ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUKU CADANG MOBIL BEKAS

advertisement
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
SUKU CADANG MOBIL BEKAS DI CV. XYZ
Oleh
JULIANDI LEO SAPUTRA
H24096028
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
SUKU CADANG MOBIL BEKAS DI CV. XYZ
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
JULIANDI LEO SAPUTRA
H24096028
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi
: Analisis Strategi Pemasaran Suku Cadang Mobil Bekas Di CV.
XYZ
Nama
: Juliandi Leo Saputra
NIM
: H24096028
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec
NIP . 19581122198503 1 002
Mengetahui
Ketua Departemen,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
NIP . 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
RINGKASAN
JULIANDI LEO SAPUTRA. H24096028. Analisis Strategi Pemasaran Suku
Cadang Mobil Bekas di CV. XYZ. Di bawah bimbingan MA’MUN SARMA.
CV. XYZ adalah salah satu pemasok suku cadang yang terdapat di Kota
Bogor. CV. XYZ didirikan karena hobby dari pemiliknya dan dapat melihat
peluang akan permintaan dan kebutuhan suku cadang bekas yang semakin
meningkat, sehingga didirikanlah CV. XYZ yang dapat memasok suku cadang
yang murah dan berkualitas. Permintaan yang semakin meningkat serta pesaing
merupakan suatu tantangan bagi CV. XYZ. Tantangan tersebut harus dihadapi
agar dapat mempertahankan dan meningkatkan jumlah konsumen untuk membeli
suku cadang bekas. Dalam rangka menghadapi tantangan tersebut, maka pihak
CV. XYZ memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan dalam
menjalankan usahanya.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menganalisis pengaruh faktor-faktor
lingkungan internal dan eksternal terhadap CV. XYZ, 2) Merumuskan alternatif
strategi pemasaran pada CV. XYZ dan 3) Merekomendasikan strategi pemasaran
yang tepat untuk diterapkan oleh CV. XYZ.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari , yaitu data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan observasi, wawancara kepada
pemilik dan pengelola yang memiliki peranan utama dan pengisian kuesioner oleh
responden. Data sekunder bersumber dari studi literatur yang relevan dengan
penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan secara tidak acak dan dilakukan
berdasarkan tujuan tertentu dari peneliti.
Data dan informasi yang diperoleh diolah dan dianalisis. Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan matriks IFE (Internal Factor
Evaluation) untuk menganalisis lingkungan internal yang berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki CV. XYZ dan matriks EFE (External
Factor Evaluation) untuk menganalisis lingkungan eksternal CV. XYZ untuk
dapat mengetahui peluang dan ancaman yang dimilikinya. Hasil analisis dari
matriks IFE dan EFE kemudian diolah dengan menggunakan matriks IE dan
SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities dan Threats) untuk mendapatkan
formulasi strategi pemasaran. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
digunakan untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh
CV. XYZ.
Faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan perusahaan adalah
harga jual yang murah, kualitas barang terjamin, lokasi yang strategis, jaringan
penjualan yang luas, modal keuangan yang kuat, tenaga kerja yang terlatih.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan perusahaan adalah Jam kerja
yang belum teratur, perkakas yang masih kurang, pencatatan keuangan yang
belum maksimal, TI belum belum diterapkan untuk mendukung kegiatan
operasional. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang perusahaan
adalah Para pesaing mulai kewalahan, keuntungan yang menggiurkan, permintaan
konsumen yang meningkat, citra perusahaan yang baik di mata konsumen.
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi ancaman perusahaan adalah cuaca, inovasi
para pesaing, harga suku cadang yang naik, beredarnya suku cadang baru dengan
kualitas rendah (KW).
Beberapa alternatif strategi pemasaran yang diperoleh antara lain (1) Selalu
menyediakan suku cadang yang berkualitas, (2) Memberikan harga yang murah,
(3) Meningkatkan citra perusahaan, (4) Memperluas area distribusi, (5)
Memanfaatkan media informasi dalam melakukan pemasaran, (6) Meningkatkan
fasilitas penunjang kegiatan operasional.
Tiga strategi utama pemasaran yang tepat direkomendasikan bagi perusahan
CV. XYZ adalah (1) Selalu menyediakan suku cadang yang berkualitas aga
konsumen tidak berpindah ke pemasok lainnya, (2) Memberikan harga murah
untuk menarik minat konsumen untuk selalu berbelanja di CV. XYZ, (3)
Meningkatkan citra perusahaan dengan selalu menjalin komunikasi dengan pasa
konsumen.
Masukan dan saran yang dapat penulis sampaikan kepada pihak perusahaan
antara lain : (a) Menambah pengetahuan tentang CV. XYZ kepada pelanggan
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui media promosi online yang
berisi informasi lengkap tentang produk dan pelayanan pendukung yang diberikan
sehingga pelanggan dapat mengakses dengan mudah informasi mengenai CV.
XYZ, (b) Perusahaan sebaiknya membuat standar manajemen yang baik, terdiri
dari analisis dan spesifikasi pekerjaan masing-masing karyawan, sehingga
masing-masing karyawan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan serta dapat dilakukan penilaian karyawan dan apa saja yang telah
dicapai oleh perusahaan, (c) Perusahaan sebaiknya melakukan kajian lebih lanjut
terhadap alternatif strategi yang telah diusulkan sebelumnya misalnya dengan
meningkatkan citra perusahaan dan tetap menyediakan produk berkualitas yang
dapat meningkatkan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 28 Juli 1987. Penulis merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bpk. Eddy Kunawardi dan Ibu Rani
Ahadiani.
Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Bina Insani Bogor pada
tahun 1999, lalu melanjutkan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 2
Bogor pada tahun 2002. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Umum Swasta Bina Bangsa Sejahtera di Bogor. Pada tahun 2005,
diterima di Diploma III perencanaan dan Pengendalian Produksi Manufaktur atau
Jasa, Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 2009,
melanjutkan program S1 alih jenis di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran Suku Cadang
Mobil Bekas Di CV. XYZ dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaannya di masa mendatang.
Bogor, September 2013
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan oleh
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Keluarga tercinta : Ayahanda, Ibunda, Adik - Adikku, Istriku tersayang serta ibu
dan bapak mertuaku yang telah memberikan dukungan dan curahan kasih sayang
yang tiada taranya dan doa yang tiada putus.
2. Bapak Dr. Ir. Ma’mun Sarma, MS, M.Ec, sebagai dosen pembimbing, yang telah
memberikan bimbingan, saran dan pengarahan yang tidak ternilai kepada penulis
selama menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, M dan Bapak M. Syaefudin Andriyanto,
STP, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam
pembuatan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc, selaku Ketua Departemen Manajemen.
5. Para pegawai CV. XYZ yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati di Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, FEM IPB.
7. Teman-teman alumni mahasiswa ekstensi manajemen angkatan enam yang selalu
memberikan informasi dan mengisi waktu bersama.
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas
kebaikannya.
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................
1.2. Perumusan Masalah ...........................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ...............................................................................
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................
1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................
1
3
3
4
4
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1. Definisi Pemasaran ............................................................................
2.2. Strategi Pemasaran .............................................................................
2.3. Lingkungan Perusahaan .....................................................................
2.3.1 Lingkungan Internal .................................................................
2.3.2 Lingkungan Eksternal ...............................................................
2.4. Penelitian Terdahulu ..........................................................................
5
5
5
6
10
12
III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 15
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian .........................................................
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................
3.3. Metode Pengumpulan Data ................................................................
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..............................................
3.4.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ................................
3.4.2 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) ............................
3.4.3 Matriks IE .................................................................................
3.4.4 Matriks SWOT .........................................................................
3.4.5 Metode Analytichal Hierarchy Process (AHP) ........................
15
17
17
18
19
19
20
20
21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 30
4.1. Sejarah Umun Perusahaan .................................................................
4.2. Strategi Pemasaran CV. XYZ ............................................................
4.3. Lingkungan Perusahaan .....................................................................
4.3.1 Lingkungan Internal ..................................................................
4.3.2 Lingkungan Eksternal ................................................................
vi
30
31
31
31
36
4.4. Perumusan Strategi Pemasaran CV. XYZ Bogor ..............................
4.4.1 Tahap Input ................................................................................
4.4.2 Tahap Pencocokan .....................................................................
4.5. Proses Hirarki Analitik ......................................................................
4.5.1 Hasil Pengolahan AHP Secara Horizontal ................................
4.5.2 Hasil Pengolahan AHP Secara Vertikal ....................................
4.6. Implikasi Manajerial ..........................................................................
39
39
42
44
45
49
50
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 55
1. Kesimpulan ................................................................................................ 55
2. Saran .......................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 58
LAMPIRAN .................................................................................................... 59
vii
DAFTAR TABEL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Halaman
Penjualan CV. XYZ ................................................................................
Matriks IFE .............................................................................................
Matriks EFE ............................................................................................
Matriks SWOT ........................................................................................
Nilai skala banding berpasangan ............................................................
Nilai R1 ...................................................................................................
Matriks evaluasi faktor internal ..............................................................
Matriks evaluasi faktor eksternal ............................................................
Analisis matriks SWOT strategi pemasaran CV. XYZ ..........................
Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap fokus ....................
Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap faktor ....................
Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap aktor ....................
Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap tujuan ................
viii
2
19
19
21
26
28
39
41
44
46
47
48
49
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
Tingkat penjualan mobil di Indonesia tahun 2006 – 2012 .....................
Kerangka pemikiran penelitian ...............................................................
Struktur hirarki .......................................................................................
Matriks IE CV. XYZ ..............................................................................
Struktur hirarki strategi pemasaran CV. XYZ ........................................
Hirarki hasil pengolahan secara vertikal strategi pemasaran suku cadang
bekas CV. XYZ ......................................................................................
7. Model implikasi manajerial strategi pemasaran CV. XYZ ....................
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ix
1
16
29
42
45
50
51
DAFTAR LAMPIRAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Halaman
Daftar pertanyaan wawancara .................................................................
Petunjuk pengisian kuesioner .................................................................
Kuesioner penentuan bobot internal dan eksternal .................................
Kuesioner penentuan peringkat internal dan eksternal ...........................
Kuesioner penilaian menggunakan metode AHP ...................................
Hasil pengolahan AHP secara horizontal mengunakan Software Expert
Choise 2000 ............................................................................................
x
59
64
66
69
72
88
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada umumnya setiap perusahaan menghendaki strategi pemasaran
berjalan lancar sesuai dengan apa yang menjadi tujuan perusahaan yaitu
meningkatan penjualan dan pendapatan. Untuk mencapai hal itu tidaklah
mudah, karena sangat membutuhkan perencanaan yang baik guna mencapai
tujuan tersebut.
Pada era globalisasi saat ini kebutuhan manusia terus meningkat dan
kebutuhan tersebut dikelompokan berdasarkan tingkat kepentingannya yaitu,
kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Ada juga kebutuhan yang tidak harus
dipenuhi oleh setiap manusia tetapi terkadang kita sangat membutuhkannya
untuk menunjang kegiatan sehari – hari yang biasa kita sebut dengan
kebutuhan tersier, kebutuhan tersier bagi manusia seperti kebutuhan
transportasi yang meningkat khususnya kendaraan pribadi seperti mobil dan
motor. Berdasarkan data GAIKINDO pada tahun 2006 -2012 grafik penjualan
kendaraan bermotor khususnya mobil dapat dilihat pada Gambar 1.
Penjualan Mobil
1,200,000
1,065,557
1,000,000
800,000
600,000
400,000
603,774
433,314
483,548
318,904
764,710
894,164
200,000
0
Tahun Tahun
2006 2007 Tahun Tahun Tahun
2008 2009
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Gambar 1. Tingkat penjualan mobil di indonesia Tahun 2006 – 2012
(Gaikindo, 2013)
Meningkatnya penjualan kendaraan bermotor berpengaruh kepada
produksi suku cadang kendaraan, terkadang harga suku cadang orisinil
terlampau mahal dan butuh dipesan terlebih dahulu (indent), sehingga dapat
2
menyebabkan konsumen beralih kepada suku cadang bekas, tetapi tidak
sedikit konsumen yang meragukan kwalitas suku cadang bekas. Di sini para
pemasok harus pintar memilih suku cadang bekas sehingga konsumen dapat
percaya pada apa yang pemasok jual. Semakin meningkatnya permintaan
semakin kecil peluang pemasok untuk mendapatkan barang bekas yang
berkualitas, untuk itu banyak para pemasok suku cadang bekas mencari
barang sampai ke Malaysia dan Singapura. CV. XYZ membidik pangsa pasar
tersebut yaitu dengan memasok suku cadang bekas yang murah tetapi
berkualitas, bisa dilihat dari hasil penjualan CV. XYZ selama tiga tahun
terakhir pada bagian suku cadang yang banyak terjual, dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Penjualan CV. XYZ Periode 2009 – 2012
Nama Barang
Power Windows
2009-2010
2010-2011
2011-2012
3750
3500
4500
Mesin Mobil
250
170
300
Booster Rem
1678
1786
1987
Dinamo Ampere
Switch Power Windows
3850
1895
4000
1600
4760
1942
Sumber : CV. XYZ (2012)
Pada saat ini konsumen lebih cerdik dan pintar dalam memilih suku
cadang, mereka lebih memilih suku cadang bekas namun berkualitas dan
terjangkau karena harus memenuhi kebutuhan lainnya seperti kebutuhan
primer dan sekunder. Oleh karena itu dalam melaksanakan aktifitas penjualan
perusahaan harus dapat merancang strategi pemasaran yang diarahkan untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan pembelian konsumen
terhadap produk tersebut baik itu strategi pemasaran produk, harga, promosi
dan saluran distribusinya.
CV. XYZ memiliki beberapa pesaing yang juga memasok suku cadang
bekas di Indonesia, dua pesaing terdekat adalah CV. Labuan Jaya Motor dan
CV. Bambang Motor yang berlokasi di daerah Kabupaten Bogor. Kondisi
tersebut memerlukan suatu strategi pemasaran yang disusun sesuai dengan
keadaan CV. XYZ agar bertahan terhadap persaingan kedua perusahaan
3
1.2. Perumusan Masalah
Meningkatnya penjualan dan pengunaan kendaraan bermotor maka
semakin besar peluang untuk menjual suku cadang bekas yang sesuai dengan
permintaan pangsa pasar di Kota Bogor dan sekitarnya, persaingan yang
kompetitif mengharuskan CV. XYZ untuk menerapkan strategi pemasaran
yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang dihadapi di lapangan sehingga
dapat bertahan ditengah tingginya tingkat persaingan dengan pedagang yang
lain. Pemilihan strategi pemasaran yang tepat CV. XYZ dimulai dengan
mengenali kekuatan dan kelemahan dalam lingkungan internal serta
mengetahui peluang dan kendala yang dihadapi dalam lingkungan eksternal.
Pengenalan dan pemahaman yang baik terhadap lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal diharapkan menghasilkan strategi pemasaran
yang meningkatkan penjualan, berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemasaran suku cadang mobil bekas di CV. XYZ?
2. Apakah faktor internal dan eksternal mempengaruhi terhadap CV. XYZ?
3. Bagaimana CV. XYZ dalam memasok produknya?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah disusun, maka penelitian
ini bertujuan untuk:
1. Mempelajari pemasaran suku cadang mobil bekas di CV. XYZ.
2. Menganalisis pengaruh faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal
terhadap CV. XYZ.
3. Menyusun rekomendasi strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan
oleh CV. XYZ.
4
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi CV. XYZ sebagai informasi dan bahan masukan dalam penyusunan
strategi pemasaran agar dapat diterapkan untuk mempertahankan dan
mengembangkan usahanya.
2. Bagi pembaca sebagai bahan masukan dan informasi yang akan
melakukan penelitian yang relevan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya membahas pemasaran suku
cadang mobil bekas yang dilakukan oleh CV. XYZ, suku cadang mobil bekas
tersebut sebagian besar berasal dari Singapura dan Malaysia. Selanjutnya
wilayah pemasaran CV. XYZ bukan hanya di kota Bogor namun juga kota
besar lainnya, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Medan dan Malang.
5
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2009), pemasaran adalah sebuah proses
kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan orang lain. Tujuan
pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik
sehingga produk atau jasa dapat sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual
sendiri.
2.2. Strategi Pemasaran
Menurut Assauri (2010), strategi pemasaran adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya
tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran
adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan
yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus
didasarkan atas analisis lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis
keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis kesempatan dan
ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.
2.3. Lingkungan Perusahaan
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), lingkungan perusahaan terdiri
dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan
manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan
yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan yang berhasil adalah
perusahaan yang mengetahui pentingnya melakukan pengamatan secara terus
menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Lingkungan
perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan internal terdiri dari peubah
6
kekuatan dan kelemahan dalam kontrol manajemen perusahaan, serta
lingkungan eksternal meliputi variabel peubah dan ancaman diluar kontrol
manajemen perusahaan.
2.3.1 Lingkungan Internal
Menurut David (2009), kekuatan dan kelemahan internal
merupakan aktivitas terkontrol suatu organisasi yang mampu
dijalankan dengan sangat baik atau buruk. Mereka muncul dalam
manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau
operasi, penelitian dan pengembangan dan aktifitas sistem informasi
manajemen
suatu
bisnis.
Mengidentifikasi
serta
mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasional dalam wilayah-wilayah
fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen
strategis yang esensial.
1. Segmentation, Targetting dan Positioning (STP)
a) Segmentation adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda
yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran
tersendiri (Kotler dan Armstrong, 2008). Sedangkan Tjiptono
(2008), menyebutkan bahwa segmentasi pasar adalah proses
membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat
heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing
segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek.
Kotler dan Armstrong (2008), mengklasifikasikan segmentasi
pasar berdasarkan empat variabel berikut:
Segmentasi Geografis adalah pembagian pasar menjadi unit
geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah,
kabupaten, kota dan lingkungan sekitar.
Segmentasi Demografis adalah pembagian pasar menjadi
kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin,
ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, generasi dan kebanggan.
7
Segmentasi Psikografis adalah pembagian pasar menjadi
kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup atau
karakteristik kepribadian.
Segmentasi
Perilaku
adalah
pembagian
pasar
menjadi
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau
respons konsumen terhadap sebuah produk.
b. Targeting adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing
segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki
(Kotler dan Armstrong, 2008). Pada umumnya, penetapan target
pasar bisa dilaksanakan pada beberapa tingkat yang berbeda,
seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Pemasararan massal atau tanpa diferensiasi merupakan bentuk
strategi cakupan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk
mengabaikan
perbedaan
segmen
pasar
dan
mengejar
keseluruhan pasar dengan satu tawaran.
Pemasaran tersegmentasi atau terdiferensiasi
merupakan
strategi cakupan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk
menargetkan
beberapa
segmen
pasar
dan
merancang
penawaran terpisah bagi masing-masing segmen.
Pemasaran terkonsentrasi atau ceruk merupakan strategi
cakupan pasar dimana perusahaan mengejar pangsa besar salah
satu atau beberapa segmen atau ceruk (niche).
Pemasaran mikro merupakan praktek penghantaran produk dan
program pemasaran khusus untuk kebutuhan dan keinginan
individual
tertentu
dan
kelompok
pelanggan
setempat,
termasuk pemasaran lokal dan pemasaran individual.
c. Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat
yang jelas, berbeda dan diinginkan dibandingkan produk pesaing
dalam pikiran konsumen sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008).
Sedangkan Tjiptono (2008), mendefenisikan positioning sebagai
upaya identifikasi, pengembangan dan komunikasi keunggulan
yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa sehingga produk
8
dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus
(disctinctive) dibandingkan produk dan jasa para pesaing dalam
benak pasar sasaran.
2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis
terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons
yang diinginkannya dalam pasar sasaran (Kotler dan Armstrong,
2008). Bauran pemasaran menurut Assauri (2010), adalah strategi
yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen
pasar tertentu, yang merupakan pasar sasarannya.
a) Product berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008).
Menurut Tjiptono (2008), produk merupakan kombinasi yang
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,
dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Assauri
(2010), mengklasifikasikan produk ke dalam tiga tingkatan,
yaitu:
Produk Inti (Core Product), yang merupakan inti atau dasar
yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh
seorang konsumen dari produk tersebut.
Produk Formal (Formal Product), yang merupakan bentuk,
model, kualitas, merek dan kemasan yang menyertai produk
tersebut.
Produk Tambahan (Augemented Product), yang merupakan
tambahan produk formal dengan berbagai
jasa
yang
menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan,
pemeliharaan dan pengangkutan secara cuma-cuma.
b) Price adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk (Kotler dan Armstrong, 2008). Kotler dan
Armstrong dalam Tjiptono (2008), menyebutkan bahwa ada dua
9
faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan harga,
yaitu:
Faktor internal perusahaan yang terdiri dari: (1) Tujuan
pemasaran perusahaan, (2) Strategi bauran pemasaran, (3)
Biaya, (4) Organisasi.
Faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari: (1) Sifat pasar
dan permintaan, (2) Persaingan, (3) Unsur lingkungan
eksternal lain seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah
dan aspek sosial.
c) Promotion berarti aktifitas yang menyampaikan manfaat produk
yang membujuk pelanggan membelinya (Kotler dan Armstrong,
2008). Menurut Tjiptono (2008), bentuk promosi dapat
dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya, beberapa tugas
tersebut sering disebut bauran promosi (promotion mix,
promotion blend, communication mix) adalah:
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba dan membelinya.
Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan
media komunikasi untuk menyampaikan informasi khalayak
ramai dalam satu waktu.
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk
merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Public relation (hubungan masyarakat) merupakan upaya
komunikasi
menyeluruh
dari
suatu
perusahaan
untuk
mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut.
10
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat
interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan
untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di
sembarang lokasi.
d) Distribution/Place adalah kegiatan perusahaan yang membuat
produk tersedia bagi pelanggan sasaran (Kotler dan Armstrong,
2008).
Pendistribusian
dapat
diartikan
sebagai
kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan) (Tjiptono, 2008).
2.3.2 Lingkungan Eksternal
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), lingkungan eksternal
terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro, yaitu:
1. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam
lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang
mempengaruhi
kemampuannya
untuk
melayani
pasar
atau
pelanggan. Komponen-komponen lingkungan mikro tersebut adalah
sebagai berikut :
A. Pemasok
Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.
B. Perantara Pemasaran
Para perantara pemasaran adalah perusahan-perusahaan yang
membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi
barang atau jasa kepada konsumen akhir
C. Pelanggan (Nasabah)
Pelanggan yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi
konsumen atas barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan yang
berupa individu, lembaga dan organisasi.
11
D. Pesaing
Saat ini batasan pesaing menjadi lebih luas, tidak hanya
perusahaan lain yang menghasilkan produk sejenis, bahkan
produk lain yang sangat berbeda tetapi memperebutkan suatu
anggaran yang terbatas.
2. Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di
luar dan terlepas dari perusahaan. Lingkungan makro dapat menjadi
suatu ancaman dan peluang bagi perusahaan. Faktor utama yang
bisa diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial budaya dan
teknologi.
A. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap kondisi
dan strategi perusahaan. Faktor ekonomi dapat membantu atau
menghambat
upaya
mencapai
tujuan
perusahaan
dan
menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi yang
dapat berperan sebagai peluang ataupun ancaman karena dapat
mempengaruhi daya beli dan pola konsumsi masyarakat.
B. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup
keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup
dari orang- orang lingkungan perusahaan beroperasi.
C. Faktor Teknologi
Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar,
pemasok, distributor, pesaing, pelangan, proses produksi,
praktik pemasaran dan posisi perusahaan secara dramatis.
Menurut Umar (2008), teknologi tidak hanya mencakup
penemuan baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan
atau metode baru daam mengerjakan yang memberikan
gambaran yang luas meliputi: mendesain, menghasilkan dan
mendistribusikan.
12
D. Faktor Politik
Faktor politik dan hkum mendefinisikan parameter-parameter
hukum dan bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi.
Kendala-kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan
melalui
keputusan
perdagangan
yang
wajar,
program
perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan
harga serta tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi
karyawan, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan.
2.4. Penelitian Terdahulu
Gusman (2009) dengan judul skripsi “Analisis Strategi Pemasaran Jasa
Pada Lido Lakes Resort & Conference”. Pada pengolahan data, penulis
menggunakan alat analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Faktor
utama yang memiliki pengaruh terbesar dalam penyusunan strategi
pemasaran pada Lido Lakes Resort & Conference adalah pengalaman
perusahaan dalam tiga sampai lima tahun terakhir. Aktor yang paling
berperan dalam pengambilan keputusan adalah general manager. Tujuan
utama yang ingin dicapai oleh Lido Lakes Resort & Conference adalah
meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. Alternatif strategi
terbaik yang seharusnya dijalankan perusahaan adalah pembangunan
gedung baru untuk penambahan kapasitas kamar baru sebanyak 75-100
kamar.
Fitriani (2010) dengan skripsi berjudul “Kajian Strategi Pemasaran
Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan Indonesia Bagian Timur”.
Penulis menggunakan alat analisis Internal Factor Evaluation (IFE) dan
External Factor Evaluation (EFE), tahap pencocokan dengan matriks
Strengths Weaknesses Opportunities Threats (SWOT) dan tahap keputusan
dengan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) sebagai alat bantu
pengolahan data. Analisis lingkungan internal dan eksternal dapat
diidentifikasi tujuh faktor internal yang menjadi kekuatan dan enam faktor
kelemahan, lima faktor eksternal yang menjadi peluang dan lima faktor
yang menjadi ancaman bagi PT. Pelni, dituangkan ke dalam matriks IE
(Internal External) berada pada sel I (Strategy Grow and Build). Hasil dari
13
analisis matriks SWOT adalah strategi S-O (Market Development Strategy),
strategi S-T (Product Development Strategy), strategi W-O (Market
Penetration Strategy) dan strategi W-T (Brand Image Strategy). Dari hasil
penentuan prioritas dengan analisis QSPM, dihasilkan prioritas strategi S-O
(Market Development Strategy) nilai TAS 5,913, yaitu meningkatkan
pangsa pasar dengan fokus ke pasar pedagang dan kalangan menengah ke
bawah, menggunakan jasa pelayanan kapal laut menuju ke tempat tujuan.
Purba (2010) melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul
“Strategi Persaingan Pemasaran Produk Roti Unyil Venus Bogor”. Pada
penelitiannya,
penulis
menggunakan
beberapa
alat
analisis
yang
mendukung, yaitu matriks IFE, matriks EFE, tahap pencocokan dengan
matriks SWOT dan tahap keputusan dengan QSPM. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, penulis menghasilkan pada lingkungan
internal rasa produk Roti Unyil Venus memiliki keunggulan dari pesaingnya
dan kurangnya promosi sebagai kelemahan, sedangkan lingkungan eksternal
diketahui kesetiaan pelanggan sebagai peluang utama dan ancaman
utamanya adalah adanya produk pengganti. Matriks IE menempatkan Roti
Unyil Venus pada kuadran V. Matriks SWOT menghasilkan lima alternatif
strategi.
Melalui
QSPM
dihasilkan
mempertahankan
produk
dan
meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan
pesaingnya.
Syafitri (2010) menyajikan skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran
PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang Warung Jambu”. Penulis
menggunakan alat analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks
SWOT dan QSPM. Matriks IFE menghasilkan skor 2,92. Hal ini
menunjukkan bahwa posisi internal perusahaan berada di atas nilai rata-rata
2,5, sedangkan matriks EFE menunjukkan nilai 2,76 yang menempatkan
perusahaan diatas nilai rata-rata 2,5. Berdasarkan analisis matriks IE, posisi
PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang Warung Jambu berada pada
kuadran V yang berarti posisi pertahankan dan pelihara (hold and maintain).
QSPM menghasilkan prioritas alternatif berupa strategi penetrasi pasar,
yaitu meningkatkan kegiatan promosi.
14
Itno (2004) menyajikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi
Pemasaran Jasa Hotel Pangrango 2 Bogor dalam Memperluas Pangsa
Pasar”. Pada penelitian ini penulis menggunakan alat analisis matriks IFE,
matriks EFE, matriks SWOT, matriks IE dan QSPM. Berdasarkan hasil
matriks IFE dan EFE diperoleh total skor untuk matriks IFE 3,154 (tingkat
kuat) dan total skor untuk matriks EFE 3,237 (mampu merespon situasi
eksternal secara tinggi). Dari pemetaan kedua skor ke dalam matriks IE
diperoleh posisi perusahaan saat ini pada kuadran I dengan strategi growth
and build seperti penetrasi pasar, pengembangan produk dan perluasan
pasar. Pengembangan strategi pada matriks SWOT menghasilkan alternatifalternatif strategi yang dipersempit menjadi empat alternatif agar
mempermudah penilaian pada QSPM. Pada QSPM diperoleh alternatif
prioritas berupa mengadakan paket-paket khusus seperti paket wedding,
paket ulang tahun dan paket liburan untuk pengembangan produk atau jasa
hotel.
Penelitian ini memiliki kekhasan dibandingkan dengan penelitan
terdahulu. Peneliti menggunakan matriks IFE dan EFE untuk menganalisis
faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil dari
matriks IFE dan EFE diolah menggunakan matriks SWOT sehingga
dihasilkan alternatif strategi pemasaran. Metode AHP digunakan untuk
mengolah alternatif strategi yang dihasilkan matriks IE dan SWOT sehingga
didapatkan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan.
Selain itu pemasaran suku cadang mobil bekas juga merupakan kajian baru
untuk di analisis.
III.
METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Dalam rangka menyusun strategi pemasaran yang tepat, maka
dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal terhadap CV. XYZ.
Lingkungan CV. XYZ terdiri atas Segmentation, Targetting dan Positioning
(STP) dan bauran pemasaran (produk, tempat dan waktu, proses,
produktivitas dan kualitas, orang, promosi dan edukasi, bukti fisik serta harga
dan biaya jasa lainnya). Lingkungan eksternal CV. XYZ terdiri atas
lingkungan mikro (perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar
pelanggan, pesaing dan masyarakat) dan lingkungan makro (demografis,
ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya). Matriks Internal Factor
Evaluation (IFE) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan
kelemahan, sedangkan matriks External Factor Evaluation (EFE) digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor peluang dan ancaman bagi CV. XYZ.
Setelah mengetahui faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dari hasil matriks IFE dan EFE, hal yang dilakukan selanjutnya
adalah tahap pencocokan untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak
dengan memadukan faktor internal dan eksternal. Hasil dari matriks IFE dan
EFE dimasukkan ke dalam matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan.
Setelah diketahui posisi perusahaan dalam matriks IE tahap pencocokan
berikutnya mengetahui secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan
menggunakan matriks Strenghts Weaknesses Opportunities Threats (SWOT).
Berdasarkan hasil analisis dengan matriks SWOT, tahap selanjutnya adalah
menggunakan
metode
Analytical
Hierarchy
Process
(AHP)
untuk
menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh CV. XYZ.
Gambaran umum mengenai kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada
Gambar 2.
16
CV. XYZ
Visi dan Misi CV. XYZ
Menganalisis Pengaruh Faktor-Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal
CV. XYZ
Lingkungan Internal
1. Segmentation
2. Targetting
3. Positioning
Lingkungan Eksternal
Bauran Pemasaran:
1. Produk
2. Tempat dan Waktu
3. Proses
4. Produktifitas dan
Kualitas
5. Orang
6. Promosi dan Edukasi
7. Bukti Fisik
8. Harga dan Biaya Jasa
Lainnya
Lingkungan
Mikro :
1. Perusahaan
2. Pemasok
3. Perantara
Pemasaran
4. Pasar
Pelanggan
5. Pesaing
6. Masyarakat
Lingkungan
Makro :
1. Demografis
2. Ekonomi
3. Alam
4. Teknologi
5. Politik
6. Budaya
Matriks EFE
Matriks IFE
Matriks IE dan SWOT
Metode AHP
Rekomendasi Strategi Pemasaran yang Tepat
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
17
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada CV. XYZ yang bergerak di bidang
penjualan suku cadang bekas. Lokasi CV. XYZ terletak di Jalan Blok B2 No.
3, Taman Sari Persada, Kota Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara
sengaja (purposive) dengan pertimbangan lokasi yang strategis dan dekat
dengan pangsa pasar di JABODETABEK. CV. XYZ merupakan salah satu
pemasok suku cadang bekas yang memiliki kwalitas terbaik, pihak CV. XYZ
memiliki strategi pemasaran yang tepat dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan jumlah konsumen yang membeli produknya ditengah tingginya
tingkat persaingan dengan pemasok lainnya. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Juni sampai Agustus 2013.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam
penelitian. Dalam metode pengumpulan data selalu ada hubungan antara data
yang dikumpulkan dengan penelitian yang dilakukan. Data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, serta data yang
bersifat kuantitatif dan kualitatif.
1. Data Primer
a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan
yang berhubungan dengan strategi pemasaran yang dilakukan oleh CV.
XYZ.
b. Wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan pihak pemilik,
pengelola dan bagian keuangan yang memiliki peranan utama dalam
perumusan strategi pemasaran CV. XYZ untuk mengetahui gambaran
umum, visi dan misi, serta strategi pemasaran yang dilakukan, daftar
pertanyaan wawancara bisa dilihat pada Lampiran 1.
c. Pengisian Kuesioner dilakukan oleh responden yang telah ditentukan,
yaitu
pihak
pemilik
dan
pengelola
CV. XYZ. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini bersifat non-probability sampling, yaitu
pengambilan sampel secara tidak acak melalui teknik purposive
sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan tujuan
18
tertentu dari peneliti. Responden dalam penelitian ini di tentukan
sejumlah tiga orang yang terdiri dari pemilik, kepala gudang dan bagian
keuangan. Pemilihan dilakukan dengan alasan dapat mewakili
perusahaan
dan
memiliki
wewenang
serta
pengetahuan
yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian. Petunjuk pengisian
kuesioner bisa dilihat pada Lampiran 2 dan kuisioner penentuan bobot
internal dan eksternal disajikan pada Lampiran 3, serta kuisioner
penentuan peringkat internal dan eksternal dapat dilihat pada Lampiran
4. Sedangkan kuisioner penelitian dengan menggunakan metode AHP
pada Lampiran 5.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang relevan dengan
penelitian seperti buku, skripsi, internet, data CV. XYZ, Badan Pusat
Statistik (BPS) Kota Bogor dan dokumen CV. XYZ.
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data dan informasi yang diperoleh mengenai penelitian diolah dan
dianalisis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan matriks IFE dan EFE untuk menganalisis lingkungan internal
dan eksternal. Hasil analisis dari matriks IFE dan EFE kemudian diolah
dengan menggunakan matriks IE dan SWOT untuk mendapatkan formulasi
strategi pemasaran. Metode AHP digunakan untuk mereduksi formulasi
strategi pemasaran yang didapatkan dari matriks IE dan SWOT sehingga
didapatkan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh CV. XYZ.
Software Microsoft Excel 2007 dan Expert Choice 2000 digunakan
dalam penelitian ini untuk membantu dan mempermudah perhitungan.
Menurut Marimin dan Magfiroh (2011), Expert Choice 2000 merupakan
salah satu software AHP yang memiliki kelebihan memiliki tampilan
antarmuka yang lebih menarik, mampu untuk mengintegrasikan pendapat
pakar dan tidak membatasi level dari struktur hierarki
.
19
3.4.1 Matriks IFE
Menurut David (2009), matriks IFE (Tabel 2) digunakan untuk
meringkas dan mengevaluasi kekuatan maupun kelemahan utama
dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area
tersebut.
Tabel 2. Matriks IFE
Faktor-faktor Internal
Utama
A. Kekuatan
Dst
B. Kelemahan
Dst
Total
Sumber: David (2009)
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
3–4
1–2
3.4.2 Matriks EFE
Menurut David (2009), matriks EFE (Tabel 3) memungkinkan
para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi
lingkungan mikro dan makro.
Tabel 3. Matriks EFE
Faktor-faktor Eksternal
Utama
A. Peluang
Dst
B. Ancaman
Dst
Total
Sumber: David (2009)
Bobot
Peringkat
1–4
1–4
Skor Bobot
20
3.4.3 Matriks IE
Matriks IE adalah gabungan dari matriks IFE dan EFE. Menurut
David (2009), matriks IE merupakan matriks yang meringkas hasil
evalusi faktor internal dan eksternal yang menempatkan perusahaan
pada salah satu kondisi dari sembilan sel, dimana tiap-tiap sel
merupakan kondisi atau langkah yang harus ditempuh perusahaan.
Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE memiiki tiga
implikasi strategi yang berbeda yaitu :
1. Perusahaan yang berada pada sel I, II atau IV dapat digambarkan
sebagai Grow dan Built. Strategi-strategi yang cocok bagi
perusahaan adaah strategi intensif yaitu market penetration, market
development dan product development. Atau strategi terintegrasi
yaitu backward integration, forward integration dan horizontal
integration.
2. Perusahaan yang berada pada sel-sel III, V dan VII paling baik
dikendalikan dengan strategi Hold dan Maintain. Strategi-strategi
yang umum dipakai yaitu strategi market penetration dan product
penetration.
3. Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII dan IX dapat
menggunakan strategi harvest atau divestiture.
3.4.4 SWOT
Menurut Rangkuti (1997), matriks SWOT adalah alat yang
dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Bentuk matriks SWOT
dapat dilihat pada Tabel 4.
21
Tabel 4. Matriks SWOT
Internal
Strenghts (S)
Tentukan 5-10 faktor
kekuatan internal
Eksternal
Opportunities (O)
Strategi SO
Tentukan 5-10
Ciptakan strategi yang
faktor peluang
menggunakan
eksternal
kekuatan untuk
memanfaatkan
peluang
Threats (T)
Strategi ST
Tentukan 5-10
Ciptakan strategi yang
faktor ancaman
menggunakan
eksternal
kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Sumber: Rangkuti (1997)
Weaknesess (W)
Tentukan 5-10 faktor
kelemahan internal
Strategi WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Strategi WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
Menurut Rangkuti (1997), matriks SWOT dapat menghasilkan
empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu:
1. Strategi Strenghts Opportunities (SO)
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi Weaknesses Opportunities (WO)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
3. Strategi Strenghts Threats (ST)
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
4. Strategi Weaknesses Threats (WT)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat difensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
3.4.5 Metode AHP
Menurut Saaty (1991) Analytical Hierarchy Process (AHP)
merupakan suatu model luwes yang memberikan kesempatan bagi
perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan - gagasan dan
22
mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka
masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya.
Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan
metode AHP antara lain:
1. Kesatuan
AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes
untuk aneka ragam persoalan yang tidak berstruktur.
2. Kompleksitas
AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan
sistem dalam memecahkan persoalan kompleks.
3. Saling Ketergantungan
AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam
sustu sistem dan tak memaksakan pemikiran linear.
4. Penyusunan Hierarki
AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilahmilah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan
dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
5. Pengukuran
AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan tanwujud
suatu metode untuk menetapkan prioritas.
6. Konsistensi
AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan
yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.
7. Sintesis
AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan
setiap alternatif.
8. Tawar Menawar
AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai
faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik
berdasarkan tujuan-tujuan mereka.
23
9. Penilaian dan Konsensus
AHP tak memaksakan konsensus, tetapi mensintesis suatu hasil
yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda.
10. Pengulangan Proses
AHP memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada
suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian
mereka melalui pengulangan.
1. Prinsip Pemikiran Analitik
Saaty (1991), menyatakan bahwa terdapat tiga prinsip dalam
memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu:
(1) Prinsip menyusun hierarki, (2) Prinsip menetapkan prioritas dan
(3) Prinsip konsistensi logis.
1. Prinsip Menyusun Hierarki
Manusia mempunyai kemampuan untuk mempersepsi benda dan
gagasan, mengidentifikasinya, dan mengkomunikasikan apa yang
mereka amati. Untuk memperoleh pengetahuan terinci, pikiran kita
menyusun realitas yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi
elemen pokoknya, dan kemudian bagian ini ke dalam bagianbagiannya lagi, dan seterusnya secara hierarkis. Jumlah bagianbagian ini biasanya berkisar antara lima sampai sembilan.
2. Prinsip Menetapkan Prioritas
Manusia juga mempunyai kemampuan untuk mempersepsikan
hubungan antara hal-hal yang mereka pahami, membandingkan
sepasang benda atau hal yang serupa berdasarkan kriteria tertentu,
dan membedakan kedua anggota pasangan itu dengan menimbang
intensitas preferensi mereka terhadap hal yang satu dibandingkan
dengan hal lainnya. Lalu mereka mensintesis penilaian mereka
melalui imajinasi, atau dalam hal menggunakan AHP, melalui
suatu proses logis yang baru dan memperoleh pengertian yang
lebih baik tetang keseluruhan sistem.
24
3. Prinsip Konsistensi Logis
Manusia mempunyai kemampuan untuk menetapkan relasi antar
obyek atau antar pemikiran sedemikian sehingga koheren, yaitu
obyek-obyek atau pemikiran itu saling terkait dengan baik dan
kaitan mereka menunjukkan konsistensi. Konsistensi berarti dua
hal,
pertama
bahwa
pemikiran
atau
obyek
yang
serupa
dikelompokkan menurut homogenitas dan relevansinya. Kedua
adalah bahwa intensitas relasi antar gagasan atau antar obyek yang
didasarkan pada suatu krieria tertentu, saling membenarkan secara
logis.
2. Ikhtisar Langkah-langkah AHP
Menurut Saaty (1991), pengkajian AHP dimulai dengan menata
elemen suatu persoalan dalam bentuk hierarki, kemudiaan dilanjutkan
dengan membuat pemandingan berpasang antar elemen dan suatu
tingkat sesuai dengan yang diperlukan oleh kriteria-kriteria yang
berada
setingkat
lebih
tinggi.
Berbagai
pembandingan
ini
menghasilkan prioritas, dan akhirnya, melalui sintesis, menghasilkan
prioritas menyeluruh. Kita mengukur konsistensi dan menangani
interdependensi. Semua langkah dasar dari proses ini dapat
diringkaskan menjadi suatu ikhtisar yang singkat. Dalam arti yang
luas, proses ini stabil, meskipun beberapa langkah tertentu mungkin
memperoleh penekanan istimewa dalam berbagai persoalan khusus.
Sebagaimana dicatat dibawah ini, biasanya diperlukan pengulangan.
1. Definisikan persoalan dan rinci pemecahan yang diinginkan.
2. Struktur hierarki dari sudut pandang manajerial menyeluruh (dari
tingkat-tingkat puncak sampai ke tingkat dimana dimungkinkan
campur tangan untuk memecahkan persoalan itu).
3. Buatlah sebuah matriks banding berpasang untuk kontribusi atau
pengaruh setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang
berpengaruh yang berada setingkat di atasnya. Dalam matriks ini,
pasangan-pasangan elemen dibandingkan berkenaan dengan suatu
kriteria di tingkat lebih tinggi. Dalam membandingkan dua elemen,
25
kebanyakan orang lebih suka memberi suatu pertimbangan yang
menunjukkan dominasi sebagai suatu bilangan bulat. Matriks ini
memiliki satu tempat untuk memasukkan bilangan itu dan satu
tempat lain untuk memasukkan nilai resiprokalnya.
4. Dapatkan
semua
pertimbangan
yang
diperlukan
untuk
mengembangkan perangkat matriks di langkah 3. Jika ada banyak
orang yang ikut serta, tugas setiap orang dapat dibuat sederhana
dengan mengalokasikan upaya secara tepat. Pertimbangan ganda
dapat disintesis dengan memakai rata-rata geometriknya.
5. Setelah mengumpulkan semua data banding berpasang itu dan
memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta entri bilangan 1
sepanjang diagonal utama, prioritas dicari dan konsistensi diuji.
6. Laksanakan langkah 3, 4, dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan
dalam hierarki itu.
7. Gunakan komposisi secara hierarkis (sintesis) untuk membobotkan
vektor-vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria, dan
jumlahkan semua entri prioritas terbobot yang bersangkutan
dengan entri prioritas dan tingkat bawah berikutnya, dan
seterusnya. Hasilnya adalah vektor prioritas menyeluruh untuk
tingkat hierarki paling bawah. Jika hasilnya ada beberapa buah,
boleh diambil nilai rata-rata aritmetiknya.
8. Evaluasi konsistensi untuk seluruh hierarki dengan mengalikan
setiap indeks konsisitensi dengan prioritas kriteria bersangkutan
dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan
pernyataan sejenis yang menggunakan indeks konsistensi acak,
yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara
yang sama, setiap indeks konsistensi acak juga dibobot berdasarkan
prioritas kriteria yang bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan.
Rasio konsistesi hierarki harus 10% atau kurang. Jika tidak, mutu
informasi itu harus diperbaiki, barangkali dengan memperbaiki
cara menggunakan pertanyaan ketika membuat pembandingan
berpasang. Jika tindakan ini gagal memperbaiki konsistensi, ada
26
kemungkinan persoalan ini tak terstruktur secara tepat, yaitu
elemen-elemen sejenis tidak dikelompokkan di bawah suatu
kriteria yang bermakna. Maka kita perlu balik ke langkah 2,
meskipun mungkin hanya bagian-bagian persoalan dan hierarki itu
yang perlu diperbaiki.
3. Menetapkan Prioritas
Menurut Saaty (1991), langkah pertama dalam menetapkan prioritas
elemen-elemen dalam suatu persoalan keputusan adalah dengan
membuat pembandingan berpasangan (Tabel 5), yaitu elemen
dibandingkan berpasangan terhadap suatu kriteria yang ditentukan.
Untuk pembandingan berpasangan ini, matriks merupakan bentuk
yang lebih disukai. Matriks merupakan alat yang sederhana, biasa
dipakai
dan
memberi
kerangka
untuk
menguji
konsistensi,
memperoleh informasi tambahan dengan cara membuat segala
perbandingan yang mungkin dan menganalisis kepekaan prioritas
menyeluruh terhadap perubahan dalam pertimbangan. Rancangan
matriks
ini
secara
unik
mencerminkan
dari
segi
prioritas:
mendominasi dan didominasi.
Tabel 5. Nilai skala banding berpasangan
Intensitas
Pentingnya
1
3
5
7
9
2,4,6,8
Kebalikan
Definisi
Kedua elemen sama pentingnya
Penjelasan
Dua elemen menyumbang sama
besar pada sifat itu
Elemen yang satu sedikit lebih
Pengalaman dan pertimbangan
penting daripada elemen lainnya
sedikit menyokong satu elemen atas
elemen yang lainnya
Elemen yang satu sangat penting
Pengalaman dan pertimbangkan
dari pada elemen lainnya
dengan kuat menyokong satu
elemen atas elemen yang lainnya
Satu elemen jelas lebih penting
Bukti yang menyokong elemen
dari pada elemen yang lainnya
yang satu atas yang lainnya
memiliki tingkat penegasan yang
tertinggi yang mungkin menguatkan
Satu elemen mutlak lebih penting
Bukti yang menyokong elemen
dari pada elemen yang lainnya
yang satu atas yang lainnya
memiliki tingkat penegasan yang
tertinggi yang mungkin menguatkan
Nilai-nilai di antara dua
Kompromi diperhatikan diantara
pertimbangkan yang berdekatan
dua pertimbangkan
Jika untuk aktivitas i mendapatkan satu angka bila dibandingkan dengan
aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
Sumber: Saaty (1991)
27
Penyelesaian dengan Persamaan Matematik
Menurut Marimin dan Maghfiroh (2010), terdapat tiga langkah
untuk menentukan besarnya bobot yang dimulai dari kasus khusus
yang sederhana sampai dengan kasus-kasus umum, seperti langkah
dibawah ini:
1. Langkah 1:
wi/wj = αij (i,j = 1, 2,..., n) ........................................................... (1)
wi
= bobot input dalam baris
wj
= bobot input dalam lajur
2. Langkah 2:
wi
= αij wj (i,j = 1, 2,..., n) ....................................................... (2)
untuk kasus-kasus umum mempunyai bentuk:
wi
=
(i = 1, 2,..., n) ............................................... (3)
wi
= rataan dari αi1w1,..., αinwn
3. Langkah 3:
Bila perkiraan αij baik akan cenderung untuk dekat dengan nisbah
wi + wj, jika n juga berubah maka diubah menjadi λmax sehingga
diperoleh:
wi
=
(i,j = 1, 2,..., n) ....................................... (4)
Pengolahan Horizontal
Menurut Marimin dan Maghfiroh (2010), pengolahan horizontal
dimaksudkan untuk menyusun prioritas elemen keputusan setiap
tingkat hierarki keputusan. Tahapannya menurut Saaty (1991) adalah
sebagai berikut:
1. Perkalian baris (z) dengan rumus:
Z1
=
.......................................................................... (5)
2. Perhitungan vektor prioritas atau vektor eigen:
eVP1 =
...................................................................... (6)
eVPi = adalah elemen vektor prioritas ke-i
3. Perhitungan nilai eigen maksimum:
28
VA = αij x VP dengan VA = (Vαi)
VB = VA/VP dengan VB = (Vbi)
Eigen maks =
............................................................. (7)
VA = VB = vektor antara
Vbi untuk i = 1,2,..., n
4. Perhitungan indeks konsistensi:
C1
=
............................................................................ (8)
Untuk mengetahui apakah C1 dengan besaran tertentu cukup baik
atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila
CR ≤ 0.1, rumus CR adalah:
CR =
............................................................................................ (9)
Nilai R1 merupakan nilai random indeks yang dikeluarkan oleh
Oarkridge Laboratory yang terdapat dalam Tabel 6.
Tabel 6. Nilai R1
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
R1
0.00
0.00
0.58
0.90
1.12
1.24
1.32
1.41
1.45
1.49
1.51
1.48
1.56
Sumber: Marimin dan Maghfiroh (2011)
Pengolahan Vertikal
Menurut Saaty (1991), pengolahan ini digunakan untuk menyusun
prioritas setiap elemen dalam hierarki terhadap sasaran utama.
Jika NPpq didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen kep pada tingkat ke-q terhadap sasaran utama, maka:
NPpq
=
........................ (10)
Untuk p
= 1,2,..., r
T
= 1,2,..., s
Dimana :
NPpq
= prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat ke-q
terhadap sasaran utama
NPHpq
= nilai prioritas elemen ke-p pada tingkat ke-q
NPTt
= nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat q-1
29
Fokus
Faktor
Aktor
Strategi Pemasaran CV. XYZ Bogor
Kualitas
barang
F1
Harga
barang
F2
Tenaga kerja
berkualitas
F3
Pemilik
Kepala
Gudang
A2
A1
Tujuan
Alternatif
strategi
Meningkatkan
omset
T1
S1
Lokasi
strategis
F4
Bag.
Keuangan
A3
Meningkatan
daya saing
T3
Kepercayaan
konsumen
T2
S2
S3
Gambar 3. Struktur hierarki
Jaringan
penjualan
F5
S4
S5
S6
30
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Umum Perusahaan
CV. XYZ ini merupakan salah satu usaha yang dimiliki oleh Gapri Erianto
sebagai pemilik tunggal perusahaan yang bergerak di bidang penjualan suku
cadang bekas yang layak pakai, usaha ini sudah berdiri sejak tahun 2009.
Pemilik usaha ini sebelumnya sudah memiliki usaha – usaha lainnya yang
sudah berjalan seperti penjualan mobil dan dari usaha itulah Gapri Erianto
melihat peluang usaha suku cadang bekas yang layak pakai sangat
menggiurkan.
Alasan pemilik membuka usaha ini juga diawali dengan persahabatan,
dimana pemilik mempunyai sahabat yang sebelumnya sudah lama terjun
dalam usaha jual dan beli suku cadang bekas, ketertarikan untuk membuka
usaha pun semakin kuat sehingga dibuatlah CV. XYZ. Selain itu daerah
Jabodetabek dan Bandung adalah pangsa pasar yang cocok dan sangat
menguntungkan, ditunjang dengan tempat yang sangat strategis untuk
membuka usaha tersebut karena terletak di pinggir jalan utama yang banyak
dilalui lalu lalang kendaraan bermotor, serta dekat dengan wilayah
perumahan dan bengkel – bengkel umum.
Dilihat dari beberapa faktor tersebut usaha ini dapat menghasilkan
keuntungan yang besar, karena suku cadang bekas eks Singapura akan selalu
dibutuhkan para pemakai kendaraan bermotor khususnya mobil. Setelah
melihat dan memperhatikan usaha yang sudah ada ini pastinya memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri, sehingga kekurangan tersebut dapat
perusahaan tutupi dengan kualitas dan pelayanan yang ada, dan konsumen
pun datang dengan sendirinya.
Beberapa alasan konsumen mencari suku cadang bekas adalah karena
kualitasnya tidak kalah bagus dengan suku cadang baru kualitas kedua, harga
murah dan umur pemakaian masih panjang. Selain itu lokasi gudang sangat
strategis dan mudah dicapai oleh konsumen, hanya 20 menit dari pusat kota
Bogor.
31
4.2. Strategi Pemasaran CV. XYZ
Usaha suku cadang bekas ini termasuk ke dalam pasar persaingan
sempurna. Jenis pasar ini memiliki jumlah produsen yang tidak terbatas
karena usaha ini dijalankan oleh berbagai pihak yang memiliki kemampuan di
dalam bidang automotive. Sedangkan pada konsumen yang dipilih oleh CV.
XYZ adalah termasuk pasar langsung atau direct selling, hal ini didasarkan
karena sudah memiliki tempat usaha yang sudah tetap sehingga konsumen
bisa langsung datang dan menjualnya langsung. Dengan bertambahnya
kebutuhan suku cadang bekas dan merambahnya konsumen pada semua
golongan, maka usaha suku cadang bekas pun semakin maju dengan cepat
ditambah dengan strategi pemasaran yang dilakukan oleh CV. XYZ melalui
media elektronik, discount harga, mulut ke mulut dan mengikuti
perkembangan otomotif hal ini membuat pemasaran lebih mudah karena
dapat menganalisis langsung keinginan konsumen dan hal itu juga didukung
dengan sifat konsumtif masyarakat Indonesia yang merupakan pasar yang
sangat potensial untuk usaha suku cadang bekas.
4.3. Lingkungan Internal
4.3.1 Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan oleh CV. XYZ akan dibahas melalui
STP (Segmentation, Targeting, Positioning) dan bauran pemasaran
1. Segmentation, Targeting dan Positioning (STP)
1. Segmentation
a. Pada segmentasi geografis dengan mengacu pada wilayah,
CV. XYZ membagi segmen pasar sasarannya ke dalam
beberapa wilayah yang meliputi Jabodetabek dan Bandung.
Segmen pasar sasaran ini bisa terus berkembang menjadi
beberapa wilayah lainnya seperti Tangerang (Banten),
Karawang, Bekasi dan Lebak (Banten) barat.
b. Pada segmen demografis CV. XYZ bersifat umum karena
produk yang dipasarkan cenderung mencakup semua segmen
32
masyarakat, artinya semua elemen masyarakat bisa membeli
produk CV. XYZ.
c. Pada segmen psikografis, CV. XYZ membagi produk
kedalam beberapa jenis suku cadang yang disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen. Hal ini disesuaikan dengan
kemampuan para konsumennya.
d. Pada segmen perilaku, para pembeli bisa membeli sebuah
produk sesuai dengan keuangannya masing-masing.
2. Targeting
Target CV. XYZ
adalah konsumen yang membutuhkan
suku cadang bekas namun murah dengan kualitas asli pabrikan.
Pasar sasaran CV. XYZ termasuk kategori massal yang meliputi
masyarakat pada umumnya dan mereka yang berkecimpung di
dunia otomotif.
3. Positioning
Hasil akhir dari penentuan posisi adalah keberhasilan
penciptaan suatu usulan nilai yang terfokus pada pasar, suatu
pernyataan sederhana yang jelas mengapa pasar sasaran harus
membeli produk tersebut. CV. XYZ memposisikan diri untuk
selalu memberi kemudahan kepada konsumen dalam melakukan
transaksi dalam melayani, memberikan kemudahan dalam
proses administrasi dan standar harga suku cadang yang
mengikuti harga pasaran.
2. Bauran Pemasaran
Pada proses pemasaran CV. XYZ mempunyai perencanaan
dan pelaksanaan yang terkoordinasi seperti pembagian tugas
kepada seluruh pegawai sehingga memudahkan dalam kegiatan
operasional, serta pembagian tugas sesuai dengan keahliannya.
Kelancaran kegiatan operasional tersebut didukung oleh beberapa
faktor – faktor, diantaranya sebagai berikut.
33
A. Produk
Produk yang dijual oleh CV. XYZ ini berupa suku
cadang bekas dengan kualitas asli, meskipun produk yang
dijual adalah produk bekas pakai tapi kualitas tidak kalah dari
produk baru dengan kualitas kedua dan umur pakai pun masih
bisa diadu dengan produk yang baru. CV. XYZ menawarkan
layanan penjualan untuk wilayah sekitar Jabodetabek, Bandung
dan seluruh Indonesia dengan suku cadang bekas dengan harga
murah dan berkualitas. Pilihan suku cadang yang variatif dan
dalam kondisi 80% yang menarik coba di tawarkan CV. XYZ
kepada pelanggan. Selain itu CV. XYZ berusaha melengkapi
pelayanan dengan melengkapi perusahaannya dengan berbagai
alat berat, kendaraan operasional, jasa pemasangan yang
dilakukan oleh montir yang sudah profesional dan gudang yang
di desain tidak hanya untuk penyimpanan tetapi juga untuk
dapat membuat pelanggan nyaman ketika datang untuk
membeli produk. Semua itu dilakukan untuk mencapai
kepuasan pelanggan dengan layanan penjualan dan produk
yang berkualitas.
Saat ini banyak pelanggan yang dilayani oleh CV. XYZ
seperti bengkel mobil, bengkel truk, para penjual eceran dan
konsumen yang datang langsung. Produk yang ditawarkan
sangat beragam seperti transmisi, mesin mobil, kaki – kaki
mobil, gardan, suku cadang kecil lainnya semua disediakan
sesuai minat pasar dan permintaan masing-masing pelanggan,
CV. XYZ melakukan pembelian suku cadang bekas setiap dua
bulan sekali ke negara tetangga seperti Malaysia. Selain itu
kegiatan CV. XYZ yang akan lebih di fokuskan adalah
melayani jasa pemasangan dan pembangunan mobil - mobil
yang rusak yang membutuhkan penggantian suku cadang
sehingga
dapat
digunakan
kembali,
karena
banyaknya
permintaan yang datang maka kegiatan ini sudah dilaksanakan
34
pada bulan April 2012. Diharapakan dengan adanya kegiatan
ini lebih mempermudah para konsumen untuk membeli dan
memasang bagian - bagian suku cadangnya.
B. Harga
Penentuan harga menjadi peranan penting dalam proses
bauran pemasaran, hal ini dikarenakan penentuan harga terkait
langsung dengan pendapatan yang diterima oleh CV. XYZ.
Harga yang ditawarkan CV. XYZ menjadi indikasi kualitas
suku cadang bekas yang akan diterima pembeli, CV. XYZ
menetapkan standar harga yang berbeda dari pesaingnya untuk
setiap barang yang dijual.
Penetapan harga barang ditetapkan berdasarkan anggaran
pembelian, kualitas, merk, transportasi dan biaya operasional.
Oleh karena itu harga barang di setiap perusahaan berbeda
tetapi harga jual suku cadang bekas jauh lebih murah
dibandingkan dengan harga suku cadang baru dengan kualitas
kedua. Meskipun harganya relatif murah tetapi pelanggan
sangat puas dengan kualitas suku cadang bekas, terbukti
dengan
beberapa
pelanggan
tetap
yang selalu
datang
melakukan pemesanan rutin dan CV. XYZ selalu berusaha
memberikan pelayanan seoptimal mungkin, ini juga dibuktikan
dengan dibukanya jasa pemasangan suku cadang serta
perbaikan mobil oleh dua montir yang selalu siap membantu
memperbaiki segala kerusakan mobil pelanggan. Biaya untuk
jasa pemasangan dan perbaikan mobil dilihat seberapa besar
kesulitan serta bahan – bahan yang dipakai. Untuk pemasangan
part – part kecil kisaran harga mulai dari Rp. 50.000,- s/d Rp.
150.000,- sedangkan untuk pemasangan part besar seperti
mesin, transmisi dan gardan biaya pemasangan bisa mencapai
Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 2.000.000,-. Untuk perbaikan serta
pembangunan mobil bisa mencapai kisaran harga Rp.
35
20.000.000,-. Untuk jasa pelayanan biaya tidak mengikat dan
bisa bernegosiasi dengan kepala operasional.
CV. XYZ ini berlokasi Taman sari persada Blok B2 No.
3, Bogor, lokasi tersebut dapat ditempuh dalam waktu 15 menit
dari pintu tol keluar lingkar luar bogor dan 20 menit dari pusat
kota Bogor. Waktu operasional CV. XYZ buka pada pukul
08.00 WIB s/d 17.00 WIB, tetapi tidak menutup kemungkinan
jika ada penerimaan pembelian barang dari Malaysia dapat
melebihi dari jam opersional.
C. Promosi
Promosi dilakukan oleh semua pihak CV. XYZ. setiap
pagi biasanya mereka melakukan briefing sebelum melakukan
pekerjaan, komunikasi dan penyampaian yang baik diharapkan
akan memberikan informasi yang tepat sehingga promosi bisa
dilakukan. Biasanya CV. XYZ melakukan promosi melalui
broadcast message melalui media elektronik, serta melalui
media sosial seperti facebook, twitter dan toko bagus. CV.
XYZ juga mensisipkan edukasi kepada para pelanggan
bagaimana kita dapat memperdayakan barang bekas layak
pakai yang berkualitas dengan mengeluarkan biaya yang
murah, sehingga promosi sekaligus edukasi bisa seiring sejalan.
D. Distribusi
Proses pembelian barang dilakukan ketika stok barang di
gudang sudah 60% terjual dari stok yang ada, pembelian
barang sesuai dengan catatan barang yang sudah terjual, serta
pemesanan khusus yang datang dari konsumen seperti mesin
mobil dengan tipe dan kode tertentu. Dalam melakukan
pembelian biasanya barang yang sudah dibeli dari Malaysia
datang 1 bulan setelah pembelian, sehingga harus bisa
memperkirakan ketersedian barang yang ada. Proses pemilihan
barang dilakukan dengan teliti seperti mesin, transmisi karena
harganya yang cukup mahal, untuk suku cadang seperti power
36
windows, dinamo, kompresor dan nosel injector tidak
dilakukan
pemilihan
melainkan
dibeli
secara
grosir
dikarenakan jumlah yang banyak dan harga yang murah.
4.3.2 Lingkungan Eksternal
1. Analisis Lingkungan Mikro
A. Pemasok
Penyediaan suku cadang bekas sebagai produk yang di jual
CV. XYZ dipasok langsung oleh pemasok KYO di Malaysia,
tetapi tidak menutup kemungkinan CV. XYZ membeli suku
cadang bekas ke para penjual – penjual suku cadang dalam
negeri, pastinya dengan harga dan kualitas berbeda.
B. Perantara Pemasaran
CV. XYZ dalam melakukan pemasaran produk-produknya
tidak menggunakan agen atau biro jasa pemasaran, melainkan
dilakukan sendiri oleh para pegawainya yaitu oleh bagian
pemasaran, montir ataupun pegawai lain yang secara langsung
menawarkan dan memperkenalkan produk-produknya kepada
konsumen.
C. Pelanggan
Konsumen yang menjadi sasaran dari CV. XYZ adalah
masyarakat luas, khususnya bengkel mobil, penjual suku
cadang eceran dan pengguna kendaraan bermotor di Indonesia.
D. Pesaing
Berdasarkan pengelola CV. XYZ yang menjadi pesaing
utama adalah CV. Labuan Jaya Motor dan CV. Bambang
Motor, pesaing-pesaing ini adalah pesaing utama di daerah
Jabodetabek.
Pemasok
–
pemasok
tersebut
banyak
menawarakan suku cadang yang sama tetapi dengan kualitas
dan harga yang berbeda sehingga menjadi ancaman bagi CV.
XYZ. Tetapi itu semua tidak menjadikan sebuah kendala
karena CV. XYZ mampu bersaing.
37
2. Analisis Lingkungan Makro
A. Lingkungan Demografis
Berdasarkan Badan Pusat Statistik kota Bogor 2011 dan
database SIAK Provinsi Jawa Barat 2011, jumlah penduduk di
kabupaten Bogor saja sudah mencapai 4.930.621 jiwa, yang
terdiri dari 2.537.929 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan sisanya
yaitu sebanyak 2.392.692 jiwa berjenis kelamin perempuan
sedangkan untuk kota Bogor sendiri 870.197 jiwa. Adapun luas
wilayah kota Bogor adalah 118.50 km². Secasa administratif
kota Bogor terdiri dari 6 kecamatan, 68 kelurahan. Dengan luas
wilayah tersebut terdapat banyak sekali pemukiman warga,
karena Kota Bogor merupakan kawasan padat penduduk dan
banyak terdapat pengguna kendaraan bermotor serta banyaknya
bengkel, dealer kendaraan baru dan toko – toko penjual suku
cadang. Banyaknya lokasi usaha tersebut merupakan peluang
bagi CV. XYZ untuk mendapatkan konsumen sehingga beralih
menjadi pengguna suku cadang bekas yang berkualitas.
B. Lingkungan Ekonomi
Perekonomian adalah kondisi lingkungan eksternal yang
bersangkutan dengan persoalan keseimbangan penggunaan
sumber daya oleh berbagai pihak untuk menjalankan kegiatan
produksi serta faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan
pola pembelanjaan konsumen. Masyarakat mulai memilih dan
memakai suku cadang bekas karena kebutuhan primer semakin
meningkat, sehingga kebutuhan sekunder mulai dikurangi
seperti perawatan mobil, harga suku cadang baru yang mahal,
mobilitas
tinggi
dalam
penggunan
kendaraan,
sehingga
kerusakan bisa saja lebih sering terjadi. Wilayah Kota Bogor
adalah wilayah padat penduduk dengan banyaknya para
pendatang atau kaum urban yang mayoritas penduduknya
bekerja di Ibu Kota Jakarta. Oleh sebab itu konsumen lebih teliti
38
dan beralih kepada suku cadang bekas karena harga yang
terjangkau serta daya pakai tahan lama.
C. Lingkungan Alam
Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m
dari permukaan tanah. Kedudukan geografi Kota Bogor di
tengah – tengah wilayah kabupaten Bogor serta lokasinya yang
dekat dengan Ibu Kota Negara yaitu Jakarta yang membuat kota
Bogor strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan
ekonomi. Di Kota Bogor ini juga mengalir beberapa sungai
yang permukaan airnya jauh dibawah pemukaan daratan yaitu
sungai Ciliwung, Cisadane, Cidepit, Ciparigi dan Cibalok.
Topograpi yang demikian menjadikan Kota Bogor realatif aman
dan bahaya banjir alami.
D. Lingkungan Teknologi
Zaman yang modern dan alat-alat produksi pun mulai
modern,
sehingga
perusahaan
harus
mengembangkannya
sendiri, yaitu dengan memperbanyak riset dan pengembangan
teknologi yang dibangun oleh perusahaan teknologi dan
telekomunikasi yang telah berkembang pesat. CV. XYZ harus
bisa
memanfaatkan
perkembangan
teknologi
tersebut,
pemanfaatan perkembangan teknologi tersebut telah diterapkan
oleh CV. XYZ dalam hal proses promosi kepada khalayak
melalui fasilitas Blackberry Massager, telepon dan Email. Email
ini biasa dilakukan untuk pemesanan mendadak ke Singapura
dan Malaysia dimana gambar dengan keterangan terlampir
didalamnya.
F. Lingkungan Sosial/Budaya
Masyarakat atau konsumen sudah tidak mementingkan
lagi suku cadang yang baru jika suku cadang bekas yang asli
namu berkualitas tinggi bisa didapatkan dengan harga murah
jauh dari harga suku cadang asli. Konsumen juga sudah mulai
jeli bagaimana cara memilih suku cadang bekas yang
39
berkualitas dan mereka juga menganggap lebih menguntungkan
apabila membeli suku cadang bekas. Ini berlaku pada pembelian
suku cadang mobil, saat ini yang terpenting kendaraan yang
mereka bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari sehingga
dapat menunjang kegiatan operasional.
4.4. Perumusan Strategi Pemasaran CV. XYZ Bogor
4.4.1 Tahap Input (Tahap Masukan)
A. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan
perusahaan
yang dianggap
penting. Matriks
IFE
disusun
berdasarkan hasil identifikasi dari lingkungan internal CV. XYZ
dalam memasarkan suku cadang bekas. Adapun hasil perhitungan
dari matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini,
Tabel 7. Matriks evaluasi faktor internal (IFE)
Nomor
Faktor Strategis Internal
Kekuatan
Bobot
Rating
Total
1.
Harga Murah
0.128
3.800
0.485
2.
Kualitas barang terjamin
0.128
3.800
0.485
3.
Lokasi strategis
0.128
3.800
0.485
4.
Jaringan pernjualan yang luas
0.128
3.800
0.485
5.
Modal keuangan yang kuat
0.134
4.000
0.537
6.
Tenaga kerja yang terlatih
0.114
3.400
0.388
Kelemahan
1.
Jam kerja yang belum teratur
0.060
1.800
0.109
2.
Perkakas yang masih kurang
0.067
2.000
0.134
3.
Pencatatan keuangan yang
belum maksimal
0.054
1.600
0.086
4.
TI belum dimanfaatkan untuk
mendukung kegiatan operasional
0.060
1.800
0.109
Total
1.000
3.301
40
Berdasarkan hasil analisis dari Tabel 7, dapat dilihat bahwa CV.
XYZ memiliki kekuatan utama yaitu modal keuangan yang kuat
dengan skor (nilai) 0.537. Kekuatan utama ini harus tetap di
pertahankan demi demi mengembangan perusahaan. Adapun faktor
yang menjadi kelemahan utama pada CV. XYZ adalah perkakas
yang masih kurang dengan skor 0.134. Kelemahan utama ini harus
dijadikan pertimbangan merubah kembali kebijakan melengkapi
perkakas demi menunjang kegiatan operasional. Nilai (skor) total
dari faktor-faktor internal adalah sebesar 3.301, nilai tersebut
memiliki arti bahwa posisi CV. XYZ secara internal adalah kuat.
Perusahaan mampu memanfaatkan kekuatanya demi mengatasi
kelemahan yang dimiliki dengan baik. Dengan posisi tersebut CV.
XYZ terus meningkatkan kinerjanya untuk mengatasi kelemahan kelemahan utama yang menjadi kendala dalam meningkatkan
usahanya.
41
Tabel 8. Matriks evaluasi faktor eksternal (EFE)
Nomor
Faktor Strategis Enternal
Peluang
Para pesaing mulai
kewalahan
Keuntungan yang
menggiurkan
Permintaan konsumen yang
semakin banyak
Citra perusahaan yang baik
di mata konsumen
1.
2.
3.
4.
Bobot
Rating
Total
0.114
3.400
0.388
0.128
3.800
0.485
0.128
3.800
0.485
0.128
3.800
0.485
Ancaman
1.
Cuaca
0.101
3.000
0.302
2.
Inovasi para pesaing
Harga suku cadang yang
naik
Isu-isu negative tetang
perusahaan
Beredarnya suku cadang
baru dengan kualitas rendah
(KW)
0.101
3.000
0.302
0.121
3.600
0.435
0.101
3.000
0.302
0.081
2.400
0.193
3.
4.
5.
Total
1.000
3.376
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 8, dapat dilihat
bahwa ada tiga peluang yang cukup besar pada CV. XYZ adalah
keuntungan yang menggiurkan dengan skor 0.485, permintaan
konsumen yang meningkat dengan skor 0.485 dan citra perusahaan
yang baik di mata konsumen dengan skor sebesar 0.485. Hal ini
bisa dijadikan peluang untuk mengembangkan langkah lain dalam
penjualan. Adapun yang menjadi ancaman utama adalah harga
cuku cadang naik dengan skor 0.435. Ancaman utama ini harus
bisa di atasi dengan memberikan kwalitas yang lebih baik dari
pesaing agar dapat mempertahankan konsumennya.memperbaiki
dan tetap mengikuti informasi tentang dunia otomotif. Skor (nilai)
total atas faktor-faktor strategis eksternal adalah sebesar 3.376.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa CV. XYZ berada dalam posisi
kuat dalam usahanya menjalankan strategi yang mengindari
ancaman ekternal.
42
4.4.2 Tahap Pencocokan
Pada tahap pencocokan, alat analisis yang digunakan adalah
matriks IE dan matriks SWOT. Pemilihan kedua alat analisis ini
didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor
internal dan eksternal serta mengetahui posisi bersaing.
1. Matriks IE
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total
skor IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total skor EFE
yang diberi bobot pada sumbu Y. Matriks IE bertujuan untuk
mengetahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh
dari matriks IFE dan EFE dapat disusun dalam matriks InternalEksternal. Nilai total skor faktor-faktor strategis internal CV.
XYZ adalah sebesar 3,301, sedangkan nilai total skor atas faktorfaktor strategis eksternal adalah sebesar 3,376. Hal ini dapat
diartikan bahwa faktor strategis eksternal memiliki pengaruh yang
lebih besar dibandingkan dengan faktor strategis internal.
Kuat
3,0-4,0
Rata-rata
2,0-2,99
Lemah
1,0-1,99
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
4.0
Tinggi
3,0-4,0
3,0
Sedang
2,0-2,99
2,0
Rendah
1,0-1,99
1,0
Gambar 4. Matriks IE CV. XYZ
Berdasarkan Matriks IE pada Gambar 4, dapat dilihat
bahwa CV. XYZ berada pada sel I. Hal ini menunjukkan bahwa
strategi yang paling baik dikendalikan oleh CV. XYZ adalah
strategi Grow and Built (tumbuh dan membangun). Strategistrategi yang umumnya digunakan adalah strategi intensif seperti
43
market
penetration,
market
development
dan
product
development. Strategi penetrasi pasar berkaitan erat dengan usaha
pemasaran yang gencar, yang dapat dicapai dengan cara
menambah usaha promosi, iklan dan publisitas. Sedangkan
pengembangan produk berhubungan dengan perbaikan dan
modifikasi produk atau jasa.
2. SWOT Matriks
Penyusunan strategi dilakukan berdasarkan pada hasil
analisis dan identifikasi atas kondisi internal dan eksternal
perusahaan yang telah diperoleh, sehingga disusun matriks
SWOT yang merupakan kombinasi strategi dari faktor internal
dan eksternal perusahaan yang dianalisis secara sistematis dan
terstruktur. Kombinasi strategi yang terbentuk adalah strategi SO,
ST, WO dan WT yang dapat dilihat pada Tabel 9.
44
Tabel 9. Analisis matriks SWOT strategi pemasaran CV. XYZ Bogor
IFAS
EFAS
Opportunities (O)
1. Para pesaing mulai
kewalahan
2. Keuntungan
yang
menggiurkan
3. Permintaan konsumen
yang semakin banyak
4. Citra perusahaan yang
baik di mata konsumen
Strengths (S)
Weakness (W)
Harga jual murah
1. Jam kerja yang belum
Kualitas barang terjamin
teratur
Lokasi yang strategis
2. Perkakas
yang masih
Jaringan penjualan yang
kurang
luas
3. Pencatatan keuangan yang
5. Tenaga kerja yang terlatih
belum maksimal
4. TI belum dimanfaatkan
untuk mendukung kegiatan
operasional
(SO)
(WO)
1. Memperluas area distribusi 1. Membuat aturan jam
produk mengingat para
kerja yang efisien demi
pesai mulai kewalahan
menjaga proses produksi
2. Memanfaatkan daya beli
yang tetap optimal
konsumen
yang
terus 2. Menambah perkakas yang
meningkat untuk terus
masih
kurang
guna
meningkatkan pertumbuhan
mendukung
kegiatan
penjualan
operasional
1.
2.
3.
4.
Threats (T)
(ST)
(WT)
1. Cuaca
1. Meningkatkan mutu dan 1. Meningkatkan
citra
2. Inovasi para pesaing
kualitas
produk
agar
perusahaan
sebagai
3. Harga suku cadang
konsumen tidak berpindah
pemasok yang kompetitif
yang naik
ke pemasok lain
dalam bersaing dang
4. Isu – isu negatif tentang
inovatif
dalam
perusahaan
memasarkan produk
5. Beredarnya suku cadang
baru dengan kualitas
rendah (KW)
4.5 Proses Hirarki Analitik (AHP)
Penentuan prioritas strategi pemasaran berdasarkan alternatif-alternatif
startegi yang ada digunakan metode Proses Hirarki Analitik (AHP) dengan
menggunakan program Expert Choice 11. Tingkat pertama adalah fokus atau
goal adalah masalah yag harus diselesaikan sesuai dengan kesepakatan
bersama, tingkat kedua adalah faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran,
tingkat ketiga adalah aktor penting dalam menentukan strategi pemasaran,
tingkat keempat adalah tujuan yang ingin dicapai dan tingkat kelima adalah
alternatif-alternatif strategi yang dipilih oleh manajemen perusahaan
berdasarkan kuisioner dengan tujuan mampu mencapai target yang
diharapkan. Struktur hirarki strategi pemasaran di CV. XYZ Bogor, dapat
dilihat pada Gambar 5.
45
Strategi Pemasaran CV. XYZ Bogor
Kualitas
barang
F1
Harga
barang
F2
Tenaga kerja
berkualitas
F3
Pemilik
A1
Kepala
Gudang
A2
Meningkatkan
omset
T1
S1
Lokasi
strategis
F4
Bag.
Keuangan
A3
Meningkatan
daya saing
T3
Kepercayaan
konsumen
T2
S2
S3
Jaringan
penjualan
F5
S4
S5
S6
Gambar 5. Struktur hierarki strategi pemasaran CV. XYZ Bogor
Keterangan :
S1 : Selalu menyediakan suku cadang yang berkualitas.
S2 : Memberikan harga yang murah.
S3 : Meningkatkan citra perusahaan
S4 : Memperluas area distribusi
S5 : Memanfaatkan media informasi dalam melakukan pemasaran
S6 : Meningkatkan fasilitas penunjang kegiatan operasional
4.5.1 Hasil Pengolahan AHP Secara Horizontal
Pengolahan horizontal digunakan untuk menyususn prioritas
relatif setiap faktor yang berada satu tingkatan di atasnya. Pengolahan
horizontal belum memperlihatkan keseluruhan kaitan setiap elemen
dalam hirarki. Penjelasan dari setiap elemen dengan penilaian secara
horizontal dalam penyusunan strategi pemasaran di CV. XYZ
dijelaskan sebagai berikut :
46
A. Fokus (Tingkat Satu)
Fokus pada hirarki ini adalah strategi pemasaran di CV. XYZ
Bogor.
B. Faktor (Tingkat Dua)
Tabel 10 membandingkan antara masing-masing elemen
faktor terhadap fokus. Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa kualitas
barang merupakan elemen faktor paling penting dengan bobot
0.375, hal ini menjelaskan bahwa kualitas barang sangat
mempengaruhi strategi pemasaran suku cadang bekas. Kemudian
disusul oleh elemen faktor harga barang (0.220), penetapan harga
barang tentunya akan mempengaruhi besarnya keuntungan yang
akan diperoleh. Elemen faktor berikutnya adalah jaringan
penjualan (0.161).
Tabel 10. Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap
fokus.
ELEMEN FAKTOR
FOKUS
BOBOT
PRIORITAS
F1
Kualitas Barang
0,375
1
F2
Harga Barang
0,220
2
F3
Tenaga Kerja Berkualitas
0,128
4
F4
Lokasi Strategi
0,116
5
F5
Jaringan Penjualan
0,161
3
C. Aktor (Tingkat Tiga)
Pada tabel 11 dapat dilihat bahwa aktor yang paling
berpengaruh terhadap kualitas barang adalah pemilik (0.385),
diikuti oleh kepala gudang (0.382) dan bagian keuangan (0.233).
Elemen aktor yang berpengaruh terhadap harga barang
dipegang peranannya oleh pemilk (0.496), kepala gudang (0.262)
dan bagian keuangan (0.242). elemen aktor berikutnya yang
berpengaruh terhadap tenaga kerja berkualitas masih dipegang
peranannya oleh pemilik (0,529), kemudian kepala gudang (0.301)
dan bagian keuangan (0.170).
47
Elemen aktor yang berpengaruh terhadap lokasi strategis
peranannya masih dipegang oleh pemilik (0.502), kemudian kepala
gudang (0.294) dan bag. keuangan (0.204), elemen aktor yang
berpengaruh terhadap jaringan penjualan dipegang pemilik (0,710),
kemudian kepala gudang (0.157) dan bagian keuangan (0.133).
Tabel 11. Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap
faktor
FAKTOR
AKTOR
Skor
Rating
0,710
0,494
1
0,294
0,157
0,299
2
0,170
0,294
0,133
0,207
3
0,22
0,128
0,116
0,161
-
-
0,00
0,00
0,00
0,00
-
-
F1
F2
F3
F4
F5
A1
0,385
0,496
0,529
0,502
A2
0,382
0,262
0,301
A3
0,233
0,242
Bobot
0,375
Inconsistency
0,00
D. Tujuan
Tabel 12 menunjukan antara masing-masing elemen tujuan
terhadap aktor. Elemen tujuan pertama yang paling berpengaruh
terhadap pemilik adalah meningkatkan omset (0.571), kemudian
diikuti oleh meningkatnya kepercayaan konsumen (0.303),
kemudian yang terakhir adalah meningkatkan daya saing (0.126).
Elemen tujuan kedua yang berpengaruh terhadap kepala
gudang adalah meningkatkan daya saing (0.399), kemudian diikuti
oleh meningkatkan omset (0.338) kemudian yang terakhir adalah
meningkatkan kepercayaan konsumen (0.263). Elemen tujuan
terakhir yang berpengaruh terhadap bagian keuangan adalah
meningkatkan omset (0.520), kemudian meingkatkan kepercayaan
konsumen (0.265) serta yang terakhir meningkatkan daya saing
(0.215).
48
Tabel 12. Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap
aktor
AKTOR
TUJUAN
Skor
Rating
0,520
0,507
1
0,263
0,265
0,283
2
0,126
0,399
0,215
0,209
3
Bobot
0,494
0,207
0,299
-
-
Inconsistency
0,00
0,00
0,00
-
-
A1
A2
A3
T1
0,571
0,338
T2
0,303
T3
E. Strategi
Pada Tabel 13 akan membandingkan antara masing-masing
elemen strategi terhadap tujuan. Elemen strategi pertama yang
berpengaruh
terhadap
meningkatkan
omset
adalah
selalu
menyediakan suku cadang yang berkualitas (0,547), dengan
pemberian suku cadang berkualitas tentunya akan meningkatkan
jumlah pelanggan dan omset perusahaan tentunya akan naik.
Strategi berikutnya yang berpengaruh adalah memberikan harga
yang murah (0,188), karena dengan memberikan harga murah
namun berkualitas, konsumen pasti tertarik membeli produk CV.
XYZ akan membuat omset semakin naik. Strategi yang
berpengaruh berikutnya adalah meningkatkan citra perusahaan
(0..087), memperluas area distribusi (0.078), memanfaatkan media
informasi dalam melakukan pemasaran (0.053), dan meningkatkan
fasilitas penunjang kegiatan operasional (0.045).
Elemen strategi kedua yang berpengaruh terhadap tujuan
meningkatkan kepercayaan konsumen adalah selalu menyediakan
suku cadang yang berkualitas (0.591), karena kepercayaan
konsumen akan terjaga apabila produk tersebut berkualitas. Elemen
strategi berikutnya adalah memberikan harga yang murah (0.163),
meningkatkan citra perusahaan (0.077), memperluas area distribusi
(0.065), meningkatkan fasilitas penunjang kegiatan operasional
(0.052), memanfaatkan media informasi dalam melakukan
pemasaran (0.051).
49
Elemen strategi ketiga yang berpengaruh terhadap tujuan
meningkatkan daya saing adalah selalu menyediakan suku cadang
berkualitas (0.530), persaingan akan semakin meningkat apabila
setiap pengusaha menyediakan produk yang berkualitas. Strategi
berikutnya meningkatkan citra perusahaan (0.130), memperluas
area distribusi (0.113), memberikan harga murah (0.103),
meningkatkan fasilitas penunjang kegiatan operasional (0.063) dan
memanfaatkan media informasi dalam melakukan pemasaran
(0.062).
Tabel 13. Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap
tujuan.
STRATEGI
S1
S2
S3
S4
S5
S6
Bobot
Inconsistency
T1
0,547
0,188
0,087
0,078
0,053
0,045
0,507
0,050
TUJUAN
T2
T3
0,591
0,530
0,163
0,103
0,077
0,130
0,065
0,113
0,051
0,062
0,052
0,063
0,283
0,209
0,030
0,030
Skor
Rating
0,569
0,153
0,090
0,088
0,052
0,048
1
2
3
4
5
6
4.5.2 Hasil Pengolahan AHP Secara Vertikal
Pengolahan vertikal digunakan untuk menyususn dan melihat
prioritas menyeluruh setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap
sasaran utama hirarki. Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks
pendapat gabungan diolah secara horizontal dan telah memenuhi
persyaratan inkonsistensi yaitu sebesar < 10 persen. Hirarki hasil
pengolahan secara vertikal dapat dilihat pada Gambar 6.
50
Strategi Pemasaran CV. XYZ Bogor
Fokus
Faktor
Kualitas
barang
(0,375)
Aktor
Pemilik
(0,494)
Tujuan
Meningkatkan
omset
(0,507)
Strategi
S1
(0,569)
Harga
barang
(0,220)
Tenaga kerja
berkualitas
(0,128)
Lokasi
strategis
(0,116)
Jaringan
penjualan
(0,161)
Kepala
gudang
(0,207)
Bag.
Keuangan
(0,299)
Meningkatan
daya saing
(0,209)
Kepercayaan
konsumen
(0,283)
S2
(0,153)
S3
(0,090)
S4
(0,088)
S5
(0,052)
S6
(0,048)
Gambar 6. Hierarki hasil pengolahan secara vertikal strategi
pemasaran suku cadang bekas CV. XYZ
4.6. Implikasi Manajerial
Pada tahapan ini akan disajikan elemen-elemen penting yang
terlibat secara langsung dan memberikan kontribusi besar
terhadap keberlangsungan strategi pemasaran CV. XYZ di
Bogor. Elemen-elemen terkait dapat dilihat pada Gambar 7.
51
Jaringan
penjualan
Lokasi strategis
Tenaga kerja
berkualitas
Bag. keuangan
Harga
barang
Kepala gudang
Kualitas
barang
Pemilik
AKTOR
FAKTOR
STRATEGI PEMASARAN CV. XYZ DI
BOGOR
TUJUAN
STRATEGI
Meningkatkan omset
Kepercayaan
konsumen
Meningkatkan daya saing
Selalu menyediakan suku
cadang yang berkualitas
Memberikan harga yang murah
Meningkatkan citra perusahaan
Memperluas area distribusi
produk
Memanfaatkan media informasi
dalam melakukan pemasaran
produk
Meningkatkan fasilitas
penunjang kegiatan operasional
Gambar 7. Model implikasi manajerial strategi pemasaran CV. XYZ
Gambar 5 menjelaskan bahwa faktor yang memiliki pengaruh
besar terhadap strategi pemasaran suku cadang bekas adalah
kualitas barang dan harga barang. Dengan semakin banyaknya
kompetitor baru seperti pemasok lain dan pedangang lokal terus
52
bermunculan, maka masyarakat akan lebih selektif dalam memilih
produk. Disinilah kekuatan perusahaan dituntut, dimana kualitas
suku cadang bekas menjadi pertimbangan khusus. CV. XYZ harus
terus mempertimbangkan kualitas suku cadang yang masuk
dengan melakukan kontrol lebih lanjut, sehingga pemilihan suku
cadang bekas secara langsung akan menjamin kualitas produk di
pasar akan tetap bersaing dan menjadi pilihan konsumen.
Faktor berikutnya yang memberikan andil besar terhadap
strategi pemasaran suku cadang bekas adalah harga barang.
Penetapan harga akan menjadi sensitif bagi konsumen mengingat
kuatnya peta persaingan di pasar. Konsumen (bukan pelanggan
tetap) cenderung membandingkan setiap produk sejenis dan peran
harga menjadi sangat penting pada tingkatan ini, dimana
konsumen akan memilih produk dengan harga yang relatif
terjangkau baginya. Berbeda dengan pelanggan tetap, pelanggan
tetap adalah tipe pembeli yang percaya terhadap kualitas produk,
sehingga peran harga tidak lagi menjadi begitu sensitif. CV. XYZ
terus berupaya memberikan harga yang terjangkau bagi setiap
konsumen, menyesuaikan harga produk dengan kondisi pasar dan
para kompetitor adalah tindakan yang harus terus diperhatikan.
Sedangkan
pada
tingkat
aktor,
elemen
yang
paling
berpengaruh dan berperan penting dalam menjalankan strategi
pemasaran CV. XYZ adalah kepala gudang. Sangat jelas bahwa
kepala gudang adalah aktor yang sangat memahami bagaimana
kondisi internal dan eksternal perusahaan terkait sumber daya
yang dimiliki, baik para pegawai (SDM), keuangan, produksi,
kondisi pasar dan kompetitor. Dengan kemampuan mamahami
seluk beluk persaingan secara medalam, jelas peranan kepala
gudang berada pada prioritas teratas.
Aktor kedua adalah bagian operasional, sesuai dengan tupoksi
bahwa peranan bagian opersional memang sangat vital di bidang
pemasaran dan pengiriman, karena bagian operasional adalah
53
orang yang bertanggung jawab terhadap bagaimana suku cadang
di distribusikan dan bisa sampai ke tangan pengecer, pelanggan
dan konsumen. Bagian operasional juga aktor yang cukup
mengetahui bagaimana kondisi produk di pasar / lapangan dan
berinteraksi secara langsung dengan para penjual dan pengecer.
Pada tingkatan tujuan, elemen yang paling berperan penting
adalah meningkatkan omset. Semakin besar omset yang didapat
sebuah perusahaan maka bisa dilihat dengan bagaimana
perusahaan bisa tetap bertahan ditengah semakin maraknya
persaingan pemasok suku cadang bekas.
Elemen tujuan berikutnya adalah meningkatkan kepercayaan
konsumen, dengan selalu memberikan kualitas suku cadang yang
baik, sehingga rasa percaya konsumen akan selalu meningkat dan
tidak ragu untuk berbelanja ke CV. XYZ, bukan hanya untuk
bertahan melainkan untuk terus bersaing, maju dan berkembang.
Pada tingkat akhir yaitu strategi, diperoleh enam alternatif
strategi yang dinilai mamberikan pengaruh positif bagi strategi
pemasaran suku cadang bekas CV. XYZ. Strategi pertama adalah
selalu menyediakan suku cadang yang berkualitas, hal ini sudah
dan masih terus dilakukan perusahaan hingga saat ini, melalui
pembelian langsung ke Singapura dan Malaysia. Strategi kedua
adalah dengan memberikan harga yang murah, melalui strategi ini
akan menarik minat para konsumen untuk berbelanja di CV.
XYZ, dengan tidak melupakan kualitas produknya. Strategi ketiga
adalah meningkatkan citra perusahaan, dengan selalu menjalin
komunikasi yang baik kepada para konsumen dan mengikuti
perkembangan dunia otomotif.
Strategi berikutnya adalah memperluas area distribusi produk,
area distribusi yang sudah mencakup wilayah Jabodetabek,
Sukabumi dan Bandung, CV. XYZ sudah menunjukkan ekspansi
wilayah yang semakin baik, yang berarti CV. XYZ sudah dikenal
dan diterima masyarakat luas. Strategi berikutnya adalah dengan
54
memanfaatkan media informasi dalam melakukan pemasaran,
strategi ini menjadi penting karena dalam melakukan pemasaran
pada zaman sekarang masyarakat pasti banyak yang memerlukan
informasi melalui media-media informasi, yang dapat mengetahui
produk yang dijual CV. XYZ.
Strategi
yang
terakhir
adalah
meningkatkan
fasilitas
penunjang kegiatan operasional, fasilitas-fasilitas yang terdapat di
CV. XYZ belum sepenuhnya mendukung, dengan penambahan
fasilitas yang ada saat ini diyakini bahwa bisa sangat mendukung
kegiatan pemasaran dan operasional di CV. XYZ.
55
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap lingkungan internal dan
eksternal, maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
1. Kelancaran kegiatan pemasaran CV. XYZ didukung oleh beberapa faktor –
faktor sebagai berikut:
a) Produk yang dijual oleh CV. XYZ ini berupa suku cadang bekas
dengan kualitas asli, meskipun produk yang dijual adalah produk bekas
pakai tapi kualitas tidak kalah dari produk baru dengan kualitas kedua
dan umur pakai pun masih bisa diadu dengan produk yang baru.
b) Harga jual suku cadang bekas jauh lebih murah dibandingkan dengan
harga suku cadang baru dengan kualitas kedua. Meskipun harganya
relatif murah tetapi pelanggan sangat puas dengan kualitas suku cadang
bekas, terbukti dengan beberapa pelanggan tetap yang selalu datang
melakukan pemesanan rutin dan CV. XYZ selalu berusaha memberikan
pelayanan seoptimal mungkin.
c) CV. XYZ melakukan promosi melalui broadcast message melalui
media elektronik, serta melalui media sosial seperti facebook, twitter
dan toko bagus.
d) Proses pemilihan barang dilakukan dengan teliti seperti mesin,
transmisi karena harganya yang cukup mahal, untuk suku cadang
seperti power windows, dinamo, kompresor dan nosel injector tidak
dilakukan pemilihan melainkan dibeli secara grosir dikarenakan jumlah
yang banyak dan harga yang murah.
2. Faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan perusahaan
adalah: harga jual yang murah, kualitas barang terjamin, lokasi yang
strategis, jaringan penjualan yang luas, modal keuangan yang kuat, tenaga
kerja yang terlatih. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan
perusahaan adalah: Jam kerja yang belum teratur, perkakas yang masih
kurang, pencatatan keuangan yang belum maksimal, TI belum belum
diterapkan untuk mendukung kegiatan operasional.
56
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang perusahaan
adalah: Para pesaing mulai kewalahan, keuntungan yang menggiurkan,
permintaan konsumen yang meningkat, citra perusahaan yang baik di mata
konsumen. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi ancaman perusahaan
adalah: Cuaca, inovasi para pesaing, harga suku cadang yang naik,
beredarnya suku cadang baru dengan kualitas rendah (KW)
3. Tiga strategi utama pemasaran yang tepat direkomendasikan bagi
perusahan CV. XYZ adalah:
a) Menyediakan suku cadang yang berkualitas agar konsumen tidak
berpindah ke pemasok lainnya
b) Memberikan harga murah untuk menarik minat konsumen untuk selalu
berbelanja di CV. XYZ.
c) Meningkatkan citra perusahaan dengan selalu menjalin komunikasi
dengan pasa konsumen.
2. Saran
Masukan dan saran yang dapat penulis sampaikan kepada pihak
perusahaan antara lain :
a. Menambah pengetahuan tentang CV. XYZ kepada pelanggan dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi melalui media promosi online yang
berisi informasi lengkap tentang produk dan pelayanan pendukung yang
diberikan sehingga pelanggan dapat mengakses dengan mudah informasi
mengenai CV. XYZ .
b. Perusahaan sebaiknya membuat standar manajemen yang baik, terdiri dari
analisis dan spesifikasi pekerjaan masing-masing karyawan, sehingga
masing-masing karyawan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan
spesifikasi pekerjaan serta dapat dilakukan penilaian karyawan dan apa saja
yang telah dicapai oleh perusahaan.
c. Perusahaan sebaiknya melakukan kajian lebih lanjut terhadap alternatif
strategi yang telah diusulkan sebelumnya misalnya dengan meningkatkan
citra perusahaan dan tetap menyediakan produk berkualitas yang dapat
meningkatkan kapasitas produksi sesuai dengan permintaan.
57
DAFTAR PUSTAKA
Assauri S. 2010. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi.
Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada.
CV. XYZ. 2012. Daftar Barang Masuk dan Keluar 2012. Bogor (ID): CV. XYZ
David F. 2009. Manajemen Strategis: Konsep-konsep (Buku 1, Edisi 12). Jakarta
(ID): PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Fitriani. 2010. Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di
Kawasan Indonesia Bagian Timur. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
[GAIKINDO] Gabungan Industri Kendaraan Bermotor indonesia, Tingkat
penjualan mobil di indonesia Tahun 2006 – 2012. 2013. Indonesia.
Gusman R. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Jasa Pada Lido Lakes Resort &
Conference. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Itno S. 2004. Analisis Strategi Pemasaran Jasa Hotel Pangrango 2 Bogor dalam
Memperluas Pangsa Pasar. [skirpsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Kotler P dan Armstrong G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran (Buku 1, Edisi 12).
Jakarta (ID): Erlangga.
Kotler P dan Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta
(ID): Erlangga.
Lovelock CH dan Wright LK. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa (terjemahan).
Jakarta (ID): PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Marimin dan Maghfiroh N. 2011. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan Dalam
Manajemen Rantai Pasok. Bogor (ID): IPB Press.
Purba R. M. 2010. Strategi Persaingan Pemasaran Produk Roti Unyil Venus
Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Rangkuti F. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID):
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta (ID): Andi offset
Saaty TL. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin: Proses Hierarki
Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi Kompleks.
Jakarta (ID): PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Syafitri N. 2010. Strategi Pemasaran PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang
Warung Jambu. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
58
LAMPIRAN
59
Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara kepada CV. XYZ
I.
Pertanyaan Tentang Gambaran Umum Perusahaan
1.
Bagaimana sejarah berdirinya CV. XYZ ?
2.
Apa visi dan misi CV. XYZ?
3.
Bagaimana struktur organisasi CV. XYZ ?
4.
Bagaimana pembagian tugas dan wewenang pada setiap karyawan ?
II. Pertanyaan Tentang Lingkungan Internal CV. XYZ
Pertanyaan Tentang Segmentasi, Targetting dan Positioning
1.
Apa segmen pasar yang dituju oleh CV. XYZ?
2.
Mengapa memilih segmen pasar tersebut?
3.
Apakah segmen pasar tersebut sudah cukup potensial?
4.
Apakah ada pesaing pada segmen pasar tersebut?
5.
Siapa yang menjadi target pasar dari CV. XYZ?
6.
Mengapa CV. XYZ memilih target pasar tersebut?
7.
Apakah target pasar tersebut mudah dijangkau oleh CV. XYZ?
8.
Bagaimana posisi pasar CV. XYZ saat ini?
9.
Apa posisi pasar yang ingin dicapai oleh CV. XYZ?
10. Mengapa CV. XYZ menginginkan posisi tersebut?
Pertanyaan Tentang Bauran Pemasaran
a. Produk
1.
Suku cadang bekas apa saja yang ditawarkan CV. XYZ?
2.
Apakah suku cadang bekas unggulan dari CV. XYZ?
3.
Apakah produk unggulan dari CV. XYZ memiliki karakteristik
atau kekhasan sebagai pembeda dengan produk lainnya?
4.
Apakah suku cadang bekas
yang ditawarkan CV. XYZ
mendapatkan garansi?
b. Tempat dan Waktu
1.
Apa yang menjadi pertimbangan memilih tempat di Taman Sari
Persada Blok B2 No. 3, Bogor?
2.
Berapa lama waktu operasional CV. XYZ?
60
Lanjutan Lampiran 1.
3.
Apakah layout tempat sudah dapat menunjang semua penyimpanan
dan kegiatan operasional CV. XZY?
c. Produktivitas dan Kualitas
1.
Bagaimana produktivitas dan kwalitas yang telah dicapai oleh CV.
XZY?
2.
Apa saja upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas dan kwalitas barang di CV. XZY?
d. Karyawan
1.
Berapa jumlah karyawan CV. XYZ?
2.
Apa latar belakang pendidikan dari karyawan CV. XYZ?
3.
Apa kriteria yang ditetapkan oleh CV. XYZ dalam memilih
karyawannya?
4.
Bagaimana job description yang terdapat di CV. XYZ?
5.
Bagaimana
cara
peningkatan
dan
pengembangan
kwalitas
karyawan di CV. XYZ?
6.
Apa masalah ketenagakerjaan yang terdapat di CV. XYZ?
e. Promosi dan Edukasi
1.
Bagaimana bentuk promosi yang dilakukan oleh CV. XYZ ?
2.
Apa promosi yang menjadi andalan dalam memasarkan produk
CV. XYZ ?
3.
Apa saja media yang digunakan oleh CV. XYZ dalam melakukan
promosi produknya?
f. Harga dan Biaya Jasa Lainnya
1.
Bagaimana cara penetapan harga yang dilakukan CV. XYZ
terhadap suku cadang bekas yg dijualnya?
2.
Apa yang menjadi pertimbangan CV. XYZ ?
3.
Apakah ada potongan harga yang diberikan oleh CV. XYZ kepada
pelanggan tetap?
4.
Bagaimana dampaknya terhadap produk yang dijual oleh CV. XYZ
jika harga mengalami kenaikan?
61
Lanjutan Lampiran 1.
5.
Bagaimana dampak jika suku cadang bekas sulit didapatkan CV.
XYZ ?
6.
Bagaimana pendapat CV. XYZ jika pesaing memberikan harga
lebih murah?
7.
Apakah ada biaya tambahan bagi konsumen yang melakukan
pembelian produk dan ingin menggunakan jasa pemasangan oleh
montir dari CV. XYZ ?
III. Pertanyaan Tentang Lingkungan Eksternal CV. XYZ di Kota Bogor
Lingkungan Mikro
a. Perusahaan
1.
Apakah CV. XYZ memiliki sistem manajerial yang terorganisir?
2.
Apa saja bagian manajerial yang terdapat di CV. XYZ?
3.
Apa pengaruh dari sistem manajerial yang terdapat di CV. XYZ
terhadap lingkungan eksternal CV. XYZ ?
b. Pemasok
1.
Berapa jumlah pemasok induk yang dimiliki CV. XYZ?
2.
Adakah pemasok yang datang dari luar negeri ?
3.
Mengapa pihak CV. XYZ memilih pemasok tersebut?
4.
Apakah terdapat pemasok cadangan apabila pemasok induk tidak
dapat memenuhi pesanan CV. XYZ ?
c. Perantara Pemasaran
1. Apakah CV. XYZ ini memiliki perantara pemasaran?
2. Bagaimana sistem yang digunakan jika terdapat perantara
pemasaran dalam CV. XYZ ?
d. Pasar Pelanggan
1. Apakah CV. XYZ memiliki pasar pelanggan yang terdiri dari pasar
konsumen, pasar bisnis, pasar penjual perantara, pasar pemerintah
dan pasar internasional?
2. Apakah pasar yang paling mendominasi dari pasar pelanggan?
3. Mengapa pasar tersebut mendominasi pasar pelanggan bagi CV.
XYZ ?
62
Lanjutan Lampiran 1.
e. Pesaing
1. Siapa yang menjadi pesaing bagi CV. XYZ?
2. Seberapa besar pengaruh pesaing terhadap pengaruh pesaing
terhadap CV. XYZ ?
3. Bagaimana CV. XYZ menghadapi pesaing tersebut?
f. Masyarakat
1. Apakah dalam pendirian CV. XYZ bekerja sama dengan
masyarakat keuangan?
2. Apakah CV. XYZ menggunakan bantuan jasa masyarakat media
untuk mempromosikan produk CV. XYZ ?
3. Apakah terdapat kontribusi pihak lembaga swadaya masyarakat
(LSM) terhadap CV. XYZ ?
4. Bagaimana hubungan CV. XYZ terhadap penduduk lokal?
5. Apakah kontribusi CV. XYZ terhadap penduduk lokal?
6. Bagaimana hubungan CV. XYZ terhadap masyarakat internal?
Lingkungan Makro
a. Ekonomi
1. Bagaimana siklus usaha yang dilakukan oleh CV. XYZ?
2. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan terhadap aktifitas usaha
CV. XYZ jika terjadi kenaikan terhadap inflasi, suku bunga dan
investasi?
3. Apakah pada saat resesi ekonomi tersebut mempengaruhi
pendapatan CV. XYZ?
b. Alam
1. Bagaimana pengaruh lingkungan alam terhadap kegiatan usaha
CV. XYZ?
c. Teknologi
1. Bagaimana pendapat CV. XYZ terhadap teknologi yang sedang
berkembang saat ini yang tujuannya adalah untuk membantu
aktifitas usaha CV. XYZ?
63
Lanjutan Lampiran 1.
2. Apakah teknologi menjadi hal yang penting bagi CV. XYZ untuk
beraktifitas agar lebih efektif dan efisien?
3. Apa bentuk teknologi yang sudah diterapkan oleh CV. XYZ?
d. Politik
1. Apakah kendala yang dihadapi CV. XYZ dalam upaya perizinan
pendirian usaha ini?
64
Lampiran 2. Petunjuk pengisian kuesioner
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUKU CADANG BEKAS
CV. XYZ BOGOR
Kepada responden yang terhormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir penelitian di Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, maka dibutuhkan
kesediaan dari bapak/ibu untuk mengisi kuesioner. Adapun tujuan dari pengisian
kuesioner ini adalah:
1. Penentuan bobot dan peringkat untuk matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
dan EFE (External Factor Evaluation). Kuesioner ini digunakan untuk
mendapatkan penilaian dari responden mengenai faktor-faktor strategis internal
dan eksternal CV. XYZ dengan cara memberikan bobot dan peringkat terhadap
berbagai faktor yang dinilai mempengaruhi perusahaan dalam pengambilan
keputusan.
2. Penentuan sejauh mana pengaruh dari tingkat faktor, aktor, tujuan dan
komponen lain dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy
Process) untuk memperoleh strategi alternatif dalam pengambilan keputusan
bagi CV. XYZ. Landasan utama dalam pengisian kuesioner dengan metode ini
adalah sebuah hierarki yang merupakan struktur dari metode AHP dengan
berbagai komponennya yang disusun berdasarkan alternatif, observasi
langsung dan keterlibatan dari pihak CV. XYZ.
Pemilihan berbagai strategi alternatif akan menjadi pilihan yang patut
dipertimbangkan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan. Oleh karenanya
diharapkan kepada responden untuk mengisi kuesioner ini secara baik dan benar.
Atas kesediaan waktu dari bapak/ibu, penulis mengucapkan terima kasih.
Bogor, 06 Maret 2013
Juliandi Leo Saputra
H24096028
65
Lanjutan Lampiran 2.
KUESIONER PENELITIAN
PENENTUAN BOBOT DAN PERINGKAT FAKTOR STRATEGIS
INTERNAL DAN FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL PEMASARAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SUKU CADANG BEKAS
CV. XYZ BOGOR
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
: ..................................................................................
Umur
: ..................................................................................
Jabatan
: ..................................................................................
Tingkat Pendidikan
: ..................................................................................
Lama Kerja
: ..................................................................................
Diharapkan bapak/ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif dan
benar adanya, karena kuesioner ini adalah untuk penelitian skripsi dengan tujuan
ilmiah sehingga diperlukan data yang valid dan lengkap.
Peneliti
Harry
H24087059
PROGRAM SARJANA AHLI JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
66
Lampiran 3. Kuesioner penentuan bobot internal dan eksternal
A. PENENTUAN BOBOT
Tujuan:
Mendapatkan penilaian responden mengenai faktor-faktor strategis internal
maupun eksternal pemasaran yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap
seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan
pemasaran CV. XYZ.
Petunjuk Umum:
1.
Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2.
Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden.
3.
Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara
langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidakkonsistenan atas
jawaban.
4.
Responden berhak untuk menambah atau mengurangi hal-hal yang sudah
tercantum dari kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan responden
lainnya atau dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan
alasan yang kuat.
Petunjuk Khusus:
1.
Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategis internal dan
eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah:
1= tidak penting
2= kurang penting
3= penting
4= sangat penting
Pemberian bobot masing-masing faktor strategis dilakukan dengan memberikan
tanda (√) pada tingkat kepentingan (1-4) yang paling sesuai menurut responden.
2.
Penentuan bobot merupakan pendapat masing-masing responden terhadap
faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang telah ditinjau dari segi
pemasaran.
67
Lanjutan Lampiran 3.
PENENTUAN BOBOT FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS INTERNAL
CV. XYZ BOGOR
Nomor
Faktor Strategi Internal
Kekuatan
1.
Harga jual murah
2.
Kualitas barang terjamin
3.
Lokasi yang strategis
4.
Jaringan penjualan yang luas
5.
Modal keuangan yang kuat
6.
Tenaga kerja yang terlatih
Kelemahan
1.
Jam kerja yang belum teratur
2.
Perkakas yang masih kurang
3.
Pencatatan keuangan yang belum maksimal
4.
TI belum dimanfaatkan untuk mendukung
kegiatan operasional
Bobot
1
2
3
4
68
Lanjutan Lampiran 3.
PENENTUAN BOBOT FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL
CV. XYZ BOGOR
Nomor
Bobot
Faktor Strategi Eksternal
1
Peluang
1.
Para pesaing mulai kewalahan
2.
Keuntungan yang menggiurkan
3.
Permintaan konsumen yang semakin banyak
4.
Citra perusahaan yang baik di mata konsumen
Ancaman
1.
Cuaca
2.
Inovasi para pesaing
3.
Harga suku cadang yang naik
4.
Isu-isu negatif tentang perusahaan
5.
Beredarnya suku cadang baru dengan kualitas
rendah (KW)
2
3
4
69
Lampiran 4. Kuesioner penentuan peringkat internal dan eksternal
B. PENENTUAN PERINGKAT
Tujuan:
Mendapatkan penilaian responden mengenai faktor-faktor strategis internal
maupun eksternal pemasaran yaitu dengan cara pemberian peringkat terhadap
seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan
pemasaran CV. XYZ.
Petunjuk Umum:
1.
Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2.
Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden.
3.
Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melakukan secara
langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidakkonsistenan atas
jawaban.
4.
Responden berhak untuk menambah atau mengurangi hal-hal yang sudah
tercantum dari kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan responden
lainnya atau dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan
alasan yang kuat.
Petunjuk Khusus:
1.
Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor strategis internal
(kekuatan dan kelemahan) adalah:
1=kelemahan utama, 2=kelemahan kecil, 3=kekuatan kecil, 4=kekuatan kecil
2.
Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor strategis eksternal
(peluang dan ancaman) adalah:
1= sangat lemah
2= lemah
3= kuat
4= sangat kuat
Pemberian
peringkat
masing-masing
faktor
strategis
dilakukan
dengan
memberikan tanda (√) pada tingkat kepentingan (1-4) yang paling sesuai menurut
responden.
70
Lanjutan Lampiran 4.
PENENTUAN PERINGKAT FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS
INTERNAL CV. XYZ BOGOR
No.
Faktor Strategi Internal
Kekuatan
1.
Harga jual murah
2.
Kualitas barang terjamin
3.
Lokasi yang strategis
4.
Jaringan penjualan yang luas
5.
Modal keuangan yang kuat
6.
Tenaga kerja yang terlatih
Kelemahan
1.
Jam kerja yang belum teratur
2.
Perkakas yang masih kurang
3.
Pencatatan keuangan yang belum maksimal
4.
TI belum dimanfaatkan untuk mendukung
kegiatan operasional
Bobot
1
2
3
4
71
Lanjutan Lampiran 4.
PENENTUAN PERINGKAT FAKTOR-FAKTOR STRATEGIS
EKSTERNAL CV. XYZ BOGOR
No.
Bobot
Faktor Strategi Eksternal
1
Peluang
1.
Para pesaing mulai kewalahan
2.
Keuntungan yang menggiurkan
3.
Permintaan konsumen yang semakin banyak
4.
Citra perusahaan yang baik di mata konsumen
Ancaman
1.
Cuaca
2.
Inovasi para pesaing
3.
Harga suku cadang yang naik
4.
Isu-isu negative tetang perusahaan
5.
Beredarnya suku cadang baru dengan kwalitas
rendah (KW)
2
3
4
72
Lampiran 5. Kuesioner penilaian menggunakan metode AHP
DATA RESPONDEN
1.
Nama
: .......................................................................................
2.
Jenis Kelamin
: .......................................................................................
3.
Usia
: .......................................................................................
4.
Pendidikan
: .......................................................................................
5.
Jabatan
: .......................................................................................
6.
Tugas dan Wewenang :......................................................................................
a. ........................................................................................................................
b. ........................................................................................................................
c. ........................................................................................................................
7.
Lama Bekerja
: .......................................................................................
73
Lanjutan Lampiran 5.
KUESIONER AHP
Petunjuk Pengisian:
1.
Untuk menghindari inkonsistensi, dimohon agar bapak/ibu mengisi
kuesioner ini pada satu waktu.
2.
Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis dengan menjawab semua
pertanyaan tertulis.
3.
Jawaban dapat merupakan pendapat pribadi ataupun hasil diskusi dengan
orang lain. Pada pengisian kuesioner ini,
bapak/ibu diminta untuk
membandingkan antara dua elemen yaitu elemen A (kolom kiri) dengan
elemen B (kolom kanan). Nilai perbandingan antara dua elemen tersebut
ditandai dengan tanda “√” (checklist).
4.
Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1 sampai 9. Berikut ini
definisi dari skala banding yang digunakan:
Skala
Penilaian
9
7
5
3
1
2, 4, 6, 8
Definisi
Penjelasan
bukti yang menyokong elemen yang
satu atas yang lain memiliki tingkat
Mutlak lebih penting
penegasan tertinggi yang mungkin
menguatkan
satu elemen dengan kuat disokong
Sangat jelas lebih
dan dominannya telah terlihat dalam
penting
praktik
pengalaman
dan
pertimbangan
Jelas lebih penting
dengan kuat menyokong satu elemen
atas elemen yang lainnya
pengalaman
dan
pertimbangan
Sedikit lebih penting sedikit menyokong satu elemen atas
yang lainnya
kedua elemen menyumbang sama
Sama penting
besar pada sifat itu
nilai-nilai antara di antara dua pertimbangan yang berdekatan
(diperlukan kompromi diantara dua pertimbangan)
74
Lanjutan Lampiran 5.
STRUKTUR HIERARKI STRATEGI PEMASARAN
CV. XYZ BOGOR
Fokus
Strategi Pemasaran CV.
XYZ Bogor
Faktor
Kualitas
barang
F1
Tenaga
kerja
berkualitas
F3
Harga
barang
F2
Lokasi
strategis
F4
Jaringan
penjualan
F5
Aktor
Pemilik
A1
Kepala
gudang
A2
Bag.
keuangan
A3
Tujuan
Meningkatkan
omset
T1
Meningkatkan
daya saing
T3
Kepercayaan
konsumen
T2
Strategi
S1
Keterangan:
Faktor:
F1 = Faktor 1
F2 = Faktor 2
F3 = Faktor 3
F4 = Faktor 4
F5 = Faktor 5
Aktor:
A1 = Aktor 1
A2 = Aktor 2
A3 = Aktor 3
S2
S3
Tujuan:
T1 = Tujuan 1
T2 = Tujuan 2
T3 = Tujuan 3
Strategi:
S1 = Strategi 1
S2 = Strategi 2
S3 = Strategi 3
S4 = Strategi 4
S5 = Strategi 5
S4
S5
S6 = Strategi 6
S6
75
Lanjutan Lampiran 5.
1. Perbandingan Antar Elemen Faktor Terhadap Fokus
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
faktor dengan faktor lainnya dalam menentukan bobot prioritas terhadap strategi
pemasaran CV. XYZ. Elemen-elemen faktor (F) dalam penetapan strategi
pemasaran CV. XYZ adalah:
1. F1 : kualitas barang
2. F2 : harga barang
3. F3 : tenaga kerja berkualitas
4. F4 : lokasi strategi
5. F5 : jaringan penjualan
Kolom
Kiri
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
F1
F2
F1
F3
F1
F4
F1
F5
F2
F3
F2
F4
F2
F5
F3
F4
F3
F5
F4
F5
Keterangan:
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting;
7
= sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilainilai diantaranya.
76
Lanjutan Lampiran 5.
2. Perbandingan Aktor Terhadap Faktor
Elemen Aktor yang berpengaruh yaitu:
1. A1 : Pemilik
2. A2 : Kepala gudang
3. A3 : Bagian Keuangan
Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor F1
Faktor
Kualitas
barang
Aktor
Pemilik
Harga
barang
Tenaga
kerja
berkualitas
Lokasi
strategis
Kepala
Gudang
Jaringan
penjualan
Bag.
Keuangan
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen F1.
Kolom
Kiri
A1
A1
A2
Keterangan:
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
A2
A3
A3
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
77
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor F2
Faktor
Kualitas
barang
Aktor
Pemilik
Harga
barang
Tenaga
kerja
berkualitas
Lokasi
strategis
Kepala
Gudang
Jaringan
penjualan
Bag.
Keuangan
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen F2.
Kolom
Kiri
A1
A1
A2
Keterangan:
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
A2
A3
A3
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
78
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor F3
Faktor
Kualitas
barang
Aktor
Pemilik
Harga
barang
Tenaga
kerja
berkualitas
Lokasi
strategis
Kepala
Gudang
Jaringan
penjualan
Bag.
Keuangan
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen F3.
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
A1
A2
A1
A3
A2
A3
Keterangan:
Kolom
Kiri
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
79
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor F4
Faktor
Kualitas
barang
Aktor
Pemilik
Harga
barang
Tenaga
kerja
berkualitas
Lokasi
strategis
Kepala
Gudang
Jaringan
penjualan
Bag.
Keuangan
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen F4.
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
A1
A2
A1
A3
A2
A3
Keterangan:
Kolom
Kiri
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
80
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Aktor Terhadap Elemen Faktor F5
Faktor
Kualitas
barang
Aktor
Pemilik
Harga
barang
Tenaga
kerja
berkualitas
Lokasi
strategis
Kepala
Gudang
Jaringan
penjualan
Bag.
Keuangan
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
aktor dengan aktor lainnya (besarnya pengaruh aktor) terhadap elemen F5.
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
A1
A2
A1
A3
A2
A3
Keterangan:
Kolom
Kiri
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
81
Lanjutan Lampiran 5.
3. Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor
Elemen Tujuan yang berpengaruh adalah:
1. Tujuan 1 (T1)
2. Tujuan 2 (T2)
3. Tujuan 3 (T3)
Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor A1
Aktor
Pemilik
Tujuan
Meningkatkan
omset
Kepala
Gudang
Kepercayaan
konsumen
Bag.
keuangan
Meningkatkan
daya saing
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen A1.
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
T1
T2
T1
T3
T2
T3
Keterangan:
Kolom
Kiri
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
82
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor A2
Aktor
Pemilik
Tujuan
Meningkatkan
omset
Kepala
Gudang
Kepercayaan
konsumen
Bag.
Keuangan
Meningkatkan
daya saing
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen A2.
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
T1
T2
T1
T3
T2
T3
Keterangan:
Kolom
Kiri
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
83
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Tujuan Terhadap Aktor A3
Aktor
Pemilik
Tujuan
Meningkatkan
omset
Kepala
Gudang
Kepercayaan
konsumen
Bag.
Keuangan
Meningkatkan
daya saing
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
tujuan dengan tujuan lainnya (besarnya pengaruh tujuan) terhadap elemen A3.
Kolom
Kiri
T1
T1
T2
Keterangan:
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
T2
T3
T3
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
84
Lanjutan Lampiran 5.
4. Perbandingan Alternatif Strategi Terhadap Tujuan
Pilihan strategi yang dapat dilakukan untuk mendukung pencapaian tujuan adalah:
S1 : Selalu menyediakan suku cadang yang berkualitas.
S2 : Memberikan harga yang murah.
S3 : Meningkatkan citra perusahaan
S4 : Memperluas area distribusi
S5 : Memanfaatkan media informasi dalam melakukan pemasaran
S6 : Meningkatkan fasilitas penunjang kegiatan operasional
85
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Alternatif Strategi Terhadap Tujuan T1
Tujuan
Meningkatkan
omset
Meningkatkan
daya saing
Kepercayaan
konsumen
Strategi
S1
S2
S3
S4
S5
S6
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
alternatif strategi dengan alternatif strategi lainnya (besarnya pengaruh alternatif
strategi) terhadap elemen T1.
Kolom
Kiri
S1
S1
S1
S1
S1
S2
S2
S2
S2
S3
S3
S3
S4
S4
S5
Keterangan:
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
S2
S3
S4
S5
S6
S3
S4
S5
S6
S4
S5
S6
S5
S6
S6
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
86
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Alternatif Strategi Terhadap Tujuan T2
Tujuan
Meningkatkan
omset
Strategi
S1
Meningkatkan
daya saing
Kepercayaan
konsumen
S2
S3
S4
S5
S6
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
alternatif strategi dengan alternatif strategi lainnya (besarnya pengaruh alternatif
strategi) terhadap elemen T2.
Kolom
Kiri
S1
S1
S1
S1
S1
S2
S2
S2
S2
S3
S3
S3
S4
S4
S5
Keterangan:
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
S2
S3
S4
S5
S6
S3
S4
S5
S6
S4
S5
S6
S5
S6
S6
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
87
Lanjutan Lampiran 5.
Perbandingan Alternatif Strategi Terhadap Tujuan T3
Tujuan
Meningkatkan
omset
Strategi
S1
Meningkatkan
daya saing
Kepercayaan
konsumen
S2
S3
S4
S5
S6
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh relatif antara satu
alternatif strategi dengan alternatif strategi lainnya (besarnya pengaruh alternatif
strategi) terhadap elemen T3.
Kolom
Kiri
S1
S1
S1
S1
S1
S2
S2
S2
S2
S3
S3
S3
S4
S4
S5
Keterangan:
Kolom Kiri
Kolom Kanan
Sama
Kolom
Lebih Penting
Lebih Penting
Kanan
9 8 7 6 5 4 3 2
1
2 3 4 5 6 7 8 9
S2
S3
S4
S5
S6
S3
S4
S5
S6
S4
S5
S6
S5
S6
S6
Nilai 1 = sama penting; 3 = sedikit lebih penting; 5 = jelas lebih penting; 7 =
sangat jelas lebih penting; 9 = mutlak lebih penting; 2, 4, 6, 8 adalah nilai-nilai
diantaranya.
88
Lampiran 6. Hasil pengolahan AHP secara horizontal mengunakan Software
Expert Choise 2000
Pengaruh Elemen Faktor Terhadap Fokus
F1
F2
F3
F4
F5
ELEMEN FAKTOR
Kualitas Barang
Harga Barang
Tenaga Kerja Berkualitas
Lokasi Strategis
Jaringan Penjualan
BOBOT
0,375
0,220
0,128
0,116
0,161
FOKUS
PRIORITAS
1
2
4
5
3
Pengaruh Elemen Faktor terhadap AKTOR
A3
A2
A1
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
89
Lanjutan Lampiran 6.
Aktor
A1
A2
A3
Bobot
Inconsistency
F1
0,385
0,233
0,382
0,375
0,00
F2
0,496
0,242
0,262
0,22
0,00
Faktor
F3
0,529
0,17
0,301
0,128
0,00
F4
0,502
0,204
0,294
0,116
0,00
F5
0,71
0,133
0,157
0,161
0,00
Skor
0,494
0,207
0,299
Rating
1
3
2
Pengruh Elemen Aktor Terhadap TUJUAN
T3
T2
T1
0.000
Tujuan
T1
T2
T3
Bobot
Inconsistency
0.100
0.200
0.300
A1
0,571
0,303
0,126
0,494
Aktor
A2
0,338
0,263
0,399
0,207
A3
0,52
0,265
0,215
0,299
0,00
0,00
0,00
0.400
Skor
0,507
0,283
0,209
0.500
Rating
1
2
3
0.600
90
Lanjutan Lampiran 6.
Pengaruh Elemen Tujuan Terhadap STRATEGI
STRATEGI
S1
S2
S3
S4
S5
S6
Bobot
Inconsistency
T1
0,547
0,188
0,087
0,078
0,053
0,045
0,507
0,050
TUJUAN
T2
0,591
0,163
0,077
0,065
0,051
0,052
0,283
0,030
T3
0,530
0,103
0,130
0,113
0,062
0,063
0,209
0,030
Skor
0,569
0,153
0,090
0,088
0,052
0,048
Rating
1
2
3
4
5
6
Download