MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MUSIK KLASIK PADA KELAS XI SMAN 9 GARUT MAKALAH OLEH: ATI MARYATI NPM: 10.21.1005 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012 MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MUSIK KLASIK PADA KELAS XI SMAN 9 GARUT Ati Maryati NPM: 10.21.1005 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Pembelajaran membaca dianggap pembelajaran yang mudah, padahal tingkat pemahaman dalam membaca masih rendah. Hal itu terbukti dengan perlunya berkali-kali membaca dan butuh wakru banyak untuk memahami suatu bacaan. Musik klasik dipercaya dapat merangsang jaringan neuron di otak. Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, penulis mengangkat judul “Model Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Media Musik Klasik Pada Kelas XI SMAN 9 Garut Tahun Ajaran 2011/2012” Rumusan masalah yang ditetapkan adalah sebagai berikut ini. 1) Bagaimanakah tingkat pemahaman membaca siswa dengan memanfaatkan media musik klasik? 2) Bagaimanakah tingkat pemahaman membaca siswa tanpa memanfaatkan media musik klasik? 3) Seberapa besar perbedaan tingkat pemahaman membaca siswa jika memanfaatkan media musik klasik dengan tanpa memanfaatkan media musik klasik? Seiring permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa jika memanfaatkan media musik klasik dengan tanpa memanfaatkan media musik klasik, serta seberapa besar perbedaan tingkat pemahaman membaca siswa jika memanfaatkan media musik klasik dengan tanpa memanfaatkan media musik klasik. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMAN 9 tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Adapun instrurnen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data adalah berbentuk tes pemahaman dalam membaca Berdasarkan hasil analisis data yang terkumpul dalam penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ini. 1) Tingkat pemahaman membaca siswa dengan memanfaatkan media musik klasik menunjukkan kemampuan yang baik. Hal ini ditandai dengan pencapaian nilai rata-rata 7,8. 2) Tingkat pemahaman membaca siswa tanpa memanfaatkan media musik klasik menunjukkan kemampuan yang cukup. Hal ini ditandai dengan pencapaian nilai rata-rata 6,7. 3) Terdapat perbedaan hasil pembelajaran membaca pemahaman antara yang memanfaatkan media musik klasik dengan yang tidak memanfaatkan media musik klasik yang ditandai dengan perbedaan pencapaian nilai rata-ratanya. Hasil tersebut dikuatkan dengan perhitungan secara statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon, karena kedua data kelompok tidak normal. Hasil perhitungan dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai Zhitung (2,69) berada di luar rentang -1,96 -1,96 (hipotesis nol), maka hipotesis kerja diterima. Dengan demikian, uji coba membaca pemahaman dengan memanfaatkan media musik klasik lebih efektif dibandingkan dengan tanpa memanfaatkan media musik klasik. Kata Kunci : Membaca Pemahaman/Musik Klasik PENDAHULUAN Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau interaksi yang hanya dimiliki manusia dalam kehidupan masyarakat. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, atau perasaan. Oleh karena itu, bahasa sangat diperlukan mengingat bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang berhubungan serta berkomunikasi satu dengan lainnya. Keraf (1989:4) mengemukakan, Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan seluruh perumusan maksud kata, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerjasama, dengan sesama warga. la mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan merencanakan manusia menganalisa masa lampaunya untuk memetik hasil yang berguna bagi masa kini dan masa yang akan datang. Bahasa adalah alat komunikasi verbal yang merupakan fungsi bahasa secara esensial dan umum, dan fungsi ini bersifat sosial. Dikatakan bersifat sosial karena dalam komunikasi terdiri atas dua pihak, yakni pemberi dan penerima informasi. Penggunaan bahasa dapat berupa iklan, drama, percakapan, diskusi, debat, tanya jawab, surat, makalah, tesis, dan sebagainya. Keefektifan penggunaan bahasa sebagai media komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dapat ditentukan apabila kita menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa (language arts/language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: (1) keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills), (2) keterampilan berbicara (speaking skills), (3) keterampilan membaca (reading skills}, dan (4) keterampilan menulis (writing skills). KAJIAN TEORITIS DAN METODE Pengertian Uji coba 1 Uji coba adalah usaha untuk menerapkan suatu teknik pembelajaran di kelas dan melihat efektivitas teknik tersebut; mengujicobakan suatu teknik pembelajaran untuk mengetahui tingkat pemahaman membaca siswa dengan menggunakan media musik klasik dan tidak menggunakan media musik klasik. Pengertian Membaca Pemahaman Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan/yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 1979 : 7). Proses yang dimaksud yaitu suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan dapat terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from printed or written material”, artinya “membaca ialah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya” (Lado, 1976:132). Demikianlah jelas bagi kita bahwa membaca adalah suatu proses yang bersangkut paut dengan bahasa. Oleh karena itu, para pelajar haruslah dibantu untuk menanggapi atau member! respon terhadap lambang-lambang visual yang menggambarkan tanda-tanda oditori yang sama yang telah mereka tanggapi sebelum itu. Membaca pemahaman (reading for understanding) yaitu membaca untuk mendapatkan esensial dari bacaan itu sendiri. Pembaca mengolah bahan bacaan untuk menemukan keseluruhan makna baik tersurat maupun yang tersirat. Pengertian Media Media yang berarti medium (latin) yaitu pengantar atau perantara. Menurut Gearlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Menurut Atwi Suparman (1997) mendeflnisikan, media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Dari pengertian-pengertian tersebut penulis menyimpulkan bahwa media merupakan alat yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembeiajaran untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif. Dalam aktivitas pembeiajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antarapendidik dengan peserta didik. Pengertian Musik klasik Musik klasik adalah musik yang mempunyai nilai yang diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan yang abadi dan tertinggi. Klasik yang berarti terdapat pada periode 1760-1800 berkisar dari Mozart, Haydn, awal Beethoven, sebagai lawan dari “Romantis”, “20th Century”, “Renaisans”, dan Iainlain. Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat atau berakar dari tradisi kesenian barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. Dalam pengertian aslinya, musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik digolongkan melalui periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Pada era inilah nama-nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni, konserto solo, string kuartet, hingga opera. Namun pada kenyataannya, para komposer Jdasik sendiri tidak pernah menggolong-golongkan jenis komposisi yang mereka gubah. Penggolongan yang kita kenal sekarang dilakukan semata-inata untuk mempennudah, terutama unruk kepentingan akademis. Metode Penelitian Menurut Surakhmad (1992:131) “metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan”. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (1998, 32) mengemukakan, “penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat. Wiersma (1991:99) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurangkurangnya satu variabel bebas, sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Gay (1981) mengatakan bahwa metode penelitian ekperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis mennyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu yakni untuk membandingkan sesuatu. Terdapat beberapa jenis desain dalam metode ini, namun peneliti menggunakan Desain Kelompok Control Prates-Pascates (The Pretest-Posttest Control Group Design). Desain ini merupakan yang paling efektif dalam istilah penunjukan hubungan sebab akibat. Desain ini melengkapi kelompok kontrol maupun pengukuran perubahan, tetapi juga menambahkan suatu prates untuk menilai perbedaan antara kedua kelompok sebelum studi dilakukan. Untuk melaksanakan desain ini, peneliti memilih siswa secara purposif, yakni peneliti menggunakan sampel yang ada. Tidak mengacak siswa untuk dimasukkan ke kelas kontrol, tetapi mengambil kelas yang salah satunya sebagai eksperimen dan yang lain sebagai kelas kontrol atau pembanding dari kelas eksperimen. Perlakuan dilakukan pada salah satu kelompok kemudian diaplikasikan pada suatu kelompok kontrol. Desain Kelompok Kontrol PratesPascates (The Pretest-Posttest Control Group Design); Kelompok Prates Variabel Bebas Pascates Eksperimen Y1 X1-2 Y2 Pembanding Y1 - Y2 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Peneliti memilih satu sekolah untuk dijadikan tempat penelitiaan. Di sekolah tersebut diambil dua kelas sebagai sampel penelitian. Sampel tersebut homogen yakni kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 4. Kedua kelas tersebut diberi bahan yang sama namun perlakuannya berbeda. Sampel tersebut merupakan kelas eksperimen dan kelas yang lain merupakan pembanding dari kelas eksperimen. Pada bab sebelumnya dikemukakan dalam rumusan masalah serta tujuan bahwa penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap bacaan yang menggunakan media musik klasik dengan tanpa menggunakan media musik klasik. Salah satu kelas dari sampel tersebut merupakan kelas eksperiraen yakni diberi perlakuan mengenai membaca pemahaman dengan menggunakan media musik klasik. Kelas yang lain merupakan kelas kontrol yang menjadi pembanding kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran membaca pemahaman tanpa menggunakan media musik klasik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes. Langkah teknik tersebut yaitu peneliti memberikan tes awal kepada siswa berupa teks bacaan, selanjutnya siswa menjawab pertanyan secara tertulis. Kemudian melaksanakan pembelajaran dengan materi membaca pemahaman, Setelah pembelajaran selesai ruaka siswa diberi tes akhir dengan teks bacaan dan soal tertulis yang berbeda. Hal itu dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap bacaan. Berdasarkan hasil pengumpulan data, hasil tes membaca pemahaman pada kelas eksperimen yang terdiri atas empat puluh siswa beraneka ragam. Nilai tes awal (prates) pada kdas tersebut paling rendah adalah 4 dan yang tertinggi 7,5 sedangkan nilai tes akhir (pascates) dengan pemerolehan nilai yang paling rendah adalah 5,5 dan nilai yang paling tinggi adalah 10. Rata-rata nilai yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 5,7 untuk rata-rata prates dan 7,8 untuk rata-rata pascates. Selanjutnya hasil tes membaca pemahaman di kelas kontrol yang terdiri atas empat puluh siswa pula lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen. Nilai tes awal (prates) pada kelas kontrol tersebut paling rendah adalah 2,5 dan nilai paling tinggi adalah 7,5 sedangkan nilai tes akhir (pascates) dengan pemerolehan nilai yang paling rendah yaitu 4 dan yang paling tinggi yaitu 8,5. Ratarata yang diperoleh kelas kontrol yaitu 5,5 untuk prates dan 6,7 untuk pascates. Hasil peniJaian tes dan kedua kelas tersebut dapat dflfliat pada label berikut ini. HASIL TES KELOMPOK EKSPERIMEN No 1. 2, 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. Nilai Nilai Prates Pascates Aam Jamiat 6.5 7.5 Adi Nuryadi 7 7.5 Amelia Kartika 6 6.5 Anggun Teja Regina 7 8.5 Arfiani Salam 5.5 8.5 Cahyaeni Muharomah 7 8.5 Cici Santini 4.5 7.5 Citra Aprianti 6 8.5 Deny Mulyanto 5.5 7.5 Dian Maulana M. Nur 5 6 Dineti Anggraeni 7 8.5 Fajar Rizki Widiatmoko 4.5 5.5 Feni Handayani 6 10 Ganjar Sutiawan 5 6.5 Gemi Ihsan Agustian 6 7 Gilang Gera Hidayat 4 7 Gita Septiani Hidayat 5.5 6,5 Hikma Tiar Fauzi 6 8 Indra Hermawan 4 8.5 Intan Kusuma Dewi 7 9 Irfan Nurfana F. 5 8,5 Juliyana Aditya Akbar 5.5 8 Kartika 5.5 7 Lita Purnamasari 5.5 8 M. Ichsan Fathani 4 8 MalatiDewi 6 8.5 Mela Damayanti 6 7.5 Mila Rahayu Muttaqin 6.5 10 Mira Karlina 5 8 Mochamad Andri 5.5 7.5 Muhamad Taufik N. 5.5 7 Nur Syuaybah Shofiyanti 5.5 9.5 Raema Rizky Geniiani 4.5 9.5 Riki Ramdani 7 8 Syifa Utami 7.5 8.5 Tia Hartiani K. 5.5 8.5 Tia Nuraidah 6.5 8.5 Tyara Nurbani 6 7 Ubaidillah Amir 5 7.5 Vinny Silviany 5.5 7 Nama Siswa HASIL TES KELOMPOK PEMBANDING (KONTROL) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. Nilai Nilai Prates Pascates Acep Wahyudin 3.5 6 Ai Novi Anggraeni 5 6.5 Ai Siti Saadah 5 5 Billqist Lausa .6 8.5 Cecep Ahmad Solihin 5.5 6 Cucu Casmaya 6.5 4 Elsa Riyanti 5 7 Emi Rahmawati 5 5.5 Petty Fatimah 5 7 Fitri Yulianti 6 8.5 G. ST. Husnul Khotimah 5.5 7 Hestiana Mardini 6 8 Hilman Firmansyah 6.5 8 Ikhsan Rahadian 7.5 5.5 Indra Ramdani 6.5 8.5 Iqri Puspa Yunanda 6.5 8 Lenti Niubaeti Rukmana 6 7.5 Meli Budiaiti 5.5 6.5 Neng Ade Yani 5 7.5 Neng Delis Nurdiani 3 6 Neng Yani 5 5.5 Nina Karina 5.5 7 Putra Rahadian Desa 6.5 6.5 Rara Ismaya Putri 6.5 8.5 Ratih Julaeha 3.5 5,5 RestiRahayu Putri 5.5 7 Resti Riyanti 6.5 6 RikaFitroh 4.5 5 RimaKarimahH. 6.5 8 Rista Puspita Sari 2.5 6.5 Rizka RahmiGodtami 6 8 Rizki Nugraha 7.5 8 Rizki Pratama 4.5 4 Shinta Putri Vani 7 7.5 Sbofia Utah Agustina 7 8 Siska Oktapiani 5 5.5 Wirasanri Dita Anugrah 5.5 7 Wiwin Supriatin 5 7.5 Yudha Permana 4 5.5 Yuli Yuliani 5 7.5 Nama Siswa Pembahasan Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan hasil tes secara statistik yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat perbedaan antara hasil tes membaca pemahaman dengan menggunakan media musik klasik dan tanpa media musik klasik. Hal itu dilihat dari hasil perhitungan, yakni Zhitung (2,69) berada di luar penerimaan hipotesis nol dan yang berarti terdapat perbedaan antara tes akhir (pascates) kelompok eksperimen dengan tes akhir (pascates) kelompok kontrol. Selain dari perhitungan di atas, dapat dilihat pula dari tabel yang menunjukkan skor rata-rata (mean) perolehan dari kedua kelompok tersebut. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan hasil dari nilai rata-rata tes awal sebesar 5,7 menjadi nilai rata-rata tes akhir sebesar 7,8, sedangkan kelompok kontrol dari nilai rata-rata tes awal sebesar 5,5 menjadi 6,7 pada tes akhir. Apabila dibandingkan, maka akan terlihat bahwa nilai rata-rata kedua kelompok tersebut mengalami perubahan dari tes awal dan tes akhimya. Hal itu berarti menunjukan adanya keberhasilan pembelajaran membaca pemahaman. Jika dibandingkan dari selisih perubahan yang diperoleh yaitu kelas eksperimen mengalami penambahan nilai sebesar 2,1 sedangkan kelompok kontrol hanya mengalami penambahan 1,2, maka dapat dikatakan kelompok eksperimen lebih berhasil dalam pembelajaran membaca pemahaman. Uji Hipotesis Hasil pengujian dengan menggunakan rumus Wilcoxon menunjukkan efektifitas belajar pada kedua kelompok tersebut, baik kelompok eksperimen (menggunakan media musik klasik) maupun fcelompok kontrol (tanpa menggunakan media musik klasik) sama-sama meningkat pada hasil pembelajaran, namun dilihat dari pencapaian nilai rata-rata maka kelompok eksperimen lebih unggul dibandingan kelompok kontrol. Hal itu dibuktikan dengan Zhitung yang berada di luar daerah hipotesis nol yang berarti hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima, Dengan demikian, hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini, yakni: “terdapat perbedaan antara hasil membaca pemahaman dengan memanfaatkan media musik klasik dibandingkan ranpa memanfaatkan media musik klasik” dapat diterima. Perbedaan dapat kita lihat dari efektifiias hasil belajar siswa dan efektifitas perlakuan yang telah diterapkan. Hasil belajar siswa ditunjukkan dengan angka rata-rata. Skor ratarata pascates kelompok eksperimen yaitu 7,8 dari pratesnya 5,7 dan skor rata-rata pascates kelompok kontrol yaitu 6,7 dari pratesnya 5.5. Efektifitas perlakuan dapat dilihat dari pengaruh peningkatan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan terhadap tingkat pemahaman dalam membaca yang diberikan oleh guru (peneliti). KESIMPULAN Pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai hasil analisis terhadap data yang peneliti dapatkan di lapangan. Kesimpulan yang peneliti ambil didasarkan pada rumusan masalah yang peneliti ungkapkan pada bab sebelumnya, rumusan masalah yang pertama yaitu “bagaimanakah tingkat pemahaman membaca siswa dengan menggunakan media musik klasik?”, kedua yanitu bagaimanakah tingkat pemahaman membaca siswa tanpa menggunakan media musik klasik?” dan ketiga “seberapa besar perbedaan tingkat pemahaman membaca siswa jika menggunakan media musik klasik dengan tidak menggunakan media musik klasik?” Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama mengacu pada hasil analisis tes membaca pemahaman di kelas eksperimen. Dikatakan bahwa hasil pencapaian kelompok ini yaitu rata-rata pratesnya ialah 5,7, selanjutnya pada pascatesnya ratarata nilainya menjadi sebesar 7,8. Kelompok eksperimen mengalami penambahan sebesar 2,1 dan berdasarkan kriteria skala nilai 10, maka hasil yang dicapai 7,8 adalah baik. Rumusan masalah yang kedua dapat dijawab berdasarkan hasil penilaian. Kelompok kontrol dari nilai rata-rata prates dicapai sebesar 5,5 menjadi 6,7 pada pascatesnya. Kelompok ini mengalami penambahan nilai sebesar 1,2 dari prates ke pascates. Berdasarkan kriteria skala nilai 10, maka hasil yang dicapai 6,7 adalah cukup. Selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga yaitu berdasarkan analisis data diketahui bahwa hasil prates dan pascates secara angka-angka menunjukan bahwa kelompok eksperimen lebih besar dan juga mengalami peningkatan yang lebih besar daripada kelompok kontrol. Dilihat dari angka-angka, tingkat pemahaman membaca siswa dengan menggunakan media musik klasik (kelompok eksperimen) mengalami penambahan nilai sebesar 2,1 dari rata-rata 5,7 menjadi 7,8. Dilihat dari angka-angka pula tingkat pemahaman membaca siswa tanpa menggunakan media musik klasik (kelompok kontrol) mengalami penambahan nilai sebesar 1,2 dari rata-rata 5,5 menjadi 6,7. Hasil pengujian Uji Wilcoxon diperoleh bahwa kedua kelompok tersebut mengalami perubahan dari tes akhirnya. Dengan perhitungan Wilcoxon menyatakan bahwa masing-masing kelompok mengalami perubahan dari tes awal ke tes akhir. Namun setelah perhitungan, dapat dilihat bahwa hasil perhitungan prates kelompok eksperimen dan hasil prates kelompok kontrol tidak terdapat perbedaan, maka selanjutnya dihitung hasil pascates kelompok eksperimen dengau pascates kelompok kontrol. Hasil perhirungannya, Zhitung (2,69) yang berada di luar daerah hipotesis nol dan hipotesis kerja diterima. Artinya terdapat perbedaan antara hasil pascates kedua kelompok tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Keiiga). Jakarta: Balai Pustaka. DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2000). Quantum Learning, Bandung: Kaifa. Dhani. (2002, 1 Agustus). Musik Klasik. Tersedia: http://dhani.singcat.com. (Posted at 2003,12 September) Dimyati dan Mujiono. (1994). Belajardan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta. Djaelani, BM dan Hariwijaya. (2008). Teknik Menulis Skripsi dan Test's. Yogyakarta: Hanggar Kreator. Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :Rajagrafindo Persada. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. Hernowo. (2002). MengikatMahia. "Bandimg: Kaifa. Kumpulan Artikel Psikologi Anak. mtvasiablog.com Nurhadi. (1989). Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandxmg: Sinar Baru Algensindo. Nurhadi. (1987). Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru. Pransiska, Lucky. (2009, 23 Desember). Musik Klasik Seimbangkan otak kiri -kanan. Kompas. [Online]. Tersedia: http://www. Kompas.com. Safaat, Amang. (2008). Analisis Kemampuan Siswa dalam Berpidato menggunakan Metode Memorizer. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP: tidak diterbitkan. Safarida. (2009). Uji Coba Discovery-Inquiry dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama. Skripsi pada Jurusan Bahasa dan Sastra IndonesiaSTKIP: tidak diterbitkan. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tarigan, dkk. Membaca dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa. Tarigan, HG. (1994). Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa. Tarigan, HG. (1979). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. "Classical", The Oxford Concise Dictionary of Music, Michael Kennedy, (Oxford, 2007), Oxford Reference Online, diakses 23 Juli 2007.