Inkulturasi By: Vinny/6a/11 Pengertian Inkulturasi Inkulturasi adalah ritual/ tradisi yang tertentu yang mempengaruhi agama buddhis. Pengaruh Inkulturasi Agama buddha mempengaruhi ritual literer(sastra) disekitar nusantara Agama buddha juga mempengaruhi makam dan masjid. Agama buddha juga mempengaruhi pondok pesantren dari modelnya Agama buddha juga mempengaruhi sistem guru kala. Hasil Inkulturasi Menurut pandangan saya inkulturasi telah membuat ritual dan budaya lebih berguna dan inkulturasi juga telah membuat agama buddha lebih tersebar karena model arsitekturnya. Manfaat Inkulturasi Menurut pandangan saya Manfaat Inkulturasi adalah sekarang budaya dan ritual lebih sering digunakan karena budaya dan ritual itu telah masuk kedalam sebuah agama dan agama itu melakukan agama itu setiap tahun seperti merayakan ritual yang mereka biasanya lakukan. Bukti Bukti Inkulturasi Patung Buddha 1 Patung buddha di Indonesia Patung buddha di India Patung buddha di India Patung buddha di India Patung buddha di India Patung buddha di India Patung buddha di India Patung buddha di India Patung Buddha 2 Patung buddha di Jepang Saya rasa patung buddha berbeda di setiap tempat karena orang di setiap wilayah mempunyai opini yang berbeda tentang buddha Sidarta gotama Patung buddha di Thailang Jubah Jubah para bhikkhu/ni buddhis memiliki beragam corak dan warna, tergantung dari lokasi geografis dan cuaca setempat. Pada mulanya jubah para bhikkhu/ni di India jaman kehidupan Buddha berwarna saffron (warna oranye kekuningkuningan) dan terbuat dari “kain murni”. Kain murni disini artinya adalah kain yang tidak dipakai lagi oleh orang lain seperti kain yang telah dibuang, kain sobek/bolong-bolong bekas gigitan tikus, kain bekas kelahiran bayi, kain bekas pembungkus mayat sebelum dikremasi, dll. Semua bagian yang tidak dapat dipakai kemudian dibuang, dibersihkan, dicuci dan dikeringkan sebelum akhirnya diberi pewarna pakaian alami. Caranya jubah yang telah dicuci direbus ke dalam kuali bersama dengan bunga-bungaan, dedaunan, dan saffron yang memberikan warna oranye kekuningan tersebut (saffron – Crocus sativu sendiri adalah sejenis tanaman yang bermanfaat sebagai bumbu dapur, pewarna alami, dan tanaman obat). Jubah berwarna saffron ini hingga kini masih digunakan oleh para bhikkhu/ni aliran Theravada yang berkembang di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Saat ini jubah para bhikkhu/ni sudah tentu tidak lagi diperoleh dari kain yang dibuang, tetapi dari para umat yang mendanakan jubah, terutama biasanya pada saat perayaan Kathina. Jubah (gambar) Jubah Buddha Theravada Jubah Buddha Mahyana Altar Buddha Altar buddha di Tibet Altar buddha di Penang Altar Buddha di Jepang Altar Buddha di Vietnam Altar Buddha di Shingon Alar Buddha di Cupola Berdasarkan informasi yang saya pakai saya rasa kebanyakan altar buddha mempunyai altar yang mirip hanya sebagian altar mempunyai sesuatu yang berbeda dari yang lain tapi yang pasti ada adalah lilin, dupa dan patung. Bibliography http://antumfiqolbi.wordpress.com/2012/03/29/11-patung- buddha-paling-terkenal-di-dunia/ http://books.google.co.id/books?id=ijhk6SdB1hsC&pg=PT63 &lpg=PT63&dq=pengaruh+inkulturasi+terhadap+perkemban gan+agama+buddhA&source=bl&ots=XAoLajAIU9&sig=d2Ni 10r-GCTC6h0mSqlAiKv0vFE&hl=en&sa=X&ei=AOgZUYHaF7SmAX4uoGoAQ&sqi=2&ved=0CFIQ6AEwBQ