penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

advertisement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 SUTERA
KABUPATEN PESISIR SELATAN
1
,
,
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
Biology teacher efforts are as much as possible to improve the achievement of
biological learning outcomes, but in reality some teachers who use a particular model do not
match with the content or learning objectives, it occurs in SMAN 1 Sutera. Student learning
outcomes are still under KKM 80. Students tend to be passive in the learning process because
learning is still centered on the teacher, no visible interaction between students with other
students, Based on the background above the authors use Think Pair Share model with
individual image media. This study aims to determine the effect of the application of Think
Pair Share learning model with the image media on the results of biology students learning
grade X SMAN 1 Sutera Pesisir Selatan district in the cognitive, affective and psychomotor
domain. Type of experimental research, with the design of Randomized Control Group
Postest Only Design. The research population of all students of grade X SMAN 1 Sutera
registered first semester of academic year 2016/2017. Sampling using purposive sampling at
random by way of draw. The result of this technique is got X.8 experiment class and X.4
control. Instruments used in the cognitive domain of written tests, affective aspects of selfassessment sheets and psychomotor drawing tasks. Data analysis technique used t test. The
results of this research on experimental class cognitive sphere 51.26 and control class 41.51.
The result of t test analysis at level of trust 0,95% got
1,89 and
1,67
( Be Accepted). The affective aspect of the experimental class self-assessment is
72.12 and the control class is 72.43. Result of t test analysis at level of trust 0,95% got
-0,08 and
1.66
( Rejected) while self assessment between experiment
class friend 71,46 and control class 64,47. Result of t test analysis at level of trust 0,95%
obtained
2,44 and
1,67
( Be Accepted), and psychomotor
domain of assignment of experiment class 52,15 and control class 31,86. Result of t test
analysis at level of trust 0,95% got
5,09 and
1.67
( Be
Accepted). It can be concluded that cooperative learning model of Think Pair Share type with
image media got to mount on to cognitive, affective (Self-Assessment of Self-Assessment)
and Psychomotor Biology of X-Grad students of SMAN 1 Sutera Pesisir Selatan district.
Keywords: Think Pair Share, Image Media and Learning Outcomes.
kenyataannya banyak kita jumpai sejumlah
PENDAHULUAN
Pada proses pembelajaran biologi,
guru yang menggunakan model tertentu
salah satu faktor yang penting adalah
tidak cocok dengan isi atau tujuan
bagaimana usaha guru biologi semaksimal
pembelajaran. Akibatnya, hasil belajar
mungkin untuk meningkatkan pencapaian
biologi
hasil
memuaskan
belajar
biologi,
namun
dalam
siswa
tidak
(Lufri,
memadai
2007:18).
atau
Dalam
proses
pembelajaran,
fasilitator
dan
guru
motivator
sebagai
memegang
ini
disebabkan
menganggap
banyak
pelajaran
siswa
masih
biologi
adalah
peranan penting dalam proses belajar
pelajaran hafalan, Siswa cenderung pasif
mengajar. Guru harus bisa menciptakan
dalam proses belajar mengajar, karena
kondisi
pembelajaran masih berpusat pada guru
yang
meningkatkan
dinamis
dan
mampu
kualitas
pembelajaran,
(teacher
centered).
Dalam
proses
untuk itu guru harus memilih salah satu
pembelajaran, tidak terlihatnya interaksi
model-model
bisa
antara siswa dengan siswa lainnya. Metode
untuk
pembelajaran yang digunakan guru kurang
pembelajaran
meningkatkan
semangat
yang
siswa
belajar agar siswa tidak merasa bosan
bervariasi,
berada
perlu
mudah bosan dengan materi pelajaran dan
memahami berbagai model pembelajaran
kurangnya partisipasi siswa dalam belajar.
agar guru tidak terus menerus menerapkan
Hal ini tentunya akan mempengaruhi siswa
model pembelajaran yang tidak bervariasi
dalam memahami konsep-konsep yang
di
dalam
kelas.
Guru
Proses pembelajaran aktivitasnya
sehingga
membuat
siswa
diajarkan guru dan membuat siswa sulit
dalam bentuk interaksi belajar mengajar
mengerti
dengan
materi
pelajaran
dalam suasana interaksi edukatif, yaitu
menyebabkan hasil belajar siswa di bawah
interaksi yang sadar akan tujuan, artinya
KKM (80).
interaksi yang telah dicanangkan untuk
KKM biologi yang ditetapkan di
suatu tujuan tertentu setidaknya adalah
SMAN 1 Sutera yaitu 80. Salah satu hasil
pencapaian tujuan instruksional atau tujuan
belajar siswa yang rendah yaitu pada
pembelajaran yang telah dirumuskan pada
materi Jamur, terlihat dari hasil ulangan
satuan
harian siswa
pembelajaran.
Kegiatan
pada kelas X SMAN 1
pembelajaran yang diprogramkan guru
Sutera
merupakan kegiatan integralistik antara
Berdasarkan nilai rata-rata siswa terlihat
pendidik dengan peserta didik. Kegiatan
bahwa 47,33% siswa yang tidak tuntas
pembelajaran secara metodologis berakar
(Sumber : Guru Biologi SMAN 1 Sutera).
dari pihak pendidik yaitu guru, dan
tahun
Berbagai
usaha
2015/2016.
yang
dapat
diantaranya
yaitu
kegiatan belajar secara pedagogis terjadi
dilakukan
pada diri peserta didik (Sagala, 2010:64).
menggunakan model pembelajaran yang
Berdasarkan hasil observasi pada
mampu
guru,
pelajaran
mengaktifkan
siswa
sehingga
bulan September 2016 di SMAN 1
pembelajaran lebih terpusat kepada siswa.
diperoleh informasi bahwa hasil belajar
Salah satunya model kooperatif tipe Think
biologi siswa masih di bawah KKM. Hal
Pair Share. Menurut Basri (2015:183)
pembelajaran kooperatif adalah salah satu
gambar yang ditampilkan. Salah satu hasil
bentuk pembelajaran berdasarkan paham
belajar siswa yang rendah yaitu pada
konstruktivis.
materi jamur (Robert Hanick, dkk, 1986)
Pembelajaran
merupakan
strategi
kooperatif
belajar
dengan
dalam
(Sanjaya,
2014:57).
Model
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok
kooperatif tipe Think Pair Share disertai
kecil
media
yang
tingkat
kemampuannya
berbeda.
gambar
diharapkan
dapat
memberikan variasi belajar bagi siswa.
Model pembelajaran Think Pair
Media gambar merupakan media yang
Share baik digunakan dalam rangka
umum dipakai untuk berbagai macam
melatih berfikir siswa secara baik. untuk
kegiatan pembelajaran.gambar yang baik
itu, model pembelajaran Think Pair Share
bukan hanya dapat menyampaikan saja
menekankan pada peningkatan daya nalar
tetapi dapat digunakan untuk melatih
siswa,
keterampilan
terhadap
suatu
permasalahan.
berpikir
serta
dapat
Model ini juga dapat mempengaruhi pola
mengembangkan kemampuan imajinasi
interaksi siswa, meningkatkan kerjasama
siswa.
antara
siswa
karena
dalam
Penelitian Sari (2016), pengaruh
kelompok, dan meningkatkan siswa dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif
memahami
pendapat
tipe Think Pair Share disertai media
orang lain. Menurut Istarani (2014:68).
gambar terhadap hasil belajar biologi
Untuk menunjang proses pembelajaran
siswa kelas VIII SMP N 23 Padang
dengan menggunakan model TPS, penulis
menunjukkan bahwa berpengaruh terhadap
juga menggunakan media gambar untuk
hasil belajar dengan ketuntasan siswa yang
mewakili
menggunakan model Think Pair Share
dan
dibentuk
menghargai
sebuah
permasalahan
yang
disajikan dalam pembelajaran TPS.
Mendefenisikan
adalah
ketuntasan siswa menggunakan metode
sesuatu yang membawa informasi antara
ceramah 3,22%. Penelitian Purnamasari
sumber (Source) dan penerima (Receiver)
(2014), Pengaruh Model Pembelajaran
informasi.
dapat
Think Pair Share disertai Media Gambar
memperjelas penyajian pesan, informasi
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa
sehingga memperlancar dan meningkatkan
Kelas
proses hasil belajar yang berfungsi untuk
Makhluk Hidup di SMP Negeri 1 Bangun
menarik dan mengarahan perhatian siswa
Purba
sehingga
menunjukkan bahwa hasil belajar lebih
Media
media
disertai media gambar 32,25% sedangkan
gambar
berkonsentrasi
kepada
isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna
efektif.
VII
pada
Kabupaten
Materi
Klasifikasi
Rokan
Hulu
Penelitian Yeni (2016), Penerapan
reproduksi jamur dapat digunakan media
model pembelajaran Think Pair Share
gambar
(TPS) disertai dengan media gambar
pemahaman
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas
pembelajaran
VII SMPN 10 Padang menunjukkan
berlangsung,
bahwa meningkatkan hasil belajar biologi
tercapainya
siswa dengan nilai rata-rata lebih tinggi
ditetapkan
80,17
yang
terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar
menggunakan metode ceramah dan diskusi
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
73,25 hal ini disebabkan karena model
pengertian-pengertian,
TPS melibatkan aktivitas seluruh siswa,
apresiasi dan keterampilan (Suprijono,
bertanggung
2010).
dari
kelas
kontrol
jawab,
dalam
proses
membantu
meningkatkan
siswa.
Jika
tersebut
dapat
dibiarkan
membantu
kompetensi
yang
kondisi
akan
yang
dan
telah
berpengaruh
sikap-sikap,
pembelajaran yang disertai media gambar
Berdasarkan latar belakang di atas,
sehingga siswa tertarik dan tidak mudah
penulis telah melakukan penelitian tentang
bosan.
(2016),
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
pengaruh model pembelajaran Think Pair
Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
Share
gambar
di sertai Media Gambar Terhadap Hasil
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas
Belajar Biologi Siswa kelas X SMAN 1
XI IPA SMA negeri 2 koto XI Tarusan
Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
Penelitian
(TPS)
Rufadilla
disertai
media
menunjukkan bahwa dapat meningkatkan
hasil belajar siswa, dilihat nilai rata-rata
METODE PENELITIAN
siswa 59,27 dengan ketuntasan 31,57%
Penelitian ini telah dilakukan pada
sedangkan nilai rata-rata siswa yang
bulan November 2016 di SMAN 1 Sutera
menggunakan
pada kelas X tahun pelajaran 2016/2017.
metode
ceramah
49,41
dengan ketuntasan 16,66%.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen.
Hasil belajar siswa pada materi
Rancangan penelitian yang digunakan
jamur terlihat rendah karena materi ini
dalam penelitian ini adalah Randomized
dianggap
Control Group Posttest Only Design.
sulit,
banyak
menggunakan
gambar, dan membutuhkan pemahaman
Populasi dalam penelitian ini siswa
tentang ciri-ciri jamur, struktur tubuh
kelas
jamur
Untuk
pelajaran 2016/2017 di SMAN 1 Sutera
memudahkan siswa dalam memahami
yang terdiri dari 8 kelas. Pengambilan
materi jamur yang banyak menyangkut
sampel dilakukan dengan teknik purposive
struktur
sampling secara random. Kelas sampel
dan
reproduksi
tubuh
dan
jamur.
reproduksi
dan
X
yang
terdaftar
pada
tahun
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas
Hasil
eksperimen X.8 dan kelas kontrol X.4.
1,89
Instrumen yang digunakan pada ranah
>
uji
hipotesis
dan
didapat
1,67
maka
diterima. Hasil hipotesis
kognitif tertulis pilihan ganda, ranah
menunjukkan
afektif penilaian diri, dan psikomotor
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
penilaian produk diberikan tugas rumah
Share
berupa mengambar.
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas
terdapat
(TPS)
disertai
pengaruh
media
gambar
X. Model pembelajaran Think Pair Share
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
dapat mendorong siswa untuk
telah
berpikir sendiri, bertanggung jawab, aktif
pada kelas eksperimen dan
dalam pembelajaran dan bekerja sama.
kontrol meliputi tiga ranah yaitu ranah
Anggota kelompok Think Pair Share
kognitif, afektif dan psikomotor, maka
hanya terdiri dari dua orang, sehingga
diperoleh data penelitian tentang hasil
mempermudah guru dalam pembentukan
belajar siswa dalam pembelajaran biologi
kelompok
pada materi jamur.
Penerapan Think Pair Share diawali
1.
dengan memberikan lembaran pertanyaan
dilakukan
yang
(TPS)
Ranah Kognitif
dan
susunan
kelasnya.
Setelah melakukan penelitian pada
bergambar kepada siswa, yang membuat
kedua kelas sampel, diperoleh data
siswa berfikir secara individu, Setelah
tentang kemampuan kompetensi siswa,
selesai bekerja sendiri siswa diminta
dapat dilihat pada Gambar 1.
berpasangan
60
Nilai Rerata
50
40
berdiskusi
51,26
dengan
temannya
bersama
untuk
kemudian
menyampaikan hasil diskusi di depan
41,51
kelas. Media
30
gambar berguna untuk
20
menarik dan mengarahan perhatian siswa
10
sehingga
berkonsentrasi
kepada
isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna
0
X.8 X.4
Kelas Sampel
Eksperimen
Kontrol
Gambar 1. Nilai Rata-Rata Siswa Ranah
Kognitif Kelas Eksperimen
dan Kontrol
gambar yang ditampilkan.
Namun kenyataanya berdasarkan
hasil belajar siswa kelas eksperimen
dengan menerapkan model pembelajaran
TPS menggunakan media gambar masih
rendah yaitu 51,26 dengan ketuntasan
15,15%
dan
kelas
kontrol
yang
menerapkan pembelajaran dengan metode
ceramah dan diskusi kelompok
konsentrasi belajar dan ketidak mampuan
siswa dalam mengolah bahan pelajaran.
yaitu
Proses pembelajaran siswa pada
41,51 dengan ketuntasan 5,55%. Menurut
kelas
Djamarah dan Zain (2014:107) bahwa
metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
tingkatan keberhasilan tersebut dikatakan
Hasil nilai rata-rata siswa yaitu
kurang apabila bahan pelajaran yang
hanya beberapa siswa yang memperoleh
diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh
nilai diatas KKM (80) 5,55% dan dibawah
siswa.
KKM (80) yaitu 94,44%. Dikelas kontrol
Proses pembelajaran siswa pada
ranah
kognitif
dengan
menggunakan
41,51,
guru menjelaskan materi secara garis
model
besar, kemudian siswa dibagi menjadi
pembelajaran Think Pair Share (TPS)
beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
disertai media gambar tidak meningkatkan
orang, siswa diminta untuk berdiskusi
hasil belajar siswa, dilihat dari nilai rata-
dengan kelompoknya tentang materi yang
rata siswa masih rendah yaitu 51,26. Hal
telah
ini disebabkan kurangnya motivasi siswa
melakukan tanya jawab dan dibantu oleh
dalam belajar, sebelumnya siswa tidak
guru
meguasai materi pelajaran, siswa kurang
kenyataannya hanya beberapa siswa yang
aktif
dalam
ikut serta dalam diskusi, siswa yang lain
menanggapi atau menjawab pertanyaan
hanya mengandalkan teman yang pintar
yang diberikan guru, Selain itu media
saja, ada beberapa siswa yang aktif dalam
gambar yang diberikan guru banyak yang
proses pembelajaran dan kurangnya minat
tidak dijawab siswa karena kurangnya
siswa untuk mencari dan mempelajari
penguasaan siswa terhadap materi jamur.
sendiri, sehingga menyebabkan banyak
Berdasarkan nilai rata-rata hanya beberapa
siswa
siswa yang memperoleh nilai diatas KKM
Menurut Sardiman (2011: 40) bahwa
(80) yaitu 15,15%. Hal ini karena siswa
seseorang akan berhasil dalam belajar,
tidak
kalau pada dirinya sendiri ada keinginan
dan
dapat
tidak
menggunakan
kontrol
percaya
memahami
diri
materi,
sulit
menentukan permasalahan yang cocok
dengan tingkat kemampuan siswa, ide
dijelaskan
dalam
yang
kemudian
penegasan.
tidak
menguasai
siswa
Namun
materi.
untuk belajar.
2.
Ranah Afektif
yang muncul dari siswa sedikit. Menurut
Hasil nilai rata-rata penilaian
Dimyati (2013:239) kurangnya motivasi
diri siswa kelas eksperimen dan control
belajar dari dalam diri siswa, kurangnya
yaitu 72,12 dan 72,43. Hasil uji hipotesis
menunjukkan
-0,08 dan
1,66
hipotesis ditolak. Hasil
yaitu 72,12 nilai siswa dalam kriteria
Baik
(B)
dengan
ketuntasan
60%
nilai rata-rata penilaian diri antar teman
Sedangkan rata-rata keseluruhan pada
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
kelas kontrol yaitu 72,43 nilai siswa
yaitu 71,46 dan 64,47. Hasil uji hipotesis
dalam
menunjukkan
1,67
ketuntasan 40,54%. Hal ini disebabkan
diterima.
kurangnya rasa tanggung jawab siswa
2,44 dan
hipotesis
Penilaian afektif siswa kelas eksperimen
terdiri
tiga
aspek
yaitu
kerjasama,
tanggung jawab dan menghargai, dapat
80
Nilai Rerata
70
76
71,67
terhadap
tugas
kurangnya
perhatian
(B)
yang
dengan
diberikan,
siswa
terhadap
pelajaran, kurangnya motivasi belajar,
dan hubungan sosial Kunandar (2013:
82,67
73,67
Baik
tidak disiplin, kurang menghargai teman
dilihat pada Gambar 2.
90
kriteria
100) sikap menentukan keberhasilan
76
62,67
belajar seseorang. Orang yang tidak
60
memiliki minat pada pelajaran tertentu
50
40
sulit untuk mencapai keberhasilan belajar
30
secara optimal.
20
10
Sedangkan pada penilaian diri
0
Kerjasama
Tanggung Menghargai
Jawab
Penilaian Diri
Indikator
Gambar 2.
Penilaian Diri
Antar Teman
Nilai Rata-Rata Siswa
Perindikator
Ranah
Afektif
(Penilaian Diri
dan Penilaian Diri Antar
Teman) Kelas Eksperimen
antar
teman
2,44 dan
hipotesis
menunjukkan
1,67
>
sehingga terdapat pengaruh pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair share disertai
media gambar terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas X. Nilai rata-rata
keseluruhan siswa pada kelas eksperimen
yaitu 71,46 dalam kriteria Baik (B)
Hasil
yaitu
hipotesis
-0,08 dan
<
menunjukkan
1,66
sehingga tidak terdapat
ketuntasan siswa di atas KKM (75)
38,24% sedangkan pada kelas kontrol
yaitu 64,47 dalam kriteria Cukup (C)
pengaruh model pembelajaran kooperatif
ketuntasan siswa diatas KKM (75)
tipe Think Pair share disertai media
16,22%
dalam
penilaian
gambar terhadap hasil belajar biologi
dituntut
untuk
kerjasama,
tanggung
penilaian diri siswa kelas X. Hasil rata-
jawab
dan
menghargai.
Namun
rata keseluruhan siswa kelas eksperimen
ini
siswa
12
tidak kerjasama seperti siswa hanya
10
mengutamakan kepentingan sendiri, tidak
8
mengusulkan ide dan tidak memberikan
solusi didalam berdiskusi. Kemudian
tanggung jawab seperti sedikit siswa
mengerjakan
tugas
Nilai Rerata
kenyataannya masih banyak siswa yang
individu,
10,97
6,88
6
4
1,55
2
1,00
0
Kesesuaian Warna &
Gambar Kerapian
Gambar
mengumpulkan tugas tidak tepat waktu.
Sedangkan dalam menghargai sedikit
Gambar 3.
hanya mengandalkan teman yang pintar
saja dan hanya beberapa siswa yang ikut
Nilai Rata-Rata Ranah
Psikomotor Kedua Kelas
Sampel
Hasil uji hipotesis menunjukkan
serta dalam berdiskusi. Menurut Latisma
5,09
(2011:192) ciri-ciri hasil belajar afektif
akan tampak pada peserta didik dalam
demikian
berbagai
dan
1,67
dengan
hipotesis
laku.
Seperti:
diterima. Berdasarkan hasil hipotesis
mata
pelajaran,
bahwa terdapat pengaruh pembelajaran
kedisiplinannya dalam mengikuti proses
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
pembelajaran, motivasinya yang tinggi
disertai media gambar terhadap hasil
untuk tahu lebih banyak mengenai materi
belajar biologi siswa kelas X. Hasil rata-
pelajaran,
penghargaan
hormatnya
terhadap
perhatiannya
tingkah
Penilaian Diri
Antar Teman
Indikator
siswa mengusulkan ide atau pendapatnya
pada saat berdiskusi siswa yang lain
Penilaian Diri
dalam
atau
rasa
rata siswa pada kelas eksperimen yaitu
pendidik
dan
52,15 nilai siswa dalam kriteria kurang
sebagainya.
(K) dengan ketuntasan siswa di atas
3. Ranah Psikomotor
KKM (75) yaitu 3,34% sedangkan nilai
Hasil nilai rata-rata siswa kelas
rata-rata siswa pada kelas kontrol yaitu
eksperimen dan kelas kontrol yaitu 52,08
31,86 nilai siswa semuanya dibawah
dan 33,38. Penilaian ranah psikomotor
KKM
dalam penelitian ini mencakup dua
disebabkan siswa dalam menyelesaikan
indikator yaitu kesesuaian gambar dan
tugas-tugas manual dan gerakan fisik
warna kerapian gambar, dapat dilihat
atau
pada Gambar 3.
rendah dan kurangnya minat siswa untuk
(75)
yaitu
keterampilan
menyelesaikan tugas
100%.
Hal
bertindak
ini
masih
yang diberikan
guru, kurangnya tanggung jawab dari
KESIMPULAN
dalam diri siswa, siswa tidak terbiasa
untuk
membuat
dirumah,
sarana
menggambar
yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
kurang
bahwa model pembelajaran kooperatif
memadai untuk mendapatkan informasi
tipe Think Pair Share (TPS) disertai
pelajaran seperti jangkauan internet yang
media gambar berpengaruh terhadap
masih minim. Menurut Susanto (2013:
hasil belajar biologi ranah kognitif dan
66) bahwa minat merupakan unsur yang
afektif (penilaian diri antar teman) dan
menggerakkan
psikomotor pada siswa kelas X SMAN 1
sehingga
dan
tugas
Berdasarkan hasil penelitian yang
motivasi
seseorang
seseorang
tersebut
dapat
Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.
berkonsentrasi terhadap suatu benda atau
kegiatan tertentu.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Berdasarkan gambar yang telah
dibuat oleh siswa ada sebagian gambar
yang sesuai dengan bentuk aslinya dan
ada juga yang tidak sesuai dengan bentuk
aslinya. Dimana siswa hanya membuat
gambar asal-asalan saja atau membuat
Basri, H. 2015. Sistem Pembelajaran.
Bandung: Pustaka Setia.
Dimyati. 2013. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S B., dan Zain, A. 2014.
Strategi
Belajar
Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
gambar di sekolah dengan mencontek
tugas teman yang telah selesai, sehingga
Istarani. 2014. 58 Model Pembelajaran
Inovatif. Medan: Media Persada.
hasilnya tidak sesuai dengan yang aslinya
dan tidak diberi warna. Hal ini bahwa
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik.
Jakarta: RajaGrafindo Persada.
siswa kurang mampu mengembangkan
kemampuan
imajinasinya
dalam
Latisma.
2011. Evaluasi Pendidikan.
Padang: UNP Press.
Lufri.
2007. Strategi Pembelajaran
Biologi. Padang: UNP Press.
mengekspresikan pemahamannya tentang
materi yang telah dipelajari. Menurut
Sanjaya (2012:166) gambar yang baik
bukan hanya dapat menyampaikan saja
tetapi dapat digunakan untuk melatih
keterampilan
berpikir
serta
dapat
mengembangkan kemampuan imajinasi
siswa.
Purnamasari, Y., Lestari, R., dan Purnama,
A. A. 2015. Pengaruh Model
Pembelajaran Think Pair Share
disertai
Media
Gambar
Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas VII Pada Materi
Klasifikasi Makhluk Hidup di
SMP Negeri 1 Bangun Purba
Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal.
Program
Studi
Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas
Pasir Pengarai.
Rufadilla Y., (2016), Pengaruh Model
Pembelajaran Think Pair Share
(TPS) Disertai Media Gambar
Terhadap Hasil Belajar Biologi
Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2
Koto XI Tarusan. Jurnal Program
Studi Pendidikan Biologi STKIP
PGRI Sumatera Barat.
Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna
Pembelajaran.
Bandung:
Alfabeta.
Sanjaya, W. 2012. Media Komunikasi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Gruop.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Suprijono, A. 2010. Cooperatif Learning.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sari, N. 2016. Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share Disertai Media
Gambar Terhadap Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas VIII SMP N
23 Padang. Jurnal Program Studi
Pendidikan Biologi STKIP PGRI
Sumatera Barat.
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan
Pembelajaran Di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenada Media Group.
Yeni, R., Juandra. 2016. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Think
Pair Share (TPS) Disertai
Dengan Media Gambar Terhadap
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
VII SMPN 10 Padang. Jurnal
Program
Studi
Pendidikan
Biologi STKIP PGRI Sumatera
Barat.
Download