MENDUDUKAN WACANA GENDER - e

advertisement
MENDUDUKAN WACANA GENDER
(Dari Kesalahpahaman Menuju Pemahaman)
Susi Indrayati
Pengiat dan Pemerhati Gender Di Bekasi
[email protected]
Abstract: Departing from the public misunderstanding of the concept is identical to the
female gender, the study intends seats the gender discourse (concepts and theories) that
misunderstanding into understanding. To understand the concept of gender would not be
separated from an understanding of the concept of sex, because it will cause an error in
the
understanding
of
gender
inequality
such
as
stereotyping,
discrimination,
subordination, marginalization, and the double burden of violence against women. Gender
theory becomes important for an operation in this context, as in the context of
understanding the reality of seats the history and thought that from experts and Kulture
tersebutlah gender discourse was born and of course to provide a deeper understanding of
the extremities in order not to get caught up in the flow of the ideology or gender.
Keywords : Gender, Understanding, Justice of gender
Abstrak: Berangkat dari kesalahpahaman umum tentang konsep yang diidentikan dengan
jenis kelamin perempuan, tulisan ini bermaksud mendudukkan wacana gender (konsep dan
teori) dari sebuah kesalahpahaman menjadi sebuah pemahaman. Memahami konsep
gender, saesungguhnya tidak akan lepas dari pemahaman tentang konsep seks, karena akan
menyebabkan kesalahan dalam memahami ketidakadilan gender seperti stereotip,
diskriminasi, subordinasi, marginalisasi, dan beban ganda kekerasan terhadap perempuan.
Teori gender menjadi penting dalam konteks ini, seperti dalam konteks memahami realitas
sejarah agar tidak terjebak dalam aliran ideologi gender yang keliru.
Kata Kunci: Gender, Konsep, Teori, Pemahaman dan Keadilan Gender
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
| 169
mengolok-ngolok
Pendahuluan
Kajian
ini
tidak
hendak
meskipun
dengan
gurauan. Saya akhirnya berfikir, apa yang
memberikan wacana gender baru dalam
salah
konsep dan teori, dan juga tidak hendak
negarakah?, agamakah? Atau yang lain?.
merekontruksi sebuah konsep dan teori
Tapi saya tentu tidak akan ekstrim
tentang gender, akan tetapi tidak lebih dari
menyalahkan kultur, agama dan/ atau
sekedar
kesalahpahaman
negara dalam hal ini, karena terlalu fatal
terhadap konsep dan teori yang selama ini
dan serius ketika pembahasan ini saya
melingkupi realitas pemahaman tentang
arahkan ke sana. Tanpa menyangkutkan
wacana gender itu sendiri.
beberapa komponen tersebut, akhirnya
mendudukan
belakang
dari
realitas
Berlatar
beberapa
saya
dari
itu
semua,
mendapatkan
kulturkah?,
jawaban
bahwa
masyarakat yang belum memahami, alih-
ternyata selama ini hal tersebut terjadi
alih salah paham tentang teori dan konsep
karena hanya kesalahpahaman saja dari
gender
beberapa orang
yang
mengidentikan
gender
dengan perempuan, maka kajian ini ingin
mendudukan
kesalahpahaman
yang belum paham
tentang wacana gender.
Berangkat
tersebut
dari
relaitas
dan
menuju pemahaman yang benar atau
pengalaman tersebut maka, dalam kajian
paling tidak tepat
ini saya ingin mendudukan wacana gender
menurut teori dan
agar
konsepnya.
kesalahpahaman
bisa
merubah
Sering sebagai aktifis atau pegiat
menjadi pemahaman dan semua orang
kesetaraan gender, saya dan teman–teman
tidak lagi mengindentikan bahwa gender
mendapatkan cemooh dari orang-orang
adalah perempuan.
disekeliling saya
yang tidak paham
tentang gender dengan menyebut atau
Pembahasan
mengatakan atau lebih tepat dengan
A. Wacana Gender
mengolok-ngolok saya dengan sebutan
1. Konsep Gender Dan Seks
ada
gender
Beberapa tahun terakhir, gender
datang-gender datang. Pengalaman saya
menjadi satu kajian keilmuan tersendiri
ini ternyata tidak sendirian, karena ketika
yang mampu melakukan kajian analisa
saya bertemu dengan teman-teman sesama
atas
pegiat gender dalam berbagai forum,
kehidupan
mereka juga mengalami hal yang sama,
demikian banyak sekali kesalahpahaman
mendapat sebutan gender dengan nada
dalam masyarakat menyangkut apa itu
170 |
gender-ada
gender
atau
berbagai
kasus
permasalahan
bermasyarakat.
Meskipun
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
gender. Gender menjadi identik dengan
Berbeda dengan seks, dalam gender sifat
perjuangan kaum perempuan. Pemahaman
yang melekat pada manusia dapat ditukar,
gender menjadi lebih sempit kepada
maksudnya laki-laki dapat bersifat seperti
pengertian seks (jenis kelamin) semata
perempuan,
padahal
satu
perempuan dapat bersifat seperti laki-laki.
pengertian dan pemahaman yang lebih
Jadi konsep gender dapat pula diartikan
luas dari hanya sekedar pengertian seks
sebagai
(jenis
Pembedaan
dipertukarkan antara sifat laki-laki dan
antara kata gender dan kata seks (jenis
perempuan, yang bisa berubah dari waktu
kelamin), merupakan langkah awal untuk
ke waktu, serta berbeda dari tempat ke
memahami konsep gender dan persoalan
tempat lainnya, maupun berbeda dari
yang dialami kaum perempuan yang
suatu kelas ke kelas lainnya.
gender
kelamin)
mempunyai
tersebut.
dan
juga
semua
sebaliknya
hal
yang
dapat
disebabkan oleh perbedaan gender (gender
Seorang ahli antropologi, Alice
differences) dan ketidakadilan gender
Schlegel, menggunakan istilah gender
(gender
meaning
inequalities),
karena
secara
(pengartian
gender)
yang
mendasar gender berbeda dengan jenis
mempunyai arti serupa dengan ideologi
kelamin biologis. Seks (jenis kelamin)
gender, yaitu bagaimana kedua jenis
merupakan pemberian atau ketentuan
kelamin
Tuhan (kodrat). Alat-alat tersebut secara
diharapkan
biologis melekat pada manusia jenis laki-
Menurutnya pengartian gender ini bisa
laki dan perempuan, artinya alat-alat
dibedakan dalam pengartian umum dan
tersebut tidak bisa dipertukarkan dan
pengartian
secara permanen tidak berubah.
adalah
Sedangkan konsep gender adalah
dipersepsikan,
untuk
khusus.
dinilai,
bertingkah
Pengertian
bagaimana
laki-laki
dan
laku.
umum
dan
perempuan didefinisikan dalam arti yang
suatu sifat yang melekat pada kaum laki-
abstrak,
laki maupun perempuan yang dikonstruksi
diberikan pada mereka atas dasar jenis
secara sosial maupun kultural (Fakih,
kelamin mereka. Sedangkan pengertian
1996
khusus
:
6).
menggambarkan
Julia
Cleves
gender
Mosse
yaitu
adalah
ciri-ciri
khusus
pendefinisian
yang
gender
sebagai
menurut lokasi tertentu dalam struktur
seperangkat peran, seperti halnya kostum
sosial atau dalam bidang kegiatan tertentu
dan topeng dalam teater, menyampaikan
(Schlegel, 1997 :196).
kepada orang lain bahwa kita adalah
feminin atau maskulin (Mosse, 1996 : 3).
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
Adapun sejarah perbedaan gender
terjadi
melalui
proses
yang
sangat
| 171
panjang,
antara
disosialisasikan,
lain
dibentuk,
diperkuat,
bahkan
berarti
jenis
atau
tipe. Dalam
perjalanannya istilah ini dalam Bahasa
dikonstruksi secara sosial melalui ajaran
Inggris
agama
sehingga
Menurut bahasa kata gender diartikan
dianggap
sebagai kelompok kata yang mempunyai
dan dipahami sebagai kodrat laki-laki dan
sifat maskulin, feminism atau tanpa
kodrat perempuan. Perbedaan gender
keduanya, netral (Mosse, 1996 :23).
adalah perbedaan simbolis atau sosial
Dengan
yang berpangkal pada perbedaan seks,
kesalahpahaman maka konsep gender
tetapi perbedaan gender tidak selalu
pertama kali harus dibedakan dari konsep
bertumpu
seks atau jenis kelamin secara biologis.
maupun
negara,
perbedaan-perbedaan
pada
gender
perbedaan
biologis.
berkembang
demikian
menjadi
untuk
gender.
mengurangi
Misalnya, fungsi mengasuh anak dan
Pengertian seks atau jenis kelamin
pengurusan rumah tangga tidak selalu
secara biologis merupakan pensifatan atau
dikerjakan oleh perempuan atau ibu.
pembagian dua jenis kelamin manusia
Bahkan seringkali perempuan aktif dalam
yang ditentukan secara biologis, bersifat
pekerjaan yang pada masyarakat Barat
permanen
digolongkan sebagai pekerjaan laki-laki.
antara laki-laki dan perempuan), dibawa
Oleh karena jenis pekerjaan tersebut dapat
sejak lahir dan merupakan pemberian
dipertukarkan dan tidak bersifat universal,
Tuhan; sebagai seorang laki-laki atau
apa yang sering disebut sebagai kodrat
seorang perempuan. Melalui penentuan
perempuan”dalam kasus mendidik anak
jenis kelamin secara biologis ini maka
dan
dikatakan bahwa seseorang akan disebut
mengatur
rumah
tangga,
sesungguhnya adalah gender.
(tidak
dapat
dipertukarkan
berjenis kelamin laki-laki jika ia memiliki
Lebih lanjut, dibandingkan istilah
penis,
jakun,
kumis,
janggut,
dan
sex, maka istilah gender bisa dikatakan
memproduksi
muncul belakangan. Kata sex berasal dari
seseorang
bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin.
perempuan jika ia mempunyai vagina dan
Dalam
sex
rahim sebagai alat reproduksi, memiliki
memiliki arti ciri-ciri yang membedakan
alat untuk menyusui (payudara) dan
antar
mengalami
kamus
jenis
perempuan
dikatakan
kelamin
yang
bahwa
laki-laki
bersifat
dan
sperma.
disebut
Sementara
berjenis
kehamilan
dan
kelamin
proses
biologis.
melahirkan. Ciri-ciri secara biologis ini
Sementara itu gender (Echols, 1997 : 143)
sama di semua tempat, di semua budaya
itu berasal dari bahasa latin genus yang
172 |
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
dari waktu ke waktu dan tidak dapat
dipertukarkan satu sama lain.
Di
dalam
Women’s
Studies
Encylopedia dijelaskan bahwa gender
Sementara itu, gender adalah sifat
adalah
suatu
konsep
cultural
yang
dan perilaku yang dilekatkan pada laki-
berupaya
laki dan perempuan yang dibentuk secara
(distinction) dalam hal peran, perilaku,
sosial maupun budaya. Menurut Ilmu
mentalitas dan karakter emosional antara
Sosiologi dan Antropologi, Gender itu
laki-laki
sendiri adalah perilaku atau pembagian
berkembang
peran antara laki-laki dan perempuan yang
(Baidawi, 1997 : vii). Dengan demikian
sudah dikonstruksikan atau dibentuk di
gender
masyarakat tertentu dan pada masa waktu
dibentuk
tertentu pula.
Dengan kata lain basis
ataupun tingkah laku yang diproses
gender adalah konstruksi social atau
pembentukannya di masyarakat itu terjadi
bentukan masyarakat itu sendiri. Mosse
pembentukan
mengatakan bahwa gender adalah sebuah
misalnya perempuan itu harus lemah
istilah yang menunjukkan pembagian
lembut,
peran
penyayang,
social
antara
laki-laki
dan
membuat
atau
perempuan
di
dalam
bukanlah
oleh
perbedaan
kodrat
manusia.
yang
emosional,
sebagai
yang
masyarakat
karena
Dari
itu
peran
mengharuskan
cantik,
sabar,
pengasuh
anak,
perempuan dan ini mengacu kepada
pengurus rumah dan lain-lain. Sedangkan
pemberian cirri emosional dan psikologis
laki-laki harus kuat, rasional, wibawa,
yang diharapkan oleh budaya tertentu
perkasa (macho), pencari nafkah dan lain-
disesuaikan dengan fisik laki-laki dan
lain. Maka terjadilah ketidakadilan dalam
perempuan. Adapun istilah sex mengacu
kesetaraan peran ini.Sementara itu dalam
kepada perbedaan secara bilogis dan
tafsir resmi WHO maka gender diartikan
anatomis antara laki-laki dan perempuan
sebagai perbedaan status dan peran antara
(Mosse, 1996 : 25). Sementara itu Joan
perempuan dan laki-laki yang dibentuk
Scoot, memberikan arti gender sebagai a
oleh masyarakat sesuai dengan nilai
constitutive element of social relationships
budaya yang berlaku dalam periode waktu
based on perceived differences between
tertentu. Diantara perbedaan seks dan
the
gender dapat diragaan sebagai berikut:
sexes,
and…a
primary
way
of
signifying relationships of power (Reni,
2009 : 221).
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
| 173
Tabel 1. Perbedaan Seks dan Gender
Sumber
Seks
Gender
Sumber pembeda
Tuhan
Manusia (Masyarakat)
Visi dan misi
Kesetaraan
Kebiasaan
Unsur pembeda
Biologis (alat reproduksi)
Kebudayaan (tingkah laku)
Sifat
Kodrta, tertentu, tidak dapat Harkat,
dipertukarkan
Dampak
martabat
dapat
dipertukarkan
Terciptanya
nilai-nilai, Terciptanya
norma-norma
kesempurnaan, kenikmatan, ketentuan tentang pantas atau tidak
kedamaian
dll
sehingga pantas.
Laki-laki
menguntungkan kedua belah pemimpin,
pihak
pantas
perempuan
jadi
pantas
dipimpin dll sering merugikan
salah satu pihak kebetulan adalah
perempuan
Keberlakuan
Sepanjang masa, dimana saja Dapat
berubah,
musiman
dan
tidak mengenal pembedaan berbeda antara kelas
kelas
Dari tabel di atas, maka dapat
diketahui
bahwa
gender
bisa
perempuan. Demikian juga sebaliknya
seseorang
dengan
jenis
kelamin
dipertukarkan satu sama lain, gender bisa
perempuan bisa saja bertubuh kuat, besar
berubah dan berbeda dari waktu ke
pintar dan bisa mengerjakan perkerjaan-
waktu, di suatu daerah dan daerah yang
pekerjaan yang selama ini dianggap
lainnya. Oleh karena itulah, identifikasi
maskulin dan dianggap sebagai wilayah
seseorang
kekuasaan kaum laki-laki.
dengan
menggunakan
perspektif
gender
bersifat
Dalam upaya mengubah perilaku
universal.
Seseorang
jenis
seseorang terhadap pemahaman gender,
kelamin laki-laki mungkin saja bersifat
ada beberapa istilah yang perlu diketahui,
keibuan dan lemah lembut sehingga
antara lain:
dimungkinkan
a. Buta Gender (gender blind), yaitu
mengerjakan
pula
tidaklah
dengan
bagi
pekerjaan
dia
rumah
untuk
dan
kondisi/keadaan
seseorang
pekerjaan-pekerjaan lain yang selama ini
tidak
dianggap
pengertian/konsep gender karena ada
174 |
sebagai
pekerjaan
kaum
memahami
yang
tentang
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
perbedaan kepentingan laki-laki dan
belum ada sampai saat ini, sebab
perempuan.
pembedaan
b. Sadar Gender (gender awareness),
yaitu
kondisi/keadaan
laki-laki
dan
perempuan
berlandaskan hubungan gender dimaknai
seseorang
secara berbeda dari satu tempat ke tempat
yang sudah menyadari kesamaan hak
lain, dari satu budaya ke budaya lain dan
dan kewajiban antara perempuan dan
dari waktu ke waktu. Perbedaan fungsi
laki-laki.
dan peran antara laki-laki dan perempuan
c. Peka/Sensitif
Gender
sensitive),yaitu
(gender
kemampuan
itu
tidak
ditentukan
karena
antar
dan
keduanya terdapat perbedaan biologis
kepekaan seseorang dalam melihat
atau kodrat, tetapi dibedakan atau dipilih-
dan menilai hasil pembangunan dan
pilah menurut kedudukan, fungsi dan
aspek
peranannya
kehidupan
perspektif
lainnya
gender
dari
(disesuaikan
lain
laki-laki dan perempuan).
pemaparan
yaitu
kemampuan
memandang
seseorang
suatu
keadaan
berdasarkan perspektif gender.
e. Peduli/Responsif
Gender
dalam
berbagai bidang kehidupan. Pemahaman
kepentingan yang berbeda antara
d. Mawas Gender (gender perspective),
masing-masing
antara
seks
di
dan
atas,
gender
adalah
dari
adanya
kesamaan antara gender dan seks yaitu
sama-sama
bermakna
jenis kelamin.
Akan tetapi kalau gender adalah jenis
kelamin sosial dimana perbedaan peran
(gender
antara laki-laki dan perempuan yang
yaitu
dikontruksi oleh masyarakat. Sedangkan
atau
seks adalah jenis kelamin biologis dan
kondisi yang sudah dilakukan dengan
merupakan kodrat sehingga tidak bisa
memperhitungkan kepentingan kedua
dipertukar peran antara laki-laki dan
jenis kelamin.
perempuan. Berangkat dari pemahaman
concern/responcive),
kebijakan/program/kegiatan
bahwa gender adalah jenis kelamin
Paparan
di
atas
secara
jelas
(sosial) , maka gender tidak identik
menunjukkan bahwa gender merupakan
dengan jenis kelamin (sosial) perempuan,
suatu istilah yang dikonstruksi secara
melainkan juga berjenis kelamin ( sosial)
sosial dan kultural untuk jangka waktu
laki-laki.
yang lama, yang disosialisasikan secara
turun temurun,
maka pengertian yang
baku tentang konsep gender ini pun
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
| 175
feminis) yang cenderung mengejar
2. Teori Gender
Dalam
khazanah
pengetahuan
kesamaan
atau
fifty-fifty
yang
tentang gender terdapat banyak teori yang
kemudian dikenal dengan istilah
berkembang dan dijadikan rujukan dalam
kesamaan
menganalisis
gender.
equality). Perjuangan tersebut sulit
adalah
dicapai karena berbagai hambatan,
Teori-teori
permasalahan
yang
dimaksud
kuantitas
nurture, nature, equilibrium, adaptasi
baik
awal,
struktural,
budaya. Karena itu, aliran nurture
struktural-fungsional, dan teori konflik
melahirkan paham sosial konflik
sosial.
yang
teknik
Teori
lingkungan,
nurture,
nature,
dan
dari
nilai
(perfect
agama
maupun
memperjuangkan
kesamaan
equilibrium merupakan teori awal tentang
proporsional dalam segala aktivitas
gender. Namun dalam perkembangan
masyarakat
selanjutnya,
manajer,
seiring
dengan
seperti
menteri,
di
tingkatan
militer,
DPR,
perkembangan isu gender, bermunculan
partai politik, dan bidang lainnya.
teori-teori lain sebagaimana disebutkan di
Untuk mencapai tujuan tersebut,
atas.
dibuatlah program khusus (affirmatif
action) guna memberikan peluang
bagi pemberdayaan perempuan yang
a. Teori Nurture
Menurut teori nurture, adanya
kadangkala
berakibat
timbulnya
perbedaan perempuan dan laki-laki
reaksi negatif dari kaum laki-laki
pada
karena apriori terhadap perjuangan
hakikatnya
adalah
hasil
konstruksi sosial budaya sehingga
tersebut.
menghasilkan peran dan tugas yang
berbeda.
Perbedaan
tersebut
b. Teori Nature
selalu
Menurut teori nature, adanya
tertinggal dan terabaikan peran dan
perbedaan perempuandan laki-laki
konstribusinya
adalah
menyebabkan
perempuan
dalam
berkeluarga,
hidup
kodrat
sehingga
tidak
bermasyarakat,
dapatberubah dan bersifat universal.
berbangsa,
dan
bernegara.
Perbedaan biologis ini memberikan
Perjuangan
untuk
persamaan
indikasi
dan
dipelopori oleh orangorang yang
diantara
konsen memperjuangkan kesetaraan
memiliki
perempuan
berbeda. Manusia, baik perempuan
176 |
dan
laki-laki
(kaum
implikasi
bahwa
kedua
jenis
tersebut
peran
dantugas
yang
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
maupun
laki-laki,
memiliki
kompromistis yang dikenal dengan
perbedaan
kodrat
sesuai
dengan
keseimbangan
fungsinya
masing-masing.
Dalam
menekankan pada konsepkemitraan
kehidupan sosial, ada pembagian
dan keharmonisan dalam hubungan
tugas (division of labour), begitu
antara
pula
Pandangan
dalam
kehidupan
keluarga
(equilibrium)
perempuan
mempertentangkan
kapal
perempuan
oleh
dua
laki-laki.
ini
karena tidaklah mungkin sebuah
dikomandani
dan
dan
yang
tidak
antara
kaum
laki-laki
karena
nakhoda. Talcott Persons dan Bales
keduanya
(1979) berpendapat bahwa keluarga
dalamkemitraan dan keharmonisan
adalah sebagai unit sosial yang
dalam
memberikan perbedaan peran suami
bermasyarakat,
dan isteri untuk saling melengkapi
Karenaitu, penerapan kesetaraan dan
dan saling membantu satu sama lain.
keadilan
Keharmonisan hidup hanya dapat
memperhatikan masalah kontekstual
diciptakan bila terjadi pembagian
(yang ada padatempat dan waktu
peran dan tugas yang serasi antara
tertentu)
perempuan dan laki-laki, dan hal ini
situasi/keadaan), bukan berdasarkan
dimulai sejak dini melalui pola
perhitungan
pendidikan dan pengasuhan anak
(jumlah/quota) dan tidak bersifat
dalam
universal.
keluarga.
melahirkan
Aliran
paham
ini
asal
demokratis
dilakukan
berkeluarga,
dan
berbangsa.
gender
dan
harus
situasional
secara
(sesuai
matematis
d. Teori Adaptasi Awal
secara
dilandasi
Teori
Adaptasi
Awal
oleh
menyatakan bahwa adaptasi awal
antara
manusia merupakan dasar pembagian
suami-isteri dalam keluarga, atau
kerja secara seksual. Teori adaptasi
antara
awal dibangun berdasarkan asumsi
kesepakatan
dan
kehidupan
bekerjasama
struktural
fungsional yang menerima perbedaan
peran,
harus
(komitmen)
perempuan
dan
laki-laki
dalam kehidupan masyarakat.
sebagai berikut: 1). Berburu sangat
penting bagi kelangsungan hidup
nenek moyang kita; 2). Laki-lakilah
c. Teori Equilibrium
Disamping
tersebut,
kedua
terdapat
aliran
paham
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
yang
hampir
kegiatan
selalu
melakukan
berburu;3).
Perempuan
| 177
tergantung
pada
laki-laki
untuk
daripada laki-laki. Dengan demikian
memperoleh daging; 4). Laki-laki
status relatif perempuan tergantung
berbagi daging buruannya terutama
pada derajat keterlibatan mereka
dengan
dalam arena publik dan partisipasi
istri-istrinya
anaknya
dan;
5).
dan
anak-
Sekali
pola
laki-laki
dalam
arena
domestik.
pembagian peran berdasarkan jenis
Kelompok lain dari teori stuktural
kelamin ini terbentuk, dia tidak
berpendapat
berubah hingga sekarang.
perempuan itu struktural, akan tetapi
bahwa
subordinasi
ia berakar pada pembagian kerja
berdasarkan gender. Pembagian kerja
e. Teori Teknik Lingkungan
Teori
teknik-lingkungan
ini bersumber pada asosiasi simbolik
didasarkan pada apa yang dianggap
yang universal antara perempuan
sebagai
dengan alam dan laki-laki dengan
hukum
alam,
yaitu
kelangkaan sumber daya dan tekanan
budaya.
penduduk. Teori ini menjelaskan
bahwa
upaya
pertumbuhan
untuk
mengontrol
penduduk
g. Teori Struktural-Fungsional
telah
Teori fungsional didefinisikan
menjadi masalah sejak dulu. Dalam
sangat
konteks ini, subordinasi perempuan
Integrasi antar hubungan yang serasi
berakar
dan
pada
peran
reproduktif
mereka.
mementingkan
konsensus.
Teori
kestabilan,
ini
yang
mengambil masyarakat sebagai suatu
sistem. Oleh karenaa itu harmoni dan
integrasi
f. Teori Struktural.
Serangkaian
teori
dipandang
sebagai
yang
fungsional, bernilai tinggi dan harus
dikelompokkan dalam kategori teori
ditegakan, sedangkan konflik harus
struktural
dibangun
berdasarkan
dihindari.
asumsi
bahwa
subordinasi
menekan
Memberikan
pada
teori
ini
keteraturan-
perempuan adalah kultural sekaligus
keteraturan
universal. Salah satu kelompok teori
sistematis dan mengabaikan konflik
yang masuk golongan struktural ini
yang akan terjadi. Dalam proses
beranggapan
perempuan
lebih lanjut teoripun berkembang
mempunyai status yang lebih rendah
sejalan dengan perkembangan zaman
dan
dan perkembangan para pengikutnya.
178 |
otoritas
bahwa
yang
lebih
sedikit
yang
disusun
secara
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
Konsep gender, menurut teori ini
stratifikasi peran gender ditentukan
dibentuk
oleh jenis kelamin (sex). Kritik
menurut
pembangunan
pembagian
karakteristik
dan
terhadap
aliran
tersebut
bahwa
fungsi masing-masing laki-laki atau
struktur keluarga kecil yang menjadi
perempuan secara dikotomi agar
ciri
tercipta keharmonisan antara laki-
menyebabkan
laki
masyarakat. Jika dulu tugas dan
dan
perempuan.
Teori
ini
khas
keluarga
modern
perubahan
dalam
merupakan awal dari teori yang
tanggung
menentang Konflik. Berbeda dengan
dipikul bersama-sama, dewasa ini
teori
fungsi tersebut tidak selalu dapat
konflik
yang
berpendapat
bahwa konflik adalah salah satu jalan
jawab
keluarga
besar
dilakukan.
untuk mencapai sebuah tujuan.
Hilary M. Lips dan S. A.
h. Teori Konflik Sosial
Shield membedakan teori strukturalis
dan
teori
fungsionalis.
Teori
Teori
dengan
konflik
teori
diidentikkan
marxis
karena
strukturalis condong ke sosiologi,
bersumber pada tulisan dan pikiran
sedangkan teori fungsionalis lebih
Karl
condong
namun
perubahan sosial, terjadi melalui
keduanya mempunyai kesimpulan
proses dialektika. Teori itu berasumsi
yang
ke
sama.
hubungan
psikologis
Dalam
antara
perempuan
Marx.
Menurut
teori
itu,
teori
itu,
bahwa dalam susunan masyarakat
laki-laki
dan
terdapat beberapa kelas yang saling
lebih
merupakan
memperebutkan
pengaruh
dan
kelestarian, keharmonisan daripada
kekuasaan.
bentuk
nilai
melengkapi pendapat Marx bahwa
senantiasa bekerja dan berfungsi
perbedaan dan ketimpangan Gender
untuk menciptakan keseimbangan
tidak disebabkan oleh perbedaan
dalam masyarakat, misalnya laki-laki
jenis kelamin (biologis), akan tetapi
sebagi
merupakan divine creation. Engels
persaingan.
pemburu
Sistem
dan
perempuan
Friedrich
Engels,
sebagai peramu. Perempuan dengan
memandang
fungsi reproduksinya menuntut untuk
lebih bersikap egaliter karena ketika
berada
domestik.
itu belum dikenal adanya surplus
Sedangkan laki-laki pemegang peran
penghasilan. Mereka hidup secara
publik. Dalam masyarakat seperti itu,
nomaden sehingga belum dikenal
pada
peran
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
masyarakat
primitiv
| 179
adanya pemilikan secara pribadi.
tua, istri dengan suami, yunior
Rumah tangga dibangun atas peran
dengan senior dan sebagainya.
komunitas.
Perempuan
memiliki
peran dan kontribusi yang sama
dengan laki-laki.
Menyebabkan
Menurut
Marxisme,
penindasan perempuan dalam dunia
kapitalis
karena
keuntungan.
B. Kesalahpahaman Konsep Gender
mendatangkan
Pertama,
Ketidakadilan
Gender
Kesalahan pemahaman akan konsep
gender seringkali muncul, ketika konsep
eksploitasi
gender disamakan dengan konsep sex.
wanita dalam rumah tangga akan
Hal ini ditegaskan oleh Asma Barlah,
meningkatkan
meningkatkan
mengatakan inti dari ketidaksetaraan
produksi kerja laki-laki di pabrik-
gender adalah pencampur-adukan antara
pabrik.
Kedua,
yang
biologis (jenis kelamin) dan makna
terlibat
peran
menjadi
sosialnya (gender) (Barlah, 2007 : 54).
buruh murah, memungkinkan dapat
Orang sering memahami konsep gender
menekan biaya produksi, sehingga
yang merupakan rekayasa sosial budaya
perusahaan
diuntungkan.
sebagai kodrat, sebagai sesuatu hal yang
perempuan
sudah melekat pada diri seseorang, tidak
perempuan
produksi
lebih
Ketiga,
masuknya
sebagai
buruh
mengkondisikan
murah
dan
buruh-buruh
bisa diubah dan ditawar lagi.
Dampak lanjutan dari penyamaan
cadangan akan memperkuat posisi
makna
tawar pihak kapitalis, mengancam
melahirkan
solidaritas kaum buruh. Ketiga, hal
ketidakadilan
tersebut
dapat
mengakibatkan
akumulasi
kapital
mempercepat
ketimpangan
gender.
serta
Kondisi
perjuangan
ini
gender
kapitalis
menghadapi banyak perlawanan yang
(Fakih, 1996 : 87-88). Sedangkan
tidak saja datang dari kaum laki-laki yang
Dahrendarf dan Randall Collins tidak
merasa terancam hegemoni kekuasaannya
sepenuhnya sependapat dengan Marx
tapi juga datang dari kaum perempuan
dan Engels. Menurutnya konflik
sendiri yang tidak paham akan apa yang
tidak hanya terjadi pada perjuangan
sesungguhnya
pekerja kepada pemilik modal, tetapi
perjuangan gender itu. Padahal kodrat itu
juga
faktor
sendiri menurut Kamus Besar Bahasa
kesenjangan antara anak dan orang
Indonesia, antara lain berarti sifat asli;
180 |
disebabkan
bagi
atas istilah gender ini telah
oleh
dipermasalahkan
oleh
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
sifat bawaan. Dengan demikian gender
diperkuat bahkan dikonstruksi secara
yang dibentuk dan terbentuk sepanjang
social maupun cultural melalui ajaran
hidup seseorang oleh pranata-pranata
keagamaan
sosial budaya yang diwariskan secara
proses yang panjang, sosialisasi gender
turun temurun dari generasi ke generasi
tersebut
bukanlah
ketentuan
bukanlah
kodrat.
Marshall
maupun
akhirnya
negara.
Melalui
dianggap
sebagai
Tuhan-seolah-olah
bersifat
Sahlin berpendapat bahwa ketidakadilan
biologis yang tidak dapat diubah kembali,
gender
sehingga
merupakan
subordinasi
hal
perbedaan-perbedaan
gender
simbolik dibawah hal alamiah (Shalin,
dianggap sebagai kodrat laki-laki dan
1996 : 63).
kodrat perempuan. Hal ini terkadang
Dalam setiap masyarakat, kaum
menjadikan perempuan dianggap lebih
laki-laki dan perempuan memiliki peran
rendah
gender yang berbeda. Terdapat perbedaan
budaya yang telah terbentuk lama hampir
pekerjaan yang mereka lakukan dalam
sebagian besar peran yang ditempelkan
komunitasnya
maupun
pada perempuan adalah peran yang
kekuasaan mereka di dalam masyarakat
sifatnya lemah, kurang menantang dan
boleh jadi berbeda pula dan status
bersifat kedalam atau domestik. Dengan
maupun kekuasaan mereka di dalam
landasan bahwa setiap sifat biasanya
masyarakat boleh jadi berbeda pula.
melekat pada jenis kelamin tertentu
Perbedaan jalan perkembangan peran
sepanjang
gender dalam masyarakat disebabkan
dipertukarkan, maka sifat tersebut adalah
oleh berbagai macam faktor, mulai dari
hasil konstruksi masyarakat dan sama
lingkungan alam, hingga cerita dan mitos
sekali bukan kodrat (Faqih, 2006 : 9).
dan
status
yang digunakan untuk memecahkan teka
dibanding
laki-laki.
sifat-sifat
Bahkan
tersebut
bisa
Proses pembentukan yang diajarkan
teki perbedaan jenis kelamin, mengapa
secara
perbedaan itu terjadi dan bagaimana dua
(keluarga), masyarakat, bahkan lembaga
orang yang berlainan jenis kelamin dapat
pendidikan yang ada dengan sengaja atau
berhubungan baik satu dengan yang
tanpa
lainnya dan dengan sumber daya alam
(perilaku)
sekitarnya (Mosse, 1996 : 5)
sebagai sebuah ideology. Sesungguhnya
Terbentuknya
dikarenakan
antaranya
perbedaan
oleh
dibentuk,
banyak
gender
hal,
di
disosialisasikan,
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
turun-temurun
sengaja
oleh
orangtua
memberikan
yang
sehingga
peran
membuat
ideologi merupakan alat yang sangat
ampuh bagi suatu golongan yang kuat
untuk
melakukan
hegemoni
atas
| 181
golongan yang lain yakni yang lemah.
a.
Private
patriarkhi
(partiarkhi
Demikian pula dengan ideologi gender
domestic) yakni yang menekankan
yang berlaku dalam masyarakat bersistem
kerja dalam rumah tangga sebagai
partiarkhi.
steorotipe perempuan, dan;
Ideologi
partiarkhi
ini
merupakan alat yang sangat legitimet
b.
Public patriarkhi (patriarkhi public)
untuk mempertahankan relasi asimetris
yakni yang mensteorotipkan laki-laki
(tidak sepandan) antara laki-laki dan
sebagai pekerja disektor publik yang
perempuan.
sarat dengan karakter keras penuh
Kultur
patriarkhi
membentuk
tantangan (Walby, 1998 : 20).
perbedaan perilaku, status dan otoritas
Kuatnya cengkeraman patriarkhi
laki-laki dan pere patriarkhimpuan di
ini
masyarakat kemudian menjadi hirarki
banyak berada pada posisi marginal dan
gender. Perbedaan biologis antara laki-
sub ordinat dalam budaya kerja maskulin,
laki dan perempuan dianggap sebagai
karena posisi ini dibentuk oleh ideologi
awal pembentukan budaya patriarkhi.
patriarkhi yang meneguhkan perempuan
Masyarakat
menjadi
memandang
perbedaan
menyebabkan
perempuan
dominan
di
lebih
bidang
yang
biologis antara keduanya merupakan
memandang perempuan sebagai mahluk
status yang tidak setara, perempuan yang
lemah telah menjadi ideologi umum yang
tidak memiliki otot dipercayai sebagai
tidak hanya mempengaruhi masyarakat
alasan
meletakkan
awam tetapi juga menjadi cara pandang
perempuan pada posisi lemah. Laki-laki
negara dalam melihat serta menempatkan
dianggap memiliki fisik kuat. Tetapi
perempuan.
masyarakat
kekuatan fisik itu bukanlah sebuah factor
Gender
dan
peran
gender
penting dalam hubungan antara laki-laki
cenderung kurang menawarkan prestasi
dan perempuan.
di semua lingkup kehidupan, kurangnya
Walby
mengatakan
bahwa
kesempatan
terhadap
kepemilikan
partiarkhi merupakan sistem terstruktur
kekayaan
dan praktek social yang menempatkan
terhadap kekuasaan politik, pendidikan,
kaum
yang
kesehatan yang baik dan penghidupan
mendominasi, melakukan operasi dan
yang layak. Peran gender dikonstruksi
mengeksploitasi
dari tumpukan batu bata bangunan
laki-laki
sebagai
kaum
pihak
perempuan.
Sistem ini ada dalam dua bentuk yakni :
serta
asset-asset
lainnya,
biologis dasar di mana kita semua
dilahirkan, tetapi kelas, suku, warna kulit,
182 |
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
agama, kasta dan kebangsaan memiliki
melahirkan berbagai bentuk ketidakadilan
peran vital dalam memutuskan secara
gender, baik bagi laki-laki maupun
tepat tentang kesempatan hidup, apa yang
perempuan.
dimiliki perempuan dalam hubungannya
Persoalan
dengan laki-laki dengan latar belakang
perkembangannya
yang sama (Mosse, 1996 : 270).
persoalan
Dari paparan di atas maka dapat
bias
serius
gender
dalam
banyak
menjadi
karena
didalam
penerapannya telah melahirkan praktek-
disimpulkan bahwa kondisi perempuan
praktek
dalam atmosfer budaya diletakkan pada
inequalities)
posisi inferior. Perempuan tidak memiliki
dalam
peran penting dalam masyarakat dan
marginalisasi atau pemiskinan ekonomi,
menjadi
Secara
sub ordinasi atau anggapan tidak penting
singkatnya perempuan tidak diciptakan
dalam keptusan politik, pembentukan
sebagai
steorotif
kelompok
mahluk
menjadi
marginal.
inferior
inferior
tetapi
karena
dia
ketidakadilan
yang
berbagai
atau
(gender
termanifestasikan
bentuk
pelabelan
seperti
negative,
struktur
kekerasan, beban kerja lebih panjang dan
kekuasaan dalam masyarakat berada di
banyak serta sosialisasi ideologi nilai
tangan laki-laki. Masyarakat melihat
peran gender (Fakih, 2006 : 12).
segala hal termasuk perempuan dengan
kaca mata laki-laki.
Secara
biologis
Manifestasi ketidakadilan gender
ini tidak bisa dipisah-pisahkan, karena
laki-laki
dan
saling berkaitan dan berhubungan, saling
perempuan memang berbeda tetapi tidak
mempengaruhi
untuk dibeda-bedakan, tetapi semestinya
Manifestasi
perbedaan ini tidak dijadikan alasan
tersosialisasikan pada kaum laki-laki dan
untuk memberikan perlakuan berbeda-
perempuan secara mantap, yang lambat
beda di atara keduannya. Perbedaan peran
laut
dan
dan
terbiasa dan akhirnya menganggap peran
perempuan atau yang lebih tinggi dikenal
gender itu seolah-olah kodrat dan bukan
dengan perbedaan gender yang terjadi di
persoalan
masyarakat
suatu
Akibatnya lambat laun tercipalah suatu
perbedaan
struktur dan sistem ketidakadilan gender
mengakibatkan
yang diterima dan sudah tidak dapat lagi
fungsi
tidak
permasalahan
tersebut
antara
laki-laki
menjadi
sepanjang
tidak
ketidakadilan
menjadikan
dirasakan
ada
ternyata
Persoalan
ini
gender
telah
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
dialektis.
gender
perempuan
kemanusian
diskriminasi atau ketidakadilan. Namun
perbedaan
secara
sesuatu
yang
yang
bercampur
ini
menjadi
serius.
salah.
dengan
| 183
kepentingan kelas, itulah mengapa justru
emosional,
banyak kaum kelas menengah, terpelajar
mengambil
yang ingin mempertahankan sistem dan
Perempuan sebagai ibu rumah tangga dan
struktur tersebut.
pencari nafkah tambahan dan Laki-laki
Secara gamblang maka bentuk-
Perempuan
tidak
keputusan
bisa
penting,
sebagai pencari nafkah utama.
bentuk ketidakadilan gender yang sering
dialami oleh perempuan antara lain
b. Kekerasan
adalah sebagai berikut :
Kekerasan
(violence)
artinya
tindak kekerasan, baik fisik maupun non
fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis
a. Steorotipe Atau Pelabelan Negatif
Semua bentuk ketidakadilan gender
kelamin atau sebuah institusi keluarga,
diatas sebenarnya berpangkal pada satu
masyarakat atau negara terhadap jenis
sumber kekeliruan yang sama, yaitu
kelamin lainnya. Peran gender telah
stereotipe
dan
membedakan karakter perempuan dan
perempuan. Stereotipe itu sendiri berarti
laki-laki. Perempuan dianggap feminism
pemberian citra baku atau label/cap
dan laki-laki maskulin. Karakter ini
kepada seseorang atau kelompok yang
kemudian
didasarkan pada suatu anggapan yang
psikologis, seperti laki-laki dianggap
salah atau sesat. Pelabelan umumnya
gagah, kuat, berani dan sebagainya.
dilakukan dalam dua hubungan atau lebih
Sebaliknya perempuan dianggap lembut,
dan seringkali digunakan sebagai alasan
lemah,
untuk membenarkan suatu tindakan dari
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan
satu kelompok atas kelompok lainnya.
pembedaan
Pelabelan juga menunjukkan adanya
pembedaan karakter tersebut melahirkan
relasi kekuasaan yang timpang atau tidak
tindakan kekerasan. Dengan anggapan
seimbang
bahwa perempuan itu lemah, itu diartikan
gender
yang
laki-laki
bertujuan
untuk
mewujud
penurut
dalam
dan
itu.
ciri-ciri
sebagainya.
Namun
ternyata
menaklukkan atau menguasai pihak lain.
sebagai
Pelabelan negative juga dapat dilakukan
semena-mena,
atas dasar anggapan gender. Namun
kekerasan. Contohnya : Kekerasan fisik
seringkali pelabelan negative ditimpakan
maupun non fisik yang dilakukan oleh
kepada
suami terhadap isterinya di dalam rumah
perempuan.
Perempuan
digoda,
184 |
dianggap
Perempuan
Contohnya
cengeng,
tidak
:
suka
rasional,
tangga,
alasan
untuk
berupa
Pemukulan,
diperlakukan
tindakan
penyiksaan
dan
perkosaan yang mengakibatkan perasaan
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
tersiksa dan tertekan, Pelecehan seksual
menstruasi,
dan Eksploitasi seks terhadap perempuan
menyusui, dan perubahan dari sistem
dan pornografi.
pertanian
hamil,
melahirkan
tradisional
kepada
dan
sistem
pertanian modern dengan menggunakan
mesin-mesin traktor telah memarjinalkan
c. Marginalisasi
Marjinalisasi artinya suatu proses
peminggiran
akibat
kelamin
yang
perbedaan
pekerja perempuan.
jenis
mengakibatkan
d. Subordinasi
kemiskinan. Banyak cara yang dapat
Subordinasi
digunakan
untuk
artinya
:
suatu
memarjinalkan
penilaian atau anggapan bahwa suatu
seseorang atau kelompok. Salah satunya
peran yang dilakukan oleh satu jenis
adalah dengan menggunakan asumsi
kelamin lebih rendah dari yang lain.
gender.
Misalnya
anggapan
Telah diketahui, nilai-nilai yang berlaku
bahwa
perempuan
sebagai
di masyarakat, telah memisahkan dan
pencari nafkah tambahan, maka ketika
memilah-milah peran-peran gender, laki-
mereka bekerja diluar rumah (sector
laki dan perempuan. Perempuan dianggap
public),
dengan
bertanggung jawab dan memiliki peran
anggapan tersebut. Jika hal tersebut
dalam urusan domestik atau reproduksi,
terjadi,
telah
sementara laki-laki dalam urusan public
berlangsung proses pemiskinan dengan
atau produksi. Pertanyaannya adalah,
alasan gender. Contohnya : Guru TK,
apakah peran dan fungsi dalam urusan
perawat, pekerja konveksi, buruh pabrik,
domestic
pembantu rumah tangga dinilai sebagai
penghargaan yang sama dengan peran
pekerja rendah, sehingga berpengaruh
publik dan produksi? Jika jawabannya
pada tingkat gaji/upah yang diterima,
tidak sama, maka itu berarti peran dan
Masih banyaknya pekerja perempuan
fungsi
dipabrik yang rentan terhadap pemutusan
penghargaan
hubungan kerja (PHK) dikarenakan tidak
domestic dan reproduksi berbeda dengan
mempunyai
dari
peran publik dan reproduksi, sepanjang
perusahaan tempat bekerja karena alasan-
itu pula ketidakadilan masih berlangsung.
alasan gender, seperti sebagai pencari
Contohnya : Masih sedikitnya jumlah
nafkah tambahan, pekerja sambilan dan
perempuan yang bekerja pada posisi atau
juga alasan faktor reproduksinya, seperti
peran pengambil keputusan atau penentu
dengan
berfungsi
seringkali
maka
dinilai
sebenarnya
ikatan
formal
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
dan
reproduksi
publik
laki-laki.
sosial
mendapat
Sepanjang
terhadap
peran
| 185
kebijakan disbanding laki-laki, Dalam
rumah tangga atau anggota keluarga
pengupahan, perempuan yang menikah
perempuan lainnya. Namun demikian,
dianggap
sebagai
tanggung jawabnya masih tetap berada di
mendapat
nafkah
lajang,
dari
karena
suami
dan
terkadang terkena potongan pajak, dan
pundak perempuan. Akibatnya mereka
mengalami beban yang berlipat ganda.
Masih sedikitnya jumlah keterwakilan
Demikianlah pendikotomian laki-
perempuan dalam dunia politik (anggota
laki
legislative dan eksekutif ).
hubungan gender
dan
perempuan
berdasarkan
nyata sekali telah
mendatangkan ketidakadilan gender bagi
e.
perempuan yang termanifestasi dalam
Beban Ganda
Beban
ganda
(double
burden)
berbagai wujud dan bentuknya. Karena
artinya beban pekerjaan yang diterima
diskriminasi
salah satu jenis kelamin lebih banyak
diharuskan untuk patuh pada kodrat–nya
dibandingkan
yang telah ditentukan oleh masyarakat
jenis
kelamin
lainnya.
gender
perempuan
Peran reproduksi perempuan seringkali
untuknya.
dianggap peran yang statis dan permanen.
perempuan harus menerima stereotype
Tugas dan tanggung jawab perempuan
yang dilekatkan pada dirinya yaitu bahwa
yang berat dan terus menerus. Misalnya,
perempuan
seorang
emosional
suami
perempuan
(seks),
selain
itu
dan
diskriminasi
irrasional,
sebagainya
pula
lemah,
sehingga
melahirkan,
kedudukannya pun selalu subordinat
menyusui, juga harus menjaga rumah.
terhadap laki-laki, tidak dianggap penting
Disamping itu, kadang ia juga ikut
bahkan tidak dianggap sejajar dengan
mencari nafkah (di rumah), dimana hal
laki-laki,
tersebut tidak berarti menghilangkan
diasumsikan
tugas
diatas.
menggantungkan
Walaupun sudah ada peningkatan jumlah
kepada laki-laki.
dan
hamil,
melayani
Karena
tanggung
jawab
sehingga
perempuan
harus
diri
dan
selalu
hidupnya
perempuan yang bekerja di wilayah
publik, namun tidak diiringi dengan
berkurangnya beban mereka di wilayah
domestik.
Upaya
dilakukan
mensubstitusikan
maksimal
mereka
pekerjaan
yang
adalah
tersebut
kepada perempuan lain, seperti pembantu
186 |
Penutup
Pembedaan antara kata gender dan
kata seks (jenis kelamin), merupakan
langkah awal untuk memahami konsep
gender dan persoalan yang dialami kaum
perempuan
yang
disebabkan
oleh
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
perbedaan gender (gender differences)
Masalah-Masalah
dan
Semarang : UNDIP
ketidakadilan
gender
(gender
inequalities), karena secara mendasar
Barlah,
Asma,
Hukum
2007,
gender berbeda dengan jenis kelamin
Membebaskan
biologis. Seks (jenis kelamin) merupakan
Yogyakarta : Mizan
Vol.
Cara
1,
Quran
Perempuan,
pemberian atau ketentuan Tuhan (kodrat).
Ridjal, Fauzie dkk.(editor), 1993, Dinamika
Alat-alat tersebut secara biologis melekat
Gerakan Perempuan di Indonesial,
pada
Yogyakarta
manusia
jenis
laki-laki
dan
perempuan, artinya alat-alat tersebut
tidak bisa dipertukarkan dan secara
permanen
tidak
berubah.
Yogya,
Echols, Jhon M dan Hasan Shadily, 1997,
Sedangkan
Kamus Bahasa Inggris, Jakarta :
konsep gender (jenis kelamin sosial)
adalah suatu sifat yang melekat pada
: PT Tiara Wacana
Gramedia
Mosse, Julia Cleves, 1996,
Gender dan
kaum laki-laki maupun perempuan yang
Pembangunan, Yogyakarta : Pustaka
dikonstruksi
Pelajar,
secara
sosial
maupun
kultural. Dalam khazanah pengetahuan
Sahlin,
Marshall dalam Ashadi Siregar,
tentang gender terdapat banyak teori yang
2006,
berkembang dan dijadikan rujukan dalam
Gender Atas Majalah Wanita Di
menganalisis
Indonesia, Yogyakarta : Fisipol UGM
Teori-teori
permasalahan
yang
gender.
dimaksud
adalah
Analsis
Dengan
Faqih, Mansour, 2006, Analisis Gender dan
nurture, nature, equilibrium, adaptasi
Transformasi Sosial,
awal,
Pustaka Pelajar
teknik
lingkungan,
struktural,
struktural-fungsional, dan teori konflik
gender
tersebut
diharapkan
Yogyakarta :
Walby, Silvia, 1998, Theorizing Patriarchy,
Newyork : Oxford Blackwell
sosial. Dengan pemahaman konsep dan
teori
Prespektif
Schegel, diambil dalam Ratna Saptari dan
etidakadilan gender bisa diminimalisir.
Brigitte Holzner,
1997, Perempuan
Kerja dan Perubahan Sosial, Jakarta :
PT Pustaka Utama Grafiti
DAFTAR PUSTAKA
Reni, Anastasia, 2009,
“Rekonstruksi
Baidawi, Zakiyudin, 1997, Wacana Teologi
Kelembagaan Penanganan Korban
Feminis, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Yang Berkeadilan Rektoaktif”, Jurnal
Mendudukan Wacana Gender (Susi Indrayati)
| 187
Internet :
(diakses pada Kamis, 12 April 2012
Sejarah dan Pengertian Gender [online]
pukul 22.05 WIB)
http://blog.konsultasiskripsi.org/2011/06/sejarah-danpengertian-gender-gender.html
188 |
MUWÂZÂH, Volume. 4, Nomor. 2, Desember 2012
Download