Informasi AIDS dan Narkoba 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Untuk Petugas Lapangan Info dasar HIV/AIDS IMS (Infeksi Menular Seksual) Perawatan pembuluh darah Overdosis Hepatitis Jenis-jenis narkoba K A BA TI DA Dikembangkan oleh: H US Aksi St p AIDS Mengapa AIDS perlu Perhatian Khusus Belum ditemukan vaksin pencegah penularan HIV. Virus HIV Orang yang terinfeksi HIV dapat menularkan kepada orang lain, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. 38% kasus HIV/AIDS di Indonesia adalah pengguna narkoba suntikan. Rata- rata pengidap AIDS meninggal dalam jangka waktu 5 tahun setelah menunjukkan gejala pertama AIDS. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Mengapa AIDS Perlu Perhatian Khusus Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk membunuh HIV atau vaksin untuk mencegah penularan HIV. Orang yang telah terinfeksi HIV akan dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. 38% kasus HIV/AIDS di Indonesia adalah pengguna narkoba suntikan. 6 sampai 9 dari 10 orang pecandu narkoba suntikan memiliki kemungkinan tertular HIV. Hampir dapat dikatakan, para pengidap AIDS meninggal dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah menunjukkan gejala pertama AIDS. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Apa itu AIDS ? Tahap HIV menyerang sistem kekebalan tubuh AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome), yaitu kumpulan gejala yang ditimbulkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut dinamakan HIV (Human Immunodeficiency Virus). 1-6 bulan HIV menyerang sistem kekebalan tubuh (sel darah putih). LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Apa itu AIDS? AIDS Adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu suatu kumpulan gejala yang ditimbulkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut dinamakan HIV atau Human Immuno Deficiency Virus. HIV menyerang sistem kekebalan tubuh (sel darah putih). Sistem kekebalan tubuh biasanya melindungi tubuh terhadap serangan dari penyakit-penyakit yang akan masuk. Tetapi bila tubuh telah terinfeksi oleh HIV, secara otomatis kekebalan tubuh akan berkurang dan menurun sampai suatu saat tubuh tidak lagi mempunyai daya tahan terhadap penyakit. Bila terkena penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun, misalnya influenza atau penyakit ringan lainnya akan susah sembuh dan membuat orang tersebut menderita atau bahkan meninggal. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Bagaimana HIV bisa ditularkan? Virus HIV menular melalui luka atau terbukanya pembuluh darah. Virus HIV banyak terdapat di dalam darah, sperma dan cairan Vagina. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Bagaimana HIV bisa ditularkan? HIV/AIDS tidak mudah dan begitu saja menular kepada orang lain seperti penularan virus influenza atau virus-virus lainnya. HIV dapat menular ke orang lain bila virus HIV dalam konsentrasi yang cukup, masuk melalui terbukanya pembuluh darah atau luka. HIV dengan konsentrasi yang cukup terutama banyak terdapat di dalam darah, cairan sperma dan cairan vagina. HIV/AIDS bisa menular dari ibu ke anak melalui proses bayi dalam kandungan, proses melahirkan dan menyusui. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Hubungan Seksual (Hetero maupun homo) Cara Penularan Melalui Ibu yang positif HIV ke bayi HIV Terutama berlangsung dengan cara-cara ini: Pertukaran alat dan perlengkapan Narkoba suntik Melalui jarum tatto dan pierching (tindik) LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Cara Penularan HIV Penularan HIV terutama berlangsung dengan cara-cara sebagai berikut: Melalui hubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV (baik hetero maupun homo). Transfusi darah. Kemungkinan kecil terjadi bila pendonor pada masa jendela, karena hasil tes negatif tetapi sebenarnya sudah ada virus HIV dan bisa menular. Prosedur standar tranfusi darah adalah menguji darah sebelum di tranfusikan ke orang lain termasuk uji anti body HIV. Melalui jarum tatto atau pierching (tindik/melubangi anggota tubuh) yang tidak steril. Melalui pertukaran alat dan perlengkapan narkoba suntik yang dipakai secara bergantian dan telah tercemar HIV. HIV/AIDS bisa menular dari ibu ke anak melalui proses bayi dalam kandungan, proses melahirkan dan menyusui. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Siapa yang berisiko tertular HIV Ganti-ganti pasangan seksual. Perilaku yang menempatkan anda pada risiko. Pertukaran alat dan pelengkapan narkoba suntik. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Siapa yang berisiko tertular HIV? Siapa saja bisa tertular HIV, kalau .... Mempunyai banyak pasangan seksual, baik homo maupun hetero. Menerima transfusi darah yang tercemar HIV. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang positif HIV. Menggunakan alat dan perlengkapan narkoba suntik secara bergantian. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Cara penularan HIV pada Pecandu Narkoba Suntik 80 90 0 10 A. Perilaku Menyuntik 2 10 20 30 40 50 60 70 1 Jarum suntik bersih. 3 Narkotika disedot. 4 Darah tersedot sebelum penyuntikan. Partikel darah masih tertinggal. Walaupun jarum telah dicuci. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Cara penularan HIV pada pecandu Narkoba Suntik. A. Perilaku Menyuntik Penyebab utama terjadinya penularan HIV pada kelompok pecandu narkoba suntik adalah kebiasaan menggunakan perlengkapan suntik (jarum suntik, tabung, tempat mencampur, air, atau filter) secara bersama-sama. Walaupun seseorang hanya berbagi perlengkapan suntik dengan orang yang dekat dengan mereka misalnya istri/suami/pacar/teman dekat, cara ini tetap merupakan cara yang rentan terhadap penularan HIV. Jika seseorang menggunakan perlengkapan suntik hampir selalu ada sisa darah pada peralatan tersebut dan jika perlengkapan tersebut digunakan oleh orang lain maka orang lain ini ada kemungkinan tertular jika darah dari orang sebelumnya tersebut telah tercemar HIV. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Cara penularan HIV pada Pecandu Narkoba Suntik B. Perilaku Seksual Heteroseks Homoseks LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Cara Penularan HIV pada pecandu Narkoba Suntikan B. Perilaku Seksual Penularan HIV pada pecandu narkoba suntikan ini juga bisa terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom. Jika ada seorang pecandu yang HIV positif kemudian melakukan hubungan seks dengan pasangan seksualnya (apakah dia pecandu atau bukan), maka ada kemungkinan pasangan seksualnya bisa tertular. Jika pecandu yang HIV positif mempunyai banyak pasangan seksual berisiko maka akan memperbesar kemungkinan semakin banyak orang yang bisa tertular HIV. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Pelukan atau ciuman Batuk/Bersin Memakai WC Bersama HIV tidak menular melalui kegiatan: Gigitan nyamuk Bersalaman Hidup serumah Berenang bersama Memakai alat makan minum bersama LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Kita tidak akan tertular HIV kalau melakukan kegiatan seperti: Bersalaman. Berciuman. Menggunakan WC bersama. Memakai alat makan-minum bersama. Memakai seprei bersama. Berenang bersama. Tinggal serumah. Berbagi makanan. Batuk dan bersin. Saling tukar pakaian. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Bagaimana caranya agar tidak tertular HIV ? 2 1 3 Pierching Menerapkan prinsip: A. Bila memungkinkan tidak melakukan hubungan seks. B. Bila berhubungan seks usahakan untuk setia kepada pasangan. C. Bila berhubungan seks yang berisiko pergunakan kondom. Menghindari penggunaan jarum tatto dan pierching (tindik) yang tidak steril. Tidak menggunakan perlengkapan menyuntik bersamasama. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS Bagaimana caranya agar tidak tertular HIV ? 1. Menerapkan prinsip: A. Bila memungkinkan tidak melakukan hubungan seks. B. Bila berhubungan seks usahakan untuk setia kepada pasangan. C. Bila berhubungan seks yang berisiko pergunakan kondom. 2. Hanya menerima tranfusi darah yang steril. Kemungkinan kecil terjadi bila pendonor pada masa jendela, karena hasil tes negatif tetapi sebenarnya sudah ada virus HIV dan bisa menular. Prosedur standar tranfusi darah adalah menguji darah sebelum di tranfusikan ke orang lain termasuk uji anti body HIV. 3. Tidak menggunakan perlengkapan menyuntik bersama-sama. 4. Menghindari penggunaan jarum tatto dan pierching (tindik) yang tidak steril. LEMBAR DISKUSI INFO DASAR HIV/AIDS IMS (Infeksi Menular Seksual) Kencing Nanah/ GO (Gonore) Hepatitis Raja Singa/Sifilis Jengger Ayam/ Condyloma Klamidia Herpes LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) IMS Apa itu Infeksi Menular Seksual (IMS)? Infeksi Menular Seksual (IMS) dahulu sering disebut dengan PMS (Penyakit Menular Seksual) atau sering disebut penyakit kelamin merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang ditularkan dari satu orang kepada orang lain terutama melalui hubungan seks. Jenis infeksi ini terutama menyerang alat kelamin baik laki-laki maupun perempuan. Jika infeksi ini tidak diatasi bisa menyebabkan alat kelamin mengalami gangguan atau bahkan tidak berfungsi. LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Cara Penularan IMS IMS menular terutama melalui: Cara penularan lain: IMS = Pintu masuk HIV LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Cara Penularan IMS Terutama: melalui hubungan seks baik seks oral,anal maupun genital. Penularan akan terjadi jika ada kontak langsung antara luka di alat kelamin dengan darah atau cairan sperma dan vagina yang sudah tercemar bakteri atau virus. Cara penularan yang lain adalah: melalui jarum suntik, jarum tatto, jarum tindik, alat-alat kedokteran yang tercemar virus/bakteri dan dari ibu kepada bayinya pada saat proses dalam kandungan, persalinan maupun menyusui. IMS = Pintu masuk HIV Dengan adanya IMS, maka HIV akan lebih mudah masuk atau menular karena adanya cairan tubuh dan terbukanya pembuluh darah pada luka akibat IMS. LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Gejala IMS Gejala umum: Seringkali tanpa gejala(terutama pada perempuan). Rasa sakit/gatal pada alat kelamin. Muncul benjolan, bintil atau luka. Pembengkakan di pangkal paha. Gejala pada perempuan: Keluar cairan kekuningan dan berbau. Keluar darah pada masa bukan haid. Jika berhubungan seks terasa sakit. Gejala pada laki-laki: Pada saat kencing terasa sakit. Ujung penis kalau dipencet akan keluar nanah. Pembengkakan pada buah pelir. LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Gejala IMS Gejala umum: Seringkali tidak tampak sama sekali (terutama pada perempuan). Rasa sakit/gatal pada alat kelamin. Muncul benjolan, bintil atau luka di sekitar alat kelamin. Pembengkakan di pangkal paha. Gejala pada perempuan: Jika ada gejala biasanya berupa cairan kekuning-kuningan dan berbau tidak seperti biasanya. Keluar darah pada masa bukan haid karena terdapat infeksi di dalam vagina. Jika berhubungan seks terasa sakit dalam vagina dan perut bagian bawah. Gejala pada laki-laki: Pada saat kencing terasa sakit. Kalau diurut atau dipencet ujung penis akan keluar nanah dari alat kelamin. Pembengkakan pada buah pelir. LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Pengobatan IMS Sebagian besar IMS dapat diobati jika: Periksakan diri ke dokter sejak dini. Jujur dan terbuka tentang pengalaman seksualnya kepada dokter. Semakin cepat memeriksakan diri: Semakin kecil IMS dapat merusak tubuh. Juga memperkecil kemungkinan IMS menulari orang lain. LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Pengobatan IMS Sebagian besar IMS dapat diobati jika: Periksa ke dokter sejak dini. Oleh karena itu sebaiknya kalau kita memeriksakan diri kepada dokter, harus berkata jujur dan terbuka terhadap pengalaman seksualnya. Semakin cepat seseorang memeriksakan diri sesudah terasa gejala-gejala IMS: Maka semakin kecil penyakit tersebut dapat merusak tubuh. Di samping itu juga akan memperkecil kemungkinan penularan kepada orang lain. Jika IMS tidak diobati dengan segera akan bisa menyebabkan: Kerusakan alat kelamin yang bisa menyebabkan kemandulan. Gangguan syaraf, pikun atau kebutaan. Kebutaan dan keterbelakangan mental bagi bayi yang tertular IMS. Diare terus menerus. Kematian. LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Pencegahan IMS Menerapkan prinsip: D E C Anda jauhi hubungan seks. Bersikap saling setia . B Cegah dengan kondom. A Dihindari narkoba suntik. Edukasi. Segera mengobati IMS ke klinik atau rumah sakit. IMS tidak dapat dicegah melalui : Minum Anti Biotik ? Minum/suntik antibiotik. Melihat bersih atau tidaknya pasangan seks. Mencuci sebelum atau sesudah berhubungan seks. Minum jamu. LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Pencegahan IMS Agar seseorang tidak tertular dan menularkan IMS maka beberapa hal yang harus dilakukan: 1. Menerapkan prinsip: A.Bila memungkinkan tidak melakukan hubungan seks. B.Bila berhubungan seks usahakan untuk setia kepada pasangan. C.Bila berhubungan seks yang berisiko pergunakan kondom. D.Dihindari narkoba suntik. E.Edukasi atau mencari informasi kepada sumber yang bisa dipercaya. 2. Sesegera mengobati IMS jika ada ke klinik atau rumah sakit yang menyediakan fasilitas pelayanan pemeriksaan kulit dan kelamin. 3. IMS tidak dapat dicegah melalui kegiatan berikut: Minum/suntik antibiotika sebelum atau sesudah berhubungan seks. Melihat bersih atau tidaknya pasangan seksual. Mencuci sebelum atau sesudah berhubungan seks. Minum jamu. LEMBAR DISKUSI IMS (Infeksi Menular Seksual) Perawatan pembuluh darah Untuk menghindari infeksi melalui darah (Infeksi jantung/endocarditis), amputasi, abses atau kemungkinan meninggal, maka rawatlah pembuluh darah dengan cara: 1. Hindari berbagi perlengkapan suntik. 2. Hindari menggunakan perlengkapan suntikan lama. 3. Bersihkan tangan dan tempat yang akan disuntik. 4. Jangan selalu menyuntik dipembuluh biru (vena) yang sama. 5. Jangan menyuntik di urat nadi (pembuluh arteri). LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Perawatan Pembuluh Darah Untuk menghindari infeksi melalui darah (Infeksi jantung/endocarditis), amputasi, abses atau kemungkinan meninggal, maka rawatlah pembuluh darah dengan cara: 1. 2. 3. 4. 5. Hindari berbagi perlengkapan suntik apapun dengan siapapun (bahkan teman dekatmu). Jangan menggunakan perlengkapan suntik lama. Bersihkan tangan dan tempat yang akan disuntik. Minimalkan menyuntik dipembuluh biru (vena) yang sama. Jangan pernah menyuntik di urat nadi (pembuluh arteri). LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH 10 Jangan gunakan perlengkapan suntik lama 20 10 40 30 20 50 Air Mineral 30 40 60 50 70 60 80 70 90 80 90 10 0 100 Selalu gunakan perlengkapan suntik baru Hindari perlengkapan suntik lama atau bergantian LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan gunakan perlengkapan suntik lama Ini adalah cara yang paling baik untuk menghindari hepatitis B, C atau HIV. Jika tidak memiliki perlengkapan yang baru, gunakan cara yang lain menghirup atau dibakar. Jika ini juga tidak mungkin, cucilah perlengkapan milik sendiri yang sudah pernah dipakai. 1. Tarik dan semprotkan dengan air bersih selama 2 kali. 2. Isi dengan pemutih dan kocoklah sekitar setengah menit, kemudian semprotkan. 3. Ulangi lagi nomor 2. 4. Tarik dan semprotkan kembali dengan air bersih sekitar 2 kali lagi. Jika hanya ada pilihan harus berbagi perlengkapan, maka bersihkanlah sesuai dengan cara tersebut di atas. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan menyuntik di pembuluh biru (vena) yang sama ! Jangan menyuntik dipembuluh biru(vena) yang sama setiap kali memakai obat. Supaya pembuluh 'istirahat' dan menghindari abses atau rusaknya pembuluh darah. Jangan menyuntik di leher, selangkangan, paha atau kaki. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan menyuntik dipembuluh biru (vena) yang sama ! Jangan menyuntik dipembuluh biru (vena) yang sama setiap kali memakai obat. Ini akan memungkinkan pembuluh untuk 'istirahat' dan akan menghindari abses atau rusaknya pembuluh darah. Jangan menyuntik di leher, selangkangan, paha atau khaki. Karena terdapat pembuluh darah nadi (arteri) yang memiliki resiko pendarahan berat, terjadi kelumpuhan bahkan kematian LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Bersihkan dengan air atau alcohol pada tempat yang akan disuntik Selalu bersihkan tempat yang akan disuntik. Bersihkan jari dan tangan sebelum mencampur obat. Jangan biarkan orang lain untuk menyuntikkan obat kepada kita. Sisa darah yang tertinggal di jari meskipun sedikit dapat menyebabkan penularan hepatitis C bila tidak dibersihkan. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Bersihkan selalu dengan air atau alcohol tempat yang akan disuntik Selalu bersihkan tempat yang akan disuntik. Bersihkan jari dan tangan sebelum mencampur obat. Ini akan mengurangi risiko menyuntik yang kotor, infeksi dan abses. Jangan biarkan orang lain (bahkan teman dekat sekalipun) untuk menyuntikkan obat kepada kita. Jika ini memang tidak bisa dihindari, yakinkan bahwa mereka sudah membasuh tangannya. Karena sisa darah yang tertinggal di jari meskipun sedikit dapat menyebabkan penularan hepatitis C bila tidak dibersihkan. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan gunakan lagi filter bekas. Buanglah filter setelah dipakai. Jangan berbagi atau menggunakan filter yang kotor. Jangan menggunakan filter dari rokok, gunakan kapas steril. Jangan gunakan filter yang bekas dan kotor LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan gunakan filter yang bekas dan kotor Jangan gunakan lagi filter bekas. Buanglah filter setelah dipakai. Jangan berbagi atau menggunakan filter yang kotor karena bisa menularkan hepatitis B, C dan HIV. Ada jenis hepatitis C yang berbeda dan seseorang bisa tertular lebih dari satu jenis sehingga bisa menyebabkan hati menjadi semakin buruk kondisinya. Jangan menggunakan filter dari rokok karena mengandung fiberglass. Bisa menggunakan kapas steril untuk dijadikan filter. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Selalu gunakan sendok yang bersih Jika menggunakan sendok yang kotor mungkin seseorang bisa mengalami kelumpuhan dan tertular virus seperti hepatitis B, C, dan HIV. EXPIRED Selalu bersihkan sendok sebelum dan sesudah pemakaian. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Selalu gunakan sendok yang bersih Jika menggunakan sendok yang kotor mungkin seseorang bisa mengalami kelumpuhan dan tertular virus seperti hepatitis B, C, dan HIV. Selalu bersihkan sendok sebelum dan sesudah pemakaian. EXPIRED LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan menyuntik nadi (arteri) LENGAN: LEHER: Resiko terendah,dan pilihan terbaik. Di atas lengan lebih baik dari pada di bawahnya. Resiko tinggi. Terdapat pembuluh darah arteri dan resiko tinggi pendarahan. TANGAN: Resiko rendah di seputar lingkaran tangan. PAHA: Resiko tinggi. Karena problem sirkulasi darah dan resiko lumpuh. Jangan menyuntik urat nadi karena bisa menyebabkan pendarahan berat dan rasa sakit yang luar biasa. Rusaknya urat nadi bisa berakibat kehilangan tangan atauikaki. Bahkan berisiko kematian. PANGKAL PAHA: Resiko tinggi. Terdapat pembuluh darah arteri dan resiko tinggi pendarahan. KAKI: Resiko tinggi. Karena faktor kebersihan dan susah sembuh lukanya. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan menyuntik nadi (pembuluh arteri) Jangan menyuntik nadi (arteri) karena bisa menyebabkan pendarahan berat, rasa sakit yang luar biasa. Rusaknya nadi bisa berakibat kehilangan tangan atau khaki. Bahkan beresiko kematian. Hal-hal yang bisa dilakukan jika seseorang menyuntik nadi: cabutlah jarum suntik segera kalau darah yang berwarna merah terang keluar. Tekanlah dengan kuat di tempat pendarahan terjadi sekitar 10 menit. Angkatlah tangan untuk memperlambat pendarahan. Pergilah ke klinik pengobatan jika pendarahan tidak berhenti atau jari-jari tangan terasa dingin. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan gunakan air yang tidak steril Jangan gunakan air yang tidak steril agar tidak mengalami akibat dari menyuntik kotor. Air Mineral Air Mineral Jika tidak mempunyai air steril, didihkan air sekitar 20 menit. Pastikan bahwa ketika digunakan dalam keadaan dingin. Simpanlah di botol yang bersih. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Selalu gunakan air bersih yang steril Selalu gunakan air yang bersih agar tidak mengalami akibat menyuntik kotor. Jika tidak mempunyai air steril, didihkan air sekitar 20 menit. Pastikan bahwa ketika digunakan dalam keadaan dingin. Simpanlah di botol yang bersih. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Jangan sembarangan menyuntikkan barang Hindari barang yang tidak murni dan tidak bersih untuk mengurangi risiko infeksi dan abses. · Bila yang akan disuntikkan tidak mudah larut maka harus dihaluskan sehalus mungkin dan ditambahkan air bersih lebih banyak dan disaring menggunakan filter. · Jangan digunakan jika belum dalam keadaan dingin. · Simpanlah di botol yang bersih. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Perhatikan barang yang akan disuntikan Kemurnian dan kebersihan barang yang disuntikkan akan mengurangi risiko infeksi dan abses. Bila yang akan disuntikkan tidak mudah larut maka harus dihaluskan sehalus mungkin dan ditambahkan air bersih lebih banyak dan disaring menggunakan filter. Pastikan bahwa ketika digunakan dalam keadaan dingin. Simpanlah di botol yang bersih. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Hentikan pendarahan dengan segera Membutuhkan Kapas Steril... LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Hentikan pendarahan dengan segera Hentikan pendarahan dengan menggunakan kapas steril. Tempelkan plester pada bagian luka. Jangan dihisap darahnya untuk menghentikan luka. LEMBAR DISKUSI PERAWATAN PEMBULUH DARAH Overdosis Overdosis terjadi karena seseorang menggunakan terlalu banyak obat (atau menggunakan kombinasi beberapa obat dan alkohol yang berlebihan) HEROIN E COCAINE Setiap pecandu narkoba dapat mengalami Over Dosis (OD) LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS OVER DOSIS Overdosis terjadi karena seseorang menggunakan terlalu banyak obat (atau menggunakan kombinasi obat dan alkohol secara berlebihan), dan ini akan mempengaruhi tubuh kita khususnya otak, hati, jantung, paru-paru dan ginjal. Jika ini terjadi maka tubuh akan kehilangan kemampuan untuk mengantisipasi obat yang bersangkutan. Sehingga akan mengakibatkan pingsan, berhenti bernapas, atau kegagalan jantung. Semuanya bisa mengakibatkan kematian. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Gejala Overdosis Tidak merespon pada sentuhan atau suara. Muka pucat atau membiru. Denyut nadi lemah atau tidak teratur. Bernafas tidak teratur. Tekanan yang sangat kuat di dada. Bernafas tetapi sangat lambat. Ada suara mendengkur. Berbusa mulutnya. Menggigil. Pingsan. Kejang-kejang. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Gejala Overdosis Tidak merespon pada sentuhan atau suara. Muka pucat atau membiru. Denyut nadi lemah atau tidak teratur. Bernafas tapi lambat, dangkal, tidak teratur atau tidak bernapas selama 3-5 menit. Bernafas tetapi sangat lambat kira-kira 2-4 kali dalam 1 menit. Ada suara mendengkur. Berbusa mulutnya. Sakit atau ada tekanan yang sangat kuat di dada. Menggigil. Pingsan. Kejang-kejang. Berpikir tentang berapa banyak dan mengapa menggunakan obat bisa mendorong untuk menghindari Overdosis. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Menghindari Overdosis Cari informasi tentang obat yang akan digunakan. Gunakan bersama orang lain yang tahu jika terjadi OD. Hati-hati jika akan mencoba jenis obat yang baru. Pakai sedikit saja dan sesuaikan dengan reaksi badan. Pakai obat dengan cara yang tidak membuat cepat 'tinggi'. Biarkan obat mempunyai efek pada badan sebelum menambah obat lagi. Berhenti menggunakan obat sama sekali. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Menghindari Over Dosis Cari sebanyak mungkin informasi tentang obat yang akan digunakan. Coba dan gunakan bersama orang lain yang tahu jika terjadi OD. Hati-hati jika akan mencoba jenis obat yang baru, gunakan dengan orang yang sudah berpengalaman dengan obat yang bersangkutan. Pakai sedikit saja jika sudah beberapa hari tidak pakai obat karena bila lama tidak memakai obat maka reaksi tubuh akan seperti pada saat pakai pertama kali. Pakai obat dengan cara yang tidak membuat cepat 'tinggi', misalnya ”didrag” lebih lambat daripada disuntikkan. Biarkan obat mempunyai efek pada badan sebelum menambah obat lagi. Berilah waktu untuk tubuh untuk menyesuaikan. Berhenti menggunakan obat sama sekali. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Menangani Overdosis Singkirkan dari sesuatu yang membahayakan. Upayakan untuk menyadarkan korban. Bersihkan saluran pernapasan. Bukalah mulutnya dan pastikan tidak ada sumbatan. CEK PERNAPASAN Jika bernapas Masih bernapas nadi berdenyut JAGA SIRKULASI PERNAPASAN CEK PERNAPASAN Jika tak bernapas BUAT NAPAS BUATAN Telentangkan dan pencet hidungnya, satukan bibir dengan bibir korban, Beri tiupan napas ke mulut korban, dan cek denyut nadi. Jika tak ada denyut nadi LAKUKAN CPR (Pijat Jantung) Hanya jika mengetahui cara yang benar tentang CPR (Pijat Jantung). JAGA SIRKULASI PERNAPASAN Ingat : Berikan napas dari mulut ke mulut dan panggil petugas medis secepatnya. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Menangani Over Dosis Singkirkan berbagai perlengkapan atau sesuatu yang bisa membahayakan Upayakan untuk tetap menyadarkan korban misalnya dengan mengajak berjalan, mengguncangkan tubuhnya perlahan atau menepuk pipi korban. Jika tidak ada respon maka bukalah mulutnya dan pastikan bahwa tenggorokan tidak ada sumbatan atau cairan atau benda asing lainnya. Jika tidak bernapas bisa memulai pernapasan bantuan dari mulut ke mulut: Telentangkan korban dan tengadahkanlah kepala korban menghadap ke atas, pencet hidung korban dan satukan bibir dengan bibir korban. Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan dengan penuh ke mulut korban. Perhatikanlah apakah dada korban naik turun sebagai tanda udara telah mencapai paru-paru. Lakukanlah 3-5 kali dan kemudian periksalah denyut nadi di leher selama 3-4 detik. Jika tidak ada denyut nadi segeralah lakukan CPR hanya jika penolong mengetahui caranya. Jika tidak panggil petugas kesehatan atau segera antar korban ke klinik atau rumah sakit terdekat. Ingat : Berikan napas dari mulut ke mulut dan Panggil petugas medis secepatnya. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Jangan Lakukan ! Memasukkan apapun ke dalam mulut korban. Menyiram dengan air dingin. Menyuntik korban OD dengan apapun. Meninggalkan seseorang yang baru saja OD. Melakukan CPR (Pijat Jantung), jika masih memiliki detak jantung. Sangat penting untuk menangani korban OD secepat mungkin. Jika seseorang tidak bernapas selama 3 menit, maka otak mulai mengalami gangguan dan jika lebih lama lagi akan berhenti bekerja. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Jangan Lakukan Menyiram dengan air dingin karena bisa menyebabkan pingsan. Jika masih bernapas bisa dibasahi dengan air hangat untuk membangunkannya, usahakan jangan sampai air kena hidung atau mulutnya. Meninggalkan seseorang yang baru saja OD sendiri, bahkan jika sudah memanggil para medis. Jangan menyuntik korban OD dengan apapun misalnya ampetamin, air garam atau susu karena bisa menyebabkan detak jantung yang tidak teratur dan sehingga bisa terjadi situasi yang lebih berbahaya. Lebih baik mengecek denyut nadi dan berusaha untuk membuat orang itu tetap sadar. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut korban karena ada kemungkinan bisa menghambat pernafasannya. Jangan melakukan CPR (Pijat Jantung), jika korban masih memiliki detak jantung. Sangat penting untuk menangani korban OD secepat mungkin. Jika seseorang tidak bernapas selama 3 menit, maka otak mulai mengalami gangguan dan jika lebih lama lagi akan berhenti bekerja. LEMBAR DISKUSI OVER DOSIS Hepatitis Hepatitis adalah suatu pembengkakan/peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Jenis-jenis hepatitis yang paling umum adalah: Hepatitis A Hepatitis C Hepatitis B LEMBAR DISKUSI HEPATITIS HEPATITIS Apakah hepatitis itu? Hepatitis adalah suatu pembengkakan/peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Sampai sekarang jenis-jenis hepatitis yang paling umum adalah: · Hepatitis A Tidak dapat menjadi infeksi hati yang kronis · Hepatitis B Dapat menjadi sirosis hati dan kanker hati pada kasus infeksi hati yang kronis. 5% kasus infeksi Hepatitis B pada orang dewasa menjadi infeksi kronis. · Hepatitis C Dapat menjadi sirosis hati dan kanker hati pada kasus infeksi hati yang kronis. 75% kasus infeksi Hepatitis C menjadi infeksi kronis. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Penularan Hepatitis A Virus Hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang telah terinfeksi dan masuk ke dalam mulut orang lain. Ini bisa terjadi karena: · Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air yang tercemar tinja yang mengandung hepatitis A. Makanan, minuman, sendok dan piring telah tersentuh oleh seseorang yang terinfeksi dan tidak dicuci dengan bersih. · Melakukan seks oral pada anus orang yang telah terinfeksi. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Penularan Hepatitis A Penularan Virus Hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang telah terinfeksi dan masuk ke dalam mulut orang lain. Ini bisa terjadi karena: · Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air yang tercemar tinja yang mengandung hepatitis A. Makanan, minuman, sendok dan piring atau peralatan rumah tangga telah tersentuh oleh seseorang yang terinfeksi dan tidak dicuci dengan bersih. · Melakukan seks oral pada anus orang yang telah terinfeksi. Seseorang hanya sekali saja tertular hepatitis A. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan sembuh total kan kebal terhadap hepatitis A seumur hidup. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Perilaku berisiko Hepatitis A Virus dan Bakteri Makan dan minum tidak mencuci tangan dahulu. Mengkonsumsi buah, ikan, sayuran atau air yang kotor. Kontak melalui peralatan rumah. Seks anal atau oral pada anus. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Perilaku yang berisiko Hepatitis A: · Makan dan minum dengan tidak mencuci tangan terlebih dahulu. · Kontak melalui baik peralatan rumah tangga dan seksual dengan orang telah terinfeksi. · Berhubungan seks secara anal atau oral dengan orang yang telah terinfeksi. Mengkonsumsi buah, ikan, sayuran yang kotor. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Gejala Hepatitis A Kebanyakan orang muda tidak menunjukkan gejala. Warna tinja lebih terang, warna kencing gelap, cepat lelah, panas, warna kuning di kelopak mata dan kulit. Tidak lebih dari 1-3 minggu. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Gejala Hepatitis A · Warna tinja (feses) lebih terang, warna kencing gelap, cepat lelah, panas, warna kuning di kelopak mata dan kulit. · Kebanyakan orang terutama orang muda tidak menunjukkan gejala. · Tidak lebih dari 1-3 minggu. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Cucilah tangan setelah ke toilet dan sebelum makan Selalu cuci alat makan, buah dan sayuran Pencegahan Hepatitis A Lakukanlah vaksinasi Hindari seks anal atau oral pada anus LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Pencegahan Hepatitis A · Cucilah tangan setelah ke toilet dan sebelum makan. Selalu cuci alat makan, buah dan sayuran. Lakukanlah vaksinasi. Hindari seks anal atau oral pada anus. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Penularan Hepatitis B Berhubungan Seks Pertukaran alat suntik Dari ibu ke bayi kandungnya LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Penularan Hepatitis B Penularan · Kontak darah dengan darah. · Berhubungaan seks. · Ibu positif kepada bayi yang dikandungnya. Ini bisa terjadi karena: · Berbagi perlengkapan suntik dalam menggunakan narkoba. · Melalui kontak darah cairan sperma/vagina dari seseorang yang sudah terinfeksi. · Menggunakan perlengkapan tato yang tidak steril. · Bayi yang lahir dari ibu yang sudah terinfeksi. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Perilaku berisiko Hepatitis B Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi Hepatitis B. Berbagi atau bersama-sama menggunakan perlengkapan menyuntik. Menusukkan ke kulit dengan perlengkapan yang tidak steril (tato, pierching, akupuntur). LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Perilaku yang berisiko Hepatitis B: · Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi Hepatitis B. · Berbagi atau bersama-sama menggunakan perlengkapan menyuntik. · Menusukkan ke kulit dengan perlengkapan yang tidak steril (tato, pierching, akupuntur). LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Pencegahan Hepatitis B LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Pencegahan Hepatitis B · Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun: tabung, jarum, kapas, air atau filter. · Hindari kontak dengan darah (waspada terhadap darah ketika sedang atau orang lain menyuntik, jika menginginkan tatto, lakukanlah di tempat yang telah menggunakan prosedur sterilisasi yang layak). · Lakukan seks aman, tidak melakukan seks yang berisiko (tidak menggunakan pelindung). · Hindarkan berbagi peralatan pribadi yang dapat menyebabkan darah berpindah, (sikat gigi atau alat cukur). · Lakukan kewaspadaan umum untuk setiap tindakan medis. · Lakukan vaksinasi. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Gejala Hepatitis B Mengalami gejala seperti influenza, kencing berwarna gelap, feses berwarna terang, warna kuning di kelopak mata dan kulit, cepat lelah, dan panas. 70% gejala dapat terlihat dan bersifat kambuhan. Pada saat kronis gejalanya: Cepat lelah, mual, otot pegal/sakit, tidak enak di perut, atau warna kuning di kelopak mata dan kulit. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Gejala Hepatitis B · Mengalami gejala seperti influenza, kencing berwarna gelap, feses berwarna terang, warna kuning di kelopak mata dan kulit, cepat lelah, dan panas. · 70% gejala dapat terlihat dan bersifat kambuhan sehingga penderita bisa tahu Gejala Hepatitis B. · Pada saat kronis gejalanya: Cepat lelah, mual, otot pegal/sakit, tidak enak di perut, atau warna kuning di kelopak mata dan kulit. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Penularan Hepatitis C Berbagi alat dan perlengkapan narkoba suntik Bayi yang lahir dari ibu yang sudah terinfeksi Menggunakan perlengkapan tato yang tidak steril LEMBAR DISKUSI HEPATITIS HEPATITIS C Penularan · Kontak darah dengan darah. · Dari ibu positif ke bayi yang dikandungnya. Ini bisa terjadi karena: · Berbagi perlengkapan suntik dalam menggunakan narkoba. · Menggunakan perlengkapan tato yang tidak steril. · Bayi yang lahir dari ibu yang sudah terinfeksi. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Perilaku yang berisiko Hepatitis C Berbagi atau bersamasama menggunakan perlengkapan menyuntik Menusukkan ke kulit dengan perlengkapan yang tidak steril (tato, pierching, akupuntur) LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Perilaku yang berisiko Hepatitis C: · Berbagi atau bersama-sama menggunakan perlengkapan menyuntik · Menusukkan ke kulit dengan perlengkapan yang tidak steril (tato, pierching, akupuntur) LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Gejala Hepatitis C Mengalami gejala seperti influenza, kencing berwarna gelap, feses berwarna terang, warna kuning di kelopak mata dan kulit, cepat lelah, dan panas. 80% Hepatitis C tidak menampakkan gejala. Pada saat kronis gejalanya: Cepat lelah, mual, otot pegal/sakit, tidak enak di perut, atau warna kuning di kelopak mata dan kulit. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Gejala Hepatitis C · Mengalami gejala seperti influenza, kencing berwarna gelap, feses berwarna terang, warna kuning di kelopak mata dan kulit, cepat lelah, dan panas. · 80% Hepatitis C tidak menampakkan gejala, sehingga banyak penderita tidak merasakan adanya gejala. · Pada saat kronis gejalanya: Cepat lelah, mual, otot pegal/sakit, tidak enak diperut, atau warna kuning di kelopak mata dan kulit. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Pencegahan Hepatitis C Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun Hindari kontak dengan darah Lakukan kewaspadaan umum setiap tindakan medis. Hindarkan berbagi peralatan pribadi LEMBAR DISKUSI HEPATITIS Pencegahan Hepatitis C · Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun tabung, jarum, kapas, air atau filter. · Hindari kontak dengan darah (waspada terhadap darah ketika sedang atau orang lain menyuntik, jika menginginkan tatto, lakukanlah di tempat yang telah menggunakan prosedur sterilisasi yang layak). · Hindarkan berbagi peralatan pribadi yang dapat menyebabkan darah berpindah, (sikat gigi atau alat cukur). · Lakukan kewaspadaan umum untuk setiap tindakan medis. LEMBAR DISKUSI HEPATITIS A BC D Cara mencegah penularan HIV: Anda jauhi hubungan seks Bersikap saling setia Cegah dengan kondom Dihindar pemakaiani narkoba suntik