BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam organisasi atau perusahaan, komunikasi memiliki peran penting. Komunikasi yang dibangun dalam organisasi hendaknya dijalin dalam suatu hubungan yang baik terutama hubungan dan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, dan komunikasi sesama karyawan. Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Tingkah laku komunikasi organisasi mengarah kepada perkembangan iklim komunikasi di dalam organisasi. Iklim komunikasi yang baik mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks. Kepada siapa kita berbicara, bagaimana kegiatan kerja, apa yang ingin dicapai, dan bagaimana menyesuaikan diri dengan organisasi. Selanjutnya iklim komunikasi yang terbentuk mampu menigkatkan motivasi kerja. Abraham Sperling (Mangkunegara, 2013) mengemukakan bahwa motif sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam mencapai rasa puas. PT Panorama Mitra Sarana sebagai perusahaan, memiliki struktur organisasi yang terdiri dari atasan dan bawahan. Di PT Panorama Mitra Sarana komunikasi terjalin dari atasan kepada bawahan, komunikasi dari bawahan ke atasan, dan komunikasi antar karyawan. Komunikasi yang terjalin membuat anggota perusahaan dapat saling berhubungan baik satu sama lain. Baik atasan maupun bawahan di dalam perusahaan perlu memahami pentingya komunikasi yang mereka jalin di dalam perusahaan, terutama dalam mendukung kegiatan kerja dan kelansungan kerja mereka. Saat ini perusahaan dihadapkan pada lingkungan yang tidak bisa diduga dengan mudah, apa yang akan mereka hadapi. Oleh sebab itu anggota perusahaan PT. Panorama Mitra Sarana sadar bahwa komunikasi yang baik mampu membangun suasana kerja yang baik dan lingkungan kerja yang positif. Sehingga dengan terciptanya lingkungan kerja yang positif melalui komunikasi yang lebih terbuka diantara atasan dengan bawahan serta komunikasi yang lebih terbuka antar sesama karyawan membuat karyawan lebih termotivasi 1 2 dalam melakukan pekerjaan mereka, karyawan merasa mendapatkan dukungan dari atasan dan perhatian dalam bentuk pujian, promosi, dan kepercayaan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Komunikasi menjaga motivasi dengan cara menjelaskan kepada para karyawan mengenai apa yang harus di lakukan, seberapa baik pekerjaan mereka, dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja sekiranya hasilnya kurang baik. Penentuan tujuan yang spesifik, umpan balik atas kemajuan demi tujuan tersebut, dan penegasan atas perilaku yang diinginkan, merangsang motivasi dan membutuhkan komunikasi. (Robbins & Judge : 2014). Setiap organisasi atau perusahaan memiliki struktur yang terdiri dari tingkat jabatan. Ketika masing – masing anggota dari berbagai jabatan mampu berkomunikasi dengan baik makan komunikasi tersebut akan mengarah kepada hubungan anggota perusahaan yang lebih baik. Atasan perlu memahami pentingnya berkomunikasi dengan bawahan untuk menciptakan suasana kerja yang lebih terbuka sehingga bawahan merasa bahwa atasan mampu menunjukan keterbukaan dalam berkomunikasi, dan membuat bawahan tidak merasa canggung untuk berkomunikasi dengan atasan terutama komunikasi yang dilakukan untuk mendukung kegiatan kerja. Sesuai dengan jabatannya, atasan akan memberikan tugas kepada bawahannya, memberikan perintah, dan hal tersebut perlu dilakukan dengan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan. Bukan hanya atasan perlu melakukan komunikasi untuk memberikan perintah dan tugas, namun atasan juga perlu memperhatikan dengan mendengarkan pendapat, masukan aau bahkan keluhan dan masalah yang dihadapi oleh bawahan. Hal yang perlu diperhatikan adalah seringkali karyawan memiliki keterbatasan untuk memperoleh informasi dalam melakukan tugasnya atau hal – hal yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan. Dalam iklim komunikasi, yang menjadi perhatian adalah persepsi atau pandangan mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam perusahaan, bagaimana tersedianya informasi yang dibutuhkan anggota perusahaan, dan mengenai perusahaan tersebut. Iklim komunikasi yang berlangsung dalam perusahaan juga mampu meningkatkan motivasi kerja yang berada di dalam perusahaan tersebut. Menurut Falcione et al Iklim di pandang sebagai suatu kualitas pengalaman subjektif yang berasal dari persepsi atas karakter – karakter yang relatif langgeng pada organisasi Abraham Sperling (Mangkunegara, 2013) mengemukakan bahwa motif sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam mencapai rasa puas. 3 Sedangkan menurut Fillmore H. Standford (Mangkunegara, 2013) mengatakan bahwa motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Motivasi kerja merupakan respon yang berbeda dari setiap karyawan, motivasi kerja menjadi respon atau tanggapan seseorang terhadap keadaan lingkungan kerja yang dihadapinya. Motivasi yang terbentuk melalui iklim komunikasi muncul dari berbagai faktor, diantaranya melalui pemberian dukungan yang diberikan oleh atasan kepada bawahan yang mampu mendukung karyawan dalam melakukan pekerjaan yang lebih baik, membuat bawahan merasa bahwa kebutuhan sosial mereka terpenuhi melalui hubungan baik antar karyawan yang ada di dalam perusahaan, dimana kebutuhan sosial tersebut terbentuk melalui komunikasi yang lebih sering dilakukan baik diantara atasan maupun bawahan, kemudian terbentuk kepercayaan, sehingga anggota perusahaan merasa mereka bukan hanya bisa berkomunikasi mengenai pekerjaan, namun mereka bisa berkomunikasi dengan anggota karyawan mengenai persoalan pribadi mereka. Selain itu perhatian yang diberikan oleh atasan kepada bawahan atas pekerjaan yang dilakukan bawahan, seperti pemberian penghargaan kepada bawahan, promosi atau pujian yang membuat bawahan merasa pekerjaan mereka sesuai dengan yang diharapkan dengan atasan, dan perhatian tersebut mampu memberikan motivasi kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi selanjutnya. Motivasi kerja sebagai suatu akibat dari iklim komunikasi yang terbentuk melalui komunikasi organisasi merupakan satu fungsi dari apa yang seorang dapatkan dengan apa yang dia harapkan dan butuhkan. 1.2 Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus terhadap Implementasi komunikasi organisasi internal, proses komunikasinya dalam mengelola iklim komunikasi untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan PT Panorama Mitra Sarana. 1.3 Pertanyaan Penelitian Maka peneliti memunculkan pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana komunikasi organisasi internal dengan arus komunikasi vertikal dan horizontal di PT Panorama Mitra Sarana? 2. Bagaimana komunikasi organisasi internal membentuk iklim komunikasi di dalam PT Panorama Mitra Sarana? 3. Bagaimana iklim komunikasi yang terbentuk meningkatkan motivasi kerja di PT Panorama Mitra Sarana? 4 1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian adalah sebagai berikut : 1. Memberikan pengetahuan tentang implementasi komunikasi organisasi internal dalam mengelola iklim komunikasi yang dilakukan PT. Panorama Mitra Sarana dalam membangun motivasi kerja. 2. Mengetahui komunikasi organisasi internal dalam mengelola iklim komunikasi sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja PT. Panorama Mitra Sarana. 3. Memberikan dan melengkapi data tentang iklim komunikasi PT. Panorama Mitra Sarana dalam meningkatkan motivasi kerja. Manfaat penelitian sebagai berikut : Manfaat akademis Hasil diharapkan dapat memperkaya kajian tentang komunikasi organisasi internal dalam mengelola iklim komunikasi untuk meningkatkan motivasi kerja dalam suatu perusahaan. Sebagai referensi dan dasar penelitian bagi mahasiswa/i Bina Nusantara University dalam pembahasan komunikasi organisasi internal, iklim komunikasi dan motivasi kerja. Manfaat Praktis 1) Untuk pengembangan perusahaan khususnya meningkatkan motivasi kerja yang dapat ditingkatkan melalui iklim komunikasi di dalam perusahaan berdasarkan komunikasi organisasi internal. 2) Bila berkenan hasil penelitian dapat diaplikasikan di dalam perusahaan agar iklim komunikasi di dalam perusahaan dapat di tingkatkan untuk mencapai tujuan perusahaan khususnya dalam meningkatkan motivasi kerja. Masyarakat / umum : Menjadi referensi bagi masyarakat tentang pembahasan komunikasi organisasi internal dalam mengelola iklim komunikasi bahwa mengetahui iklim komunikasi itu penting dalam meningkatkan motivasi. Memberikan persepsi kepada masyarakat tentang pembahasan iklim komunikasi dapat 5 menjadi pembelajaran bagaimana mengelola iklim komunikasi dalam kehidupan sehari - hari. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proposal skripsi ini terdiri dari 5 bab yang disusun secara sistematis. Secara garis besar, isi dari setiap bab adalah sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis memberikan gambaran garis besar pendahuluan berisikan latar belakang penelitian, fokus penelitiann, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penelitian. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas state of the art, mengenai teori – teori yang akan digunakan sebagai dasar Penelitian, penelitian sebelumnya, landasan konseptual dan kerangka pemikiran. BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pendekatan penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis dan teknik keabsahan data. BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam bab ini merupakan penjelasan secara lengkap mengenai sejarah PT. Panorama Mitra Sarana, struktur perusahaan, job description, visi dan misi perusahaan, serta hasil penelitian dan pembahasan. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan dari penelitian, saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, daftar pustaka dan lampiran. 6 7