model pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan

advertisement
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
MUSIK KLASIK PADA KELAS XI SMAN 9 GARUT
MAKALAH
OLEH:
ATI MARYATI
NPM: 10.21.1005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG
2012
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
MUSIK KLASIK PADA KELAS XI SMAN 9 GARUT
Ati Maryati
NPM: 10.21.1005
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Siliwangi Bandung
ABSTRAK
Pembelajaran membaca dianggap pembelajaran yang mudah, padahal tingkat pemahaman dalam
membaca masih rendah. Hal itu terbukti dengan perlunya berkali-kali membaca dan butuh wakru banyak
untuk memahami suatu bacaan. Musik klasik dipercaya dapat merangsang jaringan neuron di otak.
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, penulis mengangkat judul “Model Pembelajaran Membaca
Pemahaman dengan Menggunakan Media Musik Klasik Pada Kelas XI SMAN 9 Garut Tahun Ajaran
2011/2012”
Rumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut ini. 1) Bagaimanakah tingkat
pemahaman membaca siswa dengan memanfaatkan media musik klasik? 2) Bagaimanakah tingkat
pemahaman membaca siswa tanpa memanfaatkan media musik klasik? 3) Seberapa besar perbedaan
tingkat pemahaman membaca siswa jika memanfaatkan media musik klasik dengan tanpa memanfaatkan
media musik klasik?
Seiring permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa jika memanfaatkan media musik klasik dengan tanpa memanfaatkan media musik klasik, serta
seberapa besar perbedaan tingkat pemahaman membaca siswa jika memanfaatkan media musik klasik
dengan tanpa memanfaatkan media musik klasik.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMAN 9 tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan
metode kuasi eksperimen. Adapun instrurnen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data
adalah berbentuk tes pemahaman dalam membaca
Berdasarkan hasil analisis data yang terkumpul dalam penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut ini. 1) Tingkat pemahaman membaca siswa dengan memanfaatkan media musik klasik
menunjukkan kemampuan yang baik. Hal ini ditandai dengan pencapaian nilai rata-rata 7,8. 2) Tingkat
pemahaman membaca siswa tanpa memanfaatkan media musik klasik menunjukkan kemampuan yang
cukup. Hal ini ditandai dengan pencapaian nilai rata-rata 6,7. 3) Terdapat perbedaan hasil pembelajaran
membaca pemahaman antara yang memanfaatkan media musik klasik dengan yang tidak memanfaatkan
media musik klasik yang ditandai dengan perbedaan pencapaian nilai rata-ratanya. Hasil tersebut
dikuatkan dengan perhitungan secara statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon, karena kedua data
kelompok tidak normal. Hasil perhitungan dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai Zhitung (2,69) berada di
luar rentang -1,96 -1,96 (hipotesis nol), maka hipotesis kerja diterima. Dengan demikian, uji coba
membaca pemahaman dengan memanfaatkan media musik klasik lebih efektif dibandingkan dengan
tanpa memanfaatkan media musik klasik.
Kata Kunci : Membaca Pemahaman/Musik Klasik
PENDAHULUAN
Fungsi bahasa adalah sebagai alat
komunikasi atau interaksi yang hanya dimiliki
manusia dalam kehidupan masyarakat. Bahasa
merupakan alat untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, atau perasaan. Oleh karena itu, bahasa sangat
diperlukan mengingat bahwa manusia sebagai
makhluk
sosial
yang
berhubungan
serta
berkomunikasi satu dengan lainnya. Keraf (1989:4)
mengemukakan,
Sebagai
alat
komunikasi,
bahasa
merupakan seluruh perumusan maksud kata,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita
menciptakan kerjasama, dengan sesama warga. la
mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan
merencanakan manusia menganalisa masa lampaunya
untuk memetik hasil yang berguna bagi masa kini dan
masa yang akan datang.
Bahasa adalah alat komunikasi verbal yang
merupakan fungsi bahasa secara esensial dan umum,
dan fungsi ini bersifat sosial. Dikatakan bersifat
sosial karena dalam komunikasi terdiri atas dua
pihak, yakni pemberi dan penerima informasi.
Penggunaan bahasa dapat berupa iklan,
drama, percakapan, diskusi, debat, tanya jawab,
surat, makalah, tesis, dan sebagainya. Keefektifan
penggunaan bahasa sebagai media komunikasi baik
secara lisan maupun tulisan dapat ditentukan apabila
kita menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan
berbahasa (language arts/language skills) dalam
kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat
segi,
yaitu:
(1)
keterampilan
menyimak/mendengarkan (listening skills), (2)
keterampilan berbicara (speaking skills), (3)
keterampilan membaca (reading skills}, dan (4)
keterampilan menulis (writing skills).
KAJIAN TEORITIS DAN METODE
Pengertian Uji coba
1
Uji coba adalah usaha untuk menerapkan
suatu teknik pembelajaran di kelas dan melihat
efektivitas teknik tersebut; mengujicobakan suatu teknik
pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman
membaca siswa dengan menggunakan media musik
klasik dan tidak menggunakan media musik klasik.
Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan/yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 1979 : 7).
Proses yang dimaksud yaitu suatu proses yang
menuntut agar kelompok kata yang merupakan
suatu kesatuan dapat terlihat dalam suatu pandangan
sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual
akan dapat diketahui. Secara singkat dapat dikatakan
bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and
getting meaning from printed or written
material”, artinya “membaca ialah memahami
pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya” (Lado,
1976:132). Demikianlah jelas bagi kita bahwa
membaca adalah suatu proses yang bersangkut paut
dengan bahasa. Oleh karena itu, para pelajar haruslah
dibantu untuk menanggapi atau member! respon
terhadap
lambang-lambang
visual
yang
menggambarkan tanda-tanda oditori yang sama
yang telah mereka tanggapi sebelum itu.
Membaca
pemahaman
(reading
for
understanding)
yaitu
membaca
untuk
mendapatkan esensial dari bacaan itu sendiri. Pembaca
mengolah bahan bacaan untuk menemukan
keseluruhan makna baik tersurat maupun yang
tersirat.
Pengertian Media
Media yang berarti medium (latin) yaitu
pengantar atau perantara. Menurut Gearlach & Ely
(1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi atau
kejadian yang membangun suatu kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Menurut Atwi Suparman
(1997) mendeflnisikan, media merupakan alat yang
digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi
dari pengirim kepada penerima pesan. Dari
pengertian-pengertian tersebut penulis menyimpulkan
bahwa media merupakan alat yang digunakan untuk
mendukung
kegiatan
pembeiajaran
untuk
mewujudkan situasi belajar yang efektif. Dalam
aktivitas
pembeiajaran,
media
dapat
didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
membawa informasi dan pengetahuan dalam
interaksi yang berlangsung antarapendidik dengan
peserta didik.
Pengertian Musik klasik
Musik klasik adalah musik yang mempunyai
nilai yang diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan
yang abadi dan tertinggi. Klasik yang berarti terdapat
pada periode 1760-1800 berkisar dari Mozart,
Haydn,
awal Beethoven, sebagai lawan dari
“Romantis”, “20th Century”, “Renaisans”, dan Iainlain.
Musik klasik merupakan istilah luas yang
biasanya mengacu pada musik yang dibuat atau
berakar dari tradisi kesenian barat, musik kristiani, dan
musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad
ke-9 hingga abad ke-21. Dalam pengertian aslinya,
musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari
budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya
musik klasik digolongkan melalui periodisasi
tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok,
rokoko, dan romantik. Pada era inilah nama-nama
besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan
karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni,
konserto solo, string kuartet, hingga opera.
Namun pada kenyataannya, para komposer Jdasik
sendiri tidak pernah menggolong-golongkan jenis
komposisi yang mereka gubah. Penggolongan yang
kita kenal sekarang dilakukan semata-inata untuk
mempennudah,
terutama
unruk
kepentingan
akademis.
Metode Penelitian
Menurut Surakhmad (1992:131) “metode
merupakan cara utama yang digunakan untuk
mencapai suatu tujuan”. Metode yang digunakan
penulis dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Ruseffendi (1998, 32) mengemukakan,
“penelitian
eksperimen
atau
percobaan
(experimental research) adalah penelitian yang
benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat.
Wiersma (1991:99) mendefinisikan eksperimen
sebagai suatu situasi penelitian yang sekurangkurangnya satu variabel bebas, sengaja dimanipulasi
oleh peneliti. Gay (1981) mengatakan bahwa metode
penelitian ekperimental merupakan satu-satunya
metode penelitian yang dapat menguji secara benar
hipotesis mennyangkut hubungan kausal (sebab
akibat).
Dalam metode kuasi eksperimen atau
eksperimen semu yakni untuk membandingkan
sesuatu. Terdapat beberapa jenis desain dalam metode
ini, namun peneliti menggunakan Desain Kelompok
Control Prates-Pascates (The Pretest-Posttest Control
Group Design). Desain ini merupakan yang paling
efektif dalam istilah penunjukan hubungan sebab
akibat. Desain ini melengkapi kelompok kontrol
maupun pengukuran perubahan, tetapi juga
menambahkan suatu prates untuk menilai perbedaan
antara kedua kelompok sebelum studi dilakukan.
Untuk melaksanakan desain ini, peneliti memilih
siswa secara purposif, yakni peneliti menggunakan
sampel yang ada. Tidak mengacak siswa untuk
dimasukkan ke kelas kontrol, tetapi mengambil kelas
yang salah satunya sebagai eksperimen dan yang lain
sebagai kelas kontrol atau pembanding dari kelas
eksperimen. Perlakuan dilakukan pada salah satu
kelompok kemudian diaplikasikan pada suatu
kelompok kontrol.
Desain
Kelompok
Kontrol
PratesPascates
(The
Pretest-Posttest Control Group
Design);
Kelompok
Prates
Variabel Bebas
Pascates
Eksperimen
Y1
X1-2
Y2
Pembanding
Y1
-
Y2
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Peneliti memilih satu sekolah untuk dijadikan
tempat penelitiaan. Di sekolah tersebut diambil dua
kelas sebagai sampel penelitian. Sampel tersebut
homogen yakni kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 4.
Kedua kelas tersebut diberi bahan yang sama
namun perlakuannya berbeda. Sampel tersebut
merupakan kelas eksperimen dan kelas yang lain
merupakan pembanding dari kelas eksperimen. Pada
bab sebelumnya dikemukakan dalam rumusan
masalah serta tujuan bahwa penelitian dilakukan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap
bacaan yang menggunakan media musik klasik
dengan tanpa menggunakan media musik klasik.
Salah satu kelas dari sampel tersebut merupakan
kelas eksperiraen yakni diberi perlakuan mengenai
membaca pemahaman dengan menggunakan media
musik klasik. Kelas yang lain merupakan kelas
kontrol yang menjadi pembanding kelas eksperimen
yang diberi perlakuan pembelajaran membaca
pemahaman tanpa menggunakan media musik
klasik.
Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik tes. Langkah teknik tersebut
yaitu peneliti memberikan tes awal kepada siswa
berupa teks bacaan, selanjutnya siswa menjawab
pertanyan secara tertulis. Kemudian melaksanakan
pembelajaran dengan materi membaca pemahaman,
Setelah pembelajaran selesai ruaka siswa diberi tes
akhir dengan teks bacaan dan soal tertulis yang
berbeda. Hal itu dilakukan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa terhadap bacaan.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, hasil
tes membaca pemahaman pada kelas eksperimen
yang terdiri atas empat puluh siswa beraneka ragam.
Nilai tes awal (prates) pada kdas tersebut paling
rendah adalah 4 dan yang tertinggi 7,5 sedangkan
nilai tes akhir (pascates) dengan pemerolehan nilai
yang paling rendah adalah 5,5 dan nilai yang paling
tinggi adalah 10. Rata-rata nilai yang diperoleh kelas
eksperimen yaitu 5,7 untuk rata-rata prates dan 7,8
untuk rata-rata pascates.
Selanjutnya hasil tes membaca pemahaman
di kelas kontrol yang terdiri atas empat puluh
siswa pula lebih rendah dibandingkan kelas
eksperimen. Nilai tes awal (prates) pada kelas
kontrol tersebut paling rendah adalah 2,5 dan nilai
paling tinggi adalah 7,5 sedangkan nilai tes akhir
(pascates) dengan pemerolehan nilai yang paling
rendah yaitu 4 dan yang paling tinggi yaitu 8,5. Ratarata yang diperoleh kelas kontrol yaitu 5,5 untuk
prates dan 6,7 untuk pascates. Hasil peniJaian tes
dan kedua kelas tersebut dapat dflfliat pada label
berikut ini.
HASIL TES KELOMPOK EKSPERIMEN
No
1.
2,
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
Nilai
Nilai
Prates Pascates
Aam Jamiat
6.5
7.5
Adi Nuryadi
7
7.5
Amelia Kartika
6
6.5
Anggun Teja Regina
7
8.5
Arfiani Salam
5.5
8.5
Cahyaeni Muharomah
7
8.5
Cici Santini
4.5
7.5
Citra Aprianti
6
8.5
Deny Mulyanto
5.5
7.5
Dian Maulana M. Nur
5
6
Dineti Anggraeni
7
8.5
Fajar Rizki Widiatmoko
4.5
5.5
Feni Handayani
6
10
Ganjar Sutiawan
5
6.5
Gemi Ihsan Agustian
6
7
Gilang Gera Hidayat
4
7
Gita Septiani Hidayat
5.5
6,5
Hikma Tiar Fauzi
6
8
Indra Hermawan
4
8.5
Intan Kusuma Dewi
7
9
Irfan Nurfana F.
5
8,5
Juliyana Aditya Akbar
5.5
8
Kartika
5.5
7
Lita Purnamasari
5.5
8
M. Ichsan Fathani
4
8
MalatiDewi
6
8.5
Mela Damayanti
6
7.5
Mila Rahayu Muttaqin
6.5
10
Mira Karlina
5
8
Mochamad Andri
5.5
7.5
Muhamad Taufik N.
5.5
7
Nur Syuaybah Shofiyanti 5.5
9.5
Raema Rizky Geniiani
4.5
9.5
Riki Ramdani
7
8
Syifa Utami
7.5
8.5
Tia Hartiani K.
5.5
8.5
Tia Nuraidah
6.5
8.5
Tyara Nurbani
6
7
Ubaidillah Amir
5
7.5
Vinny Silviany
5.5
7
Nama Siswa
HASIL TES KELOMPOK PEMBANDING
(KONTROL)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
Nilai
Nilai
Prates Pascates
Acep Wahyudin
3.5
6
Ai Novi Anggraeni
5
6.5
Ai Siti Saadah
5
5
Billqist Lausa
.6
8.5
Cecep Ahmad Solihin
5.5
6
Cucu Casmaya
6.5
4
Elsa Riyanti
5
7
Emi Rahmawati
5
5.5
Petty Fatimah
5
7
Fitri Yulianti
6
8.5
G. ST. Husnul Khotimah
5.5
7
Hestiana Mardini
6
8
Hilman Firmansyah
6.5
8
Ikhsan Rahadian
7.5
5.5
Indra Ramdani
6.5
8.5
Iqri Puspa Yunanda
6.5
8
Lenti Niubaeti Rukmana
6
7.5
Meli Budiaiti
5.5
6.5
Neng Ade Yani
5
7.5
Neng Delis Nurdiani
3
6
Neng Yani
5
5.5
Nina Karina
5.5
7
Putra Rahadian Desa
6.5
6.5
Rara Ismaya Putri
6.5
8.5
Ratih Julaeha
3.5
5,5
RestiRahayu Putri
5.5
7
Resti Riyanti
6.5
6
RikaFitroh
4.5
5
RimaKarimahH.
6.5
8
Rista Puspita Sari
2.5
6.5
Rizka RahmiGodtami
6
8
Rizki Nugraha
7.5
8
Rizki Pratama
4.5
4
Shinta Putri Vani
7
7.5
Sbofia Utah Agustina
7
8
Siska Oktapiani
5
5.5
Wirasanri Dita Anugrah
5.5
7
Wiwin Supriatin
5
7.5
Yudha Permana
4
5.5
Yuli Yuliani
5
7.5
Nama Siswa
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan
hasil tes secara statistik yang telah dilakukan,
diketahui bahwa terdapat perbedaan antara hasil tes
membaca pemahaman dengan menggunakan media
musik klasik dan tanpa media musik klasik. Hal itu
dilihat dari hasil perhitungan, yakni Zhitung (2,69)
berada di luar penerimaan hipotesis nol dan yang
berarti terdapat perbedaan antara tes akhir (pascates)
kelompok eksperimen dengan tes akhir (pascates)
kelompok kontrol.
Selain dari perhitungan di atas, dapat dilihat
pula dari tabel yang menunjukkan skor rata-rata
(mean) perolehan dari kedua kelompok tersebut.
Kelompok eksperimen mengalami peningkatan hasil
dari nilai rata-rata tes awal sebesar 5,7 menjadi nilai
rata-rata tes akhir sebesar 7,8, sedangkan kelompok
kontrol dari nilai rata-rata tes awal sebesar 5,5
menjadi 6,7 pada tes akhir. Apabila dibandingkan,
maka akan terlihat bahwa nilai rata-rata kedua
kelompok tersebut mengalami perubahan dari tes
awal dan tes akhimya. Hal itu berarti menunjukan
adanya keberhasilan pembelajaran membaca
pemahaman. Jika dibandingkan dari selisih
perubahan yang diperoleh yaitu kelas eksperimen
mengalami penambahan nilai sebesar 2,1
sedangkan kelompok kontrol hanya mengalami
penambahan 1,2, maka dapat dikatakan kelompok
eksperimen lebih berhasil dalam pembelajaran
membaca pemahaman.
Uji Hipotesis
Hasil pengujian dengan menggunakan rumus
Wilcoxon menunjukkan efektifitas belajar pada kedua
kelompok tersebut, baik kelompok eksperimen
(menggunakan media musik klasik) maupun
fcelompok kontrol (tanpa menggunakan media
musik klasik) sama-sama meningkat pada hasil
pembelajaran, namun dilihat dari pencapaian nilai
rata-rata maka kelompok eksperimen lebih unggul
dibandingan kelompok kontrol. Hal itu dibuktikan
dengan Zhitung yang berada di luar daerah hipotesis nol
yang berarti hipotesis yang diajukan penulis dapat
diterima, Dengan demikian, hipotesis yang diajukan
penulis dalam penelitian ini, yakni: “terdapat
perbedaan antara hasil membaca pemahaman
dengan memanfaatkan media musik klasik
dibandingkan ranpa memanfaatkan media musik
klasik” dapat diterima. Perbedaan dapat kita lihat
dari efektifiias hasil belajar siswa dan efektifitas
perlakuan yang telah diterapkan. Hasil belajar
siswa ditunjukkan dengan angka rata-rata. Skor ratarata pascates kelompok eksperimen yaitu 7,8 dari
pratesnya 5,7 dan skor rata-rata pascates kelompok
kontrol yaitu 6,7 dari pratesnya 5.5. Efektifitas
perlakuan dapat dilihat dari pengaruh peningkatan
hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan
terhadap tingkat pemahaman dalam membaca yang
diberikan oleh guru (peneliti).
KESIMPULAN
Pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis
menarik beberapa kesimpulan sebagai hasil analisis
terhadap data yang peneliti dapatkan di lapangan.
Kesimpulan yang peneliti ambil didasarkan pada
rumusan masalah yang peneliti ungkapkan pada bab
sebelumnya, rumusan masalah yang pertama yaitu
“bagaimanakah tingkat pemahaman membaca siswa
dengan menggunakan media musik klasik?”, kedua
yanitu bagaimanakah tingkat pemahaman membaca
siswa tanpa menggunakan media musik klasik?” dan
ketiga “seberapa besar perbedaan tingkat pemahaman
membaca siswa jika menggunakan media musik
klasik dengan tidak menggunakan media musik
klasik?”
Untuk menjawab rumusan masalah yang
pertama mengacu pada hasil analisis tes membaca
pemahaman di kelas eksperimen. Dikatakan bahwa
hasil pencapaian kelompok ini yaitu rata-rata
pratesnya ialah 5,7, selanjutnya pada pascatesnya ratarata nilainya menjadi sebesar 7,8. Kelompok
eksperimen mengalami penambahan sebesar 2,1 dan
berdasarkan kriteria skala nilai 10, maka hasil yang
dicapai 7,8 adalah baik.
Rumusan masalah yang kedua dapat
dijawab berdasarkan hasil penilaian. Kelompok
kontrol dari nilai rata-rata prates dicapai sebesar 5,5
menjadi 6,7 pada pascatesnya. Kelompok ini
mengalami penambahan nilai sebesar 1,2 dari prates
ke pascates. Berdasarkan kriteria skala nilai 10, maka
hasil yang dicapai 6,7 adalah cukup.
Selanjutnya untuk menjawab rumusan
masalah yang ketiga yaitu berdasarkan analisis data
diketahui bahwa hasil prates dan pascates secara
angka-angka
menunjukan
bahwa
kelompok
eksperimen lebih besar dan juga mengalami
peningkatan yang lebih besar daripada kelompok
kontrol. Dilihat dari angka-angka, tingkat pemahaman
membaca siswa dengan menggunakan media musik
klasik
(kelompok
eksperimen)
mengalami
penambahan nilai sebesar 2,1 dari rata-rata 5,7
menjadi 7,8. Dilihat dari angka-angka pula tingkat
pemahaman membaca siswa tanpa menggunakan
media musik klasik (kelompok kontrol) mengalami
penambahan nilai sebesar 1,2 dari rata-rata 5,5
menjadi 6,7.
Hasil pengujian Uji Wilcoxon diperoleh
bahwa kedua kelompok tersebut mengalami
perubahan dari tes akhirnya. Dengan perhitungan
Wilcoxon menyatakan bahwa masing-masing
kelompok mengalami perubahan dari tes awal ke tes
akhir. Namun setelah perhitungan, dapat dilihat bahwa
hasil perhitungan prates kelompok eksperimen dan
hasil prates kelompok kontrol tidak terdapat
perbedaan, maka selanjutnya dihitung hasil pascates
kelompok eksperimen dengau pascates kelompok
kontrol. Hasil perhirungannya, Zhitung (2,69) yang
berada di luar daerah hipotesis nol dan hipotesis kerja
diterima. Artinya terdapat perbedaan antara hasil
pascates kedua kelompok tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Keiiga). Jakarta: Balai Pustaka.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2000). Quantum
Learning, Bandung: Kaifa.
Dhani. (2002, 1 Agustus). Musik Klasik. Tersedia:
http://dhani.singcat.com. (Posted at 2003,12
September)
Dimyati
dan
Mujiono.
(1994).
Belajardan
Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.
Djaelani, BM dan Hariwijaya. (2008). Teknik
Menulis Skripsi dan Test's. Yogyakarta:
Hanggar Kreator.
Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan.
Jakarta :Rajagrafindo Persada.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry S. (2007). Strategi
Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Hernowo. (2002). MengikatMahia. "Bandimg: Kaifa.
Kumpulan
Artikel
Psikologi
Anak.
mtvasiablog.com
Nurhadi.
(1989).
Bagaimana
Meningkatkan
Kemampuan Membaca. Bandxmg: Sinar Baru
Algensindo.
Nurhadi. (1987). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung:
Sinar Baru.
Pransiska, Lucky. (2009, 23 Desember). Musik Klasik
Seimbangkan otak kiri -kanan. Kompas.
[Online]. Tersedia: http://www. Kompas.com.
Safaat, Amang. (2008). Analisis Kemampuan
Siswa dalam Berpidato menggunakan
Metode Memorizer. Skripsi pada Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP: tidak diterbitkan.
Safarida. (2009). Uji Coba Discovery-Inquiry dalam
Pembelajaran Menulis Naskah Drama. Skripsi
pada Jurusan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP: tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung:
Alfabeta. Tarigan, dkk. Membaca dalam
Kehidupan. Bandung: Angkasa. Tarigan, HG.
(1994). Membaca Ekspresif. Bandung:
Angkasa.
Tarigan, HG. (1979). Membaca sebagai suatu
keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
"Classical", The Oxford Concise Dictionary
of Music, Michael Kennedy, (Oxford, 2007),
Oxford Reference Online, diakses 23 Juli
2007.
Download