MENTERIKEUANGAN REPUBLIK TNDONESIA Nomor : S-182 Periha : fat : Lampiran : S lMK.Aal2oI2 Himbauan Pertanggungjawaban Hibah Segera Dua lembar I3 Maret 2012 - ha sebagai Yth Terlampir Berka tan dengan perihal tersebul d alas bersama ini disampaikan hal oeflKul: Sebagalmana maklum seja an dengan kebijakan optmalsasi hibah dalam Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 lentang Rencana Pembangunan Jangka l\renengah 2014 Pemerintah teah menetapkan revisi Peratlran Nasional Tahun 2O1O Pemerintah (PP) nomor 2 tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan PP nomor 10 tahun 201'1 Tentang Tata Cara Pengadaan Penermaan Hibah Pinjaman dan PeneTimaan Hibah. Salah satu perubahan pentang dalam PP nornor 10 tahun 201 l dirnaksud adalah ditelapkannya kebijakan bagi Kementerian/Lembaga (t</L) untuk menerima hbah angsung (Off Budget ()tf Treasury/Danot Executed Grant) dengan menandatangani Grant Agreement berkenaan di sdmping hibah terencana melalui mekanisme APBN. Guna memberikan pedoman sistem akuntansi hibah dimaksud Ken]enterian Keuangan telah menetapkan Peraturan [,4enteri Keuangan (PN4K) nomor 40/P[,'1K.05/2009 jo. PMK nomor 230/PMK 05/2011 tentang Sislem Akuntansi Hibah, dan Pl\4K nomor 255lP|\ K.O5/2010jo. PMK nomor 191/PMK.05/2011 tenlang Pengelolaan Hibah Melalui penerbitan kedua PMK dimaksud, diharapkan seluruh penerimaan hibah langsung pada K/L dapat dipertanggungjawabkan dan dilaporkan kepada Kementerian Keuangan se aku Bendahara Umurn Negara. Dengan dernik an, harapan untuk mendapatkan op ni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan (LK) Bagian Anggaran (BA) 999.02 (Pengeoaan Hibah) dan Laporan Keuangan Pemerinlah Pusal (LKPP) dapat terpenuhi pada tahun 201 1 3. Perubahan perting dalam PMK nomor 230/PMK05/2011 dan Pl\4K nomor - jo - 191/PN,4K.05/2011 a. yaitu : Kewajiban bagi KIL Lrntuk mefibukukan baik hibah terencana rnaupun hibah langsung dalam bentuk kas, barang iasa dan surct be$arga negara dalam Laporan Keuangan l(L berkenaan dan rre aporkannya kepada Kementerian Keuangan untuk pToses penyusunart LKPP. Guna pembukuan dmaksud, khususnya atas hibah iangsung Oalam bentuk barang dan iasa dlpedukan dokumen Berita Acera Serah Terima (BAST) dengan kelentuan : i. Pengiriman barang dan jasa dimaksud dilakukan langsung olen DonorNendor/Servtte Prcvider yang dibayar donor dan diterima langsung oleh K/L serta t dak melalui Kantor Pelayanan Pelbendaharaan Negara (Off lreasury) dan tidak dituangkan dalam Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran \Otf Budget) b. ii. BAST berfungsi sebagai dokumen sumber pencatatan hibah yang merefleksikan teLah terjadinya change of ownership/change of resaurce dari donor kepada Dener ma h bah: iii. BAST dilandatangani oeh donor dengan l(/L sebagai penerima pada tanggal penyerahan barang dan jasa; iv. BAST berfungsi sebagai dokumen pembukuan dalam Sstem Akunlasi Instansi (SAl) dan rekonsiiasi antara KL dengan Difektorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kemenkeu serta rekons lias antara K/L dengan donor mengenai iumlah penerimaan hibah setiap triwulan. Hibah langsung kepada suatu Unt Pelaksana Tekn s (UPT) ataupun Satuan Kerja yang tdak diusulkan melalu Biro Pefencanaan dan tanpa sepengelahuan Bro Keuangan K/L, pada giiirannya hal tersebut akan menimbulkan kesulitan dalam proses rekons liasi antara l(,/L dengan donor. c Penolakan pada IVL tekn s atas hibah langsung yang tdak sesuai dengan tupoksl K/L, pada kenyataannya karena kurangnya koordinasi dapat diterima oleh ruL yang latn. d. 4 Penolakan pada l(L teknis atas hibah angsung yang tidak mendukung prinsip akuntabilitas dan transparansi untuk penyusunan Laporan Keuangan nl sesual amanat Jakarla Commitment 2009 teniang Aid Effectiveness yang dilandatangani oleh Donor. Bapennas dan Kemenkeu Sehuburgan dengan haltersebut di alas d minla bantuan Saudara Mented untuk a. b. c : lvlenetapkan kebijakan one gate policy pengelolaan hibah melalui Sekretaris Jenderal yang dituangkan dalam benluk Sistem Operasiona dan Prosedur (SoP) sesua rekomendasi BPK Rl; SOP kebijakan one gate policy letsebut agar dapal dijadikan pedoman dalam da am penyusufan Laporan Keuangan Bagian Anggaran K/L berkenaan tahun 2011 yang antara lain mengatur tentang kewaliban pengelolaan hibah untuk : i. [.4elakukan pengesahan alas h bah langsung dalam bentuk kas kepada KPPN; ii. l.4enandalangani BAST hibah langsung dalam bentuk barang dan jasa untuk se anjutnya me akukan pengesahan; iii. ,4elakukan secara intensf rekonsiliasi dengan donor atas penenmaan hibah angsung dalam bentuk kas barang dan jasa, setiap triwulanan. berhati hatl tawaran hibah langsung yang berpolensi politis, mengandung ikatan bersifat donor diven serta tidak mendukung prnsipprinsip transparansi dan akuntabiilas pada laporan keuangan pemerinlah. IMempertimbangkan secara Demikian atas perhatian dan kerjasarranya diucapkan terima kas h. Tembusan '1 Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Rl; Kepa a Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Direktur Jenderal Pengelolaan Ljtang; 4. Sekrelaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris Badan Kementerian/Lembaga; Inspektur Jenderal Kernenlerian Keuangan. 2 3 5 Gedung Juanda I Lanta 3 Jalan Wah din Jakarta 10710 Telepon (021) 3449230 Lamp ran Surat No. S -18 2/l\rK.08/2012 Maret 2012 Tanggal 13 1. Menteri Kelautan dan Pedkanan, 2. l\4enter Pertahanan Ketua Mahkamah Agung; Kepa a Kepolisiar Negara Rl; Menter Pekerlaan Urrumi lMenter Pendidikan dan Kebudayaan; Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; [4enter Dalam Negerii N4enter Negara Pemberdayaan Petempuan dan Perlindungan Anak: 10. l,4enteri Komunikas dan Inforrnatika; I1 \4enten Koordilato' B darg Perekoromian: 12. l\4enteri Sos al: 13 Menteri Lingkungan Hidup; 14 i\,4enteri Kesehatan. 15 l\.4enteri Hukum dan HAlvl, 16 lMenteri Kehutanan 17 Kepala Badan Pengawas Obal dan lvlakanan 1 l\renterl Perdagangani 1 9 i,,lenteri Perlanian, 20 l\renteri Energidan Sumber Daya Mrneral: 21 Kepala Badan Narkotika Nasional; 22 Kepala Badan Nasional Penanggulangan Eencana; 23 KelLra Kom si Nasional Hak Asasi Manusia; 24 Ketua Kom si Pemiihan Umum; 25 lvlenteri Perindustrian; 26 Kepala Badan Koord nasi Keluarga Berencana Nasionai: 27 Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir; 28 Menteri Luar Negerii 29 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; 30. Kepala Leflrbaga llmu Pengelahuan lndones a; 31. Menteri Negara Koperasi dan UKM. 32. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasronal 33. Kepala Badan Pusat Stat stik; 34 Kepala Badan Pertanahan Nasional; 35 lvlenteri Perhubungan 36 [4enteri Nega'a Risel dar Teknologi 37 l\renteri Sekretaris Negara 38 Kepala Badan Pemerksa Keuangan, 39 l\,lenteri Agama; 40 Ketua Dewan Perwakilan Daerah-Republik Indonesla; 41 Ketua Korrisi Pe|-]beranrasan Korupsi 42 Ketua Komisi Yud sial, 43 Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; 44 l\rented Koord nator Bidang Kesejahteraan Rakyat; 45 Kepala Badan Koordinas Survei dan Pemetaan Nasional; 3 4 5 6 7 I I I 46 Kepala Lemhannas R; 47 Kepala Badan Meteorolog imalologi dan Geofisika; 48. [,4enter] Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 49. Kepala Kejaksaan Agung Rl; K Lampi.an Surat No s -182/MK.08/2012 Tanggal 13 lvlaret 2012 50. Ketua Komnas Perempuan; 51. Kepala Ars p Nas onal Republik lndonesia 52. Ketua l\,4ajelis Permusyawaratan Rakyal Republik Indonesia; 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. Kepala Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia lvelleriTelaga Kela dar lransr]g?sr: Menteri Koordinator Bidang Politaik, Hukum dan Keamanan Republik indones a; Menteri Badan Usaha lVilk Negara Republik Indonesia; Kepala Badan Intelilen Negara; Kepala Lembaga Sandi Negara; Kepala Perpustakaan Nas onal Repub ik Indonesia; Kepala Badan Penanaman [.loda: 6'1. Kepala Badan lvleteorologi dan Geofisika; 62. Kgtua lvlahkamah Konstitusl Republk Indoresral 63. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis T€nsaksi Keuangan; 64. Kepala Badan Tenaga Nuk ir Naslonal; 65. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasiona; 66. Kepala Badan Standar sasi Nasional, 67- Kepala Badan Kepegawaian Nasiona, 68 Menter Perumahan Rakyat Repubrk Indo.esia; 69. Menter Pemuda dan O ahraga Republik Indonesra 70. Kepa a Badan nasional Perlindungan dan Penempatan TKI; 71. Kepa a Badan Penanggu angan Lumpur Sidoarjo; 72. Kepa a Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 73. Kepa a Badan Saf Nasional, 74. Kepa a Kornisi Pengawas Persaingan Usaha Republik ndonesia.