencemaran air oleh minyak sangat merugikan karena dapat menimbulkan hal-hal sebagai berikut: a. Adanya minyak menyebabkan penetrasi sinar ke dalam air berkurang. b. Konsentrasi oksigen terlarut menurun dengan adanya minyak karena lapisan film minyak menghambat pengambilan oksigen oleh air. c. Adanya lapisan minyak pada permukaan air akan mengganggu kehidupan burung air, karena burung-burung yang berenang dan menyelam bulu-bulunya akan ditutupi oleh minyak sehingga menjadi lengket satu sama lain. d. Penetrasi sinar dan oksigen yang menurun dengan adanya minyak dapat mengganggu kehidupan tanaman-tanaman laut. Benda-benda yang dapat menyebabkan turun atau rusaknya kualitas air berasal dari benda-benda yang berbentuk gas adalah sebagai berikut: a. Gas Oksigen (O2) atau zat asam; diperlukan untuk makhluk hidup yang berada di udara, daratan maupun di dalam air. b. Gas lain dalam air (CO2, CO, H2S) Gas CO terbentuk karena proses pembakaran bahan-bahan minyak, batu bara dan lain-lain kurang sempurna, gas CO yang berada di udara dalam jumlah besar dapat menyebabkan kematian, air tidak terdapat CO, H2S terjadi pada proses pembusukan zat-zat organik, penyebab bau busuk. Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri, air pendingin tersebut setelah digunakan akan mendapatkan panas dari bahan yang didinginkan, kemudian dikembalikan ke tempat asalnya yaitu sungai atau sumber air lainnya. Air buangan tersebut mungkin mempunyai suhu lebih tinggi daripada air asalnya, kenaikan suhu air akan menimbulkan beberapa akibat sebagai berikut: sejumlah oksigen terlarut di dalam air menurun 4.47 a) kecepatan reaksi kimia meningkat b) kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu c) jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati. 2. Pencemaran Udara Pencemaran udara akan terjadi jika ke dalam udara itu masuk sejumlah bahan pencemar seperti asap, gas, debu dan sebagainya, dalam jumlah dan bentuk tertentu yang dapat menimbulkan gangguan terhadap kehidupan. Udara yang tercemar pada mulanya akan mengganggu saluran pernapasan, namun ada pula yang dapat menyebabkan kematian. Bahan penting yang mencemari udara antara lain: senyawa yang mengandung sulfur (SO2, SO3, H2S) yang berasal dari pembangkit tenaga listrik, industri, pembakaran kayu, batu bara dan produk-produk minyak bumi, nitrogen oksida (NO2) yang berasal dari kendaraan bermotor dan industri, kaborn monoksida (CO) terutama yang dikeluarkan kendaraan bermotor. Pencemaran udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut: a. Gas H2S. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bias juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara. b. Gas CO dan CO2. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas CI2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernafasan. Selain itu, gas CO2 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat CO2 disebut juga sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca dapat tilihat pada gambar 4.9 4.48 Gambar 4.9 Efek rumah kaca. Syamsuri (2002: 152) Panas matahari yang masuk ke bumi biasanya dipantulkan lagi ke luar angkasa.Tetapi karena atmosfer Bumi diselubungi CO2, panas tersebut dipantulkan lagi ke Bumi dan Bumi makin panas. c. Partikel SO2 dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel pada, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan. d. Batu bara yang mengandung sulphur melalui pembakaran akan menghasilkna sulphur dioksida (SO2). Sulphur Dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulphur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada 4.49 manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih. e. Gas Chlorofluoro Carbon (CFC). CFC adalah zat kimia yang terdiri 3 jenis unsure yaitu Chlor (Cl), Fluor (F), dan Carbon (C). gas CFC mempunyai sifat tidak beracun, tidak berbau, tidak terbakar, dan sangan stabil karena tidak beraksi. CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi. Contoh mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (Freon), lemari es, dan hairspray. Gas CFC yang membubung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3), jika gas CFC mencapai lapisan ozon akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon mengakibatkan lapisan ozon berlubang yan disebut dengan “lubang ozon”. Bagaimana kalau tidak ada lapisan ozon? Kalau tidak ada lapisan ozon, radiasi cahaya UV mencapai permukaan bumi dan menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, ganggang dilautan mati, terjadi mutasi genetik dan menyebabkan kangker kulit atau kangker retina mata. Tentu Anda mengetahui fungsi dari lapisan ozon. Lapisan ozon dapat menahan atau menyerap gelombang pendek dari radiasi matahari (terutama UV) yang berenergi tinggi. Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. Materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara. 4.50 Udara yang masih bersih merupakan campuran berbagai gas, susunannya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Komposisi Udara Bersih dan Kering MACAM GAS Nitrogen Oksigen Argon Karbondioksida Neon Helium Methane Krypton Hydrogen Karbonmonoksida Sufurdioksida Nitrogendioksida Ozon (N2) (O2) (Ar) (CO2) (Ne) (He) (CH4) (Kr) (H2) (CO) (SO2) (NO2) (O3) PERSENTASE (%) VOLUME 78,084 20,946 0,934 0,03252 0,00182 0,000524 0,00015 0,000114 0,00005 sedikit sekali sedikit sekali sedikit sekali 0,01 – 0,04 ppm Sumber: Daryanto (2004: 24) Secara umum sumber pencemaran udara dapat terjadi karena faktor alamiah, yaitu peristiwa yang terkena alam sehingga mneimbulkan pencemaran yang dapat mengganggu manusia, hewan, dan tumbuhan (Letusan gunung, dan peristiwa di desa Bekucuk), atau terjadi karena buatan manusia (limbah industri, pemukanan, dan lain-lain). Hidrokarbon merupakan bentuk gas yang memberikan reaksi bersifat inert, yaitu agak lambat jalannya dan dapat menyebabkan asphyxiant (sesak nafas ringan). Gas ini secara langsung tidak menimbulkan efek yang merugikan kesehatan manusia dan dapat toleransi oleh tubuh melalui pernapasan serta tidak memberikan efek sistemik. Bahayanya, apabila polutan ini mengadakan reaksi di bawah sinar matahari, akan membentuk photochemical oxidant (Sekunder pulutan yang terbentuk oleh sebab pengaruh sinar matahari pada oksidasi nitrogen dan hidrokarbon di udara), yang terhadap tanaman berpengaruh necrosis, chlorosis, dan gangguan pertumbuhan. Pada manusia menyebabkan asphexia 4.51 (gangguan pernafasan) berat dan bersifat anaesthetic terhadap susunan syaraf, serta membuat mata terus berair karena iritasi. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pencemaran udara antara lain: 1) Kecepatan Angin: semakin cepat angin semakin cepat pula perluasan derajat pencemaran; meski di sisi lain diharapkan terjadi penepisan derajat konsentrasi yang lebih cepat pula. 2) Kemampuan Atmosfer untuk meningkatkan atau menekan gerakan udara secara vertikal (stabilitas udara) dapat memperluas atau mempertipis volume pencemaran. 3) Inversi dan turunnya hujan dapat pula menipiskan pencemaran udara. Namun dampak negatif yang mungkin ditimbulkan adalah terbawanya polutan oleh hujan yang dapat menimbulkna pencemaran air atau tanah. Jenis, Sumber, dan Akibat bahan pencemaran udara dapat Anda lihat pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Jenis, Sumber dan Akibat Bahan Pencemara Udara No Gas 1. Karbonmonoksi da (CO) 2. Belerangoksida (SO2) 3. Asam Belerang (H2S) 4. Nitrogen Oksida (NOx) Sumbernya Kendaraan bermotor Akibatnya Pusing, pandangan kabur, kehilangan daya pikir, penurunan koordinasi syaraf, akhirnya kematian Pembakaran arang Iritasi mata, saluran perna batu, minyak bumi, fasan, pandangan kabur, pengilangan gejala penyakit jantung. Minyak Tanah. Industri logam. Proses Industri Pusing, sakit kepala, a) Pabrik kertas conjuctivitas, sakit mata, b) Pabrik gula bau. c) Waste disposal d) Pengilangan minyak gas H2S dari protein Proses pembakaran Bronchitis, bisul berair, suhu tinggi, proses kanker paru-paru, kimia. emphysema. 4.52 5. Hidrokarbon (HC) Industri. Partikel Kegiatan pembangunan industri logam, penambangan, pengilangan. Iritasi pada selaput lendir, iritasi mata dan saluran pernapasan. Mengganggu saluran pernapasan, mengotori ba ngunan dan bahan makanan. Smoq (asap) Merusak tanaman, tembakau dan karet. Clrofluorocarbon Aerosol, Hairspray Racun terhadap manusia. (CFC) AC, Kulkas. Sumber : Daryanto (2004: 30-31) 3. Pencemaran Tanah Pencemaran tanah karena tingkah laku manusia yang dikaitkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama ialah karena mulai bervariasinya macam sampah yang ditemukan dalam kehidupan, serta dipergunakannya berbagai macam zat kimia untuk pupuk atau keperluan industri lainnya. Bahan pencemar tanah berasal dari limbah pabrik, limbah rumah tangga, rongsokan kendaraan, dan sampah-sampah buangan organisme yang hidup di atas seperti bahan pencemar yang mencemari air, bahan pencemar juga memiliki beberapa sifat, ada yang pembusukannya memerlukan banyak oksigen dan ada yang sulit dihancurkan oleh mikroba tanah. Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini: a. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca dan kaleng. b. Detergen yang bersifat nonbio degradable (secara alami sulit diuraikan). c. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida. Contoh pencemaran tanah karena sampah misalnya oleh pabrik, botol bekas, kaleng bekas, dan sebagainya. Untuk Negara-negara yang sudah maju hal ini menjadi problema yang cukup besar, karena pengelolaannya 4.53 memerlukan suatu teknik atau cara tersendiri. Misalnya plastik tidak dapat hancur sendiri, jadi jika plastik dibuang sembarangan, maka tanah yang mengandung plastik tersebut, tidak dapat menyerap air dan akan menjadi gersang. Pencemaran tanah karena penggunaan zat kimia akan terjadi karena sisa-sisanya dapat mencemari air tanah dan bahkan dalam konsentrasi yang rendah ditemukan pada tanaman. Pencemaran karena tinja, pembuangan sampah yang tradisional dari rumah tangga adalah juga merupakan masalah kesehatan lingkungan yang pelik. Telah diketahui bahwa banyak tanah yang mempunyai kandungan unsur yang rendah sehingga untuk memperoleh hasil yang diharapkan diperlukan penambahan-penambahan unsur yang dimaksud perlu dilakukan pemupukan, selama jadi pupuk atau dosis pupuk itu sesuai dengan yang diminta, maka tindakan pemupukan tersebut merupakan hal yang baik dan merupakan tindakan pencemar, namun jika jumlah atau dosis pupuk itu melampaui dosis yang diperlukan, maka hal ini telah merupakan pencemaran. Kelebihan pupuk yang diberikan tidak hanya mempengaruhi ketersediaan unsur yang diberikan itu sendiri, tetapi juga unsur-unsur lain dalam tanah yang semula dalam keadaan jumlah dan ketersediaan yang baik, sebagai akibat yang lebih jauh lagi dari kelebihan dosis tersebut adalah kemungkinan perubahan sifat fisik tanah yang bersangkutan, sebagaimana akibat kelebihan dalam pemberian urea, tanah yang semula bersifat gembur berubah menjadi tandus. Pembuangan sampah ke dalam lubang-lubang sampah dapat juga mengakibatkan pencemaran, selama sampah tadi hanya terdiri dari bendabenda yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau yang mudah dihancurkan, selama itu kecil sekali peluang akan mengandung banyak benda-benda plastik, kaleng atau benda-benda yang sukar sekali dihancurkan, maka telah berlangsung pencemaran tanah. 4.54 Tanah yang tercemar akan mengalami perubahan baik struktur maupun teksturnya, organisme yang menggunakan tanah dan sebagai medium hidupnya banyak yang mati, dan akan muncul spesies lain yang memakai bahan-bahan organik yang tersedia di tanah, jika bahan pencemar tidak mengandung bahan organik, biota tanah banyak yang mati, bahan-bahan pencemaran yang beracun seperti H2SO4 akan mematikan tanaman dan produktivitas ekosistem menurun. Terhadap manusia, pencemaran tanah memberikan dampak yang tidak langsung, polutan beracun atau polutan biologis bakteri virus akan meresap ke dalam tanah, mengikuti aliran air tanah sehingga mencapai mata air. Air sumur penduduk di sekitar aliran sungai banyak yang tercemar, yang berasal dari pencemaran tanah di sekitar sungai dan berbagai macam limbah. Minum air tercemar dapat memperberat/ merusak tugas hati dan ginjal. D. Pengukuran (Parameter) Pencemaran Dengan mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/ kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Parameter-parameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut. 1. Parameter Kimia Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam berat. 2. Parameter Biokimia Parameter biokimia meliputi BOD (Biological Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari pada suhu 200C. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. 4.55 Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm. 3. Parameter Fisik Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas. 4. Parameter Biologi Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya bakteri coli, virus, bentos dan plankton. 4.56 LATIHAN Untuk memperoleh pemahaman Anda mengenai materi di atas, silahkan kerjakan latihan berikut ini: 1. Coba Jelaskan oleh Anda, untuk menjaga agar selalu terjadi keseimbangan lingkungan atau suatu ekosistem dikatakan seimbang apabila…. 2. Tuliskan benda-benda yang dapat menyebabkan turun atau rusaknya kualitas air berasal dari benda-benda yang berbentuk gas. Petunjuk Jawaban Latihan Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda dapat mencocokkan hasil jawaban Anda dengan pedoman di bawah ini: 1. Suatu Ekosistem dikatakan seimbang apabila semua komponen dalam ekosistem tersebut berperan sesuai dengan fungsi masing-masing. Lingkungan seimbang di dalamnya terdapat rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan. Untuk menjaga agar terjadi keseimbangan lingkungan, maka penurunan atau kenaikan populasi tiap-tiap jenis hewan atau tumbuhan harus dalam batas-batas tertentu. 2. Benda-benda yang dapat menyebabkan turunnya kualitas air berasal dari benda-benda yang berbentuk gas adalah : a. Gas Oksigen (O2) atau zat asam diperlukan untuk makhluk hidup. b. Gas lain dalam air (CO2, CO, H2S) 4.57 RANGKUMAN LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup. Komponen lingkungan terdiri dari faktor biotik (tumbuhan, hewan, manusia, mikroorganisme) dan faktor biotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu). Dalam lingkungan, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan dan manusia berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme sebagai pengurai. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik, serta dipengaruhi oleh budaya manusia. Lingkungan hidup merupakan sumber daya alam, karena mansia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dari lingkungan. Makin baik mutu lingkungan, makin baik pula hidup manusia. Keseimbangan Lingkungan Suatu ekosistem dikatakan seimbang apabila semua komponen dalam ekosistem tersebut berperan sesuai dengan fungsi masing-masing. Lingkungan yang seimbang di dalamnya terdapat rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan piramida makanan. Untuk menjaga agar selalu terjadi keseimbangan lingkungan, maka penurunan dan kenaikan populasi pada tiap jenis hewan atau tumbuhan harus dalam batas-batas tertentu. Keseimbangan lingkungan merupakan keseimbangan yang dinamis, yaitu keseimbangan yang dapat mengalami perubahan. Keseimbangan lingkungan berubah karena perubahan-perubahan pada lingkungan. Karena hal tersebut, maka dalam merubah lingkungan diusahakan agar keseimbangan lingkungan yang baru tetap mendukung mutu hidup. Perubahanperubahan lingkungan dapat terjadi karena hal berikut. 1. Faktor alami, contohnya gempa bumi, gunung meletus, angin dan banjir. 2. Perbuatan manusia, contohnya penebangan hutan untuk pertanian, pemukiman, pabrik dan pembuatan bendungan. Kepadatan penduduk sangat berkaitan erat dengan daya dukung lingkungan. 4.58 Makin tinggi kepadatan penduduk, makin banyak pula kebutuhannya, sehingga dapat menyebabkan turunnya daya dukung lingkungan. Pencemaran lingkungan atau pulusi disebabkan oleh bahan pencemar (polutan) yang berasal dari berbagai sumber. Menurut sumbernya, polutan berasal dari buangan limbah industri, sampah organik, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah reaktor nuklir. Suatu zat disebut pulutan jika memenuhi syarat sebagai berikut. 1. Jumlahnya melebihi batas normal. 2. Berapa pada tempat yang tidak semestinya. 3. Berada pada waktu yang tidak tepat. Berbagai macam sifat polutan adalah sebagai berikut. 1. Merusak untuk sementara, tetapi segera dapat dinetralkan oleh lingkungan sehingga tidak merusak lagi. 2. Merusak setelah jangka waktu lama. Menurut tempatnya, pulusi dapat digolongkan menjadi polusi udara, tanah, dan air. Polusi udara disebabkan oleh asap pabrik, asap kendaraan bermotor, letusan gunung berapi, reaktor nuklir, dan pembakaran. Polusi tanah disebabkan oleh sampah sintetik (plastik, kaleng), detergen non biodegradable, dan zat kimia buangan pertanian. Polusi air disebabkan oleh limbah industri, sampah organik, dan minyak bumi yang tumpah dari kapal tanker. Menurut jenisnya bahan pencemar dibedakan menjadi polutan kimia, polutan biologi dan polutan fisik. Dalam mengukur tingkat pencemaran diperlukan parameter-parameter, yaitu parameter kimia, biokimia, fisik dan biologi. Parameter kimia meliputi pH, alkalinitas, dan kandungan zat. Parameter biokimia meliputi BOD dan COD. Parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau kekeruhan, dan radioaktivitas. Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya bakteri coli, virus bentos dan plankton. Selain polutan, perubahan lingkungan juga disebabkan oleh penggundulan hutan, penerapan intensifikasi pertanian, dan pembangunan infrastruktur seperti pemukiman dan jalan. 4.59 TES FORMATIF 2 Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat. 1. Berikut ini yang bukan merupakan ciri ekosistem yang seimbang adalah … a. Keberadaan setiap komponen biotik merupakan penyedia materi komponen biotik lain. b. Tidak terjadi penekanan suatu komponen biotik terhadap komponen biotik lainnya. c. Interaksi antarkomponen biotik penyusunnya. d. Perubaan suatu komponen berfungsi untuk menghilangkan komponen lain. e. Perubahan suatu komponen berfungsi untuk mengontrol komponen lain. 2. Diantara kegiatan manusia berikut ini yang sangat berpengaruh terhadap perubahan keseimbangan lingkungan adalah … a. Melakukan perburuan hewan pada musim berburu. b. Mengubah hutan untuk daerah industri. c. Membuat terasering pada lahan kritis d. Bercocok tanam dengan sistem tumpang sari. e. Pemberantasan hama secara biologis. 3. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat kemajuan teknologi adalah …. a. Penurunan aliran darah dengan radioisotop b. Penyembuhan dengan radiasi. c. Meningkatnya pencemaran lingkungan d. Diagnosis penyakit dengan radioaktif e. Ditemukannya bibit unggul. 4. Berikut merupakan faktor penyebab perubahan lingkungan. (1) Memberantas hama secara biologis. (2) Pembangunan perumahan. (3) Angin rebut. (4) Penebangan hutan. (5) Pengeringan rawa. (6) Banjir. Perubahan lingkungan akibat perbuatan manusia ditunjukan oleh nomor…. a. (1), (2), dan (3) d. (2), (4), dan (6) b. (1), (2), dan (6) e. (3), (5), dan (6) c. (2), (3) dan (5) 5. Dampak apakah yang timbul jika kita menggunakan gas CFC pada kulkas, hair sprai, dan AC . . . a. Pencemaran udara didalam rumah b. Pencemaran rumah disekitar perumahan 4.60 c. Muculnya ozon distratosfer d. Efek rumah kaca e. Terjadi hujan asam 6. Polusi udara dapat menyebabkan terjadinya mengakibatkan … a. Semua hama mati. b. Pertumbuhan yang sehat pada tanaman. c. Menurunkan porositas tanah. d. Peningkatan mineral dalam tanah. e. Kerusakan pada tumbuhan. hujan asam yang 7. Hal-hal berikut yang bukan penyebab pencemaran lingkungan adalah … a. Jumlah kendaraan bermotor. b. Banyaknya pabrik di suatu tempat. c. Sisa air cucian detergen. d. Pembuatan kompos. e. Penggunaan pestisida. 8. Perhatikan pernyataan berikut ini! (1) CO2 di udara meningkat. (2) Terbentuknya awan. (3) Panas dipantulkan kembali. (4) Suhu atmosfer meningkat (5) Pembakaran. Urutan terjadinya efek rumah kaca adalah … a. (5) – (4) – (2) – (3) – (1) d. (5) – (1) – (3) – (4) – (2) b. (5) – (1) – (2) – (3) – (4) e. (5) – (1) – (4) – (3) – (2) c. (5) – (1) – (3) – (2) – (4) 9. Bahan pencemar yang mengakibatkan rusaknya lapisan ozon adalah … a. CFC d. NO b. CO e. NO2 c. CO2 10. Hasil pembakaran tidak sempurna kendaraan bermotor yang dapat mengganggu kegiatan fisiologis karena bereaksi cepat dengan Hb adalah … a. O d. SO2 b. CO2 e. CO c. SO 11. Organisme yang dapat digunakan seabagai parameter pencemaran air adalah … f. Amoeba c. Paramaecium e. Planaria g. Bakteri Coli d. Euglena 4.61 BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes formatif I yang ada pada bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 1. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100% 10 Arti Tingkat Penguasaan : 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup - 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2, Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulang kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai. 4.62 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF TES FORMATIF -1 1. B (Salah, karena pengertian SDA yang benar adalah pada jawaban A,C,D, dan E) 2. A (Cahaya matahari, energi laut, dan udara merupakan SDA yang kekal dan tidak habis dipakai) 3. C (Tumbuhan, hewan dan mikroorganisme dapat terpulihkan karena dapat berproduksi) 4. B (Sampah yang dapat diuraikan dapat dimanfaatkan setelah didaur ulang) 5. D (Tidak tepat, karena tujuan penggunaulangan (Reuse) yaitu untuk pelestarian lingkungan) 6. E (Benzena merupakan produk kimia hasil dari pengolahan batu bara) 7. C (Tidak tepat, karena minyak bumi disebut bahan baker fosil, terbentuk dari Fosil hewan atau tumbuhan yang tertimbun berjuta-juta tahun) 8. A (Penggunaannya tidak menyebabkan pencemaran lingkungan dan tidak mempengaruhi sumber energi) 9. C (Air panas didinginkan volumenya berkurang dengan teratur sampai 4ºC (Anomali Air)) 10. B (Proses fotosintesis menghasilkan oksigen) 11. C (Ozon dilapisan stratosfere dapat menahan radiasi U. V sehingga mahkluk hidup terhindar dari bahaya radiasi U. V) 4.63 TES FORMATIF – 2 1. D (Tidak tepat, ciri ekosistem yang seimbang merupakan jawaban dari option A, B, C, dan E) 2. B (Mengubah hutan untuk daerah industri berpengaruh terhadap perubahan keseimbangan lingkungan) 3. C (Dampak negatif meningkatnya pencemaran lingkungan) 4. D (Penyebab perubahan lingkungan akibat perbuatan manusia antara lain pembangunan perumahan, penebangan hutan dan banjir) 5. C (Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi CFC dan ozon sehingga lapisan ozon berlubang yang disebut lubang ozon) 6. E (Hujan asam mengakibatkan kerusakan pada tumbuhan) 7. D (Sudah jelas karena pada pembuatan kompos tidak menyebabkan pencemaran lingkungan) 8. E (Sudah jelas) 9. A (Karena CFC dapat mengakibatkan rusaknya lapisan ozon) 10. E (Karena CO dapat bereaksi cepat dengan HB) 11. B (Planaria dapat dijadikan indikator biologis tingkat pencemaran air) 4.64 GLOSARIUM Alkalinitas : Sifat kebasaan BOD : Ukuran jumlah polusi organik di air yang (Biological Oxygen Demand) diukur sebagai jumlah oksigen pada sampel air yang disimpan selama 5 hari dengan suhu 200 C. Dekomposer : Organisme pengurai bahan organik menjadi anorganik. Daur Hidrologi : Peredaran gerakan air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui berbagai tingkat atau proses. Daur Karbon : Rangkaian tranformasi di mana karbondioksida ditetapkan sebagai karbon atau senyawa karbon dalam organismeorganisme hidup melalui fotosintesis yang dibebaskan melalui penguraian organisme pengikat dan akhirnya dikembalikan kepada keadaan aslinya untuk digunakan kembali. Efek Rumah Kaca : Absorpsi energi gelombang cahaya oleh permukaan bumi dan pelepasannya sebagai panas ke udara. Effluent : Sampah-sampah padat, cair atau gas yang memasuki lingkungan sebagai suatu produk sampingan dari proses-proses oleh manusia. Ekslosif : Bahan yang mudah meledak. Evaporasi : Penguapan. Proses yang melalinya suatu cairan berubah menjadi suatu uap atau gas. Evapotranspirasi : Kehilangan air gabungan dari daerah tertentu dan selama kurun waktu tertentu. Melalui penguapan dari permukaan tanah dan melalui 4.65 transpirasi dari tumbuhan. Hidrokarbon : Senyawa-senyawa yang mengndun hydrogen dan karbon yang dibagi-bagikan berdasarkan pada aktivitas kimia dan struktur atomnya. Intensifikasi Pertanian : Peningkatan produksi pertanian dengan melaksanakan panca usaha tani. Paraffin : Campuran hidrokarbon yang digunakan untuk membuat lilin penerang dan sebagai pelapis yang kedap air. Parameter : Tanda-tanda untuk mengetahui sesuatu yang terjadi. Pertanian Monokultur : Penanaman lahan dengan satu jenis tanaman saja. Pestisida : Bahan kimia pembunuh kuman. pH : Suatu ukuran numerik mengenai keasaman atau aktivitas ion hidrogen. Plasma Nutfah : Kisaran keanekaragaman genetik yang menyangkut individu liar sampai bibit unggul. Hutan merupakan gudang plasma nutfah. Polusi : Pencemaran lingkungan Polutan : Bahan yang menimbulkan pencemaran Inversi : Keadaan atmosfer yang di dalamnya suatu lapisan udara dingin terjebak di dekat permukaan bumi oleh suatu lapisan penutup dari udara panas, dapat menyebabkan masalah polusi udara yang serius. 4.66 DAFTAR PUSTAKA Agus, A. (1984). Mengerti Kimia, Edisi Kurikulum Inti SMA, Kelas I SMA, Bandung:: Bumi Siliwangi Mengabdi. Cartono. (2005). Biologi Umum untuk Perguruan Tinggi LPTK. Bandung: Penerbit Prisma Press. Dahar, RW. (1990). Pendidikan IPA-I, Buku II Modul 6-9. Depdikbud. Jakarta: Proyek Penataran Guru SD Setara DII. Darmodjo, H. (1991/1992). Pendidikan IPA I. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Daryanto. (2004). Masalah Pencemaran. Bandung: Tarsito. Kaligis, J. (1986). Biologi I. PIPA 2233. Modul 6-9. Jakarta: Universitas Terbuka. Malam, J. (2005). Intisari Ilmu Planet Bumi. Jakarta: Erlangga. Pratiwi, D.A. dkk. (2000). Biologi untuk SMU Kelas I, Jilid I. Jakarta: Erlangga. Soeriaatmadja, R.E. (1997). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB. Surakitti. (1989). Kimia I Program Inti Kleas 1 SMA. Jakarta: PT. Intan Pariwara Syamsuri,I. dkk. (2002). Biologi SMU Kelas I Semester 2. Jakarta: Erlangga. Tjasyono,B, HK. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yekti, S. (2000) Biologi. LKS dan Evaluasi untuk SMU Kelas I Semester 2 Vol. 34. Surakarta: Pabelan. 4.67 BBM 5 PELESTARIAN LINGKUNGAN Dra. Yuyu Hendawati, M.Pd. PENDAHULUAN Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu. Sumber daya alam adalah untuk semua, makhluk hidup, bukan hanya untuk manusia. Oleh karena itu, manusia perlu mengadakan usaha-usaha untuk melestarikan lingkungan agar tetap serasi dan seimbang. Agar usaha-usaha tersebut dapat terlaksana, maka perlu diadakan kebijaksanaan di bidang pengelolaan sumber daya alam, yang mencakup pengelolaan. 1. Sumber Daya Mineral 2. Sumber Daya Tanah dan Air 3. Sumber Daya Hutan dan Tumbuh-tumbuhan 4. Sumber Daya Air dan Lautan Pelaksanaan pembangunan sebagai kegiatan yang makin meningkat resiko pencemaran dan perusakan lingkungan, sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat pula rusak karenanya. Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggung jawab yang menuntut peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Dengan demikian materi dalam BBM ini diharapkan Anda dapat memahami pengaruh manusia terhadap lingkungan serta sadar akan peranannya dalam memlihara hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang dengan lingkungannya. 5.1 Setelah mempelajari BBM ini, secara khusus Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan usaha-usaha pelestarian lingkungan tentang pencegahan kerusakan lingkungan. 2. Memberi contoh-contoh perbuatan sehari-hari yang tidak mencemari lingkungan secara edukatif. 3. Menjelaskan etika lingkungan. 4. Memberikan beberapa contoh tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan. 5. Menjelaskan 3 dari 5 tujuan pengelolaan lingkungan. 6. Menjelaskan pengelolaan sumber daya alam mineral dan energi nonkonvensional. 7. Menjelaskan pengelolaan sumberdaya air, dan tanah. Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, bahan belajar mandiri ini diorganisasikan menjadi 2 (dua) kegiatan belajar (KB) sebagai berikut: KB: 1 Pencegahan Kerusakan Lingkungan KB: 2 Pengelolaan Lingkungan Sebelum mempelajari BBM ini Anda telah memahami terlebih dahulu tentang Perubahan bentang alam dan dampaknya terhadap kehidupan pada BBM sebelumnya, sehingga dapat mempermudah mempelajari materi BBM ini. Untuk membantu Anda dalam mempelajari BBM 5 ini ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan belajar ini. 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari katakata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki. 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda. 5.2 4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet. 5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat. 6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar Kegiatan Belajar Selamat Belajar! 5.3 KB-1 PENCEGAHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN DAN ETIKA LINGKUNGAN Dra. Yuyu Hendawati, M.Pd. PENGANTAR Mengapa lingkungan sekitar Anda mengalami kerusakan? Karena lingkungan sekitar tidak dipelihara dengan baik sehingga lingkungan tercemar dan rusak, maka manusia tidak mampu menghindar dari dampak negatif yang ditimbulkannya. Pada akhirnya kehidupan umat manusia menjadi terancam. Ketika lingkungan telah mengalami kerusakan, kita baru menyadari pentingnya pelestarian lingkungan. Kita sadar bahwa apa yang dilakukan pada masa lalu adalah suatu kekeliruan yang besar. Dahulu manusia selalu berfikir apa yang dapat saya ambil dari lingkungan? Manusia merasa seolah-olah dirinya berada di luar lingkungan. Peningkatan kesadaran dan wujud kepedulian lingkungan pada masyarakat dewasa ini terus berkembang hingga sekarang. Manusia semakin menyadari pentingnya pelestarian bagi kelangsungan hidupnya, baik untuk masa sekarang maupun untuk generasi yang akan datang. Manusia memang terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Tetapi, tidak berarti harus merusak dan mencemari lingkungan sehingga mengancam kelestarian kehidupan dan mengurangi hak generasi yang akan datang. Oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah melakukan pembangunan berkelanjutan. Artinya tetap membangun untuk meningkatkan kesejahteraan tanpa mengurangi hak generasi yang akan datang. Tanggung jawab siapa yang melakukan pencegahan pencemaran dan usaha untuk melestarikan lingkungan? Cara-cara pencegahan pencemaran dan mengusahakan kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab Pemerintah maupun setiap individu. Pada dasarnya, ada 3 (tiga) prinsip dasar yang dapat 5.4 dilakukan untuk melakukan pelestarian, pencegahan, dan penanggulangan pencemaran yaitu sebagai berikut. 1. Secara administratif (adanya peraturan/undang-undang dari pemerintah); 2. Secara teknologis (adanya peralatan pengolah limbah, pembakar sampah); 3. Secara edukatif/pendidikan (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, pendidikan di sekolah-sekolah). (Syamsuri, I., dkk., 2002) A. Cara Pencegahan Kerusakan Lingkungan 1. Pencegahan Secara Administratif Masalah lingkungan hidup dari tahun ke tahun akan terus memperhatinkan karena berbagai hasil kemajuan teknologi, terutama dalam dunia industri. Jika tidak diimbangi dengan berbagai aturan mengenai lingkungan hidup, akhirnya akan memusnahkan semua kehidupan. Bukan saja berbagai pencemaran lingkungan akan membunuh manusia secara perlahanlahan, tetapi juga mematikan segala makhluk hidup termasuk berbagai macam tumbuhan dan binatang yang sebenarnya sangat berguna bagi kehidupan manusia. Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan di Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya, maksudnya pembangunan dalam bidang material dan spiritual secara seimbang. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kepincangan antara pemenuhan kebutuhan fisik masyarakat dengan kebutuhan psikis yang merupakan unsur penentu tindakan seorang dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu, salah satu bidang fisik material yang sangat berkaitan dengan psikis adalah tentang lingkungan hidup yang mana di dalamnya mencakup tanah, air, hutan, dan udara yang semuanya itu berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Berbicara mengenai pembangunan nasional jangka panjang tentu masalah lingkungan jangan dianggap remeh. Maka untuk melakukan pelestarian, pencegahan dan penanggulangan dilakukan penanggulangan secara 5.5 administratif. Secara administratif diperlukan aturan dan hukum yang mengikat. Oleh karena itu berbagai pengaturan mengenai lingkungan hidup harus benarbenar dilaksanakan secara baik. Lebih jelas, tentang pemeliharaan dan pembinaan lingkungan hidup diungkapkan dalam ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam UU RI No. 4 Tahun 1982 dan berlaku sejak 11 Maret yang menjelaskan: pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan yang lestari serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesenambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia (Widyosiswoyo; 1999). Demikian juga tentang peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) yang ditetapkan tanggal 5 Juni 1986 dan mulai berlaku tanggal 5 Juni 1987 harus dianggap serius. Dari ketentuan itu diharapkan agar masyarakat menyadari bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat mempunyai manfaat yang besar bagi masyarakat itu sendiri (Widyosiswoyo; 1999). Pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mencegah pencemaran dan mencegah terjadinya eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Peraturan dan undang-undang telah dikeluarkan. Misalnya, sebelum membuang limbahnya ke lingkungan, industri diwajibkan memiliki pengolahan limbah cair, atau memasang saringan udara pada cerobong-cerobong asap. Produk (barang) pabrik harus bersahabat dengan lingkungan. Misalnya, tidak menghasilkan barang-barang yang adapat mencemari lingkungan. Gas kelompok CFC misalnya akan dihentikan produksinya karena dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon di statosfer. Pembuangan sampah pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu. Misalnya, di Surabaya terdapat insenator, yaitu tempat pembakaran sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak menghasilkan asap, dan abu yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain. Sebelum membangun pabrik atau melakukan proyek, pihak pengembang diharuskan melakukan Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). 5.6 AMDAL dilakukan sebelum proyek didirikan. Hal-hal yang dianalisis misalnya seberapa besar proyek akan mencemari lingkungan, faktor lingkungan apa yang terkena dampak negatifnya, bagimana dampaknya terhadap penduduk dan masyarakat sekitarnya. Jika dampak negatif lebih besar daripada positifnya, Pemerintah tidak akan mengeluarkan ijin untuk melanjutkan proyeknya. Pemerintah juga mengeluarkan baku mutu lingkungan. Baku Mutu Lingkungan artinya standar yang ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan. Misalnya, baku mutu air, baku mutu sungai, dan baku mutu udara. Di dalam baku mutu air tercantum kadar bahan pencemar (juga kadar CO2), oksigen, fosfor, nitrit, dan sebagainya yang boleh terdapat di dalamnya. Jika pencemaran melewati standar baku mutu berarti pihak pencemar dapat dikenakan sanksi. Selain dalam bentuk perundangan dan peraturan Pemerintah juga mencanangkan Pembangunan Berkelanjutan. Programnya meliputi berbagai sektor. Tujuannya agar pembangunan dapat berlangsung secara lestari dengan mempertahankan fungsi lingkungan. Salah satu contoh program pemerintah yang harus kita dukung adalah Program Kali Bersih (PROKASIH). Hal ini disebabkan karena ekosistem sungai mengalami kerusakan akibat berbagai hal. Pemerintah berupaya agar sungai dapat ditingkatkan fungsinya, airnya tidak tercemar, di dalamnya hidup biota air. Sungai yang bersih dapat dijadikan sebagai objek wisata. Kebijakan pemerintah yang lain adalah mengembangkan pendidikan lingkungan melalui pendidikan formal, nonformal, serta melalui berbagai lembaga pendidikan yang lain. (Syamsuri; 2002) 2. Penanggulangan Secara Teknologis Beberapa industri mengadakan unit pengolah limbah misalnya unit pengolah limbah cair yang digunakan untuk mengolah limbah cair sebelum limbah itu dibuang ke lingkungan. Dalam proses pengolahan limbah cair digolongkan menjadi 3 bagian yaitu: proses fisika, proses kimia, dan proses 5.7 biologi. Ketiga macam proses ini tidak berjalan secara sendiri-sendiri, tetapi kadang-kadang harus dilaksanakan secara kombinasi antara satu dengan yang lainnya. (1) Pengolahan secara proses fisika Apa yang anda ketahui tentang pengoalahan limbah cair secara proses fisika? Pengolahan secara fisika ditujukan untuk buangan yang polutannya bersifat tersuspensi atau tidak larut, umumnya buangan cair yang mengandung padatan, akan memakai cara ini di dalam pemisahannya. Oleh karena itu cara fisika dinilai efektif dari segi biaya. Perlakuan terhadap air limbah dengan cara fisika, yaitu proses pengolahan secara mekanis. Dengan atau tanpa perataan air pencampuran, penggumpalan, pengendapan, pengapungan dan penampisan. Pemilihan cara pengoalahan limbah yang tepat didasarkan atas: a) Kualitas dan karakteristik padatan yang tersuspensi relatif terhadap cairannya. b) Toleransi kadar yang diinginkan di dalam buangan terolah. (2) Pengolahan secara proses kimia Apa yang anda ketahui tentang pengoalahan limbah cair secara proses kimia? Proses pengoalahan secara kimia adalah menggunakan bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam limbah. Menggunakan bahan kimia membutuhkan perkiraan dari sudut biaya. Mengingat di antara bahan tersebut harganya mahal. Pengolahan secara kimia memanfaatkan reaksi kimia untuk mengubah aliran buangan yang berbahaya menjadi lebih kurang berbahaya. Reaksi kimia ini sering dipakai untuk mengawali upaya penggunaan kembali buangan dan hasil olahannya aman bagi lingkungan. Kegaiatan yang termasuk proses kimia adalah pengendapan, khlorinasi, oksidasi, dan reduksi. Bahan pencemar yang dapat dihilangkan atau dikurangi oleh bahan kimia adalah: 5.8 a) Material yang tersuspensi, baik organik maupun anorganik. b) Posphat yang terlarut dalam direduksi bila kadar daripada 1 mg per liter dengan bahan pengendap ferri sulfat. c) Beberapa Calsium, Magnesium, Silica, dapat dihilangkan dengan CaOH. Khusus untuk Calsium dan Magnesium efisiensi lebih tinggi tercapai bila kapur dalam air buangan terdiri dari Carbonat yang tinggi. d) Beberapa logam berat dapat dihilangkan dengan kapur dan cukup efektif dalam pengendapan Kadnium, Tembaga, Nikel, Timbal, dan Perak. e) Pengurangan bakteri dan virus dapat dicapai dengan kapur pada kondisi pH 10,5 – 11,5 dengan cara penggumpalan dan sedimentasi. (3) Pengolahan secara proses biologi Apa yang anda ketahui tentang pengoalahan limbah cair secara proses biologi? Poses pengolahan air limbah dengan cara biologis ialah memanfaatkan mikrooganisme (ganggang, bakteri, protozoa) untuk menguraikan senyawa organik dalam air limbah menjadi senyawa yang sederhana dan dengan demikian mudah mengambilnya. Proses biologi membutuhkan zat organik sehingga kadar oksigen makin lama makin sedikit, dalam air limbah kadang-kadang tidak hanya satu jenis mikroorganisme yang hidup tetapi bermacam-macam. Bakteri adalah yang paling menonjol perananya sebagai pengurai. Selain bakteri, protozoa dan gangang (algae) juga berperan. Pengolahan limbah dengan cara biologis dapat Anda lakukan dengan dua cara yakni: pengoalahan secara aerob, pengoalahan secara anaeob. Pemilihan pengolahan tergantung pada karakteristik limbah, kondisi, dan maksud serta tujuan pengoalahan. 5.9 3. Penanggulangan secara Edukatif/Pendidikan Berbagai meningkatkan kegiatan kesadaran penyuluhan masyarakat masyarakat terhadap diadakan pentingnya untuk kelestarian lingkungan. Demikian pula pendidikan melalui sekolah-sekolah. Setiap individu hendaknya tidak mencemari lingkungan. Misalnya tidak membuang limbah (limbah manusia, limbah rumah tangga) ke sembarang tempat, melainkan pada tempat sampah. Bungkus permen, kue, tidak dibuang di sembarang tempat. Masukkan bungkus permen terlebih dahulu ke dalam tas/saku, sebelum menemukan tempat sampah untuk membuang sampah. Contoh lainnya adalah menggunakan secara berulang kali kertas, tas plastik, kaleng sebelum dibuang ke tempat sampah. Dengan penanggulangan secara edukatif diperlukan pendidikan kepada masyarakat. Dengan pendidikan diharapkan masyarakat memiliki etika lingkungan. Gambar-gambar tentang pelestarian lingkungan, penanggulangan pencegahan kerusakan dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan manusia yang berhubungan dengan kerusakan lingkungan, dapat Anda lihat pada Gambar 5.1 pembakaran hutan. Pembakaran hutan menimbulkan permasalahan lingkungan dari tingkat lokal hingga global, tapi terus saja berlangsung. Manakah yang lebih efisien dalam menanggulanginya secara administratif, teknologis, atau edukatif?, Gambar 5.2 sungai yang tercemar, Gambar 5.3 pengunaan teknologi. Berapa jumlah spesies mati akibat buldoser ini? Apa dampak berikutnya pada lingkungan?, Gambar 5.4 Pencemaran oleh pabrik. Untuk mencegah pencemaran oleh pabrik penanganan secara apa yng Anda bisa lakukan?, Gambar 5.5 Pembuangan limbah ke pantai. Etiskah membuang limbah di sembarang tempat?, dan Gambar 5.6. Pembuangan limbah ke sungai. Ekosistem perairan memiliki kemampuan “membersihkan diri sendiri” dengan jalan menguraikan dan memanfaatkan bahan yang diterimanya. Akan tetapi kemampuan itu ada batasnya. Bagaimana jika limbah dari industri, rumah tangga, atau lainnya secara terus menerus dibuang ke ekosistem perairan? Akan mengalami apa ekosistem perairan tersebut?. 5.10 Gambar 5.1. Pembakaran hutan. Gambar 5.2. Sungai yang tercemar. Gambar 5.4. Pencemaran oleh pabrik. Gambar 5.3. Penggunaan tekonologi Gambar 5.5. Pembuangan limbah pabrik ke pantai. 5.11 Gambar 5.6. Pembuangan limbah ke sungai. B. Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) Perlindungan dan pengawetan alam di Indonesia lahir pada tahun 1912 di Bogor, tokohnya S.H. Kooders. Menurut Undang-undang Perlindungan Alam (Pratiwi; 2000), pencagaralaman di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut: 1. Cagar Alam. Penanaman ini berlaku di daerah yang keadaan alam (tanah, flora, dan keindahan) mempunyai nilai yang khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta bagi kepentingan umum sehingga dirasa perlu untuk dipertahankan dan tidak merusak keadaannya. Cagar alam dapat diartikan pula sebagai sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora dan fauna di dalamnya. 2. Suaka Margasatwa. Istilah ini berlaku untuk daerah-daerah yang keadaan alamnya (tanah, fauna, dan keindahan) memiliki nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan sehingga perlu dilindungi. C. Nilai-nilai dalam Perlindungan Alam Apakah Anda mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam perlindungan alam? Nilai-nilai yang terkandung dalam perlindungan alam meliputi nilai ilmiah, nilai ekonomi, dan nilai budaya yang saling berkaitan. Secara terperinci, nilai-nilai yang dimiliki dalam perlindungan dan pengawetan alam dapat dijelaskan sebagai berikut. 5.12 1. Nilai Ilmiah, yaitu kekayaan alam, misalnya hutan dapat digunakan sebagai tempat penelitian biologi untuk pengembangan ilmu (sains). Misalnya, botani, proteksi tanaman, dan penelitian ekologi. 2. Nilai Ekonomi, yaitu perlindungan alam ditujukan untuk kepentingan ekonomi. Misalnya pengembangan daerah wisata. Hal ini akan mendatangkan berbagai lapangan kerja. Hutan dengan hasil hutannya, dan laut dapat menjadi sumber devisa bagi Negara. 3. Nilai Budaya, yaitu flora dan fauna yang khas maupun hasil budaya manusia pada suatu daerah dapat menimbulkan kebanggaan tersendiri, misalnya Candi Borobudur, komodo, dan tanaman khas Indonesia (melati dan anggrek). 4. Nilai Mental dan Spiritual, misalnya dengan perlindungan alam, manusia dapat menghargai keindahan alam serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa sumber daaya alam hayati terdiri dari hewan, tumbuhan, manuisa dan mikroba yang dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia. Pemanfaatan sumber daya tersebut antara lain di bidang sandang, pangan, papan, dan perdagangan. Oleh karena dimanfaatkan oleh berbagai tingkatan manusia dan berbagai kepentingan, maka diperlukan campur tangan berbagai pihak dalam melestarikan sumber daya alam hayati. Pihak-pihak yang memanfaatkan sumber daya alam baik negeri maupun swasta memiliki kewajiban yang sama dalam pelestarian sumber daya alam hayati. Misalnya, pabrik penambangan batu bara, selain memanfaatkan batu bara diharuskan pula untuk mengolah limbah industrinya agar tidak mencemari daerah sekitarnya dan merusak ekosistem. Pabrik-pabrik, seperti pabrik obatobatan, selain memanfaatkan bahan dasar dari hutan diwajibkan pula untuk melakukan penanaman kembali dan mengolah limbah industrinya (daur ulang) agar tidak merusak lingkungan. 5.13 D. Etika Lingkungan Etika adalah penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan. Etika bersumber pada kesadaran dan moral seseorang. Perbuatan seseorang dapat dinilai sebagai perbuatan etis atau tidak etis. Dalam beretika tidak ada yang mengawasi, kecuali dirinya sendiri. Etika lingkungan pada dasarnya adalah perbuatan apa yang dinilai baik untuk lingkungan dan apa yang tidak baik bagi lingkungan. Berdasarkan pemahaman Anda dapat menunjukkan berbagai perbuatan yang etis dan tidak etis untuk lingkungan. Etika lingkungan bersumber pada pandangan seseorang tentang lingkungan. Pandangan tentang lingkungan artinya bagaimana seseorang memandang lingkungan. Lingkungan itu dipandang sebagai benda mati ataukah dipandang seseorang agar memiliki kesadaran lingkungan bukan merupakan pekerjaan yang mudah dilakukan. Berikut disajikan pandangan tentang lingkungan agar kita memiliki etika lingkungan dan selanjutnya dapat dijadikan pedoman untuk bertingkah laku yang positif terhadap lingkungan. 1. Manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungannya; manusia tidak berada di luar lingkungan. 2. Lingkungan itu merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik, yang mengadakan interaksi membentuk sistem lingkungan (ekosistem); kerusakan salah satu komponen lingkungan akan menimbulkan dampak negatif, karena itu kita harus menjaga kelestariannya. 3. Lingkungan menyediakan sumber daya alam untuk semua makhluk hidup yang ada di dalamnya, SDA itu tidak hanya untuk umat manusia. 4. Dalam memanfaatkan SDA, umat manusia hendaknya memperhatikan dan mempertahankan fungsi lingkungan, pemanfaatan SDA yang melebihi kapasitas lingkungan akan menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan generasi yang akan datang. 5.14 5. Kita semua bertanggung jawab terhadap keseimbangan kestabilan, dan kelestarian lingkungan, tanggung jawab itu bukan hanya milik pemerintah atau seseorang. 6. Iptek dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan, tetapi sebaliknya iptek juga dapat digunakan untuk melestarikan lingkungan. Prinsip-prinsip etika lingkungan adalah prinsip-prinsip yang mengatur sikap dan tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah: prinsip tidak merugikan, tidak campur tangan, kesetiaan dan keadilan. 1. Prinsip tidak merugikan (The Rule of Nonmaleficare) yakni tidak merugikan lingkungan, tidak menghancurkan populasi spesies ataupun komunitas biotik dan tidak merugikan apa yang tidak merugikan manusia. 2. Prinsip tidak campur tangan (The Rule of Noninterference), yakni tidak memberi hambatan kepada kebebasan setiap organisme, yaitu kebebasan mencari makan, tempat tinggal dan berkembang biak. 3. Prinsip kesetiaan (The Rule of Fidelity) yakni tidak menjebak, menipu, atau memasang perangkap terhadap makhluk hidup untuk semata-mata kepentingan manusia. 4. Prinsip keadilan (The Rule of Restitutive Justice), yakni Mengembalikan keadilan dari apa yang telah kita rusak dengan membuat kompensasi. Etika lingkungan hendaknya diwujudkan dalam tingkah laku kita seharihari. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran lingkungan, kepedulian lingkungan untuk menjaga kelestarian. Beberapa contoh tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan: 1. Anak-anak hendaknya dibiasakan membuang sampah (misalnya bungkus permen) pada tempatnya. Jika belum ditemukan tempat sampah, bungkus permen itu hendaknya dimasukkan saku terlebih dahulu sebelum dibuang pada tempatnya. 2. Jika mandi gunakan air secukupnya. Jangan bor walaupun air itu tidak membeli. Ingat bahwa tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya. 5.15 3. Segera matikan lampu listrik jika tidak digunakan. Segera matikan kompor, setrika, mesin untuk penghematan. 4. Tidak membunuh hewan yang ada di lingkungan, menangkap atau memeliharanya. Biarkan hewan-hewan itu hidup bebas di alam. 5. Tidak memetik daun, ranting, bunga, atau menebang pohon tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat. Dalam menebang pohon hendaknya diperhatikan fungsi ekologis dari tumbuhan. 6. Gemar menanam bunga, merawat tanaman, melakukan penghijauan. 7. Melakukan pencegahan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan. 8. Mengembalikan hewan atau tumbuhan yang ditemukan pada habitat aslinya. Manusia yang sadar lingkungan akan senantiasa mengusahakan menjadi lebih baik, serta mampu mendukung semua kehidupan yang ada di dalamnya, baik itu tumbuhan atau hewan. Walaupun manusia tidak mampu dengan sepenuhnya mencegah terjadinya pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan, namun manusia senantiasa berusaha untuk menjadikan bumi sebagai tempat tinggal yang layak untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang. Dan untuk mencapai itu semua manusia harus sadar akan lingkungan. 5.16 LATIHAN Petunjuk : Isilah soal-soal dibawah ini dengan jelas dan tepat! 1. Jelaskan 3 (tiga) prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan? 2. Dari atas mobil sering kita jumpai orang membuang sampah ke jalan raya? Bagaimanakah menurut pendapat Anda, etis atau tidakkah perbuatan itu? Petunjuk Jawaban Latihan : 1. Tiga prinsip dasar untuk melakukan pelestarian, pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan yaitu sebagai berikut: a. Secara administratif yaitu dengan adanya peraturan/undang-undang dari pemerintah b. Secara teknologis diperlukan langkah-langkah penanganan yang tepat, misalnya industri diwajibakan /mengadakan unit pengolah limbah cair, atau memasang saringan udara pada cerobong asap. c. Secara edukatif/pendidikan yaitu melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kelestarian lingkungan. Dan secara edukatif diperlukan pendidikan kepada masyarakat maupun sekolah-sekolah. Dengan pendidikan diharapkan masyarakat memiliki etika lingkungan. 2. Orang di atas mobil membuang sampah ke jalan raya, maka perbuatan orang tersebut merupakan perbuatan yang tidak etis, karena membuang sampah tidak pada tempatnya. Sedangkan orang yang beretika tinggi akan berbuat etis dimanapun dia berada. Ada orang yang melihat atau tidak, dia tetap menjaga citra dirinya dengan melakukan etika yang murni. 5.17 FORMATIF – 1 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat! 1. Manusia memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan tumbuhan dan hewan lainnya. Manusia secara optimal dapat mengembangkan lingkungan melalui …. A. Pertanian B. Industri C. Teknologi D. Pendidikan E. Politik 2. Etika lingkungan adalah menyangkut pergaulan berikut, kecuali….. A. Manusia dengan Penciptanya B. Hewan dengan tumbuhan C. Manusia dengan organisme lain D. Manusia dengan hewan E. Manusia dengan lingkungannya 3. Tindakan manusia yang tidak mengganggu keseimbangan lingkungan adalah… A. Pemupukan berlebihan B. Penggunaan pestisida C. Perladangan berpindah D. Pembuangan sampah ke sungai E. Penyiangan gulma 4. Ada beberapa tujuan yang termuat dalam undang-undang RI no 4 tahun 1982, antara lain …. A. Pemeliharaan hutan secara optimal. B. Pengambilan kekayaan bumi secara maksimal. C. Mencegah kerusakan hutan dan tata kota D. Mencegah kerusakan lingkungan 5.18 E. Menggalakkan pemakaian bahan-bahan kimiawi dalam kehidupan sehari-hari. 5. Perbuatan yang tidak sesuai dengan etika lingkungan adalah …. A. Mengumpulkan gading gajah untuk koleksi B. Penanaman kembali hutan gundul C. Mengembangbiakkan hewan langka D. Perburuan secara musiman E. Penebangan pohon dengan sistem tebang pilih 6. Komponen biotik berikut yang berpengaruh terhadap perubahan lingkungan adalah …. A. Herbivora D. Detritivor B. Dekomposer E. Manusia C. Karnivora 7. Berikut ini yang bukan merupakan akibat penebangan pohon-pohon di hutan secara terus menerus adalah …. A. Kadar CO2 meningkat B. Akan terjadi banjir C. Kadar CO2 menurun D. Sumber plasma nutfah berkurang E. Suhu meningkat 8. Peraturan Pemerintah tentang Analisa Dampak Lingkungan, tercantum dalam …. A. PP Nomor 29 tahun 1986 B. PP Nomor 29 tahun 1985 C. UU Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1982 D. UU Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1982 E. Ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup 9. Untuk menjaga ketersediaan sumber daya alam, maka sikap kita terhadap sumber daya alam adalah …. A. Mengelola penggunaannya secara optimal 5.19 B. Terserah bagaimana kodrat sumber daya alam tersebut C. Dibiarkan saja agar tetap lestari D. Tidak mengganggu agar tetap berjalan secara alamiah E. Mengeksploitasi secara maksimal 10. Manakah diantara perbuatan ini yang melanggar etika lingkungan? A. Membunuh hewan buas yang akan menerkam anak. B. Memelihara binatang buas untuk kesenangan C. Mengembangbiakkan hewan langka D. Melakukan penghijauan E. Mengembangkan predator alami RANGKUMAN Pencegahan Kerusakan Lingkungan dan Etika Lingkungan Untuk mencegah kerusakan lingkunagn, kita dapat melakukan upaya baik secara administratif, teknologis, maupun edukatif. Secara administratif diperlukan aturan dan hukum yang mengikat. Secara teknologis diperlukan langkah-langkah penanganan yang tepat. Sedangkan secara edukatif diperlukan pendidikan kepada masyarakat. Dengan pendidikan diharapkan masyarakat memiliki etika lingkungan. Saat ini muncul kesadaran lingkungan untuk mencegah kerusakan lingkungan. Pemerintah mengeluarkan kebijakan dan program pelestarian lingkungan. Etika lingkungan tumbuh dari kesadaran dan moral dan bersumber pada pandangan seseorang tentang lingkungan. Etika lingkungan adalah kebijakan moral manusia dalam pergaulannya dengan lingkungan. Etika lingkungan menyangkut hubungan dan perbuatan manusia dengan lingkungan hidupnya yang meliputi sikap dan perbuatan secara benar. Etika lingkungan hendaknya diwujudkan dalam tingkah laku kita sehari- 5.20 hari. Untuk itu diperlukan adanya kesadaran lingkungan, kepedulian lingkungan untuk menjaga kelestarian. Beberapa contoh tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan: 1. Anak-anak hendaknya dibiasakan membuang sampah (misalnya bungkus permen) pada tempatnya. Jika belum ditemukan tempat sampah, bungkus permen itu hendaknya dimasukkan saku terlebih dahulu sebelum dibuang pada tempatnya. 2. Jika mandi gunakan air secukupnya. Jangan bor walaupun air itu tidak membeli. Ingat bahwa tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya. 3. Segera matikan lampu listrik jika tidak digunakan. Segera matikan kompor, setrika, mesin untuk penghematan. 4. Tidak membunuh hewan yang ada di lingkungan, menangkap atau memeliharanya. Biarkan hewan-hewan itu hidup bebas di alam. 5. Tidak memetik daun, ranting, bunga, atau menebang pohon tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat. Dalam menebang pohon hendaknya diperhatikan fungsi ekologis dari tumbuhan. 6. Gemar menanam bunga, merawat tanaman, melakukan penghijauan. 7. Melakukan pencegahan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan. 8. Mengembalikan hewan atau tumbuhan yang ditemukan pada habitat aslinya. 5.21 KEGIATAN BELAJAR-2 PENGELOLAAN LINGKUNGAN Dra. Yuyu Hendawati, M.Pd. PENGANTAR Sumber Daya Alam adalah untuk semua mahkluk hidup, bukan hanya manusia, oleh karena itu manusia perlu mengadakan usaha-usaha untuk melestarikan lingkungan agar tetap serasi dan seimbang. Sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam, agar lingkungan tetap lestari, harus diperhatikan tatanan/tata cara lingkungan itu sendiri. Dalam hal ini manusia lah yang paling tepat sebagai pengelolanya karena manusia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan organisme lain. Manusia mampu merombak, memperbaiki, dan mengkondisikan lingkungan seperti yang dihendakinya, seperti: manusia mampu berpikir serta meramalkan keadaan yang akan datang, manusia memiliki ilmu dan teknologi dan manusia memiliki akal dan budi sehingga dapat memilih hal-hal yang baik. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. A. Tujuan Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya. 2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana. 3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup. 4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang. 5.22 5. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Melalui penerapan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan harmonisasi antara manusia dengan lingkungannya. Untuk mencegah dan menghindari tindakan manusia yang bersifat kontradiksi dari hal-hal tersebut di atas, pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui undang-undang lingkungan hidup. B. Undang-Undang Lingkungan Hidup Undang-undang lingkungan dibuat untuk mencegah kerusakan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup serta menindak pelanggarpelanggar yang menyebabkan rusaknya lingkungan. Sehingga diharapkan akan tercipta suatu masyarakat yang berkesadaran hukum, yang dalam hal ini adalah suatu masyarakat yang menyadari benar pentingnya lingkungan untuk kebutuhan orang banyak, baik untuk generasi sekarang mauppun untuk generasi mendatang. Undang-undang lingkungan ini tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.(Widyosiswoyo; 1999) Undang-undang lingkungan hidup antara lain berisi hak, kewajiban, wewenang dan ketentuan pidana yang meliputi berikut ini: 1. Setiap orang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. 2. Setiap orang berkewajiban memelihara lingkungan dan mencegah serta menanggulangi kerusakanan pencemaran lingkungan. 3. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan serta dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. Peran serta tersebut diatur dengan perundang-undangan. 4. Barang siapa yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup atau tercemarnya lingkungan hidup diancam pidana atau denda. 5.23 Upaya pengelolaan yang telah digalakkan dan undang-undang yang telah dikeluarkan belumlah berarti tanpa di dukung adanya kesadaran manusia akan arti penting lingkungan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta kesadaran bahwa lingkungan yang ada saat ini merupakan titipan dari generasi yang akan datang. Upaya pengelolaan limbah yang saat ini tengah digalakkan adalah pendaurulangan atau recycling. Dengan daur ulang dimungkinkan pemanfaatan sampah, misalnya plastik, aluminium, dan kertas menjadi barang-barang yang bermanfaat. Usaha lain dalam mengurangi polusi adalah memanfaatkan tenaga surya. Tenaga panas matahari disimpan dalam sel-sel solar untuk kemudian dimanfaatkan dalam keperluan memasak, memanaskan ruangan, dan tenaga gerak. Tenaga surya ini tidak menimbulkan polusi. C. Memelihara Lingkungan Hidup Pada awalnya lingkungan selalu dalam keadaan seimbang, karena berjalan secara alamiah. Rusaknya suatu lingkungan adalah akibat investasi manusia secara aktif mengeksploitasi kekayaan alam, yang mana sebagian telah diketahui penyebabnya. Oleh sebab itu, untuk memelihara lingkungan hidup yang baik harus mengembalikan kepada masalahnya. Ada tiga masalah lingkungan yang penting diperhatikan, yaitu: 1. Memelihara Hutan Hutan mempunyai arti penting di dalam memelihara lingkungan hidup, karena: a. Dapat mencegah bahaya erosi dan banjir; dengan itu mengamankan alam lingkungan beserta objek vital yang ada di dalamnya. b. Memperbaiki dan memelihara secara berkelangsungan kondisi hidrologis daerah aliran sungai. Dengan demikian terjaminlah sistem tata air yang mantap dan serasi. 5.24 c. Memperbaiki dan mempertahankan secara berkelangsungan produktivitas tanah, sehingga dapat berperan dalam segi pertanian dalam arti yang luas. d. Menciptakan alam lingkungan yang memenuhi syarat-syarat fisiologis bagi kehidupan. e. Sebagai tempat perlindungang hewan-hewan liar yang jumlahnya sedikit, mendekati kemusnahan. Rusaknya suatu hutan lindung, berarti hilangnya nilai-nilai tersebut di atas. 2. Mencegah Perusakan di Laut Usaha-usaha ke arah perbaikan lingkungan kehidupan di laut antara lain: a. Mencegah terjadinya pencemaran air laut, terutama perlu dihindari sekecil mungkin adanya kebocoran-kebocoran minyak bumi melimpah pada perairan laut. b. Mencegah penggunaan bahan peledak dan bahan kimia dalam usaha menangkap ikan. c. Mencegah penebangan hutan bakau; karena akan menghilangkan tempat bersarangnya ikan-ikan. d. Jangan mengambil binatang-binatang karang di pantai. Hal ini untuk kelestarian pantai, dan tempat bersarangnya berbagai jenis ikan hias. 3. Memelihara Lingkungan Tempat Tinggal Masalah lingkungan yang ada hubungannya dengan tempat tinggal adalah akibat banyaknya industri dan meningkatnya urbanisasi. Usahausaha untuk memelihara lingkungan yang sehat diadakan kegiatankegiatan: a. Gerak kebersihan dari segala macam sampah dan kotoran dan mendirikan pemusatan pembuangan sampah di tempat yang jauh dari 5.25 keramaian orang. Hal ini untuk menghindari timbulnya berbagai macam penyakit. b. Gerakan penghijauan untuk mengimbangi banyaknya gas-gas yang berbahaya atau merusak pernapasan. c. Membuat cerobong-cerobong asap pabrik yang tinggi, sehingga asap dapat terbuang jauh ke atmosfer. d. Menghambat urbanisasi ke kota, dengan jalan menyediakan lapangan kerja kepada penduduk desa dan mendirikan tempat-tempat rekreasi di daerah pedesaan. D. Cara Pengelolaan Sumber Daya Alam 1. Pengelolaan sumber daya air Air yang tidak memenuhi syarat untuk langsung diminum ditijau dari pengelolaannya dapat dibedakan menjadi beberapa macam air yakni: a. Air yang sama sekali tidak membutuhkan pengelolaan, jadi air itu dapat langsung diminum, biasanya berupa air tanah yang tidak terkontaminasi. b. Air yang hanya membutuhkan pekerjaan desinfeksi saja, umumnya berupa air tanah atau air permukaan yang diperkirakan hampir tidak terkontaminasi. c. Air yang membutuhkan penyaringan pasir cepat yang lengkap atau alat pengolahan air lainnya yang sejenis dan dilanjutkan dengan chlorination secara tetap. d. Air yang membutuhkan pengolahan tambahan setelah sebelumnya dilakukan proses pengolahan dengan saringan pasir cepat dan chlorination. e. Air yang membutuhkan pengelolaan air istimewa yang biasanya dilakukan pada air yang sama sekali tidak sehat, tetapi keadaan memaksa terpaksa digunakan. Pengolahan air dapat dibedakan yakni: 5.26 a. Pengolahan air secara alamiah Dilakukan dalam bentuk penyimpanan atau pengendapan, proses ini dapat berlangsung di alam atau sumber air yang terdapat di rumah tangga atau sumber air untuk penduduk kota. Air dibiarkan pada tempatnya dan kemudian tejadinya koagulasi dari zat-zat yang terdapat dalam air, adanya koagulasi yang membentuk endapan ini akan menjernihkan air, karena partikelpartikel yang ada dalam air akan ikut mengendap. b. Pengolahan air dengan penyaringan Ada 2 macam saringan yakni saringan pasir lambat dan saringan pasie cepat. Pada saringan pasir lambat aliran air berdasarkan gaya berat sedangkan pada saringan pasir cepat dipergunakan tekanan untuk saringan pasir cepat perlu dilakukan pengolahan air sebelumnya, misalnya dengan menambahkan zat koagulan ataupu dengan melakukan proses sedimentasi. c. Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia Pengolahan air dengan menambahkan zat kimia, air tersebut ditambahkan zat kimia seperti: 1). Zat kimia yang bertujuan untuk mempercepat terjadinya proses koagulasi, jadi yang ditambahkan ialah zat koagulasi. 2). Yang bertujuan untuk mensucihamakan atau membunuh bibit penyakit yang ada di dalam air, zat yang ditambahkan ialah chlor (Cl2) yang sering disebut dengan chlorination. d. Pengolahan air dengan mengalirkan udara Proses ini bertujuan untuk menghilangkan gas-gas yang dibutuhkan (CO2, methame, hydrogen sulfida), meneikkan derajat keasaman air (karena kadar CO2 dihilangkan), menambah gas-gas yang diperlukan atau untuk mendinginkan air. e. Pengolahan air dengan memanaskan hingga mendidih 5.27 Pengolahan air jenis ini ditujukan terutama untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat didalam air.(Daryanto; 2004) 2. Pengelolaan sumber daya tanah Pada pengelolaan tanah memberikan manfaat untuk kesejahteraan manusia, maka diperlikukan pengelolaan tanah secara bijaksana. Kerusakan yang terjadi seperti terjadinya lahan kritis, erosi, bahaya banjir, dan tanah longsor dibeberapa daerah ditimbulkan oleh salah kelola tanah. Pengembalian sumber daya tanah agar tidak terjadi hal yang demikian mencangkup berbagai tipe seperti masalah penggunaan lahan, rehabilitasi lahan dan konservasi tanah serta upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya tanah. Pengelolaan tanah yang meliputi kegiatan-kegiatan penyusunan yaitu rencan penggunaan tanah, pembukaan tanah, pencegahan erosi pengelolaan tanah dan pemupukan. Pengolahan tanah secara intensif diperlukan untuk memulihkan tanah-tanah yang rusak dan memelihara tanah-tanah yan baru dibuka agar tercapai produksi setinggi-tingginya secara berkesinambungan. E. Peran Manusia dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Secara Berkesinambungan Dalam memenuhi kebutuhan hidup dari makhluk hidup, maka terjadi pemanfaatan sumber daya alam. Di bumi ini penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya, misalnya ada bagian-bagian bumi yang sangat kaya akan mineral ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut: 1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara. 5.28 2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran). 3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling). 4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam. Banyaknya usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk dapat menjamin sumber daya alam agar dalam pemanfaatannya dapat berkesinambungan. Dalam BBM ini usaha-usaha yang dibahas antara lain: I. Sumber Daya Alternatif Untuk melakukan penghematan terhadap sumber daya alam yang langka seperti minyak bumi yang merupakan SDA tidak dapat diperbaharui dan jumlahnya terbatas. Maka dapat digunakan sumber daya alam lainnya untuk keperluan yang sama. Cara ini merupakan salah satu usaha untuk menghemat bahan bakar minyak dengan lebih banyak menggunakan sumber energi lainnya yaitu dengan menggunakan sumber daya energi nonkonvensional. Minyak bumi termasuk sumber energi yang konvensional. Minyak bumi merupakan sumber daya energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia di muka bumi ini, namun minyak bumi adalah sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui dan jumlahnya pun terbatas, sehingga suatu saat akan habis. Oleh karena itu, untuk mempertahankan eksistensi manusia di muka bumi ini, harus dicari sumber daya energi alternatif pengganti minyak bumi, sehingga kehidupan manusia di masa mendatang dapat dipertahankan. Di dalam memilih sumber daya energi alternatif pengganti harus dipikirkan bahwa sumber daya tersebut dapat digunakan dalam skala besar dan tidak mengeluarkan polusi terlalu banyak atau bahkan tidak mengeluarkan polusi sama sekali. Adapun sumber daya energi nonkonvensional yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak bumi adalah: 5.29 1. Energi Matahari Dalam hal ini dikaitkan dengan pemanfaatan energi matahari yang berasal dari pancaran sinar matahari secara langsung ke bumi. Dalam pelaksanaan pemanfaatannya dapat dibedakan 3 macam cara: a. Prinsip Pemanasan Langsung Dalam hal ini sinar matahari memanasi langsung benda yang akan dipanaskan atau memanasi secara langsung medium, misalnya air yang akan dipanaskan. b. Konversi Surya Termis Elektris (KSTE) Pada cara ini yang dipanaskan adalah juga air, akan tetapi panas yang terkandung dalam air itu dikonversikan menjadi energi listrik. Pada prinsipnya, KSTE memerlukan sebuah konsentrator optik untuk pemanfaatan energi surya, sebuah alat yang dapat menyerap energi yang terkumpul, sistem pengangkut panas, dan sebuah mesin yang agak konvensional untuk pembangkit tenaga listrik. Diperkirakan bahwa sebuah unit KSTE untuk menghasilkan 100 MW listrik memerlukan 12.500 buah heliostat dengan permukaan refleksi masing-masing seluas 40m2, sebuah menara penerima setinggi 250 m yang memikul sebuah penyerap untuk membuat uap bagi sebuah turbin selama 6-8 jam sehari. Gambar 5. 6 Metode pembangkit tenaga listrik secara termis listrik 5.30 c. Konversi Energi Photoltaic Pada cara ini, energi sinar matahari langsung dikonversikan menjadi tenaga listrik. Energi pancaran sinar matahari dapat diubah menjadi arus searah dengan mempergunakan lapisan-lapisan tipis dari silikon, atau bahan-bahan semikonduktor lainnya. Sebuah kristal silinder silikon (Si) yang hampir murni diperoleh dengan cara mencairkan silikon dalam suhu tinggi dengan lingkungan atmosfer yang diatur. Sel surya silikon dikembangkan sejak tahun 1955 oleh Bell Laboratoris (USA) dan banyak dipergunakan untuk sistemsistem tenaga kendaraan-kendaraan ruang angkasa dan satelit-satelit selama 20 tahun terakhir ini. Keuntungan-keuntungan dari konvensi energi photovoltaic: (1) Tidak ada bagian-bagian yang bergerak. (2) Usia pemakaian dapat melampaui 100 tahun sekalipun efisiensinya sepanjang masa pemakaian akan menurun. (3) Pemeliharaan tidak sulit. (4) Sistem ini mudah disesuaikan pada berbagai jenis pemanfaatannya. Dari 3 (tiga) cara dalam pemanfaatan energi matahari yang berasal dari pancaran sinar matahari tersebut di atas, yang akan dibahas di BBM ini adalah Prinsip Pemanasan Langsung. Prinsip Pemanasan Langsung Dalam hal ini sinar matahari memanasi langsung benda yang akan dipanaskan atau memanasi secara langsung medium, misalnya air yang akan dinaskan. Sebenarnya cara ini telah lama dikenal, misalnya menjemur pakaian, membuat ikan kering, membuat garam dari air laut. Dengan cara pemanasan langsung ini, suhu yang akan diperoleh tidak akan melampaui 1000C. Cara ini dapat lebih efektif bila mempergunakan pengumpul panas yang disebut kolektor. 5.31 Sinar matahari dikonsentrasikan kolektor ini pada suatu tempat sehingga diperoleh suatu suhu yang lebih tinggi (Gambar 5.7 dan 5.8). Bentuk kolektor parabolik bulat melandaskan prinsip kompor surya (Lihat Gambar 5.8) Gambar 5.7 Sinar Matahari dikonsentrasikan Gambar 5.8 Kompor Surya dengan Cerimin Parabolik (Widyosiswoyo, S., dkk., 1999) Prinsipnya adalah sebagai berikut: Cahaya matahari ditampung dengan sebuah cermin cekung yang bergaris tengah ± 2 m, sehingga cahaya matahari akan terkumpul dalam satu fokus. Pada fokus itu dipasang lempengan logam sehingga logam 5.32 akan menjadi panas sekali, kemudian di atas lempengan logam itulah kita memasak (Gambar 5.9) Gambar 5.9 Memasak dengan Menggunakan Kompor Matahari (Widyosiswoyo, S., dkk., 1999) Kompor surya tampaknya cukup menarik, akan tetapi masalahnya adalah bahwa sang ibu rumah tangga harus memasak di panas terik. Pada saat ini penggunaan terbanyak sistem pemasaran langsung adalah untuk memanaskan air kolam dan air untuk mandi. 2. Energi Panas Bumi Energi panas bumi sudah lama digunakan manusia. Orang-orang Romawi menggunakan sumber air panas bumi untuk mengisi kolam pemandian panas bagi kesehatan lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Bahkan, nama Cipanas misalnya berasal dari sumber air panas yang terdapat di tempat itu dan yang biasanya dipakai untuk pemandian air panas. Tenaga panas bumi pada umumnya tampak di permukaan bumi berupa air panas, fumarol (uap panas), geiser (semburan air panas), dan sulfatora (sumber belerang). Dengan jalan pengeboran, uap alam yang bersuhu dan tekanan yang tinggi dapat diambil dalam bumi dan 5.33 dialirkan ke generator turbo yang selanjutnya menghasilkan tenaga listrik. Gambar 5.10 Skema Terjadinya Sumber Air Panas dan Sumber Uap Pada prinsipnya bumi merupakan pecahan yang terlempar dari matahari. Karenanya, bumi hingga kini masih mempunyai suatu inti panas sekali yang meleleh. Kegiatan-kegiatan gunung berapi di banyak tempat di permukaan bumi merupakan bukti dari teori ini. Magma yang menyebabkan letusan-letusan vulkanis juga menghasilkan sumbersumber uap dan air panas pada permukaan bumi. Di permukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan sumber uap panas. Panas itu datangnya dari batu-batuan yang meleleh atau magma yang menerima panas dari inti bumi. Gambar 5.10 memperlihatkan secara skematis terjadinya sumber uap yang biasanya disebut fumarol dan geiser, serta sumber air panas. Magma yang terletak di dalam lapisan mantel, memanasi suatu lapisan batu padat. Di atas batu padat terdapat suatu lapisan batu berpori-pori, yaitu batu yang mempunyai banyak lubang kecil. Bila 5.34 lapisan batu berpori ini berisi air yang berasal dari tanah dan resapan air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas, maka terbentuklah air panas, bahkan dapat membentuk juga uap dalam lapisan batu berpori. Bilamana di atas lapisan batu berpori terdapat dan air panas bertekanan dan akan berusaha keluar ke arah atas, yaitu ke arah permukaan bumi. Hal ini akan terjadi bila terdapat celah-celah atau pecahan-pecahan batu padat. Demikianlah terjadinya sumber air panas dan sumber uap. Energi yang kita ambil melalui panas dan uap yang terkena panas magma tadi. Bila dilakukan pemboran di daerah ini, maka akan terjadi perbedaan yang besar antara tekanan udara luar yang hanya 1 atmosfer itu, sehingga terjadilah semburan yang kuat sekali. Bila yang menyembur keluar itu uap panas, maka dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap yang dikaitkan dengan generator pembangkit listrik. Dengan demikian, kita akan mendapatkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tetapi tidak secara langsung. Air panas itu digunakan untuk menguapkan ammonia. Gas ammonia inilah yang digunakan untuk memutar turbin uap yang dikaitakan dengan generator pembangkit tenaga listrik, sehingga akan didapatkan energi listrik. Selain itu amonianya dapat diperoleh kembali dengan jalan kompresi dan proses pendinginan. Di samping untuk mendapatkan energi listrik air panas juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya untuk penyaringan lumbung padi atau disalurkan untuk keperluan rumah tangga. 3. Energi Angin Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Perahu-perahu layar menggunakan energi ini untuk melewati perairan. Pasukan-pasukan Viking yang sangat ditakuti sekian ratus tahun yang lalu mempergunakan kapal-kapal layar kecil untuk menelusuri pantai- 5.35 pantai Eropa dari Skandinavia. Christopher Colombus masih memakai kapal layar besar di abad XV untuk menemukan Benua Amerika. Kincir angin telah digunakan untuk menggiling tepung di Persia dalam abad VII. Sungguh pun bentuk kincir-kincir angin ini berlainan dengan kincir-kincir angin di Eropa, kincir-kincir angin Persia ini merupakan asal-muasal kipas angin Eropa. Kincir angin di negeri Belanda yang dipakai untuk menggerakkan pompa irigasi dan untuk menggiling tepung hingga kini masih terkenal, walaupun pada saat ini banyak berfungsi sebagai objek wisata. Akan tetapi, dalam rangka mencari bentuk-bentuk sumber energi yang masih dan terbaru, kembali energi angin mendapat perhatian yang besar. (Widyosiswoyo, S., dkk., 1999: 169) Angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan udara dingin. Di daerah khatulistiwa yang panas, udaranya naik panas, mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin misalnya daerah kutub. Sebaliknya di daerah kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah. Maka, terjadi suatu perputaran udara berupa perpindahan udara dari kutubkutub utara ke garis khatulistiwa menyusuri ke permukaan bumi dan sebaliknya, suatu perpindahan udara dari khatulistiwa kembali ke kutub utara, melalui lapisan udara yang tinggi. Perpindahan udara seperti itu dikenal sebagai Angin Pasat. 5.36 Gambar 5.11 Skema Terjadinya Angin di Daerah Dingin Udara Jatuh di Daerah Panas Udara Naik (Sumber : Widyosiswoyo, S., dkk., 1999) Gambar 5.11 mencoba melukiskan terjadinya Angin Pasat ini secara skematik. Hal ini serupa terjadi pula antara wilayah khatulistiwa dan Kutub Selatan. Selain Angin Pasat terdapat pula angin-angin pantai dan angin lokal lainnya. Prinsipnya adalah bahwa angin terjadi karena adanya perbedaan suhu udara di beberapa tempat di muka bumi. Penggunaan tenaga angin dapat digunakan untuk keperluankeperluan seperti berikut ini: a. Menggerakkan pompa-pompa air untuk irigasi ataupun untuk mendapatkan air tawar bagi ternak. b. Menggiling padi untuk mendapatkan beras. c. Menggergaji kayu. d. Membangkitkan tenaga listrik. 5.37 Gambar 5.12 Skema Kipas Angin untuk Pembangkit Listrik Kecil A = Pengatur Tegangan dan Pemutus Otomatis B = Baterai C = ke Alat Pemakaian Maka prinsip kerja dari kipas angin untuk pembangkit listrik seperti pada gambar 5.12 adalah angin ditangkap oleh kincir angin sehingga kincir angin berputar. Perputarannya diteruskan untuk memutar suatu generator pembangkit listrik. Selain itu diperlukan sebuah tegangan dikarenakan kecepatan angin yang berubah-ubah, sehingga tegangan juga berubah-ubah. Untuk menyimpan energi diperlukan sebuah baterai, karena sering terjadi angin tidak tertiup. Bila angin tidak tertiup untuk mencegah generator bekerja sebagai motor maka perlu dipasang pemutus otomatis. Besar kecilnya generator pembangkit listrik yang dipasang, disesuaikan dengan kapasitas angin dan kincir anginnya. Mengubah energi angin menjadi energi listrik, sangat menguntungkan bagi tempattempat yang memang banyak angin. Angin-angin di Indonesia dianggap tidak begitu konstan dan deras yang disebabkan oleh letak Indonesia yang tepat di daerah khatulistiwa. Jadi, tidak semua tempat menguntungkan untuk dibangun pembangkit listrik tenaga angin ini. Namun, karena sumber energi ini tersedia secara gratis dan angin tetap 5.38 akan bertiup sepanjang zaman, maka energi angin merupakan salah satu potensi penting sebagai pengganti minyak bumi. Untuk sumber daya energi nonkonvensional yang lainnya seperti: Energi Pasang Surut, Energi Biogas, dan Energi Biomasa dapat Anda perdalam sendiri pada buku sumber yang lain seperti pada Ilmu Alamiah Dasar (Widyosiswoyo, S. dkk., 1999). II. Melakukan Pemanfaatan Ulang (Reuse) dan Pendaurulangan (Recycle) Pemanfaatan ulang (reuse) adalah penggunaan bahan-bahan bekas untuk keperluan tertentu. Bahan-bahan bekas seperti kertas, karton, plastik, kain perca, kaleng, kawat, logam, kulit kayu, gelas minuman mineral dan botol dapat dimanfaatkan untuk dibuat menjadi tempat pensil, lukisan, pigura, tempat amplop surat, map buku, bunga buatan, dan taplak meja. Anda dapat melihat gambar 5.13. Pemanfaatan ulang mempunyai keuntungan sebagai berikut. 1. Mengurangi sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan. 2. Menghemat sumber daya alam. 3. Menghemat pengeluaran. 4. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan. Pendaurulangan adalah mengubah bahan tak berguna menjadi bentuk lain yang bentuk lain yang bermanfaat. Sampah dapat didaur ulang (recycle) dengan menjadikan humus atau kompos. Jadi pendaurulangan, bentuk sampah berubah karena mengalami perubahan komposisi. 5.39 Gambar 5. 13 Barang bekas Gambar 5. 14 Sampah anorganik III. Penggunaan Sistem Tebang Pilih Dalam pemanfaatan hutan sebaiknya diterapkan sistem tebang pilih, yaitu dengan memanen pohon-pohon besar yang telah tua dan meninggalkan pohon-pohon muda untuk panen yang akan datang. Asumsi yang dipegang di sini adalah bahwa dengan penebangan pohon-pohon besar yang tinggi, maka hutan akan terbuka sebagian sehingga memungkinkan cahaya matahari dapat mencapai bagian dalam hutan lebih banyak lagi dan akan merangsang pertumbuhan pohon-pohon yang lebih muda lebih cepat. Bial sistem ini dikembangkan terus dengan penuh disiplin, maka keanekaragaman jenis dan mutu hutan yang telah ditinggalkan dapat berkembang mendekati keadaan aslinya dalam suatu periode tertentu. 5.40 Sehingga jumlah dan mutu hutan yang tersedia di masa yang akan datang tidak berkurang bahkan bertambah baik. Pengendalian pengembangan hutan tersebut perlu dilaksanakan melalui peningkatan kemampuan pengelolaan aparat kehutanan, pembinaan sistem dan prosedur pengendalian yang mantap, kemampuan teknologi yang lebih baik, dan pembuatan wilayah hutan yang lebih baik, untuk mempertahankan kelestarian sumber daya alam hutan tersebut. Akhir-akhir ini tampah bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena: 1. Pertambahan penduduk yang cepat 2. Perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi. Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan. 1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan. 2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam. 3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya. 4. Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis). b. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan. 5.41 c. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya. d. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah terlanjur rusak. e. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain. f. Mencegah kebakaran hutan. Pengelolaan hutan seperti di atas sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini: 1. Mencegah Erosi: dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman. 2. Sumber Ekonomi: melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya. 3. Sumber Plasma Nutfah: Keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen. 4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau. Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air. LATIHAN Petunjuk : Isilah soal-soal dibawah ini dengan jelas dan tepat! 1. Di daerah-daerah di luar Jawa, seringkali dilakukan pembukaan lahan secara besar-besaran yaitu alih fungsi hutan menjadi area pertanian/perkebunan. Dalam pembukaan lahan pertanian tersebut tak 5.42 jarang dilakukan proses pembakaran hutan. Bagaimana pendapat Anda tentang aktivitas ini ? 2. Saat ini pemerintah tengah menggalakan kebijakan konversi penggunaan bahan bakar minyak tanah dengan gas LPG ? Bagaimanakah menurut pendapat Anda, baik atau tidakkah kebijakan itu? Petunjuk Jawaban Latihan : 1. Pembabatan hutan secara besar-besaran untuk alih fungsi menjadi lahan pertanian/perkebunan sangat merugikan, disamping akan merusak ekosistem hutan juga akan mengurangi daerah resapan air hujan. Disamping itu pengrusakan hutan juga akan dapat pula menyebabkan terjadinya longsor dan banjir bandang yang membahayakan jiwa manusia itu sendiri. Apalagi jika prosesnya dilakukan melalui pembakaran. Pembakaran hutan akan menghasilkan gas polutan yang dapat mengganggu kesehatan manusia, menghalangi jarak pandang, mengganggu penerbangan, dan menimbulkan efek rumah kaca. 2. Minyak tanah adalah produk BBM yang tergolong sumber energi konvensional yang tidak dapat diperbaharui. Pemakaian secara besarbesaran akan menyebabkan cepat habis cadangannya di perut Bumi, apalagi jika pemakaiannya dilakukan melalui subsidi, tentu akan memberatkan keuangan pemerintah. Gas LPG kandungannya cukup melimpah di negara kita, dan belum banyak pemanfaatannya. Konversi minyak tanah dengan Gas sangat tepat dalam rangka penghematan BBM dan pemanfaatan sumber energi lain. Disamping itu tidak menimbulkan polutan yang berbahaya. RANGKUMAN Untuk menjaga lingkungan agar tetap seimbang, diadakan suatu usaha pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan adalah upaya dalam 5.43 pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Sebagai upaya terhadap pengelolaan yang lebih terarah maka pemerintah membuat berbagai peraturan yang dituangkan dalam undang-undang lingkungan hidup. Sumber Daya Energi Nonkonvensional Minyak bumi termasuk sumber energi yang konvensional. Minyak bumi merupakan sumber daya energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia di muka bumi ini, namun minyak bumi adalah sumber daya energi yang tidak dapat diperbarui dan jumlahnya pun terbatas, sehingga suatu saat akan habis. Oleh karena itu, untuk mempertahankan eksistensi manusia di muka bumi ini, harus dicari sumber daya energi alternatif pengganti minyak bumi, sehingga kehidupan manusia di masa mendatang dapat dipertahankan. Di dalam memilih sumber daya energi alternatif pengganti harus dipikirkan bahwa sumber daya tersebut dapat digunakan dalam skala besar dan tidak mengeluarkan polusi terlalu banyak atau bahkan tidak mengeluarkan polusi sama sekali. Adapun sumber daya energi nonkonvensional yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak bumi adalah: a. Energi Matahari b. Energi Panas Bumi c. Energi Angin d. Energi Pasang Surut e. Energi Biogas f. Energi Biomassa Pemanfaatan ulang (reuse) adalah penggunaan bahan bekas untuk keperluan tertentu. 5.44 Keuntungan pemanfaatan ulang diantaranya : 1. Mengurangi sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan 2. Menghemat Sumber Daya Alam. 3. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan. 4. Menghemat pengeluaran. Pendaurulangan adalah mengubah bahan tak berguna menjadi bentuk lain yang bermanfaat. Contoh: Sampah dapat didaur ulang (recycle) menjadi kompos/ humus. 5.45 TES FORMATIF 2: Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat! 1. Berikut ini yang bukan merupakan pengelolaan tanah…... A. Mengalirkan udara ke dalam tanah B. Pencegahan erosi C. Pembukaan tanah D. Pemupukkan E. Pengolahan tanah 2. Beberapa tindakan manusia sebagai berikut: (1) Tebang pilih (4) Perladangan di hutan (2) Mengekspor kayu (5) Pembatasan penebangan. (3) Reboisasi Langkah-langkah pelestarian hutan bila hutan dimanfaatkan sebagai sumber daya alam adalah …. A. (1), (2) dan (3) D. (1), (3) dan (4) B. (1), (3) dan (5) E. (3), (4) dan (5) C. (2), (3) dan (4) 3. Penggunaan sumber daya alam yang tak terbaharukan harus sebijaksana mungkin. Usaha yang harus dilakukan untuk pelestarian minyak bumi adalah …. A. Mencari sumber minyak baru. B. Penggunaan minyak dihentikan. C. Ekspor minyak diperbanyak. D. Mencari sumber lain untuk mengurangi penggunaan minyak. E. Impor minyak diperbanyak. 4. Jenis sumber daya alam yang didaur ulang adalah …. A. Bensin D. Batu bara B. Gas bumi E. Kaleng bekas C. Minyak bumi 5.46 5. Sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi adalah …. A. Air terjun, cahaya matahari, minyak bumi, batu bara. B. Air terjun, besi, gas alam, semen. C. Cahaya matahari, batu bara, gas alam, kapur. D. Serat kapas, kayu, besi, gas alam. E. Air terjun, pembangkit listrik, besi, bensin. 6. Berikut adalah kelebihan yang dimiliki oleh manusia, kecuali …. A. Memiliki bahasa sebagai sarana komunikasi B. Berakal C. Mampu memprediksi hal-hal yang akan terjadi secara pasif D. Memiliki ilmu dan teknologi E. Memiliki hati nurani 7. Sampah manakah yang akan dengan mudah diuraikan oleh organisme pengurai …. A. Dahan dan daun yang berserakan di halaman. B. Timbunan plastik C. Daun dan dahan yang tertimbun di dalam tanah. D. Kaleng-kaleng yang ditanam dalam tanah. E. Kaca, plastik, dan karet yang ditimbun di dalam tanah. 8. Berikut adalah tujuan pengelolaan lingkungan hidup kecuali…. A. Tercapainya keharmonisan antara manusia satu dengan yang lain. B. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijak. C. Terwujudnya manusia sebagai pembina lingkungan. D. Terhindarnya negara terhadap dampak negative di luar wilayah negara yang dapat menyebabkan pencemaran. E. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan. 9. Sumber daya energi nonkonvensional yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak bumi, kecuali …. A. Energi matahari 5.47 B. Energi panas bumi C. Energi angin D. Energi pasang surut E. Energi udara 10. Pemanfaatan ulang mempunyai tujuan mulia untuk pelestarian lingkungan, kecuali …. A. Menghemat penggunaan SDA B. Mencegah pencemaran lingkungan. C. Mengurangi belanja D. Mengurangi sampah E. Mengurangi kerusakan lingkungan. BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang ada pada bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 2. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang benar / 10 x 100 % Arti Tingkat Penguasaan : 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup < 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar 2, Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulang Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai. 5.48 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Formatif -1 1. D (Karena manusia mempunyai kelebihan akal dari pada hewan dan tumbuhan) 2. B (Etika menyangkut moral, yang mempunyai moral adalah manusia jadi etika lingkungan mengenai manusia dengan lingkungan hidupnya dan sang Pencipta-Nya) 3. E (Penyiangan gulma yang dilakukan manusia merupakan tindakan yang baik untuk lingkungannya ) 4. D (Salah satu tujuan dari UUD RI no 4 tahun1982 adalah mencegah perusakan lingkungan ) 5. A (Tidak sesuai dengan etika lingkungan) 6. E (Manusia salah satu yang berpengaruh terhadap perubahan lingkungan) 7. C (Akibat penebangan pohon dihutan secara terus menerus akan meningkatkan kadar CO2) 8. D (Sudah jelas) 9. A (Sudah jelas) 10. B (Sudah jelas) Formatif – 2 1. A (Karena pengelolaan tanah jawabannya adalah option B, C, D, dan E) 2. B (Tebang pilih, reboisasi dan pembatasan penebangan merupakan langkahlangkah pelestarian hutan) 3. D (Karena untuk mengurangi penggunaan minyak bumi yang sudah terbatas) 4. E (Karena kaleng bekas bisa digunakan untuk didaur ulang) 5. A (Sudah jelas) 5.49 6. A (Karena kelebihan yang dimiliki manusia jawabannya adalah option B, C, D, dan E) 7. C (Sampah daun dan dahan akan terurai oleh organisme pengurai) 8. A (tujuan pengelolaan hidup adalah option B, C, D, dan E) 9. E (Sumber daya energi nonkovesional adalah option A, B, C, dan D 10. C (Pemanfaatan ulang mempunyai tujuan untuk pelestarian lingkungan adalah option A, B, D dan E) 5.50 GLOSARIUM Angin Pasat : Sistem air di daerah tropis yang berhembus dari tekanan tinggi sub tropis ke arah palung equatorial/daerah yang dibatasi oleh lintang 100 U dan 100S Baku Mutu Lingkungan : Standar yang ditetapkan untuk menentukan kualitas lingkungan. Daya Dukung Lingkungan : Kemampuan lingkungan untuk memberikan SDA bagi makhluk hidup yang ada di dalamnya agar dapat hidup secara normal. Dekomposer : Organisme pengurai bahan organic menjadi anorganik. Etika Lingkungan : Penilaian terhadap tingkah laku dan perbuatan manusia terhadap lingkungan, ada perbuatan yang etis dan ada yang tidak etis. Gleiser : Peleburan, dimana salju atau es di pindahkan dari permukaan gleiser. Koservasi : Upaya pelestarian sumber daya alam. Konversi : Undang-undang tidak tertulis yang diakui umum. Magma : Peleburan organik atau mineral yang bila mengeras membentuk batuan beku. Pengelolaan Lingkungan : Upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan pengembangan lingkungan hidup Preservasi : Upaya pelestarian SDA dengan jalan memelihara untuk diambil hasilnya. Recycle/Pendaurulang : Yaitu suatu proses mendaurulang bahan melalui perubahan struktur agar dapat 5.51 digunakan kembali. Reservasi : Upaya pelestarian hutan (termasuk flora dan faunanya) dengan jalan membiarkan apa adanya, tidak boleh menyentuhnya. 5.52 DAFTAR PUSTAKA Agus, A. (1984). Mengerti Kimia, Edisi Kurikulum Inti SMA, Kelas I SMA, Bandung:: Bumi Siliwangi Mengabdi. Cartono. (2005). Biologi Umum untuk Perguruan Tinggi LPTK. Bandung: Penerbit Prisma Press. Dahar, RW. (1990). Pendidikan IPA-I, Buku II Modul 6-9. Depdikbud. Jakarta: Proyek Penataran Guru SD Setara DII. Darmodjo, H. (1991/1992). Pendidikan IPA I. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Daryanto. (2004). Masalah Pencemaran. Bandung: Tarsito. Kaligis, J. (1986). Biologi I. PIPA 2233. Modul 6-9. Jakarta: Universitas Terbuka. Pratiwi, D.A. dkk. (2000). Biologi untuk SMU Kelsas I, Jilid I. Jakarta: Erlangga. Soeriaatmadja, R.E. (1997). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB. Syamsuri,I. dkk. (2002). Biologi SMU Kelas I Semester 2. Jakarta: Erlangga. Tjasyono,B, HK. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Widyosiswoyo,S dkk. (1999). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Galia Indonesia. Yekti, S. (2000) Biologi. LKS dan Evaluasi untuk SMU Kelas I Semester 2 Vol. 34. Surakarta: Pabelan. 5.53 BBM 6. TATA SURYA Oleh : Andi Suhandi PENDAHULUAN Dalam dunia sains sering dilakukan pemodelan untuk menjelaskan atau menggambarkan suatu fenomena fisis dimana fenomena yang riilnya tidak terjangkau oleh indra penglihatan karena dimensi fenomena tersebut sangat kecil (mikroskopis) atau sangat besar. Dalam fisika atom kita pernah mengenal model atom, dimana dimodelkan bahwa dalam struktur atom tersebut, inti atom dikitari oleh elektron-elektron. Model ini dapat diterima sampai saat ini. Keberadaan model ini sangat penting sebagai titik tolak untuk penyelidikan lebih lanjut. Jarang sekali model yang diajukan langsung mapan, melainkan bisa gugur atau secara bertahap mengalami penyempurnaan, yang disesuaikan dengan data-data empirik yang diperoleh dari penyelidikan, maupun dengan hukum-hukum alam yang telah diterima keberlakuannya. Jika model ini telah terbukti keabsahannya dan diterima oleh khalayak maka dapat meningkat statusnya menjadi teori. Dari model itu pun penyelidikan dapat dilanjutkan kearah penelusuran pembentukan fenomena tersebut. Fenomena seperti tata surya pun keadaan riilnya secara sistem tidak terjangkau oleh indra kita karena dimansinya yang sangat besar, sehingga penggunaan model untuk menggambarkan fenomena yang sesungguhnya cukup membantu. Berbicara tentang model, yang terpenting bagi kita adalah memiliki pengetahuan tentang bagaimana langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk mengajukan, menguji, dan menyempurnakan model tata surya, hingga model tersebut menjadi lebih sempurna dan dapat menggambarkan fenomena persis seperti keadaan sesungguhnya. Hal penting lainnya adalah anda dapat mengetahui betapa teraturnya susunan dan pergerakan anggota tatasurya, sehinga satu sama lain tidak berbenturan yang dapat menimbulkan bencana. Dengan mengetahui itu semua tentu diharapkan kita dapat berperilaku seperti ilmuwan dalam membangun dan menguji suatu teori, setiap kita dihadapkan pada masalah hidup maka senantiasa kita harus berlandaskan pada hukum-hukum dan norma-norma yang berlaku serta fakta-fakta yang kuat. Kita juga akan selalu dapat menghormati pendapat orang lain. Hidup dengan teratur adalah sangat penting. Ketidakteraturan hanya akan membawa bencana dan kerugian baik bagi anda sendiri maupun bagi orang lain. Hiduplah seperti teratur dan patuhnya anggota tatasurya terhadap hukum-hukum alam. Secara umum BBM ini menjelaskan tentang model-model tata surya yang telah menjadi pegangan pada zaman dulu dan saat ini, yaitu model geosentris dan heliosentris, penyempurnaan model terkait dengan hukum-hukum fisika yang terkait dan hasil penyelidikan/pengamatan fenomena alam berbantuan alat modern, serta teori-teori tentang pembentukan tata surya. Pengetahuan mengetahui susunan tata surya dan perilakuk gerak setiap anggota tata surya sangat penting guna, Sususan dan perilaku gerak setiap anggota tatasurya yang begitu teratur, tertib dan taat pada hukum alam, memberikan cerminan kepada kita bahwa jika perilaku hidup kita teratur, tertib dan taat hukum maka hidup kita tidak akan kacau dan terhindar dari bencana. ....................Setelah mempelajari Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini, secara khusus Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan perbedaan model tata surya geosentris dan heliosentris 2. Menggunakan hukum-hukum fisika terkait untuk menganalisis perilaku gerak benda-benda anggota tata surya dalam model heliosentris 3. Menjelaskan teori-teori pembentukan tata surya 4. Membedakan jenis-jenis pengelompokkan planet Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, BBM ini diorganisasikan menjadi dua Kegiatan Belajar (KB), yaitu : KB 1 : Model Tata Surya, dan KB 2 : Teori Pembentukan Tata Surya dan Pengelompokkan Planet Untuk membantu Anda dalam mempelajari BBM ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini : 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan belajar ini 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda 4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet 5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat 6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar ini. Selamat belajar ! KEGIATAN BELAJAR 1 MODEL TATA SURYA PENGANTAR Pada umumnya bangsa Yunani dan orang-orang yang hidup pada abad pertengahan memiliki pegangan yang kuat sebagai pandangan mereka tentang alam semesta, yaitu teori geosentris (Bumi sebagai pusat). Menurut teori ini, Bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan diam dan planet-planet, matahari, serta benda-benda langit lainnya bergerak mengitarinya. Sekarang teori ini tidak dipakai lagi, karena telah gugur. Mungkin anda bertanya, mengapa teori ini bisa gugur? Teori ini gugur karena gagal menjelaskan fenomena retrogresi (gerak balik) periodik dari Planet-Planet yang teramati. Jika Bumi sebagai pusat tatasurya, maka fenomena retrogresi ini mestinya tidak terjadi. Lantas teori apa yang menggantikannya? Sebagai gantinya muncul teori heliosentris Copernicus. Apa bedannya dengan teori geosentris? Dalam teori heliosentris, Matahari sebagai pusat tata surya yang dikitari oleh planet-planet dan benda-benda antar Planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Dengan teori baru ini kerumitan yang dihadapi teori geosentris seperti fenomena retrogresi dapat dijelaskan. Akan tetapi meskipun demikian, teori heliosentris Copernicus masih memiliki kelemahan. Dari pengamatan ternyata jarak planet-planet terhadap matahari selama planet-planet tersebut mengitari matahari selalu berubah, hal ini menunjukkan bahwa lintasan edar planet-planet mengitari matahari bukanlah berupa lingkaran sebagaimana dinyatakan oleh teori heliosentris. Kalau begitu apa bentuk lintasan edar planet-planet mengitari matahari? Adalah Kepler yang menyempurnakan teori heliosentris Copernicus, menurut Kepler lintasan orbit Planet mengitari Matahari adalah berupa elips, dengan Matahari terletak pada salah satu fokusnya. Dengan lintasan elips tersebut, maka jarak Planet ke Matahri tidaklah tetap, demikian juga dengan kecepatan orbit planet dalam lintasannya tidak konstan. Mungkin di benak anda muncul pertanyaan, mengapa planet-planet harus berputar mengitari Matahari? Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua benda bermasa satu sama lain terpisah pada jarak tertentu, maka kedua benda tersebut akan saling tarik menarik dengan gaya tarik sebanding dengan hasil kali massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Akibat tarikan ini maka benda yang massanya lebih kecil akan tertarik ke benda yang massanya lebih besar. Sehingga Planet-Planet dan bendabenda antar Planet lainnya akan jatuh tertarik oleh Matahari. Bagaimana agar planet-planet tidak jatuh ke Matahari? Harus ada gaya lain yang menetralisir gaya tarik Matahari, Planet-Planet harus berputar mengelilingi Matahari dengan laju putaran tertentu agar tidak jatuh tertarik oleh Matahari. Seluruh Planet bergerak mengitari Matahari (berevolusi) dalam arah yang sama, yaitu berlawanan arah dengan arah putar jarum jam. Seluruh Planet selain berevolusi mengelilingi matahari, juga berputar mengitari portosnya (sumbu putarnya) masing-masing (berotasi). Arah rotasi planet-planet adalah berlawanan arah dengan arah putar jarum jam, kecuali untuk planet Venus dan Uranus. Planet-Planet berevolusi pada lintasan masing-masing dengan jarak yang berbeda-beda terhadap Matahari. Pertanyaan yang muncul adalah adakah cara sederhana untuk menentukan jarak rata-rata planet-planet ke Matahari? Metode sederhana yang dapat memudahkan dalam mengingat atau menentukan jarak ratarata antara sebuah planet dengan Matahari dalam satuan astronimis adalah hukum Titius Bode. A. Model Geosentris dan Heliosentris Bagaimanakah susunan alam semesta menurut model geosentris? Pada umumnya bangsa Yunani dan orang-orang yang hidup pada abad pertengahan memiliki pegangan yang kuat sebagai pandangan mereka tentang alam semesta, yaitu teori geosentris (Bumi sebagai pusat). Menurut teori ini, Bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan diam dan planet-planet, Matahari, serta benda-benda langit lainnya bergerak mengitarinya. Gerak semu (apparent motions) planet, bulan, dan matahari relatif terhadap bintang dan terhadap satu sama lain dijelaskan secara lengkap dalam teori geosentris Hipparchus yang dikembangkan sekitar tahun 140 sebelum masehi. Hipparchus adalah ahli astronomi terbesar di masa Yunani Kuno (Ancient Greece). Selanjutnya teori tersebut dikembangkan oleh Claudius Ptolemaeus (Ptolemy) sekitar tahun 150 T M (Tarikh Masehi) dan disebut sebagai teori Ptolemaic (Tjasyono, 2003). Bulan Bumi Matahari Jupiter Bintang Bintang Venus Mercurius Gambar 6.1. Model tata surya geosentris (Tjasyono, 2003) Dalam teori Ptolemaic, Bumi berada pada pusat alam semesta (universe). Bulan berputar mengelilingi Bumi dengan orbit yang paling dekat, sementara bintang-bintang terletak dalam bulatan angkasa (celestial sphere) yang besar dan berputar dalam orbit yang paling jauh. Di antara orbit Bulan dan Bintang-Bintang terletak orbit Matahari. Planet-planet (dalam bahasa Yunani berarti pengembara) yang memiliki gerak relatif terhadap Bintang digambarkan dengan nama-nama kunonya. Planet-Planet ini bergerak mengelilingi Bumi pada masing-masing orbitnya sendiri. Orbit Planet Venus dan Merkurius berada diantara orbit Bulan dan Matahari, sedangkan orbit Plabet-Planet yang lain seperti Mars, Jupiter, dan Saturnus terletak diantara orbit Matahari dan Bintang-Bintang, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.1. Teori geosentris bertahan cukup lama yaitu kirakira 14 abad lamanya. Mengapa teori ini kemudian gugur dan tidak digunakan lagi saat ini ? Kelemahan dari model geosentris ini adalah adanya kesulitan untuk menjelaskan fenomena retrogresi (gerak balik) periodik dari planet-planet. Lintasan semu planet sepanjang tahun relatif terhadap bintang-bintang adalah berupa lengkungan (kurva) yang tidak rata. Malahan, adakalanya planet-planet teramati seolah-olah bergerak mundur (berbalik) sebelum akhirnya bergerak maju kembali selama periode orbitnya. Untuk menjelaskan gerak mundur semu ini dalam kerangka teori geosentris, maka perlu menganggap bahwa planet-planet bergerak dalam lintasan-lintasan sirkular kecil yang disebut episiklus (epicycles), ketika planet-planet bergerak dalam orbit besarnya mengelilingi Bumi. Akan tetapi, anggapan ini justru tidak sesuai dengan hasil pengamatan. Sebenarnya seorang ahli astronomi Yunani yang bernama Aristarchus (kira-kira tahun 310 – 230 SM) pernah menyatakan bahwa Matahari mungkin berada pada pusat alam semesta, dan Bumi mergerak mengitarinya. Tetapi kemudian ia menolak sendiri gagasannya tersebut. Konsep matahari sebagai pusat tata surya (heliosentris) saat itu belum mendapat tempat dalam bidang astronomi. Kapan gagasan heliosentris ini muncul kembali ? Gagasan tentang heliosentris ini muncul kembali pada sekitar tahun 1543. Pada tahun itu terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang dilakukan oleh Nicolaus Copernicus, seorang astronom Polandia, yang dengan berani mengajukan penggantian model geosentris dengan model heliosentris yang lebih sederhana. Bagaimana susunan alam semesta menurut model heliosentris ini? Dalam model ini, selain oleh planet-planet, Matahari juga dikitari oleh benda-benda antar planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Sistem dengan Matahari sebagai pusat yang dikitari oleh planet-planet dan benda-benda antar planet lain dinamakan Tata Surya (Tjasyono, 2006). Dalam model heliosentris Copernicus, Matahari dianggap berada pada pusat alam semesta, bintang-bintang terletak pada bulatan angkasa dan berputar mengelilingi Matahari. Diantara Bintang-bintang dan Matahari terdapat planetplanet termasuk Bumi yang berputar mengelilingi Matahari dalam masing-masing orbitnya dengan lintasan orbit berbentuk lingkaran, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.2. Gerak mundur semu dalam peredaran planet-planet yang sulit dijelaskan oleh model geosentris, dapat dijelaskan dengan mudah dalam model heliosentris, dengan menggunakan konsep gerak relatif antara Bumi dan planetplanet lain yang bergerak disekitar Matahari dengan kecepatan sudut putar yang berbeda-beda. Mercurius Matahari Mars Pluto Saturnus Jupiter Neptunus Venus Bumi Gambar 6.2. Model tata surya heliosentris (Tjasyono, 2006) Apakah model tatasurya yang dipakai sekarang adalah murni gagasan Copernicus? Ternyata bukan, karena model heliosentris Copernicus memiliki kekurangan. Kekurangan model Copernicus terjadi pada dua hal, yakni pertama adanya fakta bahwa Bintang-Bintang tidak berputar mengelilingi Matahari, dan kedua lintasan orbit planet-planet bergerak mengelilingi Matahari bukan berupa lingkaran (sirkular). Kesimpulan bahwa lintasan planet-planet bukan lingkaran diambil karena berdasarkan pengamatan ternyata jarak suatu planet ke Matahari selama periode revolusinya tidaklah tetap, melainkan berubah-ubah, kadangkadang menjauh kadang-kadang mendekat. Hal ini tidak akan terjadi jika lintasan edar planet mengitari matahari berupa lingkaran (Tjasyono, 2006). Lantas apa bentuk lintasan edar planet dan benda-benda langit lainnya saat mengelilingi Matahari ? B. Hukum-Hukum Kepler Kelemahan model Copernicus tentang orbit planet kemudian disempurnakan oleh Johanes Kepler (1571-1630), dia adalah asisten dan penerus dari ahli astronomi Tycho Brahe (Tjasyono, 2006). Kepler sangat tertarik dengan gerak tak beraturan Planet Mars. Ia menghabiskan waktu dan energinya untuk sampai pada kesimpulan bahwa orbit lingkaran seragam yang diusulkan oleh Copernicus tidak sesuai dengan fakta-fakta hasil pengamatan. Karena Kepler juga adalah seorang ahli matematika, maka ia melakukan analis matematis atas datadata yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan teleskop astronomi Brahe. Hasil analisis matematis yang dilakukan Kepler menghasilkan suatu kesimpulan bahwa lintasan orbit Planet adalah berupa elips dan bukan lingkaran. Apakah elips itu ? elips merupakan suatu bangun datar berbentuk lonjong ditandai oleh sumbu mayor dan sumbu minor. Hasil-hasil pengamatan dan analisis Kepler tentang gerak dan orbit planet menghasilkan tiga hukum Kepler yang sangat terkenal dan hingga saat ini masih dipercaya keberlakuannya. Hukum pertama Kepler yang disebut juga hukum elips yang dipublikasikan pada sekitar tahun 1609, menyatakan bahwa semua Planet bergerak dalam lintasan elips mengitari Matahari dengan Matahari berada di salah satu titik fokus elips. Titik Fokus lainnya berada di ruang angkasa. Bentuk orbit Planet menurut hukum pertama Kepler ditunjukkan pada Gambar 6.3 (Tjasyono, 2006). Planet Matahari b a Fokus 2 Fokus 1 Gambar 6.3. Bentuk orbit Planet menurut hukum prtama Kepler (Tjasyono, 2006) Persamaan elips dari hukum pertama Kepler dirumuskan seperti nerikut : (Tjasyono, 2006) (x + ae)2 + y 2 =1 a2 b2 (6.1) dimana e adalah eksentrisitas yang merupakan perbandingan antara jarak dua fokus dengan diameter panjang elips. Nilai eksentrisitas menentukan bentuk elips apakah makin lonjong atau makin mendekati bentuk lingkaran. Jika e = 0, maka orbit planet akan berupa lingkaran. Eksentrisitas bumi, ebumi = 0,017, hampir mendekati nol, jadi orbit bumi hampir mendekati lingkaran. Apakah efek dari lintasan planet-planet mengelilingi matahari berbentuk elips? Akibat lintasan orbit planet berbentuk elips, maka selama suatu planet bergerak mengelilingi matahari menempuh satu putaran penuh yang disebut satu tahun pleneter, jarak antara planet tersebut dengan Matahari akan selalu berubahubah. Pada suatu waktu tertentu, setiap planet akan berada pada posisi paling dekat dengan Matahari dibandingkan dengan waktu-waktu lainnya. Titik pada lintasan orbit planet yang menandai posisi paling dekat planet ke Matahari disebut perihelium (peri = dekat, helios = matahari). Pada waktu tertentu, setiap planet juga akan berada pada posisi paling jauh dari Matahari dibandingkan waktu-waktu lainnya. Titik pada lintasan orbit Planet yang menandai posisi paling jauh Planet ke Matahari disebut aphelium (ap = jauh, helios = Matahari). Bumi berada di perihelium kira-kira pada tanggal 3 Januari, dan berada di aphelium kira-kira pada tanggal 4 Juli setiap tahun. Di perihelium, jarak antara Bumi dan Matahari adalah sekitar 91,5 juta mil (147 juta km) dan di aphelium jarak Bumi dan Matahari adalah sekitar 94,5 juta mil (152 juta km). Dengan demikian jarak rata-rata Bumi dari Matahari dalam keseluruhan orbitnya adalah sekitar 93,0 juta mil (150 juta km) atau setara dengan 1 SA (satuan astronomi) (Tjasyono, 2006). Bagaimanakah arah revolusi planet mengitari Matahari? Seluruh Planet bergerak mengitari Matahari (berevolusi) dalam arah yang sama, yaitu berlawanan arah dengan arah putar jarum jam. Demikian juga dengan arah revolusi bulan mengelilingi bumi. Seluruh Planet selain berevolusi mengelilingi matahari, juga berputar mengitari portosnya (sumbu putarnya) masing-masing (berotasi). Apa buktinya ? Salah satu bukti bahwa planet Bumi berotasi adalah terjadinya siang dan malam di permukaan Bumi. Lalu bagaimana arah rotasi dari planet-planet? Arah rotasi planet-planet juga dalam arah berlawanan dengan arah putar jarum jam, kecuali untuk planet Venus dan Uranus. Para astronom menetapkan arah putar berlawanan dengan arah putar jarum jam sebagai gerak langsung (direct), sedangkan arah putar searah dengan arah putaran jarum jam disebut gerak balik (retroge). Bulan mengitari Bumi juga dengan gerak langsung. Selain itu semua orbit planet kecuali Merkurius dan Pluto terletak dalam bidang yang hampir sama. Bidang orbit Bumi disebut Ekliptika (Tjasyono, 2006). Hukum kedua Kepler yang disebut juga sebagai hukum kesamaan luas yang dipublikasikan pada tahun 1609, menyatakan bahwa luas (S) yang disapu oleh garis penghubung antara planet dan Matahari dalam selang waktu (t) yang sama adalah sama (S1 = S2 = S3), seperti ditunjukkan pada Gambar 6.4. Apa makna hukum ini ? Hukum ini secara tidak langsung menyatakan bahwa kecepatan orbit suatu Planet mengitari matahari tidaklah konstan (uniform) melainkan berubah-ubah. Planet akan bergerak lebih cepat dalam orbitnya ketika berada pada daerah yang dekat dengan matahari, dan akan bergerak lebih lambat dalam orbitnya ketika berada pada daerah yang jauh dari matahari. Kecepatan orbit Planet berbanding terbalik dengan jaraknya terhadap matahari. Dalam notasi matematis , hukum ini dapat dirumuskan sebagai : (Tjasyono, 2006) dS =C dt (6.2) dengan C adalah konstanta. Persamaan ini dapat dibaca laju perubahan luas yang disapu garis penghubung planet-Matahari terhadap waktu adalah tetap, S1 = S2 = S3. S1 perihelium S3 aphelium S2 Gambar 6.4. Hukum Kepler ke 2 yang menggambarkan kecepatan planet di sekitar Matahari, S1 = S2 = S3 (Tjasyono, 2006) Hukum kesamaan luas ini terbentuk sebagai konsekuensi dari adanya kekekalan momentum sudut dari planet-planet ketika berputar mengelilingi Matahari. Apakah momentum sudut itu? Momentum sudut (L) merupakan suatu besaran fisika terkait gerak rotasi yang didefinisikan sebagai perkalian antara momentum linier dengan jarak radial suatu benda (r) dari sumbu putarnya; (Kanginan, 1999) L = pr (6.3) Dimana momentum linier (p) adalah suatu besaran Fisika yang didefinisikan sebagai perkalian antara massa (m) dengan kecepatan (v); p = mv (6.4) Jadi, jika momentum sudut suatu planet yang mengitari matahari adalah kekal, maka planet harus bergerak lebih cepat bila dekat dengan matahari, dan bergerak lebih lambat jika berada jauh dari Matahari. Planet-planet yang berputar mengelilingi Matahari memiliki momentum sudut yang tetap, karena tidak ada gaya yang bekerja dalam arah geraknya. Gaya tarik matahari arahnya membentuk sudut 90o terhadap arah gerak Planet. Sekali Planet bergerak mengelilingi Matahari, maka planet tersebut akan terus berputar dengan momentum sudut yang konstan, kecuali jika dikenakan gaya yang arahnya dalam arah gerak planet. Sebagai contoh, satelit buatan seperti satelit Palapa yang diorbitkan dalam atmosfir Bumi, akan bergerak mengelilingi Bumi dalam orbit eliptik dengan momentum sudut mula-mula konstan. Akan tetapi akibat adanya gaya gesek dari atmosfir bumi yang arahnya berlawanan dengan arah gerak satelit, maka momentum sudut satelit lama kelamaan akan terus berkurang seiring berjalannya waktu. Jadi adanya gaya gesekan udara dapat menyebabkan hukum kekekalan momentum tidak berlaku, tetapi planet-planet bergerak di ruang hampa sehingga gaya gesek dengan udara dapat diabaikan, sehingga hukum kekekalan momentum sudutnya terjamin (Kanginan, 1999). Waktu yang diperlukan oleh sebuah Planet untuk beredar satu kali mengitari Matahari disebut periode revolusi. Untuk Bumi, periode revolusinya didefinisikan sebagai satu tahun. Sedangkan waktu yang diperlukan oleh suatu planet untuk berputar satu kali mengitari porosnya disebut periode rotasi. Untuk Bumi, periode rotasinya didefinisikan sebagai satu hari. Periode revolusi suatu planet berhubungan erat dengan orbitnya (jari-jari atau diameter orbit). Hubungan antara periode revolusi suatu planet dengan jaraknya dari matahari, termaktub dalam hukum ketiga Kepler. Bagaimana bunyi hukum ketiga Kepler ? Hukum ketiga Kepler yang disebut juga sebagai hukum harmonik yang dipublikasikan pada tahun 1618, menyatakan bahwa perbandingan kuadrat periode revolusi (T2) terhadap pangkat tiga dari jarak rata-rata planet ke Matahari (jari-jari elips = R3) adalah sama untuk semua planet. Secara matematika, pernyataan tersebut dapat dirumuskan seperti berikut : (Tjasyono, 2006) T2 =C R3 (6.5) Disini C adalah suatu konstanta yang memiliki nilai yang sama untuk semua Planet. Hukum ini secara eksplisit menyatakan hubungan antara periode revolusi suatu Planet dengan jaraknya terhadap matahari. Makin jauh jarak Planet ke matahari (makin besar diameter orbit Planet), makin lama periode revolusinya. Planet yang memiliki diameter orbit paling kecil adalah Merkurius dan yang paling besar adalah Pluto. Sehingga Merkurius memiliki periode revolusi paling kecil, yaitu sekitar seperempat periode revolusi Bumi (0,25 tahun Bumi), sedangkan Pluto memiliki periode revolusi paling besar yaitu sekitar 248 tahun Bumi. Apakah jarak suatu planet ke Matahari juga mempengaruhi periode rotasi planet tersebut? Periode rotasi tidak ada hubungannya dengan jarak Planet ke Matahari. Periode rotasi Planet Venus yang jaraknya ke Matahari lebih dekat dibanding Planet Bumi, memiliki periode rotasi yang lebih besar dari periode rotasi Bumi, yaitu sekitar 243 hari Bumi. Sedangkan Planet Jupiter yang jaraknya lebih jauh dari Bumi, memiliki periode rotasi yang lebih kecil dari periode rotasi Bumi, yaitu sekitar setengah hari Bumi. Jika Bumi dijadikan sebagai acuan, dimana jarak antara Bumi dan Matahari adalah sekitar 150 x 106 km yang disebut sebagai 1 SA, dan periode revolusi Bumi adalah 1 tahun, maka konstanta C = 1, dan persamaan hukum ketiga Kepler menjadi : (Tjasyono, 2006) T2 =1 , R3 atau T 2 = R3 (6.6) disini R adalah jarak rata-rata Planet ke Matahari dalam satuan SA dan T adalah periode revolusi planet dalam satuan tahun. Jarak rata-rata setiap Planet ke Matahari dan periode revolusinya dirangkumkan dalam Tabel 6.1. Tabel 6.1. Jarak rata-rata Planet-Matahari dan periode revolusinya Jarak rata-rata Planet ke Matahari (SA) Periode revolusi Planet Merkurius 0.39 88.0 hari Venus 0.72 225.0 hari Bumi 1.00 365.3 hari Mars 1.52 687.0 hari Jupiter 5.20 11.9 tahun Saturnus 9.54 29.5 tahun Uranus 19.19 84.0 tahun Neptunus 30.07 164.0 tahun Pluto 39.52 248.0 tahun Planet C. Hukum Titius Bode Adakah suatu aturan umum atau ketentuan yang dapat digunakan untuk menentukan jarak planet-planet ke Matahari? Suatu metode sederhana yang dapat memudahkan dalam mengingat atau menentukan jarak rata-rata antara sebuah planet dengan Matahari dalam satuan astronimis, yaitu hukum Titius Bode. Disebut demikian, karena metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Johann Daniel Titius, seorang ahli Fisika dan Matematika berkebangsaan Jerman pada sekitar tahun 1766. Sedangkan Johann Bode, seorang astronom Jerman adalah pendukung kuat metode ini. Bagaimana dapat menentukan jarak rata-rata antara suatu planet dengan Matahari dengan hukum Titius Bode? Titius Bode menandai jarak antara planet dan Matahari dengan angka-angka 0, 3, 6, 12, 24, ... dan seterusnya (menggandakan angka setiap bilangan kecuali untuk nol). 0 untuk Merkurius, 3 untuk Venus, 6 untuk Bumi, dan seterusnya. Kemudian setiap bilangan ini ditambah dengan 4, dan hasilnya dibagi dengan 10 (Tjasyono, 2006). Sebagai contoh, untuk Planet Merkurius (Planet terdekat dengan Matahari) jaraknya dari matahari (dalam SA) menurut hukum Titius Bode adalah : (0 + 4) : 10 = 0,4 SA sedangkan untuk planet Venus, jaraknya dari Matahari adalah : (3 + 4) : 10 = 0,7 SA Sekarang berapakah jarak planet Bumi ke Matahari? Tanda untuk planet Bumi adalah 6, kemudian angka 6 ini ditambah dengan 4 dan hasil penjumlahan ini dibagi dengan 10, sehingga jarak Bumi ke Matahari adalah : (6 + 4) : 10 = 1 SA dan seterusnya. Cukup mudah bukan ? Coba anda tentukan jarak rata-rata planetplanet lainnya dari Matahari dengan menggunakan hukum Titius Bode ini. D. Kesesuaian Hukum Newton dengan Hukum Kepler Penemuan Teleskop pada tahun 1610 dan karya ilmiah besar Galileo (1564 – 1642) telah mempercepat perkembangan astronomi dan penetapan teori heliosentris tata surya. Siapakah dia ? Galileo yang nama lengkapnya Galileo Galilei adalah seorang ahli matematika, fisika dan astronomi Italia. Ia termasuk salah satu ilmuwan besar sepanjang sejarah. Dari sekian banyak sumbangan ilmiahnya, yang paling penting adalah dalam bidang mekanika. Ia menyumbangkan ide dasar asli untuk formulasi kedua hukum pertama Newton, dan ia menemukan pendekatan eksperimen modern dalam ilmu pengetahuan (dikenal dengan sebutan metode ilmiah). Selain itu, gerak benda-benda, khususnya planet-planet, juga merupakan bahan kajian utama Galileo. Konsep gerak dan gayanya menghasilkan gerakan pendekatan baru secara keseluruhan pada astronomi (Tjasyono, 2003). Hasil-kasil kerja Copernicus, Kepler, dan Galileo dipadukan oleh Sir Isaac Newton, seorang ahli Fisika dan Matematika berkebangsaan Inggris menghasilkan suatu hukum gravitasi universal yang dipublikasikan dalam Principia pada tahun 1687. Bagaimana pernyataan hukum ini ? Hukum gravitasi Newton nenyatakan bahwa gaya gravitasi (gaya tarik menarik) antara dua benda bermassa sebanding dengan hasil kali massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Karya Newton ini memperlihatkan bahwa hukum-hukum Kepler yang diturunkan secara empiris, sesuai dengan hukumhukum dasar tentang gerak. Secara matematis hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai berikut : (Tjasyono, 2003) F =G m1m2 r2 (6.7) dimana F adalah gaya tarik menarik Newton, m1 dan m2 adalah massa benda 1 dan benda 2, r adalah jarak kedua benda yang diukur dari masing-masing pusat massanya, dan G adalah konstanta universal yang besarnya 6,67 x 10-11 Nm2kg-2. Hukum ini disebut pula hukum interaksi massa. Apakah akibat dari adanya interaksi massa? Sebagai efek dari adanya gaya gravitasi ini, maka setiap benda akan saling berinteraksi dengan satu sama lain mengerahkan gaya gravitasi yang sama, dan benda yang massanya jauh lebih kecil dapat tertarik ke benda yang lebih massanya jauh lebih besar. Apakah buktinya? buah durian yang lepas dari tangkainya akan jatuh tertarik ke permukaan bumi (tanah). Hal ini terjadi karena massa durian sangat jauh lebih kecil dibanding dengan massa Bumi. Matahari dan planet-planet juga saling tarik-mnarik satu sama lain, karena masing-masing memiliki massa. Dan sudah pasti massa Matahari akan jauh lebih besar dari massa planet-planet, karena memiliki ukuran volume yang jauh lebih besar. Mestinya planet-planet jatuh tertarik ke Matahari bukan ? Tetapi mengapa planet-planet termasuk Bumi kita tidak jatuh tertarik ke Matahari ? Atau Bulan yang massanya jauh lebih kecil tidak jatuh tertarik ke Bumi ? Jawabannya adalah karena planet-planet tidak diam melainkan bergerak mengitari Matahari dengan kecepatan orbit tertentu. Demikian juga dengan Bulan bergerak menelilingi Bumi. Sebagai efek dari pergerakan ini maka seolah-olah akan timbul suatu gaya pengimbang yang menetralisir gaya tarik Matahari. Gaya pengimbang ini biasa disebut sebagai gaya sentrifugal. Wujud nyata dari gaya ini adalah sama seperti ketika kita sedang duduk di dalam mobil, kemudian mobil itu bergerak dalam jalan menikung, maka seolah-olah kita tertarik ke arah yang berlawanan dengan arah tikungan. Jika kecepatan mobil saat menikung cukup tinggi, maka seolaholah kita akan terlempar ke luar (Kanginan, 1999). Besarnya gaya tarik menarik antara Matahari (bermassa M) dengan suatu planet (bermassa mp) yang satu sama lain terpisah sejauh R, adalah : (Tjasyono, 2006) F1 = G Mm p R2 (6.8) dan gaya sentrifugal akibat planet bergerak mengitari Matahari dengan kecepatan linier v, adalah : mpv2 F2 = (6.9) R dalam hal ini lintasan orbit planet dianggap berupa lingkaran. Karena gaya sentrifugal ini (F2) mengimbangi gaya tarik Matahari (F1), maka : F1 = F2 atau G Mm p R2 = m pv 2 R yang menghasilkan hubungan : v= GM R (6.10) gaya tarik (F1) mengarah ke pusat orbit (Matahari), sehingga gaya ini disebut juga gaya sentripetal. Dari persamaan-persamaan di atas dapat diamati bahwa : - Kecepatan linier orbit Planet berbanding terbalik dengan jaraknya dari Matahari, ini berarti semakin dekat jarak suatu planet ke Matahari, maka gerak planet akan semakin cepat, atau periodenya akan semakin kecil (sesuai dengan hukum kedua Kepler) - Jika planet diam tidak bergerak mengitari Matahari maka atau kecepatannya (v) sama dengan nol, maka gaya sentrifugal (F2) juga sama dengan nol, dan karena gaya tarik F1 tidak nol, maka planet akan jatuh tertarik ke Matahari. Selanjutnya dengan menggabungkan konsep gerak melingkar dan hukum ketiga Kepler, Newton dapat menentukan nilai konstantan C pada persamaan hukum ketiga Kepler, dengan langkah analisis seperti berikut : Seperti telah diungkapkan di atas, gaya sentripetal (besarnya sama dengan gaya sentrifugal) yang dikerjakan Matahari terhadap planet adalah, F= m pv2 R Tapi kecepatan linier v dapat dinyatakan dalam kecepatan sudut (ω) melalui hubungan v = ωR , dengan demikian persamaan di atas dapat dituliskan dalam bentuk ; F = m pω 2 R (6.11) Dan karena kecepatan sudut (ω) terkait dengan periode orbit planet (T) melalui hubungan ; ω = 2π , maka persamaan (6.11) dapat dituliskan seperti berikut : T F = mp m p 4π 2 R (6.12) T2 Dan kemudian dengan menggunakan perumusan hukum ketiga Kepler dan persamaan hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan persamaan untuk konstanta pada hukum ketiga Kepler (C) seperti berikut : T 2 4π 2 C= 3 = R GM (6.13) Marilah sekarang kita lihat contoh penerapan hukum ketiga Kepler ! Dua buah planet P dan Q mengorbit Matahari dengan perbandingan jarak planet P dan planet Q ke Matahari adalah 4 : 9. Apabila periode revolusi planet P adalah 24 jam, tentukan periode revolusi planet Q! Jawab Diketahui : - RP 4 = RQ 9 - TP = 24 jam Periode Planet P dapat dihitung dengan persamaan hukum ketiga Kepler seperti berikut ini : TQ2 RQ3 = TP2 RP2 3/ 2 atau  RQ  TQ = TP   ï£ RP  atau 9 TQ = (24 hari )  ï£4 3/ 2 = 81 hari LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cermat. 1. Buktikan persamaan untuk konstanta pada hukum ketiga Kepler (C) (persaman 6.13)! Petunjuk ; mulai dari persamaan 6.12, kemudian gunakan persamaan hukum ketiga Kepler, dan persamaan hukum gravitasi Newton. 2. Lengkapi tabel berikut ini dengan menggunakan hukum Titius Bode ! No Urut Nama Planet dan Benda antar Planet Tanda Planet 1 Merkurius 0 2 Venus 3 3 Bumi 6 4 Mars ....... 5 Asteroid 6 Jupiter 7 Saturnus 8 Uranus ....... 9 Neptunus ........ 10 Pluto ........ Jarak Planet – Matahari Menurut hukum Titius Bode (SA) 24 ....... 96 Ranbu-Ranbu Jawaban 1. Untuk dapat menjawab soal latihan no. 1, anda dapat memulai dengan persamaan gaya sentripetal (pers. 6.12), kemudian menggunakan hukum ketiga Kepler dan hukum Gravitasi Newton. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Gaya sentripetal yang dialami sebuah Planet yang mengitari Matahari (Persamaan 6.12) adalah F = mp m p 4π 2 R T2 Dari hukum ketiga Kepler diketahui bahwa ; T2 =C R3 R 1 = 2 T CR 2 atau Sehingga persamaan (6.12) menjadi ; F= m p 4π 2 CR 2 Tapi sebenarnya gaya sentripetal ini merupakan gaya gravitasi MatahariPlanet, yang besarnya adalah ; F =G Mm p R2 Maka dengan menyamakan persamaan gaya gravitasi ini dengan gaya sentripetal, akan didapat hubungan : m 4π 2 mM =G 2 2 CR R Yang akan menghasilkan persamaan untuk konstanta pada hukum ketiga Kepler (C) seperti berikut : C= T 2 4π 2 = R3 G M (6.13) 2. Untuk menentukan jarak antara setiap Planet dengan Matahari dengan hukum Titius Bode, anda dapat menggunakan persamaan sebagai berikut : Jarak = Tanda Planet + 4 10 SA Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : No Urut Nama Planet dan Benda antar Planet Tanda Planet 1 Merkurius 0 Jarak Planet – Matahari Menurut hukum Titius Bode (SA) 0.4 2 Venus 3 0.7 3 Bumi 6 1.0 4 Mars 12 1.6 5 Asteroid 24 2.8 6 Jupiter 48 5.2 7 Saturnus 96 10.0 8 Uranus 192 19.6 9 Neptunus 384 38.8 10 Pluto 768 77.2 RANGKUMAN Teori geosentris tentang tata surya yang menempatkan Bumi sebagai pusat alam semesta yang dikitari oleh planet-planet, matahari, serta benda-benda langit lainnya telah menjadi pegangan kuat bangsa Yunani dalam rentang yang sangat lama. Teori ini akhirnya gugur setelah terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang dilakukan oleh Nicolaus Copernicus, yang dengan berani mengajukan penggantian teoril geosentris dengan teori heliosentris. Dalam model ini, Matahari ditempatkan sebagai pusat tata surya yang selain dikitari oleh PlanetPlanet, juga dikitari benda-benda antar Planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Kelemahan model heliosentris Copernicus adalah anggapan bahwa lintasan orbit Planet-Planet bergerak mengelilingi Matahari berupa lingkaran (sirkular). Model heliosentris Copernicus ini kemudian disempurnakan oleh Kepler melalui tiga hukum yang dipublikasikannya, yairu hukum pertama, kedua, dan ketiga Kepler. Hukum pertama Kepler yang disebut juga hukum elips, menyatakan bahwa semua Planet bergerak dalam lintasan elips mengitari Matahari dengan Matahari berada di salah satu titik fokus elips. Hukum kedua Kepler yang disebut juga sebagai hukum kesamaan luas, menyatakan bahwa luas (S) yang disapu oleh garis penghubung antara Planet dan Matahari dalam selang waktu (t) yang sama adalah sama. Dan Hukum ketiga Kepler yang disebut juga sebagai hukum harmonik, menyatakan bahwa perbandingan kuadrat periode 2 revolusi (T ) terhadap pangkat tiga dari jarak rata-rata Planet ke Matahari (R3) adalah sama untuk semua Planet. Terdapat suatu metode sederhana yang dapat digunakan atau menentukan jarak rata-rata antara sebuah Planet dengan Matahari dalam satuan astronimis, yaitu hukum Titius Bode. Terdapat kesesuaian antara hukum Kepler dan hukum Gravitasi Newton. Planet-Planet dan benda-benda antar Planet lainnya harus berputar mengelilingi Matahari dengan laju putaran tertentu agar tidak jatuh tertarik oleh Matahari. TES FORMATIF 1 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, dengan cara membubuhkan tanda silang (X) pada option yang disediakan. 1. Matahari sebagai pusat tata surya dan planet-planet serta benda-benda antar planet bergerak mengitarinya dengan lintasan berbentuk elips, adalah merupakan model tata surya ........... A. Geosentris B. Ptolemy C. Heliosentris Copernicus D. Heliosentris Copernicus yang disempurnakan Kepler E. Heliosentris Aristarchus 2. Kelemahan model Heliosentris Copernicus adalah ……. A. Orbit planet berbentuk elips B. Orbit Planet berbentuk lingkaran C. Tidak bisa menerangkan adanya gerak balik (retroge) planet D. Bumi sebagai pusat tata surya E. Bintang-Bintang tidak beredar mengelilingi Matahari 3. Menurut hukum Titius Bode, jarak rata-rata Matahari dengan Planet Mars yang merupakan Planet dengan urutan ke-4 dalam tata surya adalah ......... A. 1,6 SA B. 4 SA C. 0,4 SA D. 16 SA E. 8 SA 4. Tanda-tanda di bawah ini menunjukkan bahwa Bumi berevolusi dengan arah berlawanan dengan arah putar jarum jam, kecuali ......... A. Matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat B. Pembagian tiga wilayah waktu, yaitu WIT, WITA, dan WIB C. Wilayah timur negara Indonesia lebih awal siang dibanding wilayah barat D. Pada pagi hari bayang-banyang badan kita mengarah ke arah barat dan pada sore kari mengarah ke timur E. Adanya siang dan malam 5. Yang dimaksud dengan posisi perihelium pada diagram orbit sebuah planet berikut ini adalah ......... 2 A. 1 3 B. 2 C. 3 D. 4 1 4 E. 5 5 6. Menurut hukum Gravitasi Newton, Gaya tarik menarik antara dua benda bermassa adalah sebanding dengan perkalian massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak anatara kedua benda. Jika terjadi interaksi gravitasi (tarik) antara Matahari dan Planet Venus, dimana massa Matahari jauh lebih besar dari massa Venus, maka ...... A. Gaya tarik Matahari lebih besar dari gaya tarik Venus B. Gaya tarik Venus lebih besar dari gaya tarik Matahari C. Gaya tarik Matahari sama dengan gaya tarik Venus D. Gaya tarik Matahari kadang-kadang lebih besar kadang-kadang lebih kecil E. Interaksinya bukan tarik menarik melainkan tolak menolak 7. Planet yang berotasi dengan gerak retroge (gerak balik) adalah ........ A. Venus B. Pluto C. Uranus D. Saturnus E. Venus dan Uranus 8. Semakin dekat jarak suatu Planet ke Matahari, maka semakin cepat pula gerak edarnya, dan semakin jauh jaraknya dari Matahari, maka gerak edarnya semakin lambat, sehingga dalam waktu yang sama, luas bidang tempuhnya akan sama besar. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum ........ A. Pertama Kepler B. Kedua kepler C. ketiga Kepler D. Gravitasi Newton E. Titius Bode 9. Kelajuan orbit sebuah planet dalam lintasan orbit elipsnya mengitari matahari adalah ......... A. Konstan B. Berubah bergantung pada ukuran Planet C. Terkecil ketika berada di perihelium D. Terbesar ketika di perihelium E. Berubah, tapi tidak bergantung pada jaraknya dari Matahari 10. Menurut hukum ketiga Kepler, waktu yang diperlukan sebuah Planet untuk mengitari Matahari satu kali pada orbitnya adalah ........ A. Sama untuk semua Planet B. Bergantung pada jaraknya ke Matahari C. Bergantung pada ukuran Planet D. Bergantung pada massa Planet E. Bergantung pada kecepatan gerak rotasinya 11. Periode Bumi mengelilingi Matahari adalah 1 tahun. Bila jari-jari lintasan suatu Planet mengelilingi Matahari dua kali jari-jari lintasan Bumi mengelilingi Matahari, maka Periode Planet tersebut adalah ....... A. 1,4 tahun B. 0,5 tahun D. 2,8 tahun E. 5,6 tahun C. 2 tahun 12. Suatu Planet M memiliki massa a kali massa Bumi dan ukuran jari-jari b kali jari-jari Bumi. Berat suatu benda di Planet M dibandingkan dengan beratnya di Planet Bumi adalah ....... A. ab kali B. a kali b E. D. ab 2 kali C. a kali b2 1 kali ab BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 6 yang terdapat pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1 pada BBM ini. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang Benar x100% Jumlah soal Klasifikasi tingkat penguasaan materi : Rentang tingkat penguasaan Kriteria 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup ≤ 69 % Kurang Jika anda mencapai tingkat penguasaan materi 80 % ke atas, maka anda dapat meneruskan pada kegiatan belajar selanjutnya yaitu kegiatan belajar 2, Bagus ! Tetapi apabila tingkat penguasaan materi anda masih di bawah 80 %, anda harus mengulang kembali kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. KEGIATAN BELAJAR 2 TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA DAN PENGELOMPOKAN PLANET PENGANTAR Setelah kita mendapatkan gambaran tentang model tata surya serta hukumhukum fisika yang berlaku di dalamnya, mungkin di benak anda muncul pertanyaan, bagaimana alam semesta (tata surya) ini terjadi ? Terdapat beberapa teori yang mencoba menerangkan terbentuknya tata surya. Beberapa diantaranya yang cukup terkenal adalah Toeri Kabut atau Toeri Nebula, Teori Planetesimal, Teori Bintang Kembar, dan Teori Proto Planet. Dari fakta-fakta pengamatan yang menunjukkan bahwa Planet-Planet terletak hampir pada bidang datar di sekitar Matahari, maka pembentukan anggota tata surya dalam hal ini Planet-Planet diduga dari wujud yang sama dengan Matahari atau terbentuk dari Matahari. Apa perbedaan dari teori-teori tersebut? Teori mana yang paling logis untuk diterima? Menurut teori Nebula, mula-mula di jagat raya ini ada sebuah Nebula yang baur dan hampir bulat. Nebula ini berotasi dengan lambat dan turbulen. Karena pergerakan rotasinya sangat lambat, maka Nebula ini kemudian menyusut. Menurut teori planetesimal, Matahari telah ada sebelum terbentuknya tata surya sebagai salah satu Bintang yang banyak terdapat di langit. Pada suatu saat, Matahari berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh dengan sebuah Bintang lain. Karena adanya tarikan gravitasi Bintang tersebut, maka sebagian bahan pada Matahari (mirip lidah api raksasa) tertarik ke arah Bintang itu. Ketika Bintang yang berpapasan tersebut menjauh kembali, sebagian lidah api raksasa tersebut jatuh kembali ke matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan-gumpalan kecil atau Planetesimal. Sedangkan menurut teori bintang kembar, dulunya Matahari diprediksi merupakan Bintang kembar. Kemudian Bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan kecil, dan karena adanya pengaruh gravitasi dari Bintang yang satunya lagi, maka kepingan-kepingan tersebut bergerak mengitari Bintang tersebut dan menjadi Planet-Planet. Bintang yang satu lagi yang dikelilingi kepingan-kepingan sekarang bernama Matahari. Dan menurut teori proro plasma yang saat ini lebih populer, tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu sehingga teori ini dikenal juga sebagai teori awan debu. Pemikiran ke arah itu didasari oleh fakta yang menunjukkan bahwa di jagat raya banyak ditemukan gumpalan awan seperti itu. Planet-planet anggota tata surya memiliki karakteristik yang beragam, baik ukurannya, komposisi unsur penyusunnya, maupun posisi lintasan edar dan periode revolusinya. Berdasarkan posisi, ukuran dan komposisi unsur pembentuknya, planet-planet dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu ; Pertama, Pengelompokkan planet atas dasar planet Bumi sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok planet yaitu planet Inferior dan planet Superior. Kedua, Pengelompokkan Planet atas dasar lintasan Asteroid sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok Planet yaitu kelompok planet Dalam (inner Planets) dan planet Luar (outer Planets). Ketiga, Pengelompokkan planet atas dasar ukuran dan komposisi bahan penyusunnya. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok planet yaitu kelompok planet terrestrial dan planet Jovian. Planet terrestrial adalah planetplanet yang ukuran dan komposisi bahan penyusunnya (batuan) mirip dengan planet Bumi. Planet Jovian, disebut juga Planet Raksasa adalah planet-planet yang ukurannya besar dan komposisi bahan penyusunnya mirip dengan planet Jupiter, yaitu terdiri dari sebagian besar es dan gas hidrogen A. Teori Pembentukan Tata Surya Dari fakta-fakta yang menunjukkan bahwa Planet-Planet terletak hampir pada bidang datar di sekitar Matahari, maka pembentukan anggota tata surya dalam hal ini Planet-Planet diduga dari wujud yang sama dengan Matahari atau terbentuk dari Matahari. Terdapat beberapa teori yang mencoba menerangkan terbentuknya tata surya. Beberapa diantaranya yang cukup terkenal adalah Toeri Kabut atau Teori Nebula, Teori Planetesimal, Teori Bintang Kembar, dan Teori Proto Planet. 1. Teori Nebula atau Teori Kabut Bagaimana tata surya terbentuk menurut teori Nebula? Nebula adalah kabut yang terdiri dari gas (terutama gas helium dan hidrogen) dan partikel- partikel angkasa lainnya. Pada tahun 1755 seorang pilosof Jerman bernama Immanuel Kant mengajukan teori kabut ini. Pada tahun 1977, seorang ahli matematika terkenal dari Prancis yang bernama Simon de Laplace mengusulkan teori kabut yang hampir sama. Oleh karena itu, teori kabut dikenal juga dengan teori Kant-Laplace (Kanginan, 1999). a c b d Gambar 6.5. Skema proses pembentukan tata surya menurut teori Nebula (http://en.wikipedia.org) Menurut teori ini, mula-mula di jagat raya ini ada sebuah Nebula yang baur dan hampir bulat. Nebula ini berotasi dengan lambat dan turbulen (Gambar 6.5.a). Karena pergerakan rotasinya sangat lambat, maka Nebula mulai menyusut. Sebagai hasil penyusutan dan rotasinya, terbentuklah sebuah cakram Nebula yang ditengah-tengahnya datar (Gambar 6.5b). Proses penyusutan tersebut terus berlanjut dan akhirnya Matahari terbentuk di pusat cakram. Cakram berputar makin lama makin cepat, sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan (Gambar 6.5c). Selanjutnya bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi dalam orbit hampir melingkar mengitari Matahari (Gambar 6.5d). Teori Nebula dipandang sukses dalam menjelaskan tata surya datar, yaitu bidang orbit Planet-Planet mengitari Matahari hampir merupakan bidang datar. Teori ini juga dipandang sukses dalam menjelaskan mengapa planet-planet berevolusi dalam arah yang seragam. Ide untuk menjelaskan bidang tata surya hampir datar didasarkan pada hukum kekekalan momentum sudut. Contoh terkenal untuk memahami hal ini adalah gerak rotasi seorang pemain sepatu es (sepatu luncur). Pemain es mulamula berotasi dengan merentangkan kedua lengannya, jika ketika sedang berotasi kemudian pemain tersebut menarik kedua lengannya hingga terlipat, maka laju rotasinya akan bertambah, karena momentum sudutnya tetap. Mirip dengan peritiwa itu, ketika sebuah Nebula yang sedang berotasi perlahan-lahan ukurannya menyusut, maka Nebula tersebut akan berotasi dengan kelajuan yang lebih cepat dan akan runtuh ke bawah sepanjang poros putarnya dan membentuk suatu bidang cakram datar, yang sering disebut tata surya datar. Seberapa lama teori dapat bertahan dan menjadi pegangan orang-orang? Seratus tahun kemudian, ahli Fisika terkenal berkebangsaan Inggris, James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans melakukan sanggahan terhadap teori ini dengan cara menunjukkan bahwa massa bahan dalam gelang-gelang tidak cukup untuk menghasilkan tarikan gravitasi sehingga memadat menjadi planet-planet. Sanggahan lain terhadap teori Nebula juga datang dari astronom F. R. Moulton dari Chicago pada penghujung abad 19. Ia menyatakan bahwa teori ini bertentangan dengan kaidah fisika, yaitu yang seharusnya memiliki momentum sudut paling besar adalah planet-planet, dan bukannya Matahari. Menurut teori Nebula, Matahari memiliki momentum sudut paling besar karena memiliki massa paling besar. 2. Teori Planetesimal Bagaimana terbentuknya tata surya menurut teori Planetesimal? Teori ini diajukan oleh ahli geologi berkebangsaan Amerika yang bernama T. C. Chamberlein bersama rekannya ahli astromi yang bernama Moulton pada awal abad ke 20. Planetesimal dapat diartikan sebagai planet kecil. Menurut teori ini, Matahari telah ada sebelum terbentuknya tata surya sebagai salah satu Bintang yang banyak terdapat di langit. Pada suatu saat, Matahari berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh dengan sebuah Bintang lain. Karena adanya tarikan gravitasi Bintang tersebut, maka sebagian bahan pada Matahari (mirip lidah api raksasa) tertarik ke arah Bintang itu. Ketika Bintang yang berpapasan tersebut menjauh kembali, sebagian lidah api raksasa tersebut jatuh kembali ke matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan-gumpalan kecil atau Planetesimal. Planetesimal-Planetesimal tersebut kemudian melayang-layang di angkasa sebagai benda-benda dingin dalam orbit mengitari Matahari. Akibat adanya tumbukkan dan tarikan gravitasi, Planetesimal yang lebih besar menyapu yang lebih kecil bergabung membentuk planet-planet (Kanginan, 1999). Bintang Lidah api Matahari Gambar 6.6. Matahari berpapasan dengan Bintang lain, sebagian materi matahari tertarik oleh gravitasi bintang Tetapi kemudian sanggahan terhadap teori ini datang dari beberapa ahli astronomi. Menurut para astronom, kebanyakan bahan-bahan yang dihamburkan dari Matahari berasal dari bagian dalam Matahari yang bersuhu sangat tinggi yaitu dapat mencapai 1.000.000oC. Karena suhu yang sangat tinggi ini, maka gas-gas yang dihamburkan dari Matahari akan terpencar ke seluruh ruang angkasa akibat ledakan hebat, dan bukannya memadat menjadi planet-planet seperti yang dinyatakan oleh teori Planetesimal. 3. Teori Bintang Kembar Bagaimana terbentuknya tatasurya menurut teori ini? Teori Bintang kembar hampir sama dengan teori Planetesimal. Teori ini diusulkan pada tahun 1930-an. Dulunya Matahari diprediksi merupakan Bintang kembar. Kemudian Bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan kecil, dan karena adanya pengaruh gravitasi dari Bintang yang satunya lagi, maka kepingan-kepingan tersebut bergerak mengitari Bintang tersebut dan menjadi planet-planet. Bintang yang satu lagi yang dikelilingi kepingan-kepingan sekarang bernama Matahari (Kanginan, 1999). 4. Teori Proto Planet Teori Proto Planet merupakan teori yang populer saat ini. Bagaimana terbentuknya tatasurya menurut teori ini ? Proto adalah kata pada bahasa Yunani yang berarti primitif. Teori ini pada awalnya dikemukakan oleh seorang astronom Jerman yang bernama Carl Von Weizsaeker pada tahun 1940, yang kemudian disempurnakan lagi oleh astronom lain, yaitu Gerard P. Kuiper pada tahun 1950, Subrahmanyan Chandrasekhar, dan lain-lain (Kanginan, 1999). Pada dasarnya teori ini menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu sehingga teori ini dikenal juga sebagai teori awan debu. Dasar pemikiran ke arah itu adalah adanya fakta yang menunjukkan bahwa di jagat raya banyak ditemukan gumpalan awan seperti itu. Labih dari lima milyar tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan tersebut, partikel-partikel debu tertarik ke dalam menuju pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berotasi. Seperti pada ilustrasi pemain sepatu es, begitu partikel-partikel debu yang berada di pingggir tertarik ke dalam, maka laju rotasi gumpalan awan harus bertambah agar momentum sudut gumpalan bernilai tetap. Karena rotasinya yang makin cepat, maka gumpalan tersebut akan mulai memipih (mendatar) menyerupai bentuk cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepi. Hukum ketiga Kepler menyatakan bahwa di bagian tengah harus berotasi lebih cepat dari pada di bagian pinggir. Akibatnya partikel-partikel yang berada di bagian tengah akan saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar. Bagian tengah yang berpijar ini disebut Proto Sun (Bakal Matahari), yang pada akhirnya menjadi Matahari. Bagian tepi atau bagian yang lebih luar berotasi sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini disebut Proto Plasma juga berotasi, dan akhirnya memadat menjadi planet-Planet dan Satelit-Satelitnya. Proto planet Proto Sun Gambar 6.7. Proto planet dan proto Sun (http://en.wikipedia.org) B. Pengelompokkan Planet Berapa buah planet yang menjadi anggota tatasurya kita? Hingga saat ini telah ditemukan sembilan buah planet sebagai anggota tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Untuk planet yang terakhir yaitu Pluto masih menjadi bahan perdebatan apakah tergolong Planet atau bukan. Beberapa ahli astronomi mempercayai bahwa Pluto merupakan sebuah satelit Neptunus yang terlepas. Sampai pada abad ke 17 baru dikenal 6 Planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Uranus baru ditemukan sekitar tahun 1781, Neptunus pada tahun 1846, dan Pluto pada tahun 1930 (Tjasyono, 2003). Gambar 6.8. Bentuk tampilan Matahari dan Planet-Planet (http://en.wikipedia.org) Apakah planet-planet memancarkan cahaya sendiri? Matahari memancarkan sinar karena memiliki sumber cahaya sendiri. Oleh karena itu Matahari tergolong Bintang. Planet-planet tidak memiliki sumber cahaya sendiri. Planet-planet bersinar karena planet-planet memantulkan cahaya Matahari yang diterimanya. Planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan teleskop. Karena itu kelima Planet ini telah dipelajari oleh para astronom selama ribuan tahun. Tiga Planet lainnya ditemukan setelah penemuan teleskop. Uranus ditemukan oleh Hershel pada malam hari tanggal 13 Maret 1781. Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan John Couch Adams dan Le Verrier, dan teramati pertama kali di langit pada tanggal 23 September 1846 oleh Johann G. Galle, asisten kepala observatorium Berlin. Pluto ditemukan berdasarkan perhitungan ahli matematika yang bernama Parcival Lowell, dan teramati pertama kali di langit oleh Clyde W. Tombaugh pada tanggal 13 Maret 1930. Parcival Lowell dan Clyde W. Tombaugh bekerja pada observatorium Lowell, Arizona, Amerika Serikat (Kanginan, 1999). Antara orbit planet Mars dan planet Jupiter terdapat sabuk (belt) Asteroid, yaitu kumpulan ribuan planet-planet kecil dan pecahan-pecahan yang asal usulnya hingga kini masih menjadi bahan perdebatan para ahli astronomi. Asteroid Ceres ditemukan pertama kali pada sekitar tahun 1801 oleh seorang astronom Italia bernama Piazzi. Benda tersebut hanya memiliki diameter sekitar 750 km, sehingga terlalu kecil untuk disebut Planet. Dari pengamatan selanjutnya menunjukkan bahwa ternyata Asteroid ini merupakan keluarga besar yang jumlahnya 100.000 buah. Bagaimana planet-planet dapat dikelompokkan ? Terdapat tiga cara untuk pengelompokkan planet-planet, yaitu : (Kanginan, 1999) Pertama, pengelompokkan planet atas dasar planet Bumi sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok planet yaitu planet Inferior dan planet Superior. Planet Inferior adalah planet-planet yang orbitnya terletak di dalam orbit planet Bumi. Anggota kelompok planet Inferior terdiri atas dua planet yaitu Merkurius dan Venus. Planet Superior adalah planetplanet yang orbitnya terletak di luar orbit planet Bumi. Yang termasuk kelompok planet Superior adalah planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Kedua, Pengelompokkan planet atas dasar lintasan Asteroid sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok planet yaitu kelompok planet Dalam (inner Planets) dan planet Luar (outer Planets). Planet Dalam adalah planet-planet yang orbitnya terletak di sebelah dalam lintasan Asteroid. Anggota kelompok planet ini terdiri dari planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet Luar adalah planet-planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan Asteroid. Yang tergolong planet ini adalah planet Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Ketiga, Pengelompokkan planet atas dasar ukuran dan komposisi bahan penyusunnya. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok Planet yaitu kelompok planet Terrestrial dan planet Jovian. Planet Terrestrial adalah planet-planet yang ukuran dan komposisi bahan penyusunnya (batuan) mirip dengan planet Bumi. Yang termasuk kelompok planet ini adalah Merkurius, Venus, dan Mars. Kelompok Planet ini kadang-kadang disebut juga kelompok planet Kerdil, karena memang ukuran diameternya relatif jauh lebih kecil dibanding dengan diameter planet Jupiter. Ciri-ciri utama dari planet Kerdil ini adalah diameternya kecil, padat, dan kerapatan massanya tinggi, yaitu antara 4,2 hingga 5,5 gram/cm3. Planet kebumian disusun terutama (90 %) dari unsur-unsur Besi, Oksigen, Silikon, dan Magnesium. Planet ini juga biasanya memiliki angkasa yang tidak terlalu tebal, bahkan Merkurius tidak diselubungi angkasa. Planet Jovian, disebut juga planet Raksasa adalah planet-planet yang ukurannya besar dan komposisi bahan penyusunnya mirip dengan planet Jupiter, yaitu terdiri dari sebagian besar es dan gas hidrogen. Yang tergolong planet ini adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ciri-ciri utama dari planet Raksasa ini adalah diameternya besar, kurang padat, dan kerapatan massanya sangat rendah. Sebagai contoh, Saturnus memiliki rapat massa antara 0,7 hingga 1,6 gram/cm3. Angkasa planet Raksasa biasanya sangat tebal dan terdiri atas senyawa yang mengandung hidrogen. planet Pluto tidak mirip dengan Planet Bumi maupun dengan Planet Jupiter, dan banyak astronom telah mengusulkan agar Pluto dikelompokkan sebagai sebuah Asteroid (Planet kecil). LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cermat. 1. Coba anda kelompokkan teori-teori mana yang menerangkan bahwa Matahari terbentuk bersamaan dengan terbentuknya anggota tata surya lain dan teoriteori mana yang menerangkan nahwa Planet-Planet terbentuk dari serpihan material Matahari atau material Bintang ! 2. Bubuhkan tanda ceklist (√) pada kolom kelompok Planet yang anda anggap tepat untuk setiap Planet ! Nama Planet Planet Inferior Planet Superior Planet Dalam Planet Luar Planet Terres -trial Planet Jovian Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Pluto Ranbu-Ranbu Jawaban 1. Untuk menjawab soal nomor 1, anda harus mengacu pada teori-teori tentang asal-usul tata sutya, yaitu teori Nebula, teori Planetesimal, teori Bintang kembar, dan teori Proto Planet. 2. Untuk dapat menjawab soal latihan nomor 2, anda harus melihat tiga jenis pengelompokan planet, yaitu pengelompokkan Planet berdasarkan Bumi sebagai batas, asteroid sebagai batas serta ukuran dan unsur pembentuk Planet. Berdasarkan cara-cara pengelompokkan seperti itu maka setiap planet dapat dikelompokkan seperti pada tabel berikut ini : Nama Planet Planet Inferior Planet Superior Planet Dalam Planet Luar Planet Terres -trial Merkurius √ √ √ Venus √ √ √ √ √ √ √ Bumi Planet Jovian Mars √ Jupiter √ √ √ Saturnus √ √ √ Uranus √ √ √ Neptunus √ √ √ Pluto √ √ - - RANGKUMAN Terdapat beberapa teori yang mencoba menjelaskan asal-usul terbentuknya tata surya. Beberapa diantaranya yang cukup terkenal adalah Toeri Kabut atau Toeri Nebula, Teori Planetesimal, Teori Bintang Kembar, dan Teori Proto Planet. Menurut teori Nebula tata surya terbentuk dari Bebula atau kabut yang terdiri dari gas (terutama gas helium dan hidrogen) dan partikel-partikel angkasa lainnya yang memadat akibat berotasi dengan cepat, sedangkan menurut teori planetesimal, Matahari adalah sebuah bintang sedangkan planet-planet dan bendabenda antar planet lainnya berasal dari material matahari yang tertarik dan terpencar akibat gravitasi bintang lain. Sementara menurut teori Bintang kembar, Matahari adalah satu satu dari Bintang kembar dan Planet-Planet serta bendabenda antar Planet lainnya bersumber dari serpihan Bintang yang satu lagi yang meledak. Dan menurut teori Proto Planet, Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu yang memadat sehingga teori ini dikenal juga sebagai teori awan debu. Dari proses pembentukan tata surya tersebut, hingga saat ini telah ditemukan sembilan buah Planet sebagai anggota tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan teleskop. Antara orbit Planet Mars dan Planet Jupiter terdapat sabuk (belt) Asteroid, yaitu kumpulan ribuan Planet-Planet kecil. Terdapat tiga bentuk pengelompokkan Planet-Planet, yaitu : Pertama, Pengelompokkan Planet atas dasar Planet Bumi sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok Planet yaitu Planet Inferior dan Planet Superior; Kedua, Pengelompokkan Planet atas dasar lintasan Asteroid sebagai pembatas. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok Planet yaitu kelompok Planet dalam (inner Planets) dan Planet luar (outer Planets); dan Ketiga, Pengelompokkan Planet atas dasar ukuran dan komposisi bahan penyusunnya. Atas dasar pengelompokkan ini, terdapat dua kelompok Planet yaitu kelompok Planet terrestrial dan Planet Jovian. Ciri-ciri utama dari Planet terrestrial atau planet kerdil adalah diameternya kecil, padat, dan kerapatan massanya tinggi, yaitu antara 4,2 hingga 5,5 gram/cm3. Planet kebumian disusun terutama (90 %) dari unsur-unsur Besi, Oksigen, Silikon, dan Magnesium. Planet ini juga biasanya memiliki angkasa yang tidak terlalu tebal, bahkan Merkurius tidak diselubungi angkasa. Sedangkan Ciri-ciri utama dari Planet Jovian atau planet raksasa adalah diameternya besar, kurang padat, dan kerapatan massanya sangat rendah. Sebagai contoh, Saturnus memiliki rapat massa antara 0,7 hingga 1,6 gram/cm3. Angkasa Planet raksasa biasanya sangat tebal dan terdiri atas senyawa yang mengandung hidrogen. Planet Pluto tidak mirip dengan Planet Bumi maupun dengan Planet Jupiter, dan banyak astronom telah mengusulkan agar Pluto dikelompokkan sebagai sebuah Asteroid (Planet kecil). TES FORMATIF 2 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, dengan cara membubuhkan tanda silang (X) pada option yang disediakan. 1. Teori yang tidak menjelaskan tentang asal-usul pembentukan Tata Surya adalah ........... A. Teori Nebula B. Teori Planetesimal C. Teori Bintang Kembar D. Teori Big Bang E. Teori Protoplanet 2. Ketika Nebula (kabut) yang sedang berotasi ukurannya menyusut, maka kecepatan rotasi Nebula akan ............ A. tetap B. berkurang C. bertambah besar D. mula-mula berkurang kemudian bertambah besar E. Mula-mula membesar kemudian berkurang 3. Teori asal-usul tata surya yang populer pada saat ini yang menganggap bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu adalah ......... A. Teori Nebula B. Teori Big Bang C. Teori Bintang Kembar D. Teori Protoplanet E. Teori Planetesimal 4. Matahari yang massanya paling besar memiliki momentum sudut paling besar, padahal seharusnya planet-planet lah yang memiliki momentum sudut paling besar. Ini adalah sanggahan terhadap teori ......... A. Teori Planetesimal B. Teori Nebula C. Teori Protoplanet D. Teori Bintang Kembar E. Teori Big Bang 5. Karena suhu pada bagian dalam Matahari sangat tinggi, maka gas-gas yang dihamburkan oleh Matahari akan terpencar ke seluruh angkasa dengan ledakan hebat dan bukan memadat menjadi Planet-Planet. Ini adalah sanggahan terhadap teori ......... A. Teori Planetesimal B. Teori Nebula C. Teori Protoplanet D. Teori Bintang Kembar E. Teori Big Bang 6. Planet-Planet tampak bersinar karena ........... A. Mamancarkan cahaya B. Menyerap cahaya C. Memantulkan cahaya Matahari D. Memantulkan cahaya Bulan E. Memantulkan cahaya Bintang 7. Adanya kelompok planet dalam dan kelompok planet luar adalah karena adanya pengelompokkan planet berdasarkan ........ A. Bumi sebagai pembatas B. Jarak terhadap Matahari C. Ukuran Planet D. komposisi bahan penyususn Planet E. Asteroid sebagai pembatas 8. Berikut ini yang tergolong Planet inferior adalah ........ A. Planet Venus B. Planet Mars C. Planet Bumi D. Planet Jupiter E. Planet Pluto 9. Berikut ini yang tergolong sebagai Planet Superior juga sebagai Planet Jovian adalah ........ A. Planet Venus B. Planet Mars C. Planet Bumi D. Planet Jupiter E. Planet Pluto 10. Berikut ini yang tidak tergolong sebagai Planet Terrestrial maupun Planet Jovian adalah ........ A. Planet Merkurius B. Planet Mars C. Planet Uranus D. Planet Neptunus E. Planet Pluto 11. Berikut ini adalah ciri-ciri Planet Jovian, kecuali ........ A. Ukuran volumnya sangat besar B. Rapat massanya sangat tinggi C. Unsur pembentuknya mirip dengan Matahari D. memiliki angkasa yang sangat tebal E. Kurang padat 12. Berikut adalah unsur-unsur utama pembentuk planet terrestrial, kecuali ....... A. Besi B. Silikon D. Oksigen E. Magnesium C. Hidrogen BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 6.2 yang terdapat pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 2 pada BBM ini. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang Benar x100% Jumlah soal Klasifikasi tingkat penguasaan materi : Rentang tingkat penguasaan Kriteria 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup ≤ 69 % Kurang Jika anda mencapai tingkat penguasaan materi 80 % ke atas, maka anda dapat meneruskan pada BBM selanjutnya, Bagus ! Tetapi apabila tingkat penguasaan materi anda masih di bawah 80 %, anda harus mengulang kembali kegiatan belajar 2, terutama pada bagian yang belum anda kuasai, senelum anda mempelajari BBM berikutnya. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Kunci Jawaban Tes Formatif 1 1. D 2. B 3. A 4. E 5. E 6. C 7. E 8. B 9. D 10. B 11. D 12. C Alasan : 1. Matahari sebagai pusat tata surya (model heliosentris) dikemukakan oleh Copernicus, sedangkan lintasan edar revolusi planet-planet berbentuk elips ditemukan oleh Kepler. 2. Menurut Copernicus lintasan orbit planet-planet mengitari Matahari berbentuk lingkaran, padahal yang sebenarnya adalah berbentuk elips. 3. Tanda untuk planet Mars adalah 12, sehingga menurut hukum Titius Bode jarak Mars dengan Matahari adalah (12 + 4) : 10 = 1,6 SA 4. Adanya siang dan malam bukan akibat revolusi Bumi mengelilingi Matahari melainkan akibat gerak rotasi Bumi. 5. Posisi perihelium adalah posisi terdekat suatu planet ke Matahari dalam lintasan edar yang berbentuk elips, jadi jelas pada posisi 5. 6. Menurut hukum gravitasi Newton antara Matahari dengan planet-planet terjadi gaya tarik-menarik (interaksi massa) dengan gaya tarik menarik yang sama besar. Sehingga gaya Matahari menarik Venus akan sama dengan Gaya Venus menarik Matahari. 7. Gerak retrogresi adalah gerak rotasi planet yang searah dengan arah putar jarum jam. Ada dua planet yang geraknya seperti ini yaitu Venus dan Uranus. Planet-planet lainnya berotasi dalam arah berlawanan dengan arah putar jarum jam. 8. dS = C , merupakan ungkapan hukum kedua Kepler dt 9. Persamaan untuk momentum sudut L = p.r, karena L tetap maka jika r mengecil maka p membesar, dan karena p = m.v, maka jika p membesar maka v juga membesar karena m tetap. 10. Hukum ketiga Kepler T2 = C , jadi waktu (T) yang dibutuhkan suatu planet R3 untuk mengitari Matahari bergantung pada R yaitu jarak planet ke Matahari. 11. Menurut hukum ketiga Kepler TB2 TP2 TP2 TP2 8 R B3 12 = maka = 3 , = atau 1 RB3 RP2 RB R B3 (2 R B )3 sehingga TP = 8 = 2,8 tahun 12. Berat di planet Bumi, FB = G FM = G M (am B ) (brB ) 2 = a kali b2 Kunci Jawaban Tes Formatif 2 2. C 3. D 4. B 5. A 6. C 7. E 8. A dan berat di planet M, FM = G Mm M rM2 a Mm B G 2 , sehingga berat benda di planet M dibanding b2 rB di planet Bumi adalah 1. D Mm B rB2 9. D 10. E 11. B 12. C Alasan : 1. Teori yang membahas tentang pembentukan planet meliputi teori Nebula, teori Planetesimal, teori Bintang kembar, dan teori Protoplanet, sedangkan Teori Big Bang bukan teori pembentukan planet. 2. L konstan, L = p.r = mvr, jadi jika r mengecil maka v membesar 3. Teori yang menganggap bahwa tatasurya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu adalah teori Protoplanet. 4. Menurut teori Nebula Matahari memiliki momentum sudut paling besar karena memiliki massa paling besar dibanding massa planet-planet, padahal seharusnya yang memiliki momentum sudut paling besar adalah planet-planet karena memiliki kecepatan linier paling besar karena berada di tepi cakram. 5. Menurut teori planetesimal Matahari telah ada sebelum planet-planet ada. Matahari merupakan salah satu bintang dari sekian banyak bintang di langit. Ketika Matahari berpapasan dengan salah satu bintang sebagian bahan Matahari tertarik ke arah bintang itu akibat gaya tarik bintang. Material yang tertarik itu berupa lidah api raksasa. Ketika bintang itu menjauh kembali Material itu jatuh lagi ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan-gumpalan kecil. 6. planet tidak memancarkan cahaya sendiri, planet tampak bersinar karena memantulkan cahaya matahari yang jatuh kepadanya. 7. Kelompok planet dalam dan planet luar adalah pengelompokkan planet berdasarkan Asteroid sebagai pembatas 8. Planet inferior adalah kelompok planet yang orbit revolusinya berada di dalam orbit revolusi Bumi, termasuk di dalamnya adalah planet Merkurius dan Venus. 9. Planet Superior adalah kelompok planet yang orbit revolusinya berada di luar orbit revolusi Bumi, termasuk di dalamnya adalah planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Planet Jovian adalah golongan planet raksasa yang bahan penyusunnya mirip planet Jupiter yaitu berupa es dan gas hidrogen, tercakup di dalamnya planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. 10. Planet terrestrial adalah golongan planet yang bahan penyusunnya mirip planet Bumi, termasuk di dalamnya planet Merkurius, Venus dan Mars. Planet Jovian adalah golongan planet raksasa yang bahan penyusunnya mirip planet Jupiter yaitu berupa es dan gas hidrogen, tercakup di dalamnya planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. 11. Planet jovian, ukurannya besar, unsur pembentuknya berupa gas mirip pembentuk Matahari, memiliki angkasa yang tebal, dan kerapan massanya kecil. 12. Unsur pembentuk planet terrestrial adalah 90 % dari unsur besi, oksigen, silikon, dan magnesium DAFTAR PUSTAKA Tjasyono, B., 2003, Geosains, ITB Tjasyono, B., 2006, Ilmu Kebumian dan Entariksa, Rosdakarya, Bandung Kanginan, M., 1999, Fisika SMU kelas 2, Erlangga, Jakarta http://en.wikipedia.org GLOSARIUM Aphelium : Titik pada lintasan orbit Planet yang menandai posisi paling jauh Planet ke Matahari Direct atau Gerak Langsung : Arah putar berlawanan dengan arah putar jarum jam Ekliptika : Bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari Eksentrisitas : Perbandingan antara jarak dua fokus dengan diameter panjang elips Gaya gravitasi : gaya tarik menarik antara dua benda bermassa sebanding dengan hasil kali massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut Geosentris : Model tatasurya yang dikembangkan oleh Claudius Ptolemaeus, dimana Bumi sebagai pusat dan matahari serta planet-planet bergerak mengelilingi Bumi Heliosentris : Model tatasurya yang dikembangkan oleh Nicolaus Copernicus, dimana Matahari sebagai pusat, dan planet-planet serta bendabenda lainnya bergerak mengelilingi matahari. Periode Revolusi : Waktu yang diperlukan oleh sebuah Planet untuk beredar satu kali mengitari Matahari Periode Rotasi : Waktu yang diperlukan oleh suatu Planet untuk berputar satu kali mengitari porosnya Perihelium : Titik pada lintasan orbit Planet yang menandai posisi paling dekat Planet ke Matahari Retroge atau Gerak Balik : Arah putar searah dengan arah putaran jarum jam Revolusi : Gerak seluruh Planet mengitari Matahari dalam arah berlawanan dengan arah putar jarum jam Rotasi : Gerak Planet berputar mengitari portosnya (sumbu putarnya) dengan arah berlawanan dengan arah putar jarum jam, kecuali untuk planet Venus dan Uranus Satuan astronomi : Jarak rata-rata Bumi dari Matahari dalam keseluruhan orbitnya yaitu sekitar 93,0 juta mil (150 juta km) Tata Surya : Sistem dengan Matahari sebagai pusat yang dikitari oleh PlanetPlanet dan benda-benda antar planet lain Planet Inferior : Planet-Planet yang orbitnya terletak di dalam orbit Planet Bumi Planet superior : Planet-Planet yang orbitnya terletak di luar orbit Planet Bumi Planet dalam : Planet-Planet yang orbitnya terletak di sebelah dalam lintasan Asteroid Planet luar : Planet-Planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan Asteroid Planet terrestrial : Planet-Planet yang ukuran dan komposisi bahan penyusunnya (batuan) mirip dengan Planet Bumi. Planet Jovian : Disebut juga Planet Raksasa adalah Planet-Planet yang ukurannya besar dan komposisi bahan penyusunnya mirip dengan Planet Jupiter, yaitu terdiri dari sebagian besar es dan gas hidrogen BBM 7. ANGGOTA TATA SURYA DAN KARAKTERISTIKNYA Oleh : Andi Suhandi PENDAHULUAN Seperti telah diketahui bahwa tata surya kita terdiri atas Matahari, plenetplanet, asteroid, satelit alamiah, komet, dan meteoroid. Matahari terletak di pusat, sedangkan plenet, asteroid, komet, satelit dan meteoroid bergerak mengitarinya. Fakta-fakta hasil pengamatan menunjukkan bahwa setiap anggota tata surya memiliki prilaku yang berbeda satu sama lain, hal ini menunjukkan bahwa setiap anggota tata surya memiliki karakteristik fisis dan kimia yang berbeda satu sama lain. Pengetahuan tentang sifat atau karakterisrtik setiap anggota tata surya sangat penting dan berguna dalam beberapa hal, diantaranya untuk menganalisis dan menjelaskan berbagai fenomena yang teramati di alam yang berhubungan dengan perilaku setiap anggota tata surya, meramalkan kejadian di masa mendatang yang terkait dengan perilaku setiap anggota tata surya saat ini atau yang telah lalu, memprediksi kemungkinan tentang bisa tidaknya suatu planet ditempati oleh mahluk hidup, dan melakukan antisipasi dan pencegahan dini akan hal-hal yang merugikan dan membahayakan kehidupan di Bumi sebagai efek dari interaksinya dengan anggota-anggota tata surya yang lain. Dengan mengetahui itu semua, maka diharapkan kita memiliki pola perilaku dan pola pikir yang ilmiah terutama terkait dalam mensikapi kejadian-kejadian (fenomena) alam yang terkait perilaku anggota tatasurya, sehingga jauh dari sikap tahayul atau mistis. Secara umum BBM ini menjelaskan tentang karakteristik setiap anggota tata surya, yang meliputi karakteristik Matahari, karakteristik planet-planet, dan karakteristik anggota tata surya lainnya, seperti Asteroid, Komet, dan Meteoroid. Setelah mempelajari Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini, secara khusus Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan karakteristik fisis dan kimiawi Matahari 2. Menjelaskan karakteristik fisis dan kimiawi planet-planet anggota tata surya 3. Menjelaskan karakteristik fisis dan kimiawi Asteroid 4. Menjelaskan karakteristik fisis dan kimiawi Komet 5. Menjelaskan karakteristik fisis dan kimiawi Meteoroid Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, BBM ini diorganisasikan menjadi dua Kegiatan Belajar (KB), yaitu : KB 1 : Karakteristik Matahari dan Planet, dan KB 2 : Karakteristik anggota tata surya lainnya Untuk membantu Anda dalam mempelajari BBM ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini : 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan belajar ini 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda 4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet 5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat 6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar ini. Selamat belajar ! KEGIATAN BELAJAR 1 KARAKTERISTIK MATAHARI DAN PLANET-PLANET PENGANTAR Setelah kita mengetahui apa saja yang menjadi anggota tata surya, bagaimana susunan tata surya, serta bagaimana pergerakan setiap anggota tata surya, maka hal selanjutnya perlu diketahui dan dipahami adalah bagaimana struktur setiap anggota tata surya, terbentuk dari unsur-unsur apa saja setiap anggota tata surya, serta bagaimana karakteristik setiap anggota tata surya. Mari kita mulai dengan pusat tata surya yaitu Matahari. Matahari merupakan pusat tata surya yang memiliki ukuran jauh lebih besar dari ukuran planet-planet. Unsurunsur pembentuk Matahari terbanyak adalah hidrogen dan helium, oleh karena itu massa jenis Matahari tergolong rendah. Struktur Matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu bagian inti, lapisan fotosfer, lapisan kronosfer, dan lapisan korona. Suhu Matahari sangatlah tinggi, di bagian inti Matahari dapat mencapai 15 juta kelvin, sedangkan di lapisan fotosfer diperkirakan sekitar 5700 K. Bagian Matahari yang dapat dilihat manusia adalah lapisan cahaya atau fotosfer. Suhu yang teramat tinggi di inti Matahari diyakini sebagai pemicu terjadinya reaksi fusi nuklir yang menghasilkan energi yang ditransmisikan keruang angkasa termasuk ke Bumi. Kalau planet-planet bagaimana? Ditinjau dari ukurannya planet ada yang berukuran kecil dan ada yang tergolong besar. Diantara plenet yang berukuran besar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, sedangkan yang ukurannya kecil adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jika ditinjau dari unsur pembentuknya, dapat digolongkan planet yang mirip Bumi (terrestrial) dan planet yang mirip Matahari. Planet terrestrial pada intinya banyak mengandung logam paduan besi (besi-nikel) dan lapisan tipis selubung dari bahan silikat, sehingga massa jenisnya tergolong besar, sedangkan planet besar (mirip Matahari) disusun terutama oleh unsur-unsur hidrogen dan helium dalam fase cair atau gas. Adanya perbedaan massa jenis dan massa setiap planet telah menyebabkan adanya perbedaan percepatan gravitasi pada masing-masing planet. Terkait dengan unsur pembentuk dan jaraknya ke Matahari, suhu setiap planet berbeda-beda. Albedo masing-masing planet juga berbeda, sehingga setiap planet tampak memancarkan cahaya yang berbeda terangnya jika diamati dari Bumi. A. Karakteristik Matahari Seperti telah diungkapkan sebelumnya pada BBM 6, jarak matahari dari bumi adalah 149. 600. 000 km (dibulatkan menjadi 150 juta km). Jarak ini dinamakan satu satuan astronomi (1 SA) atau satu astronomic unit (disingkat 1 au). Jadi jika ada suatu bintang yang jaraknya dari bumi adalah 40. 000. 000. 0000. 000 km, maka jarak ini setara dengan 40.000.000.000.000 = 267 380 SA 149.600.000 Pertanyaan yang mungkin muncul di benak anda adalah bagaimana cara menentukan jarak Bumi ke Matahari sehingga diperoleh angka sebesar itu ? Lintasan Venus Lintasan bumi V (α+β) M β α B Gambar 7.1. Teknik penentuan jarak matahari dari bumi Teknik modern yang digunakan untuk menentukan jarak Matahari dari Bumi adalah dengan cara mengukur jarak planet terdekat dari bumi, yaitu planet Venus dengan menggunakan gelombang radar (microwave). Misalkan pada suatu saat, kedudukan Bumi, Venus dan Matahari membentuk suatu segitiga BMV (Gambar 7.1). Jika sudut yang diapit oleh garis hubung antara Bumi-Matahari dan garis hubung Bumi-Venus adalah α, dan sudut yang diapit oleh garis hubung MatahariVenus dan garis hubung Matahari-Bumi adalah β, maka berdasarkan persamaan aturan sinus yang berlaku untuk sehitiga BMV dapat diperoleh hubungan seperti berikut: (Kanginan, 1999) MB VB = sin [180 − (α + β )] sin β (7.1) tetapi karena sin[180 − (α + β )]= sin (α + β ) maka persamaan 7.1 menjadi : MB VB = sin (α + β ) sin β (7.2) Jarak antara Venus dan Bumi (VB) dapat ditentukan dengan cara mengukur selang waktu (∆t) yang diperlukan oleh gelombang radar yang dipancarkan dari Bumi untuk menempuh jarak pergi-pulang Bumi-Venus. Persamaan yang digunakan untuk menentukan VB adalah : VB = c × âˆ†t 2 (7.3) dimana c adalah kecepatan gelombang radar yang nilainya sekitar 3 x 108 m/s. Karena VB dapat ditentukan, sudut α dan β dapat diukur, maka jarak Matahari dan Bumi (MB) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 7.2. Dengan teknik seperti itu diperoleh garak Matahari dari Bumi kira-kira 149. 600. 000 km yang setara dengan 1 SA. Itulah teknik yang digunakan untuk menentukan jarak Bumi-Matahari, karena tidak dapat diukur secara langsung. Dimensi Matahari Matahari memiliki ukuran garis tengah (diameter) sekitar 1. 400. 000 km atau memiliki jari-jari (r) sekitar 700. 000 km. Mungkin di benak anda muncul pertanyaan, bagaimana jari-jari Matahari dapat ditentukan padahal jaraknya saja jauh sekali dari Bumi? Jika Matahari dianggap berbentuk bola, maka volume matahari (V) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan volume bola seperti berikut : (Kanginan, 1999) V = 4 π r3 3 V=4 3 (7.4) (3,14)(700.000 km )3 V = 1,44 ×1018 km3 Jika dibandingkan dengan volume Bumi yang memiliki ukuran jari-jari 109 kali lebih kecil dari jari-jari Matahari, maka volume Matahari ini kira-kira setara dengan 1.300.000 kali volume Bumi. r R D 2θ θ Matahari Gambar 7.2. Cara penentuan jari-jari matahari Bumi Jari-jari matahari dapat ditentukan dengan cara mengukur sudut pandang garis tengah matahari (D) dari Bumi dan menggunakan aturan perbandingan tangen sudut. Cara ini dapat digunakan sehubungan jarak antara Matahari dan Bumi telah diketahui. Pada Gambar 7.2, r adalah jarak antara Matahari dengan Bumi, R adalah jari-jari Matahari, dan 2θ adalah sudut pandang garis tengah Matahari dari Bumi. Untuk sudut θ yang sangat kecil, maka nilai tangen θ mendekati nilai θ, sehingga : tan gen θ ≈ θ = R r atau R =θr (7.5) Hasil pengukuran menunjukkan bahwa sudut pandang garis tengah Matahari dari Bumi (2θ) adalah sekitar 0,53o. Dengan demikian nilai θ adalah sekitar 0,265o yang identik dengan 0,265o = 0,265 × π radian = 4,625 radian 180 Dengan mensubstitusikan nilai θ ini ke persamaan 7.5 akan didapat nilai jari-jari matahari seperti berikut : R =θ r = (4,625)(145.6000.000 km ) R = 6,9 × 105 km Begitulah jari-jari Matahari dapat ditentukan. Massa Matahari adalah sekitar 1,99 x 1030 kg, atau 300. 000 kali lebih besar dari massa Bumi (5,98 x 1024 kg). Bagaimana pula massa Matahari dapat ditentukan? Massa Matahari dapat ditentukan dari hukum interaksi (gravitasi) Newton. Sebagaimana telah dibahas pada BBM 6, Bumi bergerak mengitari Matahari dengan jari-jari orbit r, seperti ditunjukkan pada Ganbar 7.3. Gaya sentripetal yang menyebabkan Bumi berotasi mengelilingi Matahari adalah gaya gravitasi Matahari terhadap Bumi, sehingga berlaku hubungan : (Tjasyono, 2003) Matahari F Bumi r Orbit Bumi Gambar 7.3. Interaksi Bumi dan Matahari Fsentripetal = Fgravitasi m v2 Mm =G 2 r r (7.6) v 2r G (7.7) atau M= karena kecepatan linier v dapat dinyatakan dalam kecepatan sudut ω melalui hubungan v = ω r, maka persamaan 7.7 dapat dituliskan sebagai ; M= ω 2r 3 G (7.8) tetapi karena kecepatan sudut ini erat hubungannya dengan periode revolusi Bumi melalui hubungan 2π T (7.9) 4π 2 r 3 GT 2 (7.10) ω= maka persamaan 7.8 menjadi ; M = dengan memasukkan nilai-nilai r, G, dan T ke persamaan 7.20, akan diperoleh massa Matahari seperti berikut : M= ( 4π 2 1,496 ×1010 m (6,67 ×10 −11 )( ) 3 Nm 2 kg − 2 3,15 ×107 s ) 2 = 1,997 x 1030 kg Begitulah cara yang paling masuk akal untuk menentukan massa Matahari. Jika massa matahari ini dibagi dengan volumenya, maka akan diperoleh besaran massa jenis Matahari (ρ), seperti berikut : ρ= ρ = M V (7.11) 1,99 × 1030 kg = 1382 kg / m3 18 3 1,44 ×10 m Meskipun massa Matahari sangat besar, namun massa jenisnya hanya 1,4 kali massa jenis air (ρair = 1000 kg/m3). Sebaliknya Bumi yang massanya jauh lebih kecil dari matahari, massa jenisnya jauh lebih tinggi, yaitu 5,5 kali massa jenis air. Pertanyaannya, mengapa demikian? Massa jenis Matahari yang rendah ini berkaitan dengan fakta yang menunjukkan bahwa massa matahari tidak tersebar merata di seluruh volumnya. Massa matahari yang tinggi hanya terjadi pada pusatnya (inti) sedangkan bagian luar inti sebagian besar ditempati oleh gas-gas yang ringan. Jadi massa jenis Matahari yang besar hanya pada bagian inti, yaitu mencapai 100 kali massa jenis air, tetapi massa jenis untuk bagian luarnya sangat kecil, jadi jika dirata-ratakan untuk seluruh volum Matahari maka massa jenisnya akan menjadi kecil (Kanginan, 1999). Unsur-Unsur Kimia Pembentuk Matahari Setiap zat atau benda baik yang ukurannya besar maupun kecil sudah tentu terbentuk dari unsur-unsur kimiawi. Unsur-unsur kimiawi apa sajakah yang membentuk Matahari? Dan bagaimana cara mengidentifikasi unsur-unsur kimia yang ada di Matahari? Unsur-unsur kimia pembentuk Matahari dapat ditentukan melalui analisis spektrum sinar Matahari yang berupa garis-garis gelap. Cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari spektra Matahari dengan menggunakan bantuan spektroskop, spektrometer, atau spektograf disebut spektroskopi. Hasil analisis terhadap spektra Matahari yang dilakukan dalam kurun waktu sekitar satu abad, menunjukkan bahwa unsur pembentuk Matahari terbanyak adalah hidrogen (H) dan helium (He). Hidrogen sebanyak 75 % dan helium sebanyak 20 %. Unsur-unsur yang lebih berat hanya kira-kira sekitar 2 % yang terdiri dari unsur-unsur oksigen (O2), karbon (C), dan neon (Ne). Secara rinci unsur-unsur pembentuk Matahari ditunjukkan pada tabel 7.1 (Kanginan, 1999) Matahari terdiri dari campuran atom-atom gas, inti-inti atom, dan partikelpartikel sub-atomik, yaitu : elektron, proton, neutron, positron (elektron bermuatan positif), dan neutrino (partikel tak bermuatan). Seluruh massa materi pembentuk Matahari ini disebut plasma karena pada suhu yang sangat tinggi (suhu Matahari) semua atom akan terionisasi sempurna membentuk plasma. Suhu yang sangat tinggi di Matahari ini hampir tidak memungkinkan adanya senyawa kimia di Matahari. Tabel 7.1. Unsur-unsur pembentuk Matahari No Persen dari massa Matahari Unsur Kimia 1 Hidrogen (H) 76,4 2 Helium (He) 21,8 3 Oksigen (O2) 0,8 4 Karbon (C) 0,4 5 Neon (Ne) 0,2 6 Besi (Fe) 0,1 7 Nitrogen (N) 0,1 8 Silikon (Si) 0,08 9 Magnesium (Mg) 0,07 10 Sulfur (S) 0,05 11 Nikel (Ni) 0,01 Suhu Matahari Setiap pagi kita sering merasakan hangatnya sinar Matahari, bahkan kalau siang hari lebih panas lagi. Panas dipermukaan Bumi ini timbul akibat meningkatnya suhu ketika permukaan Bumi menerima sinar Matahari. Kita yang berada sangat jauh dari Matahari masih dapat menerima panasnya, tentu suhu di Matahari sangatlah tinggi. Berapakah suhu Matahari dan bagaimana cara menentukannya? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul di benak anda. Suhu Matahari sangatlah tinggi dan tidak bisa diukur secara langsung. Untuk mengetahui suhu dan menaksir keadaan-keadaan di Matahari, para ahli astronomi menggunakan berbagai metode pengamatan yang didasarkan atas berbagai teori, misalnya teori penyusutan Helmholtz memperkirakan bahwa suhu di bagian inti Matahari dapat mencapai 15 juta kelvin (K). Suhu ini dipercaya sebagai suhu pada inti matahari yang menyebabkan reaksi fusi inti dapat berlangsung. Energi yang memancar dari inti Matahari memanaskan permukaan luarnya (fotosfer). Suhu fotosfer bisa ditentukan dari hukum pergeseran Wien, yaitu dengan cara mengamati spektrum radiasi Matahari. Dengan menggunakan hukum ini, suhu fotosfer dapat diperkirakan sekitar 5700 K (Kanginan, 1999). Struktur Matahari Bagaimana struktur fisik dari Matahari dan proses-proses apa yang terjadi pada bagian-bagian struktur Matahari? Struktur Matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu bagian inti Matahari (Solar Core), lapisan fotosfer (Photospere), lapisan kromosfer, dan lapisan korona (Corona), seperti ditunjukkan pada Gambar 7.4. Inti Matahari adalah bagian dalam Matahari yang merupakan pusatnya. Gambar 7.4. Struktur Matahari (http://en.wikipedia.org) Bagian ini merupakan tempat terjadinya proses pembentukan energi melalui reaksi fusi rantai proton-proton. Oleh karena itu suhu di bagian inti Matahari sangat tinggi, kira-kira mencapai 15 juta kelvin. Energi yang dihasilkan dirambatkan menuju bagian permukaan Matahari melalui dua cara, yaitu pertama perambatan energi dari inti Matahari menuju permukaan Matahari secara radiasi (pancaran gelombang elektromagnetik) melalui plasma (gas panas) yang memiliki massa jenis besar yang terdapat di bagian dalam Matahari. Kedua perambatan energi dari bagian inti yang dekat ke permukaan menuju permukaan matahari secara konveksi (perpindahan panas yang disertai perpindahan partikel-partikel perantaranya) (Kanginan, 1999). Fotosfer (Photosphere) atau disebut juga lapisan cahaya adalah bagian Matahari yang dapat dilihat manusia. Batas sebelah luar dari fotosfer merupakan pinggiran (tepi) cakram matahari yang tampak seperti cahaya putih. Karena itu fotosfer disebut juga cakram Matahari. Lapisan fotosfer tidak terlalu tebal, kedalamannya hanya sekitar 320 km atau kurang dari 1/2000 jari-jari Matahari. Suhu fotosfer bagian dalam dapat mencapai 6000 K, sedangkan di bagian luarnya hanya sekitar 4300 K. Gas-gas panas pada fotosfer memancarkan cahaya dengan intensitas yang sangat kuat, sehingga cahaya fotosfer tampak nerwarna kuning jika dilihat dari bumi. Unsur –unsur utama penyusun Fotosfer adalah hidrogen (94 %), helium (5,9 %), dan elemen-elemen yang lebih berat seperti karbon, oksigen, nitrogen, dan neon (0,1 %). Lapisan kromosfer adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan fotosfer, yang disebut juga atmosfer Matahari. Unsur penyusun atmosfer ini sebagian besar adalah hidrogen. Atmosfer Matahari terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan bawah yang paling dekat dengan fotosfer yang disebut kromosfer atau bola warna dan lapisan atas atau sebelah luar yang disebut korona atau mahkota. Lapisan kromosfer menjulang 12000 km di atas fotosfer, dan memiliki tebal kira-kira 2500 km. Suhu pada bagian atas lapisan ini dapat mencapai di atas 10000 K. Kromosfer dan korona biasanya tidak dapat dilihat oleh manusia di Bumi, karena intensitas sinar yang dipancarkan oleh keduannya tidak sekuat yang dipancarkan oleh fotosfer, sehingga cahaya yang menyilaukan dari fotosfer merintangi manusia untuk melihat keduanya. Hal lain yang juga merintangi manusia untuk melihat kromosfer dan korona adalah efek dari atmosfer bumi. Namun demikian pada saat tertentu atmosfer Matahari (kromosfer dan korona) dapat juga dilihat oleh manusia, yaitu ketika terjadi gerhana Matahari total (Bulan menutupi fotosfer). Dalam kejadian ini kromosfer dapat dilihat manusia, bentuknya seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat. Korona adalah lapisan atmosfer Matahari yang terletak di sebelah atas kromosfer. Meskipun letaknya jauh dari inti matahari sebagai penghasil energi, korona memiliki suhu yang jauh lebih tinggi dibanding lapisan kromosfer, para ahli astronomi memperkirakan suhu korona mencapai 2.000.000 kelvin pada bagian luarnya. Hal yang menyebabkan suhu korona demikian tinggi meskipun jaraknya jauh dari inti adalah akibat adanya pemaksaan pemindahan kalor (energi) secara konveksi pada fotosfer dan kromosfer, memanaskan secara intensif gas yang sangat tipis pada lapisan korona. Akibat suhu yang sangat tinggi ini, korona mengembang sangat cepat dalam ruang hampa. Selama gerhana matahari total berlangsung, fotosfer tertutup oleh bulan dan akan tampak oleh mata telanjang suatu bentuk mahkota di sebelah luar cincin berwarna merah (kromosfer). Oleh karena itu korona disebut juga mahkota Matahari. Gambar 7.5. Korona (http://en.wikipedia.org) Sebetulnya untuk mengamati korona tidak perlu menunggu terjadinya gerhana Matahari total. Korona dapat diamati dengan menggunakan bantuan alat teleskop khusus yang disebut koronagraf (coronagraph), yang dapat menciptakan gerhana matahari total buatan karena alat ini dilengkapt dengan suatu cakram hitam yang diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat menutupi cahaya dari fotosfer. Gambar 7.5 memperlihatkan citra korona. B. Karakteristik Planet-Planet Setelah kita mengetahui karakteristik Matahari, marilah sekarang kita mempelajari karakteristik masing-masing planet anggota tata surya, apa saja persamaan dan perbedaan dari karakteristik setiap planet? 1. Karakteristik Planet Merkurius Bagaimanakah karakteristik planet Merkurius? Planet Merkurius memiliki ukuran garis tengah sekitar 4. 862. 000 km. Massanya sekitar 0,055 kali massa Bumi, dan massa jenisnya adalah sekitar 5400 kg/m3. Jaraknya dari Matahari adalah 0,39 SA. Periode revolusi planet Merkurius adalah 88 hari, sedangkan periode rotasinya adalah 59 hari. Percepatan gravitasi Merkurius adalah 0,38 kali percepatan gravitasi Bumi. Citra planet Merkurius ditunjukkan pada Gambar 7.6 Gambar 7.6. Citra planet Merkurius (http://en.wikipedia.org) Planet merkurius memiliki medan magnet yang lemah sehingga kemungkinan besar bagian dalam Merkurius mirip dengan Bumi, yaitu pada intinya banyak mengandung logam paduan besi (besi-nikel) dan lapisan tipis selubung dari bahan silikat. Suhu permukaan planet ini pada siang hari sangat tinggi, dapat mencapai 700 K (427oC), pada saat Matahari terbenam (sore hari) suhu pernukaan Merkurius menurun hingga mencapai 425 K (152oC), dan suhu terendah terjadi pada tengah malam, yaitu mencapai sekitar 100 K (-173o C). Ini merupakan rentang temperatur terbesar dibanding rentang temperatur yang terjadi pada planet-planet lain dalam sistem tata surya kita. Di Bumi variasi suhu antara siang dan malam jarang sekali melebihi 20 K. Hari-hari panas yang lama dan laju penurunan suhu yang sangat cepat menandakan bahwa Merkurius tidak memiliki atmosfer. Merkurius hanya memantulkan 6 persen cahaya matahari yang diterimanya (albedo Merkurius adalah sekitar 0,06) (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). 2. Karakteristik Planet Venus Bagaimanakah karakteristik planet Venus ? Planet Venus memiliki ukuran garis tengah sekitar 12. 190. 000 km. Massanya sekitar 0,82 kali massa Bumi, dan massa jenisnya adalah sekitar 5200 kg/m3. Jaraknya dari Matahari adalah 0,72 SA. Periode revolusi planet Venus adalah 225 hari, sedangkan periode rotasinya adalah 243 hari (retrogade). Percepatan gravitasi Venus adalah 0,91 kali percepatan gravitasi Bumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa planet Venus tidak memiliki medan magnet yang terasa pengaruhnya seperti di Bumi. Dengan massa jenis yang hampir sama dengan Bumi, diperkirakan bagian dalam planet Venus mirip dengan bagian dalam Bumi, yaitu mengandung lapisan batuan besar dan inti logam. Gambar 7.7 menunjukkan citra Venus. Atmosfer Venus mengandung kira-kira 96 % karbondioksida, 3 % nitrogen, sejumlah argon, sedikit uap air (bervariasi antara 0,1% hingga 0,4 %), oksigen, hidrogen klorida, hidrogen flourida hidrogen sulfida, sulfur dioksida, helium, dan karbon monoksida. Gambar 7.7. Citra planet Venus (http://en.wikipedia.org) Suhu pada planet ini juga sangat tinggi, pada permukaannya suhu mencapai 480oC, cukup untuk melebur beberapa jenis logam seperti alumunium, timbal, dan seng. Suhu yang sangat tinggi ini diprediksi terjadi sebagian akibat adanya suatu peristiwa yang dikenal sebagai efek rumah kaca. Dalam peristiwa ini, sinar Matahari masuk melalui atmosfer dan memanasi permukaan planet. Sinar yang panas ini lalu diradiasikan keluar, tetapi tidak dapat menembus karbondioksida atmosfer. Sinar radiasi tersebut malah terperangkap diantara permukaan planet dan lapisan bawah selubung awan. Peritiwa tersebut menyerupai suatu rumah kaca yang bagian atapnya dirancang untuk mengurung udara panas, sehingga menjadi sebuah rumah panas. Planet Venus memantulkan sebagian besar (sekitar 76 %) cahaya yang diterimanya dari Matahari (albedo Venus = 0,76) (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). 3. Karakteristik Planet Bumi Bagaimanakah karakteristik planet Bumi yang kita diami? Planet Bumi memiliki ukuran garis tengah sekitar 12. 725. 000 km. Massanya adalah sekitar 6 x 1024 kg, dan massa jenisnya adalah sekitar 5500 kg/m3 atau 5,5 kali massa jenis air. Jaraknya dari Matahari adalah 1 SA (149,6 juta km). Periode revolusi planet Bumi adalah 365,25 hari, sedangkan periode rotasinya adalah 23,9 hari. Percepatan gravitasi Bumi adalah 9,8 gr/cm2. Massa jenis Bumi yang besar menandakan bahwa bagian inti Bumi terdiri atas campuran batuan dan bahan paduan logam. Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa pada inti bumi banyak mengandung logam paduan besi (besi-nikel) dan lapisan tipis selubung yang terbentuk dari bahan silikat. Kebanyakan batuan memiliki massa jenis antara 2000 – 4000 kg/m3, sedangkan besi murni memiliki massa jenis 7888 kg/m3. Citra Bumi ditunjukkan pada gambar 7.8. Gambar 7.8. Citra planet Bumi (http://en.wikipedia.org) Bumi memiliki atmosfer yang kondusif untuk menjamin adanya kehidupan. Atmosfer juga berfungsi untuk melindungi kehidupan di Bumi dari radiasi Matahari yang kuat pada siang hari dan benda-benda angkasa lainnya. Komposisi unsur penyusun atmosfer Bumi antara lain gas Nitrogen (N) sekitar 78 %, gas Oksigen (O2) sekitar 21 %, gas Argon (Ar) sekitar 0,9 %, dan Karbon dioksida (CO2) sekitar 0,3 %. Selain itu juga terdapat sejumlah kecil unsur-unsur lain seperti gas Neon, hidrogen, helium, kripton, ozon, dan uap air. Oksigen sangat berperan dalam kehidupan makhluk hidup di Bumi, fungsinya sebagai pengubah zat makanan menjadi energi yang dibutugkan untuk kelangsungan hidup mahluk hidup. Planet Bumi memiliki medan magnet yang cukup lemah. Suhu di Bumi juga sangat kondusif untuk menunjang adanya kehidupan. Perubahan suhu harian di permukaan Bumi juga tidak terlalu ekstrim, dari yang terendah hingga yang tertinggi tidak melebihi 20oC (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). 4. Karakteristik Planet Mars Bagaimanakah karakteristik planet Mars? Planet Mars memiliki ukuran garis tengah sekitar 6.780.000 km. Massanya sekitar 0,11 kali massa Bumi, dan massa jenisnya adalah sekitar 3930 kg/m3. Jaraknya dari Matahari adalah 1,52 SA. Periode revolusi planet Mars adalah 1,9 tahun, sedangkan periode rotasinya adalah 24,6 jam. Percepatan gravitasi Mars adalah 0,38 kali percepatan gravitasi Bumi. Mars memiliki medan magnet lemah, hanya 0,002 kali medan magnet Bumi. Karena massa jenis Mars lebih rendah dari massa jenis Bumi. Karena itu bagian dalam planet Mars diduga berbeda dengan bagian dalam Bumi. Bagian intinya diperkirakan lebih kecil dari intu Bumi, dan kemungkinan mengandung campuran besi dan besi sulfida. Lapisannya boleh jadi sama dengan lapisan Bumi, yang terbuat dari olivin (besi-magnesium silikat), besi oksida, dan sejumlah air. Citra Mars ditunjukkan pada Gambar 7.9. Atmosfer Mars sangat tipis, sehingga tekanan pada permukaan sangat rendah, yaitu sekitar 0,005 kali tekanan pada permukaan Bumi. Atmosfer Mars yang tipis ini mengandung 95 % karbondioksida, 0,1 sampai 0,4 % molekul oksigen, 2 sampai 3 % molekul nitrogen, dan kira-kira 1 sampai 2 % argon. Akibat atmosfer Mars yang tipis, maka tidak dapat melindungi sebagian besar permukaannya terhadap perubahan suhu dan radiasi ruang angkasa. Ionosfer Mars, yaitu lapisan atmosfer Mars yang bermuatan listrik, sangat lemah sehingga radiasi berbahaya dari Matahari dan ruang angkasa dengan mudah dapat mencapai permukaan Mars. Gambar 7.9. Citra planet Mars (http://en.wikipedia.org) Mars sedikit lebih dingin dibanding Bumi, suhunya berkisar dari yang paling dingin cukup untuk membekukan gas karbon monoksida menjadi es kering, hingga yang paling panas cukup untuk melelehkan es biasa. Mars memantulkan 15 % cahaya Matahari yang diterimanya (albedo Mars = 0,15) (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). 5. Karakteristik Planet Jupiter Bagaimanakah karakteristik planet Jupiter ? Planet Jupiter memiliki ukuran garis tengah sekitar 142. 860. 000 km. Massanya sekitar 318 kali massa Bumi, dan massa jenisnya adalah sekitar 1330 kg/m3. Jaraknya dari Matahari adalah 5,2 SA. Periode revolusi planet Jupiter adalah 11,9 tahun, sedangkan periode rotasinya adalah 9,8 jam. Percepatan gravitasi Jipiter adalah 2,53 kali percepatan gravitasi Bumi. Gambar 7.10 menunjukkan citra Jupiter. Salah satu faktor yang membedakan planet besar dengan planet-planet yang menyerupai Bumi (terrestrial) adalah bahwa planet besar selalu memiliki massa jenis yang lebih kecil dibanding planet-planet terrestrial. Massa jenis yang rendah tersebut menunjukkan bahwa planet-planet besar disusun oleh material- material yang sama sekali berbeda dengan material-material yang menyusun planet terrestrial. Planet terrestrial pada dasarnya disusun oleh unsur-unsur batuan dan logam-logam yang mengandung unsur besi, alumunium, oksigen dan silikon. Planet Jupiter disusun terutama oleh unsur hidrogen dan helium dalam fase cair atau gas. Gambar 7.10. Citra planet Jupiter (http://en.wikipedia.org) Jupiter seringkali terlihat tampak cerah meskipun jaraknya dari Bumi sangat jauh. Hal ini terjadi karena selain planet ini ukurannya besar, juga karena planet ini memantulkan 70 % cahaya Matahari yang jatuh ke permukaannya (albedo Jupiter = 0,70). Zat-zat dalam atmosfer Jupiter bersifat racun yang dapat mematilemaskan makhluk hidup yang berasal dari Bumi. Zat-zat berbahaya tersebut antara lain adalah hidrogen, helium, dan senyawa metana penghasil hidrogen, amoniak, dan mungkin hidrogen sulfida. Atmosfer Jupiter sangat sedikit mengandung unsurunsur atmosfer Bumi seperti molekul oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida yang bebas. Pada planet Jupiter diduga terkandung unsur air (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). 6. Karakteristik Planet Saturnus Bagaimanakah karakteristik planet Saturnus ? Planet Saturnus memiliki ukuran garis tengah sekitar 120. 000. 000 km. Massanya sekitar 94,3 kali massa Bumi, dan massa jenisnya adalah sekitar 710 kg/m3. Jaraknya dari Matahari adalah 9,54 SA. Periode revolusi planet Saturnus adalah 29,5 tahun, sedangkan periode rotasinya adalah 10,7 jam. Percepatan gravitasi Saturnus adalah 1,07 kali percepatan gravitasi Bumi. Citra Saturnus ditunjukkan oleh Gambar 7.11. Gambar 7.11. Citra planet Saturnus (http://en.wikipedia.org) Bagian dalam planet Saturnus diduga menyerupai bagian dalam Matahari. Saturnus memiliki inti batuan kecil dengan garis tengah sekitar 20.000 km dan massanya 20 kali massa Bumi. Kemungkinan besar planet tersebut memiliki daerah hidrogen cair yang luas dan daerah hidrogen metalik cair yang lebih kecil. Jadi seperti halnya Jupiter, kebanyakan unsur penyusun bagian dalam Saturnus berada dalam fase cair. Hasil analisis spektroskopi menunjukkan bahwa atmosfer Saturnus cukup tebal. Unsur penyusun atmosfer Saturnus dapat dikatakan mirip dengan unsur penyusun atmosfer Jupiter, terutama mengandung hidrogen dan helium. Seperti halnya Jupiter, pada atmosfer saturnus terkandung amoniak maupun gas metana. Tetapi jika pada atmosfer Jupiter amoniak lebih banyak dari metana, sebaliknya pada atmosfer Saturnus metana lebih banyak dari amoniak (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). 7. Karakteristik Planet Uranus Bagaimanakah karakteristik planet Uranus? Planet Uranus memiliki ukuran garis tengah sekitar 50. 100. 000 km. Massanya sekitar 14,54 kali massa Bumi, dan massa jenisnya adalah sekitar 1270 kg/m3. Jaraknya dari Matahari adalah 19,19 SA. Periode revolusi planet Uranus adalah 84 tahun, sedangkan periode rotasinya adalah 17,24 jam (retrograsi). Percepatan gravitasi Uranus adalah 0,92 kali percepatan gravitasi Bumi. Citra Uranus ditunjukkan pada Gambar 7.12. Gambar 7.12. Citra planet Uranus (http://en.wikipedia.org) Massa jenis Uranus yang sangat rendah menunjukkan bahwa Uranus tersbentuk dari unsur-unsur ringan. Diperkirakan unsur pembentuk Uranus adalah 15 % hidrogen dan helium, 60 % bahan es yaitu air, metana dan amoniak, dan 25% bahan-bahan yang terdapat di Bumi seperti silikat dan besi. Seperti halnya Jupiter dan Saturnus, atmosfer Uranus mengandung melekul hidrogen dan helium. Atmosfer planet ini juga mengandung gas metana. Suhu atmosfer Uranus bagaian atas sangat dingin, yaitu sekitar 58 K (-215oC) (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). 8. Karakteristik Planet Neptunus Bagaimanakah karakteristik planet Neptunus ? Planet Neptunus memiliki ukuran garis tengah sekitar 48. 600. 000 km. Massanya sekitar 17,2 kali massa Bumi, dan massa jenisnya adalah sekitar 1700 kg/m3. Jaraknya dari Matahari adalah 30,07 SA. Periode revolusi planet Neptunus adalah 164,8 tahun, sedangkan periode rotasinya adalah 15,8 jam. Percepatan gravitasi Neptunus adalah 1,18 kali percepatan gravitasi Bumi. Citra Neptunus ditunjukkan pada Gambar 7.13. Gambar 7.13. Citra planet Neptunus (http://en.wikipedia.org) Unsur utama penyusun planet Neptunus adalah molekul hidrogen dan helium, serta sejumlah kecil metana. Berdasarkan gasil analisis foto inframerah diperkirakan bahwa suhu Neptunus sekitar 60 K (-213oC). Neptunus merupakan pemantul cahaya matahari terbesar dibanding planet-planet lainnya. Albedo Neptunus adalah 0,84, lebih besar dari planet Venus yang cerah (albedo 0,76). Induksi magnetik di Neptunus besarnya kira-kira seperlima induksi magnetik di Bumi (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). 9. Karakteristik Pluto Bagaimanakah karakteristik Pluto ? Meskipun masih menjadi perdebatan tentang Pluto tergolong planet atau bukan, tapi tidak ada salahnya kita ketahui karakteristiknya. Pluto memiliki ukuran garis tengah sekitar 2. 400. 000 km. Massanya sekitar 0,002 kali massa Bumi, dan massa jenisnya adalah sekitar 1700 kg/m3. Jaraknya dari Matahari adalah 39,46 SA. Periode revolusi Pluto adalah 248,4 tahun, sedangkan periode rotasinya adalah 6,39 hari. Percepatan gravitasi Pluto adalah 0,03 kali percepatan gravitasi Bumi. Suhu permukaan Pluto pada siang hari tidak melebihi 60 K (-213oC). Hal ini menandakan bahwa Pluto ditutupi oleh metana beku. Hasil pengamatan barubaru ini menunjukkan adanya unsur nitrogen beku dan karbon monoksida beku selain metana beku. Albedo Pluto adalah 0,5. Pluto memiliki atmosfer yang terbentang 600 km di atas permukaannya. Atmosfer ini kemungkinan mengandung gas nitrogen, karbon monoksida, dan metana yang telah dibebaskan oleh es pada permukaan planet ketika planet mendapat panas. Tekanan atmosfer Pluto adalah sekitar 10-8 atm (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cermat. 1. a. Urutkan bagian-bagian Matahari dari suhunya tertinggi hingga terendah ! b. Urutkan bagian-bagian Matahari dari yang massa jenisnya terbesar hingga terkecil ! c. Urautkan unsur-unsur kimia yang membantuk Matagari dari yang komposisinya terbesar hingga terkecil ! 2. Lakukan perbandingan karakteristik antar planet, dan jawablah pertamyaan berikut ! 1 a. Planet mana yang memiliki ukuran terkecil ? b. Planet mana yang memiliki ukuran terbesar ? 2 a. Planet mana yang jaraknya terdekat ke Matahari ? b. Planet mana yang jaraknya terjauh ke Matahari ? 3 a. Planet mana yang memiliki massa terkecil ? b. Planet maana yang memiliki massa terbesar ? 4 a. Planet mana yang memiliki massa jenis terkecil ? b. Planet mana yang memiliki massa jenis terbesar ? 5 a. Planet mana yang periode revolusinya tersingkat ? b. Planet mana yang periode revolusinya terlama ? 6 a. Planet mana yang periode rotasinya tersingkat ? b. Planet mana yang periode rotasinya terlama ? 7 a. Planet mana yang pecepatan gravitasinya terkecil ? b. Planet mana yang percepatan gravitasinya terbesar ? 8 a. Planet mana yang albedonya terkecil ? b. Planet mana yang albedonya terbesar ? Ranbu-Ranbu Jawaban 1. Baca karakteristik Matahari dengan seksama, lalu catat karakteristik setiap bagian Matahari yang ditanyakan dengan cara diurutkan dari yang terkecil hingga yang tebesar. 2. Baca karakteristik setiap planet dengan seksama, lalu catat karakteristik yang ditanyakan dengan cara diurutkan dari yang terkecil hingga yang tebesar. Setelah itu lalu jawab pertanyaan di atas dengan mengisi tabel berikut : Karakteristik planet Ukuran Jarak ke matahari Massa Massa jenis Periode revolusi Periode rotasi Percepatan gravitasi Albedo Terkecil Terbesar RANGKUMAN Matahri meruapak pusat tata surya yang dikelilingi oleh anggota tata surya seperti planet, asteroid, komet, dan yang lainnya. Matahari memiliki ukuran vilume yang sangat besar, yaitu kira-kira 1.300.000 kali volume bumi. Matahari juga memiliki massa yang besar. Akan tetapi massa matahari tidak tersebar merata di seluruh volumnya, massa matahari terbesari hanya terjadi pada pusatnya (inti) sedangkan bagian luar inti sebagian besar ditempati oleh gas-gas yang ringan. Akibatnya meskipun Matahari memiliki massa yang besar, tetapi massa jenisnya rata-ratanya kecil yaitu hanya 1,4 kali massa jenis air. Massa jenis matahari terbesar hanya pada bagian inti, yaitu mencapai 100 kali massa jenis air. Unsur kimia pembentuk Matahari terbanyak adalah hidrogen dan helium. Struktur Matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu bagian inti, lapisan fotosfer, lapisan kronosfer, dan lapisan korona. Bagian Inti merupakan tempat terhadinya proses pembentukan energi Matahari melalui reaksi fusi rantai proton-proton, oleh karena itu suhu bagian inti sangat tinggi, kira-kira mencapai 15 juta kelvin Fotosfer atau disebut juga lapisan cahaya adalah bagian Matahari yang dapat dilihat manusia. Lapisan fotosfer tidak terlalu tebal, kedalamannya hanya sekitar 320 km atau kurang dari 1/2000 jari-jari Matahari. Suhu fotosfer bagian dalam dapat mencapai 6000 K, sedangkan di bagian luarnya hanya sekitar 4300 K. Lapisan kromosfer adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan fotosfer, yang disebut juga atmosfer Matahari. Unsur penyusun atmosfer ini sebagian besar adalah hidrogen. Lapisan kromosfer menjulang 12000 km di atas fotosfer, dan memiliki tebal kira-kira 2500 km. Suhu pada bagian atas lapisan ini dapat mencapai di atas 10000 K. Korona adalah lapisan atmosfer Matahari yang terletak di sebelah atas kromosfer. Meskipun letaknya jauh dari inti matahari sebagai penghasil energi, korona memiliki suhu yang jauh lebih tinggi dibanding lapisan kromosfer, yaitu mencapai 2.000.000 kelvin pada bagian luarnya Ditinjau dari unsur pembentuknya, secara garis besar dapat digolongkan dua jenis planet, yaitu planet-planet yang unsur pembentuknya menyerupai matahari dan planet-planet unsur pembentuknya menyerupai Bumi (terrestrial). Planet besar seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus memiliki unsur pembentuk seperti Matahari, sedangkan palnet-planet kecil seperti Merkurius, Venus, dan Mars memiliki unsur pembentuk seperti Bumi. Planet-planet besar selalu memiliki massa jenis yang lebih kecil dibanding planet-planet terrestrial. Planet terrestrial pada dasarnya disusun oleh unsur-unsur batuan dan logam-logam yang mengandung unsur besi, alumunium, oksigen dan silikon, sedangkan planet besar seperti Jupiter disusun terutama oleh unsur hidrogen dan helium dalam fase cair atau gas. TES FORMATIF 1 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, dengan cara membubuhkan tanda silang (X) pada option yang disediakan. 1. Unsur pembentuk Matahari yang komposisinya paling banyak adalah ......... A. Helium B. Hidrogen C. Oksigen D. Nitrogen E. Karbon dioksida 2. Bagian Matahari yang disebut lapisan cahaya adalah ……. A. Kromosfer B. Korona C. Inti D. Fotosfer E. Sunspot 3. Bagian Matahari yang terlihat seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat ketika terjadi gerhana Matahari total .adalah ......... A. Kromosfer B. Korona C. Mahkota D. Fotosfer E. Inti 4. Massa Matahari sangat besar sehingga ......... A. Massa jenisnya juga sangat besar B. Massa jenis terbesar hanya pada bagian permukaan C. Massa jenis terbesar hanya pada bagian korona D. Massa jenis terbesar hanya pada bagian kromosfer E. Massa jenis terbesar hanya pada bagian Inti 5. Seorang Astronout akan memiliki berat paling kecil ketika berada pada permukaan planet A. Merkurius B. venus C. Bumi D. Yupiter E. Neptunus 6. Planet yang memiliki albedo terbesar adalah ........ A. Mars B. Venus C. Jupiter D. Neptunus E. Uranus 7. Planet yang periode rotasinya paling pendek adalah ........ A. Venus B. Pluto C. Saturnus D. Uranus E. Bumi 8. Planet yang mengandung gas hidrogen dan helium paling paling banyak adalah ........ A. Merkurius B. Venus C. Mars D. Bumi E. Jupiter 9. Planet-planet yang unsur pembentuknya mirip unsur pembentuk Matahari adalah ......... A. planet Saturnus B. planet Mars C. planet Bumi D. planet Merkurius E. planet Venus 10. Planet yang memiliki percepatan gravitasi paling besar adalah ........ A. planet Merkurius B. planet Mars C. planet Bumi D. planet Jupiter E. planet Saturnus BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 7.1 yang terdapat pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1 pada BBM ini. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang Benar x100% Jumlah soal Klasifikasi tingkat penguasaan materi : Rentang tingkat penguasaan Kriteria 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup ≤ 69 % Kurang Jika anda mencapai tingkat penguasaan materi 80 % ke atas, maka anda dapat meneruskan pada kegiatan belajar selanjutnya yaitu kegiatan belajar 2, Bagus ! Tetapi apabila tingkat penguasaan materi anda masih di bawah 80 %, anda harus mengulang kembali kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. KEGIATAN BELAJAR 2 : KARAKTERISTIK ANGGOTA TATA SURYA LAINNYA PENGANTAR Selain Matahari dan planet-planet, juga terdapat benda-benda lain yang merupakan anggota tata surya kita, yaitu, asteroid, satelit alamiah, komet, dan meteoroid. Ukuran benda-benda ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan ukuran planet-planet. Seperti halnya planet-planet, benda-benda ini juga bergerak mengitari Matahari. Asteroid dan satelit alamiah diperkirakan terbentuk bersamaan dengan terbentuknya tata surya. Fakta pengamatan yang menunjukkan adanya perilaku yang berbeda dari ke empat benda ini, mengindikasikan bahwa masing-masing benda ini memiliki ciri karaketristik yang berbeda-beda. Apakah Asteroid, satelit, komet dan meteoroid itu? Asteroid merupakan kumpulan dari ribuan planet-planet kecil dan pecahan-pecahan benda angkasa yang membentuk sebuah sabuk (belt) yang terletak diantara planet Mars dan planet Jupiter. Satelit berarti suatu benda kecil yang bergerak mengitari suatu planet sebagai pengiring. Satelit alamiah yang dimiliki oleh setiap planet jumlahnya berbeda-beda, ada juga planet yang tidak memiliki satelit seperti planet Merkurius dan planet Venus. Planet yang memiliki satelit terbanyak adalah Saturnus, yaitu sebanyak 19 buah. Komet adalah benda antar planet yang terbentuk dari es yang sangat padat, dan ketika mendekati Matahari mengeluarkan gas berbentuk kepala yang berpijar dan semburan yang terlihat seperti ekor. Bagian-bagian dari sebuah komet adalah bagian inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Sedangkan meteoroid merupakan benda-benda langit yang tergolong kecil ukurannya yang bergerak mengelilingi Matahari dan terdapat pada ruang antar planet. Meteoroid kadang-kadang tertarik dan masuk ke atmosfer Bumi. Akibat adanya gesekan dengan atmosfer Bumi, maka meteoroid akan terbakar dan di langit tampak ada lintasan pijar yag disebut meteor. Meteoroid yang tidak habis terbakar dan dapat mencapai permukaan Bumi dikenal dengan sebutan meteorit. A. Karakteristik Asteroid Bagaimanakah karakteristik Asteroid? Asteroid merupakan kumpulan dari ribuan planet-planet kecil dan pecahan-pecahan benda angkasa yang membentuk sebuah sabuk (belt) yang terletak diantara planet Mars dan planet Jupiter. Asteroid sebagai batas antara planet dalam dan planet luar. Kadang-kadang asteroid ini disebut juga planetoid (planet kecil). Asteroid Gambar 7.14. Asteroid diantara orbit Mars dan Jupiter (http://en.wikipedia.org) Kapan Asteroid ditemukan? Pada tahun 1801, seorang astronom Italia yang bernama Guiseppi Piazzi menemukan sebuah titik cahaya yang berpindahpindah tempat, yang terletak diantara lintasan orbit Mars dan orbit Jupiter. Piazzi menduga titik cahaya tersebut merupakan sebuah komet. Tetapi seorang antronom lain yang bernama Johan Elert Bode, memperkirakan benda tersebut adalah planet. Karena jenis benda tersebut belum diketahui dengan pasti, para astromom kemudian menamainya dengan sebutan Ceres yang diambil dari nama dewi pertanian bangsa Romawi. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa diameter (garis tengah) Ceres jauh lebih kecil dari ukuran planet, yaitu hanya sekitar 750 km. Karena ukurannya sangat kecil, kemudian para astronom meramalkan bahwa benda-benda semacam ini jumlahnya akan banyak. Ramalan tersebut terbukti beberapa tahun kemudian dengan ditemukannya tiga buah benda serupa tetapi ukurannya lebih kecil dari Ceres yang diberi nama Vesta, Juno, dan Pallas. Hingga saat ini telah ditemukan 100.000 lebih benda seperti itu, dan hingga tahun 1987, 3500 diantaranya telah dicatat dan diberi nama. Ceres merupakan asteroid terbesar diantara yang telah ditemukan. Dimanakah letak Asteroid? Kebanyakan orbit asteroid berada diantara orbit Mars dan Jupiter. Sekitar 90 % dari jumlah asteroid memiliki jarak ke Matahari antara 2,3 sampai 3,3 SA, atau jika diambil rata-ratanya adalah sekitar 2,8 SA. Berdasarkan hasil penyelidikan pada astronom, beberapa Asteroid yang berukuran kecil memiliki lintasan orbit yang sangat aneh. Ada lintasan Asteroid yang melalui orbit Jupiter atau melewati orbit Mars mendekati Bumi. Bahkan pada suatu saat, asteroid kecil yang diberi nama Hermes sempat bergerak hingga sangat dekat dengan Bumi. Keadaan ini tentu sempat mengkhawatirkan penduduk Bumi, karena jika terjadi tabrakan, maka akan menimbulkan bencana yang cukup dahsyat di Bumi. Akan tetapi sebenarnya hal itu sangat kecil kemungkinan terjadinya, karena Hermes memiliki lintasan tertentu yang tidak bersinggungan dengan lintasan orbit Bumi. Hingga saat ini para ahli belum dapat menjelaskan secara pasti dari mana asal mula atau bagaimana terbentuknya asteroid. Selama ini para ahli hanya menduga-duga sesuai dengan data pengamatan yang mereka lakukan. Sebagian astronom menduga asteroid berasal dari pecahan planet tua yang telah hancur. Sebagian astronom lainnya menduga bahwa asteroid terbentuk secara bersamaan dengan terbentuknya planet-planet, jadi bahan pembentuknya juga sama dengan bahan pembentuk planet. Ada juga kelompok astronom yang menduga bahwa beberapa Asteroid kecil berasal dari serpihan benda-benda langit yang saling berbenturan. Sekarang ini para astronom meyakini bahwa pada awalnya Asteroid merupakan bahan tata surya yang tidak pernah bergabung membentuk sebuah planet tunggal. Keyakinan ini diperkuat dengan beragamnya ukuran Asteroid yang ditemukan. Pada tahun 1977 para astronom menemukan Asteroid pertama yang memiliki orbit sangat eliptik dengan periode orbit 50 tahun yang terletak antara Saturnus dan Uranus. Ini adalah Asteroid paling jauh yang dapat teramati, diberi nama Chiron. Chiron tergolong Asteroid kecil dengan garis tengah kurang dari 200 mil, dan karena lintasan orbitnya yang sangat eliptik, maka pada akhirnya Chiron mungkin akan bertabrakan dengan salah satu planet, atau tersingkir dari sistem tata surya (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). B. Karakteristik Satelit Alamiah Bagaimanakah karakteristik Satelit alamiah? Dari hasil pengamatan, dalam sistem tata surya terdeteksi ada benda-benda yang begerak mengitari planetplanet. Benda-benda seperti itu kemudian dikenal dengan istilah satelit, yang diambil dari bahasa latin ’satelles’ yang berarti seorang pelayan (pengiring). Jadi satelit berarti suatu benda kecil yang bergerak mengitari suatu planet sebagai pengiring. Ada dua jenis satelit, yakni satelit alamiah dan satelit buatan. Satelit alamiah adalah satelit yang terbentuk secara alamiah bersamaan dengan terbentuknya sistem tata surya, sedangkan satelit buatan adalah satelit yang sengaja dibuat oleh manusia dan diorbitkan mengitari sebuah planet untuk kepentingan tertentu, misalnya untuk kepentingan komunikasi. Satelit alamiah yang dimiliki oleh setiap planet jumlahnya berbeda-beda, ada juga planet yang tidak memiliki satelit seperti planet Merkurius dan planet Venus. Planet yang memiliki satelit terbanyak adalah Saturnus, yaitu sebanyak 19 buah. Jumlah satelit yang dimiliki setiap planet berikut nama-namanya dapat dilihat pada Tabel 7.2. (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003). Tabel 7.2. Satelit yang dimiliki setiap planet No Planet Jumlah satelit Nama satelit 1 Merkurius 0 2 Venus 0 3 Bumi 1 Bulan 4 Mars 2 Phobos dan Deimos 5 Jupiter 16 6 Saturnus 19 7 Uranus 15 8 Neptunus 8 9 Pluto 1 Metis, Andrastea, Amalthea, Thebe, Io, Europa, Ganymede, Callisto, Himalia, Lysithea, Elara, Ananke, Carme, Pasiphae, Sinope 1980S.28, 1980S.27, 1980S.26, Epimetheus, Janus, Mimas, Mimas co-orbital, Enceladus, Tethys, Calypso, Telesto, Dione, 1980S.6, Dione co-orbital, Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus, Phoebe. Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, dan 10 lagi belum diberi nama Triton, Nereid, dan 6 lagi belum diberi nama Charon C. Karakteristik Komet Bagaimanakah karakteristik Komet? Komet adalah istilah yang diberikan kepada benda langit aneh yang teramati berbentuk pijaran cahaya yang mirip dengan rambut panjang seorang wanita. Benda langit ini dinamakan bintang berambut panjang atau bintang berekor atau komet. Kata komet berasal dari bahasa Yunani ’kometes’ yang berarti berambut panjang. Planet Komet Gambar 7.15. Lintasan orbit planet dan Komet (http://en.wikipedia.org) Komet adalah benda antar planet yang terbentuk dari es yang sangat padat, dan ketika mendekati Matahari mengeluarkan gas berbentuk kepala yang berpijar dan semburan yang terlihat seperti ekor. Komet beredar mengitari Matahari dengan lintasan orbit berbeda dengan lintasan orbit planet. Lintasan orbit komet lebih lonjong (Gambar 7.15), sehingga jaraknya terhadap Matahari sangat bervariasi. Awan hidrogen Awan hidrogen Ekor koma Inti Ekor koma Inti Gambar 7.16. Komet (http://en.wikipedia.org) Bagian-bagian dari sebuah komet adalah bagian inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Ketika sebuah komet teramati di langit, maka yang tampak duluan adalah bagian inti, yaitu bagian padat yang menyerupai bintang yang amat kecil. Sedangkan koma adalah daerah kabut di sekitar inti. Inti dan koma bergabung membentuk kepala sebuah komet. Kebanyakan komet hanya dapat dilihat dengan bantuan teleskop, tetapi komet yang sangat mencolok dapat dilihat dengan mata telanjang. Ketika komet bergerak mendekati Matahari, bagian koma dan ekor tampak mengembang bertambah besar. Penambahan ukuran koma dan ekor komet disebabkan oleh dua hal, yaitu; (1) angin Matahari, yang terdiri atas aliran partikel-partikel seperti elektron, proton, dan inti-inti unsur ringan yang dipancarkan Matahari dan arahnya menjauh dari Matahari dengan kelajuan ratusan mil per sekon, dan (2) tekanan radiasi yang dibangkitkan oleh energi radiasi yang dipancarkan oleh Matahari. Gambar 7.17. Ketika mendekati Matahari ekor komet selalu menjauh dari Matahari Bagaimana komet beredar dan memancarkan cahaya? Para ilmuwan meyakini bahwa panas Matahari hanya memanasi lapisan tipis di luar inti komet. Begitu komet bergerak ke arah periheliumnya (titik terdekat dengan Matahari) panas yang diradiasikan Matahari akan melebur dan menguapkan bahan-bahan pada lapisan tipis di luar inti komet. Gas-gas yang lolos dan membawa debu halus membaur ke dalam koma. Gas-gas ini kemudian dihalau oleh angin Matahari dan tekanan radiasi Matahari, menghasilkan bentuk ekor komet yang arahnya selalu menjauh dari Matahari, seperti ditunjukkan pada Gambar 7.17. Komet tampak paling terang ketika berada pada periheliumnya. Setelah mencapai titik perihelium, komet terus bergerak menjauhi Matahari. Dalam perjalanan panjangnya di ruang angkasa, komet akan kehilangan sebagian besar massanya sehingga tampak ekornya makin lama makin pendek dan memudar secara perlahan. Akhirnya komet menghilang di angkasa menyisakan unsur-unsur batuan dan logam yang melanjutkan geraknya mengitari Matahari. Mengapa manusia dapat melihat komet? Terdapat dua penyebab mengapa manusia dapat melihat ekor komet di angkasa, pertama, gas-gas dan debu yang diangkut oleh komet memantulkan cahaya Matahari, dan kedua, sebagian gas dan debu pada komet dapat menyerap sinar ultrviolet dan memancarkannya kembali dalam bentuk cahaya tampak. Jadi sebanarnya ekor komet adalah gas yang bercahaya yang terjadi ketika komet bergerak mendekati Matahari. Contoh komet yang paling terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmund Halley (1656-1742), seorang astronom berkebangsaan Inggeris. Komet Halley merupakan komet yang paling terang sehingga dapat diamati dengan mata telanjang. Berdasarkan catatan pengamatan tentang komet-komet yang tampak pada tahun 1531, 1607, dan 1682, Edmund Halley menyimpulkan behwa komet-komet ini sesungguhnya adalah komet yang sama yang mengitari Matahari selama tiga jangkauan waktu yang berbeda. Halley meramalkan bahwa bahwa komet ini akan tampak kembali pada tahun 1728, dan ramalan ini telah menjadi kenyataan. Hal ini menunjukkan bahwa periode revolusi komet Halley adalah 76 tahun. Selanjutnya dapat diperkirakan bahwa komet Halley ini akan tampak kembali pada tahun 1835, 1910, dan 1986. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan oleh pesawat ruang angkasa yang menyelidiki komet Halley, teori yang menyatakan bahwa komet merupakan kumpulan dari berbagai zat beku dan debu telah terbukti kebenarannya. Data-data pengamatan menunjukkan bahwa gas-gas pada komet terdiri atas unsur uap air yang komposisinya sekitar 80 %, karbon monoksida sekitar 10 – 15 %, dan gasgas lainnya sekitar 5 %. Massa jenis inti komet sangat rendah, diperkirakan antara 100 – 400 kg/m3. Dengan demikian inti komet diperkirakan tersusun dari unsur-unsur yang sangat ringan (bandingkan dengan massa jenis air beku yang nilainya 920 kg/m3). Oleh karena itu diyakini bahwa inti komet dibentuk oleh partikel-partikel debu yang diikat oleh air beku dan beberapa zat beku lainnya seperti; karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen. Permukaan inti komet tidak beraturan, hitam seperti batu bara, dengan lembah-lembah dan bukit-bukit. Kebanyakan permukaan komet ditutupi oleh bahan gelap yang sukar menguap, yang diperkirakan berupa senyawa karbon. Mungkinkah terjadi tabrakan komet dengan planet? Jika terjadi apa akibatnya? Dalam pergerakannya, sangat boleh jadi terjadi tabrakan antara komet dengan planet. Dan jika hal ini terjadi dengan planet yang didiami mahluk hidup seperti Bumi maka akan terjadi bencana yang maha dahsyat berupa musnahnya kehidupan akibat adanya perubahan cuaca yang mematikan sebagai efek terjadinya ledakan yang sangat kuat yang setara dengan ledakan jutaan bom atom. Peristiwa seperti ini telah terjadi pada 65 juta tahun yang lalu yang disebut sebagai peristiwa K-T, dimana sebuah komet jatuh menghujam ke Bumi yang mengakibatkan musnahnya semua dinosaurus dan 70 % kehidupan mahluk hidup di Bumi. Tabrakan antara komet dengan planet yang terbaru adalah terjadi pada tahun 1994, yaitu antara komet Shoemaher-Levy dengan Jupiter. Para pengamat bintang di Afrika Selatan menyatakan bahwa akibat tabrakan tersebut menimbulkan ledakan yang mengahsilkan bola api yang mengandung gas panas. Ledakan hebat tersebut berlangsung selama 20 menit dan terjadi pada atmosfer Jupiter. (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003. D. Karakteristik Meteoroid, Meteor, dan Meteorit Bagaimana karakteristik Metoroid? Meteoroid adalah benda angkasa yang merupakan anggota tata surya yang kemungkinan barasal dari komet dan pecahan-pecahan asteroid. Meteoroid merupakan benda-benda langit yang tergolong kecil ukurannya yang bergerak mengelilingi Matahari dan terdapat pada ruang antar planet. Kadang-kadang meteoroid tertarik oleh gravitasi planet sehingga memasuki atmosfer planet tersebut. Ukuran meteoroid ini bervariasi, mulai dari ukuran sebutir padi, hingga ukuran batu besar bulat. Kita sering mendengar istilah batu meteor, apakah itu? Ketika tertarik oleh gravitasi Bumi, meteorid-meteorid ini memasuki atmosfer Bumi dengan kelajuan yang tinggi. Gesekan antara meteoroid dengan atmosfer Bumi menyebabkan panas dan menimbulkan pijaran pada bagian luar meteoroid, yang sering tampak berupa lintasan cahaya di langit. Lintasan cahaya di langit itulah yang sering disebut sebagai meteor atau seting juga disebut bintang jatuh. Adakah meteoroid yang jatuh di Bumi? Pada umumnya meteoroidmeteoroid yang berukuran kecil akan habis terbakar sebelum sampai di permukaan Bumi. Tetapi meteoroid yang ukurannya besar, sangat mungkin tidak terbakar habis di atmosfer dan dapat mencapai pemukaan Bumi. Meteoroid yang jatuh di permukaan Bumi ini yang dikenal dengan sebutan meteorit. Berdasarkan data-data hasil penelitian, menunjukkan bahwa meteorit yang jatuh di permukaan Bumi mencapai beberapa ton setiap harinya. Willamete Lapham Canyon diablo Allende Gambar 7.18. Beberapa contoh meteorit (http://en.wikipedia.org) Sekitar 50.000 tahun yang lalu, sebuah meteorit dengan berat ribuan ton dan bergaris tengan 15 meter jatuh di Arizona Amerika Serikat dan mernimbulkan ledakan yang dahsyat. Ledakan tersebut telah mengakibatkan daerah yang ditimpanya menjadi lubang kawah besar yang diameternya mencapai 1200 m. Kini tempat tersebut dikenal dengan nama kawah Canyon Diablo. Meteorit terbesar yang beratnya mencapai 55.000 kg pernah jatuh di Afrika Selatan bagian barat. Sedangkan yang jatuh di dekat Cape York, Greenland Amerika Serikat pada tahun 1895 beratnya mencapai 36.000 kg. Meteorit ini sekarang dipamerkan di Hayden Planetarium New York. Beberapa contoh meteorit ditunjukkan pada Gambar 7.18. Meteorit dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk, yaitu berbentuk logam (metalik) dan berbentuk batuan. Meteorit logam memiliki komposisi unsur pembentuk kira-kira 91 % Besi, 8 % Nikel, sejumlah kecil kobalt dan fosfor, serta sisa dari banyak unsur lain. Sedangkan meteorit batuan memiliki komposisi unsur pembentuk kira-kira 36 % Oksigen, 26% Besi, 18 % Silikon, 14 % Magnesium, dan sejumlah unsur lainnya (Kanginan, 1999, Tjasyono, 2003) LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cermat. 1. Komet, Asteroid, Satelit, dan Meteor, dapat kelihatan oleh manusia di bumi karena mereka bercahaya. Apakah perbedaan penyebab munculnya cahaya pada masing-masing benda-banda langit tersebut. 2. Jelaskan mengapa ketika mendekati Matahari bagian koma dan ekor komet tampak bertambah ukurannya dan ekornya selalu menjauhi matahari 3. Jelaskan perbedaan antara Meteoroid, Meteor, dan Meteorit Ranbu-Ranbu Jawaban 1. Baca karakteristik Komet, Asteroid, Satelit, dan Meteor dengan seksama lalu catat karakteristik yang ditanyakan. 2. Baca karakteristik Komet dengan seksama lalu tandai hal yang ditanyakan. 3. Baca karakteristik Meteoroid dengan seksama lalu tandai hal yang ditanyakan. RANGKUMAN Asteroid merupakan kumpulan dari ribuan planet-planet kecil dan pecahan-pecahan benda angkasa yang membentuk sebuah sabuk (belt) yang terletak diantara planet Mars dan planet Jupiter. asteroid ini disebut juga planetoid. Ukuran asteroid jauh lebih kecil dari ukuran planet, garis tengahnya hanya sekitar ratusan km. Kebanyakan orbit asteroid berada diantara orbit Mars dan Jupiter. Sekitar 90 % dari jumlah asteroid memiliki jarak ke Matahari antara 2,3 sampai 3,3 SA, atau jika diambil rata-ratanya adalah sekitar 2,8 SA. Hingga saat ini para astronom meyakini bahwa pada awalnya asteroid merupakan bahan tata surya yang tidak pernah bergabung membentuk sebuah planet tunggal. Keyakinan ini diperkuat dengan beragamnya ukuran asteroid yang ditemukan. Satelit alamiah merupakan suatu benda kecil yang bergerak mengitari suatu planet sebagai pengiring yang terbentuk secara alamiah bersamaan terbentuknya sistem tata surya. Jumlah satelit alamiah yang dimiliki oleh setiap planet jumlahnya berbeda-beda, ada juga planet yang tidak memiliki satelit seperti planet Merkurius dan planet Venus. Planet yang memiliki satelit terbanyak adalah Saturnus, yaitu sebanyak 19 buah. Komet adalah istilah yang diberikan kepada benda langit aneh yang teramati berbentuk pijaran cahaya yang mirip dengan rambut panjang seorang wanita. Komet adalah benda antar planet yang terbentuk dari es yang sangat padat, dan ketika mendekati Matahari mengeluarkan gas berbentuk kepala yang berpijar dan semburan yang terlihat seperti ekor. Bagian-bagian dari sebuah komet adalah bagian inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Ketika komet bergerak mendekati Matahari, ukuran koma dan ekornya mengembang. Penambahan ukuran koma dan ekor komet disebabkan oleh adanya angin Matahari dan tekanan radiasi Matahari. Selain pengembangan koma dan ekor komet adanya angin matahari dan tekanan radiasi ini mengakibatkan bentuk ekor komet yang arahnya selalu menjauh dari Matahari. Massa jenis inti komet sangat rendah, diperkirakan antara 100 – 400 kg/m3. Dengan demikian inti komet diperkirakan tersusun dari unsur-unsur yang sangat ringan seperti partikel-partikel debu yang diikat oleh air beku dan beberapa zat beku lainnya seperti; karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen. Permukaan inti komet tidak beraturan, hitam seperti batu bara, dengan lembah-lembah dan bukit-bukit. Kebanyakan permukaan komet ditutupi oleh bahan gelap yang sukar menguap, yang diperkirakan berupa senyawa karbon. Meteoroid adalah benda angkasa yang kemungkinan barasal dari komet dan pecahan-pecahan asteroid, tergolong kecil ukurannya dan bergerak mengelilingi Matahari pada ruang antar planet. Kadang-kadang meteoroid tertarik oleh gravitasi planet sehingga memasuki atmosfer planet tersebut. Ketika tertarik oleh gravitasi Bumi, meteorid-meteorid ini memasuki atmosfer Bumi dengan kelajuan yang tinggi. Gesekan antara meteoroid dengan atmosfer Bumi menyebabkan panas dan menimbulkan pijaran pada bagian luar meteoroid, yang sering tampak berupa lintasan cahaya di langit. Lintasan cahaya di langit itulah yang sering disebut sebagai meteor atau seting juga disebut bintang jatuh. Pada umumnya meteoroid-meteoroid yang berukuran kecil akan habis terbakar sebelum sampai di permukaan Bumi. Tetapi meteoroid yang ukurannya besar, sangat mungkin tidak terbakar habis di atmosfer dan dapat mencapai pemukaan Bumi. Meteoroid yang jatuh di permukaan Bumi ini yang dikenal dengan sebutan meteorit. Berdasarkan data-data hasil penelitian, menunjukkan bahwa meteorit yang jatuh di permukaan Bumi mencapai beberapa ton setiap harinya. TES FORMATIF 2 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, dengan cara membubuhkan tanda silang (X) pada option yang disediakan. 1. Planet yang memiliki satelit alamiah paling banyak adalah ........... A. Venus B. Mars C. Saturnus D. Jupiter E. Neptunus 2. Asteroid memiliki garis tengah kira-kira ……. A. 1 km B. 10 km C. sama dengan garis tengah Bumi D. sama dengan garis tengah bulan E. ratusan km 3. Meteoroid ......... A. Berasal dari Matahari B. Berasal dari Bulan C. Berasal dari luar tata surya D. Anggota tata surya E. Berasal dari planet-planet 4. Sebagian besar unsur penyusun komet adalah ......... A. Hidrogen B. Oksigen C. Besi D. Es dan gas-gas beku E. Batuan 5. Ekor komet ......... A. Tampak terang hanya ketika mendekati Matahari B. Selalu berarah menuju Matahari C. Bersinar karena memancarkan cahaya sendiri D. Memancarkan cahaya terhadap Bumi ketika melewati Bumi E. Ukurannya selalu tetap di manapun posisinya terhadap Matahari 6. Sebagian besar meteorit logam mengandung ...... A. Oksigen B. Kalsit C. Besi D. Nikel E. Alumunium 7. Lintasan cahaya di langit yang sering tampak pada malam hari adalah ........ A. Meteoroid B. Meteorit C. Meteor D. Komet E. Asteroid 8. Penambahan ukuran koma dan ekor komet ketika mendekati Matahari disebabkan adanya........ A. Gravitasi Matahari B. Penambahan unsur-unsur penyusunnya C. Pemuaian akibat panas Matahari D. Angin Matahari E. Gravitasi planet 9. Asteroid tergolong jenis ......... A. Planet B. Satelit alamiah C. Meteoroid D. Bintang E. Komet 10. Istilah satelit diambil dari bahasa latin ’satelles’ yang berarti ........ A. Rambut panjang B. Pengiring C. Planet kecil D. Berwarna hitam E. seperti ekor BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 7.2 yang terdapat pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 2 pada BBM ini. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang Benar x100% Jumlah soal Klasifikasi tingkat penguasaan materi : Rentang tingkat penguasaan Kriteria 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup ≤ 69 % Kurang Jika anda mencapai tingkat penguasaan materi 80 % ke atas, maka anda dapat meneruskan pada kegiatan belajar selanjutnya yaitu kegiatan belajar pada BBM selanjutnya, Baik sekali ! Tetapi apabila tingkat penguasaan materi anda masih di bawah 80 %, anda harus mengulang kembali kegiatan belajar 2 ini, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Kunci Jawaban Tes Formatif 1 1. B 2. D 3. A 4. E 5. A 6. D 7. C 8. E 9. A 10. D Alasan : 1. Helium 21,8 %, Hidrogen 76,4 %, Oksigen 0,8 %, Nitrogen 0,1 %, Karbondioksida 0 %. 2. Bagian Matahari yang disebut lapisan cahaya adalah fotosfer yaitu lapisan yang dapat dilihat oleh manusia 3. Bagian Matahari yang terlihat seperti cincin kecil dengan nyala merah kuat ketika terjadi gerhana adalah kromosfer, yaitu lapisan di atas fotosfer yang sering disebut sebagai atmosfer Matahari. 4. Massa matahari sangat besar, tetapi massa jenis matahari terbesar hanya pada bagian inti, karena bagian luar matahari teridi atas gas-gas ringan. 5. Berat paling kecil terjadi pada planet yang memiliki percepatan gravitasi paling kecil, dalam hal ini pada planet Merkuriun yang percepatan gravitasinya hanya 0,38 percepatan gravitasi Bumi. 6. Albedo Mars 0,15, Venus 0,76, Jupiter 0,70, dan Neptunus 0,84 7. Rotasi Venus 243 hari, Pluto 6,39 hari, Saturnus 10,7 jam, Uranus 17,24 jam dan Bumi 24 jam. 8. Planet yang mengandung hidrogen dan helium paling banyak adalah Jupiter, karena merupakan planet yang mirip matahari. 9. Planet yang unsur pembentuknya mirip Matahari adalah Saturnus. 10. Percepatan gravitasi Merkurius 0,38 kali Bumi, Mars 0,38 kali Bumi, Jupiter 2,53 kali Bumi, dan Saturnus 1,07 kali Bumi. Kunci Jawaban Tes Formatif 2 1. C 2. E 3. D 4. D 5. A 6. C 7. C 8. D 9. A 10. B Alasan : 1. Venus tidak punya, Mars memiliki 2, Saturnus memiliki 19, Jupiter memiliki 16, Neptunus memiliki 8 2. Diameter Asteroid ratusan km, contoh Ceres Asteroid terbesar diameternya 750 km. 3. Meteoroid merupakan anggota tata surya bersama planet, asteroid dan satelit 4. Unsur terbesar penyusun komet adalah Es dan gas-gas beku 5. Ekor komet tampak terang hanya ketika mendekati Matahari, gas-gas dan debu yang diangkut komet memantulkan cahaya matahari ketika komet mendekati Matahari. 6. Besi 91 %, Nikel 8 %, unsur lainnya 1 % 7. Meteor, yaitu meteorid yang bergerak masuk atmosfer Bumi dan bergesekan udara dan menimbulkan pijaran. 8. Penyebab berkembangnya ukuran koma dan ekor planet ada dua, yaitu angin matahari dan tekanan radiasi energi matahari. 9. Asteroid tergolong planet tetapi ukurannya jauh lebih kecil dari planet. 10. Satelles merupakan bahasa latin yang berarti pengiring. DAFTAR PUSTAKA Tjasyono, B., 2003, Geosains, ITB Kanginan, M., 1999, Fisika SMU kelas 2, Erlangga, Jakarta http://en.wikipedia.org/wiki/planet GLOSARIUM Asteroid : Kumpulan dari ribuan planet-planet kecil dan pecahan-pecahan benda angkasa yang membentuk sebuah sabuk (belt) yang terletak diantara planet Mars dan planet Jupiter Fotosfer : Disebut juga lapisan cahaya adalah bagian Matahari yang dapat dilihat manusia, dimana batas sebelah luar dari fotosfer merupakan pinggiran (tepi) cakram matahari yang tampak seperti cahaya putih. Inti Matahari : Bagian dalam Matahari yang merupakan tempat terjadinya proses pembentukan energi melalui reaksi fusi rantai proton-proton Komet : Benda antar planet yang terbentuk dari es yang sangat padat, dan ketika mendekati Matahari mengeluarkan gas berbentuk kepala yang berpijar dan semburan yang terlihat seperti ekor Korona : Lapisan atmosfer Matahari yang terletak di sebelah atas kromosfer Koronagraf : alat teleskop khusus yang digunakan untuk mengamati Korona Kromosfer : lapisan yang terdapat di atas lapisan fotosfer, yang disebut juga atmosfer Matahari, yang sebagian besar disusun oleh unsur hidrogen Meteor : Lintasan cahaya di langit yang merupakan pijaran pada bagian luar meteoroid yang timbul akibat gesekan antara meteoroid dengan atmosfer Bumi yang menyebabkan panas. Meteoroid : Benda angkasa yang merupakan anggota tata surya yang kemungkinan barasal dari komet dan pecahan-pecahan asteroid Meteorit : Meteoroid yang jatuh di permukaan Bumi Plasma : Seluruh massa materi pembentuk Matahari, karena pada suhu yang sangat tinggi (suhu Matahari) semua atom akan terionisasi sempurna membentuk plasma Satelit : Suatu benda kecil yang bergerak mengitari suatu planet sebagai pengiring Spektroskopi : Cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari spektra Matahari dengan menggunakan spentrometer, atau spektograf bantuan spektroskop, BBM 8. RADIASI ENERGI MATAHARI Oleh : Andi Suhandi PENDAHULUAN Kita meyakini sumber-sumber kehidupan dan berbagai fenomena fisis yang terjadi di Bumi kita sangat erat kaitannya dengan aktivitas Matahari. Oleh harena itu sangat penting bagi Anda untuk mengetahui dan memahami aktivitas apa saja yang terjadi di Matahari, produk-produk apa saja yang dihasilkan dari berbagai aktivitas tersebut, dengan cara bagaimana produk-produk tersebut disalurkan ke ruang angkasa hingga mencapai Bumi, Bagaimana pengaruh atmosfer Bumi terhadap produk-produk yang datang dari Matahari dan Efek-efek apa saja yang terjadi di sistem atmosfer Bumi akibat diterimanya produk-produk matahari di planet Bumi. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, maka Kita dapat semaksimal mungkin memanfaatkan produk-produk yang menguntungkan bagi kehidupan mahluk hidup di Bumi dan dapat sedini mungkin melakukan antisipasi untuk menghindari berbagai produk dan fenomena fisis yang merugikan dan membahayakan kehidupan di Bumi tersebut. Secara umum BBM ini menjelaskan tentang bentuk-bentuk aktivitas permukaan Matahari, pembentukan energi Matahari pada inti, radiasi elektromagnetik, intensitas insolasi, karakteristik radiasi, dan efek atmosfer bumi terhadap radiasi Matahari. Setelah mempelajari Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini, secara khusus Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan bentuk-bentuk aktivitas Matahari 2. Menjelaskan efek-efek yang timbul dari aktivitas Matahari terhadap Bumi 3. Menjelaskan proses pembentukan eneri Matahari 4. Menjelaskan proses penyaluran energi Matahari ke seluruh ruang angkasa 5. Menjelaskan karakteristik fisis gelombang radiasi Matahari 6. Menjelaskan intensitas insolasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya 7. Menjelaskan pengaruh keberadaan atmosfer Bumi terhadap radiasi Matahari yang menuju Bumi. Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, BBM ini diorganisasikan menjadi dua Kegiatan Belajar (KB), yaitu : KB 1 : Aktivitas dan Radiasi Matahari, dan KB 2 : Karakteristik Radiasi dan Efek Atnosfer terhadap Radiasi Matahari Untuk membantu Anda dalam mempelajari BBM ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini : 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan belajar ini 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda 4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet 5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat 6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar ini. Selamat belajar ! KEGIATAN BELAJAR 1 AKTIVITAS DAN RADIASI MATAHARI PENGANTAR Setelah kita mengetahui struktur dan karakteristik Matahari, selanjutnya kita perlu mengetahui aktivitas-aktivitas dan proses-proses yang terjadi di Matahri dan apa saja produk yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas tersebut. Matahari meradiasikan produk-produk aktivitasnya ke ruang angkasa dan mencapai planetplanet. Proses apa yang terjadi di bagian inti matahri ? Di bagian inti matahari terjadi proses-proses reaksi inti (nuklir) berupa reaksi fusi (penggabungan inti) inti hidrogen menjadi inti helium, disertai pelepasan energi yang sangat besar. Energi ini dihantarkan ke ruang angkasa dalam bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki kecepatan sangat tinggi yaitu 3 x 108 m/s dan dapat melewati ruang hampa. Energi Matahari adalah merupakan sumber energi utama untuk prosesproses yang terjadi di Bumi. Energi matahari sangat membantu berbagai proses fisis dan biologis di Bumi. Intensitas radiasi Matahari yang diterima Bumi (intensitas insolasi) bergantung pada lintang atau letak suatu tempat di permukaan Bumi. Intensitas insolasi di suatu tempat bergantung terutama pada dua faktor, yaitu sudut jatuh sinar Matahari dan lamanya radiasi. Aktivitas apa yang terjadi di bagian permukaan Matahari? Di permukaan Matahari juga terjadi berbagai bentuk aktivitas, yaitu granula atau gumpalan Matahari, Bintik Matahari dan lidah api Matahari. Aktivitas Matahari selama terbentuknya suatu bintik Matahari maupun terbentuknya lidah api Matahari selalu disertai dengan pancaran partikel-partikel bermuatan listrik seperti proton-proton dan elektron-elektron yang melewati korona ke arah ruang angkasa dan dapat mencapai planet-planet. Pancaran partikel bermuatan ini disebut sebagai angin Matahari (solar wind). Interaksi angin Matahari dengan Bumi dapat mempengaruhi proses-proses di atmosfer Bumi. A. AKTIVITAS MATAHARI Pada awalnya fotosfer (lapisan cahaya) dianggap sebagai sebuah bola cahaya yang serangam dan sempurna. Akan tetapi pengamatan menunjukkan bahwa pada fotosfer terdeteksi ada berbagai noda. Noda-noda ini muncul akibat adanya aktivitas di lapisan cahaya ini. Aktivitas atau kegiatan di permukaan Matahari digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu ; gumpalan Matahari (granula), bintik Matahari atau noda hitam (sunspot), dan lidah api Matahari (prominensa atau protuberans) (Kanginan, 1999). Gumpalan Matahari (granula) Apa yang disebut gumpalan Matahari dan bagaimana gumpalan ini dapat terjadi? Fotosfer bila diamati melalui sebuah teleskop yang dilengkapi dengan filter akan tampak adanya bentuk gumpalan-gumpalan. Gumpalan-gumpalan ini merupakan bintik-bintik panas (hot spots) yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu yang sangat tinggi antara daerah panas dan daerah dingin pada fotosfer. Suhu gumpalan diperkirakan sekitar 100 kali lebih tinggi dibanding permukaan sekitarnya. Setiap gumpalan dapat memiliki garis tengah yang berukuran ratusan kilometer dan dapat bertahan hanya beberapa menit saja. Gambar 8.1 melukiskan granula atau gumpalan Matahari (Kanginan, 1999). Gambar 8.1. Gumpalan Matahari (granula) (http://en.wikipedia.org) Bintik Matahari Apa yang disebut bintik Matahari dan bagaimana bisa terbentuk? Bintik Matahari atau noda Matahari (sunspot) adalah daerah gelap pada fotosfer yang muncul akibat suhunya lebih rendah dari suhu daerah di sekitarnya. Sebuah bintik Matahari suhunya berkisar antara 4000 K sampai 5000 K. Bintik Matahari ditimbulkan oleh perubahan medan magnetik di Matahari. Bintik Matahari bisa tunggal atau berkelompok. Bintik ini tampak bergerak melintasi fotosfer akibat adanya rotasi Matahari pada sumbunya. Ukuran diameter bintik Matahari bervariasi, bintik yang besar dapat memiliki ukuran antara 200.000 – 300.000 km, sedangkan bintik yang kecil atau disebut pori-pori ukurannya kurang dari 3000 km. Sebuah pori-pori dapat bertahan dalam selang waktu dibawah satu jam, sedangkan bintik yang besar mampu bertahan hingga 250 hari. Gambar 8.2 menunjukkan Bintik matahari. Kapan keberadaan bintik Matahari mulai terdeteksi? Keberadaan bintik Matahari baru disadari pada tahun 1613, ketika Galileo melakukan pengamatan dan menyimpulkan bahwa bintik Matahari berlokasi di permukaan Matahari dan dibawa mengitari Matahari oleh gerak rotasinya. Pergerakan bintik itulah yang kemudian digunakan untuk menentukan periode rotasi Matahari, yang kemudian menunjukkan bahwa periode rotasi Matahari adalah kira-kira 25 hari terhadap ekuatornya. Bintik Matahari Gambar 8.2. Bintik Matahari (http://en.wikipedia.org) Para ahli memperkirakan bahwa bintik Matahari mencapai jumlah maksimum dalam kurun waktu setiap 11 tahun sebelum akhirnya jumlahnya menurun kembali. Jadi frekuensi bintik Matahari mengikuti suatu siklus dengan periode rata-rata 11 tahun. Suatu teori bintik Matahari modern yang dibangun berdasarkan penemuan baru tentang medan magnetik di Matahari menyatakan bahwa suatu zat cair yang panas dan bermuatan listrik, seperti gas Matahari, dapat menghasilkan sifat kemagnetan. Pada saat gas bergerak, garis-garis medan magnetik mengikutinya. Gerakan gas Matahari yang teratur yang diikuti oleh medan magnetiknya itulah yang kemungkinan besar menimbulkan siklus bintik Matahari (Kanginan, 1999). Lidah api Matahari Bagaimana lidah api Matahari dapat terbentuk? Lidah api Matahari (prominensa atau protuberans) muncul akibat gangguan pada permukaan Matahari. Prominensa terjadi pada bagian tepi kromosfer. Prominensa merupakan gas panas yang tersembur dengan dahsyat dari permukaan Matahari. Semburan tersebut menyerupai lidah api besar berwarna kemerahan dan memiliki bentuk yang bervariasi. Prominensa dapat berbentuk seperti pita, simpal (loop), spiral, gunung, atau tabir. Prominensa dapat memanjang ke luar dari permukaan Matahari sejauh ribuan mil dan dapat mencapai ketinggian sampai satu juta mil, seperti ditunjukkan pada Gambar 8.3. Kapan Prominensa dapat diamati? Prominensa dapat diamati pada saat terjadi gerhana Matahari total. Aktivitas Matahari selama terbentuknya suatu bintik Matahari maupun terbentuknya lidah api Matahari selalu disertai dengan pancaran partikel-partikel bermuatan listrik seperti proton-proton dan elektron-elektron yang melewati korona ke arah planet-planet. Pancaran partikel bermuatan ini disebut sebagai angin Matahari (solar wind). Jika dibandingkan dengan atmosfer Bumi yang mengandung sekitar 1019 partikel/cm3, konsentrasi partikel pada angin Matahari sangat kecil, yaitu hanya mengandung sekitar 5 partikel/cm3. Meskipun demikian kecepatan gerak partikel-partikel tersebut amatlah tinggi sehingga memiliki energi yang sangat tinggi pula (Kanginan, 1999). Gambar 8.3 Lidah api Matahari (Prominensa) (http://en.wikipedia.org) Apakah keberadaan angin Matahari dapat mempengaruhi atmosfer Bumi? Meskipun kerapatan massa angin Matahari sangat rendah, angin Matahari dapat mempengaruhi bumi dalam beberapa hal. Pengaruh ini muncul ketika terjadi interaksi antara partikel-partikel bermuatan listrik dari angin Matahari dengan medan magnetik Bumi. Seperti telah diketahui bahwa ketika partikel bermuatan listrik melintasi daerah medan magnet dengan arah gerak membentuk sudut dengan arah medan magnet, maka partikel tersebut akan dibelokkan (disimpangkan). Selain itu akibat adanya interaksi partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet Bumi, maka akan dihasilkan suatu arus listrik induksi. Ketika proton-proton dan elektron-elektron berkecepatan tinggi dari angin Matahari melintasi medan magnet Bumi, kebanyakan dari partikel tersebut dibelokkan untuk seterusnya bergerak mengitari Bumi, meninggalkan suatu daerah yang menyerupai komet di sekitar Bumi, yang biasa disebut Magnetosphere (Gambar 8.4). Dengan demikian, medan magnet Bumi bertindak sebagai suatu perisai pelindung untuk menjaga agar sebagian besar partikelpartikel berenergi tinggi tidak mencapai permukaan Bumi. Gambar 8.4. Bumi dan Magnetospherenya (http://en.wikipedia.org) Apakah efek dari adanya pergerakan partikel-partikel bermuatan listrik mengelilingi Bumi? Sebagai efek dari pergerakan partikel-partikel bermuatan listrik mengelilingi Bumi akan timbul arus listrik di sekitar Bumi. Melalui serangkaian proses interaksi yang cukup kompleks, beberapa diantara partikel bermuatan tersebut mampu menembus ke dalam Magnetosphere. Beberapa partikel yang menembus magnetosphere tersebut berkumpul dalam beberapa zone di sekitar Bumi. Arus listrik yang dibangkitkan akan memberikan energi untuk mermpercepat beberapa partikel ini untuk kembali menuju Bumi dengan arah gerak sejajar dengan garis-garis gaya magnetik Bumi yang mengarah dari kutub utara magnetik ke kutub selatan. Partikel-partikel ini kemudian menabrak atmosfer Bumi bagian atas, mengionisasi beberapa atom dam molekul yang berada di atmosfer dan mengeksitasi atom-atom dan molekul-molekul lainnya ke tingkat energi yang lebih tinggi (keadaan eksitasi). Ketika atom-atom ini kembali ke keadaan dasarnya, maka atom-atom dan molekul-molekul ini akan membebaskan energi radiasi berupa energi cahaya (foton) dengan panjang gelombang tertentu. Gelombang-gelombang cahaya tampak yang diradiasikan akan membentuk aurora yang dapat dilihat dari tempat-tempat yang memiliki lintang tinggi di Bumi seperti di kutub utara atau kutub selatan Bumi. Aurora yang terlihat dari kutub utara dinamai aurora Borealis (Gambar 8.5) atau cahaya utara yang indah, sedangkan yang terlihat dari kutub selatan dinamai aurora Australis (Gambar 8.6) (Kanginan, 1999). Gambar 8.5. Aurora Borealis (http://en.wikipedia.org) Gambar 8.5. Aurora Australis (http://en.wikipedia.org) B. ENERGI MATAHARI Bagaimana proses terbentuknya energi Matahari yang diradiasikan ke ruang angkasa dalam bentuk gelombang elektromagnetik? Energi yang diradiasikan oleh Matahari ke ruang angkasa terbentuk pada bagian inti Matahari. Energi ini terbentuk bukan merupakan hasil pembakaran, karena proses pembakaran selalu melibatkan reaksi antara oksigen dan bahan kimia lain untuk membentuk senyawa. Akan tetapi suhu di bagian inti Matahari sangatlah tinggi dan tidak memungkinkan untuk terbentuknya senyawa di sana. Selain itu energi yang dihasilkan dari proses pembakaran biasanya sangat kecil, sehingga tidak cocok dengan kenyataan bahwa energi Matahari yang diradiasikan amatlah besar. Para ahli telah bersepakat bahwa energi yang terbentuk pada inti Matahari dihasilkan dari suatu proses reaksi inti (nuklir) yang biasa disebut reaksi fusi (reaksi penggabungan) inti-inti hidrogen membentuk inti helium. Reaksi fusi nuklir ini diperkirakan meliputi tiga tahapan yang disebut rantai proton-proton, yang dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi seperti berikut : (Tjasyono, 2003; Kanginan, 1999) disini 1 1 H + 11H → 12H + 10e + v + 0,42 MeV (perlahan-lahan) (8.1.a) 2 1 H + 11H → 23He + γ + 5,49 MeV (cepat) (8.1.b) 3 2 He + 23He → 24He + 2 11H + 12,86 MeV (cepat) (8.1.c) 1 1 H adalah inti hidrogen (proton), 4 2 He adalah inti helium, 10 e adalah positron (elektron bermuatan positif). Jika persamaan reaksi (8.1.a) dan (8.1.b) dikalikan dengan dua dan hasilnya dijumlahkan dengan persamaan reaksi (8.1.c), maka akan didapatkan reaksi akhir yang dapat dituliskan dalam persamaan reaksi berikut : 1 1 H + 11H + 11H + 11H → 24He + 2(10e) + 2 v + 2 γ + 26,7 MeV atau 4 11H → 24He + 2(10e) + 2 v + 2 γ + 26,7 MeV dari reaksi inti (8.2), ternyata massa 4 2 (8.2) He lebih kecil dari massa 4 11 H , jadi terdapat massa yang hilang. Sesuai dengan teori relativitas Einstein, massa tersebut tidak hilang begitu saja, melainkan diubah menjadi bentuk energi, menurut persamaan kesetaraan massa dan energi berikut ini ; E = m c2 (8.3) dimana E adalah energi yang dihasilkan, m adalah massa yang hilang, dan c adalah kecepatan rambat cahaya yang nilainya 3 x 108 m/s. Setiap detik pada inti Matahari 630 juta ton hidrogen ( 11 H ) diubah menjadi 625,4 juta ton helium 4 2 He dengan membebaskan energi yang setara dengan 4,6 juta ton. Dengan berkurangnya massa matahari sebesar 4,6 juta ton/sekon maka diprediksi Matahari masih dapat memancarkan energi sekitar 5 milyar tahun lagi. Berapakah intensitas energi Matahari yang diradiasikan? Setiap menit Matahari meradiasikan energi sebesar 56 x 1026 kalori. Energi Matahari persatuan luas yang jatuh pada permukaan bersimetri bola yang memotong Bumi dengan Matahari terletak di pusatnya, dan jari-jari bola 150 juta kilometer (jarak rata-rata Bumi Matahari), dapat dihitung seperti berikut : (Tjasyono, 2003: Tjasyono, 2006) S= S= Erad 4π R 2 (8.4) 56 ×1026 kal. menit −1 ( 4π × 15×1012 cm ) 2 S ≈ 2,0 kal.cm −2 .menit −1 S ≈ 2,0 langley / menit S disebut juga konstanta Matahari Dengan demikian energi radiasi Matahari yang diterima Bumi yang berjari-jari 6370 km dapat dihitung seperti berikut : Eb = π r 2 S (8.5) ( ) 2 = 3,14 × 637 ×106 cm 2 kal.cm − 2 .menit −1 = 2,55 ×1018 kal.menit −1 = 3,67 ×1021 kal.hari −1 Energi sebesar ini cukup untuk menciptakan 100 juta badai guruh (petir) atau 100 milyar tornado. Energi Matahari adalah merupakan sumber energi utama untuk prosesproses yang terjadi di Bumi. Energi matahari sangat membantu berbagai proses fisis dan biologis di Bumi, seperti : - sumber gerak atmosfer dan laut - sumber bahan makanan (proses fotosintesis) - sumber bahan bakar dan air melalui formasi awan hujan - pengendali iklim bumi. Tabel 8.1 menunjukkan berbagai sumber energi bagi Bumi. Sumber energi dari Bulan, Kilat, Bintang, dan sinar Kosmik sangat kecil dibanding dengan energi matahari, sehingga keberadaannya dapat diabaikan. Rentang panjang gelombang elektromagnetik apa saja yang diradiasikan Matahari ke ruang angkasa? Matahari memancarkan energi hampir pada semua rentang panjang gelombang elektromagnetik, mulai gelombang yang memiliki panjang gelombang panjang seperti gelombang radio dan inframerah, hingga gelombang yang memiliki panjang gelombang pendek seperti gelombang mikro, ultraviolet, sinar-X, dan sinar Gamma. Manusia di Bumi hanya dapat melihat radiasi gelombang dengan panjang gelombang pada cahaya tampak (visible). Tabel 8.1. Sumber energi bagi Bumi dan proporsinya (Tjasyono, 2003) Energi Sumber Matahari 1,76 x 1024 Relatif terhadap matahari 1 Bulan 3,09 x 1019 1,76 x 10-5 Kilat 1,60 x 1019 9,09 x 10-6 Bintang 2,61 x 1017 1,48 x 10-7 Sinar Kosmik 1,63 x 1017 9,26 x 10-8 Erg/s Radiasi Matahari yang kuat seperti sinar ultraviolet, sinar-X, dan sinar Gamma yang menuju Bumi akan diserap oleh molekul-molekul gas nitrogen dan gas oksigen yang terdapat dalam atmosfer Bumi bagian atas. Penyerapan ini menyebabkan molekul-molekul gas mengalami proses ionisasi, yaitu proses lepasnya sebagian elektron pada molekul-molekul gas sehingga terbentuk ion-ion positif. Dari proses ini maka pada lapisan atmosfer bagian atas akan terbentuk lapisan-lapisan yang mengandung muatan listrik positif. Lapisan atmosfer ini oleh para ahli dinamai ionosfer (lapisan ion). Dengan demikian lapisan ionosfer ini melindungi Bumi dari radiasi Matahari yang berbahaya seperti radiasi ultraviolet. Ionosfer juga sangat bermanfaat untuk proses komunikasi dengan jangkauan jauh di permukaan Bumi. Hal ini dimungkinkan karena informasi yang dibawa oleh gelombang radio medium dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer kembali ke Bumi, dan tidak diteruskan ke ruang angkasa. Kapan pancaran partikel-partikel bermuatan listrik dari Matahari intensitasnya akan meningkat ? Pancaran partikel-partikel bermuatan listrik dari Matahari kuantitasnya akan sangat meningkat ketika jumlah bintik matahari mencapai maksimum. Hujan partikel bermuatan ini menghasilkan induksi magnetik yang sangat kuat, kira-kira ribuan kali induksi magnetik permukaan Bumi. Keadaan ini dapat menyebabkan sabuk radiasi Van Allen sangat radiatif, dan akibatnya komunikasi dengan gelombang radio di bumi akan terganggu, kadang-kadang terpitis-putus. Kondisi ini terjadi akibat terganggunya lapisan ionosfer oleh pancaran partikel bermuatan yang sangat kuat. Gejala semacam ini dikenal dengan istilah badai magnetik yang sangat mengganggu proses komunikasi radio. C. RADIASI ELEKTROMAGNETIK Bagaimana radiasi Matahari dapat sampai di permukaan Bumi ? Radiasi adalah suatu proses perambatan energi (panas) dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang tanpa memerlukan zat perantara. Energi Matahari bisa sampai ke permukaan Bumi adalah dengan cara radiasi (pancaran), karena diantara Bumi dan Matahari terdapat ruang hampa (tidak ada zat perantara). Sedangkan gelombang elektromagnetik adalah suatu bentuk gelombang yang dirambatkan dalam bentuk komponen medan listrik dan medan magnet, sehingga dapat merambat dengan kecepatan yang sangat tinggi dan tanpa memerlukan zat atau medium perantara. Berapa laju penjalaran gelombang elektromagnetik? Energi Matahari yang jatuh ke permukaan Bumi berbentuk gelombang elektromagnetik yang menjalar dengan kecepatan cahaya sebesar 3 x 108 m/s. Jika Matahari dianggap sebagai benda hitam (Benda hipotesis yang dapat memancarkan dan menyerap energi radiasi secara sempurna). Benda ini memiliki nilai emisivitas sama dengan 1, maka temperatur radiasi efektifnya dapat diperkirakan dari hukum Stefan Boltzman. Hukum ini menyatakan bahwa fluks radiasi sebuah benda hitam berbanding lurus dengan pangkat empat temperatur mutlaknya, yakni: (Tjasyono, 2003) F = σT 4 (8.6) dimana F adalah fluks radiasi Matahari, T adalah temperatur mutlak, σ adalah tetapan Stefan-Boltzman yang nilainya 8,14 x 10-11 ly.menit-1.K-4 (1 ly = 1 langley = 1 kalori/cm2). Berapa kuantitas energi yang dipancarkan Matahari per satuan waktu? Tiap menit Matahari meradiasikan energi sebesar 56 x 1026 kalori, sedangkan luas permukaan Matahari adalah 6,093 x 1022 cm2, maka fluks radiasi Matahari dapat dihitung seperti berikut : F= 56 ×10 26 kalori / menit 6,093× 10 22 cm 2 F = 9,2 × 10 4 ly / menit Dengan demikian temperatur radiasi efektif Matahari dapat diperkirakan sebesar; T =4 T =4 F σ 9,2 × 10 4 ly / menit 8,14 × 10 −11 ly / menit.K 4 T ≈ 5800 K D. INTENSITAS INSOLASI Insolasi yang berasal dari bahasa Inggris Insolation, adalah singkatan dari Incoming Solar Radiation yang berarti radiasi Matahari yang diterima Bumi. Faktor yang mempengaruhi intensitas insolasi adalah lintang atau letak suatu tempat di permukaan Bumi. Jika efek penyerapan, pemantulan dan hamburan oleh lapisan atmosfer Bumi dapat diabaikan, maka intensitas insolasi bergantung terutama pada dua faktor, yaitu sudut jatuh sinar Matahari dan lamanya radiasi Matahari (Tjasyono, 2006). Sinar matahari A B Permukaan Bumi C Gambar 8.7. Sudut jatuh sinar Matahari (Inklinasi) dan intensitas insolasi Perhatikan Gambar 8.7, sudut jatuh sinar Matahari di A lebih besar dari sudut jatuh sinar Matahari di B dan di C. Perbedaan sudut jatuh ini mengakibatkan luas bidang yang tersinari di A, B, C menjadi berbeda. Luas bidang yang disinari di A lebih kecil dari luas bidang yang disinari di B dan di C. Karena intensitas adalah rasio antara fluks sinar matahari datang dengan luas bidang yang disinarinya, maka intensitas insolasi di A lebih besar dari intensitas insolasi di B dan di C. Intesitas insolasi di A adalah terbesar karena luas bidang yang disinarinya paling kecil, sebaliknya intensitas insolasi di C paling kecil, karena luas bidang yang disinarinya paling besar. Bertambahnya lintang suatu suatu tempat di permukaan Bumi menyebabkan sudut jatuh sinar matahari dan intensitas insolasi menjadi berkurang. Pada Gambar 8.8 dapat dilihat bahwa sinar matahari yang jatuh di A lebih tegak dari pada sinar matahari yang jatuh di B, sehingga energi Matahari yang diterima di permukaan A lebih besar dari energi Matahari yang diterima di permukaan Bumi B. Hal ini dikarenakan pada permukaan A energi disebarkan pada area yang lebih sempit dibanding pada permukaan B. Atmosfer KU B Bumi A KS Gambar 8.8. Lintang tempat di Bumi dan intensitas insolasi Bentuk permukaan Bumi yang tidak rata juga mempengaruhi intensitas insolasi. Di lereng pegunungan dan di lembah, intensitas insolasinya berbeda, karena sudut jatuh sinar Mataharinya berbeda, seperti ditunjukkan pada Gambar 8.9. Gambar 8.9. Bentuk permukaan Bumi dan intensitas insolasi Sebagai akibat dari pergerakan Bumi mengelilingi Matahari, maka sudut elevasi matahari terhadap suatu tempat di permukaan Bumi setiap saat akan berubah. Semakin tinggi elevasi Matahari, maka intensitas insolasi di tempat tersebut akan semakin tinggi. Terdapat tiga alasan mengapa tingginya elevasi matahari dapat menyebabkan intensitas insolasi menjadi lebih kuat dibandingkan dengan elevasi Matahari yang rendah (Tjasyono, 2006) 1. Ketika elevasi matahari tinggi, maka sinar matahari jatuh secara tegak lurus terhadap Bumi. Dengan sinar yang jatuh secara tegak maka luas bidang yang tersinari akan lebih sempit dari pada ketika sinar jatuh secara miring. Karena intensitas insolasi berbanding terbalik dengan luas bidang yang tersinari, maka efeknya intensitas insolasi akan lebih kuat ketika elevasi matahari tinggi. 2. Dengan posisi Matahari yang tinggi, maka sinar matahari akan melewati atmosfer Bumi yang lebih tipis dibanding ketika matahari berada pada posisi rendah. Akibatnya atenuasi gelombang radiasi akan lebih kecil (efek hamburan oleh partikel-partikel debu atmosferik akan lebih kecil). Efek ini secara nyata dapat kita rasakan, ketika matahari di posisi rendah, maka kita tidak merasa silau ketika melihat matahari dengan mata telanjang, tetapi ketika matahari berada pada posisi yang tinggi, maka kita tidak akan tahan melihat matahari dengan mata telanjang, karena sangat silau. Keadaan ini terjadi akibat proporsi radiasi gelombang pendek difus berbeda dengan proporsi radiasi gelombang pendek langsung. Radiasi gelombang pendek difus adalah radiasi matahari yang mengalami hamburan, sedangkan radiasi gelombang pendek langsung adalah radiasi matahari yang mengalami penyerapan, hamburan atau pemantulan. Efek hamburan gelombang pendek dapat kita amati dari dari munculnya warna kemerah-merahan ketika matahari terbit atau terbenam (warna merah memiliki panjang gelombang panjang yang tidak dihambur) 3. Efek yang terkait erat dengan elevasi matahari adalah albedo, yaitu persentase insolasi yang dipantulkan oleh permukaan Bumi. Albedo dikendalikan oleh sifat fisis permukaan Bumi, terutama warnanya. Dalam kondisi yang sama, albedo akan berkurang ketika elevasi matahari bertambah tinggi. Efek pantulan ini akan lebih kuat terjadi pada permuakaan perairan. LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cermat. 1. Jika setiap detik pada inti Matahari terjadi reaksi fusi yang mengubah 630 juta ton hidrogen ( 11 H ) menjadi 650 juta ton helium 4 2 He , maka hitunglah energi yang dibebaskan Matahari setiap detiknya ! 2. Jika setiap menit Matahari meradiasikan energi sebesar 56 x 1026 kalori, Hitunglah energi radiasi Matahari yang diterima Mars yang berjari-jari 3.390.000 km dan berjarak 1,52 SA dari Matahari. Ranbu-Ranbu Jawaban 1. Gunakan persamaan 8.3 dengan terlebih dahulu mencari selisih massa (m) helium yang terbentuk dengan massa hidrogen yang diubah. 2. Gunakan persamaan 8.4 dan persamaan 8.5, dengan memasukan konstantakonstanta untuk planet Mars. RANGKUMAN Aktivitas atau kegiatan di permukaan Matahari digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu ; gumpalan Matahari (granula), bintik Matahari atau noda hitam (sunspot), dan lidah api Matahari (prominensa atau protuberans). Pergerakan bintik Matahari telah digunakan untuk menentukan periode rotasi Matahari. Aktivitas Matahari selama terbentuknya suatu bintik Matahari maupun terbentuknya lidah api Matahari selalu disertai dengan pancaran partikel-partikel bermuatan listrik seperti proton-proton dan elektron-elektron yang melewati korona ke arah planetplanet. Pancaran partikel bermuatan ini disebut sebagai angin Matahari. Energi yang terbentuk pada inti Matahari dihasilkan dari suatu proses reaksi inti (nuklir) yang biasa disebut reaksi fusi dan dipanbarkan ke ruang angkasa secara radiasi. Setiap menit Matahari meradiasikan energi sebesar 56 x 1026 kalori dan energi radiasi Matahari yang diterima Bumi yang berjari-jari 6370 km adalah sebesar 3,67 x 1021 kal/hari. Energi Matahari yang jatuh ke permukaan Bumi berbentuk gelombang elektromagnetik yang menjalar dengan kecepatan cahaya sebesar 3 x 108 m/s. Jika Matahari dianggap sebagai benda hitam maka temepartur radiasi efektifnya dapat diperkirakan dari hukum Stefan Boltzman sebesar 5800 K. Radiasi Matahari yang diterima Bumi dikenal istilah Insolasi. Intensitas insolasi bergantung terutama pada dua faktor, yaitu sudut jatuh sinar Matahari dan lamanya radiasi Matahari. TES FORMATIF 1 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, dengan cara membubuhkan tanda silang (X) pada option yang disediakan. 1. Bentuk aktivitas Matahari yang dapat digunakan untuk menentukan periode rotasi Matahari adalah ............ A. Granula B. Korona C. Prominensa D. Hotspot E. Bintik Matahari 2. Gas panas yang tersembur dengan dahsyat dari permukaan Matahari yang menyerupai lidah api besar berwarna kemerahan dan memiliki bentuk pita, simpal (loop), spiral, gunung, atau tabir yang dapat diamati pada saat terjadi gerhana Matahari total disebut ......... A. Granula B. Korona C. Prominensa D. Sunspot E. Bintik Matahari 3. Angin Matahari adalah .......... A. pancaran partikel-partikel bermuatan listrik seperti proton-proton dan elektron-elektron dari permukaan Matahari ke arah planet-planet B. Aliran hidrogen dari Matahari ke planet C. Pancaran energi dari Matahari D. Semburan gas panas dari Matahari E. Semburan bola api dari Matahari 4. Aurora adalah ................... A. Pancaran gelombang ultraviolet ketika atom-atom ini kembali dari keadaan eksitasi ke keadaan dasarnya B. Pancaran gelombang radio ketika atom-atom ini kembali dari keadaan eksitasi ke keadaan dasarnya C. Pancaran gelombang infra merah ketika atom-atom ini kembali dari keadaan eksitasi ke keadaan dasarnya D. Pancaran gelombang cahaya tampak ketika atom-atom ini kembali dari keadaan eksitasi ke keadaan dasarnya E. Pancaran gelombang sinar gamma ketika atom-atom ini kembali dari keadaan eksitasi ke keadaan dasarnya 5. Energi Matahari yang diproduksi pada bagian intinya merupakan proses ........ A. Pembakaran material-material di Matahari B. Reaksi senyawa kimia endoterm C. Reaksi senyawa kimia eksoterm D. reaksi inti (nuklir) yang biasa disebut reaksi fisi E. reaksi inti (nuklir) yang biasa disebut reaksi fusi 6. Intensitas insolasi di tempat kita berdiri akan bernilai paling besar pada saat ...... A. jam 7.00 B. jam 9.00 C. Jam 12.00 D. Jam 14.00 E. Jam 17.00 7. Pada permukaan Bumi Intensitas insolasi terbesar terjadi di daerah ........ A. Kutub utara B. Ekuator C. lintang 45o D. lintang 135o E. Kutub selatan 8. Intensitas insolasi terbesar terjadi pada daerah ......... Sinar Matahari c b d a e A. a B. b C. c D. d E. e 9. Keadaan terganggunya lapisan ionosfer akibat bombardir partikel bermuatan listrik yang berasal dari permukaan matahari yang menghasilkan induksi magnetik yang sangat kuat, disebut ........ A. Aurora B. Magnetosphere C. Kosmik D. Angin Matahari E. Badai magnetik 10. Hal-hal di bawah ini merupakan faktor yang menyebabkan insolasi matahari lebih kuat ketika elevasi Matahari tinggi, kecuali ......... A. luas bidang yang tersinari lebih sempit B. albedo bertambah C. efek hamburan berkurang D. albedo berkurang E. efek penyerapan radiasi berkurang BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 8.1 yang terdapat pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1 pada BBM ini. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang Benar x100% Jumlah soal Klasifikasi tingkat penguasaan materi : Rentang tingkat penguasaan Kriteria 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup ≤ 69 % Kurang Jika anda mencapai tingkat penguasaan materi 80 % ke atas, maka anda dapat meneruskan pada kegiatan belajar selanjutnya yaitu kegiatan belajar 2, Bagus ! Tetapi apabila tingkat penguasaan materi anda masih di bawah 80 %, anda harus mengulang kembali kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. KEGIATAN BELAJAR 2 KARAKTERISTIK RADIASI DAN EFEK ATMOSFER TERHADAP RADIASI MATAHARI PENGANTAR Apakah syarat suatu benda dapat memancarkan energi radiasi? Setiap benda yang temperturnya tidak nol Kelvin, dapat memancarkan energi radiasi. Radiasi dipancarkan dalam bentuk foton-foton atau paket-paket energi yang mempunyai sifat mirip dengan partikel dan gelombang (Dualisme partikelgelombang). Panjang gelombang secara unik terkait dengan energi foton, sehingga memungkinkan untuk dapat menghitung fluks energi foton pada panjang gelombang tertentu. Semakin tinggi suhu benda, maka energi yang diradiasikan semakin tinggi yang ditandai dengan semakin pendeknya panjang gelombang radiasi. Karena suhu mutlak matahari lebih tinggi dari suhu mutlak Bumi, maka radiasi yang dipancarkan Matahari memiki panjang gelombang yang lebih pendek daripada radiaisi yang dipancarkan Bumi. Hampir 99 persen radiasi Matahari diisi oleh panjang gelombang pendek dari 0,15 sampai 4,0 µm. Dari jumlah ini, 9 persennya adalah gelombang ultraviolet, 45 persennya adalah gelombang cahaya tampak (merah-violet), dan 46 persennya adalah gelombang inframerah. Apakah semua radiasi Matahari dapat mencapai permukaan Bumi? Tidak semua radiasi Matahari dapat mencapai permukaan Bumi, akibat adanya hamburan yang mengembalikan radiasi tersebut ke ruang angkasa oleh partikelpertikel atmosfer Bumi. Hamburan radiasi oleh atmosfer Bumi bergantung pada diameter partikel-partikel penghambur (D) dan panjang gelombang yang diradiasikan (λ) A. KARAKTERISTIK RADIASI MATAHARI Bagaimanakah karakteristik radiasi Matahari? Semua proses pertukaran energi antara Bumi dan alam semesta terjadi dengan cara pertukaran radiasi. Bumi dan atmosfer secara tetap menyerap radiasi Matahari dan mengemisikan kembali radiasinya ke angkasa. Setelah selang waktu yang cukup lama maka laju penyerapan (absorpsi) dan laju emisi dapat dianggap sama. Jika hal ini terjadi, dikatakan sistem Bumi-atmosfer berada dalam keseimbangan radiatif dengan Matahari. Pertukaran radiasi memainkan peranan penting dalam sejumlah reaksi kimia di atmosfer Bumi bagian atas. Darimanakah dihasilkan radiasi? Radiasi adalah sebuah bentuk energi yang dihasilkan osilasi cepat medan elektromagnetik. Radiasi dipancarkan dalam bentuk foton-foton atau paket-paket energi yang mempunyai sifat mirip dengan partikel dan gelombang (dualisme partikel-gelombang). Osilasi dapat ditinjau sebagai penjalaran gelombang dengan periode ruang (panjang gelombang) tertentu. Radiasi dapat menjalar dalam vakum (hampa), semua radiasi menjalar dalam lintasan lurus dengan kecepatan sebesar 3 x 108 m/s (kecepatan cahaya). Panjang gelombang secara unik terkait dengan energi foton, sehingga memungkinkan untuk dapat menghitung fluks energi foton pada panjang gelombang tertentu. Karena radiasi memiliki sifat dualisme yaitu partikel dan gelombang, maka radiasi dapat dipandang sebagai paket-paket diskrit yang disebut kuanta (atau foton untuk bagian spektrum cahaya tampak). Hubungan antara energi foton dengan panjang gelombangnya dinyatakan oleh persamaan berikut : (Tjasyono, 2003 ; Tjasyono, 2006) E= hc λ (8.7) Dimana h adalah konstanta Planck yang nilainya 6,63 x 10-34 J.s, c adalah kecepatan cahaya dan λ adalah panjang gelombang. Persamaan 8.7 adalah persamaan energi untuk satu buah foton. Persamaan energi untuk satu mol foton didapat dengan cara mengalikan persamaan 8.7 dengan bilangan Avogadro (A), seperti berikut : E= h cA λ dimana nilai A adalah 6,023 x 1023 partikel/mol. (8.8) Gambar 8.10. Distribusi spektral energi radiasi benda hitam pada T=6000 K dengan sumbu horizontal di bawah dan sumbu vertikal di kiri, dan pada T = 300 K dengan sumbu horizontal di atas dan sumbu vertikal di kanan. Apakah yang disebut dengan benda hitam? Setiap benda yang memiliki energi, yaitu yang memiliki tempertur di atas 0K akan mengemisikan radisi. Jika sebuah benda yang memiliki temperatur tertentu mengemisikan semaksimum mungkin jumlah radiasi per satuan luas dalam satuan waktu, maka benda tersebut disebut benda hitam atau radiator sempurna. Benda demikian memiliki nilai emisivitas permukaan (ε) sama dengan satu. Gambar 8.10 menunjukkan distribusi spektral energi radiasi benda hitam pada temperatur 6000 K (temperatur permukaan Matahari) dan 300 K (temperatur sistem Bumi-atmosfer). Untuk Matahari, panjang gelombang emisi maksimumnya adalah sekitar 0,48 µ m ( ≈ 0,5 µm) yang terletak pada spektrum cahaya tampak, sedangkan untuk sistem Bumi-atmosfer, panjang gelombang emisi maksimumnya adalah sekitar 9,66 µ m ( ≈ 10,0 µm). Oleh karena itu, radiasi Matahari sering disebut radiasi gelombang pendek, dan radiasi Bumi-atmosfer (radiasi terrestrial) sering disebut radiasi gelombang panjang. Bagaimanakah komposisi rentang panjang gelombang radiasi Matahari? Hampir 99 persen radiasi Matahari diisi oleh panjang gelombang pendek dari 0,15 sampai 4,0 µm. Dari jumlah ini (99 %), 9 persennya adalah gelombang ultraviolet ( λ < 0,4 µm), 45 persennya adalah gelombang cahaya tampak (merah-violet) (0,4 µm ≤ λ ≤ 0,74 µm), dan 46 persennya adalah gelombang inframerah (λ ≥ 0,75 µm). Pada tabel 8.2 disajikan panjang gelombang radiasi untuk setiap warna (Tjasyono, 2003 ; Tjasyono, 2006). Tabel 8.2. panjang gelombang radiasi dan hubungannya dengan warna Interval panjang gelombang (µm) Panjang gelombang tipik (µm) Violet 0,390 – 0,455 0,430 Biru gelap 0,455 – 0,485 0,470 Biru cerah 0,485 – 0,505 0,495 Hijau 0,505 – 0,550 0,530 Kuning-Hijau 0,550 – 0,575 0,560 Kuning 0,575 – 0,585 0,580 Oranye 0,585 – 0,620 0,600 Merah 0,620 – 0,760 0,640 warna B. EFEK ATMOSFER TERHADAP RADIASI MATAHARI Adakah pengaruh atmosfer Bumi terhadap radiasi Matahari ? Ketika cahaya melewati medium transparan, maka sebagian cahaya tersebut akan disimpangkan ke berbagai arah, yang disebut sebagai gajala hamburan. Demikian juga halnya dengan radiasi matahari ketika melewati atmosfer Bumi, maka sebagian dari radiasi tersebut akan dihamburkan oleh partikel-partikel udara. Hamburan radiasi oleh atmosfer Bumi bergantung pada diameter partikel-partikel penghambur (D) dan panjang gelombang yang diradiasikan (λ). Untuk D << λ, yang disebut sebagai hamburan Rayleigh, besarnya hamburan berbanding terbalik dengan panjang gelombang pangkat empat ; (Tjasyono, 2006). H = 1 λ4 (8.9) dimana H adalah besarnya hamburan Rayleigh dan λ adalah panjang gelombang radiasi. Adakah hubungan antara proses hamburan dengan warna biru dari langit? Karena panjang gelombang warna biru lebih pendek dari panjang gelombang warna hijau atau warna merah, maka menurut persamaan 8.9, warna biru akan lebih kuat dihamburkan dibanding warna hijau atau warna merah. Itulah sebabnya pada saat atmosfer cerah, langit tampak berwarna biru. Pada tahun 1996 kementrian lingkungan hidup negara kita telah mencanangkan ”proyek langit biru”. Proyek ini dimaksudkan gerakan udara bersih. Atmosfer yang cerah adalah yang banyak mengandung partikel-partikel gas nitrogen dan oksigen, yang disebut juga atmosfer Rayleigh. Bagaimana jika D jauh lebih besar dari λ? Jika diameter partikel-partikel atmosfer jauh lebih besar dari panjang gelombang radiasi atau D >> λ, maka disebut sebagai pemantulan difus yang besarnya tidak bergantung pada panjang gelombang spektrum daerah cahaya tampak. Pemantulan difus dapat terjadi oleh tetes-tetes dengan diameter berorde antara 10 µm hingga 200 µm. Pada spektrum cahaya tampak, warna biru, hijau, dan merah dipantulkan sama kuat (non selektif), sehingga radiasi yang dipantulkan dari awan (kumpulan tetes-tets air) tampak berwarna putih bersih. Ingat campuran warna bahaya merah, kuning, hijau, biru, nila, dan violet akan menghasilkan warna putih. Bagaimana jika D sebanding dengan λ? Jika diameter partikel-partikel atmosfer sebanding dengan panjang gelombang radiasi atau D ≈ λ, maka disebut sebagai hamburan Mie. Atmosfer demikian disebut atmosfer Mie, yang banyak mengandung partikel-partikel debu, asap, kabut, dan sebagainya. Atmosfer bumi akan tampak putih sampai kemerahan. Hamburan Mie terjadi pada atmosfer bawah yaitu lapisan yang ketinggiannya di bawah 4,5 km, karena pada lapisan ini banyak terdapat partikel-partikel berukuran besar. Sedangkan hanburan Rayleigh banyak terjadi pada lapisan yang ketinggiannya antara 4,5 km hingga 9,0 km. Hamburan Mie lebih dominan terjadi pada gelombang panjang dan pada cuaca yang tidak cerah (berkabut atau berdebu), sedangkan hamburan Rayleigh lebih dominan terjadi pada gelombang pendek dan pada saat cuaca cerah. LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cermat. 1. Hitunglah energi sebuah foton cahaya biru yang memiliki panjang gelombang 0,4 µm 2. Hitunglah energi yang dipancarkan oleh 5 mol foton yang memiliki panjang gelombang 0,67 µm Ranbu-Ranbu Jawaban 1. Gunakan persamaan 8.7. 2. Gunakan persamaan 8.8 dengan bilangan Avogadro untuk untuk 5 mol foton. RANGKUMAN Semua proses pertukaran energi antara Bumi dan alam semesta terjadi dengan cara pertukaran radiasi. Pertukaran radiasi memainkan peranan penting dalam sejumlah reaksi kimia di atmosfer Bumi bagian atas. Radiasi adalah sebuah bentuk energi yang dipancarkan dalam bentuk foton-foton atau paket-paket energi yang mempunyai sifat mirip dengan partikel dan gelombang dan dapat menjalar dalam vakum (hampa) dalam lintasan lurus dengan kecepatan sebesar 3 x 108 m/s. Setiap benda yang memiliki energi, yaitu yang memiliki tempertur di atas 0K akan mengemisikan radisi. Jika sebuah benda yang memiliki temperatur tertentu mengemisikan semaksimum mungkin jumlah radiasi per satuan luas dalam satuan waktu, maka benda tersebut disebut benda hitam atau radiator sempurna. Benda demikian memiliki nilai emisivitas permukaan (ε) sama dengan satu. Hampir 99 persen radiasi Matahari diisi oleh panjang gelombang pendek dari 0,15 sampai 4,0 µm. Yang terdiri atas gelombang ultraviolet, gelombang cahaya tampak (merah-violet) dan gelombang inframerah. Ketika radiasi matahari melewati atmosfer bumi, maka sebagian dari radiasi tersebut akan dihamburkan oleh partikel-partikel udara. Hamburan radiasi oleh atmosfer Bumi bergantung pada diameter partikel-partikel penghambur (D) dan panjang gelombang yang diradiasikan (λ). Untuk D << λ, yang disebut sebagai hamburan Rayleigh, besarnya hamburan berbanding terbalik dengan panjang gelombang pangkat empat. Akibat hamburan ini, pada saat atmosfer cerah, langit tampak berwarna biru. atmosfer Rayleigh banyak mengandung partikel-partikel gas nitrogen dan oksigen Jika diameter partikel-partikel atmosfer jauh lebih besar dari panjang gelombang radiasi atau D >> λ, maka disebut sebagai pemantulan difus yang besarnya tidak bergantung pada panjang gelombang spektrum daerah cahaya tampak. Pada spektrum cahaya tampak, warna biru, hijau, dan merah dipantulkan sama kuat (non selektif), sehingga radiasi yang dipantulkan dari awan (kumpulan tetes-tets air) tampak berwarna putih bersih. Jika diameter partikel-partikel atmosfer sebanding dengan panjang gelombang radiasi atau D ≈ λ, maka disebut sebagai hanburan Mie banyak mengandung partikel-partikel debu, asap, kabut, dan sebagainya. Atmosfer bumi akan tampak putih sampai kemerahan. TES FORMATIF 2 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, dengan cara membubuhkan tanda silang (X) pada option yang disediakan. 1. Benda hitam adalah .......... A. sebuah benda yang mengemisikan semaksimum mungkin radiasi per satuan luas dalam satuan waktu B. benda yang warnanya sangat hitam C. Benda yang temperaturnya tinggi sekali D. Benda demikian memiliki nilai emisivitas permukaan (ε) nol E. Ruang yang sangat gelap 2. Sistem Bumi-atmosfer dikatakan berada dalam keseimbangan radiatif dengan Matahari jika ……. A. Suhu bumi sama dengan suhu matahari B. Panjang gelombang Matahari yang diserap Bumi sama dengan yang dipancarkan Bumi C. Energi matahari yang diserap bumi sama dengan energi yang dipancarkan Bumi D. Radiasi yang dipancarkan sistem bumi-atmosfer sama dengan radiasi Matahari yang diserapnya E. Intensitas radiasi yang di serap sama dengan intensitas radiasi yang dipancarkan. 3. Benda A memiliki temperatur 3000 K dan benda B memiliki temperatur 1500 K, maka .............. A. panjang gelombang emisi maksimum benda A lebih besar dibanding benda B B. panjang gelombang emisi maksimum benda A dua kali lebih besar dari benda B C. panjang gelombang emisi maksimum benda A lebih kecil dari benda B D. panjang gelombang emisi maksimum benda A setengah kali dari benda B E. energi emisi maksimum benda A setengah kali dari benda B 4. Pada saat atmosfer cerah, langit tampak berwarna biru, hal ini berkaitan dengan ........ A. Hamburan Mie B. radiasi matahari memiliki panjang gelombang pendek C. penyerapan panjang gelombang pendek oleh atmosfer bumi D. Pemantulan difus E. Hamburan Rayleigh 5. Radiasi memiliki sifat dualisme yaitu partikel dan gelombang. Radiasi dapat dipandang sebagai paket-paket diskrit yang disebut kuanta atau foton. Manakah diantara pernyataan berikut yang benar ? A. Energi foton yang besar terkait dengan radiasi gelombang panjang B. Energi foton yang besar terkait dengan radiasi gelombang pendek C. Energi foton yang besar terkait dengan intensitas radiasi yang besar D. Energi foton yang besar terkait dengan intensitas radiasi yang kecil E. Energi foton yang besar terkait dengan luas bidang yang disinari yang kecil 6. Atmosfer yang cerah adalah yang banyak mengandung partikel-partikel ......... A. gas nitrogen dan Karbon dioksida B. gas oksigen dan hidrogen C. gas oksigen dan argon D. gas nitrogen dan oksigen E. gas karbon monoksida dan klorin 7. Hamburan radiasi oleh atmosfer yang banyak mengandung partikel-partikel debu, asap, dan kabut sehingga atmosfer bumi tampak putih sampai kemerahan disebut ......... A. Pemantulan difus B. Hamburan Rayleigh C. hamburan Mie D. hamburan foton E. hamburan Avogadro 8. Akibat pemantulan difus, radiasi yang dipantulkan dari awan (kumpulan tetestets air) tampak berwarna putih bersih. Hal ini terjadi karena ........ A. Warna putih dipantulkan paling kuat oleh awan B. Warna putih diserap oleh awan C. Warna biru dipantulkan paling kuat D. Warna merah dipantulkan paling kuat E. Semua warna cahaya tampak dipantulkan sama kuat BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 8.2 yang terdapat pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 2 pada BBM ini. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang Benar x100% Jumlah soal Klasifikasi tingkat penguasaan materi : Rentang tingkat penguasaan Kriteria 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup ≤ 69 % Kurang Jika anda mencapai tingkat penguasaan materi 80 % ke atas, maka anda dapat meneruskan pada BBM selanjutnya, Baik sekali ! Tetapi apabila tingkat penguasaan materi anda masih di bawah 80 %, anda harus mengulang kembali kegiatan belajar 2 pada BBM ini, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Kunci Jawaban Tes Formatif 1 1. E 2. C 3. A 4. D 5. E 6. C 7. B 8. C 9. E 10. B Alasan : 1. Bintik Matahari adalah daerah gelap pada fotosfer Matahari. Bintik ini bergerak secara rotasi dibawa oleh gerak rotasi Matahari, sehingga pergerakan bintik ini dapat menunjukkan periode rotasi Matahari. 2. Gas panas yang tersembur dengan dahsyat dari permukaan Matahari, yang menyerupai lidah api besar berwarna kemerahan dan memiliki bentuk yang bervariasi seperti pita, simpal (loop), spiral, gunung, atau tabir disebut Prominensa, yang terbentuk akibat gangguan pada permukaan Matahari. 3. Aktivitas Matahari selama terbentuknya suatu bintik Matahari maupun terbentuknya lidah api Matahari selalu disertai dengan pancaran partikelpartikel bermuatan listrik seperti proton-proton dan elektron-elektron yang melewati korona ke arah planet-planet. Pancaran partikel bermuatan ini disebut sebagai angin Matahari (solar wind) 4. Ketika partikel-partikel yang dipancarkan dari Matahari menabrak atmosfer Bumi bagian atas, mengionisasi beberapa atom dam molekul yang berada di atmosfer dan mengeksitasi atom-atom dan molekul-molekul lainnya ke tingkat energi yang lebih tinggi (keadaan eksitasi). Ketika atom-atom ini kembali ke keadaan dasarnya, maka atom-atom dan molekul-molekul ini akan membebaskan energi radiasi berupa energi cahaya (foton) dengan panjang gelombang tertentu. Gelombang-gelombang cahaya tampak yang diradiasikan akan membentuk aurora yang dapat dilihat dari tempat-tempat yang memiliki lintang tinggi di Bumi seperti di kutub utara atau kutub selatan Bumi 5. Energi yang terbentuk pada inti Matahari dihasilkan dari suatu proses reaksi inti (nuklir) yang biasa disebut reaksi fusi (reaksi penggabungan) inti-inti hidrogen membentuk inti helium. Reaksi fusi nuklir ini diperkirakan meliputi tiga tahapan yang disebut rantai proton-proton 6. Insolasi yang berasal dari bahasa Inggris Insolation, adalah singkatan dari Incoming Solar Radiation yang berarti radiasi Matahari yang diterima Bumi. intensitas insolasi bergantung terutama pada dua faktor, yaitu sudut jatuh sinar Matahari dan lamanya radiasi Matahari. Intensitas adalah rasio antara fluks sinar matahari datang dengan luas bidang yang disinarinya, maka intensitas insolasi terbesar pada pukul 12.00, karena luas bidang yang disinari terkecil, sinar Matahari jatuh secara tegak. 7. Insolasi terbesar di permukaan Bumi jelas pada ekuator, karena jatuhnya sinar Matahari hampir tegak lurus. 8. Insolasi terbesar jelas di daerah C, karena permukaan tanah di C datar, sehingga jatuhnya sinar Matahari seolah-olah tegak lurus dan luas bidang yang disinari menjadi terkecil. 9. Pancaran partikel-partikel bermuatan listrik dari Matahari kuantitasnya akan sangat meningkat ketika jumlah bintik matahari mencapai maksimum. Hujan partikel bermuatan ini menghasilkan induksi magnetik yang sangat kuat, kirakira ribuan kali induksi magnetik permukaan Bumi. Keadaan ini dapat menyebabkan sabuk radiasi Van Allen sangat radiatif, dan akibatnya komunikasi dengan gelombang radio di bumi akan terganggu, kadang-kadang terpitis-putus. Kondisi ini terjadi akibat terganggunya lapisan ionosfer oleh pancaran partikel bermuatan yang sangat kuat. Gejala semacam ini dikenal dengan istilah badai magnetik yang sangat mengganggu proses komunikasi radio. 10. Sebagai akibat dari pergerakan Bumi mengelilingi Matahari, maka sudut elevasi matahari terhadap suatu tempat di permukaan Bumi setiap saat akan berubah. Semakin tinggi elevasi Matahari, maka intensitas insolasi di tempat tersebut akan semakin tinggi. Hal ini terjadi karena Ketika elevasi matahari tinggi, maka sinar matahari jatuh secara tegak lurus terhadap Bumi. Dengan sinar yang jatuh secara tegak maka luas bidang yang tersinari akan lebih sempit dari pada ketika sinar jatuh secara miring. Dengan posisi Matahari yang tinggi, maka sinar matahari akan melewati atmosfer Bumi yang lebih tipis dibanding ketika matahari berada pada posisi rendah. Akibatnya atenuasi gelombang radiasi akan lebih kecil (efek hamburan oleh partikel-partikel debu atmosferik akan lebih kecil). Efek yang terkait erat dengan elevasi matahari adalah albedo, yaitu persentase insolasi yang dipantulkan oleh permukaan Bumi. Albedo dikendalikan oleh sifat fisis permukaan Bumi, terutama warnanya. Dalam kondisi yang sama, albedo akan berkurang ketika elevasi matahari bertambah tinggi. Efek pantulan ini akan lebih kuat terjadi pada permuakaan perairan. Kunci Jawaban Tes Formatif 2 1. A 2. D 3. C 4. D 5. B 6. D 7. C 8. E Alasan : 1. Setiap benda yang memiliki energi, yaitu yang memiliki tempertur di atas 0K akan mengemisikan radisi. Jika sebuah benda yang memiliki temperatur tertentu mengemisikan semaksimum mungkin jumlah radiasi per satuan luas dalam satuan waktu, maka benda tersebut disebut benda hitam atau radiator sempurna. Benda demikian memiliki nilai emisivitas permukaan (ε) sama dengan satu. 2. Bumi dan atmosfer secara tetap menyerap radiasi Matahari dan mengemisikan kembali radiasinya ke angkasa. Setelah selang waktu yang cukup lama maka laju penyerapan (absorpsi) dan laju emisi dapat dianggap sama. Jika hal ini terjadi, dikatakan sistem Bumi-atmosfer berada dalam keseimbangan radiatif dengan Matahari. Pertukaran radiasi memainkan peranan penting dalam sejumlah reaksi kimia di atmosfer Bumi bagian atas. 3. Panjang gelombang elektromagnetik yang diradiasikan suatu benda bergantung pada temperatur permukaan benda. Semakin tinggi temperatur benda, maka energi radiasinya semakin tinggi. Karena antara energi dan panjang gelombang hubungannya terbalik, maka semakin tinggi temperatur benda panjang gelombang yang diradiasikan semakin pendek. 4. Hamburan radiasi oleh atmosfer Bumi bergantung pada diameter partikelpartikel penghambur (D) dan panjang gelombang yang diradiasikan (λ). Untuk D << λ, yang disebut sebagai hamburan Rayleigh, besarnya hamburan berbanding terbalik dengan panjang gelombang pangkat empat H = 1 λ4 dimana H adalah besarnya hamburan Rayleigh dan λ adalah panjang gelombang radiasi. Karena panjang gelombang warna biru lebih pendek dari panjang gelombang warna hijau atau warna merah, maka warna biru akan lebih kuat dihamburkan dibanding warna hijau atau warna merah 5. Hubungan antara energi (E) dan panjang gelombang (λ) adalah E = hc λ 6. Pada tahun 1996 kementrian lingkungan hidup negara kita telah mencanangkan ”proyek langit biru”. Proyek ini dimaksudkan gerakan udara bersih. Atmosfer yang cerah adalah yang banyak mengandung partikel-partikel gas nitrogen dan oksigen, yang disebut juga atmosfer Rayleigh. 7. Jika diameter partikel-partikel atmosfer sebanding dengan panjang gelombang radiasi atau D ≈ λ, maka disebut sebagai hamburan Mie. Atmosfer demikian disebut atmosfer Mie, yang banyak mengandung partikel-partikel debu, asap, kabut, dan sebagainya. Atmosfer bumi akan tampak putih sampai kemerahan. Hamburan Mie terjadi pada atmosfer bawah yaitu lapisan yang ketinggiannya di bawah 4,5 km, karena pada lapisan ini banyak terdapat partikel-partikel berukuran besar. Hamburan Mie lebih dominan terjadi pada gelombang panjang dan pada cuaca yang tidak cerah (berkabut atau berdebu). 8. Jika diameter partikel-partikel atmosfer jauh lebih besar dari panjang gelombang radiasi atau D >> λ, maka disebut sebagai pemantulan difus yang besarnya tidak bergantung pada panjang gelombang spektrum daerah cahaya tampak. Pemantulan difus dapat terjadi oleh tetes-tetes dengan diameter berorde antara 10 µm hingga 200 µm. Pada spektrum cahaya tampak, warna biru, hijau, dan merah dipantulkan sama kuat (non selektif), sehingga radiasi yang dipantulkan dari awan (kumpulan tetes-tets air) tampak berwarna putih bersih. Ingat campuran warna bahaya merah, kuning, hijau, biru, nila, dan violet akan menghasilkan warna putih. DAFTAR PUSTAKA Tjasyono, B., 2003, Geosains, ITB Tjasyono, B., 2006, Ilmu Kebumian dan Entariksa, Rosdakarya, Bandung Kanginan, M., 1999, Fisika SMU kelas 3, Erlangga, Jakarta http://en.wikipedia.org GLOSARIUM Albedo : persentase insolasi yang dipantulkan oleh permukaan Planet Angin Matahari (solar wind) : Pancaran partikel-partikel bermuatan listrik seperti proton-proton dan elektron-elektron yang melewati korona ke arah planet-planet yang terjadi selama aktivitas matahari pada pembentukan suatu bintik Matahari maupun terbentuknya lidah api Matahari Atmosfer Rayleigh : Atmosfer yang cerah yang banyak mengandung partikelpartikel gas nitrogen dan oksigen. Aurora : Gelombang-gelombang cahaya tampak yang diradiasikan ketika atomatom ini kembali ke keadaan dasarnya, yang dapat dilihat dari tempattempat yang memiliki lintang tinggi di Bumi seperti di kutub utara atau kutub selatan Bumi Benda hitam : Sebuah benda yang memiliki temperatur tertentu yang dapat mengemisikan semaksimum mungkin jumlah radiasi per satuan luas dalam satuan waktu. Bintik Matahari : Disebut juga noda Matahari (sunspot) adalah daerah gelap pada fotosfer yang muncul akibat suhunya lebih rendah dari suhu daerah di sekitarnya, yang dapat ditimbulkan oleh perubahan medan magnetik di Matahari Granula : Gumpalan Matahari (granula) yang merupakan bintik-bintik panas (hot spots) yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu yang sangat tinggi antara daerah panas dan daerah dingin pada fotosfer Insolasi (Insolation) : Sigkatan dari Incoming Solar Radiation yang berarti radiasi Matahari yang diterima Bumi, yang dipengaruhi oleh lintang atau letak suatu tempat di permukaan Bumi. Magnetosphere : Suatu daerah yang menyerupai komet di sekitar Bumi yang terbentuk ketika proton-proton dan elektron-elektron berkecepatan tinggi dari angin Matahari melintasi medan magnet Bumi, kebanyakan dari partikel tersebut dibelokkan untuk seterusnya bergerak mengitari Bumi. Prominensa atau protuberans : Lidah api Matahari yang muncul akibat gangguan pada permukaan Matahari Reaksi fusi nuklir : Suatu proses yang pada inti Matahari yang merupakan reaksi penggabungan proton-proton, yang menghasilkan energi matahari Radiasi : Proses perambatan energi (panas) dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang tanpa memerlukan zat perantara BBM 9. EFEK RADIASI MATAHARI TERHADAP BUMI Oleh : Andi Suhandi PENDAHULUAN Apakah pentingnya radiasi Matahari bagi kehidupan di Bumi? Radiasi Matahari sangat berguna bagi keseimbangan panas Bumi. Bumi dan atmosfer secara tetap menyerap radiasi Matahari dan mengemisikan kembali radiasinya ke angkasa hingga sistem Bumi-atmosfer berada dalam keseimbangan radiatif dengan Matahari. Dapatkah proses alamiah ini mengalami gangguan? Proses alamiah ini dapat terganggu oleh aktivitas manusia di Bumi, yang menghasilkan polutan-polutan yang dapat menghambat proses radiasi Bumi ke angkasa, sehingga mengganggu keseimbangan radiatif dengan Matahari. Gangguan ini tentu akan merugikan dan membahayakan kehidupan di Bumi. Terhambatnya radiasi permukaan Bumi menuju angkasa, akan menimbulkan efek pemanasan Bumi. Jika hal ini terus menerus terjadi, maka dapat Anda banyangkan apa yang akan terjadi ketika efek pemanasan ini mencairkan daratan es di kutub. Selain itu polutan-polutan juga dapat merusak lapisan Ozon di atmosfer. Lapisan Ozon berperan sebagai pelindung mahluk hidup di Bumi dari radiasi Matahari yang berbahaya seperti radiasi ultraviolet. Jika Ozon rusak maka mahluk hidup akan rentan terhadap bahaya yang ditimbulkan radiasi Matahari. Untuk mengurangi efek-efek tersebut, maka tidak bisa ditawar lagi untuk segera membatasi aktivitas manusia yang dapat menghasilkan polutan-polutan tersebut. Sangat penting bagi kita untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang bagaimana mekanisme pemanasan global, zat-zat polutan apa saja yang dapat menimbulkan efek tersebut, aktivitas manusia apa saja yang dapat menghasilkan polutan seperti itu, bagaimana mekanisme perusakan Ozonosfer, zat-zat apa saja yang dapat merusak Ozon, dari aktivitas apa saja yang dapat menghasilkan zat-zat polutan tersebut, dan lain-lain yang ada kaitannya dengan peristiwa ini. Dengan mengetahui itu semua, diharapkan kita memiliki pola perilaku hidup yang senantiasa bebas polutan. Kita diharapkan menjaga kelestarian hutan dan biota-biota di perairan baik perairan darat maupun laut. Tentu yang terpenting adalah dapat menekan jumlah gas polutan yang dihasilkan dario aktivitas hidup kita dan mengurangi penggunaan gasgas yang tergolong polutan pada berbagai alat rumah tangga yang kita gunakan. Secara umum BBM ini menjelaskan tentang radiasi Matahari dan keseimbangan panas Bumi serta perubahan musim, Efek pemanasan global di Bumi, dan Mekanisme perusakan lapisan Ozonosfer. Setelah mempelajari Bahan Belajar Mandiri (BBM) ini, secara khusus Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan tentang keseimbangan radiasi Matahari 2. Menjelaskan tentang keseimbangan radiasi Bumi 3. Menjelaskan hubungan pergerakan semu matahari dengan musim 4. Menyebutkan jenis-jenis musim yang ada di Bumi dan karakteristiknya 5. Menjelaskan efek rumah kaca 6. Menjelaskan mekanisme terbentuknya efek rumah kaca 7. Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya efek rumah kaca 8. Menjelaskan mekanisme penipisan lapisan Ozon 9. Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya penipisan lapisan Ozon Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, BBM ini diorganisasikan menjadi dua Kegiatan Belajar (KB), yaitu : KB 1 : Efek Radiasi Matahari terhadap keseimbangan panas Bumi dan perubahan musim, dan KB 2 : Hubungan radiasi dengan efek rumah kaca dan penipisan Ozonosfer Untuk membantu Anda dalam mempelajari BBM ini, ada baiknya diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut ini : 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari bahan belajar ini 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan tukar pikiran dengan mahasiswa lain atau dengan tutor Anda 4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk dari internet 5. Mantapkan pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan melalui kegiatan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lainnya atau teman sejawat 6. Jangan dilewatkan untuk mencoba menjawab soal-soal yang dituliskan pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui apakah Anda sudah memahami dengan benar kandungan bahan belajar ini. Selamat belajar ! KEGIATAN BELAJAR 1 EFEK RADIASI MATAHARI TERHADAP KESEIMBANGAN PANAS BUMI DAN MUSIM PENGANTAR Kapan keseimbangan panas Bumi dapat tercapai? Keseimbangan panas Bumi (temperatur Bumi sepanjang tahun tidak meningkat atau tidak menurun) akan tercapai jika radiasi Matahari yang diserap oleh sistem atmosfer Bumi seluruhnya diradiasikan kembali oleh Bumi ke angkasa. Untuk menuju keadaan tersebut, Bumi memancarkan radiasi ke angkasa dalam bentuk dan kuantitas pancaran seperti berikut; 14 % hilang ke ruang angkasa dan tidak memanasi atmosfer, 6 % radiasi Bumi diserap atmosfer yang disebut radiasi efektif, 9 % diterima atmosfer melalui panas yang dibawa oleh arus turbulensi dan konveksi. 19 % diterima atmosfer melalui kondensasi dari uap air, dimana panas laten kondensasi dilepaskan. Jumlah ini pas sama dengan radiasi Matahari yang diserap sistem atmosfer-Bumi. Apakah yang dapat menyebabkan variasi radiasi Matahari di seluruh permukaan Bumi? Pergerakan semu Matahari menyebabkan adanya variasi radiasi matahari di seluruh permukaan Bumi, sehingga menyebabkan adanya varisi musim di belahan bumi pada kurun-kurun waktu tertentu. Di bumi terdapat empat jenis musim, yaitu ; musim dingin, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari, sedangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus; musim semi, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei, sedangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan September, Oktober, dan November; musim panas, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus, sedangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari; dan musim gugur, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan September, Oktober, dan November, sedangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei. Apakah di Indonesia dijumpai keempat musim ini? Di Indonesia ke empat musim ini tidak dijumpai, karena variasi temperatur sepanjang tahun di Indonesia sangat kecil. Hal ini terjadi berkaitan dengan letak Indonesia di khatulistiwa. A. KESEIMBANGAN PANAS BUMI Bagaimanakah proses penyerapan dan pengemisian radiasi Matahari oleh atmosfer Bumi dan permukaan Bumi? Diperkirakan bahwa 35 % dari radiasi Matahari yang diterima pada batas atas atmosfer Bumi dikembalikan kembali ke ruang angkasa dalam bentuk gelombang pendek oleh proses hamburan, dan pemantulan-pemantulan oleh awan, oleh partikel-partikel debu, oleh molekul- molekul udara, dan oleh permukaan Bumi, dengan perincian; 2 % dipantulkan oleh permukaan Bumi, 6 % dipantulkan atau dihamburkan oleh atmosfer, dan 27 % dipantulkan oleh awan. Sisanya sebesar 65 % diserap oleh atmosfer Bumi dan permukaan Bumi. Atmosfer menyerap sebesar 14 % radiasi Matahari dan permukaan Bumi menyerap sebesar 51 % radiasi. Radiasi yang diserap permukaan Bumi dipergunakan untuk memanasi atmosfer dari bawah. Dari 51 % radiasi yang diserap permukaan Bumi, 34 % berasal dari radiasi Matahari langsung, dan 17 % lagi dari radiasi difus atau radiasi langit (sky radiation). Dengan demikian hanya 65 % dari radiasi Matahari yang dapat digunakan untuk memanaskan atmosfer Bumi, yaitu sebesar 14 % langsung diserap oleh atmosfer, dan 51 % yang diserap permukaan Bumi. Gambar 9.1 menunjukkan keseimbangan radiasi Matahari dan Gambar 9.2 menunjukkan keseimbangan radiasi Bumi (Tjasyono, 2006). Karena temperatur rata-rata tahunan Bumi secara keseluruhan konstan, artinya Bumi tidak bertambah panas atau bertambah dingin, maka 65 % dari radiasi Matahari yang diserap atmosfer dan permukaan Bumi harus dipancarkan kembali ke ruang angkasa dalam bentuk radiasi gelombang panjang. Tidak boleh ada radiasi yang menunpuk di Bumi. Bentuk dan kuantitas pancaran radiasi sistem atmosfer Bumi adalah (Gambar 9.2) : 14 % hilang ke ruang angkasa dan tidak memanasi atmosfer, 6 % radiasi Bumi diserap atmosfer yang disebut radiasi efektif, 9 % diterima atmosfer melalui panas yang dibawa oleh arus turbulensi dan konveksi. 19 % diterima atmosfer melalui kondensasi dari uap air, dimana panas laten kondensasi dilepaskan. RADIASI GELOMBANG PENDEK (MATAHARI) -6 Radiasi matahari total (100 %) Dihamburkan ke angkasa -29 Dipantulkan ke angkasa -17 -2 -6 Awan +14 Diserap atmosfer +17 +34 Diserap bumi Diserap bumi Gambar 9.1. Keseimbangan radiasi Matahari Jadi jumlah radiasi yang dipancarkan ke ruang angkasa oleh atmosfer sama dengan 14 + 6 + 9 + 19 = 48 %, dan jumlah yang dipancarkan langsung oleh permukaan Bumi ke ruang angkasa adalah 17 %. Sehingga jumlah total radiasi yang pancarkan kembali oleh sistem atmosfer-Bumi ke rung angkasa adalah 48 + 17 = 65 %. Jumlah ini tepat seimbang dengan radiasi Matahari yang diserap oleh sistem atmosfer-Bumi, yaitu 65 % (Tjasyono, 2006). RADIASI GELOMBANG PANJANG (BUMI) Diradiasikan ke angkasa oleh atmosfer Diradiasikan ke angkasa oleh permukaan bumi -48 -17 +19 +6 Turbulensi dan konveksi +9 kondensasi -23 Radiasi dari bumi -19 -9 Penguapan Gambar 9.2. Keseimbangan radiasi Bumi B. MUSIM Bagaimanakah pengaruh musim terhadap lamanya siang dan malam? Musim mempengaruhi lamanya siang hari dan lamanya insolasi. Di ekuator, lamanya siang dan malam hari sama yaitu 12 jam, sedangkan di daerah kutub, 6 bulan siang dan 6 bulan berikutnya malam. Pada tempat-tempat di lintang lain, lamanya siang dan malam hari tidak sama, seperti ditunjukkan pada Tabel 9.1. Tabel 9.1. Hubungan posisi lintang dengan lamanya siang Lintang tempat Lamanya siang hari 0o (ekuator) 12 jam 17o 13 jam 41o 15 jam 49o 16 jam 63o 20 jam 66o30’ 24 jam 67o21’ 1 bulan 69o51’ 2 bulan 78o11’ 4 bulan 90o (kutub) 6 bulan Di bumi terdapat empat jenis musim, yaitu : (Tjasyono, 2006). 1. Musim dingin, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan Desember , Januari, dan Februari. Sedangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus 2. Musim semi, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei. Sedangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan September, Oktober, dan November. 3. Musim panas, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. Serdangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari 4. Musim gugur, di belahan bumi bagian utara terjadi pada bulan September, Oktober, dan November. Sedangkan di belahan bumi bagian selatan terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei. Karena variasi temperatur sepanjang tahun sangat kecil, di Indonesia tidak lazim disebut musim panas dan musim dingin, dan lebih lazim disebut musim kering dan musim basah atau disebut musim kemarau dan musim hujan, karena variasi musiman curah hujan sangat besar. Musim yang terdapat di Indonesia adalah musim hujan yang biasa terjadi pada bulan-bulan Desember, Januari, dan Febrtari; musim pancaroba ke satu yang terjadi pada bulan-bilan Maret, April, dan Mei; musim kemarau yang terjadi pada bulan-bulan Juni, Juli, dan Agustus; dan musim pancaroba ke dua yang terjadi pada bulan-bulan September, Oktober, dan November. Berapa kali dalam satu tahun kedudukan matahari tepat di ekuator? Kedudukan Matahari pada ekuator yang disebut Ekinoks, terjadi dua kali selama periode revolusi bumi (1 tahun), yaitu pada tanggal 21 Maret yang disebut ekinoks musim semi dan pada tanggal 23 September yang disebut ekinoks musim gugur. Sinar Matahari pada jam 12.00 (tengah hari) tepat berada di atas ekuator. Oleh karena itu sinar Matahari menyinggung kedua kutub (klutub utara dan selatan ), dan dengan demikian maka lingkaran terang (penyinaran) juga melalui kedua kutub tersebut. Akibatnya di seluruh Bumi lamanya siang hari dan malam hari menjadi sama, yaitu masing-masing 12 jam. Pada saat ekinoks, energi Matahari yang diterima di daerah ekuator bernilai maksimum. Besar energi Matahari berkurang ketika kita bergerak dari ekuator ke arah kutub, dan pas di kutub, besar energi matahari menjadi nol. Posisi ekinoks Matahari ditunjukkan pada Gambar 9.3. (Tjasyono, 2006). KU 66,5o 23,5o 0o 23,5o 66,5o KS Gambar 9.3. Ekinoks, lamanya siang dan malam sama di Bumi Berapa kali dalam setahun kedudukan Matahari berada pada titik balik gerak semunya? Kedudukan Matahari berada pada titik balik yang disebut Solistis, terjadi dua kali selama periode revolusi Bumi, yaitu posisi 23,5o LU yang terjadi pada tanggal 22 Juni dan disebut solistis musim panas, dan posisi 23,5o LS yang terjadi pada tanggal 22 Desember dan disebut solistis musim dingin untuk belahan Bumi bagian utara. Solistis musim panas tanggal 22 Juni mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (Tjasyono, 2006). 1. kutub utara condong 23,5o ke Matahari 2. Sinar Matahari jam 12.00 vertikal pada 23,5oLU 3. Di belahan bumi bagian utara, sinar Matahari menyinggung 66,5oLU setelah melewati kutub utara. Di belahan bumi bagian selatan, sinar matahari tidak menyinggung kutub selatan tetapi berakhir pada 66,5oLS. 4. Lingkaran terang tidak membagi lintang sama besar, kecuali pada ekuator, sehingga lamanya siang tidak sama dengan malam hari kecuali pada ekuator. 5. Belahan Bumi bagian utara lebih luas mengarah ke arah Matahari daripada belahan Bumi bagian selatan, sehingga siang hari lebih lama di belahan Bumi utara. Daerah 66,5o sampai 90oLU siang hari mencapai 6 bulan. Solistis musim panas ditunjukkan oleh Gambar 9.4, KU 66,5o 23,5o 0o KS 23,5 o 66,5o Gambar 9.4. Solistis musim panas Solistis musim dingin tanggal 22 Desenber mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (Tjasyono, 2006). 1. Kutub selatan condong 23,5o ke Matahari 2. Sinar Matahari jam 12.00 vertikal pada 23,5oLS 3. Di belahan bumi bagian selatan, sinar Matahari menyinggung 66,5oLS sehingga ada cahaya, sedangkan pada 66,5oLU tidak ada cahaya. Daerah 66,5o sampai 90o LU, malamnya sampai 6 bulan. 4. Lingkaran terang tidak membagi lintang sama besar, kecuali pada ekuator, sehingga lamanya siang tidak sama dengan malam hari kecuali pada ekuator. 5. Luas belahan Bumi bagian utara lebih kecil mengarah ke arah Matahari daripada belahan Bumi bagian selatan, sehingga malam hari lenih lama di belahan bumi utara. 6. Pada tanggal 22 Desember, di belahan Bumi bagian utara tempertur menjadi rendah, sehingga terjadi solistis musim dingin. Solistis musim dingin di belahan bumi utara ditunjukkan oleh Gambar 9.5. KS 66,5o 23,5o 0o KU 23,5 o 66,5o Gambar 9.5. Solistis musim dingin di belahan bumi utara LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cermat. 1. Coba identifikasi kembali bentuk dan kuantitas pancaran radiasi Matahari dan radiasi sistem atmosfer Bumi ! 2. Sebutkan kembali ciri-ciri solistis musim panas tanggal 22 Juni dan solistis musim dingin tanggal 22 Desenber ! Ranbu-Ranbu Jawaban 1. Pelajari dengan seksama gambar 9.1 dan 9.2. 2. Pelajari dengan seksama bahasan tentang pengaruh radiasi terhadap perubahan musim, bila perlu pelajari gambar 9.3 sampai gambar 9.5.. RANGKUMAN Diperkirakan bahwa 35 % dari radiasi Matahari yang diterima pada batas atas atmosfer Bumi dikembalikan kembali ke ruang angkasa dalam bentuk gelombang pendek oleh proses hamburan, dan pemantulan-pemantulan oleh awan, oleh partikelpartikel debu, oleh molekul-molekul udara, dan oleh permukaan Bumi, sedangkan sisanya sebesar 65 % diserap oleh atmosfer Bumi dan permukaan Bumi. Radiasi yang diserap permukaan Bumi dipergunakan untuk memanasi atmosfer dari bawah. Dari 51 % radiasi yang diserap permukaan Bumi, 34 % berasal dari radiasi Matahari langsung, dan 17 % lagi dari radiasi difus atau radiasi langit (sky radiation). Karena temperatur rata-rata tahunan Bumi secara keseluruhan konstan, artinya Bumi tidak bertambah panas atau bertambah dingin, maka 65 % dari radiasi Matahari yang diserap atmosfer dan permukaan Bumi harus dipancarkan kembali ke ruang angkasa dalam bentuk radiasi gelombang panjang. Musim mempengaruhi lamanya siang hari dan lamanya insolasi. Di ekuator, lamanya siang dan malam hari sama yaitu 12 jam , di daerah kutub 6 bulan siang dan 6 bulan berikutnya malam, dan pada tempat-tempat di lintang lain, lamanya siang dan malam hari tidak sama. Di bumi terdapat empat jenis musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur. Karena variasi temperatur sepanjang tahun sangat kecil, di Indonesia tidak lazim disebut musim panas dan musim dingin, dan lebih lazim disebut musim kering dan musim basah atau disebut musim kemarau dan musim hujan, karena variasi musiman curah hujan sangat besar. Ekinoks yang berarti kedudukan Matahari pada ekuator, terjadi dua kali selama periode revolusi bumi (1 tahun), yaitu pada tanggal 21 Maret yang disebut ekinoks musim semi dan pada tanggal 23 September yang disebut ekinoks musim gugur. Solistis yang berarti kedudukan Matahari berada pada titik balik, terjadi dua kali selama periode revolusi Bumi, yaitu posisi 23,5o LU yang terjadi pada tanggal 22 Juni dan disebut solistis musim panas, dan posisi 23,5o LS yang terjadi pada tanggal 22 Desember dan disebut solistis musim dingin untuk belahan bumi utara. TES FORMATIF 1 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, dengan cara membubuhkan tanda silang (X) pada option yang disediakan. 1. Berikut ini adalah perbedaan utama antara radiasi Matahari dan radiasi Bumi, kecuali ............ A. Panjang gelombang yang diradiasikan B. energi yang diradiasikan C. frekuensi radiasi D. intensitas radiasi E. bentuk radiasi 2. Yang secara langsung menyebabkan terjadinya perbedaan radiasi Matahari dan radiasi Bumi adalah ......... A. perbedaan ukuran Bumi dan Matahari B. perbedaan bahan penyusun Bumi dan Matahari C. Perbedaan temperatur permukaan Bumi dan permukaan Matahari D. perbedaan tekstur permukaan Bumi dan Matahari E. pernedaan warna permukaan Bumi dan Matahari 3. Jumlah radiasi Matahari yang diserap permukan Bumi adalah .......... A. 65 % B. 17 % C. 14 % D. 51 % E. 34 % 4. Energi radiasi yang digunakan untuk memanaskan atmosfer Bumi adalah ........ A. 65 % B. 17 % C. 14 % D. 51 % E. 48 % 5. Energi Matahari yang diterima di daerah ekuator akan bernilai maksimum, ketika terjadi .............. A. Ekinoks B. Musim panas C. Solistis D. Musim kemarau E. Musim semi 6. Kedudukan Matahari pada ekuator yang terjadi pada tanggal 21 Maret disebut........ A. ekinoks musim dingin B. ekinoks musim semi C. ekinoks musim gugur D. ekinoks musim panas E. ekinoks musim basah 7. Di Indonesi tidak terdapat musim dingin dan musim panas, karena ...... A. Karena merupakan kepulauan B. Indobesia negara lautan C. Temperatur bumi di Indonesia tergolong sedang D. Variasi temperatur bulanan sangat kecil E. Variasi temperatur tahunan sangat kecil 8. Lamanya siang dan malam di Bumi akan sama ketika terjadi ......... A. Musim semi B. Solistis C. Musim gugur D. Musim pancaroba E. Ekinoks BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 9.1 yang terdapat pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1 pada BBM ini. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang Benar x100% Jumlah soal Klasifikasi tingkat penguasaan materi : Rentang tingkat penguasaan Kriteria 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup ≤ 69 % Kurang Jika anda mencapai tingkat penguasaan materi 80 % ke atas, maka anda dapat meneruskan pada kegiatan belajar selanjutnya yaitu kegiatan belajar 2, Bagus ! Tetapi apabila tingkat penguasaan materi anda masih di bawah 80 %, anda harus mengulang kembali kegiatan belajar 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. KEGIATAN BELAJAR 2 HUBUNGAN RADIASI DENGAN EFEK RUMAH KACA DAN PENIPISAN OZONOSFER PENGANTAR Apakah aktivitas manusia dapat mengganggu keseimbangan panas Bumi? Aktivitas manusia di permukaan Bumi banyak menghasilkan polutan yang ditransfer ke atmosfer. Diantara polutan-polutan tersebut ada yang dapat menghambat radiasi Bumi menuju angkasa, yaitu gas CO2. Gas ini akan menyerap radiasi gelombang panjang Bumi, sehingga radiasi tersebut terkungkung di atmosfer Bumi. Kungkungan ini akan menimbulkan efek pemanasan Bumi yang dikenal dengan istilah efek rumah kaca. CO2 banyak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang banyak diterjadi pada sektor transportasi dan industri di Bumi. Polutan-polutan juga dapat menyebabkan perusakan atau penipisan Ozonosfer. Kerusakan ini terjadi akibat adanya reaksi kimia antara lapisan ozon dengan khlor yang dihasilkan dari gas-gas khlorin seperti CFC yang banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti gas pengisi refrigerator, atau alat pendingin udara. A. EFEK RUMAH KACA Bagaimana mekanisme terjadinya efek rumah kaca? Karbon monoksida (CO) adalah senyawa karbon sebagai hasil pembakaran bahan bakar fosil (produk minyak bumi ; bensin, solar, minyak diesel, dll) yang tidak sempurna, sedangkan karbon dioksida (CO2) merupakan bentuk akhir senyawa karbon sebagai hasil pembakaran bahan bakar fosil yang sempurna. Sebenarnya CO2 tidak beracun, tidak berbau, dan tidak berwarna, tetapi mempunyai waktu tinggal di atmosfer sekitar 4 sampai 6 tahun. Alasan bahwa CO2 merupakan zat pencemar hanya karena dapat menimbulkan adanya efek rumah kaca saja. Uap air menyerap radiasi dengan kuat pada panjang gelombang 5 µm sampai 7 mµ dan di atas 12 µm, sedangkan CO2 menyerap radiasi matahari pada panjang gelombang 4 µm sampai 5 mµ dan di atas 14 µm. Karena radiasi matahari terletak dalam panjang gelombang pendek, maka sebagian radiasi matahari yang diterima Bumi dapat lewat melalui atmosfer yang mengandung uap air dan gas CO2 mencapai permukaan Bumi. Akan tetapi pada saat permukaan Bumi meradiasikan kembali energi yang diserapnya ke atmosfer, maka radiasi permukaan Bumi tersebut akan segera diserap oleh uap air dan karbon dioksida, karena radiasi Bumi memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dari radiasi Matahari. Semakin banyak kadar CO2 di atmosfer, maka penyerapan radiasi Bumi oleh atmosfer akan semakin besar pula. Oleh karena itu kenaikan konsentrasi gas CO2 pada lapisan atmosfer akan dapat meningkatkan pemanasan atmosfer Bumi. Efek pemanasan ini dikenal sebagai efek rumah kaca (Tjasyono, 2006). Uap air dan CO2 pada lapisan atmosfer membiarkan gelombang pendek radiasi Matahari melaluinya, tetapi menyerap gelombang panjang yang diradiasikan kembali oleh permukaan Bumi ke angkasa. Jadi variasi jumlah karbon dioksida pada atmosfer dapat menyebabkan perubahan iklim. Meskipun CO2 merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi iklim Bumi, tetapi kadar CO2 bukan satu-satunya penyebab perubahan iklim Bumi. Ada faktor-faktor lain yang juga berpengaruh pada perubahan iklim, misalnya kenaikan jumlah aerosol dan pembentukan awan dapat menyebabkan efek pendinginan yang besar pada atmosfer. Bagaimana kecenderungan konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi dari masa ke masa? Konsentrasi CO2 di atmosfer dari sekitar 295 ppmv (part per million volume) sebelum zaman industri hingga sekarang menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Sebenarnya selama masih banyak pohon hijau di daerah hutan hujan tropis dan banyak tanaman hijau yang tumbuh di laut, para ilmuwan tidak mengkhawatirkan peningkatan pembakaran bahan bakar fosil sebagai sumber gas CO2. Kekhawatiran mulai menghantui para ilmuwan manakala terjadi aktivitas pengrusakan hutan dan pengalihan hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan yang dilakukan secara besar-besaran dan liar, juga adanya kerusakan biota laut akibat pencemaran limbah. Kerusakan hutan dan plankton-plankton laut akan menyebabkan daur CO2 menjadi terganggu, dan sebagai efeknya maka kadarnya di atmosfer akan terus meningkat. Adakah zat selain CO2 yang juga dapat menimbulkan efek rumah kaca? Selain gas karbon dioksida, diperkirakan terdapat gas-gas polutan lain yang juga dapat menimbulkan efek rumah kaca yang dapat mempengaruhi iklim Bumi, yakni nitrous oksida atau dinitrogen oksida (N2O), metan (CH4), khlorofluorokarbon (CFC) dan Ozon (O3), seperti ditunjukkan pada Tabel 9.2. (Tjasyono, 2006). Tabel 9.2. Hubungan sumber polutan dengan efek rumah kaca Sumber polutan Polusi atmosfer Efek Rumah Kaca Energi dari bahan Sulfur dioksida SO2 - bakar fosil : Nitrogen oksida NOx - - transportasi Hidrokarbon CxHy - industri Karbon dioksida CO2 55 % - rumah tangga Ozon O3 5% Peternakan Amonia NH3 - Pertanian Metan CH4 20 % Mikro-organisme Nitrous oksida N2O 5% Refrigerators Khlorofluorokarbon CFC 15 % Airconditioners Semprotan Aerosol Jika ditelusuri lebih lanjut tentang asal muasal gas-gas polutan tersebut, maka efek rumah kaca sangat erat kaitannya dengan aktivitas atau kegiatan manusia, seperti aktivitas transportasi, industri, dan rumah tangga. B. PENIPISAN OZONOSFER Bagaimana terjadi penipisan Ozonosfer dan apa akibatnya? Pada tahun 1974, Sherwood, Rowland dan Mario Molina dari Universitas California menyatakan bahwa Chlorin dari CFC (Chloroflurocarbons) dapat merusak lapisan Ozon di atmosfer. Bahan ini terutama CFCl3 (Freon 11) dan CFCl2 (Freon 12) telah banyak dipakai sebagai bahan pembakar (propellants) dalam kaleng-kaleng semprotan, gas alat pendingin (refrigerator), gas pengatur udara (air conditioner), dan sebagai agen busa untuk plastik. CFC sebenarnya tidak reaktif di lapisan atmosfer bawah dan relatif tidak larut (insoluble) dalam air, sehingga CFC tidak jatuh terbawa oleh tetestetes hujan ke permukaan Bumi. Kurang reaktifnya CFC membuat bahan ini secara komersial bermanfaat, tetapi waktu hidup CFC di atmosfer menjadi lebih lama, dan akhirnya dapat berdifusi masuk ke lapisan stratosfer. Diperkirakan beberapa juta ton CFC berada di lapisan atmosfer. Ketika CFC berdifusi ke lapisan stratosfer, maka radiasi energi tinggi Matahari yaitu yang memiliki panjang gelombang dalam daerah antara 190 dan 225 nm menyebabkan fotolisis atau pemecahan ikatan karbon-klorin dari CFC melalui reaksi kimia seperti berikut : (Tjasyono, 2006). CFxCl4 − x ( g ) + hv → CFxCl3− x ( g ) + Cl ( g ) (9.1) Dimana h adalah konstanta Planck yang nilainya 6,625 x 10-34 J.s, v adalah frekuensi radiasi, g artinya berbentuk gas, dan hv adalah energi foton (radiasi). Dari reaksi tersebut dihasilkan atom khlor (Cl). Pembentukan atom khlor dengan laju terbesar terjadi pada ketinggian sekitar 30 km di atas permukaan Bumi. Atom khlor yang dihasilkan dapat bereaksi cepat dengan Ozon untuk membentuk khlor monoksida (ClO) dan molekul oksigen (O2). Selanjutnya ClO dapat bereaksi dengan atom O untuk kembali membentuk atom khlor, menurut persamaan reaksi : Cl ( g ) + O3 ( g ) → ClO + O2 ( g ) (9.2) ClO ( g ) + O( g ) → Cl + O2 ( g ) (9.3) O3 ( g ) + O → 2O2 ( g ), neto Hasil reaksi di atas adalah perubahan Ozon (O3) menjadi O2. Artinya lapisan Ozon (O3) menjadi rusak. Dalam reaksi ini khlor berperan sebagai katalisator, karena Cl dipakai pada langkah pertama dalam mekanisme persamaan 9.2 yang kemudian terbentuk kembali dalam langkah kedua persamaan 9.3. Diperkirakan bahwa setiap atom Cl akan merusak sekitar 100.000 molekul Ozon sebelum khlor sendiri rusak oleh reaksi-reaksi lain. Apakah efek dari penipisan lapisan Ozon ini bagi kehidupan mahluk hidup di Bumi? Meskipun kecepatan molekul CFC berdifusi kedalam lapisan stratosfer dari permukaan Bumi kemungkinan rendah, tetapi kerusakan Ozonosfer oleh CFC telah diyakini keberadaannya berdasarkan hasil observasi. Sejak akhir 1970an, para peneliti telah mendapatkan bukti penipisan lapisan ozon di kutub selatan yang terjadi selama musim semi Australia. Demikian juga di kutub utara. Salah satu fungsi ozon adalah melindungi Bumi dari radiasi-radiasi Matahari yang berbahaya bagi mahluk hidup yaitu yang dapat merusak jaringan-jaringan sel mahluk hidup. Meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak, diyakini sebagai efek dari rusaknya lapisan Ozon ini. Sehingga apabila lapisan Ozon ini rusak maka tidak ada pelindung lagi bagi mahluk akan sengatan radiasi Matahari berenergi sangat tinggi. LATIHAN Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cermat. 1. Coba anda identifikasi kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutanpolutan yang dapat menimbulkan efek rumah kaca ! 2. Ceritakan kembali dengan kata-kata anda sendiri, bagaimana mekanisme pengrusakan Ozon oleh CFC ! Ranbu-Ranbu Jawaban 1. tulis dalam bentuk tabel seperti tabel 9.2. 2. Baca dan pelajari dengan seksama persamaan-persamaan reaksi 9.1 sampai 9.3. RANGKUMAN CO2 yang dihasilkan dari proses pembajaran bahan bakar fosil sebenarnya tidak beracun, tidak berbau, dan tidak berwarna, tetapi mempunyai waktu tinggal di atmosfer sekitar 4 sampai 6 tahun. Alasan bahwa CO2 merupakan zat pencemar hanya karena dapat menimbulkan adanya efek rumah kaca saja. CO2 dapat menyerap radiasi gelombang panjang 4 µm sampai 5 mµ dan di atas 14 µm. Karena radiasi matahari terletak dalam panjang gelombang pendek, maka sebagian radiasi matahari yang diterima Bumi tidak diserap oleh CO2 dan dapat mencapai permukaan Bumi. Akan tetapi pada saat permukaan Bumi meradiasikan kembali energi yang diserapnya ke atmosfer, maka radiasi tersebut karbon dioksida, karena radiasi Bumi tergolong gelombang panjang. Semakin banyak kadar CO2 di atmosfer, maka penyerapan radiasi Bumi oleh atmosfer akan semakin besar pula. Oleh karena itu kenaikan konsentrasi gas CO2 pada lapisan atmosfer akan dapat meningkatkan pemanasan atmosfer Bumi. Efek pemanasan ini dikenal sebagai efek rumah kaca. Selain gas karbon dioksida, diperkirakan terdapat gas-gas polutan lain yang juga dapat menimbulkan efek rumah kaca yang dapat mempengaruhi iklim Bumi, yakni nitrous oksida atau dinitrogen oksida (N2O), metan (CH4), khlorofluorokarbon (CFC) dan Ozon (O3), Konsentrasi CO2 di atmosfer cenderung terus meningkat seiring dengan semakin maraknya pengrusakan hutan dan pengalihan fungsinya menjadi lahan pertanian atau perkebunan, seta kerusakan biota laut akibat pencemaran limbah. Kerusakan hutan dan plankton-plankton laut akan menyebabkan daur CO2 menjadi terganggu. Jika ditelusuri lebih lanjut tentang asal muasal gas-gas polutan tersebut, maka efek rumah kaca sangat erat kaitannya dengan aktivitas atau kegiatan manusia, seperti aktivitas transportasi, industri, dan rumah tangga. Gas Chlorin dari CFC (Chloroflurocarbons) dapat merusak lapisan Ozon di atmosfer. Bahan ini terutama CFCl3 (Freon 11) dan CFCl2 (Freon 12) banyak dipakai sebagai bahan pembakar (propellants) dalam kaleng-kaleng semprotan, gas alat pendingin (refrigerator), gas pengatur udara (air conditioner), dan sebagai agen busa untuk plastik. CFC sebenarnya tidak reaktif di lapisan atmosfer bawah dan relatif tidak larut (insoluble) dalam air. Ketika CFC berdifusi ke lapisan stratosfer, maka radiasi Matahari yang memiliki panjang gelombang dalam daerah antara 190 dan 225 nm dapat menyebabkan fotolisis atau pemecahan ikatan karbon-klorin dari CFC yang akan menghasilkan atom khlor (Cl). Atom khlor yang dihasilkan dapat bereaksi cepat dengan Ozon untuk membentuk khlor monoksida (ClO) dan molekul oksigen (O2). Selanjutnya ClO dapat bereaksi dengan atom O untuk kembali membentuk atom khlor. Hasil reaksi tersebut adalah perubahan Ozon (O3) menjadi O2. Dalam hal ini khlor berperan sebagai katalisator, Diperkirakan bahwa setiap atom Cl akan merusak sekitar 100.000 molekul Ozon. Salah satu fungsi ozon adalah melindungi Bumi dari radiasi-radiasi Matahari yang berbahaya bagi mahluk hidup yaitu yang dapat merusak jaringan-jaringan sel mahluk hidup, dan jika lapisan Ozon ini rusak maka tidak ada pelindung lagi bagi mahluk akan sengatan radiasi Matahari berenergi sangat tinggi. TES FORMATIF 2 Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, dengan cara membubuhkan tanda silang (X) pada option yang disediakan. 1. Gas CO2 digolongkan polutan bagi atmosfer, karena ............ A. Beracun B. berwarna C. berbau D. menimbulkan efek rumah kaca E. merusak Ozon 2. Efek rumah kaca adalah ......... A. meningkatnya temperatur Bumi akibat penyerapan radiasi gelombang pendek Matahari oleh gas CO2 di atmosfer B. meningkatnya temperatur Bumi akibat penyerapan radiasi gelombang panjang yang diradiasikan permukan Bumi C. meningkatnya temperatur Bumi akibat penyerapan radiasi gelombang panjang Matahari oleh gas CO2 di atmosfer D. meningkatnya temperatur Bumi akibat penyerapan radiasi gelombang pendek yang diradiasikan permukan Bumi E. meningkatnya temperatur Bumi akibat penyerapan radiasi kosmik oleh gas CO2 di atmosfer 3. Gas-gas berikut adalah penyebab munculnya efek rumah kaca, kecuali .......... A. CO2 B. O3 C. CH4 D. NH3 E. CFC 4. Kerusakan hutan dan plankton-plankton laut turut andil dalam meningkatnya efek rumah kaca, karena ................... A. Terganggunya daur NH3 B. Berkurangnya penetralisir Aerosol C. Terganggunya daur CO2 D. Berkurangnya penyerap gas Metan E. Pengrusakan hutan menghasilkan gas hidrokarbon 5. Berikut ini adalah kegiatan Manusia yang dapat menyebabkan munculnya efek rumah kaca, kecuali .......... A. Menanam pohon B. Memakai kendaraan bermotor C. Menjalankan mesin pabrik D. Menggunakan kulkas E. Menyalakan AC 6. Chlorin dari CFC (Chloroflurocarbons) dapat merusak lapisan Ozon, karena ...... A. sangat reaktif B. dapat menghasilkan khlor yang dapat bereaksi dengan Ozon C. dapat menghasilkan fluor yang dapat bereaksi dengan Ozon D. larut dalam air E. dapat menghasilkan khlor yang dapat bereaksi dengan Oksigen 7. Pemecahan ikatan karbon-klorin dari CFC terjadi pada lapisan ........ A. ionosfer B. termosfer C. mesosfer D. Stratosfer E. troposfer 8. Berikut ini adalah peralatan rumah tangga yang menggunakan CFC yang dapat merusak Ozon, kecuali ........... A. bahan pembakar (propellants) dalam kaleng-kaleng semprotan, B. gas alat pendingin (refrigerator), C. gas pengatur udara (air conditioner), dan D. sebagai agen busa untuk plastik ......... E. gas untuk memasak (elpiji) BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkan hasil jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 9.2 yang terdapat pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi kegiatan belajar 1 pada BBM ini. Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang Benar x100% Jumlah soal Klasifikasi tingkat penguasaan materi : Rentang tingkat penguasaan Kriteria 90 % - 100 % Baik Sekali 80 % - 89 % Baik 70 % - 79 % Cukup ≤ 69 % Kurang Jika anda mencapai tingkat penguasaan materi 80 % ke atas, maka anda dapat meneruskan pada kegiatan belajar BBM selanjutnya yaitu BBM 10, Sangat Bagus ! Tetapi apabila tingkat penguasaan materi anda masih di bawah 80 %, anda harus mengulang kembali kegiatan belajar 2 ini, terutama pada bagian yang belum anda kuasai. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Kunci Jawaban Tes Formatif 1 1. E 2. C 3. D 4. A 5. A 6. B 7. E 8. E Alasan : 1. Radiasi Matahari dan radiasi Bumi memiliki bentuk yang sama yaitu berupa gelombang elektromagnetik, perbedaannya terletak pada panjang gelombang, frekuensi, energi, dan intensitas gelombang elektromagnetik yang diradiasikan. 2. Energi radiasi suatu benda bergantung pada temperatur permukaan benda, temperatur permukaan Matahari sangat jauh lebih tinggi dari temperatur permukaan Bumi, sehingga radiasi Matahari berbeda dengan radiasi Bumi. 3. Radiasi Matahari yang menuju Bumi, 2 % dipantulkan oleh permukaan Bumi, 6 % dipantulkan oleh atmosfer, 27 % dipantulkan oleh awan, 14 % diserap atmosfer, dan 51 % diserap permukaan Bumi. 4. Radiasi Matahari yang digunakan untuk memanaskan sistem atmosfer Bumi adalah 65 %, dengan rincian 14 % diserap langsung atmosfer dan 51% diserap permukaan Bumi. 5. Kedudukan Matahari pada ekuator disebut ekinoks, terjadi dua kali setahun. Ketika ekinoks sinar Matahari pada jam 12.00 sinar Matahri tepat di atas ekuator, sehingga energi Matahari yang diterima di daerah ekuator bernilai maksimum. 6. Ekinoks terjadi dua kali yaitu tanggal 21 Maret dan 23 September, Karena pada bulan maret di belahan bumi utara terjadi musim semi, maka ekinoks yang terjadi pada tanggal 21 Maret disebut ekinoks musim semi. 7. Musim dingin dan musim panas terjadi jika variasi temperatur di suatu wilayah sepanjang tahun cukup besar. Di Indonesia variasi temperatur sepanjang tahun tergolong kecil, jadi di Indonesia tidak dikenal musim panas dan dingin. 8. Lamanya siang dan malam di Bumi yaitu masing-masing 12 jam terjadi ketika kedudukan matahari pada ekuator yang disebut sebagai ekinoks. Kunci Jawaban Tes Formatif 2 1. D 2. B 3. D 4. C 5. A 6. B 7. D 8. E Alasan : 1. Gas CO2 merupakan bentuk akhir senyawa karbon sebagai hasil pembakaran bahan bakar fosil yang sempurna. CO2 sebenarnya tidak beracun, tidak berbau, dan tidak berwarna. Tetapi gas ini dapat menimbulkan efek rumah kaca, sehingga digolongkan polutan (pencemar). 2. Efek rumah kaca adalah meningkatnya temperatur permukaan Bumi yang diakibatkan penyerapan radiasi gelombang panjang dari permukaan Bumi oleh gas-gas polutan seperti CO2. 3. Gas-gas polutan yang dapat menyebabkan efek rumah kaca antara lain : CO2, N2O, CH4, CFC, dan O3. 4. Pohon-pohon di hutan dan plankton-plankton di perairan merupakan penyerap CO2 dan menghasilkan Oksigen melalui proses fotosintesis, jadi dapat mengendalikan kadar CO2 di atmosfer. Jika pohon-pohon ditebang dan planktonplankton di lautan rusak, maka daur CO2 akan terganggu dan konsentrasinya di atmosfer makin meningkat, akibatnya efek rumah kaca semakin meningkat pula. 5. Gas-gas polutan yang menyebabkan efek rumah kaca dihasilkan dari kegiatankegiatan manusia terkait aktivitas transportasi, industri dan rumah tangga. 6. CFC dapat merusak Ozon kerena clorin dari CFC dapat menghasilkan khlor yang dapat bereaksi dengan Ozon (O3) menghasilkan O2. Semakin banyak O3 yang diubah menjadi O2 maka lapisan O3 (Ozon) akan semakin tipis. 7. Pemecahan ikatan karbon-klorin dari CFC terjadi pada lapisan stratosfer, dimana lapisan Ozon berada. 8. Alat-alat rumah tangga yang menggunakan CFC yang dapat merusak lapisan ozon antara lain : bahan pembakar (propellants) dalam kaleng-kaleng semprotan, gas pengisi alat pendingin (refrigerator), gas pengatur suhu udara (AC), dan berbagai agen busa untuk plastik. DAFTAR PUSTAKA Tjasyono, B., 2006, Ilmu Kebumian dan Entariksa, Rosdakarya, Bandung GLOSARIUM Ekinoks : Kedudukan Matahari pada ekuator, terjadi dua kali selama periode revolusi bumi (1 tahun), Solistis : Kedudukan Matahari berada pada titik balik, terjadi dua kali selama periode revolusi Bumi Polutan : Gas-gas buang hasil aktivitas manusia di permukaan Bumi yang ditransfer ke atmosfer, yang dapat menghambat radiasi Bumi menuju angkasa atau menyebabkan perusakan atau penipisan Ozonosfer Efek Rumah Kaca : Efek pemanasan atmosfer Bumi akibat kenaikan konsentrasi gas CO2 pada lapisan atmosfer yang menghambat radiasi Bumi menuju angkasa. Ozonosfer : Lapisan di atmosfer yang banyak mengandung Ozon (O3) yang berfungsi melindungi mahluk hidup di Bumi dari radiasi ultraviolet CFC (Chloroflurocarbons) : Bahan ini terutama CFCl3 (Freon 11) dan CFCl2 (Freon 12) telah banyak dipakai sebagai bahan pembakar (propellants) dalam kaleng-kaleng semprotan, gas alat pendingin (refrigerator), gas pengatur udara (air conditioner), dan sebagai agen busa untuk plastik dapat merusak lapisan Ozon di atmosfer. BBM 10 PLANET BUMI (1) Drs. H. Basuni Rachman, S.Pd, M.Pd. PENDAHULUAN Pada Bahan Belajar Mandiri yang lalu Anda telah mempelajari tentang Tata Surya atau Solar System. Bedasarkan jaraknya terhadap matahari, dalam sistem tata surya, Bumi termasuk planet dalam (planet inferior) yang merupakan planet ketiga setelah planet Merkurius dan planet Venus. Berdasarkan perbandingan besarnya planet, Bumi termasuk kelompok planet minor/planet terestrial (Merkurius, Venus, Bumi, Mars) yang ukuran dan massanya relatif kecil. Planet Bumi merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh makhluk hidup. Seperti planet lain dalam sistem Tata Surya, dari jauh Bumi tampak sebagai bola yang melayang mengedari Matahari. Bumi mempunyai atmosfer yang terdiri dari 78% N2, 21% O2 sedangkan sisanya terdiri dari Argon 0,9%, Karbondioksida 0,03% dan gas-gas mulia termasuk Ozon 0,07%. Permukaan Bumi sebagian besar tertutup air hingga 71%, komposisi dalam bumi merupakan selubung yang sebelah luarnya terdiri dari campuran Silisium dan Aluminium (Si Al), yang sebelah dalam terdiri dari campuran Silisium dan Magnesium (Si Ma). Bagian inti lebih banyak mengandung Nikel dan Ferum. Bumi hanya memiliki satu satelit yaitu Bulan atau Luna. Di Bulan tidak terdapat atmosfer, tekanannya hanya 10 –9 atm. Pada Bahan Belajar Mandiri ini, Anda akan mempelajari bentuk, ukuran, massa, dan umur Bumi; rotasi dan revolusi Bumi; serta kalender surya. Setelah Anda mempelajari Bahan Belajar Mandiri ini, secara umum diharapkan Anda mengetahui dan memahami kedudukan Bumi dalam sistem Tata Surya dan hubungannya dengan Matahari sebagai pusat Tata Surya, sedangkan secara khusus Anda dapat: 1. menjelaskan kedudukan Bumi dalam Tata Surya, 2. menjelaskan tentang bentuk Bumi dan yang mempengaruhinya, 3. menjelaskan ukuran (luas, volume, massa, densitas/massa jenis) Bumi, 4. menjelaskan perkiraan umur Bumi, 5. menjelaskan rotasi Bumi beserta pengaruh-pengaruhya, dan 6. menjelaskan revolusi Bumi beserta pengaruh-pengaruhnya. Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, BBM ini diorganisasikan menjadi tiga Kegiatan Belajar (KB), yaitu: KB 1 : Bentuk, ukuran, dan umur Bumi, KB 2 : Rotasi dan Revolusi Bumi, dan Agar Anda mudah mempelajari sendiri Bahan Belajar Mandiri ini sebaiknya memperhatikan beberapa petunjuk di bawah ini: 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas bagaimana mempelajari materi Bahan Belajar ini. 2. Bacalah sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki. 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan bertukar pikiran dengan teman yang lain atau dengan dosen/tutor Anda. 4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai buku sumber termasuk dari internet. 5. Mantapkanlah pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lain atau teman sejawat. 6. Jawablah soal-soal yang tercantum pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui kemampuan Anda dalam memahami materi Bahan Belajar Mandiri ini. Selamat Belajar ! Kegiatan Belajar 1 BENTUK, UKURAN, DAN UMUR BUMI Pada pendahuluan Bahan Belajar Mandiri ini, telah disampaikan bahwa kedudukan Bumi dalam Sistem Tata Surya (Solar Sistem) termasuk planet dalam (Planet Inferior) yang merupakan Planet ketiga dari Matahari setelah Planet Merkurius, dan Penus. Apabila dibandingkan dengan alam semesta yang tak terbatas luasnya, Planet Bumi hanyalah benda terlalu kecil sehingga dengan mudah dapat hilang dari pandangan dan hanya tampak sebagai titik yang tidak kelihatan. Meskipun demikian, sampai saat ini belum juga ditemukan tempat lain dalam jagat raya ini yang mampu dijadikan tempat kehidupan selain di Bumi ini. Bumi disebut juga “planet biru” karena tampak berwarna biru apabila dilihat dari luar angkasa. Planet bumi sangat unik dalam Tata Surya karena terdapat air dalam tiga fasa (padat, cair, dan gas) sehingga memiliki lautan dan kutub es serta terjadinya siklus hidrologi (di antaranya hujan) yang berkesinambungan. Di bumi juga berlangsung proses geologis secara aktif, yaitu terjadinya daur (siklus) geologi yang menyebabkan permukaan Bumi terus mengalami perubahan dan peremajaan (rejufenation) sepanjang waktu (Mulyo,A., 2004: 33). Gambar 10.1.1 : Ukuran relatif aktual planet-planet dan Matahari 1. Bentuk Bumi Berbagai bukti telah dikemukakan orang bahwa bentuk Bumi itu bulat. Bukti yang paling mutakhir adalah bentuk Bumi sebagaimana terlihat dari satelit buatan, dan kapal ruang angkasa pada abad ke-20 ini (Hidayat,B., 1978:33). Hasil pengamatan itu terlihat seperti pada gambar 10.1.2 di bawah: Gambar 10.1.2 : Bumi bulat terlihat dari kapal ruang angkasa Selain itu, menurut Hidayat, B., (1978:34) bahwa Bumi bulat dan permukaannya melengkung dapat dibuktikan dengan kenyataan-kenyataan, seperti kita mengamati pada waktu matahari terbenam. Awan dan gunung yang tinggi di atas kita masih kelihatan terang, artinya masih mendapat sinar Matahari. Hal ini hanya mungkin bila permukaan Bumi melengkung. Bukti sejarah menyatakan jika kita berlayar terus ke satu arah, maka kita akan tiba kembali di tempat semula sebagaimana dilakukan oleh Magelhaens tahun 1522. Ini hanya mungkin terjadi bila Bumi bulat. Gambar 10.1.3 : Awan dan gunung yang tinggi masih terang walaupun matahari baru terbenam Jika Anda berdiri di tepi pantai di suatu pelabuhan memandang jauh ke laut lepas memperhatikan kapal yang datang menuju pantai. Pertama-tama Anda hanya akan melihat bendera kapal diujung atas tiang, makin lama tampak seluruh tiang, disusul bagian atas kapal, dan akhirnya seluruh badan kapal. Keadaan itu mungkin terjadi apabila Bumi itu bulat (Didjosoemarno, S., dkk., 1991:471). Gambar 10.1.4 : Kapal berlayar menuju pantai Menurut Mulyo,A.,(2004:38) berdasarkan pengukuran-pengukuran yang lebih akurat menunjukkan bahwa Bumi itu tidak bulat benar-benar seperti bola, melainkan menyerupai oblate spheroid, yaitu agak pepat pada kutub-kutubnya. Panjang jari-jari kutub 6.356,8 km dan di ekuator 6.378,2 km dengan luas permukaan 510.100.954 km2. Bentuk seperti ini disebut Geoid, yaitu suatu bentuk yang berbeda dari bentuk planet- planet lainnya, dan hanya dimiliki oleh Bumi (ellipsoid triaxial/krasovsky ellipsoid), dan tak dapat disamakan dengan bentuk-bentuk geometris yang manapun. Secara teoritis pepatnya bola Bumi disebabkan adanya rotasi sejak awal pembentukannya ketika Bumi belum padat. Akibatnya, pada bagian yang searah dengan sumbu rotasi akan terjadi pemampatan, sedangkan yang tegak lurus, yaitu yang searah dengan ekuator akan mengalami pengembangan. Lihat gambar 10.1.5 ! Gambar 10.1.5 : Bentuk bumi yang bulat pepat (Hidayat,P.,dkk.,1978:35) 2. Ukuran Bumi Eratosthenes (276 – 194 sebelum Masehi) dari Yunani menentukan bahwa pada siang hari terpanjang pada musim panas, matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari (jam 12.00) di kota kuno Syne (sekarang disebut Aswan) Mesir. Pada hari yang sama pada tengah hari (jam 12.00) sebuah tiang pada Alexandria memberikan bayangan pada tanah yang panjangnya membuat sudut zenith matahari (sudut antara matahari dan vertikal) sebesar 1/50 lingkaran (70). Seperti dalam gambar 10.1.6 sudut itu (70) terbentuk oleh radius dari pusat bumi yang mengarah ke Alexandria dan Syne yang juga 1/50 lingkaran. Jarak dari Syne ke Alexandria diketahui 5.000 stadia atau sekitar 925 km. Erasthotenes menghitung bahwa keliling bumi harus 50 x 5.000 = 250.000 stadia ≅ 46.000 km = 29.000 mil. Jari-jari bumi dengan mudah dihitung dari kelilingnya dan diperoleh 4.600 mil. Hasil ini hanya sekitar 15 persen lebih tinggi daripada nilai sebenarnya (Tjasyono, 2006: 93). 1/50 lingkaran (7o) Sinar Matahari Kutub Utara Bayangan Alexandria Syene (Aswan) 1/50 lingkaran (7o) Pusat Bumi 5000 stadia = 925 km Equator Gambar 10.1.6 : Perhitungan keliling Bumi menurut Eratosthenes Selanjutnya Tjasyono (2006: 94) mengemukakan bahwa rasio (perbandingan) keliling lingkaran dengan diameternya (2 x radius) sama dengan 3,1416… yang disebut π (huruf Yunani, dibaca pi). Stadia (tunggal stadium) merupakan satuan panjang kuno, 1 stadium kira-kira 185 meter atau 605 kaki. Jadi 5.000 stadia = 925.000 m = 925 km. Tentu Anda masih ingat bahwa 1 kaki = 0,305 m dan 1 mil = 1.609 m atau 1,609 km. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa bentuk bumi yang sebenarnya bulat pepat/dempak (spheroid) sehingga jari-jari polar (jarak dari pusat bumi ke kutub) lebih pendek daripada jari-jari ekuator. Rujukan internasional tentang dimensi bumi yang diadopsi oleh IUGG (the International Union of Geodesy and Geophysics) mempunyai pendekatan sebagai berikut: Jari-jari polar = 6.357 km = 3.951 mil Jari-jari ekuator = 6.378 km = 3.964 mil Jari-jari rata-rata = 6.371 km = 3.960 mil Luas permukaan bumi dengan mudah dapat dihitung dari radiusnya, yaitu: L = 4πr2 = 4 x 3,14 x (6371 km)2 = 510 juta km2 dan Volume bumi yaitu: V = 4πr3/3 = 4/3 x 3,14 (6371 km)3 = 1,08 x 1012 km3. Massa total bumi dapat ditentukan dari gaya gravitasi yang dilakukan dan diperoleh 5,98 x 1027 gram. Densitas rata-rata bumi adalah 5,98 x 1027 gram/1,08 x 1027 cm3 = 5,52 g cm-3 (densitas air murni = 1 g cm-3). Bumi diperkirakan lahir 4,5 milyar tahun yang lalu. Umur Bumi dapat diperkirakan dengan ditemukannya radioaktif, yang selanjutnya ditemukan pula bahwa bumi berisi unsur-unsur radioaktif. Bahan radioaktif akan meluruh (decay) dan memancarkan sinar alpha (α), beta (β) atau gamma (γ). Partikel (sinar) alpha (α) adalah inti atom helium (He), beta ( β) adalah elektron-elektron dengan kecepatan tinggi, dan sinar gamma (γ) adalah radiasi dengan frekuensi tinggi seperti sinar x. Penyerapan radiasi ini di dalam Bumi mengubah energi radiasi menjadi panas sehingga menyebabkan temperatur yang tinggi di bawah permukaan Bumi. Dengan adanya sinar α, β, dan γ maka unsur radioaktif secara sepontan berubah menjadi unsur lain. Transformasi (perubahan bentuk) ini terjadi dalam inti atom dan bergantung pada sifat-sifat inti. Isotop unsur adalah atom-atom yang mempunyai sifat kimia hampir identik dan menduduki tempat yang sama dalam susunan berkala unsurunsur kimia, akan tetapi massanya berbeda satu sama lain. Isotop berasal dari bahasa Yunani (Greek, yaitu iso berarti sama dan topos berarti tempat. Tiap unsur kimia dilukiskan oleh jumlah proton dalam intinya yang disebut bilangan atom (atomic number). Selain mengandung proton dan elektron, inti atom juga mengandung partikelpartikel netral yang disebut netron. Jumlah proton dan netron dalam inti atom disebut bilangan massa. Isotop yang berlainan mempunyai bilangan atom sama tetapi bilangan massa berbeda. Sebagai contoh: a) Uranium 238 adalah isotop uranium dengan bilangan atom 92 dan massanya 238, ditulis: 92U238 b) Uranium 235 adalah isotop uranium dengan bilangan atom 92 tetapi massanya 235 (lebih ringan), ditulis: 92U235. Peluruhan isotop radioaktif mengakibatkan unsur tersebut berubah menjadi unsur lain, dan jika unsur ini juga radioaktif maka ia akan meluruh juga. Rantai radioaktif akan berakhir dengan isotop stabil (non radioaktif) yang tidak meluruh. Isotop radioaktif asal (original) disebut induk (parent) dan isotop dalam deretan peluruhan radioaktif disebut putri (daughter). Setiap isotop radioaktif meluruh dengan kecepatan konstan dan biasanya dinyatakan dengan istilah waktuparo (half time) yaitu waktu yang dibutuhkan agar separo (1/2) massa isotop radioaktif hilang karena peluruhan atau waktu yang diperlukan agar separo dari atom isotop radioaktif ditransformasikan menjadi isotop lain. Waktuparo bahan radioaktif yang ditemukan di bumi kemudian dipakai utuk mengukur umur bumi. Umur batuan (rock) ditentukan dengan mengukur besaran relatif dari isotop induk dan putri yang dihasilkannya. Hasilnya dinyatakan dengan perbandigan isotop yaitu perbandingan dari besaran isotop induk yang masih tinggal. Perbandingan (ratio) ini bertambah dengan umur batuan. Dari perbandingan isotop dan waktuparo yang diketahui maka umur batuan dapat ditentukan. Perhatikan tabel 10.1.1 di bawah ini: Tabel 10.1.1 : Isotop radioaktif utama di Bumi PUTRI WAKTU PARO (STABIL) (MILYAR TAHUN) Uranium 238 (U238) Timah 206 (Pb206) 4,5 Uranium 235 (U235) Timah 207 (Pb207) 0,7 Thorium 232 (Th232) Timah 208 (Pb208) 15,0 Rubidium 87 (Rb87) Strotium 87 (Sr 87) 60,0 Potasium 40 (K40) Argon 40 (A40) 1,3 INDUK Misalkan perbandingan Argon 40 (A40) dengan Potasium 40 (K40) dalam batuan adalah 1, maka umur batuan adalah 1,3 milyar tahun dengan anggapan bahwa tidak ada Argon yang hilang. Oleh karena waktuparo Potasium 40 = 1,3 milyar tahun artinya separo jumlah Potasium mula-mula ditransformasikan menjadi Argon sehingga pada akhir massa waktuparo jumlah Potasium dan Argon adalah sama, yaitu A40/K40 = 1. Pada akhir massa dua kali waktuparo, maka separo (1/2) Potasium yang tinggal meluruh menjadi Argon dan rasio A40/K40 bertambah menjadi 3, setelah tiga kali waktu paro maka rasio A40/K40 menjadi 7,dan seterusnya. Lihat gambar 10.1.7 . Peluruhan umur batuan (rocks) di Bumi diperkirakan 3,4 milyar tahun tetapi umur Bumi lebih tua daripada batuan . Dari analisis jumlah berbagai isotop timah (Pb) di Bumi dan dalam meteorit telah ditentukan bahwa Bumi dibentuk menjadi rupa (keadaan) sekarang kira-kira 4,5 milyar tahun ( Tjasyono, 2006: 94-98). Gambar 10.1.7 : Peluruhan (decay) radioaktif dari Potasium (K) menjadi Argon (A) LATIHAN 1 Setelah Anda mempelajari uraian di atas, untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda jawab dengan singkat dan jelas atau kerjakan dengan baik latihan di bawah ini! 1. Mengapa dikatakan bahwa planet Bumi hanya satu-satunya yang menjadi pelabuhan kehidupan bagi makhluk hidup? 2. Planet Bumi itu dikatakan “unik” karena terdapat air tiga fasa. Berikan contoh bentuk air dalam tiga fasa di Bumi! 3. Jika Anda mengajarkan tentang bentuk Bumi kepada siswa sekolah dasar, bagaimana usaha-usaha Anda untuk meyakinkan bahwa bentuk Bumi itu bulat? 4. Apa sebabnya bentuk Bumi itu tidak bulat sempurna tetapi bulat pepat (spheroid)? 5. Bagaimana cara mengukur umur Bumi dengan peluruhan isotop radioatif? 6. Umur Bumi diperkirakan telah 4,5 milyar tahun berdasarkan isotop induk: Uranium 238 (U238) tak mantap menjadi putri: Timah 206 (Pb206) yang mantap. Coba jelaskan peluruhan radioaktif tersebut! PETUNJUK JAWABAN LATIHAN Untuk menjawab soal latihan di atas, Anda harus mengikuti rambu-rambu jawaban berikut ini: 1. Untuk menjawab soal nomor 1, Anda harus mempelajari kembali tentang planetplanet lain selain planet Bumi. Adakah di sana tanda-tanda kehidupan, baik atmosfer yang menyelubunginya maupun suhu yang memungkinkan makhluk hidup bertahan hidup. 2. Untuk menjawab soal nomor 2, Anda harus mengingat kembali tentang permukaan bumi yang terdiri dari sebagian besar adalah air, misalnya di lautan dalam bentuk cair, di kutub dalam bentuk padat (es), dan dalam siklus hirologi terjadi penguapan dalam bentuk gas. 3. Untuk meyakinkan siswa sekolah dasar tentang bentuk bumi itu bulat, Anda dapat melakukannya antara lain: 1) memperlihatkan foto Bumi hasil pemotretan dari angkasa, 2) menggunakan metode karyawisata dengan mengamati permukaan Bumi dari tempat yang tinggi (gunung/pegunungan), 3) karyawisata ke pantai/pelabuhan untuk mengamati datang atau perginya kapal, dsb. 4. Anda harus mempelajari/mengingat kembali tentang adanya rotasi bumi sejak awal pembentukan Bumi hingga sekarang, kemudian jelaskan! 5. Untuk menjawab soal nomor 5, Anda harus mempelajari kembali tentang peluruhan unsur radioaktif. Perhatikan dan interpretasikan gambar 10.1.7 di atas! 6. Untuk menjawab soal nomor 6, Anda perhatikan bagan peluruhan radioaktif di bawah ini! Jika Anda mendapat kesulitan dalam mengerjakan latihan di atas, mintalah bantuan tutor/dosen pembimbing Anda! Bagan peluruhan radioaktif RANGKUMAN Bumi termasuk planet minor dalam sistem tata surya. Bumi merupakan satusatunya planet yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Bumi disebut juga planet biru karena tampak dari luar angkasa berwarna biru. Air di Bumi mengalami tiga fasa, yaitu dalam bentuk cair seperti di lautan, bentuk es di kutub, dan bentuk gas dalam penguapan (siklus hidrologi). Permukaan Bumi mengalami perubahan dan peremajaan sepanjang waktu disebabkan adanya siklus (daur) geologi. Bentuk bumi tidaklah bulat sempurna seperti bola (sphere), tetapi Bumi berbentuk dempak atau pepat (spheroid), disebabkan adanya rotasi sejak awal pembentukannya hingga sekarang. Diameter melalui ekuator sekitar 12.756 km, melaui kutub sekitar 12.714 km dengan rata-rata diameternya 12.742 km. Perbandingan keliling lingkaran Bumi dengan diameternya adalah 3,1416 (baca π, dari huruf Yunani pi). Luas permukaan Bumi adalah 4πr2 = 510 juta km2 dan Volumenya adalah: V = 4πr3/3 = 1,08 x 1012 km2 dengan radius rata-rata bumi 6371 km. Massa toal Bumi adalah 5,98 x 1024 kg dan densitas rata-ratanya adalah 5,52 g/cm3 (densitas air murni = 1 g/cm3). Untuk memperkirakan umur Bumi yang paling akurat adalah melalui peluruhan zat radioaktif. Zat radioaktif akan meluruh dan berubah menjadi unsur lain dengan memancarkan sinar alfa (α), beta (β), dan gamma (γ). Rantai zat radioaktif akan berakhir dengan isotop stabil (non radioaktif) yang tidak meluruh. Isotop radioaktif dengan kecepatan konstan yang disebut waktuparo (half time). Waktuparo zat radioaktif yang ditemukan di Bumi kemudian dipakai untuk mengukur umur Bumi. Dari analisis jumlah berbagai isotop timah (Pb), yaitu dari induk Uranium 238 (U238) dan putri Timah (Pb206) yang ada di Bumi, diperkirakan Bumi lahir 4,5 milyar tahun yang lalu. TES FORMATIF 1 Petunjuk: Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat! 1. Bumi sampai saat ini merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh makhluk hidup, sebab …. 2. Planet Bumi dalam sistem Tata Surya merupakan planet ke- …. 3. Permukaan Bumi terus-menerus mengalami perubahan dan peremajaan.Hal ini disebabkan adanya …. 4. Yang menyebabkan bentuk Bumi bulat pepat (spheroid) bukan bulat sempurna (sphere) adalah …. 5. Orang pertama yang dapat menentukan ukuran Bumi adalah …. 6. Hasil perhitungan orang Yunani zaman dulu, jari-jari Bumi diperoleh 4600 mil. Hasil perhitungan ini 15% lebih tinggi daripada nilai sebenarnya, maka keliling sebenarnya … km. 7. Yang menjadi rujukan internasional dalam menentukan dimensi Bumi adalah …. 8. Luas permukaan bumi … km2, volumenya … km3, dan densitasnya … g/cm3. 9. Buatlah rumus/persamaan untuk mencari rata-rata densitas (massa jenis) Bumi! …. 10. Banyak cara untuk memperkirakan umur Bumi. Cara yang paling akurat adalah …. 11. Diperkirakan bumi lahir 4,5 milyar tahun yang lalu. Perkiraan ini berdasarkan …. BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus yang ada di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Rumus: Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Yang Benar 12 x 100% Arti Tingkat Penguasaan: 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup ≤ 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruska dengan Kegiatan Belajar 2, bagus! Akan tetapi apabila penguasan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Kegiatan Belajar 2 ROTASI, DAN REVOLUSI BUMI Anda telah mengetahui bahwa bumi berputar pada porosnya sambil mengelilingi Matahari. Arah perputaran Bumi pada porosnya sama dengan arah bumi mengelilingi matahari, yaitu dari barat ke timur. Anggapan pada zaman dahulu semua benda langit berputar mengelilingi Bumi yang kita kenal dengan paham geosentris (geo = bumi; sentris = pusat), selanjutnya berkembang paham heleosentris (heleo = matahari; sentris= pusat) yaitu paham yang menyatakan bahwa pusat peredaran adalah Matahari. Perputaran Bumi pada porosnya dengan arah barat timur itu tidak dapat kita saksikan. Yang kita saksikan hanyalah gerakan Matahari dan benda-benda langit yang lain dari timur ke barat, yang disebut gerak semu harian. Begitu juga peredaran Bumi mengelilingi Matahari tidak dapat kita saksikan. Yang kelihatan adalah seakan-akan mataharilah yang bergeser dari ekuator (00) kearah garis lintang utara (23,50 LU ) kembali lagi ke ekuator, terus ke arah garis lintang selatan (23,50 LS) dan kembali lagi ke ekuator, dan seterusnya, yang disebut gerak semu tahunan matahari. 1. Rotasi Bumi Perputaran Bumi pada porosnya mengakibatkan adanya pembagian waktu pada permukaan Bumi, terjadinya pergantian siang dan malam, penggelembungan ekuator dan pemepatan polar bumi serta terjadinya angin pasat yang semula merupakan angin Utara dan angin Selatan menuju ekuator, karena perputaran bumi pada sumbunya membiaslah angin-angin itu menjadi angin Barat Laut dan Tenggara. Pembagian tempat di Bumi berdasarkan satu tata koordinat menimbulkan hubungan antara jarak dan waktu. Kedudukan Matahari terhadap permukaan Bumi tidak sama, hal ini erat kaitannya dengan bentuk Bumi bulat. Pembagian waktu pada permukaan Bumi didasarkan pada pembagian koordinat Bumi. Oleh sebab itu kita sering mendapat informasi dari Arab Saudi pagi hari (pukul 06.00) di kita Pulau Jawa siang hari (pukul 10.00). 1.1 Pembagian Tempat di Bumi Anda tentu telah mengenalnya, bahwa untuk menentukan letak suatu tempat di muka Bumi yaitu dengan menentukan panjang geografi (absis) dan lebar geografi (ordinat), penerapannya dalam peta atau globe kita kenal dengan garis lintang dan garis bujur (meridian). Garis lintang pada peta arahnya dari kiri ke kanan (absis/lintang) sedangkan garis bujur arahnya dari bawah ke atas (ordinat/bujur). Garis Lintang Pada globe, Anda mendapatkan garis yang arahnya dari barat ke timur, garis ini membentuk suatu lingkaran. Garis yang membentuk lingkaran yang paling besar dan membelah tiruan Bumi menjadi dua bagian yang sama besar itu disebut garis Ekuator 00. Garis Ekuator 00 membagi Bumi menjadi belahan Bumi Utara dan belahan Bumi Selatan. Garis khayal ini Anda ketahui melalui Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat. Kota ini terkenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa. Berpedoman pada garis Ekuator (lintang 00), kita buat lingkaran-lingkaran yang sejajar dengan Ekuator ke arah utara dan ke arah selatam. Garis-garis Lintang Utara bila berada di belahan Bumi utara dan Lintang Selatan bila terletak di belahan Bumi selatan. Lintang Utara dan Lintang Selatan dihitung dari Ekuator sampai titik Kutub Utara, demikian juga belahan Bumi selatan mulai dari Ekuator sampai titik Kutub Selatan. Perhatikan gambar 10.2.1 di bawah ini: Gambar 10.2.1: Pembagian Bumi Berdasarkan Garis Lintang Garis lintang yang membentuk lingkaran utara terletak 23,50 LU disebut Lingkaran Balik Utara sedangkan garis lintang yang membentuk lingkaran selatan terletak pada 23,50 LS disebut Lingkaran Balik Selatan. Lingkaran Kutub Utara terletak pada 66,50 LU dan Lingkaran Kutub Selatan terletak pada garis 66,50 LS. Garis Bujur Garis yang membentuk lingkaran bukan saja dibuat secara horizotal tetapi dapat pula dibuat garis yang membentuk lingkaran arah vertikal. Apabila kita lihat garis lingkaran ini akan melalui dua titik, yaitu titik Kutub Utara dan titik Kutub Selatan. Lingkaran ini disebut lingkaran bujur atau lingkaran meridian, sehingga garisnya disebut garis bujur atau garis meridian. Ligkaran ini membagi Bumi menjadi dua bagian yaitu belahan Timur dan belahan Barat tepat 00 (meridian nol) yang melalui kota Greenwich dekat London Inggris. Garis ini disebut garis bujur/meridian primer. Dari meridian Greenwich ini dihitung ke arah Timur sampai 1800 disebut sebagai Bujur Timur (BT) dan ke arah Barat sampai 1800 disebut Bujur Barat (BB). Untuk 1800 Bujur Timur dan 1800 Bujur Barat sebenarnya kedua garis ini berimpit sebagai patokan untuk penanggalan, letaknya di kepulauan Fiji bagian timur di Samudra Pasifik. Garis ini disebut juga garis penanggalan Internasional. Perhatikan gambar 10.2.2! Gambar 10.2.2 Pembagian Belahan Bumi Berdasarkan Garis Meridian Panjang Geografi Dalam penentuan pajang geografi dimulai dari 00 sampai 1800 pada bujur khatulistiwa yang dimulai dari garis bujur 00 yang berpotongan dengan busur khatulistiwa. Sebagai meridian 00 ditetapkan secara Internasional yakni garis yang melalui kota Greenwich dekat London Inggris. Sebagaimana telah dikatakan di atas bahwa pembagian ke arah Timur sampai 1800 disebut Bujur Timur (BB) dan ke arah barat sampai 1800 disebut Bujur Barat (BB) sehingga bila ditentukan suatu kota dalam peta sebelah Barat Greenwich dinyatakan dengan Bujur Barat, contohnya kota San Fransisco 1220 BB, dan yang terletak disebelah Timur disebut Bujur Timur, cotohnya kota Tokyo 1400 BT. Bila kita terbang dengan pesawat dari Tokyo ke arah Timur pada tanggal 2 Februari 2007 sore hari, setelah melewati garis penanggalan 1800 pada malam hari, dan sampai di San Fransisco 2 Februari 2007 sore hari setelah melewati garis penanggalan pada malam hari, dan sampai di Tokyo pagi hari tanggal 4 Februari 2007. Hal ini dapat Anda pahami karena saat di Tokyo sore hari tanggal 2 Februari 2007, di San Fransisco dini hari tanggal 2 Februari 2007. Ketika sore hari di San Fransisco tanggal 2 februari 2007 maka di Tokyo telah tanggal 3 Februari 2007 dini hari. Perhatikan gambar 10.2.3 di bawah ini! Gambar 10.2.3: Penetapan Batas Tanggal Lebar Geografi Yang dimaksud dengan lebar geografi adalah garis yang membentuk lingkaran pada muka Bumi (globe) yang dihitung dari 00 di Khatulistiwa sampai 900 di titik Kutub Utara atau Kutub Selatan. Garis yang membentuk lingkaran ini disebut juga garis lintang. Garis ini berguna untuk menentukan letak suatu kota atau tempat di muka Bumi dengan menyatakan derajat dan terletak di lintang. Jadi lebar geografi suatu kota atau tempat, sama dengan lintang kota atau tempat tersebut. Dengan mengetahui lebar geografi dan panjang geografi, Anda mudah menentukan letak suatu kota atau tempat pada peta atau muka Bumi. Lebar Geografi dan Tinggi Kutub Langit Sebagaimana Anda ketahui bahwa orang di Bumi dalam menentukan arah berpedoman pada benda-benda langit. Oleh sebab itu lebar geografi itu sama dengan tinggi kutub langit, artinya bila kutub langit diketahui maka lebar geografi atau lintang kota atau tempat diketahui juga. Tinggi kutub adalah busur lengkung langit yang dihitung mulai dari titik kaki langit (horizon) sampai titik kutub, baik utara maupun selatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 10.2.4 berikut ini. Gambar 10.2.4 : Lebar Geografi (β) sama dengan Tinggi Kutub (Ï•) Dalam penggunaan ketetapan bahwa lebar geografi sama dengan tinggi kutub ini kita berpedoman pada Konstelasi Bintang. Konstelasi Bintang Ursa Mayor untuk mencari arah utara dan titik utara, Konstelasi Bintang Gux atau Pari atau Salib untuk mencari arah selatan dan titik selatan. Perhatikan gambar 10.2.5 dan 10.2.6. Gambar 10.2.5 : Konstelasi Bintang Ursa Mayor untuk Menentukan Arah dan titik Utara Gambar 10.2.6 : Konstelasi Bintang Pari MenunjukkanArah dan Titik Selatan Selain Konstelasi Ursa Mayor (Beruang Besar) di bagian belahan Utara Anda akan mendapatkan pula Konstelasi Bintang Ursa Minor. Bentuk kontelasi bintang ini lebih kecil dari Ursa Mayor. Konstelasi Bintang Ursa Minor terdiri dari tujuh anggota. Bintang “a“ disebut Bintang Polaris karena bintang ini tepat berada di atas titik Polar (kutub) Utara. Untuk jelasnya, perhatikan gambar 10.2.7 berikut ini. Gambar 10.2.7 : Konstalasi Bintang Ursa Minor dengan Bintang ”a” sebagai Bintang Polaris Misalnya bila kita ukur Bintang Polaris dengan Teodolit (pengukur tinggi Bintang) dari horizon adalah 300, maka lebar geografis atau lintang sama dengan tinggi kutub tempat tersebut adalah 300. Perhatikan gambar 10.2.8 di bawah ini: Gambar 10.2.8: Lebar Geografis sama dengan Tinggi Kutub Sekarang bagaimana mencari meridian suatu tempat? Meridian atau garis bujur dapat ditentukan oleh sebuah alat yang disebut chronometer yaitu sebuah jam yang sangat teliti (sekarang banyak jam digital yang dilengkapi dengan chronograf). Dengan membandingkan waktu lokal dengan waktu GMT (Greenwich Mean Time) didapat perbedaan antara waktu GMT dengan waktu lokalnya ini kita bagi dengan 4 menit. Perbedaan waktu antara selisih satu derajat baik Bujur Timur maupun Bujur Barat adalah 4 menit. Hal ini dapat kita hitung dengan patokan 2 x 1800 = 3600 adalah sehari semalam atau 24 jam, atau 1800 adalah 12 jam. Jadi 12 jam atau 720 menit dibagi 1800, sehingga didapatkan 4 menit untuk 1 derajat. Contohnya kita berada di suatu tempat di Bujur Timur waktu setempat (lokal) pukul 12.44 sedang jam GMT (Chronometer) menunjukkan pukul 12.00 maka selisih waktu 44 menit sehingga meridiannya (selisih meridian antara Greenwich dengan tempat tersebut) adalah 44 : 4 = 110. Letak tempat tersebut berada pada 110 Bujur Timur. Bagi tempat-tempat yang letaknya jauh dari khatulistiwa, akan terdapat Bintang yang lintasannya di atas horizon, dengan kata lain lintasan dari benda langit tersebut tidak pernah memotong horizon atau tidak pernah tenggelam. Bintang tersebut dinamakan Bintang Sirkumpoler. Bintang sirkumpoler yang tampak disebut Sirkumpoler Tampak dan Bintang sirkumpoler tak tampak disebut Bintang Sirkumpoler tak Tampak. Bintang ini mempunyai tinggi kulminasi atas dan tinggi kulminasi bawah. Cara menghitung lebar geografis suatu tempat berdasarkan Bintang Sirkumpoler adalah sebagai berikut: 1) Gambarlah bola langit dengan Z = zenit, N = nadir, S = selatan, U = utara, SBUT = horizon! 2) Ukur dari S sebesar 500 (didapat dari hasil pengukuran 500 kulminasi atas bintang tersebut) disebut KA, dan dari S sebesar 200 (didapat dari hasil pengukuran 200 kulminasi bawah bintang tersebut) disebut KB. 3) Bagi dua selisih antara busur KA (500) dan KB (200) ini adalah titik Kutub Selatan (KS). 4) Tarik KS dan KU melalui titik pusat ( P ). Garis ini disebut Sumbu Langit. 5) Tarik KH tegak lurus sumbu langit sehingga busur Z.K. besarnya sama dengan busur KS.S yakni sebesar 200 + ½ x 300 = 350. 6) Oleh karena Z, terletak sebelah selatan bola langit sebesar 350 maka letak kota tersebut jadi di 350 LS. Gambar/lukisan Anda, cocokkan dengan gambar 10.2.9 di bawah ini! Gambar 10.2.9: Cara Menentukan Lebar Geografis dengan Bintang Sirkumpoler Penentuan Waktu Di atas Anda telah mempelajari bahwa rotasi Bumi dengan arah timur barat tidak dapat kita saksikan. Yang dapat kita lihat hanyalah gerakan Matahari dan benda-benda langit lainnya yang bergerak dari timur ke barat. Gerakan ini disebut gerakan semu Matahari yang dapat digunakan dalam penentuan waktu (jam). Hari Matahari Simamora,P.(1975: 66-72) mengemukakan bahwa satu hari matahari adalah ditentukan oleh selang waktu antara dua kulminasi. Kulminasi Atas disebut tengah hari (pukul 12.00) dan Kulminasi Bawah adalah saat tengah malam (pukul 24.00 atau pukul 00.00). Dalam pegertian kita sehari-hari, satu hari matahari adalah waktu yang diperlukan Matahari bergerak semu mengelilingi Bumi, terhitung mulai titik Kulminasi Atasnya hingga kembali lagi ke titik Kulminasi Atasnya lagi. Dari hasil pengamatan ternyata panjang hari matahari (semu) selama setahun berbeda-beda (tidak konstan), hal ini disebabkan: 1) Bentuk lintasan revolusi Bumi adalah elips. Dalam perjalanan Bumi mengelilingi Matahari membuat lintasan berbentuk elips sehingga waktu lintasan dekat Matahari (perihelium) pergerakannya cepat dan pada waktu lintasan terjauh dengan Matahari (aphelium) pergeserannya pada ekliptika lambat. Dengan adanya kecepatan gerak Bumi mengelilingi matahari (revolusi) tidak sama sedang rotasi bumi tetap maka terjadilah pergeseran semu pada ekliptika tidak seragam, akibatnya saat Matahari mencapai kulminasinya tidak sama. Artinya panjang hari pada hari matahari setiap harinya tidak sama. 2) Inklinasi ekliptika pada ekuator langit Oleh sebab perputaran Bumi pada sumbunya (rotasi) miring maka kedudukan bidang ekuator langit dengan bidang ekliptika membentuk sudut 23,50. Akibat dari itu sepanjang tahun Matahari seolah-olah bergeser ke arah Utara atau ke arah Selatan. Enam bulan berada di belahan Utara dan enam bulan di belahan bumi Selatan. Gerakan tersebut menyebabkan terjadi perbedaan panjang hari terutama pada lintang geografis sedang atau tinggi baik di belahan Bumi Utara atau belahan Bumi Utara. Hari Bintang (Sidereal Day) Hari Bintang adalah selang waktu yang diperlukan sebuah Bintang untuk berkulminasi pada tempat yang sama pada saat berikutnya dalam meridian langit yang sama dari suatu tempat. Satu hari bintang (sehari semalam bintang) adalah waktu yang diperlukan sebuah bintang (lebih umum disebut titik Aries) bergerak semu mengelilingi Bumi mulai dari titik Kulminasi Atasnya sampai ke titik Kulminasi Atasnya lagi. Hari Matahari lamanya 24 jam sedangkan hari Bintang adalah 23 jam 56 menit. Jadi perbedaan antara hari Matahari dan hari Bintang adalah 1/365 x 24 jam atau 1/365 x 1440 menit yaitu 3 menit 56 detik dibulatkan menjadi 4 menit. Jadi pada hari berikutnya Bintang tersebut akan berkulminasi 4 menit lebih awal. Anda dapat menghitung selama 30 hari menjadi 30 x 4 menit yaitu 120 menit atau 2 jam. Jadi setelah 12 bulan (1 tahun) yaitu 12 x 2 jam = 24 jam. Dengan demikian setahun kemudian baru Bintang tersebut akan berkulminasi pada jam yang sama. Jadi seolah-olah langit perbintangan berputar kurang lebih 10 setiap hari. Satu tahun Bintang 3600 dibagi 365,25 hari Matahari. Sebagai contoh, pada tanggal 22 Maret Bintang Regulus berkulminasi pada pukul 08.00, pada tanggal 22 April bintang tersebut berkulminasi pukul 06.00, dan pada tanggal 22 Mei Bintang tersebut berkulminasi pukul 04.00. Dari pendataan tersebut maka: • 1 hari bintang = 1 hari matahari dikurangi 4 menit, • 1 jam bintang = 1 jam matahari dikurangi 1 detik. Dari perhitungan di atas maka ada tanggal-tanggal istimewa untuk waktu Bintang dan waktu Matahari, yaitu: • Tanggal 21 Maret, pukul 00.00 waktu Bintang = pukul 12.00 waktu Matahari, • Tanggal 21 Juni, pukul 00.00 waktu Bintang = pukul 06.00 waktu Matahari, • Taggal 23 September, pukul 00.00 waktu Bintang = pukul 00.00 waktu Matahari, • Tanggal 22 Desember, pukul 00.00 waktu Bintang = pukul 18.00 waktu Matahari. Jadi hubungan antara Lokal Siderial Times (LST) atau waktu Bintang, dengan Local Civil Times (LCT) dan jumlah hari perbedaan sejak 22,7 September (dibulatkan 23 September) sampai tanggal yang ditentukan adalah: LST = LCT + (4.69/70) D. Catatan: 4.69/70 = 4 x 69/70 = 3 menit 56 Detik. Hari Matahari Menengah (Matahari Khayal) dan Perata Waktu Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa Matahari bukanlah penunjuk waktu yang sangat tepat. Oleh karena itu untuk keperluan pembagian waktu yang tepat yang kita gunakan sehari-hari, para ahlipun mendasarkan perhitungannya pada Matahari khayal. Matahari khayal ini adalah Matahari yang dianggap atau dimisalkan ada, yang kecepatan pergeserannya hampir serupa dengan pergeseran Matahari sebenarnya. Perbedaannya bahwa Matahari khayal ini bergeser sepanjang ekuator langit dengan kecepatan pergeseran yang tetap (konstan) atau seragam, sehingga panjang satu “hari matahari khayal” = panjang rata-rata “hari matahari sebenarnya”. Oleh karena itulah hari matahari khayal disebut pula hari matahari menengah. Pada matahari menengah inilah didasarkan pembagian waktu pada jam yang kita gunakan sehari-hari, karena setiap hari matahari menengah panjangnya tetap sama sepanjang tahun. 1 hari matahari menengah = 24 jam waktu matahari menengah 1 jam waktu matahri menengah = 60 menit waktu matahari menengah 1 menit waktu matahari menegah = 60 detik waktu matahari menengah Bandingkan: 1 hari matahari menegah = 24 jam waktu matahari menengah (jam kita) = 24 jam 4 menit waktu bintang ( 24 jam 3menit 57 detik) 1 hari bintang = 24 jam waktu bintang = 23 jam 6 menit waktu matahari menengah (tepatnya 23 jam 56 menit 4 detik) Waktu matahari menengah dimulai pada saat matahari menengah berada pada titik Kulminasi Bawahya (pukul 00.00 waktu matahari menengah), utuk membedakannya dari waktu bintang yang dimulai pada saat titik Aries berada pada titik Kulminasi Atasnya (pukul 00.00 waktu bintang). Hari Matahari Menengah kadang-kadang lebih pendek sedikit dari Hari Matahari Sebenarnya tetapi kadang-kadang lebih panjang. Perbedan maksimal hanyalah sampai kira-kira seperempat jam. Perbedaan waktu ini disebut Perata Waktu, dengan rumus: Perata Waktu = Hari Matahari Menengah – Hari Matahari Sebenarnya (Simamora,P.,1975: 72) Perata waktu ini dinyatakan dengan tanda positif (+) jika matahari menengah mendahului matahari sebenarnya dan tanda negatif (-) jika terjadi sebaliknya. Perata waktu terbesar terjadi pada 11 Februari, yaitu + 14 menit dan 2 November, yaitu – 16 menit. Dalam satu tahun terjadi empat kali panjang hari matahari menengah sama dengan pajang hari matahari sebenarnya, yaitu 15 April, 14 Juni, 1 September, dan 24 Desember. Pada hari-hari ini perata waktunya adalah 0 menit. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 10.2..10 di bawah ini. Gambar 10.2.10 Perata Waktu Dari gambar di atas Anda dapat mengetahui pula bahwa sekitar bulan Januari, Februari, Maret, Juli, dan Agustus matahari sebenarnya lebih lambat sampai ke titik Kulminasi Atasnya, sehingga sore hari lebih lama terangnya. Contoh: Tanggal 11 Februari jam ditangan kita (waktu matahari menengah) menunjukkan pukul 12.00, tetapi Matahari di langit masih belum tiba di titik Kulminasi Atasnya, baru 14 menit kemudian hal itu terjadi, yaitu pada pukul 12.14 waktu matahari menengah. Sebaliknya, pada bulan Oktober, November, dan Desember matahari menengah lebih lambat daripada matahari sebenarnya. Pagi hari Matahari telah terbit sedangkan jam kita masih menunjukkan kurang dari pukul 06.00. Pada sore harinya pukul 06.00 sudah gelap. Hal ini terjadi pada sekitar khatulistiwa (termasuk di Indonesia), di daerah-daerah sedang dan kutub tentunya berbeda.(Simamora, P.,1975: 66-72). Greenwich Mean Time (GMT) Greenwich Mean Time (GMT) adalah waktu di Greenwich tempat yang menjadi patokan waktu dunia berada. Jika ditentukan waktu GMT dengan mudah kita dapat menghitung waktu-waktu di seluruh permukaan Bumi. Bagi daerah yang berada di belahan barat (meridian barat) waktu setempat adalah waktu GMT ditambah dengan hasil kali perbedaan meridian dengn 4 menit sedangkan daerah yang berada di belahan timur (meridian timur) waktu setempat adalah waktu GMT dikurangi dengan hasil kali antara selisih meridian dengan 4menit. Rumus: LMT = GMT + (M.4) (Dardjosoemarto, dkk.,1991: 445) Keterangan: LMT = Local Mean Time / Waktu Setempat GMT = Greenwich Mean Time / waktu GMT + = + bila di BB dan – bila di BT (M.4) = meridian (bujur) x 4 menit Contoh: 1) Bila di Alaska yang terletak pada 1650 BB menunjukkan pukul 0.8.15. Pukul berapa waktu GMT? Jawab: Posisi BB ( + ) GMT = LMT + (M.4) menit GMT = 08.15 + (165 x 4) menit GMT = 08.15 + 660 menit (= 11 jam) GMT = 08.15 + 11 jam GMT = 19.15 Jadi waktu GMT menunjukkan pukul 19.15. 2) Suatu kota terletak 300 BT waktu GMT pukul 10.15, pukul berapa waktu setempat? Jawab: Posisi BT ( - ) LMT = GMT – (M.4) LMT = 10.15 – (30 x 4) menit LMT = 10.15 – 120 menit (2jam) LMT = 08.15 Jadi waktu setempat (LMT) menunjukkan pukul 08.15. Berdasarkan penjelasan dan conto-contoh soal di atas, Anda dapat menghitung waktu di seluruh permukaan Bumi dengan berpedoman pada garis meridian/bujur. Waktu Standar Tempat-tempat yang terletak pada garis meridian yang sama, bersamaan pula waktunya. Jika demikian, seluruh permukaan Bumi terdapat 360 waktu yang bedanya empat menit. Hal ini tentu sukar dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu disepakatilah untuk membagi permukaan Bumi atas 24 daerah waktu saja yang disebut waktu standar. Waktu standar disebut juga Zone Time, yaitu waktu yang ditetapkan setiap selisih 0 15 adalah 60 menit (1 jam) dengan lingkup daerah yang berada pada 00 – 150 atau 150 – 300 ,dan seterusnya baik di Bujur Timur maupun Bujur Barat. Keputusan Kongres Internasional mengenai garis-garis meridian (International Meridian Conferense) di Washington menetapkan waktu standar dunia yang dibagi menjadi 24 daerah berdasarkan perbedaan meridian 150. Setiap daerah mempunyai selisih waktu 1 jam. Akan tetapi berdasarkan pembagian wilayah kepemerintahan atau kontinen (pulau/benua) maka ada sedikit pergeseran. Batas yang terdapat pada 1800 BT dan 1800 BB berupa garis yang berkelok-kelok. Perhatikan Gambar 10.2.11 di bawah ini: Gambar 10.2.11: Pembagian Daerah Waktu di Dunia (Dirdjosoemarto, dkk., 1991: 447) Setiap negara mempunyai pembagian daerah waktu yang berbeda-beda karena letak pada meridianya berbeda. Indonesia terletak antara 950 BT – 1410 BT. Oleh karena Indonesia mempuyai rentang meridian 1410 – 950 = 460, maka Indonesia di bagi menjadi 3 daerah waktu, yakni Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia bagian Tengan (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) dengan selisih satu jam. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 10.2.12 di bawah. Gambar 10.2.12: Pembagian Waktu di Indonesia (mulai 1 – 1 – 1964) (Dirdjosoemarto,dkk.,1991: 447) Indonesia mempunyai tiga meridian standar, yaitu meridian 1050 BT untuk daerah WIB, 1200 BT untuk daerah WITA, dan 1350 untuk WIT . Dengan demikian waktu lokalnya (LMT) masing-masing adalah waktu Greenwich ditambah 105/15 untuk WIB, 120/15 untuk WITA, dan 135/15 untuk WIT . Jika waktu GMT pukul 12.00, maka: WIB = 12.00 + (105/15 = 7) yaitu pukul 19.00, WITA = 12.00 + (120/15 = 8) yaitu pukul 20.00, dan WIT = 12.00 + (135/15 =9) yaitu pukul 21.00 (Hidayat,B.,1978: 42). Untuk mengetahui daerah waktu di negara-negara lain misalnya Amerika Serikat dan Eropa perhatika tabel 10.2.1 dan 10.2.2 di bawah ini. Tabel 10.2.1: Daerah Waktu di Amerika Serikat N0. Waktu Standar Meridian Standar 1. Eastern Standar Time (EST) 750 BB 2. Central Standar Time (CST) 900 BB 3. Mountain Standar Time (MST) 1050 BB 4. Pasific Standar Time (PST) 1200 BB Tabel 10.2.2: Daerah Waktu di Eropa No. Waktu Standar Meridian Standar 1. Daerah Waktu Eropa Barat 00 2. Daerah Waktu Eropa Tengah 150 BT 3. Daerah Waktu Eropa Timur 300 BT 2. Revolusi Bumi Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa Bumi itu sambil berputar pada sumbunya (berotasi) beredar pula mengelilingi Matahari (berevolusi). Selama mengedari Matahari, sumbu Bumi miring dengan arah yang sama yang besarnya 23,50 dari garis tegak lurus pada ekliptika. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 10.2.13 di bawah ini: Gambar 10.2.13 Kemiringan Sumbu Bumi Selama Mengedari Matahari Pengaruh Revolusi Bumi Dalam perjalanan Bumi dari tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, Kutub Utara kelihatan makin condong ke arah Matahari, sebaliknya Kutub Selatan makin condong menjauhi Matahari. Oleh karena itu belahan Bumi Utara mengalami musim semi/bunga dan belahan Bumi Selatan mengalami musim gugur/rontok. Sementara itu Belahan Bumi Utara mengalami siang hari yang makin lebih panjang daripada malam harinya sedangkan Belahan Bumi Selatan mengalami siang yang makin lebih pendek daripada malamnya. Perjalanan Bumi dari tanggal 21 Juni sampai 23 September kecondongan Kutub Utara ke arah Matahari makin kurang, sebaliknya kecondongan Kutub Selatan makin bertambah. Oleh sebab itu belahan Bumi Utara mengalami musim panas dan belahan Bumi Selatan musim dingin. Bersamaan dengan itu Belahan Bumi Utara mengalami siang yang makin pendek tetapi tetap masih lebih lama daripada malam hari. Sebaliknya Belahan Bumi Selatan mengalami siang yang makin panjang, tetapi masih tetap lebih pendek daripada malamnya. Dari tanggal 23 September sampai 21 Desember Kutub Utara kelihatan makin condong menjauhi Matahari dan Kutub Selatan makin condong ke arah matahari. Oleh karena itu Belahan Bumi Utara mengalami musim gugur/rontok dan Belahan Bumi Selatan mengalami musim semi/bunga. Sementara itu Belahan Bumi Utara mengalami siang makin lebih pendek daripada malam hari, sedangkan Belahan Bumi Selatan mengalami siang yang makin lebih panjang daripada malam harinya. Dari tanggal 21 Desember sampai 21 Maret kecodongan Kutub Utara ke arah Matahari makin bertambah, sedangkan kecondongan Kutub Selatan makin berkurang. Oleh sebab itu Belahan Bumi Utara mengalami musim dingin dan Belahan Bumi Selatan mengalami musim panas. Bersamaan dengan itu Belahan Bumi Utara mengalami siang yang makin panjang tetapi masih tetap lebih pendek daripada malam harinya, sebaliknya Belahan Bumi Selatan mengalami siang yang makin pendek tetapi masih tetap lebih panjang daripada malamnya. Tepat pada tanggal 21 Maret dan tanggal 23 September baik Kutub Selatan maupun Kutub Utara sama jauhnya dari Matahari. Hanya letak Bumi pada orbitnya bersebrangan. Pada kedua tanggal ini panjang siang dan malam sama di seluruh permukaan Bumi. Sebetulnya pergantian musim tersebut di atas tidak dialami oleh seluruh muka bumi, tetapi hanya oleh bagian Bumi di sebelah utara Garis Balik Utara dan di sebelah selatan Garis Balik Selatan. Tempat-tempat itu tidak pernah mengalami Matahari tepat tegak lurus di atasnya, sungguhpun selama enam bulan siangnya lebih panjang daripada malamnya. Malahan daerah sekitar Kutub Utara atau Kutub Selatan mengalami siang selama enam bulan terus-menerus. Pada tanggal 21 Maret Kutub Utara menyaksikan Matahari terbit, mencapai titik tertinggi pada tanggal 21 Juni, kemudian menurun perlahan-lahan dan terbenam pada tanggal 23 September. Tempat-tempat yang terletak antara 23,50 Lintang Utara dan 23,50 Lintang selatan mengalami Matahari tepat di atasnya dua kali dalam setahun. Bagian ini tidak mengalami pergantian keempat musim di atas. (Hidayat,B.,dkk.,1975: 37-39). Kalender Surya Kalender berasal dari kata colondro (Yunani, Colondro = hari pertama). Untuk menentukan waktu manusia berpedoman pada benda-benda langit. Oleh sebab itu ada dua sistem penetapan tanggal, yaitu Kalender Surya dan Kalender Bulan (dibahas pada BBM 12). Kalender Surya atau Tahun Syamsiah perhitungannya berdasarkan pada lamanya pergeseran semu Matahari sepanjang lingkaran ekliptika. Tentu Anda telah mengetahui bahwa Bumi mengelilingi Matahari satu kali dalam waktu 365,25 hari (tepatnya 265 hari 5 jam 48 menit 40 detik atau 365,242 hari). Pada kesempatan ini, Anda akan mempelajari tentang Kalender Julian, dan Kalender Gregorius yang dikemukakan oleh Simamora,P. (1975: 75-76). Kalender Julian Kalender yang mendasarkan revolusi Bumi telah digunakan sejak tahun 45 sebelaum Masehi yang disebut Kalender Julian (kalender Gaya Lama). Ketika Julius Caesar memegang tampuk pemerintahan, di Romawi mengalami kekacauan perhitungan kalender sehingga pada tahun 45 sebelum Masehi Julius Caesar mengakhiri kekecauan itu dengan membuat perhitungan kalender sebagai berikut: 1) Satu tahun ditetapkan rata-rata 565,25 hari. 2) Tahun biasa, yaitu tiga tahun berturut-turut berjumlah 365 hari. 3) Tahun kabisat, yaitu tahun keempat ditambah satu hari menjadi 366 hari. Tambahannya dimasukkan pada bulan Februari yang pada tahun biasa 28 hari pada tahun kabisat menjadi 29 hari. 4) Titik permulaan musim semi/bunga ditetapkan tanggal 24 Maret. 5) Permulaan tahun ditetapkan pada tanggal 1 Januari (sebelumnya pada tanggal 1 Maret). Meskipun kalender Julian sudah cukup baik pada zamannya tetapi ada cacatnya, yaitu satu tahun rata-rata Julian sesungguhnya masih terlalu panjang dari tahun tropis, terpaut 365,25 – 365,242= 0,0078 = 1/128 hari atau 11 menit, artinya setelah 128 tahun perbedaannya menjadi satu hari penuh. Pada tahun 325 Masehi ketika Rapat Gereja (Konsili) di Nicea perbedaan itu telah menjadi 3 hari dengan tidak tahu seorangpun penyebabnya. Titik musim bunga pad zaman Julius jatuh pada tanggal 24 Maret, sedangkan pada waktu Konsili Nicea jatuh pada tanggal 21 Maret. Sebelum Julius Caesar, orang-orang Romawi telah mengenal nama-nama bulan seperti: 1) Martius = 31 hari, 2) Aprilis = 29 hari, 3) Majus = 31 hari, 4) Junius = 29 hari, 5) Quintilis = 31 hari, 6) Sextilis = 29 hari, 7) September = 29 hari, 8) October = 31 hari, 9) November = 29 hari, 10) Dcember = 29 hari, 11) Januarius = 29 hari, dan 12) Februarius = 28 hari. Jumlah hari pada setiap bulan dan awal tahun dirubah oleh Julius Caesar sehingga seperti yang kita miliki sekarang kecuali bulan Agustus, yang baru kemudian menjadi 31 hari. Kalender Gregorius Pada zaman Paus Gregorius XIII tahun 1582 Masehi ia menyaksikan musim bunga pada tanggal 11 Maret, bukan lagi tanggal 21 Maret seperti pada Konsili Nicea dalam Kalender Julian. Paus Gregorius memperbaiki kalender itu dengan cara: 1) Titik musim bunga ditetapkan jatuh pada tanggal 21 Maret, yaitu disesuaikan dengan keadaan waktu Konsili Nicea pada Kalender Julian. Untuk itu Paus Gregorius pada tanggal 4 Oktober 1582 mengumumkan perubahan tanggal kalender yaitu tanggal 5 Oktober 1582 (gaya lama) ditetapkan menjadi tanggal 15 Oktober 1582 pada Kalender Gregorius (gaya baru) sehingga tanggal 5, 6, 7, … 14 Oktober tidak pernah ada. 2) Tahun biasa berjumlah 365 hari dan tahun kabisat berjumlah 566 hari, sama dengan kalender Julian. Meskipun demikian ada perbedaannya, yaitu semua tahun yang dapat dibagi 4, ditetapkan sebagai tahun kabisat kecuali tahun-tahun abad yang tidak dapat dibagi 400, seperti tahun 1700, 1800, 1900, 2100, 2200 dst. Tahun-tahun yang dapat dibagi 4 dan dapat dibagi 400, seperti tahun 1600, 2000, 2400, dst. adalah tahun kabisat yang pada bulan Februari menjadi 29 hari. Kalender Julian berlaku sejak tanggal 1 Januari 45 S.M. hingga tanggal 5 Oktober 1582 (gaya lama) atau 15 Oktober 1582 (gaya baru). Kalender Gregorius lebih umum disebut Kalender Masehi yang jumlah hari pada setiap bulan dan penetapan awal tahun seperti yang kita miliki sekarang. Kalender Masehi dimulai dari tanggal 1 Januari tahun 1, pukul 00.00, yaitu bertepatan dengan tanggal lahir Kristus. Akan tetapi ada yang berpendapat bahwa Kristus lahir 4 tahun sebelum tahun Masehi. LATIHAN 2 Setelah Anda mempelajari uraian materi di atas, untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda, coba jawab atau kerjakan latihan di bawah ini. 1. Bagaimana Anda menentukan sebuah titik/kota/tempat pada muka Bumi? 2. Bagaimana hubungan antara panjang geografi dengan waktu pada tritik/tempat yang ditentukan? 3. Apa yang dimaksud dengan hari matahari dan hari matahari khayal? 4. Apa yang dimaksud dengan waktu standar? 5. Jika waktu Greenwich (00) pukul 07.00. Pukul berapakah waktu Indonesia bagian barat WIB, waktu Indonesia bagian tengah (WITA) dan waktu Indonesia bagian timur (WIT)? 6. Sebutkan dua akibat revolusi Bumi? 7. Lengkapilah tabel di bawah ini: Tanggal, Bulan Belahan Utara Bumi Belahan Selatan Bumi - Musim ……………… Musim ………………. - Musim ……………… Musim ………………. - Musim ……………… Musim ………………. - Musim ……………… Musim ………………. PETUNJUK JAWABAN LATIHAN 2 Untuk mengetahui kebenaran jawaban Anda dalam mengerjakan latihan, silakan Anda telaah jawaban berikut ini atau mintalah bantuan Tutor/Dosen pembimbing. 1. Sebuah titik/kota/tempat pada muka Bumi ditentukan oleh panjang geografi (garis meridian/bujur) yang dihitung mulai dari bujur 00 ke arah Timur sampai 1800 yang disebut Bujur Timur dan ke arah Barat sampai 1800 disebut Bujur Barat. Selajutnya, dihitung oleh lebar geografi (garis lintang) mulai lingkaran besar (garis ekuator) yang dinyatakan 00 ke sebelah Utara sampai Kutub Utara (900), demikian juga ke Selatan sampai Kutub Selatan (900). Hitunglah titik/kota/tempat itu terhadap garis bujur dan garis lintangnya. Pertemuan antara kedua garis itulah adalah titik/kota/tempat yang dicari. 2. Panjang geografi berhubungan dengan waktu setempat. Satu putaran Bumi adalah 3600 ditempuh selama 24 jam. Jadi setiap 150 adalah 1 jam sehingga tiap-tiap derajat (10) adalah 4 menit. Waktu GMT yang menjadi patokan, ke arah Timur setiap derajat ditambah 4 menit atau 1 jam setiap 150. Apabila bergerak ke arah Barat dikurangi 4 menit setiap 10 atau 1 jam setiap 150. 3. Hari Matahari atau satu hari Matahari adalah waktu yang diperlukan Matahari bergerak semu mengelilingi Bumi terhitung mulai dari titik Kulminasi Atasnya sampai kembali lagi ke titik Kulminasi atas tersebut. Matahari Khayal disebut juga Matahari Menengah, yaitu Matahari yang dianggap atau dimisalkan ada, yang kecepatan pergeserannya hampir serupa dengan pergeseran Matahari yang sebenarnya. Matahari Khayal bergeser sepanjang ekuator dengan kecepatan kontan (tetap). Watu Matahari Khayal dimulai pada saat Matahari Khayal berada pada titik Kulminasi Bawahnya (pukul 00.00). 4. Waktu Standar (Zone Time) yaitu waktu yang ditetapkan setiap selisih lima belas derajat (150) panjang geografi adalah satu jam, sehingga Bumi dibuat mejadi 24 Zone Time. Dengan demikian bagi daerah yang terletak pada panjang geografi (garis meridian) mempunyai waktu yang sama. 5. Garis meridian untuk waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) adalah 1050 BT, WITA adalah 1200 BT, dan WIT adalah 1350 BT sehingga waktu lokalnya adalah waktu Greenwich ditambah 105/15 = 7 jam untuk WIB, 120/15 = 8 jam untuk WITA, dan 135/15 = 9 jam. Jika waktu Greenwich pukul 07.00 maka waktu Indonesia bagian barat (WIB) adalah pukul 07.00 maju 7 jam = pukul 14.00, WITA adalah pukul 07 maju 8 jam adalah pukul 15.00, dan WIT pukul 07.00 maju 9 jam adalah pukul 16.00. 6. Akibat revolusi Bumi dengan kemiringan sumbunya yang selalu searah adalah: 1) terjadinya pergantian musim dan 2) perubahan lamanya siang dan malam. 7. Untuk menjawab soal latihan nomor 7, Anda harus mempelajari kembali tentang terjadinya empat musim yang terjadi pada bagian Bumi di sebelah utara garis Balik Utara dan di sebelah selatan Garis Balik Selatan. Kemudian masukkanlah ke dalam tabel di atas. RANGKUMAN Bumi berputar pada sumbunya (berotasi) dari Barat ke Timur. Dalam perputarannya Bumi menjalani 360 derajat meridian dalam waktu 24 jam sehingga setiap satu derajat ditempuh dalam waktu empat menit. Pembagian Waktu Standar (Zone Time), dunia dibagi atas 24 daerah berdasarkan perbedaan meridian atau bujur 15 derajat sehingga setiap daerah mempunyai selisih satu jam (60 menit). Greenwich Mean Time (GMT) adalah waktu Greenwich, yaitu yang menjadi patokan waktu dunia. Indonesia yang terletak antara 910 – 1410 BT mulai tanggal 1 – 1 – 1964 memiliki tiga meridian standar, yaitu 1050 BT untuk WIB,1200 BT untuk WITA, dan 1350 BT untuk WIT dengan perbedaan waktu GMT ditambah 105/15, 120/15, dan 135/15 (7, 8, dan 9 jam). Waktu Matahari dan waktu bintang selalu terpaut sebesar 4 menit, tepatnya 3 menit 56 detik. Hal ini karena Bumi mengelilingi Matahari. Yang dijadikan penetapan waktu di muka Bumi adalah dengan menggunakan hari Matahari Menengah (Khayal) dengan perata waktu. Revolusi bumi dengan kemiringan sumbunya yang selalu searah mengakibatkan terjadinya pergantian musim dan perubahan lamanya siang dan malam serta terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan. Kalender Surya mendasarkan perhitungannya pada lamanya pergeseran semu Matahari sepanjang lingkaran ekliptika (satu tahun = 365,25 hari). Sejak tahun 45 sebelum Masehi Kalender Surya telah digunakan Di Romawi pada zaman Julius Caesar dengan perhitungan satu tahun adalah 365 hari, sisanya yang seperempat hari akan menjadi satu hari setelah empat tahun sehingga setiap tahun keempat dijadikan 366 hari. Tahun tersebut disebut tahun kabisat yang pada bulan Februari berjumlah 29 hari. Tahun kabisat pada waktu itu adalah angka tahun yang dapat dibagi empat, seperti tahun 1700,1800, dan 1900, dst. Sebenarnya perhitungan Julius Caesar itu kelebihan 11 menit sebab tepatnya Bumi mengelilingi Matahari dalam waktu 365 hari 5 jam 48 menit 40 detik sehingga pada Zaman Paus Gregorius pada tahun 1582 menyaksikan musim bunga/semi itu bukan tanggal 21 Maret melainkan tanggal 11 Maret. Untuk menyesuaikan dengan kalender Julian, Paus Gregorius mengumumkan pada 4 Oktober 1582 bahwa Kalender Julian dipakai sejak tanggal 1 januari 45 S.M. berakhir tanggal 5 Oktober 1582 (gaya lama) atau 15 Oktober 1582 (gaya baru), sehingga tanggal 5, 6, 7, …14 Oktober 1582 tidak pernah ada. Kalender Gregorian (gaya baru) berlaku sampai sekarang. Disamping itu Paus Gregorius menyempurnakan tahun kabisat, yaitu angka tahun yang habis dibagi empat dan angka abad habis dibagi 400. TES FORMATIF 2 Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat! 1. Perputaran Bumi pada sumbuya mengakibatkan, kecuali …. A. pergantian siang dan malam B. perbedaan waktu di setiap belahan bumi C. perbedaan musim D. penggelembungan Bumi di ekuator dan pemempatan pada polar. 2. Garis lintang 00 atau garis ekuator melintasi negara kita, tepatnya melalui kota …. A. Tarakan B. Banjarmasin C. Palangkaraya D. Pontianak 3. Garis Balik semu Matahari terletak pada garis lintang …. A. 0 derajat B. 23,5 derajat C. 66,5 derajat D. 90 derajat. 4. Batas penanggalan ditentukan oleh dua garis meridian yang berimpit, yaitu …. A. 0 derajat B. 0 derajat dengan 0 derajat C. 180 derajat BT dengan 180 derajat BB D. 180 derajat BT 5. Bila kita bergerak ke arah barat sejauh 20 derajat, waktu GMT saat itu pukul 08.00 maka saat itu pada tempat 20 derajat BB pukul …. A. 09.20 B. 10.20 C. 06.40 D. 08.20 6. Sebuah kota terletak 80 derajat BB waktu setempat menunjukkan pukul 07.00. Jam GMT menunjukkan pukul …. A. 13.20 B. 14.20 C. 15.20 D. 12.20 7. Untuk menentukan titik Utara, kita berpedoman pada konstelasi Bintang …. A. Ursa Mayor/Ursa Minor B. Gux C. Salib D. Pari/Layang-layang. 8. Jika waktu Indonesia sebelum tanggal 1 – 1 – 1964 dibagi enam waktu maka selisih derajat meridian antara dua daerah berdekatan adalah …. A. 7,5 derajat B. 15 derajat C. 3,25 derajat D. 22,5 derajat 9. Panjang siang dan panjang malam sama di seluruh permukaan Bumi terjadi pada …. A. 21 Juni dan 23 September B. 21 Maret dan 21 Juni C. 23 September dan 21 Desember D. 21 Maret dan 23 September 10. Pada kalender syamsiah (kalender matahari) jumlah hari pada bulan Februari 29 hari terjadi pada tahun …. A. 1900 B. 2000 C. 2004 D. 2006 BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang ada pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan belajar 2. Rumus: Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x 100% 10 Arti Tingkat Penguasaan: 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup ≤ 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 1 BBM 11, bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Tes Formatif 1 1. Selain di planet Bumi, tidak ada keidupan karena tidak ada udara yang dapat digunakan untuk fotosintetis dan resfirasi, seperti H2O, C02, CH0, 02. 2. Planet Bumi menempati planet ketiga setelah Planet Merkurius, dan Venus. 3. Di Bumi berlangsung proses geologis secara aktif, yaitu terjadinya daur (siklus) geologi 4. Adanya rotasi Bumi secara terus-menerus dan adanya gravitas dan gravitasi dalam mengedari Matahari. 5. Yang pertama menentukan ukuran Bumi adalah Eratosthenes dari Yunani sekitar tahun 250 sebelum Masehi. 6. 15% lebih kecil dari jari-jari bumi sebesar 4600 mil adalah: 15/100 (4600 x 1,609 km) = 15/100 x 7.401,4 km = 1.110,21 km. Jadi, jari-jari Bumi yang sebenarnya = 7.401,4 km – 1.110,21 km = 6.291,19 km. 7. IUGG (the International Union of Geodesy and Geophysics). 8. L = 4πr2 = 510 juta km2 ; V = 4πr3/3 = 1,08 x 1012 km3; densitas Bumi = 5,52 g cm-3 9. Rumus densitas: ρ = m/v, dimana m (massa) dalam kg atau g, dan v (volume) dalam m3 atau cm3 10. Waktuparo zat radioaktif unsur Uranium 238 (U238) → Timah 206 (Pb206) 11. Peluruhan umur batuan di Bumi Tes Formati 2 1. C (perbedaan musim), akibat dari pengaruh revolusi Bumi terhadap Matahari. 2. D (Pontianak), sudah jelas. 3. B (23,50), sebab: lintang 00 adalah garis khatulistiwa; lintang 66,50 adalah lingkaran Kutub Utara, dan Kutub Selatan; 900 adalah Kutub Utara, dan Kutub Selatan. 4. C (1800 BT dan 1800 BB), sudah jelas 5. A (09.20), Rumus yang digunakan: LMT = GMT +(M.4) menit, karena posisi BB. = 08.00 + (20.4) menit = 08.00 + 80 menit =09.20 6. D (12.20), Hitungan sama dengan no. 5. 7. A (Ursa mayor/Ursa minor), Bintang Gux mencari arah Selatan; Bintang Salib mencari arah dan titik Selatan; Bintang Pari mencari arah, dan titik Selatan 8. A (7,50), sebab: selisih 7,50 bila pembagiannya 6 waktu, yaitu selisih meridian (1410 – 950) = 460, kemudian dibagi 6 9. D (21 Maret dan 23 September), sebab pada tgl. 21 Maret dan 23 September, Kutub Selatan dan Kutub Utara sama jauhnya dari Matahari 10. B ( tahun 2000), sbab tahun 2000 sebagai tahun kabisat, yaitu tahun yang dapat dibagi 4 dan 400. GLOSARIUM Absis : panjang geografi Aphelium : lintasan terjauh, lintasan revolusi bumi atau bulan Chronometer : alat atau jam yang sangat teliti Colondro : kalender, hari pertama Densitas : massa jenis Ekliptika : garis edar (bumi) Ekuator : garis lintang nol derajat, garis khatulistiwa Elips : bulat panjang, lintasan planet-planet berbentuk elips Geosentris : bumi yang menjadi pusat peredaran tata surya Globe : tiruan bumi GMT : Greenwich mean time, waktu Greenwich, tempat yang menjadi patokan waktu dunia Half time : waktuparo Heliosentris : matahari yang menjadi pusat peredaran tata surya Horizon : garis yang mendatar sejajar dengan permukaan bumi, kaki langit Inklinasi ekliptika : sudut inklinasi (kemiringan) terhadap ekliptika Isotop : unsur yang bilangan atom sama tetapi bilangan massa berbeda Kabisat : tahun kabisat, tahun ke-4 ditambah 1 hari sehingga menjadi 366 hari, bulan Februari menjadi 29 hari; tahun yang dapat dibagi 4 dan abad dapat dibagi 400 Konstelasi : menetapkan gejala atau tanda-tanda Kulminasi : puncak tertinggi, kulminasi atas pkl. 12.00 dan kulminasi bawah pkl. 24.00 (00.00) LMT : Local Mean Time, waktu setempat Meridian : garis bujur, bujur timur (BT) dan bujur barat (BB) Obled spheroid : → spheroid Ordinat : lebar geografi Parent : induk, radioaktif asal (original) Perihelium : lintasan terdekat, lintasan revolusi bumi atau bulan Polars : kutub-kutub, kutub utara dan kutub selatan bumi Rejufenation : peremajaan pada muka bumi Revolusi : putaran, perkisaran; revolusi bumi, perputaran bumi terhadap matahari; revolusi bulan, perputaran bulan terhadap bumi Rotasi : putaran; rotasi bumi, perputaran bumi pada sumbunya Sideral : sideral day, hari bintang Spheroid : bentuk Bumi bulat pepat/dempak pada kutub-kutubnya, Sphere : bentuk Bumi tidak tepat berbentuk bola, Stadia : satuan panjang kuno zaman Yunani Stadium : bentuk tuggal dari stadia Zone time : waktu standar, selisih 150 = 1 jam; waktu standar Indonesia: 1050 BB untuk WIB, 1200 BB untuk WITA, dan 1350BB untuk WIT DAFTAR PUSTAKA Dirdjosoemarto, Soendjojo, dkk.. (1991). Pendidikan IPA 2, Buku II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi. Hidayat, B., dkk.. (1978). Bumi dan Antariksa 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mulyo, Agung. (2004). Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung: CV Pustaka Setia. Simamora, P.. (1975). Ilmu Falak. Jakarta: CV Pejuang Bangsa. Tjasyono, B. HK.. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bekerja Sama dengan Program Pascasarjana UPI. 1/50 lingkaran (7o) Kutub Utara Sinar Matahari Bayangan Alexandria Syene (Aswan) 1/50 lingkaran (7o) Pusat Bumi 5000 stadia = 925 km Equator Gambar 10.1.6. Perhitungan keliling Bumi menurut Eratosthenes Matahari Bumi Gambar 10.2.13. Kemiringan sumbu Bumi selama mengedari Matahari MODUL 11 PLANET BUMI (2) Drs. H. Basuni Rachman, S.Pd., M.Pd. PENDAHULUAN Pada bahan belajar mandiri (BBM) 10 di atas, Anda telah mempelajari tentang bentuk Bumi, ukuran Bumi, massa Bumi, densitas Bumi dan umur Bumi; serta rotasi dan revolusi Bumi. Pada bahan belajar mandiri (BBM) ini, Anda akan mempelajari tentang kemagnetan Bumi, sifat panas Bumi, dan interaksi Bumi (gravitas dan gravitasi). Setelah mempelajari BBM ini, secara umum Anda diharapkan mengetahui dan memahami tentang kemagnetan Bumi, sifat panas Bumi, dan interaksi Bumi (gravitas dan gravitasi) sedangkan secara khusus diharapkan Anda dapat: 1. menjelaskan proses terjadinya “Sabuk Van Allen”(Van Allen Belts), 2. menjelaskan pengaruh kemagnetan Bumi, 3. menjelaskan perbedaan antara Kutub Bumi dengan Kutub Magnet Bumi, 4. menjelaskan sifat panas Bumi, 5. menjelaskan konsep gravitas, dan 6. menjelaskan hubungan gravitas dengan gravitasi. Untuk membantu Anda mecapai tujuan tersebut, bahan belajar mandiri ini diorganisasikan menjadi dua kegiatan belajar (KB), yitu: KB 1 : Kemagnetan dan Sifat Panas Bumi, dan KB 2 : Interaksi Bumi (gravitas dan gravitasi). Agar Anda mudah mempelajari sendiri bahan belajar mandiri ini, sebaiknya memerhatikan beberapa petunjuk di bawah ini: 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas bagaimana mempelajari materi Bahan Belajar ini. 2. Bacalah sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki. 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan bertukar pikiran dengan teman yang lain atau dengan dosen/tutor Anda. 4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai buku sumber termasuk dari internet. 5. Mantapkanlah pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lain atau teman sejawat. 6. Jawablah soal-soal yang tercantum pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui kemampuan Anda dalam memahami materi Bahan Belajar Mandiri ini. Selamat Belajar ! Kegiatan Belajar 1 KEMAGNETAN BUMI DAN SIFAT PANAS BUMI 1. Kemagnetan Bumi Menurut Mulyo, A. (2004: 39) bahwa Bumi memiliki medan magnet yang dibangkitkan oleh inti Bumi. Seperti halnya pada magnet batang, magnet Bumi juga memilki kutub-kutub (Utara dan Selatan), letaknya dekat dengan kutub-kutub Bumi. Di atas eksosfer ada satu daerah yang menunjukkan sifat-sifat magnetik Bumi dan berinteraksi dengan arus radiasi Matahari korpuskuler yang mengisi ruang antar planet yang disebut angin surya (solar wind) yang setelah sampai ke Bumi berinteraksi dengan magnet Bumi yang disebut magnetosfera. Akibat interaksi ini, magnetosfera bentuknya menjadi seperti komet karena adanya hembusan angin surya tersebut. Perhatikan gambar 11.1.1 berikut ini: Gambar 11.1.1: Magnetosfer Bumi terbentuk akibat interaksi antara gaya magnet Bumi dengan angin surya Magnetosfera merupakan perisai Bumi terhadp partikel-partikel dari Matahari yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup di Bumi. Partikel-partikel yang datang ke arah Bumi dihadang oleh magnetosfera sehingga terkungkung di dalam medan ini. Daerah tempat terkungkungnya partikel-partikel tersebut dinamakan Sabuk Van Allen (Van Allen Belts) sesuai dengan nama yang menemukannya, James A. Van Allen. Jadi Van Allen belts adalah pita-pita radiasi yang berbentuk kue donat terbuat dari partikel-partikel bermuatan yang terperangkap dalam medan magnetik Bumi. Aurora adalah lengkungan lembaran cahaya (seperti tirai) beraneka warna yang selalu bergerak-gerak di langit. Peristiwa ini akibat variasi medan magnet Bumi yang timbul karena adanya peningkatan aktivitas di Matahari sehingga intensitas angin surya yang menghantam Bumi bertambah besar. Ketinggian aurora sekitar 80 – 150 km bahkan ada yang mencapai 1.000 km di atas permukaan Bumi. Kebanyakan aurora diamati dalam sabuk (belt) sekitar kutub geomagnetik antara lintang 150 dan 300, dengan frekuensi maksimum pada lintang sekitar 22,50. Kemagnetan Bumi ditandai oleh dua hal, yaitu inklinasi magnetik (magnetic inclination) dan deklinasi magnetik (magnetic declination). Inklinasi magnetik adalah sudut inklinasi (kemiringan) antara jarum magnet terhadap horizontal. Di daerah belahan Bumi Utara, titik Utara jarum magnet berinklinasi ke arah horizontal, sedangkan di belahan Bumi Selatan, titik selatan jarum magnet berinklinasi ke arah horizon. Perhatikan gambar 11.1..2 berikut: Gambar 11.1.2: Perbedaan antara posisi kutub magnet dan kutub Bumi Sudut inklinasi berbeda-beda untuk setiap tempat yang berlainan. Dari ekuator ke arah kutub magnet, sudut inklinasi semakin besar dan tepat di kutub magnet harganya maksimum, yaitu jarum magnet berhenti pada posisi tegak lurus. Garis yang menghubungkan tempat-tempat di Bumi yang berinklinasi sama dinamakan isoclines (garis isoklin). Deklinasi magnetis adalah besarnya sudut yang dibentuk antara arah jarum magnet dengan garis bujur geografis, baik di sebelah timur maupun sebelah barat. Besarnya deklinasi berbeda-beda untuk setiap tempat. Garis yang menghubungkan tempat-tempat di Bumi yang berdeklinasi sama dinamakan isogon. Isogon yang deklinasinya nol disebut meridian magnetis. Garis-garis isogon membujur dari satu titik di Utara menuju satu titik di Selatan. Titik-titik itu tidaklah sama dengan titik kutub-kutub geografis. Koordinat kutub Utara magnet adalah 700 05′ 03′′ Lintang Utara dan dan 960 45′ 03′′ Bujur Barat, sedangkan koodinat kutub Selatan magnet adalah 740 06′ Lintang Selatan dan 1540 08′ Bujur Timur. Secara definitif kita tidak dapat memberikan jawaban mengapa kutub-kutub magnet Bumi bukanlah kutub-kutub Bumi? Mungkin penyebabnya tidak meratanya distribusi daratan dan air. Pada beberapa tempat di muka Bumi, arah garis isoklinik dan isogonik mengalami variasi definitif yang berhubungan dengan anomali-anomali magnetis. Anomali magnetis telah dibuktikan adanya batuan atau massa besar yang mengandung magnet, misalnya biji besi dan mineral-mineral logam lainnya yang terletak dekat permukaan Bumi. Juga hal itu dapat disebabkan adanya struktur patahan yang dapat memindahkan batuan dengan sifat-sifat megnetis berbeda menjadi saling bersentuhan. Intensitas dan sifat magnetis Bumi berbeda untuk setiap tempat dan berubahrubah sesuai posisi Bumi terhadap Matahari. Apabila jarum magnet secara tiba-tiba bergerak di luar batas variasi yang normal, hal ini menandakan adanya magnetic storm (badai magnetik). Gejala ini berlangsung dalam waktu yang singkat tetapi kadang-kadang sampai beberapa hari, biasanya akibat terjadinya petir, gempa bumi, atau letusan gunung berapi. Alat untuk mengukur intensitas kemagnetan dinamakan magnetometer. Pengetahuan mengenai kemagnetan Bumi dapat digunakan untuk eksplorasi (pencarian) mineral dan bahan tambang lainnya dengan azas geofisika. 2. Sifat Panas Bumi Bumi memilki sifat panas dari luar (external heat) dan dalam (internal heat). Panas dari luar bersumber dari pancaran sinar matahari, besarnya panas yang diterima oleh Bumi 1021 kalori setiap tahun. Penerimaan panas di permukaan Bumi tidak merata tergantung pada radian energi (insolation) dan beberapa faktor lain, misalnya distribusi daratan dan perairan, kedalaman, dan crustal relief, yakni tinggi rendahnya permukaan Bumi, penyebaran tumbuhan, arus laut, dan pergerakan udara (angin), serta ketandusan atau kegundulan suatu tempat. Faktor lain yang berpengaruh terhadap kemampuan menyerap panas Matahari adalah jenis batuan. Setiap penambahan tinggi 100 meter suatu tempat suhu turun 0,50C (Mulyo, A., 2004: 42-44) Gradien geotermal adalah tingkat kenaikan temperatur (0C) apabila turun/masuk ke dalam Bumi setiap 100 meter. Untuk daerah Eropa rata-rata 30C/100 m sedangkan Amerka utara gradian geotermalnya 1,60C/100 m. Tempat-tempat yang semakin jauh dari khatulistiwa suhu udaranya semakin rendah. Suhu udara di daerah kutub rata-rata tahunannya minus 100C sampai minus 150C, bahkan lebih rendah dari itu. Akan tetapi suhu udara di gurun pasir mencapai 700C. Fluktuasi suhu udara di dekat permukaan Bumi sangat tinggi, kadang-kadang mencapai 1000C. Namun,fluktuasi ini semakin berkurang apabila ke arah dalam Bumi, bahkan pada kedalaman tertentu hilang sama sekali. Daerah seperti ini dinamakan zone of constant annual temperature, yaitu zona yang suhunya tetap dari masa ke masa dalam setahun. Pada zona ini suhu tanah sama dengan suhu udara di atasnya karena bagian atasnya diselimuti zona heliothermal, yaitu lapisan kulit Bumi yang mendapat radiasi panas matahari. Di bawah lapisan zona yang bersuhu konstan terdapat zona geothermal, yakni daerah yang suhunya tetap tinggi bukan berasal dari sinar Matahari melainkan dari dalam perut Bumi sendiri. Derajat geotermik tidak sama pada setiap tempat, hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu: 1. Perbedaan sifat penghantar panas (thermoconductivity) dari lapisan tanah dan batuan. Semakin tinggi daya penghantar panasnya, semakin rendah derajat geotermiknya, begitu pula sebaliknya. 2. Proses reaksi kimia dari kandungan air yang terdapat dalam lapisan tanah dan batuan. Salah satu proses ini contohya reaksi antara air dengan batuan yang mengandung besi sulfida (FeS) yang banyak melepaskan panas. 3. Kondisi yang menyebabkan terbentuknya batuan. Pada lapisan batuan yang terlipat sehingga lapisannya miring atau tegak lurus maka kenaikan suhunya ke arah dalam lebih cepat dibandingkan lapisan batuan yang datar. Hal ini karena lapisan batuan penghantar panas lebih mendekati permukaan Bumi. 4. Gerakan air bawah permukaan. Tergantung aliran airnya panas atau dingin. 5. Gerakan air di permukaan Bumi. Daerah dekat lautan/laut derajat geotermiknya lebih tinggi daripada tempat-tempat yang jauh terhadap lautan atau laut. 6. Konsentrasi unsur-unsur radioaktif pada batuan. Pada tempat dengan konsentrasi radioaktifnya tinggi, derajat geotermikya menurun. Dengan patokan derajat geotermik 33 meter untuk lapisan-lapisan litosfer, maka pada kedalaman 33 km suhunya 1.0000C dan pada kedalaman 66 km dapat mencapai 2.0000C. Pada suhu setinggi ini, batuan-batuan di bawah litosfera akan mencair, tetapi pada kedalaman tersebut tekanannya tinggi (11.000 – 14.000 atmosfer) menyebabkan batuan-batuan atau zat-zat berada dalam keadaan padat yang plastis. Apabila derajat geotermik tetap 33 meter, maka temperatur di pusat Bumi sekitar 193.0600C. Ini berarti unsur-unsur yang berada di pusat dan mantel Bumi dalam keadaan cair. Dalam keadaan seperti ini lapisan permukaan Bumi (litosfera) juga akan mencair. Dengan demikian, suhu pada bagian dalam bumi tidak akan lebih antara 3.5000 – 4.0000C. Hal ini dengan perhitungan adanya tekanan pada tempat tersebut sebesar 4.163.450 atm. Pada kodisi seperti ini maka batuan dalam mantel dan pusat Bumi bentuknya kenyal dan padat. Hal ini sesuai dengan data astronomis dan seismologis. Pendapat terakhir menyatakan bahwa panas yang terjadi pada lapisan litosfera (lapisan batuan Bumi paling atas) berasal dari adanya reaksi zat-zat radioaktif. Unsurusur yang mencair akibat reaksi ini akan bertambah volumenya sehingga tekanannya meningkat dan dapat mengakibatkan erupsi dalam bentuk massa air. LATIHAN 1 Setelah Anda mempelajari uraian materi di atas, untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda, coba jawab atau kerjakan latihan di bawah ini! 1. Apa yang dimaksud dengan: a. solar wind, b. magnetosfer, c. aurora, d. sabuk Van Allen (Van Allen belts), e. inklinasi magnetik, dan f. deklinasi magnetik. 2. Mengapa garis-garis isogon yang membujur dari titik Utara menuju titik Selatan tidak sama dengan titik kutub-kutub geografis? 3. Secara praktik, untuk apa kegunaan pengetahuan kemagnetan Bumi? 4. Yang mempengaruhi sifat panas Bumi adalah geotermal dan heliotermal. Jelaskan, apa yang Anda ketahui tentang hal itu? PETUNJUK JAWABAN LATIHAN Untuk mengetahui kebenaran jawaban Anda dalam mengerjakan latihan, silakan Anda telaah jawaban berikut ini atau mintalah bantuan Tutor/Dosen pembimbing untuk menjelaskan latihan di atas itu. 1. Untuk menjawab soal latihan no. 1, Anda dapat menjelaskan pengertian-pengertian dengan mencari atau mempelajari kembali materi yang telah dikemukakan di atas atau dari kamus/glosarium. 2. Kutub-kutub magnet Bumi dipengaruhi dengan adanya batuan yang mengandung magnet yang terletak dipermukaan Bumi dan kemungkinan tidak meratanya distribusi daratan dan air. 3. Kegunaan pengetahuan kemagnetan Bumi yaitu untuk eksplorasi (pencarian) mineral dan bahan tambang. 4. Geotermal adalah panas Bumi yang berasal dari dalam (perut) Bumi sendiri sedangkan heliotermal adalah sifat panas yang diterima Bumi dari pancaran Matahari. RANGKUMAN Di atas eksosfer ada daerah yang menunjukkan sifat magnetik Bumi dan berinteraksi dengan arus radiasi matahari yang disebut angin surya (solar wind) yang setelah sampai ke Bumi berinteraksi dengan medan magnetik Bumi yang disebut magnetosfera. Van Allen belts atau sabuk Van Allen adalah pita-pita radiasi yang berbentuk kue donat terbuat dari partiel-partikel bermuatan yang terperangkap dalam medan magnetik Bumi. Pada beberapa tempat di muka Bumi, arah isoklinik dan isogonik mengalami variasi definitif yang berhubungan dengan anomali magnetis. Aomali magnetis disebabkan adanya batuan atau massa besar yang mengandung magnet, seperti bijih besi dan mineral-mineral logam lainya yang terletak di dekat permukaan Bumi. Pengetahuan mengenai kemagnetan Bumi dapat digunakan untuk eksplorasi (pencarian) mineral dan bahan tambang. Bumi memiliki sifat panas yang dipancarkan dari luar (external heat) dan dari dalam (internal heat). Panas dari luar bersumber dari Matahari yang diterima oleh Bumi sebesar 1021 kalori setiap tahun. Setiap penambahan tinggi 100 m, suhu turun 0,50 C. Di bawah lapisan zona yang bersuhu konstan terdapat zona geothermal, yaitu daerah suhunya tetap tinggi bukan karena pengaruh sinar Matahari tetapi panas dari dalam perut Bumi. Zona heliothermal, yakni zona yang suhunya tetap dari masa ke masa dalam setahun dan suhu tanah sama dengan suhu udara di atasnya akibat lapisan kulit Bumi mendapat radiasi panas Matahari. Dengan patokan derajat geotermik 33 meter untuk lapisan-lapisan litosfer maka pada kedalaman 33 km suhunya 1.0000 C dan pada kedalaman 66 km akan mencapai 2.0000 C. Pada suhu setinggi ini jika tidak ada tekaan tinggi (11.000 – 14.000 atmosfer), batuan-batuan di bawah litosfer akan mencair. Oleh karena ada tekanan itu maka batuanbatuan tersebut tetap padat yang plastis. TES FORMATIF 1 Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat! 1. Partikel yang dipancarkan terus menerus oleh Matahari yang mengisi ruang antarplanet disebut …. A. magnetosfer B. solar wind C. aurora D. magnetik storm 2. Pita-pita radiasi yang berbentuk kue donat dan terbentuk dari partikel-partikel bermuatan yang terperangkap dalam medan magnetik Bumi disebut …. A. Magnetic inclination B. Magnetic declination C. magnetic tail D. Van Allen belts 3. Anomali magnetis pada beberapa tempat di muka Bumi yang menyebabkan arah garis isoklinik dan isogonik mengalami variasi definitif antara lain disebabkan …. A. batuan yang mengandung magnet B. es yang ada di kutub-kutub geografis C. perputaran bumi pada sumbunya D. terjadinya petir, gempa bumi, dan letusan gunung berapi 4. Panas Bumi yang berasal dari luar (external heat) bersumber dari … A. geothermal B. heliothermal C. magma source D. magma chamber 5. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat panas Bumi adalah … , kecuali A. radian energi (insolation) B. distribusi daratan dan perairan C. kedalaman dan tinggi rendahnya permukaan Bumi D. frekuensi cahaya Matahari 5. Jika suhu kamar di pantai Jakarta pada ketinggian nol meter dari permukaan air laut 250C maka suhu kamar di Bandung pada ketinggian 800 meter adalah … A. 290C B. 210C C. 330C D. 170C 7. Jika gradien geotermal 30C/100 meter maka suhu pada kedalam 1 km di bawah permukaan Bumi sebesar …. A. 30000C B. 10000C C. 5000C D. 15000C 8. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat geotermik tidak sama untuk setiap tempat, faktor-faktor itu antara lain … , kecuali A. perbedaan sifat penghantar panas B. proses reaksi kimia lapisan batuan C. gerakan air di permukaan Bumi D. tingkat kerapatan udara di permukaan Bumi 9. Jika derajat geotermik 33 meter pada kedalaman 33 km bersuhu 1.0000C maka suhu pada kedalaman 99 km di bawah permukaan Bumi adalah …. A. 2000C B. 20000C C. 30000C D. 3000C 10. Pada daerah laut derajat geotermiknya adalah …. A. lebih tinggi daripada daratan B. sama saja dengan daratan C. lebih rendah daripada daratan D. konstan BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan belajar 1. Rumus: Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x 100% 10 Arti Tingkat Penguasaan: 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup ≤ 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2, bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. Kegiatan Belajar 2 Gravitas dan Gravitasi Bumi Menurut Tjasyono, B. HK.(2006: 103-106), konsep Gravitas (gravity) adalah salah salah satu dasar fisika klasik yang dapat menjelaskan fenomena berat, percepatan benda-benda yang jatuh, dan orbit satelit Bumi. Gravitas adalah universal, masuk ke dalam semua cabang fisika dan semua aspek kehidupan. Dalam geofisika, gravitas sangat menarik perhatian untuk berbagai alasan. Pertama, pengukuran gravitas dipakai untuk menentukan massa Bumi. Kedua, pengukuran gravitas memberikan informasi bentuk Bumi. Observasi gravitas yang teliti juga memberikan data tentang distribusi materi di bawah permukaan Bumi. Dalam penerapan praktis, pengukuran gravitas memungkinkan untuk mencari lokasi endapan minyak (oil deposits) dan ketidakteraturan (irregularity) komposisi lain dalam kerak Bumi. Walaupun gravitas mendekati konstan di atas permukaan Bumi tetapi gravitas bervariasi sedikit dan secara sistematik dengan lintang tempat. Gravitas juga bervariasi sekala kecil yang disebabkan oleh ketidakteraturan massa Bumi, misalya pegunungan. Gravitas meter (gravimeter)yang teliti dipakai untuk mengukur dan memetakan anomali gravitas. Newton meformulasikan hukum gravitas universal untuk menjelaskan gerak Planet dan Bulan. Menurut Newton, planet-planet tertarik ke Matahari oleh sebuah gaya gravitasi yang bekerja berdasarkan massa. Tentu Anda telah mempelajarinya pada Bahan Belajar Mandiri sebelumnya, bahwa besarya gaya gravitasi sebanding dengan massa Matahari dan planet , dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Jarak antara kedua benda dalam hukum gravitasi adalah jarak antara pusat-pusat massa kedua benda. Planet “jatuh” ke arah Matahari sebagai akibat atraksi massa ini. Jadi, planet akan ditarik ke arah dalam, menjauhi dari sebuah garis lurus di angkasa dan memaksa untuk bergerak dalam lintasan lengkung (eliptik) di sekitar Matahari. Newton membuktikan hukumnya dengan menghitung efek gravitasional Bumi terhadap Bulan. Perhatikan gambar 11.2.1 berikut ini. Gambar 11.2.1 Gerakan Sentripetal Bulan akibat Atraksi Gravitasional Antara Bulan dan Bumi Gaya gravitasional menyebabkan Bulan/Planet mempercepat secara konstan ke arah Bumi/Matahari ketika Bulan/Planet bergerak dalam orbitnya, ini disebut percepatan sentripetal. Oleh karena adanya inersia (kelembaman), benda yang melakukan revolusi akan melakukan dalam sebuah garis lurus, jika tidak ada gravitas. Kecenderungan benda untuk bergerak dalam sebuah garis lurus dapat dinyatakan oleh gaya imaginer berarah keluar yang disebut gaya sentrifugal. Kita dapat menduga gravitas sebagai gaya lawan dari gaya inersial ini. Dengan membayangkan sebuah gaya sentrifugal, barangkali kita dibantu untuk melihat bagaimana benda yang melakukan revolusi akan tetap pada orbitnya. Gaya sentrifugal (F) sama dengan massa benda yang melakukan revolusi (m) dikalikan jarak radialnya dari pusat rotasi (R) dikalikan kuadrat kecepatan sudutnya (ω2 ). Untuk melengkapi karya Newton, perlu menentukan konstanta perbandingan (konstanta gravtasional universal) yang muncul dalam hukum gravitasi universal. Hal ini dapat dilakukan dengan mengukur massa Bumi atau di laboratorium dengan mengukur gaya gravitasional antara dua massa yang diketahui dengan jarak tetap. Setelah diketahui konstata perbandingan maka dapat dihitung massa Bumi dari prcepatan gravitasional. Dengan menentukan massa Bumi, maka dapat ditentukan massa Matahari, Bulan, dan Planet melalui hukum gravitasi. Dalam abad ke-18, pengukuran gravitas yang tepat dapat menentukan bentuk Bumi lebih teliti. Bersamaan dengan itu, variasi gaya gravitas diamati dan dikaitkan dengan pegunungan dan iregularitas (ketidakteraturan) densitas Bumi. Penemuan penting berdasarkan pengukuran gravitas adalah fakta bahwa pegunungan (gunung) tampaknya “terapung” pada material yang relatif ringan yang terletak di bawahnya, suatu fenomena yang dikenal sebagai isostasi (isostasy). Pada tahun 1738, Bouguer berusaha tanpa hasil mengukur konstanta gravitas dengan mengukur defleksi sebuah garis timbangan (plumb line) yang disebabkan oleh tarikan gravitasional sebuah gunung di Peru, massa gunung diketahui dari pemboran. Pada tahun 1774 Marskelyn, di Skotlandia lebih sukses dalam menggunakan metode gunung, yang diilustrasikan dalam gambar 11.2.2. di bawah ini. Gambar 11.2.2: Defleksi garis timbangan oleh massa gunung dengan mengabaikan efek isostasi Defleksi garis timbangan dari vertikal astronomis diukur dari dua lereng gunung. Massa gunung yang menyebabkan atraksi gravitasional horisontal dan defleksi garis timbangan, diukur secara bebas (independently) dari contoh (samples) batuan dan volume gunung, sehingga konstanta gravitasional dan massa Bumi dapat ditentukan. Diperoleh bahwa garis timbangan sebenarnya dapat disimpangkan jauh dari gunug tersebut akibat efek isostasi. Pada kenyataanya Bouguer (1738) dalam Tjasyono,B.HK.(2006: 106) telah menemukan secara menakjubkan bahwa gunung dalam percobaannya menyebabkan efek defleksi yang lebih kecil daripada yang ia perkirakan, sehingga Bouguer merupakan orang pertama yang melihat fenomena isostasi (keseimbangan isostatik). Pengukuran konstanta gravitasional yang teliti dan pertama kali dilakukan oleh Hendry Cavendish (1731 - 1810) di sekitar tahun 1798. Cavendish memakai sebuah neraca puntir (torsions balance) dan mengetahui massa untuk mengukur gaya gravitas, seperti diilustrasika dalam gambar 11.2.3 berikut ini. Gambar 11.2.3: Pemakaian neraca torsi untuk mengukur konstanta gravitasional universal Dengan mengukur defleksi massa yang melekat pada kawat yang menggantung, ketika dua massa yang lebih besar yang ditempatkan di dekat massa-massa yang melekat pada kawat tersebut saling menarik, Cavendish dapat mengukur gaya gravitasional antara benda-benda yang saling menarik. Oleh karena massa benda dan jarak antara massamassa tersebut diketahui maka konstanta gravitasional universal dapat dihitung. Konstanta gravitasional universal hukum Newton yang ditentukan oleh Cavendish (1798) adalah 6,67 x 10-8 cm3 g-1 s-2. Dari nilai ini, dapat dihitung massa Bumi, jika diketahui radius Bumi. Dalam satuan sistem internasional (SI), nilai konstanta (gravitasional) universal adalah G = 6,67 x 10-11 Nm2 kg-2 , tentu Anda masih ingat pada persamaan Hukum Newton tentang gravitasi universal pada BBM yang lalu ( F =G m1m 2 ) r2 Hubungan Gravitas dan Gravitasi Jika massa Bumi M dan massa atmosfer m, maka gaya tarik Bumi terhadap atmosfer scara vektor dapat ditulis sebagai berikut: Fg = − GMm  r  2 r ï£¬ï£ r  (11.2.1) r adalah vektor yang besarnya r dan arahnya dari M ke m, dan r adalah jarak antara benda M dan m. Tanda negatif adalah gaya tarik berlawanan dengan vektor jarak. Gaya tarik Bumi per satuan massa atmosfer (m) atau percepatan gravitasi dapat ditulis: Fg GM = g* = − 2 m r r   r ï£ ï£¸ (11.2.2) g* adalah gaya gravitasi per satuan massa. Jika percepatan gravitasi pada paras laut rata* rata (mean sea level) adalah g o maka percepatan gravitasi pada ketinggian z adalah: g* = g*  1 + ï£ z  a (11.2.3) 2 dengan * go = − GM  r  2 a ï£¬ï£ r  Keterangan: a = jari-jari Bumi z = tinggi di atas paras laut rata-rata r=a+z Pada umumnya z << a, sehingga dapat dianggap g* =go*, dengan demikian percepatan gravitasi dapat dianggap konstan. Sebuah partikel yang diam di permukaan Bumi yang berputar dengan kecepatan sudut Ω akan mengalami gaya sentripugal sebesar Ω 2 R di mana R adalah vektor posisi dari sumbu rotasi sampai partikel. Gabungan antara gaya gravitasi persatuan massa ( g *) dan gaya sentripugal per satuan massa ( Ω 2 R) ) disebut gaya gravitas per satuan massa atau percepatan gravitas yang secara sederhana disebut “gravitas”, yaitu: g = g * +Ω 2 R (11.2.4) Gambar 11.2.4 : Gravitas (g) dan gravitasi (g*) Gravitasi menuju ke arah pusat Bumi, gaya sentrifugal berarah menjauhi sumbu rotasi Bumi. Jadi gravitas tidak menuju pusat Bumi kecuali di ekuator dan kutub. Oleh karena Bumi berputar terhadap sumbu imaginernya maka bentuk Bumi dempak/pepat (spheroid) dengan jari-jari ekuator lebih besar daripada kutub dengan beda sekitar 21,5 km. Persamaan empirik percepatan gravitas pada paras laut rata-rata fungsi litang φ adalah: gφ = 980,616 (1 – 0,002644 cos 2φ + 0,000007 cos 2φ) (11.2.5) gφ adalah gravitas pada lintang tempat φ dalam cm s-2 dan φ dalam derajat. Menurut persamaan (11.2.5), gravitas pada lintang tempat 450 adalah: g45 = 980,616 cm s-2, dan secara praktis persamaan (11.2.5) dapat di tulis: gφ = 980,616 (1- 0,0026 cos 2φ) cm s-2 (11.2.6) Di ekuator (φ = 0) gaya sentrifugal maksimum dan berarah menjauhi pusat Bumi sedangkan gravitasi menuju pusat Bumi, sehingga nilai gravitasi minimal, yaitu: g0 = 980,6 (1 – 0,0026) cm s-2 (11.2.7) Di kutub (φ = 0) gaya sentripugal nol, sehingga gravitas maksimum, yaitu: g90 = 980,6 (1 + 0,0026) cm s-2 (11.2.8) Jika dibandingkan gravitas di ekuator, di kutub dan di lintang tempat φ = 450, diperoleh: g 90 − g 0 = 0,0052 = 0,5% g 45 (11.2.9) Ini berarti bahwa variasi gravitasi pada paras laut rata-rata sangat kecil (0,5%) dari nilai normal, karena itu variasi gravitas terhadap lintang tempat dapat diabaikan. Perbandingan gravitas pada tinggi z dan gravitas pada paras laut rata-rata (z-0) adalah: gz a2 1 atau g z = g 0 = 2 2 g 0 (a + z ) z  1 +  ï£ a (11.2.10) Keterangan: a = jari-jari Bumi z = tinggi paras laut rata-rata Dengan mengabaikan (z/a)2 maka persamaan 11.2.10 menjadi: a  g z = g 0 1 − 2  z ï£ (11.2.11) Jika jari-jari Bumi rata-rata a dimasukkan ke persamaan (11.2.11) maka diperoleh: ( g z = g 0 1 − 3,14 x10 −7 z ) (10.3.12) z dalam meter dan g dalam cm s-2 . Percepatan gravitas sebagai fungsi lintang tempat φ dan tinggi tempat z dapat ditulis dengan ekspresi berikut: gφ,z = 980,6 (1 – 0,0026 cos 2φ)(1 – 3,14 x 10-7z) cm s-2 (10.3.13) Persamaan (11.2.13) berlaku untuk atmosfer bebas, sehingga untuk daerah pegunungan harus dikoreksi dengan memperhitungkan gravitas gunung. LATIHAN 2 Setelah Anda mempelajari uraian materi di atas, untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda, coba jawab atau kerjakan latihan di bawah ini. 1. Mengapa gravitas di ekuator mempunyai nilai minimum? 2. Bagaimana caranya menentukan gravitas dengan bandul sederhana? PETUNJUK JAWABAN LATIHAN Untuk mengetahui kebenaran jawaban Anda dalam mengerjakan latihan, silakan Anda telaah jawaban berikut ini atau mintalah bantuan Tutor/Dosen pembimbing untuk menjelaskan latihan di atas itu. 1. Percepatan gravitas dinyatakandengan formula berikut: g = g * Ω2 R dimana: g : percepatan gravitasi Ω : kecepatan sudut rotasi R : vektor posisi dari sumbu rotasi sampai partikel Ω 2 R : gaya sentrifugal persatuan massa Di ekuator arah g * menuju pusat bumi dan arah Ω 2 R menjauhi pusat Bumi yang mempunyai nilai maksimum, jadi gravitasinya menuju pusat Bumi dan nialinya minimum. 2. Untuk mencari gravitas (g), Anda dapat melakukannya di Laboratorium IPA atau bisa di rumah tepat tinggal Anda dengan menggunakan bandul sederhana. Bandul sederhana terdiri dari sebuah massa kecil (m) yang digantung dengan tali yang tidak memanjang dan beratnya diabaikan. Periode bandul sederhana untuk osilasi kecil, diberikan oleh formula: T = 2π l atau g = 4π2l/T2 g Keterangan: T : periode osilasi l : panjang tali g : percepatan gravitasi π : 3,141…adalah perbandingan keliling dan diameter lingkaran Caranya: Ayun massa m sepajang busur yang kecil. Ukur dengan stop watch, total waktu yang diperlukan bandul untuk berayun 10 siklus penuh. Periode T diperoleh dari waktu total dibagi dengan jumlah siklus penuh, misalnya 10. Dengan mengukur panjang tali maka gravitas g dapat dihitung dari persamaan di atas. (Tjasyono, B. HK., 2006: 112). RANGKUMAN Dalam geofisika, gravitas dapat dipakai untuk menentukan massa Bumi dan memberikan informasi bentuk Bumi. Pengukuran gravitas memungkinkan dapat mencari lokasi endapat minyak dan ketidakteraturan (irregularity) komposisi dalam kerak Bumi. Gravitas tidak menuju pusat Bumi kecuali di ekuator dan di kutub, sedangkan gravitasi menuju pusat Bumi. Di ekuator (lintang 00) gaya sentrifugal maksimum berarah menjauhi pusat Bumi sedangkan gravitasi menuju pusat Bumi, sehingga nilai gravitasnya minimum. Sebaliknya di kutub (lintang 900), gaya sentrifugal nol sehingga nilai gravitasnya menjadi maksimum. Nilai gravitas pada atmosfer bebas perlu dikorekasi untuk daerah pegunungan dengan memperhitungkan gravitas gunung. TES FORMATIF 2 Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat 1. Dalam geofisika, gravitas dapat digunakan antara lain, kecuali …. A. untuk menentukan massa Bumi B. memberikan informasi bentuk Bumi C. untuk penerbangan antariksa D. untuk mencari lokasi endapan minyak 2. Keterikatan Bumi dalam mengelilingi Matahari sehingga dalam peredarannya konstan disebabkan oleh gaya …. A. gravitas B. gravitasi C. gravitas dan gravitasi D. sentripetal 3. Besarnya gaya gravitas Bumi adalah …. A. sama di semua permukaan Bumi B. tergantung tinggi rendahnya permukaan Bumi C. di dataran tinggi gaya gravitas lebih besar daripada di pantai D. di ekuator dan kutub gaya gravitas sangat tinggi 4. Gaya gravitasi yang menuju pusat Bumi terdapat di …. A. lintang 00 B. lintang 23,50 C. lintang 450 D. lintang 66,50 5. Gabungan atara gaya gravitasi persatuan massa dan gaya setrifugal persatuan massa disebut …. A. percepata gravitasi B. percepatan gravitas C. percepatan sentrifugal D. percepatan sentripetal BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang ada pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan belajar 2. Rumus: Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x 100% 5 Arti Tingkat Penguasaan: 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup ≤ 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 1 BBM 12, bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Tes Formatif 1 1. A.(Magnetosfer), sebab solar wind adalah angin surya; aurora adalah cahaya di langit; magnetic storm adalah badai magnetik 2. D. (Van Allen belts), sebab magnetic inclination adalah sudut kemiringan antara jarum magnet terhadap horizontal; magnetic declination adalah besarnya sudut yang dibentuk arah jarum magnet dengan garis bujur geografis 3. A.(batuan yang mengandung magnet), sudah jelas! 4. B. (Heliotermal), yaitu panas dari Matahari (Helio) 5. D. (Frekuensi cahaya Matahari), tidak mempengaruhi tingkat panas Bumi 6. B. (210C), sebab ketinggian naik 100 m, suhu akan turun 0,50C sehingga: 800 m / 100 m x 0,50C = 40C. Jadi: 250 C – 40 C = 210 C 7. A. (30000C), sebab gradient geothermal masuk ke dalam Bumi 30C setiap turun 100 meter, maka 1 km atau 1000 m x 30C = 30000C 8. D. sudah jelas 9. C. (30000C), sebab, jika 33 km suhunya = 10000C, 66 km suhunya = 20000C, maka 99 km suhunya = 30000C. 10. A, sebab daerah laut menerima suhu dari dalam perut Bumi Tes Formatif 2 1. C. sudah jelas 2. D. (sentripetal), sebab gaya gravitasional Bumi terhadap Matahari, sehingga peredaran Bumi terhadap Matahari konstan. 3. B. sudah jelas 4. A. (lintang 00), sebab gravitasi pada lintang 00 tinggi sedang gravitasnya minimum 5. B. sudah jelas! GLOSARIUM anomali : penyimpangan aurora : gejala berupa cahaya di langit berbentuk berkas, pita, atau tirai yang biasanya berwarna merah, hijau dan ungu atraksi : daya tarik crustal relief : tinggi rendahnya permukaan bumi defleksi : pembelokan, pengelakan erupsi : letusan, ledakan; pemunculan external heat : sifat panas bumi dari luar fenomena : perwujudan, kejadian, gejala (natural fenomena, kejadian alam); hal-hal yang dapat disaksikan dengan indra dan dapat diterangkan serta dinilai secara ilmiah fluktuasi : perubahan yang terus-menerus geotermal : panas dari dalam (perut) bumi gradien : tinggi; gradien geotermal, tingkat kenaikan temperatur (0C) apabila turun/masuk ke dalam bumi setiap 100 meter gravimeter : alat pengukur gravitas gravitas, gravity : gaya berat; dapat mejelaskan fenomena berat, percepatan benda benda yang jatuh, dan orbit satelit bumi gravitasional : gaya tarik heliotermal : radiasi panas dari matahari imaginer : khayal inersia : kelembaman, kemalasan; dalam keadaan diam cenderung diam dan dalam keadaan bergerak cenderung terus bergerak intensitas : kekuatan, keadaan (tingkatan) magnetic declination : deklinasi magnetik, besarnya sudut yang dibentuk antara arah jarum magnet dengan bujur geografis magnetic inclination : inklinasi magnetik, sudut kemiringan antara jarum magnet terhadap horizontal magnetometer magnetosfera : alat pengukur intensitas kemagnetan : pancaran-pancaran partikel matahari yang sampai di bumi berinteraksi dengan magnet bumi osilasi goyangan plumb line : garis timbangan sentrifugal : gaya tarik ke luar, bumi/planet ditarik ke arah matahari sentripetal : gaya tarik ke dalam, bulan ditarik ke arah bumi solar wind : angin surya, pancaran-pancaran partikel matahari storm : magnetic storm, badai magnet thermoconductivity : sifat penghatar panas Van Allen belts : sabuk Van Allen, pita-pita radiasi yang berbentuk kue donat terbuat dari partikel-partikel bermuatan yang teperangkap dalam medan magnet bumi vektor, vector : panah, kecepatan yang mempunyai jarak dan arah DAFTAR PUSTAKA Mulyo, Agung. (2004). Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung: CV Pustaka Setia. Simamora, P.. (1975). Ilmu Falak. Jakarta: CV Pejuang Bangsa. Tjasyono, Bayong, HK.. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bekerja Sama dengan Program Pascasarjana UPI. BBM 12 BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI Drs. H. Basuni Rachman, S.Pd., M.Pd. PENDAHULUAN Pada Bahan Belajar Mandiri yang lalu Anda telah mempelajari tentang Planet Bumi dalam sistem Tata Surya. Pada Bahan Belajar Mandiri ini Anda akan mempelajari tentang Satelit yang merupakan pengikut dari Planet. Dalam sistem Tata Surya tidak setiap Planet memiliki satelit. Planet Yupiter merupakan planet yang paling banyak memiliki satelit, yaitu 17 satelit, kemudian Saturnus 9 satelit, Uranus 5 satelit, Neptunus 2 satelit, Mars 2 satelit, dan Bumi memiliki 1 satelit. Satelit Bumi bernama Bulan atau Luna. Di antara satelit-satelit planet, Bulan banyak memengaruhi gejala alam di Bumi, misalnya pasang surut air laut. Jarak antara Bulan dengan Bumi adalah 384 x 103 km, diameternya 0,27 kali diameter Bumi (3.476 km), densitas (massa jenis) Bulan 3,33 g/cm³, dan gravitasinya 0,17 kali gravitas Bumi. Bidang orbit Bulan miring dengan sudut 5,1 derajat terhadap bidang ekliptika (bidang orbit Bumi). Pada BBM ini, Anda akan mempelajari bagian Bulan, rupa Bulan, gerak Bulan fasa dan aspek Bulan serta kalender Bulan. Setelah Anda mempelajari BBM ini, secara umum diharapkan Anda mengetahui dan memahami Bulan sebagai satelit Bumi dan pengaruh-pengaruh Bulan terhadap gejala alam di Bumi sedangkan secara khusus Anda dapat: 1. menjelaskan ukuran Bulan, 2. menjelaskan keadaan rupa Bulan, 3. menjelaskan bagian Bulan, 1 4. menjelaskan pergerakan Bulan, 5. menjelaskan perbedaan fasa dan aspek Bulan 6. menjelaskan perbedaan kalender syamsiah dan komariah 7. menjelaskan perbedaan gerhana Matahari dengan gerhana Bulan, dan 8. menjelaskan peristiwa pasang surut air laut. Untuk membantu Anda mencapai tujuan tersebut, BBM ini diorganisasikan menjadi dua Kegiatan Belajar (KB), yaitu: KB 1 : Bagian, rupa, dan gerak Bulan serta fase dan aspek Bulan. KB 2 : Kalender Bulan, Gerhana dan pasang surut air laut. Agar Anda mudah mempelajari sendiri Bahan Belajar Mandiri ini sebaiknya memerhatikan beberapa petunjuk di bawah ini: 1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami secara tuntas bagaimana mempelajari materi Bahan Belajar ini. 2. Bacalah sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang Anda miliki. 3. Tangkaplah pengertian demi pengertian melalui pemahaman sendiri dan bertukar pikiran dengan teman yang lain atau dengan dosen/tutor Anda. 4. Untuk memperluas wawasan, baca dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan. Anda dapat menemukan bacaan dari berbagai buku sumber termasuk dari internet. 5. Mantapkanlah pemahaman Anda dengan mengerjakan latihan dan diskusi dalam kegiatan tutorial dengan mahasiswa lain atau teman sejawat. 6. Jawablah soal-soal yang tercantum pada setiap akhir kegiatan belajar. Hal ini berguna untuk mengetahui kemampuan Anda dalam memahami materi Bahan Belajar Mandiri ini. Selamat Belajar ! 2 Kegiatan Belajar 1 BAGIAN, RUPA, DAN GERAK BULAN SERTA FASA, DAN ASPEK BULAN Bulan merupakan satelit Bumi dalam sistem Tata Surya. Anda telah mempelajari pada BBM sebelumnya bahwa dalam sistem Tata Surya, benda yang paling besar adalah Matahari dengan diameter 109 kali diameter Bumi dan massanya 333.000 kali massa Bumi. Sebagaimana benda-benda langit lain, Bulan juga berbentuk bulat dengan diameternya adalah 3.476 km atau 2.59 mil, yaitu kurang lebih ¼ besar Bumi, sedangkan massa Bulan kurang lebih 1% massa Bumi. Jarak Bulan dengan Bumi terjauh atau apogee (Yunani: ap artinya jauh, gee artinya Bumi) adalah 253.000 mil (1 mil = 1,609 km), sedangkan jarak terdekatnya dari Bumi atau perigee (Yunani: peri artinya dekat, gee artinya Bumi) adalah 222.000 mil. Jarak ratarata Bulan – Bumi adalah 238.860 mil atau 384.330 km (Tjasyono, B.HK., 2006: 39). Dalam sistem Matahari – Bumi – Bulan, revolusi Bumi mengelilingi Matahari, Bulan mengelilingi Bumi, dan rotasi ketiga benda tersebut berputar pada sumbu-sumbunya mempunyai arah yang sama. Perhatikan gambar 12.1.1 di bawah ini: Gambar 12.1.1: Gerakan Sistem Matahari – Bumi – Bulan 3 Menurut Dirdjosoemarto,S.,dkk. (1991: 405) permukaan Bulan terdiri dari bagian-bagian yang disebut: 1) Terra, yaitu daerah terlihat terang, ditaburi kawah. 2) Marta, yaitu daerah gurun batuan gelap yang diselubungi lava basah, hanya sedikit terdapat kawah. 3) Lembah, terdapat banyak lembah sempit (riil) ada yang memanjang hingga 100 km. 4) Gunung, ada yang mencapai ketinggian 8.000 m. 5) Kawah, diduga jumlahnya mencapai 40.000 dengan diameternya antara 2 – 200 km. Kawah ini kemungkinan berasal dari kegiatan vulkanis dan tumbukkan meteorit. Pada akhir-akhir ini pengetahuan tentang Bulan maju dengan pesat berkat berhasilnya pendaratan manusia di Bulan. Sungguhpun demikian belum ada manusia yang bisa menetap di sana. Seismometer yang dibawa pesawat angkasa Apollo menunjukkan bahwa Bulan lebih sunyi gempa bulan. Gempa di Bulan dapat berlangsung antara 60 sampai 100 menit. Umur batuan Bula yang dibawa misi Apollo berkisar antara 3.300 sampai 4.600 juta tahun, sedangkan umur batuan tertua di Bumi diduga 3.600 juta tahun, artinya bulan membeku lebih dahulu daripada Bumi (Dirdjosoemarto,S.,dkk., 1991:405). Pada waktu bulan purnama banyak bagian Bulan yang dapat diamati dari Bumi. Kawah-kawah yang telah dikenal manusia di antaranya Kawah Ptolomeus yang luasnya diperkirakan mencapai 150 km2, Kawah Tycho yang pada waktu bulan purnama bercahaya kemilau dengan tebingnya yang tinggi, Kawah Pluto yang diameternya mencapai 90 km, Kawah Bruno diduga kawah yang paling muda, dan ribuan kawah lainnya. Menurut Hidayat,B.(1978: 46-50), muka Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama. Separuh lagi tidak pernah berhadapan dengan Bumi. Jadi rupa Bulan yang kita saksikan hanyalah bagian Bulan yang menghadap Bumi saja. Rupa permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi semakin jelas terlihat setelah diambil gambarnya dari jarak dekat, misalnya oleh pesawat antariksa Apollo. Ternyata ada 4 bagian-bagian Bulan yang kelihatan agak gelap, halus, dan datar. Bagian ini sering dianggap sebagai laut atau maria. Yang dulu disangka laut ini sebenarnya hanyalah dataran yang kering dan halus permukaannya. Selain maria terlihat pula kawahkawah, ada yang mengatakan bahwa kawah (kepundan) ini terjadi karena vulkanisme. Akan tetapi kemungkinan besar karena tabrakan meteorit karena di Bulan tidak memiliki atmosfer. Bulanpun mempunyai barisan-barisan pegunungan dan dataran tinggi. Perhatikan perbedaan rupa permukaan bulan yang terlihat dalam teropong dari Bumi (gambar 12.1.2) dan permukaan Bulan yang diambil dari jarak dekat (gambar 12.1.3) di bawah ini. Gambar 12.1.2 : Rupa permukaan Bulan yang terlihat dalam teropong dari Bumi. 5 Gambar 12.1.3: Rupa permukaan Bulan (foto) yang diambil dari jarak dekat. Muka Bulan yang sebelah lagi, yaitu bagian belakang baru dapat dilihat gambarnya untuk pertama kalinya pada tahun 1959. Gambar ini dikirim oleh pesawat-pesawat antariksa. Muka bulan yang sebelah lagi dapat dilihat pada gambar 12.1.4 di bawah ini. 6 Gambar 12.1.4: Foto bagian belakang Bulan dari salah satu pesawat antariksa. Telah diduga dari semula bahwa Bulan tidak memiliki atmosfer. Dugaan ini terbukti dari hasil pendaratan manusia di Bulan. Tidak adanya atmosfer ini menimbulkan beberapa akibat, antara lain: 1) Suhu pada permukaan Bulan dapat berubah dengan cepat, yaitu suhu pada bagian yang mendapat cahaya Matahari meleihi titik didih mencapai 1100 C, sedangkan di bagian yang tidak mendapat cahaya matahari mencapai minus1730 C (-1730 C). 2) Di Bulan tidak ada perambatan bunyi, karena itu kita tidak dapat mendengar suara sehingga Bulan merupakan tempat yang sepi. 3) Langit di Bulan hitam kelam, tidak biru seperti langit di Bumi. Langit Bumi kelihatan biru disebabkan adanya debu angkasa yang menyebarkan cahaya gelombang pendek yang berwarna biru lebih banyak daripada cahaya gelombang panjang. Anda masih ingat tentang spektrum cahaya, bukan? Di Bulan penyebaran cahaya oleh angkasa itu tidak ada. 7 4) Oleh karena di Bulan tidak ada atmosfer, maka di Bulan tidak mengenal adanya siklus biogeokimia sehingga di Bulan tidak mungkin ada kehidupan. Anda telah mempelajari pada Bahan Belajar Mandiri yang lalu dan tentu telah memahaminya bahwa Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus. Pertama Bulan mengelilingi sumbunya sendiri atau gerakan rotasi; kedua, Bulan mengelilingi Bumi atau revolusi bulan; dan ketiga, bersama-sama dengan Bumi, Bulan itu mengelilingi matahari. Meskipun mempunyai tiga gerakan sekaligus, ternyata kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya sehingga bagian Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama. Sebagaimana Bumi, Bulan pun tidak mempunyai cahaya sendiri. Cahaya Bulan yang sering kita saksikan adalah cahaya Matahari yang dipantulkannya. Menurut Tjasyono,B.HK.(2006:40-42) bidang orbit Bulan miring dengan sudut 5,10 ( 50) terhadap bidang ekliptika. Fasa atau bentuk Bulan tergantung pada posisinya relatif terhadap Bumi dan Matahari. Perhatikan gambar 12.1.5 berikut ini. Gambar 12.1.5: Fasa Bulan ketika berevolusi terhadap Matahari 8 Dari kedudukan bulan muda (fasa bulan muda), Bulan berada dalam konjungsi (konjuction), yaitu Bulan berada antara Bumi dan Matahari yang pada waktu ini hanya sisi Bulan yang menjauhi Bumi disinari Matahari. Bulan beredar ke arah perempatan atau kwartir pertama, yaitu titik B. Separuh bagian Bulan yang menghadap Bumi mendapat cahaya Matahari, karena itu kita dapat melihat Bulan setengah cakram atau piring. Begitu meninggalkan fasa bulan muda Bulan mulai kelihatan. Mula-mula seperti sabit, makin lama makin besar dan sampai setengah cakram. Yang setengah cakram ini sebenarnya seperempat dari seluruh bola Bulan. Pada waktu ini hanya sisi Bulan yang menjauhi Bumi disinari Matahari, dan fasa Bulan adalah bulan baru. Oleh karena itu bulan tampak di atas horison hanya pada siang hari dan masih tampak gelap. Dari kwartir pertama, Bulan menuju kwartir kedua atau bulan purnama pada titik C, yaitu Bulan berada pada sisi Bumi yang membelakangi Matahari yang disebut bulan dalam oposisi. Pada saat ini Bumi berada antara Bulan dan Matahari. Seluruh bagian Bulan yang menghadap Bumi mendapat cahaya Matahari sehingga kita dapat melihat Bulan paling besar, yang disebut bulan purnama atau bulan penuh. Bulan kelihatan seperti sebuah cakram. Sebenarnya yang kita lihat separuh dari bola Bulan. Dari bulan purnama, Bulan bergerak ke arah prempatan ketiga yaitu titik D. Keadaannya sama dengan kwartir pertama, tetapi yang kelihatan dari Bulan adalah setengah cakram yang sebelah lagi dari bagian bulan yang menghadap Bumi. Begitu meninggalkan bula purnama, Bulan yang kelihatan semakin kecil, sampai menjadi setengah cakram pada perempatan ketiga. Selanjutnya Bulan kembali ke titik A. Bulan mengecil, lalu menghilang atau mati sehingga disebut bulan mati. Bulan mati ini berarti permulaan bagi bulan berikutnya. Oleh karena itu bisa disebut bulan baru atau bulan muda. Keempat kedudukan Bulan dengan bentuknya masing-masing itulah yang dinamakan fasa atau bentuk utama Bulan. Setiap hari Bulan menjalani 360/27,3 atau 13,2 derajat dari garis edarnya (waktu revolusi bulan adalah 27,3 hari). Oleh karena arahnya sama dengan arah revolusi dan rotasi Bumi, maka Bulan selalu ketinggalan sejauh 13,5 derajat setiap hari, karena setiap derajat dijalani rotasi Bulan dalam waktu 9 empat menit maka terbit Bulan selalu ketinggalan kira-kira 50 menit (13,2 x 4 = 52,8) dari waktu terbit semalam sebelumnya. Interval waktu yang dibutuhkan agar bulan melalui seluruh fasanya, misalnya dari bulan baru ke bulan baru berikutnya disebut bulan sinodik dan sama dengan sekitar 29,5 hari (29 hari, 12 jam, 44 menit, 2,8 detik). Interval waktu ini adalah dasar dari bulan kalender. Beda dengan bulan sideral yang periode revolusi bulan relatif terhadap Bintang, Bulan sinodik adalah periode revolusi Bulan relatif terhadap Matahari. Bintang-bintang dapat ditinjau berjarak tak terhingga, jadi cahaya Bintang dapat dianggap masuk ke tata surya sepanjang sinar-sinar yang paralel. Oleh karena Bumi berputar terhadap matahari, maka bulan harus melakukan perjalanan lebih jauh daripada satu revolusi sideral untuk melengkapi revolusi sinodiknya relatif terhadap matahari. Jarak ekstra (tambahan) sesuai dengan 1/12 sebuah lingkaran (1 bulan atau 1/12 x 1 tahun) dalam orbit Bumi, dan karenanya sesuai dengan 1/12 sebuah lingkaran atau 2 1/3 hari dalam orbit Bulan, maka Bulan sinodik (dari fasa ke fasa) adalah 2 1/3 hari lebih lama daripada bulan sideral. LATIHAN 1 Setelah Anda mempelajari uraian materi di atas, untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda, coba jawab atau kerjakan latihan di bawah ini. 1. Planet-planet mana saja yang mempunyai satelit? 2. Mengapa muka Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sama, dan mulai kapan manusia dapat melihat foto Bulan yang sebelah lagi (bagian belakang)? 3. Di Bulan pun mempunyai barisan-barisan pegunungan dan dataran tinggi serta kawah-kawah. Kawah-kawah ini ada yang memprediksi terjadi karena vulkanisme dan karena tabrakan meteor. Bagaimana pendapat Anda tentang hal itu? Berikan alasan pendapat itu! 10 4. Bagaimana posisi Bulan yang berada dalam konjungsi dan Bulan yang berada dalam oposisi? 5. Bagaimana Anda menjelaskan kepada siswa SD bahwa Bulan yang terlihat hanya bagian yang menghadap Bumi dan mendapat cahayanya dari Matahari! PETUNJUK JAWABAN LATIHAN Untuk mengetahui kebenaran jawaban Anda dalam mengerjakan latihan, silakan Anda telaah jawaban berikut ini atau mintalah bantuan Tutor/Dosen pembimbing. 1. Planet yang mempuyai satelit, yaitu 1) Yupiter: 17 satelit, 2) Saturnus: 9 satelit, 3) Uranus: 5 satelit, 4) Neptunus: 2 satelit, 5) Mars: 2 satelit, 6) Pluto*: 1 satelit, dan 7) Bumi: 1 satelit. 2. Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya, artinya sekali bulan mengelilingi sumbunya dan sekali Bulan mengelilingi Bumi. 3. Di Bulan tidak terdapat atmosfer sehingga benda-benda angkasa seperti meteor mudah jatuh dan menghancurkan permukaan Bulan. Oleh karena itu pada dataran tinggi penuh dengan kepundan akibat tumbukan meteor. 4. Posisi Bulan berada dalam konjungsi, bila Bulan berada antara Bumi dan Matahari, yaitu pada kedudukan bulan baru/muda. Posisi Bulan berada dalam oposisi, jika Bulan berada pada sisi Bumi yang membelkangi Matahari, yaitu pada kedudukan bulan penuh atau bulan purnama. 5. Latihan nomor 5 ini, Anda lakukan dalam praktikum di kelas, antara lain dengan langkah-langkah sebagai berikut: 11 1) Menyediakan alat, seperti: bola voli sebagai Bulan, Mata Anda sebagai Bumi, dan lampu pijar sebagai Matahari): 2) Lakukanlah dengan memperhatikan gambar 12.1.6 a. Peganglah bola voli itu antara mata Anda dengan lampu pijar dalam sebuah kamar gelap. Bola – mata Anda – lampu pijar terletak pada satu garis lurus. Adakah bagian bola yang mendapat cahaya lampu yang Anda lihat? b. Peganglah bola itu di sebelah kiri lampu. Berapa bagian bola yang mendapat cahaya lampu yang Anda lihat? c. Bagaimana kalau bola itu dipegang sebelah kanan lampu? d. Bagaimana jika bola berada di belakang lampu? e. Putarlah bola itu perlahan-lahan ke arah kanan, kemudian Anda juga berputar ke arah kanan mengelilingi lampu secara perlahan hingga Anda kembali ke tempat semula dan putaran bola juga sampai ke tempat semula. Bagaimana keadaan muka bola yang terkena cahaya lampu? Gambar 12.1.6: Meniru rotasi dan revolusi Bulan 12 RANGKUMAN Bulan merupakan satelit Bumi dalam sistem Tata Surya.Diameter Bulan adalah 3.476 km, massa Bulan kurang lebih 1% dari massa Bumi (1% dari 5,98 x 1024 kg), dan jarak Bulan – Bumi rata-rata 384.330 km. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu Bulan mengelilingi sumbunya sediri (rotasi), Bulan mengelilingi Bumi (revolusi), dan bersama-sama Bumi, Bulan mengelilingi Matahari. Kala rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya, artinya sekali Bulan mengelilingi Bumi, sekali pula mengelilingi sumbunya. Akibat dari itu bagian muka Bulan yang menghadap Bumi selalu sama. Bidang orbit Bulan miring dengan sudut 50 terhadap bidang ekliptika (bidang orbit Bumi). Fasa (bentuk) Bulan tergantung posisinya relatif terhadap Bumi dan Matahari. Jika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari dikatakan bulan berada dalam konjungsi, pada waktu itu hanya sisi Bulan menjauhi Bumi disinari Matahari, fasa Bulan adalah bulan baru atau bulan muda. Sealiknya jika Bulan berada pada sisi Bumi yang membelakangi Matahari disebut Bulan dalam oposisi yang seluruh bulatan Bulan menghadap Bumi disinari cahaya Matahari, fasa Bulan adalah bulan penuh atau bulan purnama. Bulan tidak memiliki atmosfer akibatnya suhu Bulan berubah dengan cepat, tidak ada perambatan bunyi sehingga keadaannya sepi, langitnya hitam kelam, dan meteor mudah jatuh menghancurkan permukaan Bulan. Bulan sinodik adalah periode revolusi Bulan relatif terhadap Matahari, interval waktu dari bulan baru ke bulan baru berikutnya adalah 29,5 hari, sedangkan bulan sideral adalah periode bulan relatif terhadap Bintang (dari fasa ke fasa = 27,3 hari). 13 TES FORMATIF 1 Petunjuk: Pilihlah: A. Jika kedua pernyatan itu benar dan keduanya ada hubungan sebab-akibat, B. Jika kedua pernyataan itu benar tetapi keduanya tidak ada hubungan sebab-akibat, C. Jika salah satu pernyataan benar, dan D. Jika kedua pernyataan salah. 1. Yang dimaksud dengan Terra, yaitu bagian Bulan yang merupakan daerah gurun batu gelap. SEBAB Ketika bulan purnama, Bulan memantulkan cahaya kemilau dengan tebing yang tinggi yang dikenal manusia di Bumi dengan nama kawah Tycho. 2. Orbit Bulan adalah elips dengan Bumi pada salah satu fokus. SEBAB Jarak Bulan – Bumi terjauh disebut apogee. 3. Langit di Bulan adalah hitam sedangkan langit di Bumi adalah biru. SEBAB Permukaan Bulan tidak memilki atmosfer sedangkan permukaan Bumi memiliki atmosfer 4. Kedudukan bulan muda atau bulan baru, yaitu keadaan Bulan berada dalam konjungsi. SEBAB Pada waktu Bulan berkonjungsi sisi Bulan menjauhi Bumi disinari Matahari. 14 5. Pada saat bulan purnama atau bulan penuh, keadaan Bulan berada dalam oposisi. SEBAB Seluruh bagian Bulan yang menghadap Bumi mendapat cahaya Matahari. 6. Pada bulan baru atau bulan muda, Bulan tampak di atas horison pada siang hari dan masih tampak gelap. SEBAB Pada bulan baru atau bulan muda cahaya matahari menyinari bagian Bulan yang menghadap Bumi. 7. Suhu di Bulan dapat berubah dengan cepat, misalnya bagian Bulan yang mendapat cahaya Matahari mencapai 1100C sedangkan yang tidak mendapat cahaya Matahari mencapai minus 1730C. SEBAB Kedudukan Bulan sangat dekat dengan Matahari. 8. Interval waktu yang dibutuhkan agar Bulan melalui seluruh fasanya (dari bulan baru ke bulan baru berikutnya) disebut sinodik. SEBAB Satu bulan sinodik sama dengan 29 hari, 12 jam, 44 menit, 2,8 detik. 9. Interval waktu bulan sinodik menjadi dasar bagi bulan kalender. SEBAB Satu bualn sinodik sama dengan 29,5 hari (1 tahun = 354 hari). 10. Bulan sideral yaitu periode revolusi Bulan relatif terhadap Matahari. SEBAB Bulan sinodik yaitu periode revolusi Bulan relatif terhadap Bintang. 15 BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang ada pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan belajar 1. Rumus: Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x 100% 10 Arti Tingkat Penguasaan: 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup ≤ 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2, bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 16 Kegiatan Belajar 2 Kalender Bulan, Gerhana, dan Pasang Surut Air Laut Pada bahan belajar mandiri (BBM) yang lalu, Anda telah mempelajari tentang Kalender Surya atau Tahun Syamsiah yang berdasarkan perhitungan lamanya pergeseran semu Matahari sepanjang lingkaran ekliptika. Selain itu, sampai sekarang masih ada juga kalender yang berdasarkan perhitungan lamanya peredaran bulan mengelilingi Bumi, yaitu Kalender Bulan atau Tahun Komariah. Revolusi Bulan mengelilingi Bumi dan keduanya bersama-sama mengeliligi Matahari, selain dijadikan dasar perhitungan kalender bulan juga menyebabkan peristiwa gerhana dan pasang surut air laut. 1. Kalender Bulan (Tahun Komariah) Kalender bulan, perhitungannya berdasarkan bulan sinodik, yaitu interval waktu yang dibutuhkan agar bulan melalui seluruh fasanya, misalnya dari bulan baru hingga bulan baru berikutnya. Lamanya peredaran bulan sinodik sekitar 29,5 hari (tepatnya 29 hari 13 jam (Simamora, P. , 1975: 78). Kalender Hijriah (Kalender Islam) Kaum Islam mendasarkan perhitungan kalender berdasarkan peredaran bulan sinodik sebagaimana dijelaskan di atas. Agar jumlah hari dalam sebulan bulat, maka umur bulan berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian jumlah hari dalam satu tahun hijriah adalah 29,5 x 12 atau (6 x 30) + (6 x 29) hari = 354 hari. Kalender Hijriah atau Kalender Islam dimulai dengan Bulan Muharam yang berjumlah 30 hari. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 12.2.1 di bawah. 17 Tabel 12.2.1 Nama-nama bulan dalam Kalender Hijriah Nomor Bulan Nama Bulan Jumlah hari 1. Muharam 30 2. Safar 29 3. Rabiulawal 30 4. Rabiulakhir 29 5. Jumadilawal 30 6. Jumadilakhir 29 7. Rajab 30 8. Sya’ban 29 9. Ramadhan 30 10. Syawal 29 11. Zulkaidah 30 12 Zuljijah 29 Jumlah hari setiap bulan 30 dan 29 hari ini dimaksudkan untuk menyesuaikan pada peredaran bulan sinodik, tetapi waktu peredaran bulan sinodik ini masih berlebih sedikit dari 29,5 hari, yakni 29,53 – 29,5 = 0,03 hari, maka dalam satu tahun jumlah ini menjadi 12 x 0,03 = 0,36 hari = + 8,5 jam. Untuk membetulkan kelebihan ini maka diadakan tahun kabisat yang berjumlah 355 hari dengan menambah 1 hari pada bulan ke-12 (Bulan Zulhijah) yang pada tahun biasa 29, hari pada tahun kabisat berjumlah 30 hari. Tahun kabisat ini terjadi 11 kali dalam 30 tahun, yaitu tahun-tahun ke-2, ke-5, ke-7, ke-10, ke-13, ke-16, ke-18, ke-21, ke-24, ke-26, dan ke-28. Pada kenyataannya, untuk menentukan penanggalan Kalender Hijriah sering orang mengamati bulan pada saat tenggelam Matahari (ru’yat) untuk menentukan hari pertama (Colondro) dari bulan berikutnya. 18 Kalender Hijriah atau Kalender Islam lebih pendek 11 atau 12 hari dari Kalender Surya (Tahun Masehi/Gregorian). Oleh sebab itu hari-hari raya Islam tiap tahun lebih dahulu 11 atau 12 hari dari Kalender Masehi. Kalender Hijriah (Kalender Islam) dimulai dari tahun 622 Masehi, pada saat Nabi Muhammad S.A.W hijrah dari Mekah ke Madinah. Kalender Syaka (Jawa Hindu), dan Kalender Sultan Agung (Jawa Islam) Menurut Simamora, P. (1975: 78-79) bahwa Kalender Syaka mulai tahun 78 Masehi pada waktu raja bangsa Syaka di India naik takhta. Kalender ini mendasarkan perhitungannya pada pergeseran semu Matahari. Perhitungan kalender ini dibawa bangsa Hindu ke Indonesia sehingga kalender ini disebut Kalender Jawa Hindu. Pada tahun 1555 Syaka (1093 Hijriah atau 1633 Masehi), Sultan Agung menyesuaikan Kalender Syaka dengan Kalender Hijriah. Kalender ini bernama Kalender Jawa Islam. Perhitungannya didasarkan pada peredaran bulan sinodik, tetapi bilangan tahun pada Kalender Syaka itu diteruskan sampai sekarang. Satu tahun pada Kalender Jawa Islam sama dengan Kalender Hijriah, yaitu 1 tahun biasa 354 hari dan 1 tahun kabisat 355 hari. Namun demikian, Kalender Jawa Islam dimulai dengan Bulan Suro (30 hari) dan tahun kabisatnya hanya 3 kali dalam satu windu (8 tahun). 2. Gerhana Sebagaimana Anda ketahui bahwa bidang edar Bulan miring membetuk sudut 0 5,1 (5,090) terhadap ekliptika (bidang edar Bumi). Bumi beredar mengelilingi Matahari dan Bulan beredar mengelilingi Bumi. Jadi, dalam peredaran Bulan mengelilingi Bumi, Bulan itu memotong bidang edar Bumi sebanyak dua kali. Perhatikan gambar 12.2.1 di bawah! 19 Gambar 12.2.1 Sudut antara bidang edar Bumi dan Bulan sebesar 5,090 Setiap satu bulan satu kali, Bulan akan berada antara Bumi dan Matahari, saat seperti itu disebut fasa bulan baru, yaitu Bulan dalam kedudukan berkonjungsi. Jika pada saat itu Matahari – Bulan – Bumi berada dalam satu garis lurus maka bayangan Bulan akan mengenai Bumi. Pada saat itu akan terjadi peristiwa gerhana matahari. Sebaliknya, jika Bulan berada di dalam bayangan Bumi, yaitu pada kedudukan Matahari - Bumi – Bulan terletak pada garis lurus maka akan terjadi peristiwa gerhana bulan. Pada saat itu Bulan berada dalam fase bulan purnama, yaitu saat Bulan dalam kedudukan beroposisi (Dirdjosoemarto,S.,dkk., 1991: 420). Kedudukan Matahari, Bumi, dan Bulan untuk kedua peristiwa terliat pada gambar 12.2.2 di bawah ini. 20 Gambar 12.2.2: Kedudukan Matahari, Bumi, dan Bulan pada saat Gerhana matahari dan bulan Gerhana Matahari (Solar Eclipses) Untuk membicarakan gerhana matahari ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena jarak antara Matahari ke Bumi berubah antara 23.100r dan 23.900r serta jarak antara Bumi ke Bulan antara 57r dan 64r (r adalah jari-jari Bumi). Gerhana Matahari mungkin terjadi bila: 1) Kerucut bayang-bayang bulan cukup panjang untuk mengenai Bumi. 2) Bulan berada di simpul (node), atau pada jarak tertentu dari simpul. 3) Bulan dalam kedudukan konjungsi, yaitu pada bulan baru. (Dirdjosoemarto,S.,dkk., 1991: 421-425) 21 Ada tiga jenis gerhana matahari, yaitu: a. Gerhana Matahari Total Gerhana Matahari Total terjadi pada saat jarak Bulan – Matahari yang paling jauh (563.319 km), sehingga bayangan inti Bulan dapat jatuh di Bumi. Perhatikan gambar 12.2.3! Gambar 12.2.3: Gerhana Matahari total b. Gerhana Matahari Partial Gerhana Matahari Partial terjadi pada saat Bulan berada pada daerah bayangan penumbra sehingga ada bagian Matahari yang terlihat normal. Perhatikan gambar 12.2 4. Gambar 12.2.4: Gehana Matahari Partial 22 c. Gerhana Matahari Cincin Gerhana Matahari Cincin terjadi kalau jarak Bulan mencapai jarak terjauh dari Bumi (405.530 km), sehingga kerucut bayang-bayang inti (umbra) tidak sampai ke Bumi, permukaan Bumi hanya dikenai oleh perpanjangan umbra. Pengamat gerhana akan melihat matahari tampak sebagai cincin putih di sekitar bola hitam. Perhatikan gambar 12.2.5 di bawah. Gambar 12.2.5: Gerhana Matahari Cincin Ada beberapa hal penting tentang Gerhana Matahari: 1) Gerhana Matahari akan terjadi jika bulan baru berada pada jarak 170 dari salah satu titik simpul. 2) Satu bulan kemungkinan dapat terjadi gerhana matahari dua kali. 3) Bagian Matahari yang tertutup lebih dahulu adalah bagian sebelah kanan (barat). 4) Gerhana Matahari hanya terlihat dari sebagian permukaan Bumi saja, yaitu permukaan yang tertutup oleh bayang-bayang Bulan. 5) Gerhana Matahari Total paling lama hanya tujuh menit, hanya terlihat di daerah sempit di permukaan Bumi, di luar daerah itu hanya terlihat gerhana sebagian. 6) Gerhana Matahari, sebenarnya Matahari tidak kehilangan cahayanya tetapi hanya sebagian cahayanya tidak sampai di Bumi karena terhalang oleh Bulan. 23 Gerhana Bulan (Lunar Eclipses) Bumi dan Bulan yang memperoleh pancaran sinar Matahari membentuk bayangan yang berbentuk kerucut. Bayangan Bulan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian gelap yang disebut umbra dan bagian yang tidak begitu gelap disebut penumbra. Kedua bagian bayangan itu dapat dilihat pada gambar 12.2.6! Begitu juga Bumi memiliki bayangan umbra dan penumbra seperti yang terjadi pada Bulan. Gambar 12.2.6: Bayangan Umbra dan Penumbra Bulan Gerhana bulan terjadi bila lintasan peredaran Bulan dan ekliptika berimpitan, pada saat Bulan dan Matahari itu beroposisi (bertentangan), maka akan terjadi gerhana bulan total. Hal itu terjadi karena Bulan seluruhnya masuk ke dalam kerucut bayangan inti (umbra) Bumi. Jika sebagian saja dari Bulan masuk ke bayangan umbra Bumi, terjadilah gerhana bulan partial (sebagian). Akan tetapi bila Bulan hanya memasuki bayangan penumbra saja, maka tidak akan terjadi gerhana bulan (Gambar 12.2.7). Gerhana bulan partial dapat terjadi sesudah dan sebelum terjadi gerhana bulan total. 24 Gambar 12.2.7: Gerhana Bulan Total Ada beberapa hal penting dari gerhana bulan, yaitu: 1) Gerhana bulan hanya akan terlihat pada bulan purnama dan pada jarak 120 dari simpul (node). 2) Pada gerhana bulan, bagian Bulan sebelah kiri (timur) yang akan tertutup lebih dahulu kemudian berakhir pada bagian sebelah kanan (barat). 3) Dalam satu bulan sinodis, satu kali kemungkinan terjadi gerhana bulan. 4) Pada gerhana bulan total, seluruh peristiwa berlangsung 220 menit, 2 x 60 menit untuk 2 kali gerhana partial dan 100 menit berlangsungnya gerhana total. 5) Pada gerhana bulan, gejalanya dapat dilihat diseluruh bagian Bumi yang pada waktu itu dapat melihat Bulan 6) Bagian Bulan yang tertutup memang tidak memberi cahaya sebab Bulan tidak mempunyai cahaya sendiri. 25 Frekuensi Terjadinya Gerhana Gerhana matahari total kira-kira sama seringnya dengan gerhana bulan dalam setiap tahun. Akan tetapi kita jauh lebih sering melihat gerhana bulan daripada gerhana matari total. Sebabnya daerah di Bumi yang mengalami gerhana matahari total hanya merupakan jalur yang sempit. Diameter umbra di permukaan Bumi paling besar hanya 264 km, sebalikya gerhana bulan dapat dilihat di semua tempat di Bumi pada malam hari. Perlu dicatat suatu gerhana matahari total yang penting dapat dilihat di Indonesia pada tanggal 11 Juni 1983. Gerhana matahari total ini terlihat di Jawa Tengah dan Sulawesi bagian Selatan. Di tempat-tempat itu orang dapat melihat total selama 5,4 menit. Terulangnya Gerhana yang Serupa Untuk mengetahui terulangnya kembali gerhana, perlu kita definisikan dahulu beberapa macam bulan, yaitu: 1) Satu bulan sinodis, yakni waktu Bulan dari fasa ke fasa itu lagi = 29,5306 hari 2) Satu bulan draconitis, yakni waktu bulan dari dan ke suatu kedudukan yang sama terhadap garis simpul = 27,2222 hari 3) Satu bulan anomalitis, yakni waktu bulan dari dan ke suatu kedudukan yang sama terhadap perigee = 27,5545 hari. Gerhana yang serupa akan terulang jika: (1) Bulan pada fasa yang sama (bulan baru atau purnama). (2) Kedudukan Bulan terhadap simpul sama. (3) Jarak Bumi-Bulan sama. 26 Jelas bahwa: Syarat (1) dicapai setiap kelipatan bulan sinodis, Syarat (2) dicapai setiap kelipatan bulan draconitis, Syarat (3) dicapai setiap kelipatan bulan anomalitis. Hal ini terjadi antara lain setiap: 223 bulan sinodis : 6.585,321 hari, 242 bulan draconitis : 6.585,357 hari, 239 bulan anomalitis : 6.585,538 hari, selang waktu itu kira-kira 18 tahun. Jangka waktu berulangnya gerhana serupa ini telah dicatat oleh orang-orang Babylon beberapa abad sebelum Masehi. Selang waktu itu disebut periode saros. Cara ini dapat digunakan untuk meramalkan gerhana. Gerhana yang serupa baik gerhana bulan maupun gerhana matahari, akan terulang setiap periode saros. Gerhana yang berurutan dalam selang 18 tahun itu dikatakan dalam seri saros yang sama. Tentu saja dalam selang 18 tahun itu terjadi banyak gerhana tetapi tidak pada seri yang sama. Oleh karena 223 bulan sinodis tidak tepat sama dengan 242 bulan draconitis dan 239 bulan anomalitis, maka gerhana dalam satu saros tidak akan tepat sama. Dalam suatu seri, gerhana yang mirip akan terjadi setiap 18 tahun. Pada gerhanagerhana berikutnya perbedaan ini mungkin besar. Setelah kira-kira 70 kali gerhana dalam suatu seri saros, garis simpul akan keluar dari batas ekliptika, dan gerhana dalam seri itu selesai. 3. Pasang Surut Air Laut Air laut terjadi pasang naik dan pasang surut disebabkan gaya tarik Bulan atau gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi berdasarkan hukum Newton. 27 Hukum Newton berbunyi: Dua benda tarik menarik dengan kekuatan yang berbanding lurus dengan besarnya massa I dan massa II dan berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya. Menurut hukum Newton ini makin besar jaraknya makin kecil gaya tariknya. Pasang itu disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan dan Matahari terhadap Bumi. Akan tetapi karena Bulan jauh lebih dekat maka gaya gravitasinya lah terutama yang menyebabkan pasang. Memang pasang karena Matahari hanya 5/11 pasang karena Bulan, tetapi jika Bulan dan Matahari itu bekerja sama, yaitu pada waktu bulan baru dan bulan purnama, maka terjadilah pasang yang besar sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 12.2 8 di bawah ini. Gambar 12.2.8: Pasang karena gaya grafitasi Bulan dan Bumi 28 Pasang Surut Pasang surut umumnya terjadi dua kali dalam sehari yang di tengah laut juga dapat menyebabkan mengalirnya arus laut, yaitu dari daerah dimana sedang mengalami pasang (air laut naik) dan akan mengalir ke segala jurusan, sehingga air laut di sepanjang pantai itu terdesak dan naik maka terjadilah pasang. Kejadian pasang surut umumnya di pantai lepas (samudra), sehingga semalam itu terjadi dua kali pasang surut. Pasang mulai kira-kira pukul 12.00 siang dan pukul 24.00 malam, sedangkan surut mulai pukul 06.00 pagi dan pukul 18.00 sore. Pasang Purnama dan Pasang Mati Selain dari pasang surut yang biasa dan terjadi dua kali sehari, dapat terjadi pula pasang surut yang istimewa tinggi dan rendahnya. a. Pasang Purnama Pasang purnama terjadi pada kedudukan bulan baru dan pada bulan purnama. 1) Bulan baru Pada kedudukan ini Bulan dan Matahari berada pada kedudukan konjungsi (searah), sehingga gaya tariknya saling membantu dan saling memperkuat. Air laut di A pada gambar 12.2.8, ditarik oleh Bulan dan Matahari sehingga terjadilah di A dan C pasang yang amat tinggi, lebih tinggi dari biasanya, yang kita sebut pasang purnama. Di C air laut itu juga naik, akibatnya gaya tarik Bulan dan Matahari lebih kecil daripada di A, karena jarak ke Bulan dan Matahari berbeda 2 x jari-jari Bumi yang panjangnya 6.576 km, sehingga air laut di sana cenderung ingin melambung ke atas karena gaya beratnya yang berkurang (seperti balon karet yang diisi gas karbit melambung). 29 2) Bulan Purnama Pada kedudukan ini, Bulan dan Matahari berada pada kedudukan oposisi (berlawanan/berhadap-hadapan) dan gaya tariknya saling membantu pula sehingga di A dan C (gambar 12.2.8) terjadi pasang yang amat tinggi, yang disebut pasang purnama. b. Pasang Mati Pasang mati terjadi pada kedudukan bulan pada peremptan awal (PA) dan perempatan akhir (PP) pada gambar 12.2.8, ketika gaya tarik Bulan dan Matahari saling mengurangi, sehingga pasang di B dan D itu tidak begitu tinggi, dan disebut pasang perbani atau pasang mati. LATIHAN 2 Setelah Anda mempelajari uraian materi di atas, untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda, coba jawab atau kerjakan latihan di bawah ini. 1. Apa yang Anda ketahui tentang Kalender Bulan? 2. Mengapa gerhana tidak terjadi setiap bulan baik pada baru maupun pada bulan purnama? 3. Jelaskan, beberapa hal penting yang terjadi atau berhubungan dengan gerhana Matahari! 4. Jelaskan, beberapa hal penting yang terjadi atau berhubungan dengan gerhana bulan! 5. Jelaskan, mengapa pada kedudukan bulan baru dan bulan purnama terjadi pasang yang sangat tinggi? 30 PETUNJUK JAWABAN LATIHAN Untuk mengetahui kebenaran jawaban Anda dalam mengerjakan latihan, silakan Anda telaah jawaban berikut ini atau mintalah bantuan Tutor/Dosen pembimbing. 1. Kalender bulan adalah kalender yang mendasarkan perhitunganya pada peredaran bulan sinodis, yaitu waktu yang diperlukan Bulan mengedari Bumi mulai bulan baru hingga bulan baru berikutnya. Lamanya peredaran bulan sinodis yaitu 29 hari 13 jam. 2. Seandainya lintasan Bulan mengelilingi Bumi berimpit dengan lintasan Bumi mengelilingi Matahari (ekliptika) maka dapat dipastikan bahwa setiap bulan baru akan terjadi gerhana Matahari dan setiap bulan purnama akan terjadi peristiwa gerhana bulan. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak demikian karena lintasan Bulan mengelilingi Bumi membentuk sudut 5,1 derajat. 3. Untuk menjawab nomor ini, Anda pelajari kembali tentang gerhana Matahari. 4. Untuk menjawab nomor ini, Anda pelajari kembali tentang gerhana Bulan. 5. Untuk menjawab soal latihan ini, Anda harus mengkaji tentang gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap permukaan Bumi seperti pada gambar 12.2.8. RANGKUMAN Kalender Bulan perhitungannya berdasarkan bulan sinodik yang lamanya 29 hari 13 jam. Kalender Bulan yang masih digunakan di Indonesia adalah kalender Hijriah dan Jawa Islam. Kalender Hijriah atau kalender Islam dimulai dengan bulan Muharam yang berjumlah 30 hari. Jumlah hari setiap bulannya adalah 30 dan 29 hari guna menyesuaikan dengan peredaran bulan sinodik. Untuk menentukan hari pertama (colodro) dari bulan berikutnya sering orang dengan mengamati bulan pada saat tenggelam matahari, yang disebut ru’yat. Kalender Hijriah lebih pendek 11 atau 12 31 hari lebih pendek daripada kalender Masehi. Kalender Hijriah dimulai pada tahun 622 Masehi pada saat Nabi Muhammad S.A.W. hijrah dari Mekah ke Madinah. Gerhana Matahari terjadi pada saat fasa bulan baru, yaitu Bulan dalam kedudukan konjungsi, Matahari – Bulan – Bumi berada dalam garis lurus. Sebaliknya Gerhana Bulan terjadi pada saat fasa bulan purnama, yaitu Bulan dalam kedudukan oposisi, Matahari – Bumi – Bulan terletak pada garis lurus (garis edar Bulan berimpitan dengan garis ekliptika). Gerhana yang serupa dapat terjadi setiap periode saros, yaitu kurang lebih berselang 18 tahun. Terjadinya pasang naik dan pasang surut disebabkan gaya tarik Bulan, atau gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi. TES FORMATIF 2 Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat! 1. Yang menjadi dasar perhitungan kalender bulan adalah, kecuali …. A. bulan siderik B. bulan draconitis C. bulan sinodik D. bulan anomalitis 2. Interval waktu yang dibutuhkan dalam bulan sinodik agar bulan melalui seluruh fasanya dari bulan baru sampai bulan baru berikutnya adalah …. A. 30 hari B. 29 hari 13 jam C. 29 hari D. 27 1/3 hari 32 3. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi selain menjadi dasar dalam perhitungan kalender Bulan, juga menyebabkan peristiwa, kecuali …. A. gerhana bulan B. gerhana matahari C. pasang surut air laut D. terjadinya siang dan malam 4. Yang menggunakan perhitungan Bulan sinodik dalam menentukan penanggalan adalah …. A. Kalender Hijriah B. Kalender Saka C. Kalender Gregorius D. Kalender Yulian 5. Kalender Islam dimulai sejak …. A. dilahirkan Nabi Muhammad S.A.W. B. wafatnya Nabi Muhammad S.A.W. C. diagkatnya Nabi Muhammad S.A.W menjadi Rosul D. pindahnya Nabi Muhammad S.A.W. dari Mekah ke Madinah 6. Terjadinya peristiwa gerhana jika kedudukan …. A. Bulan, Bumi, dan Matahari dalam konjungsi dan oposisi B. Bulan, Bumi, dan Matahari konjungsi dan oposisi dalam satu garis lurus C. Bulan, Bumi, dan Matahari dalam konjungsi dan oposisi dengan sudut 5,10 D. Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk sudut 150 7. Gerhana Matahari terjadi pada saat fasa …. A. Bulan baru malam B. Bulan baru siang C. Bulan purnama siang D. Bulan purnama malam 8. Selang waktu gerhana yang serupa disebut …. A. waktu bulan sinodik B. kedudukan berkonjungsi 33 C. periode saros D. batas ekliptika 9. Pasang yang terjadi pada saat bulan mati disebut …. A. pasang perbani B. pasang purnama C. pasang surut D. pasang perempat awal (PA) 10. Terjadinya pasang air laut yang sangat tinggi akibat dari gaya tarik …. A. Bulan terhadap Bumi B. Matahari terhadap Bumi C. Matahari terhadap Bulan D. Bulan bersama Matahari terhadap Bumi BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Cocokkanlah hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang ada pada bagian belakang BBM ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan belajar 2. Rumus: Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x 100% 10 Arti Tingkat Penguasaan: 90% - 100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup ≤ 69% = Kurang Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda telah berhasil mempelajari Konsep Dasar Bumi Antariksa untuk SD, bagus! Akan tetapi apabila 34 tingkat penguasaan Anda di bawah 80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai. 35 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Tes Formatif 1 1. C., sebab pernyataan kesatu salah, dan pernyataan kedua benar 2. C., sudah jelas 3. A., kedua pernyataan itu benar dan ada hubungan sebab-akibat 4. A., sudah jelas 5. B., sebab kedua pernyataan itu benar tetapi tidak ada hubungan sebab-akibat 6. C., sudah jelas 7. C., sudah jelas 8. B., sebab kedua pernyataan itu benar tetapi tidak ada hubungan sebab-akibat 9. A., kedua pernyataan itu benar dan ada hubungan sebab-akibat 10. D., sebab kedua pernyataan itu salah. Bulan sidereal adalah periode bulan relative terhadap bintang, sedangkan bulan sinodik adalah periode revolusi bulan relative terhadap matahari. Tes Formatif 2 1. C. (bulan anomalis), sebab dasar perhitungan Kalender Bulan adalah bulan siderik, bulan draconitis, dan bulan sinodik 2. B. (29 hari 13 jam), sebab bulan sinodik itu 29,5 hari 3. D. (terjadinya siang dan malam), sudah jelas 4. A. (Kalender Hijriah), sebab Kalender Saka (Jawa Hindu), Kalender Gregorius, dan Kalender Yulian perhitungannya berdasarkan perputaran semu Matahari 5. D. (Pindahnya Nabi Muhammad,SAW dari Mekah ke Madinah), sebab pindah sama dengan hijriah 6. B. (Bulan, Bumi, dan Matahari konjungsi dan oposisi dalam satu grs.lurusa), jelas 7. B. (Bulan baru siang), sudah jelas 8. C. (Periode saros), sudah jelas 36 9. B. (pasang purnama), sudah jelas 10. D. (Bulan bersama Matahari terhadap Bumi), sebab Bulan dan Matahari pada kedudukan oposisi, dan gaya tariknya saling membantu 37 GLOSARIUM Apogee : bahasa Yunani: ap artinya jauh, gee artinya Bumi, lintasan terjauh ketika Bulan mengedari Bumi Hijrah : pindah, pindahnya Nabi Muhammad S.A.W. dari Mekah ke Madinah Kalender : bahasa Yunani: Colodro atinya hari pertama, penanggalan Konjungsi : conjuction, searah, berhadap-hadapan Marta : daerah gurun batuan gelap di Bulan Meteorit : benda angkasa yang jatuh sampai di Bulan/Bumi Oposisi : berlawanan Perigee : bahasa Yunani: peri artinya dekat, gee artinya Bumi, terdekat Sideral : bulan sideral, revolusi Bulan relatif terhadap Bintang Sinodik : bulan sinodik, revolusi Bulan relatif terhadap Matahari Terra : daerah yang terlihat terang (bagian Bulan) Umbra : inti, bayangan inti pada gerhana 38 DAFTAR PUSTAKA Dirdjosoemarto, Soendjojo, dkk.. (1991). Pendidikan IPA 2, Buku II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi. Hidayat, Bambang, dkk., (1978). Bumi dan Antariksa 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Simamora, P.. (1975). Ilmu Falak. Jakarta: CV Pejuang Bangsa. Tjasyono, B. HK.. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bekerja Sama dengan Program Pascasarjana UPI. 39