po idu flip chart 2

advertisement
Informasi
AIDS dan Narkoba
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Untuk Petugas Lapangan
Info dasar HIV/AIDS
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Perawatan pembuluh darah
Overdosis
Hepatitis
Jenis-jenis narkoba
K
A
BA
TI
DA
Dikembangkan oleh:
H US
Aksi St p AIDS
Mengapa AIDS perlu
Perhatian Khusus
Belum ditemukan vaksin pencegah
penularan HIV.
Virus HIV
Orang yang terinfeksi HIV dapat menularkan kepada
orang lain, walaupun tidak merasa sakit dan tampak
sehat.
38% kasus HIV/AIDS di Indonesia adalah pengguna
narkoba suntikan.
Rata- rata pengidap AIDS meninggal dalam jangka waktu
5 tahun setelah menunjukkan gejala pertama AIDS.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Mengapa AIDS Perlu Perhatian Khusus
Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk membunuh HIV atau vaksin
untuk mencegah penularan HIV.
Orang yang telah terinfeksi HIV akan dapat menularkan virus tersebut kepada
orang lain selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat.
38% kasus HIV/AIDS di Indonesia adalah pengguna narkoba suntikan. 6
sampai 9 dari 10 orang pecandu narkoba suntikan memiliki kemungkinan
tertular HIV.
Hampir dapat dikatakan, para pengidap AIDS meninggal dalam jangka waktu 5
(lima) tahun setelah menunjukkan gejala pertama AIDS.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Apa itu AIDS ?
Tahap HIV menyerang
sistem kekebalan tubuh
AIDS ( Acquired Immune
Deficiency Syndrome), yaitu
kumpulan gejala yang
ditimbulkan oleh virus yang
merusak sistem kekebalan
tubuh manusia.
Virus tersebut dinamakan HIV
(Human Immunodeficiency
Virus).
1-6 bulan
HIV menyerang sistem
kekebalan tubuh (sel darah
putih).
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Apa itu AIDS?
AIDS
Adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu suatu
kumpulan gejala yang ditimbulkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan
tubuh manusia.
Virus tersebut dinamakan HIV atau Human Immuno Deficiency Virus.
HIV menyerang sistem kekebalan tubuh (sel darah putih). Sistem kekebalan
tubuh biasanya melindungi tubuh terhadap serangan dari penyakit-penyakit yang
akan masuk.
Tetapi bila tubuh telah terinfeksi oleh HIV, secara otomatis kekebalan tubuh akan
berkurang dan menurun sampai suatu saat tubuh tidak lagi mempunyai daya
tahan terhadap penyakit. Bila terkena penyakit yang biasanya tidak berbahaya
pun, misalnya influenza atau penyakit ringan lainnya akan susah sembuh dan
membuat orang tersebut menderita atau bahkan meninggal.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Bagaimana HIV
bisa ditularkan?
Virus HIV menular
melalui luka atau
terbukanya pembuluh
darah.
Virus HIV
banyak terdapat
di dalam darah,
sperma dan
cairan Vagina.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Bagaimana HIV bisa ditularkan?
HIV/AIDS tidak mudah dan begitu saja menular kepada orang lain seperti
penularan virus influenza atau virus-virus lainnya.
HIV dapat menular ke orang lain bila virus HIV dalam konsentrasi yang cukup,
masuk melalui terbukanya pembuluh darah atau luka.
HIV dengan konsentrasi yang cukup terutama banyak terdapat di dalam darah,
cairan sperma dan cairan vagina.
HIV/AIDS bisa menular dari ibu ke anak melalui proses bayi dalam kandungan,
proses melahirkan dan menyusui.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Hubungan Seksual
(Hetero maupun homo)
Cara Penularan
Melalui Ibu yang positif
HIV ke bayi
HIV
Terutama
berlangsung dengan
cara-cara ini:
Pertukaran alat dan
perlengkapan
Narkoba suntik
Melalui jarum tatto
dan pierching (tindik)
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Cara Penularan HIV
Penularan HIV terutama berlangsung dengan cara-cara sebagai berikut:
Melalui hubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan orang yang telah
terinfeksi HIV (baik hetero maupun homo).
Transfusi darah. Kemungkinan kecil terjadi bila pendonor pada masa jendela,
karena hasil tes negatif tetapi sebenarnya sudah ada virus HIV dan bisa
menular. Prosedur standar tranfusi darah adalah menguji darah sebelum di
tranfusikan ke orang lain termasuk uji anti body HIV.
Melalui jarum tatto atau pierching (tindik/melubangi anggota tubuh) yang tidak
steril.
Melalui pertukaran alat dan perlengkapan narkoba suntik yang dipakai secara
bergantian dan telah tercemar HIV.
HIV/AIDS bisa menular dari ibu ke anak melalui proses bayi dalam kandungan,
proses melahirkan dan menyusui.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Siapa yang berisiko
tertular HIV
Ganti-ganti
pasangan seksual.
Perilaku yang
menempatkan
anda pada
risiko.
Pertukaran alat dan
pelengkapan
narkoba suntik.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Siapa yang berisiko tertular HIV?
Siapa saja bisa tertular HIV, kalau ....
Mempunyai banyak pasangan seksual, baik homo maupun hetero.
Menerima transfusi darah yang tercemar HIV.
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang positif HIV.
Menggunakan alat dan perlengkapan narkoba suntik secara bergantian.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Cara penularan HIV pada
Pecandu Narkoba Suntik
80
90
0
10
A. Perilaku Menyuntik
2
10
20
30
40
50
60
70
1
Jarum suntik
bersih.
3
Narkotika
disedot.
4
Darah tersedot
sebelum
penyuntikan.
Partikel darah
masih tertinggal.
Walaupun jarum
telah dicuci.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Cara penularan HIV pada pecandu Narkoba Suntik.
A. Perilaku Menyuntik
Penyebab utama terjadinya penularan HIV pada kelompok pecandu narkoba
suntik adalah kebiasaan menggunakan perlengkapan suntik (jarum suntik,
tabung, tempat mencampur, air, atau filter) secara bersama-sama.
Walaupun seseorang hanya berbagi perlengkapan suntik dengan orang yang
dekat dengan mereka misalnya istri/suami/pacar/teman dekat, cara ini tetap
merupakan cara yang rentan terhadap penularan HIV.
Jika seseorang menggunakan perlengkapan suntik hampir selalu ada sisa
darah pada peralatan tersebut dan jika perlengkapan tersebut digunakan oleh
orang lain maka orang lain ini ada kemungkinan tertular jika darah dari orang
sebelumnya tersebut telah tercemar HIV.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Cara penularan HIV pada
Pecandu Narkoba Suntik
B. Perilaku Seksual
Heteroseks
Homoseks
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Cara Penularan HIV pada pecandu Narkoba Suntikan
B. Perilaku Seksual
Penularan HIV pada pecandu narkoba suntikan ini juga bisa terjadi melalui
hubungan seksual tanpa kondom. Jika ada seorang pecandu yang HIV positif
kemudian melakukan hubungan seks dengan pasangan seksualnya (apakah
dia pecandu atau bukan), maka ada kemungkinan pasangan seksualnya bisa
tertular.
Jika pecandu yang HIV positif mempunyai banyak pasangan seksual berisiko
maka akan memperbesar kemungkinan semakin banyak orang yang bisa
tertular HIV.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Pelukan atau ciuman
Batuk/Bersin
Memakai WC
Bersama
HIV
tidak menular
melalui kegiatan:
Gigitan nyamuk
Bersalaman
Hidup serumah
Berenang bersama
Memakai alat
makan minum bersama
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Kita tidak akan tertular HIV kalau melakukan kegiatan seperti:
Bersalaman.
Berciuman.
Menggunakan WC bersama.
Memakai alat makan-minum bersama.
Memakai seprei bersama.
Berenang bersama.
Tinggal serumah.
Berbagi makanan.
Batuk dan bersin.
Saling tukar pakaian.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Bagaimana caranya agar
tidak tertular HIV ?
2
1
3
Pierching
Menerapkan prinsip:
A. Bila memungkinkan tidak
melakukan hubungan seks.
B. Bila berhubungan seks
usahakan untuk setia kepada
pasangan.
C. Bila berhubungan seks yang
berisiko pergunakan kondom.
Menghindari
penggunaan jarum
tatto dan pierching
(tindik) yang tidak
steril.
Tidak menggunakan
perlengkapan
menyuntik bersamasama.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
Bagaimana caranya agar tidak tertular HIV ?
1. Menerapkan prinsip:
A. Bila memungkinkan tidak melakukan hubungan seks.
B. Bila berhubungan seks usahakan untuk setia kepada pasangan.
C. Bila berhubungan seks yang berisiko pergunakan kondom.
2. Hanya menerima tranfusi darah yang steril.
Kemungkinan kecil terjadi bila pendonor pada masa jendela, karena hasil tes
negatif tetapi sebenarnya sudah ada virus HIV dan bisa menular. Prosedur
standar tranfusi darah adalah menguji darah sebelum di tranfusikan ke orang
lain termasuk uji anti body HIV.
3. Tidak menggunakan perlengkapan menyuntik bersama-sama.
4. Menghindari penggunaan jarum tatto dan pierching (tindik) yang tidak steril.
LEMBAR
DISKUSI
INFO DASAR HIV/AIDS
IMS
(Infeksi Menular Seksual)
Kencing Nanah/
GO (Gonore)
Hepatitis
Raja Singa/Sifilis
Jengger Ayam/
Condyloma
Klamidia
Herpes
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
IMS
Apa itu Infeksi Menular Seksual (IMS)?
Infeksi Menular Seksual (IMS) dahulu sering disebut dengan PMS (Penyakit
Menular Seksual) atau sering disebut penyakit kelamin merupakan infeksi yang
disebabkan oleh bakteri atau virus yang ditularkan dari satu orang kepada orang
lain terutama melalui hubungan seks.
Jenis infeksi ini terutama menyerang alat kelamin baik laki-laki maupun
perempuan. Jika infeksi ini tidak diatasi bisa menyebabkan alat kelamin
mengalami gangguan atau bahkan tidak berfungsi.
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Cara Penularan IMS
IMS menular
terutama melalui:
Cara penularan lain:
IMS = Pintu masuk HIV
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Cara Penularan IMS
Terutama:
melalui hubungan seks baik seks oral,anal maupun genital. Penularan akan
terjadi jika ada kontak langsung antara luka di alat kelamin dengan darah atau
cairan sperma dan vagina yang sudah tercemar bakteri atau virus.
Cara penularan yang lain adalah:
melalui jarum suntik, jarum tatto, jarum tindik, alat-alat kedokteran yang tercemar
virus/bakteri dan dari ibu kepada bayinya pada saat proses dalam kandungan,
persalinan maupun menyusui.
IMS = Pintu masuk HIV
Dengan adanya IMS, maka HIV akan lebih mudah masuk atau menular karena
adanya cairan tubuh dan terbukanya pembuluh darah pada luka akibat IMS.
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Gejala IMS
Gejala umum:
Seringkali tanpa gejala(terutama
pada perempuan).
Rasa sakit/gatal pada alat kelamin.
Muncul benjolan, bintil atau luka.
Pembengkakan di pangkal paha.
Gejala pada perempuan:
Keluar cairan kekuningan dan berbau.
Keluar darah pada masa bukan haid.
Jika berhubungan seks terasa sakit.
Gejala pada laki-laki:
Pada saat kencing terasa sakit.
Ujung penis kalau dipencet akan
keluar nanah.
Pembengkakan pada buah pelir.
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Gejala IMS
Gejala umum:
Seringkali tidak tampak sama sekali (terutama pada perempuan).
Rasa sakit/gatal pada alat kelamin.
Muncul benjolan, bintil atau luka di sekitar alat kelamin.
Pembengkakan di pangkal paha.
Gejala pada perempuan:
Jika ada gejala biasanya berupa cairan kekuning-kuningan dan berbau tidak
seperti biasanya.
Keluar darah pada masa bukan haid karena terdapat infeksi di dalam vagina.
Jika berhubungan seks terasa sakit dalam vagina dan perut bagian bawah.
Gejala pada laki-laki:
Pada saat kencing terasa sakit.
Kalau diurut atau dipencet ujung penis akan keluar nanah dari alat kelamin.
Pembengkakan pada buah pelir.
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Pengobatan IMS
Sebagian besar IMS dapat
diobati jika:
Periksakan diri ke dokter
sejak dini.
Jujur dan terbuka tentang
pengalaman seksualnya
kepada dokter.
Semakin cepat
memeriksakan diri:
Semakin kecil IMS dapat
merusak tubuh.
Juga memperkecil
kemungkinan IMS menulari
orang lain.
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Pengobatan IMS
Sebagian besar IMS dapat diobati jika:
Periksa ke dokter sejak dini.
Oleh karena itu sebaiknya kalau kita memeriksakan diri kepada dokter, harus
berkata jujur dan terbuka terhadap pengalaman seksualnya.
Semakin cepat seseorang memeriksakan diri sesudah terasa gejala-gejala
IMS:
Maka semakin kecil penyakit tersebut dapat merusak tubuh.
Di samping itu juga akan memperkecil kemungkinan penularan kepada orang
lain.
Jika IMS tidak diobati dengan segera akan bisa menyebabkan:
Kerusakan alat kelamin yang bisa menyebabkan kemandulan.
Gangguan syaraf, pikun atau kebutaan.
Kebutaan dan keterbelakangan mental bagi bayi yang tertular IMS.
Diare terus menerus.
Kematian.
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Pencegahan IMS
Menerapkan prinsip:
D
E
C
Anda jauhi hubungan seks.
Bersikap saling setia .
B
Cegah dengan kondom.
A
Dihindari narkoba suntik.
Edukasi.
Segera mengobati IMS ke
klinik atau rumah sakit.
IMS tidak dapat dicegah melalui :
Minum
Anti Biotik ?
Minum/suntik antibiotik.
Melihat bersih atau tidaknya pasangan seks.
Mencuci sebelum atau sesudah berhubungan seks.
Minum jamu.
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Pencegahan IMS
Agar seseorang tidak tertular dan menularkan IMS maka beberapa hal yang
harus dilakukan:
1. Menerapkan prinsip:
A.Bila memungkinkan tidak melakukan hubungan seks.
B.Bila berhubungan seks usahakan untuk setia kepada pasangan.
C.Bila berhubungan seks yang berisiko pergunakan kondom.
D.Dihindari narkoba suntik.
E.Edukasi atau mencari informasi kepada sumber yang bisa dipercaya.
2.
Sesegera mengobati IMS jika ada ke klinik atau rumah sakit yang
menyediakan fasilitas pelayanan pemeriksaan kulit dan kelamin.
3.
IMS tidak dapat dicegah melalui kegiatan berikut:
Minum/suntik antibiotika sebelum atau sesudah berhubungan seks.
Melihat bersih atau tidaknya pasangan seksual.
Mencuci sebelum atau sesudah berhubungan seks.
Minum jamu.
LEMBAR
DISKUSI
IMS (Infeksi Menular Seksual)
Perawatan
pembuluh darah
Untuk menghindari infeksi melalui darah
(Infeksi jantung/endocarditis), amputasi,
abses atau kemungkinan meninggal, maka
rawatlah pembuluh darah dengan cara:
1. Hindari berbagi perlengkapan suntik.
2. Hindari menggunakan perlengkapan
suntikan lama.
3. Bersihkan tangan dan tempat yang
akan disuntik.
4. Jangan selalu menyuntik dipembuluh
biru (vena) yang sama.
5. Jangan menyuntik di urat nadi
(pembuluh arteri).
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Perawatan Pembuluh Darah
Untuk menghindari infeksi melalui darah (Infeksi jantung/endocarditis), amputasi,
abses atau kemungkinan meninggal, maka rawatlah pembuluh darah dengan
cara:
1.
2.
3.
4.
5.
Hindari berbagi perlengkapan suntik apapun dengan siapapun (bahkan
teman dekatmu).
Jangan menggunakan perlengkapan suntik lama.
Bersihkan tangan dan tempat yang akan disuntik.
Minimalkan menyuntik dipembuluh biru (vena) yang sama.
Jangan pernah menyuntik di urat nadi (pembuluh arteri).
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
10
Jangan gunakan
perlengkapan suntik lama
20
10
40
30
20
50
Air Mineral
30
40
60
50
70
60
80
70
90
80
90
10
0
100
Selalu gunakan
perlengkapan
suntik baru
Hindari perlengkapan
suntik lama
atau bergantian
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan gunakan perlengkapan suntik lama
Ini adalah cara yang paling baik untuk menghindari hepatitis B, C atau HIV.
Jika tidak memiliki perlengkapan yang baru, gunakan cara yang lain
menghirup atau dibakar.
Jika ini juga tidak mungkin, cucilah perlengkapan milik sendiri yang sudah
pernah dipakai.
1. Tarik dan semprotkan dengan air bersih selama 2 kali.
2. Isi dengan pemutih dan kocoklah sekitar setengah menit, kemudian
semprotkan.
3. Ulangi lagi nomor 2.
4. Tarik dan semprotkan kembali dengan air bersih sekitar 2 kali lagi.
Jika hanya ada pilihan harus berbagi perlengkapan, maka bersihkanlah sesuai
dengan cara tersebut di atas.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan menyuntik
di pembuluh biru (vena) yang sama !
Jangan menyuntik dipembuluh
biru(vena) yang sama setiap
kali memakai obat. Supaya
pembuluh 'istirahat' dan
menghindari abses atau
rusaknya pembuluh darah.
Jangan menyuntik di leher,
selangkangan, paha atau kaki.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan menyuntik dipembuluh biru (vena) yang sama !
Jangan menyuntik dipembuluh biru (vena) yang sama setiap kali memakai obat.
Ini akan memungkinkan pembuluh untuk 'istirahat' dan akan menghindari abses
atau rusaknya pembuluh darah.
Jangan menyuntik di leher, selangkangan, paha atau khaki. Karena terdapat
pembuluh darah nadi (arteri) yang memiliki resiko pendarahan berat, terjadi
kelumpuhan bahkan kematian
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Bersihkan dengan air atau alcohol
pada tempat yang akan disuntik
Selalu bersihkan tempat yang
akan disuntik. Bersihkan jari dan
tangan sebelum mencampur
obat.
Jangan biarkan orang lain untuk
menyuntikkan obat kepada kita.
Sisa darah yang tertinggal di jari
meskipun sedikit dapat
menyebabkan penularan
hepatitis C bila tidak
dibersihkan.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Bersihkan selalu dengan air atau alcohol tempat yang akan disuntik
Selalu bersihkan tempat yang akan disuntik. Bersihkan jari dan tangan sebelum
mencampur obat. Ini akan mengurangi risiko menyuntik yang kotor, infeksi dan
abses.
Jangan biarkan orang lain (bahkan teman dekat sekalipun) untuk menyuntikkan
obat kepada kita.
Jika ini memang tidak bisa dihindari, yakinkan bahwa mereka sudah membasuh
tangannya.
Karena sisa darah yang tertinggal di jari meskipun sedikit dapat menyebabkan
penularan hepatitis C bila tidak dibersihkan.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan gunakan lagi filter bekas.
Buanglah filter setelah dipakai.
Jangan berbagi atau
menggunakan filter yang kotor.
Jangan menggunakan filter dari
rokok, gunakan kapas steril.
Jangan gunakan filter
yang bekas dan kotor
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan gunakan filter yang bekas dan kotor
Jangan gunakan lagi filter bekas. Buanglah filter setelah dipakai.
Jangan berbagi atau menggunakan filter yang kotor karena bisa menularkan
hepatitis B, C dan HIV. Ada jenis hepatitis C yang berbeda dan seseorang bisa
tertular lebih dari satu jenis sehingga bisa menyebabkan hati menjadi semakin
buruk kondisinya.
Jangan menggunakan filter dari rokok karena mengandung fiberglass.
Bisa menggunakan kapas steril untuk dijadikan filter.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Selalu gunakan
sendok yang bersih
Jika menggunakan sendok yang kotor mungkin
seseorang bisa mengalami kelumpuhan dan tertular
virus seperti hepatitis B, C, dan HIV.
EXPIRED
Selalu bersihkan sendok sebelum dan sesudah
pemakaian.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Selalu gunakan sendok yang bersih
Jika menggunakan sendok yang kotor mungkin seseorang bisa mengalami
kelumpuhan dan tertular virus seperti hepatitis B, C, dan HIV.
Selalu bersihkan sendok sebelum dan sesudah pemakaian.
EXPIRED
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan
menyuntik nadi (arteri)
LENGAN:
LEHER:
Resiko terendah,dan
pilihan terbaik. Di atas
lengan lebih baik dari
pada di bawahnya.
Resiko tinggi. Terdapat
pembuluh darah arteri
dan resiko tinggi
pendarahan.
TANGAN:
Resiko rendah di
seputar lingkaran
tangan.
PAHA:
Resiko tinggi. Karena
problem sirkulasi darah
dan resiko lumpuh.
Jangan menyuntik
urat nadi karena
bisa menyebabkan
pendarahan berat
dan rasa sakit
yang luar biasa.
Rusaknya urat
nadi bisa berakibat
kehilangan tangan
atauikaki. Bahkan
berisiko kematian.
PANGKAL PAHA:
Resiko tinggi. Terdapat
pembuluh darah arteri
dan resiko tinggi
pendarahan.
KAKI:
Resiko tinggi. Karena
faktor kebersihan
dan susah sembuh
lukanya.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan menyuntik nadi (pembuluh arteri)
Jangan menyuntik nadi (arteri) karena bisa menyebabkan pendarahan berat,
rasa sakit yang luar biasa. Rusaknya nadi bisa berakibat kehilangan tangan
atau khaki. Bahkan beresiko kematian.
Hal-hal yang bisa dilakukan jika seseorang menyuntik nadi:
cabutlah jarum suntik segera kalau darah yang berwarna merah terang keluar.
Tekanlah dengan kuat di tempat pendarahan terjadi sekitar 10 menit.
Angkatlah tangan untuk memperlambat pendarahan.
Pergilah ke klinik pengobatan jika pendarahan tidak berhenti atau jari-jari
tangan terasa dingin.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan gunakan
air yang tidak steril
Jangan gunakan air yang tidak
steril agar tidak mengalami
akibat dari menyuntik kotor.
Air Mineral
Air Mineral
Jika tidak mempunyai air steril,
didihkan air sekitar 20 menit.
Pastikan bahwa ketika
digunakan dalam keadaan
dingin.
Simpanlah di botol yang bersih.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Selalu gunakan air bersih yang steril
Selalu gunakan air yang bersih agar tidak mengalami akibat menyuntik kotor.
Jika tidak mempunyai air steril, didihkan air sekitar 20 menit.
Pastikan bahwa ketika digunakan dalam keadaan dingin.
Simpanlah di botol yang bersih.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Jangan sembarangan
menyuntikkan barang
Hindari barang yang tidak murni dan
tidak bersih untuk mengurangi
risiko infeksi dan abses.
· Bila yang akan disuntikkan tidak
mudah larut maka harus dihaluskan
sehalus mungkin dan ditambahkan
air bersih lebih banyak dan disaring
menggunakan filter.
· Jangan digunakan jika belum dalam
keadaan dingin.
· Simpanlah di botol yang bersih.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Perhatikan barang yang akan disuntikan
Kemurnian dan kebersihan barang yang disuntikkan akan mengurangi risiko
infeksi dan abses.
Bila yang akan disuntikkan tidak mudah larut maka harus dihaluskan sehalus
mungkin dan ditambahkan air bersih lebih banyak dan disaring menggunakan
filter.
Pastikan bahwa ketika digunakan dalam keadaan dingin.
Simpanlah di botol yang bersih.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Hentikan pendarahan
dengan segera
Membutuhkan
Kapas Steril...
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Hentikan pendarahan dengan segera
Hentikan pendarahan dengan menggunakan kapas steril.
Tempelkan plester pada bagian luka.
Jangan dihisap darahnya untuk menghentikan luka.
LEMBAR
DISKUSI
PERAWATAN PEMBULUH DARAH
Overdosis
Overdosis terjadi
karena seseorang
menggunakan
terlalu banyak obat
(atau menggunakan
kombinasi beberapa
obat dan alkohol
yang berlebihan)
HEROIN
E
COCAINE
Setiap pecandu narkoba dapat mengalami Over Dosis (OD)
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
OVER DOSIS
Overdosis terjadi karena seseorang menggunakan terlalu banyak obat (atau
menggunakan kombinasi obat dan alkohol secara berlebihan), dan ini akan
mempengaruhi tubuh kita khususnya otak, hati, jantung, paru-paru dan ginjal.
Jika ini terjadi maka tubuh akan kehilangan kemampuan untuk
mengantisipasi obat yang bersangkutan. Sehingga akan mengakibatkan
pingsan, berhenti bernapas, atau kegagalan jantung.
Semuanya bisa mengakibatkan kematian.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Gejala Overdosis
Tidak merespon pada sentuhan atau suara.
Muka pucat atau membiru.
Denyut nadi lemah atau tidak teratur.
Bernafas tidak teratur.
Tekanan yang sangat kuat di dada.
Bernafas tetapi sangat lambat.
Ada suara mendengkur.
Berbusa mulutnya.
Menggigil.
Pingsan.
Kejang-kejang.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Gejala Overdosis
Tidak merespon pada sentuhan atau suara.
Muka pucat atau membiru.
Denyut nadi lemah atau tidak teratur.
Bernafas tapi lambat, dangkal, tidak teratur atau tidak bernapas selama 3-5
menit.
Bernafas tetapi sangat lambat kira-kira 2-4 kali dalam 1 menit.
Ada suara mendengkur.
Berbusa mulutnya.
Sakit atau ada tekanan yang sangat kuat di dada.
Menggigil.
Pingsan.
Kejang-kejang.
Berpikir tentang berapa banyak dan mengapa menggunakan obat bisa
mendorong untuk menghindari Overdosis.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Menghindari
Overdosis
Cari informasi tentang obat yang
akan digunakan.
Gunakan bersama orang lain
yang tahu jika terjadi OD.
Hati-hati jika akan mencoba jenis
obat yang baru.
Pakai sedikit saja dan sesuaikan
dengan reaksi badan.
Pakai obat dengan cara yang
tidak membuat cepat 'tinggi'.
Biarkan obat mempunyai efek
pada badan sebelum menambah
obat lagi.
Berhenti menggunakan obat
sama sekali.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Menghindari Over Dosis
Cari sebanyak mungkin informasi tentang obat yang akan digunakan.
Coba dan gunakan bersama orang lain yang tahu jika terjadi OD.
Hati-hati jika akan mencoba jenis obat yang baru, gunakan dengan orang yang
sudah berpengalaman dengan obat yang bersangkutan.
Pakai sedikit saja jika sudah beberapa hari tidak pakai obat karena bila lama
tidak memakai obat maka reaksi tubuh akan seperti pada saat pakai pertama
kali.
Pakai obat dengan cara yang tidak membuat cepat 'tinggi', misalnya ”didrag”
lebih lambat daripada disuntikkan.
Biarkan obat mempunyai efek pada badan sebelum menambah obat lagi.
Berilah waktu untuk tubuh untuk menyesuaikan.
Berhenti menggunakan obat sama sekali.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Menangani Overdosis
Singkirkan dari sesuatu yang membahayakan.
Upayakan untuk menyadarkan korban.
Bersihkan saluran pernapasan.
Bukalah mulutnya dan pastikan tidak ada sumbatan.
CEK PERNAPASAN
Jika bernapas
Masih bernapas
nadi berdenyut
JAGA SIRKULASI
PERNAPASAN
CEK PERNAPASAN
Jika tak bernapas
BUAT NAPAS BUATAN
Telentangkan dan pencet hidungnya,
satukan bibir dengan bibir korban,
Beri tiupan napas ke mulut korban,
dan cek denyut nadi.
Jika tak ada denyut nadi
LAKUKAN CPR (Pijat Jantung)
Hanya jika mengetahui
cara yang benar tentang
CPR (Pijat Jantung).
JAGA SIRKULASI
PERNAPASAN
Ingat : Berikan napas dari mulut ke mulut dan panggil petugas
medis secepatnya.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Menangani Over Dosis
Singkirkan berbagai perlengkapan atau sesuatu yang bisa membahayakan
Upayakan untuk tetap menyadarkan korban misalnya dengan mengajak
berjalan, mengguncangkan tubuhnya perlahan atau menepuk pipi korban.
Jika tidak ada respon maka bukalah mulutnya dan pastikan bahwa tenggorokan
tidak ada sumbatan atau cairan atau benda asing lainnya.
Jika tidak bernapas bisa memulai pernapasan bantuan dari mulut ke mulut:
Telentangkan korban dan tengadahkanlah kepala korban menghadap ke atas,
pencet hidung korban dan satukan bibir dengan bibir korban.
Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan dengan penuh ke mulut korban.
Perhatikanlah apakah dada korban naik turun sebagai tanda udara telah
mencapai paru-paru.
Lakukanlah 3-5 kali dan kemudian periksalah denyut nadi di leher selama 3-4
detik.
Jika tidak ada denyut nadi segeralah lakukan CPR hanya jika penolong
mengetahui caranya. Jika tidak panggil petugas kesehatan atau segera antar
korban ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Ingat : Berikan napas dari mulut ke mulut dan
Panggil petugas medis secepatnya.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Jangan Lakukan
!
Memasukkan
apapun ke dalam
mulut korban.
Menyiram
dengan
air dingin.
Menyuntik
korban OD
dengan apapun.
Meninggalkan
seseorang yang
baru saja OD.
Melakukan CPR
(Pijat Jantung),
jika masih
memiliki detak
jantung.
Sangat penting untuk menangani korban OD secepat mungkin. Jika
seseorang tidak bernapas selama 3 menit, maka otak mulai
mengalami gangguan dan jika lebih lama lagi akan berhenti bekerja.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Jangan Lakukan
Menyiram dengan air dingin karena bisa menyebabkan pingsan. Jika masih
bernapas bisa dibasahi dengan air hangat untuk membangunkannya,
usahakan jangan sampai air kena hidung atau mulutnya.
Meninggalkan seseorang yang baru saja OD sendiri, bahkan jika sudah
memanggil para medis.
Jangan menyuntik korban OD dengan apapun misalnya ampetamin, air garam
atau susu karena bisa menyebabkan detak jantung yang tidak teratur dan
sehingga bisa terjadi situasi yang lebih berbahaya. Lebih baik mengecek
denyut nadi dan berusaha untuk membuat orang itu tetap sadar.
Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut korban karena ada kemungkinan
bisa menghambat pernafasannya.
Jangan melakukan CPR (Pijat Jantung), jika korban masih memiliki detak
jantung.
Sangat penting untuk menangani korban OD secepat mungkin.
Jika seseorang tidak bernapas selama 3 menit, maka otak mulai mengalami
gangguan dan jika lebih lama lagi akan berhenti bekerja.
LEMBAR
DISKUSI
OVER DOSIS
Hepatitis
Hepatitis adalah suatu pembengkakan/peradangan hati
yang disebabkan oleh virus. Jenis-jenis hepatitis yang
paling umum adalah:
Hepatitis
A
Hepatitis
C
Hepatitis
B
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
HEPATITIS
Apakah hepatitis itu?
Hepatitis adalah suatu pembengkakan/peradangan hati yang disebabkan oleh
virus. Sampai sekarang jenis-jenis hepatitis yang paling umum adalah:
· Hepatitis A
Tidak dapat menjadi infeksi hati yang kronis
· Hepatitis B
Dapat menjadi sirosis hati dan kanker hati pada kasus infeksi hati yang kronis.
5% kasus infeksi Hepatitis B pada orang dewasa menjadi infeksi kronis.
· Hepatitis C
Dapat menjadi sirosis hati dan kanker hati pada kasus infeksi hati yang kronis.
75% kasus infeksi Hepatitis C menjadi infeksi kronis.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Penularan Hepatitis A
Virus Hepatitis A ditularkan melalui
tinja orang yang telah terinfeksi dan
masuk ke dalam mulut orang lain.
Ini bisa terjadi karena:
· Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air yang tercemar
tinja yang mengandung hepatitis A.
Makanan, minuman, sendok dan piring telah tersentuh
oleh seseorang yang terinfeksi dan tidak dicuci dengan
bersih.
· Melakukan seks oral pada anus orang yang telah
terinfeksi.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Penularan Hepatitis A
Penularan
Virus Hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang telah terinfeksi dan masuk
ke dalam mulut orang lain.
Ini bisa terjadi karena:
· Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air yang tercemar tinja yang
mengandung hepatitis A.
Makanan, minuman, sendok dan piring atau peralatan rumah tangga telah
tersentuh oleh seseorang yang terinfeksi dan tidak dicuci dengan bersih.
· Melakukan seks oral pada anus orang yang telah terinfeksi.
Seseorang hanya sekali saja tertular hepatitis A. Orang yang terinfeksi
hepatitis A akan sembuh total kan kebal terhadap hepatitis A seumur
hidup.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Perilaku berisiko Hepatitis A
Virus
dan
Bakteri
Makan dan minum
tidak mencuci tangan
dahulu.
Mengkonsumsi
buah, ikan, sayuran
atau air yang kotor.
Kontak melalui
peralatan rumah.
Seks anal atau oral
pada anus.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Perilaku yang berisiko Hepatitis A:
· Makan dan minum dengan tidak mencuci tangan terlebih dahulu.
· Kontak melalui baik peralatan rumah tangga dan seksual dengan orang telah
terinfeksi.
· Berhubungan seks secara anal atau oral dengan orang yang telah terinfeksi.
Mengkonsumsi buah, ikan, sayuran yang kotor.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Gejala Hepatitis A
Kebanyakan
orang muda tidak
menunjukkan
gejala.
Warna tinja lebih terang,
warna kencing gelap,
cepat lelah, panas,
warna kuning di kelopak
mata dan kulit.
Tidak lebih dari
1-3 minggu.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Gejala Hepatitis A
· Warna tinja (feses) lebih terang, warna kencing gelap, cepat lelah, panas,
warna kuning di kelopak mata dan kulit.
· Kebanyakan orang terutama orang muda tidak menunjukkan gejala.
· Tidak lebih dari 1-3 minggu.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Cucilah tangan setelah
ke toilet dan sebelum
makan
Selalu cuci alat
makan, buah dan
sayuran
Pencegahan
Hepatitis A
Lakukanlah
vaksinasi
Hindari seks anal
atau oral pada anus
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Pencegahan Hepatitis A
· Cucilah tangan setelah ke toilet dan sebelum makan.
Selalu cuci alat makan, buah dan sayuran.
Lakukanlah vaksinasi.
Hindari seks anal atau oral pada anus.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Penularan
Hepatitis B
Berhubungan
Seks
Pertukaran
alat suntik
Dari ibu ke
bayi kandungnya
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Penularan Hepatitis B
Penularan
· Kontak darah dengan darah.
· Berhubungaan seks.
· Ibu positif kepada bayi yang dikandungnya.
Ini bisa terjadi karena:
· Berbagi perlengkapan suntik dalam menggunakan narkoba.
· Melalui kontak darah cairan sperma/vagina dari seseorang yang sudah
terinfeksi.
· Menggunakan perlengkapan tato yang tidak steril.
· Bayi yang lahir dari ibu yang sudah terinfeksi.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Perilaku berisiko Hepatitis B
Berhubungan seks dengan
orang yang terinfeksi
Hepatitis B.
Berbagi atau bersama-sama
menggunakan perlengkapan
menyuntik.
Menusukkan ke kulit dengan
perlengkapan yang tidak steril
(tato, pierching, akupuntur).
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Perilaku yang berisiko Hepatitis B:
· Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi Hepatitis B.
· Berbagi atau bersama-sama menggunakan perlengkapan menyuntik.
· Menusukkan ke kulit dengan perlengkapan yang tidak steril (tato, pierching,
akupuntur).
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Pencegahan Hepatitis B
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Pencegahan Hepatitis B
· Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun: tabung, jarum, kapas, air atau
filter.
· Hindari kontak dengan darah (waspada terhadap darah ketika sedang atau
orang lain menyuntik, jika menginginkan tatto, lakukanlah di tempat yang telah
menggunakan prosedur sterilisasi yang layak).
· Lakukan seks aman, tidak melakukan seks yang berisiko (tidak menggunakan
pelindung).
· Hindarkan berbagi peralatan pribadi yang dapat menyebabkan darah
berpindah, (sikat gigi atau alat cukur).
· Lakukan kewaspadaan umum untuk setiap tindakan medis.
· Lakukan vaksinasi.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Gejala Hepatitis B
Mengalami gejala seperti influenza,
kencing berwarna gelap, feses
berwarna terang, warna kuning di
kelopak mata dan kulit, cepat lelah,
dan panas.
70% gejala dapat terlihat dan bersifat
kambuhan.
Pada saat kronis gejalanya:
Cepat lelah, mual, otot pegal/sakit,
tidak enak di perut, atau warna
kuning di kelopak mata dan kulit.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Gejala Hepatitis B
· Mengalami gejala seperti influenza, kencing berwarna gelap, feses berwarna
terang, warna kuning di kelopak mata dan kulit, cepat lelah, dan panas.
· 70% gejala dapat terlihat dan bersifat kambuhan sehingga penderita bisa tahu
Gejala Hepatitis B.
· Pada saat kronis gejalanya:
Cepat lelah, mual, otot pegal/sakit, tidak enak di perut, atau warna kuning di
kelopak mata dan kulit.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Penularan Hepatitis C
Berbagi alat dan
perlengkapan
narkoba suntik
Bayi yang lahir
dari ibu yang
sudah terinfeksi
Menggunakan
perlengkapan tato
yang tidak steril
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
HEPATITIS C
Penularan
· Kontak darah dengan darah.
· Dari ibu positif ke bayi yang dikandungnya.
Ini bisa terjadi karena:
· Berbagi perlengkapan suntik dalam menggunakan narkoba.
· Menggunakan perlengkapan tato yang tidak steril.
· Bayi yang lahir dari ibu yang sudah terinfeksi.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Perilaku yang berisiko
Hepatitis C
Berbagi atau bersamasama menggunakan
perlengkapan menyuntik
Menusukkan ke kulit
dengan perlengkapan
yang tidak steril (tato,
pierching, akupuntur)
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Perilaku yang berisiko Hepatitis C:
· Berbagi atau bersama-sama menggunakan perlengkapan menyuntik
· Menusukkan ke kulit dengan perlengkapan yang tidak steril (tato, pierching,
akupuntur)
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Gejala Hepatitis C
Mengalami gejala seperti influenza, kencing
berwarna gelap, feses berwarna terang, warna kuning
di kelopak mata dan kulit, cepat lelah, dan panas.
80% Hepatitis C tidak
menampakkan gejala.
Pada saat kronis gejalanya:
Cepat lelah, mual, otot pegal/sakit,
tidak enak di perut, atau warna
kuning di kelopak mata dan kulit.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Gejala Hepatitis C
· Mengalami gejala seperti influenza, kencing berwarna gelap, feses berwarna
terang, warna kuning di kelopak mata dan kulit, cepat lelah, dan panas.
· 80% Hepatitis C tidak menampakkan gejala, sehingga banyak penderita tidak
merasakan adanya gejala.
· Pada saat kronis gejalanya:
Cepat lelah, mual, otot pegal/sakit, tidak enak diperut, atau warna kuning
di kelopak mata dan kulit.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Pencegahan Hepatitis C
Jangan berbagi
perlengkapan
suntik apapun
Hindari kontak
dengan darah
Lakukan
kewaspadaan
umum setiap
tindakan medis.
Hindarkan berbagi
peralatan pribadi
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
Pencegahan Hepatitis C
· Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun tabung, jarum, kapas, air atau
filter.
· Hindari kontak dengan darah (waspada terhadap darah ketika sedang atau
orang lain menyuntik, jika menginginkan tatto, lakukanlah di tempat yang
telah menggunakan prosedur sterilisasi yang layak).
· Hindarkan berbagi peralatan pribadi yang dapat menyebabkan darah
berpindah, (sikat gigi atau alat cukur).
· Lakukan kewaspadaan umum untuk setiap tindakan medis.
LEMBAR
DISKUSI
HEPATITIS
A BC D
Cara mencegah penularan HIV:
Anda jauhi
hubungan seks
Bersikap
saling setia
Cegah dengan
kondom
Dihindar
pemakaiani
narkoba suntik
Download