JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI SUNGAI BATANG TUPANGAN KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Nofriko¹, Renny Risdawati2, Nursyahra2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] 1 ABSTRACT Batang Tumpangan river used by Human Population as a place to fishing the fish. The people around use the fish for comsumption and sale,because fish have high economic value. In fishing, the fisher use pancing, jaring, tangguk, bubu and jala. In this area use the Jaring to fishing the fish is very high. Human activities causing the fish laying eggs is disturbed. Overfishing and continously caused the distruption of ability of fish to adapt and multiply will affect the survival of fish. The research was done in june-july 2017 at batang Tumpangan river kecamatan kinali kabupaten pasaman barat using road sampling method. Identifying fish conducted in zoology laboratory department of biology STKIP PGRI Sumatera Barat. Based on result at batang tumpangan river 8 species of fish are found is The Tor tambra (Garing), Puntius brevis (Kapareh), Cyclocheilichthys apogon (Subbahan), Rasbora sumatrana (Pantau), Osteichilus wandersii (Lelan), Oreochromis niloticus (Nila), Mystus sabanus (Pampandan) and Mystus planicep (Nginggia). Physico-cemical parameter got temperature 27-28°C, pH 6,9-7,0, Speed of water flow 4,45-8,19 m/sec, DO got 6,09 mg/L. Keyword: Fish, Overfishing and physical-chemical factor of water ikan di perairan tawar yaitu sungai. PENDAHULUAN Kecamatan Kinali Kabupaten Ikan vertebrata merupakan yang hidup hewan dan berkembang di dalam air dengan menggunakan insang. Ikan memiliki kandungan yang kaya akan manfaat karena merupakan sumber protein bagi tubuh. Ikan tersebar di berbagai perairan baik di laut, perairan payau dan perairan tawar. Salah satu habitat Pasaman Barat tepatnya di Jorong Langgam terdapat beberapa sungai salah satunya yaitu sungai Batang Tupangan. panjang Sungai kurang ini lebih memiliki 20 km, memiliki kedalaman kurang lebih 0,3 m - 1,5 m dan lebarnya kurang lebih 4-5 m. Sungai Batang Tupangan merupakan sungai yang berarus cepat, dasar sungainya berbatu, insang yang dipasang sehingga berkerikil dan pada bagian lain keadaan ini menyebabkan beberapa arusnya lambat, dasar sungainya jenis berpasir dan berlumpur. terganggu. Hal ini dapat berpotensi Sungai dimanfaatkan yang bertelur akan Batang Tupangan mempercepat terjadinya penurunan oleh masyarakat bahkan hilangnya beberapa jenis ikan sebagai tempat mencari ikan, selain yang itu ikan ikan juga menguni sungai Batang mempunyai nilai Tupangan. Menurut Zaenudin (2013) cukup tinggi kegiatan penangkapan ikan secara sekitar terus menerus dapat mengakibatkan memanfaatkannya untuk dikosumsi berkurangnya populasi dan jenis- dan dijual. Ikan-ikan di sungai ini jenis ikan. ekonomis yang sehingga penduduk ditangkap dengan menggunakan alat Berdasarkan informasi yang tangkap berupa pancing, jaring, jala diperoleh dari masyarakat setempat, dan bubu. Jenis-jenis ikan hasil pada saat sekarang ini ikan Gurame tangkapan dengan menggunakan alat dan ikan Nginggia sudah jarang tersebut seperti ikan subahan, ikan tertangkap oleh nelayan. Untuk itu lelan, ikan pantau, ikan gurame, ikan perlu dilakukan penelitian secara pampandan, ikan ilmiah guna mengetahui jenis-jenis kapareh, ikan nila, ikan garing dan ikan yang tertangkap di Sungai ikan nginggia. Batang Tupangan Kecamatan Kinali ikan ruting, Akibat dari penangkapan ikan Kabupaten Pasaman Barat. secara terus menerus menyebabkan terganggunya ikan atas bahwa penulis telah melakukan dan penelitian tentang “Jenis-Jenis Ikan berkembangbiak. penggunaan alat yang Tertangkap di Sungai Batang tangkap seperti jaring ikan di sungai Tupangan Batang Tupangan ini sangat tinggi. Kabupaten Pasaman Barat”. untuk Para kemampuan Berdasarkan latar belakang di beradaptasi penangkap ikan memukul- Kecamatan Kinali Berdasarkan rumusan masalah mukul permukaan air untuk mengusir yang telah dikemukakan, maka gerombolan ikan ke arah jaring tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Batang Tupangan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. kecepatan arus, mulai pukul 07.00-17.00 WIB. pengambilan sampel dilakukan di sepanjang aliran sungai sejauh ± 10 2. Mengetahui faktor fisika-kimia (suhu, Penangkapan ikan dilakukan km sampai tidak ditemukan lagi ikan pH, jenis baru dengan menggunakan alat oksigen terlarut) di Sungai Batang tangkap berupa jaring, jala, pancing, Tupangan bubu dan tanguk. Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Peralatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah alat tulis, stopwatch, METODE PENELITIAN loupe, karet, jarum pentul, suntik, label, kamera, ember, Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juni-Juli 2017 di Sungai Batang Tupangan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Zoologi Prodi Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. survey ini menggunakan deskriptif yaitu pengamatan dan pengambilan sampel langsung ke lapangan, teknik pengambilan sampel adalah road sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara menyusuri sepanjang aliran sungai yaitu pada tempat yang bisa dijangkau dan diduga terdapat jenis ikan. termometer, styrofoam, tali rafia, meteran, toples, jangka sorong, dan buku identifikasi ikan yaitu buku Kottelat, M. Whitten, J Freshwater fishes of Western Indonesian and Sulawesi (1993) dan buku taksonomi, identifikasi jilid I dan II (Saanin, 1984) dan Fishbase.org. Penelitian metode penggaris, pH meter, sarung tangan, Sedangkan alat untuk menangkap sampel ikan digunakan alat berupa jala dengan ukuran mata jaring 1,5 inchi, jaring dengan ukuran mata jaring 1 inchi, pancing, bubu dan tanguk. Sedangkan bahan yang diperlukan yaitu formalin 10 % dan alkohol 70 %. Penelitian ini dilakukan di Sungai Batang Tupangan yang terdapat di Jorong Kecamatan Kinali Langgam 2) Jaring yang digunakan Kabupaten mempunyai ukuran, panjang 15 Pasaman Barat. Adapun batas-batas meter, lebar 2 meter dengan wilayah kecamatan adalah, sebelah ukuran mata jaring yaitu 1 inchi. Utara berbatas dengan Kec. Luhak Pada bagian atas jaring (tali ris Nan Duo, sebelah Selatan dengan atas) Kec. lll Nagari, sebelah Barat dengan sedangkan pada bagian bawahnya Samudera Indonesia dan sebelah (tali ris bawah) dikaitkan dengan Timur dengan Kec. lll Nagari. pemberat. Pelampung pemberat berguna Prosedur Kerja 1. Pengampilan sampel arus ikan dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan berdasarkan survey. sampel ikan dilakukan mulai pukul 07.00WIB. Sampel ikan ditangkap dengan menggunakan beberapa jenis alat tangkap antara lain: pancing, jaring, jala, bubu dan tangguk. 1) Pancing yaitu diambil pada pagi hari. 3) Jala yang digunakan dengan cara dilempar pada sasaran. Pengambilan sampel dilakukan oleh beberapa orang yang sudah berpengalaman. 4) Bubu yaitu dengan dipasang pada dengan cara sore hari kemudian diambil pada 5) Tangguk Umpan yang digunakan saat memancing ada beberapa jenis umpan antara lain, jangkrik, gelombang. tepi sungai pada sore hari dan sasaran dan dilakukan secara berulang-ulang. atau dengan cara meletakkan jaring di pagi hari. tanah. untuk Penangkapan dengan jaring yaitu melemparkan pancing ke arah udang, dan di dalam air agar tidak terbawa a. Pengambilan Sampel 17.00 pelampung, menegakkan posisi jaring selama Di Lapangan Pengambilan terdapat serta cacing menelusuri yaitu dengan cara kepinggir-pinggir sungai. Sampel ikan yang tertangkap di masukan dalam box yang telah diisi dengan batu es. Setelah itu sampel difoto lalu dicatat morfologinya baca angka yang ditunjukkan seperti warna tubuh, warna sirip, termometer lalu catat hasilnya (Suin selanjutnya beberapa diantara ikan dan Syafinah, 2006). yang sama jenisnya diambil, dicuci 2. Pengukuran Kecepatan Arus bersih, diletakkan di atas baki untuk Pengukuran kecepatan arus air diambil fotonya, kemudian diukur dengan cara yang paling sederhana panjangnya. yang ialah dengan menggunakan benda berukuran besar disuntikkan larutan yang mengapung di air seperti gabus. formalin 10% di bagian abdomen Pengukuran untuk mencegah organ dalam agar didasarkan pada jarak yang ditempuh tidak busuk, sampel ikan selanjutnya oleh benda terapung per satuan diawetkan dengan larutan formalin waktu (Suin dan Syafinah, 2006). dalam toples. Sampel yang telah 3. Pengukuran dikoleksi langsung dari lapangan (pH) Pengukuran pH air dibawa dilakukan dengan menggunakan pH Untuk ke ikan laboratorium untuk kecepatan Keasaman dapat pengukuran dan identifikasi lanjutan. meter Sampel mencelupkan pH meter kedalam air yang telah diukur dan yaitu Derjat arus lalu botol sampel yang berisi alkohol Syafinah, 2006). 70% sebagai spesimen awetan. 4. Dissolved Oxygen (DO) / Oksigen Faktor Fisika dan Kimia Perairan (Suin dan terlarut Siapkan botol sampel untuk mengambil 1. Pengukuran Suhu Air hasilnya cara diidentifikasi diawetkan ke dalam b. Mengukur lihat dengan sampel air sungai masukkan botol sampel ke badan air, Pengukuran suhu air dilakukan setelah terendam tutup botol dibuka dengan menggunakan termometer hingga botol terisi penuh oleh air. yaitu Setelah penuh, botol sampel ditutup dengan termometer kemudian ke cara mencelupkan dalam gantung perairan termometer kembali di dalam air dan pastikan tidak ada gelembung udara di tersebut pada permukaan perairan dalamnya. Lalu dibawa ke UPTD beberapa menit setelah termometer Balai menunjukkan angka yang konstan, Padang. Laboratorium Kesehatan, dilakukan dengan menggunakan Dilaboratorium loupe. Langkah-langkah melakukan kerja identifikasi ikan di laboratorium: Melakukan morfometrik/ukuran dengan Identifikasi sampel menggunakan buku dengan Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Kottelat, et al., 1993 ), pengamatan morfologi mengukur perbandingan panjang, lebar dan tinggi bagianbagian tertentu (panjang total, panjang standar, tinggi badan dan lebar badan). buku Taksonomi dan Identifikasi jilid 1 dan II (Saanin, 1984) dan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil fishbase.org. Berdasarkan penelitian jenis- a. Mengetahui ciri-ciri yang harus melakukan jenis ikan yang tertangkap di sungai identifikasi ikan sesuai yang ada Batang Tupangan Kecamatan Kinali dalam buku identifikasi, rumus Kabupaten sirip (bentuk dan jumlah jari-jari didapatkan 8 jenis, 3 Ordo dan 3 sirip), perbandingan panjang dan famili seperti yang terlihat pada tinggi badan. Tabel 1. diperhatikan dalam Pasaman Barat b. Melakukan pengamatan bentuk dan tipe ikan (bentuk mulut, ekor) Tabel 1. Jenis-jenis Ikan yang Tertangkap di sungai Batang Tupangan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat Batang Hari Penangkapan Ordo Family Spesies 1.Cyclocheilich thys apogon 2.Osteichilus Cypriniformes Cyprinidae wandersii 3.Puntius brevis Nama Lokal Jmlh I II III IV V VI VII Subahan 8 0 3 4 2 2 1 20 Lelan 5 3 7 3 3 5 2 28 Kapareh 1 1 0 5 2 3 1 13 4.Rasbora sumatrana 5.Tor tombra Perciformes 6.Oreochromis Cichlidae niloticus 7.Mystus planicep Siluriformes Pantau 4 2 1 4 2 1 3 17 Gariang 2 0 3 2 3 1 1 12 Nila 2 1 1 1 2 1 2 10 Nginggia 0 1 2 0 0 0 0 3 Pampandan 3 1 2 1 0 1 1 9 25 9 19 20 14 14 11 112 Bagridae 8.Mystus sabanus Jumlah Berdasarkan Tabel 1. dapat sementara jenis ikan yang sedikit dilihat bahwa jenis ikan paling ditemukan yaitu Mystus planiceps banyak ditemukan yaitu Osteichilus sebanyak 3 ekor. wandersii sebanyak 28 ekor, Tabel 2. Parameter Fisika dan Kimia Air di sungai Batang Tupangan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat Pengukuran Parameter I II III Suhu (º C) 28 27 27 pH 6,9 7,0 7,0 Kec. Arus (m/s) 8,19 4,45 8,05 DO (mg/L) 6,09 diukur yaitu berkisar antara 4,45Parameter fisika-kimia air yang diukur meliputi suhu air, pH, 8,19. Oksigen terlarut yang diukur didapatkan 6,09 mg/L. kecepatan arus dan oksigen terlarut (DO). Suhu pada lokasi pengambilan sampel yaitu Pembahasan berkisar antara 27- 28°C. pH yang diukur yaitu berkisar antara 6,9-7,0. Kecepatan arus yang Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Sungai Batang Tupangan terdapat 8 jenis ikan, Banyaknya jumlah individu dari digolongkan ke dalam 3 Ordo yaitu Osteichilus Cypriniformes, dan merupakan familia dari cyprinidae yaitu diduga ikan ini lebih menyukai Cyprinidae, Cichlidae dan Bagridae. perairan yang jernih. Selain itu Adapun jenis ikan tersebut Tor didukung oleh faktor biotik yaitu tombra, brevis, adanya vegetasi/ pohon dipinggiran Cyclocheilichthys apogon, Rasbora sungai tersebut. Menurut Djuhanda sumatrana, Osteichilus wandersii, (1981) adanya pohon dan vegetasi Oreochromis pada Siluriformes. Perciformes 3 famili Puntius niloticus, Mystus wandersii pinggiran yang sungai dapat sabanus dan Mystus planicep. Jenis- menghambat naiknya suhu, habitat jenis ikan yang tertangkap berjumlah seperti ini sangat disukai ikan. 112 ekor, jumlah ikan yang Berdasarkan pengukuran yang terbanyak ditemukan yaitu pada hari dilakukan maka didapatkan suhu ke-I sebanyak 25 ekor, jumlah ikan berkisar antara 27-28 ℃ . Ini diduga yang sedikit ditemukan yaitu pada cocok hari ke-II sebanyak 9 ekor, jumlah Berdasarkan ikan yang ditemukan pada hari ke-III Cahyono (2001) kisaran suhu yang yaitu sebanyak 19 ekor, jumlah ikan optimal untuk ikan yaitu 25-29 ℃. terhadap kehidupan yang ikan. dikemukakan yang ditemukan pada hari ke-IV Oksigen terlarut sangat penting yaitu sebanyak 20 ekor, jumlah ikan bagi pernafasan dan merupakan salah yang ditemukan pada hari ke-V yaitu satu sebanyak 14 ekor, jumlah ikan yang metabolisme ikan dan organisme ditemukan pada hari ke-VI yaitu akuatik sebanyak 14 ekor dan jumlah ikan terlarut dipengaruhi oleh komposisi yang ditemukan pada hari ke-VII dan kelimpahan jenis flora, fauna. yaitu sebanyak 11 ekor. Hasil pengukuran oksigen terlarut komponen lainnya. utama Kadar bagi oksigen Berdasarkan penelitian yang selama penelitian yaitu 6,09 mg/L. telah dilakukan, ikan yang paling Sesuai dengan yang dikemukakan banyak ditemukan yaitu Osteichilus Ciptanto (2010) menyatakan bahwa wandersii yaitu sebanyak 28 ekor. kandungan oksigen terlarut minimal 5 ppm yang terkandung di dalam air utama kondisi ini diduga akibat untuk tingginya pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. frekuensi penangkapan ikan yang dilakukan masyarakat Berdasarkan hasil pengukuran untuk memenuhi kebutuhan protein oksigen terlarut yang telah dilakukan hewani. Di mana ikan ini merupakan dapat diketahui bahwa kadar oksigen ikan yang memiliki nilai ekonomis terlarut di Sungai Batang Tupangan yang tinggi, sehingga ikan ini lebih masih mampu mendukung kehidupan dicari oleh masyarakat setempat. organisme perairan yang ada di Suhu air pada lokasi dalamnya. Dan kondisi air untuk pengambilan sampel yaitu berkisar habitat ikan umumnya sedikit asam antara 27-28°C. Suhu ini merupakan sampai netral dengan pH diantara suhu yang umum dijumpai didaerah 5,6-7. yang tropis. Menurut Cahyono (2001) didapatkan yaitu berkisar antara 6,9- ukuran suhu optimal bagi kehidupan 7,0, pH yang didapatkan masih ikan adalah 25-29°C. Berdasarkan mendukung keberadaan ikan. Hal ini hal dikemukakan oleh Cahyono (2001) pengambilan sampel masih layak bahwa setiap jenis ikan menghendaki untuk kehidupan ikan. Dari hasil kisaran dan pengukuran Faktor Fisika-kimia air kecepatan arus yaitu dengan rata-rata yang dilakukan bahwa sungai Batang 0,04 m/dtk. Menurut Suin (2006) Tupangan kecepatan arus yang ideal adalah kehidupan ikan. Sedangkan pH pH antara 5-8,7. tersebut, suhu masil di layak lokasi untuk 0,20- 0,50 m/dtk. Jadi faktor fisika kimia perairan seperti pH, kuat arus masih mendukung keberadaan ikan. Ikan yang 1. Berdasarkan hasil penelitian yang sedikit telah dilakukan di Sungai Batang tertangkap yaitu Mystus Planicep, Tupangan maka didapatkan 8 diduga karena kurangnya kondisi jenis ikan yaitu Tor tombra, lingkungan Puntius brevis, Cyclocheilichthys yang paling KESIMPULAN mendukung kehidupan dari ikan tersebut, seperti apogon, kurangnya makanan dan penyebab Ostechilus Rasbora sumatrana, wandersii, Oreochromis niloticus, Mytus Witjotmodjo. 1993. Fres Water sabanus dan Mystus planicep. Of Jumlah ikan yang didapat yaitu Sulawesi. Indonesia: Periplush 112 ekor. Edition 2. Faktor lingkungan fisika dan kimia perairan di Sungai Batang Tupangan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat masih Western Indonesia and (HK) and EMDI Project. Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kuntji Identifikasi Ikan. Bogor: BinaCipta. menunjukkan suatu keadaan yang . 1984. Taksonomi dan sesuai dan normal bagi kehidupan Kunci ikan. Bogor: Bina Cipta. Cahyono, B. 2001. Budi Daya Ikan Perairan Umum. Yogyakarta: Kanisius. Ciptanto. 2010 Top Ikan Air Tawar. Yogyakarta : Lily publisher. Djuhanda, T. 1981. Dunia Ikan. Bandung: Armico. Kottelat, M.,et al. A. J. Whitten, S. N. Kartikasari, Ikan 2. Suin dan Syaifina. 2006. Ekologi. DAFTAR PUSTAKA Di Identifikasi and S. Padang : Universitas Andalas Press. Zaenuddin. 2013. Keanekaragaman dan Kelimpahan Daerah Hulu dan ikan di Tengah Sungai Gajahwong Jogjakarta. Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Sunan Kalijaga. Negeri