IDENTIFIKASI PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA YANG MENIKAH AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH DI KECAMATAN JETIS ARTIKEL JURNAL Oleh Min Juli Kusuma Wati NIM 10104244015 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2014 Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 1 IDENTIFIKASI PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA YANG MENIKAH AKIBAT HAMIL DI LUAR NIKAH DI KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL THE IDENTIFICATION OF SOCIAL ADJUSMENT ON TEENAGER WHO MARRIAGE BY ACCIDENT IN JETIS DISTRICT, BANTUL REGENCY Oleh: Min Juli Kusuma Wati, Bimbingan dan Konseling, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyesuaian sosial remaja yang menikah akibat hamil di luar nikah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik penentuan subjek dilakukan dengan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah RB, DP, dan SN. Setting penelitian dilakukan di dalam rumah subjek. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri, dibantu pedoman wawancara dan observasi. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknis analisis data menggunakan interaktif model. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang subjek melakukan hubungan seksual di luar nikah karena melakukan aktifitas yang merangsang hawa napsu, terpengaruh video/gambar porno, lemahnya iman, dan ada kesempatan untuk melakukan hubungan seksual. Dampak psikologis berupa perasaan malu, rendah diri, takut, panik, bersalah, dan berdosa, serta perasaan menyesal. Dampak sosial berupa, penerimaan tetangga, sikap biasa, dan ada gunjingan. Penampilan dan cara bicara subjek sopan, tapi ada salah satu subjek yang kurang sopan. Subjek RB dan SN dapat menyesuaikan diri dengan baik, sedangkan DP memiliki masalah dalam menyesuaikan diri. Ketiga subjek merasa puas pada dirinya sendiri.Kata kunci: penyesuaian sosial, remaja, hamil di luar nikah Abstract This research aims to identify social adjusment on teenager who marriage by accident. This research uses qualitative approachment and case study method. Purposive technique is used to determine the subject.The subject of this research are RB, DP, and SN. This research is done in subject house. The method in collecting the data are interview and observation.The instrument of this research is the writer together with inteview and observation help. Data validity is examined using source triangulation technique, the data are analyzed using interactive model. The result of this research shows that the reason of the subject doing sexual intercourse before marriage are doing activities that stimulate their carnal desire,being influenced by video/ pornography pictures, low of belief, and a change to do sexual intercourse. The psichological impacts are sense of embarrased, underestimated, affraidness, panic, and sorry. Social impacts are neighbor acceptance, netral attitude, and gossiping. The appearance and the way the subject talk is polite, but there is one subject who is not really polite, Subject RB and SN are able to adjust their selves very well, while DP has problem to adjust herself. All the three subject feel satisfied with theirselves. Key words: social adjusment, teenager, marriage by accident dalam sikap terhadap kegiatan seksual. PENDAHULUAN Menurut Atkinson (1993: 138), Pandangan mengenai hubungan seks sebelum kawin, homoseksualitas, dalam masa 20 tahun terakhir ini telah hubungan seks di luar perkawinan, serta disaksikan perubahan yang sangat besar perilaku seks tertentu mungkin sekarang 2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015 lebih terbuka dan bebas dibandingkan moral kehamilan diluar nikah dipandang dengan pandangan masa lalu. sebagai perbuatan yang kurang terpuji Para remaja mendapat tontonan dan dicela, karena dianggap tidak sesuai seks yang merangsang dalam majalah, dengan nilai-nilai dan norma yang ada di televisi, Indonesia (Anastasia Handayani, 2011). dan batasannya. kemudian bioskop, Sebagai hari, tanpa ada akibatnya mereka di mengalami Penelitian memberikan ini diharapkan gambaran dapat kepada bentuk-bentuk kecemasan dan depresi masyarakat khususnya para remaja di psikis, disertai penyesalan diri yang Kabupaten Bantul mengenai pernikahan sangat mendalam, sebab merasa dukana akibat hamil di luar nikah. Melalui (onkuis) dan “tercemar dirinya” (Kartini penelitian Kartono, 2006: 83). memberikan penanganan permasalahan Sudibyo mengatakan ini diharapkan dapat bahwa yang ditimbulkan dari adanya dampak perilaku seks aktif remaja bisa membuat sosial negatif pada remaja yang menikah mereka akibat hamil di luar nikah. Adanya hamil dan menghamili, melahirkan, hingga melakukan pelecehan gambaran dan kekerasan seksual. Namun, remaja penyesuaian sosial pada remaja yang tidak dibentengi dengan ilmu kesehatan menikah akibat hamil di luar nikah, reproduksi dan seksualitas yang memadai diharapkan dapat membantu remaja yang karena dianggap tabu dan mendorong bermasalah dengan lingkungan sosial seks bebas. Secara teoritis, remaja yang mampu menyesuaikan dirinya kembali punya pengetahuan kesehatan reproduksi dengan lingkungan sosialnya. dan seksualitas mengontrol akan aktivitas lebih mampu seksnya (Asep Candra, 2013). yang identifikasi METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Kehamilan di luar nikah memuat persoalan mengenai sangat dan penelitian ini adalah penelitian kualitatif kompleks bagi masyarakat kita terutama yang secara spesifik lebih diarahkan pada bagi mereka yang terlibat langsung di penggunaan metode studi kasus. Menurut dalamnya. Peristiwa ini berkaitan dengan Lincoln dan Guba (Sayekti Pujosuwarno, rangkaian proses perkembangan hidup 1992: 34), case study/ studi kasus, yaitu seseorang proses penelitian yang mendalam dan mendetail peralihan peran yakni menjadi seorang tentang segala sesuatu yang berhubungan ibu bagi anak yang dilahirkan. Secara dengan subek penelitian. terutama rumit Pendekatan yang digunakan dalam dalam Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 3 membandingkan data yang diperoleh dari Tahapan Penelitian Supaya penelitian dapat berjalan hasil wawancara, hasil observasi dan lancar dan sistematis, peneliti membagi informan lain-lain (keluarga, sahabat dan tahapan penelitian menjadi tahap pra tetangga sekitar). lapangan, Teknik Analisis Data tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap evaluasi Teknik analisis data yang dan pelaporan. digunakan dalam penelitian ini mengacu Subjek Penelitian pada konsep analisis menurut Miles & ini Penentuan subjek dalam penelitian Huberman (Sugiyono, 2014: 249) yaitu menggunakan dengan Interactive model. teknik purposive (sampel bertujuan) dengan ciri-cirinya (1) perempuan yang menikah akibat hamil di HASIL luar nikah, (2) termasuk dalam usia PEMBAHASAN remaja, yaitu 12-22 tahun, (3) berdomisili Hasil Penelitian di Kabupaten Bantul (4) usia pernikahan Dalam PENELITIAN penelitian DAN ini peneliti maksimal 3 bulan, dan (5) masih dalam mendapatkan tiga subjek penelitian yang keadaan hamil. sesuai dengan tujuan penelitian. Setting Penelitian Setting Tabel 1. Profil subjek remaja yang Kecamatan penelitian Jetis, dilakukan Kabupaten di Bantul. menikah akibat hamil di luar nikah No Penelitian berlangsung dari bulan Juni 1 2014 sampai bulan September 2014. 2 3 4 Metode Pengumpulan Data Metode menggunakan pengumpulan metode data wawancara 5 Keterangan Nama Jenis Kelamin Usia Agama Pekerjaan/ Pendidikan terakhir 6 Alamat mendalam dan observasi. 7 Instrumen Penelitian 8 Status Usia pernikahan Usia kandungan Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu pedoman wawancara dan pedoman 9 Subjek 3 SN (inisial) Perempuan Perempuan Perempuan 19 tahun Islam 20 Tahun Islam 17 tahun Islam Pelajar Karyawan Swasta Pelajar Kec. Jetis, Kab. Bantul Menikah Kec. Jetis, Kab. Bantul Menikah Kec. Jetis, Kab. Bantul Menikah 2 Bulan 2 Bulan 3 bulan ± 5 Bulan ± 4 bulan ± 6 bulan di dapatkan hasil penelitian sebagai berikut: Uji Keabsahan Data 1. Latar teknik triangulasi sumber, yaitu dengan Subjek 2 DP (inisial) Dari hasil wawancara dan observasi observasi. Uji keabsahan data menggunakan Subjek 1 RB (inisial) Belakang Terjadinya Kehamilan di Luar Nikah pada Remaja yang Menikah Hamil di Luar Nikah Akibat 4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015 pendidikan agama yang baik pada a. Subjek RB Latar belakang kehamilan di pacaran di tempat yang sepi yaitu di dialami RB adalah, pertama karena rumah SA dan melakukan hal-hal orang seperti sehingga yang nikah DP. Alasan ketiga adalah DP sering yang tua luar terjadinya sibuk kurang bekerja memperhatikan ciuman, pelukan, saling meraba dan merangsang pasangan pergaulan RB. Alasan kedua adalah saat kurangnya kemampuan keempat, DP dan SA terpengaruh mengendalikan hawa napsu karena teman-teman mereka yang sudah pemahaman agama yang lemah. sering Alasan adanya seksual saat pacaran, dan sering untuk menonton video dan gambar porno. ketiga adalah kesempatan bagi RB melakukan hubungan seksual. Alasan keempat saat pacaran sering melakukan aktifitas saling sedang pacaran. melakukan Alasan hubungan c. Subjek SN Latar belakang kehamilan di luar terjadinya nikah yang merangsang hawa napsu, seperti dialami SN adalah, pertama adalah berciuman, berpelukan, dan saling usia SN yang masih 17 tahun, meraba sensitif emosinya masih labil dan mudah pasangannya. Alasan kelima adalah terpengaruh. Alasan yang kedua adanya rasa saling membutuhkan adalah antara RB dan pacarnya yang tidak pergaulan bebas ingin berpisah sehingga RB dan kakaknya, dan pacaranya melakukan pergaulan bebas dengan teman- hubungan seksual sebagai alasan teman sekolahnya. Alasan ketiga agar bisa menikah. adalah saat pacaran SN sering daerah nekat kehamilan terbiasa dengan dari kakak- terpengaruh pacaran di tempat yang sepi, dan b. Subjek DP Latar SN belakang yang dialami DP adalah pergaulan DP meraba, pelukan, petting, sampai agak dibebaskan oleh orang tuanya. hubungan seksual (ML). Alasan Alasan yang kedua, kedua orang keempat adalah tua DP sibuk bekerja sehingga pengawasan dan kurang memperhatikan pergaulan orang kurang nikah hal-hal merangsang seperti ciuman, saling dan luar melakukan yang DP, di terjadinya memberi tua, kurangnya perhatian serta dari lemahnya Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 5 pemahaman agama yang dimiliki selektif SN. bersosialisasi, jarang keluar rumah, 2. Dampak Psikologis dan Sosial bagi Remaja yang Hamil di luar Nikah a. Subjek RB dan memilih merasa teman pergaulannya tidak sebebas dulu. c. Subjek SN Dampak psikologis Dampak berupa psikologis perasaan kaget, takut, khawatir, perasaan malu dengan orang tua, merasa bingung, malu dengan teman-teman bersalah dan dan merasa berdosa. kaget, berupa tetangga, panik, merasa takut, bersalah Setelah menikah RB merasa lega karena mengecewakan orang tua, dan bahagia. Respon tetangga tetap merasa baik dan bisa menerima dirinya Dampak dalam merasa nyaman dengan suasana rumah, kepercayaan dirinya bangkit, dan orang tua SN jadi tidak perhatian bersemangat pada pergaulan. RB untuk memperbaiki berdosa dan sosial, SN, menyesal. merasa tetangga tidak menanggapi diri. Dampak sosial berupa, ada kehamilan rasa canggung saat bertemu dengan bersikap biasa saja dalam bergaul kakak pertamanya, umumnya para dengan SN, sehingga SN merasa tetangga bisa menerima dan tetap percaya diri dan tidak ada masalah bersikap baik terhadap RB sehingga untuk bersosialisasi RB tidak merasa kesulitan dalam tetangga dan bersosialisasi dengan tetangga. memperbaiki diri. 3. Penyesuaian b. Subjek DP Dampak psikologis berupa perasaan kaget dan panik, tidak merasa tetangga, SN biasa terlalu malu dengan tidak merasa terlalu saja, dan dengan semangat untuk remaja yang diri menikah akibat hamil di luar nikah a. Subjek RB Penampilan sudah memenuhi kriteria kelompoknya, dengan berdosa, merasa bersalah karena penampilan yang sopan dan sikap mengecewakan orang tua, merasa yang sudah terhadap berbagai kelompok; RB dewasa dan siap untuk baik. Penyesuaian diri menikah. Dampak sosial berupa, lebih merasa tidak nyaman bersosialisasi mengerjakan dengan tetangga, hubungan dengan lebih sering berkumpul dengan ibu- budhenya jadi tidak baik, lebih ibu, RB merasa canggung dengan sering di rumah pekerjaan dan rumah, 6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015 sikap kakak pertama RB yang cuek, tidak suka dengannya dan memilih tetapi mereka tetap bersikap baik orang dan tidak membenci kakak pertama kepadanya sebagai teman bergaul. RB, RB ingin memperbaiki diri Sikap sosial; DP tetap bersosialisasi dengan tetapi lebih selektif dalam memilih rajin beribadah. Sikap lain yang tidak sosial, RB lebih perhatian pada teman saudara-saudaranya, RB berusaha menanggapi tetangga yang tidak menjaga hubungan antara suka padanya karena tidak mau dirinya dan sekitar menambah baik tetangga bergaul, DP sinis buruk enggan suasana, DP rumahnya, memperbaiki nama baik jarang berkumpul dengan ibu-ibu keluarganya dengan bersikap baik, karena tidak suka menggosipkan sopan, dan bersosialisasi yang baik orang lain, DP jarang keluar rumah dengan tetangga. Kepuasan pribadi; karena malas menanggapi ibu-ibu RB merasa bahagia dengan sikap yang tidak suka padanya. Kepuasan positif pribadi; DP merasa cukup puas baik maupun dari dari keluarganya tetangga atas pada dirinya sendiri yang bisa penerimaan terhadap dirinya dan menghadapi merasa bahagia karena sudah resmi mengontrol menikah. Suami RB sudah bekerja menghadapi dan penghasilannya cukup untuk beberapa tetangganya. RB dan TS sehingga tidak ada masalah ekonomi yang berarti. dan emosinya sikap dalam budhe dan c. Subjek SN Penampilan nyata terlihat SN masih sering terlihat menggunakan b. Subjek DP Penampilan nyata dan sikap DP masalah sudah memenuhi kelomponknya, kriteria yaitu pakaian yang terbuka, rambutnya masih disemir. berwarna merah karena juga masih Tetangga berpenampilan sopan dan bicara menilai SN dengan pandangan yang dengan kurang kata-kata yang baik. baik, tetapi masyarakat Penyesuaian diri terhadap berbagai bersikap biasa saja, tidak terlalu kelompok; untuk menghiraukan SN. Penyesuaian diri pada terhadap berbagai kelompok; SN bersikap DP cuek memilih dan acuh tetangga dan budhenya yang tidak merasa suka padanya, tetangga tapi SN tidak menutup diri DP menghindari berkumpul dengan tetangga yang malu dengan tetangga- untuk bergaul dengan tetangga Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 7 seperti biasa, SN memperbaiki diri seperti pacaran di tempat sepi yang dalam lingkungan yang lebih baik jauh dari pengawasan orang tua. Pada bersama teman-teman di desanya subjek yang pergaulannya lebih baik dari adanya masalah pribadi yang membuat teman-teman RB sekolahnya. Sikap RB dan disebabkan pacarnya pula sengaja oleh ingin sosial; SN tetap bersikap biasa jika melakukan hubungan seksual agar RB main ke rumah tetangga, bersikap hamil. Sedangkan pada subjek SN dan cuek DP ada pengaruh dari teman-teman dan tidak ambil pusing terhadap sikap orang tua yang yang sering kecewa seksual, melakukan dan kurang memperhatikannya. Kepuasan menonton video dan gambar porno. pribadi; SN sendiri merasa cukup Selain itu menurut Nina Surtiretna senang (1996: 214) ada faktor di luar menyadari kesalahannya dan ingin individu, terciptanya berubah. karena dirinya mampu serta hubungan terpengaruh yaitu sering sebuah Kondisi ekonomi keadaan yang memungkinkan bahkan karena suaminya mendorong perzinahan, seperti laki- kurang bertanggung jawab tidak laki dan perempuan berada di dalam mau bekerja. suatu rumah tanpa adanya orang lain. bermasalah Saat berduaan berada di tempat yang Pembahasan 1. Latar Belakang Terjadinya suasananya sepi dan jauh dari Kehamilan di luar Nikah pada pengawasaan, terjadi tindakan saling Subjek merangsang Faktor melakukan penyebab hubungan subjek seksual dari seperti menyaksikan gambar atau video porno, rangsangan secara verbal seperti rayuan, dan ketiga subjek, yaitu saat pacaran ada rangsangan rangsangan pornografi dari pasangan ciuman, pelukan, saling meraba daerah berupa dapat sensitif dan alat kelamin (genital seksual stimulator), petting, sampai akhirnya ketidakmampuan hubungan seksual yaitu berhubungan tindakan meningkatkan seseorang, kedua yang naspu individu subjek dalam mengendalikan secara fisik seperti badan. hawa napsunya dan kurang kuatnya Kepolosan RB dimanfaatkan oleh iman karena pemahaman agamanya kekasihnya yang memberi rangsangan rendah, ketiga adanya pada RB berupa rayuan dan janji-janji kesempatan untuk melakukan hubungan seksual, manis, selain itu tindakan TS yang 8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015 agresif saat pacaran, seperti mengajak belia napsu seksual ketiga subjek ciuman, pelukan, hingga berhubungan cenderung badan. meluap-luap sehingga sangat mudah Sedangkan DP mendapat sedang dalam pengaruh rangsangan pornografi dari untuk dirangsang. pacarnya teman- emosi yang masih labil, hasrat seksual temannya. DP dan SA penasaran dan yang meluap, dan kurang kuatnya ikut-ikutan saling iman membuat RB, DP, dan SN berciuman, pelukan, petting, kemudian mudah terjebak dalam suasana yang nonton film porno, dan membaca mendesak untuk melakukan hubungan cerita-cerita porno, hingga hubungan seksual sebagai pelampiasan hasrat badan. Kemudian SN, yang usianya seksual mereka. masih sangat muda yaitu 17 tahun, Faktor dan namun pengaruh mulai dari pergaulan di Dengan masa ketiga kondisi yang sekitarnya melatarbelakangi hamil di luar nikah memberi pengaruh yang tidak baik. pada ketiga subjek adalah tersedianya Saat SMA, SN bergaul dengan anak- kesempatan anak yang pergaulannya tidak baik, hubungan seksual, hal ini disampaikan yaitu suka oleh Sarlito W. S (1981: 101), misal ngongkrong, merokok, miras, nonton pada waktu orang tua tidak di rumah. film yang RB, DP, dan SN saat pacaran sering SN pacaran di tempat-tempat sepi yang anak-anak porno, mengarah dan ke mengalami yang pacaran seks bebas. kehamilan berhubungan dengan jauh dari pengawasan melakukan orang lain pacar seperti, di rumah saat orang tua tidak keduanya yang kini menjadi suami SN ada di rumah, atau tempat wisata yang yaitu DW. sepi pengunjung dan biasa dijadikan Faktor badan setelah untuk kedua yang merupakan pendapat Surtiretna (1996: dari 214), masih tempat untuk muda-mudi berpacaran. Nina 2. Dampak Kehamilan di luar Nikah yaitu bagi Subjek ketidakmampuan mengendalikan hawa Pendapat tentang dampak yang napsu dan kurang kuatnya iman. Latar menyertai seseorang yang mengalami belakang agama ketiga subjek hamil di luar nikah disampaikan oleh memang kurang, karena masing- Prof Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG masing dari subjek kurang mendapat (Tari, perhatian dari orang tua dan kurang kesehatan reproduksi, seperti penyakit pengawasan dari orang tua. Di usia meluar seksual, antara lain sipilis, 2013), yaitu: (1) Masalah Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 9 gonorhea, herpes kelamin, menikah. Pekerjaan suami DP yaitu condiloma, akuminata, HIV, dan pada SA belum tetap dengan jumlah yang akhirnya AIDS. Meskipun saat ini, minim, sedangkan DP yang kini hamil pada ketiga subjek tidak ditemukan sudah berhenti bekerja, dan orang tua adanya dampak psikologis kesehatan DP tidak lagi memberi uang saku pada alat reproduksi tersebut, namun tetap DP dalam jumlah yang banyak dan perlu rutin, SA dan DP juga malu jika harus ada kondisi alat perhatian organ khusus reproduksi pada mereka, meminta pada orang tua terus. mengingat usia subjek masih sangat Sedangkan SN yang suaminya sudah muda untuk mengalami kehamilan. (2) dewasa Masalah psikologis pada kehamilan kurang bertanggungjawab pada SN. remaja. Remaja yang hamil di luar Suaminya nikah, menghadapi berbagai masalah berpangku tangan ikut tinggal bersama tekanan psikologi, yaitu ketakutan, dengan keluarga SN yang keadaan kecewa, menyesal, dan rendah diri. ekonominya Beberapa dampak psikologis di atas sosial dengan masyarakat. Remaja dialami oleh ketiga subjek penelitian. yang hamil dan tidak menikah sering Ketiganya mengalami perasaan yang kali mendapat gunjingan dari tetangga. sama kejadian Dalam penelitian ini, ketiga subjek hamil di luar nikah, yaitu adanya rasa yaitu RB, DP, dan SN adalah remaja takut, bersalah, malu, rendah diri, dan yang menyesal dengan kejadian hamil di kehamilan di luar nikah. Dengan luar nikah yang mereka alami. (3) adanya status pernikahan pada subjek, Masalah sosial ekonomi. Subjek RB masyarakat memberi pandangan lebih tidak menemui masalah ekonomi yang positif berarti menerima subjek. setelah mengalami dalam pernikahanya. 2 RB bulan justru usia merasa ternyata setelah malas minim. menikah pada bekerja (4) setelah subjek menikah dan Masalah mengalami dan dapat Ada beberapa alasan masyarakat kebutuhannya jauh lebih baik dari bisa sebelum ini hamil di luar nikah, antara lain suaminya rajin bekerja dan memilki pernikahan yang dilakukan sebagai pengasilan untuk usaha menyamarkan aib kehamilan di memenuhi kebutuhan mereka berdua. luar nikah, kedua untuk memberikan Berbeda dengan RB, DP dan SN status yang jelas kepada calon anak memiliki masalah ekonomi setelah yang dia menikah, yang cukup saat menerima sedang pernikahan dikandung, akibat ketiga 10 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015 mencegah terjadinya perbuatan zina kesal, dan tidak nyaman dengan sikap yang akan terus dilakukan bila tidak beberapa tetangga tersebut, sehingga segera dinikahkan, dan yang keempat hubungan DP dan budhenya juga sebagai usaha memperbaiki nama baik dengan tetangga menjadi tidak baik. subjek dan keluarga agar tidak terjadi 3. Penyesuaian Sosial Remaja yang dampak yang lebih buruk jika subjek tidak menikah. Setelah Hamil di luar Nikah Hurlock menikah, RB merasa (1990: mengemukakan 254) aspek-aspek dalam mendapat respon yang cukup baik dari penyesuaian sosial sebagai berikut: tetangga-tetangganya. Respon positif a. Penampilan Nyata dan adanya sikap penerimaan dari masyarakat terhadap pernikahannya Dari hasil observasi dan wawancara, ketiga subjek memiliki membuat RB merasa percaya diri memiliki untuk membuka diri dan bergaul berpakaian yang sederhana. RB dan dengan tetangga. RB juga merasa DP berpakaian sopan dengan kaos mendapat dukungan semangat untuk dan memperbaiki dirinya. merasa pakaiannya agak terbuka dengan hubungan sosialnya dengan menggunakan tangtop. Gaya hidup setelah ketiga subjek juga termasuk gaya masyarakat tetap RB baik kesamaan celana, yaitu cara sedangkan SN menikah. Hal ini hampir sama dengan hidup yang dirasakan SN. SN merasa tidak bertiga tidak menggunakan jilbab, ada masalah yang berarti dengan rambut RB hitam panjang dan rapi, masyarakat sekitarnya pasca dirinya begitu juga dengan DP rambutnya menikah akibat hamil di luar nikah, hitam karena sikap tetangga yang biasa saja sedangkan SN rambutnya merah padanya dan tidak mempermasalahkan karena status kehamilannya. Berbeda dengan penampilan RB dan DP memenuhi DP yang memiliki masalah dengan harapan masyarakat di sekitarnya. Budhe DP penampilan SN yang dirasa kurang yang sesuai dengan kriteria kelompok. tidak menggunjingkan suka SA dan sederhana. potongannya disemir. Secara kelompok, Mereka rapi, umum hanya ke tetangga- Perilaku ketiga subjek terhadap membuat beberapa orang lain menunjukkan sikap yang tetangga menjadi tidak suka pada SA sopan. Dari cara berbicara ketiga dan DP. Hal ini membuat DP kecewa, subjek pada orang lain cukup tetangga yang SA pada yang Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 11 santun. Saat wawancara, RB, DP dan SN menggunakan DP melakukan penyesuaian diri bahasa terhadap lingkungan sosial dengan indonesia diselingi dengan bahasa cara memilih pergaulan yang bisa jawa memberinya ngoko, mereka rasa nyaman, yaitu memperhatikan dengan baik lawan berkumpul dengan ibu-ibu muda yang bicaranya. dengan memiliki latar belakang masalah yang orang yang lebih tua, yaitu orang sama dengannya. DP memilih acuh tuanya, dalam Saat bicara RB, DP, dan SN menyikapi sikap beberapa menggunakan bahasa jawa ngoko. tetangga dan budhenya yang sering RB dan SN menunjukkan perilakau menggunjing keagamaan (suaminya). yang baik. Mereka dirinya Selain SA DP juga itu tidak menunda waktu untuk shalat memilih saat temannya main ke rumah agar dirinya wawancara, mereka pun untuk dan tidak perbuatan sekarang tidak lagi sebebas dulu. dan ingin memperbaiki diri. Sedangkan DP Sikap tidak melaksanakan shalat pada sekarang waktunya saat wawancara. kemandiriannya b. Penyesuaian diri terhadap berbagai DP karena teman- mengakui jika dirinya sadar akan dosanya bosan mengajak kepada adalah pergaulannya orang DP tuanya menunjukkan secara ekonomi dengan tidak lagi meminta uang saku kepada orang tua untuk memenuhi kelompok. RB lebih rajin membantu orang tua, dan lebih perhatian ada saudarasaudarnya. RB memperbaiki juga diri berusaha dengan kebutuhannya. SN sendiri melakukan penyesuaian sosial dengan keluarga dengan cara memperbaiki mendekatkan diri kepada Allah. Selain pergaulannya itu, RB merasa perlu membuka diri yang pergaulannya baik, dan SN dan berusaha memperbaiki sosialisasinya dengan memperbaiki teman-teman perilakunya dengan masyarakat untuk membantu supaya lebih baik dan tidak membuat dirinya orang agar tidak stres dalam tuanya Penyesuaian perasaan jenuh, malu, tertekan, dan lingkungan masyarakat adalah dengan perasaan akan tetap bersosialisasi seperti biasa, tidak bagi menutup diri, dan tetap ceria. SN pun berdampak kandungannya. yang negatif SN lagi. menghadapi perasaan-perasaan seperti bersalah sosial kecewa dengan memilih pergaulan yang lebih baik 12 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015 dengan teman-teman di desanya. SN menerima dirinya dengan baik dalam ingin mendekatkan diri pada Allah pergaulan. RB merasa puas dengan dengan menjalankan shalat yang dulu dirinya yang mampu bangkit dan tidak dijalankannya. menghadapi masalahnya dengan baik. DP merasa senang dengan sikap c. Sikap sosial Subjek RB termasuk orang yang orang tuanya yang mendukung dan pendiam dan jarang bergaul dengan bisa menerima pernikahannya dengan tetangga. Dengan adanya kejadian SA, namum DP kecewa dengan sikap hamil di luar nikah yang dialami RB, budhe dan beberapa tetangga. DP justru RB menunjukkan sikap sosial merasa cukup puas pada dirinya yang yang mampu mengontrol emosinya dalam lebih masyarakat. bersikap terbuka Setelah dengan menikah, membatasi DP pergaulannya menghadapi merasa nyaman. DP budhe dan tetangganya yang tidak baik padanya. dengan cara memilih pergaulan yang membuatnya sikap SN merasa senang karena sikap masyarakat yang bisa menerima tidak suka berkumpul dengan ibu-ibu dirinya dalam pergaulan, dan tetap karena bersikap baik padanya. SN merasa tidak membicarakan suka orang bergosip lain. DP cukup puas terhadap dirinya yang bisa mengontrol emosinya agar tidak ribut menyadari dengan tetangga dan menambah keruh berubah menjadi lebih baik. kesalahnnya dan mau hubungannya dengan tetangga. Setelah mengalami hamil di luar nikah, sikap SN terhadap orang lain tetap baik dan menyenangkan, dan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dari kini SN memilih untuk bergaul dengan ketiga subjek remaja lingkungan teman-teman yang baik akibat di yang disimpulkan sebagai berikut: bisa memberinya pengaruh positif untuk memperbaiki dirnya. d. Kepuasan Pribadi Ketiga subjek memiliki kepuasan hamil 1. Latar luar belakang kehamilan di yang menikah luar nikah dapat terjadinya nikah pada remaja yang menikah akibat hamil diri masing-masing dalam menghadapi di luar nikah masalah yag dihadapi. RB senang a. Pada subjek RB, karena kurang dengan adanya respon positif dari kasih sayang dan perhatian dari masyarakat terhadap dirinya dan bisa orang tua, saat pacaran melakukan Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 13 hal-hal yang merangsang hawa merangsang hawa napsu, dan napsu seperti kissing, dan meraba pacaran di tempat-tempat yang sepi daerah sensitif (genital stimulator), dan tidak terpantau orang tua. pacaran di tempat yang jauh dari Merasa menikah lebih baik, untuk pantauan menghindari orang tua, rendahnya pemahaman agama yang dimiliki perbuatan zina di kemudian hari. RB, dan adanya masalah yang 2. Dampak Kehamilan di luar nikah membuat nekat ingin menikah. Ada bagi remaja yang menikah akibat unsur hamil di luar nikah kesengajaan dalam kehamilan yang terjadi pada subjek a. Pada subjek RB, dampak psikologis supaya segera bisa menikah dengan berupa pacarnya. khawatir, b. Pada subjek DP, karena pola asuh orang tua yang membebaskan perasaan malu, kaget, bersalah, takut, dan berdosa karena telah melakukan zina. Setelah menikah RB merasa pergaulan DP, pemahaman agama lega yang kurang, terpengaruh dengan dirinya bangkit dan bersemangat sikap yang sering untuk memperbaiki diri. Dampak berhubungan seksual saat pacaran, sosial berupa, ada rasa canggung saat pacaran sering melakukan hal- saat hal yang saling merangsang hawa pertamanya, napsu, pacaran di tempat sepi dan tetangga bisa menerima dan tetap tidak terpantau orang tua, dan bersikap baik terhadap RB. sering teman-teman film bahagia, bertemu kepercayaan dengan kakak umumnya para porno. b. Pada subjek DP, dampak psikologis Merasa sudah dewasa dan siap berupa perasaan kaget dan panik, untuk menikah. tidak merasa terlalu malu dengan c. Pada menonton dan subjek terpengaruh kurang SN, lingkungaan baik terpengaruh di rendahnya sekolah miras, yang keluarga, pergaulan teman-teman di nongkrong, karena dan pemahaman tetangga, tidak merasa terlalu berdosa, merasa bersalah, merasa sudah dewasa dan siap untuk bebas menikah. Dampak sosial berupa, seperti merasa tidak nyaman bersosialisasi rokok, dengan tetangga, hubungan dengan agaman, budhenya jadi tidak baik, lebih sering menonton film porno, saat selektif pacaran melakukan aktifitas yang bersosialisasi, jarang keluar rumah, memilih teman 14 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015 dan merasa pergaulannya tidak yang bisa bangkit dari masalah dan sebebas dulu. ingin memperbaiki diri. c. Pada subjek SN, dampak psikologis b. Pada subjek DP, penampilan nyata berupa perasaan kaget, panik, takut, dan sikap DP sudah memenuhi bingung, malu, merasa bersalah, kriteria kelompoknya. Penyesuaian merasa diri terhadap berbagai kelompok; berdosa Dampak dan sosial, menyesal. merasa tidak DP memilih untuk bersikap cuek nyaman dengan suasana rumah, dan orang tua kecewa dan menjadi budhenya yang tidak suka padanya. kurang perhatian pada SN, tidak Sikap sosial; DP tetap bersosialisasi ada masalah dalam bersosialisasi tetapi lebih selektif dalam memilih karena menanggapi teman bergaul, enggan menanggapi kehamilan SN biasa saja, dan tetangga yang tidak suka padanya, bersikap biasa saja. jarang berkumpul dengan ibu-ibu tetangga 3. Penyesuaian diri remaja acuh pada tetangga dan karena tidak suka menggosipkan yang menikah akibat hamil di luar nikah orang lain, lebih sering mengajak a. Pada subjek RB, penampilan sudah temannya untuk main ke rumah. memenuhi kriteria kelompoknya. Kepuasan Penyesuaian diri terhadap berbagai cukup puas pada dirinya sendiri kelompok; RB lebih sering di yang bisa menghadapi masalah dan rumah dan mengerjakan pekerjaan mengontrol rumah, menghadapi lebih sering berkumpul DP merasa emosinya sikap budhe dalam dan beberapa tetangganya. dengan ibu-ibu, RB dan TS tetap bersikap baik dan tidak membenci pribadi; c. Pada subjek SN, penampilan kakak pertamanya, lebih perhatian nyata terlihat SN masih belum pada saudara-saudaranya, berusaha sesuai dengan kelompok teman- menjaga hubungan antara teman di desanya. Penyesuaian diri dirinya dan sekitar terhadap berbagai kelompok; SN rumahnya. Kepuasan pribadi; RB tidak menutup diri untuk bergaul merasa bahagia dengan tetangga seperti biasa, SN positif baik maupun dari baik tetangga dengan dari sikap keluarganya tetangga merasa perlu memperbaiki diri atas dengan lingkungan yang lebih baik penerimaan terhadap dirinya, RB bersama teman-teman di desanya. cukup puas pada dirinya sendiri Sikap sosial; SN tetap bersikap Identifikasi Penyesuaian Sosial .... (Min Juli Kusuma Wati) 15 biasa jika main ke rumah tetangga, perjalanan hidupnya ke depan. Orang SN lebih bersikap cuek dan tidak tua juga perlu memberi pendampingan ambil pusing terhadap sikap orang pada anak, agar anak dapat menyadari tua kesalahnnya, yang kecewa dan memperhatikannya. kurang Kepuasan kesalahannya dan ingin berubah. mampu menyelesaikan persoalannya dengan pribadi; SN merasa cukup senang karena dirinya mampu menyadari dan jalan keluar yang lebih baik. 3. Bagi Masyarakat Untuk upaya pemulihan, jika ada warga di sekitarnya yang berstatus Saran Berdasarkan dari hasil penelitian mengalami hamil di luar nikah, ini dapat diberikan saran sebagai berikut: hendaknya tidak mengucilkan, dan 1. Bagi Remaja Wanita membenci orang tersebut. Masyarakat Sedangkan untuk remaja yang hendaknya membantu mereka dalam telah mengalami hamil di luar nikah, menyesuaikan diri dengan lingkungan perlu sosialnya, misalnya dengan bersikap memperhatikan perasaan negatif. perasaan- Untuk dapat menerima kembali mereka dengan menerima dan menghadapi perasaan- status perasaan negatif dalam diri, sebaiknya bersikap lebih membuka diri dalam pergaulan, mengungkit kesalahan yang dilakukan, supaya memberi dukungan secara moril untuk dapat terbantu memulihkan dalam perasaan-perasaan barunya biasa menyadari dalam saja pergaulan, dengan kesalahan diri, dan tidak dan negatif. Dengan membuka diri, dan memperbaiki mengajak ikut dalam kegiatan sosial juga dapat mengikuti kegiatan yang ada di desa, membantu mengembangkan diri ke sehingga mereka merasa diterima dan arah yang lebih baik. didukung untuk kembali dan menjadi berguna bagi kelompok sosialnya. 2. Bagi Orang Tua (Ayah dan Ibu) Sedangkan untuk orang tua yang anaknya mengalami kehamilan di luar DAFTAR PUSTAKA nikah, hendaknya menjadi pelindung Anastasia Handayani. (2001). Dampak Psikologis Perempuan Hamil Di luar Nikah. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. utama bagi anak yang memahami dan menerima sehingga persoalan anak lebih anaknya, siap dalam menghadapi dampak psikologis dan sosial yang akan mengiringi 16 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 4 2015 Asep Candra. (2013). Jumlah Remaja yang Melahirkan Melonjak. Tersedia dalam http://edukasi.kompas.com/rea d/2013/01/09/07110423/Jumla h.Remaja.Melahirkan.Melonja k. Diakses pada tanggal 5 Maret 2014. Atkinson, R. L, dkk. (1993). Pengantar Psikologi (terjemahan). Jakarta: Erlangga. Hurlock, Elizabeth B. (1997). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kartini Kartono. (2006). Psikologi Wanita I: Mengenal Gadis Remaja & Wanita Dewasa. Bandung: Mandar Maju. Nina Surtiretna. (1996). Bimbingan Seks Pandangan Islam dan Medis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sarlito. W. S. (1981). Seksualitas dan Fertilitas Remaja. Jakarta: CV. Rajawali. Sayekti Pujosuwarno. (1992). Petunjuk Praktis Pelaksanaan Konseling. Yogyakarta: Menara Mas offset. Sugiyono. Tari. (2014). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. (2013). Dampak Kehamilan Pranikah pada Remaja. Tersedia dalam http://kesehatan.kompasiana.co m/medis/2010/05/22/dampakkehamilan-pra-nikah-padaremaja-147118.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2014.