peningkatan prestasi belajar baca tulis al

advertisement
PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR BACA TULIS AL-QUR’AN MELALUI METODE READING
ALOUD
PADA SISWA KELAS II MI NURIL HUDA LOSARI
KECAMATAN SUMOWONO
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2010
Disusun Oleh
MULIYAH
NIM.11408211
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR BACA TULIS AL-QUR’AN MELALUI METODE READING
ALOUD
PADA SISWA KELAS II MI NURIL HUDA LOSARI
KECAMATAN SUMOWONO
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2010
Disusun Oleh
MULIYAH
NIM.11408211
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Muliyah
NIM
: 11408211
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakn hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat tau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiyah.
Sala ga, April 2010
Yang menyatakan
Muliyah
NIM 11408211
Kunci Sukses Adalah Ketika Kita Mampu Menghadapi Kegagalan
Asal Kita Tahu di Dunia Ini Tidak Ada Kegagalan Yang Abadi
Jadi Tidak Ada Gunanya Untuk Patah Hati Apalagi Putus Asa
Dan di Dunia !!!… Tidak Ada Kesuksesan Yang Lestari
Jadi!!….Buat Apa Menyombongkan Diri
Sesungguhnya Hakikat Sukses Yang Abadi
"Hati Yang Bersyukur Dan Berserah Diri Kepada Illahi Robbi"
Hanya Hati Yang Bersih Dan Tenang
Yang Bisa Merasakan Cahaya Illahi
Maka…..Jadikanlah Hati Kita Sebagai Sumber Kebahagiaan
Dunia Dan Akhirat
Ya Allah……..
Ya Robbi…….
Bimbinglah Kami Untuk Meraih RidhoMu
Amien……….
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan pada :
1. Ke dua orang tuaku dan kedua mertuaku yang senantiasa memberikanku do’a
restu untuk mencapai kesuksesan.
2. Suamiku tercinta, yang selalu memberikan motivasi, kesetiaan dalam suasana
dan kondisi apapun, dan selalu sabar menemani dan tempat tumpuhan segala
keluh kesah.
3. Buah hatiku “Sahdan Fahmi Al Fadli, di tangan buah hatiku tumpuhan
harapan masa depan keluarga dan semoga menjadi salah satu dari generasi
yang islami dan berprestasi.
4. Teman-temanku, terima kasih telah menemani dan menerima dalam suka dan
duka, hanya Allah Swt. yang dapat membalas semua kebaikan kalian, semoga
persahabatan ini dapat memberikan berkah kehidupan bagi kita semua.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan
hidayah-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
penulis
dapat
menyelesaiakan skri[si ini yang berjudul "Peningkatan Prestasi Belajar Baca
Tulis Al-Qur'an Melalui Metode Reading Aloud Pada Siswa Kelas II MI
Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun
2010". Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan di Fakultas Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga.
Dalam menulis skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesenpatan ini dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H Imam Sutopo M. Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Ibu Dra. Siti Rukhayati M.Ag, selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi.
3. Bapak Syamsul Muhajir, S.Pd.I, Selaku kepala sekolah MI Nuril Huda
Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.
4. bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
5. Bu.Yati, Bu. Bad, Bu. Ning, Pak Tadho, Pak. Sisnato dalam
mengumpulkan data untuk skripsi ini.
6. sahabat-sahabat perjuangan terutama Mbak Suryati, Bu. Isrokhah,
Mbak Maslakhah, yangtelah memberikan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
7. semua pihak yang terkait, yang telah dengan ikhlas telah memberikan
bantuan baik materi maupun spiritual dalam penulisan skripsi.
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan, penulis hanya
bisa panjatkan do'a semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak
dapat diterima Allah Swat. Sebagai amal sholeh.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya
dan
para
pembaca pad
umumnya.
Dengan
ketrbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari
sempurna maka, penulis menerima kritik dan saran yang berifat
membangun demi tercapainya kesempurnaan skripsi.
Sumowono, April 2010
Penulis
Muliyah
ABSTRAK
Muliyah (NIM. 11408211). Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Al-Qr’an
Melalui Metode Reading Aloud Pada Siswa Kelas Ii Mi Nuril Huda Losari
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Untuk mengetahui apakah
Metode Reading Aloud dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa kelas II MI. Nuril Huda Losari. 2). Untuk
mengetahui apakah Metode Reading Aloud dapat meningkatkan prestasi siswa
dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril Huda Losari ?
Penelitian ini menggunakan Metode Reading Aloud, adapun subyek
penelitian sebanyak 22 responden (siswa). Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi, antara lain : 1).
Data tentang kegiatan pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi. 2). Data
tentang hasil pelaksanaan tindakan didapat dari lembar kerja siswa.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Jika Metode Reading Aloud
dilaksanakan dengan baik, maka akan meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa pada pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril Huda Losari
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa : Penerapan Metode
Reading Aloud dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin meningkatnya aktifitas siswa dari setiap
siklusnya. Pada siklus I prosentase keaktifan siswa sebesar 58,75 %, pada siklus II
72, 50 % sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan hingga mencapai 81,25 %.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan informasi
dan masukan khususnya bagi penulis, dan pada umumnya bagi guru diharapkan
dapat meningkatkan dan mengembangkan diri secara professional guna
meningkatkan mutu pendidikan melalui penelitian tindakan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .……………………………………………………… i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………… ii
PENGESAHAN KELULUSAN …………………………………………… iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………………………………. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… viii
DARTAR ISI ……………………………………………………………….. x
DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….……………. xii
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………….………………………
1
B. Rumusan Masalah …………………….…………….…….
5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 6
D. Hipotesis Tindakan …………….……………….……..…… 6
E. Kegunaan/Manfaat Penelitian …………………….……...
6
F. Definisi Oprasional …………………………..…………...
8
G. Metodologi Penelitian ……………………….….………...
9
1. Rancangan Penelitian …………………….…………..
9
2. Subyek Penelitian ………………………...…………… 10
3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian ……….…..…….
10
4. Instrumen Penelitian ……………………………..…...
12
BAB II
5. Pengumpulan Data ……………………………..…….
12
6. Analisis Data ……………………………………….....
13
H. Sistematika Penulisan ……………………………….……
13
: KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar …………………………………………...
15
1. Pengertian Belajar …………………………………….
15
2. Pengertian Prestasi Belajar …………………………..
17
3. Ciri-Ciri Pembelajaran ………………………………..
19
4. Unsur-Unsur Pembelajaran …………………………...
20
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ………….. 25
B. Membaca
1.
Pen
gertian Membaca ……………………………………
2.
26
Pro
ses Membaca ……………………………………….
3.
28
Per
iode Membaca ………………………………………
4.
30
Jen
is-Jenis Membaca ……………………………………
31
C. Al-Qur'an
1. Pengertian A-Qur'an ……………………………………. 39
2. Fungsi Al-Qur'an ……………………………………….. 41
D. Metode Reading Aloud …………………………………...... 42
1. Pengertian Metode ……………………………………… 42
2. Pengertian Reading Aloud ……………………………… 43
3.
Kelebihan Dan Kekurangan Metode Reading Aloud …...44
4. Manfaat Reading Aloud ………………………………… 46
BAB III
: PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1.
Let
ak Geografis MI Nuril Huda Losari …………………
2.
48
Ke
adaan Guru Dan Karywan …………………………..
3.
48
Sar
ana Dan Prasarana ………………………………….
4.
49
Vis
i dan Misi MI Nuril Huda Losari …………………….
50
B. Pelaksana Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ………………………… 51
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ………………………...54
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ………………………. 56
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus …………………………………….… 59
1.
Keak
tifan Siswa Selama Penelitian Tindakan …………..
59
2.
Pener
apa Metode Reading Aloud ……………………...
61
B. Pembahasan Per Siklus ……………………………………... 63
1.
Sik
lus I …………………………………………………..
2.
Sik
lus II ………………………………………………....
3.
65
Sik
lus III ………………………………………………....
BAB V
63
65
: KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kes
impulan …………………………………………………
B.
67
Sar
an ……………………………………………………….
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan MI Nuril Huda Losari
Tabel 3.2 Gedung Sarana dan Prasarana MI Nuril Huda Losari
Tabel 3.4 Indikator Peningkatan
Tabel 4.1 Keaktifan Selama Proses Penelitian
Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Selama Proses Penelitian
68
Tabel 4.3 Pemahaman Siswa Setelah Diterangkan Metode Reading Aloud.
Tabel 4.4 Prosentasi Siklus
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Siswa Kelas II MI Nuri Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang.
Anilisa Hasil Evaluasi Tes Formatif Pra Siklus.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Soal Test Formatif Siklus I
Soal Test Formatif Siklus II
Soal Test Formatif Siklus III
Analisa Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus I
Analisa Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus II
Analisa Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus III
Lembar Pengamatan Siklus I
Lembar Pengamatan Siklus II
Lembar Pengamatan Siklus III
Analisa Hasil Evaluasi Test Formatif
Permohonan Izin Penelitian
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
Lembar Konsultasi
Daftar Riwayat Hidup
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan
belajar
merupakan salah
satu usaha
yang perlu
dilaksanakan untuk mencapai tujuan belajar yang maksimal. Pelaksanaan
bimbingan dilatar belakangi oleh beberapa aspek, diantaranya aspek
psikologis, sosiologis, cultural dan pedagogis, latar belakang psikologis dalam
proses pendidikan siswa sebagai subjek didik merupakan pribadi yang unik
dengan segala karakteristiknya. Hal ini yang menyebabkan perbedaan
kemampuan anak dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Ada
anak yang mudah memahami pelajaran, ada pula yang sulit untuk memahami
pelajaran. Oleh karena itu guru mempunyai tanggung jawab yang besar dalam
membantu siswa agar mereka berhasil dalam belajar yaitu dengan
memberikan bimbingan belajar.
Latar belakang sosial budaya, kegiata belajar dan pembelajaran
merupakan salah satu kegiatan yang diberikan di sekolah, dengan tujuan agar
siswa berhasil dalam bidang pendidikan dan pada akhirnya siswa dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Walaupun begitu masih ada siswa yang
belum berhasil. Karena alasan ini, peran guru sangat diperlukan untuk
memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang belum berhasil.
Latar belakang pedagogis, bimbingan belajar mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pendidikan yaitu membantu setiap pribadi anak
didik agar berkembang secara optimal dan berhasil dalam kegiatan
pembelajaran. Sebagai pendidik, tugas dan tenggung jawab guru yang paling
utama ialah mendidik yaitu membantuk subjek didik untuk mencapai
keberhasilan dalam belajar. Sebelum memberi bimbingan kepada siswa, guru
diharuskan mengenal dan memahami tingkat perkembangan anak didik.
Sistem motivasi kebutuhan, pribadi, kecakapan dan kesehatan mental yang
dimiliki oleh siswa yang belum berhasil dalam belajar.
Perlu pemberian bimbingan belajar membaca bagi siswa kelas II MI.
bila dilihat dari kemampuan anak secara umum, siswa kelas II seharusnya
sudah dapat membaca secara lancar dan benar. Namun banyak pula anak kelas
II MI. yang belum bisa membaca, maka dari itulah peran guru sangat
diharapkan untuk memberikan bimbingan belajar bagi siswa yang belum bisa
membaca, untuk mendukung peran guru tersebut agar berhasil sesuai yang
diharapkan maka sebaiknya guru haruslah memahami terlebih dahulu tentang
kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam belajar membaca. Peran
pemberian bimbingan belajar membaca bagi siswa kelas II MI. sangat penting
kedudukannya dalam membantu mensukseskan kegiatan gemar membaca.
Kegiatan tersebut akan lebih lancar apabila yang memberikan bimbingan
adalah guru, karena guru dalam kedudukannya sebagai personil pelaksana
proses pembelajaran memiliki posisi yang strategis. Selain itu, guru juga lebih
sering berinteraksi dengan siswa secara langsung sehingga guru dapat
mengamati secara rutin tentang perkembangan dan kemajuan belajar siswa,
khususnya dalam hal membaca. Dalam proses pemberian bimbingan belajar
ini, guru diharapkan mempu membantu siswa untuk lebih maju dan terampil
dalam hal membaca. Untuk mencapai hasil bimbingan belajar membaca secara
maksimal akan lebih mudah tercapai apabila yang melaksanakannya adalah
guru yang ahli dalam bidang membaca yaitu guru bidang studi Bahasa
Indonesia, namun di tingkat MI. belum bisa dilaksanakan karena satu kelas
diampu oleh satu guru. Hal ini berarti yang melaksanakan bimbingan belajar
membaca di kelas II adalah guru kelas II MI. itu
Pada hakikatnya strategi pendidikan adalah pengetahuan atau seni
mendayagunakan semua faktor untuk mengamankan sasaran pendidikan yang
hendak dicapai melalui perencanaan dan pengarahan dalam oprasionalisasi
sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan. Tanpa metode dan strategi akan
mendapatkan banyak kendala dalam pelaksanaan pendidikan . Hal ini sesuai
dengan firman Allah Surat An-Nahl ayat 125 :
‫أدع اﻟﻲ ﺳﺒﯿﻞ رﺑّﻚ ﺑﺎاﻟﺤﻜﻤﺔ واﻟﻤﻮ ﻋﻈﺔ اﻟﺤﺴﻨﺔ وﺟﺎدﻟﮭﻢ ﺑﺎﻟّﺘﻰ ھﻲ اﺣﺴﻦ انّ رﺑّﻚ‬
( ‫اﻟﺤﻞ‬: ٢١ ٥) ‫ھﻮاﻋﻠﻢ ﺑﻤﻦ ﺿﻞّ ﻋﻦ ﺳﺒﯿﻠﮫ وھﻮ اﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﻤﮭﺘﺪﯾﻦ‬
Artinya : Serulah (Manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhan-Mu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl
125)
Disini dijelaskan supaya dalam memberikan pelajaran dilaksanakan
dengan bijaksana atau dengan strategi dan metode yang baik agar mencapai
hasil yang baik pula.
Pendidikan agama Islam sangatlah penting dan berguna untuk
perkembangan akhlak siswa baik untuk masa kini maupun masa depan
mereka. Didalam Al-Qur’an surat Al-Mujaadilah:11
( ‫اﻟﻤﺠﺎدﻟﺔ‬:١١) ‫ﯾﺮﻓﻊ اﷲ اﻟّﺬ ﯾﻦ اﻣﻨﻮاﻣﻨﻜﻢ واﻟّﺬ ﯾﻦ أوﺗﻮااﻟﻌﻠﻢ درﺟﺎت‬
Artinya : “Allah SWT. Akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman
dan orang-orang yang berilmu pengetahuan”.
Berdasarkan firman Allah SWT. di atas, jelaslah bahwa pendidikan itu
sangat berguna bagi kehidupan terutama pendidikan agama Islam karena
menyangkut kehidupan di dunia dan di akhirat.
Proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa di MI Nuril
Huda Losari dalam pelaksanaannya belum maksimal, khususnya pada mata
pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an masih ditemukan gejala rendahnya
penguasaan materi pembelajaran. Salah satu penyebabnya adalah strategi
penyampaian materi pembelajaran hanya bertumpu pada metode-metode
tertentu secara monoton, dampaknya kegiatan pembelajaran tidak interaktif
dan hanya mengejar target penyelesaian pokok bahasan saja.
Berdasarkan uraian diatas, perlu diuji coba penerapan berbagai strategi
pembelajaran untuk mencapai kualitas/mutu pembelajaran yang ideal, oleh
karena itu perlu kiranya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Maka penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul
”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar BTA Melalui Metode Reading Aloud
Pada Siswa Kelas II MI Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang Tahun 2010”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada kelas II MI. Nuril
Huda Losari ?
2. .Apakah penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril
Huda Losari ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian tindakan ini
bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui apakah Metode Reading Aloud dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an pada siswa
kelas II MI. Nuril Huda Losari.
2. Untuk mengetahui apakah Metode Reading Aloud dapat meningkatkan
prestasi siswa dalam pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an kelas II MI.
Nuril Huda Losari ?
D. Hipotesis Tindakan
Jika Metode Reading Aloud dilaksanakan dengan baik, maka akan
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an kelas II MI. Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang.
E. Kegunaan/Manfaat Penelitian
Keberhasilan bagi seorang guru dalam melaksanakan proses
kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari sejauh mana penguasaan siswa
terhadap materi yang disampaikan melalui perolehan nilai masing-masing
siswa. Apabila perolehan nilai rata-rata rendah maka peneliti perlu
mencari faktor penyebabnya, setelah itu melakukan penelitian melalui
penggunaan media serta Metode Reading Aloud ternyata hasilnya akan
signifikan. Minat dan motivasi siswa cukup tinggi, sehingga perolehan
nilai akan memuaskan. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru,
siswa dan bagi peneliti.
1. Bagi Guru
a. Memperoleh umpan balik dalam rangka memperbaiki kinerjanya,
sehingga kualitas pembelajaran lebih meningkat.
b. Guru dapat berkembang secara professional dan lebih percaya diri..
c. Guru dapat berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan
dan ketrampilan sendiri sekaligus sebagai perancang dan pelaku
perbaikan yang menghasilkan berbagai teori dalam memperbaiki
pembelajaran.
2. Bagi Siswa
1)
D
engan
Reading
secara
menggunakan
Aloud
dan
Metode
diberikan
berulang,
tingkat
pemahaman cukup tinggi.
2)
D
engan
menggunakan
Metode
Reading Aloud pendekatan proses
siswa
lebih aktif,
minat
dan
motivasi cukup baik, sehingga
mempercepat dan meningkatkan
pemahamankonsep siswa terhadap
materi
berdampak
pembelajaran
yang
meningkatnya
perolehan hasil belajar siswa.
3. Bagi Peneliti
1.
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis tentang
peningkatan prestasi belajar bta melalui Metode Reading Aloud pada siswa
kelas ii mi nuril huda losari kecamatan sumowono kabupaten semarang
tahun 2010.
2.
Guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat dalam menyelesaikan
pendidikan pada program Studi Tarbiyah atau memperoleh gelar sarjana
pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
F.
Definisi Istilah/Operasional
Dalam definisi operasional ini penulis memberi batasan-batasan
pengertian, yaitu :
1. Peningkatan
Peningkatan yaitu proses, perbuatan, cara meningkatkan (usaha,
kegiatan). Maka yang di maksud peningkatan adalah usaha yang
dilaksanakan untuk memperbaiki suatu obyek. (Purwadarminta, 1995 :
787)
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan
kegiatan. (Hamalik, 1992 : 29)
3. Baca Tulis Al-Qur’an
Baca tulis Al-Qur’an yaitu salah satu mata pelajaran yang di
ajarkan di madrasah dan merupakan bagian dari pendidikan agama
Islam.
4. Reading Aloud
Metode Reading Aloud yaitu membaca suatu teks dengan keras
dapat membantu peserta didik memfokuskan perhatian secara mental,
menimbulkan pertanyaaan-pertanyaan, dan merangsang diskusi.
Strategi tersebut mempunyai efek pada memusatkan perhatian dan
membuat suatu kelompok yang kohesif.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK),yaitu penelitian yang didasarkan pada siswa kelas II (dua)
dalam pembelajaran Baca Tulis Al- Qur’an di MI. Nuril Huda Losari
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun 2010. Prosedur
dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang
berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian tindakan merupakan
suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipasif, kolaboratif
dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem,
Metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi.
Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian
tindakan diawali dengan perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan
(action), observasi (observation), dan melakukan refleksi pada setiap
siklus (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan yang diharapkan
tercapai.
2. Subyek Penelitian
Subyek yang akan di kenai tindakan adalah siswa kelas II MI
Nuril Huda Losari. Dasar pertimbangan pilihan subyek adalah
perlunya tindakan penelitian terhadap pembelajaran Baca Tulis AlQur’an di MI Nuril Huda Losari khususnya kelas II.
3. Langkah-langkah/ Siklus Penelitian.
Secara rinci prosedur tindakan untuk siklus pertama dapat
dijabarkan sebagai berikut :
A. Perencanaan
Adapun kegiatan dalam tahap perencanaan ini adalah :
a. Membuat skenario pembelajaran dengan membuat kisi-kisi
panduan.
b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar
mengajar
aplikasikan.
dikelas
ketika
straetegi
tersebut
di
c. Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah siswa telah
mampu menguasai materi pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
yang telah di pelajari.
B. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan
yang
dilaksanakan
pada
tahap
ini
adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
C. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan bagian penting dalam
kesatuan siklus dalam penelitian tindakan. Melalui observasi,
peneliti
dapat
mengamati,
merekam
dan
mendokumentasi
pelaksanaan tindakan, ketercapaian indicator keberhasilan dan
wujud perubahan sebagai akibat perlakuan tindakan. Maka pada
tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan mengunakan lembar observasi yang telah dibuat.
D. Refleksi
Dalam tahap ini, hasil yang didapat dari observasi
dikumpulkan serta dianalisa. Dari hasil observasi peneliti dapat
merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah dengan
kegiatan yang dilakukan siswa telah dapat meningkatkan
penguasaan materi. Hasil analisa data yang dilaksanakan dalam
tahap ini digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus
berikutnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah alat-alat bantu seperti
RPP, lembar pengamatan, dan lembar evaluasi siswa.
F. Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah dengan observasi, diantaranya :
a. Data tentang kegiatan pembelajaran diperoleh melalui lembar
observasi.
b. Data tentang hasil pelaksanaan tindakan didapat dari lembar
kerja siswa.
G. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tidak diwakili
oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran
pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi
pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk peningkatan
pembelajaran selanjutnya. Sehingga dengan melakukan refleksi
tersebut
peneliti
menafsirkan data.
H. Sistematika Penulisan
akan
memiliki
wawasan
otentik
dalam
Secara garis besar laporan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari :
BAB I
: Pendahuluan, memuat tentang Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan,
Kegunaan Penelitian, Definisi Istilah/ Operasional, Metode
Penelitian, Dan Sistematika Penulisan.
BAB II
: Kajian Pustaka, memuat tentang Prestasi Belajar, Pengertian
Membaca, Pengertian Al-Quran, dan Metode Reading
Aloud.
BAB III
: Pelaksanaan Penelitian, memuat tentang Setting Penelitian,
Letak Geografis MI Nuril Huda Losari, Deskripsi
Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, Dan
Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.
BAB IV
: Hasil Penelitian Dan Pembahasan,
memuat
Deskripsi Persiklus, Dan Pembahasan Tiap Siklus.
BAB V
: Penutup, meliputi simpulan dan saran-saran.
tentang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar
secara
umum
merupakan
suatu
kegiatan
yang
mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian
rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik.
(Darsono, 2000 : 24)
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi individu dengan individu, dan individu
dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya.
Ernest R. Hilgard dalam bukunya Introduction to Psychology
mengemukakan : Belajar adalah suatu proses di mana ditimbulkan atau
diubahnya suatu kegiatan karena mereaksi suatu keadaan.perubahan itu
tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan (kematangan) atau keadaan
organisme yang sementara (seperti kelelahan atau karena pengaruh obatobatan).
H.C. Witheringhton dalam bukunya Introduction Psychology
mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatau perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebisaaan kepribadian atau suatau pengertian”
(Usman, Setiawati 1993 : 5).
Menurut teori Gestalt pembelajaran adalah usaha guru untuk
memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih
mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi gestalt (pola bermakna).
Bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi mengorganisir
yang terdapat dalam diri siswa (Darsono, 2000 : 24)
Menurut Oemar Hamalik pembelajaran adalah suatu proses
membantu
siswa
menghadapi
kehidupan
masyarakat
sehari-hari.
(Hamalik, 1995 : 64)
Menurut teori psikolog Behavioristik, belajar ditafsirkan sebagai
latihan-latihan pembentukan hubungan antara stimulus (rangsangan) dan
respon (Hamalik, 1995 : 41)
Belajar adalah merupakan perubahan dalam tingkah laku.
Perubahan itu dapat mengarah pada tingkah laku yang baik, tetapi juga bisa
mengarah ketingkah laku yang jelek. Perubahan itu melalui pengalaman
dan latihan, bersifat relatife, yang menyangkut berbagai aspek kepribadian,
fisik dan spikis. Perubahan berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebisaaan, dan
sikap (Sunhaji, 2009 : 13)
Dari beberapa pengertian tentang pembelajaran di atas dapat
disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran merupakan suatu proses di
mana di dalamnya ada interaksi antara guru dan siswa, di situ guru
membentuk serta mengarahkan siswa menuju proses yang lebih baik
berkaitan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara penyampaian materi
pelajaran. Sedangkan makna dari belajar sendiri dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku di mana siswa yang
sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, belajar itu membawa perubahan,
perubahan itu pada pokoknya didapatkan kecakapan baru, perubahan itu
terjadi karena usaha yang sengaja.
b. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Djamarah, Prestasi adalah “hasil dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok”.
Purwadarminta mengartikan bahwa “prestasi adalah hasil yang telah
dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”.
Sedangkan menurut Mas’ud, seperti yang telah dikutip oleh
Djamarah yaitu: “prestasi adalah apa yang telah dicapai, hasil pekerjaan,
hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan
bekerja”. Lebih khusus lagi, Nasrun Harahap dan kawan-kawan dalam
Djamarah memandang dari segi pendidikan memberikan batasan bahwa
“prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan
kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang
disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum”.
Dari beberapa definisi diatas, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil
dari suatu kegiatan yang menyenangkan hati baik secara individual
maupun secara kelompok yang diperoleh melalui kerja keras dan keuletan.
Dalam proses belajar mengajar, prestasi diartikan sebagai hasil yang
didapatkan oleh siswa setelah diadakan evaluasi yang dilambangkan dalam
bentuk angka dalam bentuk raport. (Mukhtar, www. Darul Hikmah. Com)
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa prestasi
belajar
adalah
penguasaan
pengetahuan
atau
ketrampilan
yang
dikembengkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes, atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Poerwadarminta, 1995
: 787)
Menurut Oemar Hamalik (1992 : 29) bahwa prestasi adalah hasil
yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan.
Dari ke dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah belajar keras, ulet, tekun
sehingga dapat memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat.
Sedangkan prestasi Baca Tulis Al-Qur’an adalah hasil siswa
setelah melakukan sesuatu proses belajar Baca Tulis Al-Qur’an, agar
prestasi itu benar-benar mencerminkan hasil belajar siswa maka
penilaiannya harus secara obyektif dan berkesinambungan.
Prrestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai Faktor,
baik internal maupun eksternal. Prestasi belajar yang dicapai siswa pada
hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh
karena itu pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa sangat penting sekali artinya dalam rangka
membantu siswa mencapai prestasi belajar yang optimal mungkin sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.
c. Ciri-Ciri Pembelajaran
Semua bidang kegiatan tentunya mempunyai cirri-ciri, tidak
terkecuali dari pembelajaran juga mempunyai ciri-ciri. Karena dengan ciriciri itulah kita dapat mengidentifikasi dan membedakan suatu kegiatan.
Menurut Max Darsono ciri-ciri pembelajaran adalah :
1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sistematis.
2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar.
3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa.
4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa.
6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik
secara fisik maupun psikologis. (Darsono, 2000 : 25)
Menurut Oemar Hamalik ada tiga ciri khas yang terkandung dalam
sistem pembelajaran, ialah :
a. Rencana, ialah penataan, ketenangan, material, dan prosedur.
b. Kesaling tergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem
pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.
c. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. (Hamalik, 1995 : 66)
Dari dua pendapat ahli tentang ciri-ciri pembelajaran tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada intinya pembelajaran harus terencana dengan
matang sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai dengan
mudah.
d. Unsur-Unsur Pembelajaran
Agar harapan setiap pendidik dapat tercapai atau berhasil, maka
setiap pendidik harus kreatif dan fleksibel dalam mengorganisir komponenkomponen atau unsur-unsur yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
Unsur-unsur dalam proses belajar dapat berubah sesuai dengan
kondisi yang ada dalam diri siswa. Unsur-unsur yang terkait dalam proses
pembelajaran terdiri dari (1) motivasi siswa, (2) bahan belajar, (3) alat
bantu belajar, (4) suasana belajar, (5) kondisi subyek yang belajar.
(Hamalik, 1995 : 50)
Dari kelima unsur pembelajaran mempunyai keterkaiatan dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi atau semangat siswa sangat
berperan karena dengan motivasi siswa akan lebih mudah menerima
pelajaran.
Kekempat persoalan (tujuan, bahan, metode, dan alat serta
penilaian) menjadi komponen utama yang harus dipenuhi dalam proses
belajar mengajar. Keempat komponen itu tidak berdiri sendiri, tetapi saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya
(interrelasi). (Sunhaji, 2009 : 22)
Unsur-unsur yang diperlukan dalam belajar dapat berubah-ubah, hal
ini dapat terjadi dalam diri guru (motivasi dan kesiapan dalam
pembelajaran
siswa),
dan
pada
upaya
guru
menyiapkan
bahan
pembelajaran, juga kondisi atau kesiapan siswa mengikuti pembelajaran
baik fisik maupun psikologis.
1.Tujuan Berlajar
Tujuan pembelajaran adalah membantu pada siswa agar
memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah
laku siswa bertambah, baik kualitas maupun kuantitas. Tingkah laku
yang maksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma
yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa. (Darsono,
2000 : 26)
Menurut Sunhaji tujuan belajar secara umum ada tiga jenis, yaitu :
1. Untuk mendapatkan pengetahuan
Ditandai dengan kemampuan berfikir peserta didik.
2. Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep atau perumusan konsep juga memerlukan suatu
ketrampilan.
3. Pembentukan sikap
Pembentukan sikap mental dan perilaku peserta didik tidak
akan terlepas dari soal-soal penanaman nilai-nilai transfer of values
(Sunhaji, 2009 : 15)
Tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk hidup
dalam
masyarakatnya.
Sekolah
berfungsi
menyiapkan
siswa
menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan (Hamalik, 1995 : 64)
2.Sumber Belajar
Menurut Rivai, sumber belajar ialah segala daya yang bisa
dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung, sebagian atau secara
keseluruhan. (Sunhaji, 2009 : 78)
Jadi dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa sumber
belajar tidak sama dengan alat belajar yang menjadi pemanjang dalam
pengajaran, seperti televisi, poster, radio, dan lainnya.
Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting,
para siswa dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya
mencapai tujuan belajar. Karena itu penentu bahan belajar mesti
berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini adalah hasilhasil yang diharapkan. (Hamalik, 2001 : 51)
Menurut Rivai dalam memanfaatkan sumber belajar harus
memenuhi
persyaratan.
Syarat
memanfaatkan sumber belajar :
yang
harus
dipenuhi
dalam
a
Tujuan pembelajaran hendaknya
dijadikan pedoman dalam memilih sumber belajar.
b
Pokok-pokok
bahasan
harus
dijadikan dasar pemilihan serta pemanfaatan sumber belajar agar
materi yang disajikan melalui sumber belajar dapat menjelaskan
dapat memperjelas dan memperkaya isi bahan.
c
Dalam pemilihan strategi harus
sesuai dengan sumber belajar.
d
Lebih utama belajar dengan dua
sumber baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan.
e
Mempergunakan sumber belajar
harus mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia. (Sunhaji,
2009 : 88)
3.Alat Bantu Belajar
Merupakan semua alat yang digunakan untuk membantu siswa
melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar lebih efisien dan
efektif. Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar.
(Hamalik, 2001 : 51)
Media atau alat bantu sangat dibutuhkan pendidik untuk
memudahkan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan
pendidik. Media yang mudah dijumpai di sekitar anak didik tentunya
akan lebih efektif dan berdaya guna sepenuhnya.
4.Metode Mengajar
Dalam seluruh kegiatan proses belajar mengajar, metode
mengajar memainkan peranan yang sangat penting dan merupakan salah
satu penunjang uutama, berhasil atau tidaknya seorang guru dalam
mengajarnya. (Lukman, 2001 : 5)
Dalam menggunakan metode pendidik harus inovatif dan
kreatif serta fleksibel, sehingga dengan metode apapun anak didik akan
mudah menyerap materi yang disampaikan.
5.Evaluasi atau Penilaian Dalam Proses Mengajar
Semua kegiatan mengajar perlu di evaluasi. Evaluasi dapat
memberikan motivasi bagi guru maupum siswa, mereka akan lebih giat
belajar meningkatkan proses berfikirnya. Dengan evaluasi guru juga
dapat mengetahui prestasi dan kemajuan siswa, sehingga dapat bertindak
yang tepat, bila siswa mengalami kesulitan belajar (Slameto, 1987 : 40)
Menurut Schwart, penilaian adalah suatu program untuk
memberikan pendapat dan penentu arti atau faedah suatu pengalaman.
Yang dimaksud pengalaman adalah pengalaman yang diperoleh berkat
proses pendidikan. (Hamalik, 2001 : 57)
Syarat-syarat umum atau kriteria evaluasi adalah memiliki
validitas, reabilitas, objectivitas, efisiensi, dan kegunaan/kepribadian.
(Hamalik, 2001 : 157)
Dengan evalusi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang
penyelenggaraan
pembelajaran
(Hamalik, 2009 : 29)
dan
keberhasilan
belajar
siswa.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam KBM
harus dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
guru dalam melaksaanakan pembelajaran, dan untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran, serta untuk mengetahui sejauh mana
daya serap siswa dalam menerima materi yang diajarkan.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi antara lain :
a)
Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
a.
Faktor jasmani (fisiologi)
baik yang bersifat bawaan maupun yang diperbolehkan. Yang
termasuk faktor ini ialah pancaindra yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau
perkembangan lainnya yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar
tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.
b.
Faktor
psikologis,
baik
yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri dari :
c.
Faktor
intelektif
yang
meliputi Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta Faktor
kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.
d.
Faktor nonintelektif yaitu
unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebisaan, minat,
kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.
b)
Faktor yang berasal dari luar diri sendiri (eksternal)
1). Faktor sosial yang terdiri atas
i.
Lingkungan
keluarga
ii.
Lingkungan sosial
iii.
Lingkungan
masyarakat
iv.
Lingkungan
kelompok
2). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
dan kesenian.
3). Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
4). Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan (Usman, Setiawanti,
1993 : 10)
b. Membaca
a
Pengertian Membaca
Menurut Kolker (1993 : 3) membaca merupakan suatu proses
komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakikat
membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni efektif, kognitif, dan bahasa.
Perilaku efektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada
pikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak. Doglass (dalam
cox, 1988 : 6), memberikan definisi membaca sebagai suatu proses
penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam lingkungan
tempat pembaca mengembangkan suatu kesadaran. Sejalan dengan itu
Rosenblatt (dalam Tompkins, 1991 : 267), berpendapat bahwa membaca
merupakan proses transaksional. Proses membaca berdasarkan pendapat
ini meliputi langkah-langkah selama pembaca mengkonstruk makna
melalui interaksinya dengan teks bacaan. Makna tersebut dihasilkan
melalui proses transaksional. Dengan demikian, makna teks bacaan itu
tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca saja. Fredick
Mc Donald (dalam Burns, 1996 : 8) mengatakan bahwa membaca
merupakan rangkaian respon yang kompleks, diantaranya mencangkup
respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi
menjadi beberapa sub ketrampilan, yang meliputi : sensori, persepsi,
sekuensi, pengalaman, berfikir, belajar, asosiasi, afektif dan kontruktif.
Menurut, aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub ketrampilan
tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang
terpadu.
Syafi’i (1999 : 7), menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya
adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis,
beberapa psikologis yang berupa kegiatan berfikir dalam mengolah
informasi.
Adapun Farrris (1993 : 304), mendefinisikan membaca sebagai
pemroses kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang
dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila
pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki
sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan. Dengan adanya
beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada
hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk
membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan.
Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau
pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah
dimiliki.
b
Proses Membaca
Menurut beberapa ahli ada beberpa model pemahaman proses
membaca, di antaranya model bottom-up, top-down, dan model interktif.
Model
bottom-up
menganggap
bahwa
pemahaman
proses
membaca sebagai proses decoding yaitu menerjemahkan simbol-simbol
bunyi. Pendapat itu menurut Harjasujana (1986 : 34) sama dengan
pendapat Flesch (1955), yang mengatakan bahwa membaca berarti
mencari makna yang ada dalam kombinasi huruf-huruf tertentu. Begitu
juga menurut pendapat Fries (dalam Harjasujana, 1986 : 34), bahwa
membaca sebagai kegiatan yang mengembangkan kebisaan-kebisaan
merespon pada seperangkat pola yang terdiri atas lambang-lambang grafis.
Pendapat-pendapat di atas ternyata ditentang oleh Goodman (dalam Cox,
1998 : 270), yang menyatakan bahwa membaca sebagai proses interaksi
yang menyangkut sebuah transaksi antara teks dan pembaca. Pembaca
yang sudah lancar pada umumnya meramalkan apa yang dibacanya dan
kemudian menguatkan atau menolak ramalannya itu berdasarkan apa yang
terdapat dalam bacaan, membaca seperti itu disebut model bottom-up dan
model top-down akhirnya dipersatukan oleh Rumelhart dengan nama
model interaktif. Rumelhart (dalam Harris dan Sipay, 1980 : 8),
menyatukan dua pendapat itu dengan alasan bahwa proses membaca
permulaan tergantung pada informasi grafis dan pengetahuan yang berada
dalam skemata. Membaca merupakan suatu proses menyusun makna
melalui interaksi dinamis diantara pengetahuan pembaca yang telah ada
dan informasi itu telah dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi
pembaca. Burns, dkk. (1996 : 6), menyatakan bahwa aktifitas membaca
terdiri atas dua bagian, yaitu proses membaca dan produk membaca.
Dalam proses membaca ada Sembilan aspek yang jika berpadu dan
berinteraksi secara harmonis akan menghasilkan komunikasi yang baik
antara pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan penulis itu
berasal dari pengkontruksian makna yang dituangkan dalam teks dengan
pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Lebih lanjut Burns, dkk.
(1996 : 8), mengemukakan Sembilan proses membaca tersebut yaitu (1)
mengamati simbol-simbol tulisan, (2) menginterprestasikan apa yang
diamati, (3) mengikuti urutan yang bersifat linier baris kata-kata yang
tertulis,
(4)
menghubungkan
kata-kata
(dan
maknanya)
dengan
pengalaman dan pengetahuan yang telah dipunyai. (5) membuat referensi
dan evaluasi materi yang dibaca, (6) mengingat apa yang dipelajari
sebelumnya dan memasukkan gagasan-gagasan dan fakta-fakta baru, (7)
membangun asosiasi, (8) menyikapi secara personal kegiatan/tugas
membaca sesuai interesnya, (9) mengumpulkan serts menata semua
tanggapan indera untuk memahami materi yang dibaca.
c
Periode Membaca
a. Prabaca
Menurut Burns, dkk. (1996 : 224) siswa akan terdorong
memahami keseluruhan materi, jika guru membisaakan kegiatan
membaca dengan aktivitas prabaca, saat-baca, dan pascabaca. Tahaptahap membaca itu tidak sama prosedurnya. Tahap prabaca berbeda
dengan tahap saat-baca dan pascabaca, sebab tahap-tahap itu
memerlukan teknik pembelajaran yang berbeda pula.
Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa
untuk membangkitkan pengetahuan sebelumnya. Aktivitas tersebut
menurut Burns, dkk. (1996 : 224) bisa berupa membuat
prediksi
tentang isi bacaan, dan menyusun pertanyaan tujuan. Adapun Moore
(1991 : 22), menyarankan kepada siswa agar dapat prabaca, siswa
menganalisis judul bab, subjudul, gambar, pendahuluan yang
dilanjutkan
mempertegas
dengan
menyusun
pendapat
Moore
pertanyaan.
bahwa
Leo
(1994
sebelummnya
:
5),
kegiatan
membaca, siswa menyurvai judul bab supaya bisa mengembangkan
membaca secara efektif dan bisa mengatur wktunya secara fleksibel.
b. Saat-baca
Aktivitas pada tahap saat membaca merupakan kegiatan setelah
prabaca. Kegiatan ini dilakukan siswa untuk memperoleh pengetahuan
baru dari kegiatan membaca teks bacaan. Dalam membaca tersebut,
siswa akan berusaha secara maksimal memahami teks bacaan dengan
berbagai strategi. Burns, dkk. (1996 : 229-236) mengemukakan
beberapa strategi dan aktivitas yang dapat digunakan pada saat-baca
untuk meningkatkan pemahaman tersebut. Strategi dan aktivitas yang
dimaksud meliputi strategi metekognitif, prosedur cloes
dan
pertanyaan penuntun. Sedangkan Leo (1994 : 8), lebih menekankan
pada kegiatan membaca dengan cara menandai bagian-bagian yang
dianggap penting dan atau membuat ikhtisar bacaan tersebut.
c. Pascabaca
Aktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk.
(1996:237), digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi
baru yang dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya
sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Strategi yang
bisa digunakan dalam pascabaca dapat
pengayaan,
pertanyaan,
representasi
berupa pembelajaran
visual,
teater
penceritaan kembali dan aplikasi.
d
Jenis-jenis membaca
pembaca,
Dari Aspek kegiatannya:
a. Membaca keras
Membaca
keras
merupakan
kegiatan
membaca
yang
menekankan pada ketepatan bunyi, irama, kelancaran, perhatian
terhadap tanda baca. Kegiatan membaca seperti ini disebut juga
sebagai kegiatan "membaca teknis".
b. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati merupakan kegiatan membaca yang
bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun
rincian-rinciannya.
menghindari
Secara
vokalisasi,
fisik
membaca
pengulangan
dalam
membaca,
hati
harus
menggunakan
telunjuk/petunjuk atau gerakan kepala.
c. Membaca cepat
Yaitu membaca yang tidak menekankan pada pemahaman
rincian-rincian isi bacaan, akan tetapi memahami pokok-pokoknya
saja. Membaca ini dapat dilakukan dengan menggerakkan mata dengan
pola-pola tertentu.
d. Membaca rekreatif
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat
dan kecintaan membaca, bisaanya bahan bacaan diambil dari cerpen
dan novel.
e. Membaca analitik
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari
informasi dari bahan tertulis menghubungkan satu kejadian dengan
kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang tidak tertulis secara
eksplisit dalam bacaan.
Menurut bentuknya :
i. Membaca intensif (Qira’ah Mukatsafah)
Yaitu
membaca
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
keterampilan utama dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan
kata serta menguasai qawaid yang dibutuhkan dalam membaca.
ii. Membaca ekstensif (Qira’ah Muwassa’ah)
Yaitu
membaca
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
pemahaman isi bacaan.
Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu
melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan
menjadi:
1.
Membaca nyaring
Membaca
nyaring
adalah
kegiatan
membaca
dengan
menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang
tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang
disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap,
ataupun pengalaman penulis.
Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah
berbagai kemampuan, diantaranya adalah:
a. Menggunakan ucapan yang tepat,
b. Menggunakan frase yang tepat,
c. Menggunakan intonasi suara yang wajar,
d. Dalam posisi sikap yang baik,
e. Menguasai tanda-tanda baca,
f. Membaca dengan terang dan jelas,
g. Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
h. Membaca dengan tidak terbata-bata,
i.
Mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
j.
Kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
k. Membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
l.
2.
Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.
Membaca dalam hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan
dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya. Ketrampilan
yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
a. Membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis
apapun,
b. Membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
c. Membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
d. Tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
e. Mengerti dan memahami bahan bacaan,
f. Dituntut kecepatan mata dalam membaca,
g. Membaca dengan pemahaman yang baik,
h. Dapat menyesuaikan kecepatan dengan tingkat kesukaran yang
terdapat dalam bacaan.
Secara garis besar, membaca dalam hati dapat dibedakan menjadi
dua (a) membaca ekstensif dan (b) membaca intensif. Berikut penjelasan
secara rinci kedua jenis membaca tersebut:
1. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya
meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Membaca ekstensif meliputi:
1) Membaca Survei (Survey Reading)
Membaca
survei
adalah
kegiatan
membaca
untuk
mengetahui secara sekilas terhadap bahan bacaan yang akan
dibaca lebih mendalam. Kegiatan membaca survai merupakan
pendahuluan dalam membaca ekstensif.
Yang dilakukan seseorang ketika membaca survei adalah
sebagai berikut:
i. Memeriksa judul bacaan/buku, kata pengantar, daftar isi dan
melihat abstrak (jika ada),
ii. Memeriksa bagian terahkir dari isi (kesimpulan) jika ada,
iii. Memeriksa indeks dan apendiks (jika ada).
2) Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca cepat adalah kegiatan
membaca dengan mengandalkan kecepatan gerak mata dalam
melihat dan memperhatikan bahan tertulis yang dibacanya dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi secara cepat. Metode yang
digunakan dalam melatih membaca cepat adalah:
a). Metode kosakata; metode yang berusaha untuk menambah
kosakata.
b). Metode motivasi; metode yang berusaha memotivasi pembaca
(pemula) yang mengalami hambatan.
c). Metode gerak mata; metode yang mengembangkan kecepatan
membaca dengan menigkatkan kecepatan gerak mata.
Hambatan-hambatan
yang
dapat
mengurangi
kecepatan
membaca:
1. Vokalisasi atau berguman ketika membaca,
2. Membaca dengan menggerakan bibir tetapi tidak bersuara,
3. Kepala bergerak searah tulisan yang dibaca,
4. Subvokalisasi; suara yang bisa ikut membaca di dalam pikiran
kita,
5. Jari tangan selalu menunjuk tulisan yang sedang kita baca,
6. Gerakan mata kembali pada kata-kata sebelumnya.
3) Membaca Dangkal (Superficial Reading)
Membaca dangkal pada hakekatnya bertujuan untuk
memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang
tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca jenis ini
biasanya dilakukan seseorang membaca demi kesenangan,
membaca
bacaan
ringan
yang
mendatangkan
kesenangan,
kegembiraan sebagai pengisi waktu senggang.
2. Membaca Intensif
Membaca intensif atau intensive reading adalah membaca
dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya kita
kuasai. Yang termasuk dalam membaca intensif adalah :
1) Membaca Telaah Isi
a. Membaca Teliti
Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca
sekilas, maka sering kali seseorang perlu membaca dengan
teliti bahan-bahan yang disukai.
b. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman (reading for understanding)
adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami
tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary
standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola fiksi
(patterns of fiction).
c. Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang
dilakukan secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan
tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik
makna baris-baris, makna antar baris, maupun makna balik
baris.
d. Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang
ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang
terdapat pada bacaan.
e. Membaca Kreatif
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak
hanya sekedar meangkap makna tersurat, makna antar baris,
tetapi
juga
mampu
secara
kreatif
menerapkan
hasil
membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
2) Membaca Telaah Bahasa
a. Membaca Bahasa (Foreign Language Reading)
Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar
daya kata (increasing word power) dan mengembangkan
kosakata (developing vocabulary).
b. Membaca Sastra (Literary Reading)
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus
dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra.
Apabila seseorang dapat mengenal serta mengerti seluk beluk
bahasa dalam suatu karya sastra maka semakin mudah dia
memahami isinya serta dapat membedakan antara bahasa
ilmiah dan bahasa sastra.
c. Al-Qur’an
1. Pengertian Al-Qur’an
Al-qur’an merupakan kitab suci sempurna dan juga paripurna. AlQur’an terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat (menurut Ibnu Abbas :
6616 ayat), 77.934 kosa kata, dan 333.671 huruf. (Syarifuddin, 2005 : 15)
Al-Qur’an didefinisikan sebagai kalam Allah
Swt. Yang
diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad Saw. Melalui
perantaraan malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat, diriwayatkan secara
mutawatir, yang ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah.
(Syarifuddin, 2005 : 16)
Secara etimologi (bahasa) kata Al-Qur’an dari kata ‫ ﻗﺮءاﻧﺎ‬-‫ ﯾﻘﺮأ‬-‫ ﻗََﺮأ‬yang
artinya bacaan atau yang dibaca (bermakna isim maf’ul) menurut ahli
bahasa, Al-Lihyani kata Al-Qur’an adalah Isim Masdar dengan arti Isim
Maful (‫ ) ﻣﻘﺮوء‬yaitu yang dibaca. (Kusnanto, 2006 : 3)
Mengenai kata Al-Qur’an dan maknanya, ada ulama yang
berpendapat lain diantaranya :
1)
Imam Syafi’i (105 H-204 H) salah satu dari empat madzhab
yang mashur bahwa Al-Qur’an tidak merupakan musytaq (kata
bentukan) dari apapun ia merupakan nama yang secara khusus
diberikan oleh Allah untuk kitab suci yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Sebagaimana halnya kata Injil dan Taurat yang juga
khusus nama yang digunakan sebagai nama Kitabullah yang masingmasing diturunkan kepada Nabi Isa As. Dan Musa As.
2)
Imam Al-Farra (wafat 207H) kata Al-Qur’an adalah musytaq
(kata bentukan dari kata ‫ ﻗﺮاﺋﻦ‬yang merupakan Isim Jama’ dari kata
‫ ﻗﺮﯾﻨﮫ‬yang berarti petunjuk atau indikator.alasan pendapat ini adalah
karena pada kenyataannya sebagian ayat-ayat Al-Qur’an itu satu
dengan yang lainnya berfungsi sebagai qorinah atau petunjuk indikator
terhadap yang dimaksud oleh ayat lain yang serupa atau dengan kata
lain ayat-ayat Al-Qur’an satu dengan yang lain saling memberikan
petunjuk.
3)
Al-Asy’ari (wafat 324H) tokoh aliran Sunni berpendapat
bahwa kata Al-Qur’an adalah musytaq dari ‫ ﻗﺮن‬yang artinya
menggabungkan. Alasan pendapat ini karena dalam kenyataannya
surat-surat yang jumlahnya lebih dari 6600 dihimpun dan digabung
dalam satu mushaf.
4)
Al-Jujaj (Wafat 311 H) penulis kitb ma’ani Qur’an berpendapat
bahwa kata Al-Qur’an mengikuti wazan ‫ ﻓﻌﻼ ن‬dan ia mustaq (kata
bentukan) ‫ اﻟﻘﺮء‬yang nmengandung arti menghimpun. (Kusnanto, 2006
: 4)
Pengertin Al-Qur’an menurut istilah (terminologi) terdapat banyak
definisi (ta’rif)
a. Syeh Muhammad Khudari Beik dalam bukunya Tariq At-Tasyri AlIslami Al-Qur’an adalah firman Allah yang berbahasa arab yang di
turunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan
ingat selalu disampaikan dengan jalan mutawatir, ditulis dalam mushaf
yang dimulai dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat AnNas
b.
Syeh Muhammad abduh dalam kitabnya Risalatut Tauhid Al-Quran
ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf-mushaf yang terjaga
dalam hafalan-hafalan umat islam.
c. Dr.Sabhi Ashalih Al-Qur’an adalah kitab Allah SWT sebagai mukjiyat
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang termaktuf dalam
mushaf-mushaf yang disampaikan dengan jalan mutawatir yang
bernilai ibadah dalam membacanya. (Kusnanto, 2006 : 5)
2. Fungsi Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah qalamAllah Swt. yang diwahyukan kepda Nabi
Muhammad Swa. sebagai mukjiyat baginya dan bukti kebenaran
kerasulanya.Allah Swt. menurunkan kepada rasul dan Nabinya yang
terakhir Muhammad Saw. dengan membawa beberapa fungsi dan tujuan
a. Petunjuk bagi manusia
Allah Swt. menurunkan Al-Qur’an dimaksudkan sebagai petunjuk
manusia seperti yang tersirat dalan Surat Al-Baqarah ayat 2 yang
artinya : Kitab Al-Qur’an ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa.
b. Sumber pokok ajaran Islam
Al-Qur’an merupakan sumber hukum dan ajaran Islam seperti
dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 16 yang artinya : Dan kami
turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi
orang-orang yang berserah diri.
c. Peringatan dan pelajaran bagi manusia
Kita harus pandai-pandai mengambil pelajaran dari kisah-kisah
yang diterangkan dalam Al-Qur’an. Kesemuanya sangat berguna
bagi kita umat manusia seperti yang tersirat dalam Surat Asy-Syura
ayat 42 yang artinya : Demikianlah kami wahyukan kepadamu AlQur’an dalam bahasa arab supaya kamu memberi peringatan
kepada Ummul Qura’ (penduduk Makkah) dan penduduk
sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul
(kiamat) yang tidak ada keraguan kepadanya. Segolongan masuk
surga dan segolongan masuk neraka. (Kusnanto, 2006 : 35)
d. Metode-Metode Baca Tulis Al-qur’an di Indonesia
a) Metode Qiro’ati
Metode baca Al-qr’an di temukan oleh KH. Dachian Salim
Zarkasyi dari Semarang Jawa Tengah. Metode yang disebarkan sejak awal
1970-an memungkinkan anak-anak mempelajari Al-qur’an secara cepat
dan mudah.
KH. Dachian yang mulai megajar Al-qur’an pada tahun 1963
merasa metode baca Al-qur’an yang ada belum memadahi, misalnya
metode Qo’idah Bagdadiyah dari Bagdad irak, yang dianggap metode
tertua lebih cenderung mengandalkan hafalan dan tidak menaikkan cara
baca tartil (jelas dan tepat).
Dalam perkembangannya metode Qiro’ati semakin diperluas, kini
ada Qiro’ati untuk anak usia 4-6 tahun, untuk usia 6-12 tahun dan untuk
mahasiswa.
Secara umum metode pengajaran Qiro’ati adalah :
1)
Klasikal dan privat
2)
Guru menjelaskan dan memberi contoh materi pokok bahasa,
selanjutnya siswa membaca sesuai dengan perkembangannya sendirisendiri.
3)
Siswa membaca tanpa mengeja
4)
Sejak awal siswa ditekankan untuk membaca dengan tepat dan
cepat.
b) Metode Al-Barqy
Metode Al-Barqy dapat dinilai sebagai metode cepat membaca
Al-qur’an yang paling tepat, metode ini ditemukan dosen fakultas adab
IAIN Sunan Ampel Surabaya, Muhajir Sulton pada tahun 1965. Pada awal
Al-Barqy diperuntukkan bagi siswa SD Islam At-tarbiyah Surabaya, siswa
yang belajar metode ini lebih cepat mampu membaca Al-qur’an, kemudian
Muhajir membukukan metodenya pada tahun 1978 dengan judul “Cara
Cepat Mempelajari Bacaan Al-qur’an Al-Baqry”.
Muhajir Sulton manajemen merupakan lembaga yang didirikan
pemerintah dalam hal pemberantasan buta Baca Tulis Al-qur’an dan
membaca huruf latin.
Metode ini diperuntukkan bagi siapa saja, mulai anak-anak hingga
orang dewasa, metode ini mempunyai keunggulan pada anak tidak akan
lupa sehingga secara langsung dapat mempermudah dan mempercepat
anak/siswa dalam belajar membaca. Waktu belajar membaca Al-qur’an
menjadi semakin singkat.
Keuntungan metode Al-Baqry
a.
Bagi Guru mempunyai keahlian tambahan sehingga dapat
mengajar dengan lebih baik, dan juga bisa menambah peghasilan
waktu luang dengan keahlian yang dipelaari.
b.
Bagi Murid, merasa cepat belajar sehingga tidak merasa bosan,
menabah kepercayaan dirinya.
c.
Bagi Sekolah, menjadikan lebih unggul kepada murid-muridnya
mempunyai kemampuan untuk menguasai pelajaran lebih cepat
dibadingkan dengan sekolah lan.
c) Metode Tilawati
Metode Tilawati disusun pada tehun 2002 oleh tim yang terdiri dari
Drs.H Hasan Sajadzli, Drs.H. Ali Muaffa dkk. Kemudian dikembangkan
oleh pesantren Virtual Nurul Falah Surabaya, metode tilawah berkembang
di TK-TP antara lain :
a.
Mutu pendidikan : kuaitas santri miusan TK/TP Al-qur’an belum
sesuai dengan arge.
b.
Metode pembelajaran : metode pembelajaran masih belum
menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga proses belajar
tidak efektif.
c.
Pendanaan : tidak adanya keseimbangan keuangan antara
pemasukan dan pengelaran.
d.
Waktu pendidikan : waktu pendidikan masih terlalu lama, sehigga
hanya khatam Al-qur’an kelas TQA pasca TPA belum bisa terlaksana.
Metode tilawah memberikan jamina kualitas bagi santri santrinya antara
lain :
a)
Santri mampu membaca Al-qur’an dengan tartil
b)
Santri mampu membaca membenarkan bacaan Al-qur’an
yang salah
c)
Ketuntasan belajar santri secara mandiri 70% dan secara
kelompok 80%.
Prinsip-prinsip pembeaaran tilawah
a). bisa dengan praktis
b). menggunakan lagu Rost
c). menggunakan pendekatan klasik dan individu secara seimbang.
e. Metode Reading Aloud
a.
Pengertian Metode
Metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
(Ismail, 2002 : 7)
Dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah cara kerja yang
bersistem untu memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa
yang telah ditentukan. (Ismail, 2002 : 8)
Menurut Edward Anthony yang dikutip oleh Effendi bahwa
metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis
berdasarkan pendekatan yang ditentukan. (Mukhtar, www. Darul
Hikmah.com)
Pengertian Reading Aloud
b.
Membaca suatu teks dengan keras dapat membantu peserta didik
memfokuskan perhatian secara
mental,
menimbulkan pertanyaan-
pertanyaan, dan merangsang diskusi. Metode tersebut mempunyai efek
pada memusatkan perhatian dan membuat suatu kelompok yang kohesif.
Prosedur dari strategi ini adalah :
1. Guru memilih sebuah teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan
keras, misalnya tentang manasik haji. Guru hendaknya membatasi
dengan suatu tujuan pilihan teks yang kurang dari 500 kata.
2. Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat. Guru
memperjelas poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat
diangkat.
3. Guru membagi teks itu dengan alinia-alinia atau beberapa cara lain.
Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan untuk membaca keras
bagian-bagian yang berbeda.
4. Ketika
bacaan-bacaan
tersebut
berjalan,
guru
menghentikan
dibeberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian
guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contohcontoh. Guru dapat membuat diskusi-diskusi singkat jika para peserta
didik menunjukkan minat dalam bagian tertentu. Kemudian guru
melanjutkan dengan menguji apa yang ada dalam teks tersebut.
5. guru melakukan kesimpulan, klasifikasi, dan tindak lanjut.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Reading Aloud
c.
Pengalaman diusia dini yang berdampak kepada perkembangan
anak dikemudian hari. Kata-kata merupakan fondasi yang penting dalam
belajar berbicara dan membaca, 2 cara efisien untuk memasukkan kata
kedalam otak : melalui mata atau melalui telinga. (Trelease, www.
Reading Bugs. Com)
Dari gambaran di atas, akan menunjukkan adanya beberapa sisi positif
mengapa kita menggunakan pendekatan Metode Reading Aloud.
1)
Kelebihan
Kelebihan tersebut didasari oleh beberapa alasan.
1). Materi pelajaran menjadi dekat dengan kehidupan anak sehingga
anak dengan mudah memahami sekaligus melakukannya.
2). Siswa juga dengan mudah dapat mengaitkan hubungan materi
pelajaran di mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran
lainnya.
3). Dengan Metode Reading Aloud guru dapat dengan mudah
menggunakan belajar siswa aktif sebagai metode pembelajaran.
2)
Kekurangan
1). Aspek Guru
Guru harus berwawasan luas,
memiliki kreativitas tinggi,
keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang
tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi. Secara
akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan
dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak
terfokus pada bidang kajian tertentu saja. Tanpa kondisi ini, maka
Metode Reading Aloud akan mengalami sulit.
2). Aspek Peserta Didik
Metode Reading Aloud menuntut kemampuan belajar peserta didik
yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun
kreativitasnya. Hal ini terjadi karena model pembelajaran Metode
Reading Aloud pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan
asosiatif (menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan
elaboratif (menemukan dan menggali). Bila kondisi ini tidak
dimiliki, maka penerapan model Metode Reading Aloud ini sangat
sulit dilaksanakan.
3)
Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran
Metode Reading Aloud memerlukan bahan bacaan atau sumber
informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga
fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan
mempermudah pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak
dipenuhi, maka penerapan Metode Reading Aloud juga akan
terhambat.
4)
Aspek Kurikulum
Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian target
penyampaian materi). Guru perlu diberi kewenangan dalam
mengembangkan
materi,
metode,
penilaian
keberhasilan
pembelajaran peserta didik.
5)
Aspek Penilaian
Metode Reading Aloud membutuhkan cara penilaian yang
menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan
belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait. Dalam
kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan
prosedur
pelaksanaan
penilaian
dan
pengukuran
yang
komprehensif, juga dituntut untuk berkoordinasi dengan guru lain,
bila materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda.
6)
Suasana pembelajaran
Metode Reading Aloud berkecenderungan mengutamakan salah
satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain. Dengan
kata lain, pada saat mengajarkan sebuah tema, maka guru
berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi
gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar
belakang
pendidikan
guru
itu
sendiri.
(Fatoni,
www.WordPress.com)
d.
Manfaat Read Aloud
Read Aloud kegiatan sederhana terpenting untuk meningkatkan
pengetahuan anak yang diperlukan untuk belajar membaca, bahkan sangat
baik dimulai ketika anak baru lahir. (Trelease, www. Reading Bugs. Com)
Reading Aloud kepada anak, membantu anak belajar :
a.
Pola berbicara
b.
Pengucapan kata
c.
Perbendahaaraan kata
d.
Kemampuan mendengar.
e.
Pengertian
Adapun manfaat Reading Aloud bagi anak yaitu :
a. Perkembangan sehat otak anak,
b. Kedekatan orang tua dan anak,
c. Perkembangan literasi anak lebih awal
Bugs. Com)
(Trelease, www. Reading
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Letak Geografis MI. Nuril Huda Losari
MI. Nuril Huda Losari berlokasi di Dusun Kalidukuh Desa Losari
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. MI. Nuril Huda bertempat
di tengah-tengah
Dusun Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang, di mana MI. Nuril Huda berjarak kurang lebih 5 kilometer dari
Kecamatan Sumowono.
Adapun batas-batasnya :
1.
Sebelah utara yaitu berbatasan dengan Dusun Mendongan Desa
Losari Kecamatan Sumowono.
2.
Sebelah timur yaitu berbatasan dengan asrama ABRI yang terletak
di Dusun Bantir Desa Losari Kecamatan Sumowono.
3.
Sebelah selatan yaitu persawahan dan ladang milik warga sekitar
Desa Losari Kecamatan Sumowono.
2. Keadaan Guru dan Karyawan
MI. Nuril Huda Losari mamiliki tenaga pengajar sebanyak 7 orang guru
dan 1 orang tata usaha, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1.
Data Guru dan Karyawan MI. Nuril Huda Losari
IJAZAH
N
NAMA
o
1
Syamsul
NIP/NUPT
M,
S.Ag.
196807262000
031001
L/
AGA
P
MA
DS
TAH
R
UN
JABAT
JURUS
MENGA
AN
AN
JAR
L
Islam
S1
2001
KS
PAI
-
PAI
I
2
Wulandari, S.Ag
P
Islam
S1
2001
GURU
3
Muliyah, A. Ma
P
Islam
D2
2006
GURU
4
Dariyati, S.Pd
P
Islam
S1
2010
GURU
5
Nurtadho, S.Pd
L
Islam
S1
2009
GURU
P
Islam
D2
2006
GURU
Dwi
6
Sehaningsih,
PGSD1/
MI
PGMI
PGSD1/
MI
PGSD1/
A.Ma
MI
II
III
IV
V
7
Isnanto, S.Pd
L
Islam
S1
2004
GURU
PAI
VI
8
Badriyah
P
Islam
MA
2003
TU
-
-
3. Sarana dan Prasarana
Adapun sarana prasarana di MI. Nuril Huda Losari terdiri dari gedung dan
mebel, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
a.
Gedung
Tabel 3.2.
Gedung Sarana dan Prasarana MI. Nuril Huda Losari
No
Jenis Ruangan
1
Ruang Kelas
2
Ruang Guru
3
Ruang UKS
Jumlah Ruangan
6
1
1
Keterangan
-
4
5
6
7
8
9
10
b.
Ruang Kepala
WC Siswa
WC Guru
Gudang
Ruang
Perpustakaan
Ruang Koprasi
Halaman Sekolah
1
2
1
1
1
Rusak
Rusak Berat
1
1
-
Mebel
Tabel 3.3.
Mebel Sarana dan Prasarana MI. Nuril Huda Losari
No
1
2
3
4
5
6
7
Uraian
Meja Siswa
Kursi Siswa
Meja Guru
Kursi Guru
Almari
Kursi Tamu
Papan Tulis
Jumlah
105
105
6
6
6
2
6
4. Visi dan Misi MI. Nuril Huda Losari
Madrasah Ibtidaiyah Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang sebagai lembaga pendidikan dasar berciri khas Islam perlu
mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, lembaga pengguna
lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah
Ibtidaiyah Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi era informasi dan globalisasi yang
sangat cepat. Madrasah Ibtidaiyah Nuril Huda Losari Kecamatan
Sumowono Kabupaten Semarang ingin mewujudkan harapan dan respon
dalam visi dan misi sebagai berikut :
VISI : "Dengan semangat kekeluargaan kita tingkatkan prestasi
berdasarkan Ilmu dan Takwa"
MISI :
1. Menumbuhkan semangat kekeluargaan kepada seluruh warga sekolah.
2. Melaksanakan pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan) sehinggga siswa berkembang secara
optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
3. Menumbuhkan penghayatan daan pengamalan terhadap ajaran agama
Islam, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing adalah :
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun gambaran ketiga
siklus tersebut adalah :
a. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I
i.
Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti akan melaksanakan kegiatankegiatan yang dapat mendukung proses perbaikan pembelajaran, yaitu:
1. Melakukan refleksi awal yang berupa perenunga terhadap hasil
belajar siswa.
2. Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih
solusi terhadap masalah.
3. Mendiskusikan dengan teman sejawat untuk menentukan Metode
Reading Aloud dalam pembelajaran.
4. Merancang rencana pembelajaran
5. Merancang pembelajaran observasi
6. Menyiapkan alat-alat sebagai media pembelajaran.
7. Menyusun test formatif.
ii.
Pelaksanaan
Aktifitas yang dilakukan peneliti dalam tahap pelaksanaan perbaikan
pembelajaran pada siklus I meliputi kegiatan-kegiatan yang disusun
secara runtut sesuai dengan langkah kegiatan pada rencana perbaikan
pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
1. Guru melakukan pre test.
2. Guru menjelaskan isi kadungan Surat An-Nasr.
3. Guru memberikan contoh dan menjelaskan isi kandungan Surat
An-Nasr
4. Guru membagikan potongan bacaan teks itu dengan alinia-alinia
kepada beberapa siswa untuk membaca keras dengan keras bagianbagian yang berbeda.
5. Guru mengamati aktifitas siswa secara keselurahan.
6. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja.
7. Guru melakukan evaluasi.
iii.
Pengamatan
Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu difokuskan pada
pemahaman materi isi kadunga Surat An-Nasr, maka dalam observasi
ini peneliti meminta bantuan kepada teman untuk mengamati aktifitas
siswa yang dilakukan dalam proses pembelajaran..
Adapun hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
1. Aktifitas guru, meliputi :
a. Penyampaian appersepsi.
b.Penyampaian materi ajar.
c. Penggunaan metode.
d.Pemberian evaluasi.
e. Pendekatan terhadap siswa.
f. Interaksi guru dengan siswa.
2. Aktifitas siswa, meliputi :
a. Keaktifan dalam diskusi
b.Keaktifan mengemukakan pertanyaan
c. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru.
d.Keaktifan dalam menjawab pertanyaan.
iv.
Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dari proses pembelajaran, peneliti dapat
menemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
1. Siswa yang pemahamannya kurang, cenderung pasif dan tidak
berani mengemukakan pertanyaan.
2. Siswa yang kurang aktif dalam diskusi kelompok cenderung
bermain sendiri.
3. Siswa kurang teliti dalam menjawab pertanyaan, sehinggga hasil
belajar yang diperoleh masih rendah.
Berdasarkan masalah tersebut, ada beberapa hal yang perlu
direfleksi yaitu :
1. Aktifitas guru dalam menyampaikan materi harus lebih
komunikatif.
2. Mengaktifkan diskusi kelompok dengan cara mengangkat tutor
sebaya.
3. Pemberian waktu lebih lam pada saat evaluasi.
Namun meskipun demikian dari pembelajaran pada siklus I ini
telah menunjukkan adanya peningkatanh dalam hal :
a. Siswa yang sudah jenuh masih merasa semangat.
b. Siswa termotivasi untuk bersaing dengan kelompok lain.
c. Siswa tampak lebih aktif
Setelah melalui tahap refleksi dan menemukan adanya kelemahankelemahan pada siklus I, maka peneliti merasa masih perlu adanya
perbaikan pembelajaran,. Sehingga diputuskan untuk melakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus II.
b. Diskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaa
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah :
1.
Merancang rencana perbaikan pembelajaran.
2.
Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam diskusi kelompok.
3.
Memotivasi
siswa
agar
lebih
berani
mengemukakan
pertanyaan.
4.
Membuat lembar observasi untuk mencatat hasil pengamata.
5.
Menyiapkan media pembelajaran, yaitu bacaan-bacaan untuk
lembar kerja.
6.
Menyusun test formatif
b. Pelaksanaan
Karena hasil yang diperoleh pada siklus I belum maksimal, maka
untuk pembelajaran pada siklus II ini, peneliti menyiapkan skenario
pembelajaran yang lebih efisien, namun tidak meninggalkan prosedur
yang ada pada pembelajaran siklus I, yaitu :
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru melakukan pre test.
3. Guru menjelaskan tentang membaca dan menulis huruf hijaiyah.
4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara klasifikasi.
5. Guru membagi bacaan-bacaan pada setiap kelompok.
6. Masing-masing kelompok berdiskusi.
7. Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerja.
8. Guru mengamati aktifitas siswa secara keseluruhan.
9. Siswa mengerjakan tugas secara mandiri.
c. Pengamatan
Pada siklus II ini, peneliti memfokuskan observasi pada tingkat
pemahaman siswa, yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar,
tetapi tidak berarti meninggalkan aspek-aspek yang diamati pada siklus
sebelumnya. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran dilakukan dengan cara mengadakan test formatif.
d. Refleksi
Setelah
melaksanaka
pembelajaran
siklus
II,
peneliti
melakukan refleksi dan menemukan adanya kelemahan yang terjadi
pada siklus II ini, yaitu terdapat tiga orang siswa yang hasil belajarnya
menurun dibanding dengan pembelajaran siklus I. setelah peneliti
mencari sumber penyebab masalah tersebut dapat diketahui bahwa
masalah tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Adanya masalah keluarga sebelum anak berangkat sekolah.
2. Kondisi anak kurang baik.
3. Kesiapan anak mengikuti pembelajaran kurang maksimal.
Namun meskipun demikian, secara keseluruhan hasil belajar
pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Akan tetapi penaliti
merasa bahwa hasil belajar pada siklus II belum optimal, sehingga
peneliti bermaksud melaksanakan pembelajaran siklusn III.
c. Diskripsi Pelaksanaa Siklus III
1. Perencanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah
sebagai berikut :
a. Menyiapkan materi pembelajaran.
b. Merancang melaksanakan pembelajaran.
c. Menyiapkan lembar observasi.
d. Menyiapkan media belajar, berupa bacaan-bacaan dan lembar kerja
siswa.
e. Menyusun test formatif.
2. Pelaksanaan
Pemahaman siswa terhadap materi yang dibuktikan dengan
hasil belajar pada siklus II belum begitu maksimal, untuk itu peneliti
menyusun rencana pembelajaran pada siklus III, yaitu sebagai berikut :
a. Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.
b. Melakukan pre test.
c. Menjelaskan materi ini kandungan Surat An-Nasr.
d. Menjelaskan asbabunnuzul Surat An-Nasr.
e. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok secar klasifikasi.
f. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
g. Guru mengamati kegiatan presentasi tiap kelompok.
h. Membuat kesimpulan.
3. Pengamatan
Pada siklus III ini, peneliti memfokuskan observasi pada
tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan,
yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar, tetapi tidak berarti
meninggalkan aspek-aspek yang diamati pada siklus sebelumnya.
Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran dilakukan dengan cara mengadakan test lesan/tanya
jawab yang dilakukan pada akhir pembelajaran.
4. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus III ini, peneliti dapat menilai tingkat
keberhasilan pembelajaran dari segi proses dan hasil. Dari segi proses
yaitu meningkatkan keaktifan siswa dalam diskusi, menjawab
pertanyaan, dan dalam mempresentasikan hasil kerja. Sedangkan dari
segi hasil, ditandai dengan meningkatnya pemahaman dan kecerdasan
siswa dalam mengerjakan soal-soal, sehingga hasil yang diperoleh
siswa mengalami peningkatan.
Meskipun mata pelajaran Baca Tulis Al-qur’an dianggap sulit
tetapi pada keadaan tersebut belajar Baca Tulis Al-qur’an dengan
materi Surat An-Nasr terasa lebih menyenangkan. Siswa tidak lagi
menganggap bahwa Baca Tulis Al-qur’an merupakan pelajaran yang
harus selalu diikuti.
Berikut adalah tabel indikator peningkatan yang diamati oleh peneliti
selama proses pembelajaran :
Tabel 3.4.
Indikator Peningkatan
No.
Aspek Yang Diamati
Siklus I
Sikus
Siklus III
(%)
II (%)
(%)
1
Keaktifan diskusi
55
90
100
2
Respon menjawab pertanyaan
40
55
70
3
Respon
40
45
55
45
75
95
100
100
100
mengemukakan
pertanyaan
4
Membaca
bacaan
dengan
keras
5
Keaktifan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Per Siklus
Setelah melaksanakan penelitian perbaikan pembelajaran melalui tiga
siklus perbaikan, berikutnya adalah data yang peneliti peroleh sebagai hasil
penelitian, yaitu :
1. Keaktifan Siswa Selama Penelitian Tindakan
Diantara salah satu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun
strategi yang dipakai oleh peneliti untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu
dengan menggunakan Metode Reading Aloud (membaca dengan keras).
Untuk
mengumpulkan
data
mengenai
keakttifan
siswa,
peneliti
menggunakan lembar observasi. Adapun hasil pengamatan pada tiap-tiap
siklus disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1. Keaktifan Selama Proses Penelitian
Menjawab Pertanyaan
Mengemukakan
Berdiskusi
Membaca Keras
Menjawab Pertanyaan
Mengemukakan
Berdiskusi
Membaca Keras
Menjawab Pertanyaan
Mengemukakan
NAMA
Berdiskusi
No
Membaca Fokus
KEMUNCULAN KEAKTIFAN (%)
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
Sucipto
√
2
Nurkholiq
√
√
3
Mahfud Al-khanafi
√ √
√
4
Nur Aziz
√
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √ √ √
√
√
6
Arif Kurniawan
√ √
√ √
√
√
7
Aditya Wisnu Ragil
√ √
√ √
√
8
Handiki
√
√ √
√
√
√ √
√ √
√
√
√ √ √
√
Nova
Randi
9
Intan Nova Surya
Isnaeni
10
Linda
Putri
Syarifah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11
M. Abdillah
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
13
M. Samsul Ma’arif
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
14
M. Saifa Gilang
√ √ √ √ √
√
√
√
√
√
√
15
Resti Kurniati
√
√
√
√
√
16
Rian Mauludin
√ √ √
√
√
√
√
17
Risma
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
Ayuning
Tias
√
√
18
Siti Mubasiroh
√
29
Zainiyatul Firdhos
√ √
√
√
√
√
20
Etika
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Afifatul
Arofah
21
Putri Ramila
22
Rinda
Kinanti
I’is
Nur
√
√
√
√
Dari tabel di atas, apabila dinyatakan dalam bentuk prosentasi maka
keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan
adanya peningkatan dari siklus I sampai siklua III. Hal ini disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 4.2. Keaktifan Siswa Selama Proses Penelitian
No
Siklus
Kemunculan Keaktifan
Frekuensi
Prosentase
1
Pertama
49
58,75 %
2
Kedua
60
72,50 %
3
Ketiga
67
81,25 %
Berdasarkan tabel di atas, maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah
“ pembelajaran dengan Metode Reading Aloud meningkatkan keaktifan
siswa dalam materi Surat An-Nasr “ dapat diterima kebenarannya.
Adanya peningkatan terhadap keaktifan siswa selama pembelajaran
dari siklus I sampai siklus III, hal itu tidak terlepas dari upaya guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan / strategi yang tepat.
Sebagai dikemukakan oleh Ismail : “ Metode pembelajaran merupakan suatu
cara / jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu
tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan “
Ismail ( 2008 : 8 ).
2. Penerapan Metode Reding Aloud Untuk Peningkatan Prestasi Belajar Siswa.
Dalam penelitian ini, tujuan kedua yang ingin dicapai oleh peneliti
adalah untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi siswa terhadap materi
Surat An-Nasr dengan diterapkan Metode Rading Aloud. Adapun untuk
mengetahui tingkat prestasi siswa terhadap materi tersebut peneliti
mengadakan evaluasi berupa test tertulis yang dilaksanakan pada akhir
proses pembelajaran. Berikut adalah tabel hasil test formatif pada proses
perbaikan pembelajaran dari siklus I sampai siklus III.
Tabel 4.3. Pemahaman Siswa Setelah Diterapkan Metode Reading Aloud
No
NAMA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Sucipto
Nurkholiq
Mahfud Al-khanafi
Nur Aziz
A. Nuril Anam
Arif Kurniawan
Aditya Wisnu Ragil
Handiki Nova Randi
Intan Nova Surya Isnaeni
Linda Putri Syarifah
M. Abdillah
M. Farkhan Aziz
M. Samsul Ma’arif
M. Saifa Gilang
Resti Kurniati
Rian Mauludin
Risma Ayuning Tias
Siti Mubasiroh
Zainiyatul Firdhos
Etika Afifatul Arofah
Putri Ramila
Rinda I’is Nur Kinanti
NILAI POST TEST
Siklus I
Siklus II
Siklus III
20
30
50
40
60
60
40
40
40
40
40
60
90
80
90
40
60
70
80
70
80
60
70
70
60
60
80
60
60
90
50
70
80
60
80
80
50
60
70
80
90
90
40
50
70
80
80
80
30
30
40
40
40
70
40
40
60
40
40
40
80
80
70
80
70
60
JUMLAH NILAI
NILAI RATA-RATA
1200
54,54
1300
59,09
1500
68,18
Dari tabel di atas, apabila dinyatakan dalam bentuk prosentase maka
pemahaman
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
yang
ditunjukkan dengan hasil nilai post test menunjukkan adanya peningkatan
dari siklus I sampai siklus III. Hal ini disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.4 Prosentase Siklus
No Rentang
Nilai
Siklus I
Ketuntasan
F Tun- Betas
lum
Suiklus II
Ketuntasan
F Tun- Betas
lum
Siklus III
Ketuntasan
F Tun- Betas
lum
1
90 – 100
1
1
-
1
1
-
3
3
-
2
70 – 80
3
3
-
6
6
-
10
10
-
3
50 – 60
6
6
-
6
6
-
4
4
-
4
30 – 40
9
-
9
7
-
7
3
-
3
5
10 – 20
1
-
1
-
-
-
-
-
-
20
10
10
20
13
7
20
17
3
Jumlah
Prosentase
50 %
65 %
85 %
Berdasarkan pada tabel pemahaman di atas, maka hipotesis yang
peneliti ajukan adalah “ Pembelajaran dengan Metode Reding Aloud dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar Baca Tulis Al-qur’an “ dapat
diterima kebenarannya.adapun pemahaman siswa terhadap materi ditandai
dengan perolehan nilai sebagai hasil belajar.
2. Pembahasan Per Siklus
1. Siklus I
Berdasarkan pada tabel 4.1 tentang keaktifan siswa, maka dapat
peneliti simpulkan bahwa keaktifan siswa pada siklus I ini belum begitu
menonjol. Kebanyakan mereka masih memahami dan mempelajari Surat
An-Nasr, sedangkan keaktifan diskusi, mengenukakan pertanyaan dan
jawaban pertanyaan masih rendah. Sesuai tabel dapat kita amati bahwa
siswa yang aktif membaca fokus 100 %, sedangkan keaktifan diskusi 55 %
dalam mengemukakan pertanyaan 40 %, dan menjawab pertanyaan 40 %.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan observasi, sebagaian
besar siswa yang sudah paham terhadap materi pembelajaran, mereka
lebih cepat dalam mencerna dan memahami materi yang disampaikan,
sedang bagi siswa yang belum begitu paham terhadap materi
pembelajaran, mereka mengalami kebingungan dan membutuhkan waktu
yang lebih lama dalam pengerjaannya.
Dengan kondisi yang demikian maka memungkinkan terjadinya
keramaian di dalam kelas yang disebabkan oleh kelompok yang sudah
selesai, sehingga dengan demikian akan mengganggu konsentrasi
kelompok lain. Tetapi dari segi positifnya adalah bahwa masing-masing
kelompok akan bersaing dengan kelompok lain untuk lebih cepat
menyelesaikan tugasnya.
Berkaitan dengan keaktifan siswa pada siklus I ini, bila dinyatakan
dengan bentuk prosentase yaitu 58,75 %,dan terdapat adanya peningkatan
keaktifan siswa dalam PBM dibanding sebelum diterapkannya Metode
Rading Aloud. Sedangkan dari segi pemahaman dikatakan masih tergolong
rendah. Pada siklus I ini terdapat 10 siswa yang nilainya berada di bawah
batas tuntas, atau bila dinyatakan dalam bentuk prosentase hanya sebesar
50 %. Tetapi hasil tersebut ternyata masih lebih baik bila dibandingkan
sebelum perbaikan.
2. Siklus II
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan observasi, berbagai
aspek yang diamati pada lembar observasi, keaktifan siswa yang tampak
menonjol hanya pada aspek membaca dengan fokus dan diskusi,
sedangkan pada keaktifan mengemukakan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan masih tergolong rendah.
Dalam membaca dengan fokus terdapat 100 % siswa aktif, 90 %
aktif dalam diskusi, 45 % aktif mengemukakan pertanyaan, dan 55 % aktif
menjawab pertanyaan. Tetapi secara keseluruhan terdapat adanya
peningkatan keaktifan dibanding dengan siklus sebelumnya, yaitu dari
58,57 % pada siklus I, menjadi 72,50 % pada siklus II.
Sedangkan dari segi pemahaman juga terdapat adanya peningkatan
dari siklus sebelumnya, yaitu pada siklus I terdapat 10 siswa yang berada
di bawah batas tuntas, sedangkan pada siklua II ini hanya ada 7 siswa yang
belum tuntas, atau bila dinyatakan dengan prosentase dari 50 % pada
siklus I, meningkat menjadi 65 % pada siklus II.
3. Siklus III
Sesuai dengan tabel pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan
dibantu oleh teman sejawat selaku observasi, maka pada siklus III ini
dapat disimpulkan bahwa terjadi sebuah peningkatan yang sangat
signifkan maupun pemahaman siswa, di mana pada siklus III ini terdapat
100 % siswa aktif dalam membaca dengan fokus, 100 % siswa aktif
berdiskusi, 55 % siswa aktif mengemukakan pertanyaan, dan 70 % siswa
aktif menjawab pertanyaan, sehingga prosentase total keaktifan siswa
pada siklus III ini mencapai 81,25%.
Sedang dari segi pemahaman juga mengalami adanya peningkatan
bila dibanding dengan siklus sebelumnya. Pada siklus II terdapat 7 siswa
belum tuntas, sedangkan pada siklus III ini hanya terdapat 3 siswa yang
berada di bawah batas ketuntasan, dan bila dinyatakan dalam prosentase
sebesar 65 % pada siklus II meningkat menjadi 85 % pada sikus III.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Setelah dilaksanakannya tindakan penelitian pada siswa kelas II MI
Nuril Huda Losari, yang dilakukan dengan 3 tahapan siklus yaitu siklus I,
siklus II, siklus III, maka peneliti dapat sajikan kesimpulannya.
Kesimpulan
ini
merupakan
gambaran
singkat
mengenai
“ peningkatan prestasi belajar BTA melalui Metode Reading Aloud pada
siswa kelas II MI Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang tahun 2010“.
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat
dibuktikan dengan semakin meningkatnya aktifitas siswa dari
setiap siklusnya. Pada siklus I prosentase keaktifan siswa
sebesar 58,75 %, pada siklus II 72, 50 % sedangkan pada
siklus III terjadi peningkatan hingga mencapai 81,25 %
2. Penerapan Metode Reading Aloud dapat meningkatkan
pemahaman siswa, hal itu dapat dibuktikan dengan semakin
meningkatnya siswa yang nilai hasil belajarnya memenuhi
dan mencapai standar KKM
( Kriteria Ketuntasan
Minimal ) yang ditentukan oleh guru, yaitu 50 dan prosentase
ketuntasan siswa juga semakin meningkat. Pada siklus I
terdapat 10 siswa yang mencapai standar ketuntasan atau
sebesar 50 %. Pada siklus II terdapat siswa yang mencapai
ketuntasan atau sebasar
65 % sedangkan pada siklus II
terdapat 17 siswa yang nilainya mencapai standar ketuntasan,
atau sebesar 85 %.
Adanya peningkatan keaktifan dan pemahaman siswa pada tiap
siklusnya menunjukkan bahwa hipotesis yang peneliti ajukan dalam
penelitian ini dapat diterima dan dapat tercapai, yaitu Metode Reading
Aloud dapat meningkatkan prestasi belajar Baca Tulis Al-Qur’an pada
siswa kelas II MI. Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang.
2. Saran
Dari hasil pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan
kelas dengan hasil yang telah diperoleh tersebut, maka peneliti
mengajukan saran-saran sebagai berikut :
a.
Hendaknya guru selalu mengembangkan inovasiinovasi
dalam
menerapkan
metode/strategi
di
dalam
proses
pembelajaran, agar pembelajaran berjalan dengan suasana yang
menyenangkan.
b.
Guru hendaknya mempunyai keinginan untuk selalu
mengembangkan diri secara professional guna meningkatkan mutu
pendidikan melalui penelitian tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, 2000, Belajar Dan Pembelajaran, Ikip, Semarang.
Fatoni, 2010, Manfaat Serta Kelebihan Dan Kekurangan Pembelajaran, www.
WordPress.com.
Hamalik, Oemar, 2008, Kurikulum Dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Ismail, 2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail
Media Group, Semarang.
Kusnanto, 2009, Modul Pembelajaran Al-Qur'an Hadist, Akik Pustaka.
Muhajir, Noeng, 1993, Ilmu Pendidikan Dan Perubahan Sosial Suatu Teori
Pendidikan, Rake Sarasin, Yogyakarta.
Muhajir, Syamsul, 2008, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, MI Nuril Huda
Losari, Semarang.
Mukhtar, Djuaini, 2010, Tinjauan Tentang Prestasi Belajar, www.Darul
Hikmah.Com
Setiawan, Julista, 2008, Reading Aloud The Solution to Improve Literacy Skill,
www.Reading Bugs
Syarifuddin, Ahmad, 2005, Mendidik Anak Membaca Menulis Dan Mencintai
Al-Qur'an, STAIN Salatiga Press, Salatiga.
Slameto, 2004, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Universitas
Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Slameto, 2003, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Universitas
Remaja Rosdakarya, Salatiga.
Sunhaji, 2009, Strategi Pembelajaran, Grapindo Litera Media STAIN Porwokerto
Press, Porwokerto.
Usman, Setiawan, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Mengajar, PT Rineka
Cipta, Bandung.
Work, Davles, 1986, Pengelolaan Belajar, Rajawali Press, Jakarta.
Daftar Siswa Kelas II
MI Nuri Huda Losari Tahun Pelajaran 2009/2010
1
No.
Induk
1325
Tempat Lahir
Tgl Lahir
Sucipto
L/
P
L
Kab. Semarang
20 September 2000
2
1332
Nurkholiq
L
Kab. Semarang
20 Februari 2000
3
1339
Mahfud Al-khanafi
L
Kab. Semarang
13 Oktober 2000
4
1340
Nur Aziz
L
Kab. Semarang
06 Januri 2001
5
1341
A. Nuril Anam
L
Kab. Semarang
29 Desember 2000
6
1342
Arif Kurniawan
L
Kab. Semarang
18 Januri 2001
7
1360
Aditya Wisnu Ragil
L
Kab. Semarang
29 Juli 2002
8
1364
Handiki Nova Randi
L
Kab. Semarang
06 Desember 2002
9
1365
Intan
P
Kab. Semarang
28 Januri 2001
No
Nama Siswa
Nova
Surya
Isnaeni
10
1367
Linda Putri Syarifah
P
Kab. Semarang
02 Mei 2002
11
1369
M. Abdillah
L
Kab. Semarang
23 Mei 2002
12
1370
M. Farkhan Aziz
L
Kab. Semarang
01 Januri 2001
13
1371
M. Samsul Ma’arif
L
Kab. Semarang
15 Januri 2001
14
1372
M. Saifa Gilang
L
Kab. Semarang
08 Agustus 2002
15
1374
Resti Kurniati
P
Kab. Semarang
02 September 2002
16
1375
Rian Mauludin
P
Kab. Semarang
13Juli 2002
17
1376
Risma Ayuning Tias
P
Kab. Semarang
22 September 2002
18
1377
Siti Mubasiroh
P
Kab. Semarang
02 September 2002
19
1378
Zainiyatul Firdhos
P
Kab. Semarang
06 Desember 2002
20
1380
Etika Afifatul Arofah
P
Kab. Semarang
22 Februari 2002
21
1381
Putri Ramila
P
Kab. Semarang
08 Juni 2002
22
1382
Rinda I’is Nur Kinanti
P
Kab. Semarang
05 Juli 2002
Analisis Hasil Evaluasi Test Formatif Pra Siklus
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur'an
Materi Pokok
: Surat An-Nasr
Kelas / Semester : II / II
NOMOR SOAL/SKOR
N
o
NAMA
NIJ
LAI
M
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L
1
Sucipto
√
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√ √ √
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √ √ √ √ √
6
Arif Kurniawan
√
7
Aditya Wisnu Ragil
√ √ √
8
Handiki Nova Randi
√
√
9
Intan Nova Surya
√ √ √
√
Isnaeni
KETUNTAS
AN
TUN
BETAS LUM
√
√ √
3
30
√
3
30
√
4
40
√
3
30
√
√
8
30
√
√
4
80
6
40
2
60
6
20
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
10
Linda Putri Syarifah
√ √
√
√
√
5
60
√
11
M. Abdillah
√
√
√
√
4
50
√
12
M. Farkhan Aziz
√ √ √ √
13
M. Samsul Ma’arif
√ √
14
M. Saifa Gilang
√ √ √ √ √ √
15
Resti Kurniati
√
√
√
6
40
√ √ √
√
5
60
√
8
50
√
4
80
√
√ √ √
√
√
√
√
16
Rian Mauludin
√ √ √
√
17
Risma Ayuning Tias
18
Siti Mubasiroh
√
√ √
19
Zainiyatul Firdhos
√
√
20
Etika Afifatul Arofah
√
21
Putri Ramila
√ √
22
Rinda I’is Nur Kinanti √ √
√
6
40
1
60
4
10
√
2
40
√
√ √
2
20
√
√
3
30
√
2
20
√
√
√
JUMLAH NILAI
NILAI RATARATA
PROSENTASE
KETUNTASAN
√
860
43
40 %
Rencan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Kelas / Semester
Alokasi Waktu
Hari / Tanggal
√
: Baca Tulis Al-Qur'an
: Surat An-Nasr
: II / II
: 1 x 35 Menit
: Senin, 9 April 2010
Standar Kompetensi
: Melafalkan Surat An-Nasr
Kompetensi Dasar
: Melafalkan Surat An-Nasr secara fasih
Indicator
:
1. Melafalkan dengan fasih dan tertil
2. Melafalkan dan menterjemah Surat An-Nasr
3. Melafalkan dan menulis Surat An-Nasr
a. Tujuan Pembelajaran
v Siswa mampu melafalkan Surat An-Nasr dengan fasih
v Siswa mampu melafalkan bacaan Surat An-Nasr dengan keras dan
fasih
b. Materi Pembelajaran
Cara membaca dengan huruf dan makhroj yang benar
c. Metode Pembelajaran
Membaca keras menterjemah, membaca satu persatu, penugasan
d. Langkah-Langkah Pembelajaran
i. Kegiatan awal (± 10 menit)
a. Do'a bersama
b. Membaca asmaul khusna
c. Presentasi siswa
d. Appersepsi
j.
Kegiatan inti (± 35 menit)
c. Guru melekukan pre test
d. Guru menjelaskan tentang aturan-aturan, membaca, melafalkan Surat
An-Nasr
e. Guru membagi bacaan tek itu dengan alenia-alenia.
f. Guru menyuruh beberapa anak untuk membaca keras bagian yang
berbeda.
g. Ketika bacaan-bacaan itu berjalan, guru menghentikan dibeberap
tempat untuk menentukan poin-poin tertentu.
h. Guru memilih sebuah teks yang sudah disiapkan
i. Guru membatasi dngan suatu pilihan yang kurang dari 100 kata.
j. Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat, guru
memperjelas poin-poin kunci.
k. Guru mengamati aktifitas siswa secara keseluruhan.
l. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
m. Guru melakukan koreksi bersama.
n. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
k.
Kegiatan akhir (± 35 menit)
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
5. Siswa mengajarkan test formatif (pos test)
6. Guruu mengamati dan menilai hasil test
7. Guru menganalisa hasil test
e. Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Sebagai media pembelajaran
b. Buku Baca Tulis Al-Qur'an 2, halaman 2 s/d 34
c. Lembar kerja siswa
d. Silabus kelas II
e. Buku reverensi lain yang relevan
f. Evaluasi
Testt tertulis (pos test)
Mengetahui
Kepala Madrasah
Sumowono. 9 April 200
Guru Kelas II
Syamsul Muhajir, S.Ag
NIP : 196807262000031001
MULIYAH
Rencan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Kelas / Semester
Alokasi Waktu
Hari / Tanggal
: Baca Tulis Al-Qur'an
: Surat An-Nasr
: II / II
: 1 x 35 Menit
: Senin, 9 April 2010
Standar Kompetensi
: Melafalkan Surat An-Nasr
Kompetensi Dasar
: Melafalkan Surat An-Nasr secara fasih
Indicator
:
Melafalkan dengan fasih dan tertil
Melafalkan dan menterjemah Surat An-Nasr
Melafalkan dan menulis Surat An-Nasr
g. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu melafalkan Surat An-Nasr dengan fasih
Siswa mampu melafalkan bacaan Surat An-Nasr dengan keras dan
fasih
h. Materi Pembelajaran
Cara membaca dengan huruf dan makhroj yang benar
i.
j.
Metode Pembelajaran
Membaca keras menterjemah, membaca satu persatu, penugasan
Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (± 10 menit)
a. Do'a bersama
b. Membaca asmaul khusna
c. Presentasi siswa
d. Appersepsi
Kegiatan inti (± 35 menit)
Guru melekukan pre test
Guru menjelaskan tentang aturan-aturan, membaca, melafalkan Surat An-Nasr
Guru membagi bacaan tek itu dengan alenia-alenia.
Guru menyuruh beberapa anak untuk membaca keras bagian yang berbeda.
Ketika bacaan-bacaan itu berjalan, guru menghentikan dibeberap tempat untuk
menentukan poin-poin tertentu.
Guru memilih sebuah teks yang sudah disiapkan
Guru membatasi dngan suatu pilihan yang kurang dari 100 kata.
Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat, guru
memperjelas poin-poin kunci.
Guru mengamati aktifitas siswa secara keseluruhan.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru melakukan koreksi bersama.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Kegiatan akhir (± 35 menit)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Siswa mengajarkan test formatif (pos test)
Guruu mengamati dan menilai hasil test
Guru menganalisa hasil test
k. Alat dan Sumber Pembelajaran
Sebagai media pembelajaran
Buku Baca Tulis Al-Qur'an 2, halaman 2 s/d 34
Lembar kerja siswa
Silabus kelas II
Buku reverensi lain yang relevan
l.
Evaluasi
Testt tertulis (pos test)
Mengetahui
Kepala Madrasah
Sumowono. 9 April 200
Guru Kelas II
Syamsul Muhajir, S.Ag
NIP : 196807262000031001
MULIYAH
Rencan Perbaikan Pembelajaran Siklus III
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Kelas / Semester
Alokasi Waktu
Hari / Tanggal
: Baca Tulis Al-Qur'an
: Surat An-Nasr
: II / II
: 1 x 35 Menit
: Senin, 9 April 2010
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indicator
:
: Melafalkan Surat An-Nasr
: Melafalkan Surat An-Nasr secara fasih
Melafalkan dengan fasih dan tertil
Melafalkan dan menterjemah Surat
An-Nasr
Melafalkan dan menulis Surat AnNasr
m. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu melafalkan Surat An-Nasr dengan fasih
Siswa mampu melafalkan bacaan Surat An-Nasr dengan keras
dan fasih
n. Materi Pembelajaran
Cara membaca dengan huruf dan makhroj yang benar
o. Metode Pembelajaran
Membaca keras menterjemah, membaca satu persatu, penugasan
p. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan awal (± 10 menit)
e. Do'a bersama
f. Membaca asmaul khusna
g. Presentasi siswa
h. Appersepsi
Kegiatan inti (± 35 menit)
Guru melekukan pre test
Guru menjelaskan tentang aturan-aturan, membaca, melafalkan Surat An-Nasr
Guru membagi bacaan tek itu dengan alenia-alenia.
Guru menyuruh beberapa anak untuk membaca keras bagian yang berbeda.
Ketika bacaan-bacaan itu berjalan, guru menghentikan dibeberap tempat untuk
menentukan poin-poin tertentu.
Guru memilih sebuah teks yang sudah disiapkan
Guru membatasi dngan suatu pilihan yang kurang dari 100 kata.
Guru menjelaskan teks itu pada peserta didik secara singkat, guru
memperjelas poin-poin kunci.
Guru mengamati aktifitas siswa secara keseluruhan.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru melakukan koreksi bersama.
Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Kegiatan akhir (± 35 menit)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Siswa mengajarkan test formatif (pos test)
Guruu mengamati dan menilai hasil test
Guru menganalisa hasil test
q. Alat dan Sumber Pembelajaran
i. Sebagai media pembelajaran
j. Buku Baca Tulis Al-Qur'an 2, halaman 2 s/d 34
k. Lembar kerja siswa
l. Silabus kelas II
m. Buku reverensi lain yang relevan
r. Evaluasi
Testt tertulis (pos test)
Mengetahui
Kepala Madrasah
Sumowono. 9 April 200
Guru Kelas II
Syamsul Muhajir, S.Ag
NIP : 196807262000031001
SOAL TEST FORMATIF SIKLUS I
MULIYAH
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur'an
Materi Pokok
: Menghafal Surat An-Nasr
Kelas / Semester : II / II
Bacalah bacan di bawah ini dengan keras dan benar !
‫ اذاﺟﺎءﻧﺼﺮاﷲ‬.١
‫ واﻟﻔﺘﺢ‬.٢
‫ وراﯾﺖ اﻟﻨّﺎ س‬.٣
‫ ﯾﺪ ﺧﻠﻮن‬.٤
‫ ﻓﻰ د ﯾﻦ اﷲ‬.٥
‫ اﻓﻮاﺟﺎ‬.٦
‫ ﻓﺴﺒّﺢ ﺑﺤﻤﺪ‬.٧
‫ رﺑّﻚ واﺳﺘﻐﻔﺮ‬.٨
‫اﻧۜﮫ‬.٩
‫ ﻛﺎن ﺗﻮّ اﺑﺎ‬.١٠
Analisis Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus I
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur'an
Materi Pokok
: Surat An-Nasr
Kelas / Semester : II / II
N
o
NAMA
NOMOR SOAL/SKOR
J NIM LAI
KETUNTAS
AN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Sucipto
√
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √ √ √ √ √ √
6
Arif Kurniawan
√
7
Aditya Wisnu Ragil
√ √ √
√
√
8
Handiki Nova Randi
√ √
√
√
9
Intan Nova Surya
Isnaeni
√
√ √
TUN
TAS
BELUM
٢
٢0
√
√ √
4
40
√
√
4
40
√
√ √
4
40
√
9
90
4
40
8
80
√
√
6
60
√
√
6
60
√
6
60
√
√
5
50
√
√ √
6
60
√
√
5
50
√
8
80
√
4
40
√
√ √
√
√
√ √ √
10
Linda Putri Syarifah
√ √
√
11
M. Abdillah
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√
√ √
13
M. Samsul Ma’arif
√ √
14
M. Saifa Gilang
√ √ √ √ √ √
15
Resti Kurniati
√
16
Rian Mauludin
√ √ √
17
Risma Ayuning Tias
18
Siti Mubasiroh
19
√
√
√
√
√
√ √
L
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
8
80
√
√
√
3
30
√
√
√
√
4
40
√
Zainiyatul Firdhos
√
√
√
4
40
√
20
Etika Afifatul Arofah
√ √
√ √ √
4
40
√
21
Putri Ramila
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
80
√
22
Rinda I’is Nur Kinanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
80
√
JUMLAH NILAI
NILAI RATARATA
PROSENTASE
KETUNTASAN
√
√
1.040
52,00
50 %
Analisis Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus II
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur'an
Materi Pokok
: Surat An-Nasr
Kelas / Semester : II / II
NOMOR SOAL/SKOR
N
o
NAMA
NIJ
LAI
M
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L
1
Sucipto
√
√ √
2
Nurkholiq
√
√
3
Mahfud Al-khanafi
√ √
√ √
4
Nur Aziz
√
√ √
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √ √ √
√
6
Arif Kurniawan
√
√ √
7
Aditya Wisnu Ragil
√
√ √ √
8
Handiki Nova Randi
9
Intan Nova Surya
Isnaeni
√
√
30
6
60
√
4
40
√
4
40
√
8
80
√
6
60
√
√
7
70
√
√ √ √
7
70
√
√
6
√ √ √ √
√
√
√ √
√ √
√
√ √
√
3
KETUNTAS
AN
TUN
BETAS LUM
√
√
10
Linda Putri Syarifah
√ √ √ √
11
M. Abdillah
√
12
M. Farkhan Aziz
√ √
√ √ √ √
13
M. Samsul Ma’arif
√ √
√
14
M. Saifa Gilang
15
Resti Kurniati
16
17
√
6
60
√
√ √ √
7
70
√
√ √
8
80
√
√ √
6
60
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √
9
90
√
√
√
√
√
√
√
60
√
√ √
√
√
√
√ √
5
50
√
Rian Mauludin
√ √ √ √ √ √
√ √
8
80
√
Risma Ayuning Tias
√
3
30
√ √
√
18
Siti Mubasiroh
√
√ √
19
Zainiyatul Firdhos
√ √
20
Etika Afifatul Arofah
√
21
Putri Ramila
22
√
4
40
√
4
40
√
4
40
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
80
√
Rinda I’is Nur Kinanti √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7
70
√
√
√
√
√
√
JUMLAH NILAI
NILAI RATARATA
PROSENTASE
KETUNTASAN
1.150
57,00
62 %
Analisis Hasil Evaluasi Test Formatif Siklus III
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur'an
Materi Pokok
: Surat An-Nasr
Kelas / Semester : II / II
NOMOR SOAL/SKOR
N
o
NAMA
NIJ
LAI
M
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 L
KETUNTAS
AN
TUN
BETAS LUM
1
Sucipto
√
√
√
√ √
5
50
√
2
Nurkholiq
√ √ √
√
√ √
6
60
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
√
4
40
4
Nur Aziz
√ √
6
60
√
5
A. Nuril Anam
√ √ √
9
90
√
6
Arif Kurniawan
√ √
7
Aditya Wisnu Ragil
√
√ √
√
√
√ √
√ √ √ √ √ √
√ √
√
√ √
√
7
70
√
√ √ √ √ √ √
√
8
80
√
8
Handiki Nova Randi
9
Intan Nova Surya
√ √
√ √
√ √ √
√
Isnaeni
√
√ √
7
70
√ √ √ √
8
80
√
√
10
Linda Putri Syarifah
√ √ √ √ √ √ √ √ √
9
90
√
11
M. Abdillah
√ √ √ √
12
M. Farkhan Aziz
√
13
M. Samsul Ma’arif
√ √
14
M. Saifa Gilang
√ √ √ √ √ √ √ √
15
Resti Kurniati
√ √ √
16
Rian Mauludin
√
17
Risma Ayuning Tias
18
Siti Mubasiroh
√
19
Zainiyatul Firdhos
√ √
20
Etika Afifatul Arofah
21
Putri Ramila
√ √ √
√ √ √
22
Rinda I’is Nur Kinanti √ √ √
√ √ √
√
√ √ √
8
80
√
√ √ √ √
√ √ √
8
80
√
√ √
7
70
√
√
9
90
√
√
√ √
7
70
√
√ √ √ √ √
√ √
8
80
√
4
40
√
7
70
6
60
√
4
40
√
7
70
√
6
60
√
√ √
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√
√ √ √
√
√
√
√
√ √
√
JUMLAH NILAI
NILAI RATARATA
PROSENTASE
KETUNTASAN
√
√
1.370
٦٨,50
85 %
Lembar Pengamatan Siklus I
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur'an
Materi Pokok
: Surat An-Nasr
Kelas / Semester : II / II
Tujuan Pembelajaran :
4. Siswa mampu melafalkan dan mengerjakan soal berkaitan dengan Surat AnNasr.
5. Siswa mampu membaca dengan fasih Surat An-Nasr dan mampu menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel pengamatan Siklus I
No
NAMA
KEMUNCULAN KEAKTIFAN
Membaca
Mengemukakan Menjawab
berdiskusi
keras
pertanyaan
pertanyaan
√
√
1
Sucipto
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√
√
6
Arif Kurniawan
√
√
√
7
Aditya Wisnu
√
√
√
Ragil
8
Handiki Nova
Randi
9
Intan Nova Surya
Isnaeni
10
Linda Putri
Syarifah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11
M. Abdillah
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√
√
√
13
M. Samsul Ma’arif
√
√
√
14
M. Saifa Gilang
√
√
√
15
Resti Kurniati
√
16
Rian Mauludin
√
√
√
17
Risma Ayuning
√
√
√
Tias
18
Siti Mubasiroh
√
19
Zainiyatul Firdhos
√
20
Etika Afifatul
Putri Ramila
22
Rinda I’is Nur
√
√
Arofah
21
√
√
√
√
√
Kinanti
√
Lembar Pengamatan Siklus I
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur'an
Materi Pokok
: Surat An-Nasr
Kelas / Semester : II / II
Tujuan Pembelajaran :
6. Siswa mampu melafalkan dan mengerjakan soal berkaitan dengan Surat AnNasr.
7. Siswa mampu membaca dengan fasih Surat An-Nasr dan mampu menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel pengamatan Siklus I
No
NAMA
KEMUNCULAN KEAKTIFAN
Membaca
Mengemukakan Menjawab
berdiskusi
keras
pertanyaan
pertanyaan
√
√
1
Sucipto
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√
√
6
Arif Kurniawan
√
√
√
√
√
√
7
Aditya Wisnu
Ragil
8
Handiki Nova
Randi
9
Intan Nova Surya
Isnaeni
10
Linda Putri
√
√
√
√
√
√
√
Syarifah
√
√
√
11
M. Abdillah
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√
√
√
13
M. Samsul Ma’arif
√
√
√
14
M. Saifa Gilang
√
√
√
15
Resti Kurniati
√
16
Rian Mauludin
√
√
√
17
Risma Ayuning
Tias
Siti Mubasiroh
√
19
Zainiyatul Firdhos
√
20
Etika Afifatul
21
Putri Ramila
22
Rinda I’is Nur
√
√
√
√
Kinanti
√
√
Lembar Pengamatan Siklus III
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur'an
Materi Pokok
: Surat An-Nasr
Kelas / Semester : II / II
Tujuan Pembelajaran :
√
√
18
Arofah
√
√
√
8. Siswa mampu melafalkan dan mengerjakan soal berkaitan dengan Surat AnNasr.
9. Siswa mampu membaca dengan fasih Surat An-Nasr dan mampu menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel pengamatan Siklus I
No
NAMA
KEMUNCULAN KEAKTIFAN
Membaca
Mengemukakan Menjawab
berdiskusi
keras
pertanyaan
pertanyaan
√
√
1
Sucipto
2
Nurkholiq
√
3
Mahfud Al-khanafi
√
4
Nur Aziz
√
5
A. Nuril Anam
√
√
6
Arif Kurniawan
√
√
√
7
Aditya Wisnu
√
√
√
Ragil
8
Handiki Nova
Randi
9
Intan Nova Surya
Isnaeni
10
Linda Putri
Syarifah
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11
M. Abdillah
√
√
√
12
M. Farkhan Aziz
√
√
√
13
M. Samsul Ma’arif
√
√
√
14
M. Saifa Gilang
√
√
√
15
Resti Kurniati
√
16
Rian Mauludin
√
√
√
17
Risma Ayuning
Tias
√
√
√
√
18
Siti Mubasiroh
√
19
Zainiyatul Firdhos
√
20
Etika Afifatul
√
√
√
Arofah
21
Putri Ramila
√
22
Rinda I’is Nur
Kinanti
√
√
√
√
ANALISA HASIL EVALUASI TEST FORMATIF
1
2
Sucipto
Nurkholiq
Mahfud Al-
3
4
5
6
khanafi
Nur Aziz
A. Nuril Anam
Arif Kurniawan
Aditya Wisnu
7
8
Ragil
Handiki Nova
3
0
3
0
4
0
√
√
4
0
3
0
3
0
8
0
4
0
√
4
0
9
0
4
0
√
8
0
7
0
√
√
6
0
√
7
0
√
6
0
√
√
√
√
√
٢
0
4
0
√
√
√
√
√
3
0
6
0
√
√
4
0
√
4
0
8
0
6
0
√
√
√
5
0
6
0
4
0
6
0
9
0
7
0
8
0
7
0
TUNTAS
BELUM
TUMTAS
SIKLUS
III
TUNTAS
BELUM
TUMTAS
NILAI
SIKLUS
II
TUNTAS
BELUM
TUMTAS
NILAI
NAMA
SIKLUS I
TUNTAS
BELUM
TUMTAS
NILAI
N
o
NILAI
PRA
SIKLUS
√
√
√
√
√
√
√
√
Randi
Intan Nova Surya
9
Isnaeni
Linda Putri
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
6
0
Syarifah
M. Abdillah
5
0
M. Farkhan Aziz
4
0
M. Samsul Ma’arif 6
0
M. Saifa Gilang
5
0
Resti Kurniati
8
0
Rian Mauludin
4
0
Risma Ayuning
6
0
Tias
Siti Mubasiroh
Zainiyatul Firdhos
Etika Afifatul
20
21
Arofah
Putri Ramila
Rinda I’is Nur
22
2
0
Kinanti
6
0
√
6
0
√
5
0
6
0
5
0
8
0
4
0
8
0
√
√
√
√
√
√
√
√
6
0
6
0
√
√
7
0
8
0
6
0
9
0
5
0
8
0
√
√
√
√
√
√
√
3
0
√
√
√
√
√
√
3
0
√
4
0
4
0
√
4
0
√
1
0
4
0
2
0
√
√
4
0
3
0
2
0
√
8
0
√
8
0
√
√
8
0
7
0
√
√
√
4
0
4
0
√
√
√
√
√
8
0
√
9
0
√
8
0
8
0
7
0
9
0
7
0
8
0
4
0
7
0
6
0
4
0
7
0
6
0
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
RATA-RATA
43
52
57,5
68,5
PROSENTASE
40 %
50 %
65 %
88 %
SURAT KETERANGAN
NO.MI.NH/110.01/II/2010
Menindak lanjuti surat
dari STAIN Salatiga, nomor Sti.24/k-1/tl-
01/058/2010, periha Permohonan Izin Penelitian, tertanggal 3 Mei 2010, dengan
ini Kepala MI Nuril Huda Losari Kec. Somowono, Kab. Semarang menerangkan
bahwa :
Nama
: Muliyah
NIM
: 11408211
Jurusan / Prodi
: S1 Tarbiyah / Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)
Unit Pendidikan
: STAIN Salatiga
Telah melakukan penelitian / riset guna pengumpulan data sebagai bahan
penyusunan skripsi berjudul : ”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
BTA
Melalui Metode Reading Aloud Pada Siswa Kelas II MI Nuril Huda Losari
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010”.
Demikian keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan seperlunya.
Dibuat di Sumowono
Tangal 30 Juli 2010
Kepala Madrasah
SYAMSUL MUHAJIR, S.Ag
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
3. Nama
: Muliyah
4. Tempat / tgl lahir
: Kab. Semarang, 17 Desember 1984
5. Jenis kelamin
: Perempuan
6. Kewarganegaraan
: WNI
7. Agama
: Islam
8. Alamat
: Losari Rt.02 Rw. 04 Losari, Sumowono
Kabupaten Semarang, 50662
Riwayat Pendidikan
3. MI Nuril Huda Losari, tahun 2000
4. MTs Nuril Huda Losari, tahun 1995
5. MA AL-BIDAYAH CANDI BANDUNGAN 2003
6. D2 UNDARIS Ungaran, tahun 2006
7. S1 STAIN Salatiga, tahun 2010
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 3 Juli 2010
Penulis
Muliyah
Download