Semester 114 • Dunia nyata adalah analog. • Sebagian besar besaran fisik bersifat analog, mencakup semua nilai yang ada di range tertentu • contoh : posisi, kecepatan, percepatan, gaya, tekanan, suhu, dan laju aliran • Besaran yang dibuat manusia: Contoh: kata-kata, jumlah, satuan uang dll Bersifat diskrit Nilainya mempunyai step-step yang jelas. Misal: A, B, C, Rp5000, Rp1000, 10, 11, 11.1 dll • Variabel analog besaran-besaran perlu didigitalkan atau didiskritkan pada masukan jika ingin memanfaatkan fitur dan fasilitas teknik digital. • Variabel analog didigitalkan menggunakan blok konverter analog-kedigital dan diubah kembali ke bentuk analog pada output menggunakan blok konverter digital-ke-analog • Temperatur (kontinyu) diukur oleh sensor • Sensor mengkonversi temperatur menjadi tegangan listrik (kontinyu) disebut sinyal analog • Sinyal analog dikonversi ke sebuah range angka, misalnya -40°C – 119°C disebut sinyal digital Signal Examples Over Time Time Continuous in value Analog Digital 3 Discrete in value Analog.. • Perekam pita magnetic • Penguat audio • Kamera manual (foto harus diproses lebih dulu) Digital.. • Audio recording (CDs, DAT, mp3) • Kamera digital (foto langsung tampil) • Phone system switching • Automobile engine control Continuous dan discrete 3 konteks : a. Data entitas yang mengandung arti b. Pensinyalan penyebaran sinyal melalui medium yang sesuai c. Transmisi komunikasi data dengan penyebaran dan pemrosesan sinyal (entitas dalam informatika : sebuah objek yang keberadaannya dapat dibedakan terhadap objek lain) Menerima nilai yang berulang secara terus menerus dan kontinyu dalam beberapa interval (continuous) Contoh : audio, dalam bentuk gelombang suara akustik dapat langsung dirasakan manusia Menerima nilai yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1 (discrete). Contoh : teks / karakter string, kode yang dipakai umum adalah ASCII gelombang elekromagnetik (bergerak atas dasar frekuensi) secara terus menerus yang disebar melalui berbagai macam media, tergantung pada spektrumnya 1 hertz : gelombang berayun bolak balik (1 siklus lengkap) dalam 1 detik Serangkaian pulsa tegangan yang dapat ditransmisikan bentuk bit bit biner. Sistem biner adalah sistem on – off (atau sistem 1 – 0 ), jadi bila ada tegangan atau on maka di angkakan 1, sedang bila tidak ada tegangan atau off maka diangkakan 0 melalui media kawat / kabel Contoh • Sinyal analog ditransmisikan tanpa melihat isi • Dapat berupa data digital ataupun data analog • Atuneasi setelah menempuh jarak tertentu (melemahnya sinyal selama transmisi dalam media / roll off) • Amplifier untuk memperkuat sinyal pada jarak tertentu • Memperkuat noise • Mentransmisikan dengan melihat muatan sinyal • Repeater untuk jarak jauh, melakukan generate sinyal tanpa generate noise, sehingga sinyal tetap sama saat input dan outputnya • Pada sinyal analog : noisepenurunan kualitas sinyal • Pada sinyal digital : kesalahan bit, 1 atau 0 • Kelemahan transmisi : • atenuasi : Melemahnya sinyal karena transmisi jarak jauh • distorsi oleh penundaan, terjadi karena kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda. • noise : gangguan-gangguan dalam proses komunikasi yang bercampur dengan pesan yang sedang dikirim, bersifat mengacau pesan yang sedang dikirim, kualitas terganggu Keunggulan teknik dan sistem digital: • lebih mudah untuk dirancang • Memiliki akurasi tinggi • Mudah diprogram • Lebih tahan noise • penyimpanan data lebih mudah • mudah difabrikasi dalam bentuk sirkuit terintegrasi, • fungsi lebih kompleks dalam ukuran yang lebih kecil. • adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. • Karakteristik yang menentukan sistem bilangan meliputi: • jumlah digit independen yang digunakan dalam sistem bilangan • nilai tempat dari digit berbeda yang membentuk bilangan tersebut, • bilangan maksimum yang dapat ditulis dengan jumlah digit yang diberikan • jumlah digit atau simbol independen yang digunakan dalam sistem bilangan, dikenal sebagai radix atau basis dari sistem bilangan • Misal bilangan desimal memiliki 10 digit independen (radix-10), yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 • Bilangan biner memiliki 2 digit independen (radix-2), yaitu 0, 1 • Sistem bilangan oktal dan heksadesimal memiliki radix (atau basis) masing-masing 8 dan 16 • Nilai tempat dari digit yang berbeda di bagian bilangan bulat diberikan oleh r0, r1, r2, r3, dst & bagian pecahan r − 1, r − 2, r − 3(r is the radix of the number system) • Jumlah maksimum bilangan yang dapat ditulis dengan n digit dalam sistem bilangan rn Bilangan Desimal • Sistem bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam symbol untuk mewakili suatu besaran. (banyak digunakan manusia) • Simbol : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. • Sistem ini menggunakan basis/radix 10. • Bentuk nilai ini dapat berupa integer desimal atau pecahan. Sistem Bilangan Biner • banyak dipakai untuk sinyal elektronik dan pemrosesan data. • Kekhususan yaitu bahwa sistem biner hanya mempunyai 2 simbol yang berbeda, yaitu angka “ 0 “ dan angka “1 “. Sistem Bilangan Oktal Sistem Bilangan Heksadesimal • Konversi bilangan desimal bulat: • Gunakan pembagian dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. • Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB). • Contoh: Konersi 17910 ke biner: 179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB) / 2 = 44 sisa 1 / 2 = 22 sisa 0 / 2 = 11 sisa 0 / 2 = 5 sisa 1 / 2 = 2 sisa 1 / 2 = 1 sisa 0 / 2 = 0 sisa 1 (MSB) 17910 = 101100112 Konversi Bilangan Desimal Ke Sistem Bilangan Lain KONVERSI BILANGAN OKTAL • Desimal ke Oktal • Bagi bilangan decimal dengan 8, tulis sisa pembagian, lanjutkan pembagian sampai tidak bisa dibagi lagi. • Tulis hasil pembagian tersebut mulai dari sisa pembagian pertama sampai dengan sisa pembagian terahir. Contoh: 266 / 8 = 33 sisa 33/8 = 4 sisa Jadi 26610 = 4128 = 2 =1 Latihan • Konversi dan tes kebenarannya: 1) 266 (10) ke biner, oktal, dan heksadesimal 2) 512 (10) ke biner, oktal, dan heksadesimal 3) 1024 (10) ke biner, oktal, dan heksadesimal