1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan yang merupakan
salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang sangat berguna sebagai
pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih
bermanfaat
dalam
pengambilan
keputusan,
data
keuangan
harus
dikonversikan terlebih dahulu manjadi suatu informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan yang ekonomis.
Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan.
Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis tersebut adalah dalam
bentuk rasio-rasio keuangan. Foster (1986) menyatakan empat hal yang
mendorong analisis laporan keuangan dilakukan dengan model rasio
keuangan yaitu untuk : 1) mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar
perusahaan atau antar waktu, 2) membuat data menjadi lebih memenuhi
asumsi alat statistik yang digunakan 3) Untuk menginvestigasi teori yang
terkait dengan rasio keuangan 4) Untuk mengkaji hubungan empirik antara
rasio keuangan dan estimasi atau
prediksi variabel tertentu (seperti
kebangkrutan atau financial distress).
1
Kondisi dan kinerja perusahaan dapat diketahui dengan melakukan
analisis yang tepat. Media yang dapat dipakai untuk menilai kinerja
perusahaan adalah laporan keuangan. Setiap perusahaan akan menyusun suatu
laporan keuangan yang dapat menggambarkan kondisi dan kinerja perusahaan
pada akhir pembukuan.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses
akuntansi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan
data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan ataupun ikhtisar
lainnya yang dapat digunakan sebagai alat bantu bagi para pemakai di dalam
menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan dengan
tepat.
Laporan keuangan dapat dianalisis untuk melihat kondisi suatu
perusahaan dan jenis analisis bervariasi sesuai dengan kepentingan pihakpihak yang melakukan analisis. Salah satu teknik analisis laporan keuangan
yang banyak digunakan untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan
adalah analisis rasio keuangan karena penggunaanya yang relatif mudah.
Analisis laporan keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka
keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut dapat
berupa, standar internal yang ditetapkan oleh manajemen, perbandingan
historis
atau
membandingkan
angka-angka
keuangan
dengan
masa
sebelumnya, membandingkan dengan perusahaan atau industri sejenis.
2
Analisis laporan keuangan secara garis besar meliputi dua jenis
perbandingan,yaitu :
1. Perbandingan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang
untuk perusahaan yang sama.
2. Perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis
atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama.
Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Salah satu alasan dilakukannya analisis
terhadap laporan keuangan adalah untuk menilai kinerja perusahaan, di mana
penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efesiensi dan efektivitas
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja
suatu perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis dua aspek, yaitu
kinerja finansial dan kinerja non-finansial. Kinerja finansial dapat dilihat
melalui data-data laporan keuangan, sedangkan kinerja non-finansial dapat
dilihat melalui aspek-aspek non-finansial diantaranya aspek pemasaran, aspek
teknologi maupun aspek manajemen.
Penelitian-penelitian mengenai kandungan informasi laba akuntansi
(earnings) yang terdapat dalam laporan laba rugi telah banyak dilakukan
antara lain oleh Ball dan Brown (1986) yang menunjukkan bahwa perubahan
harga secara seragam mendukung makna bahwa pelaporan earnings
mempunyai kandungan informasi. Selanjutnya Finger (1994) menyatakan
3
bahwa earnings merupakan predictor yang signifikan untuk earnings maupun
cash flow satu tahun ke depan.
Tapi kemudian timbul suatu pertanyaan yaitu earnings (laba
akuntansi) mempunyai komponen akrual yang merupakan sumber manipulasi
dengan menggunakan berbagai metode akuntansi. Konsep akrual dari laba
akuntansi tersebut mendapat beberapa kritik oleh Hendriksen dalam buku
teori akuntansi (2000) yaitu :
1.
Konsep laba akuntansi belum jelas dirumuskan.
2.
Tidak ada dasar teoritis jangka panjang untuk perhitungan dan penyajian
laba akuntansi.
3.
Prinsip-prinsi
akuntansi
yang
berlaku
umum
memungkinkan
inkonsistensi dalam pengukuran laba periodik dari perusahaanperusahaan yang berbeda.
4.
Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur dalam
satuan uang historis.
5.
Informasi lain dapat terbukti berguna bagi investor dan pemegang saham
untuk proses pengambilan keputusan investasi.
Melihat beberapa kelemahan laba akuntansi tersebut maka para
investor mulai berpikir untuk mengambil sumber informasi baru yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan investor adalah laporan arus
kas. Penggunaan alternatif sumber informasi ini dimulai sejak diterbitkannya
SFAS 95 dan Pernyantaan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 yang
4
menyatakan bahwa Perusahaan harus menyusun laporan tersebut sebagai satu
kesatuan yang tidak terpisahkan (integrated) dari laporan keuangan untuk
setiap periode penyajian laporan keuangan.
Lebih lanjut dinyatakan dalam PSAK paragraph 03 dan 04 bahwa
Laporan Arus Kas memiliki beberapa informasi yang memungkinkan para
pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan,
struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), dan kemampuan
untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi
dengan perubahan keadaan dan peluang. Kedua informasi arus kas dan setara
kas bermanfaat untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model
untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas di masa depan
dari berbagai perusahaan. Ketiga informasi arus kas juga meningkatkan daya
banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahan karena dapat
meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap
transaksi dan peristiwa yang sama. Keempat informasi arus kas sering
digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa
depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara
profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Merujuk PSAK tersebut, para peneliti yang telah melakukan pengujian
arus kas juga menambahkan beberapa manfaat lain dari informasi arus kas
antara lain yang dikemukakan oleh Heath (1978) bahwa untuk mengukur
5
solvabilitas perusahaan tidak dapat dilakukan dengan menganalisis aset lancar
dan utang lancar, tetapi melalui analisis terhadap penerimaan dan pengeluaran
kas. Pendapat lain disampaikan oleh Lee (1978) bahwa arus kas dalam
perusahaan ditunjukkan dari arus kas perusahaan sendiri bukan dari arus kas
yang dihitung secara akrual, sehingga laporan arus kas dapat mengatasi
masalah yang timbul dari alokasi dalam akuntansi.
Merujuk dari beberapa pendapat dan temuan di atas menunjukkan
bahwa laporan arus kas merupakan informasi yang bermanfaat bagi para
pemakai laporan keuangan dan hal ini sejalan dengan pernyataan dalam
PSAK 2.
Perkembangan mengenai arus kas di Indonesia ditandai dengan
dikeluarkannya PSAK yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas dari
aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, informasi tentang arus
kas suatu perusahaan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pemakai
laporan keuangan.
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka penulis akan
mencoba mengidentifikasi masalah bagaimana rasio arus kas dapat
mendeteksi perusahaan yang gagal dan perusahaan yang tidak gagal.
6
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis rasio arus kas dalam
memprediksi kegagalan suatu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan cara analisa rasio cash flow setiap perusahaan sebelum
periode delisting.
1.4.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti sebagai perbandingan
dalam studi mengenai arus kas serta:
a.
Dapat menjadi tambahan referensi bagi penelitian yang berhubungan
dengan rasio arus kas.
b.
Penelitian ini bagi para investor dapat menjadi alat untuk membuat
pertimbangan investasi di suatu perusahaan.
1.5.
Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan ini adalah :
Bab I
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah,
batasan penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian dan
sistematika penulisan.
7
Bab II
KAJIAN PUSTAKA
Berisi tentang penggambaran teori yang melandasi penelitian
ini meliputi; pengertian dan tujuan, manfaat dari analisis
kinerja perusahaan, dan sistem penilaian.
Bab III
METODE PENELITIAN
Berisi tentang metode sampel, dan metode pengujian serta
pengolahan data.
Bab IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
secara
rinci
tentang
analisis
data
serta
pembahasan hasil yang diperoleh.
Bab V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran untuk
penelitian berikutnya.
8
Download