6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Adapun beberapa

advertisement
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Mutakhir
Adapun beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai
sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan yang telah diciptakan oleh
orang berkreatifitas tinggi diantaranya adalah:
1. Sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan pada PT Yodya Karya
Semarang dengan metode simple additive weighting (Putra, 2013). Pada
penelitian ini sistem dibuat dengan menggunakan aplikasi berbasis web.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database yang
digunakan MYSQL. Pada penelitian ini data hasil tes seperti hasil psikotes dan
wawancara dimasukan ke dalam sistem pendukung keputusan secara manual.
Untuk pendaftaran karyawan tidak dilakukan secara online.
2. Sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa dengan metode SAW pada
SMAN 1 Garawangi (Darmawan, 2013). Pada penelitian ini sistem yang dibuat
untuk menentukan siswa yang memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa.
Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan
database MYSQL. Dalam penginputan data dari sistem ini semua dilakukan
secara manual. Nama siswa, nilai, dan biodata lainnya yang sesuai kriteria akan
dimasukan oleh admin pengguna. Setelah semua data masuk ke dalam sistem,
semua data akan diseleksi dengan sistem pendukung keputusan yang nantiya
akan melakukan seleksi dan menentukan siswa mana yang akan mendapatkan
beasiswa sesuai dengan prestasinya.
3. Sistem pendukung keputusan untuk menentukan pemilihan jurusan bagi calon
siswa baru di SMK menggunakan metode SAW (Lis, 2012). Sistem ini dibuat
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MYSQL.
Dalam penginputan data dari sistem ini semua dilakukan secara manual. Nama
siswa, nilai, dan biodata lainnya yang sesuai kriteria akan dimasukan oleh
admin pengguna. Setelah semua data masuk ke dalam sistem, semua data akan
7
diseleksi dengan sistem pendukung keputusan yang nantiya akan melakukan
seleksi dan menentukan jurusan mana yang cocok untuk calon pelajar SMK.
4. Sistem pendukung keputusan menggunakan metode simple additive weighting
(SAW) untuk recruitment tenaga kerja baru di koperasi pegawai telkom (Murti,
2013). Pada penelitian ini sistem dibuat dengan menggunakan aplikasi berbasis
web. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database yang
digunakan MYSQL. Pada penelitian ini data hasil tes dimasukan ke dalam
sistem pendukung keputusan secara manual setelah calon pelamar selesai
melakukan tes. Untuk pendaftaran karyawan tidak dilakukan secara online.
Ada perbedaan antara keempat penelitian tersebut dengan penelitian ini,
yaitu pada studi kasus dan mekanisme kerja sistemnya karena berbeda jenis usaha
dan budaya perusahaan tersebut. Untuk melakukan proses seleksi, pelamar dapat
mendaftar secara online pada web yang disediakan. Selanjutnya data masingmasing pelamar akan dicocokan antara biodata pelamar saat melakukan
pendaftaran online dengan data yang dibawa oleh pelamar pada seleksi
administrasi. Calon pelamar yang lulus seleksi administrasi akan melakukan
serangkaian tes, yaitu psikotes dan tes wawancara secara terkomputerisasi. Hasil
yang didapat dari seleksi administrasi, psikotes, dan tes wawancara semua akan
diseleksi dengan mengunakan sistem pendukung keputusan yang nantinya tiga
rangking teratas akan diwawancara kembali untuk menentukan dapat atau
tidaknya bekerja pada perusahaan.
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia kini makin berperan besar bagi kesuksesan suatu
organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu
organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing. Mereka membuat sasaran,
strategi, inovasi dan mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, sumber daya
manusia merupakan salah satu unsur yang paling vital bagi organisasi. Terdapat
dua alasan dalam hal ini. Pertama, sumber daya manusia merancang dan
memproduksi barang dan jasa, mengawasi kualitas, memasarkan produk,
8
mengalokasiakan sumber daya finansial, serta menentukan seluruh tujuan dan
strategi organisasi. Kedua, sumber daya manusia merupakan pengeluaran utama
dalam organisasi dalam menjalankan bisnis (Rachmawati, 2008).
2.2.1.1 Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan konsep luas tentang filosofi,
kebijakan, prosedur, dan praktik yang digunakan untuk mengelola individu atau
manusia melalui organisasi. Penggunaan konsep dan sistem sumber daya manusia
adalah kontrol secara sistematis dari proses jaringan fundamental organisasi yang
mempengaruhi dan melibatkan semua individu dalam organisasi, termasuk proses
perencanaan sumber daya manusia, design pekerjaan, susunan kepegawaian,
pelatihan dan pengembangan organisasi.
2.2.1.2 Rekrutmen
Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para
calon karyawan untuk dipekerjakan dalam dan oleh organisasi. Rekrutmen juga
merupakan serangkaian kegitan mencari dan memikat pelamar kerja dengan
motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk
menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
Adapun tujuan rekrutmen adalah untuk menutupi kekeurangan yang diidentifikasi
dalam perencanaan kepegawaian. Adapun tujuan rekrutmen adalah untuk
memenuhi penawaran sebanyak mungkin dari calon-calon karyawan sehingga
organisasi memiliki peluang yang lebih besar untuk menentukan pilihan terhadap
calon pelamar yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi. Terlebih
bila mengingat sumber daya manusia yang sangat terbatas, dimana hanya sedikit
jumlah karyawan yang tersedia sedangkan banyak organisasi yang membutuhkan
tenaga kerja. Organisasi harus selalu melakukan rekrutmen karena beberapa
sebab, seperti perluasan kegiatan organisasi, berdirinya organisasi baru,
terciptanya kegiatan dan perincian pekerjaan baru, adanya promosi, mutasi,
transfer karyawan ke bagian lain ataupun berhenti, karyawan yang meninggal,
karyawan yang mengundurkan diri atau pensiun dini, atau sebab lain. Dengan
demikian, dalam kegiatan rekutmen ini organisasi harus memiliki standar
9
kualifikasi yang sudah disepakati bersama, sebagai suatu nilai-nilai dan
kebijaksanaan organisasi untuk dipakai dalam program pengembangan organisasi
masa datang, khususnya program pemberdayaan sumber daya manusia.
Kegiatan rekrutmen diawali dari lamaran calon karyawan yang dicari dan
diakhiri dengan diterima atau ditolaknya calon karyawan tersebut. Kegiatan
rekrutmen ini juga tidak lepas dari aktivitas manajemen sumber daya manusia
yang lain, seperti pelatihan dan pengembangan, evolusi kinerja, promosi dan
mutasi, jenjang karier, kompensasi, serta hubungan industrial karyawan. Proses
rekrutmen bisa dilakukan oleh departemen personalia atau departemen sumber
daya manusia, tetapi bisa juga dilaksanakan oleh sebuah lembaga atau konsultan
independen di luar organisasi yang disewa oleh organisasi untuk melaksanakan
rekrutmen secara lebih professional.
2.2.1.3 Seleksi Tenaga Kerja
Proses seleksi tenaga kerja merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang
digunakan untuk memutuskan pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan
keputusan penerimaan. Penerimaan akhir dilakukan oleh departemen SDM
sebagai hasil evaluasi para pelamar mengenai kesesuaian potensi mereka melalui
penggunaan prosedur-prosedur yang valid. Seleksi adalah kegiatan dalam
manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekruitmen selesai dilaksanakan.
Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang telah memenuhi syarat
untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam
suatu perusahaan.
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para
pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai
karyawan baru. Proses ini berbeda antar satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Ada dua konsep penting yang harus diperhatikan untuk peralatan seleksi
dengan konsiteni pengukuran yang digunakan sepanjang waktu. Hasil tes
seseorang dikatakan valid, bila skornya tinggi dan kenyataan dilapangan memang
sesuai. Metode seleksi yang tidak dapat dipercaya tentu saja tidak akan valid
(Adnyana, 2012).
10
Seleksi merupakan proses untuk mencocokan orang-orang dengan
kualifikasi yang mereka miliki. Jenis-jenis seleksi :
1.
Seleksi Administrasi
Seleksi berupa surat-surat yang dimiliki pelamar untuk menentukan apakah
sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta organisasi perusahaan, antara
lain:
a. Surat Lamaran
b. Ijazah
c. Domisili/keberadaan status yang bersangkutan
d. Pas foto
e. Copy identitas (KTP, Paspor, SIM, dan lain-lain)
f. Umur
g. Jenis Kelamin
2.
Seleksi secara tertulis
a. Tes kecerdasan (Intelegensi test)
b. Tes kepribadian (Personal test)
c. Tes bakat (Aptitude test)
d. Tes minat (Interest test)
e. Tes prestasi (Achievment test)
3.
Seleksi secara tdak tertulis
a. Wawancara
b. Kesehatan
2.2.1.4 Pengambilan keputusan
Jika pelamar sudah melalui serangkaian tes, pelamar siap bergabung
dengan organisasi. Organisasi akan mengambil keputusan dengan menawarkan
tawaran kerja dengan beberapa cara seperti pemberitahuan lewat pos, telepon,
media massa, atau pengumuman di tempat seleksi. Calon yang tidak diterima
sebaiknya diberitahu disertai alasan penolakan. Alasan penolakan dapat dibuat
standar untuk menghindar kesalahan atau perbedaan interperensi. Pengambilan
keputusan dalam memberikan penawaran kerja ini sangat penting dan strategis
11
sebab akan menentukan keberadaan pelamar dalam pekerjaan dan posisi jabatan
yang akan ditanggung nanti.
Seleksi karyawan ini sangat penting karena tercapainya suatu organisasi
bergantung pada bawahan. Karyawan yang profesional akan melakukan pekerjaan
dengan bak untuk organisasi. Kesalahan dalam perekrutan akan menyebabkan
kerugian bagi organisasi tersebut di kemudia hari. Adapun langkah-langkah untuk
mencegah kelalaian dalam merekrut meliputi (Rachmawati, 2008):
1.
meneliti
semua informasi
yang diajukan
pelamar tentang
aplikasi
pekerjaannya
2.
memperoleh otorisasi yang ditulis pelamar sebagai acuan mengetahui calon
karyawan dan memeriksa terlebih dahulu acuan dari organisasi sebelumnya
dengan teliti
3.
menyimpan informasi atau arsip yang diperoleh tentang masing-masing
pelamar selama proses seleksi
4.
menolak pelamar yang membuat pernyataan dalam surat lamaran yang fiktif
atau mempunyai catatan fiksi
5.
mengambil tindakan disipliner jika timbul permasalahan.
2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Suport System atau DSS)
DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi,
pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana seharusnya
keputusan dibuat. DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu
masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut
aplikasi DSS. Aplikasi DSS digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi
DSS menggunakan CBIS (computer based information system) yang fleksibel,
interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas
masalah manajemen yang spesifik yang tidak terstruktur. Aplikasi DSS
menggunakan data, memeberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat
menggabungkan peemikiran pengambil keputusan. DSS lebih ditujukan untuk
12
mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analisis dalam
kondisi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak
dimaksudkan
untuk
mengotomatisasikan
pengambilan
keputusan,
tetapi
memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan
untuk mengambil beberapa analisis menggunakan model-model yang tersedia.
Tujuan dari DSS adalah (Turban, 2005):
1.
Membantu manajer dalam pengambilan keputusan dalam masalah semi
terstruktur.
2.
Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya difungsikan
untuk menggantikan peran manajer.
3.
Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada
perbaikan efisiensinya.
4.
Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan
untuk melakukan komputasi seara tepat dengan biaya yang rendah.
5.
Peningkatan produktifitas membangun satu kelompok pengambil keputusan,
terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung komputerisasi bisa
mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk
berada di berbagai lokasi berbeda-beda (menghemat biaya perjalan). Selain
itu produktifitas staf mendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum)
bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menentukan cara
terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.
6.
Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, makin banya juga
alternatif yang bisa dievakuasi. Analisis resiko bisa dilakukan dengan cepat
dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang
jauh) bisa dikumpukan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.
Keahlian bahkan bisa diambil langsung dari sebuah sistem komputer melalui
sistem kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pegambil keputusan bisa
melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak skenario yang
memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis.
Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
13
7.
Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.
Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi
sulit. Persaingan didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas,
kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus
mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang
proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi
pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan
dengan cara memperbolehkan seseorang utnuk membuat keputusan yang baik
secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pegetahuan yang kurang.
8.
Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Otak
manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan
menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit untuk mengingat dan
menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit untuk menggunakan
mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari
kesalahan.
Ditinjau dari tingkat teknologinya, DSS dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
SPK spesifik
SPK spesifik bertujuan untk memecahkan suatu masalah dengan karakteristik
tertentu. Misalnya SPK penentuan harga satuan barang.
2.
Pembangkit SPK
Suatu
software
yang
khusus
digunakan
untuk
membangun
dan
mengembangkan SPK. Pembangkit SPK akan memudahkan perancang dalam
membangun SPK spesifik
3.
Perlengkapan SPK
Berupa software
dan
hardware
yang digunakan untuk medukung
pembangunan SPK spesifik maupun pembangkit SPK
2.2.2.1 Arsitektur sistem pendukung keputusan
Aplikasi sistem pendukung keputusan bisa terdiri dari beberapa subsistem,
yaitu:
14
1.
Subsistem manajemen data
Subsistem manajemen data memasukan satu database yang berisi data yang
relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem
manajemen database (DBMS atau Data Base Management Sistem).
Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan warehouse
perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan dengan
pengambilan keputusan.
2.
Subsistem manajemen model
Merupakan paket perangkat lunak yang memasukan model keuangan,
statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif yang memberikan
kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasabahasa pemodelan untuk membangun model-model kustom juga dimasukan.
Perangkat lunak itu sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS).
Komponen tersebut bisa dikoneksikan ke penyimpanan korporat atau
eksternal yang ada pada model.
3.
Subsitem antarmuka pengguna
Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung
keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian yang
dipertimbangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa
kontribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang
intensif antara komputer dan pembuat keputusan.
4.
Subsistem manajemen berbasis pengetahuan
Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung
sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional. selain
memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil
keputusan, subsistem tersebut bisa diinterkoneksikan dengan repositori
pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang
kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.
Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga
komponen utama dari DBMS, MBMS, dan antarmuka pengguna. Subsistem
manajemen berbasis pengetahuan adalah opsional, tetapi bisa memberikan banyak
15
manfaat karena memberikan intelegensi bagi ketiga komponen utama tersebut.
Seperti pada semua sistem informasi manajemen, pengguna bisa dianggap sebagai
komponen sistem pendukung keputusan yang bisa dikoneksikan ke intranet
perusahaan, ekstranet, atau internet. Arsitektur dari sistem pendukung keputusan
ditunjukan oleh gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Arsitektur DSS
2.2.2.2 Manajemen model sistem pendukung keputusan
Model merupakan abstraksi dunias nyata menjadi bentuk simbolik dengan
tujuan menyederhanakan, minimal biaya, dan meminimalkan resiko agar lebih
efektif. Sebuah model akan sangat tergantung pada (Kusrini, 2007):

Variabel waktu (tetap/tidak)

Hasil (acak/terdistribusi/pola)

Nilai awal (ada/tidak ada)
Beberapa bentuk model diantaranya:
1.
Model ikonik
Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal, baik dalam bentuk
ideal ataupun dalam skala yng berbeda. Model ikonik memiliki karakteristik
yang sama dengan hal yang diwakili, terutama untuk menerangkan kejadian
pada waktu yang spesifik. Model ikonik bisa berdimensi dua (foto, peta, cetak
16
biru) atau tiga (prototipe mesin, alat), apabila berdimensi lebih dari tiga, maka
model tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan
kategori model simbolik.
2.
Model analog (model diagramatik)
Model analog bisa mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan yang berubah
menurut waktu. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena
kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang
dikaji. Model analog banyak berkesesuaian dengan penjabaran hubungan
kuantitif antara sifat dan kelas-kelas yang berbeda. Melalui tranformasi sifat
menjadi analognya, kemampuan membuat perubahan bisa ditingkatkan.
Contoh model analog adalah kurva permintaan, kurva distribusi frekuensi
pada statistik, dan diagram alir.
3.
Model simbolik (model matematik)
Pada hakikatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik
sebagai perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik
bisa berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik yang
umum dipakai adalah suatu persamaan (equation)
Bentuk persamaan adalah tepat, singkat, dan mudah dimengerti. Simbol
persamaan tidak saja mudah dimanipulasi daripada kata-kata, tetapi juga lebih
cepat ditangkap maksudnya. Pada umumnya, model matematis bisa
diklasifikasi menjadi dua bagian. Suatu model bisa statis dan dinamis. Model
statis memberikan informasi tentang perubah-perubah model hanya pada titik
tunggal dari waktu. Model dinamis lebih sulit dan mahal pembuatannya,
tetapi memberikan kekuatan yang lebih tinggi dalam analisis dunia nyata.
Pemilihan model tergantung pada tujuan dari pengkajian sistem dan terlihat jelas
dalam formulasi permasalahan dalam tahap evaluasi kelayakan. Sifat model juga
tergantung pada teknik pemodelan yang dipakai. Model yang mendasarkan pada
teknik peluang dan memperhitungkan ketidakmenentuan (uncertainty) disebut
model probabilistik atau model stokastik. Model merupakan suatu bentuk
keputusan yang diabstraksikan menjadi bentuk simbolik. Subsitmem manajemen
model dalam DSS terdiri dari sub-sub komponen berikut:
17
1.
Basis model
Berisi model statistik, keuangan, pengetahuan manajemen atau model
quantitatif lain yang menyediakan kemampuan analisis, seperti mencari,
menjalankan, menggabungkan, serta memeriksa model.
Dilihat dari tingkat manajemen penggunaannya, model dalam basis model
dibedakan menjadi empat, yaitu:
a. Model strategis
Mendukung tanggung jawab perencanaan strategis dari top manajemen
Contoh: pengembangan perusahaan, pemilihan lokasi pabrik, perencanaan
merjer
b. Model taktikal
Digunakan oleh manajemen tingkat
menengah
untuk membantu
pengalokasian dan pengontrolan sumber daya organisasi.
Contoh: perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pembelajaran rutin, dll.
c. Model operasional
Mendukung manajemen level bawah dalam pelaksanaan aktifitas seharihari dalam cakupan waktu yang singkat
d. Model building block
Model ini merupakan model yang akan dgunakan untuk membangun
model yang lain.
Contohnya adalah analisis regresi, perhitungan NPV, dll.
2.
Sistem manajemen basis model
Software pembuat model, pembaruan model, pengubahan model, dan
manipulasi data.
3.
Model direktori
Katalog semua model dalam basis model yang terdiri dari definisi model dan
fungsi utama untuk menjawab pertanyaan tentang keberadaan dan kemapuan
model.
18
4.
Model eksekusi, intelegensi, dan perintah
Eksekusi berfungsi mengontrol jalannya aktivitas nyata. Intelegensi
menggabungkan operasi beberapa model, sedangkan perintah berfungsi
menerima dan menerjemahkan instruksi model dari model lain.
2.2.2.3 Langkah-langkah pemodelan dalam DSS
Saat melakukan pemodelan dan pembangunan dalam DSS dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Studi kelayakan (intelegence)
Pada langkah ini, sasaran dilakukan dan ditentukan pencarian prosedur,
pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah,
klasifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah.
Kepemilikan masalah berkaitan dengan bagian apa yang akan dibangun oleh
DSS dan apa tugas dari bagian tersebut sehingga model tersebut relevan
dengan kebutusan si pemilik masalah.
2.
Perancangan (design)
Pada tahapan ini akan diformulasikan model yang akan digunakan dan
kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif model yang bisa
menyelesaikan
permasalahan
tersebut.
Langkah
selanjutnya
adalah
memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian, ditentukan variabelvariabel model.
3.
Pemilihan (choice)
Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif model beserta
variabel-variabelnya, pada tahapan ini dilakukan pemilihan modelnya,
termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya, dilakukan analisis
sensitivitas, yakni dengan mengganti beberapa variabel.
4.
Membuat DSS
Setelah menentukan modelnya, berikut adalah mengimplementasikannya
dalam aplikasi DSS.
19
2.2.3 Simple Additive Weighting (SAW)
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (x) ke suatu
skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan
dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM
itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif
optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Metode SAW ini
mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor
total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian
antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut.
Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses
normalisasi matriks sebelumnya. Langkah Penyelesaian SAW sebagai berikut
(Aeroyid, 2007) :
1.
Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan, yaitu Ci.
2.
Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3.
Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan
normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis
atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks
ternormalisasi R.
4.
Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh
nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah :
(2.1)
20
Dimana :

rij = rating kinerja ternormalisasi

Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom

Minij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom

Xij = baris dan kolom dari matriks
Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i
=1,2,…m dan j = 1,2,…,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
(2.2)
Dimana :

Vi = Nilai akhir dari alternatif

wj = Bobot yang telah ditentukan

rij = Normalisasi matriks
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih
2.2.4 Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan
Ada dua pendekatan dalam membangun sistem pendukung keputusan,
yaitu (Kusrini, 2007):
1.
Membangun sistem pendukung keputusan yang dibuat dengan bahasa
pemrograman sesuai dengan keperluan organisasi. Strategi pengembangannya
adalah dengan menggunakan bahasa pemrograman generik atau umum,
seperti visual basic, delphi, pascal, dll.
2.
Menggunakan generator sistem pendukung keputusan. Generator sistem
pengdukung keputusan adalah sebuah aplikasi yang mengeliminasi penulisan
kode program saat merancang dan membangun sistem pendukung keputusan.
Salah sau contoh generator pendukung keputusan adalah lembar kerja
(spreadsheet) elektronik, seperti Excel dan Lotus 1-2-3.
21
Untuk
mengembangkan
suatu
sistem
informasi,
diperlukan
metodologi
pengembangan sistem, yaitu menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan
sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Pengembangan sistem informasi informasi memiliki daur hidup yang disebut daur
pengembangan sistem informasi atau dinamakan SDLC (System Development Life
Cycle). Metode tersebut mencakup sejumlah fase atau tahapan, yaitu analisis
sistem, desain sistem, dan implementasi.
2.2.4.1 Analisis sistem
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem
baru. Permintaan bisa datang dari seorang manajer di luar departemen sistem
informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya masalah atau menemukan
adanya peluang baru. Namun, adakalanya inisiatif pengembangan sistem baru
berasal dari bagian yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem
informasi, yang bermaksud mengembangkan sistem yang sudah ada atau
mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani. Tujuan utama dari analisis
sistem adalah menentukan hal-hal secara detail yang akan dikerjakan oleh sistem
yang diususlkan.
Dalam menganalisis sistem pendukung keputusan akan dilakukan langkahlangkah pembuatan model yaitu:
1.
Proses studi kelayakan yang terdiri dari penentuan sasaran, pencarian
prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, indetifikasi kepemilikan
masalah, klasifikasi masalah, hingga akhirnya terbentuk sebuah pernyataan
masalah.
2.
Proses perancangan model. Dalam tahapan ini akan diformulasikan model
yang akan digunakan serta kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari
alternatif model yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah
selanjutnya adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Berikutnya,
tentukan variabel-variabel model. Setelah beberapa alternatif model
diberikan, pada tahap ini akan ditentukan satu model yang akan digunakan
dalam sistem pendukung keputusan yang akan dibangun.
22
Dalam tahapan analisis ini, pembangun sistem sebaiknya membuat simulasi untuk
memecahkan masalah menggunakan model yang dipilih dengan sampel data. Jika
secara manual
model tersebut bisa memecahkan masalah, maka barulah
dilakukan tahap perancangan sistem.
2.2.4.2 Perancangan sistem
Untuk melakukan perancangan sistem, dibutuhkan alat bantu perancangan.
Dalah tahapan ini, pengembang sistem bisa menetukan arsitektur sistemnya,
merancang gambaran konseptual sistem, merancang database, perancangan
interface, hingga membuat flowchart program. Salah satu alat bantu yang bisa
digunakan dalam pembuatan sistem bantu keputusan adalah Data Flow Diagram
(DFD). DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan asal data dan tujuan data yang keluar dari sistem, tempat
penyimpanan data, proses apa yang menghasilkan data tersebut, serta interaksi
antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD bermaksud mewakili:
1.
Kesatuan luar (exernal entity)
Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang bisa
berupa orang. Organisasi, atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya,
yang akan memeberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu
kesatuan luar bisa disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak
dengan sisi kiri dan atas berbentuk garis tebal. Kesatuan luar bisa diberi
identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas.
atau
a
Gambar 2.2 Simbol kesatuan luar
2.
Arus data (data flow)
Arus data mengalir di antara proses, simpanan data, dan kesatuan luar. Arus
data menunjukan arus data yang bisa berupa masukan untuk sistem atau hasil
dari proses sistem. Arus data diberi simbol suatu panah
23
Gambar 2.3 Simbol arus data
3.
Proses (process)
Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau
komputer dengan hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
kemudian dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses bisa
ditunjukan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi
panjang dengan sudut-sudut yang tumpul.
No proses
Atau
Nama
proses
Gambar 2.4 Simbol proses
4.
Simpanan data (data store)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang berupa file atau database
komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data, tabel acuan, dan
agenda atau buku, simpanan data disimbolkan dengan sepasang garis
horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
Media
Nama data store
Gambar 2.5 Simbol simpanan data
Perancangan database bisa dilakukan dengan beberapa pendekatan
tergantung pada strukutur database yang diinginkan. Jika menginginkan database
yang normal, maka bisa digunakan kaidah normalisasi. Perancangan database
yang berupa data warehouse sangatlah berbeda dengan teknik perancangan
normalisasi. Struktur yang paling sering digunakan dalam data warehouse adalah
starskema dan snowflake.
2.2.4.3 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah merupakan salah satu model yang digunakan untuk
mendesain database dengan tujuan menggambarkan data yang berelasi pada
24
sebuah database. Umumnya setelah perancangan ERD selesai berikutnya adalah
mendesain database secara fisik yaitu pembuatan tabel, index dengan tetap
mempertimbangkan performance. Kemudian setelah database selesai dilanjutkan
dengan merancang aplikasi yang melibatkan database.
Gambar 2.6 Komponen penyusun ERD
Entitas adalah objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dengan objek lain,
sebagai contoh, mahasiswa, dosen, departemen. Entitias terdiri atas beberapa
atribut sebagai contoh, atribut dari entitas mahasiswa adalah nim, nama, alamat,
email, dll. Atribut nim merupakan unik untuk mengidentifikasikan atau
membedakan mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Pada setiap entitas harus
memiliki satu atribut unik atau yang disebut dengan primary key. Relasi adalah
hubungan antara beberapa entitas. sebagai contoh relasi antar mahaiswa dengan
mata kuliah dimana setiap mahasiswa bisa mengambil beberapa mata kuliah dan
setiap mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari satu mahasiswa. relasi tersebut
memiliki hubungan banyak ke banyak (Hidayat, 2011).
25
Gambar 2.7 Contoh ERD
Kardinalitas menyatakan jumlah himpunan relasi antar entitias. pemetaan
kardiniliat terdiri dari:

One to one, sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B paling
banyak 1 contoh pada gambar 2.7 relasi pegawai dan departemen dimana
setiap pegawai hanya bekerja pada 1 departemen

One to many, sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B lebih dari
satu contoh pada gambar 2.7 adalah 1 depertemen memiliki banyak pegawai

Many to many, sebuah entitas pada A berhubungan dengan entitas B lebih
dari satu dan B berhubungan dengan A lebih dari satu juga.
Contoh pada gambar 2.7 adalah relasi mahasiswa dengan mata kuliah. Berikut
adalah metode atau tahap untuk membuat ERD :

Menentukan Entitas

Menentukan Relasi

Menggambar ERD sementara

Mengisi Kardinalitas

Menentukan Kunci Utama

Menggambar ERD berdasar Key

Menentukan Atribut
26

Memetakan Atribut

Menggambar ERD dengan Atribut
2.2.4.4 Implementasi
Tahap implementasi sistem (system implementation) merupakan tahapan
untuk meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Pada tahapan ini terdapat
banyak aktifitas yang dilakukan, yaitu:
1.
Pemrograman dan pengetesan program
Pemrograman merupakan kegiatan menulis kode program yang akan
dieksekusi oleh komputer. Kode program harus berdasarkan dokumentasi
yang disediakan oleh analis sistem hasil dari desain sistem. Sebelum
diterapkan, program harus bebas dari kesalahan-kesalahan terlebih dahulu.
Oleh sebab itu, program harus dites untuk menemukan kesalahan-kesalahan
yang mungkin terjadi.
2.
Instalasi perangkat keras dan lunak.
Proses pemasangan perangkat keras dan instalasi perangkat lunak yang sudah
ada
3.
Pelatihan kepada pemakai
Manusia merupakan faktor yang diperlukan dalam sistem informasi, jika
ingin sukses dalam sistem informasi, maka personil-personil yang terlibat
harus diberi pengertian dan pengetahuan tentang sistem informasi dan posisi
serta tugas mereka. Beberapa pendekatan bisa dilakukan dalam pelatihan dan
pendidikan, yaitu ceramah atau seminar, pelatihan prosedural, pelatihan
tutorial, simulasi, dan latihan langsung.
4.
Pembuatan dokumentasi
Dokumentasi adalah melakukan pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan
pembuatan sebuah program yang dilakukan dari awal sampai selesai. Ada tiga
jenis pemakai dokumentasi dengan kebutuhan yang berbeda-beda, yaitu
dokumentasi
untuk
pemrogram,
dokumentasi
dokumentasi untuk pemakai biasa (user)
untuk
operator,
dan
27
2.2.5 Manajemen Data
Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut:
1.
Database sistem pendukung keputusan
2.
Sistem manajemen database atau database management sistem (DBMS)
3.
Directory data
4.
Fasilitas query
2.2.5.1 Database
Database adalah kumpulan data yang saling terkait yang diorganisasi
untuk memenuhi kebutuhan dan struktur sebuah organisasi serta bisa digunakan
oleh lebih dari satu orang dan lebih dari satu aplikasi. Ada tiga sumber data dalam
sistem pendukung keputusan, yaitu:
1.
Data internal
Data internal yang dimaksud adalah data yang sudah ada dalam suatu
organisasi. Data tersebut bisa dikendalikan oleh organisasi tersebut. Data
internal bisa berupa data mengenai orang, produk, layanan, dan proses-proses.
Contoh data internal adalah:
2.

Data tentang pegawai

Data tentang peralatan dan mesin

Data penjualan

Data penjadwalan produksi
Data eksternal
Data eksternal adalah data yang tidak bisa dikendalikan oleh organisasiorganisasi. Data tersebut berasal dari luar sistem. Contoh dari data eksternal
adalah:

Peraturan perundangan

Harga pasar

Keadaan pesaing

Kurs dolar
28
3.
Data privat atau personal
Data privat adalah data mengenai kepakaran atau naluri dari user terhadap
masalah yang akan diselesaikan. Dengan kata lain, data privat merupakan
pendapat dari user mengenai variabel yang diperlukan selama menyelesaikan
masalah atau nilai dari suatu variabel. Data tersebut bersifat subjektif.
2.2.5.2 Ekstraksi
Dalam membuat sebuah database sering diperlukan adanya koneksi ke
data warehouse. Proses pemindahan data-data dari database operasional ke dalam
warehouse atau database yang khusus digunakan untuk analisis disebut proses
ekstraksi. Ekstraksi juga menangani pengambilan data dari sumber-sumber data
eksternal dan data privat.
Gambar 2.8 Elemen-elemen subsistem manajemen data
2.2.5.3 Organisasi data
Online transaction processing (OLTP) merupakan sistem operasional
yang dibangun untuk menjalankan bisnis sehari-hari. Sistem tersebut mendukung
proses bisnis dalam organisasi dan dibangun untuk memasukan data dalam
29
database. Sistem pendukung keputusan dibangun untuk memperoleh informasi
strategis dari database yang ada. Kesulitan analisis dengan database OLTP
adalah:

Kompleks dan terlalu terstruktur.

Sistem lebih didesain ke arah performance tinggi untuk transaksi daripada
untuk analisis.

Data yang ada tidak selalu berguna untuk analisis.

Data elemen yang bisa didefinisiskan secara berbeda (contoh: tanggal ada
bertipe date, dan ada yang bertipe varchar).

Data disebar dalam banyak sistem sehingga sulit untuk melakukan analisis
secara langsung.

Analisis pada OLTP bisa menurunkan performance transaksi.
Dalam membangun database untuk keperluan transaksi, patokan yang digunakan
adalah normalisasi, di mana kita akan menghindari adanya redundansi dalam
sistem database yang dibangun. Hal itu bertujuan agar proses penginputan,
pengubahan, atau penghapusan bisa dilakukan dengan cepat. Hal itu sesuai
dengan karakteristik dari transaksi yang sering melakukan operasi insert, update,
ataupun delete. Selain itu, hal tersebut dimaksudkan agar data yang ada selalu
konsisten.
Lain halnya bila kita membangun untuk keperluan analisis. Proses yang
sering terjadi adalah proses pengambilan data atau select. Proses tersebut akan
mudah dilakukan oleh sistem jika dilakukan dalam satu tabel saja tanpa proses
pengambilan dengan fungsi agregasi. Oleh karena itu, rancangan database yang
sangat normal justru akan mempersulit proses pengambilan data. Dalam
perancangan database yang digunakan untuk analisis justru dianut kaidah
perancangan database dengan struktur yang tidak normal, di mana redundansi
bisa terjadi dimana-mana. Seringkali tersimpan data-data summary dalam
database, tidak hanya data atomik transaksi.
30
2.2.5.4 Sistem manajemen database
Database dibuat, diakses, dan diperbaharui melalui sistem manajemen
database atau
database manajemen system (DBMS). DBMS yang dimaksud
adalah software pengelola database seperti Microsoft SQL Server. Microsoft
Access, Oracle, My SQL, dll. Dalam memilih DBMS, tentunya harus diperhatikan
beberapa hal terkait dengan aplikasi yang akan dibangun, seperti:

Arsitektur sistemnya, apakah sistem akan berbasis stand alone atau client
server, berbasis desktop, atau berbasis web. Hal itu perlu diperhatikan
karena setiap DBMS memiliki keunggulan pada masing-masing
arsitekturnya

Platform sistem operasi yang digunakan

Besarnya data

Pentingnya dukungan keamanan
2.2.5.5 Fasilitas query
Merupakan fasilitas untuk menyediakan akses data ke database serta
manipulasi data dalam database. Fasilitas tersebut menjawab bagaimana
kebutuhan informasi dari user bisa dipenuhi oleh database.
2.2.5.6 Directory data
Merupakan sebuah katalog dari semua data dalam database. Isinya definisi
data, dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan mengenai ketersediaan
item-item data, sumber, dan makna eksak dari data.
2.2.5.6.1 Mysql
Mysql adalah sebuah server database open source yang terkenal yang
digunakan berbagai aplikasi terutama untuk server atau membuat web. Mysql
berfungsi sebagai SQL (Structured Query Language) yang dimiliki sendiri dan
sudah diperluas oleh Mysql umumnya digunakan bersamaan dengan PHP untuk
membuat aplikasi server yang dinamis dan powerfull. Tidak sama dengan proyekproyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas
umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing.
31
Sebagai peladen basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional
maupun operasi basisdata non transaksional. Pada modus operasi non
transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja
dibandingkan perangkat lunak peladen basis data kompetitor lainnya. Namun
demikian pada modus non transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas
terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non transaksional hanya cocok
untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi
blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan
sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus
basis data transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL
pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non
transaksional. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1.
Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi
seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan
masih banyak lagi.
2.
Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat
lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara
gratis.
3.
Multi user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu
yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4.
Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak
SQL per satuan waktu.
5.
Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti
signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lainlain.
6.
Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7.
Keamanan.
MySQL
memiliki
beberapa
lapisan
keamanan
seperti
level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan
yang mendetail serta sandi terenkripsi.
32
8.
Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam
skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu
tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung
mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9.
Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan
protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa
Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai
aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API
(Application Programming Interface).
12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)
yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan
yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam
menangani alter table, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL
ataupun Oracle.
2.2.6 Pemrograman Berbasis Web
Pemrograman web diambil dari dua suku kata yaitu pemrograman dan
web. Pemrograman diartikan proses, cara, perbuatan program. Definisi Web
adalah jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan situs internet yang
menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui protokol
transfer hypertext. Orang banyak mengenal web dengan istilah WWW (World
Wide Web), world wide web adalah layanan internet yang paling populer saat ini
internet mulai dikenal dan digunakan secara luas setelah adanya layanan WWW.
WWW adalah halaman-halaman website yang dapat saling terkoneksi satu dengan
lainnya (hyperlink) yang membentuk samudra belantara informasi. WWW
berjalan dengan protokol HyperText Transfer Protokol (HTTP). Halaman Web
merupakan file teks murni (plain text) yang berisi sintaks-sintaks HTML yang
33
dapat dibuka, dilihat dan diterjemahkan dengan Internet Browser . Sintaks HTML
mampu memuat konten teks, gambar, audio, video dan animasi. Kini internet
identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai standar interface pada
layanan-layanan yang ada di internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi,
ini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, sampai
dengan melakukan transaksi bisnis (commerce). Banyak keuntungan yang
diberikan oleh Aplikasi berbasis web dari pada aplikasi berbasis desktop, sehingga
aplikasi berbasis web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi
teknologi informasinya, karena beberapa alasan :
1.
Akses informasi mudah,
2.
Setup server lebih mudah
3.
Informasi mudah didistribusikan
4.
Bebas platform, informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem
operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat
disajikan
Bahasa pemrograman merupakan suatu teknik instruksi standar untuk
memerintah komputer. Berikut adalah penjelasan tentang bahasa pemrograman
yang biasa digunakan untuk membuat suatu website (Sidik, 2005):
1.
HTML :
HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah browser Internet. HTML saat ini merupakan
standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh
World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kode-kode tag yang
menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang
diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan
menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox, Microsoft Internet
Explorer dll.
2.
PHP :
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman script yang
paling banyak dipakai saat ini. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus
34
Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form
Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk
mengolah data form dari web. PHP banyak dipakai untuk membuat situs web
yang dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk
pemakaian lain. PHP biasanya berjalan pada sistem operasi linux (PHP juga
bisa dijalankan dengan hosting windows).
3.
ASP :
ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu
bahasa pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis.
ASP merupakan salah satu produk teknologi yang disediakan oleh Microsoft.
ASP bekerja pada web server dan merupakan server side scripting.
4.
XML :
Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serba guna yang
direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML
menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya
tidak terbatas pada tampilan halaman web saja. XML merupakan suatu
metode dalam membuat penanda atau markup pada sebuah dokumen.
5.
WML :
WML adalah kepanjangan dari Wireless Markup Language, yaitu bahasa
pemrograman yang digunakan dalam aplikasi berbasis XML (Extensible
Markup Langauge). WML adalah bahasa pemrograman yang digunakan
dalam aplikasi wireless. WML merupakan analogi dari HTML yang berjalan
pada protocol nirkabel.
6.
PERL :
Perl adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix
(SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi
seperti DOS, Windows, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. PERL
merupakan bahasa pemograman yang mirip bahasa pemograman C.
35
7.
CFM :
CFM dibuat menggunakan tag ColdFusion dengan software Adobe
ColdFusion / BlueDragon / Coldfusion Studio. Syntax coldfusion berbasis
html.
8.
Javascript :
Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client.
Javascript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh
Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan Javascript kita
membutuhkan Javascript enabled browser yaitu browser yang mampu
menjalankan JavaScript.
9.
CSS :
Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan
untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup.
Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman
web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian,
bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML
termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web
Consortium (W3C).
2.2.6.1 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP adalah bahasa skript yang sangat cocok untuk pengembangan Web
dan dapat dimasukan ke HTML. PHP awalnya dikembangkan oleh seorang
programer bernama Rasmus Lerdorf pada tahun 1995, namun semenjak itu selalu
dikembangkan oleh kelompok independen yang disebut Group PHP karena tidak
ada spesifikasi formal. Saat ini pengembangannya dipimpin oleh Andi Gutsman
dan Zeev Suraski. Yang menyebabkan PHP dipakai oleh orang banyak adalah
karena PHP adalah perangkat lunak bebas (open source) yang dirilis dibawah
lisensi PHP. Artinya, untuk menggunakan bahasa pemrograman ini gratis dan
bebas. Untuk web, PHP adalah bahasa skripting yang bisa dipakai untuk tujuan
apapun. Diantaranya cocok untuk pengembangan aplikasi web berbasis server
(server-side) dimana nantinya PHP dijalankan di server web.
36
Setiap kode PHP akan dieksekusi oleh runtime PHP, hasilnya adalah kode
PHP yang dinamis tergantung kepada script PHP yang dituliskan. PHP dapat
digunakan di banyak server web, sistem operasi dan platform. Selain itu PHP juga
digunakan pada sistem manajemen database (RDBMS). Semuanya ini bisa
diperoleh gratis, dan Grup PHP menyediakan kode sumber lengkap bagi
pengguna untuk membangun, menyesuaikan dan mengutak atik sesuai fungsi
yang mereka inginkan (Winarno, 2010).
2.2.6.2 Server PHP
PHP diproses menggunakan mesin di server yang disebut parser PHP,
kelebihan PHP yang utama adalah tersedianya parser PHP di banyak platform.
Jadi konsekuensinya, PHP bisa menjalankan script PHP di banyak server seperti,
Apache dan IIS, dan juga di banyak sistem operasi seperti Linux, Windows, dan
MacOS. Konfigurasi yang paling banyak dipakai di dunia untuk menghosting filefile PHP adalah LAMP yang merupakan singkatan dari Linux, Apache, MySQL
dan PHP.
Kombinasi perangkat lunak yang disertakan dalam paket LAMP mungkin
berbeda-beda, terutama penggunaannya, seperti PHP dapat diganti atau dilengkapi
dengan Perl atau Phyton. Tapi akhirnya AMP. Jika dijalankan di windows akan
menjadi WAMP, jika di Mac OS akan menjadi MAMP, jika di solaris menjadi
SAMP, atau jika di OpenBSD menjadi OAMP.
Kombinasi-kombinasi software ini telah menjadi populer karena semua
software bebas biaya (open source) dan lebih mudah diadaptasi. Tak heran jika
aplikasi AMP ini dibundel dengan mayoritas distro Linux saat ini. Ketika
digunakan bersama-sama, software ini bisa menjadi semacam platform untuk
mendukung solusi teknologi berbasis server. Aplikasi LAMP banyak digunakan
di dunia perhostingan karena beberapa keunggulan, seperti:

Mempermudah coding: para pemula tidak perlu mengonfigurasi satu
persatu untuk bisa coding dengan PHP dan MySQL.
37

Mudah untuk menyebarkan: karena PHP adalah modul Apache standar,
mudah untuk menggunakan aplikasi web dengan langsung mengupload
file PHP ke server Apache yang terkoneksi ke database MySQL.

Pengembangan lokal: LAMP dapat diatur sehingga aplikasi dapat
dibangun secara lokal, kemudian disebarkan ke Web dengan cepat.

Murah dan ada dimana-mana: banyak web host murah menyediakan
layanan PHP dan MySQL. Atau dengan kata lain, ini merupakan solusi
paling banyak diterapkan.
2.2.6.3 Editor PHP
Untuk melakukan kegiatan coding, umumnya digunakan software editor
teks seperti saat membuat kode HTML. Berikut adalah daftar beberapa editor PHP
yang bisa didapatkan dengan gratis.
1.
ActiveState Komodo Edit: pengecekan syntax PHP, mendukung FTP,
function list dan code hint
2.
Bluefish: Mendukung semua protokol yang didukung oleh GnomeVFS
3.
Eclipse: Mendukung PHPEclipse dan tool pengembangan PHP. Dengan
plugin tambahan yang mendukung SVN, CVS, database modeling, SSH/FTP,
navigasi database, trac integration, dan lain sebagainya
4.
Emacs: Editor teks advance, punya addons nXhtml yang khusus mendukung
PHP.
5.
Geany: Fasilitas syntax highlighting untuk HTML dan PHP. Menyediakan list
fungsi-fungsi PHP.
6.
jEdit: Editor open source yang mendukung SFTP dan FTP.
7.
Netbeand IDE: Punya environtment khusus untuk coding PHP yang
terintegrasi dengan web standar. Mendukung SFTP dan FTP.
8.
Vim: Memiliki sintaks highlight PHP.
9.
SciTE: cepat, punya highlighting, ada integrasi kompiler.
Daftar editor PHP di atas adalah yang cross platform, adapun yang khusus untuk
sistem operasi windows, antara lain:
38
1.
Alleycode HTML Editor : Freeware dengan fasilitas syntax highlighting
untuk PP dan HTML.
2.
ConTEXT: Freeware dengan syntax highlighting.
3.
CodeLobster: Freeware.
4.
Crimson Editor: Editor ringan, mendukung FTP.
5.
Dev-PHP IDE.
6.
HTML-kit: Memiliki fasilitas syntax highlighting, mendukung FTP.
7.
Intype: Editor lightweight. Versi Alpha.
8.
Notepad++: Mendukung FTP dan syntax highlighting.
9.
Programers Notepad: Fasilitas syntax highlighting.
10. PSPad: Medukung FTP, dan syntax highlighting.
2.2.7 Metode Pengujian Sistem
Dalam testing dan implementasi sistem dikenal 2 metode pengujian yang
populer, yakni pengujian black box dan pengujian white box (Rouf, 2012).
2.2.7.1 Black box
Black box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi
fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi
input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.
Ciri-Ciri Black Box Testing:
1.
Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software,
berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
2.
Black box testing bukan teknik alternatif daripada white box testing. Lebih
daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error
dengan kelas yang berbeda dari metode white box testing.
3.
Black box testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur
internal dari sistem atau komponen yang dites. juga disebut sebagai
behavioral testing, specification based testing, input/output testing atau
functional testing
Pada black box testing terdapat jenis teknik disain tes yang dapat dipilih
berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, yang diantaranya :
39
1.
Equivalence Class Partitioning
2.
Boundary Value Analysis
3.
State Transitions Testing
4.
Cause-Effect Graphing
Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing :

Fungsi yang hilang atau tak benar

Error dari antar-muka

Error dari struktur data atau akses eksternal database

Error dari kinerja atau tingkah laku

Error dari inisialisasi dan terminasi
Gambar 2.9 Black box Testing
2.2.7.2 White box
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan
terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program
secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.
Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk
untuk mendapatkan program yang benar.
Pengujian white box:
40
1.
Untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat lunak secara internal.
2.
Untuk menjamin operasi-operasi internal sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur yang
dirancang.
Pelaksanaan pengujian white box:
1.
Menjamim seluruh independent path dieksekusi paling sedikit satu kali.
Independent path adalah jalur dalam program yang menunjukkan paling
sedikit satu kumpulan proses ataupun kondisi baru.
2.
Menjalani logical decision pada sisi true dan false.
3.
Mengeksekusi pengulangan (looping) dalam batas-batas yang ditentukan.
4.
Menguji struktur data internal.
Berdasarkan konsep pengujian, white box (structural) testing / glass box testing
yaitu dengan memeriksa kalkulasi internal path untuk mengidentifikasi kesalahan.
Langkah-langkah white box:
1.
Mendefinisikan semua alur logika
2.
Membangun kasus untuk digunakan dalam pengujian
3.
Melakukan pengujian.
Kelebihan white box testing:
1.
Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana
white box testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan
mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
2.
Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan
kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki
3.
Kesalahan ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case
sensitive.
Kelemahan white box testing:
Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, white box testing dianggap sebagai
strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar
untuk melakukannya.
Download