Selama periode 2006-2008, Marein memperoleh

advertisement
Equity Valuation
3 Februari 2016
Panorama Sentrawisata, Tbk
Target Harga
Terendah
695
Laporan Utama
Tertinggi
790
Pariwisata
Kinerja Saham
Saatnya Berwisata
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi
Valuasi Saham & Indexing
Informasi Saham
Kode Saham
Rp
PANR
Harga Saham Per 2 Februari 2016
435
Harga Tertinggi 52 Minggu Terakhir
555
Harga Terendah 52 Minggu Terakhir
414
Kapitalasasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (miliar)
666
Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar)
497
Market Value Added & Market Risk
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset &
Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing Indexing
Pemegang Saham
(%)
PT Panorama Tirta Anugerah
64,25
DP Konperesi Wali Gereja Indonesia
15,00
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
20,75
Kontak:
Equity & Index Valuation Division
Phone: (6221) 7884 0200
[email protected]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
Dimulai dari bisnis keluarga kecil yang didirikan oleh Adhi Tirtawisata,
PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) telah berkembang menjadi perusahaan
pariwisata terintegrasi terbesar di negara ini. Dengan perjalanan lebih dari 40
tahun telah membawa Perseroan menjadi sebuah grup bisnis yang kuat yang
terdiri dari lima lini bisnis yaitu inbound, perjalanan & liburan, media,
transportasi, dan perhotelan. Kesemua pilar bisnis tersebut saling terkoneksi
yang kami percaya telah membentuk model bisnis yang unik dan kuat bagi
Perseroan. Untuk menjangkau pasar, PANR telah berhasil membangun jaringan
bisnis di berbagai wilayah di Indonesia. Perseroan juga mengembangkan
kemitraan dengan perusahaan global terkemuka di bidang pariwisata. PANR
sekarang mengelola lebih dari 30 merek dalam portofolionya dan memiliki
beragam produk dan jasa. Untuk memperkuat pilar inbound-nya, PANR
melakukan beberapa perbaikan termasuk perubahan komposisi Dewan
manajemen, mengembangkan sistem yang terintegrasi dan teknologi,
melakukan penetrasi ke pasar baru, dan memperbarui paket wisata.
Selanjutnya, PANR memiliki rencana untuk memperbesar skala usaha pilar ini
hingga menjadikan kapasitasnya menjadi dua kali lipat. Perseroan juga akan
terus berinovasi dalam menggali peluang dalam lingkungan bisnis yang cepat
berubah. Sebagai contoh, PANR mengembangkan beberapa e-commerce
platform untuk mendukung bisnisnya yang terintegrasi dan diterima oleh pasar
wisatawan millennial yang saat ini sedang berkembang.
Halaman 1 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
PARAMETER INVESTASI
Peningkatan minat dalam sektor pariwisata
Ekonomi Indonesia masih lemah tetapi telah menunjukkan sedikit perbaikan sehingga
mencatatkan pertumbuhan 4,73% pada 3Q2015. Tingkat inflasi, di sisi lain, telah
melambat menjadi hanya 3,35% YoY untuk FY2015. Melalui serangkaian paket
kebijakan ekonomi dan fiskal dan langkah-langkah deregulasi yang diambil,
pemerintah terus melangkah maju dengan rencana-rencana reformasinya dan
meletakkan landasan bagi perekonomian untuk dapat berjalan lebih cepat dalam
waktu dekat. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang didorong oleh
pemerintah untuk membantu penguatan rupiah. Pemerintah telah membebaskan
biaya visa kedatangan sebesar USD35, yang memberikan pembebasan biaya bagi
wisatawan asing untuk tinggal di Indonesia selama 30 hari, berlaku untuk 174 negara.
Lebih jauh, anggaran kementerian pariwisata pada anggaran negara telah dinaikkan
menjadi Rp2,4 triliun untuk tahun 2015 dan Rp5,6 triliun untuk 2016, dengan
kenaikan anggaran terutama akan dialokasikan untuk mempromosikan tujuan-tujuan
wisata domestik di berbagai negara. Pada tahun 2015, peringkat Indonesia pada
global travel and tourism competitive index melonjak signifikan menjadi ke-50 dari
ke-70 di tahun 2013. Oleh karena itu kami berpandangan bahwa industri pariwisata
domestik akan menikmati keuntungan dari perbaikan ekonomi Indonesia dan global.
Tambahan kekuatan dari penyedia kamar hotel, e-commerce, dan perhotelan
PANR telah meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Mitra Global Holiday (MG
Bedbanks) menjadi 51% di 4Q2014. MG Bedbanks adalah penyedia kamar hotel
terbesar di Indonesia dengan lebih dari 2.000 hotel mitra. Pendapatan kotor PANR
untuk voucher hotel mencapai Rp676 miliar pada tahun 2014 dan Rp589 untuk
9M2015. Di sisi lain, kami melihat PANR saat ini mulai menuai manfaat dari
pengembangan e-commerce-nya yang intensif. Untuk FY2015, pendapatan kotor
Perseroan dari tiket pesawat diperkirakan akan tumbuh sebesar 22%, meningkat
kembali setelah periode perlambatan pertumbuhan dalam dua tahun berturut-turut.
Terjun ke bisnis perhotelan, PANR baru saja mengakuisisi The 101 Hotel, Yogyakarta,
sebuah hotel bintang empat yang terdiri dari 150 kamar. PANR juga memperkirakan
akan mengoperasikan tiga hotel di tahun ini yang tersebar di beberapa kota.
Pertumbuhan moderat, malonjak tahun ini
Pendapatan bersih Perseroan tumbuh moderat (5% YoY) di 9M2015 ditopang oleh
kemampuan PANR untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan 12,5% YoY untuk
bisnis outbond. Kabar baik datang dari penjualan tiket pesawat dan voucher hotel
penjualan. Pendapatan bersih dari penjualan tiket pesawat dan voucher hotel
melonjak 410% menjadi Rp115 miliar di 9M2015. Kami memperkirakan pendapatan
total di tahun 2016 akan mengalami lonjakan, seiring dengan perencanaan PANR yang
akan mengakuisisi sebuah perusahaan yang beroperasi di bisnis inbound namun
memiliki segmen pasar yang berbeda dari segmen pasar Perseroan. PANR sudah tidak
lagi mengkonsolidasikan PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) dalam laporan
keuangan 9M2015, Perseroan mengharapkan peningkatan kinerja dari pilar inbound di
masa depan. Pilar ini ditargetkan akan melayani 230.000 wisatawan asing, dua kali
lipat dari jumlah di tahun lalu.
Prospek Usaha
Pemerintahan Jokowi-Kalla saat ini menyadari bahwa industri pariwisata dapat
memainkan peran strategis dalam mempercepat pembangunan ekonomi negara, dan
oleh karenanya, meletakkannya pada daftar prioritas untuk pembangunan yang lebih
lanjut. Diharapkan industri pariwisata dapat tumbuh lebih cepat dan berkontribusi
lebih positif terhadap perekonomian dengan menciptakan lapangan kerja dan
menghasilkan pendapatan devisa sehingga dapat menopang penguatan rupiah.
Kementerian pariwisata menargetkan peningkatan kontribusi pariwisata terhadap PDB
Indonesia dari 9% pada tahun 2014 menjadi 15% pada 2019 dan alokasi anggaran
untuk kementerian pariwisata telah dinaikkan didalam APBN. Didukung oleh perbaikan
infrastruktur transportasi, tarif transportasi yang terjangkau, promosi yang lebih
gencar, dan kebijakan visa gratis, kami memperkirakan tujuan wisata lokal dapat
mendatangkan lalu lintas wisatawan yang lebih besar dan, karenanya, industri
pariwisata akan dapat tumbuh lebih cepat. Kami, oleh karena itu, memiliki pandangan
bahwa PANR akan terus tumbuh secara meyakinkan, didukung oleh portofolio bisnis
Perseroan yang terdiversifikasi dan terintegrasi dengan baik serta inovasi Perseroan
untuk memanfaatkan berbagai peluang.
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 2 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
Tabel 1: Ringkasan Kinerja
Pendapatan (Rp miliar)
2012
2013
2014
2015P
2016P
1.547
1.694
1.956
2.093
2.578
Laba sebelum pajak (Rp miliar)
49
70
81
91
138
Laba bersih (Rp miliar)*
25
39
46
53
81
EPS (Rp)
27,4
39,7
49,5
56,6
85,9
Pertumbuhan EPS (%)
49,1
44,6
24,8
14,4
51,8
P/E (x)
7,2
9,8
9,8
8,0
5,1*
PBV (x)
0,8
1,3
1,3
1,3
1,0*
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
* Berdasarkan harga saham PANR per 2 Februari 2015 – Rp435/lembar saham.
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 3 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
MAKROEKONOMI DAN INDUSTRI
Pemerintah ingin mendongkrak sektor pariwisata
Ekonomi Indonesia tetap lemah hingga tahun 2015. Pertumbuhan di 2Q2015 adalah
yang terlemah sejak 2011. Meski demikian, perekonomian telah berbalik arah dan
tumbuh 4,73% di 3Q2015, sedikit lebih cepat daripada kuartal sebelumnya 4,7% dan
4,67% masing-masing di 1Q2015 dan 2Q2015. Di sisi lain, tingkat inflasi tetap terjaga
di tingkat yang terkendali yaitu sebesar 3,35% YoY untuk FY2015, sebagian
disebabkan oleh deflasi pada bulan September dan Oktober.
Indonesia mendapatkan kedatangan sekitar 9,4 juta wisatawan mancanegara
(wisman) pada tahun 2014 dengan uang yang dibelanjakan mencapai USD25 miliar,
naik 7% dari tahun sebelumnya. Pemerintah menargetkan untuk menggandakan
jumlah kunjungan wisman menjadi 20 juta pada 2019 dan telah menaikkan anggaran
kementerian pariwisata hingga mencapai Rp2,5 triliun untuk tahun 2015 dan Rp5,6
triliun untuk tahun 2016. Sebagai perbandingan, Malaysia dan Thailand mendapatkan
sekitar 25 juta kedatangan wisman pada tahun 2014. Pemerintah juga mendorong
pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang sangat dibutuhkan untuk
membantu wisatawan bergerak di sekitar kepulauan yang luas dan mencapai lokasi
tujuan wisata. Selanjutnya, dalam upaya untuk meningkatkan jumlah wisman,
pemerintah telah menerapkan daftar bebas visa untuk 174 negara dan berencana
untuk mempermudah persyaratan untuk kapal pesiar asing dan yacht memasuki
wilayah nusantara sebagai bagian dari paket stimulus yang baru-baru ini diumumkan.
Gambar 1: Pertumbuhan PDB dan komponennya
Sumber: BPS, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pariwisata Indonesia: naiknya daya saing dan optimisme
Menurut UN World Tourism Barometer, kedatangan wisatawan global untuk delapan
bulan pertama 2015 tumbuh sebesar 4% YoY, mencapai 810 juta perjalanan. Asia
Pasifik, Amerika, dan wilayah Timur Tengah semuanya menikmati kecepatan
pertumbuhan yang sama. Selama beberapa tahun terakhir, pariwisata telah
memberikan kontribusi mendasar bagi pemulihan ekonomi global dengan
menghasilkan jutaan pekerjaan dan sebagai salah satu penghasil devisa utama.
Di dalam negeri, Indonesia adalah salah satu penerima manfaat dari perkembangan
pariwisata global yang menggembirakan. Jumlah wisman telah tumbuh CAGR 7,7%
selama tahun 2010-2014 dan mencapai 9,4 juta kunjungan wisman pada tahun 2014.
Pada tahun 2015 pariwisata Indonesia mendapatkan perkembangan yang
membahagiakan. Posisi Indonesia pada global travel and tourism competitive index
melompat 20 peringkat dari ke-70 pada tahun 2013 menjadi ke-50 di tahun 2015 dari
141 negara. Peningkatan indeks tersebut akan membawa dampak positif dalam hal
daya tarik, kenyamanan, dan keamanan tujuan wisata di negara ini.
Pemerintah Indonesia saat ini secara intensif melakukan pembangunan infrastruktur.
Beberapa infrastruktur yang telah selesai dibangun seperti bandara dan jalan/jalan tol
dari pemerintahan sebelumnya telah memberikan dampak positif bagi pengembangan
pariwisata. Sementara itu, dengan konsumsi sebagai kontributor terbesar bagi
pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya jumlah penduduk kelas menengah,
travelling saat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup.
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Kami, oleh karenanya, melihat secara optimis prospek pariwisata di Indonesia. Untuk
tahun 2015 pemerintah menargetkan 10 juta kedatangan wisman dan 255 juta
Halaman 4 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Sedangkan untuk lima tahun ke depan,
kedatangan wisman yang ditargetkan dua kali lipat menjadi 20 juta kedatangan dan
pergerakan wisnus mencapai 275 juta. Pemerintah juga bertujuan sektor pariwisata
menjadi nomor satu penghasil devisa dimana saat ini berada di nomor empat.
Gambar 2: Kedatangan wisatawan mancanegara
Sumber: Kementrian Pariwisata, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi
Saham & Indexing
INFORMASI BISNIS
Profil singkat
PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) merupakan bagian dari grup wisata
terintegrasi ternama, Grup Panorama. Grup ini merupakan entitas holding lebih dari
25 anak perusahaan dan mengelola lebih dari 30 merek dalam portofolio bisnisnya.
Untuk mendukung bisnisnya, PANR membangun kolaborasi dengan beberapa mitra
strategis global yang memegang posisi bergengsi di industri pariwisata global. Go
public dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada bulan September
2001, sejak saat itu PANR telah berkembang menjadi perusahaan pariwisata terbesar
dan paling terintegrasi dengan lini bisnis yang mencakup manajemen tujuan wisata,
manajemen travel dan leisure, MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition),
media, publikasi, transportasi, dan perhotelan.
Gambar 3: Jaringan merek
Gambar 4: Jaringan bisnis
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset &
Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Insan-insan yang berada di Perseroan memiliki dedikasi untuk inovasi, layanan yang
prima dan mematuhi nilai-nilai berkelanjutan terhadap masyarakat dan lingkungan di
mana mereka beroperasi. Seiring dengan kemajuan bisnis mereka, dua anak
perusahaan PANR yang bergerak di bidang transportasi dan pariwisata inbound juga
Halaman 5 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
menjadi perusahaan publik. Ini berarti PANR adalah satu-satunya kelompok wisata
terpadu dengan tiga perusahaan anggota yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kami percaya ini adalah strategi yang baik untuk pengembangan bisnis grup dan
memperluas alternatif pembiayaan bagi grup.
PANR memfokuksan bisnisnya pada tiga lini yaitu pariwisata, transportasi, dan
perhotelan. Bisnis pariwisata merupakan penyumbang terbesar bagi grup dan terbagi
menjadi tiga pilar bisnis: inbound, travel & leisure, dan media. PANR membangun
sebuah bisnis yang terintegrasi yang terdiri dari lima pilar bisnis yang saling
mendukung dan terkoneksi satu sama lain.
Tabel 2: Perkembangan pilar bisnis
Inbound
Travel & leisure
 >100k turis yang
berasl dari Eropa,
Amerika, Asia
 1,5 juta pasar ritel
dan korporasi
domestik
 7 kantor domestik
 Lebih dari 90 outlet
 >35 produk
 1,5 juta malam
kamar terjual
setiap tahunnya
 500 armada
transportasi darat
Transportasi
 1.000 armada
 >500k
penumpang per
tahun
Perhotelan
 3 hotel
direncanakan
dibuka pada 2016
 1 hotel beroperasi
di 2015
Media
 8 eksibisi per
tahun
 >40 event per
tahun
 2 majalah regular
(>50k eksemplar)
 Lebih dari 200
produk
 7 platform ecommerce
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
MG Bedbank, raja penyedia kamar hotel
PANR mengkonsolidasi kepemilikannya di PT Mitra Global Holiday (MG Bedbank)
menjadi 51% di 4Q2014. MG Bedbank adalah penyedia kamar hotel terbesar di
Indonesia dengan lebih dari 2.000 hotel mitra. Dilengkapi dengan 5 kantor yang
berlokasi di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali, MG Bedbank mampu
menjual sekitar 1,5 juta malam kamar per tahun dengan lebih dari 300k hotel mitra di
seluruh dunia. Sejak 4Q2014, MG Bedbank telah dikonsolidasikan ke dalam laporan
keuangan PANR yang diharapkan dapat menstabilkan dan menyeimbangkan aliran
pendapatan PANR. Pada 9M2015, pendapatan kotor PANR untuk voucher hotel
mencapai Rp589 billion dengan bandingannya sebesar Rp810 miliar untuk tiket
pesawat.
Gambar 5: Merek-merek di dalam grup MG
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi Saham & Indexing
Memperkuat e-commerce
Kami melihat PANR telah secara inovatif dan sukses melakukan pengembangan
platform e-commerce untuk memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnisnya. Hal ini
menunjukkan respon PANR terhadap perubahan perilaku pelanggan dan tren global,
terutama seiring dengan munculnya wisatawan millenial. Untuk wisatawan millennial;
travelling, komunikasi, dan teknologi berjalan secara beriringan. Dengan platform ecommerce, PANR juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanannya, sebab
internet dan teknologi komunikasi telah mengambil bagian penting dalam membentuk
dunia bisnis saat ini. Hingga saat ini, PANR sudah memiliki 7 platform e-commerce
yang dapat diaplikasikan untuk B2C dan B2B.
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
PANR telah mulai menuai hasil pengembangan e-commerce-nya. Di FY2015,
pendapatan kotor dari tiket pesawat diperkirakan akan tumbuh sebesar 22%, setelah
perlambatan pertumbuhan di dua tahun berturut-turut. Selain itu, ada juga indikasi
positif dari pendapatan outbound yang akan membukukan pertumbuhan moderat
meskipun perekonomian sedang melemah.
Halaman 6 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
Gambar 6: Perkembangan e-commerce
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi
Saham & Indexing
Reorganisasi pada pilar Inbound
Dalam merespon momentum positif industri pariwisata saat ini, PANR secara khusus
melakukan beberapa peningkatan dalam hal manajemen dan strategi pada pilar
inbound, termasuk perubahan komposisi Dewan manajemen untuk perusahaan pada
pilar inbound. Dengan perubahan ini, PANR diharapkan dapat meningkatkan kinerja
pilar ini di masa depan. Pilar ini ditargetkan akan melayani 230.000 wisatawan asing,
menjadi dua kali lipat dari jumlah di tahun lalu. Untuk mencapai target ini, PANR akan
mengakuisisi perusahaan yang juga beroperasi di bisnis inbound namun memiliki
segmen pasar yang berbeda dan juga menerapkan sistem dan teknologi yang
terintegrasi. Pilar bisnis inbound juga akan melakukan penetrasi agresif ke pasar baru
seperti Vietnam, Myanmar, Sri Lanka, China, dan Jepang serta akan membuka
destinasi baru di Maluku Utara dan Sumba.
Selanjutnya, untuk merespon perubahan pasar yang dinamis, PANR akan
memperbaharui paket-paket wisatanya, melakukan pengembangan produk bus
mewah, dan aktif dalam kegiatan promosi baik di dalam dan luar negeri. Khusus
untuk kegiatan promosi, PANR memiliki keuntungan untuk dapat memiliki sinergi
dengan Kementerian Pariwisata dalam kampanye pariwisata dan promosi yang secara
bersama-sama mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata ke negara-negara
di Amerika Utara, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
Gambar 7: Cakupan pasar pilar inbound
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi
Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 7 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
Pilar wisata tetap tumbuh dengan solid
Meskipun pada tahun 2015 Rupiah melemah relatif terhadap USD dan adanya efek
psikologis dari peraturan bank sentral yang mensyaratkan penggunaan Rupiah untuk
transaksi domestik, kinerja pilar wisata tetap kuat dengan pertumbuhan pendapatan
sebesar 12,5% YoY di 9M2015. Hasil ini adalah sebagai akibat dari pemahaman PANR
yang mendalam tentang perilaku wisatawan domestik dan upaya inovasi yang
dilakukan tanpa henti. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan saat ini, PANR
dengan gigih menawarkan paket wisata ke negara-negara yang juga mengalami
depresiasi terhadap USD seperti Eropa, Australia, Turki, Korea Selatan, dan Cina;
serta mengatur paket wisata khusus untuk low season.
Gambar 8: Komposisi pendapatan bersih dari pilar
travel
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi - Divisi Valuasi
Saham & Indexing
Divestasi dan akuisisi
Dalam laporan keuangan interim 9M2015, PANR tidak lagi mengkonsolidasikan PT
WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) disebabkan penurunan kepemilikan di
bawah 50% dan tidak memiliki kontrol penuh lagi. Hal ini mempengaruhi aset PANR
menjadi turun 5,6% di 9M2015 dibandingkan posisi FY2014, dan untuk laporan tahun
FY2015, pendapatan dan beban dari jasa transportasi tidak akan muncul lagi. Di sisi
lain, akuisisi terkait perusahaan yang bergerak dalam bisnis inbound, dalam laporan
ini kami sudah memperhitungkan peningkatan pendapatan dan beban akibat aktivitas
tersebut, namun kami belum untuk secara presisi menghitung dampak pada neraca
untuk setiap akun tapi kami telah menampung beberapa perubahan didalam neraca.
Perkembangan terkini
PANR terus berinovasi dalam menghadapi persaingan yang semakin intens dan
perubahan perilaku pelanggan dalam industri pariwisata. Di bawah ini adalah
beberapa inisiatif yang diambil oleh Perseroan untuk meningkatkan daya saing.




PANR telah mengakuisisi The 101 Hotel terletak di pusat kota Yogyakarta di
3Q2015 dan diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung kepada sinergi
bisnis didalam grup. The 101 adalah hotel bintang empat yang terdiri dari 150
kamar. PANR sedang menanti untuk mengoperasikan tiga hote lainnya dalam
waktu dekat.
PANR telah mendirikan anak perusahaan baru, PT Turez Indonesia Mandiri (Tur
EZ), difokuskan pada segmen tur anggaran khususnya untuk melayani
wisatawan dengan anggaran yang rendah tapi lebih bersifat berpetualang.
PANR telah membentuk perusahaan patungan, PT Jati Piranti Travelindo
Pratama (Travel J), dengan PT Jati Piranti Solusindo (Jatis Group), sebuah
perusahaan konsultan TI dan pengembang perangkat lunak terkemuka, dengan
kepemilikan PANR 50,6% pada saat pendiriannya. Joint venture ini berfokus
untuk melayani reservasi tiket online untuk korporasi.
PANR sedang menjajaki kemungkinan aliansi dengan sebuah event organizer
global ternama.
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 8 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
KEUANGAN
Pendapatan bersih tumbuh moderat
Pendapatan bersih Perseroan tumbuh moderat di 9M2015 didukung oleh kemampuan
PANR untuk mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,5% YoY untuk bisnis
outbound, meskipun pertumbuhan ekonomi tengah melambat dan rupiah terdepresiasi
cukup dalam YTD. Kami berpandangan pertumbuhan tersebut menunjukkan
kemampuan PANR untuk terus menggali potensi pasar domestik. Sedangkan untuk
inbound, pertumbuhan pendapatan yang hanya flat 0,3% YoY jauh lebih lambat
dibandingkan pertumbuhan FY2014, 14% YoY, terutama disebabkan oleh lambannya
pemulihan di zona Eropa dan perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Kabar
baik setidaknya berasal dari penjualan tiket pesawat dan voucher hotel. Pendapatan
bersih dari tiket pesawat dan voucher hotel total penjualan melonjak 410% menjadi
Rp 115 miliar di 9M2015 dari hanya Rp 23 miliar.
Gambar 9: Pendapatan bersih dan
pertumbuhannya
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi – Divisi
Valuasi Saham & Indexing
Profitabilitas sedikit lebih melemah, EBITDA turun sementara waktu
Untuk semester pertama FY2015, PANR mampu mempertahankan marjin laba kotor di
18,8%, masih lebih tinggi dari marjin laba kotor rata-rata selama lima tahun terakhir
(18,3%). Dalam lima tahun terakhir, PANR telah secara konsisten mencatatkan
peningkatan yang stabil dalam marjin laba kotor dari 16,6% pada FY2010 menjadi
19,9% di FY2014. Namun, untuk FY2015 marjin laba kotor diharapkan memiliki sedikit
penurunan disebabkan oleh biaya langsung yang lebih tinggi. Oleh karena WEHA tidak
lagi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan, penyusutan Perseroan akan lebih
rendah untuk FY2015. Oleh karena itu, kami memperkirakan PANR akan mampu
menjaga marjin laba bersih menjadi sebesar 2,2%, hanya sedikit lebih rendah dari
2,3% dari FY2014 dan tetap lebih tinggi dari rata-rata lima tahun (1,6%)
Gambar 10: Laba kotor dan marjin laba
kotor
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi
– Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Gambar 11: EBITDA dan marjin EBITDA
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi
– Divisi Valuasi Saham & Indexing
Kami memperkirakan EBITDA juga akan menurun menjadi sekitar 23% untuk FY2015,
disebabkan oleh beban penyusutan WEHA cukup signifikan terutama berasl dari
penyusutan kendaraan. EBITDA diperkirakan berada di sekitar Rp200 miliar pada
akhir 2015 dibandingkan dengan Rp254 miliar untuk FY2014. Marjin EBITDA
kemudian diperkirakan akan berada di 9,4% untuk FY2015, turun dari 12,3% dan
13,0% seperti masing-masing di FY2013 dan FY2014. Meski demikian, kami
Halaman 9 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
memperkirakan EBITDA akan tumbuh lagi, dan akan mencapai tingkat yang sama
seperti di FY2014 pada tahun ini.
Tingkat leverage yang lebih tinggi namun tetap terkendali
Tingkat utang PANR naik sebesar 18% di 9M2015 dibandingkan dengan tingkat utang
di akhir FY2014 karena tambahan utang obligasi. PANR perlu meningkatkan utangnya
untuk membiayai belanja modal sebesar Rp400 miliar di tahun FY2015 yang
digunakan untuk akuisisi hotel The 101 (sekitar 40%), pengembangan TI dan ecommerce, penambahan armada bus, dan pengembangan bisnis MICE. Kenaikan
tingkat utang PANR membawa rasio net gearing naik menjadi 1,33x di 9M2015 dari
1,24x di FY2014, sedangkan rasio debt-to-EBITDA melonjak ke 4,4x (disetahunkan)
dari 2.7x di FY2014. Akan tetapi, kami percaya dengan tingkat debt-to-EBITDA saat
ini, tingkat leverage PANR masih tetap terkendali dan masih mampu mengejar
pertumbuhan dengan nyaman. Di sisi lain, rasio interest coverage Perseroan (rasio
EBITDA-to-net-interest) sedikit membaik menjadi 3,8x di 9M2015 dari 3,6x di akhir
FY2014 seiring dengan penurunan beban bunga di 9M2015. Beban bunga menurun
dari Rp50 miliar di 9M2014 menjadi hanya Rp39 miliar.
Gambar 12: Tingkat utang dan interest coverage
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, PEFINDO Riset & Konsultasi – Divisi
Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 10 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
ANALISA SWOT
Tabel 3: Analisa SWOT
Strength (Kekuatan)




Portofolio bisnis yang terdiversifikasi
dan terintegrasi dengan baik,
ditopang oleh yang pengalaman
panjang di industri
Jaringan bisnis yang luas
Kaya akan keragaman produk dan
merek-merek ternama
Memiliki kemampuan dalam
mengakses industri pariwisata global
dengan e-platform dan kerja sama
dengan para pemain industri global
terkemuka
Weakness (Kelemahan)
•

Meningkatnya tingkat leverage
untuk membiayai ekspansi
Bisnis transportasi yang terpukul
oleh pelemahan ekonomi dan
kompetisi yang lebih ketat dari
perusahaan aplikasi
Opportunity (Peluang)
•
•
•
•
•
Komitmen pemerintah untuk
membangun infrastruktur transportasi
dan kelistrikan secara merata ke
setiap daerah di negara ini.
Travelling sebagai tren global sebagai
gaya hidup
Pasar yang lebih besar, peluang yang
lebih besar dari perdagangan bebas
ASEAN
Tarif transportasi yang lebih
terjangkau
Meningkatnya penggunaan ecommerce di dalam industri
pariwisata
Threat (Ancaman)



Lambannya pemulihan di zona
Eropa dan perlambatan ekonomi
Tiongkok
Ekonomi domestik yang masih
lemah
Semakin intensifnya persaingan
berbasis pada inovasi, teknologi,
dan modal
Sumber: PEFINDO Riset & Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 11 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
PERBANDINGAN INDUSTRI
Tabel 4: Ringkasan kineja PANR dan perusahaan sejenis 9M15
Pendapatan bersih [Rp miliar]
Laba kotor [Rp miliar]
Laba sebelum pajak [Rp miliar]
Laba bersih [Rp miliar]
Total aset [Rp miliar]
Total liabilitas [Rp miliar]
Total ekuitas [Rp miliar]
PANR
BAYU
1.554
295
60
33
1.576
1.187
389
1.012
75
22
18
649
285
364
5,0
4,5
5,7
(10,3)
(11,9)
4,0
(33,7)
(35,8)
19,0
3,9
2,1
2,7
11,1
7,4
2,2
1,8
2,8
5,0
0,8
3,1
0,4
0,8
Pertumbuhan [YoY]
Pendapatan bersih [%]
Laba kotor [%]
Laba sebelum pajak [%]
Laba bersih [%]
Profitabilitas
Laba kotor [%]
Laba sebelum pajak [%]
Laba bersih [%]
ROA [%]
ROE [%]
Leverage
Liabilities to assets [x]
Liabilities to equity [x]
Sumber: PEFINDO Riset & Konsultasi – Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 12 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
TARGET HARGA
PENILAIAN

Metodologi Penilaian
Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode
penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah
merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) PANR jika
dibandingkan pertumbuhan aset.
Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM)
sebagai metode pembanding lainnya.
Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham PANR per tanggal 2 Februari 2016
dan Laporan Keuangan per tanggal 30 September 2015 sebagai dasar
dilakukannya analisis fundamental.

Estimasi Nilai
Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 10,6% dan 13,3%
berdasarkan asumsi-asumsi berikut
Tabel 5: Asumsi
Risk free rate [%]*
8,8
Risk premium [%]*
4,8
0,9
Beta [x]**
13,3
Cost of Equity [%]
Marginal Tax Rate [%]
25,0
WACC [%]
10,6
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
* per 2 Februari 2016
** PEFINDO Beta per 28 Januari 2016
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian
pada tanggal 2 Februari 2016 adalah sebagai berikut


Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 10,6%,
adalah sebesar Rp805–Rp948 per saham
Dengan menggunakan metode GCM (P/E 11,6x dan P/BV 1,9x) adalah sebesar
Rp422 – Rp438 per saham
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan
rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar
70% untuk DCF dan 30% untuk GCM
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham
untuk 12 bulan adalah Rp695-Rp790 per lembar saham.
Tabel 6: Ringkasan Penilaian Dengan Metode DCF
Conservative
PV of Free Cash Flows – [Rp miliar]
PV Terminal Value – [Rp miliar]
Moderate
Optimistic
449
472
496
1,181
1,243
1,306
158
158
158
Net Debt – [Rp miliar]
(822)
(822)
(822)
Jumlah saham, [juta saham]
1,200
1,200
1,200
805
877
948
Non-Operating Assets – [Rp miliar]
Nilai wajar per saham [Rp]
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 13 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
Tabel 7: GCM
PANR
BAYU
ITR IN*
P/E [x]
7,7
14,5
10,3
2731 TT**
13,8
Rata-rata
11,6
P/BV [x]
1,9
1,1
1,3
3,3
1,9
* ITR IN: International Travel House Ltd., India
** 2731 TT: Lion Travel Service Co. Ltd., Taiwan
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 8: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM
P/E
P/BV
Multiple [x]
Est. EPS [Rp]
Est. BV/share [Rp]
Nilai [Rp]
11,6
1,9
38
-
438
-
222
422
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 9: Rekonsiliasi Fair Value
Nilai Wajar per Saham [Rp]
DCF
GCM
Rata-rata
Batas atas
948
422
790
Batas bawah
805
438
695
Bobot
70%
30%
Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 14 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
Tabel
10:
Konsolidasi
Laporan
Laba
Rugi
Komprehensif
Rp miliar
2012
2013
2014
Pendapatan bersih
1.547
1.694
1.956
Beban langsung
Laba kotor
Beban usaha
EBITDA
(1.280) (1.370) (1.567)
267
324
389
(193)
(222)
(268)
134
206
237
49
70
81
(16)
(22)
(21)
25
39
46
Laba sebelum pajak
Pajak
Laba bersih
2015P
Gambar 13: P/E and P/BV
2016P
2.093
2.578
(1.699) (2.085)
394
494
(263)
(325)
185
227
91
138
(23)
(34)
53
81
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham
& Indexing
Tabel 11: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Rp miliar
2012
2013
2014 2015P
2016P
116
166
140
20
228
15
205
40
305
531
127
17
378
17
6
238
784
619
129
17
437
21
7
240
852
601
19
6
20
3
36
4
60
449
83
491
215
739
448
573
-
-
-
-
-
25
12
14
375
137
1.670 1.551
155
1.623
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Aset
Kas dan setara kas
Investasi jk. pendek
Piutang usaha
Piutang non-usaha
Inventori
Aset lancar lainnya
Total aset lancar
Aset tetap
Aset tetap dalam rangka
bangun, kelola, dan alih
Piutang hubungan
istimewa
Aset tidak lancar lainnya
15
23
111
1.022
195
1.282
136
142
135
178
254
316
Hutang non-usaha
16
28
Liabilitas jk. pendek
lainnya
60
66
Total aset
Liabilitas dan ekuitas
Hutang jk. pendek
Hutang usaha
Total libailitas jk.
pendek
Hutang jk. panjang
355
407
323
453
Liabilitas jk. panjang
Total liabilitas
54
731
56
915
Total ekuitas
290
367
22
207
206
117
252
126
9
12
99
122
522
66
541
1.223
58
447 1.121
502
516
71
1.089
717
440
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham
& Indexing
Gambar 14: ROA, ROE and Total Assets Turnover
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing
Table 12: Rasio-rasio Utama
2012
2013
2014
2015P
2016P
29,6
19,8
9,5
21,5
15,5
19,9
EBITDA
32,6
31,7
43,1
54,5
15,7
15,0
Laba bersih
67,7
56,3
15,9
7,0
1,4
12,3
(22,2)
17,1
23,2
25,2
51,8
22,7
51,8
Profitabilitas [%]
Marjin laba kotor
17,2
19,1
19,9
18,8
19,1
(12,5)
(13,1)
(13,7)
(12,6)
(12,6)
8,6
1,6
12,2
2,3
12,1
2,3
3,2
11,3
3,7
13,0
3,6
13,3
8,8
2,5
4,4
15,8
8,8
3,1
6,4
19,3
0,6
1,2
0,5
1,2
0,6
1,0
2,6
0,7
2,0
0,7
2,5
2,5
2,7
0,7
0,7
0,7
0,7
1,5
0,8
1,7
Pertumbuhan [%]
Pendapatan bershi
Laba kotor
Laba sebelum pajak
Marjin laba sebelum
pajak
Marjin EBITDA
Marjin laba bersih
ROA
ROE
Liquiditas [x]
Current Ratio
Quick Ratio
Solvabilitas [x]
Liabilities to equity
Liabilities to asset
Sumber: PT Panorama Sentrawisata Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham &
Indexing
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 15 dari 16
Panorama Sentrawisata, Tbk
DISCLAIMER
Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan.
Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupan informas i yang kami terima
dari berbagai sumber dan oleh karenanya tidak akan bertanggung jawab atas keputusan investasi
yang dibuat berdasarkan laporan ini. Semua asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari
pertimbangan internal kami per tanggal penilaian, dan semua pertimbangan tersebut dapat diubah
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan
laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa de pan. Laporan ini
bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan
ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan
dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan
disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap
saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan
pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai
investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar
diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkin an
besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya
didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut
kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Inf ormasi dalam
laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi.
Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar
Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diw ajibkan oleh peraturan perundang undangan yang berlaku.
Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh PT PEFINDO Riset Konsultasi (“PRK”) bukan
merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak
dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PRK yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO
kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang
saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya m enerima
imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut,
Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan
investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu
saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini,
pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan,
jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan.
PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan
untuk menjaga
independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan
kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima
sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan
dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda
dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan.
Laporan ini dibuat dan disiapkan PRK dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi harga saham
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan
dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. PRK menerima sejumlah imbalan dari Bursa Efek
Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan
lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo-consulting.co.id
Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PRK. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website
kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.
“Pernyataan disclaimer pada
halaman akhir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan
dari dokumen ini”
www.pefindo-consulting.co.id
3 Februari 2016
Halaman 16 dari 16
Download