Sistem Pengolahan Data Komputer

advertisement



Komputer menggunakan dan memanipulasi
data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan
data dan operasi logik.
Data adalah bilangan biner dan informasi
berkode biner yang dioperasikan untuk
mencapai beberapa hasil perhitungan.
Informasi biner disimpan dalam memori
komputer atau register prosesor dan
diinterpretasikan sebagai data atau informasi
kontrol.

Data numerik
Merepresentasikan integer dan pecahan fixed-point,
bilangan real floating-point dan desimal berkode biner

Data logikal
Digunakan oleh operasi seperti OR, AND,
COMPLEMENT, COMPARE dan SHIFT

Data bit-tunggal
Digunakan oleh operasi : SET, CLEAR, & TEST

Data Alfanumerik
Digunakan untuk manipulasi string oleh instruksi
seperti MOVE dan SEARCH




Sistem Bilangan adalah suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item.
Sistem bilangan yang sering digunakan manusia
adalah sistem bilangan desimal, menggunakan 10
macam simbol.
Sistem bilangan biner sering digunakan didunia
komputer, karena sesuai untuk menyatakan dua
keadaan ON atau OFF.
Setiap sistem bilangan menggunakan suatu
bilangan dasar atau basis (base atau radix).




Desimal dengan basis 10 (deca berarti 10)
menggunakan 10 macam simbol
Biner dengan basis 2 (binary) menggunakan 2
macam simbol bilangan
Oktal dengan basis 8 (octal) menggunakan 8
macam simbol
Heksadesimal dengan basis 16 (hexa = 6, deca =
10) menggunakan 16 macam simbol bilangan.




Simbolnya yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9
Bentuk nilai bilangan desimal dapat berupa
integer desimal (decimal integer) dan pecahan
desimal (decimal fraction)
Integer desimal
8765 = 8x103 + 7x102 + 6x101 + 5x100
Pecahan desimal
0,05 = 0x10-1 + 5x10-2


Menggunakan simbol 0 dan 1
Contoh :
Biner
Desimal
10
2
1010
10
10000000 128


Bilangan biner dapat dinyatakan dalam
bentuk jumlahan suku-suku basis
berpangkat sesuatu.
11012 = 1x23 + 1x22 + 0x21 + 1x20
= 8
= 13
+ 4 + 0 + 1



Mempunyai 8 macam simbol bilangan yaitu
0,1,2,3,4,5,6, dan 7
Contoh :
12138 = 1x83 + 2x82 + 1x81 + 3x80
= 1x512 + 2x64 + 1x8 + 3
= 65110






Memori utama disebagian komputer
diorganisasikan ke dalam satuan yang terdiri dari
8 bit, yang disebut byte.
Masing-masing byte digunakan untuk menyimpan
satu karakter.
Satu byte bisa dipandang terdiri dari 2 group 4 bit.
Masing-masing bagian 4 bit ini disebut nibble.
4 bit pertama disebut high-order nibble
4 bit kedua disebut low-order nibble.


Kelompok 4 bit memberikan sebanyak 16
kombinasi, sehingga dikenal bilangan
heksadesimal.
Menggunakan simbol
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F


Bila suatu nilai dinyatakan dalam suatu
sistem bilangan tertentu dan kita ingin
mengetahui nilai tersebut dalam suatu
bilangan lain, maka nilai tersebut harus
dikonversikan terlebih dahulu ke sistem
bilangan yang diinginkan.
Disebut juga konversi antar basis, dari basis
r ke basis t.









Metode sisa (the remainder method)
Membagi bilangan yang akan dikonversikan
dengan nilai 2 secara beruntun.
Contoh : 2210
22 : 2 = 11 sisa 0
11 : 2 = 5 sisa 1
5 : 2 = 2 sisa 1
2 : 2 = 1 sisa 0
1 : 2 = 0 sisa 1
Hasil konversi (ditulis dari bawah ) = 101102






Dapat digunakan metode sisa dengan
pembagi 8.
Contoh : 246
246 : 8 = 30 sisa 6
30 : 8 = 3 sisa 6
3 : 8 = 0 sisa 3
Hasil konversi = 3668





Dapat digunakan metode sisa, dengan
pembagi 16
Contoh = 28310
283 : 16 = 17 sisa 11 = B
17 : 16 = 1 sisa 1= 1
Hasil konversi = 11B16




Dengan cara mengalikan masing-masing bit
dalam bilangan biner tersebut dengan nilai
posisinya.
Contoh =
11012 = 1x23 + 1x22 + 0x21 + 1x20
=8+4+0+1
= 1310
11,012 = 1x21 + 1x20 + 0x2-1 + 1x2-2
= 2 + 1 + 0 + 0,25
= 3,2510



Dapat dilakukan dengan mengelompokan
tiap 3 bit dalam bilangan biner tersebut dan
menyatakan setiap kelompok tersebut
dalam digit oktal. Pengelompokan dilakukan
dari belakang.
Contoh = 11011102
1 101 110 = 1 5 6, hasil konversi 1568



Dapat dilakukan dengan mengelompokan
tiap 4 bit dalam bilangan biner tersebut dan
menyatakan setiap kelompok tersebut
dalam digit heksadesimal.
Contoh = 10010001
1001 0001 = 9 1 , hasil konversi 9116




Dengan cara mengalikan masing-masing bit
dalam bilangan oktal tersebut dengan nilai
posisinya.
Contoh =
4668 = 4 x 82 + 6 x 81 + 6 x 80
= 256 + 48 + 6
= 310
Hasil konversi 31010




Dapat dilakukan dengan menyatakan
masing-masing digit oktal dengan 3 bit
biner yang ekivalen.
Contoh = 6058
6 0 5 = 110 000 101
Hasil konversi = 110000101





Dapat dilakukan dengan merubah bilangan oktal
tersebut menjadi bilangan biner, kemudian
merubah bilangan biner yang dihasilkan menjadi
bilangan heksadesimal.
Contoh = 2256
2 2 5 6 = 010 010 101 110
(1)
0100 1010 1110 = 4 A E
(2)
Hasil konversinya = 4AE16




Dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam
bilangan heksadesimal tersebut dengan nilai
posisinya.
Contoh = C1316
C1316 = 12 x 162 + 1 x 161 + 3 x 160
= 3072 + 16 + 3
= 3091
Hasil konversinya = 309110




Dengan mengkonversikan masing-masing
digit heksadesimal ke 4 digit biner.
Contoh = F716
F 7 = 1111 0111
Hasil konversi = 1111 01112





Dapat dilakukan dengan merubah bilangan
heksadesimal tersebut menjadi bilangan biner
terlebih dahulu, kemudian merubah bilangan
biner yang dihasilkan menjadi bilangan oktal.
Contoh = 22D16
2 2 D = 0010 0010 1101
001 000 101 101 = 1 0 5 5
Hasil konversinya = 10558
Download