MENDUDUKAN WACANA GENDER (Dari Kesalahpahaman Menuju Pemahaman) Susi Indrayati Pengiat dan Pemerhati Gender Di Bekasi [email protected] Abstract: Departing from the public misunderstanding of the concept is identical to the female gender, the study intends seats the gender discourse (concepts and theories) that misunderstanding into understanding. To understand the concept of gender would not be separated from an understanding of the concept of sex, because it will cause an error in the understanding of gender inequality such as stereotyping, discrimination, subordination, marginalization, and the double burden of violence against women. Gender theory becomes important for an operation in this context, as in the context of understanding the reality of seats the history and thought that from experts and Kulture tersebutlah gender discourse was born and of course to provide a deeper understanding of the extremities in order not to get caught up in the flow of the ideology or gender. Keywords : Gender, Understanding, Justice of gender Abstrak: Berangkat dari kesalahpahaman umum tentang konsep yang diidentikan dengan jenis kelamin perempuan, tulisan ini bermaksud mendudukkan wacana gender (konsep dan teori) dari sebuah kesalahpahaman menjadi sebuah pemahaman. Memahami konsep gender, saesungguhnya tidak akan lepas dari pemahaman tentang konsep seks, karena akan menyebabkan kesalahan dalam memahami ketidakadilan gender seperti stereotip, diskriminasi, subordinasi, marginalisasi, dan beban ganda kekerasan terhadap perempuan. Teori gender menjadi penting dalam konteks ini, seperti dalam konteks memahami realitas sejarah agar tidak terjebak dalam aliran ideologi gender yang keliru. Kata Kunci: Gender, Konsep, Teori, Pemahaman dan Keadilan Gender Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) | 169 mengolok-ngolok Pendahuluan Kajian ini tidak hendak meskipun dengan gurauan. Saya akhirnya berfikir, apa yang memberikan wacana gender baru dalam salah konsep dan teori, dan juga tidak hendak negarakah?, agamakah? Atau yang lain?. merekontruksi sebuah konsep dan teori Tapi saya tentu tidak akan ekstrim tentang gender, akan tetapi tidak lebih dari menyalahkan kultur, agama dan/ atau sekedar kesalahpahaman negara dalam hal ini, karena terlalu fatal terhadap konsep dan teori yang selama ini dan serius ketika pembahasan ini saya melingkupi realitas pemahaman tentang arahkan ke sana. Tanpa menyangkutkan wacana gender itu sendiri. beberapa komponen tersebut, akhirnya mendudukan belakang dari realitas Berlatar beberapa saya dari itu semua, mendapatkan kulturkah?, jawaban bahwa masyarakat yang belum memahami, alih- ternyata selama ini hal tersebut terjadi alih salah paham tentang teori dan konsep karena hanya kesalahpahaman saja dari gender beberapa orang yang mengidentikan gender dengan perempuan, maka kajian ini ingin mendudukan kesalahpahaman yang belum paham tentang wacana gender. Berangkat tersebut dari relaitas dan menuju pemahaman yang benar atau pengalaman tersebut maka, dalam kajian paling tidak tepat ini saya ingin mendudukan wacana gender menurut teori dan agar konsepnya. kesalahpahaman bisa merubah Sering sebagai aktifis atau pegiat menjadi pemahaman dan semua orang kesetaraan gender, saya dan teman–teman tidak lagi mengindentikan bahwa gender mendapatkan cemooh dari orang-orang adalah perempuan. disekeliling saya yang tidak paham tentang gender dengan menyebut atau Pembahasan mengatakan atau lebih tepat dengan A. Wacana Gender mengolok-ngolok saya dengan sebutan 1. Konsep Gender Dan Seks ada gender Beberapa tahun terakhir, gender datang-gender datang. Pengalaman saya menjadi satu kajian keilmuan tersendiri ini ternyata tidak sendirian, karena ketika yang mampu melakukan kajian analisa saya bertemu dengan teman-teman sesama atas pegiat gender dalam berbagai forum, kehidupan mereka juga mengalami hal yang sama, demikian banyak sekali kesalahpahaman mendapat sebutan gender dengan nada dalam masyarakat menyangkut apa itu 170 | gender-ada gender atau berbagai kasus permasalahan bermasyarakat. Meskipun MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 gender. Gender menjadi identik dengan Berbeda dengan seks, dalam gender sifat perjuangan kaum perempuan. Pemahaman yang melekat pada manusia dapat ditukar, gender menjadi lebih sempit kepada maksudnya laki-laki dapat bersifat seperti pengertian seks (jenis kelamin) semata perempuan, padahal satu perempuan dapat bersifat seperti laki-laki. pengertian dan pemahaman yang lebih Jadi konsep gender dapat pula diartikan luas dari hanya sekedar pengertian seks sebagai (jenis Pembedaan dipertukarkan antara sifat laki-laki dan antara kata gender dan kata seks (jenis perempuan, yang bisa berubah dari waktu kelamin), merupakan langkah awal untuk ke waktu, serta berbeda dari tempat ke memahami konsep gender dan persoalan tempat lainnya, maupun berbeda dari yang dialami kaum perempuan yang suatu kelas ke kelas lainnya. gender kelamin) mempunyai tersebut. dan juga semua sebaliknya hal yang dapat disebabkan oleh perbedaan gender (gender Seorang ahli antropologi, Alice differences) dan ketidakadilan gender Schlegel, menggunakan istilah gender (gender meaning inequalities), karena secara (pengartian gender) yang mendasar gender berbeda dengan jenis mempunyai arti serupa dengan ideologi kelamin biologis. Seks (jenis kelamin) gender, yaitu bagaimana kedua jenis merupakan pemberian atau ketentuan kelamin Tuhan (kodrat). Alat-alat tersebut secara diharapkan biologis melekat pada manusia jenis laki- Menurutnya pengartian gender ini bisa laki dan perempuan, artinya alat-alat dibedakan dalam pengartian umum dan tersebut tidak bisa dipertukarkan dan pengartian secara permanen tidak berubah. adalah Sedangkan konsep gender adalah dipersepsikan, untuk khusus. dinilai, bertingkah Pengertian bagaimana laki-laki dan laku. umum dan perempuan didefinisikan dalam arti yang suatu sifat yang melekat pada kaum laki- abstrak, laki maupun perempuan yang dikonstruksi diberikan pada mereka atas dasar jenis secara sosial maupun kultural (Fakih, kelamin mereka. Sedangkan pengertian 1996 khusus : 6). menggambarkan Julia Cleves gender Mosse yaitu adalah ciri-ciri khusus pendefinisian yang gender sebagai menurut lokasi tertentu dalam struktur seperangkat peran, seperti halnya kostum sosial atau dalam bidang kegiatan tertentu dan topeng dalam teater, menyampaikan (Schlegel, 1997 :196). kepada orang lain bahwa kita adalah feminin atau maskulin (Mosse, 1996 : 3). Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) Adapun sejarah perbedaan gender terjadi melalui proses yang sangat | 171 panjang, antara disosialisasikan, lain dibentuk, diperkuat, bahkan berarti jenis atau tipe. Dalam perjalanannya istilah ini dalam Bahasa dikonstruksi secara sosial melalui ajaran Inggris agama sehingga Menurut bahasa kata gender diartikan dianggap sebagai kelompok kata yang mempunyai dan dipahami sebagai kodrat laki-laki dan sifat maskulin, feminism atau tanpa kodrat perempuan. Perbedaan gender keduanya, netral (Mosse, 1996 :23). adalah perbedaan simbolis atau sosial Dengan yang berpangkal pada perbedaan seks, kesalahpahaman maka konsep gender tetapi perbedaan gender tidak selalu pertama kali harus dibedakan dari konsep bertumpu seks atau jenis kelamin secara biologis. maupun negara, perbedaan-perbedaan pada gender perbedaan biologis. berkembang demikian menjadi untuk gender. mengurangi Misalnya, fungsi mengasuh anak dan Pengertian seks atau jenis kelamin pengurusan rumah tangga tidak selalu secara biologis merupakan pensifatan atau dikerjakan oleh perempuan atau ibu. pembagian dua jenis kelamin manusia Bahkan seringkali perempuan aktif dalam yang ditentukan secara biologis, bersifat pekerjaan yang pada masyarakat Barat permanen digolongkan sebagai pekerjaan laki-laki. antara laki-laki dan perempuan), dibawa Oleh karena jenis pekerjaan tersebut dapat sejak lahir dan merupakan pemberian dipertukarkan dan tidak bersifat universal, Tuhan; sebagai seorang laki-laki atau apa yang sering disebut sebagai kodrat seorang perempuan. Melalui penentuan perempuan”dalam kasus mendidik anak jenis kelamin secara biologis ini maka dan dikatakan bahwa seseorang akan disebut mengatur rumah tangga, sesungguhnya adalah gender. (tidak dapat dipertukarkan berjenis kelamin laki-laki jika ia memiliki Lebih lanjut, dibandingkan istilah penis, jakun, kumis, janggut, dan sex, maka istilah gender bisa dikatakan memproduksi muncul belakangan. Kata sex berasal dari seseorang bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin. perempuan jika ia mempunyai vagina dan Dalam sex rahim sebagai alat reproduksi, memiliki memiliki arti ciri-ciri yang membedakan alat untuk menyusui (payudara) dan antar mengalami kamus jenis perempuan dikatakan kelamin yang bahwa laki-laki bersifat dan sperma. disebut Sementara berjenis kehamilan dan kelamin proses biologis. melahirkan. Ciri-ciri secara biologis ini Sementara itu gender (Echols, 1997 : 143) sama di semua tempat, di semua budaya itu berasal dari bahasa latin genus yang 172 | MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 dari waktu ke waktu dan tidak dapat dipertukarkan satu sama lain. Di dalam Women’s Studies Encylopedia dijelaskan bahwa gender Sementara itu, gender adalah sifat adalah suatu konsep cultural yang dan perilaku yang dilekatkan pada laki- berupaya laki dan perempuan yang dibentuk secara (distinction) dalam hal peran, perilaku, sosial maupun budaya. Menurut Ilmu mentalitas dan karakter emosional antara Sosiologi dan Antropologi, Gender itu laki-laki sendiri adalah perilaku atau pembagian berkembang peran antara laki-laki dan perempuan yang (Baidawi, 1997 : vii). Dengan demikian sudah dikonstruksikan atau dibentuk di gender masyarakat tertentu dan pada masa waktu dibentuk tertentu pula. Dengan kata lain basis ataupun tingkah laku yang diproses gender adalah konstruksi social atau pembentukannya di masyarakat itu terjadi bentukan masyarakat itu sendiri. Mosse pembentukan mengatakan bahwa gender adalah sebuah misalnya perempuan itu harus lemah istilah yang menunjukkan pembagian lembut, peran penyayang, social antara laki-laki dan membuat atau perempuan di dalam bukanlah oleh perbedaan kodrat manusia. yang emosional, sebagai yang masyarakat karena Dari itu peran mengharuskan cantik, sabar, pengasuh anak, perempuan dan ini mengacu kepada pengurus rumah dan lain-lain. Sedangkan pemberian cirri emosional dan psikologis laki-laki harus kuat, rasional, wibawa, yang diharapkan oleh budaya tertentu perkasa (macho), pencari nafkah dan lain- disesuaikan dengan fisik laki-laki dan lain. Maka terjadilah ketidakadilan dalam perempuan. Adapun istilah sex mengacu kesetaraan peran ini.Sementara itu dalam kepada perbedaan secara bilogis dan tafsir resmi WHO maka gender diartikan anatomis antara laki-laki dan perempuan sebagai perbedaan status dan peran antara (Mosse, 1996 : 25). Sementara itu Joan perempuan dan laki-laki yang dibentuk Scoot, memberikan arti gender sebagai a oleh masyarakat sesuai dengan nilai constitutive element of social relationships budaya yang berlaku dalam periode waktu based on perceived differences between tertentu. Diantara perbedaan seks dan the gender dapat diragaan sebagai berikut: sexes, and…a primary way of signifying relationships of power (Reni, 2009 : 221). Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) | 173 Tabel 1. Perbedaan Seks dan Gender Sumber Seks Gender Sumber pembeda Tuhan Manusia (Masyarakat) Visi dan misi Kesetaraan Kebiasaan Unsur pembeda Biologis (alat reproduksi) Kebudayaan (tingkah laku) Sifat Kodrta, tertentu, tidak dapat Harkat, dipertukarkan Dampak martabat dapat dipertukarkan Terciptanya nilai-nilai, Terciptanya norma-norma kesempurnaan, kenikmatan, ketentuan tentang pantas atau tidak kedamaian dll sehingga pantas. Laki-laki menguntungkan kedua belah pemimpin, pihak pantas perempuan jadi pantas dipimpin dll sering merugikan salah satu pihak kebetulan adalah perempuan Keberlakuan Sepanjang masa, dimana saja Dapat berubah, musiman dan tidak mengenal pembedaan berbeda antara kelas kelas Dari tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa gender bisa perempuan. Demikian juga sebaliknya seseorang dengan jenis kelamin dipertukarkan satu sama lain, gender bisa perempuan bisa saja bertubuh kuat, besar berubah dan berbeda dari waktu ke pintar dan bisa mengerjakan perkerjaan- waktu, di suatu daerah dan daerah yang pekerjaan yang selama ini dianggap lainnya. Oleh karena itulah, identifikasi maskulin dan dianggap sebagai wilayah seseorang kekuasaan kaum laki-laki. dengan menggunakan perspektif gender bersifat Dalam upaya mengubah perilaku universal. Seseorang jenis seseorang terhadap pemahaman gender, kelamin laki-laki mungkin saja bersifat ada beberapa istilah yang perlu diketahui, keibuan dan lemah lembut sehingga antara lain: dimungkinkan a. Buta Gender (gender blind), yaitu mengerjakan pula tidaklah dengan bagi pekerjaan dia rumah untuk dan kondisi/keadaan seseorang pekerjaan-pekerjaan lain yang selama ini tidak dianggap pengertian/konsep gender karena ada 174 | sebagai pekerjaan kaum memahami yang tentang MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 perbedaan kepentingan laki-laki dan belum ada sampai saat ini, sebab perempuan. pembedaan b. Sadar Gender (gender awareness), yaitu kondisi/keadaan laki-laki dan perempuan berlandaskan hubungan gender dimaknai seseorang secara berbeda dari satu tempat ke tempat yang sudah menyadari kesamaan hak lain, dari satu budaya ke budaya lain dan dan kewajiban antara perempuan dan dari waktu ke waktu. Perbedaan fungsi laki-laki. dan peran antara laki-laki dan perempuan c. Peka/Sensitif Gender sensitive),yaitu (gender kemampuan itu tidak ditentukan karena antar dan keduanya terdapat perbedaan biologis kepekaan seseorang dalam melihat atau kodrat, tetapi dibedakan atau dipilih- dan menilai hasil pembangunan dan pilah menurut kedudukan, fungsi dan aspek peranannya kehidupan perspektif lainnya gender dari (disesuaikan lain laki-laki dan perempuan). pemaparan yaitu kemampuan memandang seseorang suatu keadaan berdasarkan perspektif gender. e. Peduli/Responsif Gender dalam berbagai bidang kehidupan. Pemahaman kepentingan yang berbeda antara d. Mawas Gender (gender perspective), masing-masing antara seks di dan atas, gender adalah dari adanya kesamaan antara gender dan seks yaitu sama-sama bermakna jenis kelamin. Akan tetapi kalau gender adalah jenis kelamin sosial dimana perbedaan peran (gender antara laki-laki dan perempuan yang yaitu dikontruksi oleh masyarakat. Sedangkan atau seks adalah jenis kelamin biologis dan kondisi yang sudah dilakukan dengan merupakan kodrat sehingga tidak bisa memperhitungkan kepentingan kedua dipertukar peran antara laki-laki dan jenis kelamin. perempuan. Berangkat dari pemahaman concern/responcive), kebijakan/program/kegiatan bahwa gender adalah jenis kelamin Paparan di atas secara jelas (sosial) , maka gender tidak identik menunjukkan bahwa gender merupakan dengan jenis kelamin (sosial) perempuan, suatu istilah yang dikonstruksi secara melainkan juga berjenis kelamin ( sosial) sosial dan kultural untuk jangka waktu laki-laki. yang lama, yang disosialisasikan secara turun temurun, maka pengertian yang baku tentang konsep gender ini pun Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) | 175 feminis) yang cenderung mengejar 2. Teori Gender Dalam khazanah pengetahuan kesamaan atau fifty-fifty yang tentang gender terdapat banyak teori yang kemudian dikenal dengan istilah berkembang dan dijadikan rujukan dalam kesamaan menganalisis gender. equality). Perjuangan tersebut sulit adalah dicapai karena berbagai hambatan, Teori-teori permasalahan yang dimaksud kuantitas nurture, nature, equilibrium, adaptasi baik awal, struktural, budaya. Karena itu, aliran nurture struktural-fungsional, dan teori konflik melahirkan paham sosial konflik sosial. yang teknik Teori lingkungan, nurture, nature, dan dari nilai (perfect agama maupun memperjuangkan kesamaan equilibrium merupakan teori awal tentang proporsional dalam segala aktivitas gender. Namun dalam perkembangan masyarakat selanjutnya, manajer, seiring dengan seperti menteri, di tingkatan militer, DPR, perkembangan isu gender, bermunculan partai politik, dan bidang lainnya. teori-teori lain sebagaimana disebutkan di Untuk mencapai tujuan tersebut, atas. dibuatlah program khusus (affirmatif action) guna memberikan peluang bagi pemberdayaan perempuan yang a. Teori Nurture Menurut teori nurture, adanya kadangkala berakibat timbulnya perbedaan perempuan dan laki-laki reaksi negatif dari kaum laki-laki pada karena apriori terhadap perjuangan hakikatnya adalah hasil konstruksi sosial budaya sehingga tersebut. menghasilkan peran dan tugas yang berbeda. Perbedaan tersebut b. Teori Nature selalu Menurut teori nature, adanya tertinggal dan terabaikan peran dan perbedaan perempuandan laki-laki konstribusinya adalah menyebabkan perempuan dalam berkeluarga, hidup kodrat sehingga tidak bermasyarakat, dapatberubah dan bersifat universal. berbangsa, dan bernegara. Perbedaan biologis ini memberikan Perjuangan untuk persamaan indikasi dan dipelopori oleh orangorang yang diantara konsen memperjuangkan kesetaraan memiliki perempuan berbeda. Manusia, baik perempuan 176 | dan laki-laki (kaum implikasi bahwa kedua jenis tersebut peran dantugas yang MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 maupun laki-laki, memiliki kompromistis yang dikenal dengan perbedaan kodrat sesuai dengan keseimbangan fungsinya masing-masing. Dalam menekankan pada konsepkemitraan kehidupan sosial, ada pembagian dan keharmonisan dalam hubungan tugas (division of labour), begitu antara pula Pandangan dalam kehidupan keluarga (equilibrium) perempuan mempertentangkan kapal perempuan oleh dua laki-laki. ini karena tidaklah mungkin sebuah dikomandani dan dan yang tidak antara kaum laki-laki karena nakhoda. Talcott Persons dan Bales keduanya (1979) berpendapat bahwa keluarga dalamkemitraan dan keharmonisan adalah sebagai unit sosial yang dalam memberikan perbedaan peran suami bermasyarakat, dan isteri untuk saling melengkapi Karenaitu, penerapan kesetaraan dan dan saling membantu satu sama lain. keadilan Keharmonisan hidup hanya dapat memperhatikan masalah kontekstual diciptakan bila terjadi pembagian (yang ada padatempat dan waktu peran dan tugas yang serasi antara tertentu) perempuan dan laki-laki, dan hal ini situasi/keadaan), bukan berdasarkan dimulai sejak dini melalui pola perhitungan pendidikan dan pengasuhan anak (jumlah/quota) dan tidak bersifat dalam universal. keluarga. melahirkan Aliran paham ini asal demokratis dilakukan berkeluarga, dan berbangsa. gender dan harus situasional secara (sesuai matematis d. Teori Adaptasi Awal secara dilandasi Teori Adaptasi Awal oleh menyatakan bahwa adaptasi awal antara manusia merupakan dasar pembagian suami-isteri dalam keluarga, atau kerja secara seksual. Teori adaptasi antara awal dibangun berdasarkan asumsi kesepakatan dan kehidupan bekerjasama struktural fungsional yang menerima perbedaan peran, harus (komitmen) perempuan dan laki-laki dalam kehidupan masyarakat. sebagai berikut: 1). Berburu sangat penting bagi kelangsungan hidup nenek moyang kita; 2). Laki-lakilah c. Teori Equilibrium Disamping tersebut, kedua terdapat aliran paham Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) yang hampir kegiatan selalu melakukan berburu;3). Perempuan | 177 tergantung pada laki-laki untuk daripada laki-laki. Dengan demikian memperoleh daging; 4). Laki-laki status relatif perempuan tergantung berbagi daging buruannya terutama pada derajat keterlibatan mereka dengan dalam arena publik dan partisipasi istri-istrinya anaknya dan; 5). dan anak- Sekali pola laki-laki dalam arena domestik. pembagian peran berdasarkan jenis Kelompok lain dari teori stuktural kelamin ini terbentuk, dia tidak berpendapat berubah hingga sekarang. perempuan itu struktural, akan tetapi bahwa subordinasi ia berakar pada pembagian kerja berdasarkan gender. Pembagian kerja e. Teori Teknik Lingkungan Teori teknik-lingkungan ini bersumber pada asosiasi simbolik didasarkan pada apa yang dianggap yang universal antara perempuan sebagai dengan alam dan laki-laki dengan hukum alam, yaitu kelangkaan sumber daya dan tekanan budaya. penduduk. Teori ini menjelaskan bahwa upaya pertumbuhan untuk mengontrol penduduk g. Teori Struktural-Fungsional telah Teori fungsional didefinisikan menjadi masalah sejak dulu. Dalam sangat konteks ini, subordinasi perempuan Integrasi antar hubungan yang serasi berakar dan pada peran reproduktif mereka. mementingkan konsensus. Teori kestabilan, ini yang mengambil masyarakat sebagai suatu sistem. Oleh karenaa itu harmoni dan integrasi f. Teori Struktural. Serangkaian teori dipandang sebagai yang fungsional, bernilai tinggi dan harus dikelompokkan dalam kategori teori ditegakan, sedangkan konflik harus struktural dibangun berdasarkan dihindari. asumsi bahwa subordinasi menekan Memberikan pada teori ini keteraturan- perempuan adalah kultural sekaligus keteraturan universal. Salah satu kelompok teori sistematis dan mengabaikan konflik yang masuk golongan struktural ini yang akan terjadi. Dalam proses beranggapan perempuan lebih lanjut teoripun berkembang mempunyai status yang lebih rendah sejalan dengan perkembangan zaman dan dan perkembangan para pengikutnya. 178 | otoritas bahwa yang lebih sedikit yang disusun secara MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 Konsep gender, menurut teori ini stratifikasi peran gender ditentukan dibentuk oleh jenis kelamin (sex). Kritik menurut pembangunan pembagian karakteristik dan terhadap aliran tersebut bahwa fungsi masing-masing laki-laki atau struktur keluarga kecil yang menjadi perempuan secara dikotomi agar ciri tercipta keharmonisan antara laki- menyebabkan laki masyarakat. Jika dulu tugas dan dan perempuan. Teori ini khas keluarga modern perubahan dalam merupakan awal dari teori yang tanggung menentang Konflik. Berbeda dengan dipikul bersama-sama, dewasa ini teori fungsi tersebut tidak selalu dapat konflik yang berpendapat bahwa konflik adalah salah satu jalan jawab keluarga besar dilakukan. untuk mencapai sebuah tujuan. Hilary M. Lips dan S. A. h. Teori Konflik Sosial Shield membedakan teori strukturalis dan teori fungsionalis. Teori Teori dengan konflik teori diidentikkan marxis karena strukturalis condong ke sosiologi, bersumber pada tulisan dan pikiran sedangkan teori fungsionalis lebih Karl condong namun perubahan sosial, terjadi melalui keduanya mempunyai kesimpulan proses dialektika. Teori itu berasumsi yang ke sama. hubungan psikologis Dalam antara perempuan Marx. Menurut teori itu, teori itu, bahwa dalam susunan masyarakat laki-laki dan terdapat beberapa kelas yang saling lebih merupakan memperebutkan pengaruh dan kelestarian, keharmonisan daripada kekuasaan. bentuk nilai melengkapi pendapat Marx bahwa senantiasa bekerja dan berfungsi perbedaan dan ketimpangan Gender untuk menciptakan keseimbangan tidak disebabkan oleh perbedaan dalam masyarakat, misalnya laki-laki jenis kelamin (biologis), akan tetapi sebagi merupakan divine creation. Engels persaingan. pemburu Sistem dan perempuan Friedrich Engels, sebagai peramu. Perempuan dengan memandang fungsi reproduksinya menuntut untuk lebih bersikap egaliter karena ketika berada domestik. itu belum dikenal adanya surplus Sedangkan laki-laki pemegang peran penghasilan. Mereka hidup secara publik. Dalam masyarakat seperti itu, nomaden sehingga belum dikenal pada peran Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) masyarakat primitiv | 179 adanya pemilikan secara pribadi. tua, istri dengan suami, yunior Rumah tangga dibangun atas peran dengan senior dan sebagainya. komunitas. Perempuan memiliki peran dan kontribusi yang sama dengan laki-laki. Menyebabkan Menurut Marxisme, penindasan perempuan dalam dunia kapitalis karena keuntungan. B. Kesalahpahaman Konsep Gender mendatangkan Pertama, Ketidakadilan Gender Kesalahan pemahaman akan konsep gender seringkali muncul, ketika konsep eksploitasi gender disamakan dengan konsep sex. wanita dalam rumah tangga akan Hal ini ditegaskan oleh Asma Barlah, meningkatkan meningkatkan mengatakan inti dari ketidaksetaraan produksi kerja laki-laki di pabrik- gender adalah pencampur-adukan antara pabrik. Kedua, yang biologis (jenis kelamin) dan makna terlibat peran menjadi sosialnya (gender) (Barlah, 2007 : 54). buruh murah, memungkinkan dapat Orang sering memahami konsep gender menekan biaya produksi, sehingga yang merupakan rekayasa sosial budaya perusahaan diuntungkan. sebagai kodrat, sebagai sesuatu hal yang perempuan sudah melekat pada diri seseorang, tidak perempuan produksi lebih Ketiga, masuknya sebagai buruh mengkondisikan murah dan buruh-buruh bisa diubah dan ditawar lagi. Dampak lanjutan dari penyamaan cadangan akan memperkuat posisi makna tawar pihak kapitalis, mengancam melahirkan solidaritas kaum buruh. Ketiga, hal ketidakadilan tersebut dapat mengakibatkan akumulasi kapital mempercepat ketimpangan gender. serta Kondisi perjuangan ini gender kapitalis menghadapi banyak perlawanan yang (Fakih, 1996 : 87-88). Sedangkan tidak saja datang dari kaum laki-laki yang Dahrendarf dan Randall Collins tidak merasa terancam hegemoni kekuasaannya sepenuhnya sependapat dengan Marx tapi juga datang dari kaum perempuan dan Engels. Menurutnya konflik sendiri yang tidak paham akan apa yang tidak hanya terjadi pada perjuangan sesungguhnya pekerja kepada pemilik modal, tetapi perjuangan gender itu. Padahal kodrat itu juga faktor sendiri menurut Kamus Besar Bahasa kesenjangan antara anak dan orang Indonesia, antara lain berarti sifat asli; 180 | disebabkan bagi atas istilah gender ini telah oleh dipermasalahkan oleh MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 sifat bawaan. Dengan demikian gender diperkuat bahkan dikonstruksi secara yang dibentuk dan terbentuk sepanjang social maupun cultural melalui ajaran hidup seseorang oleh pranata-pranata keagamaan sosial budaya yang diwariskan secara proses yang panjang, sosialisasi gender turun temurun dari generasi ke generasi tersebut bukanlah ketentuan bukanlah kodrat. Marshall maupun akhirnya negara. Melalui dianggap sebagai Tuhan-seolah-olah bersifat Sahlin berpendapat bahwa ketidakadilan biologis yang tidak dapat diubah kembali, gender sehingga merupakan subordinasi hal perbedaan-perbedaan gender simbolik dibawah hal alamiah (Shalin, dianggap sebagai kodrat laki-laki dan 1996 : 63). kodrat perempuan. Hal ini terkadang Dalam setiap masyarakat, kaum menjadikan perempuan dianggap lebih laki-laki dan perempuan memiliki peran rendah gender yang berbeda. Terdapat perbedaan budaya yang telah terbentuk lama hampir pekerjaan yang mereka lakukan dalam sebagian besar peran yang ditempelkan komunitasnya maupun pada perempuan adalah peran yang kekuasaan mereka di dalam masyarakat sifatnya lemah, kurang menantang dan boleh jadi berbeda pula dan status bersifat kedalam atau domestik. Dengan maupun kekuasaan mereka di dalam landasan bahwa setiap sifat biasanya masyarakat boleh jadi berbeda pula. melekat pada jenis kelamin tertentu Perbedaan jalan perkembangan peran sepanjang gender dalam masyarakat disebabkan dipertukarkan, maka sifat tersebut adalah oleh berbagai macam faktor, mulai dari hasil konstruksi masyarakat dan sama lingkungan alam, hingga cerita dan mitos sekali bukan kodrat (Faqih, 2006 : 9). dan status yang digunakan untuk memecahkan teka dibanding laki-laki. sifat-sifat Bahkan tersebut bisa Proses pembentukan yang diajarkan teki perbedaan jenis kelamin, mengapa secara perbedaan itu terjadi dan bagaimana dua (keluarga), masyarakat, bahkan lembaga orang yang berlainan jenis kelamin dapat pendidikan yang ada dengan sengaja atau berhubungan baik satu dengan yang tanpa lainnya dan dengan sumber daya alam (perilaku) sekitarnya (Mosse, 1996 : 5) sebagai sebuah ideology. Sesungguhnya Terbentuknya dikarenakan antaranya perbedaan oleh dibentuk, banyak gender hal, di disosialisasikan, Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) turun-temurun sengaja oleh orangtua memberikan yang sehingga peran membuat ideologi merupakan alat yang sangat ampuh bagi suatu golongan yang kuat untuk melakukan hegemoni atas | 181 golongan yang lain yakni yang lemah. a. Private patriarkhi (partiarkhi Demikian pula dengan ideologi gender domestic) yakni yang menekankan yang berlaku dalam masyarakat bersistem kerja dalam rumah tangga sebagai partiarkhi. steorotipe perempuan, dan; Ideologi partiarkhi ini merupakan alat yang sangat legitimet b. Public patriarkhi (patriarkhi public) untuk mempertahankan relasi asimetris yakni yang mensteorotipkan laki-laki (tidak sepandan) antara laki-laki dan sebagai pekerja disektor publik yang perempuan. sarat dengan karakter keras penuh Kultur patriarkhi membentuk tantangan (Walby, 1998 : 20). perbedaan perilaku, status dan otoritas Kuatnya cengkeraman patriarkhi laki-laki dan pere patriarkhimpuan di ini masyarakat kemudian menjadi hirarki banyak berada pada posisi marginal dan gender. Perbedaan biologis antara laki- sub ordinat dalam budaya kerja maskulin, laki dan perempuan dianggap sebagai karena posisi ini dibentuk oleh ideologi awal pembentukan budaya patriarkhi. patriarkhi yang meneguhkan perempuan Masyarakat menjadi memandang perbedaan menyebabkan perempuan dominan di lebih bidang yang biologis antara keduanya merupakan memandang perempuan sebagai mahluk status yang tidak setara, perempuan yang lemah telah menjadi ideologi umum yang tidak memiliki otot dipercayai sebagai tidak hanya mempengaruhi masyarakat alasan meletakkan awam tetapi juga menjadi cara pandang perempuan pada posisi lemah. Laki-laki negara dalam melihat serta menempatkan dianggap memiliki fisik kuat. Tetapi perempuan. masyarakat kekuatan fisik itu bukanlah sebuah factor Gender dan peran gender penting dalam hubungan antara laki-laki cenderung kurang menawarkan prestasi dan perempuan. di semua lingkup kehidupan, kurangnya Walby mengatakan bahwa kesempatan terhadap kepemilikan partiarkhi merupakan sistem terstruktur kekayaan dan praktek social yang menempatkan terhadap kekuasaan politik, pendidikan, kaum yang kesehatan yang baik dan penghidupan mendominasi, melakukan operasi dan yang layak. Peran gender dikonstruksi mengeksploitasi dari tumpukan batu bata bangunan laki-laki sebagai kaum pihak perempuan. Sistem ini ada dalam dua bentuk yakni : serta asset-asset lainnya, biologis dasar di mana kita semua dilahirkan, tetapi kelas, suku, warna kulit, 182 | MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 agama, kasta dan kebangsaan memiliki melahirkan berbagai bentuk ketidakadilan peran vital dalam memutuskan secara gender, baik bagi laki-laki maupun tepat tentang kesempatan hidup, apa yang perempuan. dimiliki perempuan dalam hubungannya Persoalan dengan laki-laki dengan latar belakang perkembangannya yang sama (Mosse, 1996 : 270). persoalan Dari paparan di atas maka dapat bias serius gender dalam banyak menjadi karena didalam penerapannya telah melahirkan praktek- disimpulkan bahwa kondisi perempuan praktek dalam atmosfer budaya diletakkan pada inequalities) posisi inferior. Perempuan tidak memiliki dalam peran penting dalam masyarakat dan marginalisasi atau pemiskinan ekonomi, menjadi Secara sub ordinasi atau anggapan tidak penting singkatnya perempuan tidak diciptakan dalam keptusan politik, pembentukan sebagai steorotif kelompok mahluk menjadi marginal. inferior inferior tetapi karena dia ketidakadilan yang berbagai atau (gender termanifestasikan bentuk pelabelan seperti negative, struktur kekerasan, beban kerja lebih panjang dan kekuasaan dalam masyarakat berada di banyak serta sosialisasi ideologi nilai tangan laki-laki. Masyarakat melihat peran gender (Fakih, 2006 : 12). segala hal termasuk perempuan dengan kaca mata laki-laki. Secara biologis Manifestasi ketidakadilan gender ini tidak bisa dipisah-pisahkan, karena laki-laki dan saling berkaitan dan berhubungan, saling perempuan memang berbeda tetapi tidak mempengaruhi untuk dibeda-bedakan, tetapi semestinya Manifestasi perbedaan ini tidak dijadikan alasan tersosialisasikan pada kaum laki-laki dan untuk memberikan perlakuan berbeda- perempuan secara mantap, yang lambat beda di atara keduannya. Perbedaan peran laut dan dan terbiasa dan akhirnya menganggap peran perempuan atau yang lebih tinggi dikenal gender itu seolah-olah kodrat dan bukan dengan perbedaan gender yang terjadi di persoalan masyarakat suatu Akibatnya lambat laun tercipalah suatu perbedaan struktur dan sistem ketidakadilan gender mengakibatkan yang diterima dan sudah tidak dapat lagi fungsi tidak permasalahan tersebut antara laki-laki menjadi sepanjang tidak ketidakadilan menjadikan dirasakan ada ternyata Persoalan ini gender telah Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) dialektis. gender perempuan kemanusian diskriminasi atau ketidakadilan. Namun perbedaan secara sesuatu yang yang bercampur ini menjadi serius. salah. dengan | 183 kepentingan kelas, itulah mengapa justru emosional, banyak kaum kelas menengah, terpelajar mengambil yang ingin mempertahankan sistem dan Perempuan sebagai ibu rumah tangga dan struktur tersebut. pencari nafkah tambahan dan Laki-laki Secara gamblang maka bentuk- Perempuan tidak keputusan bisa penting, sebagai pencari nafkah utama. bentuk ketidakadilan gender yang sering dialami oleh perempuan antara lain b. Kekerasan adalah sebagai berikut : Kekerasan (violence) artinya tindak kekerasan, baik fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis a. Steorotipe Atau Pelabelan Negatif Semua bentuk ketidakadilan gender kelamin atau sebuah institusi keluarga, diatas sebenarnya berpangkal pada satu masyarakat atau negara terhadap jenis sumber kekeliruan yang sama, yaitu kelamin lainnya. Peran gender telah stereotipe dan membedakan karakter perempuan dan perempuan. Stereotipe itu sendiri berarti laki-laki. Perempuan dianggap feminism pemberian citra baku atau label/cap dan laki-laki maskulin. Karakter ini kepada seseorang atau kelompok yang kemudian didasarkan pada suatu anggapan yang psikologis, seperti laki-laki dianggap salah atau sesat. Pelabelan umumnya gagah, kuat, berani dan sebagainya. dilakukan dalam dua hubungan atau lebih Sebaliknya perempuan dianggap lembut, dan seringkali digunakan sebagai alasan lemah, untuk membenarkan suatu tindakan dari Sebenarnya tidak ada yang salah dengan satu kelompok atas kelompok lainnya. pembedaan Pelabelan juga menunjukkan adanya pembedaan karakter tersebut melahirkan relasi kekuasaan yang timpang atau tidak tindakan kekerasan. Dengan anggapan seimbang bahwa perempuan itu lemah, itu diartikan gender yang laki-laki bertujuan untuk mewujud penurut dalam dan itu. ciri-ciri sebagainya. Namun ternyata menaklukkan atau menguasai pihak lain. sebagai Pelabelan negative juga dapat dilakukan semena-mena, atas dasar anggapan gender. Namun kekerasan. Contohnya : Kekerasan fisik seringkali pelabelan negative ditimpakan maupun non fisik yang dilakukan oleh kepada suami terhadap isterinya di dalam rumah perempuan. Perempuan digoda, 184 | dianggap Perempuan Contohnya cengeng, tidak : suka rasional, tangga, alasan untuk berupa Pemukulan, diperlakukan tindakan penyiksaan dan perkosaan yang mengakibatkan perasaan MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 tersiksa dan tertekan, Pelecehan seksual menstruasi, dan Eksploitasi seks terhadap perempuan menyusui, dan perubahan dari sistem dan pornografi. pertanian hamil, melahirkan tradisional kepada dan sistem pertanian modern dengan menggunakan mesin-mesin traktor telah memarjinalkan c. Marginalisasi Marjinalisasi artinya suatu proses peminggiran akibat kelamin yang perbedaan pekerja perempuan. jenis mengakibatkan d. Subordinasi kemiskinan. Banyak cara yang dapat Subordinasi digunakan untuk artinya : suatu memarjinalkan penilaian atau anggapan bahwa suatu seseorang atau kelompok. Salah satunya peran yang dilakukan oleh satu jenis adalah dengan menggunakan asumsi kelamin lebih rendah dari yang lain. gender. Misalnya anggapan Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku bahwa perempuan sebagai di masyarakat, telah memisahkan dan pencari nafkah tambahan, maka ketika memilah-milah peran-peran gender, laki- mereka bekerja diluar rumah (sector laki dan perempuan. Perempuan dianggap public), dengan bertanggung jawab dan memiliki peran anggapan tersebut. Jika hal tersebut dalam urusan domestik atau reproduksi, terjadi, telah sementara laki-laki dalam urusan public berlangsung proses pemiskinan dengan atau produksi. Pertanyaannya adalah, alasan gender. Contohnya : Guru TK, apakah peran dan fungsi dalam urusan perawat, pekerja konveksi, buruh pabrik, domestic pembantu rumah tangga dinilai sebagai penghargaan yang sama dengan peran pekerja rendah, sehingga berpengaruh publik dan produksi? Jika jawabannya pada tingkat gaji/upah yang diterima, tidak sama, maka itu berarti peran dan Masih banyaknya pekerja perempuan fungsi dipabrik yang rentan terhadap pemutusan penghargaan hubungan kerja (PHK) dikarenakan tidak domestic dan reproduksi berbeda dengan mempunyai dari peran publik dan reproduksi, sepanjang perusahaan tempat bekerja karena alasan- itu pula ketidakadilan masih berlangsung. alasan gender, seperti sebagai pencari Contohnya : Masih sedikitnya jumlah nafkah tambahan, pekerja sambilan dan perempuan yang bekerja pada posisi atau juga alasan faktor reproduksinya, seperti peran pengambil keputusan atau penentu dengan berfungsi seringkali maka dinilai sebenarnya ikatan formal Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) dan reproduksi publik laki-laki. sosial mendapat Sepanjang terhadap peran | 185 kebijakan disbanding laki-laki, Dalam rumah tangga atau anggota keluarga pengupahan, perempuan yang menikah perempuan lainnya. Namun demikian, dianggap sebagai tanggung jawabnya masih tetap berada di mendapat nafkah lajang, dari karena suami dan terkadang terkena potongan pajak, dan pundak perempuan. Akibatnya mereka mengalami beban yang berlipat ganda. Masih sedikitnya jumlah keterwakilan Demikianlah pendikotomian laki- perempuan dalam dunia politik (anggota laki legislative dan eksekutif ). hubungan gender dan perempuan berdasarkan nyata sekali telah mendatangkan ketidakadilan gender bagi e. perempuan yang termanifestasi dalam Beban Ganda Beban ganda (double burden) berbagai wujud dan bentuknya. Karena artinya beban pekerjaan yang diterima diskriminasi salah satu jenis kelamin lebih banyak diharuskan untuk patuh pada kodrat–nya dibandingkan yang telah ditentukan oleh masyarakat jenis kelamin lainnya. gender perempuan Peran reproduksi perempuan seringkali untuknya. dianggap peran yang statis dan permanen. perempuan harus menerima stereotype Tugas dan tanggung jawab perempuan yang dilekatkan pada dirinya yaitu bahwa yang berat dan terus menerus. Misalnya, perempuan seorang emosional suami perempuan (seks), selain itu dan diskriminasi irrasional, sebagainya pula lemah, sehingga melahirkan, kedudukannya pun selalu subordinat menyusui, juga harus menjaga rumah. terhadap laki-laki, tidak dianggap penting Disamping itu, kadang ia juga ikut bahkan tidak dianggap sejajar dengan mencari nafkah (di rumah), dimana hal laki-laki, tersebut tidak berarti menghilangkan diasumsikan tugas diatas. menggantungkan Walaupun sudah ada peningkatan jumlah kepada laki-laki. dan hamil, melayani Karena tanggung jawab sehingga perempuan harus diri dan selalu hidupnya perempuan yang bekerja di wilayah publik, namun tidak diiringi dengan berkurangnya beban mereka di wilayah domestik. Upaya dilakukan mensubstitusikan maksimal mereka pekerjaan yang adalah tersebut kepada perempuan lain, seperti pembantu 186 | Penutup Pembedaan antara kata gender dan kata seks (jenis kelamin), merupakan langkah awal untuk memahami konsep gender dan persoalan yang dialami kaum perempuan yang disebabkan oleh MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012 perbedaan gender (gender differences) Masalah-Masalah dan Semarang : UNDIP ketidakadilan gender (gender inequalities), karena secara mendasar Barlah, Asma, Hukum 2007, gender berbeda dengan jenis kelamin Membebaskan biologis. Seks (jenis kelamin) merupakan Yogyakarta : Mizan Vol. Cara 1, Quran Perempuan, pemberian atau ketentuan Tuhan (kodrat). Ridjal, Fauzie dkk.(editor), 1993, Dinamika Alat-alat tersebut secara biologis melekat Gerakan Perempuan di Indonesial, pada Yogyakarta manusia jenis laki-laki dan perempuan, artinya alat-alat tersebut tidak bisa dipertukarkan dan secara permanen tidak berubah. Yogya, Echols, Jhon M dan Hasan Shadily, 1997, Sedangkan Kamus Bahasa Inggris, Jakarta : konsep gender (jenis kelamin sosial) adalah suatu sifat yang melekat pada : PT Tiara Wacana Gramedia Mosse, Julia Cleves, 1996, Gender dan kaum laki-laki maupun perempuan yang Pembangunan, Yogyakarta : Pustaka dikonstruksi Pelajar, secara sosial maupun kultural. Dalam khazanah pengetahuan Sahlin, Marshall dalam Ashadi Siregar, tentang gender terdapat banyak teori yang 2006, berkembang dan dijadikan rujukan dalam Gender Atas Majalah Wanita Di menganalisis Indonesia, Yogyakarta : Fisipol UGM Teori-teori permasalahan yang gender. dimaksud adalah Analsis Dengan Faqih, Mansour, 2006, Analisis Gender dan nurture, nature, equilibrium, adaptasi Transformasi Sosial, awal, Pustaka Pelajar teknik lingkungan, struktural, struktural-fungsional, dan teori konflik gender tersebut diharapkan Yogyakarta : Walby, Silvia, 1998, Theorizing Patriarchy, Newyork : Oxford Blackwell sosial. Dengan pemahaman konsep dan teori Prespektif Schegel, diambil dalam Ratna Saptari dan etidakadilan gender bisa diminimalisir. Brigitte Holzner, 1997, Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial, Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti DAFTAR PUSTAKA Reni, Anastasia, 2009, “Rekonstruksi Baidawi, Zakiyudin, 1997, Wacana Teologi Kelembagaan Penanganan Korban Feminis, Yogyakarta : Pustaka Pelajar Kekerasan Dalam Rumah Tangga Yang Berkeadilan Rektoaktif”, Jurnal Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati) | 187 Internet : (diakses pada Kamis, 12 April 2012 Sejarah dan Pengertian Gender [online] pukul 22.05 WIB) http://blog.konsultasiskripsi.org/2011/06/sejarah-danpengertian-gender-gender.html 188 | MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012