Fulltext - Jurnal Ilmiah Mahasiswa

advertisement
STUDI TENTANG PENGGUNAAN LAHAN SEPANJANG DAS SEMPADAN
BATANG LENGAYANG DI NAGARI KAMBANG UTARA KECAMATAN
LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh:
Dewi Wulandari*Helfia Edial**Elvi Zuriyani**
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
**Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui penggunaan lahan, bentuk lereng, serta
menganalisis karakteristik tanah (tekstur, struktur, permeabilitas) pada sempadan Batang Lengayang
di Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir selatan.
Metode penelitian ini adalah deskriptif. Penentuan sampel ditentukan berdasarkan pada
daerah yang terkena erosi. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan teknik purposive sampling,
dimana sampel diambil secara ditunjuk, sehingga di dapatkan dua daerah yang akan menjadi sampel
penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1. Struktur tanah pada daerah Padang Panjang II yang
terkena erosi adalah tiang/lempeng dengan kategori baik sedangkan daerah Kampung Baru yang
terkena erosi memiliki struktur granular dengan kategori sedang. 2. Tekstur tanah pada daerah Padang
Panjang II yang terkena erosi memiliki tekstur liat dengan kategori baik. Sedangkan pada daerah
Kampung Baru yang terkena erosi memiliki tekstur pasir berliat dengan kategori buruk. 3.
permeabilitas tanah pada daerah Padang Panjang II yang terkena erosi memiliki permeabilitas
0,51cm/jam dengan kategori baik. Sedangkan pada daerah Kampung Baru yang terkena erosi
memiliki permeabilitas 12,86cm/jam dengan kategori buruk. 4. Penggunaan lahan pada daerah Padang
Panjang II yang terkena erosi adalah belukar/kebun campuran dengan kategori penggunaan lahannya
adalah sedang. Dan pada daerah Kampung Baru yang terkena erosi adalah belukar/kebun campuran
dengan kategori penggunaan lahannya adalah sedang. 5. Bentuk lereng pada daerah Padang Panjang II
yang terkena erosi adalah kompleks dengan kategori buruk. Dan pada daerah Kampung Baru yang
terkena erosi adalah kompleks dengan kategori bentuk lerengnya adalah buruk. Maka penggunaan
lahan di Sempadan Batang Lengayang Di Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten
pesisir selatan. Dikategorikan atas dua kategori yaitu kategori penggunaan lahan di sempadan Batang
Lengayang adalah baik, terdapat pada daerah Padang Panjang II yang terkena erosi sedangkan
kategori buruk terdapat pada Kampung Baru yang terkena erosi.
Kata Kunci : Penggunaan Lahan, Karakteristik Tanah, Bentuk Lereng Tebing, Sempadan Batang
Lengayang
STUDY ON LAND USE ALONG THE BORDER RODS WATERSHED
LENGAYANG IN KAMBANG UTARA OF LENGAYANG DISTRICT
PESISIR SELATAN
By:
Dewi Wulandari*Helfia Edial**Elvi Zuriyani**
* Geography Department of Students Education STKIP PGRI West Sumatera
** Guest Lecturer Of Geography Department Of STKIP PGRI Sumbar
ABSTRACT
This research was conducted with the aim of knowing the land use, slope shape, and analyze
soil characteristics (texture, structure, permeability) on the border rods Lengayang in kambang utara
of Lengayang District pesisir selatan.
This research method is descriptive. Determination of the sample is determined based on the
affected areas of erosion. Soil sampling conducted by purposive sampling technique, where the
samples were collected by designated, so that in the two areas will get a sample.
The results showed that: 1. The structure of the soil in the area of Padang Panjang II eroded is
the pole / plate with good category while Kampung Baru area affected by erosion has a granular
structure with medium category. 2. The soil texture in the area of Padang Panjang II has eroded clay
texture with good category. While the Kampung Baru area affected by erosion has clayey sand texture
with bad category. 3. The permeability of the soil in the area of Padang Panjang II eroded
permeability 0,51cm / h with either category. While the Kampung Baru area affected by erosion has
permeability 12,86cm / hour with bad category. 4. Land use in the area of Padang Panjang II eroded
is the shrub / mixed farms with land use category is moderate. And in areas affected by erosion
Kampung Baru is shrub / mixed farms with land use category is moderate. 5. The shape of the slopes
in the area of Padang Panjang II eroded is complex with bad category. And at Kampung Baru area
affected by erosion is a complex category slope is bad form. Then the land use in the Border Trunk
Lengayang In North Kambang Nagari Lengayang District Subdistrict south coast. Classified into two
categories, the use of land in the border Trunk Lengayang is good, there is the area of Padang
Panjang II eroded while the bad category contained in Kampung Baru eroded.
Key Word : Land Use, analyze soil characteristics , slope shape ,The Border Rods Watershed
Lengayang
I.
PENDAHULUAN
Sumberdaya
lahan
merupakan
sumberdaya alam yang sangat penting untuk
kelangsungan
hidup
manusia
karena
diperlukan dalam setiap kegiatan manusia,
seperti untuk pertanian, daerah industri,
daerah pemukiman, jalan untuk transportasi,
daerah rekreasi atau daerah-daerah yang
dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan
ilmiah. Sitorus dalam widyaningsih (2008)
mendefinsikan sumber daya lahan (land
resources) sebagai lingkungan fisik terdiri dari
iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta
benda yang ada di atasnya sepanjang ada
pengaruhnya terhadap penggunaan lahan.
Oleh karena itu sumberdaya lahan dapat
dikatakan sebagai ekosistem karena adanya
hubungan yang dinamis antara organisme
yang ada di atas lahan tersebut dengan
lingkungannya.
Penggunaan lahan (land use) adalah
setiap bentuk campur tangan (intervensi)
manusia terhadap lahan dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya baik material
maupun spiritual. Penggunaan lahan dapat
dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar
yaitu (1) pengunaan lahan pertanian dan (2)
penggunaan lahan bukan pertanian, (Vink
dalam Utoyo,2012).
Penggunaan lahan secara umum
tergantung pada kemampuan lahan dan pada
lokasi lahan. Untuk aktivitas pertanian,
penggunaan lahan tergantung pada kelas
kemampuan lahan yang dicirikan oleh adanya
perbedaan pada sifat-sifat yang menjadi
penghambat bagi penggunaannya seperti
tekstur tanah, lereng permukaan tanah,
kemampuan menahan air dan tingkat erosi
yang telah terjadi.
Pemanfaatan dan penggunaan lahan
yang tidak sesuai dengan kemampuannya serta
tanpa
mengindahkan
prinsip
prinsip
konservasi lahan kini kian marak terjadi
disepanjang aliran sungai di berbagai wilayah
Indonesia. Seperti telah diketahui bahwa
segala aktifitas deforestasi atau pengurangan
areal tegakan hutan yang dilakukan daerah
hulu suatu daerah aliran sungai (DAS) tanpa
mengidahkan prinsip prinsip konservasi dapat
berdampak buruk pada kawasan hilir. kegiatan
alih fungsi lahan dari kawasan lindung
menjadi kawasan budidaya berdampak pada
terjadinya erosi karena terjadinya pembukaan
permukaan tanah dan juga karena keberadaan
aktifitas aktifitas pendukungnya seperti
pembuatan jalan untuk akses wilayah. akibat
selanjutnya terjadinya transport sedimen yang
menjadi penyebab pendangkalan sungai
(Asdak, 2002).
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah
suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas
topografi secara alami sedemikian rupa
sehingga setiap air hujan yang jatuh dalam
DAS tersebut akan mengalir melalui titik
tertentu (titik pengukuran di sungai) dalam
DAS tersebut. Dalam Bahasa Inggris
pengertian DAS sering diidentikan dengan
watershed, catchment area atau river basin.
Pengaturan tata guna tanah di daerah
aliran sungai, ditujukan untuk mengatur
penggunaan lahan, Pada dasarnya pengaturan
pengunaan lahan didaerah aliran sungai
dimaksudkan untuk; (1) untuk memperbaiki
kondisi hidrologis DAS, sehingga tidak
menimbulkan banjir pada musim hujan dan
kekeringan pada musim kemarau. (2) untuk
menekan laju erosi daerah aliran sungai yang
berlebihan, sehingga dapat menekan laju
sedimantasi pada alur sungai dibagian hilir.
Sedangkan untuk mencegah adanya
laju erosi didaerah aliran sungai yang tinggi
perlu adanya cara pengelolaan yang tepat,
untuk masing masing kawasan. Pengelolaan
tersebut dapat meliputi, sistem pengelolaan,
pola tanam dan jenis tanaman yang
disesuaikan jenis tanah, kemampuan tanah,
elevasi dan kemiringan lahan.
Batang
Lengayang
merupakan
sungai yang terletak di Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan, kerusakan yang dialami rusak parah
pada daerah ini khususnya pada daerah
Padang Panjang II Nagari Kambang Utara,
kerusakan yang ditimbulkan oleh erosi,
dimana penggunaan lahan
di sepanjang
sempadan sungai merupakan jalan yang
dimana jalan ini menghubungkan nagari ini
kenagari tetangga Kambang Barat. Selain
jalan, pengunaan lahan disempadan Batang
Lengayang ini terdapat beberapa kebun
campuran, kebun sawit dan kebun pisang,
pada tempat terjadi erosi sebagaian badan
jalanya telah terban masuk ke Batang
Lengayang yang melintas di pinggir ruas jalan
ini. Bahkan disaat musim hujan, air sungai
yang meluap itu mengakibatkan tebing sungai
yang terkikis semakin meluas.
Berdasarkan latar belakang diatas
maka penulis merasa tertarik untuk meneliti
lebih dalam dengan judul
“Studi Tentang Penggunaan Lahan
Sepanjang
DAS
Sempadan
Batang
Lengayang Di Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan”.
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka permasalahannya dapat diidentifikasi
menyangkut:
1. Karakteristik tanah di Sempadan Batang
Lengayang Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan ?
2. Penggunaan lahan pada masing-masing
karakteristik tanah di Sempadan Batang
Lengayang Di Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan?
3. Jenis tanaman di Sempadan Batang
Lengayang Di Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan?
4. Pola tanam di Sempadan Batang
Lengayang Di Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan?
5. Kondisi lereng tebing pada masingmasing penggunan lahan di Sempadan
Batang Lengayang Di Nagari Kambang
Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten
Pesisir Selatan?
B. Batasan Masalah
berdasarkan identifikasi yang telah
dikemukakan maka dapat dibatasi sebagai
berikut:
1. Karakteristik tanah di Sempadan Batang
Lengayang Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan.
2. Penggunaan lahan pada masing-masing
karakteristik tanah di Sempadan Batang
Lengayang Di Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan.
3. Kondisi lereng tebing pada masingmasing penggunaan lahan di Sempadan
Batang Lengayang Di Nagari Kambang
Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten
Pesisir Selatan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan
batasan masalah dikemukakan diatas maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
karakteristik
tanah
di
Sempadan Batang Lengayang Nagari
Kambang Utara Kecamatan Lengayang
Kabupaten Pesisir Selatan ?
2. Bagaimana penggunaan lahan pada
masing-masing karakteristik tanah di
Sempadan Batang Lengayang Di Nagari
Kambang Utara Kecamatan Lengayang
Kabupaten Pesisir Selatan ?
3. Bagaimana Kondisi lereng tebing pada
masing-masing penggunaan lahan di
Sempadan Batang Lengayang Di Nagari
Kambang Utara Kecamatan Lengayang
Kabupaten Pesisir Selatan ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah seperti yang telah dijelaskan
diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis data
tentang:
1. Karakteristik tanah di Sempadan Batang
Lengayang Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan.
2. Penggunaan lahan pada masing-masing
karakteristik tanah di Sempadan Batang
Lengayang Di Nagari Kambang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir
Selatan.
3. Kondisi lereng tebing pada masingmasing penggunaan lahan di Sempadan
Batang Lengayang Di Nagari Kambang
Utara Kecamatan Lengayang Kabupaten
Pesisir Selatan.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Seabagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan
pendidikan
untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program
Studi Geografi STKIP PGRI Padang
Sumatera Barat.
2. Sebagai informasi kapada masyarakat
agar dapat melestarikan hutan dan
lingkungan sekitar supaya tidak terjadi
erosi Dikecamatan Lengayang Kabupaten
Pesisir Selatan, serta dapat dijadikan
masukan
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan kewaspadaan bagi mereka
yang melakukan aktivitas didaerah rawan
akan bencana.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah
tentang bahaya erosi di Kecamatan
Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan
II.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif adalah penelitian ilmiah yang
sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena yang terjadi. Penentuan titik sampel
untuk mengambil data karakteristik tanah,
jenis penggunaan lahan serta kondisi lereng
tebing pada lokasi penelitian dilakukan dengan
teknik purposive sampling yaitu secara
ditentukan sendiri, sehingga di dapatkan dua
daerah yang akan menjadi sampel penelitian
yaitu Kampung Padang Panjang II Dan
Kampung Baru daerah ini merupakan yang
terkena erosi.
A. Jenis Data dan Cara Pengumpulan
Data
1. Jenis Data
a. Data Primer
Data
primer
yang
langsung
diperoleh dilapangan dan analisa
laboratorium. Dalam hal ini dapat
dianalisa dan diamati adalah data primer,
dapat diperoleh dari kondisi fisik tanah
(Tekstur, struktur, permeabilitas tanah),
Serta kondisi lereng tebing dan jenis
penggunaan lahan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data sumber
acuan dan analisis yang diperoleh dari
perpustakaan dan instansi terkait yang
termasuk data sekunder adalah : Data
peta administrasi, peta DAS, peta
geologi, peta topografi, Peta penggunaan
lahan, dan peta lokasi penelitian.
2. Cara Pengumpulan Data
a. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di daerah penelitian
ini di lihat dari tutupan lahan yang ada di
atas
tanah
tersebut
(pengamatan
dilapangan).
b. Bentuk lereng
Bentuk lereng di daerah penelitian ini
didapatkan melalui pengamatan di
lapangan.
c. Tekstur
Tekstur tanah menunjukan kasar dan
halusnya tanah, tekstur tanah di daerah
penelitian ini di dapatkan dengan cara
tanah yang ditunjukan sebagai titik
sampel penelitian dimasukan kedalam
kantong plastik dan di analisis di
laboratorium tanah.
d. Struktur
Struktur tanah di daerah penelitian ini di
dapatkan melalui pengamatan di
lapangan yaitu tanah tersebut di kepal
sampai membentuk gumpalan sehingga
struktur tanah pada daerah penelitian ini
bisa di ketahui.
e. Permeabilitas
Permeabilitas di daerah penelitian ini
didapatkan dengan cara analisis di
laboratorium.
B. Teknik Analisis Data
Analisis untuk menentukan tingkat
katakteristik tanah digunakan formula yang
dikemukakan oleh Dibyosaputro (1999) dalam
Hermon (2009), yaitu:
𝑐−𝑏
𝐼= 𝑘
Catatan:
I = Besar julat interval kelas
c = Jumlah harkat tertinggi (20)
b = Jumlah harkat terendah (5)
k = Jumlah kelas yang diinginkan (3)
Dari persamaan diatas, maka besar
jarak untuk masing-masing kelas Pengunaan
Lahan di Sempadan Sungai
20−5
15
𝐼= 3 = 3 =5
Catatan:
jumlah karakteristik fisik 5 variabel
jumlah harkat terendah 5 (b)
jumlah harkat tertinggi 20 (c)
Hasil perhitungan interval penggunaan lahan
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel III.7: Interval Pengunaan Lahan
di Sempadan Sungai
Kelas
Interval
Kategori
Penggunaan
Lahan
I
5 - 10
Baik
II
11 -15
Sedang
III
16 - 20
Buruk
Sumber : Pengelolaan Data Sekunder, 2015
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik Tanah
berdasarkan
hasil
analisis
karakteristik tanah yang diperoleh di
lapangan yaitu,
a. Struktur Tanah
Berdasarkan survey lapangan pada 2 titik
sampel, diperoleh 2 sampel struktur
tanah yaitu tiang/ lempeng dengan harkat
2 kategorinya baik terdapat pada daerah
Padang Panjang II yang terkena erosi
sedangkan granular dengan harkat 3 dan
kategori sedang terdapat pada daerah
Kampung Baru yang terkena erosi.
b. Analisis tekstur tanah yang diperoleh
dari hasil uji laboratorium, tanah yang
memiliki liat dengan harkat 1 dan
kategori baik terdapat pada pada daerah
Padang Panjang II yang terkena erosi
sedangkan daerah Kampung Baru yang
terkena erosi memiliki tektur tanah pasir
berliat dengan harkat 4 dan kategori
buruk.
c. Berdasarkan analisis permeabilitas tanah
yang
diperoleh
dari
hasil
uji
laboratorium, permeabilitas tanah pada
daerah penelitian padang panjang II yaitu
0,51 cm/jam dengan harkat 1 dan
kategori baik, sedangkan kampung baru
yaitu 12,86 cm/jam dengan harkat 3 dan
kategori buruk.
2. Penggunaan Lahan
Berdasarkan pengamatan langsung
dilapangan penggunaan lahan pada setiap
daerah sampel penelitian yaitu belukar/kebun
campuran dengan harkat 2 dan kategori
sedang terdapat pada daerah Padang Panajang
II yang terkena erosi dan Kampung Baru yang
terkena erosi.
3. Bentuk Lereng Tebing
Berdasarkan pengamatan dilapangan
bentuk lereng pada setiap daerah sampel
penelitian terdapat satu bentuk lereng yaitu
kompleks dengan harkat 4 dan kategori buruk
terdapat pada daerah Padang Panajang II yang
terkena erosi dan terdapat pada daerah
Kampung Baru yang terkena erosi.
Berdasarkan hasil temuan srtuktur,
tekstur, permebilitas, penggunaan lahan dan
bentuk lereng maka penggunaan lahan di
Nagari Kambang Utara Kecamatan Lengayang
Kabupaten pesisir selatan, dari pengharkatan
dua (2) titik lokasi penelitian yang telah
diuraikan diatas. Sedangkan gambaran umum
masing-masing titik lokasi penelitian dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Padang Panjang II yang terkena erosi
Struktur tanah tiang/lempeng, tekstur
liat,
permeabilitas
0,51
cm/jam,
pengunaan
lahan
belukar/kebun
campuran dan bentuk lereng kompleks.
Berdasarkan hasil pengharkatan terhadap
5 fariabel maka jumlah nilai yang
diperoleh adalah 10 dengan penggunaan
lahan tergolong pada kelas I (baik).
b. Kampung Baru yang terkena erosi
Struktur tanah granular, tekstur pasir
berliat, permeabilitas 12,86 cm/jam,
pengunaan
lahan
belukar/kebun
campuran dan bentuk lereng kompleks.
Berdasarkan hasil pengharkatan terhadap
5 fariabel maka jumlah nilai yang
diperoleh adalah 16 dengan penggunaan
lahan tergolong pada kelas III (buruk).
IV. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tentang penggunaan
lahan di Kecamatan Lengayang Nagari
Kambang Utara, maka hasil penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik Tanah
a. Struktur tanah tiang/ lempeng dengan
kategori baik terdapat pada daerah
Padang Panjang II yang terkena erosi
sedangkan granular dengan kategori
sedang daerah Kampung Baru yang
terkena erosi.
b. Tekstur tanah yang diperoleh dari hasil
uji laboratorium, tanah yang memiliki
liat dengan kategori baik terdapat pada
daerah Padang Panjang II yang terkena
erosi dan pasir berliat dengan kategori
buruk pada daerah Kampung Baru
yang terkena erosi.
c. Permeabilitas tanah yang diperoleh dari
hasil uji laboratorium, yaitu 0,51
cm/jam dengan kategori baik terdapat
pada daerah Padang Panjang II yang
terkena erosi dan 12,86 cm/jam dengan
kategori buruk pada daerah Kampung
Baru yang terkena erosi.
2. Penggunaan lahan pada setiap daerah
sampel penelitian yaitu belukar/kebun
campuran dengan kategori sedang terdapat
pada daerah Padang Panajang II yang
terkena erosi dan Kampung Baru yang
terkena erosi.
3. Bentuk lereng pada setiap daerah sampel
penelitian terdapat satu bentuk yaitu
kompleks dengan kategori buruk terdapat
pada daerah Padang Panajang II yang
terkena erosi dan pada daerah Kampung
Baru yang terkena erosi.
Penggunaan Lahan pada lahan di Nagari
Kambang Utara Kecamatan Lengayang.
Tedapat dua kategori yaitu kategori
penggunaan lahannya adalah baik pada daerah
Padang Panjang II yang terkena erosi
sedangkan kategori buruk pada Kampung
Baru yang terkena erosi
V. SARAN
1. Sebaikanya
Pemerintah
Kabupaten
Pesisir Selatan melakukan upaya tegas
untuk melakukan konsolidasi lahan yang
seharusnya menjadi daerah aliran sungai
agar fungsi sempadan sungai yang
merupakan kawasan lindung akan tetap
terjaga kelestarianya dan terciptanya pola
pemanfaatan ruang yang sesuai dengan
tujuanya.
2. Sebaiknya masyarakat yang menempati
sepanjang sempadan daerah aliran
Batang lengayang agar mematuhi
peraturan yang ada.
3. Dengan adanya penelitian ini dapat
sebagai pedoman penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan penelitian ini.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Asdak,
chay. (2002). Hidrologi dan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Widyaningsih, I,W. (2008). Pengaruh
Perubahan Tata Guna Lahan Di SUB
DAS Keduang Ditinjau dari Aspek
Hidrologi. jurnal PIPS
Download