Sudahri dan Raden Arsari Peran Pemuka Pendapat...97 Pergeseran Pola Komunikasi di Pedesaan Kabupaten Jember Oleh : Drs. Hery Bambang Cahyono, M. Si Dosen pada Prodil Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Muhammadiyah Jember Abstrak Penelitian ini didasari oleh sebuah kenyataan bahwa terpaan media dan teknologi komunikasi akan dapat menggeser pola komunikasi interpersonal dan juga etika komunikasi. Fenomena ini juga melanda masyarakat pedesaan Kabupaten Jember, hanya mempunyai pergeseran pola komunikasi daerah selatan dan daerah utara. Maka permasalahan pada penelitian ini adalah Bagaimanakah pergeseran pola komunikasi interpersonal dan juga pergeseran etika komunikasi. Konsep yang digunakan adalah komunikasi sebagai proses sosial dan metodologi yang dipakai adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan informan adalah banyak mengambil masyarakat yang mewakili masyarakat Jember selatan dan Jember utara. Penelitian itu menghasilkan bahwa telah terjadi pergeseran pola komunikasi interpersonal yang ditandai dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan HP sebagai alat bantu komunikasi interpersonal. Bahasa yang digunakan sedikit berbeda bila daerah Jember selatan tidak mengalami pergeseran yang berarti, karena sejak dahulu telah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa daerah dan Bahasa Indonesia. Sedang di Jember utara masih didominasi oleh bahasa daerah(Madura). Sedangkan etika bahasa juga telah mengalami pergeseran yang dapat dilihat pada penggunaan bahasa yang mengarah pada penggunaan bahasa nasional terutama dikalangan muda. Sedang penggunaan bahasa nonverbal seperti tata krama dalam berkomunikasi semakin ditinggalkan. Kata kunci : Pergeseran etika komunikasi ABSTRACT This research was based on a fact that attacked of media and communication 98 Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Raden ..102 technologies will be able to shift the pattern of interpersonal communication and also the communication ethics. This phenomenon also attacks the rural society in Jember city, its only have a shift the pattern of the communication in South and North areas. Then, the problems of this research are how the shifting of interpersonal communication patterns and also the shifting of communication ethics. The concept of this research is communication as a social process and methodology that used is descriptive of qualitative methods and the informant is taken a most of society that represents communities South and North Jember. This research produces that there has been a shifting of interpersonal communication pattern that is marked by a most of society that use HP as interpersonal communication tool. They use the different language when the area of south Jember is not experiencing a shift, because historically has been using two languages; there are mother tongue and Indonesian Language. But in North Jember is still dominated by mother tongue (Madurese). Whereas the language ethics also has been experiencing a shift that can be seen in the use of language that leads to the use of the national language especially among the young. And nonverbal language usage such as manners in communicating increasingly abandoned. KeyWords : Shifting of communication ethics tidak ubahnya seperti kampung kecil Pendahuluan Wilayah pedesaan Indonesia yang ditengah sebuah kawasan yang luas, tersebar diberbagai derah mempunyai bahkan Marshall McLuhan mengatakan kaitan bahwa yang perkembangan sangat erat teknologi dengan komunikasi. Teknologi komunikasi telah merubah kita telah memasuki Global Village (kampung global). Global Village artinya dunia pola, kebiasaan dan etika berkomunikasi diibaratkan sebuah kampung dengan sehai-hari. Salah satu ciri yang melekat suatu ciri apa yang terjadi di sebuah pada perubahan pola komunikasi adalah wilayah negara dalam waktu singkat penggunaan alat komunikasi. Saat ini kita segera diketahui oleh negara lain. Sama telah disebut persis suatu kejadian yang ada di sebuah ”Revolusi Komunikasi” demkian Daniel sudut kampung dalam waktu singkat Lerner cepat diketahui oleh seluruh masyarakat telah memasuki era yang menyebutkannya. membuka Globalisasi sekat-sekat budaya, di kampung tersebut. Globalisasi telah kebiasaan, nasionalisme hingga batas membuat dunia amat kecil yang mudah negara yang dianggap sakral. Negara dipahami semua masyarakat. Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..99 Berbagai komunikasi perkembangan tersebut sebenarnya merupakan proses yang terus menerus diperbaharui dari hari ke hari. Kalau dahulu sistem komunikasi dilakukan masyarakat akan berhadapan dengan lewat pelayanan pos (Curtus Publicus) media komunikasi yang kaya data, pola yang terjadi di kota Roma, kemudian komunikasi yang berbasis pada pola berkembang menjadi lebih maju dengan komunikasi ditemukannya dengan pola komunikasi yang berbasis telegraf satu abad tatap sesudahnya, penemuan kristal transistor media pula. pada 1948, satelit dan saat ini sudah ada Permasalahan muka berhadapan bentuk komunikasi yang semakin canggih Dari gambaran tersebut di atas maka dengan menggunakan istilah electronic permasalahan pada penelitian ini dalah memory chips (chips) berupa peralatan sebagai berikut mikro komputer. Kabupaten wilayahnya Jember terluasnya A. Bagaimanakah pergeseran pola komunikasi interpersonal di yang terdiri pedesaan Kabupaten Jember dari pedesaan juga tidak luput dari pergeseran B. Bagaimanakah pergeseran pola komunikasi yang terus berkembang. komunikasi interpersonal Wilayah pedesaan yang dulu jauh dari pedesaan Kabupaten Jember perkembangan informasi berubah secara cepat. phone hingga kini telah Televisi, hand internet dulunya berbasis komunikasi interpersonal ke arah pola komunikasi berbasis media. di Tinjauan pustaka Komunikasi Sebagai Proses Sosial telah mempengaruhi perilaku komunikasi yang etika Studi tentang peranan komunikasi dalam proses sosial banyak dikaitkan dengan asumsi-asumsi bahwa perubahan sosial (social change) dapat disebabkan karena komunikasi. Para ahli umumnya Penduduk pedesaan seperti warga menitik beratkan perhatiannya pada studi pedesaan bukanlah warga yang pasif tentang efek komunikasi. Para pakar dari dalam menerima perubahan, akan tetapi berbagai disiplin ilmu sangat percaya aktif untuk menyesuaikan perubahan pola bahwa komunikasi merupakan sebuah komunikasi kekuatan yang bisa digunakan secara sadar dengan budaya komunikasi kebiasaan atau yang telah ada untuk mempengaruhi terlebih dahulu berkembang. Peran kiai perilaku masyarakat, sebagai pemimpin pendapat dalam sebuah menerima dan mengubah terutama gagasan-gagasan baru dalam dan Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..100 teknologi baru. tersebut Arifin mencatat bahwa keyakinan telah menyebabkan berkembangnya kajian tentang difusi. Sesungguhnya kajian difusi ini telah pandangan tertentu terhadap dunianya. dilakukan oleh Lazarsfeld, Barelson, dan Sebaliknya, dunia sekitarnya membangun Gandet, tahun 1948, yang berkembang dan mempengaruhi persepsi kita. Peranan tahun 1955. Para pakar psikologi ini media massa dalam hubungannya dengan menemukan yang teori pembelajaran sosial tersebut bisa dimainkan oleh media massa dalam mengisi keempat proses yang diajukan mempengaruhi khalayak sangat kecil, bila oleh Albert dibandingkan memperhatikan, proses mengingatkan bahwa peranan dengan komunikasi Bandura, proses yakni proses langsung. Lain lagi yang dicatat Wilbur kembali, gerakan Schramm dan Daniel Lezner bahwa menciptakan konsep difusi dan adopsi inovasi pada mengarahkan gerakan sesuai dorongan. kembali, dan proses akhirnya melandasi terjadinya dua revolusi Ketiga, besar yang melanda Dunia Ketiga, yakni komunikasi revolusi hijau dan revolusi pengendalian Wilbur Schramm menyatakan bahwa penduduk. kegiatan komunikasi juga dapat dilihat Beberapa asumsi yang mendasari kajian perubahan sosial di mana dari bahwa untuk terjadi kedudukan kehidupan dalam proses sosialisasi nilai. fenomena sosial. dalam Komunikasi pada komunikasi terlibat di dalamnya antara dasarnya membuat individu menjadi lain: pertama, bahwa proses komunikasi bagian menghasilkan Hubungan perubahan-perubahan dari lingkungan sosial. terbentuk akibat yang pengertian. Hal itu bukan saja terjadi informasi, jika memiliki pola (pattern), secara individual, bahkan bisa bersifat akan disebut sebagai instruksi atau sistemik. Young Yun Kim mendefinisikan perantara komunikasi sebagai pertukaran informasi Kincaid menggambarkan terbentuknya di antara dua sistem yang mengatur suatu realitas sosial (social reality) akibat dirinya proses komunikasi, yakni berupa saling sendiri. Kedua, pertukaran komunikasi. dan informasi mempunyai tujuan pendidikan, pengertian hiburan, sebagainya. persetujuan bersama (mutual agreement), Melalui proses inilah teori pembelajaran dan tindakan bersama (collective action). persuasi, dan sosial melihat bahwa setiap manusia memiliki suatu sikap atau nilai atau Keempat, komunikasi (mutual Rogers understanding), bahwa mempunyai kegiatan efek yang Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi...101 spesifik. Teori komunikasi yang paling komunikasi massa, khususnya efek banyak membahas masalah efek adalah media. Horton Cooley sejak awal abad ke- menentukan perubahan. 20 sudah mengatakan bahwa media massa dapat memanusiakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat, Metodologi penelitian dalam Penelitian ini akan memaparkan dan menanggapi persoalan-persoalan baru, juga medeskrisikan tentang pergeseran pola dan memberikan konteks umum dalam komunikasi yang ada di pedesaan rangka pengambilan keputusan yang Kabupaten Jember, demokratis serta menghentikan monopoli penelitian ini pengetahuan yang aristokratis (sebuah diskriptif kualitatif, sistem pemerintahan yang dipimpin oleh medeskripsikan bagaimanakah pergeseran individu yang terbaik). Dalam pandangan pola komunikasi yang terjadi di pedesaan strukturalisme, Kabupaten C. Wright Mills maka metode menggunakan metode Jember. dalam penelitian elite dalam mengontrol massa adalah pedesaan Kabupaten Jember yang terbagi dengan mengontrol ekses terhadap media dalam dua wilayah. Jember yang disebelah massa. utara dan pedesaan Jember disebelah selatan adalah Sasaran akan mengatakan sebaliknya bahwa kekuatan Asumsi kelima, komunikasi telah ini tepatnya dengan masyarakat pertimbangan di bahwa terbukti sebagai cara yang efektif keduanya mempunyai kultur yang sangat dalam ide-ide berbeda, di sebelah selatan didominasi suku barukepada masyarakat yang terdiri Jawa sedang diutara didominasi etnis atas Kemudian, Madura. Teknik penentuan sumber data komunikasi dengan menggunakan proposif sampling, penyebaran inovasi. asumsi keenam ialah merupakan cara penularan perilaku. sedang Asumsi ketujuh bahwa motivasi menggunakan wawanara, observasi non berprestasi secara korelatif digunakan partisipan dan dokumentasi. Sedang teknik dengan cara memanfaatkan media pengolahan massa. kualitatif. komunikasi Asumsi kedelapan bahwa memiliki keterbatasan dalam menjalankan perannya sebagai mengambilan data data dengan dengan pendekatan Hasil penelitian dan bahasan Tentang Jember agen perubahan. Karena, komunikasi Jember memiliki luas 3.293,34 bukan satu-satunya komponen yang Km2 dengan ketinggian antara 0 - 3.330 Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ...102 mdpl. Iklim Kabupaten Jember adalah 32oC. Bagian selatan wilayah Kabupaten tropis dengan kisaran suhu antara 23oC - Jember adalah dataran rendah dengan titik terluarnya adalah Pulau Barong. Pada Bila dilihat dari aspek pendidikan kawasan ini terdapat Taman Nasional Meru Jember selatan sangat maju selayaknya Betiri yang berbatasan dengan wilayah daerah yang dihuni oleh suku Jawa. Sejak administratif Kabupaten Banyuwangi. dahulu telah banyak yang sekolah dan Bagian barat laut (berbatasan dengan kuliah di Yogja terutama yang mempunyai Kabupaten penghasilan yang lebih. Seperti suku Jawa Probolinggo pegunungan, Iyang, bagian dengan Argopuro (3.088 adalah dari Pegunungan puncaknya Gunung m). Bagian timur pada umumnya mereka mempunyai orientasi ke pendidikan umum. Majunya pendidikan tersebut juga tidak lepas dari merupakan bagian dari rangkaian Dataran majunya tingkat kesejahteraan yang Tinggi Ijen. Jember memiliki beberapa dimiliki. Umumnya Jember selatan adalah sungai antara lain Sungai Bedadung yang daerah yang subur, sawah terhampar luas bersumber dari Pegunungan Iyang di dan sistem irigasi yang baik. bagian Tengah, Sungai Mayang yang Kondisi Jember selatan berbeda persumber dari Pegunungan Raung di dengan kondisi sosial geografi dengan yang bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang ada di utara. Kondisi geografisnya terdiri bersumber dari Pegunungan Semeru di dari gunung-gunung sebagai akibat dari bagian barat. letaknya yang ada disekitar beberapa Penduduk kabupaten dari aspek gunung seperti Gunung Raung, Argopuro sosial terbagi menjadi dua wilayah selatan dan Gunung Ijen. Hampir semua desa dan wilayah utara. Jember bagian selatan dihuni oleh suku Madura. Jaman dahulu didominasi oleh etnis Jawa yang pada leluhur mereka telah pindah dari pulau awalnya berasal dari daerah Kediri, Madura ke daerah tersebut dengan Madiun, Ponorogo dan juga dari daerah membuka lahan dan juga bekerja di Solo dan Yogyakarta. Sampai saat ini perkebunan mereka ini masih menggunakan bahasa Belanda. yang dikelola kolonial Jawa dalam keseharianya hampir tidak Kondisi sosial pendidikan wilayah mnegalami perubahan yang berarti. Bahkan Jember utara umumnya tidak sebaik Jember tidak sedikit yang masih bisa berbahasa selatan. Pada awalnya masyarakat lebih Jawa halus Yogyakarta. dengan dialek standar tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren yang ada di wilayah Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..103 tersebut dan juga hingga keluar kebupaten. yang sangat kuat. Tidak saja dari aspek Dibanding dengan daerah selatan, Jember bahasa yang digunakan, utara mempunyai dasar budaya Madura akan tetapi juga etika komunikasi hingga memberitahukan dan mendengarkan saja. peran pendapat seperti kiai yang amat Komunikasi harus mengandung informasi, tinggi. sikap, ide, opini atau pendapat. Komunikasi Modernisasi yang terus berlangsung merupakan suatu proses mulai dari di pedesaan Jember dengan menghadirkan merancang pesan, mendengarkan pesan, teknologi komunikasi tidak dapat dihindari. menginterpretasikan Pendidikan yang semakin baik dan semakin pesan, sampai pada penyampaian pesan terjangkaunya alat komunikasi seperti hp kembali oleh penerima (komunikan) untuk menjadikan masyaakat pedesaan Jember mencapai kesepakatan atau tujuan bersama. semakin Salah dinamis dalam membangun dirinya. satu jenis pesan, memahami komunikasi, yaitu komunikasi antar pribadi yang merupakan Pergeseran pola komunikasi di jenis komunikasi yang efektif. Komunikasi masyarakat pedesaan Jember antar pribadi didefinisikan sebagai proses Komunikasi interpersonal hubungan yang tercipta, tumbuh dan Manusia melakukan komunikasi setiap berkembang antar individu yang satu saat dalam setiap setting kehidupan baik itu (sebagai komunikator) dengan individu lain antara individu dengan individu dan (sebagai komunikan), komunikator dengan individu Manusia gayanya sendiri menyampaikan pesan sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup kepada komunikan, sedangkan komunikan sendiri untuk mempertahankan hidup. dengan gayanya sendiri menerima pesan Manusia perlu dan harus berkomunikasi dari komunikator. dengan dengan orang kelompok. lain memenuhi Dalam komunikasi antar pribadi kebutuhan biologis, seperti minum, makan, kita sebagai pelaku komunikasi harus dan psikologis, mengetahui dan memahami syarat, unsur- seperti kebahagiaan, sukses, rasa ingin unsur, dan cara berkomunikasi yang tahu, dan lain-lain. efektif. Selain itu juga perlu memahami memenuhi untuk kebutuhan Komunikasi dapat terjadi pada siapa fungsi komunikasi antar pribadi, hal-hal saja, baik antara guru dan muridnya, orang yang mempengaruhi komunikasi antar tua dengan pribadi, komunikasi antar pribadi yang pembeli, dan sebagainya. Pada dasarnya efektif hingga implementasinya dalam komunikasi kegiatan bermasyarakat. dengan anak, tidak pedagang hanya berupa Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..104 komunikasi Proses pergeseran dalam sosial interpersonal infomrasi. Pergeseran pola komunikasi tidak bisa dan juga dinamika teknologi dilepaskan dari pergeran dan dinamika interpersonal dalam masyarakat pedesaan simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat Kabupaten Jember dapat dilihat dari: arbitrer, yang dapat diperkuat dengan A. gerak-gerik Bahasa Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan caracara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah. Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol- badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu pula. Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra. Berarti bahasa mencakup dua bidang, yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya,itu. Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (=yang diserap oleh panca indra kita, sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan atau bentuk yang lain dari Arti orang yang lain). terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Apakah seekor hewan dengan ciri-ciri. Bagi masyarakat pedesaan Kabupaten Jember penggunaan bahasa Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..105 dalam komunikasi interpersonal juga telah generasi dan bahasa yang digunakan. mengalami pergeseran yang cukup berarti. Pergeseran itu dapat dilihat dari aspek Indonesia, karena tidak bisa membaca dan 1) Aspek generasi Seperti pada umumnya telah terjadi pergeseran tentang bahasa yang ditinjau dari aspek usia. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemakaian bahasa Indonesia semakin memasyarakat baik generasi tua dan apalagi generarasi muda. Kini generasi tua kebanyakan telah memahami bahasa Indonesia walaupun tidak meninggalkan bahasa aslinya yaitu Bahasa Madura dan Bahasa Jawa. Sukri(55 tahun) warga Kalisat menyampaikan:” Ibuk dan bapak saya terus terang saja tidak begitu paham tentang bahasa Indonesia, mereka dalam keseharian hanya menggunakan bahasa Madura. Penggunaan itu itu tidak saja dengan keluarga akan tetapi juga dalam berbagai macam pertemuan seperti pengajian dan juga rapat-rapat dalam lingkungan desa” Achmad Suhalei (50 tahun) warga Arjasa juga menyampaikan senada:” Bila orang tuanya saya sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia, kapan saja selalu berbahasa Madura baik dengan keluarga maupun dengan masyarakat yang lain. Bila ada orang berbahasa Indonesia bapak dan ibu saya, malah bingung” . Bu Umi(45 tahun) lebih tegas lagi:” Bila ibuknya saya sama sekali tidak bisa berbahasa menulis, akan tetapi bila mendengarkan orang berbahasa Indonesia masih sedikit mengerti tetapi tetap saja bingung”. Bila dilihat kebahasaan memungkinkan terutama dari lingkungan maka sangatlah daerah yang Jember generasi tua utara dalam berkomunikasi memakai bahasa Madura. Umunya Jember utara bila dilihat dari leluhurnya hampis pasti berasal dari Pulau Madura atau Madura asli. Umumnya mereka dahulu pada awalnya didatangkan oleh Belanda sebagai pekerja di sektor perkebunan, saudara kemudian yang banyak mengikuti ke sanak Jember khususnya di daerah Jember utara. daerah Jember utara sangat Di sedikit pendatang dari Suku Jawa, kalau ada hanyalah sedikit tidak sebanding dengan mayoritas suku Madura. Pergeseraan penggunaan bahasa bila dilihat dari aspek generasi juga dialami oleh masyarakat Jember selatan yang merupakan percampuran Suku Jawa dan Suku Madura. Bagi generasi tua yang bersuku Jawa sejak dahulu telah bisa berbahasa Indonesia sekalipun tidak lancer. Sehingga dari aspek penggunaan bahasa masyarakat Jember selatan mengalami perubahan yang tidak berarti. Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..106 Budiono(60 tahun) menuturkan:” Sejak lancar. Terlebih lagi bila berkomunikasi dahulu orang tua saya sudah bisa dengan orang yang masih baru saja berbahasa Indonesia walau masih kurang dikenal, sebab di Jember belum tentu Jawa menggunakan dan belum tentu Madura, maka paling enak berbahasa Indonesia terkesan formal”. menggunakan bahasa Indonesia”. Tidak Jito(57 berbeda jauh dengan apa yang disampaikan senada:” Sehari-hari bapak dan ibu saya Warni(54 tahun) bahwa:”Yang saya ketahui mesti berbahasa Jawa kecuali ketika ada bapak dan ibu saya sejak dahulu sudah bisa orang asing yang belum tau sukunya”. berbahasa Indonesia, bapak lulusan SMP tahun) Keadaan bahasa juga ini Jawa, menyampaikan sungguh dengan bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. berkomunikasi.Masyarakat Jember utara Ketika dan Jember selatan tidak jauh berbeda. membimbing kecil saya keduanya dalam telah pelajaran sekolah”. Umumnya mereka lebih dalam cair dalam bahasa tidak diperhatikan sekuat generasi tua. Anak berkomunikasi, Bila dilihat dari penggunaan bahasa muda berbeda dan ibuk hanya SD, akan tetapi keduanya saya generasi sedang aspek dalam komunikasi maka sebenarnya ada muda Jember selatan dan utara sudah pasti perbedaan antara generasi tua di Jember mampu berbahasa Indonesia bahkan anak selatan dan Jember utara. Jember utara muda kebanyakan bisa berbahasa keduanya generasi tua masih banyak yang kurang Jawa dan Madura walaupun bila dilihat dari mampu berbahasa Indonesia aspek tata bahasa terutama bila dilihat dari Jember Selatan sedak sedang di dalam aspek tingkatan bahasa. Wawan(19 tahun) berkomunikasi generasi tua sudah biasa dari Ambulu menuturkan:” Saya Jawa dalam penggunaan bahasa Indonesia. Akan tetapi kalau berbahasa kromo saya tidak tetapi kedua daerah tersebut ada kesamaan bisa, kalau bisa hanya sekedar saja, bahwa dalam berkomunikasi keseharian berbahasa Madura pun saya juga bisa atau memakai bahasa daerah Jawa diselatan dan paling tidak mengerti kalau ada orang bahasa Madura di daerah Jember utara. bercakap-cakap”. Adi (22 tahun) dari Budiono menyampaikan:” Kalisat tidak jauh berbeda:” Ngomong Bapak dan ibu saya walaupun bisa Jawa ngerti, Madura apalagi, tetapi jangan berbahasa dalam diminta memakai bahasa halus, pasti saya berkomunikasi dengan keluarga dan juga tidak akan bisa”. Maka dikalangan muda tetangga tetap menggunakan bahasa Jawa, Jember dalam berkomunikasi semakin cair dan saya sendiri merasa lebih akrap bila dalam menggunakan bahasa, sesuai dengan selanjutnya Indonesia dahulu tetapi Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..107 Jember yang berbudaya Pendalungan JawaMadura. juga yang menggunakan selembar kertas B. Penggunaan media Penggunaan media dalam komunikasi interpersonal sangat terkait dengan aspek sosial yang lain seperti pendidikan. Di pedesaan Jember selatan pada umumnya mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi sehingga pengguaan media komunikasi lebih bervariasi sesuai dengan perkembangan teknologi komunikasi. Sebalinya di pedesaan Jember utara tingkat pendidikan masih dibawah Jember selatan sehingga penggunaan media komunikasi juga lebih terbatas. Jumai(40 tahun) warga Desa Sucopangepok menuturkan;” Sejak dahulu sampai sekarang tidak ada perubahan dalam cara mengundang orang lain seperti hajatan, selamatan dan juga musyawarah. Tetap saja dengan jalan datang kerumahrumah untuk menyampaikan undangan secara lesan” . Berbeda dengan wilayah Jember selatan Andongsari terutama seperti di Desa dituturkan oleh Budiono(50 tahun): ” Di desa saya bermacam-macam cara yang dilakukan untuk mengundang masyarakat. Ada yang langsung datang ke rumah-rumah menyampaikan maksudnya dengan cara lesan seperti dalah selamatan dan juga hajatan yang sifatnya kecil. Ada undangan yang telah ditulis memakai komputer tetapi biasanya seperti itu dilakukan kalau acaranya besar. Atau acaranya resmi seperti rapat-rapat desa. Sedangkan ada juga yang memakai SMS, model inilah yang sekarang hampir umum, karena hampir semua orang mempunyai HP”. Penggunaan media komunikasi dalam penerapan komunikasi interpersonal juga berkaitan dengan kemampuan baca tulis. Seperti diterangkan di atas Jember utara tingkat pendidikanya sangat rendah, bukan rahasia lagi diderah Jember utara terutama didaerah pinggiran seperti di desa Sucopangepok masih banyak dijumpai orang yang buta huruf. Tetapi hampir tidak ada yang tidak bisa membeca huruf Arab. Tidak sedikit masyarakat pedesaan Jember utara yang melanjutkan pendidikanya di pondok umumnya pesantren, Jember akan tetapi utara pada tingkat pendidikanya sangat rendah. Jumai(40 tahun) melanjutkan:” Jujur saja masyarakat disini masih banyak yang tidak bisa baca tulis, maka kalau ada undang tertulis tidak akan bisa baca. Memang banyak orang tidak percaya akan tetapi inilah kenyataannya masyakarat yang ada di desa ini”. Melihat kenyataan ini maka sungguh bisa dibenarkan bahwa Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..108 komunikasi interpersonal masih tetap tidak digunakan. Berbeda dengan daerah Jember ada perubahan dalam hal media yang selatan pendidikan lebih tinggi, hampir tidak ada yang tidak bisa baca tulis, HP yang berbeda yang tua hanya sebetas apalagi dibasis-basis suku Jawa sudah pasti telepun dan SMS sedang yang muda lebih tidak dijumpai orang yang tidak bisa baca luas terutama dalam pengguaan internet”. tulis. Bahkan putra asli Jember Selatan Hartono melanjutkan:” Wah, HP tidak mesti sudah ada yang mendapatkan gelar S3 dan mahal yang harganya hanya ratusan ribu juga ada yang bergelar Profesor. Suku Jawa bahkan yang bekas lebih murah”. Dari di Jember Selatan sedikit berbeda dalam hal penuturan tersebut menyiratkan bahwa HP pendidikan dengan suku Madura di Jember dan pulsanya tidak menjadi masalah yang utara, umumnya orang Jawa lebih senang serius bagi masyarakat Jember selata. melanjutkan pendidikan di pendidikan Berbeda dengan di pedesaan Jember yang bersifat umum daripada kepondok Utara terutama di desa Sucopangepok pesantren.Budiono(50 tahun) dari desa penggunaan HP masih sangat minim, Andongsari karena bila ditanya tentang penghasilan masih terbatas, penggunaan media komunikasi khususnya sehingga distribusi penghasilan masih Hp yang berkaitan dengan tingkat baca untuk mencukupi kebutuhan sandang, tulis, dia menjawab dengan tegas:” Hari pangan dan papan. Perunahan di desa gini belum bisa maca tulis, maaf tidak ada tersebut masih sangat sederhana tidak lagi masyarakat di sini yang tidak bisa baca sedikit yang masih terbuat dari bambu atau tulis, sehingga penggunaan HP sama sekali gedhek(Jawa) tabing(Madura). “Menurut tidak ada hubunganya dengan kemampuan saya didesa ini baru guru-guru dan juga baca tulis”. perangkat desa yang mempunyai HP, Penggunaan media komunikasi sedangkan para pemuda tergantung pada terhadap komunikasi juga berkaitan dengan keuangan penghasilan. Data menunjukan bahwa penuturan Dani(30tahun). Jember agak berbeda di desa Suco Kecamatan selatan memungkinkan yang lebih mereka sejahtera dimiliki”, demikian Keadaan ini dan Arjasa, di desa tersebut sangat banyak menggunakan media komunikasi dalam pengguaan HP baik di masyarakat maupun pergaulan di kalangan pemuda dan juga tokoh terutama membeli yang kepemilikan HP. Hartono(55 tahun) warga desa Rowotantu masyarakat. menyampaikan:” Hampir semua orang Pergeseran etika komunikasi memiliki HP tidak saja yang muda tetapi juga yang tua, hanya tingkat pengguaan Tata krama berkomunikasi atau biasa disebut dengan etika komunikasi Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komuniasi ..109 tidak luput dari pergeseran. Perubahan sosial dan semakin canggihnya teknologi komunikasi mempumunyai andil yang Indonesia malah kurang enak bahkan sanagt besar demikian juga masyarakat dianggap sombong”. yang ada di pedesaan Jember. Pergeseran tata krama itu dapat dilihat dari bahasa Bila dilihat dari bahasa yang dipakai maka pedesaan Jember utara masih bisa bertahan untuk menggunakan bahasa daerah Madura sebagai bahasa yang di anggap halus atau sopan. Desa Sucopangepok dan juga desa Suco tidak berbeda jauh dengan penggunaan bahasa, walaupun kondisi atau letak dari pusat kota berbeda akan tetapi menunjukan keadaan yang hampir sama. Sanusi(30 tahun) menyampaikan:” Di sini yang dianggap atau sopan apabila kita menggunakan bahasa Madura, sedang bahasa Indonesia disamping masyarakat umumnya telah bercampur yaitu Jawa, Bahasa verbal halus dengan Jember selatan penggunaan bahasa pada verbal dan bahasa nonverbal. A. Berbeda kurang dipahami juga dipandang kurang halus. Demikian juga dalam pertemuan resmi pada tingkat desa juga lebih banyak Madura dan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa masih menjadi ciri etika kehalusan akan tetapi tidak sekental Jember utara. Artinya tidak ada benturan etika ketika orang menggunakan bahasa formal seperti bahasa Indonesia. Hartono dari desa Rowotamtu menyampaikan:” Bagi masyarakat di sini tidak ada masalah menggunakan bahasa apa saja apakah bahasa Jawa atau Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari kaum muda yang cenderung menggunakan atau mencampur bahasa Jawa dan Indonesia. Semua orang bisa menghargai. Bahkan tidak sedikit para ibu yang menggunakan bahasa Indonesia ditengah keluarganya yang berbahasa Jawa”. Gambaran banyak menggunakan bahasa Madura diatas menunjukan yang disipi dengan bahasa Indonesia”. bahwa pedesaan Jember utara masih Keadaan itu tidak membedakan apakah banyak dari golongan tua atau golongan muda daerahnya yaitu bahasa Madura dibanding semuanya menggunakan bahasa Madura, dengan daerah Jember selatan yang terus seperti Sanusi bergeser lebih cepat untuk menggunakan selanjutnya:” Di desa sini yang muda bahasa Indonesia. Hal ini bisa dipahami maupun yang tua masih bisa berbahasa bahwa daerah selatan itu tidak suku Jawa yang halus, kalau menggunakan bahasa saja tetapi juga banyak suku Madura disampaikan oleh yang menggunakan bahasa sehingga seringkali menggunakan bahasa Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..110 Indonesia sebagai solusinya. Budiono dari desa Andongsari mengunkapkan:” Kita tidak bisa hanya menggunakan bahasa Jawa saja karena didaerah sini kesopanan seperti yang tua, kebanyakan ada juga orang Madura, orang sini tidak mereka ingin lebih cepat dan tidak bisa berbahasa Madura tetapi paling tidak memperhatikan tata krama. mengerti”. Lalu dia meneruskan:” Lalu Jumai nenuturkan:” Ya, kalau yang muda juga semakin banyak yang dirasakan sebenarnya juga ada perbedaan menggunakan bahasa Indonesia, dan tidak yang tua dan yang muda, yang muda lebih ada yang mengatakan bahwa mereka tidak pada tujuan tidak berbasa-basi seperti sopan atau etis hanya yang dipandang etis layaknya itu tetap memakai bahasa Jawa”. Ukuran dipandang dalam berbahasa hubungan dengan etika memakluminya”. Senada dengan Jumai dari komunikasi antara Jember selatan dan Jember utara, Budiono dari Jember selatan Jember utara tidaklah menjadi ukuran juga etika yang prinsip. Di selatan memandang menuntut yang muda agar supaya seperti bahwa penggunaan bahasa non Jawa yang merupakan tuntutan pergaulan, karena di dibesarkan selatan tidak saja orang Jawa tetapi juga berbeda banyak bahkan pengaruh internet dalam tata krama sangat penggunaan bahasa dianngap yang wajar besar kepada yang muda. Selanjutnya bukan melanggar etika komunikasi. Buniono melanjutkan:” Yang tua ruapanya orang Madura, muda tua, biasa, tetapi yang menyampaikan:” tua, masalahnya dalam dengan hal tua Repot itu bisa untuk yang muda lingkungan yang yang tua. Apalagi maklum dengan kondisi ini sehingga tidak B. Bahasa nonverbal Yang orang menuntut banyak kepada yang muda”. tidak Hartono dari Jember selatan juga memperhatikan unggah-ungguh atau tata menyampaikan:” Yang tua rupanya sangat kesopanan, inilah penian yang umum dari memaklumi apa yang terjadi pada yang pedesaan Jember selatan maupun Jember muda, sehingga tidak banyak tuntutan dari utara. Hal yang biasa terjadi kesenjangan yang tua agar yang muda memenuti kebudayaan antara golongan tua dan tuntutan tata kesopanan”. golongan V. Kesimpulan muda. semakin Jumadi dari desa Sucopangepok menuturkan:” Sulit untuk menuntut anak muda mematui tata Dari hasil penelitian yang berjudul Pergeseran Pola Komunikasi di Pedesaan Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..111 Jember dapat disimpulkan bahwa: telah Kabupaten Jember yang ditandai dengan terjadi pergeseran penggunaan bahasa terutama di pergeseran pola komunikasi interpersonal pada masyarakat pedesaan daerah pedesaan Jember utara dari bahasa daerah Madura ke arah bahasa kearah komunikasi bermedia. Pergeseran Indonesia, sedang di Jember selatan tidak itu banyak terjadi di daerah Jember Selatan, mengalami perubahan sejak dahulu telah sedang menggunakan dua bahasa Jawa dan bahasa perubahan tetapi tidak begitu banyak. Dan Indonesia. Telah terjadi pergeseran pola komunikasi Selanjutnya juga terjadi pergeseran pola komunikasi dalam penggunaan media komunikasi dari komunikasi langsung di Jember utara mengalami dalam penerapan etika berkomunikasi baik di daerah Jember selatan maupun utara. Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..112 Daftar Pustaka Alfian, Dr., Beberapa Masalah Pembangunan Politik di Indonesia, Penerbit CV. Rajawali, Jakarta, 1981. Amirmachmud, H., Pembangunan Politik Negeri Indonesia, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta 1986. Ashadi Siregar, Drs., Etika Komunikasi dan Komunikasi Sosial, Seksi Penerbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Fakultas Ilmu Sosial & Politik UGM,Yogyakarta, 1985. Arbi Sanit, Drs., Sistem Politik Indonesia, Kestabilan, Peta Kekuatan Politik dan Pembangunan, Penerbit CV. Rajawali, Jakarta, 1981. Astrid S. Susanto. Dr. Phil., Filsafat Komunikasi, Penerbit Binacipta, Bandung, 1976. Bambang Setiawan, Drs., Arti Penting Studi Jaringan Komunikasi di Indonesia, Espogama, Penerbit Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik UGM, Yogyakarta, 1980. Bibit Surapto, Perkembangan Kabinet dan Pemerintahan di Indonesia, Penerbit Ghalia, Indonesia, 1985. Davis, K., dalam Handoko, Komunikasi Sambung Rasa, Penerbit Sinar Harapan, Jakarta, 1986. Ismid Hadad (Editor), Kebudavaan Politik dan Keadilan Sosial Indonesia, LP3ES, Jakarta, 1979. Nasikun, Drs., Sebuah Pendekatan Untuk Mempelaiari Sistim Sosial Indonesia, Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..113 Seksi Penerbitan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik UGM, Yogyakarta, 1974. Hery Bambang Cahyono Pergeseran Pola Komunikasi ..113 Onong Uchyana Effendy, Drs., Komunikasi dan Modernisasi, Saduran Himpunan Karya Carl I. Hovland, Charles Cooley, Wilbur Schramm, Bernard Betelson, Ithel De Sola Pool, Penerbit Alumni, Bandung, 1973. ________________, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993. P. Wahana,. Drs., Filsafat Pancasila, Penerbit Kanisius Yogyakarta, 1996. Riyono Pratikno, Drs., Komunikasl Pembangunan, Penerbit Alumni, Bandung, 1979. Rogers, Everett M. & F. Floyd Shoemaker, Communication of Innovation, Diterjemahkan oleh Drs. Abdillah Hanafi, dalam Memasyarakatkan Ide-ide Baru, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, 1981.Samovar, Larry A, Cs., Understanding Internasional Communication, Ward worth Publishing Company, California, 1985. Samsuddin Abdul Rahim, Empat Teori Akhbar, diterjemahkan dari Four Theories' of The Press, oleh Fred S, Siebert., Theodore Peterson dan Wilbur Schramm Penerbit, Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia, Kualalumpur, 1984. Tribuana Said, MDS., Budaya Politik Indonesia Dalam Demokrasi Pancasila, Lemhanas, Markas Besar Angkatan Bersenjata RI., Kertas Kerja Perseorangan, 1984.