MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI MANAJEMEN Created by : Dwi Ratna Hidayati, MP PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2014 PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Daftar Isi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pendahuluan Perilaku Biaya dan Aplikasinya Full Costing dan Variable Costing Rancangan Sistem : Harga Pokok Pesanan Rancangan Sistem : Harga Pokok Proses Rancangan Sistem : Harga Pokok Berbasis Aktivitas Angaran Perencanaan Laba Analisis Varian (Biaya Standard an Anggaran Fleksibel) PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab I PENDAHULUAN Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Dasar- Dasar Pemikiran Akuntansi Manajemen Tujuan Instruksional Khusus: 1. Mengetahui pemahaman dasar akuntansi Manajemen 2. Mampu membedakan akuntasi Manajemen dengan akuntansi keuangan 3. Mengetahui Peran Informasi akuntansi dan persaingan global 4. Hubungan Informasi akuntansi dengan struktur organisasi 5. Peran informasi akuntansi pada level manajemen UNTUK DISKUSI Buat dalam beberapa kelompok, kemudian: 1. Menganalisis komentar-komentar, diskusi internal kelompok selama 15 menit 2. Menuliskan hasil ke dalam lembaran untuk masing-masing kelompok 3. Brainstorming antar kelompok 4. Menulis dan mengumpulkan kesimpulan hasil diskusi secara individu dikumpulkan sebagai tiket masuk berikutnya Perhatikan komentar berikut dari berbagai individu : A. Manajer : “ Saya baru saja menerima permintaan untuk menentukan biaya produksi dari 3 jenis alat bor yang dirancang secara khusus. Persaingan yang dihadapi perusahaan sangat ketat. Dengan spesifikasi yang dijelaskan secara tertulis dan persaingan yang dihadapi. Saya ingin mengetahui berapa biaya perancangan, biaya manufaktur yang diharapkan serta biayabiaya terkait lainnya dan saya perlu mengetahui bahwa biaya-biaya tersebut dikalkulasi dengan tingkat akurasi yang tinggi. Dengan mengetahui biaya setiap pekerjaan saya dapat menentukan penawaran minimum yang akan menjamin pengembalian yang logis. B. Operator Lokal : “Saya yakin bahwa penggantian alat-alat yang terdapat pada mesin-mesin dan perancangan ulang proses pengasahan/penggosokan akan meningkatkan mutu dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin-mesin tersebut. Namun saya ingin mengetahui apakah jumlah unit rusak benar-benar turun dan berapa jumlahnya. Saya juga ingin tahu apakah daur produksi juga turun karena perubahan tersebut. Kemudian apakah perubahan ini mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan kita? Saya juga ingin mengetahui biaya sumber daya yang dipakai sebelum dan sesudah adanya perubahan untuk melihat apakah penghematan biaya benar-benar terjadi.” c. Manajer : Sulit dipercaya! Pekerjaan ini dianggarkan sebesar 100 juta. Nyatanya laporan terakhir menunjukkan angka 150 juta. Apa yang terjadi? Apakah harga bahan baku naik? Apakah kita menggunakan tenaga kerja lebih banyak dari yang seharusnya? Saya memerlukan laporan PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA yang menjelaskan biaya-biaya mana yang melebihi proyeksi dan saya memerlukan seseorang untuk menjelaskan mengapa hal ini terjadi? Lebih penting lagi, mengapa saya tidak diberitahu tentang bagaimana pekerjaan dilakukan? Untuk menyelesaikan ini diperlukan 2 bulan dan saya menerima laporan biaya terakhir lebih dari 2 minggu setelah pekerjaan itu selesai. Saya menginginkan laporan kemajuan pekerjaan dari waktu ke waktu. Mungkin kita dapat melakukan sesuatu untuk mengatasi kelebihan biaya sebelum biaya itu membengkak.” D. CEO : Keuntungan yang diperoleh semakin kecil karena ketatnya persaingan yang dihadapi. Wakil presiden pemasaran mengatakan bahwa kita dapat meningkatkan posisi keuangan perusahaan dengan mengurangi harga tiket. Ia mengatakan dengan mengurangi sebesar 20 % dan meningkatkan iklan secara bertahap Rp 500.000, kita dapat meningkatkan jumlah penumpang sebesar 20 %. Saya perlu memutuskan apakah harga dan peningkatan biaya iklan dan jumlah penumpang menguntungkan.” E. Manajer : Saya benar-benar kecewa terhadap kinerja ruang gawat darurat. Laporan kinerja terakhir tampak menunjukkan adanya penyimpangan dalam pengendalian biaya (cost control). Biaya actual untuk semua kategori biaya lebih tinggi dari yang dianggarkan. Selain itu, pendapatan yang diterima lebih rendah dari yang seharusnya mengingat jumlah pasien yang dirawat. Saya piker perlu bertemu dengan dministratur pembantu ruang gawat darurat.” F. Manajer : Kita harus segera memutuskan apakah akuisisi alat-alat pabrikasi robotic adalah keputusan terbaik atau sebaliknya. Ini merupakan keputusan penting yang melibatkan sejumlah modal dan implikasi jangka panjang terhadap jenis tenaga kerja yang dipekerjakan. Untuk pengambilan keputusan tersebut, para kontroler harus mengestimasikan biaya modal dan peningkatan arus kas setelah pajak yang akan diterima selama umur peralatan tersebut.. PERTANYAAN DISKUSI: 1. SIAPAKAH PENGGUNA INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN? 2. ANALISISLAH KEBUTUHAN AKUNTANSI MANAJEMEN PADA MASING-MASING KOMENTAR! 3. HARUSKAH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN MENYEDIAKAN INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN? 4. ORGANISASI APA YANG MEMBUTUHKAN AKUNTANSI MANAJEMEN? PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA RINGKASAN MATERI Apa itu Akuntansi Manajemen? Akuntansi Manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilan informasi keuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen. Fungsi-fungsi Manajemen Sebuah perusahaan akan berjalan dengan efektif dan efisien jika dikelola dengan cara yang tepat. Para pengelola perusahaan, yaitu dewan komisaris, dewan direktur,dan para manajer, tergabung ke dalam suatu kelompok yang disebut manajemen perusahaan. Manajemen inilah yang bertanggungjawab untuk menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses manajemen dilakukan melalui aktivitas-aktivitas berikut ini: 1. Perencanaan (planning). Manajemen organisasi menentukan tujuan serta mengidentifikasikan strategi dan metode untuk mencapai tujuan tersebut. 2. Pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian meliputi pengaturan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuan dan strategi yang ditetapkan, termasuk di dalamnya mengembangkan struktur perusahaan untuk membagi berbagai tanggungjawab,tugas dan wewenang pada masing-masing bagian. 3. Pengarahan dan Pemberian Motivasi (directing/leading). Proses ini melibatkan aktivitas operasional dari hari ke hari untuk menjaga kelancaran aktivitas organisasi, antara lain melalui pemberian tugas kepada karyawan, penyelesaian masalah rutin, penyelesaian konflik dan komunikasi efektif. 4. Pengendalian (controlling). Pengendalian berfungsi untuk memastikan tercapainya tujuan organisasi. Aktivitas manajerial ini memonitor implementasi suatu rencana dan melakukan tindakan koreksi yang diperlukan. Pengendalian biasanya dicapai dengan menggunakan umpan balik, yaitu informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi atau memperbaiki langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan rencana. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen. Informasi akuntansi manajemen membantu para manajer menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Manajer dan karyawan menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen dikelola dalam suatu sistem, yaitu sistem informasi akuntansi manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan output dengan menggunakan input dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus manajemen.Tidak ada suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari input atau proses, bahkan PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA ouput dari sistem informasi akuntansi manajemen. Kriteria tersebut bersifat fleksibel dan tergantung pada tujuan tertentu yang hendak dicapai manajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan utama: 1. Menyediakan informasi untuk pembiayaan jasa, produk dan obyek lain yang menjadi kebutuhan/kepentingan manajemen. 2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan. 3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya informasi akuntasi manajemen ini, manajer dan penguna lainnya harus mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Apapun bentuk orgasasinya, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, manajer harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan informasi akuntansi. Peranan Akuntan Manajemen Peran seorang akuntan manajemen dalam organisasi adalah sebagai pendukung organisasi. Akuntan manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, mengintepretasikan dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Akuntan manajemen biasanya terlibat secara langsung dalam proses manajemen sebagai anggota penting dalam tim manajemen, misalnya sebagai kontroler (kepala bagian akuntansi) dan manajer akuntan biaya. Akuntan manajemen bertugas membantu orang-orang lini (line position), yaitu pihak yang bertanggungjawab langsung dalam melaksanakan tujuan dasar organisasi, misalnya manajer bagian produksi. Dalam hal ini, akuntan manajemen berada dalam posisi staff (staff position), yaitu posisi yang mendukung tugas lini dan tidak bertanggungjawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi. PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab II PERILAKU BIAYA DAN APLIKASINYA Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Perilaku Biaya dan Aplikasinya Tujuan Instruksional Khusus: 1. Menjelaskan proses pembebanan biaya 2. Mendefinisikan produk berwujud dan tidak berwujud serta menjelaskan perbedaan definisi biaya produk 3. Menguraikan hubungan antara penggerak aktivitas dan perilaku biaya 4. Menjelaskan perbedaan antara system akuntansi manajemen tradisional dan kontemporer Ringkasan Materi Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara suatu biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas. Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam hubungannya dengan perubahan output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik ketika aktivitas meningkat maupun menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya tetap. Sebaliknya, jika biaya itu berubah secara proporsional sesuai dengan perubahan aktivitas, maka biaya tersebut merupakan biaya variabel. Klasifikasi Biaya Berdasarkan perilaku biaya yang muncul, kita dapat membedakan biaya menjadi: 1. Biaya Tetap (fixed cost) Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang disewa sebesar Rp15.000.000 selama 1tahun dan memiliki kapasitas produksi 240.000 unit/tahun. 2. Biaya Variabel (variable cost) Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dipengaruhi oleh perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang digunakan untuk produksi menggunakan daya listrik 0,1 KWH, tarif 1 KWH Rp2000. Berarti biaya tiap unitnya Rp200 (0,1 x Rp2000). 3. Biaya Campuran (mixed cost) Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variable. Misalnya: seorang salesman biasanya dibayar dengan gaji tetap plus bonus berdasarkan target penjualannya. Metode pemisahan biaya 1. Metode Tinggi Rendah (high low method) Dengan metode tinggi rendah, kita memilih terlebih dahulu dua titik, titik terendah dan titik tertinggi. Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah dan titik tertinggi menunjukkkan aktivitas tertinggi. Untuk mencari rumus biaya digunakan persamaan berikut: 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉= 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 𝑉= (𝑌2 − 𝑌1) (𝑋2 − 𝑋1) Dan F = Total biaya campuran – Biaya Variabel = Y2 –VX2 atau Y1 –VX1 Metode tinggi rendah memiliki keunggulan: (1) objektivitas dan (2) dapat mengetahui hubungan biaya dengan cepat hanya berdasarkan dua titik data. Kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif. 2. Metode Scatter Plot (scatter plot method) Dengan metode scatter plot, kita memplot titik-titik data sehingga diperoleh hubungan biaya dan aktivitas. Hal ini dilakukan untuk menilai validitas hubungan linear yang diasumsikan. Kemudian dipilih titik untuk menempatkan garis terbaik pada titik-titik scatter plot, yaitu garis di mana titik-titik data lebih dekat dengan garis tersebut daripada garis lainnya. Setelah menentukan dua titik untuk membuat garis terbaik, maka rumus biaya dapat dihitung dengan persamaan yang digunakan pada saat menggunakan metode tinggi rendah. Keunggulan signifikan metode scatter plot adalah memberi kesempatan untuk melakukan analisis biaya secara visual serta dapat mengidentifikasi nonlinearitas, keberadaan outliers, dan terjadinya pergeseran dalam hubungan biaya. Adapun kekurangannya adalah tidak adanya kriteria objektif dalam pemilihan garis terbaik sehingga kualitas rumus biaya tergantung pada kualitas penilaian subjektif analis. 3. Metode Kuadrat Terkecil (least square method) Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan mengkuadratkan deviasi (selisih antara biaya yang diprediksi dengan biaya aktual, ditunjukkan oleh jarak dari titik ke garis) yang terdapat pada masing-masing titik dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran keseluruhan kedekatan. Garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil merupakan garis kecocokan terbaik (best fitting line). Metode ini lebih disarankan daripada metode tinggi rendah maupun metode scatter plot. Rumus statistik: 𝒃= 𝒏( 𝒙𝒚)− 𝒂= 𝒏( 𝒙 𝒙𝟐 )−( 𝒚 𝒙) 𝟐 ( 𝒚) − 𝒃( 𝒙) 𝒏 Keterangan: X = tingkat aktivitas (variabel bebas) Y = total biaya campuran (variabel terikat) a = total biaya tetap (perpotogan garis vertikal) b = biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan garis biaya) n = jumlah data yang terobservasi ∑ = penjumlahan untuk n observasi PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI TRADISIONAL DAN AKUNTANSI KONTEMPORER Pembeda . Penggerak Sifat Pembebanan biaya produk . Fokus Sifat informasi aktivitas Kinerja Penilaian kinerja Berbasis Fungsional Berbasis unit Alokasi Sempit dan kaku Berbasis Aktivitas Berbasis unit dan non unit Penelusuran Luas dan Fleksibel Mengelola biaya Jarang, menyebar Mengelola aktivitas Detil/rinci Maksimalisasi kinerja individu Menggunakan ukuran kinerja keuangan Maksimalisasi kinerja sistematik Menggunakan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan PETUNJUK PRAKTIKUM 1. Pre test 2. Lakukan analisis dan diskusi untuk mengerjakan kasus secara praktek langsung SOAL PRE TEST 1. Berilah 3 contoh biaya tetap pada perusahaan peternakan ayam! 2. Berilah 3 contoh biaya variable pada perusahaan dunkin donat! 3. Apakah yang dimaksud biaya campuran? 4. Sebut dan jelaskan macam-macam metode pemisahan biaya campuran yang anda ketahui! PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Kasus Kings Burger memproduksi dan menjual burger dengan harga Rp 150. Selama bulan Desember, Kings Burger menjual 10.000 burger (jumlah rata-rata yang dijual setiap bulan). Restoran tersebut mempekerjakan juru masak, pelayan, dan seorang supervisor. Seorang petugas kebersihan disewa untuk membersihkan gedung dalam basis minggguan. Gedung tersebut disewa (lease) dari perusahaan real estate lokal. Gedung tidak dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk. Seluruh pesanan dipenuhi dalam basis drive-trough (dibawa pulang). Supervisor menjadwalkan pekerjaan, menghitung kas dan bertanggung jawab untuk menarik dan memberhentikan karyawan. Biaya berikut terjadi selama bulan Desember. Daging hamburger Selada Tomat Roti Bahan lainnya (kertas pembungkus, plastik, dll) Upah Juru Masak Upah pelayan restoran Gaji Supervisor Biaya Listrik Penyusutan Peralatan masak Penyusutan Mesin Kasir Iklan Sewa gedung Perlengkapan Kebersihan Upah petugas kebersihan 1600 300 250 300 20 2.550 2.032 2000 500 200 50 100 100 50 120 Diminta : 1. Klasifikasilah biaya operasi Kings Burger selama bulan Desember dalam kategori berikut : Bahan Langsung, Tenaga Kerja Langsung, Overhead, biaya penjualan dan biaya administrative. 2. Hitung jumlah biaya masing-masing 3. Tentukan biaya produksinya 2. Perhatikan Data Berikut pada perusahaan Pt Yeyeye. Periode Januari Februari Maret April Mei Jam pemeliharaan 320 300 445 550 440 Biaya Pemeliharaan 3060 2900 4060 4900 4020 a. Buatlah pemisahan berdasarkan metode titik tertinggi dan titik terendah! b. Buatlah pemisahan berdasarkan metode regresi kuadrat terkecil PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab III FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Full Costing dan Variable Costing Tujuan Instruksional Khusus: 1. 2. 3. 4. Memahami bentuk laporan laba rugi full costing dan Variabel Costing Memahami laporan tersegmentasi dengan variable costing Memahami pengaruh produksi terhadap laba Memahami penggunaan laporan laba rugi dalam pengukuran kinerja Metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produk yang membebankan seluruh biaya produksi kepada produk. Dalam metode full costing, semua unsure biaya produksi baik biaya tetap maupun biaya variable dihitung sebagai harga pokok produksi. Sedangkan metode variable costing adalah metode penetuan harga pokok produk yang hanya membebankan biaya variable ke produk. A. Perbandingan metode variable costing dan metode full costing Perbedaan metode full costing dan variable costing dapat dilihat dari: 1. Penentuan harga pokok produksi Variable costing adalah cara penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya variable yang didalamnya termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik variable. Biaya overhead pabrik tetap diperlakukan sebagai biaya periodik (period cost) karena dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya biaya tersebut. Oleh sebab itu biaya overhead tetap dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Full costing adalah cara penentuan harga pokok produk yang membebankan seluruh biaya peroduksi baik biaya variable maupun biaya tetap ke produk. Dalam metode ini biaya overhead produk dibebankan dengan menggunakan tarif yang telah ditentukan dimuka. Biaya overhead pabrik tetap dianggap biaya dan baru akan dilaporkan dalam laporan laba rugi apabila produk telah terjual. 2. Penyajian laporan laba rugi Variable costing: seluruh biaya overhead tetap yang terjadi dalam periode tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi perode tersebut sehingga akan mengurangi pendapatan periode tersebut. Full costing: biaya overhead tetap yang dilaporkan dalam laporan laba rugi hanya biaya overhead tetap produk yang telah terjual pada bersangkutan. B. Pengumpulan biaya dalam metode variable costing Berdasarkan perilaku biaya yang berhubungan dengan perubahan volume kegiatan, biaya dikelompokkan menjadi: a. Biaya tetap; biaya yang tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan dalam volume PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA kegiatan b. Biaya variable; biaya yang mengalami perubahan sesuai dengan perubahan volume kegitan c. Biaya semivariabel; biaya yang mengandung unsur biaya tetap dan biaya variable. Dalam metode variable costing perlu ada pemisahan menurut perubahan voleme kegiatan antara biaya produksi dan biaya nonproduksi. Rekening control yang biasanya disediakan dalam rekening buku besar adalah: Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan; digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik variable yang dibebankan kepada produk atas dasar penetuan tarif dimuka. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya; digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Variable; digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik variable sesungguhnya pada akhir periode. Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Tetap; digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik tetap sesungguhnya pada akhir periode. Biaya Aministrasi dan Umum; digunakan untuk mencatat biaya adminstrasi dan umum pada saat terjadi. Biaya Administrasi dan Umum Variabel; digunakan untuk mencatat biaya administrasi dan umum yang berperilaku variable dan dilakukan pada akhir periode. Biaya Administrasi dan Umum Tetap; digunakan untuk mencatat biaya adminstrasi dan umum yang berlaku tetap dan dilakukan pada akhir periode. Biaya Pemasaran; digunakan untuk mencatat biaya pemasaran pada saat terjadi. Biaya Pemasaran Variable; digunakan untuk mencatat biaya pemasaran yang berperilaku variable Biaya Pemasaran Tetap; digunakan untuk mencatat biaya pemasaran yang berperilaku tetap. Pemisahan ketiga jenis biaya tersebut diatas ke dalam kelompok biaya tetap dan biaya variable biasanya dilakukan pada akhir periode akuntansi setelah dianalisis perilaku biaya tersebut. Metode Full Costing Harga Pokok Produksi : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik tetap Biaya overhead pabrik variabel Harga Pokok Produk Variable Costing/direct costing Harga Pokok Produksi : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Harga Pokok Produk Rp. xxx.xxx Rp. xxx.xxx Rp. xxx.xxx Rp. xxx.xxx + Rp. xxx.xxx Rp. xxx.xxx Rp. xxx.xxx Rp. xxx.xxx+ Rp. xxx.xxx PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA LABA/RUGI Full Costing Penjualan Beban PP Laba bruto Beban penj, adm & Umum Laba bersih xxx xxxx Variable costing Penjualan Biaya variabel Margin Kontribusi Biaya Tetap Laba bersih xxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxx xxx xxxx PETUNJUK PRAKTIKUM 1. Kerjakan pre tes 2. Penjelasan materi secara singkat 3. Penyelesaian soal-soal PRE TEST 1. 2. 3. 4. Apakah yang anda ketahui tentang biaya overhead? Jelaskan pengetahuan anda tetang full costing? Jelaskan pengetahuan anda tentang variable costing? Apa yang ada ketahui tentang laporan tersegmentasi? Berikut data yang berhubungan dengan produk yang dibuat PT. BOROKOKOK jika produksinya sebesar 200 unit dengan harga 200.000 per unit. Biaya variable per unit produk Bahan langsung Tenaga Kerja Langsung Overhead Variabel Biaya pejualan dan administrative Variabel Biaya Tetap Tahunan Overhead Tetap Pabrik Biaya tetap penjualan dan administratif Rp 73.700 40.200 20.100 33.500 27.000.000 10.000.000 PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Diminta : 1. Hitung harga pokok produksi per unit dan Laporan R/L nya dengan cara full costing 2. Hitung harga pokok produksi per unit dan laporan R/L nya dengan cara variable costing Jika soal di atas dimodifikasi sebagai berikut : Berikut data yang berhubungan dengan produk yang dibuat PT. BOROKOKOK jika produksinya sebesar 200 unit dan yang terjual adalah 190 unit dengan harga 200.000 per unit. Biaya variable per unit produk Bahan langsung Tenaga Kerja Langsung Overhead Variabel Biaya pejualan dan administrative Variabel Biaya Tetap Tahunan Overhead Tetap Pabrik Biaya tetap penjualan dan administratif Rp 73.700 40.200 20.100 33.500 27.000.000 10.000.000 Maka : Hitunglah Laba/ Ruginya! PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab IV. RANCANGAN SISTEM: HARGA POKOK PESANAN Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Harga Pokok Pesanan Tujuan Instruksional Khusus: 1. 2. 3. 4. 5. Memahami Karakteristik Memahami Sistem Akuntansi Biaya Job Order Memahami Alokasi Biaya Overhead dalam Membentuk Harga Produk Memahami Dokumen Industri yang Job Order Memahami Pelaporan Harga Pokok Produk dalam Laporan Keuangan PERUSAHAAN DENGAN METODE BIAYA PESANAN Perusahaan yang beroperasi dalam industry berdasarkan pesanan menghasilkan variasi produk dan jasa yang luas yang bisanya berbeda satu sama lain. Produk khusus atau dihasilkan menurut pesanan cocok dengan kategori ini karena menyediakan jasa yang berbeda kepada setiap pelanggan. Contoh proses berdasarkan pesanan antara lain: percetakan, konstruksi, pembuatan furniture, perbaikan mobil, jasa kecantikan, jahitan, dll. Sistem berdasarkan pesanan dapat digunakan untuk memproduksi barang persediaan yang setelah itu dijual di pasar.Namun, sering suatu pekerjaan dihubungkan dengan pesanan pelanggan tertentu. Karakteristik utama kalkulasi biaya berdasarkan pesanan adalah bahwa biaya dari satu pekerjaan berbeda dari biaya pekerjaan lainnya dan harus tetap terpisah. Pada system produksi pesanan, biaya diakumulasi oleh pekerjaan. Pendekatan pembebanan biaya ini disebut job order costing system. Pada perusahaan berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya menurut pekerjaan memberikan informasi penting bagi manajemen. Sebagai contoh : harga seringkali didasarkan pada biaya-biaya dalam lingkungan berdasarkan pesanan. Secara ringkas, karakter industry yang bergerak dalam pekerjaan berdasarkan sebagai pesanan adalah sebagai berikut : Banyak job yang berbeda dikerjakan secara bersamaan dalam setiap periode waktu tertentu Biaya-biaya dikumpulkan untuk tiap pekerjaan Job cost sheet merupakan dokumen kunci dalam pengendalian akumulasi biaya untuk setiap pekerjaan Harga pokok per unit produk hitung menurut tiap pekerjaan dalam job cost sheet. Biaya bahan pembantu diperlukan sebagai biaya bahan baku Pada kalkulasi berdasarkan pesanan, dokumen atau catatan peting untuk pengakumulasian biaya manufaktur disebut kartu biaya pesanan. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan untuk mengakumulasi pada kartu biaya pesanan antara lain : PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA a. Biaya bahan langsung (bill of material) yang yang menyajikan secara perinci jenis dan kuantitas tiap-tiap item bahan yang diperlukan untk menyelesaikan pembuatan unit produk b. Daftar permintaan barang (requisition form), yakni dokumen yang menunjukkan perincian jenis, kuantitas dan harga pokok bahan yang akan diminta dari gudang dan menunjukkan jenis pekerjaan dimana biaya bahan akan ditetapkan. Contoh : N0 : PB – 01 No job : 001-002 Departemen: jahit No URAIAN 1. Kain celana 2. Kain baju Daftar Permintaan Barang Tanggal : 01/01-2012 KUANTITAS 11 meter 8,8 meter HARGA/UNIT Rp 250.000 Rp 225.000 TOTAL Rp 2.750.000 Rp 1.980.000 Rp 4730.000 c. Kartu jam kerja (time ticket) yakni dokumen yang digunakan untuk mencatat waktu dan jam pegawai menurut jam aktivitas dalam sehari Contoh time ticket : N0 : UMI-01 Nama Pegawai : Ny. Umi No Mulai Selesai Job 001. 08.00 16.00 002 09.00 16.00 Jumlah. Supervisi HEM Time Ticket Tanggal : 05/01-2012 Unit kerja : Dep konveksi Jam kerja Tarif Jumlah 8 7 Rp 60.000 Rp 52.500 15 Rp 7500 Rp 7500 112.500 PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA CONTOH KARTU BIAYA PESANAN KARTU HARGA POKOK PESANAN No. Job: 001 Departemen: Jahit Item : Pakaian Seragam Tanggal mulai: 01/01/2010 Tanggal selesai: 06/01/2010 Unit selesai: 9 lembar BAHAN LANGSUNG TENAGA KERJA LANGSUNG OVERHEAD PABRIK SPB Jumlah Rp Tiket Jam Jumlah Rp Jam Tarif Jumlah Rp PB-01 2.475.000 U-01 15 112.500 15 1.500 22.500 IKHTISAR BIAYA: Bahan Langsung TK Langsung Overhead Pabrik Total Biaya Harga Pokok per unit: UNIT SELESAI Rp 2.475.000 112.500 22.500 Rp 2.610.000 Rp 2.610.000/9 lbr = Rp 290.000 Tgl Jumlah 07/01 9 lbr Sisa PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Petunjuk Praktikum 1. Kerjakan Pre Test 2. Praktikan praktek membuat kartu biaya pesanan 3. Diskusi bersama Pre test 1. Apakah yang dimaksud harga pokok pesanan? 2. Jelaskan karakteristik yang menjalankan usaha berdasarkan pesanan! 3. Dokumen apa saja yang diperlukan dalam penentuan harga pokok pesanan? PRAKTEK MEMBUAT KARTU BIAYA PESANAN Jika pada perusahaan property perumahan terdapat pesanan no 005 sebanyak 2 unit pada departemen pembangunan untuk rumah tipe 36. Pembeli ingin memulai pembangunan pada tanggal 12 Mei 2014 dan diharapkan selesai pada tanggal 30 Mei 2014. Adapun rincian untuk beberapa item yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a. Barang yang diperlukan antara lain : batu bata sebanyak 20.000 unit dengan harga @ Rp 200, semen 100 sak @ Rp 50.000, genteng sebanyak 3000 unit @ Rp 150, kayu sebanyak 100 unit @ Rp 50.000, cat 10 unit @ Rp 200.000. Buatlah daftar permintaan barangnya dengan no PB-07! b. Pada tenaga kerja, supervisor bangunan bernama Pak Richard setiap hari bekerja jam 08.00 – 16.00 WIB dengan tarif Rp. 100.000 per hari. Ada 2 pekerja bangunan lainnya bernama Pak Somat dan Pak Totok masing-masing bekerja mulai jam 08.00 – 16.00 dengan tarif Rp 70.000 per hari. Buatlah time ticket untuk masing-masing Pak Richard, Pak Totok dan Pak Somat! c. Biaya overhead adalah sebanyak 144 jam dengan tariff 10.000 per jam. Tugas : Buatlah Kartu Biaya Pesanannya ! PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab V RANCANGAN SISTEM : HARGA POKOK PROSES Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Harga Pokok Proses Tujuan Instruksional Khusus: 1. Mengenal Karakteristik Industri yang Dapat Menggunakan Sistem Harga Pokok Proses 2. Memahami Cara Membuat Laporan produksi HARGA POKOK PROSES Harga pokok proses Merupakan metode pengumpulan biaya produksi digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu selama periode tertentu dengan jumlah satuan yang dihasilkan dari proses selama jangka waktu yang bersangkutan. Karakteristik produksinya adalah : • Suatu jenis produk tunggal dihasilkan secara terus menerus dalam waktu yang lama. Semua unit produk sifatnya identik • • • • Biaya-biaya dikumpulkan untuk tiap departemen secara periodik Laporan produksi dari departemen produksi merupakan dokumen kunci yang menunjukkan akumulasi dan disposisi biaya dalam tiap departemen Harga pokok per unit produk dihitung untuk tiap departemen dalam laporan produksi departemen secara periodik Biaya bahan pembantu diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik. Laporan Harga Pokok Produksi Laporan harga pokok produksi, merupakan media akuntansi yang digunakan oleh metode harga pokok proses dalam penentuan harga pokok produk total mapun per unit. Laporan harga pokok produksi disusun untuk setiap produksi, yang secara keseluruhan umumnya berisi tiga bagian laporan, yaitu: a. Laporan produksi (skedul kuantitas) b. Pembebanan biaya c. Perhitungan biaya Laporan Produksi Laporan produksi atau disebut juga skedul kuantitas merupakan bagian laporan harga pokok produksi yang memberikan informasi mengenai arus fisik dari unit masukan yang diolah dan unit keluaran yang dihasilkan oleh suatu departemen produksi. Pembebanan Biaya merupakan bagian laporan harga pokok produksi yang pada dasarnya memuat biaya produksi yang dikumpulkan oleh suatu departemen selama periode tertentu. Informasi mengenai PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA biaya yang dibebankan kepada produk yang diolah disajikan berdasarkan elemen biaya produksi dalam jumlah total dan per unit. Biaya produksi yang dibebankan kepada produk dapat berupa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnya ditambahkan dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh departemen yang bersangkutan. Perhitungan Biaya merupakan bagian laporan dari harga pokok produksi yang pada dasarnya memuat biaya produksi yang diperhitungkan untuk produk yang telah selesai dan poduk yang masih dalam proses pada akhir periode untuk departemen yang bersangkutan. Produk yang telah selesai dapat berupa produk yang ditransfer ke gudang penyimpanan dan produk yang ditransfer ke departemen berikutnya untuk diolah lebih lanjut. METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK A. Metode rata-rata tertimbang B. Metode FIFO (First in First Out) Metode Rata-Rata Tertimbang adalah metode alokasi harga pokok pengolahan yang mencampurkan secara bersama-sama antara jumlah unit produk dan nilai biaya dari periode sekarang dengan periode sebelumnya 5 langkah yang menjadi pola umum dalam menyiapkan laporan produksi: 1. Analisis arus fisik unit 2. Penghitungan unit equivalen (barang dalam proses yang disetarakan menjadi barang jadi) 3. Penghitungan biaya per unit 4. Penilaian persediaan (barang yang ditransfer keluar dan barang dalam proses akhir) 5. Rekonsiliasi biaya Metode FIFO adalah metode akuntansi untuk arus biaya dalam penetapan harga pokok proses dimana unit ekuivalen dengan biaya per unit produk hanya berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan seama periode berjalan Petunjuk Praktikum 1. Kerjakan Pre Test 2. Praktikan secara tutorial menghitung harga pokok proses 3. Diskusi bersama Pre test 1. Apakah yang dimaksud harga pokok proses? 2. Jelaskan karakteristik utama dalam industry yang bergerak dalam harga pokok proses ! 3. Sebutkan 2 metode cara menghitung harga pokok proses? PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Contoh aplikasi : Data persediaan barang dalam proses awal periode PT OMG sebanyak 500 unit dengan total biaya Rp 1.500.000. Selama periode berjalan ditambahkan barang dalam proses 200 unit dengan total biaya Rp 825.000. Jika dalam 1 periode terdapat barang dalam proses 120 unit yang ditransfer ke gudang barang jadi, maka harga pokok barang totalnya? Ilustrasi : Persediaan Barang dalam proses Awal 500 Barang dalam proses periode berjalan 200 Biaya Rp 1500.000 Biaya Rp 825.000 Ditransfer ke gudang barang jadi : 500 Ditransfer ke gudang barang jadi : 120 Total barang : 500 + 120 = 620 Maka HPP barang dengan metode rata-rata tertimbang: (1500.000 + 825.000) = 2325000 (500 + 200) 700 = Rp 3321,43 per unit HPP untuk 620 unit barang Rp 3321,43 x 620 unit = Rp 2059286.6 Maka HPP barang dengan metode FIFO Harga awal 1500.000/500 = Rp 3000 Harga kedua 825000/200 = Rp 4125 Maka untuk 620 unit = (500 x Rp 3000) + (120 x Rp 4125) = Rp 1500.000 + Rp 495.000 = Rp 1.995.000 Tugas ! Data produksi pabrik sbb : Barang dalam proses awal periode sebanyak 1500 unit Barang dalam proses selama periode berjalan sebanyak 1250 unit Biaya-biaya : total biaya persediaan awal Rp 20.250.000. total biaya barang dalam proses periode berjalan Rp 15.000.000. Jika dalam terdapat barang dalam proses 800 unit yang ditransfer ke gudang barang jadi, maka harga pokok barang totalnya? Hitung secara metode rata-rata tertimbang dan secara FIFO! PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab VI RANCANGAN SISTEM: HARGA POKOK BERBASIS AKTIVITAS Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Harga Pokok Berbasis Aktivitas Tujuan Instruksional Khusus: 1. 2. 3. 4. Memahami Komponen Sistem Akuntansi ABC Memahami Prosedur Alokasi Biaya dalam Akuntansi ABC Membandingkan Harga Pokok Akuntansi ABC dengan Akuntansi Fungsional Activity Based Management PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab VII ANGARAN UNTUK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Anggaran untuk perencanaan dan pengendalian Tujuan Instruksional Khusus: 1. Memahami konsep anggaran 2. Mahasiswa mampu menguraikan anggaran degan berbagai macam variasinya Anggaran merupakan pernyataan kuantitatif dalam unit moneter tentang sutau rencana kegiatan yang sekaligus berfungsi sebagai alat bantu untuk mengkoordinasikan implementasi rencana tersebut. Biasaya anggaran dibuat untuk periode satu tahun menurut fiscal perusahaan. Anggaran tahunan ini kemudian dibagi menjadi anggaran per kuartal and dibagi lagi menurut bulanan. Periode yang lebih pendek menjadikan manajer lebih sering membandingkan data actual dengan data yang dianggarkan sehingga masalah yang timbul bisAJ segera diketahui dan diatasi. Pengarahan dan pengkoordinasian anggaran biasanya dikepalai oleh seorang budget controller. Tujuan Penganggaran: 1. 2. 3. 4. Memaksa manajer membuat rencana Memberikan informasi sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan Sebagai Standar evaluasi kinerja Meningkatkan komunikasi dan koordinasi Ada beberapa macam aggaran : Anggaran induk adalah anggaran yang memuat rencana komprehensif untuk perusahaan secara keseluruhan dan terdiri dari banyak anggaran pendukung. Anggaran induk ini dapat dibagi mejadi menjadi anggaran operasi dan anggaran keuangan. Anggaran Keuangan adalah anggaran yang mencakup rencana penerimaan dan pengeluaran kas dan posisi perusahaan secara keseluruhan. Anggaran keuangan yang biasanya disusun adalah anggaran kas, anggaran neraca, anggaran pengeluaran modal. Anggaran Operasi meliputi anggaran untuk pendapatan dan biaya (laporan laba/rugi) yag terdiri dari beberapa data pendukung seperti anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran pembelian bahan langsung, anggaran tenaga kerja langsung, anggaran overhead, anggaran beban penjualan dan administrasi, anggaran persediaan akhir barang jadi, anggaran harga pokok penjualan. PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Adapun terkait denga penggunaan anggaran untuk evaluasi kinerja, ada anggaran static dan anggaran fleksibel. Anggaran static adalah anggaran induk yang dikembangkan berdasarkan tingkat aktivitas yang sudah ditentukan, untuk meng cover satu level aktivitas. Anggaran Fleksibel adalah bentuk anggaran yang dirancang untuk meng cover kisaran biaya aktivitas. Jenis Anggaran Lainnya Anggaran Berbasis Nol adalah metode penganggaran dimana manajer selalu memulai setiap periode anggaran dari level nol. Anggaran Inkremental adalah anggaran yang didasarkan pada jumlah menurut periode sebelumnya. Anggaran Modal adalah anggaran tetang sumber dana jangka panjang dan alternative penggunaannya untuk investasi. Dalam pennetuan modal dibutuhkan analisis keekonomian dengan ukuran tertentu termasuk nilai waktu uang terkait keputusan investasi. Contoh aplikasi. Young Milk memprroduksi susu kambing. Penjualan yang diproyeksikan untuk tahun yang akan datang serta data persediaan awal dan akhir adalah sebagai berikut: Unit penjualan Harga per unit Unit, persediaan awal Unit, persediaan akhir ditargetkan 100.000 unit Rp 15 8000 unit 12.000 unit Susu ini dikemas dan dibranding dengan 4 liter susu per pack dengan biaya per liter susu Rp 2,5. Persediaan awal bahan baku adalah 4000 liter susu dan Young Milk menginginkan untuk memiliki 6000 liter susu untuk persediaan akhir kuartal. Setiap susu yang diproduksi membutuhkan 30 menit waktu tenaga kerja langsung denga tariff Rp 9 per jam. Diminta: 1. 2. 3. 4. Buatlah Anggaran Penjualan untuk proyeksi tahun yang akan dating Buatlah anggaran produksi Buatah anggaran pembelian bahan langsung Buatlah anggaran tenaga kerja langsung PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Penyelesaian : 1. Anggaran Penjualan Young Milk Anggaran Penjualan Proyeksi Tahun XX a.Unit b. Harga Per Unit Penjualan (Unit x Harga per unit) 100.000 Rp 15 Rp 1500.000 2. Anggaran Produksi Young Milk Anggaran Produksi Proyeksi Tahun XX a.Penjualan (dalam unit) b.Persediaan akhir yang diinginkan c.Total Kebutuhan (a+b) d. Persediaan awal Unit yang akan di produksi (c-d) 100.000 12.000 112.000 8000 104.000 3. Anggaran pembelian bahan langsung Young Milk Anggaran Bahan Langsung Proyeksi Tahun XX a. Unit yang akan di produksi b.Bahan Langsung per unit ( 4 liter) c.Kebutuhan bahan baku untuk produksi (a x b) d.Persediaan akhir yang diinginkan (liter) e.Total Kebutuhan (c +d) f. Persediaan awal (liter) g. Bahan yang akan di beli (e-f) h. Harga per liter susu i. Total Biaya pembelian ((g x h) 104.000 4 416.000 6000 422.000 4.000 418.000 Rp 2,5 Rp. 1.045.000 4. Anggaran tenaga kerja langsung Young Milk Anggaran Tenaga kerja Langsung Proyeksi Tahun XX a. Unit yang akan di produksi b.Tenaga Kerja : waktu per unit (1 jam/30 menit) c.Total jam dibutuhkan (a x b) d.Biaya per jam e. Total Biaya Tenaga Kerja Langsung ( c x d) 104.000 0,5 52.000 Rp 9 468.000 PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Petunjuk Praktikum 1. Kerjakan Pre Test 2. Praktikan secara tutorial menghitung anggaran penjualan 3. Diskusi bersama Bahan Diskusi Jelaskan bagaimana sebuah anggaran berhubungan dengan : a. b. c. d. e. f. Tujuan organisasi Program Perencanaan Pengorganisasian sumber daya Pelaksanaan program Fungsi pengendalian manajemen PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab VIII ANALISIS VARIAN (BIAYA STANDARD AN ANGGARAN FLEKSIBEL) Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Analisis Varian Tujuan Instruksional Khusus: 1. Memahami konsep biaya standar 2. Memahami varian dan formula analisis biaya standar Standar dapat didefinisikan sebagai suatu patokan atau norma yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja. Standar dapat berupa standar kuantitas atau standar biaya. Standar kuantitas menunjukkan jumlah elemen biaya seperti jam tenaga kerja atau bahan baku yang akan digunakan dalam pembuatan satu unit produk atau penyediaan jasa. Standar biaya menunjukkan jumlah biaya penggunaan waktu atau bahan yang akan terjadi. 2. jenis standar dalam kaitan dengan kapasitar faktor proses produksi : a. Standar ideal diasumsikan semua faktor produksi bekerja pada kapasitas penuh (tidak ada kerusakan mesin/interupsi) b. Standar praktis standar yang dapat dicapai dalam kondisi operasional efisien/semua faktor produksi bekerja pada kapasitas normal (mesin bekerja normal dan ada interupsi/penghentian sementara) Dua alasan mengapa system biaya standar diberlakukan adalah untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memudakan kalkulasi biaya produk Kartu Biaya standar daftar perinci yang memuat data tentang taksiran jumlah bahan, tenaga kerja dan overhead yang akan digunakan untuk menghasilkan 1 unit produk dikalikan dengan tarif yang ditetapkan untuk tiap elemen biaya Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun kartu biaya standar: 1. Data biaya yang diperoleh dari masa lalu 2. Harga pasar barang dan jasa tenaga kerja saat ini 3. Kontrak kerja/pemasokan barang yang telah disepakati 4. Estimasi kondisi ekonomi yang berpengaruh pada realisasi anggaran ANALISIS VARIAN Adalah selisih antara harga dan kuantitas standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya Varians Bahan baku: Varians harga Varians kuantitas Formula Kuantitas sesungguhnya x (Hrg stndr – Hrg ssguhnya) AQ x (SP-AP) Hrg stndr x (kuantitas standar – kuantitas ssghnya) SP x (SQ-AQ) PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Tenaga kerja: Varians tarif Varians efisiensi Overhead: Spending Variance Selisih volume Jam ssghnya x (Tarif standar- Tarif ssghnya) AH x (SR – AR) Tarif standar x (jam standar – jam sesungguhnya) SR x (SH – AH) Anggran overhead pd tngkat prod ssghnya – overhead ssngguhnya AH x (SR – AR) Overhead terpakai (pada tarif stndr) – Anggaran overhead (pd tingkat prod ssnguhnya) SR x (SH – AH) Skema Analisis Varian Ket : AQ = Kuantitas Sesungguhnya, AP = Harga Sesungguhnya SQ = Kuantitas Standar SP = Harga Standar F = Selisih menguntungkan U = Selisih tidak menguntungkan VARIAN BAHAN BAKU Adalah selisih antara realisasi biaya pemakaian bahan baku dengan standar yang ditetapkan VARIAN TENAGA KERJA LANGSUNG Adalah selisih antara realisasi pembayaran biaya tenaga kerja dengan standar yang ditetapkan. PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA VARIAN OVERHEAD PABRIK Adalah selisih antara biaya overhead pabrik sesungguhnya dengan biaya overhead standar yang dibebankan kepada produk. Soal Buatlah analisis varians bahan baku, tenaga kerja dan overhead untuk data berikut : Kuantitas Harga/Tarif Input Standar Realisasi Standar Realisasi (Rp) (Rp) Bahan langsung 8 9 900 850 Tenaga kerja langsung 6 7 4500 4250 Overhead variabel 6 7 600 575 Biaya overhead tetap Rp 750.000, Realisasinya Rp 810.000 Unit produksi standar 100 unit, Realisasinya 85 unit Bahan Diskusi a. Bagaimanakah kalkulasi biaya standar meningkatkan fungsi pengendalian b. Diskusikan perbedaan antara anggaran biaya dengan biaya standar Petunjuk Praktikum 1. Kerjakan Pre Test 2. Praktikan secara tutorial menghitung analisis varian 3. Diskusi bersama PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Bab IX SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa Mampu Memahami Sistem Pengendalian Manajemen dan Akuntansi Pertanggungjawaban Tujuan Instruksional Khusus: 1. Memahami pengendalian akuntansi dan pengendalian manajemen 2. Memahami pusat pertanggung jawaban dalam organisasi dan mengenal ukuranya Sistem pengendalian manajemen adalah suatu alat pengumpulan data untuk membanu dan megkoordinasikan proses pembuatan keputusan dalam organisasi. Dalam pendekatan konvensional para manajer dan akuntan menerapkan system pegendalian manajemen melalui perincian teknis pengolahan data atau pelaporan eksteral, menekankan pada aspek-aspek kepatuhan terhadap aspekaspek hokum yang berlaku atau pendeteksian kecurangan. Sistem pengendalian manajemen saat ini berhubungan dengan cara yang dapat dilakukan manajer dalam merancang dan menggunakan system perencanaan dan pengendalian untuk menerapkan strategi. Ada 2 aspek utama, yakni : aspek struktur meliputi pembagian organisasi menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban aspek proses meliputi penyusunan program, penganggaran, analisis dan laporan kinerja keuangan serta anggaran laba AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Adalah sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen 4 jenis pusat pertanggung jawaban a. Pusat pendapatan, pusat pertanggungjawaban dimana manajer bertanggung jawab untuk penjualan atau perolehan pendapatan b. Pusat Biaya, pertanggungjawaban dimana manajer bertanggungjawab untuk biaya-biaya. c. Pusat laba, Manajer bertanggung jawab untuk biaya-biaya dan pendapatan secara bersamasama d. Pusat Investasi, pusat pertanggungjawaban dimana manajer bertanggung jawab untuk memiliki kendali atas pendapatan biaya dan investasi sekaligus PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA PENGUKURAN KINERJA MANAJERIAL Adalah aktivitas manajerial yang bertujuan untuk mendorong implementasi strategi. Penerapan system pengukuran kinerja meliputi empat langkah utama yakni penetapan strategi, penetapan ukuran strategi, pengintegrasian ukuran ke dalam system manajemen dan review ukuran dan hasil pelaksanaannya. Ukuran kinerja yang baik bersifat komprehensif baik secara finansial dan non finansial. Kriteria pengukuran kinerja sebaiknya memenuhi persyaratan umum : - Relevan dengan sasaran atau target-target perusahaan - Dapat dipengaruhi oleh tindakan manajer - Objektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan - Dapat dimengerti oleh para manajer - Dapat digunakan untuk menilai dan memberikan penghargaan kepada manajer - Dapat digunakan secara reguler dan berkelanjutan - Memperhatikan keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek - Pengukuran kinerja selalu bertitik tolak pada tujuan organisasi yang ditetapkan sebelumnya PRAKTIKUM AKMEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA