ASPEK GEODETIK DALAM PENARIKAN BATAS WILAYAH LAUT DAERAH (Studi Kasus: Perairan Selat Madura) Nama mahasiswa NRP Jurusan Dosen Pembimbing : Fusy Pujiastuti : 3505 100 008 : Teknik Geomatika FTSP-ITS : Danar Guruh P.ST,MT Abstrak Batas kewenangan daerah di laut, memiliki arti penting bagi kebupaten/kota dan pemerintah propinsi terkait dengan penyelenggaraan otonomi daerah. Terutama bagi Pulau Madura sebagai suatu kepulauan yang sangat strategis, mengandung berbagai sumber daya alam baik hayati maupun non-hayati yang memiliki arti penting bagi Propinsi Jawa Timur serta Kabupaten/kota. Pada Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan pembagian wilayah kewenangan propinsi sejauh 12 mil dan sepertiganya adalah wilayah kabupaten/kota, maka penting sekali dilakukan pemetaan tentang batas wilayah laut daerah. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan batas kewenangan wilayah laut kabupaten/kota dan propinsi serta batas wilayah laut antar kabupaten di perairan selatan Pulau Madura. Hasil penelitian ini adalah Peta batas kewenagan wilayah laut beserta titik koordinat batasnya. Penarikan batas kewenangan sejauh 4 dan 12 mil laut menyatakan wilayah kerja dua blok migas yaitu Blok PSC Sampang dan Blok Maleo adalah kewenangan dari pemerintahan propinsi Jawa Timur kecuali Sumur Herbras 1 pada koordinat 7⁰18'21,27" LS dan 113°41'41,87" BT yang merupakan kewenangan Kabupaten Sampang Kata Kunci : batas wilayah laut, aspek geodetik, ekuidistance line, median line