Fakultas Teknik, UMRAH 2016 - Repositori Tugas Akhir Universitas

advertisement
1
PERANCANGAN INVERTER UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)
SKALA RUMAH TANGGA
Rico Alvin1, Ibnu Kahfi Bachtiar2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang 29100
E-mail : [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipakai di rumah-rumah, merupakan sistem
pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan. PLTS mempunyai hasil keluaran arus
listrik searah (DC) yang memerlukan baterai atau aki untuk menyimpannya, tetapi tidak bisa
digunakan untuk peralatan elektronik di rumah yang memiliki tegangan arus bolak balik. Agar
energi tersebut dapat digunakan untuk beban yang mempunyai arus bolak-balik (AC) maka
diperlukan alat pengkonversi DC ke AC yaitu inverter. Inverter yang dirancang menggunakan
rangkaian oscillator yang berfungsi sebagai pembangkit gelombang kotak berfrekuensi 50 Hz, dan
rangkaian amplifier yang berfungsi untuk menguatkan tegangan dan gelombang yang dihasilkan
rangkaian oscillator. Keluaran yang dihasilkan inverter ini mempunyai tegangan 200-207 VAC dan
gelombang yang berbentuk kotak dengan frekuensi sebesar 50 Hz, dan telah dilakukan pengujian
dengan menggunakan beban lampu, solder, dan kipas angin.
Kata kunci: Inverter, PLTS, Oscillator, Amplifier
I. PENDAHULUAN
penerangan dimalam hari yang biasanya
A. Latar Belakang
menggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
lampu
dengan
jenis
tegangan DC dan peralatan elektronik
(PLTS) salah satu dari pembangkit yang
lainnya
menggunakan energi alternatif. PLTS
tegangan yang sama. Tetapi untuk
mengkonversi energi surya atau matahari
digunakan pada peralatan listrik yang
menjadi energi listrik.
menggunakan tegangan arus bolak balik
Solar Home System (SHS) atau
dengan
yang
inverter.
menggunakan
dirumah-rumah
panel
surya
yang
mempunyai keluaran arus listrik searah
(DC), dan untuk menyimpan energi
listrik
tersebut
harus
menggunakan
tempat khusus listrik DC seperti baterai
atau aki. Penggunaan listrik DC yang
dihasilkan
PLTS
digunakan
untuk
menggunakan
jenis
(AC), terlebih dahulu dikonversikan
sistem pembangkit listrik tenaga surya
dipakai
yang
menggunakan
Inverter
mengubah
alat
adalah
tegangan
bernama
alat
DC
yang
menjadi
tegangan AC yang dihasilkan aki atau
rangkaian penyearah (adaptor). Hasil
keluaran
tegangan
inverter
AC
nantinya
dengan
berupa
gelombang
berbentuk kotak (NOT Gate) atau
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
sinusoidal, sehingga dapat digunakan
membangkitkan
untuk
peralatan
menggunakan rangkaian oscilator atau
elektronik yang menggunakan jenis
multivibrator yang dirancang dengan
tegangan AC.
frekuensi 50Hz, untuk membangkikan
B.
menghidupkan
gelombang kotak (Square Wave).
Perumusan Masalah
Berdasarkan
gelombang/sinyal
latar
belakang,
Penelitian berikutnya oleh Baraqie
rumusan masalah pada penelitian ini
Tauhid (2014), peneliti membuat inverter
yaitu,
merancang
Pembangkit
inverter
untuk
satu fasa dengan menggunakan teknik
Tenaga
Surya
eliminasi harmonisa pada pembangkitan
Listrik
(PLTS) skala rumah tangga.
pulsa PWM agar meminimalisir kadar
harmonisa
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah,
maka
tujuan
penelitian
ini
adalah
merancang inverter untuk mengubah
inverter
pada
tegangan
sehingga
penyaklaran
dengan
keluaran
mencapai
total
pola
distorsi
harmonisa yang sangat rendah.
sumber tegangan DC menjadi AC, agar
Fadhli MR (2010), melakukan
accumulator (aki) yang digunakan untuk
penelitian yang bertujuan merancang dan
menyimpan
yang
membangun sebuah perangkat inverter
dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga
12V DC to 220V AC dengan frekuensi
Surya (PLTS) dapat difungsikan sebagai
50Hz, dengan gelombang keluaran yang
sumber cadangan (backup energy).
dihasilkan berupa gelombang sinusoidal
D. Manfaat Penelitian
menggunakan rangkaian low pass filter
tegangan
DC
Manfaat penelitian ini adalah
(tapis lolos-rendah atau LPF).
menjadi awal studi untuk membuat
Faizal Arya Samman dkk (2015),
inverter yang kompatibel dengan listrik
dengan judul penelitian perancangan,
rumah
simulasi,
tangga,
khususnya
dalam
dan
analisis
harmonisa
implementasi Pembangkit Listrik Tenaga
rangkaian inverter satu fasa. Peneliti
Surya (PLTS).
menggunakan
II. TINJAUAN PUSTAKA
pemanfaatan snubber terhadap kualitas
A. Kajian Literatur
tegangan keluaran inverter jembatan
filter
pasif
dan
Penelitian yang dilakukan oleh
penuh (full bridge) satu fasa, agar bentuk
Ibnu Syukron (2013) yaitu, pembuatan
tegangan keluaran inverter dari bentuk
inverter untuk Air Conditioner. Peneliti
gelombang kotak menjadi gelombang
membuat inverter satu fasa, dengan
sinusoidal.
metode
yang
digunakan
untuk
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
Penelitian berikutnya oleh Tomi
Yanto
(2015),
yang
berjudul
(DC/Direct Current) menjadi keluaran
tegangan
listrik
bolak
balik
perancangan inverter push pull 12 VDC-
(AC/Alternating Current). Sumber DC
220
menggunakan
tersebut dapat berasal dari battery atau
rangkaian multivibrator astable dengan
aki, panel surya, power supply. Sumber
menggunakan
MN4047B
tegangan yang digunakan adalah 12 atau
membangkitkan gelombang sinus 50 Hz
24 VDC kemudian diubah menghasilkan
dan rangkaian Low Pass Filter (LPF)
tegangan 220 VAC. Tegangan 220 VAC
sebagai filter tapis lolos rendah.
tersebut juga memiliki frekuensi 50 atau
B.
Landasan Teori
60 Hz.
1.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
4.
VAC.
Peneliti
IC
Multivibrator
Multivibrator astable beroperasi
(PLTS)
Pembangkit listrik tenaga surya
terus
menerus
untuk
menghasilkan
adalah sistem pembangkit yang merubah
frekuensi gelombang persegi dengan
energi surya menjadi energi listrikatau
frekuensi penggulungan pulsa tegangan
biasa
mark
disebut
dengan
photovoltaic.
atau
space
tertentu.
Bentuk
Pembangkit listrik tenaga surya ini
rangkaian multivibrator astable yang
menggunakan solar cell, bahan semi
umum diperlihatkan pada gambar 5,
konduktor yang dapat merubah energi
resistor R3 dan R4 adalah resistor beban
foton matahari menjadi listrik.
kolektor dari R1 memberikan panjaran
2.
kepada basis (Ibnu Syukron, 2013).
Solar Home System (SHS)
Solar home system merupakan
suatu pembangkit listrik tenaga surya
berskala kecil yang terdiri dari komponen
panel surya, battery charger controller,
baterai,
dan
inverter.
Beban
yang
dipasang pada pembangkit berskala kecil
ini dapat berupa lampu florescent, radio,
televisi berwarna yang dioperasikan
dalam 4 atau 5 jam setiap hari (Iklim
astable
Global Indonesia, 2011).
3.
Gambar 1. Rangkaian multivibrator
(Sumber: Ibnu Syukron, 2013)
Inverter
untuk
Kapasitor C1 dan C2 masing-
mengubah sumber tegangan listrik searah
masing mengkopel kolektor dari salah
Inverter
digunakan
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
satu transistor ke basis transistor yang
yang diinputkan pada gate, semakin
lain. Saat catu daya dijalankan, kedua
besar tegangan maka semakin besar
transistor mulai mengkonduksikan arus
saluran
sebagai aliran arus basis melalui resistor
menghasilkan
basis. Tetapi penguatan arus DC dan
amplifier, maka akan digunakan dua
waktu
buah N-Channel MOSFET.
penyambungan
dari
kedua
transistor tidak sama, sehingga salah satu
yang
rangkaian
lebih
Kemudian,
memiliki
keluaran
Untuk
rangkaian
MOSFET yang digunakan untuk
transistor akan mengalirkan arus yang
besar
terbentuk.
inverter
ini
adalah
tipe
dari
transistor
lain.
IRFP250N dengan spesifikasi terlihat
apabila
transistor
yang
pada gambar berikut ini:
arus
lebih
lemah
adalah
transistor Q1 dan yang memiliki arus
lebih besar Q2, apabila arus kolektor Q1
membesar
sehingga
tegangan
pada
resistor beban kolektor R3 juga akan
membesar, sehingga potensial menurun.
Gambar 2. Spesifikasi MOSFET
Suatu pulsa tegangan tepi turun negatif
IRFP250N (Sumber: International
kemudian dilewatkan melalui kapasitor
Rectifier, 2000)
C1 untuk memperkecil tegangan basis
III. METODE PERANCANGAN
Q2 sehingga arus yang mengalir pada
A. Perancangan
transistor Q2 berkurang (Ibnu Syukron,
Perancangan
inverter
ini
2013).
membutuhkan bagian-bagian rangkaian
5.
yang
Transistor MOSFET
mendukung
berdirinya
sistem
Metal Oxide Semiconductor FET
inverter tersebut, berikut blok diagram
(MOSFET) adalah suatu jenis FET yang
rangkaian seperti gambar 3 di bawah ini :
mempunyai satu Drain, satu Source dan
satu
atau
dua
Gate.
MOSFET
mempunyai input impedansi yang sangat
Gambar 3. Blok diagram rangkaian
tinggi.
inverter
Ada dua macam tipe MOSFET
yaitu : tipe peningkatan (Enhancement)
dan tipe pengosongan (Depletion).
1.
Pembangkitan Gelombang Sinus
dengan Oscillator
Mengatur besar kecilnya saluran
Rangkaian oscillator diperlukan
dilakukan dengan mengatur tegangan
untuk membangkitkan gelombang 50 Hz
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
yang
memiliki
bentuk
kotak
atau
2.
Rangkaian Amplifier
gelombang kotak mendekati sinus. Hal
Rangkaian amplifier ini terdiri dari
ini dapat dilakukan dengan menggunakan
dua buah transistor NPN-Channel Power
rangkaian multivibrator astable.
MOSFET yang berfungsi sebagai sakelar
Perancangan inverter ini bertujuan
dan penguat frekuensi yang dihasilkan
untuk mendapatkan frekuensi 50 Hz.
oleh rangkaian oscillator, dan trafo CT
Rumus mencari output frekuensi adalah
sebagai penaik tegangan. Transistor
(Fadli MR, 2010):
MOSFET
𝑓=
1
𝑇
=
1,44
𝑅1 𝐢+2𝑅2 𝐢
(1)
Kapasitor yang digunakan pada
rangkaian ini sebesar 2,2 uf dan R2 yang
sudah ditentukan sebesar 680 ohm,
dengan menyesuaikan komponen yang
tersedia dipasaran. Jadi, nilai R1 yang
harus digunakan adalah :
𝑅1 =
𝑅1 =
1,44 − 2𝑅2 𝐢𝑓
𝐢𝑓
yang
digunakan
pada
rangkaian ini adalah IRFP250N yang
memiliki tiga buah kaki yaitu gate, drain,
dan source. Kaki gate berfungsi untuk
menerima
output
gelombang
dari
rangkaian oscillator, kaki drain sebagai
output ke input 12V trafo CT, sedangkan
kaki source dihubungkan ke –VCC pada
rangkaian.
1,44 − (2π‘₯680π‘₯2,2π‘₯10−6 π‘₯50)
2,2π‘₯10−6 π‘₯50
𝑅1 =
1,2904
= 11730,91 π‘‚β„Žπ‘š
0,00011
Jadi R1 yang digunakan adalah
11730,91 Ohm atau sekitar 12k Ohm, dan
Gambar 5. Rangkaian amplifier
R2 yang digunakan sebesar 680 Ohm.
Maka rangkaian multivibrator astable
menggunakan IRFP250N.
B. Alat dan Bahan
yang digunakan seperti dibawah ini :
Alat dan bahan yang digunakan
dalam
perancangan
merupakan
inverter
ini
komponen-komponen
pendukung elektronika yang bisa didapat
di pasaran, dan beberapa alat guna
menguji rangkaian yang tersidia di
Gambar 4. Rangkaian Multivibrator
Astable dengan Transistor 2N2222.
Laboratorium Jurusan Teknik Elektro
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
Berikut alat dan bahan yang digunakan
dalam perancangan inverter ini :
6
7
8
1. Alat
Alat-alat
pendukung
yang
digunakan dalam perancangan inverter
ini dapat dilihat sebagai berikut:
a. Obeng
9
10
11
12
b. Tang
13
c. Solder
14
d. Penyedot Timah Solder
e. Multimeter Analog
f.
ADS
pendukung
yang
digunakan untuk merancang inverter ini,
komponen-komponen
elektronik yang tersedia di pasaran.
digunakan
bahan-bahan
beserta
yang
spesifikasi
dan
jumlahnya pada tabel 1:
beserta spesifikasinya
1
Bahan
yang
digunakan
Resistor
2
Resistor
3
Kapasitor
4
Transistor
2N2222/P
N2222
MOSFET
IRFP250N
5
-
2
5
1
-
1
-
-
-
5
A. Pengujian Rangkaian Oscillator
memiliki fase 1800 berbeda. Output atau
keluaran dari rangkaian oscillator ini
diambil
collector
pada
tiap-tiap
transistor,
kopel
kaki
kapasitor,
dan
resistor. Oleh karena itu,terdapat 2 port
yang dikeluarkan pada rangkaian ini.
Untuk
Tabel 1. Daftar bahan yang digunakan
No
1
hasil keluaran gelombang kotak yang
Bahan-bahan
daftar
-
Gambar dibawah ini, akan menunjukkan
2. Bahan
Berikut
1
-
SKALA RUMAH TANGGA
1152ML
ATTEN Instruments
merupakan
5 Ampere
-
IV. HASIL PENGUJIAN INVERTER
Multimeter Digital
g. Oscillocope
Trafo CT
Kabel
Jumper
Socket
(Terminal)
Papan PCB
Port
Heatsink
(Pendingin)
Casing
inverter
Timah
Solder
Baut
melihat
gelombang
yang
dihasilkan, dengan menghubungkan port
input 1 dan 2 menggunakan oscilloscope.
Spesifikasi
Jumlah
12k Ohm 1
Watt
680 Ohm 1
Watt
2,2 uf 50
Volt
500 mA
2
30 A
200Volt
2
2
2
2
Gambar 6. Gelombang yang dihasilkan
rangkaian oscillator
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
Rangkaian
oscillator
Vp = Tegangan puncak
menghasilkan gelombang kotak dengan
Div = jumlah kotak vertikal pada dua
Vpp (tegangan puncak-puncak) 5,48 volt,
tegangan puncak gelombang
periode 19,94 ms, frekuensi 50,16 Hz
V/div = nilai yang disetting untuk
dengan V/div 1 V dan T/div 5,00 ms pada
membuat 1 kotak berapa volt
channel yang dapat dilihat di layar
tampilan oscilloscope. Vpp yang didapat
B.
Pengujian Rangkaian Amplifier
tidak sesuai dengan tegangan sumber,
Gambar 7 dibawah ini merupakan
dikarenakan pada rangkaian oscillator ini
rangkaian amplifier yang inputnya sudah
tegangan dibagi 2 jalur ke masing-
dihubungkan pada keluaran rangkaian
masing transistor. Untuk menghitung
oscillator. Untuk melihat gelombang
frekuensi
dapat
yang dihasilkan, hubungkan kaki drain
pada
tiap MOSFET dengan oscilloscope.
yang
menggunakan
dihasilkan,
persamaan
(1)
rangkaian multivibrator astable (Ibnu
Syukron, 2013). Periode yang dihasilkan
19,94 ms, maka frekuensinya :
T (periode) = 19,94 ms = 0,01994 s
𝑓=
𝑓=
1
𝑇
1
= 50,15 𝐻𝑧
0,01994
Untuk
menghitung
tegangan
puncak dan tegangan puncak-puncak
Gambar 7. Gelombang yang dihasilkan
berdasarkan jumlah kotak vertikal pada
rangkaian amplifier (Skala 1:1, V/div =
puncak gelombang dapat dicari dengan
2,50 V, T/div = 5,00 ms)
rumus umum sebagai berikut (Tomi
Yanto, 2015):
Rangkaian
amplifier
yang
menggunakan IRFP250N menghasilkan
𝑉𝑝𝑝 = 𝑑𝑖𝑣 π‘₯ 𝑉𝑑𝑖𝑣
(2)
𝑉𝑝𝑝 = 6 π‘₯ 1 = 6𝑉
𝑉𝑝 =
𝑉𝑝 =
𝑉𝑝𝑝
2
6
=3𝑉
2
Dimana :
gelombang kotak dengan Vpp (tegangan
puncak-puncak) 18,40 volt, periode
(3)
19,94 ms, frekuensi 50,14 Hz dan mean
10 V pada channel yang dapat dilihat
pada layar tampilan oscilloscope. Vpp
yang
berubah
menjadi
18,40
volt
Vpp = Tegangan puncak-puncak
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
dikarenakan
mengalami
peningkatan
yang dilakukan transistor MOSFET.
Untuk
menghitung
Gambar 8. Gelombang yang dihasilkan
rangkaian inverter (Probe 10x, V/div =
tegangan
50 V, T/div = 5,00 ms)
puncak dan tegangan puncak-puncak
Bentuk
gelombang
yang
berdasarkan (Skala 1:1, V/div = 2,50 V,
dihasilkan masih berbentuk kotak dengan
T/div = 5,00 ms) dapat dicari dengan
runcing pada satu sisinya, dengan Vpp
persamaan (2) dan (3) sebagai berikut:
(tegangan puncak-puncak) 456 volt,
𝑉𝑝𝑝 = 𝑑𝑖𝑣 π‘₯ 𝑉𝑑𝑖𝑣
periode 19,94 ms, frekuensi 50,14 Hz dan
𝑉𝑝𝑝 = 8 π‘₯ 2,5 = 20 𝑉
mean 2 V pada channel yang dapat dilihat
𝑉𝑝 =
𝑉𝑝𝑝
2
pada layar tampilan oscilloscope.
Untuk menghitung Vpp dan Vp
20
𝑉𝑝 =
= 10 𝑉
2
yang
C. Pengujian Rangkaian Inverter
1.
Pengujian Gelombang Rangkaian
terukur
pada
oscilloscope
berdasarkan (Probe 10x, V/div = 50 V,
T/div = 5,00 ms) dapat dicari dengan
persamaan (2) dan (3) sebagai berikut:
Inveter
𝑉𝑝𝑝 = 𝑑𝑖𝑣 π‘₯ 𝑉𝑑𝑖𝑣
Sisi sekunder trafo CT yang
𝑉𝑝𝑝 = 9 π‘₯ 50 = 450 𝑉
diambil sebagai keluaran adalah titik 220
dan titik 0 yang mempunyai jenis
tegangan AC. Trafo CT yang digunakan
𝑉𝑝 =
𝑉𝑝𝑝
2
Bentuk
450
= 225 𝑉
2
Pengukuran dengan menggunakan
keluaran gelombang rangkaian inverter
multimeter juga dilakukan, tujuannya
ini dapat dilihat seperti gambar 8
agar kita mengetahui nilai tegangan
dibawah ini :
efektif yang dihasilkan inverter ini.
adalah transformator center tap dengan
arus
maksimal
5
ampere.
𝑉𝑝 =
Berikut
hasil
pengukuran
dengan
menggunakan multimeter digital seperti
gambar 9 di bawah ini:
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
Beban yang digunakan untuk
menguji
tegangan
inverter
ini
menggunakan, peralatan elektronik yang
memiliki daya yang kecil atau sedang
seperti lampu, kipas angin, solder dan
peralatan elektronik lainnya. Pengujian
dengan beban lampu menggunakan daya
yang berbeda-beda, tujuannya untuk
Gambar 9. Pengukuran menggunakan
multimeter digital
menanggung lebih dari 1 beban atau
(Tegangan inverter = 201,4 VAC)
Perbedaan nilai tegangan inverter
pada
hasil
pengujian
menggunakan
multimeter dengan hasil perhitungan
oscilloscope,
menurut
Tomi
Yanto
(2015) bisa terjadi dikarenakan:
a) Oscilloscope
memiliki
dan
multimeter
impedansi
yang
berbeda,
b) Oscilloscope
mengukur
tegangan peak to peak (Vpp)
sedangkan multimeter menguku
tegangan
efektif,
dimana
tegangan efektif lebih besar
dibandingkan tegangan peak to
peak (Vpp),
c) Penyebab
perhitungan
perbedaan
dan
hasil
pengukuran
juga bisa terjadi karena adanya
kesalahan
paralaks
(parallax
error).
2. Pengujian Tegangan Rangkaian
Inverter dengan Beban
mengetahui apakah inverter mampu
tidak.
Tabel 2. Pengujian inverter dengan
beban menggunakan sumber aki 12 VDC
No
1
Beban
Lampu
Tegangan
Arus
(VAC)
(Ampere)
192
0,033
177
0,073
160
0,107
Phillips
2
Lampu
Phillips
3
Lampu
Noia
4
Solder
169
0,082
5
Kipas
162
0,104
126
0,193
138
0,157
132
0,170
Angin
6
Kipas+
Lampu
7
Kipas+
Solder
8
Kipas+
Solder+
Lampu
Tabel 2 menjelaskan pengujian
yang menggunakan satu jenis beban,
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
penurunan tegangan yang terjadi tidak
1. Perancangan inverter dengan
terlalu besar selisihnya dari tegangan
menggunakan
kerja yang dihasilkan inverter. Berbeda
oscillator dan amplifier dapat
hasilnya
menghasilkan
pada
pengujian
yang
rangkaian
gelombang
menggunakan beban lebih dari satu,
berbentuk
kotak
dengan
pengujian dengan menggunakan dua
frekuensi 50,14 Hz dan tegangan
beban secara bersamaan seperti kipas dan
200-207 VAC.
solder memiliki tegangan yang terukur
2. Inverter ini dapat menanggung
138 VAC dengan arus 0,157 A. Begitu
beban peralatan elektronik yang
juga pengujian dengan menggunakan tiga
memiliki daya yang berkisar
beban bersamaan seperti kipas, solder,
antara 5 watt sampai 105 watt
dan lampu mempunyai tegangan yang
berdasarkan pengujian.
terukur
132
VAC
dan
0,170
A.
B.
Saran
Penurunan tegangan kerja inverter dari
200-207
VAC
VAC
banyak kekurangan, oleh karena itu
diterima
apabila penelitian ini ingin dilanjutkan
sehingga
ada beberapa saran yang diberikan
mengurangi besar arus yang dihasilkan
supaya nantinya rancangan ini dapat
trafo.
ditingkatkan dari segi penggunaannya,
dikarenakan
inverter
sampai
beban
sangat
132
Rancangan inverter ini memiliki
yang
besar
Daya maksimal yang dimiliki
yaitu:
beban, tidak akan sama dengan daya yang
1. Inverter ini memiliki gelombang
dihitung menggunakan tegangan dan arus
berbentuk kotak. Oleh karena itu
yang terukur berdasarkan pengujian
diperlukan penambahan pada
inverter. Tegangan
rangkaian
yang dihasilkan
oscillator
agar
inverter tidak terregulasi dengan baik
gelombang yang dihasilkan bisa
seperti tegangan listrik yang disuplai
lebih
PLN dan arus yang dihasilkan trafo tidak
sinusoidal.
besar.
mendekati
2. Tegangan
yang
gelombang
dihasilkan
V. PENUTUP
inverter masih belum terregulasi
A. Kesimpulan
dengan baik, dapat dilihat dari
Adapun
kesimpulan
dari
penurunan tegangan yang terjadi
perancangan inverter skala rumah tangga
pada saat penambahan beban.
berdasarkan perancangan dan pengujian
Sehingga diperlukan rangkaian
yang telah dilakukan, sebagai berikut:
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
penstabil tegangan pada output
trafo.
Tauhid, B. 2014. Perancangan Inverter
Satu Fasa PWM dengan Teknik
DAFTAR PUSTAKA
Eliminasi
Basri, H. 2014. Pengertian FIELD
Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
EFFECT
TRANSISTOR
dan
MOSFET,
Universitas
Harmonisa,
Jurusan
Tanjungpura,
Pontianak.
http://hasanbasri93.blogspot.co.id/
Yanto, Tomi. 2015. Perancangan Inverter
2014/01/pengertian-field-effect-
Push Pull 12 VDC-220 VAC,
transistor-dan.html, 29 Juli 2016.
Skripsi, Universitas Maritim Raja
Iklim Global Indonesia. 2011, Solar
Ali Haji, Tanjungpinang.
Home System,
https://iklimglobalindonesia.word
press.com/2011/03/29/solarhome-system/, 29 Juli 2016.
International Rectifier. 2000. IRFP250N
HEXFET
Power
MOSFET,
datasheet.
M. R, Fadhli. 2010. Rancang Bangun
Inverter 12 VDC Keluaran 220
VAC dengan Frekuensi 50 Hz dan
Gelombang Sinusoidal, Skripsi,
Universitas Indonesia, Depok.
Samman, F.A., Ahmad, R., Mustafa, M.
2015. Perancangan, Simulasi dan
Analisis Harmonisa Rangkaian
Inverter Satu Fasa, JNTETI, Vol.4,
No.1, Februari 2015, ISSN: 2301 –
4156,
Universitas
Hasanuddin,
Makasar.
Syukron, I. 2013. Pembuatan Inverter
Untuk Air Conditioner, Jurnal
Teknik Elektro Vol. 5 No. 2, Juli Desember
2013,
Universitas
Negeri Semarang, Semarang.
Fakultas Teknik, UMRAH 2016
Download