FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENUNJANG

advertisement
FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENUNJANG PROSES
PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X
(Studi Kasus : SMAN 2 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan)
1
Nora Respita1, Ranti Nazmi2, Yenita Yatim2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
Nora [email protected]
ABSTRACT
School library is very important in supporting learning process because the
school library aims to meet the information needs for the community in the school
environment, especially the teachers and students. The school library also has a
considerable function in supporting the learning process and improving the quality of
education in school. However, there are still many students of class X have not
visited and functioned the school library as a learning resource at SMAN 2
Lengayang. The theory used in this study is the theory of phenomenology according
to Alfred Schutz, which states that human action is determined by the meaning
understood about something called the motive, where a person in the action has a
certain meaning. Informants in this study are the students of class X, library
employees, teachers of sociology who teach in class X, and Principals. Data
collection method is done in 3 stages that are 1) Observation, 2) Interview, 3) Study
document. Based on the results of the study it can be concluded that the causes of
class X students did not visit and functioning school library in SMAN 2 Lengayang,
Regency of South Pesisir that are 1) Motivation, 2) Teachers more focused on the
handbook, 3) Condition of the library.
Keywords: School Library Fungtions, Sociology Learning
PENDAHULUAN
dan para peserta didik memperoleh
kesempatan untuk memperluas dan
Pendidikan bagi setiap individu
maupun
kelompok
pendidikan,
salah
membutuhkan
memperdalam
satu
membaca
sarana
pengetahuan
buku
dan
dengan
belajar
di
pendidikan yang berpengaruh terhadap
perpustakaan,
hasil pendidikan adalah perpustakaan.
mengandung ilmu pengetahuan yang
Perpustakaan
di perlukan.
disekolah
harus
Alat
memungkinkan tenaga kependidikan
yang
perpustakaan
dimaksud
dalam
penentuan mencapai tujuan pendidikan
1
itu
adalah
sarana
dan
prasarana
Menjamin tersedianya masukan umum
pendidikan. Sarana
dan
prasarana
yang berkenaan dengan pendidikan
pendidikan
merupakan
salah
satu
(Mudyaharjo, 2010:5).
sumber daya yang penting dan utama
Pendidikan
peranti pokok yang
dalam menunjang proses pembelajaran
dipilih untuk memberikan perhatian,
disatuan pendidikan, untuk itu perlu
bimbingan, dan arahan kepada anak
dilakukan peningkatan dalam pendaya
didik. Proses pendidikan merupakan
gunaan dan pengelolaanya, agar tujuan
perjalanan yang tak pernah terhenti
yang
sepanjang
diharapkan
dapat
tercapai,
hidup
manusia
dan
sebagaimana ditetapkan dalan UU
merupakan hal yang sangat signifikan
Sisdiknas No. 20/2003 Bab XII pasal
dalam kehidupan manusia. Menurut
45 ayat I dijelaskan bahwa setiap
UURI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat
satuan pendidikan formal dan non
1, pendidikan merupakan usaha sadar
formal
dan terencana
menyediakan
sarana
dan
untuk mewujudkan
prasarana yang memenuhi keperluan
suasana
pendidikan
dengan
pembelajaran agar peserta didik secara
perkembangan
aktif mengembangkan potensi dirinya
sesuai
pertumbuhan
dan
belajar
untuk
sosial, emosional dan kejiwaan peserta
keagamaan,
didik (Aditya, 2010:1).
kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia,
pendidikan
yang
baik
kekuatan
proses
potensi fisik, kecerdasan intelektual,
Sistem
memiliki
dan
pengendalian
dirinya,
1).
negara (Irianto, 2011:3).
kesempatan
kepada
semua orang untuk bebas dan mudah
memperoleh
Pendidikan
bangsa,
merupakan
dan
suatu
kegiatan yang sadar akan tujuan
setiap saat, 2). Memungkinkan semua
karena tujuan merupakan salah satu
orang
memberikan
hal yang penting dalam kegiatan
pengetahuan mereka kepada orang lain
pendidikan, maka tujuan pendidikan
dapat dengan mudah melakukanya, 3).
tidak saja akan memberikan arahan
ingin
belajar
masyarakat,
pada
yang
sumber
diri,
serta keterampilan yang diperlukan
harus mempunyai tiga tujuan, yaitu:
Memberi
spritual
2
kemana pendidikan harus ditunjukan,
atau naskah, lembaran musik dan
tapi juga memberikan ketentuan yang
berbagai media audiovisual seperti
pasti dalam memberi materi, metode,
film, slide, kaset.
alat, evaluasi dalam kegiatan yang
Menurut
dilakukan (Idi, 2011:18).
Menurut
Tilaar
(Lasa,
2013:1-2)
keberadaan perpustakaan tidak dapat
(dalam
dipisahkan dengan dunia pendidikan.
Anurahman, 2011:9) sesuai dengan
Sebab
UUD 1945, pendidikan seharusnya
institusi pengelola koleksi karya tulis,
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal
karya cetak, dan/atau karya rekam
ini berarti pendidikan adalah usaha
secara profesional dengan sistem yang
sadar untuk memberdayakan manusia.
baku
Manusia yang berdaya adalah manusia
pendidikan,
penelitin,
yang dapat berfikir kreatif, yang
Informasi,
dan
mandiri dan dapat membangun dirinya
pemustaka. Keberadaan perpustakaan
dan masyarakat.
sekolah/madrasah
Menurut Sulistyo (dalam Wiji,
perpustakaan
guna
merupakan
memenuhi
meningkatkan
kebutuhan
pelestarian,
rekreasi
berguna
kualitas
para
untuk
pendidikan.
2010:31) perpustakaan adalah sebuah
Perpustakaan
gedung, ataupun gedung itu sendiri
dinegara
yang digunakan untuk menyimpan
beberapa
buku dan terbitan lainnya yang bisa
mengalakkan
disimpan menurut tata susunan tertentu
mendukung kurikulum, mendukung
untuk digunakan membaca, bukan
proses pendidikan secara umum, dan
untuk dijual. Suatu unit kerja yang
mengembangkan
subtansinya
oleh
merupakan
sumber
sekolah/madrasah
berkembang
tujuan
antara
:
literasi
informasi,
itu
setiap
karena
sekolah/madrasah
digunakan oleh pengguna jasa layanan.
menyelenggarakan
Selain buku, didalamnya juga terdapat
sekolah
bahan cetak lainnya seperti majalah,
nasional pendidikan.
3
lain
keberaksaraan,
informasi yang setiap saat dapat
laporan, film, prosiding, menuskrip
memiliki
harus
perpustakaan
yang memenuhi standar
Menurut
(Sitepu,
2014:64-65)
indikator semakin bermutu proses dan
perpustakaan sekolah dipergunakan
hasil dilembaga pendidikan itu.
oleh peserta didik untuk mencari
bahan
pembelajaran
sekolah
sebagai
berbagai
sarana pendidikan yang amat penting
acuan dalam belajar termasuk dalam
harus diselengarakan secara efektif dan
mengerjakan tugas yang diberikan oleh
efisien. Jika dilihat perkembangan
guru.
ilmu
Dengan
dan
Perpustakaan
demikian,
terdapat
pengetahuan
dan
teknologi
hubungan yang erat antara proses
sekarang ini demikian pesatnya. Maka
belajar
peranan perpustakaan sebagai sumber
dengan
perpustakaan
belajar
perpustakaan,
merupakan
utama
setelah
sumber
guru
informasi sangat kuat dan muklak di
dan
perlukan disekolah-sekolah. Pentingya
berperan sedemikian penting dalam
perpustakaan,
proses pembelajaran sehingga sering
sebagai
juga
memiliki kemampuan dan kekuatan
disebut
sebagai
jantung
pendidikan
jantung
diibaratkan
pendidikan
yang
yang langsung mempengaruhi hasil
Koleksi perpustakaan yang terdiri
atas
sehingga
berbagai
jenis
buku
pendidikan.
dapat
Berdasarkan hasil pengamatan di
membantu pendidikan dan peserta
SMAN
2
Lengayang,
ditemukan
didik mengembangkan bahan pelajaran
bahwa
di
SMAN
Lengayang
serta membantu peserta didik dalam
memiliki sarana dan prasarana yang
mendalami
yang
cukup memadai untuk menunjang
dipelajari di kelas. Perpustakaan juga
proses pembelajaran. Salah satu sarana
dapat dipergunakan sebagai indikator
dan prasarana yang mampu menunjang
mutu suatu lembaga pendidikan karena
proses
semakin banyak informasi diperoleh
perpustakaan
dan dimanfaatkan peserta didik maka
pengamatan tersebut terlihat bahwa
semakin
yang
fungsi perpustakaan sekolah sebagai
didapatkanya. Keadaan yang demikian
pusat sumber informasi oleh siswa
dapat dianggap sebagai salah satu
dalam proses pembelajaran sosiologi.
bahan
bayak
pelajaran
juga
ilmu
4
2
pembelajaran
sekolah,
yaitu
dari
hasil
Maka
dari
itu peneliti
ingin
1) Fungsi rekreatif
meneliti lebih lanjut dengan judul
Rekreatif
berdasar
dari
kata
fungsi perpustakaan sekolah dalam
rekreasi yang artinya adalah sesuatu
menunjang proses belajar mengajar
yang menyegarkan hati. Maksud dan
mata pelajaran sosiologi kelas X (Studi
fungsi
rekreatif
Kasus
adalah
untuk
:
SMAN
2
Lengayang
Kabupaten Pesisir Selatan).
Teori
yang digunakan
penelitian
Alfred
sesuatu
dan
ini
yang
menghibur
hati
dalam
dengan datang keperpustakaan orang
teori
bisa meminjam atau membaca buku-
(phenomenology)
buku yang disukai, bertamu dengan
ini
adalah
fenomenologi
menurut
menyegarkan
perpustakaan
Schutz.
Menurut
orang lain, bertukar pikiran, gobrol
(Hafiah, 2009:1) istila perpustakaan
melakukan kegiatan bersama sehinga
berasal dari kata dasar pustaka. Yang
menjadi terhibur.
berarti buku, atau kitab, kemudian
2) Fungsi edukatif
mendapatkan awalan per dan akhiran
Edukatif berasal dari kata edukasi
an menjadi perpustakaan. selanjutnya
yang artinya
dalam istila perpustakaan terkandung
artinya
pegertian
Perpustakaan
“kumpulan
buku
dan
pendidikan,
bersifat
edukatif
mendidik.
berfungsi
sebagai
informasi yang disusun di ruangan
edukatif artinya dapat mendidik dan
tertentu
dilengkapi
dengan
menambah ilmu pengetahuan bagi
(sarana
prasarana),
angotanya. Jadi, perpustakaan bisa
perlengkapan
menurut aturan tertentu, diatur dan
menjadi
dilayankan oleh petugas (pustakawan)
Berbagai hal yang tidak dipelajari
dan
dikelas bersama guru bisa dicari
dipergunakan
oleh
para
pemustaka.
pelengkap
bagi
sekolah.
diperpustakaan.
Menurur (Sunaryoto, 2014:27-28)
Dengan
demikian
menurut
fungsi
fungsi perpustakaan bisa dibedakan
perpustakaan
Suharyoto
menjadi 2 yaitu:
adalah yang pertama berfungsi sebagai
rekreatif dan yang ke dua berfungsi
5
sebagai
edukatif,
krekreatif
ini
dimana
adalah
fungsi
siswa
memperoleh pengetahuan yang
bisa
mereka konstruksi sendiri.
meminjam dan membaca buku yang
Hamdani
(2011:81)
proses
disukai dan juga bisa bertemu dengan
pembelajaran menuntut guru dalam
orang lain, bertukar pikiran, gobror
merancang
dan
pembelajaran
melakukan
kegiatan
yang
berbagai
yang
metode
memungkinkan
menghibur dirinya. Sedangkan fungsi
terjadinya proses pembelajaran pada
edukatif
diri
yaitu
mendidik
berfungsi
dan
pengetahuan
menambah
bagi
perpustakaan
sebagai
ilmu
angota,
adalah
siswa.
Guru
harus
mampu
menggunakan metode pembelajaran
dan
yang sesuai dengan materi.
sebagai
Sosiologi
pelengkap bagi sekolah.
secara
etimologis
berasal dari kata socius yang berarti
Syaiful, 2010:63) mengemukakan
‘teman, kawan,’ dan logos yang
proses pembelajaran mempunyai dua
berasal dari kata yunani yang berarti
karakteristik yaitu:
‘lmu’. Merujuk pada arti dua kata
1) Dalam
proses
pembelajaran
tersebut, maka sosiologi berarti ilmu
melibatkan proses mental siswa
tentang teman. Dalam arti yang lebih
secara maksimal, bukan hanya
luas, sosiologi diartikan sebagai ilmu
menuntut
siswa
yang mempelajari interaksi manusia di
mendengar,
mencatat,
tetapi
dalam masyarakat.
aktifitas
siswa
Sosiologi
menghendaki
sekedar
dalam proses berfikir.
mengkaji
2) Dalam pembelajaran membangun
dalam
masyarakat, yaitu persekutuan manusia
yang
jawab
mendatangkan
menerus
untuk
kejadian-kejadian
suasana dialogis dan proses tanya
terus
bermaksud
untuk
selanjutnya
berusaha
untuk
perbaikan
dalam
memperbaiki dan meningkatkan
kehidupan bersama. Istila sosiologi
kemampuan berfikir siswa pada
pertama kali digunakan Aguste Comte
geliranya kemampuan berfikir itu
untuk
dapat
masyarakat eropa pada saat itu.
membantu
siswa
untuk
6
mempelajari
keadaan
METODOLOGI PENELITIAN
wawancara, buku harian, dan hp
digunakan untuk sebagai alat bantu
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian
ini
adalah
kualitatif.
Dengan
peneliti untuk memberikan pertanyaan.
pendekatan
tipe
wawancara dengan cara langsung
penelitian
kesekolah
deskriptif. Observasi yang dilakukan
menayakan
dalam penelitian ini adalah observasi
belajar
memfungsikan perpustakaan sekolah
karena
Sebelum melakukan wawancara
Lengayang
bebas
mengacak
tidak
memanfaatkan
Adapun dalam tahapan ini peneliti
terjun ke lapangan untuk mengambil
mengenai penyebab siswa kelas XI
data tentang peyebab siswa tidak
tidak mengunjungi dan memfungsikan
mengunjungi
perpustakaan sekolah sebagai sumber
dan
memfungsikan
perpustakaan sekolah sebagai sumber
Lengayang
Selatan.
2
perpustakaan sebagai sumber belajar.
berkenaan dengan tujuan penelitian
Pesisir
SMAN
peneliti
siswa
berisikan pertanyaan-pertanyaan yang
Kabupaatem
di
untuk mengali lebih dalam lagi kenapa
membuat pedoman wawancara yang
2
memanfaatkan
pertanyaan yang sudah disiapkan guna
telah
ditentukan, terlebih dahulu peneliti
SMAN
sudah
dilakukan bersifat tidak terstruktur
Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
di
siswa
Kabupaten Pesisir Selatan. Wawancara
sebagai sumber belajar di SMAN 2
belajar
pegawai
perpustakaan sekolah seagai sumber
siswa yang tidak mengunjungi dan
yang
kepada
benar-benar
dan peneliti hanya mengamati para
informan
keperpustakaan
perpustakaan apakah
non partisipan, dilakukan informan
terhadap
dan
belajar
Di
di
SMAN
2
lengayang
kabupaten Pesisir Selatan.
lapangan peneliti akan mengunakan
Dalam hal ini peneliti mencatat
alat bantu atau instrumen penelitian
semua informasi yang diperoleh dari
seperti: pedoman wawancara, buku
informan
harian, dan menggunakan Hp atau
tentang
kamera untuk pemotretan. Pedoman
dilapangan
peyebab
mengunjungi
7
dan
menyangkut
siswa
tidak
memfungsikan
perpustakaan sekolah sebaggai sumber
dari
belaja
bahwa siswa sanggat tidak berminak
di
SMAN
2
Lengayang
Kabupaten Pesisir Selatan. Dari data
yang
diperoleh,
peneliti
setelah
mengumpulkan
menyederhanakan
dengan
membuktikan
mencatat
itu
peneliti
data
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perpustakaan
SMAN 2 Lengayang
tersebut
SMAN 2 Lengayang memiliki
mengelompok-
ruangan perpustakaan yang cukup luas
data
cara
kebulan
keperpustakaan untuk belajar.
semua informasi yang diberikan oleh
informan
bulan
yakninya
dengan ukuran 98 meter yang bisa
mengambil data yang sesuai dengan
menampung semua fasilitas yang ada
pertanyaan yang peneliti ajukan dan
dalam
membuang
tidak
perpustakan dikelola oleh lima orang
menyangkut dengan pertanyaan yang
tenaga pengelola yaitu Ibu Febri
peneliti ajukan.
Wahyu Yeski,S.Pd, Ibu Resi Puspita,
mengelompokan
2
data,
data
yang
perpustakaan
dan
didalam
Penelitian ini dilakukan di SMAN
S. Pd, Ibu Yunisa Erlina,S. Pd, Ibu
Lengayang
Efrita Sari, S. Pd, dan Ibu Detina Defi
kabupaten
Pesisir
Selatan. Penelitian ini dilakukan pada
Atila,S.
kelas X. Alasan melakukan penelitian
perpustakaan.
menemukan
sebagai
pegawai
Perpustakaan suda berdiri sejak
pada SMAN 2 Lengayang karena
peneliti
Pd
berdirinya
masalah
sekolah
SMAN
2
bahwasanya buku yang di sediakan
Lengayang yaitu pada tahun 2003
diperpustakaan
Tujuan
sudah
sanggat
didirikanya
perpustakaan
mendukung tetapi keyatannya siswa
sekolah adalah untuk mendukung,
kurang memanfaatkan perpustakaaan
memperlancar
tersebut
kualitas sekolah. Setiap sekolah harus
sebagai
sumber
belajar,
serta
mempertinggi
megapa begitu biasa dimelihat dengan
memilki
jumlah kunjungan siswa yang datang
pendukung dalam proses pembelajaran
keperpustakaan yang sanggat sedikit
tampa adanya perpustakaan sekolah
8
perpustakaan
sebagai
tidak
akan
lengkap
karena
mengunjungi
dan
memfungsikan
perpustakaan merupakaan gudangnya
perpustakaan sebagai sumber belajar.
ilmu, dan dengan adanya perpustakaan
memanfaatkannya untuk belajar dan
B. Peyebab
Siswa
Tidak
Mengunjungi dan Memfungsikan
Perpustakaan
Sebagai Sumber
Belajar
mencari referensi yang dibutuhkan di
SMAN 2 Lenagayang memiliki
para
siswa-siswi
dan
guru
bisa
dalam perpustakaan.
Dalam
perpustakaan yang cukup menunjang
penelitian
ini
dapat
untuk proses pembelajaran dimana
disimpulkan bahwa masih banyaknya
para
siswa
memanfaatkanya untuk belajar dan
kelas
X
mengunjungi
dan
yang
belum
memanfaatkan
siswa
mencari
dan
referensi,
guru
bisa
namun
disi
perpustakaann sebagai sumber belajar
walaupun sekolah suda meyediakan
bisa dilihat dari bulan-kebulan bahwa
sarana
tidak ada peningkatan siswa untuk
tersebut tetapi siswa masih belum
datang
di
memanfaatkan semaksimal mungkin
perpustakaan SMAN 2 Lengayang
sarana yang telah disediakan sekolah
dimana para siswa mempunyai banyak
dimana siswa lebih memilih bermain
alasan-alasan tertentu mengapa mereka
dari pada belajar didalam perpustakaan
tidak
tidak
hal tersebut dapat dilihat apa yang
dalam
meyebabakan siswa tidak berkunjung
perpustakaan, padahal mereka tahu
dan mefungsikan perpustakaan sebagai
tentang pentingnya membaca buku-
tempat belajar yakni : 1. Motivasi, 2.
buku
Guru
dan
meminjam
mengunjungi
meminjam
dan
buku
yang
telah
buku
di
disediakan
di
perpustakaan namun mereka masih
dan
lebih
prasana
berfokus
perpustakaan
pada
buku
pegangan, 3. kondisi perpustakaan.
saja banyak yang tidak mengunjungi
dan
memanfaatkan
1. Motivasi Siswa Rendah
perpustakaan
sekolah sebagai sumber belajar. Maka
dari
itu
dapat
dilihat
apa
Motivasi
yang
untuk
meyebabkan siswa kelas X tidak
9
merupakan
seseorang
dorongan
bertindak
dalam
mencapai
tujuan
tertentu,
baik
perpustakaan merupakan sumber ilmu,
motivasi tersebut berasal dari dalam
dan dalam ruangan perpustakaan sudah
diri individu maupun
dari luar diri
meyediakan buku yang cukup untuk
individu
Dari
menunjang
tersebut.
hasil
pembelajaran.
guru
pengamatan peneliti di lapangaan,
seharusnya tidak harus berfokus pada
peneliti
buku
menemukan bahwa
siswa
pegangan
yang
dimilikinya
kelas X tidak memiliki motivasi atau
seharusnya guru mengarahkan siswa
keinginan dari dalam dirinya untuk
meminjam buku keperpustakaan.
mengunjungi perpustakaan sekolah.
Dengan
Hal ini terlihat dari data kunjungan
dikelas
X.1 sampai kelas X.6 yang paling
mengajar dikelas X.
berkunjung
keperpustakaan sekolah.
3. Kurangnya
Perpustakaan
untuk
keperpustakaan
Sarana
Menyediakan
Kondisi perpustakaan merupakan
Motivasi dari guru menyebabkan
siswa
sebagai
beberapa guru mata pelajaran yang
itu dapat dilihat sangat sedikit sekali
2. Guru
Sudah
Sumber Belajar
perpustakaan
siswa
juga melakukan wawancara dengan
Januari sampai bulan Mei maka dari
yang
mengarah
sumber belajar maka dari itu peneliti
yang berjumlah 39 siswa dari bulan
X
untuk
memanfaatka
banyak berkunjung adalah kelas X.1
kelas
kurangnya
motivasi dari guru yang mengajar
siswa kelas X bahwasanya dari kelas
siswa
melihat
malas
dan
dan
unsur yang sangat penting untuk
datang
menunjang minat siswa megunjungi
tidak
dan
memanfaatkan
perpustakaan
memfungsikan perpustakaan sebagai
sekolah. Berdasarkan hasil observasi
sumber belajar, seharusnya guru yang
yang peneliti lakukan pada bulan Juni
mengajar lebih mengarahkan siswa
2017, bahwa ruangan perpustakaan di
untuk
SMAN 2 Lengayang bisa menampung
sebagai
memanfaatkan
sumber
perpustakaan
belajar
karena
seluruh
10
siswa
yang
datang
keperpustakaan dengan jumlah 583
di
pustaka
dan
lain
siswa di sekolah tersebut. Dengan rak-
sehingga
rak buku yang tersusun rapi beserta
mengunjungi
pembatas pada setiap kelompok buku
perpustakaan yang ada disekolah.
siswa
sebagainya
kelas
dan
X
tidak
memfungsikan
dan keterangan pada setiap rak-rak
Guru sudah menyediakan sumber
yang ada, ruangan perpustakaan yang
belajar dengan melihat guru lebih
bersih dan tersusun rapi, namun sangat
mengunakan buku pegangan yang dia
di sayangkan didalam perpustakaan
miliki sehinga mengakibatkan siswa
memiliki
malas
kekuranggan
duduk/kursi
tempat
didalam
ruangan
meminjam
keperpustakaan,
buku
karena
siswa
perpustakaan sehingga mengakibatkan
walaupun meminjam buku tidak ada
membuat
lagi
siswa
merasa
kesulitan
gunanya
karena
guru sudah
dalam membaca buku karena mereka
menyediakanya buku sebagai sumber
tidak tau mau duduk dimana.
belajar.
Motivasi siswa rendah motivasi
adalah
dorongan
untuk
Kurangnya Sarana perpustakaan
seseorang
kondisi
perpustakaan
sangat
bertingkah laku, baik bersumber dari
berpengaruh terhadap minat siswa
dalam diri individu tersebut maupun
untuk
dari luar diri individu. Dengan adanya
sekolah.
rasa malas dari siswa kelas X untuk
perpustakaan
mengunjungi
memfungsikan
kekurangan fasilitas bangku sehinga
perpustakaan sekolah sehingga siswa
mengakibatkan siswa untuk malas
lebih memilih untuk bermain sama
datang keperpustakaan karena mereka
teman, jajan didalam perpustakaan.
tidak tahu bagai mana cara belajar
Guru yang mengajar dikelas X pun
didalam perpustakaan jika kursi untuk
tidak
duduk tidak ada.
dan
memotivasi
siswa
untuk
memfungsikan perpustakaan sebagai
sumber
belajar
seperti
meminjam
buku, membuat tugas dengan sumber
11
mengunjungi
perpustakaan
Dengan melihat kondisi
yang
memiliki
dahulunya siswa pernah meminjam
C. Analisis Teori
buku dalam perpustakaan namun tidak
Menurut Alfred Schutz tindakan
dipakai karena guru sudah meyediakan
manusia ditentukan oleh makna yang
buku untuk belajar seharian, dan guru
dipahami tentang sesuatu yang disebut
dengan
motif,
dimana
hanya memakai buku yang dipeganya
dalam
saja sebagai sumber belajar. Sehinga
melakukan suatu tindakan seseorang
mempunyai
makna
dari itu siswa kelas X tidak lagi
tertentu.
mengunjungi
Berdasarkan penjelasan di atas, apabila
belajar.
yaitu tujuan yang
Selain because motive yang berarti
menggambarkan satu maksud, makna,
motivasi
harapan dan minat yang diinginkan
dan
yang tumbuh dan timbul
tindakan sekarang untuk jangkauan
juga kurangnya motivasi
masa
dari guru yang mengajar di kelas X.
depan.
In
ordermotive
merupakan tujuan yang digambarkan
Dari beberapa pernyataan informan
sebagai
di atas dapat disimpulkan bahwa jika
maksud,
makna,
harapan,
minat yang diinginkan dan karena itu
dikaitkan dengan because motive yang
berorientasi kemasa depan.
berarti motivasi yang tumbuh melalui
Berdasarkan hasil penelitian yang
pengalaman dan masa lalu individu
dilakukan adapun in order motive
sebagai anggota masyarakat. Dengan
yang
karena
melihat adanya nilai-nilai terhadap
diri mereka sendiri karena adanya rasa
motivasi
melalui
In order motive yang berarti motivasi
tidak memiliki keinginan dari dalam
demikian,
tumbuh
sebagai anggota masyarakat juga ada
memfungsikan
perpustakaan adalah karena mereka
malas dan
yang
pengalaman dan masa lalu individu
maka motif siswa kelas X tidak
mengunjungi
memfungsikan
perpustakaan sekolah sebagai sumber
dikaitkan dengan teori in order motive
Alfred Schutz
dan
adalah siswa kelas X tidak mengujungi
tumbuh
dan memmemfungsikan perpustakaan
melalui pengalaman masa lalu siswa
karena kondisi perpustakaan yang
kelas X di SMAN 2 Lengayang yang
memiliki
12
kekutrangan
fasilitas
sehingga mengakibatkan siswa kelas X
kekurangan
malas
perpustakaan sehinga mengakibatkan
untuk
megunjungi
dan
kursi
siswa
jika perpustakaan melengakapi sarana
memanfaatkan perpustakaan sebagai
yang dibutuhkan siswa seperti kursi
sumber belajar. Namun demikian jika
untuk duduk sehinga akan menarik
perpustakaaan
siswa
segala fasilitas yang dibutuhkan dalam
berkunjung
keperpustakaan.
menunjang
untuk
ruang
memfungsikan perpustakaan, namun
untuk
malas
dalam
sudah
siswa
keperpustakaan
KESIMPULAN
di
dan
melengkapi
untuk
belajar
SMAN
2
Lengayang maka siswa akan tertarik
Bedasarkan hasil penelitian yang
telah
datang
dilakukan
di
SMAN
untuk datang dan belajar didalam
2
perpustakan.
Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan
DAFTAR PUSTAKA
peyebab siswa tidak mengunjungi dan
Mudyaharjo.
2010.
Pengantar
pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
memanfaatkan perpustakaan sebagai
sumber
belajar
antara
lain:
1)
Kurangnya motivasi dari dalam diri
Aditya.
2010.
(Http://Adts24.
Wordpress.Com/2010/05/29/
Standar-Sarana-Dan
PrasaranaPendidikan/. Diakses 25-2-2017)
individu dan dari luar diri individu, 2)
guru mata pelajaran lebih berfokus
pada
buku
pegangan,
sehinga
Idi
mengakibatkan siswa tidak memiliki
keinginan tersendiri untuk meminjam
buku
didalam
perpustakaan,
Irianto, Agus.
2011. Pendidikan
Sebagai
Investasi
Dalam
Pembangunan Bangsa.
seharusnya guru lebih mengarahkan
siswa
dalam
Abdullah. 2011. Sosiologi
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo
memanfaatkan
Jakarta : Kencana
perpustakaan sekolah supaya siswa
bisa belajar mandiri 3) kurangnya
Lasa
SH.
2013.
Menajemen
Perpustakaan Sekolah/Madrasa:
Yokyakarta: Ombak
sarana dalam perpustakaan yang belum
lengkap dan kurang baik seperti
13
Wiji Suwarno. 2010. Pengetahuan
Dasar Kepustakaan. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Sunaryoto. 2014. Mengenal Dan
Mengelola
Perpustakaan.
Yogyakarta :Naafi’ Book Media
Sitepu, 2014. Pengembangan Sumber
Belajar.
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo Persada
Syaiful Bahri Djamarah. Dan Aswan
Zain. 2013. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hafia.2009.
Pengantar
Perpustakaan.
Pustakakinfo
Moleong, Lexy. 2012. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Remaja
Rosdakarya: Bandung
Layanan
Padang:
Miles, Huberman. 1992 . Analisis Data
Kualitatif.
UI.Press:
Jakarta
14
Download