Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... KONSEP PEMBELAJARAN METODE RESITASI PADA SEKOLAH DASAR Burhan1 ABSTRAK Kegiatan belajar mengajar harus selalu ditingkatkan, agar proses itu dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Mengingat terbatasnya waktu yang tersedia dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga tidak sebanding dengan banyaknya materi yang akan disampaikan sesuai dengan pesan kurikulum. Kaitannya dengan hal tersebut, seorang tenaga pengajar harus berusaha untuk mencari agar apa yang telah dimuat dalam kurikulum dapat tercapai, terutama dalam memberikan pemahaman yang lebih baik, terarah dan berkesinambungan terhadap suatu konsep.Salah satu usaha untuk meningkatkan pemahaman belajar bagi siswa adalah dengan menggunakan metode yang tepat.melalui metode resitasi atau pemberian tugas. pemberian tugas dapat menghasilakn yang lebih baik tentang fakta-fakta dan tentang pengetahuan, pemahaman yang lebih baik, keterampilan berpikir yang lebih kritis dan keterampilan memproses informasi yang lebih baik. simpulan bahwa setiap guru (termasuk guru bidang studi) sangat penting baginya untuk senantiasa berusaha meningkatkan hasil belajar siswanya. Oleh karena itu, para guru tidak terkecuali guru pelajaransangat penting melakukan suatu upaya penerapan metode resitasi atau pemberian tugas ini berjalan efektif, maka guru hendaknya tidak menggunakan metode resitasi atau pemberian tugas ini sebagai suatu hukuman. Banyak metode yang dianggap tepat dalam penyajian materi pembelajaran tetapi guru belum tentu merancang sesuai dengan kebutuhan siwa. Kata Kunci: Pembelajaran, MetodeResitasi, Sekolah Dasar 1 Burhan, Dosen FKIP Universitas Madako Tolitoli, Sulawesi Tengah Email: [email protected] ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|30 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... kompleks kepribadiannya karena itu tidak PENDAHULUAN dapat dibenarkan bila guru menyampaikan 1. Latar Belakang Pendidikan dan ilmu pengetahuan materi kepada siswa dengan menggunakan merupakan dimensi yang sangat menentukan satu macam metode saja yang alasannya hanya kelangsungan hidup individu, masyarakat, mendasarkan kepada pengalaman sendiri yaitu bangsa, dan negara. Di Indonesia, tujuan ia berhasil memahami materi dengan metode pendidikan yang digunakan itu atau ia berhasil mengajar secara umum sebagaimana tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang dengan Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pergunakan ketika menghadapi kelompok adalah, murid tertentu. Guru seyogyanya mamahami pendidikansecarabertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menggunakan metode yang ia bahwa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kemampuan siswa berbeda satu sama kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak lain dan berbeda pula bagaimana mereka mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri berfikir dan belajar. dan menjadi warga negara yang demokratis Salah satu usaha untuk meningkatkan serta bertanggung jawab (UU RI. No. 20 hasilbelajar Tahun 2003, 2007: 3).Pendidikan adalah menggunakan metode yang tepat. Banyak persoalan khas sekaligus bersifat kompleks metode yang dianggap tepat dalam penyajian bagi manusia, karena pada diri manusia, materi pembelajaran seperti metode ceramah, disamping juga diskusi dan metode resitasi. Namun, yang mengalami perkembangan. Oleh karena itu, menjadi fokus dalam artikel ini adalah metode dalam menjalani kehidupannya manusia harus pembelajaran dididik dan mendidik dirinya agar terbentuk karena metode ini merupakan salah satu kemampuan metode mengalami untuk perubahan melangsungkan dan bagi siswa resitasi pembelajaran adalah (pemberian yang dengan tugas), menekankan mengembangkan kehidupannya secara terus kepada murid agar dapat belajar, menemukan menerus. Selain itu, pendidikan dapat pula dan mengalami sendiri kegiatan belajar yang membantu dilakukan. manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya. 2. Rumusan Masalah Banyak upaya-upaya yang dilakukan Berdasarkan latar belakang di atas, untuk meningkatkan mutu pendidikan di setiap maka rumusan masalah dalam artikel ini jenjang pendidikan, salah satunya adalah adalah : ”Bagaimana konsep metode resitasi dengan mengefektifkan dan mengefisienkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa”. proses belajar diantaranya mengajar. adalah Salah 3. Tujuan Penulisan model Berdasarkan permasalahan di atas, pembelajaran, metode mengajar dan Guru maka tujuan penelitian ini adalah untuk perlu menyadari bahwa siswa adalah manusia mengetahui gambaran konsep metode risitasi yang sukar diduga tindakannya karena sangat dalam meningkatkan hasil belajar siswa ISSN 2355-0066 pemilihan satu Jurnal Tunas Bangsa|31 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... sangat relevan untuk diterapkan, mengingat 4. Manfaat Penulisan Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan bagi Guru/Dosen implementasi dan penganalisaan setiap siswa tentang keefektifan mulai dari yang paling sederhana sampai penerapan metode resitasi dalam rangka kepada yang sangat kompleks atau dari yang meningkatkan hasilbelajarsiswaserta menjadi abstrak sampai kepada yang konkret. Dalam informasi pembelajran, menjadi manfaat masalah kewarganegaraan menuntut adanya informsi dalam pengembangan ilmu terdapat sub materi yang pengetahuan, khususnya program studi guru menekankan aspek-aspek moral yang menuntut sekolah dasar berkaitan dengan penerapan agar murid dapat berprilaku baik terhadap metode resitasi dalam rangka meningkatkan lingkungan sekitarnya pemahaman belajar siswa. Metode yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi lisan kepada KAJIAN TEORI Metode resitasi menurut Mansyur siswa berbeda dengan cara yang ditempuh (1996:110) adalah guru memberikan tugas untuk memantapkan siswa dalam menguasai tertentu agar murid melakukan kegiatan ilmu pengetahuan dan keterampilan. Metode belajar, yang digunakan untuk memotivasi siswa agar kemudian harus mempertanggungjawabkannya. Soekartawi mampu menggunakan pengetahuan untuk (Hartati 2010: 19) mendefinisikan bahwa memecahkan masalah yang dihadapi dan untuk :Metode resitasi adalah suatu cara yang menjawab suatu pertanyaan, akan berbeda menyajikan dengan metode yang digunakan untuk tujuan bahan pelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk agar dipelajari pendapatnya sendiri di dalam menghadapi yang kemudian siswa berpikir dan mengemukakan dipertanggungjawabkan di depan kelas. Juga segala metode menegaskan bahwa metode resitasi merupakan resitasi sering disebut dengan persoalan.Suryobroto metode pemberian tugas yakni metode salah dimana siswa diberi tugas khusus di luar jam menuntut keterlibatan langsung murid dalam pelajaran. meyelesaikan tugas yang ditugaskan oleh guru Definisi pembelajaran yang atau guru bidang studi . Penyelesaian tugas dikemukakan di atas, dapat di deskripsikan secara benar yang dilakukan oleh siswa bahwa metode resitasi atau pemberian tugas terhadap tugas yang diberikan oleh guru merupakan salah satu cara atau metode menggambarkan bahwa adanya pemahaman mengajar yang menuntut agar siswa dapat belajar siswa pada materi yang diajarkan oleh berperan guru. dalam resitasi metode yang aktif metode satu (2002:5) kegiatan belajar Semakin banyak siswa yang mengajar, sehingga ia mampu menyelesaikan menyelesaikan tugasnya secara benar, maka tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk semakin dikerjakan di luar jam pelajaran.Dalam proses peningkatan hasilbelajar siswa. Di samping belajar mengajar tampaknya metode resitasi ini itu, ISSN 2355-0066 tampak terindikasi pula pula adanya adanya indikasi ketepatan Jurnal Tunas Bangsa|32 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... pemilihan dan penerapan metode pembelajaran siswa dirancang aktif belajar dalam yang digunakan. menyelesaikan belajar sehingga siswa dapat Belajar dapat dilakukan dimana saja mengelolah dan menemukan sendiri problem dan kapan pun. Kecepatan informasi lewat belajar yang dihadapi. Dalam pembelajaran teknologi pembelajaran seperti radio, televisi, yang menerapkan metode resiatasi yang film, media cetak, dan sebagainya itu dapat disertai dikategorikan sebagai media atau sarana yang pembelajaran, dapat mempermudah proses belajar siswa. (murid) untuk meningkatkan hasil belajarnya Meskipun seorang siswa terdorong untuk pada pelajaran yang disajikan”. (Dimyati dan memperoleh Mudjiono, pengetahuan pengalaman dan dengan akan 2002: kesesuaian meteri mendorong pebelajar 186). Pembelajaran keterampilan dari informasi itu. Oleh karena merupakan penyampaian pengetauan yang itu, dilaksanakan dengan menggunakan metode Dimyati dan mengemukakan Mudjiono guru (2002:185) memerlukan (termasuk metode resitasi) pengetahuan dengan kepada cara pengetahuan dan keterampilan penggunaan menuangkan metode pembelajaran agar mampu menglola Pembelajaran berbagai pesan sehingga siswa berkebiasaan (ruang) belajar sepanjang hayat, sehingga mendorong perhatian siswa lebih mengerti dan memahami pelajaran disajikan dibantu metode pegajaran yang yang dipelajarinya.Pendekatan pembelajaran diterapkan. dilaksanakan guna murid lebih dalam siswa. kelas mengonsentrasikan pada materi pelajaran dengan metode pengajaran pada pelaksanaan Berdasarkan pendapat tersebut menun- pengajaran yang terorganisir (pengorganisasi jukkan bahwa dalam proses pengajaran unsur siswa) dapat dilakukan dengan pembelajaran proses individual, pembelajaran secara kelompok, dan penting atau vital. Mengajar adalah proses pembelajaran Pada membimbing kegiatan belajar, dan kegiatan dan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan Pada belajar siswa. Menurut Hamalik (1999:36) pengorganisasian ini, dimana peran guru dan mengemukakan bahwa penting sekali bagi siswa, program pembelajaran, dan disiplin setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang belajar bereda-beda. Maka pengorganisasian proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan siswa tersebut seyogianya digunakam untuk bimbingan membelajarkan belajar yang tepat. Di samping itu, bilamana pengorganisasian pembelajaran kecepatan secara klasikal. secara secara siswa informasi kelompok, klasikal. yang pada menghadapi belajar dan memegang peranan menyediakan yang lingkungan masa kini. guru memahami situasi dan kondisi siswa, Sehubungan dengan posisi guru dan siswa maka guru mampu menerapkan metode belajar dalam pengolahan pesan, maka guru dapat yang tepat dan serasi sehingga siswa dapat menggunakan strategi atau metode resitasi meningkatkan hasil belajarnya pada materi karena metode ini terpusat pada kegiatan pelajaran yang disajikan. siswa. Dalam metode resitasi penekanannya ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|33 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... Penerapan metode resitasi (pemberian tugas) dalam suatu mata pelajaran pada tingkat satuanpendidikan mengajar merupakan yang suatu dimaksudkan mengembangkan potensi siswa, karena 1) Pemberian tugas sebagai belajar sendiri, untuk misalnya mempelajari satu bab dari buku diri setiap siswa pengalamannya siswa melalaui solusi pelajaran, menerjemahkan bahasa asing, membaca, menghafal, dan sebagainya. 2) Pemberian tugas sebagai sarana latihan, (jalan misalnya menyelesaikan soal-soal dari materi keluar) atas problem belajar yang dialaminya. yang sudah diajarkan mengenai aturan dan Oleh karena itu, melalui resitasi ini murid prinsip-prinsip cara menyelesaikannya. dapat menemukan bahwa pemberian tugas dapat berupa: cara melalui penelusuran dan pengalaman sendiri oleh Menurut Nasution (1988) dikatakan mengembangkan kemampuan 3) Pemberian tugas berupa penyimpulan berpikirnya dengan menggunakan pola pikir sejumlah bahan yang berhubungan dengan kritis, sehingga penugasan yang diberikan guru materi yang akan atau yang telah dipelajari. kepadanya dapat diselesaikan dengan tepat dan Sejalan dengan batasan di atas, maka benar (Hamalik, 2009:18). dalam penulisan ini yang menjadi sasaran HASIL PEMBAHASAN adalah pemberian tugas sebagai sarana latihan Kegiatan belajar mengajar harus dimana siswa dituntut mengerjakan dengan selalu ditingkatkan, agar proses itu dapat materi berlangsung pemahaman secara efektif dan efisien. Mengingat terbatasnya waktu yang tersedia yang telah atau diajarkan konstruksi melalui pemikiran mereka. dalam proses belajar mengajar di kelas, Pemberian tugas merupakan seperangkat sehingga tidak sebanding dengan banyaknya soal-soal yang diberikan kepada siswa untuk materi yang akan disampaikan sesuai dengan dikerjakan di luar jam pelajaran, soal-soal pesan kurikulum. Kaitannya tersebut disusun sedemikian rupa dengan tersebut, seorang tenaga dengan hal harus mengacu pada tujuan intruksional khusus yang berusaha untuk mencari agar apa yang telah ingin dicapai dalam setiap kegiatan belajar dimuat dalam kurikulum dapat tercapai, mengajar terutama dalam memberikan pemahaman yang dijelaskan oleh Mulyasa (2007:113) bahwa lebih baik, terarah dan berkesinambungan agar metode resitasi dapat berlangsung secara terhadap suatu konsep.Salah satu usaha untuk efektif, guru perlu memperhatikan langkah- meningkatkan langkah sebagai berikut : pemahaman pengajar belajar bagi di kelas, sebagaimana yang siswa adalah dengan menggunakan metode 1) Tugas harus direncanakan secara jelas dan yang tepat. Banyak metode yang dianggap sistematis, terutama tujuan penugasan dan tepat dalam penyajian materi pembelajaran cara pengerjaannya. tetapi guru belum tentu merancang sesuai dengan kebutuhan siwa. 2) Tugas yang dberikan harus dapat dipahami murid, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|34 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... tersebut harus dikerjakan, secara individu dimana penyelesaian tugas tersebut dapat atau kelompok, dan lain-lain. dilakukan secara perorangan atau kelompok 3) Apabila tugas tersebut berupa tugas sesuai dengan petunjuk pemberian tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh tersebut. anggota kelompok dapat terlibat secara metode resitasi sebagaimana dikemukakan di aktif dalam proses penyelesaian tugas atas, maka menurut Sudirman (2009:145), hal- tersebut, terutama kalau tugas tersebut hal yang hendaknya diketahui guru adalah diselesaikan di luar kelas. sebagai berikut: 4) Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh murid. Jika tugas diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses Dengan memperhatikan batasan 1) Tugas ditujukan kepada para murid secara perorangan, kelompok atau kelas. 2) Tugas dapat dilaksanakan di diselesaikan lingkungan dan sekolah penyelesaian tugas melalui konsultasi dari (dalam kelas atau luar kelas) dan di luar murid. Oleh karena itu dalam penugasan sekolah (rumah). yang harus diselesaikan di luar kelas, sebaiknya siswa diminta untuk memberikan laporan kemajuan mengenai tugas yang dikerjakan. tugas-tugas bahasan ataupun integrasi beberapa pokok bahasan. 4) Tugas dapat ditujukan untuk meninjau 5) Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap 3) Tugas dapat berorientasi pada satu pokok yang dikerjakan kembali pelajaran yang baru, mengingat pelajaran yang telah diberikan, siswa. Penilaian yang diberikan sebaiknya menyelesaikan latihan-latihan pelajaran, tidak hanya menitikberatkan pada produk mengumpulkan informasi atau data yang (ending), tetapi perlu dipertimbangkan diperlukan untuk memecahkan masalah, pula bagaimana proses penyelesaian tugas serta tujuan-tujuan yang lain. tersebut. Penilaian hendaknya diberikan 1. Penerapan Metode Resitasi secara langsung setelah tugas diselesaikan, Sebelum jauh melangkah membahas hal ini disamping akan menimbulkan bagaimana penerapan metode resitasi atau minat dan semangat belajar siswa, juga pemberian tugas yang efektif pada pelajaran, menghindarkan bertumpuknya pekerjaan terlebih dahulu penulis memberikan deskripsi siswa yang harus diperiksa. tentang apa yang dimaksud dengan metode Demikian pentingnya pemberian tugas resitasi metode resitasi atau sering juga disebut itu sehingga siswa dapat lebih mendalami dan dengan metode pemberian tugas, tetapi tidak menghayati bahan yang telah diberikan. sama dengan pekerjaan rumah. Metode resitasi Metode pemberian tugas dapat diartikan lebih identik sebagai suatu format interaksi belajar walaupun penugasan yang diberikan guru mengajar yang ditandai dengan adanya satu dapat dikerjakan di rumah, tetapi juga dapat atau lebih tugas yang diberikan oleh guru, diselesaikan di tempat-tempat lain yang dapat ISSN 2355-0066 dengan metode tugas belajar, Jurnal Tunas Bangsa|35 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... menstimulus siswa untuk menyelesaikan tugas dan belajarnya. Asersi ini menggambarkan bahwa penelitian metode resitasi dapat juga disebut dengan “dimana metode tugas belajar (Sudjana, 1996 : 81). Jadi eksperimental pada 17 bidang studi dengan metode resitasi menurut Slameto (2007 : 115) membandingkan antara bidang studi yang dapat didefenisikan sebagai cara penyampaian menggunakan resitasi dengan bidang studi bahan pelajaran dengan memberikan tugas tanpa resitasi”. Dalam penelitian eksperimen kepada murid untuk dikerjakan diluar jadwal ini menurut Mujisdan David Reynols, “Cooper sekolah dalam rentangan waktu tertentu dan berhasil menemukan dalam proses belajar hasilnya harus dipertanggungjawabkan kepada mengajar menggunakan guru. sangat Pendukung utama pendekatan Aplikasi (2008:151) yang ia telah telah menceritakan dilakukan melakukan menguntungkan Cooper penelitian metode resitasi bagi peningkatan ini pemahaman murid ataupun prestasi siswa”. menurut Hamalik (2007: 132) adalah”Carrol, Menurutnya, bahwa hasil penelitian yang ia yang memadukan teori behavioristik dan lakukan itu terdapat tujuh puluh persen siswa humanistik”. penugasan yang mengerjakan tugas yang diberikan guru (pemberian tugas) merupakan salah satu melalui metode resitasi (pemberian tugas) metode mencapai Pembelajaran pembelajaran yang dapat kemajuan diimplementasikan secara individual maupun dibandingkan dengan secara kelompok melalui pendekatan group diterapkan resitasi. yang lebih besar yang tidak siswa based approach. Jadi metode penugasan Review tentang penggunaan metode belajar atau resitasi merupakan salah satu penugasan belajar (resitasi) pada beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan bidang studi seperti riset yang telah dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran baikpada Cooper di 17 bidang studi mengindikasikan tingkat sekolah dasar maupun tignkat sekolah bahwa metode tugas belajar (resitasi) yang lanjutan pertama, bahkan sampai pada sekolah diberikan kepada siswa termasuk murid di menengah atau sekolah adalah efektif. Namun demikian, bila pemberian tugas adalah salah satu aspek metode resitasi diberikan waktu lama untuk mengajar yang luas digunakan tetapi sekaligus dikerjakan, misalnya selama beberapa minggu, juga merupakan salah satu aspek yang cukup maka controversial. Tidak popular bagi siswa, dan Walaupun beberapa studi yang dibandingkan serigkali juga bagi guru dan orang tua, resitasi penugasan belajar kepada siswa di sekolah tetap disupervisi juga menemukan bahwa penugasan umum. menjadi Metode bagian resitasi sentral di dalam kehidupan di sekolah. Mujis dan David belajar Reynols dampaknya tidak begitu efektif. lebih menguntungkan, meskipun dalam perbedaannya tidak sebesar perbedaannya bukunya Effective Teaching Evidence and dengan siswa yang tidak mengerjakan tugas Practicediterjemahkan oleh Helly Prajitno belajarnya. dkk, dengan judul "Effective Teaching, Teori ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|36 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... Demikian besarnya peranan penggunaan 2. Kelebihan dan Kekurangan Metode metode resitasi dalam pembelajaran, namun Resitasi satu hal yang harus diingat oleh guru dalam Djamarah dan Aswan Zain (2006: 32), pembelajaran adalah bahwa metode resitasi ini mengemukakan bahwa metode tugas dan lebih efektif, maka dalam penerapannya harus resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan diintegrasikan dengan pelajaran atau topic kekurangan, antara lain: yang dikaji. Salah satu cara untuk itu adalah dengan mereview (meringkas) 1. Kelebihan metode resitasi penugasan a) Lebih merangsang siswa dalam belajar pada awal pelajaran. Bila dikerjakan melakukan aktivitas belajar individual secara rutin, ini akan memastikan bahwa tugas ataupun kelompok. belajar murid dapat dilihat bahwa penugasan b) Dapat mengembangkan kemandirian balajar ini merupakan bagian integral pelajaran dan merupakan mengkorelasikan cara yang pelajaran baik murid di luar pengawasan guru. untuk c) Dapat membina tanggung jawab dan sebelumnya (Appersepsi) dengan pelajaran yang saat ini disiplin siswa. 2. Kekurangan metode resitasi diberikan. a) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia Bertolak dari pemaparan di atas, maka yang mengerjakan tugas ataukah orang dapat disimpulkan bahwa penerapan metode lain. resitasi (penugasan belajar) yang efektif pada b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak pembelajaran adalah menjadikan penugasan jarang yang aktif mengerjakan dan belajar kepada siswa itu sebagai suatu latihan menyelesaikannya yang mengarahkan siswa pada kebiasaan tertentu belajar lainnya tidak berpartisipasi dengan secara mandiri maupun kolektif. Melalui metode resitasi juga siswa dapat saja, adalah anggota sedangkan anggota baik. mengembangkan disiplin belajarnya, mengatur c) Tidak mudah memberikan tugas yang waktu yang paling tepat, mengembangkan self sesuai dengan perbedaan individu direction-nya. Dan yang paling penting dalam siswa. penerapan metode resitasi yang efektif adalah tidak menjadikan metode resitasi penugasan sebagai d) Sering atau monoton sebuah hukuman bagi setiap siswa, sehingga mereka dapat mencintai dan menyukai penugasan belajar. (tidak tugas yang bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa siswa. Namun menjadikan metode resitasi atau penugasan ini sebagai motivator belajar bagi memberikan Deskripsi di atas membawa kepada suatu simpulan pentingnya guru melakukan upaya dalam rangka peningkatan pemahaman belajar siswa seperti pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar . Salah satu upaya yang ISSN 2355-0066 harus dilakukan guru dalam Jurnal Tunas Bangsa|37 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... meningkatkan pemahaman belajar siswaadalah lebih baik. simpulan bahwa setiap guru mengupayakan penerapan metode pengajaran (termasuk guru bidang studi ) sangat penting yang relevan dengan sub materi pelajaran baginya dalam yang meningkatkan hasil belajar siswanya. Oleh akandiajarkanbaik di kelas maupun di luar karena itu, para guru tidak terkecuali guru kelas melalui metode resitasi atau pemberian pelajaransangat penting melakukan suatu upaya tugas. pemberian tugas dapat menghasilakn penerapan metode resitasi atau pemberian tugas resitasi yang lebih baik tentang fakta-fakta dan ini berjalan efektif, maka guru hendaknya tidak tentang pengetahuan, pemahaman yang lebih menggunakan metode resitasi atau pemberian baik, keterampilan berpikir yang lebih kritis tugas ini sebagai suatu hukuman. proses belajar mengajar untuk senantiasa berusaha dan keterampilan memproses informasi yang ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|38 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, 1994. Pengelolaan Pengajaran. Cet. VI. Ujung Pandang : Bintang Selatan, 1994. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah S.B, dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Cet. 4; Bandung: Trigenda Karya. -----------, 2002.. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Cet.1 ; Jakarta: Bumi Aksara. -----------, 2003. Perencanaan Jakarta : Bumi Aksara. Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. -----------, 2008. Proses Belajar Mengajar. Cet. 7 ; Jakarta : Bumi Aksara. Hasan, Halidjah. 1994. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Cet. 1 I; Surabaya Al-lkhlas. -----------,2009. Aksara. Kurikulum dan Pembelajaran. Edisi 4; Cet. 3 ; Jakarta : Bumi Mansyur. 1996. Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Depdiknas. Muijs, Daniel & David Reynolds. 2008. Effective Teaching Evidence and Practicediterjemahkan oleh Helly Prajitno dkk, dengan judul "Effective Teaching, Teori dan Aplikasi". Cet.1, Yogyakarta: Pustaka Belajar. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur. 2008. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Edisi 1; Cet.3 ; Jakarta : Bumi Aksara. N. Agung. 2007. Penelitian Tindakan Kelas: Pengantar Ke Dalam Pemahaman Konsep dan Aplikasi. Makassar: Badan Penerbit UNM. Nasution. 1988. Azas-azas Kurikulum. Bandung: Jemmars. Nurdin, Syafruddin dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Guru Profesional dan Imlementasi Kurikulum. Cet. 2; Jakarta:Ciputat press. Slameto. 2007. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Cet. 17 : Jakarta: Rineka Cipta. Soedarsono. 2009. Peranan dan Tugas Metode Resitasi dalam Menunjang Proses Belajar Mengajar.Bandung: Al-Qalam. Soekartawi. 2007. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. (Cat. 5; Jakarta: Dunia Pustaka Raya. Sudirman. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung : Penerbit PT. Bina Aksara. Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. 111-1 Bandung: Sinar Baru Algesindo. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|39 Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... Sukmadinata, N.S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Suryobroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Redaksi Fukasmedia, 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (Nomor 20 Tahun 2003), Bandung: Fukasmedia. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|40