Era SKN Telah Tiba

advertisement
EDISI 32 TAHUN 2014
KOMUNIKATIF, TERBUKA, DAN BERSAHABAT
Era SKN Telah Tiba
Kimia Farma Antusias Menyambut
Agar Aplikasi KPKU di
Kimia Farma Kian Mantap
Peringati HKN ke-49,
KF Gelar Pengobatan Gratis
Aksi Nasional Kimia Farma
untuk Kesehatan Bangsa
SALAM
Mari Sukseskan SKN
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang diselenggarakan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
resmi diberlakukan per 1 Januari 2014. PT Kimia Farma
bersama anak perusahaannya siap untuk melayani seluruh
peserta BPJS Kesehatan. Untuk itu, mari kita dukung dan
sukseskan program SKN ini.
M
anajemen PT Kimia Farma
memang
jauh-jauh
hari
telah mengantisipasi SKN,
khususnya di bidang kesehatan yang
resmi diberlakukan oleh pemerintah
per 1 Januari 2014. Paling tidak, hal itu
tercermin dari penambahan jaringan
apotek Kimia Farma, yang sepanjang
tahun 2013 saja, jumlahnya mencapai
100 apotek. Jumlah penambahan apotek
ini belum termasuk yang dilakukan 1-2
tahun sebelumnya sehingga jika ditotal
saat ini jumlah apotek Kimia Farma telah
mencapai 512 unit.
Langkah hampir serupa juga dilakukan
terhadap penambahan klinik maupun
laboratorium
klinik
yang
dimiliki
perusahaan ini. Total jumlah klinik
Kimia Farma saat ini mencapai 200
unit, sedangkan jumlah keseluruhan
laboratorium kliniknya mencapai lebih
dari 30 unit. Dan penambahan jumlah
klinik maupun laboratorium klinik ini
tersebar di kota-kota besar maupun
kecil di seluruh Indonesia. Bahkan,
penambahan jumlah klinik ini akan terus
dilakukan dari waktu ke waktu hingga
mencapai 1.000 klinik pada tahun 2018.
Tentu tak hanya sebatas itu, upaya
yang telah dan terus akan dilakukan
manajemen Kimia Farma agar bisa ikut
ambil bagian dalam turut menyukseskan
pelaksanaan program SKN ini. Dalam
beberapa waktu belakangan ini,
misalnya, Kimia Farma fokus menjadi
penyedia layanan kesehatan untuk
peserta BPJS. Kesiapan tersebut antara
lain terlihat dari ketersediaan produkproduk yang terjamin kualitas dan
mutunya, kontinyuitas produk melalui
proses pendistribusian obat hingga
ke pelosok daerah dan juga sebaran
layanan kesehatan di seluruh daerah.
Yang juga melegakan kita bersama
bahwa saat ini perusahaan yang
kita cintai bersama ini juga tengah
menyiapkan sistem informasi yang
terintegrasi yang dapat mengelola data
base peserta BPJS Kesehatan sehingga
memudahkan dalam pelayanan dan
monitoring peserta yang berobat ke
seluruh jaringan klinik-klinik kesehatan
Kimia Farma.
Apalagi, pengembangan bisnis yang
dilakukan PT Kimia Farma Apotek (KFA)
juga diyakini bakal punya peran penting
dalam menyukseskan upaya Kimia Farma
menggarap bisnis pelayanan peserta
BPJS Kesehatan ini. KFA misalnya,
dalam
pengembangan
bisnisnya,
berupaya untuk terus memperkuat
jaringan layanan ritel farmasi dengan
konsep layanan ritel farmasi One Stop
Health Care Solution (OSHcS) dan
layanan kesehatan terpadu, mulai dari
layanan klinik, layanan laboratorium
klinik, layanan apotek, dan layanan
kesehatan lainnya.
Kita tentu berharap bahwa berbagai
persiapan yang telah diupayakan
manajemen Kimia Farma tersebut, akan
membuahkan hasil yang konkret dalam
bentuk
meningkatnya
pendapatan
perusahaan secara signifikan. Namun,
berharap saja tentu tak cukup tanpa
disertai dukungan dan kerja keras dari
segenap insan Kimia Farma dalam
menggarap bisnis layanan kepesertaan
BPJS Kesehatan yang menjanjikan
omset hingga triliunan rupiah per tahun
ini.
Tak lupa kami dari Redaksi Majalah
Gema Kaef mengucapkan Selamat
Tahun Baru 2014, semoga tahun ini
lebih baik dari tahun yang lalu dan kita
semua sebagai insan Kimia Farma terus
bertekad untuk selalu memberikan yang
terbaik bagi Kimia Farma. <GK>
Ganti Winarno Putro
Pemimpin Redaksi
TIM GEMA KAEF
PENASEHAT Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk PENGARAH Direktur Umum & Human Capital PENANGGUNG JAWAB Corporate Secretary DEWAN REDAKSI Djoko Rusdianto, Ganti Winarno Putro
PEMIMPIN REDAKSI Ganti Winarno Putro PENYUNTING Hendra Jaya, Lana Adi Irmawan ADM & SIRKULASI Batin Sudarsono, Anta Rosidi DOKUMENTASI VISUAL Budiawan
KOORDINATOR DAERAH M. Nuroni Muchtar (Bandung), Suharsono (Surabaya), Tasis Purwanto (Semarang), I Wayan Lodra (Denpasar), Irfan (Medan), Wiwien Heryani (Jakarta)
REPORTER DAERAH Supomo Triwidodo (Banda Aceh), DG Kumarsana (Mataram), Liz Noordiana (Mojokerto), M Syahrun (Balikpapan), Akbar Aziz (Makassar), Suharsono (Watudakon), Hendro (Yogyakarta)
ALAMAT REDAKSI Jalan Veteran No. 9 Jakarta 10110 TELP 6221 3847709 ext. 104 FAX 6221 3454338,3454339,3814441
EMAIL [email protected] atau [email protected] KONSULTAN MEDIA Zannuba Communication DESAIN IMG Design Consultant
02
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
MANAJEMEN
Operational Excellence (Bagian 7):
Dari Operational Excellence ke Managing Excellence Growth
Oleh: Rusdi Rosman
bisa dikatakan lebih dari
70% Perusahaan Farmasi
di Indonesia mengalami
minus growth.
Tahun 2013 saya menulis
6 seri tulisan tentang
Operational Excellence,
dari ke semua tulisan
tersebut,
isinya
menyangkut sosialisasi
tentang apa-apa saja
yang kita sedang lakukan,
apa yang perlu kita
lakukan dan hal-hal apa
yang menjadi peluangpeluang KF yang bisa
diraih serta ingin kemana
arah bisnis KF melalui
Road Map KF. Hal ini
saya lakukan agar seluruh
Karyawan dan Karyawati
KF terinformasi tentang
hal-hal tersebut, dan ingin
lebih bersemangat serta
bersinergi
mencapai
target-target yang telah
ditetapkan.
S
elamat Tahun Baru 2014
Bersyukur kepada Allah SWT,
Tuhan YME, telah memberikan
keselamatan kepada kita,
segenap insan KF melewati tahun 2013
dengan keadaan secara keseluruhan
cukup baik. Hal ini patutlah kita syukuri
bercermin
kepada
perusahaanperusahaan lain yang mengalami hal-hal
yang tidak lebih baik dari kita, bahkan
Tahun
2014,
dalam
transformasi
kita
memasuki
tahap
Managing
Excellence
Growth
(mengelola
pertumbuhan yang luar
biasa) sebagai kelanjutan
dari Operational Excellence. Walaupun
rasanya tahap ini sangat berat karena
tahap Operational Excellence saja
sebenarnya belumlah “mapan”, masih
ada hal-hal yang harus dilengkapi dan
diselesaikan.
Sebut saja masalah mendasar tentang
Sistem Informasi kita yang terusmenerus berupaya diselesaikan dan
diakuratkan serta diintegrasikan. Sistem
Informasi KF yang sedang diintensifkan
penyelesaiannya adalah di KFTD dan di
Holding. Di KFTD kita masih mencoba
merampungkan
instalasi
program
Microsoft Navision yang berbasis ERP,
saat ini memasuki taraf pengakuratan
data persediaan dan keuangan yang
diharapkan tahun ini akan rampung
dan sudah akurat. Di Holding sedang
di-install aplikasi ERP yang telah sukses
di Plant Semarang, untuk di tandemkan
di Plant Jakarta dan Kantor Pusat.
Menyusul di Plant Watudakon dan Plant
Medan dan terakhir di Plant Bandung.
Sementara di KF Apotek, kita masih
menikmati sistem informasi yang baru
bersifat POS, belum ERP dan masih
menggunakan e-mail untuk konsolidasi
datanya. Artinya, untuk urusan Sistem
Informasi ini secara keseluruhan di KF
masih perlu banyak kerja keras.
Tahap Managing Excellence Growth,
sesungguhnya adalah suatu tahap
bagaimana secara berkesinambungan
kita bisa mempertahankan dan terus
meningkatkan basis Net Profit Margin
di atas 5% secara konsolidasi. Yang
mana tentunya sebagai dampak dari 3
prespektif lainnya di balance score card,
yaitu prespektif: pelanggan, proses
bisnis internal serta learning and growth.
Tahap Managing Excellence Growth
sangat
memerlukan
antusiame.
Antusiasme dan kerja keras ini sudah
harus menjadi kebiasaan dan budaya
bagi setiap level di perusahan. Seperti
kata Walter P. Chrysler sang pendiri
Chrysler, perusahaan otomotif di
Amerika, dia mengatakan: “Rahasia
utama kesuksesan adalah antusiasme.
Ya, lebih daripada antusiasme adalah
semangat berapi-api. Saya suka
melihat orang-orang seperti itu. Ketika
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
bersemangat, mereka menjadi sukses”.
Budaya kerja keras di KF sangatlah perlu
ditingkatkan. Kami di tingkat manajemen
akan menyempurnakan bisnis proses
dan SOP, sehingga setiap orang harus
mengikuti SOP tersebut. Diharapkan dari
sana budaya kerja yang sedang-sedang
akan berubah menjadi budaya kerja
yang keras.
Sebagai refleksi tahun 2013, memang KF
sudah berhasil mendapatkan beberapa
penghargaan, diantaranya: Top Brand
Award 2013 untuk produk Salicyl, diikuti
dengan penghargaan kepada Direktur
Riset dan Pengembangan Bisnis,
Wahyuli Syafari, dari BUMN Marketers
Club dan Hermawan Kartajaya.
KF Apotek menerima 3 penghargaan:
Award Brand Champion dari majalah
SWA, Brand Champion dari Marketers
dan Mark Plus serta Top
Brand Award dari majalah
marketing dan Frontier.
KF Diagnostika menerima
sertifikat ISO 9001, dan
PT Kimia Farma Tbk, tidak
ketinggalan juga menerima
penghargaan sebagai Most Reputable
Brand 2013 oleh MarkPlus di Hotel
Shangrilla Jakarta.
Direktur Utama PT Kimia Farma
Apotek, Imam Fathorrahman menerima
penghargaan Indonesia Marketing
Champion 2013 dari Mark Plus dan
IMA. Serta Majalah Gema KF menerima
penghargaan kedua kategori Newsletter
dari Majalah BUMN.
Saya sendiri sebagai Dirut PT Kimia
Farma mendapatkan 3 penghargaan:
dinobatkan sebagai Top 20 Most
Admire CEO 2013 di Indonesia yang
digelar oleh majalah Warta Ekonomi,
dan penghargaan dari media BUMN
sebagai Direktur Utama yang Sukses
Membangun Citra Korporasi Untuk Aset
< Rp. 10 Trilyun, serta penghargaan
dari Bpk. Dahlan Iskan sebagai Ketua
Umum Serikat Perusahaan Pers sebagai
Presenter Terbaik dari BUMN dalam
acara Investor Gathering di Singapura.
Namun
demikian
dari
seluruh
penghargaan-penghargaan
tersebut,
kita juga mengalami hal-hal yang belum
bisa diwujudkan sesuai dengan targettarget yang telah dicanangkan. Sebut
saja: pembangunan Rumah Sakit KF
di Saharjo Jakarta, pembangunan
Pabrik baru di Banjaran Jawa Barat,
launching produk Pala, launching
produk Radiofarmaka, relaunching
produk Pankreoflat dan masih adanya
permasalahan pada Sistem Informasi
(IT) dan lain-lain.
Keberhasilan ataupun penghargaan
dan kegagalan adalah sesuatu yang
pasti selalu dialami oleh siapapun dan
organisasi apapun, bahkan sudah
menjadi dua sisi mata uang yang
tidak bisa terpisahkan. Di lain sisi,
penghargaan dan apresiasi ataupun
award apapun dapat menjadi sisi
Lakukan hal-hal biasa
dengan luar biasa
(Henry J. Heinz)
negatif sebagai penghambat kemajuan
disebabkan cepat berpuas diri. Kita
tidak ingin dan tidak mau dari serentetan
anugrah-anugrah yang diterima tahun
2013 yang lalu justru menjadi keterlenaan,
yang dapat membuat kita tidak mengejar
prestasi yang berkesinambungan.
Gary Tooker, CEO Motorola, mengatakan:
“Sukses berasal dari fokus yang terus
menerus pada pembaruan”. Pembaruan
dari suatu titik sukses harus terbarukan
terus menerus jika kita tidak ingin tertelan
oleh keadaan dan persaingan. Produkproduk kita harusnya juga dipikirkan
pembaruannya, demikian juga pabrikpabrik KF dan semua proses bisnis di
dalamnya.
Pada Tahun 2014 ini beberapa
pembaruan yang signifikan baik dari
segi produk, maupun jasa sudah
dicanangkan dalam RKAP 2014.
Diantaranya: pembangunan bisnis baru
uji BA/BE, dimulainya pembangunan
Rumah Sakit, dimulainya pembangunan
pabrik di Banjaran, pembangunan pabrik
bahan baku pertama di Indonesia, yaitu
Garam Farmasetis, launching produk
Radiofarmaka berskala ekspor, dan
demikian juga di Anak-anak Perusahaan.
Pembaruan
dan
pembangunan
bisnis baik di produk maupun di
sektor jasa semua dilakukan dalam
upaya menuju Managing Excellence
Growth. Pembaruan lainnya yang
dibutuhkan adalah pembaruan bisnis
proses khususnya yang terkait dengan
supporting, diantaranya: remunerasi
atau tunjangan untuk human capital/
SDM, internal control/SPI yang akan
berbasis Risk Based Audit, Manajemen
Risiko dan Kepatuhan, serta struktur
organisasi yang ramping dan agresif.
Demikian juga untuk Management
Review yang pada tahun 2013 dilakukan
2 bulan sekali, untuk Tahun
2014 akan ditingkatkan
menjadi setiap bulan, sekitar
minggu ke 3.
Sejalan
dengan
mulai
diberlakukannya
Sistem
Kesehatan Nasional pada
2014 yang diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan, PT Kimia Farma Apotek
membentuk satu SBU baru yaitu SBU
Klinik yang akan dikomandoi oleh Verdi
Budidarmo. SBU ini akan mempunyai
banyak peluang. Oleh sebab itu harus
secara cepat dan tanggap dikelola
dengan mantap. Peluang yang paling
terbuka adalah keberadaan Klinik KF
yang saat ini sudah ada 200 Klinik.
Klinik-klinik KF akan beroperasi sebagai
penyedia pelayanan kesehatan tingkat
I bagi klinik yang hanya tersedia Dokter
Umum dan tingkat II bagi klinik yang telah
mempunyai praktek dokter spesialis.
Sistem yang menunjang dari SKN ini
adalah semua peserta SKN bila sakit
harus melalui Klinik atau Puskesmas
terlebih dahulu baru kemudian bila perlu
dirujuk selanjutnya ke Rumah Sakit. Klinik
KF mempunyai potensi ikut membantu
masyarakat memperoleh pelayanan
kesehatannya, sekaligus merupakan
potensi pendapatan dan tambahan laba
bagi KF. <GK>
03
04
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
SURAT ANDA
Sering Lemas Setelah
Sarapan Pagi
Redaksi Gema Kaef yang terhormat. Nama saya Hamdi, saya
pernah membaca Gema Kaef dari salah satu Apotek Kimia Farma
saat saya beli obat. Saya ingin bertanya, setiap saya sarapan
pagi entah itu sarapan nasi, bubur atau roti, kira-kira 1 jam setelah
sarapan tubuh saya terasa lemas dan mengantuk sehingga saya
terasa berat dan malas untuk berangkat kerja. Yang ingin saya
tanyakan kira-kira apakah ada gejala penyakit di tubuh saya? Lalu
saya harus minum obat apa? Supaya tidak lemas, sebaiknya saya
harus sarapan apa?
Hamdi Ahcmad
Tinggal di Beji, Depok
Red: Bapak Hamdi yang terhormat, terkait dengan pertanyaan yang
Bapak ajukan, kami menyarankan agar Bapak melakukan konsultasi
ke dokter pribadi Bapak maupun dokter yang ada di Apotek
Kimia Farma, karena kami tidak memiliki data yang berhubungan
dengan riwayat penyakit dan juga pengobatan Bapak, agar Bapak
dapat memperoleh jawaban secara pasti serta penanganan
dan juga pengobatannya. Selain itu juga, jangan sampai salah
mengkonsumsi obat karena kurang lengkapnya data dan diagnosa
dari dokter. Semoga Bapak senantiasa diberikan kesehatan.
Pernah Kirim Tulisan
tapi Tidak Dimuat
Saya seorang Mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di Bogor.
Saya tertarik membaca majalah Gema Kaef karena beritanya
banyak menginformasikan soal obat-obatan dan isu perkembangan
perusahaan farmasi Kimia Farma. Karena rasa ketertarikan saya,
pada suatu kesempatan lalu saya mengirim tulisan dengan tema
“Pengobatan Alternatif dengan Teraphy Herbal”, tapi sayang
hingga saat ini tulisan saya tidak dimuat. Yang ingin saya tanyakan
apa kriterianya suatu artikel yang ditulis oleh non karyawan Kimia
Farma dapat dimuat.
Ina Sofia
Tinggal di Leuwiliang, Bogor
Red: Terimakasih kami ucapkan kepada Saudari Ina karena mau
berpartisipasi dalam penerbitan kami. Mohon maaf saudari Ina,
bahwa pada prinsipnya memang kami menerima artikel–artikel
yang dikirimkan dari luar karyawan Kimia Farma. Tapi karena sifat
penerbitan kami adalah majalah internal, jadi yang kami prioritaskan
adalah artikel-artikel yang ditulis oleh karyawan Kimia Farma yang
cukup banyak jumlahnya. Artikel dari luar baru kami akan muat
apabila substansi dari isi artikel benar-benar sangat penting untuk
diketahui pembaca, menurut subyektifitas kami. Dan sekali lagi
kami ucapkan terima kasih kepada saudari Ina, semoga suatu saat
artikel saudari dapat kami muat.
DAFTAR ISI
GEMA KAEF EDISI 32 TAHUN 2014
02
MANAJEMEN
Operational Excellence (Bagian 7)
05
Gema Utama
Era SKN Tiba, Kimia Farma Siap Menyukseskannya
07
Kimia Farma Siap Layani Peserta BPJS
08
Alur Pelayanan BPJS Kesehatan
10
AGENDA PERISTIWA
Agar Aplikasi KPKU di Kimia Farma Kian Mantap
14
Simposium HIV/AIDS & Hepatitis
Penyakit AIDS Dapat Dicegah dan Dihindari
16
KRONIK
Kimia Farma Aplikasikan ‘Roadmap’ BUMN Bersih
17
Kimia Farma Kaji Obat Stroke dari Ukraina
18
Porseni BUMN 2013
Tim Putri Tenis Meja Kimia Farma Sabet Juara III
20
Peringati HKN ke-49, KF Gelar Pengobatan Gratis
23
Toyama Pharmacy Jajaki Peluang Kerja Sama
dengan Kimia Farma
24
Kimia Farma Resmikan 4 Klinik Baru di Balikpapan
26
Perayaan Natal 2013
Jagalah Kekompakan Antar Insan Kimia Farma
28
Sosialisasi Narkotika untuk Medis Perlu Digencarkan
29
Di Malam Tahun Baru, Anggota Dewan Komisaris KFA
Berkunjung ke Apotek Kimia Farma Medan
30
KF Peduli Bencana Sinabung
31
Cinta Sehat Bersama Kimia Farma
36
Dari KF untuk Siswa Pintar
32
BLITZ
Aksi Nasional Kimia Farma untuk Kesehatan Bangsa
34
KESEHATAN
Kopi: Penyakit atau Obat
SEGERA KIRIMKAN TULISAN ANDA!
Tim Redaksi Gema Kaef mengajak Anda berpartisipasi
untuk meningkatkan kualitas Gema Kaef mendatang.
Partisipasi Anda bisa berupa saran, kritik, pertanyaan,
maupun kreasi tulisan mengenai Kimia Farma dan berita
kegiatan beserta foto pendukungnya. Kirimkan tulisan
Anda melalui email ke [email protected] atau
melalui pos ke alamat redaksi Gema Kaef di Jl. Veteran
No.9 Jakarta 10110. Jangan lupa cantumkan nama
dan unit tempat Anda bekerja. Tulisan yang memenuhi
syarat akan dimuat dan penulisnya berhak mendapat
imbalan. Kami tunggu tulisan Anda!
gemakaef
[email protected]
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
GEMA Utama
Era SKN Tiba
Kimia Farma Siap
Menyukseskannya
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan
pemberlakuan program Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan per 1 Januari 2014. PT Kimia Farma
siap menyukseskan pelaksanaan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) itu.
B
ertempat di Istana Bogor,
Selasa
(31
Desember
2013),
Presiden
SBY
menekan tombol peresmian
tanda dimulainya program
BPJS Kesehatan per 1 Januari 2014.
Peresmian itu sekaligus menandai
dimulainya era SKN di Indonesia.
Menko Kesra Agung Laksono pada
kesempatan itu menyerahkan secara
simbolis kartu kepesertaan BPJS
Kesehatan kepada Presiden SBY, Ibu
Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden
Boediono, dan Ibu Herawati Boediono.
Ditegaskan SBY, BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan serta
SKN dibuat agar seluruh rakyat
mendapatkan perlindungan terhadap
masalah kesehatan. BPJS Kesehatan
diberlakukan
mulai
tanggal
1
Januari 2014. Sedangkan, BPJS
Ketenagakerjaan akan mulai efektif
berjalan pada tanggal 1 Juli 2015.
Melalui
BPJS
Kesehatan
dan
Ketenagakerjaan, dia berharap tidak
ada rakyat yang ditolak oleh rumah
sakit karena alasan biaya, karena per
1 Januari 2014 ini, seluruh masyarakat
miskin kini dijamin seluruh kesehatannya
oleh pemerintah. “Melalui BPJS, kini
rakyat miskin di seluruh Indonesia bisa
berobat dan dirawat gratis di Puskesmas
dan Rumah Sakit,” katanya.
Kepala Negara menjelaskan, pada tahap
awal ada sekitar 120 juta atau 48% rakyat
yang akan dijamin oleh BPJS Kesehatan
dan Ketenagakerjaan. Para peserta itu
terdiri atas 86,4 juta peserta Jamkesmas
rakyat, 16 juta peserta Askes, dan 7 juta
peserta Jamsostek. Adapun pada tahap
kedua 1 Januari 2019, seluruh rakyat
Indonesia direncanakan akan menerima
BPJS Kesehatan.
Untuk itu, dia minta seluruh aparat untuk
memastikan bahwa seluruh peserta
asuransi agar mendapatkan pelayanan
dan fasilitas yang sama di rumah sakit.
Untuk itu, BPJS harus sudah siap dalam
melaksanakan transformasi ini. “Pada
tahun 2019 seluruh rakyat Indonesia
serta warga negara lain yang tinggal
selama 6 bulan dan sudah membayar
iuran asuransi di-cover program ini,”
tandasnya.
Secara
khusus
SBY
juga
menginstruksikan kepada pengelola
BPJS Kesehatan untuk meningkatkan
05
06
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
GEMA Utama
hal ini kolaborasi, koordinasi dan sinergi
semua pihak sangat diperlukan.”
Kesiapan Kimia Farma
Sejak dua tahun terakhir ini, PT Kimia
Farma memang telah melakukan
berbagai upaya untuk menyambut
datangnya era BPJS Kesehatan ini. Upaya
dimaksud diantaranya, menambah serta
memperkuat jaringan distribusi obatnya
di daerah, meningkatkan jumlah jaringan
apotek Kimia Farma, menambah jumlah
klinik dan juga laboratorium kliniknya.
Bahkan, Kimia Farma juga tengah
mempersiapkan pembangunan rumah
sakit di kawasan Jalan Saharjo, Jakarta
Selatan.
profesionalisme dalam melayani rakyat.
Presiden juga sampaikan agar BPJS
dapat ikut menyukseskan milenium
development goals dan akan menjadi
inspirasi bagi dunia internasional.
Jaminan sosial nasional ini, lanjut
SBY, semuanya ditujukan untuk rakyat
Indonesia, tidak terkecuali mereka yang
tergolong sangat miskin, miskin dan
rentan, yang jumlahnya mencapai 84,6
juta jiwa.
Dengan demikian, nantinya semua
rakyat Indonesia akan memperoleh
bantuan kesehatan dan pelayanan
kesehatan. Tapi, pemerintah ingin
memprioritaskan 84,6 juta jiwa yang
tergolong sangat miskin, miskin dan
rentan itu mendapatkan pelayanan yang
semestinya.
“Inilah makna keadilan, yang mampu
membayar asuransi, yang tidak mampu
pemerintah akan membayarnya. Inilah
ide dasarnya, inilah konsep yang hendak
kita jalankan. Inilah makna keadilan,”
tegas Presiden.
Semua instrumen atau aturan yang
diperlukan untuk mengimplementasikan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2004 yang mengatur tentang SKN, dan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang BPJS yang akan diberlakukan
sejak 1 Januari 2014 sudah siap. Untuk
melaksanakan SKN itu, hingga kini sudah
diterbitkan 12 Peraturan Pemerintah (PP),
serta 5 Peraturan Presiden (Perpres).
Sesuai kesepakatan dengan DPR,
ujar SBY, pada tahun anggaran 2014,
dialokasikan anggaran Pp 19,93 triliun
untuk membayar 86,4 juta jiwa warga
Indonesia yang sangat miskin, miskin,
dan rentan itu.
Presiden berharap semua yang
mengemban tugas pelaksanaan SKN ini
untuk fokus, sehingga pelaksanaannya
bisa berjalan dengan baik dan
sukses. “Ini adalah babak baru dalam
sejarah Indonesia, sejarah baru dalam
peningkatan
kesehateraan
rakyat
Indonesia di seluruh Indonesia, dimulai
dengan pelaksanaan BPJS kesehatan,”
tegasnya lagi.
Itu
pula
sebabnya,
Presiden
menginstruksikan semua pihak, baik
pemerintah pusat, daerah, BPJS
kesehatan, rumah sakit, dan semua
fasilitas kesehatan untuk melaksanakan
program penting ini, kebijakan dan
program yang bersejarah ini.
Kalau dalam implementasinya di sanasini ada kekurangan, ada hambatan
biasanya ada karena ini sistem baru,
program baru, Presiden SBY ingin
segera dikelola, segera diatasi, dan
segera dicarikan jalan keluarnya. “Dalam
Untuk tahun 2013 saja, BUMN
Farmasi terbesar di Indonesia ini telah
menambah jumlah apoteknya sebanyak
100 unit. Sehingga total apotek Kimia
Farma hingga akhir Desember 2013
akan berjumlah menjadi 512 apotek.
Pada kurun waktu yang sama, jumlah
kliniknya menjadi 200 klinik, serta
jaringan laboratorium klinik Kimia Farma
jumlahnya lebih dari 30 unit, yang
tersebar di seluruh Indonesia.
“Kimia Farma siap menyukseskan
pelaksanaan program BPJS Kesehatan
yang akan dimulai 1 Januari 2014,” tegas
Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman
kepada wartawan usai mendampingi
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT)
Drs Frans Lebu Raya meresmikan
pengoperasian apotek Kimia Farma
Lalamentik, di Kupang, medio Desember
2013.
Mengawali sambutannya pada acara
Grand Launching 100 apotek dan 100
klinik Kimia Farma tersebut, Rusdi sempat
membacakan sebuah pantun. “Selang
pagi datanglah siang, burung kutilang
terbang melayang. Banyak orang
datang memandang, kota Kupang indah
dipandang. Itik-itik pandai berenang,
apotek Kimia Farma bertambah seratus,
kenapa kami datang ke Kupang, rakyat
Kupang sangatlah menyenangkan,” kata
pak dirut yang spontan disambut tepuk
tangan para undangan yang hadir. <GK>
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
GEMA Utama
Kimia Farma Siap
Layani Peserta BPJS
Oleh: GANTI WINARNO, Jakarta
PT Kimia Farma sudah siap dalam melayani seluruh peserta BPJS per 1 Januari 2014. Hal ini
disampaikan oleh Imam Fathorrahman– Dirut PT Kimia Farma Apotek pada saat acara Grand
Launching Apotek Kimia Farma ke 100 yang telah dibuka di Tahun 2013.
A
cara
Grand
Launching
Apotek Kimia Farma tersebut
berlangsung di Kupang, Nusa
Tenggara Timur pada Rabu (18/12) pukul
17.30 WITA sekaligus peresmian apotek
ke-100 di tahun 2013 oleh Gubernur
Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya
dan didedikasikan untuk Propinsi NTT
yang genap berusia 55 tahun pada 20
Desember 2013 mendatang.
Dirut PT Kimia Farma (Persero) Tbk,
Rusdi Rosman mengatakan bahwa
sebagai salah satu bentuk partisipasi
aktif dan dukungan terhadap program
pemerintah di dalam pemberlakuan
Sistem Kesehatan Nasional (SKN),
di tahun 2013 ini Kimia Farma telah
mendirikan 100 apotek baru dan 100
klinik baru di seluruh Indonesia.
Kini, Kimia Farma memiliki lebih dari
500 apotek dan 200 klinik yang siap
melayani seluruh peserta BPJS yang
akan diimplementasikan pada 1 Januari
2014 mendatang, sehingga pada tahun
2018 akan memiliki 1000-an apotek dan
klinik sebagaimana telah dicanangkan
sejak 2011 yang lalu.
Kimia
Farma
melalui
anak
perusahaannya PT Kimia Farma Apotek
terus mengembangkan bisnis dengan
memperkuat jaringan layanan ritel
farmasi dengan konsep layanan ritel
farmasi One Stop Health Care Solution
(OSHcS) dan layanan kesehatan
terpadu, mulai dari layanan klinik,
layanan laboratorium klinik, layanan
apotek, dan layanan kesehatan lainnya.
Langkah-langkah tersebut merupakan
strategi PT Kimia Farma untuk terus
meningkatkan market share dalam
upaya memenangkan persaingan yang
semakin ketat dengan total jumlah apotek
seluruh Indonesia saat ini mencapai
26.451 apotek.
Selain peningkatan market share, Kimia
Farma pun fokus menjadi penyedia
07
08
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
GEMA Utama
layanan kesehatan untuk peserta BPJS. Kesiapan
tersebut antara lain melalui ketersediaan produk-produk
yang terjamin kualitas dan mutunya, kontinyuitas produk
melalui proses pendistribusian hingga ke pelosok daerah
dan juga sebaran layanan kesehatan di seluruh daerah.
Saat ini, Kimia Farma juga sudah menyiapkan sistem
informasi yang terintegrasi yang dapat mengelola data
base peserta BPJS sehingga memudahkan dalam
pelayanan dan monitoring peserta yang berobat ke
seluruh jaringan klinik-klinik kesehatan Kimia Farma.
Kimia Farma terus membangun jaringan layanan
kesehatan, khususnya di daerah Indonesia Timur
mengingat potensinya yang masih cukup besar
dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup
menggembirakan. Hingga akhir tahun 2013 ini, Kimia
Farma memiliki 512 apotek, 200 klinik dan 35 laboratorium
Alur Pelayanan BPJS Kesehatan
PT Askes (Persero) yang terhitung 1 Januari 2014 bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan,
secara teknis operasional sudah siap melayani masyarakat yang menjadi peserta program ini.
Bagaimana sebenarnya alur pelayanan BPJS Kesehatan ini?
Purnawarman Basundoro menggelar
jumpa pers bertajuk “Bagaimana Siklus
Pelayanan BPJS Kesehatan Mulai 1
Januari 2014?” di Kantor Pusat PT Askes,
Jakarta, Senin (30/12).
Menurut Purnawarman, mengacu pada
Peraturan Presiden Nomor: 12 Tahun
2013 tentang Jaminan Kesehatan
Bab II, kepesertaan BPJS Kesehatan
dikelompokkan menjadi dua.
Pertama, adalah Penerima Bantuan
Iuran (PBI), yaitu golongan fakir miskin
dan orang tidak mampu. Kedua,
peserta bukan PBI seperti PNS, anggota
TNI-Polri, pejabat negara, pegawai
pemerintah non PNS dan pegawai
swasta.
S
udah banyak orang tahu bahwa
PT Askes (Persero) sesuai
dengan amanat Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS
mendapat mandat untuk melaksanakan
transformasi menuju BPJS Kesehatan
pada 1 Januari 2014. Namun, belum
banyak
orang
tahu,
bagaimana
sebenarnya alur dari pelayanan program
SKN ini.
Untuk menyosialisasikan masalah itu,
Direktur Hukum dan Hubungan Antar
Lembaga (Dirkumham) PT Askes,
Selain itu, lanjut dia, termasuk juga
sebagai peserta bukan PBI adalah
pekerja mandiri, investor, pemberi kerja,
penerima pensiun, veteran, perintis
kemerdekaan dan jandanya, duda
atau anak yatim piatu dari veteran atau
perintis kemerdekaan.
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
klinik dan akan terus dikembangkan hingga mencapai 1.000
klinik.
Selain itu juga, Kimia Farma melakukan kegiatan CSR seperti
donor darah, pengobatan gratis dan kunjungan siswa sekolah
ke apotek sebagai sarana pengenalan serta meningkatkan
pengetahuan tentang apotek dan kesehatan.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya
menyambut baik kehadiran apotek dan klinik Kimia Farma
di kota Kupang yang berguna bagi masyarakat, khususnya
masyarakat kota Kupang dan masyarakat NTT pada umumnya,
serta akan lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Masyarakat NTT didorong untuk terus maju dan berkembang
sehingga mampu bersaing dengan daerah lain. Pertumbuhan
ekonomi di Provinsi NTT cukup menggembirakan, yaitu
“Bagi peserta TNI/Polri dan eks
Jamsostek akan mendapat kartu BPJS.
Namun bila berobat lupa atau tidak
membawa kartu tersebut maka cukup
memperlihatkan KTA/NRP. Sedangkan
peserta eks Jamsostek yang ingin
berobat dapat memperliharkan kartu
JPK Jamsostek yang lama,” jelasnya.
Bagi peserta pemegang kartu lama,
tambahnya (kartu Askes sosial dan
kartu Jamkesmas), ujar Purnawarman,
masih dapat menggunakan kartunya
untuk memperoleh pelayanan di fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, sepanjang data yang
bersangkutan terdaftar di master file
kepesertaan BPJS.
Dalam jumpa pers tersebut, Direktur
Kepesertaan dan Hubungan Antar
Lembaga PT Askes (Persero) Drg. Sri
Endang Tidarwati menegaskan, secara
teknis operasional pihaknya sudah
siap melaksanakan program BPJS
Kesehatan ini. “Kita juga membuka
posko 24 jam, ada juga hotline service
yang siap memberikan informasi terkait
BPJS kesehatan,” papar Endang
menambahkan.
BPJS, lanjut Endang, sudah menyiapkan
dokter untuk konsultasi kesehatan
melalui call center atau hotline service.
mencapai 5,7 % pada tahun 2013 ini dan pendapatan
perkapita mencapai Rp 7,2 juta per kapita. Ini merupakan
indikator pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTT.
Kehidupan masyarakat NTT juga semakin meningkat baik
dari masalah pendidikan, kesehatan dan juga tingkat
perekonomiannya. Kehadiran apotek dan klinik Kimia Farma
di kota Kupang diharapkan akan membantu masyarakat,
khususnya dalam penyediaan obat-obatan dan layanan
kesehatan serta dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi
masyarakat kota Kupang khususnya, dan NTT pada umumnya.
Selain itu juga, Gubernur NTT juga menyampaikan bahwa
sejak tahun 2009, telah dikeluarkan Peraturan Gubernur
tentang Revolusi Kesehatan Ibu Anak sehingga dari tahun ke
tahun kasus kematian ibu dan anak semakin berkurang atau
menurun. <GK>
“Nomor call center-nya 500400. Kalau
ada yang perlu informasi, silakan
hubungi call center kami.”
Ini Alur Mendapatkan
Layanan BPJS Kesehatan
1
Peserta dengan membawa kartu
BPJS Kesehatan atau kartu anggota
Askes yang lama mendatangi fasilitas
kesehatan tingkat pertama tempat
peserta terdaftar, seperti Puskesmas,
dokter keluarga, klinik TNI/Polri, dan
fasilitas kesehatan setingkat itu. Kata
Purnawarman, pada tahap ini peserta
akan mendapatkan layanan kesehatan
sesuai kompetensi dan kapasitas fasilitas
kesehatan tingkat pertama itu, semisal
konsultasi kesehatan, laboratorium klinik
dasar dan obat-obatan.
2
Jika belum sembuh, maka pasien
akan dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan, yakni Rumah Sakit
Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Rumah
Sakit TNI-Polri yang bekerjasama dengan
BPJS kesehatan. Khusus dalam kondisi
gawat darurat, peserta mendapatkan
pelayanan fasilitas kesehatan tingkat
lanjutan, tanpa melalui rujukan fasilitas
kesehatan tingkat pertama.
3
Di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan, peserta BPJS Kesehatan
menunjukkan kartu BPJS Kesehatan atau
kartu lama dan surat rujukan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama kepada
petugas BPJS Kesehatan Center untuk
selanjutnya diterbitkan Surat Eligibilitas
Peserta (SEP) sebagai dokumen yang
menyatakan bahwa peserta dirawat
atas tanggungan pembiayaan BPJS
Kesehatan.
4
Setelah mendapatkan SEP, peserta
selanjutnya mendapatkan pelayanan
kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan, baik untuk pelayanan rawat
jalan ataupun rawat inap. “Bila penyakit
pasien dapat ditangani, maka pasien
selanjutnya akan diminta untuk pulang
atau dirujuk balik ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama. Khusus pasien penyakit
kronis, dapat masuk ke dalam program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)
di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
tersebut,” pungkas Purnawarman. <GK>
09
10
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
AGENDA PERISTIWA
Agar Aplikasi KPKU di
Kimia Farma Kian Mantap
Mulai tahun 2013 lalu, semua kinerja BUMN dinilai oleh Kementerian BUMN
dengan menggunakan basis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). Untuk lebih
memantapkan aplikasi KPKU di PT Kimia Farma, jajaran pimpinan BUMN ini
mendapat pencerahan dari Agus Tato, Advisor KPKU di Kementerian BUMN.
B
eberapa waktu lalu, mulai dari
asisten manajer, manajer, General
Manager (GM) hingga jajaran
direksi holding dan anak perusahaan PT
Kimia Farma mengikuti acara Executive
Briefing “ Tentang Kriteria Penilaian
Kinerja Unggul (KPKU)”. Pemahaman
terhadap KPKU memang dianggap
penting mengingat Kementerian BUMN
mulai tahun 2013, menilai kinerja BUMN
menggunakan basis KPKU.
Saat ini, Kementerian BUMN memang
terus mengembangkan Kriteria Penilaian
Kinerja Unggul (KPKU) sebagai
panduan untuk membangun, menata
dan memberdayakan kesisteman dan
sumber daya BUMN untuk mencapai
kinerja unggul. Kriteria ini diadopsi
dan diadaptasi dari Kriteria Baldrige
atau Malcolm Baldrige Criteria for
Performance Excellence.
Dengan Kriteria Penilaian Kinerja
Unggul ini, setiap BUMN harus siap
diperbandingkan kinerjanya dengan
BUMN lain, maupun perusahaan lain di
industri yang sama dan lintas industri,
sehingga dapat diketahui posisi daya
saingnya dengan BUMN maupun
perusahaan lainnya.
Dibuka oleh Direktur Keuangan PT Kimia
Farma, Arief Budiman, pencerahan
tentang KPKU itu diawali dengan
pertanyaan, ”Apa itu kinerja unggul?”
yang dilontarkan oleh Agus Tato. “Saya
akan berikan ilustrasi mengenai konsepsi
kinerja unggul. Katakanlah salah satu KPI
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
perusahaan carut marut. Boleh jadi
sebuah perusahaan tahun ini untung,
karena faktor-faktor eksternal di luar
kapabilitasnya. Ambil contoh, karena
harga minyak naik, maka Pertamina
untung, sebab tanpa memperbaiki
apapun perusahaan itu, produksinya
juga jumlahnya sekian, karena harga
minyak naik maka dia terdongkrak naik.
Tapi, sebaliknya ketika harga turun ikut
juga rontok karena tidak berbasis pada
fundamentalnya.
(Key Performance Indicator) kita adalah
pendapatan. Apakah dengan gambaran
pendapatan suatu perusahaan naik
terus, lantas kita sudah bisa mengatakan
bahwa perusahaan kita sudah unggul?”
katanya.
Salah satu Ketua Forum Excellence
BUMN ini pun melanjutkan, dengan
gambaran seperti itu perusahaan
belum bisa dikatakan unggul. Apa
sebab? Karena belum dibandingkan
dengan perusahaan lain yang sejenis.
Pembanding itu sangat diperlukan,
terutama bagi perusahaan yang sedang
berkompetisi. Terlebih, bila perusahaan
ini berada pada industri yang
persaingannya ketat atau kompetitif.
Satu hal lagi yang patut dicatat, lanjut
Agus, tanpa menampilkan target
seolah-olah suatu perusahaan merasa
dirinya sudah hebat. Sesungguhnya
achieving target kita berapa? Ternyata
posisi tahun 2011, kita under perform.
Sesungguhnya dalam kacamata KPKU,
kalau kita merencanakan dengan
seksama seharusnya sudah diantisipasi
segala macam kemungkinan. Nah,
dari gambaran seperti ini persepsi kita
berubah, yang tadinya merasa sudah
hebat ternyata kita di bawah target.
Dan umumnya laporan yang disajikan
tidak pernah menampilkan target. Ia
hanya menampilkan performance dari
waktu ke waktu sehingga dibandingkan
terhadap tahun lalu. Artinya apa?
Walaupun dari sisi pendapatan tahun
2011 naik, tapi pada tahun bersangkutan
sejatinya perusahaan tidak mencapai
target. Lantas bagaimana terhadap
kompetitor. Sama-sama naik, tapi
kenaikan
pendapatan
perusahaan
bersangkutan secara angka absolut
belum mampu melampaui kompetitor.
Apa yang bisa dibanggakan dari kita,
yakni akselerasinya sekurang-kurangnya
tahun 2009 dan 2010 agak lega. Jadi
ada harapan yang lebih bagus untuk
mengejar. Persoalannya masalah waktu,
berapa lama kita mampu mengejarnya,
dan ini terkait dengan strategi.
“Dari kacamata ini, kita belum mampu
melebihi kapabilitas kompetitor dari sisi
pendapatan. Bagaimana terhadap ratarata industri? Kalau kompetitor bisa saja
dia memang sebagai leader-nya. Oke
terhadap leader kita kalah, terhadap
rata-rata bagaimana? Terhadap ratarata saja, ternyata perusahaan kita
masih di bawah. Walaupun pendapatan
perusahaan kita naik, ternyata masih
belum cukup melampaui tingkat
pertumbuhan pendapatan rata-rata itu
sendiri. Dengan cara melihat seperti
ini maka jelaslah perusahaan
kita belum unggul,” papar
anggota Dewan Pengawas
Quality Award ini.
KPKU Menilai
Dua Aspek
Jadi, ujar Agus, ada dua
aspek yang akan dinilai
dalam KPKU. Pertama,
kesisteman perusahan.
Kedua,
hasil-hasil
usaha. Tapi hasil-hasil
usaha yang unggul,
atau yang sementara
unggul,
boleh
jadi
tahun berikutnya tidak
unggul lagi, dan kapan
itu bisa terjadi? Yakni,
ketika
kesisteman
KPKU akan menilai tidak hanya dari
aspek result, tapi juga akan melihat
bagaimana kesisteman yang ada di
perusahaan, karena kesisteman itu
adalah fundamental bagi perusahaan.
Dalam hal nanti gambaran hasil-hasil
kinerjanya unggul maka ada 4 hal yang
akan dijadikan parameter penting.
Pertama, sebuah perusahaan akan
tampak mempunyai nilai keunggulan
ketika dia mampu mendahului per
value yang semakin sempurna kepada
pelanggannya dan kepada pemangku
kepentingan. Jadi ada pelanggan dan
stakeholder.
11
12
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
implementasi KPKU itu dibagi dalam
3 bagian (blok): profil organisasi,
kesisteman, hasil akhir.
Konkretnya, value yang diberikan
kepada pelanggan makin sempurna.
Apa yang diberikan kepada pelanggan?
Kualitas
obat,
harga,
semacam
kemudahan akses. “Seberapa baik kita
dari waktu ke waktu di mata pelanggan.
Kedua, kepada stakeholder yang ada di
kita cukup banyak. Apalagi kita sudah
go public,” katanya.
Pemegang saham pubilk kira-kira apa
butuhnya? Market tapi valuasinya harus
besar supaya dapat capital gain atau
supaya dapat keuntungan dari transaksi
jual-beli sahamnya. Kalau pemegang
saham pemerintah jelas dividen.
Termasuk karyawan, juga merupakan
pemangku kepentingan. Seberapa
baik karyawan itu dari waktu ke waktu
merasakan benefit dari kerja mereka.
Kinerja manajemen juga akan menjadi
bagian yang akan dilihat oleh KPKU,
balancing, yakni keseimbangan dalam
proses memberikan value kepada
stakeholder.
Kemudian
kontribusi
kepada
kesinambungan
perusahaan.
Jadi
perusahaan itu eksis dari waktu ke
waktu dan harus ada indikasi bahwa
perusahaan ini tetap akan tumbuh
ke depan. Biasanya hal-hal ini akan
tercerminkan
oleh
profitabilitas,
pertumbuhan aset dan lainnya. Ini
pasti akan dilihat seperti itu. Kemudian
peningkatan efektivitas dan kemampuan
perusahaan secara keseluruhan. Ini
juga terlihat oleh KPKU. Apakah kita
membangun kapabilitas perusahaan,
meningkatkan kapabilitas perusahaan
mengikuti dinamika tantangannya.
“Dulu ketika monopoli seperti ini kita
misalnya. Setelah masuk era kompetisi,
seberapa baik perusahaan kita mampu
mengembangkan
kapabilitasnya,
mampu menangkap peluang-peluang
bisnis baru, mampu men-develop new
business model untuk mendapatkan
new revenue industry,” katanya lagi.
Kemudian terjadinya pembelajaran
organisasi dan individu, ini juga
menjadi bagian penting. Konkretnya
apa? Contohnya inovasi. Jadi salah
bentuk organisasi yang belajar adalah
organisasi yang dari waktu ke waktu
melakukan berbagai inovasi, baik dari
bisnis proses, dari sisi produk atau pun
dari sisi bisnis model. Jadi untuk mendriver pertumbuhan bisnis diperlukan
3 jenis inovasi, yakni inovasi produk,
proses dan bisnis model.
Bagi KPKU karena ini bicara sistem maka
pembelajaran organisasi harus dibenahi
dengan cara-cara yang sistematis. Tidak
cukup bila hanya dibiarkan itu secara
natural. Ibaratnya kita menggarap
sawah, kalau natural lempar saja benih
padi akan tumbuh sendiri. Akan beda
hasilnya kalau pengusahaan padi
itu dilakukan secara sistematis, cara
pengolahan tanah, cara menanam, cara
menyiang, dan sebagainya. Kira-kira
seperti itulah yang diinginkan KPKU ini.
KPKU Lebih Tekankan Sistem
Jadi ada dua hal yang akan dilihat
atau dinilai oleh KPKU. Pertama, dari
sistemnya harus unggul. Kedua, dari
sisi hasil-hasilnya harus unggul. Tapi,
sesungguhnya, menurut Agus, laporan
Pada hakikatnya bicara mengenai
bagian (blok) pertama tentang profil
perusahaan, itu sebetulnya tentang
seberapa baik pengetahuan perusahaan
tentang dinamika lingkungan internal dan
eksternal. Masing-masing perusahaan
dalam industri yang sama itu bisa berbeda
pengetahuannya terhadap dinamika
lingkungan industrinya terhadap dirinya
sendiri. Nah, kemampuan perusahaan
memahami kemampuan dirinya sendiri
dan memahami liungkungannya, itu
sangat menentukan daya saingnya nanti.
Bagian (blok) II tentang kesisteman
ada kategori 1 sampai 6, yakni
sistem kepemimpinan, perencanaan,
pelanggan, pengukuran (knowledge
management), SDM, dan sistem operasi.
Ini kesisteman perusahaan secara garis
besar. Dalam konteks KPKU yang
paling penting adalah sejauh mana
perusahaan mengembangkan dan
mengimplementasikan
kesisteman
perusahaan untuk merespon secara
tepat dan cepat terhadap dinamika
lingkungan internal dan eksternal.
“Jadi walaupun laporan dibagi 3 itu
tidak terpisah-pisah, harus terbaca
adanya hubungan antara pengetahuan
perusahaan
terhadap
dinamika
lingkungan itu, dengan kesisteman
dan hasil usahanya. Nah, semakin fit
perusahaan mengembangkan dan
mengimplementasikan
sistem
dan
dalam merespon lingkungannya maka
nanti hasil-hasilnya akan menjadi bukti
efektivitasnya,” papar dia.
Ambil contoh saat merekrut SDM, tentu
kita membutuhkan orang-orang yang
spesifik. Untuk mendapatkan itu kita
akan berkompetisi bukan hanya dari
sesama industri semata, tapi dengan
multiindustri. Orang yang akan kita
seleksi punya pilihan mau pilih Kimia
Farma, Bank BNI dan sebagainya.
Contohnya pada saat kita merekrut
menggunakan sistem rekrut 10 tahun
yang lalu, dan diterapkan hari ini.
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
Atau dengan kata lain hari ini belum
pernah dilakukan perbaikan, modifikasi,
penyesuaian sesuai dengan dinamika.
Dengan kondisi seperti itu maka peluang
untuk memperoleh keunggulan akan
habis.
Jadi kalau ditanya mana hasil rekrutmu,
butuh berapa orang, dengan kualifikasi
seperti apa dan berapa lama anda
memperolehnya? Maka akan kelihatan,
itulah kapabilitas sistem. “Jadi kalau kita
tidak mempunyai sistem yang bagus
maka mungkin akan gagal merekrut
orang-orang hebat dan dampaknya
terhadap sustainability perusahaan, akan
terjadi gap leadership dan sebagainya,”
tegas Agus. Ia menambahkan, menurut
KPKU, perusahaan yang unggul itu dari
sisi sistem adalah kesistemannya itu
sistematik, ada keselarasan, dan ada
integrasi.
Secara garis besar penilaian KPKU
terbagi dua, sistem dan hasil. Dalam hal 3
tadi, maka profil perusahaan tidak dinilai
tidak ada skorenya, kenapa? Karena
profil perusahaan menjadi referensi
untuk sistem tadi. Apakah sistem
dikembangkan dalam rangka menjawab
tantangan besar. Jadi yang ada nilai
untuk kesisteman, dan nilai untuk hasil.
Totalnya 1.000 poin. Ini terbagi 550
adalah sistem dan 450 adalah hasil.
Apa maknanya? Ternyata KPKU itu lebih
memberikan bobot pada kesisteman
atau proses. Alasannya, sebab hasil
ini didapat dari sistem. Jadi kalau
pendapatan kita Rp100 nggak bisa kita
manipulasi menjadi Rp150 kan! Kalau
mau mencapai Rp150, ya perbaiki cara
kerjanya. Jadi hasil adalah konsekuensi.
Yang harus dilakukan apa yang
sebaiknya dilakukan untuk menghasilkan
konsekuensi yang anda harapkan.
Kalau anda ingin tumbuh 10%, sistem
apa yang akan dibangun, bagaimana
caranya, bagaimana mengalahkan atau
menghadapi kompetitor dan seterusnya.
Kenapa KPKU menekankan pada
sistem? Karena dengan membangun
sistem itulah sustainability hasil itu jauh
lebih bisa dicapai. Bukan sekadar
tahun ini harus tercapai sekian, tanpa
menggunakan sebuah cara yang
tersistematis. Maka banyak orang
melakukan window dressing karena
mereka hanya melihat jangka pendek.
Apa isinya kesisteman? Ternyata score
tertinggi adalah leadership, yang
kedua pengukuran analisis knowledge
management. Ini adalah hasil riset
terhadap
perusahaan-perusahaan
kelas dunia di Amerika Serikat. Ternyata
keberhasilan perusahaan itu sangat
ditentukan secara dominan oleh
kepemimpinan, karena decision makernya ada di sini mau melakukan apa,
dengan cara bagaimana itu kan butuh
keputusan yang tepat. Keberhasilan
perusahaan besar di dunia ternyata
ditentukan oleh sistem kepemimpinan
dan kapabilitas pimpinan, yakni 120
dari score 550 (sekitar 21%). Kemudian
pengukuran analisis dan knowledge
management.
Tugas pimpinan adalah membuat
keputusan, keputusannya didasarkan
pada apa? Apakah karena insting
atau selera. Menurut Agus, dalam
KPKU, every decision must be test on
analysis on knowledge. Jadi semakin ini
berkualitas sesungguhnya kemampuan
sistem kepemimpinannya harus bagus
karena sudah disuplai dengan informasi
yang matang keputusannya juga makin
presisi. Yang lainnya porsi score-nya
setara.
“KPKU itu memanfaaftkan ISO untuk
kategori 6, supaya sistem kerja bagus,
tapi sasarannya bukan di standar
tapi di keunggulan. Kita mungkin
sudah memenuhi standar tapi belum
tentu unggul. Inilah yang disasar oleh
KPKU. Jadi, basis ISO memang akan
sangat penting untuk KPKU karena itu
fundamental,” kata Agus dalam tanya
jawab dengan peserta acara executive
briefing itu.
Selanjutnya, dari sisi hasil bisnis, nilainya
450. Harapannya apa? Laba. Tapi
kenapa bobot uang hanya 90. Dalam
konteks KPKU harus jelas, kalau kita
melaporkan hari ini untung sekian, itu dari
mana? Misal keuntungan perusahaan
meningkat,
ternyata
peningkatan
keuntungan itu dari jual pabrik bukan
dari jual produk dari pabrik. Tahun itu
bisa saja untung, tahun berikutnya apa
yang didapat?
“Dari kacamata KPKU uang itu penting,
tapi uang yang kita dapatkan harus
jelas dari hasil kegiatan usaha. Jadi
from your business operation bukan dari
non operating. Makanya bagaimana
membuat produk dan proses ini makin
efektif sehingga kalau keduanya
efektif akan dibeli oleh pelanggan dan
kepuasan pelanggan akan meningkat.
Jadi, kalau kita meng-create produk
bagus sekali, tapi tidak dibeli oleh
pelanggan kan percuma jatuhnya. Lain
halnya, kalau kita menciptakan produk
yang relatif mutunya tidak bagus tapi
cocok untuk segmen pelanggan tertentu
maka itu justru menciptakan bisnis,”
pungkas Agus. <GK>
13
14
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
AGENDA PERISTIWA
Simposium HIV/AIDS & Hepatitis
Penyakit AIDS Dapat
Dicegah dan Dihindari
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
Kemenkes, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama menegaskan, bila
pengetahuan komprehensif masyarakat mengenai HIV/AIDS
baik maka penyakit AIDS dapat dicegah dan dihindari.
D
alam rangka memperingati hari
AIDS Sedunia yang jatuh pada
1 Desember lalu, Kimia Farma
kembali menyelenggarakan “Simposium
dan Workshop HIV/AIDS serta Hepatitis
2013” dengan tema nasional “Lindungi
Pekerja, Keluarga dan Bangsa melalui
Zero Diskrimination, Zero new HIV
infection, Zero AIDS related death, “.
Untuk tahun ini, acara rutin tahunan
yang keenam kalinya tersebut digelar
di Hotel Redtop, Jakarta, pada Kamis,
12 Desember 2013. Simposium &
Workshop itu dibuka oleh Wakil Menteri
Kesehatan Prof.dr.Ali Ghufron Mukti.
Penyelenggarakan
event
tersebut
merupakan salah satu wujud perhatian
dan kepedulian Kimia Farma terhadap
permasalahan
penyakit
HIV/AIDS
dan Hepatitis di Indonesia. Selama ini
Kimia Farma sudah dan akan terus
membuktikan komitmennya untuk ikut
serta menangani permasalahan penyakit
HIV/AIDS dan Hepatitis, dengan
memproduksi obat Antiretroviral (ARV).
Selain itu, BUMN Farmasi terbesar
di Indonesia ini juga secara terus
menerus melakukan sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat tentang
bahaya penyakit tersebut. Karena itu
jangan heran bila kegiatan simposium
dan lokakarya itu akan terus dilakukan
secara rutin setiap tahun dengan selalu
mengikutsertakan seluruh stakeholder
terkait dengan permasalahan penyakit
HIV/AIDS dan Hepatitis.
Simposium dan workshop 2013 kali ini
menampilkan pembicara di antaranya
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama
(Dirjen Pengendalian Penyakit &
Penyehatan Lingkungan Kemenkes),
M Wahyuli Syafari (Direktur Riset dan
Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma),
mbak Yanti (aktivis peduli ODHA) dan
Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS
Indonesia Prof Dr dr Syamsurizal Djauzi
ini diikuti oleh tenaga kesehatan dari
pelbagai rumah sakit, perguruan tinggi,
dan para aktivis dari yayasan maupun
LSM yang peduli terhadap ODHA.
Melalui Simposium dan Workshop HIV/
AIDS serta Hepatitis 2013 dengan tema
nasional “Lindungi Pekerja, Keluarga
dan Bangsa melalui Zero Diskrimination,
Zero new HIV infection, Zero AIDS related
death,“ ini, PT Kimia Farma mengajak
peran aktif semua elemen untuk lebih
memahami penyakit HIV/AIDS serta
hepatitis guna mengurangi penderita
penyakit tersebut.
Direktur Operasi & Supply Chain Jisman
Siagian berharap semua elemen,
baik pemerintah, swasta, maupun
masyarakat, perlu menekan laju
penyebaran epidemik penyakit HIV/AIDS
karena hingga saat ini belum ada cara
untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Obat
Antiretroviral
(ARV)
yang
berkembang saat ini dinilai hanya dapat
menekan replikasi dari virus dengan
menghambat enzim pembentuk virus
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
sehingga kerusakan pada
sistem kekebalan tubuh dapat
dihentikan.
Dia menjelaskan peranan
Kimia Farma di dalam terapi
HIV/AIDS adalah memproduksi
dan mendistribusikan produkproduk ARV lini 1. Saat ini,
perseroan juga sudah mulai
memproduksi dan distribusi
ARRV lini 2 untuk penderita
HIV/AIDS di Indonesia.
Direktur
Riset
dan
Pengembangan
Bisnis
PT Kimia Farma Wahyuli
Syafari
menambahkan,
Kimia Farma saat ini sudah
memproduksi obat Heplav
untuk menyembuhkan penyakit
hepatitis B dengan harga yang
relatif terjangkau, yakni hanya
Rp120.000 per 30 tablet. Obat
ini jauh lebih murah ketimbang obat
sejenis yang beredar di pasar yang
harganya bisa mencapai lebih dari
Rp500.000 per 30 tablet.
Khusus untuk pemeriksaan laboratorium
penyakit hepatitis, laboratorium klinik
Kimia Farma yang tersebar di banyak
kota hanya mengenakan biaya Rp850
ribu. Ini jauh lebih murah ketimbang
pemeriksaan serupa yang disediakan
di sarana kesehatan lainnya yang bisa
mencapai sekitar Rp1,6 juta.
Dalam presentasinya, Prof. dr. Tjandra
Yoga Aditama mengemukakan, tujuan
pengendalian HIV/AIDS di Indonesia
adalah menurunnya jumlah kasus
baru HIV (target jangka panjang: zero
new infection), menurunnya tingkat
diskriminasi (target jangka panjang: zero
discrimination), dan menurunnya angka
kematian AIDS (target jangka panjang:
zero AIDS related deaths) serendah
mungkin serta meningkatnya kualitas
hidup ODHA.
Sejauh ini, kata dia, stigma dan
diskriminasi yang diberikan kepada
ODHA disebabkan oleh ketidaktahuan
dan
ketidakpedulian
masyarakat,
sehingga cara yang terbaik untuk
mengatasinya
adalah
dengan
meningkatkan
pengetahuan
dan
meningkatkan
kepedulian
akan
kebutuhan pribadi dan orang lain.
Bila
pengetahuan
komprehensif
masyarakat mengenai HIV/AIDS baik,
maka setidak ada 4 hal positif yang
bisa diciptakan. Pertama, masyarakat
dapat melaksanakan sendiri perilaku
hidup yang tidak berisiko terhadap
penularan HIV/AIDS. Walaupun AIDS
belum ada obat yang menyembuhkan
tuntas, tetapi AIDS dapat dicegah
dan dihindari. Kedua, karena sudah
punya pengetahuan, maka stigmatisasi
menurun dan otomatis diskriminasi
juga turun. Berkurangnya perbedaan
perlakuan, penolakan dan pembatasan
akan meningkatkan kualitas hidup
ODHA baik jasmani, rohani dan social,
Ketiga, orang tidak takut lagi meminta
testing untuk mengetahui status HIVnya. Dengan mengetahui status HIV
maka dapat diambil langkah-langkah
terbaik bagi yang kemudian ternyata
HIV positif maupun yang HIV negatif.
Keempat, ODHA dapat dengan mudah
mengakses ARV.
“Dengan akses obat yang lancar dan
berkesinambungan, kualitas dan umur
harapan hidup akan meningkat. Stigma
semakin berkurang karena kematian
dan kondisi buruk sebagai salah satu
penyebab stigma sudah tereliminasi,”
katanya.
Pada acara Simposium dan Workshop
tersebut, juga dilakukan pemberian
Kimia Farma Award untuk tenaga
kesehatan/klinisi, LSM dan Media yang
peduli, baik terhadap pencegahan
penyakit HIV/AIDS maupun ODHA yang
sampai dengan saat ini masih menjadi
stigma di tengah masyarakat Indonesia.
Adapun untuk pemenang kategori
Tenaga Kesehatan/Klinisi diberikan
kepada dr. H. Muchlis Achsan Udji,
Sp.PD-KPTI dari RS dr. Karyadi
Semarang, kategori LSM diberikan
kepada LSM Syair Untuk Sahabat dan
untuk kategori Media diberikan kepada
Metro TV dalam program acara “Mata
Najwa”. Kimia Farma Award 2013
diserahkan langsung oleh Wakil Menteri
Kesehatan Prof.dr. Ali Ghufron Mukti
kepada masing-masing pemenang.
<GK>
15
16
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Kimia Farma Aplikasikan
‘Roadmap’ BUMN Bersih
Dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Menteri BUMN No: SE-05/MBU/2013 tentang
Roadmap BUMN Bersih, Direksi PT Kimia Farma menerbitkan tiga peraturan tentang Pedoman
Gratifikasi, Pedoman Benturan Kepentingan, serta Pedoman Whistle Blowing System.
P
ada
sekitar
pertengahan
Desember 2013 lalu, Dirut PT
Kimia Farma Rusdi Rosman
melakukan sosialisasi tiga peraturan
direksi di hadapan para asisten manajer,
manajer, GM (General Manager)
di lingkup holding maupun anak
perusahaan. Ketiga Peraturan Direksi
yang diterbitkan pada 5 Desember 2013
tersebut terdiri atas Pedoman Gratifikasi,
Pedoman Benturan Kepentingan, serta
Pedoman Whistle Blowing System.
Penerbitan ketiga peraturan direksi
itu merupakan tindak lanjut dari Surat
Edaran Menteri BUMN No: SE-05/
MBU/2013 tentang Roadmap BUMN
Bersih. Program ini merupakan program
yang digagas serta diluncurkan Menteri
BUMN Dahlan Iskan, pada 25 September
2013. Tujuannya untuk menciptakan
lingkungan Kementerian BUMN dan
perusahaan BUMN bersih dari korupsi.
Program
BUMN
Bersih
ini
diselenggarakan dengan menggandeng
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
dan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP). Program ini
diharapkan mampu mendorong dam
menciptakan iklim korporasi yang bersih
dan sehat di perusahaan BUMN.
Pada tahap awal, program BUMN Bersih
ini diselenggarakan untuk level 1 yakni
direksi dan komisaris semua BUMN.
Kemudian ada level 2 untuk setingkat
kepala divisi atau vice president dan
level 3 untuk manajer.
Pendaftaran BUMN Bersih tahap I sendiri
dibuka dari tanggal 1 Oktober dan
berakhir 31 Oktober 2013. Pada tahap
I ini, program BUMN Bersih menjaring
peserta dari level direksi dan komisaris
BUMN. Sebanyak 142 BUMN termasuk
PT Kimia Farma mendaftar program ini.
Setelah mendaftar, Tim Roadmap BUMN
Bersih akan mensurvei jajaran direksi
dan anak perusahaan, jajaran satu level
di bawah direksi, serta manajer dan
jabatan pimpinan lainnya dua tingkat di
bawah direksi.
Tim Roadmap akan memberikan tiga
kategori penilaian kepada BUMN yang
telah menerapkan program ini. Kategori
tersebut adalah BUMN Bersih Tingkat
I, BUMN Bersih Tingkat II, dan BUMN
Bersih Tingkat III. “Masing-masing
kategori dibedakan berdasarkan hasil
survei dan juga mendasarkan pada
waktu pendaftaran setiap BUMN,” kata
Dahlan.
Proses BUMN Bersih itu sendiri telah
dimulai
dengan
komitmen
yang
ditandatangani pada 30 Oktober 2013
oleh direksi dan komisaris BUMN. Dalam
komitmen itu, mereka sepakat untuk
‘bersih’ terhitung mulai 1 Januari 2014,
kemudian tahun 2015 untuk pejabat
eselon 1 dan tahun berikutnya untuk
pejabat eselon 2 dan seterusnya. Dengan
proses bertahap itu, Dahlan menargetkan
BUMN Bersih akan terealisasi dalam
kurun waktu tiga tahun (2014-2016). <GK>
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Kimia Farma
Kaji Obat Stroke
dari Ukraina
PT Kimia Farma mengkaji produk obat jenis L-Lysine
Aescinat yang diproduksi perusahaan Arterium dari
Ukraina dalam diskusi panel yang melibatkan para dokter
spesialis bedah syaraf dan anestesi dari RSCM-FK UI.
D
irektorat
Riset
dan
Pengembangan Bisnis PT Kimia
Farma terus melakukan upaya
dalam menambah jenis produk obatobatan yang dikembangkannya. Di
antaranya dengan melakukan pengkajian
terhadap produk jenis L-Lysine Aescinat
yang tengah dikembangkan perusahaan
Arterium dari Ukraina.
Untuk
itu,
Kimia
Farma
menyelenggarakan
diskusi
panel
yang menghadirkan sejumlah dokter
spesialis bedah syaraf, anestesi dari
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Diponegoro maupun dari Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo (RSCM)-Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Para
dokter spesialis ini di antaranya Prof.
dr. Zainal Mutaqin dari FK-Undip, dr.
Nyoman Golden, dr. Hanif Tobing dari
FK-UI, dr. Priyambodo dari FK-UI, serta
dr. Wismaji dari RSCM-FK UI sebagai
moderator.
Diskusi panel yang menghadirkan
pembicara dari Ukraina Prof. dr. Yury
Koberazkhy itu dibuka oleh Direktur
Riset dan Pengembangan Bisnis PT
Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari. “Atas
nama Kimia Farma, kami menyampaikan
penghargaan dan ucapan terimakasih
atas kehadiran para dokter spesialis
untuk mengikuti diskusi panel ini,” kata
Wahyuli.
Diskusi panel ini memang bertujuan
untuk mendapatkan masukan dari
para tenaga medis yang ahli di bidang
bedah syaraf maupun anestesi, terutama
untuk mengkaji serta menganalisa
seberapa jauh produk jenis L-Lysine
Aescinat yang diproduksi Arterium dari
Ukraina ini untuk mengobati penyakit
stroke dan untuk PVI (pulmonary
vein isolation) ini, bagus kualitasnya
serta bisa dipertanggungjawabkan
penggunaannya.
Dalam keaadaan tertentu, tambah
Wahyuli, PT Kimia Farma terkadang
diberi penugasan oleh pemerintah untuk
menyediakan obat-obatan yang sifatnya
spesifik melalui jalur Special Access
Scheme (SAS). Barangkali suatu hari
ada kebutuhan penyediaan obat yang
mendesak. Karena itulah kami kerjasama
dengan pihak Ukraina. Karena Kimia
Farma tidak menguasai dalam bidang
syaraf dan anastesi, kami mengundang
dokter-dokter yang ahli di bidangnya,”
kata dia.
Ke depan, tentu Kimia Farma berharap
para dokter juga bisa menganalisa
terhadap produk untuk mengobati
stroke dari Ukraina tersebut, baik
melalui pengujian secara klinis maupun
pengujian lainnya. Dengan demikian,
Kimia Farma sebagai perusahaan
farmasi yang akan mengembangkan
produk tersebut bisa merasa yakin
bahwa produk tersebut bisa digunakan
di Indonesia dan bisa menolong pasien
yang sangat membutuhkannya. <GK>
17
18
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Porseni BUMN 2013
Tim Putri Tenis Meja
Kimia Farma Sabet Juara III
Atlet tenis meja putri PT Kimia Farma berhasil meraih gelar juara III pada ajang
Porseni BUMN Tahun 2013 yang diikuti oleh sekitar 3.500 peserta karyawan dari
93 BUMN dan Kementerian BUMN.
Acara yang tahun ini merupakan
ke-6 kalinya itu dibuka oleh Menteri
Negara BUMN Dahlan Iskan. Dalam
pembukaannya, Dahlan mengatakan,
agenda ini memang lebih meriah dari
tahun sebelumnya. Namun, sayang
masih banyak direksi perusahaan pelat
merah yang tidak datang.
“Saya membuka Porseni BUMN untuk
kedua kalinya. Tahun ini lebih meriah.
Yel yel nya juga lebih baik. Direksi yang
hadir juga lebih banyak, tapi sayang
belum semuanya hadir,” kata Dahlan
dalam sambutannya, di GOR Soemantri
Bojonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu
(10/11/2013).
P
ekan Olahraga Seni Badan
Usaha Milik Negara (Porseni
BUMN) Tahun 2013 kembali
digelar tahun ini. Puluhan perusahaan
BUMN bertarung untuk beberapa
cabang olahraga selama beberapa hari
demi memperebutkan piala kementerian.
Dalam kesempatan itu, Dahlan sempat
melontarkan
pujiannya
kepada
kontingen dari PT Bank BTN karena
mampu menyajikan yel-yel yang
paling baik dibandingkan dengan
perusahaan lainnya. Ia pun memberikan
kaos Evan Dimas, Kapten Kesebelasan
Indonesia Tim U-19 sebagai bentuk
penghargaan.
“Saya terkesan dengan yel-yel dari BTN.
Untuk itu saya berikan kaos yang saya
pakai. Porseni tetap tujuannya untuk
kemajuan perusahaan. Tapi walaupun
memakan waktu, karena ingin tunjukkan
visi misinya itu saya izinkan,” ucap
Dahlan.
Usai sambutannya, Dahlan membuka
acara dengan bergoyang bersama
Cesar. Goyang andalan “asyik-asyik
Jos” dilakukan berulang-ulang dan diikuti
oleh seluruh peserta Porseni BUMN.
Keramaian penuh sesak juga terjadi di
bangku penonton yang ikut bergoyang
bersama menirukan goyang ala Cesar.
Kegiatan pertandingan Porseni yang
diadakan Forum Humas BUMN itu
berlangsung selama sepekan, dan
ditutup secara resmi pada Kamis
(21/11/2013) malam di Kantor Pusat PLN
Jakarta.
“Acara ini merupakan sebuah ajang
olahraga dan seni yang bertujuan untuk
mempererat tali silahturahmi antar
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
19
DAFTAR JUARA PERTANDINGAN OLAH RAGA
No.
I
A
B
karyawan BUMN dan Kementerian
BUMN
dengan
mengedepankan
sportivitas, kreativitas dan prestasi,” kata
Ketua Panitia Pelaksana Porseni BUMN
2013, Caca Samhudi usai menutup
perhelatan Porseni BUMN.
besar mendapatkan gelar juara umum
Porseni BUMN 2013. Mereka ini yang
menang adalah pemuda BUMN yang
cerdas, berwawasan luas serta memiliki
kepribadian menarik di hadapan para
juri,” papar dia.
Acara yang menampilkan berbagai
pertandingan
olahraga
seperti
sepakbola, futsal, bulu tangkis, tenis
meja, voli, basket, bowling serta cabang
seni seperti vocal group, BUMN Idol
dan Duta BUMN ini, lanjut Caca, telah
menarik minat ribuan peserta. “Acara
Porseni ini diikuti sekitar 3500 peserta
yang terdiri dari karyawan tetap dari
93 BUMN dan Kementerian BUMN,”
tambahnya.
Para pemenang ini memperebutkan piala
bergilir dari Kementerian BUMN, piagam
serta uang jutaan rupiah. Untuk penilaian
ada empat juri duta BUMN, yakni Mantan
Menteri BUMN, Tanri Abeng, Staf Ahli
Menteri BUMN Bidang Teknologi dan
SDM, Pandu Djajanto, Figur Publik
Soraya Haque dan Presidium Forum
Humas BUMN, Zain Ismed.
Sementara khusus untuk Duta BUMN,
menurut Caca, pemenangnya langsung
akan ditentukan bersamaan dengan
acara penutupan malam tadi. “Di mana
pemenang duta BUMN akan berpeluang
Porseni BUMN tahunan tersebut telah
belangsung enam kali berturut-turut.
Untuk tahun ini, juara umum diraih oleh
PT Pelindo II. Sementara tim atlet dari PT
Kimia Farma berhasil menyabet gelar
sebagai juara III cabang tenis meja putri.
<GK>
C
CABANG
CABANG OLAH RAGA Cabang Basket Juara 1
Juara 2
Juara 3
Cabang Voli Juara 1
Juara 2
Juara 3
Cabang FUTSAL Juara 1
Juara 2
Juara 3
TOP SCORE
BEST PLAYER
PERUSAHAAN Bank MANDIRI
BANK BNI
TELKOM Indonesia
ASABRI
PERHUTANI
BANK BNI
PELINDO II
PT POS INDONESIA
PT ANTAM
Syarief Hidayatullah–
Pelindo II (13 Gol)
Socrates Menlessy–
Pelindo II
D
Cabang TENIS
Juara 1
Juara 2
Juara 3
JASA MARGA
PELINDO 2
PTPN 4
E
Cabang Sepak Bola
Juara 1
Juara 2
Juara 3
TOP SCORE
BEST PLAYER
PTPN 1
PERUM DAMRI
PTPN 10
HAERUDDIN (DAMRI)–
6 GOL
ZULBAHRA (PTPN 1)
F
Cabang BULUTANGKIS
Juara 1
Juara 2
Juara 3
PELINDO 2
JASA MARGA
BANK BNI
G
Cabang TENIS MEJA PA
Juara 1
Juara 2
Juara 3
PLN
PELINDO 3
PERTAMINA
H
Cabang TENIS MEJA PI
Juara 1
Juara 2
Juara 3
PELINDO 3
PLN
KIMIA FARMA
I
Cabang BOWLING
Juara 1
Juara 2
Juara 3
PERTAMINA
PLN
JASA MARGA (Tim 1)
II.
A
LOMBA SENI
LOMBA VOCAL GROUP
Juara 1
Juara 2
Juara 3
BTN
MANDIRI
BNI
B
LOMBA BUMN IDOL
Juara 1
Juara 2
Juara 3
BTN
PLN
PT PUPUK INDONESIA
20
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Peringati HKN ke-49
KF Gelar Pengobatan Gratis
Oleh: M.ARFAN ZEIN SIREGAR (Medan), TASIS PURWANTO (Semarang) & WAYAN LODRA (Bali), Teguh Waseso, kuswandono virgantoro
PT Kimia Farma menyelenggarakan pengobatan gratis di sejumlah kantor cabangnya untuk
memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 yang jatuh pada 12 November 2013 lalu.
S
udah menjadi semacam “tradisi”
bagi manajemen PT Kimia
Farma, setiap memperingati
HKN, BUMN Farmasi ini senantiasa
menyelenggarakan pengobatan gratis
bagi masyarakat kurang mampu yang
berada di sekitar lokasi usahanya. Selain
bertujuan untuk membantu program
pemerintah dalam rangka menyehatkan
masyarakat, pengobatan gratis yang
merupakan bagian dari program CSR
(Corporate Social Responsibility) Kimia
Farma ini juga dimaksudkan untuk lebih
mendekatkan perusahaan dengan
masyarakat di sekitar lokasi usahanya.
Di Medan, misalnya, pengobatan gratis
Kimia Farma ini diselenggarakan di
Kelurahan Sei Putih Timur II, Kecamatan
Medan Petisah pada 14 November 2013.
Di kota ini, selain menggelar pengobatan
gratis, Kimia Farma juga memberikan
bantuan dana pendidikan kepada
sejumlah siswa yang berprestasi, namun
berasal dari keluarga kurang mampu.
Turut hadir dalam peringatan HKN yang
dihelat Kimia Farma di Medan itu antara
lain Direktur Operasi & Supply Chain
Jisman Siagian, pimpinan Plant Kimia
Farma Medan, Bisnis Manager Kimia
Farma Apotek Medan, pimpinan cabang
KFTD Medan, pemuka masyarakat.
Dalam sambutannya, Jisman Siagian
mengemukakan, pengobatan gratis
dan bantuan pendidikan kepada siswa
yang berprestasi dan kurang mampu
yang dilaksanakan di lingkungan Apotek
Kimia Farma Medan ini mengusung
tema “Cinta Sehat Bersama Kimia
Farma”. Dan kegiatan bakti sosial ini
merupakan wujud kepedulian PT Kimia
Farma kepada masyarakat Medan.
Kesehatan, ujar Jisman, merupakan hal
yang utama dalam kehidupan seluruh
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, PT
Kimia Farma ikut aktif membantu program
pemerintah dalam turut menyehatkan
masyarakat melalui pengobatan gratis
sebagaimana yang tengah dilaksanakan
saat ini.
Dalam
kesempatan
itu,
Jisman
juga
menjelaskan
tentang
akan
diberlakukannya Program Jaminan
Kesehatan Nasional oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
mulai 1 Januari 2014 oleh Pemerintah.
Dalam rangka menyambut program
BPJS tersebut, Kimia Farma berencana
untuk menambah outlet apoteknya
sehingga akhir tahun ini diharapkan
jumlah keseluruhan apotek Kimia Farma
yang tersebar di seluruh Indonesia
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
di level pimpinan maupun bawahan,”
pinta dia.
Ketua Panitia Pengobatan Gratis,
Fajar Agung melaporkan, acara ini
terselenggara berkat kerjasama dari
berbagai pihak dan kepedulian Kimia
Farma terhadap masyarakat sekitar. Ia
berharap layanan pengobatan gratis ini
bisa bermanfaat bagi masyarakat. Tak
lupa ia pun menyampaikan permintaan
maaf bila ada kekurangan di sana-sini
dalam penyelenggaraan acara ini.
bisa mencapai sekitar 500 apotek. Tak
hanya menambah jumlah apotek, BUMN
Farmasi terbesar di Indonesia juga tengah
dan akan terus menambah jumlah klinik
kesehatannya secara bertahap, yang
ditargetkan akan mencapai 1.000 klinik,
yang juga tersebar di sejumlah kota di
Indonesia. Semuanya itu, kata Jisman,
sebagai komitmen Kimia Farma untuk
bisa memberikan layanan kesehatan
kepada masyarakat Indonesia.
“Terus terang, kami sangat bersyukur
atas bantuan pengobatan gratis yang
diberikan Kimia Farma. Di tengah
himpitan ekonomi yang cukup berat
saat ini tentu kami warga di sini
merasa terbantu sekali dengan adanya
pengobatan gratis ini,” kata salah
seorang warga Kelurahan Sei Putih
Timur II kepada reporter Gemakaef
usai mendapatkan layanan pengobatan
secara cuma-cuma dari Kimia Farma.
Warga Semarang Antusias
Pengobatan gratis dalam rangka
memperingati HKN tahun ini juga
diselenggarakan Kimia Farma di
Semarang. Masyarakat di sekitar Kimia
Farma Plant Semarang yang kurang
lebih berjumlah 250 orang dengan
antusias mendatangi pengobatan yang
dipusatkan di aula Plant Semarang
tersebut.
Hadir dalam acara itu di antaranya GM
Corporate Secretary PT Kimia Farma,
Djoko Rusdianto, Bisnis Manajer Kimia
Farma Apotek Semarang Rustiono Budi
Satoto, Manajer Plant Semarang Hendra
Farma Johar, serta Manajer KFTD Aris
Wicaksono.
Dalam sambutannya, Djoko Rusdianto
yang mewakili direksi mengatakan,
budaya kerja yang dibutuhkan Kimia
Farma saat ini adalah budaya kerja yang
simple, cepat, tidak berbelit-belit, efisien
dan akuntabel.
Oleh sebab itu sejalan dengan
peringatan Hari Kesehatan Nasional
yang ke-49, dengan tema “Cinta
Sehat Bersama Kimia Farma”, kita
harus bersama-sama membudayakan
budaya kerja yang cepat dan tepat
dalam melayani masyarakat sekitar
(bina lingkungan). Dalam rangka
memperingati HKN ke-49, manajemen
Kimi Farma terus menjalin sinergi dengan
seluruh stakeholder, dengan dilandasi
hubungan yang profesionalisme, sinergi
antar induk dan anak perusahaan akan
terus dilanjutkan dan digalakkan.
“Upaya sinergi ini perlu terus dibangun
dan ditingkatkan dari waktu ke waktu baik
KF Bali Gelar 2 Lokasi
Seperti halnya warga Semarang,
animo masyarakat di Bali, khususnya
di Denpasar terlihat begitu tinggi ketika
mendapatkan
informasi
mengenai
pengobatan gratis yang dilaksanakan
Kimia Farma Bali. Hal itu terlihat dari
banyaknya warga di Pulau Dewata
itu mendatangi bhakti sosial dalam
rangka memperingati HKN ke-49 yang
diselenggarakan Kimia Farma di dua
lokasi, yakni di lingkungan Apotek KF 414
G.Agung dan Apotek KF 286 Padang
Asri Denpasar, pada Kami (21/11/13).
Bisnis Manajer Kimia Farma Apotek
Bali, Drs. Armansyah, Apt.. dalam
sambutannya mengemukakan, Kimia
Farma akan selalu mendukung program
pemerintah
untuk
meningkatkan
kesehatan masyarakat. Kegiatan tersebut
digelar sebagai salah satu tindakan
mendukung
program
pemerintah,
sekaligus mendekatkan Kimia Farma
21
22
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
dengan masyarakat. “Kegiatan ini dilakukan secara serentak di
seluruh Indonesia,” ujarnya.
Adapun target pengobatan gratis di Bali adalah 100 orang di
masing-masing lokasi dilaksanakannya pengobatan gratis
tersebut. Yang melegakan, kegiatan tersebut tidak hanya
sebatas memberikan pengobatan gratis, tetapi juga memberikan
diskon untuk pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat.
Sejumlah warga yang mendapatkan pengobatan gratis
menyampaikan terima kasihnya atas bhakti sosial yang dilakukan
Kimia Farma tersebut. Mereka berharap kegiatan serupa bisa
diadakan secara rutin setiap tahun oleh Kimia Farma.
Aksi pengobatan gratis tersebut juga dihadiri oleh Manager HRD
& GA, Eddy Murianto, tiga perwakilan PKBL Kimia Farma Pusat
dan perwakilan Dinkes Kota Denpasar. Selain itu turut hadir
pula Kepala Lingkungan setempat dibantu dan juga sejumlah
pecalang untuk membantu mengamankan acara.
Arman juga mengungkapkan bahwa untuk di Bali total apotek
Kimia Farma mencapai 29 titik yang tersebar di daerah Singaraja,
Ubud, Kuta, Benoa, Jimbaran, Tabanan dan Denpasar. ‘’Kalau
dilihat dari tingkat kebutuhan di masyarakat, tentu fasilitas ini
masih kurang. Setidaknya perlu penambahan 10 titik lagi,’’
paparnya.
Di KEDIRI
Aksi sosial berupa pengobatan gratis juga dilangsungkan
di Apotek Kimia Farma 75 Kediri, Jawa Timur pada tanggal
30 November lalu. Dalam kesempatan tersebut, Ketua
Panitia yang juga MAP Apotek 75 menyatakan Kimia Farma
ingin memberikan pelayanan secara terpadu kepada
masyarakat. Oleh karenanya dalam kesempatan itu juga
dilakukan peresmian Klinik Pratama 75 di kota Kediri.
Dalam peresmian tersebut hadir beberapa undangan
seperti mantan Direktur Umum & SDM PT Kimia Farma
(Persero) Tbk Handoyo AS, Manajer Pengembangan dan
Operasional KFA Syahrial Panggabean dan beberapa
pejabat Kimia Farma Apotek lainnya yang langsung datang
dari Jakarta.
Diharapkan, dengan dibukanya tambahan klinik yang
berada di area BM Malang itu, Kimia Farma akan semakin
maju dan siap melayani Sistem Jaminan Sosial Nasional
yang kini telah diberlakukan, khususnya untuk wilayah BM
Malang.
Dalam pelayanannya, Kimia Farma menerapkan motto ‘’I Care,
Inovatif, Costumer First, Accountability, Responsibility and EcoFriendly’’. ‘’Kami berusaha memberikan layanan cepat, lengkap
dan ramah kepada masyarakat,’’ tambahnya.
Kelengkapan obat di Kimia Farma menjadi perhatian utama.
Setidaknya disediakan 5.000 jenis obat, sehingga masyarakat
menemukan obat yang dicarinya di Kimia Farma dan tidak
pulang dengan tangan kosong. ‘’Kami juga memberikan waktu
jaminan layanan. Maksimal 15 menit untuk layanan resep non
racikan,’’ tutur Arman. <GK>
BM Batam
Serupa dengan wilayah lainnya, Bisnis Manager Batam juga
menyelenggarakan pengobatan gratis dan sekaligus menggelar grand
opening dua apotek yakni Apotek Kimia Farma Bengkong dan apotek
Kimia Farma Tiban Impian pada tanggal 21 November 2013 lalu. Kegiatan
tersebut langsung dibuka dan diresmikan oleh Direktur Utama PT Kimia
Farma (persero) Tbk, Rusdi Rosman.
Kedua Apotek yang diresmikan tersebut kini menambah jumlah Apotek
yang berada di area BM Batam menjadi 24 Apotek. Dan, pusat lokasi
peresmian berlangsung di Apotek Kimia Farma Bengkong yang beralamat
di Komplek Bengkong City No 11, Kecamatan Bengkong Laut, Batam.
Di lokasi tersebut pula dilangsungkan pengobatan gratis dan mendapat
sambutan antusias dari masyarakat sekitar.
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Toyama Pharmacy Jajaki Potensi
Kerja Sama dengan Kimia Farma
Rombongan tamu dari sejumlah perusahaan farmasi di Toyama Jepang berkunjung ke Kantor
Pusat PT Kimia Farma, Jakarta. Kehadiran mereka untuk menjajaki peluang kerjasama dengan
BUMN Farmasi terbesar di Indonesia ini.
B
elum lama ini jajaran direksi
PT Kimia Farma kedatangan
rombongan tamu dari sejumlah
perusahaan farmasi yang berlokasi
di Toyama, Jepang. Mereka diterima
Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman dan
direksi lainnya, serta direksi para anak
perusahaan Kimia Farma.
Pimpinan rombongan dari Jepang
itu, Hashaki yang juga Ketua Asosiasi
Perusahaan Farmasi di Toyama
menjelaskan, sampai saat ini sekitar
90 perusahaan farmasi beroperasi
di Toyama dengan lebih dari 100
pabrik dan fasilitasnya. Tidak hanya
perusahaan farmasi Asia saja, tapi
perusahaan atau industri pendukungnya
juga berkembang di daerah ini, mulai
dari pemasok bahan baku, yang
menangani distribusi atau pengepakan
dan sebagainya.
Patut pula diketahui bahwa industri
farmasi di daerah Toyama, baik dari
segi volume maupun nilai termasuk tiga
terbesar di Jepang. Asosiasi farmasi
di Toyama tidak saja beranggotakan
perusahaan
farmasi,
tapi
juga
beranggotakan berbagai industri terkait
dan pendukung seperti yang dijelaskan
di depan, perguruan tinggi serta
lembaga riset.
“Asosiasi kami melakukan berbagai
kegiatan dalam rangka mengembangkan
industri farmasi bagi Toyama ke depan.
Dan dalam rangka pengembangan
bisnis sejak tahun 2008 kami juga sudah
mulai pengembangan bisnis secara
global,” kata Hashaki.
Untuk itulah, pihak asosiasi farmasi di
Toyama melakukan kunjungan atau
mengirimkan berbagai delegasi ke
beberapa negara. Kalau di Eropa
kunjungan dilakukan ke Swiss dan Italia,
sementara untuk Asia, selain mengirim
delegasi ke Thailand, Vietnam dan India,
juga ke Indonesia.
“Melalui kunjungan itu, kami berusaha
mempererat ikatan atau persahabatan
dengan negara-negara sahabat kita, dan
juga mencari serta menggali peluang
bisnis ke depan. Kami juga selalu
melakukan kegiatan bisnis matching
atau mencari kesempatan untuk
melakukan kolaborasi dan kerjasama
dengan berbagai pihak,” paparnya lagi.
Dalam kesempatan kunjungan itu,
Hashaki menanyakan keunggulan apa
saja yang dimiliki Kimia Farma? Direktur
Riset dan Pengembangan Bisnis Kimia
Farma, M.Wahyuli Syafari menjelaskan,
teknologi Kimia Farma yang paling
diunggulkan untuk dikembangkan adalah
radiofarmaka yang bisa dimanfaatkan
untuk mendeteksi atau mengobati kanker
dengan menggunakan radio isotop.
Itu yang pertama. Dan yang kedua
adalah pengembangan produk untuk
teknologi herbal (herbal medicine).
Kimia Farma juga memiliki lahan
seluas 1.060 hektar di Jabar untuk
dikembangkan tumbuhan obat-obatan.
“Satu lagi Kimia Farma juga tengah fokus
untuk memanfaatkan stemcell untuk
pengembangan pengobatan jaringan,
baik itu penyakit dalam maupun kulit,”
katanya. <GK>
23
24
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Kimia Farma Resmikan
4 Klinik Baru di Balikpapan
Oleh: M. SYAHRUN, Balikpapan
Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) per 1 Januari 2014 ini, PT Kimia Farma menambah jumlah klinik
layanan kesehatannya sebanyak 4 outlet di Balikpapan.
P
ada 28 November 2013 lalu,
PT
Kimia
Farma
kembali
menambah jumlah klinik layanan
kesehatannya sebanyak 4 outlet di
Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara
“Grand Opening” klinik tersebut
diselenggarakan bersamaan dengan
peringatan Hari Kesehatan Nasional,
serta diisi dengan kegiatan bhakti sosial
pengobatan gratis kepada masyarakat.
Acara bhakti sosial itu sendiri digelar di
halaman Apotek Kimia Farma 349 (KM 5)
dan Apotek KF Sepinggan, Balikpapan.
“Grand Opening klinik Kimia Farma di
kota Balikpapan ini merupakan bagian
dari upaya PT Kimia Farma (Persero)
Tbk melalui PT Kimia Farma Apotek
untuk mendekatkan dan memberikan
layanan terbaik kepada masyarakat,”
kata Direktur Riset dan Pengembangan
Bisnis PT Kimia Farma, M. Wahyuli
Syafari saat peresmian pembukaan klinik
baru itu.
Turut hadir pada acara itu, di antaranya
Direktur Keuangan dan Sumber Daya
Manusia PT Kimia Farma Apotek (KFA),
Tutuy Hunariyat beserta Sahat Saragih
selaku Manajer Klinik dan sejumlah
pejabat Pemerintah Kota Balikpapan,
seperti dari Dinas Kesehatan kota
Balikpapan, Camat Balikpapan Utara,
Lurah Graha Indah Balikpapan, Kepala
PT Askes Balikpapan, anak-anak dari
panti asuhan beserta ratusan warga
di sekitar Kelurahan Graha Indah,
Balikpapan.
Dipaparkan Wahyuli, sebagai salah satu
bentuk partisipasi aktif dan dukungan
terhadap program pemerintah di
dalam pemberlakuan SKN, di tahun
2013 ini Kimia Farma telah mendirikan
100 apotek baru dan 100 klinik baru di
seluruh Indonesia. Kini Kimia Farma
memiliki lebih dari 500 apotek dan 200
klinik yang siap melayani seluruh peserta
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) yang akan diimplementasikan
pada 1 Januari 2014 mendatang,
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
sehingga pada tahun 2019 akan memiliki
1000-an apotek dan klinik sebagaimana
telah dicanangkan sejak 2011 yang lalu.
Kimia
Farma
melalui
anak
perusahaannya PT. Kimia Farma Apotek
terus mengembangkan bisnis dengan
memperkuat jaringan layanan ritel
farmasi dengan konsep layanan ritel
farmasi One Stop Health Care Solution
(OSHcS) dan layanan kesehatan
terpadu, mulai dari layanan klinik,
layanan laboratorium klinik, layanan
apotek, dan layanan kesehatan lainnya.
Langkah-langkah tersebut merupakan
strategi PT Kimia Farma untuk terus
meningkatkan market share dalam
upaya memenangkan persaingan yang
semakin ketat dengan total jumlah apotek
seluruh Indonesia saat ini mencapai
26.451 apotek.
Kegiatan bhakti sosial ini diawali
dengan kunjungan ke panti jompo,
donor darah, memberikan sumbangan
kepada anak-anak panti asuhan
dan pelayanan kesehatan gratis dan
penyuluhan kesehatan. Hal ini dilakukan
untuk menunjukkan eksistensi Kimia
Farma sebagai salah satu perusahaan
milik negara yang senantiasa ikut
serta dalam membantu pemerintah di
bidang kesehatan untuk memberikan
kemudahan bagi masyarakat dalam
mendapatkan akses layanan kesehatan.
Masyarakat yang datang dalam
mengikuti pelayanan kesehatan gratis
itu berasal dari 12 RT yang tersebar di
Balikpapan, dengan jumlah mencapai
sekitar 400 orang. Mereka antri dengan
tertib untuk mendapatkan layanan
kesehatan.
Kegiatan yang di mulai sejak pukul
08.00 Wita pagi dan selesai menjelang
senja itu, diwarnai dengan turunnya
hujan yang cukup deras. Namun,
petugas dan panitia yang terlibat tetap
semangat
memberikan
pelayanan
hingga seluruh pasien mendapatkan
layanan kesehatan.
“Hadirnya apotek dan klinik Kimia
Farma di pinggiran kota Balikpapan
Utara dan Selatan ini semata-mata
untuk
mempermudah
masyarakat
mendapatkan
akses
layanan
pemeriksaan
kesehatan
dan
pengobatan,” tutur Abdul Azis, selaku
Bisnis Manajer Kimia Farma Apotek
Balikpapan.
Ermansyah Siregar Kepala Apotek KF
329 menambahkan, pihaknya optimis
bisa meraup jumlah pasien yang lebih
banyak pada apotek dan klinik KF 293
(KM 5) karena klinik ini merupakan satusatunya fasilitas kesehatan yang ada di
pinggiran kota Balikpapan bagian utara.
Selain itu, lokasi ini juga mudah dijangkau
oleh masyarakat karena berada pada
jalur
Balikpapan-Samarinda,
yang
banyak dilayani transportasi umum.
Melalui konsep One Stop Healthcare
Solution (OSHcS), atau konsep layanan
kesehatan secara terpadu mulai dari
pemeriksaan
dokter,
pemeriksaan
laboratorium, konsultasi oleh apoteker,
pelayanan resep dan juga swalayan
farmasi berada dalam satu tempat
di apotek Kimia Farma, masyarakat
diharapkan dapat menikmati fasilitas
pelayanan kesehatan yang lengkap,
praktis, efisien dan efektif, serta
memuaskan. <GK>
25
26
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Perayaan Natal 2013
Jagalah Kekompakan
Antar Insan Kimia Farma
Direksi PT Kimia Farma minta selurun insan Kimia Farma, baik di lingkup holding maupun
anak perusahaan agar menjaga serta memperteguh kekompakan. Kondisi ini diperlukan
demi memudahkan dalam mencapai target pendapatan perusahaan.
P
erayaan Natal keluarga besar PT
Kimia Farma tahun 2013 dihelat di
gedung pertemuan di Polda Metro
Jaya, pada pekan pertama Desember.
Perayaan bagi umat Kristiani itu tidak
saja dihadiri direksi holding dan anak
perusahaan serta jajaran pegawai Kimia
Farma beserta keluarganya, tapi juga
dihadiri oleh Gunawan Pranoto, mantan
Dirut PT Kimia Farma.
Mengawali sambutannya Dirut PT
Kimia Farma Rusdi Rosman atas nama
direksi menyampaikan penghargaan
dan terima kasih kepada segenap
karyawan dan karyawati Kimia Farma
beserta keluarganya yang selama ini
telah bersedia mendedikasi dirinya demi
kemajuan perusahaan.
Dalam kesempatan itu, Rusdi juga
menyampaikan tiga hal penting yang
dipesankan Menteri BUMN Dahlan
Iskan kepada jajaran direksi BUMN.
“Kita masuk dalam era yang penuh
dengan tantangan, yang penuh
dengan ketidakpastian. Apalagi tahun
2014, negeri ini memasuki tahun
politik. Kita tidak memandang suku
tidak memandang agama, marilah kita
sama-sama menjaga kekompakan.
Jadi hal yang pertama menyangkut
kekompakan,” tandasnya.
Kalau dalam perusahaan tidak ada
kekompakan mustahil visi dan misi
perusahaan bisa dicapai dengan
maksimal. Oleh sebab itu, soal
kekompakan tidak berhenti pada direksi
saja. Walaupun pak menteri, lanjut
dia, menyatakan bahwa kekompakan
utamanya pada level direksinya.
Dan patut disyukuri, ungkap pak
dirut, ia dengan Direktur Operasi dan
Supply Chain PT Kimia Farma, Jisman
Siagian dan juga dengan direksi
lainnya, termasuk pula dengan direksi
anak perusahaan sangat kompak. “Itu
pekerjaan saya yang diwariskan oleh
Pak Gunawan Pranoto waktu saya jadi
corsec (corporate secretary– Red.) terus
menjalin kekompakan,” tambah Rusdi
memberikan ilustrasi.
Nah, pada malam yang berbahagia ini
kekompakan itu mari sama-sama kita
tingkatkan. Walaupun, banyak asupanasupan politik, misalnya belum lama ini
terjadi demontrasi di Plant Jakarta yang
cukup membuat repot jajaran pimpinan
Kimia Farma, tapi dengan kegigihan
upaya pimpinan untuk mencarikan jalan
keluar terhadap permasalahan yang
ada, akhirnya bisa diatasi dengan baik.
“Kita harus pecahkan bagaimana
perselisihan di antara para karyawan
dengan serikat pekerja, mungkin juga
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
dengan direksi. Dipecahkan sebaik
mungkin, yang pemecahannya itu tidak
merugikan perusahaan. Nah, marilah
kita jaga kekompakan kita. Saya yakin
kalau kita bersaudara, kompak, akan
ditambah rejeki atau berkah dari Allah,”
paparnya.
Yang kedua, pesan dari Menteri BUMN
adalah jangan rakus. Ini memang luas
sekali pengertiannya. Misal, ada staf
atau pimpinan yang ingin gajinya cepat
tinggi. Ingin misalnya sudah menduduki
posisi puncak, ingin memperoleh
tambahan yang di luar koridornya. Ini
juga termasuk rakus. Ini pasti tidak
disukai oleh lingkungannya.
pemerintah, tidak ada bantuan sama
sekali dari pemerintah.
Orientasi detil ini juga harus pula kita
terapkan di lingkungan keluarga. Misal
kalau kita amati anak-anak kita saat ini
eranya teknologi punya HP, Ipad, dan
lain sebagainya. Lantas diamati apa
yang mereka kerjakan. Apalagi ada
narkoba dan lain-lain. Inilah perlunya
detil. “Jadi ketiga hal ini menurut saya
tidak elok kalau kami makan sendiri.
Hanya direksi sendiri yang dapat
ilmunya. Karena itulah kita coba sharing
dengan bapak dan ibu sekalian karena
banyak sekali manfaatnya,” jelas Rusdi.
“Ini juga sebagai bahan instrospeksi
diri buat kita semuanya. Kami di tingkat
direksi dari dulu saya pikir tidak ada
yang rakus. Semua berpikir bagaimana
keluarga besar Kimia Farma tetap dapat
going concern, tetap berkesinambungan
pertumbuhannya. Kalau kita rakus maka
kekompakan jelas terganggu. Nah ini
harus dihindarkan,” pinta pak dirut.
Yang terakhir, manajemen PT Kimia
Farma punya rencana-rencana besar,
dan ini tergolong pekerjaan berat.
Sehubungan dengan itu, dukungan
keluarga, kerja keras segenap jajaran
insan Kimia Farma tentu sangat
dibutuhkan. Dalam konteks ini, ujar
Rusdi, ada dua kunci sukses paling
utama di bidang apa pun, termasuk
bisnis.
Yang ketiga, jangan tinggalkan berpikir
secara detil. Ini adalah untuk detail
oriented, marilah secara bahu membahu
kita kupas semua masalah yang ada di
Kimia Farma. Kita sama-sama berpikir
bagaimana jalan keluarnya, kemudian
perencanaan ke depannya bagaimana.
Pendeknya, semua harus melalui
proses karena era sekarang adalah era
persaingan. Tidak ada lagi privilege dari
Yang pertama adalah human capital atau
sumber daya manusia. Kalau SDM ada
nilainya dari 1 hingga 10, maka bolehlah
dikatakan pencapaiannya baru sekitar
5. Di Kimia Farma program penanganan
SDM sudah berjalan cukup baik, sudah
diukur setiap orang setiap tahun minimal
dapat satu kali pelatihan. Tapi, kalau
keluarga tidak ingin maju ini nah ini bisa
menjadi masalah, tersendiri. Karena
kita baru saja ingin menggelontorkan
bahwa ada sistem grading. Itu pun
masih banyak karyawan yang belum
menyukainya. Di sistem grading ini
tidak semua karyawan mendapatkan
income yang sama, tergantung dari hasil
kerjanya.
Yang kedua adalah teknologi. Teknologi
ini misalnya, tahun lalu belum ada
e-catalogue, atau electronic purchasing.
Mulai tahun 2013 tiba-tiba diberlakukan
e-catalogue. Jadi, kita dalam mengikuti
tender pengadaan obat-obatan untuk
pemerintah harus melalui internet, yakni
memasukkan penawaran harga. Dalam
hal ini, tidak bisa ada sogok-menyogok
lagi seperti zaman jahiliyah. “Nah, di
situ risikonya kita pun terkikis profitnya,
karena kita harus fight, kita harus
masukkan harga yang bisa membuat
kita menang. Otomatis harganya harus
serendah-rendahnya. Ini pun pengaruh
tekonologi,” katanya.
Contoh kedua menyangkut informasi
teknologi (TI) Kimia Farma. Sistem
informasi di Kimia Farma saat ini masih
jauh ketinggalan, dan ini menjadi
tantangan buat kita semuanya. Kalau IT
kita ketinggalan maka kita hanya akan
lari di tempat, sementara pesaing kita
lari kencang. Ini juga membahayakan
kalau kita tidak seriusi bagaimana sistem
informasi kita terintegrasi, kemudian
online semuanya, tepat waktu dan
seterusnya, karena ini juga potensi untuk
menaikkan laba. <GK>
27
28
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Sosialisasi Narkotika
untuk Medis Perlu Digencarkan
Penggunaan produk narkotika untuk keperluan medis di dalam negeri sejauh ini kurang
gencar disosialiasikan sehingga realisasi pemakaiannya tergolong rendah, dimana
Indonesia tertinggal jauh dibanding negara lainnya di kawasan Asia.
narkotika oleh nonmedis sangat cepat
pertumbuhannya.
G
ambaran
yang
kurang
menggembirakan itu, terungkap
dalam Diskusi Panel yang
mengambil
tema
“Permasalahan
Obat Golongan Narkotika, Kebijakan,
Pengawasan dan Rencana ke Depan”
yang digelar oleh PT Kimia Farma,
di Jakarta, belum lama ini. Diskusi
panel yang dipandui dr. Priyambodo
dari RSCM itu menampilkan sejumlah
pembicara dari kalangan dokter yang
selama ini berkecimpung dalam
pemakaian narkotika untuk keperluan
medis.
Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis
PT Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari dalam
sambutannya pada saat membuka
diskusi panel itu mengemukakan, diskusi
tentang narkotika ini bagi Kimia Farma
merupakan hal yang penting dan sangat
berguna dalam membantu pemerintah
terkait dengan perkembangan produkproduk narkotika di Indonesia.
Perkembangan produk narkotika, lanjut
dia, demikian pesat belakangan ini.
Perkembangan produk narkotika ini
cukup menarik, apalagi di bulan-bulan
yang lalu, narkotika acap diidentikkan
dengan Fredy Budiman, seorang Bandar
narkoba. “Ini sisi negatif yang selalu
muncul di tengah masyarakat. Sementara
sisi positif hampir nggak pernah
ditayangkan ke pemirsa televisi. Padahal
kalau itu bisa ditayangkan maka efeknya
bisa membuat takut bagi masyarakat
yang ingin menggunakannya,” katanya.
Wahyuli berharap para ahli yang
berbicara dalam diskusi panel itu
bisa memberikan edukasi kepada
masyarakat bahwa perkembangan
narkotika di Indonesia ini sangat rendah.
Apalagi dibandingkan negara-negara
di kawasan Asia, khususnya ASEAN,
Indonesia tergolong rendah. Makanya
tak jarang muncul kritikan atau kecaman
bahwa kita dicap sebagai tenaga medis
yang
kurang
berperikemanusiaan,
karena membiarkan pasien kanker
menderita. Tapi, sebaliknya penggunaan
Karenanya,
sangat
diperlukan
sosialisasi yang lebih gencar bahwa
narkotika merupakan obat yang sangat
membantu dalam menahan rasa sakit
dari penyakit yang sifatnya sangat berat.
Komunikasi yang tidak terlalu intens
juga menjadi penyebab kenapa bila
ada pengembangan produk baru dari
narkotika belum mampu menciptakan
kerjasama atau sinergi yang baik antara
user dengan principal atau pabrikannya.
Selain itu, yang juga tak kalah pentingnya
adalah
menyangkut
pembatasan
kuota dari sisi pemakaiannya. “Ini saya
kira juga perlu didiskusikan karena
kuota ini tergantung dari estimasi
penggunaan secara nasional tentang
obat narkotika di Indonesia. Oleh karena
itu, dengan adanya diskusi panel
tentang pengembangan obat narkotika
ini, kita berharap bisa menghasilkan
rumusan yang bermanfaat dan kami
akan sampaikan hasil rumusan tersebut
nantinya kepada Kemenkes maupun
Badan POM,” kata Wahyuli. <GK>
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Di Malam Tahun Baru
Anggota Dewan Komisaris KFA Berkunjung
ke Apotek Kimia Farma Medan
OLEH: Arfan Siregar
Di setiap pergantian tahun pada umumnya kebanyakan
orang akan menyambutnya dengan hura-hura. Suara
kembang api dan mercon terdengar hingar bingar dan
terjadi pada setiap tahun dan berlangsung di seluruh
negeri bahkan luar negeri.
N
amun, ada yang menarik dari fenomena perayaan tahun baru 2014
lalu. Anggota Komisaris PT Kimia Farma Apotek Rudolf Hutahuruk
justru melakukan kunjungan kerja ke Apotek Kimia Farma Medan.
Rudolf ingin melihat secara langsung sistem kerja pelayanan di
Apotek
Kimia Farma Medan. Di sana, dia langsung ikut melayani pasien
dan
memberikan penjelasan tentang penggunaan obat. Tidak hanya itu,
Rudolf
juga memberikan 10 bingkisan kepada customer yang melakukan pembel
ian
di detik-detik terakhir di tahun 2013.
Dalam kunjungan tersebut Rudolf mengatakan, untuk meningkatkan penjuala
n
seluruh pegawai di Apotek Kimia Farma hendaknya focus pada custome
r.
Bagaimana customer diperlakukan dan dilayani dengan ramah dan
sopan.
“Bagaimana kita harus membuat customer seperti raja,” kata Rudolf.
Selain itu, Rudolf juga bilang bahwa saat ini direksi menginginkan agar
peran
para apoteker utamanya yang berada di Apotek Kimia Farma lebih
signifikan
dalam menjelaskan tentang obat-obatan yang dibeli oleh custome
r. Rudolf
berharap peran apoteker dapat terus ditingkatkan sehingga Kimia
Farma
bisa tampil beda dengan perusahaan Farma lain. “Kita ingin apotek
benarbenar berbasis apoteker,” tegasnya. <GK>
29
30
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
KF Peduli Bencana Sinabung
OLEH: Arfan Siregar
PT Kimia Farma cabang Medan bekerjasama dengan Serikat Pekerja Kimia Farma (SPKF)
Sumbagut memberi bantuan untuk korban bencana gunung Sinabung. Bantuan tersebut
merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Kimia Farma.
K
epedulian Kimia Farma dalam
membantu para korban bencana
alam di negeri ini memang patut
dipuji. Betapa tidak, perusahaan farmasi
plat merah terbesar di tanah air ini tidak
pernah absen dalam membantu para
korban. Sebut saja misalnya, tsunami
Aceh, gempa Yogya, banjir Jakarta tidak
pernah luput dari perhatian Kimia Farma.
Kini, Kimia Farma kembali hadir untuk
membantu para korban bencana
erupsi gunung Sinabung di Sumatera
Utara. Adalah Kimia Farma cabang
Medan bekerja sama dengan Serikat
Pekerja Kimia Farma cabang Sumbagut
yang memberikan bantuan tersebut.
Sejumlah pejabat teras Kimia Farma
Medan berkesempatan mengunjungi
para korban di lokasi pengungsian dan
memberikan bantuan langsung.
Menurut Manager Bisnis Apotek Medan
Bisma Pandia yang didampingi sejumlah
pejabat lainnya, kunjungan ke gunung
Sinabung merupakan bentuk kepedulian
karena Kimia Farma turut merasa sedih
karena menjelang natal dan tahun baru,
para pengungsi masih tetap berada
di penampungan karena memang
pemerintah belum membolehkan para
pengungsi kembali ke rumah karena
dinilai masih berbahaya.
Dan, dalam kesempatan tersebut Kimia
Farma memberikan bantuan berupa
sandang pangan dan obat-obatan yang
dipusatkan di dua lokasi pengungsian
yakni Posko pengungsi di Gereja GBKP
dan Posko pengungsian di Masjid Nurul
Awaliyah. Para korban yang menerima
bantuan mengucapkan terima kasih
atas bantuan yang diberikan karena
sedikit banyak akan mengurangi beban
penderitaan yang mereka alami seraya
berharap kondisi cepat aman dan
mereka bisa kembali ke tempat masingmasing. <GK>
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Cinta Sehat
Bersama Kimia Farma
OLEH: Hendro Irwandoko, MR OTC Surabaya
Kimia Farma juga
memberikan penyuluhan
kesehatan dan pengobatan
gratis untuk masyarakat
Surabaya. Kegiatan
tersebut dipusatkan di
Apotek Kimia Farma-Sedati.
“
Cinta
Sehat
Bersama
Kimia
Farma” itulah tema pada kegiatan
penyuluhan
kesehatan
dan
pengobatan gratis yang dilaksanakan
pada hari minggu tanggal 24 November
2013 di halaman Apotek Kimia
Farma Sedati. Kegiatan penyuluhan
kesehatan dan pengobatan gratis ini
juga merupakan bagian dari program
corporate social responsibility (CSR) dari
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, sebagai
bentuk tanggung jawab perusahaan
kepada masyarakat sekitar. Selain itu,
kegiatan penyuluhan dan pengobatan
gratis tersebut juga dimaksudkan untuk
memperkenalkan Apotek Kimia Farma
sebagai salah satu apotek terpercaya
untuk melayani kebutuhan masyarakat
dibidang kesehatan.
Penyuluhan itu sendiri mengangkat
tema Diabetes Melitus dan mampu
mengundang antusias warga sekitar
apotek Sedati yang ingin mengetahui halhal yang dapat menyebabkan penyakit
Diabetes Melitus dan bagaimana cara
pencegahannya.
Presentasi Diabetes Melitus yang
disampaikan oleh Rahayu-mahasiswa
Universitas
Airlangga–
Surabaya,
memberikan pengetahuan baru yang
cukup kepada para peserta mengenai
bahaya dan cara pencegahannya.
Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi
dari marketing PT. Kimia Farma (Hendro
Irwandoko) mengenai produk Suchol
yang bermanfaat untuk menurunkan dan
mencegah kadar kolesterol tinggi dalam
darah.
Kemudian pada akhir acara penyuluhan
kesehatan dan pengobatan gratis yang
dihadiri kurang lebih dua ratus peserta
diakhiri dengan sesi tanya jawab soal
produk Suchol dan seputar penyakit
Diabetes Melitus serta bagaimana
pencegahan dan pengobatannya.
Semua pertanyaan, dijawab langsung
oleh
Hendro
Irwandoko
selaku
perwakilan dari marketing PT. Kimia
Farma dan Apoteker Kimia Farma A.
Yani, Apt. Setelah itu acara ditutup
dengan pemeriksaan kesehatan berupa
cek gula darah gratis bagi peserta yang
dilakukan oleh laboratorium Klinik Kimia
Farma dan pemberian obat gratis.. <GK>
31
32
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
BLITZ
Aksi Nasional Kimia Farma untuk Kesehatan Bangsa
Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 49 yang jatuh pada tanggal 12
November 2013 lalu PT Kimia Farma (persero) Tbk, menggelar aksi sosial berupa pengobatan gratis
di seluruh cabangnya di Indonesia. Program yang diminati oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia
tersebut merupakan bentuk kepedulian nyata dari Kimia Farma terhadap kesehatan bangsa. <GK>
Jakarta
Manado
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
Banjarmasin
Malang
Samarinda
Kediri
Serang
Bandung
Kupang
33
34
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KESEHATAN
Kopi: Penyakit atau Obat
Nama : Vesara Ardhe Gatera, S. Farm, Apt, Apotek Kimia Farma 43 Bandung
Kopi merupakan konsumsi sehari-hari yang telah menjadi rutinitas masyarakat di
dunia. Menurut survei dari National Coffee Association, setiap hari kopi dikonsumsi
sebanyak 2– 4 cangkir masyarakat dunia tak terkecuali di Indonesia.
K
ebutuhan akan kopi tidak hanya sekedar
menghilangkan rasa kantuk, namun telah menjadi
kebiasaan seperti minum obat (2– 4 kali sehari).
Selain untuk menghilangkan rasa kantuk saat bangun
pagi, kopi juga kerap menjadi teman saat bekerja.
Karyawan yang bekerja di kantor, pekerja bangunan,
bahkan petani mengkonsumsi kopi untuk meningkatkan
konsentrasi bekerja atau sekedar membuat suasana
hati menjadi lebih baik. Tingginya konsumsi kopi dalam
rutinitas sehari-hari berpotensi menimbulkan beberapa
masalah kesehatan. Para peneliti dari Departemen
Epidemiologi dan Sains South Carolina University
Amerika, mengungkapkan bahwa konsumsi kopi yang
berlebih dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis
diantaranya hipertensi, stroke, aterosklerosis dan
gangguan jantung lainnya.
Penelitian lainnya mengenai manfaat kopi yang dilakukan
di Finlandia, di mana negara ini merupakan konsumsi
kopi terbanyak di dunia menyebutkan bahwa, konsumsi
kopi yang teratur dapat menurunkan risiko terkena
diabetes melitus tipe 2 sebanyak 55% dibandingkan
dengan seseorang yang tak mengkonsumsi kopi.
Pada penelitian lainnya kopi juga bermanfaat bagi
penderita Parkinson’s, gangguan hati seperti sirosis dan
hepatoseluler.
Jika meninjau lebih jauh terkait dengan manfaat dan
kerugiannya, maka diperlukan suatu pemanfaatan
secara komprehensif terutama jumlah konsumsi yang
disarankan. Konsumsi kopi sangat erat hubungannya
dengan dosis atau takaran yang disarankan, bila kopi
dikonsumsi dengan takaran yang benar dan tepat maka
bukan hanya sebagai minuman nikmat tapi juga bisa
sebagai obat. Sebaliknya jika penggunaanya berlebihan
maka akan menyebabkan munculnya efek samping
yang tidak diinginkan. Selain munculnya efek samping,
seseorang yang mengidap penyakit kronis berpotensi
menjadi buruk dengan penggunaan kopi. Oleh karena
itu, setiap individu perlu mengetahui takaran atau dosis
yang dapat diterima oleh tubuh.
Kopi mengandung ratusan zat aktif yang saling berkaitan
dan melengkapI, zat aktif yang paling dominan dalam
kopi adalah kafein. Selain kafein terdapat kandungan
lain seperti karbohidrat, lemak, nitrogen dan senyawa
metabolit lainnya seperti vitamin, mineral, alkaloid dan
senyawa fenol.
Penelitian lainnya dari Departemen Biostatistik,
Epidemiologi dan Sains Universitas South Carolina
terhadap 43.727 partisipan melalui wawancara
berdasarkan data-data seperti riwayat penyakit, aktivitas
olahraga, termasuk hasil laboratorium (analisis kimia klinik
darah, anthropometri), tekanan darah selama 31 tahun
menemukan bahwa konsumsi kopi lebih dari 28 cangkir
perminggu (4 cangkir perhari) berisiko menimbulkan
penyakit kronis sebanyak 21% dibandingkan dengan
yang kurang dari jumlah tersebut. Hasil lainnya
menunjukkan bahwa usia dibawah 30 tahun berpotensi
terserang penyakit dengan jumlah konsumsi kopi yang
sama.
Pada penelitian lainnya mengenai pengaruh kopi
terhadap penyakit menyimpulkan bahwa ketika kopi
diracik atau dicampur dengan bahan-bahan tertentu
yang berpotensi menimbulkan interaksi sehingga
menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan.
Bahan-bahan yang dimaksud seperti penambahan krim,
susu atau gula yang berlebihan sehingga mempengaruhi
zat aktif dalam kopi yang dapat menimbulkan interaksi
yang buruk.
Munculnya penyakit dari konsumsi kopi sangat erat
hubungannya dengan takaran atau dosis. Dosis yang
disarankan untuk konsumsi kafein adalah 85– 100 mg
per hari, takaran tersebut sama dengan satu cangkir
kopi. Walaupun efeknya tidak langsung terjadi ketika
dikonsumsi berlebih, namun perlu perhatian lebih
terutama untuk seseorang yang memiliko risiko penyakit
jantung, hipertensi, dan gangguan hati.
Dampak Buruk dari Konsumsi Bagi Kesehatan
Jantung Koroner, Stroke dan Hipertensi
Beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa
terdapat relasi antara konsumsi kopi dan gangguan
jantung koroner. Penelitian mengenai dampak kopi
terhadap gangguan jantung menunjukkan bahwa
terjadi 40-60% risiko jantung koroner yang diakibatkan
dari konsumsi kopi terutama lebih dari 5 gelas per hari
dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi kopi.
Selain gangguan jantung koroner, stroke merupakan
penyakit berikutnya yang juga berisiko karena konsumsi
kopi. Dari penelitian yang sama, ditemukan bahwa risiko
stroke terjadi jika kopi dikonsumsi lebih dari 3 gelas
perhari atau 2 kali berisiko dibandingkan dengan yang
tidak mengkonsumsi kopi. Risiko stroke juga diperparah
dengan riwayat hipertensi.
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
Hipertensi merupakan salah satu risiko
yang diakibatkan oleh jantung koroner dan
stroke, hal ini akan diperparah dengan
konsumsi kopi. Kadar kafein dalam dosis
rendah dapat meningkatkan tekanan
darah, hal ini dapat terjadi karena konsumsi
kopi. Kadar kafein sebanyak 200– 250 mg
sebanding dengan 2-3 gelas kopi dapat
meningkatkan tekanan darah sistolik
sebanyak 4-13 mmHg dan tekanan darah
diastolic sebanyak 4– 13 mmHg.
menunjukkan hal yang memuaskan
terutama penelitian yang bersifat casecontrol. Salah satu penelitian tentang
manfaat kopi terhadap pencegahan
Parkinson’s dilakukan terhadap 8000 orang
Jepang dan Amerika, dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa mereka yang tidak
mengkonsumsi kopi kurang dari 3– 5 gelas
perhari berpotensi mengalami Parkinson’s
setelah 24-30 tahun dibandingkan dengan
yang mengkonsumsi kopi.
Kanker
Penelitian epidemiologi yang pernah
dilakukan mengenai hubungan antara
konsumsi kopi dengan penyakit kanker
menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara
berlebihan dapat meningkatkan risiko
terkena kanker terutama bagi perokok.
Pada penelitian yang sama juga ditemukan
hubungan yang signifikan terjadinya kanker
pankreas, kelenjar, ovarium terutama untuk
seorang perokok
Mekanisme kafein terhadap sel syaraf
pusat adalah sebagai antagonis reseptor
A1 dan A2A yang memegang peranan
terhadap penyakit seperti insomnia, nyeri,
depresi, kecanduan narkoba dan penyakit
Parkinson. Seperti yang diketahui bahwa
kedua reseptor ini dapat menghambat
pengeluaran neurotransmiter dopamin
sehingga terjadi gangguan syaraf yang
menyebabkan penyakit Parkinson.
Potensi kesehatan dari konsumsi kopi
Diabetes Mellitus Tipe 2
Beberapa penelitian menemukan bahwa
terdapat hubungan menurunnya risiko
diabetes mellitus tipe 2 dengan konsumsi
kopi. Salah satu penelitian yang dilakukan
di Swedia terhadap wanita berusia di atas
18 tahun menemukan bahwa mereka
yang mengkonsumsi 3 gelas kopi per
hari cenderung mengalami penurunan
risiko diabetes tipe 2 sebanyak 50%
dibandingkan dengan mereka yang
mengkonsumsi kurang dari 2 gelas per
hari.
Jika dikumpulkan beberapa penelitian
mengenai konsumsi kopi terhadap
diabetes mellitus tipe 2 yang dilakukan
di Belanda, Amerika, Finlandia, dan
Swedia, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa seseorang yang mengkonsumsi
kopi dengan dosis yang kurang
cenderung berisiko menderita diabetes
mellitus dibandingkan seseorang yang
mengkonsumsi kopi dengan dosis yang
disarankan.
Studi klinik mengemukakan bahwa kopi
memberikan pengaruh yang buruk
terhadap tubuh terutama mengganggu
toleransi glukosa dan sensitivitas insulin.
Namun hasil yang diperoleh pada
penelitian epidemiologi menyebutkan
bahwa kebiasaan minum kopi tidak akan
mengganggu toleransi glukosa. Oleh
karena itu, penggunaan kopi terkait dengan
risiko diabetes mellitus tipe 2 masih harus
dilakukan studi yang lebih mendalam.
Pencegahan terhadap Pakinson’s
Hampir semua penelitian mengenai
manfaat kopi terhadap Parkinson’s
Pencegahan Kanker Kolon
Penelitian epidemiologi menyebutkan
bahwa konsumsi kopi berhubungan
dengan kanker kolon. Beberapa penelitian
meta analisis yang pernah dilakukan
menyimpulkan bahwa mereka yang
mengkonsumsi 4 gelas kopi perhari
cenderung terhindar dari risiko kanker kolon
sebanyak 24% dibandingkan dengan yang
tidak mengkonsumsi obat.
Mekanisme yang menjelaskan tentang
manfaat kopi terhadap kanker kolon telah
dapat dibuktikan, diterpena salah satu
kandungan yang terdapat dalam kopi
mampu mengurangi sintesis dan sekresi
asam empedu yang dapat menyebabkan
kanker kolon. Selain itu, diterpena juga
dapat
mengurangi
perkembangan
karsinogen dan meningkatkan status
antioksidan.
Gangguan hati, sirosis, dan kanker hati
• Kopi dan gangguan hati
Penelitian lain mengenai hati tengah
dilakukan. Kerusakan pada hati dan
sirosis diketahui dapat menghambat
metabolisme dari kopi, oleh karena itu
seseorang dengan kerusakan hati tidak
disarankan mengkonsumsi kopi karena
dapat menimbulkan efek samping yang
berlebihan.
• Kopi dan Sirosis
Penelitian mengenai hubungan kopi
dan penyakit sirosis dilakukan terhadap
120.000 orang wanita dan pria selama 8
tahun disimpulkan bahwa risiko kematian
dari penyakit sirosis akibat alkohol
menurun sebanyak 22% tiap
1 cangkir kopi
p e r h a r i .
Penelitian lain yang
dilakukan di Norwegia
terhadap 51.000 wanita
dan pria selama 17 tahun,
menyimpulkan bahwa konsumsi 2 gelas
kopi perhari dapat mengurangi risiko
kematian akibat sirosis hati sebanyak
40% dibandingkan dengan yang tidak
mengkonsumsi.
• Kopi dan Kanker Hati
Sebuah penelitian prospektif yang
dilakukan terhadap 90.000 orang
wanita dan pria di Jepang selama
10 tahun menemukan bahwa risiko
kanker hati menurun dengan
dosis yang disarankan. Selain
itu, mereka yang mengkonsumsi
kopi minimal 2- 3 gelas per hari
terhindar dari risiko kematian
akibat kanker hati sebanyak
76%
dibandingkan
dengan yang tidak pernah
mengkonsumsi.
• Mekanisme
penghambatan kanker
Pada
percobaan
yang
dilakukan terhadap hewan,
kafein dan asam klorogenik yang
terdapat dalam kopi diketahui
dapat menghambat proses
karsinogenesis
hati.
Namun hal ini perlu
diyakinkan
dengan
beberapa percobaan
lainnya terutama intervensi
terhadap manusia.
Antidepresi
Sebuah studi yang dilakukan di
California Amerika Serikat selama
10 tahun terhadap 128.000 wanita
dan pria, dihasilkan bahwa risiko keinginan
untuk bunuh diri menurun sebanyak 13%
untuk setiap gelas kopi yang dikonsumsi
perhari. Penelitian lainnya yang juga
dilakukan selama 10 tahun terhadap
86.000 wanita menemukan bahwa mereka
yang mengkonsumsi kopi 2 gelas perhari
cenderung terhindar dari risiko untuk
bunuh diri sebanyak 50% dibandingkan
dengan yang tidak mengkonsumsi.
Namun sampai dengan saat
ini, belum ditemukan apakah
kopi dapat digunakan sebagai
obat depresi yang sering
mengakibatkan
munculnya
keinginan untuk bunuh diri.
<GK>
35
36
G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4
KRONIK
Dari KF untuk Siswa Pintar
OLEH: Arfan Siregar
PT Kimia Farma Plant Medan, PT Kimia Farma Apotek (KFA) dan PT Kimia Farma Trading &
Distribution (KFTD) memberikan bantuan pendidikan untuk siswa berprestasi. Siswa tidak
mampu juga memperoleh bantuan serupa.
J
adilah siswa pintar, maka Anda
akan banyak memperoleh fasilitas
pendidikan. Jika Anda siswa tidak
mampu, janganlah Anda berputus
asa. Setidaknya itulah gambaran yang
diberikan oleh PT Kimia Farma di
Medan Sumatera Utara. Sebab, pada
tanggal 20 Desember 2013 lalu, secara
serentak dan bersama dan dilakukan di
berbagai tempat, PT Kimia Farma Plant
Medan, PT KFA dan KFTD memberikan
bantuan pendidikan kepada siswa–
siswa berprestasi dan kurang mampu.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari
program corporate social responsibility
(CSR) perusahaan.
Dalam sambutannya, Manager Plant
Medan Beben Budiman mengutarakan,
bantuan tersebut merupakan bentuk
kepedulian Kimia Farma kepada
masyarakat sekitar. Kimia Farma, lanjut
Beben, ingin memberikan kontribusi
bagi dunia pendidikan di Sumatera
Utara melalui bantuan pendidikan untuk
siswa berprestasi dan ekonomi lemah.
Beben berharap, bantuan tersebut dapat
menjadi pemicu dan motivasi para siswasiswi agar terus berprestasi dan dapat
menjadi penerus pembangunan bangsa
dan negara. Dan untuk siswa kurang
mampu mudah-mudahan bantuan yang
diterimanya dapat membantu supaya
bisa melajutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, jumlah
siswa penerima bantuan sebanyak 72
siswa dan mereka merasa bersyukur
atas bantuan yang diterimanya. Mereka
memberikan apresiasi kepada Kimia
Farma atas kepedulian perusahaan
terhadap dunia pendidikan di Sumatera
Utara. <GK>
Download