pengaruh ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, size

advertisement
PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE,
PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN
KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA
EFEK INDONESIA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
KHOMEIDIKA ULYFAH FIMA
B 200 100 223
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:
PENGARUH
UKURAN
PROFITABILITAS,
SIZE,
DEWAN
KOMISARIS,
KEPEMILIKAN
LEVERAGE,
INSTITUSIONAL,
DAN
KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA
EFEK INDONESIA
Yang ditulis oleh:
KHOMEIDIKA ULYFAH FIMA
B 200 100 223
Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi
syarat untuk diterima.
Surakarta,
Maret 2014
Pembimbing
(Dr. Zulfikar, SE. M.Si)
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
( Dr. Triyono, SE, Ak, M.Si )
PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, LEVERAGE,
PROFITABILITAS, SIZE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN
KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN CSR
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA
EFEK INDONESIA
KHOMEIDIKA ULYFAH FIMA
(B200100223)
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: [email protected]
ABSTRAKSI
CSR atau Corporate Social Responsibility adalah suatu gagasan yang
menjadikan perusahaan tidak hanya bertanggung jawab pada keuangan
perusahaan saja, melainkan juga bertanggung jawab terhadap sosial dan
lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat
pengaruh antara variabel independen yang terdiri atas ukuran dewan komisaris,
leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan (size), kepemilikan institusional, dan
kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan CSR.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan tahunan secara berturut-turut
pada tahun 2009 – 2011 yang mempunyai laba positif dan mengungkapkan
informasi tanggung jawab sosial. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda yang menggambarkan hubungan
antara ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan (size),
kepemilikan insitusional, dan kepemilkan saham publik terhadap pengungkapan
CSR. Penggunaan metode ini dilakukan setelah memenuhi uji asumsi klasik. Uji
asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
dan uji autokolerasi.
Berdasarkan uji asumsi klasik dalam penelitian menunjukkan tidak
terjadi penyimpangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan
komisaris, leverage, dan ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Sedangkan profitabilitas,
kepemilikan institusional, dan kepemilikan saham publik tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).
Kata Kunci : CSR, ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, size,
kepemilikan institusional, kepemilikan saham publik.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan yang di hadapi perusahaan semakin banyak dengan
seiring berkembangnya dunia usaha. Lingkungan sosial perusahaan
merupakan hal yang berkaitan langsung dengan kegiatan suatu perusahaan.
Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau
konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab
mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Dampak sosial yang ditimbulkan oleh masing-masing perusahaan tidak
selalu sama, mengingat perusahaan satu dengan yang lainnya sangatlah
berbeda sekalipun perusahaan tersebut berada dalam satu jenis usaha yang
sama. Adapun faktor-faktor yang membedakan perusahaan disebut juga
karakteristik perusahaan, yang diantaranya adalah ukuran perusahaan (size),
tingkat likuiditas, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, kendala sosial yang
dimiliki, umur perusahaan, profil perusahaan, struktur dewan komisaris,
negara pemilik suatu perusahaan, negara tempat didirikannya perusahaan,
dan lain-lain. Semakin kuat karakteristik yang dimiliki suatu perusahaan
tersebut dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik akan semakin
banyak pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik (Veronica,
2009 dalam Agustina, 2013).
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
2. Untuk
menganalisis
apakah
leverage
berpengaruh
terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
3. Untuk
menganalisis
apakah
profitabilitas
berpengaruh
terhadap
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
4. Untuk menganalisis apakah ukuran perusahaan (size) berpengaruh
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
5. Untuk menganalisis apakah kepemilikan institusional berpengaruh
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
6. Untuk menganalisis apakah kepemilikan saham publik berpengaruh
terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
TINJAUAN PUSTAKA
1. Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi
suatu organisasi atau secara sukarela mengintegrasikan perhatian
terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya
dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang
hukum (Darwin, 2004 dalam Anggraini 2006).
2. Ukuran Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah pihak yang berperan penting dalam
menyediakan laporan keuangan perusahaan yang reliable (Chtourou et.
al., 2001 dalam Antonia 2008).
3. Leverage
Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata
ekuitas pemegang saham (Fahrizqi, 2010).
4. Profitabilitas
Profitabilitas
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
dalam
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan
ekuitas (Sartono, 2001 dalam ‘Amal, 2011).
5. Ukuran Perusahaan (Size)
Perusahaan besar merupakan emiten yang banyak disoroti,
pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis
sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan (Sembiring, 2005).
6. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan
oleh institusi keuangan, seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun,
dan asset management (Koh, 2003; Veronica dan Bachtiar, 2005; dalam
Badjuri, 2011).
7. Kepemilikan Saham Publik
Perusahaan yang telah go public dan telah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI), adalah perusahaan yang memiliki proporsi kepemilkian
oleh publik, yang artinya semua aktivitas yang dilakukan perusahaan dan
keadaan perusahaan wajib dilaporkan dan diketahui oleh publik karena
publik sebagai salah satu pemegang saham.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang menganalisis hubungan satu variabel dengan
variabel lainnya atau bagaimana pengaruh variabel satu dengan variabel
lainnya. Dalam penelitian ini mengacu pada data yang berupa angka
sehingga dapat dikategorikan sebagai penelitian yang bersifat kuantitatif.
B. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
yang terdapat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2011. Metode
pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan pendekatan purposive
sampling. Adapun kriteria dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan secara
berturut-turut pada tahun 2009 – 2011
2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan secara berturut-turut
pada tahun 2009 – 2011.
3.
Perusahaan sampel memiliki laba positif.
4.
Perusahaan manufaktur yang mengungkapkan laporan CSR dalam
laporan tahunan untuk periode tahun 2009 - 2011.
C. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang
bersifat kuantitatif berupa laporan keuangan dan laporan tahunan
perusahaan yang terdaftar di BEI yang dapat diperoleh melalui website
www.idx.co.id dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dengan
periode waktu tahun 2009 – 2011.
D. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Ada dua macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR Disclosure). CSR dihitung
dengen indeks dari GRI 2011 dimana terdapat 10 indikator dan terdiri
dari 121 item pengungkapan taggung jawab sosial perusahaan. Adapun
rumus untuk perhitungan CSR adalah sebagai berikut:
CSRj =
Keterangan:
CSRj : Corporate Social Responsibility Disclosure Perusahaan j
Nj
: jumlah item untuk perusahaan j, Nj = 121
Xij
: dummy variabel: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak
diungkapkan
(Haniffa et. al., 2005 dalam Rawi dan Muchlis, 2010)
2.
Variabel Independen
a. Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris adalah banyaknya jumlah anggota
dewan komisaris dalam suatu perusahaan.
DK = ∑ Dewan Komisaris Perusahaan (Nur dan Priantinah, 2012).
b. Leverage
Leverage menunjukkan seberapa besar asset perushaan
diperoleh atau didanai oleh utang.
Debt it =
(Rawi dan Muchlish, 2010)
c.
Profitabilitas
Penelitian ini menggunakan Return on Asset (ROA) untuk
menentukan proftabilitas.
ROA =
(Nur dan Priantinah, 2012)
d.
Ukuran Perusahaan
Penelitian ini menggunakan logaritma natural total asset untuk
mengukur ukuran perusahaan (size) seperti dalam penelitian Nur dan
Priantinah (2012).
e.
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional di ukur berdasarkan presentase
kepemilikannya seperti dalam penelitian Murwaningsari (2009).
f. Kepemilikan Saham Publik
Kepemilikan saham publik di ukur berdasarkan presentase
kepemilikan sahamnya seperti dalam penelitian Nur & Priantinah
(2012).
E. Metode Analisi Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model
analisis regresi berganda. Pengujian terhadap regresi berganda dapat
dilakukan setelah penelitian memenuhi syarat lolos dari uji asumsi klasik.
1. Uji Asumsi Klasik
a.
Uji Normalitas
Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa nilai
signifikan atau probabilitas 0,997 lebih besar dari 0,05, maka dapat
dinyatakan seluruh data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Dari hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh
variabel independen memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance
lebih dari 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai
signifikan masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokolerasi
Dari hasil uji autokorelasi, diperoleh nilai D-W sebesar 2,071.
Sedangkan nilai du diperoleh sebesar 1,8012. Berdasarkan tabel
Durbin-Watson (DW) dengan k = 6 dan n = 89 Du = 1,8012, maka 4
– Du = 2,1988. Dengan demikian diketahui bahwa dU < d < 4 - dU
sehingga menunjukkan bahwa model regresi tersebut sudah bebas dari
masalah autokolerasi.
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Perhitungan model regresi berganda dilakukan menggunakan
program SPSS for Windows Release 16.0, diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut :
PCSR = 0,129 – 0,009 UDK – 0,069 LEV – 0,015 PROF + 0,019
SIZE+ 0,001 K.INST + 0,001 KSP + e
Menunjukkan bahwa koefisien konstanta, jika tidak ada ukuran
dewan komisaris, leverage, profitabilitas, kepemilikan institusional,
dan kepemilikan saham public maka CSR sebesar 0,129.
Uji t diperoleh hasil sebagai berikut:
1)
Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel ukuran
dewan komisaris sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan H1 diterima, hal ini menunjukkan ukuran dewan
komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR).
2)
Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial (CSR)
Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel
leverage sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan H2
diterima, hal ini menunjukkan leverage berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
3)
Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial (CSR)
Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel
profitabilitas sebesar 0,659 > 0,05. Dapat disimpulkan H3
ditolak, sehingga penelitian ini tidak dapat menyimpulkan
pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab
sosial (CSR).
4)
Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel ukuran
perusahaan (size) sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan H4 diterima, hal ini menunjukkan ukuran
perusahaan
(size)
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaaan (CSR).
5)
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel
kepemilikan institusional sebesar 0,302 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan H5 ditolak, sehingga penelitian ini tidak dapat
menyimpulkan pengaruh kepemilikan institusional terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).
6)
Pengaruh Kepemilikan Saham Publik terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial (CSR)
Diperoleh nilai signifikan statistik t untuk variabel
kepemilikan saham publik sebesar 0,271 > 0,05. Maka dapat
disimpulkan H6 ditolak, sehingga penelitian ini tidak dapat
menyimpulkan pengaruh kepemilikan saham publik terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial (CSR).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Dari hasil uji F, diperoleh nilai signifikan statistik F sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan statistik F < 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris,
leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan (size), kepemilikan
institusional, dan kepemilikan saham publik berpengaruh secara
simultan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
c. Koefisien Determinan (R2)
Dari hasil uji R2, diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,438 atau
43,8%. Hal ini menunjukkan hanya 43,8% variasi pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel
ukuran dewan komisaris, leverage, profitabilitas, ukuran perusahaan
(size), kepemilikan institusional, dan kepemilikan saham publik
sedangkan sisanya sebesar 56,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di
luar model.
F. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan 121 item
pengungkapan CSR yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Variabel
ukuran
dewan
komisaris
berpengaruh
terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai
signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.
2. Variabel leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai signifikan sebesar 0,000
lebih kecil dari α = 0,05.
3. Variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai signifikan
sebesar 0,659 lebih besar dari α = 0,05.
4. Variabel
ukuran
perusahaan
(size)
berpengaruh
terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai
signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05.
5. Variabel kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai
signifikan sebesar 0,302 lebih besar dari α = 0,05.
6. Variabel kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan nilai
signifikan sebesar 0,271 lebih besar dari α = 0,05.
G. Saran
1. Periode yang digunakan dapat diperpanjang.
2. Untuk peneliti selanjutnya daharapkan dapat memperbanyak variabel
independen.
3. Bagi
penelitian
selanjutnya
dapat
menggunakan
semua
jenis
perusahaaan sebagai sampel.
DAFTAR PUSTAKA
‘Amal, Muhammad Ihlashul. 2011. Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikan
Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap
pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.
Agusti, Rosalita Rachma dan Aulia Fuad Rahman. 2011. Relevansi Nilai Laba
dan Nilai Buku: Peran Pengungkapan Corporate Social Responsibility
dan Dewan Komisaris Independen. Simposium Nasional Akuntansi 14.
Aceh.
Agustina, Riza Artha. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
CSR pada Perusahaan Perbankan Konvensional yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam
Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada PerusahaanPerusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional
Akuntansi 9. Padang.
Antonia, Edgina. 2008. Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan
Komisaris Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Proporsi
Komite Audit Independen Terhadap Manajemen Laba. Tesis: Program
Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang.
Badjuri, Achmad. 2011. Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Coorporate
Governance, Pengungkapan Coorporate Social Responsibility (CSR)
Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya Alam di Indonesia. Jurnal
Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1, Hal: 38-54.
Fahrizqi, Anggara. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan
Perusahaan. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. Universitas
Diponegoro.
Febrina, dan I G N Agung Suaryana. 2011. Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Simposium Nasional Akuntansi 14. Aceh.
Ghozali, Imam dan Anis Chairiri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan
Penerbit Unversitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN
979.704.015.1
Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hidayati, Naila Nuur dan Sri Murni. 2009. Pengaruh Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Terhadap Earnings Response Coefficient Pada
Perusahaan High Profile. Jurnal Dinamika Bisnis dan Akuntansi. Vol.
11, No. 1, Hlm. 1-18.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Mananjemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
UGM.
Kamil, Ahmad dan Antonius Herusetya. 2012. Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan Corporate Social
Responsibility. Jurnal Media Riset Akuntansi. Vol. 2, No. 1. ISSN 20882106.
KS, Angling Mahatma Pian. 2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan
Regulasi Pemerintah Terhadap Pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR) Pada Laporan Tahunan di Indonesia. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.
Lako, Andreas. 2011. Deskontruksi CSR dan reformasi Paradigma Bisnis dan
Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Murwaningsari, Etty. 2009. Hubungan Corporate Governance, Corporate
Social Responsibilities dan Corporate Financial Performance Dalam
Satu Continuum. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 11. No. 1, 30-41.
Novita, dan Chaerul D. Djakman. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan
Terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure)
Pada Laporan Tahunan Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan
Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006. Simposium
Nasional Akuntansi 11. Pontianak.
Nur, Marzully dan Denies Priantinah. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility di
Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Berkategori High Profile
yang Listing di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Nominal. Vol. 1, No. 1.
Nurkhin, Ahmad. 2010. Corporate Governance dan Profitabilitas,
Pengaruhnya Terhapdap Pengungkapan CSR Sosial Perusahaan. Jurnal
Dinamika Akuntansi. Vol. 2, No. 1, 46-55.
Nurlela, Rika dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan
Manajemen Sebagai Variabel Moderating. Simposium Nasional
Akuntansi 11. Pontianak.
Permanasari, Wien Ika. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilkan
Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terdapat Nilai
Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Purnasiwi, Jayanti. 2011. Analisis Pengaruh Size, Profitabilitas dan Leverage
Terhadap Pengungkapan CSR Pada Perusahaaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. Universitas
Diponegoro.
Rahajeng, Rahmi Galuh. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporam Tahunan
Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Rawi, dan Munawar Muchlish. 2010. Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan
Institusi, Leverage dan Corporate Social Responsibility. Simposium
Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.
Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan
Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium
Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris Pada
Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi 8. Solo.
Titisari, Kartika Hendra dkk. 2010. Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
www.idx.co.id
Download