ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS

advertisement
1
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS
PADA PT KERSA GUNUNG WASADA
SAMARINDA
Endah Septiana ([email protected])
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Michael Hadjaat
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Rizky Yudaruddin
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini mengetahui untuk mengetahui besarnya rasio
likuiditas, profitabilitas dan aktivitas PT Kersa Gunung Wasada berdasarkan data
dari laporan keuangan tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Dasar teori yang digunakan manajemen keuangan dengan menggunakan
alat analisis rasio khususnya rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio
aktivitas.
Kesimpulan penelitian ini:
Rasio Likuiditas PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai 2011
tidak stabil yang ditunjukkan oleh turunnya current rasio dan kas rasio.
Rasio Profitabilitas PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai
2011 tidak stabil yang ditunjukkan oleh naik turunnya Gross Profit Margin, Net
Profit margin Retrun On Assets dan Retrun On Equity
Rasio Aktivitas PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai 2011
tidak stabil yang ditunjukkan oleh naik turunnya ratio Fixed Assets Turn Over
dan ratio Total Assets Turn Over
.
Kata Kunci: Likuiditas, Profitabilitas Aktivitas – Kinerja Keuangan
ABSTRACT
The purpose of this study to know the size of the liquidity ratios,
profitability and activity At PT Kersa Gunung Wasada based on data from the
2009 to 2011 financial year.
Basic theory used financial management using ratio analysis tool
specifically liquidity ratios, profitability ratios and activity ratios.
The conclusion of this study : Liquidity Ratios At PT Kersa Gunung
Wasada from 2009 to 2011 indicated unstable by lower current ratio and cash
ratio.
Profitability Ratios At PT Kersa Gunung Wasada from 2009 to 2011 shown by
unstable fluctuations Gross Profit Margin, Net Profit Margin Retrun On Assets
and Retrun On Equity Activity Ratio At PT Kersa Gunung Wasada from 2009
2
to 2011 shown by unstable fluctuations Fixed Assets Turn Over ratio and the ratio
of Total Assets Turn Over
.
Keywords: Liquidity, Profitability Activity - Financial Performance
Latar Belakang
PT Kersa Gunung Wasada yang berlokasi di jalan Pulau Samosir
Samarinda adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Pelayaran
dan hasil produksinya berupa Speed Boat,Crew Boat dan Kapal yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pelayaran perseroan terbatas
pengguna jasa yang ingin menggunakan atau membeli kapal atau speed boat
biasanya berhubungan langsung dengan pihak terkait disini yaitu PT Kersa
Gunung Wasada dan terlebih dahulu membuat perjanjian kontrak pengguna kapal
atau perjanjian mengenai penyewaan kapal, speed boat dan crew boat sesuai
tenggang waktu penggunaan.
PT Kersa Gunung Wasada pada akhir periode telah membuat laporan
keuangan berupa neraca dan laba rugi dan diketahui laba pada tahun 2009 sebesar
Rp7.601.733.874,00, pada tahun 2010 dan tahun 2011 menurun masing-masing
sebesar Rp3.414.191.672,00 dan Rp323.918.513,00. Total aktiva juga nampak
pada
neraca,
dimana
tahun
2009
total
aktiva
sebesar
Rp36.952.665.129,00, pada tahun 2010 menurun sebesar Rp1.299.586.702,00 dan
pada tahun 2011 total aktiva meningkat lagi sebesar Rp2.881.519.536,00. Dapat
diketahui bahwa jumlah aktiva lancar yang ada pada neraca tahun 2011 meningkat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Artinya bahwa bila ditinjau dari jumlah
total aktiva dan laba rugi pada laporan keuangan PT Kersa Gunung Wasada
kondisi keuangan perusahaan mengalami peningkatan.
Kegunaan dari laporan keuangan itu sendiri yaitu data akuntansi yang
diambil dari laporan rugi dan neraca dalam beberapa periode pencatatan kedua
elemen tersebut berasal dari elemen laporan keuangan. Dengan adanya data
tersebut dapat dianalisa melalui analisa rasio likuiditas, profitabilitas dan rasio
aktivitas. Masing-masing analisa tersebut akan memberikan informasi tentang
kinerja keuangan suatu perusahaan. Karena melihat pentingnya manfaat dari
analisa likuiditas, profitabilitas dan aktivitas suatu perusahaan bagi pihak intern
maupun pihak ekstern perusahaan serta di tunjang data-data dan teori yang selama
ini penulis peroleh maka penulis ingin menyajikan penulisan ilmiah ini dengan
judul “Analisis Rasio Likuiditas, Profitabilitas dan Aktivitas Pada PT Kersa
Gunung Wasada di Samarinda”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, maka
menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah : “Bagaimana kinerja keuangan
perusahaan ditinjau dari rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas pada PT Kersa
Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011”.
3
Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
besarnya rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas PT Kersa Gunung Wasada
berdasarkan data dari laporan keuangan tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Tinjauan Pustaka
Manajemen keuangan perusahaan meliputi bagaimana memperoleh dana
yang efisien serta membelanjakannya untuk operational yang efisien serta
membelanjakannya untuk investasi yang menguntungkan. Keuntungan dari
kegiatan operasional dan investasi tersebut akan disimpan sebagai cadangan masa
depan dan dibagi dalam bentuk dividen.
Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham atau memaksimumkan nilai perusahaan, bukan
memaksimumkan profit.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
tahun buku yang bersangkutan.
Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), utang
(liabilities), dan modal sendiri (owner’s equity) dari suatu perusahaan pada
tanggal tertentu.
Laporan laba rugi atau yang disebut juga sisa hasil usaha merupakan
akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode
waktu tertentu, misalnya bulanan atau tahunan.
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan yang menunjukkan sebabsebab terjadinya perubahan modal dari jumlah awal periode menjadi jumlah
modal pada akhir periode.
Salah satu cara untuk melakukan analisis laporan keuangan adalah dengan
jalan mempelajari hubungan antara berbagai pos-pos yang ada dalam laporan
keuangan itu sendiri. Hubungan antara pos yang satu dengan pos yang lain
dinyatakan dengan angka yang disebut rasio.
Rasio adalah suatu hubungan atau pertimbangan antara satu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini
akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik
buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka
tersebut dibandingkan dengan yang digunakan sebagai standar.
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau
jatuh tempo.
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumbersumber daya yang dimiliki perusahaan.
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur sampai dimana efektivitas dan
efisiensi perusahaan mempergunakan sarana-sarana dan sumber-sumber yang
dimilikinya.
4
Kerangka Konsepsional
Analisis laporan keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk menilai
keadaan dari suatu peristiwa yang belum jelas kebenarannya menjadi sesuatu yang
benar.
Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan,dimana dalam neraca berisi aktiva, hutang dan modal yang dimiliki
dari perusahaan pada waktu tertentu.
Laporan laba rugi adalah laporan yang berisi informasi tentang hasil usaha
seperti biaya dan pendapatan yang diperoleh suatu perusahan selama periode
tertentu.
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari
satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan.
Rasio Likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dalam jangka pendek.
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba dengan sumber daya yang dimilikinya.
Rasio Aktivitas adalah rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan serta
efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya.
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan dasar teori yang telah
dikemukakan maka digambarkan kerangka pikir seperti di bawah ini
Laporan Keuangan
Neraca
Laba / Rugi
Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas
a) Current Ratio
b) Cash Ratio
2. Rasio Profitabilitas
a) Gross Profit Margin
b) Net Profit Margin
c) Return On Assets
d) Return On Equity
3. Rasio Aktivitas
a) Fixed Assets Turnover
b) Total Assets Turnover
Analisis Likuiditas, Profitabilitas dan Aktivitas
Pada PT Kersa Gunung Wasada di Samarinda
5
Metodologi Penelitian
Definisi Operasional
Dalam penulisan ini akan diberikan suatu penjabaran dari definisi
operasional sebagai penjabaran dari definisi konsepsional yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya. Definisi operasional menyatakan seperangkat prosedur
yang menjelaskan aktivitas yang dilakukan untuk penginderaan dan pengukuran
dari fenomena yang digambarkan dalam konsep tersebut.
PT Kersa Gunung Wasada yang berkedudukan di Samarinda merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelayaran nasional yang melayani jasa
sewa kapal dalam kegiatan transportasi perairan dengan jangkauan daerah
pelayaran dalam skala nasional.
Beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini diberikan batasan
operasional agar lebih jelas maksud, cakupannya serta pengukurannya. Adapun
variabel-variabel dari penelitian ini adalah :
1. Laporan laba-rugi merupakan laporan keuangan yang sistematis tentang
pendapatan, biaya dan laba rugi dari PT Kersa Gunung Wasada selama
periode tertentu.
2. Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, dan modal
PT Kersa Gunung Wasada pada suatu saat tertentu.
Analisis rasio keuangan perusahaan adalah teknik analisis laporan
keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio ini merupakan alat analisis yang
dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang nampak
dalam suatu keadaan. Alat analisis tersebut adalah rasio likuiditas, profitabilitas
dan aktivitas.
a). Rasio Likuiditas
Perhitungan rasio likuiditas PT Kersa Gunung Wasada adalah untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
1. Current ratio adalah alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan PT Kersa Gunung Wasada dalam memenuhi kewajibannya. Rasio
ini dengan cara membagi aktiva lancar dengan hutang lancar yang dinyatakan
dalam persen.
2. Cash ratio adalah alat yang digunakan untuk menghitung aktiva lancar yang
benar-benar sangat likuid. Rasio ini dihitung dengan cara membagi kas +
Bank dengan hutang lancar yang dinyatakan dalam persen.
b). Rasio Profitabilitas
Perhitungan rasio profitabilitas PT Kersa Gunung Wasada adalah untuk
menilai efektivitas keseluruhan manajemen perusahaan berkaitan dengan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Proses perhitungan rasio profitabilitas
terdiri dari :
1. Gross Profit Margin adalah alat yang digunakan untuk mengetahui laba bruto
(laba kotor) per rupiah penjualan yang dinyatakan dalam persen.
2. Net Profit Margin dapat dihitung dengan cara membagi laba bersih sebelum
pajak dengan penjualan yang dinyatakan dalam persen.
6
3.
Return on Asset digunakan untuk mengukur kemampuan dalam menghasilkan
laba dari semua aktiva yang ada. Rasio ini dapat dihitung dengan membagi
laba bersih setelah pajak dengan total aktiva yang dinyatakan dalam persen.
4. Return on Equity digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan dari
investasi pemilik modal. Rasio ini dihitung dengan cara perbandingan antara
laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri yang dinyatakan dalam persen.
c). Rasio Aktivitas
Perhitungan rasio aktivitas PT Kersa Gunung Wasada adalah untuk
menilai efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam mengolah seluruh aktivitasnya
:
1. Fixed assets turnover dapat dihitung dengan membandingkan antara
penjualan dengan total aktiva tetap sehingga dapat diketahui besarnya
perputaran aktiva tetap yang digunakan untuk memperoleh laba.
2. Total assets turnover dapat dihitung dengan membandingkan antara
penjualan dengan total aktiva sehingga dapat diketahui besarnya perputaran
aktiva yang digunakan dalam menghasilkan laba.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
ini bersumber dari PT Kersa Gunung Wasada antara lain :
1. Gambaran umum PT Kersa Gunung Wasada Samarinda.
2. Struktur organisasi PT Kersa Gunung Wasada Samarinda.
3. Neraca PT Kersa Gunung Wasada Samarinda per 31 Desember 2009
4. Neraca PT Kersa Gunung Wasada Samarinda per 31 Desember 2010
5. Neraca PT Kersa Gunung Wasada Samarinda per 31 Desember 2011
6. Laporan laba rugi PT Kersa Gunung Wasada Samarinda periode tahun 2009
7. Laporan laba rugi PT Kersa Gunung Wasada Samarinda periode tahun 2010
8. Laporan laba rugi PT Kersa Gunung Wasada Samarinda periode tahun 2011
Alat Analisis
Dalam menganalisis permasalahan yang telah dikemukakan pada
terdahulu, maka digunakan berbagai konsep analisis untuk menilai suatu
perusahaan sehingga dikatakan memiliki kinerja keuangan yang tidak bermasalah.
Maka penulis akan melakukan analisa, dimana alat analisis ini dikutip dari
Sutrisno (2002: 231), yaitu sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas meliputi :
Current Ratio = Aktiva Lancar X 100
Hutang Lancar
Cash Ratio
= Kas + Bank
X 100
Hutang Lancar
Dimana semakin tinggi tingkat likuiditas maka semakin besar kemampuan
suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio Profitabilitas dikutip dari Sartono (2002:112-125), yaitu sebagai
berikut:
7
a. Gross Profit Margin = Laba Kotor X 100%
Penjualan
b. Net Profit Margin
= EAT
Penjualan
c. Return On Asset
= E A T
Total AktivaX 100%
X 100%
d. Return on Equity = E A T
X 100%
Modal Sendiri
Dimana untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba relatif dibandingkan dengan investasi yang digunakan.
3. Rasio Aktivitas dikutip oleh penulis dari Sutrisno (2002:235) yaitu sebagai
berikut :
a. Fixed Assets Turnover
= Penjualan
Aktiva Tetap
b. Total Assets Turnover
= Penjualan
Total Aktiva
Dimana semakin tinggi tingkat aktivitas maka semakin besar kemampuan
suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Analisis Deskriktif
Berdasarkan hasil penelitan, telah dikumpulkan data laporan keuangan
aktivitas PT Kersa Gunung Wasada untuk tahun buku 2009, 2010 dan 2011
berupa Neraca per 31 Desember 2009 s/d 31 Desember 2011 dan Laporan Laba
Rugi periode 1 Januari S/d 31 Desember 2009 s/d 2011 yang selanjutnya akan
dianalisis untuk kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari rasio likuiditas,
profitabilitas dan aktivitas pada PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2011 dengan menggunakan alat analisis Current Ratio, Cash
Ratio, Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Equty, Return On
Assets, Fixed Asset Turn Over dan Total Assets Turn Over.
Hasil perhitungan dapat dibuat rekapitulasi kondisi keuangan jangka
panjang PT Kersa Gunung Wasada Samarinda berdasarkan rasio Likuiditas, dan
Profitabilitas dan aktivitas seperti tabel di bawah ini.
8
Tabel 1
No
:
Rekapitulasi Rasio Likuiditas , Profitabilitas dan aktivitas
PT Kersa Gunung Wasada Samarinda Tahun 2009 – 2011
Variabel / Indikator
Liquiditas
a. Current ratio
b. Cash Ratio
Profitabilitas
2
a. Gross Profit Margin
b. Net Profit margin
c. Retrun On Assets
d. Retrun On Equity
3
Aktivitas
a. Fixed Assets Turn Over
b. Total Assets Turn Over
Sumber : Data Diolah, 2012
2009
Rasio
2010
801,40 %
82,67 %%
656,25 %
147,07 %
1.583,72 %
333,39 %
39,79 %
27,04 %
20,57 %
26,67 %
40,85 %
20,85 %
12,00 %
12,79 %
34,56 %
20,48 %
11,46 %
12,11 %
0,87 kali
0,87 kali
0,65 kali
0,89 kali
0,65 kali
0,86 kali kali
2011
1
Hasil perhitungan pada tabel 1 di atas dapat dijelaskan sebagai beriktut:
Current ratio tahun 2009 sebesar 801,40% menunjukkan bahwa perusahaan
likuid karena aktiva lancar yang ada 801,40 kali lebih besar dari utang lancarnya,
Current ratio tahun 2010 sebesar 656,25% menunjukkan bahwa perusahaan likuid
karena aktiva lancar yang ada 656,25 kali lebih besar dari utang lancarnya,
demikian halnya dengan
Current ratio tahun 2011 sebesar 1.583,72%
menunjukkan bahwa aktiva lancar yang ada 1.583,72 kali lebih besar dari utang
lancarnya.
Cash Ratio tahun 2009 sebesar 82,67% menunjukkan bahwa perusahaan
likuid karena uang setara kas yang ada 82,67 kali lebih besar dari utang lancarnya,
Cash Ratio tahun 2010 sebesar 147,07% menunjukkan bahwa perusahaan likuid
karena uang setara kas yang ada 147,07 kali lebih besar dari utang lancarnya dan
Cash Ratio tahun 2011 sebesar 333,39% menunjukkan bahwa perusahaan likuid
karena uang setara kas yang ada 333,39 kali lebih besar dari utang lancarnya
Gross profit margin tahun 2009 sebesar 39,79 % menunjukkan setiap
rupiah dari hasil penjualan menghasilkan keuntungan kotor sebesar Rp. 39,79.
Gross profit margin tahun 2010 sebesar 40,85% menunjukkan setiap rupiah dari
hasil penjualan menghasilkan keuntungan kotor sebesar Rp. 40,85. Net profit
margin tahun 2011 sebesar 34,56% menunjukkan setiap rupiah dari hasil
penjualan menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp. 34,56
Net profit margin tahun 2009 sebesar 27,04% menunjukkan setiap rupiah
dari hasil penjualan menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp. 27,04. Net profit
margin tahun 2010 sebesar 20,85% menunjukkan setiap rupiah dari hasil
penjualan menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp. 20,85. Net profit margin
tahun 2011 sebesar 20,48% menunjukkan setiap rupiah dari hasil penjualan
menghasilkan keuntungan netto sebesar Rp. 20,48
Return on Assets tahun 2009 sebesar 20,57% menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan terhadap setiap rupiah yang
9
ditanamkan pada aktiva sebesar Rp 20,57. return on Assets 2010 sebesar 12,00%
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan terhadap
setiap rupiah yang ditanamkan pada aktiva sebesar Rp12,00 dan Return on Assets
tahun 2011 sebesar 11,46% menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan keuntungan terhadap setiap rupiah yang ditanamkan pada aktiva
sebesar Rp 11,46.
Return on Equity tahun 2009 sebesar 26,67% menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan terhadap setiap rupiah yang
ditanamkan oleh pemilik modal sebesar Rp 26,67. Return on Equity 2010 sebesar
12,79% menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
terhadap setiap rupiah yang ditanamkan pemilik modal sebesar Rp12,79 dan
Return on Equity tahun 2011 sebesar 12,11% menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan terhadap setiap rupiah yang
ditanamkan oleh pemikik modal sebesar Rp 12,11.
Fixed Assets Turn Over tahun 2009 sebesar 0,87% menunjukkan dana yang
tertanam dalam keseluruhan aktiva tetap dalam satu tahun berputar 0,87 kali atau
setiap rupiah aktiva menghasilkan pendapatan sebesar Rp0,87, Fixed Assets Turn
Over tahun 2010 sebesar 0,65% menunjukkan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva tetap dalam satu tahun berputar 0,65 kali atau setiap rupiah
aktiva menghasilkan pendapatan sebesar Rp0,65, dan Fixed Assets Turn Over
tahun 2011 sebesar 0,65% menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva tetap dalam satu tahun berputar 0,65 kali atau setiap rupiah aktiva
menghasilkan pendapatan sebesar Rp0,65.
Total Assets Turn Over tahun 2009 sebesar 0,87% menunjukkan dana yang
tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun berputar 0,87 kali atau setiap
rupiah aktiva menghasilkan pendapatan sebesar Rp0,87, Total Assets Turn Over
tahun 2010 sebesar 0,89% menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva dalam satu tahun berputar 0,89 kali atau setiap rupiah aktiva menghasilkan
pendapatan sebesar Rp0,89, dan Total Assets Turn Over tahun 2011 sebesar
0,86% menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu
tahun berputar 0,86 kali atau setiap rupiah aktiva menghasilkan pendapatan
sebesar Rp0,86.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis di atas selanjutnya dilakukan pembahasan sampai
sejauhmana perubahan kinerja keuangan perusahaan dari tahun 2009 ke tahun
2011. Oleh karena itu masing-masing rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas
mulai tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2011 sehingga dapat diketahui
apakah kinerja keuangan perusahaan meningkat atau menurun.
Current ratio tahun 2009 sebesar 801,40% menurun sebesar 145,15%
menjadi sebesar 656,25% pada tahun 2010, ini menunjukkan bahwa terjadi
penurunan aktiva lancar 145,15 kali lebih besar dari utang lancarnya. Penurunan
ini disebabkan karena penurunan aktiva lancar sebesar Rp744.803.249,00 dan
dibarengi dengan kenaikan utang lancar sebesar Rp15.592.884,00, sehingga
Current rasionya menurun. Current ratio tahun 2010 sebesar 656,25% meningkat
sebesar 927,47% menjadi sebesar 1.583,72% pada tahun 2011, ini menunjukkan
10
bahwa terjadi peningkatan aktiva lancar 927,47 kali lebih besar dari utang
lancarnya. Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya aktiva lancar sebesar
Rp1.572.192.801,00 dan dibarengi dengan penurunan utang lancar sebesar
Rp(251.648.587,00), sehingga Current rasionya meningkat.
Cash Ratio tahun 2009 sebesar 82,67% meningkat sebesar 64,40% menjadi
sebesar 147,07% tahun 2010, ini menunjukkan bahwa uang setara kas yang ada
meningkat 147,07 kali lebih besar dari utang lancarnya. peningkatan ini
disebabkan karena meningkatnya uang setara kas sebesar Rp398.772.111,00
mekipun dibarengi dengan peningkatan utang lancar yang besar yakni
Rp15.592.884,00 akibatnya Cash rasionya meningkat. Cash Ratio tahun 2010
sebesar 147,07% meningkat sebesar 186,32% menjadi sebesar 333,39% tahun
2011, ini menunjukkan bahwa uang setara kas yang ada meningkat 186,32 kali
lebih besa dari utang lancarnya. Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya
uang setara kas sebesar Rp277.490.190,00 dibarengi dengan penurunan utang
lancar yang besar yakni Rp251.648.587,00 akibatnya Cash rasionya meningkat.
Gross Profit margin tahun 2009 sebesar 39,79% meningkat sebesar 1,06%
menjadi sebesar 40,85% pada tahun 2010, ini menunjukkan peningkatan setiap
rupiah dari hasil penjualan menaikkan keuntungan netto sebesar Rp. 1,06. Gross
Profit margin tahun 2010 sebesar 40,85% menurun sebesar 6,30% menjadi
sebesar 34,56% pada tahun 2011, ini menunjukkan penurunan setiap rupiah dari
hasil penjualan menurunkan keuntungan netto sebesar Rp6,30.
Net Profit margin tahun 2009 sebesar 27,04% menurun sebesar 6,19%
menjadi sebesar 20,85% pada tahun 2010, ini menunjukkan penurunan setiap
rupiah dari hasil penjualan menurunkan keuntungan netto sebesar Rp6,19. Net
Profit margin tahun 2010 sebesar 20,85% menurun sebesar 0,37% menjadi
sebesar 20,48% pada tahun 2011, ini menunjukkan penurunan setiap rupiah dari
hasil penjualan menurunkan keuntungan netto sebesar Rp0,37.
Return On Assets tahun 2009 sebesar 20,57% menurun 8,58% menjadi
sebesar 12,00% pada tahun 2010, ini menunjukkan bahwa dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun perputarannya menurun sebesar 8,58
kali atau setiap rupiah yang tertanam di aktiva selama setahun menurunkan
penghasilan revevue sebesar Rp8,58. Penurunan ini disebabkan karena penurunan
keuntungan bersih sebesar Rp3.414.191.672,00 di sisi lain aktiva tetap menurun
sebesar Rp2.044.478.674,00. Return On Assets tahun 2010 sebesar 12,00%
menurun 0,53% menjadi sebesar 11,46% pada tahun 2011, ini menunjukkan
bahwa dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun
perputarannya menurun sebesar 0,53 kali atau setiap rupiah yang tertanam di
aktiva selama setahun menurunkan penghasilan revevue sebesar Rp0,53.
Penurunan ini disebabkan karena peningatan laba bersih sebesar
Rp323.918.513,00 di sisi lain aktiva tetap meningkat tajam sebesar
Rp4.453.446.165,00.
Return On Equity tahun 2009 sebesar 26,67% menurun 13,88% menjadi
sebesar 12,79% pada tahun 2010, ini menunjukkan bahwa dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun perputarannya menurun sebesar
(13,88) kali atau setiap rupiah yang tertanam di aktiva selama setahun
menurunkan penghasilan revevue sebesar Rp(13,88). Penurunan ini disebabkan
11
karena penurunan kerugian bersih sebesar Rp(3.414.191.672,00) di sisi lain aktiva
tetap meningkat sebesar Rp(2.044.478.674,00). Return On Equity tahun 2010
sebesar 12,79% menurun (0,68)% menjadi sebesar 12,11% pada tahun 2011, ini
menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu
tahun perputarannya menurun sebesar (0,68) kali atau setiap rupiah yang
tertanam di aktiva selama setahun menurunkan penghasilan revevue sebesar
Rp(0,68). Penurunan ini disebabkan karena penurunan laba bersih sebesar
Rp323.918.513,00 di sisi lain aktiva tetap meningkat sebesar Rp4.453.446.165,00.
Fixed Assets Turn Over tahun 2009 sebesar 0,87 kali menurun sebesar 0,22
kali menjadi sebesar 0,65 kali pada tahun 2010, ini menunjukkan penurunan
dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva tetap dalam satu tahun berputar
0,22 kali atau setiap rupiah aktiva menurunkan pendapatan sebesar Rp0,22. Fixed
Assets Turn Over tahun 2010 sebesar 0,65 kali tetap sebesar 0,65 kali pada tahun
2011, ini menunjukkan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva tetap
dalam satu tahun tetap.
Total Assets Turn Over tahun 2009 sebesar 0,87 kali meningkat sebesar
0,01 kali menjadi sebesar 0,89 kali pada tahun 2010, ini menunjukkan
peningkatan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun
berputar 0,01 kali atau setiap rupiah aktiva meningkatkan pendapatan sebesar
Rp0,01. Total Assets Turn Over tahun 2010 sebesar 0,89% menurun sebesar 0,03
kali menjadi sebesar 0,86 kali pada tahun 2011, ini menunjukkan penurunan
dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva dalam satu tahun berputar 0,03 kali
atau setiap rupiah yang ada di aktiva menurunkan pendapatan sebesar Rp0,03.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tersebut di atas maka dapat
disimpulkan Rasio Likuiditas PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai
2011 tidak stabil yang ditunjukkan oleh turunnya current rasio dan kas rasio,
Rasio Profitabilitas PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai 2011 tidak
stabil yang ditunjukkan oleh naik turunnya Gross Profit Margin, Net Profit
margin Retrun On Assets dan Retrun On Equity dan Rasio Aktivitas PT Kersa
Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai 2011 tidak stabil yang ditunjukkan oleh
naik turunnya ratio Fixed Assets Turn Over dan ratio Total Assets Turn Over.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai 2011
tidak stabil yang ditunjukkan oleh turunnya current rasio dan kas rasio.
2. Rasio Profitabilitas PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai 2011
tidak stabil yang ditunjukkan oleh naik turunnya Gross Profit Margin, Net
Profit margin Retrun On Assets dan Retrun On Equity
3. Rasio Aktivitas PT Kersa Gunung Wasada dari tahun 2009 sampai 2011
tidak stabil yang ditunjukkan oleh naik turunnya ratio Fixed Assets Turn
Over dan ratio Total Assets Turn Over
Saran
Saran yang diajukan sehubungan dengan penelitiani ini sebagai berikut:
12
1.
2.
3.
Manajemen PT Kersa Gunung Wasada agar berusaha meningkatkan
pendapatan jasanya dengan cara lebih menggiatkan promosinya, dengan
demikian diharapkan pendapatannya jasanya meningkat sehingga likuiditas,
profitabilitas dan aktivitasnya di masa yang akan datang terus meningat.
Manajemen PT Kersa Gunung Wasada agar berusaha melakukan efisiensi
agar biaya operasinya dapat ditekan sehingga keuntungannya meningkat
dengan demikian diharapkan profitabilitas dan aktivitasnya di masa yang
akan datang terus meningat.
Manajemen PT Kersa Gunung Wasada agar berusaha dalam menambah
aktivanya menekankan pada aktiva yang produktif, dengan demikian
aktivitas perusahaan di masa yang akan datang akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, BPEP
Yogyakarta.
Brigham and Houston, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, Buku I,
Jakarta, Erlangga, Jakarta.
Darsono dan Ashari, 2004, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan,
Andi, Yogyakarta.
Djarwanto PS, 2004, Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua,
BPFE, Yogyakarta.
Gitosudarmo, Indriyo,2002, Manajemen Keuangan,Edisi Keempat, BPFE,
Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafitri, 2004, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Cetakan
Keempat. PT. Raja Gravindo Persada, Jakarta.
Kieso, Weygandt dan Warfield, 2002. Intermediate Accounting, Edisi Kesepuluh,
Jilid I, Erlangga, Jakarta.
Lili M. Sadeli, 2003, Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.
Munawir S, 2002. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan
Keempatbelas, liberty, Yogyakarta.
Mohamad Mahsun,2006, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Cetakan
Pertama, Yogyakarta.
Niswoger, Fess & Waren, 2002, Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi Keenam Belas,
Jilid I,Alih Bahasa Alfonus Sirait, M. Bus dan Helda Gunawan,
Erlangga, Jakarta.
Riyanto,Bambang, 2004. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Empat,
Erlangga, Jakarta.
Sartono, R. Agus, 2002, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Ketiga,
BPFE, Yogyakarta.
Sutrisno, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Kelima, Ekonisia,
Yogyakarta.
Prasetya, Gede Edy,2004, Penyusunan dan Analisis laporan keuangan, Andi
Yogyakarta, Jakarta.
Yamit, Zulian, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Ekonomia,
Yogyakarta.
Download