EDISI 32 TAHUN 2014 KOMUNIKATIF, TERBUKA, DAN BERSAHABAT Era SKN Telah Tiba Kimia Farma Antusias Menyambut Agar Aplikasi KPKU di Kimia Farma Kian Mantap Peringati HKN ke-49, KF Gelar Pengobatan Gratis Aksi Nasional Kimia Farma untuk Kesehatan Bangsa SALAM Mari Sukseskan SKN Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan resmi diberlakukan per 1 Januari 2014. PT Kimia Farma bersama anak perusahaannya siap untuk melayani seluruh peserta BPJS Kesehatan. Untuk itu, mari kita dukung dan sukseskan program SKN ini. M anajemen PT Kimia Farma memang jauh-jauh hari telah mengantisipasi SKN, khususnya di bidang kesehatan yang resmi diberlakukan oleh pemerintah per 1 Januari 2014. Paling tidak, hal itu tercermin dari penambahan jaringan apotek Kimia Farma, yang sepanjang tahun 2013 saja, jumlahnya mencapai 100 apotek. Jumlah penambahan apotek ini belum termasuk yang dilakukan 1-2 tahun sebelumnya sehingga jika ditotal saat ini jumlah apotek Kimia Farma telah mencapai 512 unit. Langkah hampir serupa juga dilakukan terhadap penambahan klinik maupun laboratorium klinik yang dimiliki perusahaan ini. Total jumlah klinik Kimia Farma saat ini mencapai 200 unit, sedangkan jumlah keseluruhan laboratorium kliniknya mencapai lebih dari 30 unit. Dan penambahan jumlah klinik maupun laboratorium klinik ini tersebar di kota-kota besar maupun kecil di seluruh Indonesia. Bahkan, penambahan jumlah klinik ini akan terus dilakukan dari waktu ke waktu hingga mencapai 1.000 klinik pada tahun 2018. Tentu tak hanya sebatas itu, upaya yang telah dan terus akan dilakukan manajemen Kimia Farma agar bisa ikut ambil bagian dalam turut menyukseskan pelaksanaan program SKN ini. Dalam beberapa waktu belakangan ini, misalnya, Kimia Farma fokus menjadi penyedia layanan kesehatan untuk peserta BPJS. Kesiapan tersebut antara lain terlihat dari ketersediaan produkproduk yang terjamin kualitas dan mutunya, kontinyuitas produk melalui proses pendistribusian obat hingga ke pelosok daerah dan juga sebaran layanan kesehatan di seluruh daerah. Yang juga melegakan kita bersama bahwa saat ini perusahaan yang kita cintai bersama ini juga tengah menyiapkan sistem informasi yang terintegrasi yang dapat mengelola data base peserta BPJS Kesehatan sehingga memudahkan dalam pelayanan dan monitoring peserta yang berobat ke seluruh jaringan klinik-klinik kesehatan Kimia Farma. Apalagi, pengembangan bisnis yang dilakukan PT Kimia Farma Apotek (KFA) juga diyakini bakal punya peran penting dalam menyukseskan upaya Kimia Farma menggarap bisnis pelayanan peserta BPJS Kesehatan ini. KFA misalnya, dalam pengembangan bisnisnya, berupaya untuk terus memperkuat jaringan layanan ritel farmasi dengan konsep layanan ritel farmasi One Stop Health Care Solution (OSHcS) dan layanan kesehatan terpadu, mulai dari layanan klinik, layanan laboratorium klinik, layanan apotek, dan layanan kesehatan lainnya. Kita tentu berharap bahwa berbagai persiapan yang telah diupayakan manajemen Kimia Farma tersebut, akan membuahkan hasil yang konkret dalam bentuk meningkatnya pendapatan perusahaan secara signifikan. Namun, berharap saja tentu tak cukup tanpa disertai dukungan dan kerja keras dari segenap insan Kimia Farma dalam menggarap bisnis layanan kepesertaan BPJS Kesehatan yang menjanjikan omset hingga triliunan rupiah per tahun ini. Tak lupa kami dari Redaksi Majalah Gema Kaef mengucapkan Selamat Tahun Baru 2014, semoga tahun ini lebih baik dari tahun yang lalu dan kita semua sebagai insan Kimia Farma terus bertekad untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Kimia Farma. <GK> Ganti Winarno Putro Pemimpin Redaksi TIM GEMA KAEF PENASEHAT Direksi PT Kimia Farma (Persero) Tbk PENGARAH Direktur Umum & Human Capital PENANGGUNG JAWAB Corporate Secretary DEWAN REDAKSI Djoko Rusdianto, Ganti Winarno Putro PEMIMPIN REDAKSI Ganti Winarno Putro PENYUNTING Hendra Jaya, Lana Adi Irmawan ADM & SIRKULASI Batin Sudarsono, Anta Rosidi DOKUMENTASI VISUAL Budiawan KOORDINATOR DAERAH M. Nuroni Muchtar (Bandung), Suharsono (Surabaya), Tasis Purwanto (Semarang), I Wayan Lodra (Denpasar), Irfan (Medan), Wiwien Heryani (Jakarta) REPORTER DAERAH Supomo Triwidodo (Banda Aceh), DG Kumarsana (Mataram), Liz Noordiana (Mojokerto), M Syahrun (Balikpapan), Akbar Aziz (Makassar), Suharsono (Watudakon), Hendro (Yogyakarta) ALAMAT REDAKSI Jalan Veteran No. 9 Jakarta 10110 TELP 6221 3847709 ext. 104 FAX 6221 3454338,3454339,3814441 EMAIL [email protected] atau [email protected] KONSULTAN MEDIA Zannuba Communication DESAIN IMG Design Consultant 02 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 MANAJEMEN Operational Excellence (Bagian 7): Dari Operational Excellence ke Managing Excellence Growth Oleh: Rusdi Rosman bisa dikatakan lebih dari 70% Perusahaan Farmasi di Indonesia mengalami minus growth. Tahun 2013 saya menulis 6 seri tulisan tentang Operational Excellence, dari ke semua tulisan tersebut, isinya menyangkut sosialisasi tentang apa-apa saja yang kita sedang lakukan, apa yang perlu kita lakukan dan hal-hal apa yang menjadi peluangpeluang KF yang bisa diraih serta ingin kemana arah bisnis KF melalui Road Map KF. Hal ini saya lakukan agar seluruh Karyawan dan Karyawati KF terinformasi tentang hal-hal tersebut, dan ingin lebih bersemangat serta bersinergi mencapai target-target yang telah ditetapkan. S elamat Tahun Baru 2014 Bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan YME, telah memberikan keselamatan kepada kita, segenap insan KF melewati tahun 2013 dengan keadaan secara keseluruhan cukup baik. Hal ini patutlah kita syukuri bercermin kepada perusahaanperusahaan lain yang mengalami hal-hal yang tidak lebih baik dari kita, bahkan Tahun 2014, dalam transformasi kita memasuki tahap Managing Excellence Growth (mengelola pertumbuhan yang luar biasa) sebagai kelanjutan dari Operational Excellence. Walaupun rasanya tahap ini sangat berat karena tahap Operational Excellence saja sebenarnya belumlah “mapan”, masih ada hal-hal yang harus dilengkapi dan diselesaikan. Sebut saja masalah mendasar tentang Sistem Informasi kita yang terusmenerus berupaya diselesaikan dan diakuratkan serta diintegrasikan. Sistem Informasi KF yang sedang diintensifkan penyelesaiannya adalah di KFTD dan di Holding. Di KFTD kita masih mencoba merampungkan instalasi program Microsoft Navision yang berbasis ERP, saat ini memasuki taraf pengakuratan data persediaan dan keuangan yang diharapkan tahun ini akan rampung dan sudah akurat. Di Holding sedang di-install aplikasi ERP yang telah sukses di Plant Semarang, untuk di tandemkan di Plant Jakarta dan Kantor Pusat. Menyusul di Plant Watudakon dan Plant Medan dan terakhir di Plant Bandung. Sementara di KF Apotek, kita masih menikmati sistem informasi yang baru bersifat POS, belum ERP dan masih menggunakan e-mail untuk konsolidasi datanya. Artinya, untuk urusan Sistem Informasi ini secara keseluruhan di KF masih perlu banyak kerja keras. Tahap Managing Excellence Growth, sesungguhnya adalah suatu tahap bagaimana secara berkesinambungan kita bisa mempertahankan dan terus meningkatkan basis Net Profit Margin di atas 5% secara konsolidasi. Yang mana tentunya sebagai dampak dari 3 prespektif lainnya di balance score card, yaitu prespektif: pelanggan, proses bisnis internal serta learning and growth. Tahap Managing Excellence Growth sangat memerlukan antusiame. Antusiasme dan kerja keras ini sudah harus menjadi kebiasaan dan budaya bagi setiap level di perusahan. Seperti kata Walter P. Chrysler sang pendiri Chrysler, perusahaan otomotif di Amerika, dia mengatakan: “Rahasia utama kesuksesan adalah antusiasme. Ya, lebih daripada antusiasme adalah semangat berapi-api. Saya suka melihat orang-orang seperti itu. Ketika G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 bersemangat, mereka menjadi sukses”. Budaya kerja keras di KF sangatlah perlu ditingkatkan. Kami di tingkat manajemen akan menyempurnakan bisnis proses dan SOP, sehingga setiap orang harus mengikuti SOP tersebut. Diharapkan dari sana budaya kerja yang sedang-sedang akan berubah menjadi budaya kerja yang keras. Sebagai refleksi tahun 2013, memang KF sudah berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, diantaranya: Top Brand Award 2013 untuk produk Salicyl, diikuti dengan penghargaan kepada Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis, Wahyuli Syafari, dari BUMN Marketers Club dan Hermawan Kartajaya. KF Apotek menerima 3 penghargaan: Award Brand Champion dari majalah SWA, Brand Champion dari Marketers dan Mark Plus serta Top Brand Award dari majalah marketing dan Frontier. KF Diagnostika menerima sertifikat ISO 9001, dan PT Kimia Farma Tbk, tidak ketinggalan juga menerima penghargaan sebagai Most Reputable Brand 2013 oleh MarkPlus di Hotel Shangrilla Jakarta. Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek, Imam Fathorrahman menerima penghargaan Indonesia Marketing Champion 2013 dari Mark Plus dan IMA. Serta Majalah Gema KF menerima penghargaan kedua kategori Newsletter dari Majalah BUMN. Saya sendiri sebagai Dirut PT Kimia Farma mendapatkan 3 penghargaan: dinobatkan sebagai Top 20 Most Admire CEO 2013 di Indonesia yang digelar oleh majalah Warta Ekonomi, dan penghargaan dari media BUMN sebagai Direktur Utama yang Sukses Membangun Citra Korporasi Untuk Aset < Rp. 10 Trilyun, serta penghargaan dari Bpk. Dahlan Iskan sebagai Ketua Umum Serikat Perusahaan Pers sebagai Presenter Terbaik dari BUMN dalam acara Investor Gathering di Singapura. Namun demikian dari seluruh penghargaan-penghargaan tersebut, kita juga mengalami hal-hal yang belum bisa diwujudkan sesuai dengan targettarget yang telah dicanangkan. Sebut saja: pembangunan Rumah Sakit KF di Saharjo Jakarta, pembangunan Pabrik baru di Banjaran Jawa Barat, launching produk Pala, launching produk Radiofarmaka, relaunching produk Pankreoflat dan masih adanya permasalahan pada Sistem Informasi (IT) dan lain-lain. Keberhasilan ataupun penghargaan dan kegagalan adalah sesuatu yang pasti selalu dialami oleh siapapun dan organisasi apapun, bahkan sudah menjadi dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan. Di lain sisi, penghargaan dan apresiasi ataupun award apapun dapat menjadi sisi Lakukan hal-hal biasa dengan luar biasa (Henry J. Heinz) negatif sebagai penghambat kemajuan disebabkan cepat berpuas diri. Kita tidak ingin dan tidak mau dari serentetan anugrah-anugrah yang diterima tahun 2013 yang lalu justru menjadi keterlenaan, yang dapat membuat kita tidak mengejar prestasi yang berkesinambungan. Gary Tooker, CEO Motorola, mengatakan: “Sukses berasal dari fokus yang terus menerus pada pembaruan”. Pembaruan dari suatu titik sukses harus terbarukan terus menerus jika kita tidak ingin tertelan oleh keadaan dan persaingan. Produkproduk kita harusnya juga dipikirkan pembaruannya, demikian juga pabrikpabrik KF dan semua proses bisnis di dalamnya. Pada Tahun 2014 ini beberapa pembaruan yang signifikan baik dari segi produk, maupun jasa sudah dicanangkan dalam RKAP 2014. Diantaranya: pembangunan bisnis baru uji BA/BE, dimulainya pembangunan Rumah Sakit, dimulainya pembangunan pabrik di Banjaran, pembangunan pabrik bahan baku pertama di Indonesia, yaitu Garam Farmasetis, launching produk Radiofarmaka berskala ekspor, dan demikian juga di Anak-anak Perusahaan. Pembaruan dan pembangunan bisnis baik di produk maupun di sektor jasa semua dilakukan dalam upaya menuju Managing Excellence Growth. Pembaruan lainnya yang dibutuhkan adalah pembaruan bisnis proses khususnya yang terkait dengan supporting, diantaranya: remunerasi atau tunjangan untuk human capital/ SDM, internal control/SPI yang akan berbasis Risk Based Audit, Manajemen Risiko dan Kepatuhan, serta struktur organisasi yang ramping dan agresif. Demikian juga untuk Management Review yang pada tahun 2013 dilakukan 2 bulan sekali, untuk Tahun 2014 akan ditingkatkan menjadi setiap bulan, sekitar minggu ke 3. Sejalan dengan mulai diberlakukannya Sistem Kesehatan Nasional pada 2014 yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, PT Kimia Farma Apotek membentuk satu SBU baru yaitu SBU Klinik yang akan dikomandoi oleh Verdi Budidarmo. SBU ini akan mempunyai banyak peluang. Oleh sebab itu harus secara cepat dan tanggap dikelola dengan mantap. Peluang yang paling terbuka adalah keberadaan Klinik KF yang saat ini sudah ada 200 Klinik. Klinik-klinik KF akan beroperasi sebagai penyedia pelayanan kesehatan tingkat I bagi klinik yang hanya tersedia Dokter Umum dan tingkat II bagi klinik yang telah mempunyai praktek dokter spesialis. Sistem yang menunjang dari SKN ini adalah semua peserta SKN bila sakit harus melalui Klinik atau Puskesmas terlebih dahulu baru kemudian bila perlu dirujuk selanjutnya ke Rumah Sakit. Klinik KF mempunyai potensi ikut membantu masyarakat memperoleh pelayanan kesehatannya, sekaligus merupakan potensi pendapatan dan tambahan laba bagi KF. <GK> 03 04 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 SURAT ANDA Sering Lemas Setelah Sarapan Pagi Redaksi Gema Kaef yang terhormat. Nama saya Hamdi, saya pernah membaca Gema Kaef dari salah satu Apotek Kimia Farma saat saya beli obat. Saya ingin bertanya, setiap saya sarapan pagi entah itu sarapan nasi, bubur atau roti, kira-kira 1 jam setelah sarapan tubuh saya terasa lemas dan mengantuk sehingga saya terasa berat dan malas untuk berangkat kerja. Yang ingin saya tanyakan kira-kira apakah ada gejala penyakit di tubuh saya? Lalu saya harus minum obat apa? Supaya tidak lemas, sebaiknya saya harus sarapan apa? Hamdi Ahcmad Tinggal di Beji, Depok Red: Bapak Hamdi yang terhormat, terkait dengan pertanyaan yang Bapak ajukan, kami menyarankan agar Bapak melakukan konsultasi ke dokter pribadi Bapak maupun dokter yang ada di Apotek Kimia Farma, karena kami tidak memiliki data yang berhubungan dengan riwayat penyakit dan juga pengobatan Bapak, agar Bapak dapat memperoleh jawaban secara pasti serta penanganan dan juga pengobatannya. Selain itu juga, jangan sampai salah mengkonsumsi obat karena kurang lengkapnya data dan diagnosa dari dokter. Semoga Bapak senantiasa diberikan kesehatan. Pernah Kirim Tulisan tapi Tidak Dimuat Saya seorang Mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di Bogor. Saya tertarik membaca majalah Gema Kaef karena beritanya banyak menginformasikan soal obat-obatan dan isu perkembangan perusahaan farmasi Kimia Farma. Karena rasa ketertarikan saya, pada suatu kesempatan lalu saya mengirim tulisan dengan tema “Pengobatan Alternatif dengan Teraphy Herbal”, tapi sayang hingga saat ini tulisan saya tidak dimuat. Yang ingin saya tanyakan apa kriterianya suatu artikel yang ditulis oleh non karyawan Kimia Farma dapat dimuat. Ina Sofia Tinggal di Leuwiliang, Bogor Red: Terimakasih kami ucapkan kepada Saudari Ina karena mau berpartisipasi dalam penerbitan kami. Mohon maaf saudari Ina, bahwa pada prinsipnya memang kami menerima artikel–artikel yang dikirimkan dari luar karyawan Kimia Farma. Tapi karena sifat penerbitan kami adalah majalah internal, jadi yang kami prioritaskan adalah artikel-artikel yang ditulis oleh karyawan Kimia Farma yang cukup banyak jumlahnya. Artikel dari luar baru kami akan muat apabila substansi dari isi artikel benar-benar sangat penting untuk diketahui pembaca, menurut subyektifitas kami. Dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada saudari Ina, semoga suatu saat artikel saudari dapat kami muat. DAFTAR ISI GEMA KAEF EDISI 32 TAHUN 2014 02 MANAJEMEN Operational Excellence (Bagian 7) 05 Gema Utama Era SKN Tiba, Kimia Farma Siap Menyukseskannya 07 Kimia Farma Siap Layani Peserta BPJS 08 Alur Pelayanan BPJS Kesehatan 10 AGENDA PERISTIWA Agar Aplikasi KPKU di Kimia Farma Kian Mantap 14 Simposium HIV/AIDS & Hepatitis Penyakit AIDS Dapat Dicegah dan Dihindari 16 KRONIK Kimia Farma Aplikasikan ‘Roadmap’ BUMN Bersih 17 Kimia Farma Kaji Obat Stroke dari Ukraina 18 Porseni BUMN 2013 Tim Putri Tenis Meja Kimia Farma Sabet Juara III 20 Peringati HKN ke-49, KF Gelar Pengobatan Gratis 23 Toyama Pharmacy Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Kimia Farma 24 Kimia Farma Resmikan 4 Klinik Baru di Balikpapan 26 Perayaan Natal 2013 Jagalah Kekompakan Antar Insan Kimia Farma 28 Sosialisasi Narkotika untuk Medis Perlu Digencarkan 29 Di Malam Tahun Baru, Anggota Dewan Komisaris KFA Berkunjung ke Apotek Kimia Farma Medan 30 KF Peduli Bencana Sinabung 31 Cinta Sehat Bersama Kimia Farma 36 Dari KF untuk Siswa Pintar 32 BLITZ Aksi Nasional Kimia Farma untuk Kesehatan Bangsa 34 KESEHATAN Kopi: Penyakit atau Obat SEGERA KIRIMKAN TULISAN ANDA! Tim Redaksi Gema Kaef mengajak Anda berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas Gema Kaef mendatang. Partisipasi Anda bisa berupa saran, kritik, pertanyaan, maupun kreasi tulisan mengenai Kimia Farma dan berita kegiatan beserta foto pendukungnya. Kirimkan tulisan Anda melalui email ke [email protected] atau melalui pos ke alamat redaksi Gema Kaef di Jl. Veteran No.9 Jakarta 10110. Jangan lupa cantumkan nama dan unit tempat Anda bekerja. Tulisan yang memenuhi syarat akan dimuat dan penulisnya berhak mendapat imbalan. Kami tunggu tulisan Anda! gemakaef [email protected] G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 GEMA Utama Era SKN Tiba Kimia Farma Siap Menyukseskannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan pemberlakuan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan per 1 Januari 2014. PT Kimia Farma siap menyukseskan pelaksanaan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) itu. B ertempat di Istana Bogor, Selasa (31 Desember 2013), Presiden SBY menekan tombol peresmian tanda dimulainya program BPJS Kesehatan per 1 Januari 2014. Peresmian itu sekaligus menandai dimulainya era SKN di Indonesia. Menko Kesra Agung Laksono pada kesempatan itu menyerahkan secara simbolis kartu kepesertaan BPJS Kesehatan kepada Presiden SBY, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, dan Ibu Herawati Boediono. Ditegaskan SBY, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan serta SKN dibuat agar seluruh rakyat mendapatkan perlindungan terhadap masalah kesehatan. BPJS Kesehatan diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2014. Sedangkan, BPJS Ketenagakerjaan akan mulai efektif berjalan pada tanggal 1 Juli 2015. Melalui BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, dia berharap tidak ada rakyat yang ditolak oleh rumah sakit karena alasan biaya, karena per 1 Januari 2014 ini, seluruh masyarakat miskin kini dijamin seluruh kesehatannya oleh pemerintah. “Melalui BPJS, kini rakyat miskin di seluruh Indonesia bisa berobat dan dirawat gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit,” katanya. Kepala Negara menjelaskan, pada tahap awal ada sekitar 120 juta atau 48% rakyat yang akan dijamin oleh BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Para peserta itu terdiri atas 86,4 juta peserta Jamkesmas rakyat, 16 juta peserta Askes, dan 7 juta peserta Jamsostek. Adapun pada tahap kedua 1 Januari 2019, seluruh rakyat Indonesia direncanakan akan menerima BPJS Kesehatan. Untuk itu, dia minta seluruh aparat untuk memastikan bahwa seluruh peserta asuransi agar mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang sama di rumah sakit. Untuk itu, BPJS harus sudah siap dalam melaksanakan transformasi ini. “Pada tahun 2019 seluruh rakyat Indonesia serta warga negara lain yang tinggal selama 6 bulan dan sudah membayar iuran asuransi di-cover program ini,” tandasnya. Secara khusus SBY juga menginstruksikan kepada pengelola BPJS Kesehatan untuk meningkatkan 05 06 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 GEMA Utama hal ini kolaborasi, koordinasi dan sinergi semua pihak sangat diperlukan.” Kesiapan Kimia Farma Sejak dua tahun terakhir ini, PT Kimia Farma memang telah melakukan berbagai upaya untuk menyambut datangnya era BPJS Kesehatan ini. Upaya dimaksud diantaranya, menambah serta memperkuat jaringan distribusi obatnya di daerah, meningkatkan jumlah jaringan apotek Kimia Farma, menambah jumlah klinik dan juga laboratorium kliniknya. Bahkan, Kimia Farma juga tengah mempersiapkan pembangunan rumah sakit di kawasan Jalan Saharjo, Jakarta Selatan. profesionalisme dalam melayani rakyat. Presiden juga sampaikan agar BPJS dapat ikut menyukseskan milenium development goals dan akan menjadi inspirasi bagi dunia internasional. Jaminan sosial nasional ini, lanjut SBY, semuanya ditujukan untuk rakyat Indonesia, tidak terkecuali mereka yang tergolong sangat miskin, miskin dan rentan, yang jumlahnya mencapai 84,6 juta jiwa. Dengan demikian, nantinya semua rakyat Indonesia akan memperoleh bantuan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Tapi, pemerintah ingin memprioritaskan 84,6 juta jiwa yang tergolong sangat miskin, miskin dan rentan itu mendapatkan pelayanan yang semestinya. “Inilah makna keadilan, yang mampu membayar asuransi, yang tidak mampu pemerintah akan membayarnya. Inilah ide dasarnya, inilah konsep yang hendak kita jalankan. Inilah makna keadilan,” tegas Presiden. Semua instrumen atau aturan yang diperlukan untuk mengimplementasikan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 yang mengatur tentang SKN, dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS yang akan diberlakukan sejak 1 Januari 2014 sudah siap. Untuk melaksanakan SKN itu, hingga kini sudah diterbitkan 12 Peraturan Pemerintah (PP), serta 5 Peraturan Presiden (Perpres). Sesuai kesepakatan dengan DPR, ujar SBY, pada tahun anggaran 2014, dialokasikan anggaran Pp 19,93 triliun untuk membayar 86,4 juta jiwa warga Indonesia yang sangat miskin, miskin, dan rentan itu. Presiden berharap semua yang mengemban tugas pelaksanaan SKN ini untuk fokus, sehingga pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik dan sukses. “Ini adalah babak baru dalam sejarah Indonesia, sejarah baru dalam peningkatan kesehateraan rakyat Indonesia di seluruh Indonesia, dimulai dengan pelaksanaan BPJS kesehatan,” tegasnya lagi. Itu pula sebabnya, Presiden menginstruksikan semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, BPJS kesehatan, rumah sakit, dan semua fasilitas kesehatan untuk melaksanakan program penting ini, kebijakan dan program yang bersejarah ini. Kalau dalam implementasinya di sanasini ada kekurangan, ada hambatan biasanya ada karena ini sistem baru, program baru, Presiden SBY ingin segera dikelola, segera diatasi, dan segera dicarikan jalan keluarnya. “Dalam Untuk tahun 2013 saja, BUMN Farmasi terbesar di Indonesia ini telah menambah jumlah apoteknya sebanyak 100 unit. Sehingga total apotek Kimia Farma hingga akhir Desember 2013 akan berjumlah menjadi 512 apotek. Pada kurun waktu yang sama, jumlah kliniknya menjadi 200 klinik, serta jaringan laboratorium klinik Kimia Farma jumlahnya lebih dari 30 unit, yang tersebar di seluruh Indonesia. “Kimia Farma siap menyukseskan pelaksanaan program BPJS Kesehatan yang akan dimulai 1 Januari 2014,” tegas Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman kepada wartawan usai mendampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs Frans Lebu Raya meresmikan pengoperasian apotek Kimia Farma Lalamentik, di Kupang, medio Desember 2013. Mengawali sambutannya pada acara Grand Launching 100 apotek dan 100 klinik Kimia Farma tersebut, Rusdi sempat membacakan sebuah pantun. “Selang pagi datanglah siang, burung kutilang terbang melayang. Banyak orang datang memandang, kota Kupang indah dipandang. Itik-itik pandai berenang, apotek Kimia Farma bertambah seratus, kenapa kami datang ke Kupang, rakyat Kupang sangatlah menyenangkan,” kata pak dirut yang spontan disambut tepuk tangan para undangan yang hadir. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 GEMA Utama Kimia Farma Siap Layani Peserta BPJS Oleh: GANTI WINARNO, Jakarta PT Kimia Farma sudah siap dalam melayani seluruh peserta BPJS per 1 Januari 2014. Hal ini disampaikan oleh Imam Fathorrahman– Dirut PT Kimia Farma Apotek pada saat acara Grand Launching Apotek Kimia Farma ke 100 yang telah dibuka di Tahun 2013. A cara Grand Launching Apotek Kimia Farma tersebut berlangsung di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Rabu (18/12) pukul 17.30 WITA sekaligus peresmian apotek ke-100 di tahun 2013 oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya dan didedikasikan untuk Propinsi NTT yang genap berusia 55 tahun pada 20 Desember 2013 mendatang. Dirut PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Rusdi Rosman mengatakan bahwa sebagai salah satu bentuk partisipasi aktif dan dukungan terhadap program pemerintah di dalam pemberlakuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), di tahun 2013 ini Kimia Farma telah mendirikan 100 apotek baru dan 100 klinik baru di seluruh Indonesia. Kini, Kimia Farma memiliki lebih dari 500 apotek dan 200 klinik yang siap melayani seluruh peserta BPJS yang akan diimplementasikan pada 1 Januari 2014 mendatang, sehingga pada tahun 2018 akan memiliki 1000-an apotek dan klinik sebagaimana telah dicanangkan sejak 2011 yang lalu. Kimia Farma melalui anak perusahaannya PT Kimia Farma Apotek terus mengembangkan bisnis dengan memperkuat jaringan layanan ritel farmasi dengan konsep layanan ritel farmasi One Stop Health Care Solution (OSHcS) dan layanan kesehatan terpadu, mulai dari layanan klinik, layanan laboratorium klinik, layanan apotek, dan layanan kesehatan lainnya. Langkah-langkah tersebut merupakan strategi PT Kimia Farma untuk terus meningkatkan market share dalam upaya memenangkan persaingan yang semakin ketat dengan total jumlah apotek seluruh Indonesia saat ini mencapai 26.451 apotek. Selain peningkatan market share, Kimia Farma pun fokus menjadi penyedia 07 08 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 GEMA Utama layanan kesehatan untuk peserta BPJS. Kesiapan tersebut antara lain melalui ketersediaan produk-produk yang terjamin kualitas dan mutunya, kontinyuitas produk melalui proses pendistribusian hingga ke pelosok daerah dan juga sebaran layanan kesehatan di seluruh daerah. Saat ini, Kimia Farma juga sudah menyiapkan sistem informasi yang terintegrasi yang dapat mengelola data base peserta BPJS sehingga memudahkan dalam pelayanan dan monitoring peserta yang berobat ke seluruh jaringan klinik-klinik kesehatan Kimia Farma. Kimia Farma terus membangun jaringan layanan kesehatan, khususnya di daerah Indonesia Timur mengingat potensinya yang masih cukup besar dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan. Hingga akhir tahun 2013 ini, Kimia Farma memiliki 512 apotek, 200 klinik dan 35 laboratorium Alur Pelayanan BPJS Kesehatan PT Askes (Persero) yang terhitung 1 Januari 2014 bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, secara teknis operasional sudah siap melayani masyarakat yang menjadi peserta program ini. Bagaimana sebenarnya alur pelayanan BPJS Kesehatan ini? Purnawarman Basundoro menggelar jumpa pers bertajuk “Bagaimana Siklus Pelayanan BPJS Kesehatan Mulai 1 Januari 2014?” di Kantor Pusat PT Askes, Jakarta, Senin (30/12). Menurut Purnawarman, mengacu pada Peraturan Presiden Nomor: 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Bab II, kepesertaan BPJS Kesehatan dikelompokkan menjadi dua. Pertama, adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI), yaitu golongan fakir miskin dan orang tidak mampu. Kedua, peserta bukan PBI seperti PNS, anggota TNI-Polri, pejabat negara, pegawai pemerintah non PNS dan pegawai swasta. S udah banyak orang tahu bahwa PT Askes (Persero) sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS mendapat mandat untuk melaksanakan transformasi menuju BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014. Namun, belum banyak orang tahu, bagaimana sebenarnya alur dari pelayanan program SKN ini. Untuk menyosialisasikan masalah itu, Direktur Hukum dan Hubungan Antar Lembaga (Dirkumham) PT Askes, Selain itu, lanjut dia, termasuk juga sebagai peserta bukan PBI adalah pekerja mandiri, investor, pemberi kerja, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan dan jandanya, duda atau anak yatim piatu dari veteran atau perintis kemerdekaan. G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 klinik dan akan terus dikembangkan hingga mencapai 1.000 klinik. Selain itu juga, Kimia Farma melakukan kegiatan CSR seperti donor darah, pengobatan gratis dan kunjungan siswa sekolah ke apotek sebagai sarana pengenalan serta meningkatkan pengetahuan tentang apotek dan kesehatan. Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya menyambut baik kehadiran apotek dan klinik Kimia Farma di kota Kupang yang berguna bagi masyarakat, khususnya masyarakat kota Kupang dan masyarakat NTT pada umumnya, serta akan lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Masyarakat NTT didorong untuk terus maju dan berkembang sehingga mampu bersaing dengan daerah lain. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTT cukup menggembirakan, yaitu “Bagi peserta TNI/Polri dan eks Jamsostek akan mendapat kartu BPJS. Namun bila berobat lupa atau tidak membawa kartu tersebut maka cukup memperlihatkan KTA/NRP. Sedangkan peserta eks Jamsostek yang ingin berobat dapat memperliharkan kartu JPK Jamsostek yang lama,” jelasnya. Bagi peserta pemegang kartu lama, tambahnya (kartu Askes sosial dan kartu Jamkesmas), ujar Purnawarman, masih dapat menggunakan kartunya untuk memperoleh pelayanan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, sepanjang data yang bersangkutan terdaftar di master file kepesertaan BPJS. Dalam jumpa pers tersebut, Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga PT Askes (Persero) Drg. Sri Endang Tidarwati menegaskan, secara teknis operasional pihaknya sudah siap melaksanakan program BPJS Kesehatan ini. “Kita juga membuka posko 24 jam, ada juga hotline service yang siap memberikan informasi terkait BPJS kesehatan,” papar Endang menambahkan. BPJS, lanjut Endang, sudah menyiapkan dokter untuk konsultasi kesehatan melalui call center atau hotline service. mencapai 5,7 % pada tahun 2013 ini dan pendapatan perkapita mencapai Rp 7,2 juta per kapita. Ini merupakan indikator pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTT. Kehidupan masyarakat NTT juga semakin meningkat baik dari masalah pendidikan, kesehatan dan juga tingkat perekonomiannya. Kehadiran apotek dan klinik Kimia Farma di kota Kupang diharapkan akan membantu masyarakat, khususnya dalam penyediaan obat-obatan dan layanan kesehatan serta dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat kota Kupang khususnya, dan NTT pada umumnya. Selain itu juga, Gubernur NTT juga menyampaikan bahwa sejak tahun 2009, telah dikeluarkan Peraturan Gubernur tentang Revolusi Kesehatan Ibu Anak sehingga dari tahun ke tahun kasus kematian ibu dan anak semakin berkurang atau menurun. <GK> “Nomor call center-nya 500400. Kalau ada yang perlu informasi, silakan hubungi call center kami.” Ini Alur Mendapatkan Layanan BPJS Kesehatan 1 Peserta dengan membawa kartu BPJS Kesehatan atau kartu anggota Askes yang lama mendatangi fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar, seperti Puskesmas, dokter keluarga, klinik TNI/Polri, dan fasilitas kesehatan setingkat itu. Kata Purnawarman, pada tahap ini peserta akan mendapatkan layanan kesehatan sesuai kompetensi dan kapasitas fasilitas kesehatan tingkat pertama itu, semisal konsultasi kesehatan, laboratorium klinik dasar dan obat-obatan. 2 Jika belum sembuh, maka pasien akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, yakni Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit TNI-Polri yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan. Khusus dalam kondisi gawat darurat, peserta mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, tanpa melalui rujukan fasilitas kesehatan tingkat pertama. 3 Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan, peserta BPJS Kesehatan menunjukkan kartu BPJS Kesehatan atau kartu lama dan surat rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama kepada petugas BPJS Kesehatan Center untuk selanjutnya diterbitkan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) sebagai dokumen yang menyatakan bahwa peserta dirawat atas tanggungan pembiayaan BPJS Kesehatan. 4 Setelah mendapatkan SEP, peserta selanjutnya mendapatkan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan, baik untuk pelayanan rawat jalan ataupun rawat inap. “Bila penyakit pasien dapat ditangani, maka pasien selanjutnya akan diminta untuk pulang atau dirujuk balik ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Khusus pasien penyakit kronis, dapat masuk ke dalam program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama tersebut,” pungkas Purnawarman. <GK> 09 10 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 AGENDA PERISTIWA Agar Aplikasi KPKU di Kimia Farma Kian Mantap Mulai tahun 2013 lalu, semua kinerja BUMN dinilai oleh Kementerian BUMN dengan menggunakan basis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU). Untuk lebih memantapkan aplikasi KPKU di PT Kimia Farma, jajaran pimpinan BUMN ini mendapat pencerahan dari Agus Tato, Advisor KPKU di Kementerian BUMN. B eberapa waktu lalu, mulai dari asisten manajer, manajer, General Manager (GM) hingga jajaran direksi holding dan anak perusahaan PT Kimia Farma mengikuti acara Executive Briefing “ Tentang Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)”. Pemahaman terhadap KPKU memang dianggap penting mengingat Kementerian BUMN mulai tahun 2013, menilai kinerja BUMN menggunakan basis KPKU. Saat ini, Kementerian BUMN memang terus mengembangkan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) sebagai panduan untuk membangun, menata dan memberdayakan kesisteman dan sumber daya BUMN untuk mencapai kinerja unggul. Kriteria ini diadopsi dan diadaptasi dari Kriteria Baldrige atau Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence. Dengan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul ini, setiap BUMN harus siap diperbandingkan kinerjanya dengan BUMN lain, maupun perusahaan lain di industri yang sama dan lintas industri, sehingga dapat diketahui posisi daya saingnya dengan BUMN maupun perusahaan lainnya. Dibuka oleh Direktur Keuangan PT Kimia Farma, Arief Budiman, pencerahan tentang KPKU itu diawali dengan pertanyaan, ”Apa itu kinerja unggul?” yang dilontarkan oleh Agus Tato. “Saya akan berikan ilustrasi mengenai konsepsi kinerja unggul. Katakanlah salah satu KPI G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 perusahaan carut marut. Boleh jadi sebuah perusahaan tahun ini untung, karena faktor-faktor eksternal di luar kapabilitasnya. Ambil contoh, karena harga minyak naik, maka Pertamina untung, sebab tanpa memperbaiki apapun perusahaan itu, produksinya juga jumlahnya sekian, karena harga minyak naik maka dia terdongkrak naik. Tapi, sebaliknya ketika harga turun ikut juga rontok karena tidak berbasis pada fundamentalnya. (Key Performance Indicator) kita adalah pendapatan. Apakah dengan gambaran pendapatan suatu perusahaan naik terus, lantas kita sudah bisa mengatakan bahwa perusahaan kita sudah unggul?” katanya. Salah satu Ketua Forum Excellence BUMN ini pun melanjutkan, dengan gambaran seperti itu perusahaan belum bisa dikatakan unggul. Apa sebab? Karena belum dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. Pembanding itu sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan yang sedang berkompetisi. Terlebih, bila perusahaan ini berada pada industri yang persaingannya ketat atau kompetitif. Satu hal lagi yang patut dicatat, lanjut Agus, tanpa menampilkan target seolah-olah suatu perusahaan merasa dirinya sudah hebat. Sesungguhnya achieving target kita berapa? Ternyata posisi tahun 2011, kita under perform. Sesungguhnya dalam kacamata KPKU, kalau kita merencanakan dengan seksama seharusnya sudah diantisipasi segala macam kemungkinan. Nah, dari gambaran seperti ini persepsi kita berubah, yang tadinya merasa sudah hebat ternyata kita di bawah target. Dan umumnya laporan yang disajikan tidak pernah menampilkan target. Ia hanya menampilkan performance dari waktu ke waktu sehingga dibandingkan terhadap tahun lalu. Artinya apa? Walaupun dari sisi pendapatan tahun 2011 naik, tapi pada tahun bersangkutan sejatinya perusahaan tidak mencapai target. Lantas bagaimana terhadap kompetitor. Sama-sama naik, tapi kenaikan pendapatan perusahaan bersangkutan secara angka absolut belum mampu melampaui kompetitor. Apa yang bisa dibanggakan dari kita, yakni akselerasinya sekurang-kurangnya tahun 2009 dan 2010 agak lega. Jadi ada harapan yang lebih bagus untuk mengejar. Persoalannya masalah waktu, berapa lama kita mampu mengejarnya, dan ini terkait dengan strategi. “Dari kacamata ini, kita belum mampu melebihi kapabilitas kompetitor dari sisi pendapatan. Bagaimana terhadap ratarata industri? Kalau kompetitor bisa saja dia memang sebagai leader-nya. Oke terhadap leader kita kalah, terhadap rata-rata bagaimana? Terhadap ratarata saja, ternyata perusahaan kita masih di bawah. Walaupun pendapatan perusahaan kita naik, ternyata masih belum cukup melampaui tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata itu sendiri. Dengan cara melihat seperti ini maka jelaslah perusahaan kita belum unggul,” papar anggota Dewan Pengawas Quality Award ini. KPKU Menilai Dua Aspek Jadi, ujar Agus, ada dua aspek yang akan dinilai dalam KPKU. Pertama, kesisteman perusahan. Kedua, hasil-hasil usaha. Tapi hasil-hasil usaha yang unggul, atau yang sementara unggul, boleh jadi tahun berikutnya tidak unggul lagi, dan kapan itu bisa terjadi? Yakni, ketika kesisteman KPKU akan menilai tidak hanya dari aspek result, tapi juga akan melihat bagaimana kesisteman yang ada di perusahaan, karena kesisteman itu adalah fundamental bagi perusahaan. Dalam hal nanti gambaran hasil-hasil kinerjanya unggul maka ada 4 hal yang akan dijadikan parameter penting. Pertama, sebuah perusahaan akan tampak mempunyai nilai keunggulan ketika dia mampu mendahului per value yang semakin sempurna kepada pelanggannya dan kepada pemangku kepentingan. Jadi ada pelanggan dan stakeholder. 11 12 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 implementasi KPKU itu dibagi dalam 3 bagian (blok): profil organisasi, kesisteman, hasil akhir. Konkretnya, value yang diberikan kepada pelanggan makin sempurna. Apa yang diberikan kepada pelanggan? Kualitas obat, harga, semacam kemudahan akses. “Seberapa baik kita dari waktu ke waktu di mata pelanggan. Kedua, kepada stakeholder yang ada di kita cukup banyak. Apalagi kita sudah go public,” katanya. Pemegang saham pubilk kira-kira apa butuhnya? Market tapi valuasinya harus besar supaya dapat capital gain atau supaya dapat keuntungan dari transaksi jual-beli sahamnya. Kalau pemegang saham pemerintah jelas dividen. Termasuk karyawan, juga merupakan pemangku kepentingan. Seberapa baik karyawan itu dari waktu ke waktu merasakan benefit dari kerja mereka. Kinerja manajemen juga akan menjadi bagian yang akan dilihat oleh KPKU, balancing, yakni keseimbangan dalam proses memberikan value kepada stakeholder. Kemudian kontribusi kepada kesinambungan perusahaan. Jadi perusahaan itu eksis dari waktu ke waktu dan harus ada indikasi bahwa perusahaan ini tetap akan tumbuh ke depan. Biasanya hal-hal ini akan tercerminkan oleh profitabilitas, pertumbuhan aset dan lainnya. Ini pasti akan dilihat seperti itu. Kemudian peningkatan efektivitas dan kemampuan perusahaan secara keseluruhan. Ini juga terlihat oleh KPKU. Apakah kita membangun kapabilitas perusahaan, meningkatkan kapabilitas perusahaan mengikuti dinamika tantangannya. “Dulu ketika monopoli seperti ini kita misalnya. Setelah masuk era kompetisi, seberapa baik perusahaan kita mampu mengembangkan kapabilitasnya, mampu menangkap peluang-peluang bisnis baru, mampu men-develop new business model untuk mendapatkan new revenue industry,” katanya lagi. Kemudian terjadinya pembelajaran organisasi dan individu, ini juga menjadi bagian penting. Konkretnya apa? Contohnya inovasi. Jadi salah bentuk organisasi yang belajar adalah organisasi yang dari waktu ke waktu melakukan berbagai inovasi, baik dari bisnis proses, dari sisi produk atau pun dari sisi bisnis model. Jadi untuk mendriver pertumbuhan bisnis diperlukan 3 jenis inovasi, yakni inovasi produk, proses dan bisnis model. Bagi KPKU karena ini bicara sistem maka pembelajaran organisasi harus dibenahi dengan cara-cara yang sistematis. Tidak cukup bila hanya dibiarkan itu secara natural. Ibaratnya kita menggarap sawah, kalau natural lempar saja benih padi akan tumbuh sendiri. Akan beda hasilnya kalau pengusahaan padi itu dilakukan secara sistematis, cara pengolahan tanah, cara menanam, cara menyiang, dan sebagainya. Kira-kira seperti itulah yang diinginkan KPKU ini. KPKU Lebih Tekankan Sistem Jadi ada dua hal yang akan dilihat atau dinilai oleh KPKU. Pertama, dari sistemnya harus unggul. Kedua, dari sisi hasil-hasilnya harus unggul. Tapi, sesungguhnya, menurut Agus, laporan Pada hakikatnya bicara mengenai bagian (blok) pertama tentang profil perusahaan, itu sebetulnya tentang seberapa baik pengetahuan perusahaan tentang dinamika lingkungan internal dan eksternal. Masing-masing perusahaan dalam industri yang sama itu bisa berbeda pengetahuannya terhadap dinamika lingkungan industrinya terhadap dirinya sendiri. Nah, kemampuan perusahaan memahami kemampuan dirinya sendiri dan memahami liungkungannya, itu sangat menentukan daya saingnya nanti. Bagian (blok) II tentang kesisteman ada kategori 1 sampai 6, yakni sistem kepemimpinan, perencanaan, pelanggan, pengukuran (knowledge management), SDM, dan sistem operasi. Ini kesisteman perusahaan secara garis besar. Dalam konteks KPKU yang paling penting adalah sejauh mana perusahaan mengembangkan dan mengimplementasikan kesisteman perusahaan untuk merespon secara tepat dan cepat terhadap dinamika lingkungan internal dan eksternal. “Jadi walaupun laporan dibagi 3 itu tidak terpisah-pisah, harus terbaca adanya hubungan antara pengetahuan perusahaan terhadap dinamika lingkungan itu, dengan kesisteman dan hasil usahanya. Nah, semakin fit perusahaan mengembangkan dan mengimplementasikan sistem dan dalam merespon lingkungannya maka nanti hasil-hasilnya akan menjadi bukti efektivitasnya,” papar dia. Ambil contoh saat merekrut SDM, tentu kita membutuhkan orang-orang yang spesifik. Untuk mendapatkan itu kita akan berkompetisi bukan hanya dari sesama industri semata, tapi dengan multiindustri. Orang yang akan kita seleksi punya pilihan mau pilih Kimia Farma, Bank BNI dan sebagainya. Contohnya pada saat kita merekrut menggunakan sistem rekrut 10 tahun yang lalu, dan diterapkan hari ini. G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 Atau dengan kata lain hari ini belum pernah dilakukan perbaikan, modifikasi, penyesuaian sesuai dengan dinamika. Dengan kondisi seperti itu maka peluang untuk memperoleh keunggulan akan habis. Jadi kalau ditanya mana hasil rekrutmu, butuh berapa orang, dengan kualifikasi seperti apa dan berapa lama anda memperolehnya? Maka akan kelihatan, itulah kapabilitas sistem. “Jadi kalau kita tidak mempunyai sistem yang bagus maka mungkin akan gagal merekrut orang-orang hebat dan dampaknya terhadap sustainability perusahaan, akan terjadi gap leadership dan sebagainya,” tegas Agus. Ia menambahkan, menurut KPKU, perusahaan yang unggul itu dari sisi sistem adalah kesistemannya itu sistematik, ada keselarasan, dan ada integrasi. Secara garis besar penilaian KPKU terbagi dua, sistem dan hasil. Dalam hal 3 tadi, maka profil perusahaan tidak dinilai tidak ada skorenya, kenapa? Karena profil perusahaan menjadi referensi untuk sistem tadi. Apakah sistem dikembangkan dalam rangka menjawab tantangan besar. Jadi yang ada nilai untuk kesisteman, dan nilai untuk hasil. Totalnya 1.000 poin. Ini terbagi 550 adalah sistem dan 450 adalah hasil. Apa maknanya? Ternyata KPKU itu lebih memberikan bobot pada kesisteman atau proses. Alasannya, sebab hasil ini didapat dari sistem. Jadi kalau pendapatan kita Rp100 nggak bisa kita manipulasi menjadi Rp150 kan! Kalau mau mencapai Rp150, ya perbaiki cara kerjanya. Jadi hasil adalah konsekuensi. Yang harus dilakukan apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghasilkan konsekuensi yang anda harapkan. Kalau anda ingin tumbuh 10%, sistem apa yang akan dibangun, bagaimana caranya, bagaimana mengalahkan atau menghadapi kompetitor dan seterusnya. Kenapa KPKU menekankan pada sistem? Karena dengan membangun sistem itulah sustainability hasil itu jauh lebih bisa dicapai. Bukan sekadar tahun ini harus tercapai sekian, tanpa menggunakan sebuah cara yang tersistematis. Maka banyak orang melakukan window dressing karena mereka hanya melihat jangka pendek. Apa isinya kesisteman? Ternyata score tertinggi adalah leadership, yang kedua pengukuran analisis knowledge management. Ini adalah hasil riset terhadap perusahaan-perusahaan kelas dunia di Amerika Serikat. Ternyata keberhasilan perusahaan itu sangat ditentukan secara dominan oleh kepemimpinan, karena decision makernya ada di sini mau melakukan apa, dengan cara bagaimana itu kan butuh keputusan yang tepat. Keberhasilan perusahaan besar di dunia ternyata ditentukan oleh sistem kepemimpinan dan kapabilitas pimpinan, yakni 120 dari score 550 (sekitar 21%). Kemudian pengukuran analisis dan knowledge management. Tugas pimpinan adalah membuat keputusan, keputusannya didasarkan pada apa? Apakah karena insting atau selera. Menurut Agus, dalam KPKU, every decision must be test on analysis on knowledge. Jadi semakin ini berkualitas sesungguhnya kemampuan sistem kepemimpinannya harus bagus karena sudah disuplai dengan informasi yang matang keputusannya juga makin presisi. Yang lainnya porsi score-nya setara. “KPKU itu memanfaaftkan ISO untuk kategori 6, supaya sistem kerja bagus, tapi sasarannya bukan di standar tapi di keunggulan. Kita mungkin sudah memenuhi standar tapi belum tentu unggul. Inilah yang disasar oleh KPKU. Jadi, basis ISO memang akan sangat penting untuk KPKU karena itu fundamental,” kata Agus dalam tanya jawab dengan peserta acara executive briefing itu. Selanjutnya, dari sisi hasil bisnis, nilainya 450. Harapannya apa? Laba. Tapi kenapa bobot uang hanya 90. Dalam konteks KPKU harus jelas, kalau kita melaporkan hari ini untung sekian, itu dari mana? Misal keuntungan perusahaan meningkat, ternyata peningkatan keuntungan itu dari jual pabrik bukan dari jual produk dari pabrik. Tahun itu bisa saja untung, tahun berikutnya apa yang didapat? “Dari kacamata KPKU uang itu penting, tapi uang yang kita dapatkan harus jelas dari hasil kegiatan usaha. Jadi from your business operation bukan dari non operating. Makanya bagaimana membuat produk dan proses ini makin efektif sehingga kalau keduanya efektif akan dibeli oleh pelanggan dan kepuasan pelanggan akan meningkat. Jadi, kalau kita meng-create produk bagus sekali, tapi tidak dibeli oleh pelanggan kan percuma jatuhnya. Lain halnya, kalau kita menciptakan produk yang relatif mutunya tidak bagus tapi cocok untuk segmen pelanggan tertentu maka itu justru menciptakan bisnis,” pungkas Agus. <GK> 13 14 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 AGENDA PERISTIWA Simposium HIV/AIDS & Hepatitis Penyakit AIDS Dapat Dicegah dan Dihindari Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama menegaskan, bila pengetahuan komprehensif masyarakat mengenai HIV/AIDS baik maka penyakit AIDS dapat dicegah dan dihindari. D alam rangka memperingati hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember lalu, Kimia Farma kembali menyelenggarakan “Simposium dan Workshop HIV/AIDS serta Hepatitis 2013” dengan tema nasional “Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa melalui Zero Diskrimination, Zero new HIV infection, Zero AIDS related death, “. Untuk tahun ini, acara rutin tahunan yang keenam kalinya tersebut digelar di Hotel Redtop, Jakarta, pada Kamis, 12 Desember 2013. Simposium & Workshop itu dibuka oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof.dr.Ali Ghufron Mukti. Penyelenggarakan event tersebut merupakan salah satu wujud perhatian dan kepedulian Kimia Farma terhadap permasalahan penyakit HIV/AIDS dan Hepatitis di Indonesia. Selama ini Kimia Farma sudah dan akan terus membuktikan komitmennya untuk ikut serta menangani permasalahan penyakit HIV/AIDS dan Hepatitis, dengan memproduksi obat Antiretroviral (ARV). Selain itu, BUMN Farmasi terbesar di Indonesia ini juga secara terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit tersebut. Karena itu jangan heran bila kegiatan simposium dan lokakarya itu akan terus dilakukan secara rutin setiap tahun dengan selalu mengikutsertakan seluruh stakeholder terkait dengan permasalahan penyakit HIV/AIDS dan Hepatitis. Simposium dan workshop 2013 kali ini menampilkan pembicara di antaranya Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama (Dirjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kemenkes), M Wahyuli Syafari (Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma), mbak Yanti (aktivis peduli ODHA) dan Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia Prof Dr dr Syamsurizal Djauzi ini diikuti oleh tenaga kesehatan dari pelbagai rumah sakit, perguruan tinggi, dan para aktivis dari yayasan maupun LSM yang peduli terhadap ODHA. Melalui Simposium dan Workshop HIV/ AIDS serta Hepatitis 2013 dengan tema nasional “Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa melalui Zero Diskrimination, Zero new HIV infection, Zero AIDS related death,“ ini, PT Kimia Farma mengajak peran aktif semua elemen untuk lebih memahami penyakit HIV/AIDS serta hepatitis guna mengurangi penderita penyakit tersebut. Direktur Operasi & Supply Chain Jisman Siagian berharap semua elemen, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, perlu menekan laju penyebaran epidemik penyakit HIV/AIDS karena hingga saat ini belum ada cara untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Obat Antiretroviral (ARV) yang berkembang saat ini dinilai hanya dapat menekan replikasi dari virus dengan menghambat enzim pembentuk virus G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 sehingga kerusakan pada sistem kekebalan tubuh dapat dihentikan. Dia menjelaskan peranan Kimia Farma di dalam terapi HIV/AIDS adalah memproduksi dan mendistribusikan produkproduk ARV lini 1. Saat ini, perseroan juga sudah mulai memproduksi dan distribusi ARRV lini 2 untuk penderita HIV/AIDS di Indonesia. Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Wahyuli Syafari menambahkan, Kimia Farma saat ini sudah memproduksi obat Heplav untuk menyembuhkan penyakit hepatitis B dengan harga yang relatif terjangkau, yakni hanya Rp120.000 per 30 tablet. Obat ini jauh lebih murah ketimbang obat sejenis yang beredar di pasar yang harganya bisa mencapai lebih dari Rp500.000 per 30 tablet. Khusus untuk pemeriksaan laboratorium penyakit hepatitis, laboratorium klinik Kimia Farma yang tersebar di banyak kota hanya mengenakan biaya Rp850 ribu. Ini jauh lebih murah ketimbang pemeriksaan serupa yang disediakan di sarana kesehatan lainnya yang bisa mencapai sekitar Rp1,6 juta. Dalam presentasinya, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama mengemukakan, tujuan pengendalian HIV/AIDS di Indonesia adalah menurunnya jumlah kasus baru HIV (target jangka panjang: zero new infection), menurunnya tingkat diskriminasi (target jangka panjang: zero discrimination), dan menurunnya angka kematian AIDS (target jangka panjang: zero AIDS related deaths) serendah mungkin serta meningkatnya kualitas hidup ODHA. Sejauh ini, kata dia, stigma dan diskriminasi yang diberikan kepada ODHA disebabkan oleh ketidaktahuan dan ketidakpedulian masyarakat, sehingga cara yang terbaik untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan kepedulian akan kebutuhan pribadi dan orang lain. Bila pengetahuan komprehensif masyarakat mengenai HIV/AIDS baik, maka setidak ada 4 hal positif yang bisa diciptakan. Pertama, masyarakat dapat melaksanakan sendiri perilaku hidup yang tidak berisiko terhadap penularan HIV/AIDS. Walaupun AIDS belum ada obat yang menyembuhkan tuntas, tetapi AIDS dapat dicegah dan dihindari. Kedua, karena sudah punya pengetahuan, maka stigmatisasi menurun dan otomatis diskriminasi juga turun. Berkurangnya perbedaan perlakuan, penolakan dan pembatasan akan meningkatkan kualitas hidup ODHA baik jasmani, rohani dan social, Ketiga, orang tidak takut lagi meminta testing untuk mengetahui status HIVnya. Dengan mengetahui status HIV maka dapat diambil langkah-langkah terbaik bagi yang kemudian ternyata HIV positif maupun yang HIV negatif. Keempat, ODHA dapat dengan mudah mengakses ARV. “Dengan akses obat yang lancar dan berkesinambungan, kualitas dan umur harapan hidup akan meningkat. Stigma semakin berkurang karena kematian dan kondisi buruk sebagai salah satu penyebab stigma sudah tereliminasi,” katanya. Pada acara Simposium dan Workshop tersebut, juga dilakukan pemberian Kimia Farma Award untuk tenaga kesehatan/klinisi, LSM dan Media yang peduli, baik terhadap pencegahan penyakit HIV/AIDS maupun ODHA yang sampai dengan saat ini masih menjadi stigma di tengah masyarakat Indonesia. Adapun untuk pemenang kategori Tenaga Kesehatan/Klinisi diberikan kepada dr. H. Muchlis Achsan Udji, Sp.PD-KPTI dari RS dr. Karyadi Semarang, kategori LSM diberikan kepada LSM Syair Untuk Sahabat dan untuk kategori Media diberikan kepada Metro TV dalam program acara “Mata Najwa”. Kimia Farma Award 2013 diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Prof.dr. Ali Ghufron Mukti kepada masing-masing pemenang. <GK> 15 16 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Kimia Farma Aplikasikan ‘Roadmap’ BUMN Bersih Dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Menteri BUMN No: SE-05/MBU/2013 tentang Roadmap BUMN Bersih, Direksi PT Kimia Farma menerbitkan tiga peraturan tentang Pedoman Gratifikasi, Pedoman Benturan Kepentingan, serta Pedoman Whistle Blowing System. P ada sekitar pertengahan Desember 2013 lalu, Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman melakukan sosialisasi tiga peraturan direksi di hadapan para asisten manajer, manajer, GM (General Manager) di lingkup holding maupun anak perusahaan. Ketiga Peraturan Direksi yang diterbitkan pada 5 Desember 2013 tersebut terdiri atas Pedoman Gratifikasi, Pedoman Benturan Kepentingan, serta Pedoman Whistle Blowing System. Penerbitan ketiga peraturan direksi itu merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri BUMN No: SE-05/ MBU/2013 tentang Roadmap BUMN Bersih. Program ini merupakan program yang digagas serta diluncurkan Menteri BUMN Dahlan Iskan, pada 25 September 2013. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN bersih dari korupsi. Program BUMN Bersih ini diselenggarakan dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Program ini diharapkan mampu mendorong dam menciptakan iklim korporasi yang bersih dan sehat di perusahaan BUMN. Pada tahap awal, program BUMN Bersih ini diselenggarakan untuk level 1 yakni direksi dan komisaris semua BUMN. Kemudian ada level 2 untuk setingkat kepala divisi atau vice president dan level 3 untuk manajer. Pendaftaran BUMN Bersih tahap I sendiri dibuka dari tanggal 1 Oktober dan berakhir 31 Oktober 2013. Pada tahap I ini, program BUMN Bersih menjaring peserta dari level direksi dan komisaris BUMN. Sebanyak 142 BUMN termasuk PT Kimia Farma mendaftar program ini. Setelah mendaftar, Tim Roadmap BUMN Bersih akan mensurvei jajaran direksi dan anak perusahaan, jajaran satu level di bawah direksi, serta manajer dan jabatan pimpinan lainnya dua tingkat di bawah direksi. Tim Roadmap akan memberikan tiga kategori penilaian kepada BUMN yang telah menerapkan program ini. Kategori tersebut adalah BUMN Bersih Tingkat I, BUMN Bersih Tingkat II, dan BUMN Bersih Tingkat III. “Masing-masing kategori dibedakan berdasarkan hasil survei dan juga mendasarkan pada waktu pendaftaran setiap BUMN,” kata Dahlan. Proses BUMN Bersih itu sendiri telah dimulai dengan komitmen yang ditandatangani pada 30 Oktober 2013 oleh direksi dan komisaris BUMN. Dalam komitmen itu, mereka sepakat untuk ‘bersih’ terhitung mulai 1 Januari 2014, kemudian tahun 2015 untuk pejabat eselon 1 dan tahun berikutnya untuk pejabat eselon 2 dan seterusnya. Dengan proses bertahap itu, Dahlan menargetkan BUMN Bersih akan terealisasi dalam kurun waktu tiga tahun (2014-2016). <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Kimia Farma Kaji Obat Stroke dari Ukraina PT Kimia Farma mengkaji produk obat jenis L-Lysine Aescinat yang diproduksi perusahaan Arterium dari Ukraina dalam diskusi panel yang melibatkan para dokter spesialis bedah syaraf dan anestesi dari RSCM-FK UI. D irektorat Riset dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma terus melakukan upaya dalam menambah jenis produk obatobatan yang dikembangkannya. Di antaranya dengan melakukan pengkajian terhadap produk jenis L-Lysine Aescinat yang tengah dikembangkan perusahaan Arterium dari Ukraina. Untuk itu, Kimia Farma menyelenggarakan diskusi panel yang menghadirkan sejumlah dokter spesialis bedah syaraf, anestesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro maupun dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Para dokter spesialis ini di antaranya Prof. dr. Zainal Mutaqin dari FK-Undip, dr. Nyoman Golden, dr. Hanif Tobing dari FK-UI, dr. Priyambodo dari FK-UI, serta dr. Wismaji dari RSCM-FK UI sebagai moderator. Diskusi panel yang menghadirkan pembicara dari Ukraina Prof. dr. Yury Koberazkhy itu dibuka oleh Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari. “Atas nama Kimia Farma, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih atas kehadiran para dokter spesialis untuk mengikuti diskusi panel ini,” kata Wahyuli. Diskusi panel ini memang bertujuan untuk mendapatkan masukan dari para tenaga medis yang ahli di bidang bedah syaraf maupun anestesi, terutama untuk mengkaji serta menganalisa seberapa jauh produk jenis L-Lysine Aescinat yang diproduksi Arterium dari Ukraina ini untuk mengobati penyakit stroke dan untuk PVI (pulmonary vein isolation) ini, bagus kualitasnya serta bisa dipertanggungjawabkan penggunaannya. Dalam keaadaan tertentu, tambah Wahyuli, PT Kimia Farma terkadang diberi penugasan oleh pemerintah untuk menyediakan obat-obatan yang sifatnya spesifik melalui jalur Special Access Scheme (SAS). Barangkali suatu hari ada kebutuhan penyediaan obat yang mendesak. Karena itulah kami kerjasama dengan pihak Ukraina. Karena Kimia Farma tidak menguasai dalam bidang syaraf dan anastesi, kami mengundang dokter-dokter yang ahli di bidangnya,” kata dia. Ke depan, tentu Kimia Farma berharap para dokter juga bisa menganalisa terhadap produk untuk mengobati stroke dari Ukraina tersebut, baik melalui pengujian secara klinis maupun pengujian lainnya. Dengan demikian, Kimia Farma sebagai perusahaan farmasi yang akan mengembangkan produk tersebut bisa merasa yakin bahwa produk tersebut bisa digunakan di Indonesia dan bisa menolong pasien yang sangat membutuhkannya. <GK> 17 18 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Porseni BUMN 2013 Tim Putri Tenis Meja Kimia Farma Sabet Juara III Atlet tenis meja putri PT Kimia Farma berhasil meraih gelar juara III pada ajang Porseni BUMN Tahun 2013 yang diikuti oleh sekitar 3.500 peserta karyawan dari 93 BUMN dan Kementerian BUMN. Acara yang tahun ini merupakan ke-6 kalinya itu dibuka oleh Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan. Dalam pembukaannya, Dahlan mengatakan, agenda ini memang lebih meriah dari tahun sebelumnya. Namun, sayang masih banyak direksi perusahaan pelat merah yang tidak datang. “Saya membuka Porseni BUMN untuk kedua kalinya. Tahun ini lebih meriah. Yel yel nya juga lebih baik. Direksi yang hadir juga lebih banyak, tapi sayang belum semuanya hadir,” kata Dahlan dalam sambutannya, di GOR Soemantri Bojonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu (10/11/2013). P ekan Olahraga Seni Badan Usaha Milik Negara (Porseni BUMN) Tahun 2013 kembali digelar tahun ini. Puluhan perusahaan BUMN bertarung untuk beberapa cabang olahraga selama beberapa hari demi memperebutkan piala kementerian. Dalam kesempatan itu, Dahlan sempat melontarkan pujiannya kepada kontingen dari PT Bank BTN karena mampu menyajikan yel-yel yang paling baik dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Ia pun memberikan kaos Evan Dimas, Kapten Kesebelasan Indonesia Tim U-19 sebagai bentuk penghargaan. “Saya terkesan dengan yel-yel dari BTN. Untuk itu saya berikan kaos yang saya pakai. Porseni tetap tujuannya untuk kemajuan perusahaan. Tapi walaupun memakan waktu, karena ingin tunjukkan visi misinya itu saya izinkan,” ucap Dahlan. Usai sambutannya, Dahlan membuka acara dengan bergoyang bersama Cesar. Goyang andalan “asyik-asyik Jos” dilakukan berulang-ulang dan diikuti oleh seluruh peserta Porseni BUMN. Keramaian penuh sesak juga terjadi di bangku penonton yang ikut bergoyang bersama menirukan goyang ala Cesar. Kegiatan pertandingan Porseni yang diadakan Forum Humas BUMN itu berlangsung selama sepekan, dan ditutup secara resmi pada Kamis (21/11/2013) malam di Kantor Pusat PLN Jakarta. “Acara ini merupakan sebuah ajang olahraga dan seni yang bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antar G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 19 DAFTAR JUARA PERTANDINGAN OLAH RAGA No. I A B karyawan BUMN dan Kementerian BUMN dengan mengedepankan sportivitas, kreativitas dan prestasi,” kata Ketua Panitia Pelaksana Porseni BUMN 2013, Caca Samhudi usai menutup perhelatan Porseni BUMN. besar mendapatkan gelar juara umum Porseni BUMN 2013. Mereka ini yang menang adalah pemuda BUMN yang cerdas, berwawasan luas serta memiliki kepribadian menarik di hadapan para juri,” papar dia. Acara yang menampilkan berbagai pertandingan olahraga seperti sepakbola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, voli, basket, bowling serta cabang seni seperti vocal group, BUMN Idol dan Duta BUMN ini, lanjut Caca, telah menarik minat ribuan peserta. “Acara Porseni ini diikuti sekitar 3500 peserta yang terdiri dari karyawan tetap dari 93 BUMN dan Kementerian BUMN,” tambahnya. Para pemenang ini memperebutkan piala bergilir dari Kementerian BUMN, piagam serta uang jutaan rupiah. Untuk penilaian ada empat juri duta BUMN, yakni Mantan Menteri BUMN, Tanri Abeng, Staf Ahli Menteri BUMN Bidang Teknologi dan SDM, Pandu Djajanto, Figur Publik Soraya Haque dan Presidium Forum Humas BUMN, Zain Ismed. Sementara khusus untuk Duta BUMN, menurut Caca, pemenangnya langsung akan ditentukan bersamaan dengan acara penutupan malam tadi. “Di mana pemenang duta BUMN akan berpeluang Porseni BUMN tahunan tersebut telah belangsung enam kali berturut-turut. Untuk tahun ini, juara umum diraih oleh PT Pelindo II. Sementara tim atlet dari PT Kimia Farma berhasil menyabet gelar sebagai juara III cabang tenis meja putri. <GK> C CABANG CABANG OLAH RAGA Cabang Basket Juara 1 Juara 2 Juara 3 Cabang Voli Juara 1 Juara 2 Juara 3 Cabang FUTSAL Juara 1 Juara 2 Juara 3 TOP SCORE BEST PLAYER PERUSAHAAN Bank MANDIRI BANK BNI TELKOM Indonesia ASABRI PERHUTANI BANK BNI PELINDO II PT POS INDONESIA PT ANTAM Syarief Hidayatullah– Pelindo II (13 Gol) Socrates Menlessy– Pelindo II D Cabang TENIS Juara 1 Juara 2 Juara 3 JASA MARGA PELINDO 2 PTPN 4 E Cabang Sepak Bola Juara 1 Juara 2 Juara 3 TOP SCORE BEST PLAYER PTPN 1 PERUM DAMRI PTPN 10 HAERUDDIN (DAMRI)– 6 GOL ZULBAHRA (PTPN 1) F Cabang BULUTANGKIS Juara 1 Juara 2 Juara 3 PELINDO 2 JASA MARGA BANK BNI G Cabang TENIS MEJA PA Juara 1 Juara 2 Juara 3 PLN PELINDO 3 PERTAMINA H Cabang TENIS MEJA PI Juara 1 Juara 2 Juara 3 PELINDO 3 PLN KIMIA FARMA I Cabang BOWLING Juara 1 Juara 2 Juara 3 PERTAMINA PLN JASA MARGA (Tim 1) II. A LOMBA SENI LOMBA VOCAL GROUP Juara 1 Juara 2 Juara 3 BTN MANDIRI BNI B LOMBA BUMN IDOL Juara 1 Juara 2 Juara 3 BTN PLN PT PUPUK INDONESIA 20 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Peringati HKN ke-49 KF Gelar Pengobatan Gratis Oleh: M.ARFAN ZEIN SIREGAR (Medan), TASIS PURWANTO (Semarang) & WAYAN LODRA (Bali), Teguh Waseso, kuswandono virgantoro PT Kimia Farma menyelenggarakan pengobatan gratis di sejumlah kantor cabangnya untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-49 yang jatuh pada 12 November 2013 lalu. S udah menjadi semacam “tradisi” bagi manajemen PT Kimia Farma, setiap memperingati HKN, BUMN Farmasi ini senantiasa menyelenggarakan pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu yang berada di sekitar lokasi usahanya. Selain bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam rangka menyehatkan masyarakat, pengobatan gratis yang merupakan bagian dari program CSR (Corporate Social Responsibility) Kimia Farma ini juga dimaksudkan untuk lebih mendekatkan perusahaan dengan masyarakat di sekitar lokasi usahanya. Di Medan, misalnya, pengobatan gratis Kimia Farma ini diselenggarakan di Kelurahan Sei Putih Timur II, Kecamatan Medan Petisah pada 14 November 2013. Di kota ini, selain menggelar pengobatan gratis, Kimia Farma juga memberikan bantuan dana pendidikan kepada sejumlah siswa yang berprestasi, namun berasal dari keluarga kurang mampu. Turut hadir dalam peringatan HKN yang dihelat Kimia Farma di Medan itu antara lain Direktur Operasi & Supply Chain Jisman Siagian, pimpinan Plant Kimia Farma Medan, Bisnis Manager Kimia Farma Apotek Medan, pimpinan cabang KFTD Medan, pemuka masyarakat. Dalam sambutannya, Jisman Siagian mengemukakan, pengobatan gratis dan bantuan pendidikan kepada siswa yang berprestasi dan kurang mampu yang dilaksanakan di lingkungan Apotek Kimia Farma Medan ini mengusung tema “Cinta Sehat Bersama Kimia Farma”. Dan kegiatan bakti sosial ini merupakan wujud kepedulian PT Kimia Farma kepada masyarakat Medan. Kesehatan, ujar Jisman, merupakan hal yang utama dalam kehidupan seluruh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, PT Kimia Farma ikut aktif membantu program pemerintah dalam turut menyehatkan masyarakat melalui pengobatan gratis sebagaimana yang tengah dilaksanakan saat ini. Dalam kesempatan itu, Jisman juga menjelaskan tentang akan diberlakukannya Program Jaminan Kesehatan Nasional oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mulai 1 Januari 2014 oleh Pemerintah. Dalam rangka menyambut program BPJS tersebut, Kimia Farma berencana untuk menambah outlet apoteknya sehingga akhir tahun ini diharapkan jumlah keseluruhan apotek Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 di level pimpinan maupun bawahan,” pinta dia. Ketua Panitia Pengobatan Gratis, Fajar Agung melaporkan, acara ini terselenggara berkat kerjasama dari berbagai pihak dan kepedulian Kimia Farma terhadap masyarakat sekitar. Ia berharap layanan pengobatan gratis ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Tak lupa ia pun menyampaikan permintaan maaf bila ada kekurangan di sana-sini dalam penyelenggaraan acara ini. bisa mencapai sekitar 500 apotek. Tak hanya menambah jumlah apotek, BUMN Farmasi terbesar di Indonesia juga tengah dan akan terus menambah jumlah klinik kesehatannya secara bertahap, yang ditargetkan akan mencapai 1.000 klinik, yang juga tersebar di sejumlah kota di Indonesia. Semuanya itu, kata Jisman, sebagai komitmen Kimia Farma untuk bisa memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia. “Terus terang, kami sangat bersyukur atas bantuan pengobatan gratis yang diberikan Kimia Farma. Di tengah himpitan ekonomi yang cukup berat saat ini tentu kami warga di sini merasa terbantu sekali dengan adanya pengobatan gratis ini,” kata salah seorang warga Kelurahan Sei Putih Timur II kepada reporter Gemakaef usai mendapatkan layanan pengobatan secara cuma-cuma dari Kimia Farma. Warga Semarang Antusias Pengobatan gratis dalam rangka memperingati HKN tahun ini juga diselenggarakan Kimia Farma di Semarang. Masyarakat di sekitar Kimia Farma Plant Semarang yang kurang lebih berjumlah 250 orang dengan antusias mendatangi pengobatan yang dipusatkan di aula Plant Semarang tersebut. Hadir dalam acara itu di antaranya GM Corporate Secretary PT Kimia Farma, Djoko Rusdianto, Bisnis Manajer Kimia Farma Apotek Semarang Rustiono Budi Satoto, Manajer Plant Semarang Hendra Farma Johar, serta Manajer KFTD Aris Wicaksono. Dalam sambutannya, Djoko Rusdianto yang mewakili direksi mengatakan, budaya kerja yang dibutuhkan Kimia Farma saat ini adalah budaya kerja yang simple, cepat, tidak berbelit-belit, efisien dan akuntabel. Oleh sebab itu sejalan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke-49, dengan tema “Cinta Sehat Bersama Kimia Farma”, kita harus bersama-sama membudayakan budaya kerja yang cepat dan tepat dalam melayani masyarakat sekitar (bina lingkungan). Dalam rangka memperingati HKN ke-49, manajemen Kimi Farma terus menjalin sinergi dengan seluruh stakeholder, dengan dilandasi hubungan yang profesionalisme, sinergi antar induk dan anak perusahaan akan terus dilanjutkan dan digalakkan. “Upaya sinergi ini perlu terus dibangun dan ditingkatkan dari waktu ke waktu baik KF Bali Gelar 2 Lokasi Seperti halnya warga Semarang, animo masyarakat di Bali, khususnya di Denpasar terlihat begitu tinggi ketika mendapatkan informasi mengenai pengobatan gratis yang dilaksanakan Kimia Farma Bali. Hal itu terlihat dari banyaknya warga di Pulau Dewata itu mendatangi bhakti sosial dalam rangka memperingati HKN ke-49 yang diselenggarakan Kimia Farma di dua lokasi, yakni di lingkungan Apotek KF 414 G.Agung dan Apotek KF 286 Padang Asri Denpasar, pada Kami (21/11/13). Bisnis Manajer Kimia Farma Apotek Bali, Drs. Armansyah, Apt.. dalam sambutannya mengemukakan, Kimia Farma akan selalu mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan tersebut digelar sebagai salah satu tindakan mendukung program pemerintah, sekaligus mendekatkan Kimia Farma 21 22 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 dengan masyarakat. “Kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia,” ujarnya. Adapun target pengobatan gratis di Bali adalah 100 orang di masing-masing lokasi dilaksanakannya pengobatan gratis tersebut. Yang melegakan, kegiatan tersebut tidak hanya sebatas memberikan pengobatan gratis, tetapi juga memberikan diskon untuk pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat. Sejumlah warga yang mendapatkan pengobatan gratis menyampaikan terima kasihnya atas bhakti sosial yang dilakukan Kimia Farma tersebut. Mereka berharap kegiatan serupa bisa diadakan secara rutin setiap tahun oleh Kimia Farma. Aksi pengobatan gratis tersebut juga dihadiri oleh Manager HRD & GA, Eddy Murianto, tiga perwakilan PKBL Kimia Farma Pusat dan perwakilan Dinkes Kota Denpasar. Selain itu turut hadir pula Kepala Lingkungan setempat dibantu dan juga sejumlah pecalang untuk membantu mengamankan acara. Arman juga mengungkapkan bahwa untuk di Bali total apotek Kimia Farma mencapai 29 titik yang tersebar di daerah Singaraja, Ubud, Kuta, Benoa, Jimbaran, Tabanan dan Denpasar. ‘’Kalau dilihat dari tingkat kebutuhan di masyarakat, tentu fasilitas ini masih kurang. Setidaknya perlu penambahan 10 titik lagi,’’ paparnya. Di KEDIRI Aksi sosial berupa pengobatan gratis juga dilangsungkan di Apotek Kimia Farma 75 Kediri, Jawa Timur pada tanggal 30 November lalu. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia yang juga MAP Apotek 75 menyatakan Kimia Farma ingin memberikan pelayanan secara terpadu kepada masyarakat. Oleh karenanya dalam kesempatan itu juga dilakukan peresmian Klinik Pratama 75 di kota Kediri. Dalam peresmian tersebut hadir beberapa undangan seperti mantan Direktur Umum & SDM PT Kimia Farma (Persero) Tbk Handoyo AS, Manajer Pengembangan dan Operasional KFA Syahrial Panggabean dan beberapa pejabat Kimia Farma Apotek lainnya yang langsung datang dari Jakarta. Diharapkan, dengan dibukanya tambahan klinik yang berada di area BM Malang itu, Kimia Farma akan semakin maju dan siap melayani Sistem Jaminan Sosial Nasional yang kini telah diberlakukan, khususnya untuk wilayah BM Malang. Dalam pelayanannya, Kimia Farma menerapkan motto ‘’I Care, Inovatif, Costumer First, Accountability, Responsibility and EcoFriendly’’. ‘’Kami berusaha memberikan layanan cepat, lengkap dan ramah kepada masyarakat,’’ tambahnya. Kelengkapan obat di Kimia Farma menjadi perhatian utama. Setidaknya disediakan 5.000 jenis obat, sehingga masyarakat menemukan obat yang dicarinya di Kimia Farma dan tidak pulang dengan tangan kosong. ‘’Kami juga memberikan waktu jaminan layanan. Maksimal 15 menit untuk layanan resep non racikan,’’ tutur Arman. <GK> BM Batam Serupa dengan wilayah lainnya, Bisnis Manager Batam juga menyelenggarakan pengobatan gratis dan sekaligus menggelar grand opening dua apotek yakni Apotek Kimia Farma Bengkong dan apotek Kimia Farma Tiban Impian pada tanggal 21 November 2013 lalu. Kegiatan tersebut langsung dibuka dan diresmikan oleh Direktur Utama PT Kimia Farma (persero) Tbk, Rusdi Rosman. Kedua Apotek yang diresmikan tersebut kini menambah jumlah Apotek yang berada di area BM Batam menjadi 24 Apotek. Dan, pusat lokasi peresmian berlangsung di Apotek Kimia Farma Bengkong yang beralamat di Komplek Bengkong City No 11, Kecamatan Bengkong Laut, Batam. Di lokasi tersebut pula dilangsungkan pengobatan gratis dan mendapat sambutan antusias dari masyarakat sekitar. G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Toyama Pharmacy Jajaki Potensi Kerja Sama dengan Kimia Farma Rombongan tamu dari sejumlah perusahaan farmasi di Toyama Jepang berkunjung ke Kantor Pusat PT Kimia Farma, Jakarta. Kehadiran mereka untuk menjajaki peluang kerjasama dengan BUMN Farmasi terbesar di Indonesia ini. B elum lama ini jajaran direksi PT Kimia Farma kedatangan rombongan tamu dari sejumlah perusahaan farmasi yang berlokasi di Toyama, Jepang. Mereka diterima Dirut Kimia Farma Rusdi Rosman dan direksi lainnya, serta direksi para anak perusahaan Kimia Farma. Pimpinan rombongan dari Jepang itu, Hashaki yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Farmasi di Toyama menjelaskan, sampai saat ini sekitar 90 perusahaan farmasi beroperasi di Toyama dengan lebih dari 100 pabrik dan fasilitasnya. Tidak hanya perusahaan farmasi Asia saja, tapi perusahaan atau industri pendukungnya juga berkembang di daerah ini, mulai dari pemasok bahan baku, yang menangani distribusi atau pengepakan dan sebagainya. Patut pula diketahui bahwa industri farmasi di daerah Toyama, baik dari segi volume maupun nilai termasuk tiga terbesar di Jepang. Asosiasi farmasi di Toyama tidak saja beranggotakan perusahaan farmasi, tapi juga beranggotakan berbagai industri terkait dan pendukung seperti yang dijelaskan di depan, perguruan tinggi serta lembaga riset. “Asosiasi kami melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mengembangkan industri farmasi bagi Toyama ke depan. Dan dalam rangka pengembangan bisnis sejak tahun 2008 kami juga sudah mulai pengembangan bisnis secara global,” kata Hashaki. Untuk itulah, pihak asosiasi farmasi di Toyama melakukan kunjungan atau mengirimkan berbagai delegasi ke beberapa negara. Kalau di Eropa kunjungan dilakukan ke Swiss dan Italia, sementara untuk Asia, selain mengirim delegasi ke Thailand, Vietnam dan India, juga ke Indonesia. “Melalui kunjungan itu, kami berusaha mempererat ikatan atau persahabatan dengan negara-negara sahabat kita, dan juga mencari serta menggali peluang bisnis ke depan. Kami juga selalu melakukan kegiatan bisnis matching atau mencari kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak,” paparnya lagi. Dalam kesempatan kunjungan itu, Hashaki menanyakan keunggulan apa saja yang dimiliki Kimia Farma? Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis Kimia Farma, M.Wahyuli Syafari menjelaskan, teknologi Kimia Farma yang paling diunggulkan untuk dikembangkan adalah radiofarmaka yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi atau mengobati kanker dengan menggunakan radio isotop. Itu yang pertama. Dan yang kedua adalah pengembangan produk untuk teknologi herbal (herbal medicine). Kimia Farma juga memiliki lahan seluas 1.060 hektar di Jabar untuk dikembangkan tumbuhan obat-obatan. “Satu lagi Kimia Farma juga tengah fokus untuk memanfaatkan stemcell untuk pengembangan pengobatan jaringan, baik itu penyakit dalam maupun kulit,” katanya. <GK> 23 24 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Kimia Farma Resmikan 4 Klinik Baru di Balikpapan Oleh: M. SYAHRUN, Balikpapan Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) per 1 Januari 2014 ini, PT Kimia Farma menambah jumlah klinik layanan kesehatannya sebanyak 4 outlet di Balikpapan. P ada 28 November 2013 lalu, PT Kimia Farma kembali menambah jumlah klinik layanan kesehatannya sebanyak 4 outlet di Balikpapan, Kalimantan Timur. Acara “Grand Opening” klinik tersebut diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional, serta diisi dengan kegiatan bhakti sosial pengobatan gratis kepada masyarakat. Acara bhakti sosial itu sendiri digelar di halaman Apotek Kimia Farma 349 (KM 5) dan Apotek KF Sepinggan, Balikpapan. “Grand Opening klinik Kimia Farma di kota Balikpapan ini merupakan bagian dari upaya PT Kimia Farma (Persero) Tbk melalui PT Kimia Farma Apotek untuk mendekatkan dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” kata Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari saat peresmian pembukaan klinik baru itu. Turut hadir pada acara itu, di antaranya Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT Kimia Farma Apotek (KFA), Tutuy Hunariyat beserta Sahat Saragih selaku Manajer Klinik dan sejumlah pejabat Pemerintah Kota Balikpapan, seperti dari Dinas Kesehatan kota Balikpapan, Camat Balikpapan Utara, Lurah Graha Indah Balikpapan, Kepala PT Askes Balikpapan, anak-anak dari panti asuhan beserta ratusan warga di sekitar Kelurahan Graha Indah, Balikpapan. Dipaparkan Wahyuli, sebagai salah satu bentuk partisipasi aktif dan dukungan terhadap program pemerintah di dalam pemberlakuan SKN, di tahun 2013 ini Kimia Farma telah mendirikan 100 apotek baru dan 100 klinik baru di seluruh Indonesia. Kini Kimia Farma memiliki lebih dari 500 apotek dan 200 klinik yang siap melayani seluruh peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang akan diimplementasikan pada 1 Januari 2014 mendatang, G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 sehingga pada tahun 2019 akan memiliki 1000-an apotek dan klinik sebagaimana telah dicanangkan sejak 2011 yang lalu. Kimia Farma melalui anak perusahaannya PT. Kimia Farma Apotek terus mengembangkan bisnis dengan memperkuat jaringan layanan ritel farmasi dengan konsep layanan ritel farmasi One Stop Health Care Solution (OSHcS) dan layanan kesehatan terpadu, mulai dari layanan klinik, layanan laboratorium klinik, layanan apotek, dan layanan kesehatan lainnya. Langkah-langkah tersebut merupakan strategi PT Kimia Farma untuk terus meningkatkan market share dalam upaya memenangkan persaingan yang semakin ketat dengan total jumlah apotek seluruh Indonesia saat ini mencapai 26.451 apotek. Kegiatan bhakti sosial ini diawali dengan kunjungan ke panti jompo, donor darah, memberikan sumbangan kepada anak-anak panti asuhan dan pelayanan kesehatan gratis dan penyuluhan kesehatan. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan eksistensi Kimia Farma sebagai salah satu perusahaan milik negara yang senantiasa ikut serta dalam membantu pemerintah di bidang kesehatan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan. Masyarakat yang datang dalam mengikuti pelayanan kesehatan gratis itu berasal dari 12 RT yang tersebar di Balikpapan, dengan jumlah mencapai sekitar 400 orang. Mereka antri dengan tertib untuk mendapatkan layanan kesehatan. Kegiatan yang di mulai sejak pukul 08.00 Wita pagi dan selesai menjelang senja itu, diwarnai dengan turunnya hujan yang cukup deras. Namun, petugas dan panitia yang terlibat tetap semangat memberikan pelayanan hingga seluruh pasien mendapatkan layanan kesehatan. “Hadirnya apotek dan klinik Kimia Farma di pinggiran kota Balikpapan Utara dan Selatan ini semata-mata untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,” tutur Abdul Azis, selaku Bisnis Manajer Kimia Farma Apotek Balikpapan. Ermansyah Siregar Kepala Apotek KF 329 menambahkan, pihaknya optimis bisa meraup jumlah pasien yang lebih banyak pada apotek dan klinik KF 293 (KM 5) karena klinik ini merupakan satusatunya fasilitas kesehatan yang ada di pinggiran kota Balikpapan bagian utara. Selain itu, lokasi ini juga mudah dijangkau oleh masyarakat karena berada pada jalur Balikpapan-Samarinda, yang banyak dilayani transportasi umum. Melalui konsep One Stop Healthcare Solution (OSHcS), atau konsep layanan kesehatan secara terpadu mulai dari pemeriksaan dokter, pemeriksaan laboratorium, konsultasi oleh apoteker, pelayanan resep dan juga swalayan farmasi berada dalam satu tempat di apotek Kimia Farma, masyarakat diharapkan dapat menikmati fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap, praktis, efisien dan efektif, serta memuaskan. <GK> 25 26 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Perayaan Natal 2013 Jagalah Kekompakan Antar Insan Kimia Farma Direksi PT Kimia Farma minta selurun insan Kimia Farma, baik di lingkup holding maupun anak perusahaan agar menjaga serta memperteguh kekompakan. Kondisi ini diperlukan demi memudahkan dalam mencapai target pendapatan perusahaan. P erayaan Natal keluarga besar PT Kimia Farma tahun 2013 dihelat di gedung pertemuan di Polda Metro Jaya, pada pekan pertama Desember. Perayaan bagi umat Kristiani itu tidak saja dihadiri direksi holding dan anak perusahaan serta jajaran pegawai Kimia Farma beserta keluarganya, tapi juga dihadiri oleh Gunawan Pranoto, mantan Dirut PT Kimia Farma. Mengawali sambutannya Dirut PT Kimia Farma Rusdi Rosman atas nama direksi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada segenap karyawan dan karyawati Kimia Farma beserta keluarganya yang selama ini telah bersedia mendedikasi dirinya demi kemajuan perusahaan. Dalam kesempatan itu, Rusdi juga menyampaikan tiga hal penting yang dipesankan Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada jajaran direksi BUMN. “Kita masuk dalam era yang penuh dengan tantangan, yang penuh dengan ketidakpastian. Apalagi tahun 2014, negeri ini memasuki tahun politik. Kita tidak memandang suku tidak memandang agama, marilah kita sama-sama menjaga kekompakan. Jadi hal yang pertama menyangkut kekompakan,” tandasnya. Kalau dalam perusahaan tidak ada kekompakan mustahil visi dan misi perusahaan bisa dicapai dengan maksimal. Oleh sebab itu, soal kekompakan tidak berhenti pada direksi saja. Walaupun pak menteri, lanjut dia, menyatakan bahwa kekompakan utamanya pada level direksinya. Dan patut disyukuri, ungkap pak dirut, ia dengan Direktur Operasi dan Supply Chain PT Kimia Farma, Jisman Siagian dan juga dengan direksi lainnya, termasuk pula dengan direksi anak perusahaan sangat kompak. “Itu pekerjaan saya yang diwariskan oleh Pak Gunawan Pranoto waktu saya jadi corsec (corporate secretary– Red.) terus menjalin kekompakan,” tambah Rusdi memberikan ilustrasi. Nah, pada malam yang berbahagia ini kekompakan itu mari sama-sama kita tingkatkan. Walaupun, banyak asupanasupan politik, misalnya belum lama ini terjadi demontrasi di Plant Jakarta yang cukup membuat repot jajaran pimpinan Kimia Farma, tapi dengan kegigihan upaya pimpinan untuk mencarikan jalan keluar terhadap permasalahan yang ada, akhirnya bisa diatasi dengan baik. “Kita harus pecahkan bagaimana perselisihan di antara para karyawan dengan serikat pekerja, mungkin juga G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 dengan direksi. Dipecahkan sebaik mungkin, yang pemecahannya itu tidak merugikan perusahaan. Nah, marilah kita jaga kekompakan kita. Saya yakin kalau kita bersaudara, kompak, akan ditambah rejeki atau berkah dari Allah,” paparnya. Yang kedua, pesan dari Menteri BUMN adalah jangan rakus. Ini memang luas sekali pengertiannya. Misal, ada staf atau pimpinan yang ingin gajinya cepat tinggi. Ingin misalnya sudah menduduki posisi puncak, ingin memperoleh tambahan yang di luar koridornya. Ini juga termasuk rakus. Ini pasti tidak disukai oleh lingkungannya. pemerintah, tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintah. Orientasi detil ini juga harus pula kita terapkan di lingkungan keluarga. Misal kalau kita amati anak-anak kita saat ini eranya teknologi punya HP, Ipad, dan lain sebagainya. Lantas diamati apa yang mereka kerjakan. Apalagi ada narkoba dan lain-lain. Inilah perlunya detil. “Jadi ketiga hal ini menurut saya tidak elok kalau kami makan sendiri. Hanya direksi sendiri yang dapat ilmunya. Karena itulah kita coba sharing dengan bapak dan ibu sekalian karena banyak sekali manfaatnya,” jelas Rusdi. “Ini juga sebagai bahan instrospeksi diri buat kita semuanya. Kami di tingkat direksi dari dulu saya pikir tidak ada yang rakus. Semua berpikir bagaimana keluarga besar Kimia Farma tetap dapat going concern, tetap berkesinambungan pertumbuhannya. Kalau kita rakus maka kekompakan jelas terganggu. Nah ini harus dihindarkan,” pinta pak dirut. Yang terakhir, manajemen PT Kimia Farma punya rencana-rencana besar, dan ini tergolong pekerjaan berat. Sehubungan dengan itu, dukungan keluarga, kerja keras segenap jajaran insan Kimia Farma tentu sangat dibutuhkan. Dalam konteks ini, ujar Rusdi, ada dua kunci sukses paling utama di bidang apa pun, termasuk bisnis. Yang ketiga, jangan tinggalkan berpikir secara detil. Ini adalah untuk detail oriented, marilah secara bahu membahu kita kupas semua masalah yang ada di Kimia Farma. Kita sama-sama berpikir bagaimana jalan keluarnya, kemudian perencanaan ke depannya bagaimana. Pendeknya, semua harus melalui proses karena era sekarang adalah era persaingan. Tidak ada lagi privilege dari Yang pertama adalah human capital atau sumber daya manusia. Kalau SDM ada nilainya dari 1 hingga 10, maka bolehlah dikatakan pencapaiannya baru sekitar 5. Di Kimia Farma program penanganan SDM sudah berjalan cukup baik, sudah diukur setiap orang setiap tahun minimal dapat satu kali pelatihan. Tapi, kalau keluarga tidak ingin maju ini nah ini bisa menjadi masalah, tersendiri. Karena kita baru saja ingin menggelontorkan bahwa ada sistem grading. Itu pun masih banyak karyawan yang belum menyukainya. Di sistem grading ini tidak semua karyawan mendapatkan income yang sama, tergantung dari hasil kerjanya. Yang kedua adalah teknologi. Teknologi ini misalnya, tahun lalu belum ada e-catalogue, atau electronic purchasing. Mulai tahun 2013 tiba-tiba diberlakukan e-catalogue. Jadi, kita dalam mengikuti tender pengadaan obat-obatan untuk pemerintah harus melalui internet, yakni memasukkan penawaran harga. Dalam hal ini, tidak bisa ada sogok-menyogok lagi seperti zaman jahiliyah. “Nah, di situ risikonya kita pun terkikis profitnya, karena kita harus fight, kita harus masukkan harga yang bisa membuat kita menang. Otomatis harganya harus serendah-rendahnya. Ini pun pengaruh tekonologi,” katanya. Contoh kedua menyangkut informasi teknologi (TI) Kimia Farma. Sistem informasi di Kimia Farma saat ini masih jauh ketinggalan, dan ini menjadi tantangan buat kita semuanya. Kalau IT kita ketinggalan maka kita hanya akan lari di tempat, sementara pesaing kita lari kencang. Ini juga membahayakan kalau kita tidak seriusi bagaimana sistem informasi kita terintegrasi, kemudian online semuanya, tepat waktu dan seterusnya, karena ini juga potensi untuk menaikkan laba. <GK> 27 28 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Sosialisasi Narkotika untuk Medis Perlu Digencarkan Penggunaan produk narkotika untuk keperluan medis di dalam negeri sejauh ini kurang gencar disosialiasikan sehingga realisasi pemakaiannya tergolong rendah, dimana Indonesia tertinggal jauh dibanding negara lainnya di kawasan Asia. narkotika oleh nonmedis sangat cepat pertumbuhannya. G ambaran yang kurang menggembirakan itu, terungkap dalam Diskusi Panel yang mengambil tema “Permasalahan Obat Golongan Narkotika, Kebijakan, Pengawasan dan Rencana ke Depan” yang digelar oleh PT Kimia Farma, di Jakarta, belum lama ini. Diskusi panel yang dipandui dr. Priyambodo dari RSCM itu menampilkan sejumlah pembicara dari kalangan dokter yang selama ini berkecimpung dalam pemakaian narkotika untuk keperluan medis. Direktur Riset dan Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma, M. Wahyuli Syafari dalam sambutannya pada saat membuka diskusi panel itu mengemukakan, diskusi tentang narkotika ini bagi Kimia Farma merupakan hal yang penting dan sangat berguna dalam membantu pemerintah terkait dengan perkembangan produkproduk narkotika di Indonesia. Perkembangan produk narkotika, lanjut dia, demikian pesat belakangan ini. Perkembangan produk narkotika ini cukup menarik, apalagi di bulan-bulan yang lalu, narkotika acap diidentikkan dengan Fredy Budiman, seorang Bandar narkoba. “Ini sisi negatif yang selalu muncul di tengah masyarakat. Sementara sisi positif hampir nggak pernah ditayangkan ke pemirsa televisi. Padahal kalau itu bisa ditayangkan maka efeknya bisa membuat takut bagi masyarakat yang ingin menggunakannya,” katanya. Wahyuli berharap para ahli yang berbicara dalam diskusi panel itu bisa memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa perkembangan narkotika di Indonesia ini sangat rendah. Apalagi dibandingkan negara-negara di kawasan Asia, khususnya ASEAN, Indonesia tergolong rendah. Makanya tak jarang muncul kritikan atau kecaman bahwa kita dicap sebagai tenaga medis yang kurang berperikemanusiaan, karena membiarkan pasien kanker menderita. Tapi, sebaliknya penggunaan Karenanya, sangat diperlukan sosialisasi yang lebih gencar bahwa narkotika merupakan obat yang sangat membantu dalam menahan rasa sakit dari penyakit yang sifatnya sangat berat. Komunikasi yang tidak terlalu intens juga menjadi penyebab kenapa bila ada pengembangan produk baru dari narkotika belum mampu menciptakan kerjasama atau sinergi yang baik antara user dengan principal atau pabrikannya. Selain itu, yang juga tak kalah pentingnya adalah menyangkut pembatasan kuota dari sisi pemakaiannya. “Ini saya kira juga perlu didiskusikan karena kuota ini tergantung dari estimasi penggunaan secara nasional tentang obat narkotika di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya diskusi panel tentang pengembangan obat narkotika ini, kita berharap bisa menghasilkan rumusan yang bermanfaat dan kami akan sampaikan hasil rumusan tersebut nantinya kepada Kemenkes maupun Badan POM,” kata Wahyuli. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Di Malam Tahun Baru Anggota Dewan Komisaris KFA Berkunjung ke Apotek Kimia Farma Medan OLEH: Arfan Siregar Di setiap pergantian tahun pada umumnya kebanyakan orang akan menyambutnya dengan hura-hura. Suara kembang api dan mercon terdengar hingar bingar dan terjadi pada setiap tahun dan berlangsung di seluruh negeri bahkan luar negeri. N amun, ada yang menarik dari fenomena perayaan tahun baru 2014 lalu. Anggota Komisaris PT Kimia Farma Apotek Rudolf Hutahuruk justru melakukan kunjungan kerja ke Apotek Kimia Farma Medan. Rudolf ingin melihat secara langsung sistem kerja pelayanan di Apotek Kimia Farma Medan. Di sana, dia langsung ikut melayani pasien dan memberikan penjelasan tentang penggunaan obat. Tidak hanya itu, Rudolf juga memberikan 10 bingkisan kepada customer yang melakukan pembel ian di detik-detik terakhir di tahun 2013. Dalam kunjungan tersebut Rudolf mengatakan, untuk meningkatkan penjuala n seluruh pegawai di Apotek Kimia Farma hendaknya focus pada custome r. Bagaimana customer diperlakukan dan dilayani dengan ramah dan sopan. “Bagaimana kita harus membuat customer seperti raja,” kata Rudolf. Selain itu, Rudolf juga bilang bahwa saat ini direksi menginginkan agar peran para apoteker utamanya yang berada di Apotek Kimia Farma lebih signifikan dalam menjelaskan tentang obat-obatan yang dibeli oleh custome r. Rudolf berharap peran apoteker dapat terus ditingkatkan sehingga Kimia Farma bisa tampil beda dengan perusahaan Farma lain. “Kita ingin apotek benarbenar berbasis apoteker,” tegasnya. <GK> 29 30 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK KF Peduli Bencana Sinabung OLEH: Arfan Siregar PT Kimia Farma cabang Medan bekerjasama dengan Serikat Pekerja Kimia Farma (SPKF) Sumbagut memberi bantuan untuk korban bencana gunung Sinabung. Bantuan tersebut merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) Kimia Farma. K epedulian Kimia Farma dalam membantu para korban bencana alam di negeri ini memang patut dipuji. Betapa tidak, perusahaan farmasi plat merah terbesar di tanah air ini tidak pernah absen dalam membantu para korban. Sebut saja misalnya, tsunami Aceh, gempa Yogya, banjir Jakarta tidak pernah luput dari perhatian Kimia Farma. Kini, Kimia Farma kembali hadir untuk membantu para korban bencana erupsi gunung Sinabung di Sumatera Utara. Adalah Kimia Farma cabang Medan bekerja sama dengan Serikat Pekerja Kimia Farma cabang Sumbagut yang memberikan bantuan tersebut. Sejumlah pejabat teras Kimia Farma Medan berkesempatan mengunjungi para korban di lokasi pengungsian dan memberikan bantuan langsung. Menurut Manager Bisnis Apotek Medan Bisma Pandia yang didampingi sejumlah pejabat lainnya, kunjungan ke gunung Sinabung merupakan bentuk kepedulian karena Kimia Farma turut merasa sedih karena menjelang natal dan tahun baru, para pengungsi masih tetap berada di penampungan karena memang pemerintah belum membolehkan para pengungsi kembali ke rumah karena dinilai masih berbahaya. Dan, dalam kesempatan tersebut Kimia Farma memberikan bantuan berupa sandang pangan dan obat-obatan yang dipusatkan di dua lokasi pengungsian yakni Posko pengungsi di Gereja GBKP dan Posko pengungsian di Masjid Nurul Awaliyah. Para korban yang menerima bantuan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan karena sedikit banyak akan mengurangi beban penderitaan yang mereka alami seraya berharap kondisi cepat aman dan mereka bisa kembali ke tempat masingmasing. <GK> G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Cinta Sehat Bersama Kimia Farma OLEH: Hendro Irwandoko, MR OTC Surabaya Kimia Farma juga memberikan penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis untuk masyarakat Surabaya. Kegiatan tersebut dipusatkan di Apotek Kimia Farma-Sedati. “ Cinta Sehat Bersama Kimia Farma” itulah tema pada kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis yang dilaksanakan pada hari minggu tanggal 24 November 2013 di halaman Apotek Kimia Farma Sedati. Kegiatan penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis ini juga merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) dari PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekitar. Selain itu, kegiatan penyuluhan dan pengobatan gratis tersebut juga dimaksudkan untuk memperkenalkan Apotek Kimia Farma sebagai salah satu apotek terpercaya untuk melayani kebutuhan masyarakat dibidang kesehatan. Penyuluhan itu sendiri mengangkat tema Diabetes Melitus dan mampu mengundang antusias warga sekitar apotek Sedati yang ingin mengetahui halhal yang dapat menyebabkan penyakit Diabetes Melitus dan bagaimana cara pencegahannya. Presentasi Diabetes Melitus yang disampaikan oleh Rahayu-mahasiswa Universitas Airlangga– Surabaya, memberikan pengetahuan baru yang cukup kepada para peserta mengenai bahaya dan cara pencegahannya. Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi dari marketing PT. Kimia Farma (Hendro Irwandoko) mengenai produk Suchol yang bermanfaat untuk menurunkan dan mencegah kadar kolesterol tinggi dalam darah. Kemudian pada akhir acara penyuluhan kesehatan dan pengobatan gratis yang dihadiri kurang lebih dua ratus peserta diakhiri dengan sesi tanya jawab soal produk Suchol dan seputar penyakit Diabetes Melitus serta bagaimana pencegahan dan pengobatannya. Semua pertanyaan, dijawab langsung oleh Hendro Irwandoko selaku perwakilan dari marketing PT. Kimia Farma dan Apoteker Kimia Farma A. Yani, Apt. Setelah itu acara ditutup dengan pemeriksaan kesehatan berupa cek gula darah gratis bagi peserta yang dilakukan oleh laboratorium Klinik Kimia Farma dan pemberian obat gratis.. <GK> 31 32 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 BLITZ Aksi Nasional Kimia Farma untuk Kesehatan Bangsa Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 49 yang jatuh pada tanggal 12 November 2013 lalu PT Kimia Farma (persero) Tbk, menggelar aksi sosial berupa pengobatan gratis di seluruh cabangnya di Indonesia. Program yang diminati oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia tersebut merupakan bentuk kepedulian nyata dari Kimia Farma terhadap kesehatan bangsa. <GK> Jakarta Manado G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 Banjarmasin Malang Samarinda Kediri Serang Bandung Kupang 33 34 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KESEHATAN Kopi: Penyakit atau Obat Nama : Vesara Ardhe Gatera, S. Farm, Apt, Apotek Kimia Farma 43 Bandung Kopi merupakan konsumsi sehari-hari yang telah menjadi rutinitas masyarakat di dunia. Menurut survei dari National Coffee Association, setiap hari kopi dikonsumsi sebanyak 2– 4 cangkir masyarakat dunia tak terkecuali di Indonesia. K ebutuhan akan kopi tidak hanya sekedar menghilangkan rasa kantuk, namun telah menjadi kebiasaan seperti minum obat (2– 4 kali sehari). Selain untuk menghilangkan rasa kantuk saat bangun pagi, kopi juga kerap menjadi teman saat bekerja. Karyawan yang bekerja di kantor, pekerja bangunan, bahkan petani mengkonsumsi kopi untuk meningkatkan konsentrasi bekerja atau sekedar membuat suasana hati menjadi lebih baik. Tingginya konsumsi kopi dalam rutinitas sehari-hari berpotensi menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Para peneliti dari Departemen Epidemiologi dan Sains South Carolina University Amerika, mengungkapkan bahwa konsumsi kopi yang berlebih dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis diantaranya hipertensi, stroke, aterosklerosis dan gangguan jantung lainnya. Penelitian lainnya mengenai manfaat kopi yang dilakukan di Finlandia, di mana negara ini merupakan konsumsi kopi terbanyak di dunia menyebutkan bahwa, konsumsi kopi yang teratur dapat menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 sebanyak 55% dibandingkan dengan seseorang yang tak mengkonsumsi kopi. Pada penelitian lainnya kopi juga bermanfaat bagi penderita Parkinson’s, gangguan hati seperti sirosis dan hepatoseluler. Jika meninjau lebih jauh terkait dengan manfaat dan kerugiannya, maka diperlukan suatu pemanfaatan secara komprehensif terutama jumlah konsumsi yang disarankan. Konsumsi kopi sangat erat hubungannya dengan dosis atau takaran yang disarankan, bila kopi dikonsumsi dengan takaran yang benar dan tepat maka bukan hanya sebagai minuman nikmat tapi juga bisa sebagai obat. Sebaliknya jika penggunaanya berlebihan maka akan menyebabkan munculnya efek samping yang tidak diinginkan. Selain munculnya efek samping, seseorang yang mengidap penyakit kronis berpotensi menjadi buruk dengan penggunaan kopi. Oleh karena itu, setiap individu perlu mengetahui takaran atau dosis yang dapat diterima oleh tubuh. Kopi mengandung ratusan zat aktif yang saling berkaitan dan melengkapI, zat aktif yang paling dominan dalam kopi adalah kafein. Selain kafein terdapat kandungan lain seperti karbohidrat, lemak, nitrogen dan senyawa metabolit lainnya seperti vitamin, mineral, alkaloid dan senyawa fenol. Penelitian lainnya dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Sains Universitas South Carolina terhadap 43.727 partisipan melalui wawancara berdasarkan data-data seperti riwayat penyakit, aktivitas olahraga, termasuk hasil laboratorium (analisis kimia klinik darah, anthropometri), tekanan darah selama 31 tahun menemukan bahwa konsumsi kopi lebih dari 28 cangkir perminggu (4 cangkir perhari) berisiko menimbulkan penyakit kronis sebanyak 21% dibandingkan dengan yang kurang dari jumlah tersebut. Hasil lainnya menunjukkan bahwa usia dibawah 30 tahun berpotensi terserang penyakit dengan jumlah konsumsi kopi yang sama. Pada penelitian lainnya mengenai pengaruh kopi terhadap penyakit menyimpulkan bahwa ketika kopi diracik atau dicampur dengan bahan-bahan tertentu yang berpotensi menimbulkan interaksi sehingga menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Bahan-bahan yang dimaksud seperti penambahan krim, susu atau gula yang berlebihan sehingga mempengaruhi zat aktif dalam kopi yang dapat menimbulkan interaksi yang buruk. Munculnya penyakit dari konsumsi kopi sangat erat hubungannya dengan takaran atau dosis. Dosis yang disarankan untuk konsumsi kafein adalah 85– 100 mg per hari, takaran tersebut sama dengan satu cangkir kopi. Walaupun efeknya tidak langsung terjadi ketika dikonsumsi berlebih, namun perlu perhatian lebih terutama untuk seseorang yang memiliko risiko penyakit jantung, hipertensi, dan gangguan hati. Dampak Buruk dari Konsumsi Bagi Kesehatan Jantung Koroner, Stroke dan Hipertensi Beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa terdapat relasi antara konsumsi kopi dan gangguan jantung koroner. Penelitian mengenai dampak kopi terhadap gangguan jantung menunjukkan bahwa terjadi 40-60% risiko jantung koroner yang diakibatkan dari konsumsi kopi terutama lebih dari 5 gelas per hari dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi kopi. Selain gangguan jantung koroner, stroke merupakan penyakit berikutnya yang juga berisiko karena konsumsi kopi. Dari penelitian yang sama, ditemukan bahwa risiko stroke terjadi jika kopi dikonsumsi lebih dari 3 gelas perhari atau 2 kali berisiko dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi kopi. Risiko stroke juga diperparah dengan riwayat hipertensi. G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 Hipertensi merupakan salah satu risiko yang diakibatkan oleh jantung koroner dan stroke, hal ini akan diperparah dengan konsumsi kopi. Kadar kafein dalam dosis rendah dapat meningkatkan tekanan darah, hal ini dapat terjadi karena konsumsi kopi. Kadar kafein sebanyak 200– 250 mg sebanding dengan 2-3 gelas kopi dapat meningkatkan tekanan darah sistolik sebanyak 4-13 mmHg dan tekanan darah diastolic sebanyak 4– 13 mmHg. menunjukkan hal yang memuaskan terutama penelitian yang bersifat casecontrol. Salah satu penelitian tentang manfaat kopi terhadap pencegahan Parkinson’s dilakukan terhadap 8000 orang Jepang dan Amerika, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa mereka yang tidak mengkonsumsi kopi kurang dari 3– 5 gelas perhari berpotensi mengalami Parkinson’s setelah 24-30 tahun dibandingkan dengan yang mengkonsumsi kopi. Kanker Penelitian epidemiologi yang pernah dilakukan mengenai hubungan antara konsumsi kopi dengan penyakit kanker menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker terutama bagi perokok. Pada penelitian yang sama juga ditemukan hubungan yang signifikan terjadinya kanker pankreas, kelenjar, ovarium terutama untuk seorang perokok Mekanisme kafein terhadap sel syaraf pusat adalah sebagai antagonis reseptor A1 dan A2A yang memegang peranan terhadap penyakit seperti insomnia, nyeri, depresi, kecanduan narkoba dan penyakit Parkinson. Seperti yang diketahui bahwa kedua reseptor ini dapat menghambat pengeluaran neurotransmiter dopamin sehingga terjadi gangguan syaraf yang menyebabkan penyakit Parkinson. Potensi kesehatan dari konsumsi kopi Diabetes Mellitus Tipe 2 Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan menurunnya risiko diabetes mellitus tipe 2 dengan konsumsi kopi. Salah satu penelitian yang dilakukan di Swedia terhadap wanita berusia di atas 18 tahun menemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi 3 gelas kopi per hari cenderung mengalami penurunan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 50% dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 2 gelas per hari. Jika dikumpulkan beberapa penelitian mengenai konsumsi kopi terhadap diabetes mellitus tipe 2 yang dilakukan di Belanda, Amerika, Finlandia, dan Swedia, maka dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang mengkonsumsi kopi dengan dosis yang kurang cenderung berisiko menderita diabetes mellitus dibandingkan seseorang yang mengkonsumsi kopi dengan dosis yang disarankan. Studi klinik mengemukakan bahwa kopi memberikan pengaruh yang buruk terhadap tubuh terutama mengganggu toleransi glukosa dan sensitivitas insulin. Namun hasil yang diperoleh pada penelitian epidemiologi menyebutkan bahwa kebiasaan minum kopi tidak akan mengganggu toleransi glukosa. Oleh karena itu, penggunaan kopi terkait dengan risiko diabetes mellitus tipe 2 masih harus dilakukan studi yang lebih mendalam. Pencegahan terhadap Pakinson’s Hampir semua penelitian mengenai manfaat kopi terhadap Parkinson’s Pencegahan Kanker Kolon Penelitian epidemiologi menyebutkan bahwa konsumsi kopi berhubungan dengan kanker kolon. Beberapa penelitian meta analisis yang pernah dilakukan menyimpulkan bahwa mereka yang mengkonsumsi 4 gelas kopi perhari cenderung terhindar dari risiko kanker kolon sebanyak 24% dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi obat. Mekanisme yang menjelaskan tentang manfaat kopi terhadap kanker kolon telah dapat dibuktikan, diterpena salah satu kandungan yang terdapat dalam kopi mampu mengurangi sintesis dan sekresi asam empedu yang dapat menyebabkan kanker kolon. Selain itu, diterpena juga dapat mengurangi perkembangan karsinogen dan meningkatkan status antioksidan. Gangguan hati, sirosis, dan kanker hati • Kopi dan gangguan hati Penelitian lain mengenai hati tengah dilakukan. Kerusakan pada hati dan sirosis diketahui dapat menghambat metabolisme dari kopi, oleh karena itu seseorang dengan kerusakan hati tidak disarankan mengkonsumsi kopi karena dapat menimbulkan efek samping yang berlebihan. • Kopi dan Sirosis Penelitian mengenai hubungan kopi dan penyakit sirosis dilakukan terhadap 120.000 orang wanita dan pria selama 8 tahun disimpulkan bahwa risiko kematian dari penyakit sirosis akibat alkohol menurun sebanyak 22% tiap 1 cangkir kopi p e r h a r i . Penelitian lain yang dilakukan di Norwegia terhadap 51.000 wanita dan pria selama 17 tahun, menyimpulkan bahwa konsumsi 2 gelas kopi perhari dapat mengurangi risiko kematian akibat sirosis hati sebanyak 40% dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi. • Kopi dan Kanker Hati Sebuah penelitian prospektif yang dilakukan terhadap 90.000 orang wanita dan pria di Jepang selama 10 tahun menemukan bahwa risiko kanker hati menurun dengan dosis yang disarankan. Selain itu, mereka yang mengkonsumsi kopi minimal 2- 3 gelas per hari terhindar dari risiko kematian akibat kanker hati sebanyak 76% dibandingkan dengan yang tidak pernah mengkonsumsi. • Mekanisme penghambatan kanker Pada percobaan yang dilakukan terhadap hewan, kafein dan asam klorogenik yang terdapat dalam kopi diketahui dapat menghambat proses karsinogenesis hati. Namun hal ini perlu diyakinkan dengan beberapa percobaan lainnya terutama intervensi terhadap manusia. Antidepresi Sebuah studi yang dilakukan di California Amerika Serikat selama 10 tahun terhadap 128.000 wanita dan pria, dihasilkan bahwa risiko keinginan untuk bunuh diri menurun sebanyak 13% untuk setiap gelas kopi yang dikonsumsi perhari. Penelitian lainnya yang juga dilakukan selama 10 tahun terhadap 86.000 wanita menemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi kopi 2 gelas perhari cenderung terhindar dari risiko untuk bunuh diri sebanyak 50% dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi. Namun sampai dengan saat ini, belum ditemukan apakah kopi dapat digunakan sebagai obat depresi yang sering mengakibatkan munculnya keinginan untuk bunuh diri. <GK> 35 36 G E M A K A E F E D I S I 3 2 TA H U N 2 0 1 4 KRONIK Dari KF untuk Siswa Pintar OLEH: Arfan Siregar PT Kimia Farma Plant Medan, PT Kimia Farma Apotek (KFA) dan PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) memberikan bantuan pendidikan untuk siswa berprestasi. Siswa tidak mampu juga memperoleh bantuan serupa. J adilah siswa pintar, maka Anda akan banyak memperoleh fasilitas pendidikan. Jika Anda siswa tidak mampu, janganlah Anda berputus asa. Setidaknya itulah gambaran yang diberikan oleh PT Kimia Farma di Medan Sumatera Utara. Sebab, pada tanggal 20 Desember 2013 lalu, secara serentak dan bersama dan dilakukan di berbagai tempat, PT Kimia Farma Plant Medan, PT KFA dan KFTD memberikan bantuan pendidikan kepada siswa– siswa berprestasi dan kurang mampu. Bantuan tersebut merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR) perusahaan. Dalam sambutannya, Manager Plant Medan Beben Budiman mengutarakan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Kimia Farma kepada masyarakat sekitar. Kimia Farma, lanjut Beben, ingin memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan di Sumatera Utara melalui bantuan pendidikan untuk siswa berprestasi dan ekonomi lemah. Beben berharap, bantuan tersebut dapat menjadi pemicu dan motivasi para siswasiswi agar terus berprestasi dan dapat menjadi penerus pembangunan bangsa dan negara. Dan untuk siswa kurang mampu mudah-mudahan bantuan yang diterimanya dapat membantu supaya bisa melajutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam kesempatan tersebut, jumlah siswa penerima bantuan sebanyak 72 siswa dan mereka merasa bersyukur atas bantuan yang diterimanya. Mereka memberikan apresiasi kepada Kimia Farma atas kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan di Sumatera Utara. <GK>