Tips untuk Konservasi Energi 6 Tips untuk merawat AC Anda agar Hemat Listrik dan Tahan Lama : 1. Bersihkan saringan udara (pre-filter) secara teratur (disarankan 1 kali sebulan) & lakukanlah sevis berkala oleh teknisi AC berpengalaman setiap 3 atau 4 bulan sekali. 2. Gunakanlah fitur Self Cleaning untuk mengeringkan dan membersihkan evaporator AC dengan Ion Plasmacluster agar terbebas dari jamur dan bau tak sedap. 3. Tutuplah semua jendela dan pintu pada saat mengoperasikan AC Anda & gunakan gorden untuk menghalangi masuknya sinar matahari. 4. Aturlah suhu pada 25 0C dan kipas pada mode “Auto” atau senyaman mungkin untuk Anda. 5. Gunakanlah OFF Timer atau matikan AC 1 jam sebelum Anda bangun pada pagi hari. 6. Beri jarak antara unit indoor dengan atap rumah minimal 15 cm, sedangkan jarak antara outdoor dengan tembok minimal 25 cm sehingga AC dapat bekerja optimal. Anjuran untuk hasil pemasangan AC, agar Memiliki Kinerja yang Lebih Baik : • • • • • • Pastikan sumber listrik AC dilengkapi dengan pengaman seperti Sekring/MCB. Pasang AC di tempat yang mudah melakukan perawatan/perbaikan. Jauhkan Indoor unit dari sumber panas, seperti kaca yang terkena sinar matahari. Pasang Outdoor unit di tempat yang mempunyai sirkulasi udara yang baik. Pastikan agar saluran pembuangan di buat menurun sehingga tidak terjadi kebocoran air. Agar AC Anda awet, jangan menggunakan pipa bekas AC freon R22 untuk pemasangan AC freon R 410a atau R32. mudah memilih AC yang 3 Langkah Hemat Energi & Cara merawat AC 1. Pilih Kapasitas AC yang Sesuai dengan Ruangan Anda Dinding yang terkena langsung sinar matahari (siang - sore). Indoor unit A Indoor unit B Tabel Panduan untuk memilih AC yang tepat. Luas Ruangan maksimum (M2) yang di rekomendasikan jika : Ruangan Anda terkena Sinar Matahari langsung 6 m2 (2.5 m x 2.5 m) 9 m2 Ruangan Anda tidak terkena Sinar Matahari langsung Maka kapasitas AC yang tepat 10 m2 (3.2 m x 3.2 m) 0.5 PK (3 m x 3 m) 14 m2 (3.8 m x 3.8 m) 0.75 PK 11 m2 (3.4 m x 3.4 m) 18 m2 (4.2 m x 4.2 m) 1 PK 15 m2 (3.9 m x 3.9 m) 24 m2 (4.9 m x 4.9 m) 1.5 PK 22 m2 (4.8 m x 4.8 m) 36 m2 (6 m x 6 m) 2 PK 30 m2 (5.5 m x 5.5 m) 48 m2 (7 m x 7 m) 2.5 PK Catatan : Tinggi maksimum ruangan adalah 3m. Indoor unit C Indoor unit D Keterangan Ilustrasi : Ruangan A, B, C, dan D memiliki panjang (P) dan lebar (L), masing - masing 3 M dengan tinggi (T) 3 M, sehingga memiliki Luas (L) ruangan yang sama yaitu 9 M2. Sesuai dengan Tabel Panduan Memilih AC yang Tepat, ruangan A dan B yang memiliki dinding yang Berhadapan dengan Sinar Matahari Langsung (umumnya pada rumah yang menghadap ke Barat) memerlukan AC dengan kapasitas 0.75 PK. Sesuai dengan Tabel Panduan Memilih AC yang Tepat, ruangan C dan D (memiliki Luas sama dengan Ruangan A & B) dinding yang TIDAK berhadapan dengan Sinar Matahari Langsung cukup hanya memerlukan AC dengan kapasitas 0.5 PK. 1 Pilih AC berstiker SNI SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk AC mulai berlaku pada April 2014. Regulasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi seluruh produk AC dalam hal keamanan unit bagi para penggunanya. AC yang akan mulai dijual di Indonesia harus diuji terlebih dahulu oleh laboratorium penguji dalam negeri yang telah terakreditasi oleh KAN dengan ruang lingkup SNI Pendingin Ruangan atau laboratorium di luar negeri yang telah terakreditasi oleh lembaga akreditasi di tempat laboratorium penguji dimaksud berada. AC yang sudah lulus uji SNI akan mendapatkan logo sebagai berikut: 2 Mengenai Rasio Efisiensi Energi / EER Ketika membeli peralatan rumah tangga, Anda harus mempertimbangkan konsumsi listrik yang dibutuhkan perlatan listrik tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada saat Anda membayar tagihan listrik bulanan. Semakin banyak peralatan yang membutuhkan konsumsi listrik yang rendah akan semakin meringankan tagihan listrik bulanan. Dengan konsumsi listrik yang rendah, Anda juga dapat membantu menurunkan emisi karbon dunia yang disinyalir sebagai penyebab utama efek pemanasan global dan perubahan iklim. Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Peraturan Menteri No 7 tahun 2015) dalam rangka menerapkan konservasi energi untuk melindungi dan memberikan informasi kepada konsumen dalam pemilihan piranti AC yang Hemat Energi dan Efisien, mewajibkan produsen dalam negeri atau importir untuk mencantumkan tanda SKEM dan Label Tanda Hemat Energi pada AC terhitung mulai 1 Agustus 2016. Regulasi ini dimaksudkan untuk mengajak Anda untuk semakin mudah dalam memilih AC yang memiliki tingkat efisiensi paling tinggi, sehingga konsumsi listrik menjadi lebih rendah dan otomatis menurunkan tagihan listrik bulanan Anda. 3 Pastikan Anda menemukan tanda SKEM dan Label Tanda Hemat Energi di setiap AC seperti berikut ini : Tingkat EER Semakin banyak semakin hemat Nilai EER Konsumsi Listrik Semakin kecil konsumsi listriknya, semakin murah biaya listriknya Kekuatan AC untuk Pendinginan 4 2. Pilihlah AC dengan jumlah bintang yang terbanyak Tujuan utama dari regulasi EER ini yaitu untuk mengajak Anda untuk memilih AC yang memiliki tingkat efisiensi paling tinggi, sehingga pada akhirnya penggunaan energi di Indonesia dapat di hemat. Pada dasarnya, perhitungan untuk mendapatkan nilai EER dilakukan dengan cara: Semakin banyak bintang yang di dapat, semakin efisien kinerja AC AC yang telah diuji dan dihitung nilai EER-nya kemudian direpresentasikan dengan jumlah bintang pada stiker EER. Jumlah bintang paling tingi adalah empat, sedangkan apabila sebuah AC memiliki nilai EER lebih kecil dari nilai yang telah ditentukan, berarti AC tersebut tidak lulus uji dan tidak diperbolehkan dijual di Indonesia. Untuk penentuan bintangnya adalah sebagai berikut: EER = (Kapasitas pendingin (BTU/h)) (Konsumsi listrik (Watt)) Namun khusus untuk AC tipe inverter, cara untuk melakukan perhitungan EER sedikit berbeda karena AC tipe inverter memiliki dua tingkatan operasi yaitu Full Load (operasi beban penuh) dan Half Load (operasi beban setengah). Cara perhitungan EER untuk tipe inverter yaitu: EER = [0,4 x EER Full Load]+[0,6 x EER Half Load] Untuk mendapatkan nilai EER, pabrikan AC harus melakukan pengujian terlebih dahulu di laboratorium bersertifikat yang telah ditunjuk sebelumnya. 5 = 8,53 - 9,00 = 9,01 - 9,95 = 9,96 - 10,41 = Lebih dari 10,41 - Kurang Hemat Energi Cukup Hemat Energi Hemat Energi Sangat Hemat Energi Sticker EER Sebagai contoh : AC Low Wattage 1 PK (AH-AP9SHL) memiliki kapasitas 9,000 BTU dan konsumsi listrik sebesar 690 Watt, sehingga untuk mendapatkan nilai EER = 9,000 BTU ÷ 690 Watt = 13.04 (direpresentasikan dengan 4 bintang). Perhitungan di atas hanya untuk referensi saja, nilai EER yang valid harus diperoleh melalui test di laboratorium bersetifikat. Dengan berdasar pada cara perhitungan nilai EER, maka dapat kita simpulkan bahwa jumlah bintang akan menjadi lebih tinggi apabila sebuah AC memiliki kapasitas pendingin yang besar namun konsumsi listriknya rendah. Jadi, semakin tinggi jumlah bintang maka kinerja AC tersebut semakin efisien. 6 3. Pilihlah AC Low Wattage atau AC Inverter Mengenal AC Low Wattage Saat ini peralatan elektronik yang digunakan di dalam sebuah rumah sudah semakin banyak jenisnya, sehingga ketika banyak peralatan yang digunakan sekaligus dapat membuat listrik rumah kelebihan beban. Beban listrik yang cukup besar dikeluarkan ketika menyalakan AC, sehingga masih banyak rumah tangga yang tidak bisa menikmati udara yang sejuk di dalam rumahnya karena kapasitas listriknya tidak cukup. Mengenal AC Inverter Berbeda dengan teknologi AC biasa yang mematikan kompresor ketika suhu ruangan sudah tercapai dan menyalakan kompresor kembali ketika suhu meningkat. Teknologi inverter mampu bekerja dengan daya minimum untuk menghindari pemborosan listrik. Ketika suhu ruangan telah tercapai, maka AC inverter dapat mengurangi konsumsi listrik hingga 60% dibandingkan AC biasa. Salah satu solusi agar rumah yang memiliki kapasitas listrik terbatas namun masih dapat menikmati udara yang nyaman di rumahnya yaitu dengan menggunakan AC Low Wattage. Sesuai dengan namanya, AC Low Wattage berarti AC tersebut menggunakan konsumsi listrik yang lebih rendah daripada AC standar. AC Low Wattage yang ditawarkan Sharp hanya menggunakan 330 Watt untuk AC ukuran ½ PK, sedangkan untuk AC ukuran ¾ PK dan 1 PK masing-masing menggunakan 540 Watt dan 690 Watt. Walaupun konsumsi listrik yang dibutuhkan oleh AC Low Wattage ini rendah, tetapi performa yang diberikan tidak kalah dari AC standar. Namun AC tersebut bekerja di dalam sebuah ruangan yang memiliki tingkat aktifitas yang tinggi, misalnya ruangan tersebut penuh dengan orang, dapat menyebabkan AC tersebut bekerja keras. Maka dari itu, sebuah ruangan yang memiliki tingkat aktifitas yang tinggi disarankan untuk menggunakan jenis AC yang lebih mutahir, yaitu AC Inverter. 7 Tarikan Awal yang Rendah Karena komponen Inverter dapat bekerja secara variabel diantara mode rendah & mode tinggi, maka hal ini memungkinkan tarikan awal yang rendah pada saat mengaktifkan AC. 8 Suhu Ruangan Stabil Model Inverter tetap menyalakan kompresor & hanya mengurangi output tenaga ketika suhu ruangan telah tercapai. Dengan demikian perubahan suhu tetap terjaga dan memungkinkan suhu ruangan nyaman dan tersebar merata. Rekomendasi AC tipe Low Wattage & Inverter Inverter Kapasitas Dengan Plasmacluster 0.5 PK AH-XP6SHY 1 PK 1.5 PK 360 Watt AH-XP10SHY 700 Watt AH-XP13SHY 1.010 Watt STANDARD SERIES Pergerakan Louver Biaya jangka panjang Harga 5 4 3 2 1 LOW WATTAGE SERIES Hemat Energi Ketahanan terhadap tegangan Pergerakan Louver Biaya jangka panjang Harga 5 4 3 2 1 Hemat Energi Ketahanan terhadap tegangan 0.5 PK J-TECH INVERTER SUPER LOW WATTAGE Pergerakan Louver Biaya jangka panjang Harga 5 4 3 2 1 Pertama di Indonesia 0.75 PK Low Wattage Hemat Energi 1 PK 1.5 PK AH-X9SEY 780 Watt AH-X12SEY 1.060 Watt AH-X18SEY 2 PK Komparasi AC Normal Watt vs AC Low Wattage vs AC Super Low Watt (J-Tech Inverter) Tanpa Plasmacluster 1.500 Watt AH-AP5SHL 330 Watt AH-AP7SHL 540 Watt AH-AP9SHL 690 Watt AH-A5SDL 330 Watt AH-A7SDL 540 Watt AH-A9SDL 690 Watt AH-AP12SHL 970 Watt Ketahanan terhadap tegangan *) Nilai 5 memiliki nilai yang paling menguntungkan 9 10