ABSTRAK Provider local Rt/ Rw Net adalah perusahaan atau cv atau pereorangan yang menyediakan jaringan internet dan mendistribusikan jaringan internet untuk pengguna-pengguna internet dalam lingkup sekitarnya, permasalahan yang muncul adalah bagaimana melakukan manajemen pelayanan yang tebaik terhadap pelanggan. Sistem Informasi Pelanggan Rt / Rw Net di Mafista Net Kedungreja Cilacap adalah salah satu upaya untuk melakukan manajemen pelayanan pelanggan aga lebih cepat, mudah, efektif dan efesien. A. LATAR BELAKANG MASALAH Internet sebagai media atau sarana penyampaian informasi saat ini tidak hanya dapat diakses di perkotaan saja, akan tetapi telah menjamah ke pelosok desa. Perkembangan jaringan internet ini tentunya berkat dukungan providerprovider penyedia layanan internet baik berskala internasional maupun nasional bahkan provider local yang hanya melayani lingkup pedesaan seperti munculnya Rt/ Rw Net. Provider local Rt/ Rw Net adalah perusahaan atau cv atau pereorangan yang menyediakan jaringan internet dan mendistribusikan jaringan internet untuk pengguna-pengguna internet dalam lingkup sekitarnya saja. Pada umumnya jangkauan dari Rt / Rw Net ini adalah jarak maksimum 20 KM dari BTS pusat Rt/ Rw Net. Permasalahan yang muncul adalah manajemen pelanggan di Rt / Rw Net. Pelayanan terhadap pelanggan seperti layanan pengaduan, perbaikan, atau bahkan penambahan titik baru client. Disisi lain adanya manajemen penyewaan alat, pembayaran dan tagihan kepada pelanggan menjadi permasalahan tersendiri di Rt / Rw Net. B. RUMUSAN MASALAH Sebagai landasan penelitian, perlu kiranya dirumuskan permasalahan yang akan diuraikan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimanakah caranya mengolah data pelanggan menjadi Informasi ? 2. Bagaimanakah menyajikan Informasi yang cepat dan akurat? 1 3. Bagaimanakah caranya untuk membuat Sistem Informasi Pelanggan Rt / Rw Net di Mafista Net Kedungreja? C. LANDASAN TEORI C.1. Pengertian Basis Data Basis data terdiri atas dua kata, baisi dan data, “Basis” diartikan sebagai markas atau gudang, sedangkan “Data” adalah representasi fakta dunia nyara yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, pelanggan, pembeli), barang, hewan, dan lain sebagainya. Definisi basis dapat di ambil dari beberapa sudut pandang, sebagai berikut 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. Kumpulan file dan table atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan. C.2. Syarat Basis Data Penyusunan suatu basis data (database) digunakan untuk mengatasi masalah-masalah penyusunan data, yaitu sebagai berikut. C.2.1 Redundansi dan Inkonsistendi Data Jika file-file dan program aplikasi diciptakan oleh programmer yang berbeda pada waktu yang cukup lama, maka ada beberapa bagian data yang mengalami penggandaan pada file-file yang berbeda. Sebagai contaoh: alamat dan nomor telephon dari pelanggan suatu bank tercatat pada file depodsito, juga pada file rekening, dan juga file nasabah. Penyimpanan di beberapa tempat untuk data yang sama disebut redudansi dan akan mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya untuk mengakses menjadi lebih tinggi. 2 Penyimpanan yang berulang-ulang untuk data yang sama di beberapa tempat yang berbeda juga dapat menyebabkan inkosistensi data (tidak konsisten). Hal ini terjadi karena bila pelanggan tersebut pindah alamat dan berganti nomor telephonnya, maka ketiga file tersebut (deposito, rekening, nasabah) harus diubah, jika salah satu file tersebut tidak diubah maka dapat mengakibatkan tidak konsistennya suatu data. C.2.2. Kesulitan Pengaksesan Data Pada suatu saan dibutuhakan untuk mencetek data siapa saja karyawan yang mempunyai tugas sebagai sopir, padahal belum tersedia program yang telad ditulis utnuk mengeluaran data tersebut, maka kesulitan tersebut akan timbul dan penyelesaian utnuk hal itu adalah kearah DBMS (Database Management Sistem) yang mampu mengambil data secara langsung dengan bahasa yang familiar dan mudah digunakan (users friendly) . C.2.3.Isolasi Data untuk Standarisasi Jika data tersebut dalam beberapa file dalam format yang tidak sama, maka ni menyulitkan dalam penulisan program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data, maka haruslah data dalam satu database dibuat satu format yang sama sehingga mudah dibuat program aplikasinya. C.2.4. Multiple User Salah satu alas an mengapa menggunakan database dibangun adalah karena nentinya data tersebut akan digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda, diakses dengan program yang sama tetapi oleh orang dan waktu yang berbeda. Semua ini memungkonkan untuk terjadi karena data yang diolah tidaklah tergantung dan menyatu dalam program, akan tetapi ia terlepas dalam satu kelompok data(database). C.2.5. Masalah Keamanan Tidak semau pemakai diijikan utnjuk mengakses semua data, misalnya kepala gudang tidak boleh mengakses data gaji pegawai, karena gaji pegawai hanya akan diakses oleh bagian keuangan. Keamanan ini dapat diatur melelui program yang dibuat oleh pemrogram (programmer) atau lewat fasilitas 3 keamanan dari system operasi (operating system) misalnya linux untuk LAN (Local Area Network). C.2.6. Integritas Database berisi file-file yang saling berkaitan, masalahnya utama adalah bagaimana kaitan antara file tersebut terjadi. Meskipun diketahui bahwa file A berkaitan dengan file B, namun secara teknis ada file yang menghubungkan antara file tersebut (Relation Key). C.3. Konsep Database Managemen System (Dbms) Satu Database Management System (DBMS) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan dapat satu set program untuk mengakses data tersebut. Jadi DBMS terdiri dari database dan set program pengelola untuk menambah data, menghapus data, dan mengambil serta membaca data. Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasanya dutunjukkan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada.Satu database menunjukan kumpulan data yang dipakai daloam satu lingkup perusahaan atau instansi. Untjuk lebih memahamitentang database, ada beberapa istilah dalam basis data(databse), yaitu sebagai berikut : 1. Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. 2. Atribute Attribute diartikan sebagai bagiuan dari entity untuk mewakili atau juga disebut sebagai data elemen, data file data item. 3. Data Value Data Value adalah data actual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribut. 4. Record Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Satu record mewakili set data atau informasi tentang seorang misalnya pegawai, nama pegawai, alamat. 5. File 4 Adlah kumpulan record-record sejenis yang mempunya panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda data valuenya. 6. Database Kumpulan file-file yang mempunya kaitan antara satu file dengan file yang lainnyasehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan dalam batasan tertentu. C.4.1. Teknik Normalisasi Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca data pada suatu database. Bila terdapat kesulitan, maka relasi tesebut dipecahkan menjadi beberapa table. Sebelum mengenai jauh mnegenai normalisasi, ada beberapa istilah yang harus diketahui: C.4.1.1. Field atau Atribut kunci Setiap file selalu terdapat kunci dari file berupa satu field atau satu set field yang dapat mewakili record. Contoh: dengan mengetahui nomor induk siswa, maka dapat diketahui nama, dan alamatnya. a. Candidate key (Kunci kandidat) Kunci kandidat adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasi secara unik suatu spesifik dari entity. Jika kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, biasanya disebut composite key (k8unci campuran atau gabungan) b. Primary key Primary key adalah satu set atribut atau satu set minila atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dati suatu entity. Setiap kunci kandidat mempunyai peluang untuk menjadi primary key, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja. c. Alternative Key Kunci alternative adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key, biasanya dipakai sebagai kunci pengurutan dalam laporan. d. Foreign Key 5 Kunci tamu adalah satu atribut atau satu set atribut yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan di entity anak dan sama kengan kunci primary ket pada entity induk yang direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anaknya adalah hubungan satu lawan banyak (one to many). C.4.1.2 Bentuk - Bentuk Normalisasi a. Bentuk Tidak Normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yagn akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format. Pada bentuk ini data dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. b. Bentuk Normal Pertama Bentuk normal pertama mempunyai citi yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file data) data dibentuk satu record demi satu record dan nilai dari filefile berupa “atomic value”. Pada bentuk ini, tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang bernilai ganda. Tiap field hanya satu pengertian, tidak merupakan data yang mempunyai arti mendua. c. Bentuk Normal Kedua Bentuk normal kedua mempunya syarat uyaitu data telah memenuhi cretiria bentuk pertama.Atribut bkan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key.Shingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. d. Bentuk Normal Ketiga Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunya hubungan yang transif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslahbergantung pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh. e. Boyce-Cood Normaal Form 6 Boyce-Cood Normaal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga, untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung secara fungsi pada atribut superkey. C.4.2. Perancangan Database Teknik Entity Relationship Database adalah kumpulan file yang berkaitan. Pada model relationship hubungan antar file direlasikan denga kunci relasi (relation key), yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Perancangan database yang tepat akan menyebabkan dBase III atau FoxBase dan paket program relation lainnya akan bekerja secara optimal. C.4.2.1. Konsep Entity Relationship Relasi antara dua file atau table dapat dikategorikan menjadi tiga macam. 1) One to One Relationship Dua File 2) Hubungan Boyce-Cood Normaal Form antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Seperti pada pelajaran privat dimana satu guru hanya mengejar satu murid, dan satu murid hanya diajar satu guru. 3) One to Many Relationship Dua File Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banya, atau dapat pula dibalik banayak lawan satu. Seperti pengajaran pada system pengajaran di sekolah dasar, dimana satu guru mengajar beberapa murid, san semua murid dalam satu kelas hanya di ajar satu orang guru. 4) Many to Many Relationship Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak, seperti system pengajaran di perguruan tinggi, dimana satu dosen mengajar beberapa mahasiswa dan mahasiswa di ajar oleh beberapa dosen. C.4.1.2. Memasang kunci relasi file Untuk menghubungkan relasi antar file ada 3 kemungkinan yatiu sebagai berikut: a. Bila relasi 2 file satu lawan satu, maka relasi dipasang pada dua file atau dua file tersebut dijadikan satu file. 7 b. Bila relasi satu lawan banyak, maka kunci relasi dipasang pada file yang banyak (yang menunjuk kesatu). c. Sedangkan apabila relasi banyak lawan banyak, maka dibuat file konektor (file baru), sedemikian sehingga relasi menjadi relasi satu lawan banyak melalui file konektor tersebut. Isi dari file konektor tersebut adalah kunci utara dari kedua file tersebut. C.4.4. Langkah-Langkah Perancangan Database Perancangan database disini dimulai dari data dictionary (kamus data), yang merupakan daftar semua elemen atau field. Kamus data diperoleh pada saat analisi diagram arus data (data flow diagram). Adapun urutan langakah perancangan database adalah sebagai berikut: 1. Memilih kunci record masing-masing file 2. Membentuk entity table berdasarkan kunci record 3. Mencari relasi antar file dan menggabungkannya 4. Memasang kunci relasi ke file 5. Mengisi tiap file 6. Lakukan pemeriksaan relasi antar file D. PERANCANGAN DATABASE D.1. Bentuk Normal Ke Satu Bentuk normal ke satu didapatkan dari formulir isian data pelanggan yang ditulis secara flat field. Pada bentuk normal ke satu ini masih banyak terjadi redudansi data, atau sebuah field yang ditulis secara berulang-ulang pada record lain. Berikut bentuk dari normal ke satu : tabel nama alamat contak nohp email paket jarak ipaddr tgllgn Gambar 1. Bentuk normal ke satu 8 D.2. Bentuk Normal Ke Dua Pada bentuk normal ke dua, tidak ada lagi sebuah field yang ditulis secara berulang pada record atau baris data, pada bentuk normal ke dua ini, fieldfield pada bentuk normal ke satu dipisah menjadi beberapa tabel. Pada bentuk normal ke dua ditambah beberapa tabel baru, tabel paket merupakan pemisahan dari tabel di bentuk normal ke satu, tabel tagihan digunakan untuk menyimpan pembayaran bulanan, tabel pengaduan digunakan untuk menyimpan pengaduan dari pelanggan dan tabel karyawan digunakan untuk menyimpan data karyawan yang bekerjad di Mafista Net. Gambar 4.2 adalah bentuk normal ke dua : tbpaket tbtagihan kode paket Alat tarif ket tgl_bayar bln tahun rupiah tbpelanggan tbpengaduan nama alamat contak nohp email jarak ipaddr tgllgn tgl_aduan pengaduan solusi status tbkaryawan nama_kar posisi hp Gambar2. Bentuk normal ke dua D.3. Bentuk Normal Ke Tiga Pada bentuk normal ke tiga ini, setiap field dalam sebuah tabel harus bergantung secara penuh pada sebuah field kunci. Semua field dalam bentuk normal akan diidentifikasi berdasarkan field kunci yang ada. Pada bentuk normal ke tiga, juga dapat ditambahkan beberapa field untuk melengkapi bentuk tabel. Berikut bentuk normal ke tiga dari sistem yang akan dibuat : 9 tbpaket kode* paket Alat tarif ket tbtagihan Idtagihan* Tgl_bayar Bln Tahun Rupia tbkaryawan kd_kar* nama_kar posisi hp tbpelanggan id_pel* nama alamat contak nohp email jarak ipaddr tgllgn status tbpengaduan Tbsol_pengaduan No* Tgl_aduan Pengaduan No* Tgl_penyelesain Solusi status Gambar 3. Bentuk normal ke tiga Pada bentuk normal ketiga ini, pada tabel pelanggan ditambahkan field id_pel sebagai primary key, field kode pada tabel paket dijadikan primary key, tabel pengaduan ditambahkan field no sebagai primary key, tabel karyawan juga ditambahkan field baru sebagai primary key yaitu kode_kar, sedangkan pada tabel tagihan ditambahkan field id_pel sebagai kunci tamu, sedangkan untuk primary key pada tabel tagihan menggunakan idtagihan, kemudian tabel pengaduan dipisahkan menjadi dua tabel yaitu tabel pengaduan dan tabel penyelesaian pengaduan dengan primary key nomor pengaduan. D. RELASI ANTAR TABEL Semua tabel dalam sebuah database akan saling terhubung. Penghubung antar tabel adalah merupakan sebuah foreign key atau kunci tamu yang merupakan kunci utama (primary key) pada tabel induknya. 10 Gambar 4. Relasi antar tabel Pada normalisasi ini tabel paket mempunyai hubungan one to many dengan tabel pelanggan, tabel pelanggan mempunyai hubungan one to many dengan tabel tagihan dan tabel pengaduan, sedangkan tabel karyawan mempunyai hubungan one to many dengan tabel tagihan dan tabel pengaduan. Pada tabel pengaduan terdapat field kunci tamu dari tabel karyawan, yang mencatat pengaduan dan pada tabel penyelesaian juga terdapata id_kery dari tabel karyawan yang menangani atau menyelesaikan keluhan dari pelanggan tersebut. F. STRUKTUR TABEL Nama Tabel : tbpelanggan Jumlah Field : 11 Tabel 5. Data field tabel pelanggan No Nama Field Type Panjang Keterangan 1 Id_pel varchar 4 Identitas pelanggan 2 Nama A 25 Nama pelanggan 3 Alamat A 30 Alamat pelanggan 4 Kontak A 15 Kontak person 5 Nohp A 15 No HP pelanggan 6 Email A 30 Email pelanggan 11 7 Jarak N 2 Jarak dari BTS (KM) 8 Ipaddr A 16 IP Address pelanggan 9 Tgllgn D 10 Tanggal mulai langganan 10 Status A 1 Status langganan 11 Kode A 3 Kode paket langganan G. DIAGRAM KONTEK Manajer Lap pelanggan Lap paket Lap tagihan Lap pengaduan Lap karyawan Dt pelanggan Dt paket Dt pengaduan Dt pembayaran Dt karyawan Sistem Lap tagihan Lap pelanggan Lap Pengaduan Karyawan Pelanggan Lap pelanggan Lap paket Lap tagihan Lap pengaduan Lap karyawan Gambar 6 Diagram Kontek H. PERANCANGAN FORM H.1. Form Data Paket 12 ### Paket Internet #### Pencarian Kode Paket Kode Nama Paket Nama Paket Cari Spesifikasi Alat Tarif Harga Baru Edit Hapus Batal Keluar Gambar 7. Rancangan Form Data Paket H.2. Form Data Pelanggan ### Input Data Pelanggan #### Pencarian ID Pelanggan ID Nama Nama Pelanggan Cari Alamat Contac Person No HP E-mail Tgl Aktif IP Address Jarak dari BTS Kode Paket Status Aktif Baru Edit Hapus Batal Keluar Gambar 8. Rancangan Form Data Pelanggan I. IMPLEMENTASI 13 Untuk menjalankan program apliksi ini klik dua kali gambar icon yang ada di desktop. Kemudian akan tampil menu utama seperti gambar di bawah ini: Gambar 9 Tampilan menu utama Form pelanggan digunakan untuk memasukan data pelanggan rt/rw net. Sebelum memasukan data pelanggan terlebih dahulu di inputkan data paket dan data karyawan. Untuk mengaktifkan form pealanggan klik menu File kemudian pilih pelanggan. Pada gambar 5.2 adalah tampilan Form Pelanggan. 14 Gambar 10. Input data pelanggan Gambar 11. Form paket internet J. PENUTUP J.1. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah diuraikan, disimpulkan : 1. Untuk membuat sistem informasi pelanggan terlebih dahulu di buat database yang terdiri dari tabel paket, tabel tagihan, tabel karyawan, tabel pelanggan dan tabel pengaduan. 2. Penyajian data pelanggan dengan dibuat system informasi pelanggan sehingga pencarian, pengeditan, dan pelaporan berkaitan data pelanggan dapat dilakukan dengan mudah. 3. Database dibuat menggunakan MySQL dan program dibuat dengan berlan delphi. Untuk menghubungkan database dengan berland delphi digunakan komponen ADO Connection pada delphi dan ODBC Driver versi 3.51. J.2. SARAN Aplikasi yang telah dibuat saat ini berbasis desktop untuk peneliti lanjut software di sarankan dibuat berbasis web dan dilengkapi dengan pengaduan berbasis Mobile (SMS). 15