Burhan, Konsep Pembelajaran Metode... KONSEP

advertisement
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
KONSEP PEMBELAJARAN METODE RESITASI PADA SEKOLAH DASAR
Burhan1
ABSTRAK
Kegiatan belajar mengajar harus selalu ditingkatkan, agar proses itu dapat berlangsung secara efektif
dan efisien. Mengingat terbatasnya waktu yang tersedia dalam proses belajar mengajar di kelas,
sehingga tidak sebanding dengan banyaknya materi yang akan disampaikan sesuai dengan pesan
kurikulum. Kaitannya dengan hal tersebut, seorang tenaga pengajar harus berusaha untuk mencari
agar apa yang telah dimuat dalam kurikulum dapat tercapai, terutama dalam memberikan pemahaman
yang lebih baik, terarah dan berkesinambungan terhadap suatu konsep.Salah satu usaha untuk
meningkatkan pemahaman belajar bagi siswa adalah dengan menggunakan metode yang
tepat.melalui metode resitasi atau pemberian tugas. pemberian tugas dapat menghasilakn yang lebih
baik tentang fakta-fakta dan tentang pengetahuan, pemahaman yang lebih baik, keterampilan berpikir
yang lebih kritis dan keterampilan memproses informasi yang lebih baik. simpulan bahwa setiap guru
(termasuk guru bidang studi) sangat penting baginya untuk senantiasa berusaha meningkatkan hasil
belajar siswanya. Oleh karena itu, para guru tidak terkecuali guru pelajaransangat penting melakukan
suatu upaya penerapan metode resitasi atau pemberian tugas ini berjalan efektif, maka guru hendaknya
tidak menggunakan metode resitasi atau pemberian tugas ini sebagai suatu hukuman. Banyak metode
yang dianggap tepat dalam penyajian materi pembelajaran tetapi guru belum tentu merancang
sesuai dengan kebutuhan siwa.
Kata Kunci: Pembelajaran, MetodeResitasi, Sekolah Dasar
1
Burhan, Dosen FKIP Universitas Madako Tolitoli, Sulawesi Tengah Email: [email protected]
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|30
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
kompleks kepribadiannya karena itu tidak
PENDAHULUAN
dapat dibenarkan bila guru menyampaikan
1. Latar Belakang
Pendidikan dan ilmu pengetahuan
materi kepada siswa dengan menggunakan
merupakan dimensi yang sangat menentukan
satu macam metode saja yang alasannya hanya
kelangsungan hidup individu, masyarakat,
mendasarkan kepada pengalaman sendiri yaitu
bangsa, dan negara. Di Indonesia, tujuan
ia berhasil memahami materi dengan metode
pendidikan
yang digunakan itu atau ia berhasil mengajar
secara
umum
sebagaimana
tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang
dengan
Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003
pergunakan ketika menghadapi kelompok
adalah,
murid tertentu. Guru seyogyanya mamahami
pendidikansecarabertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menggunakan
metode
yang
ia
bahwa
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kemampuan siswa berbeda satu sama
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
lain dan berbeda pula bagaimana mereka
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
berfikir dan belajar.
dan menjadi warga negara yang demokratis
Salah satu usaha untuk meningkatkan
serta bertanggung jawab (UU RI. No. 20
hasilbelajar
Tahun 2003, 2007: 3).Pendidikan adalah
menggunakan metode yang tepat. Banyak
persoalan khas sekaligus bersifat kompleks
metode yang dianggap tepat dalam penyajian
bagi manusia, karena pada diri manusia,
materi pembelajaran seperti metode ceramah,
disamping
juga
diskusi dan metode resitasi. Namun, yang
mengalami perkembangan. Oleh karena itu,
menjadi fokus dalam artikel ini adalah metode
dalam menjalani kehidupannya manusia harus
pembelajaran
dididik dan mendidik dirinya agar terbentuk
karena metode ini merupakan salah satu
kemampuan
metode
mengalami
untuk
perubahan
melangsungkan
dan
bagi
siswa
resitasi
pembelajaran
adalah
(pemberian
yang
dengan
tugas),
menekankan
mengembangkan kehidupannya secara terus
kepada murid agar dapat belajar, menemukan
menerus. Selain itu, pendidikan dapat pula
dan mengalami sendiri kegiatan belajar yang
membantu
dilakukan.
manusia
untuk
menumbuh
kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.
2. Rumusan Masalah
Banyak upaya-upaya yang dilakukan
Berdasarkan latar belakang di atas,
untuk meningkatkan mutu pendidikan di setiap
maka rumusan masalah dalam artikel ini
jenjang pendidikan, salah satunya adalah
adalah : ”Bagaimana konsep metode resitasi
dengan mengefektifkan dan mengefisienkan
dalam meningkatkan hasil belajar siswa”.
proses
belajar
diantaranya
mengajar.
adalah
Salah
3. Tujuan Penulisan
model
Berdasarkan permasalahan di atas,
pembelajaran, metode mengajar dan Guru
maka tujuan penelitian ini adalah untuk
perlu menyadari bahwa siswa adalah manusia
mengetahui gambaran konsep metode risitasi
yang sukar diduga tindakannya karena sangat
dalam meningkatkan hasil belajar siswa
ISSN 2355-0066
pemilihan
satu
Jurnal Tunas Bangsa|31
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
sangat relevan untuk diterapkan, mengingat
4. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat
memberikan
bagi
Guru/Dosen
implementasi dan penganalisaan setiap siswa
tentang
keefektifan
mulai dari yang paling sederhana sampai
penerapan metode resitasi dalam rangka
kepada yang sangat kompleks atau dari yang
meningkatkan hasilbelajarsiswaserta menjadi
abstrak sampai kepada yang konkret. Dalam
informasi
pembelajran,
menjadi
manfaat
masalah kewarganegaraan menuntut adanya
informsi
dalam
pengembangan
ilmu
terdapat
sub
materi
yang
pengetahuan, khususnya program studi guru
menekankan aspek-aspek moral yang menuntut
sekolah dasar berkaitan dengan penerapan
agar murid dapat berprilaku baik terhadap
metode resitasi dalam rangka meningkatkan
lingkungan sekitarnya
pemahaman belajar siswa.
Metode yang digunakan oleh guru
untuk menyampaikan informasi lisan kepada
KAJIAN TEORI
Metode resitasi menurut Mansyur
siswa berbeda dengan cara yang ditempuh
(1996:110) adalah guru memberikan tugas
untuk memantapkan siswa dalam menguasai
tertentu agar murid melakukan kegiatan
ilmu pengetahuan dan keterampilan. Metode
belajar,
yang digunakan untuk memotivasi siswa agar
kemudian
harus
mempertanggungjawabkannya.
Soekartawi
mampu
menggunakan
pengetahuan
untuk
(Hartati 2010: 19) mendefinisikan bahwa
memecahkan masalah yang dihadapi dan untuk
:Metode resitasi adalah suatu cara yang
menjawab suatu pertanyaan, akan berbeda
menyajikan
dengan metode yang digunakan untuk tujuan
bahan
pelajaran
dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk
agar
dipelajari
pendapatnya sendiri di dalam menghadapi
yang
kemudian
siswa
berpikir
dan
mengemukakan
dipertanggungjawabkan di depan kelas. Juga
segala
metode
menegaskan bahwa metode resitasi merupakan
resitasi
sering
disebut
dengan
persoalan.Suryobroto
metode pemberian tugas yakni metode
salah
dimana siswa diberi tugas khusus di luar jam
menuntut keterlibatan langsung murid dalam
pelajaran.
meyelesaikan tugas yang ditugaskan oleh guru
Definisi
pembelajaran
yang
atau guru bidang studi . Penyelesaian tugas
dikemukakan di atas, dapat di deskripsikan
secara benar yang dilakukan oleh siswa
bahwa metode resitasi atau pemberian tugas
terhadap tugas yang diberikan oleh guru
merupakan salah satu cara atau metode
menggambarkan bahwa adanya pemahaman
mengajar yang menuntut agar siswa dapat
belajar siswa pada materi yang diajarkan oleh
berperan
guru.
dalam
resitasi
metode
yang
aktif
metode
satu
(2002:5)
kegiatan
belajar
Semakin
banyak
siswa
yang
mengajar, sehingga ia mampu menyelesaikan
menyelesaikan tugasnya secara benar, maka
tugas-tugas yang diberikan oleh guru untuk
semakin
dikerjakan di luar jam pelajaran.Dalam proses
peningkatan hasilbelajar siswa. Di samping
belajar mengajar tampaknya metode resitasi ini
itu,
ISSN 2355-0066
tampak
terindikasi
pula
pula
adanya
adanya
indikasi
ketepatan
Jurnal Tunas Bangsa|32
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
pemilihan dan penerapan metode pembelajaran
siswa
dirancang
aktif
belajar
dalam
yang digunakan.
menyelesaikan belajar sehingga siswa dapat
Belajar dapat dilakukan dimana saja
mengelolah dan menemukan sendiri problem
dan kapan pun. Kecepatan informasi lewat
belajar yang dihadapi. Dalam pembelajaran
teknologi pembelajaran seperti radio, televisi,
yang menerapkan metode resiatasi yang
film, media cetak, dan sebagainya itu dapat
disertai
dikategorikan sebagai media atau sarana yang
pembelajaran,
dapat mempermudah proses belajar siswa.
(murid) untuk meningkatkan hasil belajarnya
Meskipun seorang siswa terdorong untuk
pada pelajaran yang disajikan”. (Dimyati dan
memperoleh
Mudjiono,
pengetahuan pengalaman dan
dengan
akan
2002:
kesesuaian
meteri
mendorong
pebelajar
186).
Pembelajaran
keterampilan dari informasi itu. Oleh karena
merupakan penyampaian pengetauan yang
itu,
dilaksanakan dengan menggunakan metode
Dimyati
dan
mengemukakan
Mudjiono
guru
(2002:185)
memerlukan
(termasuk
metode
resitasi)
pengetahuan
dengan
kepada
cara
pengetahuan dan keterampilan penggunaan
menuangkan
metode pembelajaran agar mampu menglola
Pembelajaran
berbagai pesan sehingga siswa berkebiasaan
(ruang)
belajar sepanjang hayat, sehingga mendorong
perhatian
siswa lebih mengerti dan memahami pelajaran
disajikan dibantu metode pegajaran yang
yang dipelajarinya.Pendekatan pembelajaran
diterapkan.
dilaksanakan
guna
murid
lebih
dalam
siswa.
kelas
mengonsentrasikan
pada
materi
pelajaran
dengan metode pengajaran pada pelaksanaan
Berdasarkan pendapat tersebut menun-
pengajaran yang terorganisir (pengorganisasi
jukkan bahwa dalam proses pengajaran unsur
siswa) dapat dilakukan dengan pembelajaran
proses
individual, pembelajaran secara kelompok, dan
penting atau vital. Mengajar adalah proses
pembelajaran
Pada
membimbing kegiatan belajar, dan kegiatan
dan
mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan
Pada
belajar siswa. Menurut Hamalik (1999:36)
pengorganisasian ini, dimana peran guru dan
mengemukakan bahwa penting sekali bagi
siswa, program pembelajaran, dan disiplin
setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang
belajar bereda-beda. Maka pengorganisasian
proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan
siswa tersebut seyogianya digunakam untuk
bimbingan
membelajarkan
belajar yang tepat. Di samping itu, bilamana
pengorganisasian
pembelajaran
kecepatan
secara
klasikal.
secara
secara
siswa
informasi
kelompok,
klasikal.
yang
pada
menghadapi
belajar
dan
memegang
peranan
menyediakan
yang
lingkungan
masa
kini.
guru memahami situasi dan kondisi siswa,
Sehubungan dengan posisi guru dan
siswa
maka guru mampu menerapkan metode belajar
dalam pengolahan pesan, maka guru dapat
yang tepat dan serasi sehingga siswa dapat
menggunakan strategi atau metode resitasi
meningkatkan hasil belajarnya pada materi
karena metode ini terpusat pada kegiatan
pelajaran yang disajikan.
siswa. Dalam metode resitasi penekanannya
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|33
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
Penerapan metode resitasi (pemberian
tugas) dalam suatu mata pelajaran pada tingkat
satuanpendidikan
mengajar
merupakan
yang
suatu
dimaksudkan
mengembangkan potensi
siswa,
karena
1) Pemberian tugas sebagai belajar sendiri,
untuk
misalnya mempelajari satu bab dari buku
diri setiap siswa
pengalamannya
siswa
melalaui
solusi
pelajaran,
menerjemahkan
bahasa
asing,
membaca, menghafal, dan sebagainya.
2) Pemberian tugas sebagai
sarana latihan,
(jalan
misalnya menyelesaikan soal-soal dari materi
keluar) atas problem belajar yang dialaminya.
yang sudah diajarkan mengenai aturan dan
Oleh karena itu, melalui resitasi ini murid
prinsip-prinsip cara menyelesaikannya.
dapat
menemukan
bahwa pemberian tugas dapat berupa:
cara
melalui penelusuran dan pengalaman sendiri
oleh
Menurut Nasution (1988) dikatakan
mengembangkan
kemampuan
3) Pemberian
tugas
berupa
penyimpulan
berpikirnya dengan menggunakan pola pikir
sejumlah bahan yang berhubungan dengan
kritis, sehingga penugasan yang diberikan guru
materi yang akan atau yang telah dipelajari.
kepadanya dapat diselesaikan dengan tepat dan
Sejalan dengan batasan di atas, maka
benar (Hamalik, 2009:18).
dalam penulisan ini yang menjadi sasaran
HASIL PEMBAHASAN
adalah pemberian tugas sebagai sarana latihan
Kegiatan
belajar
mengajar
harus
dimana siswa dituntut mengerjakan dengan
selalu ditingkatkan, agar proses itu dapat
materi
berlangsung
pemahaman
secara
efektif
dan
efisien.
Mengingat terbatasnya waktu yang tersedia
yang
telah
atau
diajarkan
konstruksi
melalui
pemikiran
mereka.
dalam proses belajar mengajar di kelas,
Pemberian tugas merupakan seperangkat
sehingga tidak sebanding dengan banyaknya
soal-soal yang diberikan kepada siswa untuk
materi yang akan disampaikan sesuai dengan
dikerjakan di luar jam pelajaran, soal-soal
pesan kurikulum. Kaitannya
tersebut disusun sedemikian rupa dengan
tersebut,
seorang
tenaga
dengan hal
harus
mengacu pada tujuan intruksional khusus yang
berusaha untuk mencari agar apa yang telah
ingin dicapai dalam setiap kegiatan belajar
dimuat dalam kurikulum dapat tercapai,
mengajar
terutama dalam memberikan pemahaman yang
dijelaskan oleh Mulyasa (2007:113) bahwa
lebih baik, terarah dan berkesinambungan
agar metode resitasi dapat berlangsung secara
terhadap suatu konsep.Salah satu usaha untuk
efektif, guru perlu memperhatikan langkah-
meningkatkan
langkah sebagai berikut :
pemahaman
pengajar
belajar
bagi
di
kelas,
sebagaimana
yang
siswa adalah dengan menggunakan metode
1) Tugas harus direncanakan secara jelas dan
yang tepat. Banyak metode yang dianggap
sistematis, terutama tujuan penugasan dan
tepat dalam penyajian materi pembelajaran
cara pengerjaannya.
tetapi guru belum tentu merancang sesuai
dengan kebutuhan siwa.
2) Tugas yang dberikan harus dapat dipahami
murid, kapan mengerjakannya, bagaimana
cara mengerjakannya, berapa lama tugas
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|34
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
tersebut harus dikerjakan, secara individu
dimana penyelesaian tugas tersebut dapat
atau kelompok, dan lain-lain.
dilakukan secara perorangan atau kelompok
3) Apabila tugas tersebut berupa tugas
sesuai dengan petunjuk pemberian tugas
kelompok, perlu diupayakan agar seluruh
tersebut.
anggota kelompok dapat terlibat secara
metode resitasi sebagaimana dikemukakan di
aktif dalam proses penyelesaian tugas
atas, maka menurut Sudirman (2009:145), hal-
tersebut, terutama kalau tugas tersebut
hal yang hendaknya diketahui guru adalah
diselesaikan di luar kelas.
sebagai berikut:
4) Perlu diupayakan guru mengontrol proses
penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh
murid. Jika tugas diselesaikan di luar
kelas,
guru
bisa
mengontrol
proses
Dengan
memperhatikan
batasan
1) Tugas ditujukan kepada para murid secara
perorangan, kelompok atau kelas.
2) Tugas
dapat
dilaksanakan
di
diselesaikan
lingkungan
dan
sekolah
penyelesaian tugas melalui konsultasi dari
(dalam kelas atau luar kelas) dan di luar
murid. Oleh karena itu dalam penugasan
sekolah (rumah).
yang harus diselesaikan di luar kelas,
sebaiknya
siswa
diminta
untuk
memberikan laporan kemajuan mengenai
tugas yang dikerjakan.
tugas-tugas
bahasan ataupun integrasi beberapa pokok
bahasan.
4) Tugas dapat ditujukan untuk meninjau
5) Berikanlah penilaian secara proporsional
terhadap
3) Tugas dapat berorientasi pada satu pokok
yang
dikerjakan
kembali pelajaran yang baru, mengingat
pelajaran
yang
telah
diberikan,
siswa. Penilaian yang diberikan sebaiknya
menyelesaikan latihan-latihan pelajaran,
tidak hanya menitikberatkan pada produk
mengumpulkan informasi atau data yang
(ending), tetapi perlu dipertimbangkan
diperlukan untuk memecahkan masalah,
pula bagaimana proses penyelesaian tugas
serta tujuan-tujuan yang lain.
tersebut. Penilaian hendaknya diberikan
1. Penerapan Metode Resitasi
secara langsung setelah tugas diselesaikan,
Sebelum jauh melangkah membahas
hal ini disamping akan menimbulkan
bagaimana penerapan metode resitasi atau
minat dan semangat belajar siswa, juga
pemberian tugas yang efektif pada pelajaran,
menghindarkan bertumpuknya pekerjaan
terlebih dahulu penulis memberikan deskripsi
siswa yang harus diperiksa.
tentang apa yang dimaksud dengan metode
Demikian pentingnya pemberian tugas
resitasi metode resitasi atau sering juga disebut
itu sehingga siswa dapat lebih mendalami dan
dengan metode pemberian tugas, tetapi tidak
menghayati bahan yang telah diberikan.
sama dengan pekerjaan rumah. Metode resitasi
Metode pemberian tugas dapat diartikan
lebih identik
sebagai suatu format
interaksi belajar
walaupun penugasan yang diberikan guru
mengajar yang ditandai dengan adanya satu
dapat dikerjakan di rumah, tetapi juga dapat
atau lebih tugas yang diberikan oleh guru,
diselesaikan di tempat-tempat lain yang dapat
ISSN 2355-0066
dengan metode tugas belajar,
Jurnal Tunas Bangsa|35
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
menstimulus siswa untuk menyelesaikan tugas
dan
belajarnya. Asersi ini menggambarkan bahwa
penelitian
metode resitasi dapat juga disebut dengan
“dimana
metode tugas belajar (Sudjana, 1996 : 81). Jadi
eksperimental pada 17 bidang studi dengan
metode resitasi menurut Slameto (2007 : 115)
membandingkan antara bidang studi yang
dapat didefenisikan sebagai cara penyampaian
menggunakan resitasi dengan bidang studi
bahan pelajaran dengan memberikan tugas
tanpa resitasi”. Dalam penelitian eksperimen
kepada murid untuk dikerjakan diluar jadwal
ini menurut Mujisdan David Reynols, “Cooper
sekolah dalam rentangan waktu tertentu dan
berhasil menemukan dalam proses belajar
hasilnya harus dipertanggungjawabkan kepada
mengajar menggunakan
guru.
sangat
Pendukung
utama
pendekatan
Aplikasi
(2008:151)
yang
ia
telah
telah
menceritakan
dilakukan
melakukan
menguntungkan
Cooper
penelitian
metode resitasi
bagi
peningkatan
ini
pemahaman murid ataupun prestasi siswa”.
menurut Hamalik (2007: 132) adalah”Carrol,
Menurutnya, bahwa hasil penelitian yang ia
yang memadukan teori behavioristik dan
lakukan itu terdapat tujuh puluh persen siswa
humanistik”.
penugasan
yang mengerjakan tugas yang diberikan guru
(pemberian tugas) merupakan salah satu
melalui metode resitasi (pemberian tugas)
metode
mencapai
Pembelajaran
pembelajaran
yang
dapat
kemajuan
diimplementasikan secara individual maupun
dibandingkan
dengan
secara kelompok melalui pendekatan group
diterapkan resitasi.
yang
lebih
besar
yang
tidak
siswa
based approach. Jadi metode penugasan
Review tentang penggunaan metode
belajar atau resitasi merupakan salah satu
penugasan belajar (resitasi) pada beberapa
metode pembelajaran yang dapat diterapkan
bidang studi seperti riset yang telah dilakukan
oleh guru dalam mata pelajaran baikpada
Cooper di 17 bidang studi mengindikasikan
tingkat sekolah dasar maupun tignkat sekolah
bahwa metode tugas belajar (resitasi) yang
lanjutan pertama, bahkan sampai pada sekolah
diberikan kepada siswa termasuk murid di
menengah
atau
sekolah adalah efektif. Namun demikian, bila
pemberian tugas adalah salah satu aspek
metode resitasi diberikan waktu lama untuk
mengajar yang luas digunakan tetapi sekaligus
dikerjakan, misalnya selama beberapa minggu,
juga merupakan salah satu aspek yang cukup
maka
controversial. Tidak popular bagi siswa, dan
Walaupun beberapa studi yang dibandingkan
serigkali juga bagi guru dan orang tua, resitasi
penugasan belajar kepada siswa di sekolah
tetap
disupervisi juga menemukan bahwa penugasan
umum.
menjadi
Metode
bagian
resitasi
sentral
di
dalam
kehidupan di sekolah.
Mujis
dan
David
belajar
Reynols
dampaknya tidak begitu efektif.
lebih
menguntungkan,
meskipun
dalam
perbedaannya tidak sebesar perbedaannya
bukunya Effective Teaching Evidence and
dengan siswa yang tidak mengerjakan tugas
Practicediterjemahkan oleh Helly Prajitno
belajarnya.
dkk, dengan judul "Effective Teaching, Teori
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|36
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
Demikian besarnya peranan penggunaan
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode
metode resitasi dalam pembelajaran, namun
Resitasi
satu hal yang harus diingat oleh guru dalam
Djamarah dan Aswan Zain (2006: 32),
pembelajaran adalah bahwa metode resitasi ini
mengemukakan bahwa metode tugas dan
lebih efektif, maka dalam penerapannya harus
resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan
diintegrasikan dengan pelajaran atau topic
kekurangan, antara lain:
yang dikaji. Salah satu cara untuk itu adalah
dengan
mereview (meringkas)
1. Kelebihan metode resitasi
penugasan
a) Lebih
merangsang
siswa
dalam
belajar pada awal pelajaran. Bila dikerjakan
melakukan aktivitas belajar individual
secara rutin, ini akan memastikan bahwa tugas
ataupun kelompok.
belajar murid dapat dilihat bahwa penugasan
b) Dapat mengembangkan kemandirian
balajar ini merupakan bagian integral pelajaran
dan
merupakan
mengkorelasikan
cara
yang
pelajaran
baik
murid di luar pengawasan guru.
untuk
c) Dapat membina tanggung jawab dan
sebelumnya
(Appersepsi) dengan pelajaran yang saat ini
disiplin siswa.
2. Kekurangan metode resitasi
diberikan.
a) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia
Bertolak dari pemaparan di atas, maka
yang mengerjakan tugas ataukah orang
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
lain.
resitasi (penugasan belajar) yang efektif pada
b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak
pembelajaran adalah menjadikan penugasan
jarang yang aktif mengerjakan dan
belajar kepada siswa itu sebagai suatu latihan
menyelesaikannya
yang mengarahkan siswa pada kebiasaan
tertentu
belajar
lainnya tidak berpartisipasi dengan
secara mandiri maupun kolektif.
Melalui metode resitasi juga siswa dapat
saja,
adalah
anggota
sedangkan
anggota
baik.
mengembangkan disiplin belajarnya, mengatur
c) Tidak mudah memberikan tugas yang
waktu yang paling tepat, mengembangkan self
sesuai dengan perbedaan individu
direction-nya. Dan yang paling penting dalam
siswa.
penerapan metode resitasi yang efektif adalah
tidak menjadikan metode resitasi
penugasan sebagai
d) Sering
atau
monoton
sebuah hukuman bagi
setiap siswa, sehingga mereka dapat mencintai
dan menyukai penugasan belajar.
(tidak
tugas
yang
bervariasi)
dapat
menimbulkan kebosanan siswa
siswa. Namun menjadikan metode resitasi atau
penugasan ini sebagai motivator belajar bagi
memberikan
Deskripsi di atas membawa kepada
suatu simpulan pentingnya guru melakukan
upaya dalam rangka peningkatan pemahaman
belajar siswa seperti pemahaman siswa dalam
proses belajar mengajar . Salah satu upaya
yang
ISSN 2355-0066
harus
dilakukan
guru
dalam
Jurnal Tunas Bangsa|37
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
meningkatkan pemahaman belajar siswaadalah
lebih baik. simpulan bahwa setiap guru
mengupayakan penerapan metode pengajaran
(termasuk guru bidang studi ) sangat penting
yang relevan dengan sub materi pelajaran
baginya
dalam
yang
meningkatkan hasil belajar siswanya. Oleh
akandiajarkanbaik di kelas maupun di luar
karena itu, para guru tidak terkecuali guru
kelas melalui metode resitasi atau pemberian
pelajaransangat penting melakukan suatu upaya
tugas. pemberian tugas dapat menghasilakn
penerapan metode resitasi atau pemberian tugas
resitasi yang lebih baik tentang fakta-fakta dan
ini berjalan efektif, maka guru hendaknya tidak
tentang pengetahuan, pemahaman yang lebih
menggunakan metode resitasi atau pemberian
baik, keterampilan berpikir yang lebih kritis
tugas ini sebagai suatu hukuman.
proses
belajar
mengajar
untuk
senantiasa
berusaha
dan keterampilan memproses informasi yang
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|38
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, 1994. Pengelolaan Pengajaran. Cet. VI. Ujung Pandang : Bintang Selatan, 1994.
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah S.B, dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Cet. 4;
Bandung: Trigenda Karya.
-----------, 2002.. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Cet.1 ; Jakarta: Bumi
Aksara.
-----------,
2003.
Perencanaan
Jakarta : Bumi Aksara.
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan
Sistem.
-----------, 2008. Proses Belajar Mengajar. Cet. 7 ; Jakarta : Bumi Aksara. Hasan, Halidjah. 1994.
Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Cet. 1 I; Surabaya Al-lkhlas.
-----------,2009.
Aksara.
Kurikulum
dan
Pembelajaran.
Edisi
4;
Cet.
3
;
Jakarta
:
Bumi
Mansyur. 1996. Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Depdiknas.
Muijs, Daniel & David Reynolds. 2008. Effective Teaching Evidence and Practicediterjemahkan oleh
Helly Prajitno dkk, dengan judul "Effective Teaching, Teori dan Aplikasi". Cet.1, Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2008. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Edisi 1; Cet.3 ;
Jakarta : Bumi Aksara.
N. Agung. 2007. Penelitian Tindakan Kelas: Pengantar Ke Dalam Pemahaman Konsep dan Aplikasi.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
Nasution. 1988. Azas-azas Kurikulum. Bandung: Jemmars.
Nurdin, Syafruddin dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Guru Profesional dan Imlementasi Kurikulum.
Cet. 2; Jakarta:Ciputat press.
Slameto. 2007. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Cet. 17 : Jakarta: Rineka Cipta.
Soedarsono. 2009. Peranan dan Tugas Metode Resitasi dalam Menunjang Proses Belajar
Mengajar.Bandung: Al-Qalam.
Soekartawi. 2007. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. (Cat. 5; Jakarta: Dunia Pustaka Raya.
Sudirman. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung : Penerbit PT. Bina Aksara.
Sudjana, Nana. 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Cet. 111-1 Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|39
Burhan, Konsep Pembelajaran Metode...
Sukmadinata, N.S. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Suryobroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Redaksi Fukasmedia, 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (Nomor 20 Tahun
2003), Bandung: Fukasmedia.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa|40
Download