11 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Belajar, Pembelajaran dan Prestasi Hasil Belajar a. Pengertian Belajar, Pembelajaran dan Prestasi Hasil Belajar Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Handoyo, 1999: 22). Perubahan yang terjadi dalam diri individu banyak sekali sifat maupun jenisnya karena itu tidak setiap perubahan dalam diri individu merupakan perubahan dalam arti belajar. Sama halnya dengan pengertian di atas yang bertitik pada satu hal yaitu perubahan. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak. Perubahan tersebut merupakan suatu aktivitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal seperti yang diharapkan sebelumnya. Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya (Musfiqon, 2012: 2). Menurut Thobroni dan Arif (2011:64), Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah 11 12 belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya, menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Menurut Martono (2005) belajar pada prinsipnya adalah usaha sadar untuk merubah diri dari tidak tahu menjadi tahu, tidak terampil menjadi terampil, atau dengan kata lain dari belum kompeten menjadi kompetan. Belajar keterampilan tidak sekedar berlatih terampil saja melainkan perlu pengembangan pemahaman dan terampil agar dapat kretif dan produktif (Martono, 2005: 13). Begitu halnya dengan mata kuliah Piano Dasar, pada mata kuliah ini mahasiswa dituntut agar terampil dan kreatif dalam pengembangan lagu-lagu selain lagu-lagu dari diktat saja, mereka dapat mengembangkan lagu-lagu yang lainnya. Menurut Megginson dkk (1997: 72) proses belajar seseorang berhubungan dengan bagaimana belajar dilakukan dan bukan hasilnya. Karena yang terpenting bagaimanakah proses perubahan tingkah laku tersebut dilakukan, karena dengan cara proses penambahan kemampuan yang baru dan berbeda itulah peserta didik akan lebih mengerti tentang materi yang dipelajarinya. Dari proses belajar itulah peserta didik akan mendapatkan hasil yang optimal. Menurut penulis Amerika Peter Senge (dalam Megginson dkk, 1997: 69) mengritik pandangan yang menyamakan belajar dengan mendapat 13 informasi, tindakan yang mereka percaya hanya sedikit kaitannya dengan belajar yang sebenarnya. Menurutnya, belajar yang sebenarnya sangat erat kaitannya dengan arti kemanusiaan. Secara metafisik ia percaya bahwa: ”Melalui belajar kita menemukan kembali diri kita. Melalui belajar kita menjadi mampu melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Melalui belajar kita menambah kemampuan mencipta kita dan menjadi bagian dari proses ”menghasilkan” dalam kehidupan”. Pendapat tentang pengertian belajar ada bermacam-macam. Pendapat tersebut lahir dari sudut pandang yang berbeda-beda. Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, belajar piano dasar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seorang mahasiswa yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bermain piano secara pribadi dan mandiri yang dibantu oleh kelayakan lingkungan pendukung dan semangat untuk menanyakan kepada teman mahasiswa lain tentang apa saja yang belum diketahui. Berdasarkan ciri di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang yang telah melalui proses belajar akan mengalami perubahan pada dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya yang bersifat menetap atau permanen. Menurut Hamalik (2002: 57) Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio 14 visual), dan proses yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Menurut Kimble dan Garmezy (dalam Thobroni dan Mustofa, 2011: 18) pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang. Proses pembelajaran berlangsung lama dan merupakan proses dalam belajar. Teori pembelajaran harus mampu menghubungkan antara hal yang ada sekarang dan bagaimana menghasilkan hal tersebut (Thobroni dan Mustofa, 2011: 15-16). Menurut Thobroni dan Mustofa ada empat hal yang terkait dengan teori pembelajaran, yaitu sebagai berikut: 1. Teori pembelajaran harus memperhatikan bahwa terdapat banyak kecenderungan ini sudah dimiliki siswa jauh sebelum ia masuk ke sekolah. 2. Teori ini juga terkait dengan adanya struktur pengetahuan. 3. Teori pembelajaran juga terkait dengan hubungan yang optimal. 4. Teori pembelajaran terkait dengan penghargaan dan hukuman. Pembelajaran adalah suatu usaha mengubah seseorang agar ia dapat berperilaku tertentu. Usaha mengubah itu dilakukan secara terkendali (Handoyo, 1999: 60). Dengan mengetahui gaya pembelajaran yang disertai dengan pemilihan metode yang tepat, maka proses pembelajaran akan lebih fokus (Indriana, 2011: 122). Dengan merancang metode pembelajaran berguna untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dengan demikian, inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik. 15 Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para peserta didiknya (Warsita, 2008: 85). Muhibbin (2003: 141) mengatakan bahwa prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Seorang mahasiswa yang telah melakukan proses belajar Piano Dasar dengan sungguh-sungguh tentunya akan membuahkan sebuah prestasi yang membanggakan. Prestasi tersebut merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya melalui tes atau ujian akhir. Prestasi belajar musik adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan yang dicapai dalam mata pelajaran seni musik yang dibuktikan melalui tes mata pelajaran seni musik yang dipelajari oleh siswa (dalam Tri Sigit, 2011). Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi juga sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya (Handoyo, 1999: 32). Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi hasil belajar yang baik. 16 b. Hal Yang Terkandung di Dalam Belajar Minat adalah kecenderungan yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengenang secara terus menerus yang disertai rasa senang dan rasa kepuasan yang ditunjukkan melalui keantusiasan, pertisipasi dan keaktifan dalam mencapai tujuan belajar (Slameto, 2003:57). Siswa akan mau dan tekun dalam belajar dan tidak tergantung pada sikap, minat dan motivasi yang ada dalam dirinya. Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap kegiatan pembelajaran, dan siswa yang berminat belajar akan lebih giat dari pada siswa yang tidak berminat. Jika seseorang tidak berminat didalam belajar maka ia tidak akan melakukan apapun dalam pembelajaran. Salah satu hal utama yang mempengaruhi sukses atau gagalnya proses belajar yang terencana adalah tingkat motivasi dari pelajar itu sendiri (Megginson, 1997: 81). Motivasi bisa mempengaruhi kesuksesan tergantung pada apakah seseorang yang bisa dimotivasi untuk belajar dan mempertahankan motivasi tersebut selama proses belajar. Yang disebut dengan motivasi bisa datang dari lingkungan luar atau orang lain dan bisa diri sendiri yang membentuknya. Dalam satu kelas bakat dan minat mahasiswa yang satu berbeda dengan bakat dan minat mahasiswa yang lain. Namun setiap mahasiswa diharapkan dapat menguasai semua materi mata kuliah yang dianjurkan oleh dosen (Dalam Firmansyah Faizal, 2011: 6). 17 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Hasil Belajar Purwanto (dalam Thobroni, 2011: 31-34), berhasil atau tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut: 1) Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor individual (internal). Faktor individual meliputi hal-hal berikut: a. Faktor kematangan atau pertumbuhan Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat pertumbuhan organ-organ tubuh manusia. b. Faktor kecerdasan atau inteligensi Di samping faktor kematangan, berhasil atau tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi pula oleh faktor kecerdasan. c. Faktor motivasi Motivasi merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan sesuatu. d. Faktor pribadi Setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing-masing yang berbeda dengan manusia lainnya. 2) Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial (eksternal). Termasuk ke dalam faktor di luar individual atau faktor eksternal antara lain sebagai berikut: a. Faktor keluarga dan keadaan rumah tangga. b. Faktor guru dan cara mengajarnya. c. Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar. d. Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Menurut Handoyo (1999: 33) dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi, dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1) Faktor- faktor stimuli belajar, meliputi: a. Panjangnya bahan pelajaran b. Berat ringannya tugas c. Suasana lingkungan eksternal 2) Faktor-faktor metode belajar a. Kegiatan berlatih atau praktik b. Overlearning dan drill c. Motivasi 3) Faktor-faktor individual a. Kematangan b. usia c. jenis kelamin 18 3) Piano Dasar Mata kuliah Piano Dasar merupakan mata kuliah praktik yang dipelajari mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta selain mata kuliah praktik yang lainnya. Mata kuliah Piano Dasar bersifat wajib lulus, berbobot 2 sks (Kurikulum FBS UNY, 2009: 11). Mata kuliah ini memberikan dasardasar bermain instrumen piano meliputi ketrampilan bermain dan membaca notasi secara baik dan benar dalam bentuk bahasan teknik, etude, dan lagu Mata kuliah piano dasar diberikan pada mahasiswa pada semester pertama dan berupa praktik individual. Evaluasi dilaksanakan pada setiap tatap muka dan akhir semester. Piano Dasar merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Musik agar dapat memperdalami ilmu-ilmu tentang instrumen piano, baik secara teori maupun secara praktik (dalam Firmansyah faizal, 2011). Alasan peneliti menggunakan Piano Dasar sebagai judul dikarenakan mahasiswa Piano Dasar didominasi oleh mahasiswa baru meskipun tidak seluruhnya adalah mahasiswa baru, sehingga dapat diasumsikan pengetahuan mereka masih kurang dan belum tahu banyak (kecuali mahasiswa baru yang berasal dari SMM). Manajemen waktu dalam berlatih adalah bagaimana cara mahasiswa mengatur waktu berlatih piano secara efektif yang bertujuan untuk membentuk karakter permainan piano mahasiswa, sehingga tercapailah prestasi hasil belajar Piano Dasar I dengan baik (Firmansyah faizal, 2011). 19 Masih banyak lagi motivasi yang harus ditanamkan oleh semua mahasiswa supaya dalam proses pembelajaran Piano Dasar dapat berjalan dengan lancar dan membuahkan hasil yang optimal. Berdasarkan Elemen Kompetensi, Piano Dasar I termasuk Mata Kuliah Keilmuan dan ketrampilan (MKK), karena didalam perkuliahannya diberikan dasar tentang teknik bermain dan pengetahuan tentang piano baik teori maupun praktik. Berdasarkan Kompetensi Guru, Piano Dasar I termasuk dalam Kompetensi Profesional yang selama ini mampu menghasilkan guru-guru musik yang bekerja secara profesional, baik secara praktik maupun teori di sekolah-sekolah sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan kursusan musik di daerah-daerahnya masing-masing (Firmansyah faizal, 2011). B. Penelitian Relevan Firmansyah (2011) dalam penelitian yang berjudul ”Hubungan Durasi Latihan Piano Terhadap Hasil Belajar PIM 1 Piano Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta”. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil pembelajaran seseorang, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa durasi latihan sangat berpengaruh pada prestasi hasil belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Durasi latihan sangat menentukan keberhasilan mahasiswa dalam belajar mata kuliah praktik. Dan juga jadwal yang konsisten sangat 20 diperlukan untuk sebuah keberhasilan suatu proses belajar. Hasil penelitian tersebut memberikan salah satu referensi bagi peneliti terhadap faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi hasil belajar piano dasar Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Tri Sigit (2011) dalam penelitian yang berjudul ”Pengaruh Kecerdasaan Emosional dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Seni Musik SMP Negeri 2 Kesugihan Cilacap”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kebiasaan belajar juga mempengaruhi prestasi hasil belajar siswa Seni Musik SMP Negeri 2 Kesugihan Cilacap. Kebiasaan belajar setiap hari juga sangat berpengaruh pada prestasi hasil belajar mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut memberikan referensi tentang faktor-faktor yang berpengaruh pada prestasi hasil belajar piano dasar Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. C. Kerangka Berfikir Prestasi hasil belajar sangat tergantung dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran tersebut, diantaranya faktor dari dalam diri (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Setiap mahasiswa memiliki kemampuan yang berbeda terhadap mata kuliah Piano Dasar, salah satunya asal sekolah yang melatar belakangi perbedaan tersebut. 21 Mahasiswa yang berasal dari SMM akan lebih mudah menangkap pelajaran yang diberikan, sebaliknya mahasiswa yang berasal dari SMA akan lebih sulit menerima pelajaran yang diberikan dosen karena memang mereka belum mempunyai dasar yang cukup di bidang Pendidikan Seni Musik. Walau demikian bahwa sangat terbuka bagi mahasiswa berlatar belakang sekolah yang berbeda untuk berprestasi. Hal ini memungkinkan tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu minat, motivasi dan lingkungan. D. Hipotesis Dari uraian teori dan kerangka berfikir di atas maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut, yaitu terdapat hubungan yang positif antara faktor-faktor yang mempengaruhi mata kuliah piano dasar dengan prestasi hasil belajar mahasiswa.