Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak Novelina MS Hutapea* * Dosen Fakultas Hukum Universitas Simalungun Abstrak Anak adalah wajah masa depan suatu bangsa dan negara. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan optimal maka sejak dini hak-hak anak harus dilindungi. Banyaknya anak yang bekerja pada sektorsektor terburuk, dewasa ini menimbulkan kekhawatiran bagi kita terhadap keselamatan, kesejahteraan dan moralnya, sebab pada dasarnya anak-anak yang bekerja pada sektor terburuk tersebut selalu dieksploitasi baik secara fisik maupun ekonomi sehingga tidak dapat menikmati hak-haknya sebagaimana mestinya. Sebagai langkah untuk menyikapi hal tersebut maka Indonesia telah meratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerja Terburuk Untuk Anak. ----------------------------------- Pengertian Politik Hukum perbedaan yang kemudian menimbulkan apa yang disebut dengan politik hukum nasional. Politik hukum (rechtspolitiek) adalah suatu bidang ilmu yang mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu kegiatan untuk menentukan atau memilih hukum mana 1. Pelaksaan ketentuan hukum yang telah ada secara konsisten ; 2. Pembangunan yang sesuai untuk mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat. Politik Hukum Nasional bisa meliputi : 1 adalah hukum pembaruan yang intinya terhadap ketentuan hukum yang telah ada dan dianggap usang Dalam hal ini dapat dipahami bahwa dan menciptakan hukum baru yang diper- politik hukum digunakan untuk mencapai lukan untuk memenuhi tuntutan perkem- suatu tujuan sosial dan hukum yang tertentu bangan yang terjadi dalam masyarakat; dalam masyarakat. Hukum harus mampu 3. penegasan fungsi lembaga penegak atau memenuhi rasa keadilan masyarakat dan pelaksana hukum dan pembinaan ang- senantiasa mengacu pada cita-cita masyarakat, gotanya; yaitu tegaknya negara hukum yang demokratis 4. Meningkatkan kesadaran hukum masyara- dan berkeadilan sosial. Itu berarti hukum harus kat dibangun unuk tujuan-tujuan mengakhiri suatu ngambil kebijakan tatanan sosial yang tidak adil dan menindas hak-hak azasi manusia. menurut persepsi kelompok elit pe2 Rumusan politik hukum nasional dapat juga kita temukan pada Bab IV TAP MPR Politik hukum suatu negara tertentu No.IV/MPR/1999 Tentang Garis-garis Besar dengan negara lain mempunyai perbedaan- Haluan Negara yang menyebutkan tentang Arah Kebijakan bidang hukum yang terdiri 1 Iman Syaukani dan A. Ahsin Thohari. 2004. Dasar-dasar Politik Hukum Jakarta; PT. Rajagrafindo Persada hal. 2 dari 10 butir, yaitu : 2 Ibid, hal.31 www.usi.ac.id/karya ilmiah dosen 1. upload : biro sistem informasi data & hubungan masyarakat@2013 Mengembangkan budaya hukum di semua perdagangan lapisan masyarakat untuk terciptanya kepentingan nasional. kesadaran dan kepatuhan hukum dalam 2. tanpa merugikan Menyelenggarakan proses peradilan se- rangka supremasi hukum dan tegaknya cara tepat, mudah, murah dan terbuka, negara hukum. serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme Menata sistem hukum nasional yang dengan tetap menjunjung tinggi asas kea- menyeluruh dan terpadu dengan me- dilan dan kebenaran. ngakui dan menghormati hukum agama 9. Meningkatkan pemahaman dan penya- dan hukum adat serta memperbaharui daran, serta meningkatkan perlindungan, perundang-undangan warisan kolonial dan penghormatan, dan penegakan hak asasi hukum nasional yang diskriminatif, ter- manusia dalam seluruh aspek kehidupan. masuk ketidakadilan gender dan ketidaksesuaiannya 3. 8. bebas dengan tuntutan 10. Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran hukum dan hak reformasi melalui program legislasi. asasi manusia yang belum ditangani Menegakkan hukum secara konsisten secara tuntas. 3 untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum, serta menghargai hak azasi manusia. 4. Melanjutkan ratifikasi konvensi in- Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 Tahun 1999 Dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2000 ternasional, terutama yang berkaitan de- 5. 6. 7. ngan hak asasi manusia sesuai dengan Dari kebijakan bidang hukum yang kebutuhan dan kepentingan bangsa dalam merupakan Politik Hukum Nasional yang bentuk undang-undang. 3 memuat secara komprehensif berbagai aspek Meningkatkan integritas dan sebagai aspek-aspek strategis yang harus keprofesionalan aparat-aparat hukum , dibenahi dan diberdayakan dalam rangka untuk termasuk Kepolisian Negara Republik mencapai tujuan mewujudkan sebuah sistem Indonesia, untuk menumbuhkan keper- hukum nasional yang menjamin cayaan masyarakat dengan meningkatkan supremasi hukum dan hak-hak asasi manusia kesejahteraan, dan berlandaskan keadilan dan kebenaran, maka di prasarana hukum, pendidikan serta pe- dalam tulisan ini akan dikemukakan tentang ngawasan yang efektif. ratifikasi (pengesahan) Konvensi ILO Nomor Mewujudkan lembaga peradilan yang 182 mengenai Tindakan Segera Penghapusan mandiri dan bebas dari pengaruh pengua- Bentuk-bentuk Pekerjaan sa dan pihak manapun. Anak dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun dukungan moral sarana Mengembangkan peraturan perundangundangan yang mendukung kegiatan perekonomian dalam menghadapi era Terburuk tegaknya Untuk 3 Republik Indonesia, Ketetapan MPR No.IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara 1999-2004, (Jakarta : Sekretariat MPR RI, 1999). 2 Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak - Novelina MS Hutapea 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Hal ini secara khusus diwajibkan oleh sila mewujudkan perlindungan anak. kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan Kita menyadari bahwa anak merupakan Beradab. generasi penerus bangsa, sebab di pundaknya Berkaitan dengan sila kedua dan sila terletak tugas bangsa yang belum terselesaikan kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi oleh generasi-generasi sebelumnya. Sebagai Seluruh Rakyat Indonesia, dirumuskan bebe- penerus cita-cita bangsa dan negara, mereka rapa pasal dalam UUD 1945 yang juga men- harus dapat tumbuh dan berkembang menjadi cakup kewajiban negara untuk memberikan manusia dewasa yang sehat jasmani dan jaminan hukum kepada anak-anak, yaitu : rohani, - cerdas, bahagia, berpendidikan, Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang bertanggung jawab bermoral tinggi serta berbunyi : Segala warga negara (jadi bewatak terpuji. termasuk Supaya anak-anak) bersamaan kedudukannya di tumbuh dan berkembang menjadi warga pemerintahan dan negara hukum dan pemerintahan itu dengan tidak yang anak-anak Indonesia dapat juga terpuji, kita perlu mem- berikan kasih sayang, perlindungan, dalam hukum dan wajib menjunjung ada kecualinya. pembinaan dan pengarahan yang tepat mulai - Pasal 27 ayat (2) UUD 1945, berbunyi : sejak dini. Kewajiban untuk melindungi dan Tiap-tiap mewujudkan pekerjaan dan penghidupan yang layak kesejahteraan anak tersebut adalah kewajiban negara / pemerintah, masyarakat juga orang tua. Tidaklah berlebihan warga negara berhak atas bagi kemanusiaan. - Pasal 29 ayat (2) UUD 1945, berbunyi : kiranya apabila khusus mengenai pembinaan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap kesejahteraan anak kita berpegang pada asas penduduk bahwa hari depan generasi muda ditentukan masing-masing oleh hari ini. menurut agama dan kepercayaannya itu. Lebih tegas lagi dikatakan bahwa The future is now. - 4 Falsafah untuk memeluk dan untuk agamanya beribadat Pasal 31 ayat (1) UUD 1945, berbunyi : Tiap warga negara berhak mendapat negara dan Dasar Republik Indonesia Pancasila, mewajibkan kita untuk selalu menjunjung tinggi pengajaran. Negara harkat dan martabat manusia. - Pasal 34 UUD 1945, berbunyi : Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Tidak hanya di dalam Hukum Nasional, anak-anak mempunyai hak dan kewajiban tetapi 4 Sunaryati Hartono, 1991. Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional , Bandung; Alumni, hal.154 juga dalam Hukum Internasional. Bangsa Indonesia sebagai bagian masyarakat 3 www.usi.ac.id/karya ilmiah dosen upload : biro sistem informasi data & hubungan masyarakat@2013 internasional menghormati, menghargai dan Konferensi Ketenagakerjaan Interna- menjunjung sional yang kedelapan puluh tujuh tanggal tinggi prinsip dan tujuan Piagam Perserikatan 17 Juni 1999 telah menyetujui Pengesahan ILO Bangsa-bangsa, Deklarasi Universal Hak-hak Convention asasi Deklarasi Prohibition and Immediate Action for the Philadelpia Tahun 1944, Konstitusi Organisasi Elimination of the Worst Forms of Child Ketenagakerjaan Internasional ( ILO ) dan Labour ( Konvesi ILO No.182 mengenai Konvensi Hak-hak Anak Tahun 1989. Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Manusia Tahun 1948, Dewasa ini banyak anak-anak bekerja No. 182 Concerning The Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk karena berbagai faktor yang serba kompleks Anak). dipicu oleh perkembangan zaman dan arus Konvensi tersebut selaras dengan keinginan modernisasi. Mereka jauh dari pengwasan bangsa Indonesia untuk secara terus menerus orang tuanya bahkan hubungan komunikasi menegakkan dan meningkatkan pelaksanaan orang tua dan anak menjadi putus dan sektor hak-hak asasi manusia dalam kehidupan kerjanya pun memasuki dunia yang luas, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. situasi dan kondisi kerja yang buruk dan bahkan membahayakan masa depan anak. Anak-anak kemudian meratifikasi terburuk selalu dieksploitasi secara ekonomi Concerning The Prohibition and Immediate dan yang Action for the Elimination of the Worst Forms kepentingan of Child Labour (Konvensi ILO No. 182 pengusaha semata. Pengeksploitasian tersebut mengenai Pelarangan Dan Tindakan Segera mengganggu Penghapusan bagi setiap anak di Indonesia (mengesahkan) ILO Convention No. 182 berbahaya bekerja 2000, sektor pemaksaan yang Dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun pekerjaan demi pendidikan, kesehatan dan Bentuk-bentuk Pekerjaan perkembangan fisik, mental, spritual dan moral Terburuk Untuk Anak). Sebagai anggota PBB atau sosial anak. Oleh sebab itu tidak jarang dan organisasi ketenaggakerjaan internasional muncul kasus-kasus yang menelan korban atau International Labour Organization (ILO) yaitu anak-anak yang bekerja di sektor Indonesia menghargai, menjunjung tinggi dan terburuk tersebut. berupaya menerapkan keputusan-keputusan Sebagaimana telah dijelaskan sebelum- lembaga internasional tersebut. nya bahwa Negara Indonesia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia , sehingga Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 Sebagai Politik Hukum Nasional sudah seharusnya setiap manusia baik dewasa Undang-undang Nomor 1 Tahun 2000 mapun anak-anak dilindungi dari upaya-upaya adalah merupakan Politik Hukum National mempeker-jakannya pada pekerjaan-pekerjaan untuk membentuk Hukum Perlindungan Anak yang yang bersifat Unifikasi di Negara Indonesia. merendahkan harkat dan martabat manusia atau pekerjaan yang tidak manusiawi. Artinya Hukum Perlindungan Anak tersebut 4 Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak - Novelina MS Hutapea berlaku untuk seluruh masayarakat Indonesia 2. tanpa kecuali. Bahwa Rakyat tidak setiap undang-undang Nasional. Republik Permusyawaratan Indonesia Tentang Hak Nomor Azasi Manusia. yang Jadi Undang-undang Nomor 1 Tahun mengandung materi muatan rumusan Politik 2000 jelas mengandung materi rumusan Politik Hukum Hukum Nasional karena keberadaannya bukan Nasional Undang-undang Majelis XVII/MPR/1998 mengandung materi muatan rumusan Politik Hukum Ketetapan adalah undang-undang yang mengatur lebih lanjut ketentuan diatur oleh suatu undang-undang untuk diatur Undang-Undang Dasar dengan undang-undang, tetapi merupakan Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang kebijakan dasar penyelenggara negara dalam meliputi hak-hak azasi manusia, hak dan bidang hukum untuk melindungi hak-hak asasi kewajiban warga negara, pelaksanaan dan manusia (dalam hal ini anak). penegakan kedaulatan negara serta pembagian Dengan diratifikasinya Konvensi ILO kekuasaan negara, wilayah negara dan Nomor 182 Tahun 1999 mengenai Pelarangan pembagian daerah, kewarganegaraan dan Dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk- kepndudukan dan keuangan negara. Dengan bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak demikian, undang-undang yang keberadaannya dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2000 diperintahkan oleh suatu undang-undang untuk membawa konsekwensi bahwa Indonesia harus diatur tidak segera melakukan tindakan-tindakan untuk mengandung materi muatan rumusan Politik menghapus bentuk-bentuk pekerja terburuk Hukum Nasional, karena sejatinya, undang- untuk anak, karena pengesahan konvensi ini undang seperti ini merupakan pelaksanaan dimaksudkan untuk menghapus segala bentuk lebih lanjut dari materi muatan undang-undang terburuk dalam praktek memperkerjakan anak induknya. 5 serta dengan undang-undang meningkatkan perlindungan dan Jika kita perhatikan Undang-undang penegakan hukum secara efektif sehingga akan Nomor 1 tahun 2000 dalam konsiderannya lebih menjamin perlindungan anak dari segala butir 1 dan 2 jelas kelihatan bahwa undang- bentuk tindakan perbuatan dan tindakan atau undang ini memang mengatur lebih lanjut pekerjaan yang berkaitan dengan praktek ketentuan : pelacuran, 1. Undang-undang Dasar negara Republik psikotropika. Perlindungan ini juga mencakup Indonesia 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 11, perlindungan dari pekerjaan yang sifatnya pasal 20, Pasal 27, Pasal 31 ayat (1) dan dapat membahayakan kesehatan, keselamatan Pasal 34. dan moral anak-anak. pornografi, narkotika dan Tindakan-tindakan yang wajib dilakukan adalah dengan menyusun program aksi untuk 5 Iman Syaukani dan A. Ahsin Thohari, Log.Cit. menghapus bentuk-bentuk pekerjaan terburuk 5 www.usi.ac.id/karya ilmiah dosen upload : biro sistem informasi data & hubungan masyarakat@2013 untuk anak atau mengambil langkah-langkah Daftar Pustaka agar ketentuan konvensi ini dapat diterapkan secara efektif, termasuk pemberian sanksi pidana. Negara-negara yang tergabung sebagai anggota ILO, termasuk Indonesia yang mengesahkan Konvensi ini wajib melaporkan pelaksanaannya. Penutup Bahwa ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 Tahun 1999 dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2000 mengenai Pelarangan Dan Tindakan Segera Penghapusan Bentukbentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak,yang jelas sangat berkaitan dengan hak azasi manusia (anak) sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia adalah Imam Syaukani dan A. Ahsin Thohari., Dasardasar Politik Hukum, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2004. Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Sistem Hukum Nasional,. Penerbit Alumni, Bandung, 1991. Undang-Undang Dasar 1945; Kedudukan Dan Aspek-aspek Perubahannya, Unpad Pers, Bandung 2002. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 Tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara 1999 – 2004, Jakarta, Sekretariat MPR RI 1999. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 Tentang Pengesahan ILO Convention Nomor 182 Concerning The Prohibition And Immediate Action For The Elimination of The Worst Forms of Child Labour (Konvensi ILO Nomor 182 Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak). merupakan Politik Hukum Nasional untuk mewujudkan perlindungan terhadap hak-hak anak di Indonesia. Catatan : Tulisan ini telah dipublikasi pada Majalah “Samudera Keadilan” Vol. 3 Edisi. September-Desember 2008; ISSN: 19786395. 6